laporan kasus gangguan psikotik akut
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 laporan kasus gangguan psikotik akut
1/9
1
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kasus
GANGGUAN PSIKOTIK POLIMORFIK AKUT
DENGAN GEJALA SKIZOFRENIA
Oleh:
Ery Irawan
NIM. 0708015017
Dipresentasikan pada tanggal 17 Januari 2012
Mengetahui,
Pembimbing
dr. A. Dalidjo, Sp.KJ
-
8/10/2019 laporan kasus gangguan psikotik akut
2/9
-
8/10/2019 laporan kasus gangguan psikotik akut
3/9
3
Heteroanamnesis
Menurut pengakuan keluarga, pasien mulai berkelakuan aneh sejak 1
bulan yang lalu. Awalnya, pasien mengaku didatangi 3 makhluk yang menempel
pada tubuhnya yang membuat tubuhnya terasa lebih berat dari biasanya. Sejak
saat itu, pasien sering terlihat berbicara sendiri, seperti sedang berdialog dengan
beberapa orang lain. Pasien mengaku dirinya suci dan merasa yakin bahwa dirinya
akan masuk surga. Pasien sering meminta dibunuh oleh keluarganya agar cepat
masuk surga. Pasien juga sering mengajak keluarganya untuk mati dan
meyakinkan keluarganya bahwa mereka juga pasti akan masuk surga. Pasien juga
terlihat tidak bisa tidur dan gejala samakin menjadi-jadi selama 2 minggu terakhir,
namun makan dan minum masih baik walaupun masih diarahkan. Setiap melihat
bapaknya, pasien selalu berontak, marah-marah dan teriak.
Keluarga mengaku bahwa pasien dalam 2 minggu terakhir sedang berguru
kepada seorang ustadz yang merupakan teman dari paman pasien. Pasien terlihat
sangat mendalami ilmu yang diajarkan oleh ustadz tersebut. Namun, pasien tidak
terlalu menceritakan kepada keluarga hal-hal apa saja yang diajarkan dan dialami
pasien selama mengikuti kegiatan tersebut. 1 minggu lalu bapak pasien
mengalami kecelakaan. Motor yang dikendarainya menabrak bus sampaimotornya rusak, namun bapak pasien selamat karena sempat melompat terlebih
dahulu. Pasien sempat melihat kejadian tersebut dan menurut pengakuan keluarga,
sejak kejadian ini pasien mulai berkelakuan aneh.
Keluarga mengakui pasien mempunyai karakter pendiam, suka menutup
diri, dan pemalu. Pasien juga banyak mengalami masalah dalam 1 tahun terakhir,
baik dengan pacar, keluarga maupun di lingkungan kerjanya. Pasien sering
bercerita kepada keluarganya bahwa pacarnya sering marah-marah karena tidak bisa percaya dengannya, sehingga sering berkelahi. Pasien juga sering berkelahi
dengan bapaknya. Bapak pasien memang memiliki tempramen yang tinggi,
sehingga jika ada permasalahan kecil dengan pasien, bapaknya sudah langsung
memarahi bahkan memukul pasien. Selain itu, pasien juga sering dikucilkan oleh
teman-teman kerjanya karena sering melakukan kesalahan saat bekerja.
-
8/10/2019 laporan kasus gangguan psikotik akut
4/9
4
Riwayat penyakit dahul u
Pasien belum pernah dirawat oleh dokter jiwa atau psikiater sebelumnya. Riwayat trauma (-), kejang (-), penyakit infeksi (-) Riwayat meminum alkohol (-), merokok (-) dan obat-obatan terlarang (-)
atau obat tertentu dalam jangka waktu yang lama (-)
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki gejala atau gangguan yang
serupa dengan pasien.
Gambaran kepri badian dan premorbid
Pasien merupakan pribadi yang pendiam, pemalu dan sering menutup diri.
F aktor pencetus
Kemungkinan karena adanya banyak stresor yang berupa permasalahan,
baik dengan pacar, keluarga maupun teman-teman kantornya dalam 1 tahun ini.
Riwayat perkawin an
Pasien belum menikah.
Riwayat sosial ekonomi
Pasien berasal dari keluarga menengah ke bawah. Ayah pasien bekerja
sebagai seorang petani dan ibu pasien seorang ibu rumah tangga.
Riwayat rel igius
Seminggu lalu pasien masih beribadah sesuai dengan waktu dan aturan,
namun 3 hari lalu pasien sudah mulai tidak beribadah sesuai aturan, kadang salahkiblat.
H ubungan dengan keluarga dan li ngkungan
Pasien merupakan anak ke 2 dari empat bersaudara. Orang tua masih
hidup dan tinggal serumah dengan semua anaknya. Pasien bersifat tertutup dan
selalu bermasalah dengan keluarga, terutama dengan bapaknya.
-
8/10/2019 laporan kasus gangguan psikotik akut
5/9
5
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki tanpa gangguan jiwa
: Perempuan tanpa gangguan jiwa
: Pasien
: Tinggal 1 rumah
Status Praesens
Status Internus
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : compos mentis, GCS E4 V5 M6Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Sistem kardiovaskuler : tidak didapatkan kelainan
Sistem respiratorik : tidak didapatkan kelainan
Sistem gastrointestinal : tidak didapatkan kelainan
Sistem urogenital : tidak didapatkan kelainanKelainan khusus : tidak didapatkan kelainan
Status Neurologikus
Panca indera : tidak didapatkan kelainan
Tanda meningeal : tidak didapatkan kelainan
Tekanan intrakranial : tidak dilakukan pemeriksaan
Mata
Gerakan : normal
-
8/10/2019 laporan kasus gangguan psikotik akut
6/9
6
Pupil : isokor
Diplopia : tidak ditemukan
Visus : tidak dilakukan pemeriksaan
Status Psikiatrik
Kesan umum : kurang rapi, gelisah, tidak kooperatif
Kontak : verbal (+) lancar, visual (+)
Kesadaran : compos mentis, atensi(-), orientasi sde
Emosi : labil, afek tumpul
Proses berpikir : sde, waham (+)
Intelegensi : cukup
Persepsi : halusinasi visual (+), auditorik (+), ilusi (-)
Kemauan : ADL diarahkan
Psikomotor : meningkat
Ikhtisar dan Kesimpulan Pemeriksaan Psikiatrik
A. Keadaan Umum
Kesadaran : compos mentis
Sikap : tidak kooperatif
Tingkah laku : mengamuk
Perhatian : (-)
Inisiatif : meningkat
Ekspresi wajah : marah, jengkel
Verbalisasi : (+), tidak relevan
B. Keadaan Spesifik
Keadaan AfekAfek : labil
Arus emosi : tumpul
Keadaan dan fungsi intelek
Daya ingat : sde
Konsentrasi : sde
Orientasi : sde
Keadaan sensasi dan persepsi
-
8/10/2019 laporan kasus gangguan psikotik akut
7/9
7
Ilusi : (-)
Halusinasi : auditorik (+), visual (+)
Keadaan proses fikir
Arus : sde
Mutu : sde
Isi : waham (+)
Kelainan intelektual dan perhatian
Kegaduhan umum : (+)
Deviasi seksual : (-)
Kemauan : ADL diarahkan
Psikomotor : meningkat
Diagnosis
Formulasi Diagnosis
Seorang laki-laki, usia 25 tahun, beragama Islam, status belum menikah,
pekerja swasta, saat ini tinggal di Samboja. Datang dibawa pihak keluarga ke IGD
RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda pada hari Selasa, 3 Januari 2011 pukul
21.50 WITA, dengan: Dari heteroanamnesa pasien mengamuk mengganggu ketenangan
keluarga, terus berbicara sendiri, indikasi bunuh diri (+). Sedangkan
pada pemeriksaan psikiatri didapatkan penampilan kurang rapi,
gelisah dan tidak kooperatif, atensi (-), orientasi sde, emosi labil dan
afek tumpul, proses berfikir sde, waham (+, kebesaran dan sisipan),
halusinasi visual dan auditorik (+), ilusi (-), kemauan ADL diarahkan,
intelegensi kesan cukup, psikomotor meningkat. Pasien merupakan pribadi yang pendiam, pemalu dan sering menutup
diri.
Pada pemeriksaan fisik, tidak didapatkan kelainan. Adanya beberapa stresor yang berupa permasalahan dengan pacar,
teman-teman kantornya maupun keluarga terutama ayah pasien dalam
1 tahun ini.
-
8/10/2019 laporan kasus gangguan psikotik akut
8/9
8
Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,
secara umum masih baik.
Diagnosis Multiaksial
Aksis I : F23.1 Gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala skizofrenia
Aksis II : Gangguan kepribadian dissosial
Aksis III : Tidak ada diagnosis pada aksis ini
Aksis IV : Masalah berkaitan dengan percintaan, pekerjaan dan primary
support group
Aksis V : GAF 70 61
Penatalaksanaan
Psikofarmakologis
Haloperidol 5 mg tab 2xI THD 2 mg tab 2xI CPZ 100 mg tab 0-0-I Kalau tidak bsa p.o.; injeksi Govotil : Valdinex = I:I amp (IM)
Psikoterapi
1. Diberi dukungan terhadap pasien agar dapat kembali seperti semula dan
membantu permasalahan yang terjadi terhadap pasien.
2. Memotivasi pasien dan membantu menyembuhkan anxietas atau
iritabilitasnya.
3. Memberikan dan membantu pasien dalam pendekatan terhadap agama dan
kepercayaan untuk membantu memulihkan kondisi rohani pasien danmeluruskan pandangan pasien.
Prognosis
Dubia ad bonam jika:
1. Minum obat secara teratur
2. Keinginan sembuh dari pasien
-
8/10/2019 laporan kasus gangguan psikotik akut
9/9
9
3. Dukungan keluarga untuk sering memperhatikan dan memberikan
perhatian kepada pasien