laporan kegiatan pengabdian kepada...

19
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENYULUHAN MATA PENCAHARIAN ALTERNATIF BERKELANJUTAN MELALUI PEMANFAATAN BUAH MANGROVE Oleh: T.Said Raza’i, S.Pi, M.P 1002108203 (Ketua) Ir. Hj. Khodijah, M.Si. 10230469003 (Anggota) Dana BOPTN Universitas Maritim Raja Ali Haji Tahun Anggaran 2013 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2013

Upload: dinhxuyen

Post on 05-May-2018

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA …khodijahismail.com/wp-content/uploads/2015/08/Laporan...berkelanjutan bagi rumah tangga nelayan di kawasan pesisir. Untuk meningkatkan pengetahuan

LAPORAN KEGIATAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENYULUHAN MATA PENCAHARIAN

ALTERNATIF BERKELANJUTAN

MELALUI PEMANFAATAN BUAH MANGROVE

Oleh:

T.Said Raza’i, S.Pi, M.P 1002108203 (Ketua)

Ir. Hj. Khodijah, M.Si. 10230469003 (Anggota)

Dana BOPTN Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tahun Anggaran 2013

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2013

Page 2: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA …khodijahismail.com/wp-content/uploads/2015/08/Laporan...berkelanjutan bagi rumah tangga nelayan di kawasan pesisir. Untuk meningkatkan pengetahuan

2

HALAMAN PENGESAHAN

Page 3: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA …khodijahismail.com/wp-content/uploads/2015/08/Laporan...berkelanjutan bagi rumah tangga nelayan di kawasan pesisir. Untuk meningkatkan pengetahuan

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan hidayah dan

rahmatNya kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berjudul ”Penyuluhan Mata

Pencaharian Alternatif Berkelanjutan Melalui Pemanfaatan Buah Mangrove di Desa

Malangrapat Kabupaten Bintan Kepulauan Riau, dapat dilaksanakan dan terlaksana

dengan baik. Kemudian shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga

kita mendapat safa’at dari beliau di akhirat kelak.

Pelaksanaan peyuluhan ini kami mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik

Universitas Riau, instansi pemerintah dan masyarakat Desa Malangrapat Kecamatan

Gunung Kijang Kabupaten Bintan Kepulauan Riau.

Pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terimakasih yang sebesarnya

kepada :

1. Bapak Ketua Lembaga Pengabdian, Penelitian dan Penjaminan Mutu (LP3M)

Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang yang memberikan kepercayaan

dan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan penyuluhan kepada

masyarakat.

2. Bapak Kepala Desa Malangrapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan

yang telah memberikan bantuan penggerakan peserta penyuluhan serta

memfasilitasi tempat penyelenggaraan, sehingga peyuluhan ini terlaksana dengan

baik.

3. Masyarakat dan peserta peyuluhan yang telah ikut dalam kegiatan pengabdian

kepada masyarakat ini.

4. Semua pihak yang telah membantu di dalam penyelenggaraan penyuluhan ini.

Semoga bantuan yang diberikan tesebut akan mendapat pahala yang setimpal dari

Allah SWT, Amin.

Pekanbaru, Desember 2013

Ketua Pelaksana,

T. Said Raza’i, S.Pi., MP

NIDN. 1002108203

Page 4: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA …khodijahismail.com/wp-content/uploads/2015/08/Laporan...berkelanjutan bagi rumah tangga nelayan di kawasan pesisir. Untuk meningkatkan pengetahuan

4

RINGKASAN

Judul : Penyuluhan Mata Pencaharian Alternatif Berkelanjutan

Melalui Pemanfaatan Buah Mangrove di Desa

Malangrapat Kabupaten Bintan Kepulauan Riau

Ketua Pelaksana : T. Said Raza’i, S.Pi., MP

Bidang Ilmu : Ilmu Kelautan dan Perikanan

Waktu Pelaksanaan : 3 (Tiga) Bulan

Tujuan : Untuk memberikan penyuluhan mengenai pemanfaatan

buah mangrove sebagai mata pencaharian alternatif dan

berkelanjutan bagi rumah tangga nelayan di kawasan

pesisir. Untuk meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman masyarakat mengenai fungsi hutan

mangrove dan manfaatnya bagi peningkatan

kesejahteraan.

Bentuk Kegiatan : Penyuluhan

Sasaran : Rumah Tangga Nelayan (Nelayan dan Wanita

Nelayan) di Desa Malangrapat Kabupaten Bintan

Page 5: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA …khodijahismail.com/wp-content/uploads/2015/08/Laporan...berkelanjutan bagi rumah tangga nelayan di kawasan pesisir. Untuk meningkatkan pengetahuan

5

DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN ................................................................ I

KATA PENGANTAR .............................................................................. II

RINGKASAN ........................................................................................... III

DAFTAR ISI ............................................................................................. IV

I. ANALISIS SITUASI ............................................................................. 1

II. PERMASALAHAN ............................................................................. 5

III. TUJUAN ............................................................................................. 6

IV. SASARAN .......................................................................................... 6

V. PESERTA.............................................................................................. 7

VI. TEMPAT DAN WAKTU..................................................................... 7

VII. JADWAL PELAKSANAAN ............................................................. 7

VIII. HASIL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ..................... 8

IX. ANALISIS ........................................................................................... 9

Page 6: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA …khodijahismail.com/wp-content/uploads/2015/08/Laporan...berkelanjutan bagi rumah tangga nelayan di kawasan pesisir. Untuk meningkatkan pengetahuan

6

BAB I

PENDAHULUAN

A. ANALISIS SITUASI

Kabupaten Bintan memiliki luas keseluruhan wilayahnya (daratan dan lautan)

88.038,5 km2 dengan luas daratan hanya 1.946,13 km2

yang terdiri dari 10

kecamatan dan 51 desa. Kecamatan Gunung Kijang adalah salah satu kecamatan

yang terdapat di kabupaten Bintan dan memiliki wilayah daratan yang terluas

dibanding dengan kecamatan lainnya di Kabupaten Bintan yakni 503,1 km².

Kecamatan Gunung Kijang meliputi 3 desa dan 1 kelurahan, yaitu Desa Gunung

Kijang, Teluk Bakau, Malang Rapat dan Kelurahan Kawal. Desa Malang Rapat

berada di wilayah paling ujung sebelah utara Kecamatan Gunung Kijang. Luas

wilayah desa Malang Rapat yaitu 771.225 Ha. Dari ujung ke ujung desa berjarak

17 km yang terdiri dari 8 RT dan 3 RW, dimana jarak ke ibu kota kecamatan yaitu

15 km, ke ibukota kabupaten 39 km, sedangkan jarak ke ibukota provinsi yaitu 48

km dengan kondisi jalan aspal dan lancar dengan pemandangan laut yang indah di

sepanjang jalan desa (Monografi Desa Malangrapat, 2012).

Berdasarkan data tahun 2012 Jumlah penduduk Desa Malangrapat terdapat

563 KK dengan rincian penduduk yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 972

jiwa dan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 838 jiwa, Berdasarkan status

perkawinan penduduk Desa Malangrapat lebih banyak yang berstatus sudah

menikah yaitu 947 jiwa atau 52,4%, sedangkan yang belum kawin yaitu 802 jiwa

atau 44,4%. Tingginya jumlah penduduk pada usia produktif merupakan suatu

potensi sumberdaya manusia yang bisa mendukung kemajuan dan keberlanjutan

Page 7: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA …khodijahismail.com/wp-content/uploads/2015/08/Laporan...berkelanjutan bagi rumah tangga nelayan di kawasan pesisir. Untuk meningkatkan pengetahuan

7

pembangunan desa apabila diberdayakan secara maksimal. Namun disisi lain

diketahui bahwa tingkat pendidikan penduduk Desa Malangrapat tergolong sangat

rendah karena termasuk tingginya jumlah penduduk yang tidak tamat SD yaitu

46%, sedangkan yang tamat SD hanya 17%, bahkan terdapat penduduk yang

masih buta huruf (1%). Hal ini perlu mendapat perhatian yang serius dari

pemerintah setempat terutama dalam rangka menciptakan penghidupan yang

berkelanjutan bagi masyarakat di Desa Malangrapat, karena tingkat pendidikan

tersebut ikut berpengaruh terhadap pekerjaan penduduk dalam memenuhi

kebutuhan rumah tangganya. Ini terlihat dari pekerjaan utama sebagian besar

rumah tangga yang terdapat di desa malangrapat yakni sebagai nelayan.

Kehidupan sosial ekonomi rumah tangga nelayan Desa malangrapat tidak

jauh berbeda dengan karakteristik rumah tangga nelayan di kawasan pesisir pada

umumnya dimana sebagian besar mereka masih tergolong dalam struktur sosial

ekonomi berskala kecil, berorientasi subsisten serta berteknologi sederhana serta .

memiliki keterbatasan pendapatan, pendidikan dan keterampilan sehingga mereka

terjerat dengan kemiskinan. Keuntungan-keuntungan ekonomi dari pemanfaatan

sumberdaya-sumberdaya pesisir (kelautan dan perikanan) yang terdapat disekitar

mereka lebih dinikmati oleh kelompok masyarakat tertentu yang memiliki modal

seperti pemilik-pemilik kapal dan pengusaha-pengusahan perikanan berskala

menengah keatas. Aktifitas sosial ekonomi kelas menengah ini dikhawatirkan akan

menimbulkan degradasi sumberdaya terutama bagi keberlanjutan mata pencaharian

rumah tangga miskin berskala kecil.

Page 8: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA …khodijahismail.com/wp-content/uploads/2015/08/Laporan...berkelanjutan bagi rumah tangga nelayan di kawasan pesisir. Untuk meningkatkan pengetahuan

8

Karena itu untuk keberlanjutan mata pencaharian rumah tangga miskin di

kawasan pesisir perlu dicari peluang-peluang mata pencaharian alternatif yang

berkelanjutan tanpa merusak sumberdaya alam di sekitarnya. Konsep mata

pencaharian berkelanjutan diawali dari keinginan pemberdayaan kapasitas orang-

orang yang membutuhkan penghasilan saat sekarang dan kebutuhan sosial ekonomi

masa yang akan datang dan memperkecil kerentanan mereka terhadap tekanan dan

goncangan (Ashley & Carney, 1999). Sesuai dengan konsep tersebut maka

sumberdaya alam yang terdapat di kawasan pesisir apabila bisa dimanfaatkan dan

dikelola menggunakan prinsip-prinsip keberlanjutan maka diharapkan akan

berdampak pada peningkatan kesejahteraan rumah tangga miskin di sekitarnya

selain juga memiliki mata pencaharian alternatif dan berkelanjutan.

Salah satu kekayaan sumberdaya alam yang terdapat di kawasan pesisir

adalah hutan mangrove. Indonesia memiliki potensi sumber daya bakau seluas 9,36

juta ha, dimana 3,7 juta ha tersebar di dalam kawasan hutan dan 5,66 juta ha di luar

kawasan hutan. Akan tetapi sebagian besar telah rusak, kerusakan ini sebagian

besar diakibatkan oleh ulah manusia, baik berupa konversi hutan bakau menjadi

pemanfaatan lain, misalnya menjadi pemukiman, industri, rekreasi, atau

kepentingan lainnya maupun pemanfaatan ekosistem hutan bakau sebagai sumber

penghidupan bagi masyarakat sekitarnya. Hutan bakau memberikan banyak

manfaat baik secara tidak langsung maupun secara langsung kepada kehidupan

manusia. Pemanfaatan hutan bakau yang dinilai bisa berkelanjutan dengan tetap

menjaga kelestarian lingkungan adalah dengan pemanfaatan buah mangrove,

karena ternyata dari beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa buah mangrove

Page 9: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA …khodijahismail.com/wp-content/uploads/2015/08/Laporan...berkelanjutan bagi rumah tangga nelayan di kawasan pesisir. Untuk meningkatkan pengetahuan

9

memiliki potensi untuk diolah menjadi makanan dan minuman seperti dodol,

kerupuk, sirup dan lain-lain.

Kabupaten Bintan memiliki potensi besar untuk pengembangan pemanfaatan

buah mangrove tersebut, hal ini seiring dengan dukungan pemerintah setempat

untuk menjaga dan mengembangkan penanaman mangrove melalui perda

kabupaten Bintan no 2 tahun 2012 mengenai rencana tata ruang wilayah kabupaten

Bintan Tahun 2011-2031 – bahkan Jepang tertarik menjadikan Bintan sebagai

model pelestarian hutan mangrove yakni dengan menanam bakau di salah satu

tambak udang milik kelompok tani di daerah ini1. Potensi mangrove di Kabupaten

Bintan cenderung meningkat, hal ini dikarenakan adanya program Kebun Bibit

Rakyat yang dialokasikan oleh Kementerian Kehutanan melalui Balai Pengelolaan

Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Kepri, sejak tahun 2010 hingga sekarang, berupa

pembibitan dan penanaman mangrove. Hutan mangrove di Kabupaten Bintan lebih

kurang seluas 7.956 Ha yang berada di 10 kecamatan. Potensi mangrove yang

cukup besar ini apabila diolah dengan baik, tidak mustahil akan dapat menjadi

sumber pangan alternatif yang menjanjikan2.

Dengan demikian maka pemanfaatan buah mangrove merupakan salah satu

mata pencaharian alternatif dan berkelanjutan bagi rumah tangga nelayan yang

hidup di kawasan pesisir. Untuk itu perlu dilakukan penyuluhan terutama kepada

wanita nelayan untuk menambah pengetahuan mengenai manfaat mangrove dan

buahnya serta meningkatkan keterampilan dan membantu keluarga dalam upaya

peningkatan kesejahteraan rumah tangga.

1 http://www.tribunnews.com/2013/02/03/jepang-jadikan-bintan-model-pelestarian-hutan-mangrove 2 http://kesemat.blogspot.com/2012/05. Dodownload tgl 10 Juli 2013

Page 10: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA …khodijahismail.com/wp-content/uploads/2015/08/Laporan...berkelanjutan bagi rumah tangga nelayan di kawasan pesisir. Untuk meningkatkan pengetahuan

10

B. PERMASALAHAN

Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan permasalahannya sebagai

berikut:

1. Kabupaten Bintan memiliki potensi hutan mangrove yang cukup baik dan

bisa mendukung mata pencaharian alternatif dan berkelanjutan bagi rumah

tangga nelayan yang hidup di kawasan pesisir.

2. Aktifitas sosial ekonomi yang selama ini dilakukan masyarakat di sekitar

ekosistem mangrove selama ini sering terkesan merusak dibandingkan

melestarikan.

3. Karena itu pemanfaaatan sumberdaya mangrove hendaknya memperhatikan

prinsip keberlanjutan untuk kesejahteraan masyarakat sekitarnya tanpa

merusak lingkungan alam.

4. Untuk itu masyarakat pesisir perlu mengetahui lebih mendalam mengenai

fungsi dan manfaat hutan mangrove selain untuk kelestarian alam juga bisa

dijadikan mata pencaharian alternatif dan berkelanjutan melalui

pemanfaatan buah mangrove.

C. TUJUAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah:

1. Untuk memberikan penyuluhan mengenai pemanfaatan buah mangrove

sebagai mata pencaharian alternatif dan berkelanjutan bagi rumah tangga

nelayan di kawasan pesisir

Page 11: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA …khodijahismail.com/wp-content/uploads/2015/08/Laporan...berkelanjutan bagi rumah tangga nelayan di kawasan pesisir. Untuk meningkatkan pengetahuan

11

2. Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai

fungsi hutan mangrove dan manfaatnya bagi peningkatan kesejahteraan.

D. SASARAN

Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini adalah rumah tangga nelayan yang

terdiri dari nelayan dan wanita nelayan di Desa Malangrapat Kecamatan Gunung

Kijang Kabupaten Bintan yang berjumlah 60 (enam puluh) orang .

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:

1. Nelayan dan Wanita nelayan bisa mengetahui fungsi dan manfaat hutan

mangrove bagi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

2. Nelayan dan Wanita nelayan dapat memahami manfaat buah mangrove dan

cara pemanfaatannya sebagai mata pencaharian alternatif dan berkelanjutan.

F. TEMPAT DAN TAHAPAN PELAKSANAAN

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan dilaksanakan di wilayah

Desa Malangrapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan. Pelaksanaan

pengabdian kepada masyarakat ini akan dilakukan selama 3 (tiga) bulan yang

terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Mempersiapkan bahan atau materi yang diperlukan pada penyuluhan

pemanfaatan buah mangrove sebagai mata pencaharian alternatif dan

berkelanjutan bagi rumah tangga nelayan Desa Malangrapat Kecamatan

Gunung Kijang Kabupaten Bintan.

Page 12: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA …khodijahismail.com/wp-content/uploads/2015/08/Laporan...berkelanjutan bagi rumah tangga nelayan di kawasan pesisir. Untuk meningkatkan pengetahuan

12

2. Mengadakan pertemuan sesama tim penyuluhan untuk mendiskusikan

materi kegiatan yang akan dilaksanakan dan pembagian tugas antar tim

pelaksana.

3. Mengadakan pertemuan dengan Kepala Desa Malangrapat guna

mendapatkan izin pelaksanaan dan penetapan jadwal kegiatan.

4. Mengadakan penyuluhan mengenai pemanfaatan buah mangrove sebagai

mata pencaharian alternatif dan berkelanjutan bagi rumah tangga nelayan

Desa Malangrapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan.

G. JADWAL PELAKSANAAN

Kegiatan direncanakan akan dilaksanakan selama tiga bulan yaitu dari

bulan Agustus hingga Oktober 2012. Adapun tahapan kegiatan pengabdian secara

lengkap dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:.

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan

No Jadwal Pelaksanaan Bulan

Oktober Nopember Desember

1 Persiapan Rancangan

Pengabdian

X

2 Pertemuan tim dengan

Kepala Desa

X

3 Pelaksanaan Penyuluhan

dan Evaluasi X

4 Penulisan Pelaporan dan

pengetikan laporan

X

5 Penggandaan Laporan

Pengabdian

X

Page 13: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA …khodijahismail.com/wp-content/uploads/2015/08/Laporan...berkelanjutan bagi rumah tangga nelayan di kawasan pesisir. Untuk meningkatkan pengetahuan

13

H. HASIL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan terhadap para

nelayan dan wanita nelayan di Desa Malangrapat Kecamatan Gunung Kijang

kabupaten Bintan Propinsi Kepulauan Riau diketahui bahwa banyak dari mereka yang

belum menyadari tentang manfaat buah mangrove sebagai produk makanan dan

minuman.

Kegiatan penyuluhan tentang “Penyuluhan Mata Pencaharian Alternatif

Berkelanjutan Melalui Pemanfaatan Buah Mangrove di Desa Malangrapat Kabupaten

Bintan Kepulauan Riau” mendapat sambutan yang sangat baik dari peserta

penyuluhan. Para nelayan dan wanita nelayan pada umumnya belum memiliki

pengetahuan dan pemahaman mengenai buah mangrove dan pemanfaatannya serta

dapat menjadi mata pencaharian alternatif berkelanjutan bagi kesejahteraan rumah

tangga mereka.

Materi yang diberikan dalam penyuluhan ini memberikan wawasan dan

pengetahuan yang baru bagi para nelayan dan wanita tentang buah mangrove termasuk

pengenalan jenis-jenis buah mangrove, fungsi mangrove, pemanfaatan buah mangrove

menjadi usaha alternatif untuk menambah penghasilan dan meningkatkan

kesejahteraan. Berdasarkan pengakuan peserta penyuluhan mereka merasa penyuluhan

ini sangat penting dan bermanfaat untuk menambah pengetahuan mereka.

Hasil dari serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat terhadap

nelayan dan wanita nelayan di Desa Malangrapat Kabupaten Bintan Kepulauan Riau

ternyata cukup memuaskan baik bagi peserta penyuluhan maupun bagi tim penyuluhan

dengan penyajian materi penyuluhan yang cukup menarik dan mudah dipahami.

Pemahaman peserta penyuluhan terlihat pada saat diskusi dan tanya jawab peserta

Page 14: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA …khodijahismail.com/wp-content/uploads/2015/08/Laporan...berkelanjutan bagi rumah tangga nelayan di kawasan pesisir. Untuk meningkatkan pengetahuan

14

dengan tim penyuluh. Ternyata para peserta mampu menyerap dan memahami materi

yamg disampaikan, terutama diskusi tentang pengolahan buah mangrove menjadi

produk makanan dan minuman. Tim penyuluhan mengevaluasi pemahaman peserta

penyuluhan melalui pengajuan beberapa pertanyaan terkait materi yang sudah

disampaikan. Dari hasil pertanyaan tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta mulai

mengetahui dan memahami pentingnya peranan mangrove selain untuk kelestarian dan

keindahan lingkungan, ternyata juga memiliki peranan penting yang selama ini belum

diketahui sama sekali yakni pemanfaatan buah mangrove menjadi produk makanan dan

minuman yang lezat dan unik.

I. ANALISIS

a. Faktor Penghambat

1) Keterbatasan waktu dan dana mengakibatkan tim pelaksana tidak dapat

melaksanakan kegiatan ini secara lebih intensif sehingga masih ada pemintaan

masyarakat agar mereka bisa mempraktekkan langsung kegiatan pengolahan

buah mangrove menjadi produk makanan dan minuman.

2) Relatif rendahnya tingkat pendidikan masyarakat bahkan ada yang tidak bisa

tulis baca sehingga penyampaian penyuluhan harus diberikan dengan metode

yang sesuai dengan kemampuan mereka, sehingga kegiatan penyuluhan ini

lebih memberi manfaat nyata apabila dilakukan secara berkelanjutan sebagai

penguatan pendidikan informal mereka.

3) Masih adanya masyarakat yang belum mengenal dengan baik buah mangrove

serta fungsi bagi peningkatan kesejahteraan rumah tangga.

Page 15: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA …khodijahismail.com/wp-content/uploads/2015/08/Laporan...berkelanjutan bagi rumah tangga nelayan di kawasan pesisir. Untuk meningkatkan pengetahuan

15

b. Faktor Pendorong

1) Penyuluhan yang diberikan ini merupakan salah satu upaya untuk membantu

pemahaman dan meningkat kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian

hutan mangrove, memanfaatkan buahnya sehingga dapat menjadi usaha alternatif

berkelanjutan.

2) Kegiatan penyuluhan yang diberikan merupakan pengetahuan yang sangat

penting bagi rumah tangga nelayan di kawasan pesisir terutama bagi mereka

dengan pendidikan yang sangat rendah.

3) Materi yang diberikan sangat menarik untuk diikuti serta mudah dipahami (selain

berbentuk ceramah, pemutaran film serta kegiatan praktek yang sederhana)

sehingga peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut cukup antusias yang

ditunjukkan dari sikap dan rasa ingin tahu yang sangat tinggi dari peserta

penyuluhan.

4) Dukungan dan partisipasi dari kepala desa serta perangkatnya menjadi

pendorong bahwa kegiatan penyuluhan ini baik dan lancar dalam

pelaksanaannya, bahkan di lain kesempatan mereka akan mengundang kembali

pemateri untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat lainnya.

Page 16: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA …khodijahismail.com/wp-content/uploads/2015/08/Laporan...berkelanjutan bagi rumah tangga nelayan di kawasan pesisir. Untuk meningkatkan pengetahuan

16

c. Evaluasi

Hasil evaluasi menunjukkan dari kegiatan tanya jawab yang dilakukan

terhadap para peserta penyuluhan, ternyata materi yang disampaikan memberikan

manfaat yang sangat besar dan dibutuhkan oleh peserta penyuluhan tersebut, sehingga

materi yang disampaikan memberikan manfaat yang sangat besar serta dibutuhkan oleh

peserta penyuluhan tersebut. Bahkan mereka mengharapkan kegiatan ini dapat

berkelanjutan melalui kegiatan pendampingan dan bentuk bimbingan lainnya sehingga

usaha tersebut dapat mereka wujudkan sehingga diharapkan dapat membantu

peningkatan kesejahteraan rumah tangga mereka. Penyuluhan adalah bentuk

pendidikan informal yang memiliki peranan penting terutama bagi masyarakat dengan

pendidikan formal yang relatif masih rendah serta keberadaannya sulit menjangkau

berbagai informasi seperti desa pesisir Malangrapat Kabupaten Bintan. Semakin

baiknya akses masyarakat untuk memperoleh penyuluhan diharapkan dapat

mengurangi keterbatasan pengetahuan rumah tangga nelayan dari pendidikan formal

yang dimiliki.

Penyuluhan mengenai pemanfaatan buah mangrove ini adalah salah satu

bentuk pendidikan informal yang sangat penting dan bermanfaat bagi rumah tangga

nelayan yang berbasis sumberdaya lokal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan

seperti ini perlu dilakukan secara berkelanjutan.

Page 17: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA …khodijahismail.com/wp-content/uploads/2015/08/Laporan...berkelanjutan bagi rumah tangga nelayan di kawasan pesisir. Untuk meningkatkan pengetahuan

17

J. SUSUNAN PELAKSANA KEGIATAN

1. Ketua Pelaksana

a. Nama Lengkap : T. Said Raza’i, S.Pi., M.P

b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. NIDN : 1002108203

d. Disiplin Ilmu : Bioteknologi Perairan

e. Fakultas/Jurusan : FIKP/Manajemen Sumberdaya Perairan

f. Perguruan Tinggi : Universitas Maritim Raja Ali Haji

2. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Ir. Hj. Khodijah, M.Si

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIDN : 1023046903

d. Disiplin Ilmu : Sosial Ekonomi Perikanan

e. Fakultas/Jurusan : FIKP/Manajemen Sumberdaya Perairan

f. Perguruan Tinggi : Universitas Maritim Raja Ali Haji

Page 18: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA …khodijahismail.com/wp-content/uploads/2015/08/Laporan...berkelanjutan bagi rumah tangga nelayan di kawasan pesisir. Untuk meningkatkan pengetahuan

18

K. ANGGARAN

Rencana Penerimaaan Dana Rp. 5.350.000,-

Rencana Pengeluaran Dana

1. Pembuatan Modul Pelatihan @ 10.000,- X 60 bh

2. Pembuatan Proposal dan Laporan

3. Konsumsi @ 32.000 X 60 orang

4. Spanduk

5. Dokumentasi

6. Transportasi @ 400000 X 2 hari

Rp. 600.000,-

Rp. 1000.000,-

Rp. 1920.000,-

Rp. 500.000,-

Rp. 480.000,-

Rp. 800.000,-

Tanjungpinang, 6 Desember 2013

Ketua Pelaksana Kegiatan,

T. Said Raza’i, S.Pi., M.P

Page 19: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA …khodijahismail.com/wp-content/uploads/2015/08/Laporan...berkelanjutan bagi rumah tangga nelayan di kawasan pesisir. Untuk meningkatkan pengetahuan

19

DAFTAR PUSTAKA

Ashley, C. & Carney, D. (1999) Sustainable Livelihoods:Lessons from early

experience[Internet].Availablefrom:http://www.eldis.org/vfile/upload/1/docu

ment/0902/DOC7388.pdf [Accessed 28 Dec 2012].

http://www.tribunnews.com/2013/02/03/jepang-jadikan-bintan-model-pelestarian-

hutan-mangrove

http://kesemat.blogspot.com/2012/05. Dodownload tgl 10 Juli 2013

Kantor Desa Malangrapat, 2012. Monografi Desa Malangrapat.