laporan kerja praktikum
DESCRIPTION
Peralatan Mud EngineerTRANSCRIPT
LAPORAN KERJA PRAKTIKUM
Laboratorium : Teknik Pemboran dan Produksi Trisakti
Nama : Muhammad Ryan Latuconsina
NIM : 071.10.165
Hari / Tanggal : Rabu, 18 November 2015
Kegiatan : Penelitian untuk Tugas Akhir
Nama Alat :
1. Mud Balance
Mud Balance adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
berat jenis lumpur bor di lapangan. Untuk mendapatkan pengukuran yang
didasarkan atas perbandingan densitas air, maka perlatan mud balance
harus dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan, dengan cara :
a. Mengisi penuh cup-nya dengan air tawar.
b. Menutup kembali cup-nya dan membersihkan dengan lap sampai
kering.
c. Pengukuran harus menunjukan angka satu pada SG = 1 atau 8.33
lb/gal, jika tidak buka “screw” yang berada diujung tangkai mud
balance.
Prosedur Kerja Yang Dilakukan :
Meletakkan peralatan mud balance pada bidang datar.
Mengisi cup balance dengan lumpur yang telah diaduk sampai penuh
dan menutup penutupnya. Pastikan ada lumpur yang keluar dari
lubang pada penutupnya, pastikan ada lumpur yang keluar dari lubang
pada penutup cup balance untuk menandakan cup balance terisi penuh
dengan sempurna, lalu berishkan permukaan luar cup balance dari
lumpur.
Meletakkan beam pada penumpunya.
Menggeserkan bandul pemberat sehingga balancing nivon atau
gelembung air tepat teletak pada garis tengah, bila sudah seimbang
membaca angka yang ditunjukan oleh bandul pemberat tersebut dan
mencatat (harga berat jenis lumpur dalam satuan ppg).
Berikut ini adalah gambar skema alat Mud Balance yang digunakan
untuk pengukuran densitas.
Gambar 1
Mud Balance
2. Marsh Funnel
Marsh Funnel digunakan untuk menghitung viskositas dari lumpur.
Viskositas yang dimaksud adalah viskositas lumpur yang diukur dengan
peralatan marsh funnel.Karena pengukuran dilakukan secara rutin dan
diukur dalam satuan detik/quartz maka peralatan Marsh funnel tersebut
harus dikalibrasi terlebih dahulu. Adapun cara kalibrasi tersebut adalah
dengan mengisi marsh funnel dengan air tawar sampai dasar jaring atau
sekitar 1500 ml pada temperatur 80oF. Didalam operasi pemboran,
viskositas yang baik adalah antara 36-45 Marsh Funnel. Istilah Thick mud
digunakan untuk lumpur dengan viskositas tinggi (kental) dan sebaliknya
adalah thin mud (encer).
Prosedur pelaksanaan :
1. Menutup orifice dengan jari pada bagian bawah dan tuang lumpur
yang telah diaduk kedalam corong yang bersih dan kering dengan
permukaan lumpur tetap di bawah saringan.
2. Membuka orifice dan mulai ukur waktu yang diperlukan lumpur
(detik) untuk memenuhi bejana penampang dengan stop watch.
3. Mencatat hasil pengukuran tersebut sebagai Marsh funnel Viscosity.
Gambar 2
Marsh Funnel
3. Fann VG Meter
Sifat-sifat rheologi dari lumpur pemboran berguna untuk
mengetahui serta mngukur sifat-sifat aliran dari lumpur, dimana dalam
pengukuran dipakai alat yang disebut Fann VG Meter (6 speed)
Fann VG Meter atau Rheometer merupakan alat yang
dipergunakan untuk mengukur plastic viscosity, yield point, apparent
viscosity, dan gel strength dari lumpur bor. Prinsipnya adalah beberapa
torsi yang dihasilkan bila lumpur diaduk dengan kecepatan tertentu. Fann
VG meter adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan perputaran dan
silinder yang digerakkan oleh tenaga listrik atau diputar dengan tangan
(handcrank). Percobaan yang dilakukan di laboratorium telah disesuaikan
untuk mendapatkan suatu tatapan, bahwa perhitungan besarnya plastic
viscosity, yield point, dan apparent viscosity didapat dari hasil pembacaan
pada lempengan pengukuran dengan kecepatan rotor 600rpm dan 300rpm.
Prosedur pengukuran:
1. Isi cup dengan lumpur hingga batas yang telah tertera pada cup
2. Masukkan rotor ke dalam cup hingga batas tersebut
3. Operasikan putaran motor dengan kecepatan 600, 300, 200, 100,
6 dan 3 rpm
4. Perhatikan penyimpangan jarum penunjuk pada masing-masing
kecepatan,tunggu hingga konstan sampai jarum tersebut
menunjukkan angka yang tertera
5. Catat setiap penyimpangan masing masing putaran
6. Harga Plastic Viscosity adalah selisih dari hasil kecepatan 600
rpm dengan hasil kecepatan pada 300 rpm (harga Plastic
Viscosity dalam satuan Centipoise)
7. Harga Yield Point adalah selisih dari hasil kecepatan pada 300
rpm dengan harga Plastic Viscosity (harga Yield Point dalam
satuan lbs/100ft2)
8. Harga Apparent Viscosity adalah hasil kecepatan pada 600 rpm
dibagi dua (harga Apparent Viscosity dalam satuan Centipoise).
Prosedur Kerja Pengukuran Gel Strength.
1. Setelah selesai mengukuran dasar stress diatas, aduk lumpur
dengan Fann VG Meter pada kecepatan 600 rpm selama 15 detik.
2. Matikan Fann VG Meter, kemudian diamkan lumpur selama 10
detik.
3. Setelah 10 detik, hidupkan Vann VG Meter pada kecepatan 3 rpm,
kemudian baca simpangan maksimum pada skala penunjuk, dan
mencatat sebagai harga Gel Strength 10 detik (harga Gel Strength
dalam satuan lbs/100ft2)
4. Kemudian memutar rotor Fann VG Meter pada kecepatan 600
rpm selama 10 detik, lalu mematikan Fann VG Meter dan
diamkan lumpur selama 10 menit.
5. Setelah 10 menit, menghidupkan Fann VG Meter pada kecepatan
3 rpm, kemudian membaca simpangan maksimum pada skala
penunjuk, dan catat sebagai harga Gel Strength 10 menit (harga
Gel Strength dalam satuan lbs/100ft2).
Berikut ini adalah skema alat Fann VG Meter yang digunakan untuk
pengukuran rheologi lumpur.
Gambar 3
Fann VG Meter
4. API Filter Press
Penentuan laju tapisan (water loss) menurut standar API adalah
pengukuran yang dilakukan dengan tekanan 100 psi dan pada suhu ruang.
Laju tapisan (water loss) dan sifat – sifat pembentukan dinding lumpur
dilakukan dengan alat yang disebut Filter Press. Alat ini terdiri dari
sebuah tabung silinder tempat dimana lumpur akan ditampung dengan
garis tengah dalam 3 inch (76,2 mm) dan tinggi 2,5 inch (64 mm). Tabung
tersebut dibuat dari bahan kalis dan dilengkapi dengan regulator tekanan
yang berfungsi untuk memberikan atau mengeluarkan tekanan. Dibagian
bawah tabung terdapat tempat untuk meletakkan kertas saring yang
berdiameter (7,1 + 0,1) inch (45,8 + 0,6) cm. Di bawah penyangga
ditempatkan gelas ukur untuk penampung air tapisan yang keluar.
Seluruh peralatan ini disangga oleh sebuah penyangga. Untuk
memperoleh tekanan yang diingikan dapat dipergunakan CO2 gas
Catridge. Dari percobaan tersebut diatas terlihat adanya mud cake yang
tertempel pada kertas penyaring, selanjutnya tebal mud cake tersebut
diukur dengan satuan per 32 inch, juga banyaknya air tapisan yang
terdapat dalam gelas ukur setelah 30 menit dengan satuan ml.
Gambar 4
API Filter Press
5. Roller Oven
Roller oven adalah sebuah alat yang digunakan sebagai simulasi di
lapangan pengeboran. Cara kerja alat ini dengan memberikan temperatur
dan perputaran dengan harapan dapat mengikuti keadaan di lapangan
pemboran
Prosedur Percobaan
1. Lumpur setelah hasil dari percobaan di pH meter di mixer kembali,
lalu masukkan lumpur ke dalam alat penyimpangan. Tutup dengan
rapat dan kuat sehingga ketika roller oven dijalankan tidak terbuka
2. Masukkan alat penyimpangan ke dalam roller oven, posisikan dengan
baik sehingga hasil yang didapat juga maksimal
3. Set temperature yang kita inginkan, nyalakan dan tunggu selama 16
jam
4. Setelah 16 jam, keluarkan lumpur dan mixer kembali
5. Kemudian hitung kembali sifat rheologinya.
Gambar 5
Roller Oven
6. Mud Mixer
Mud mixer digunakan untuk mencampur bahan-bahan dasar
lumpur pemboran agar bisa dihitung rheologi dari sistem lumpur tersebut.
Gambar 6
Mud Mixer
7. Timbangan Digital
Timbangan digital digunakan untuk mendapatkan berat dari
masing-masing komposi lumpur tersebut.
Gambar 7
Timbangan Digital
8. pH Indicator
pH adalah suatu ukuran yang menyatakan derajat kebasahan dari
suatu cairan, pH dari lumpur perlu diketahui karena lumpur yang bersifat
asam tidak dikehendaki.
pH Lumpur dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu secara
electrometric dan calorimeter. Dalam studi ini kita menggunakan cara
calorimeter yaitu dengan memakai kertas pH indicator. Dengan melihat
adanya perubahan warna pada kertas pH indicator, kemudian cocokkan
pada harga batasan pH indicator. Untuk mencapai kelarutan yang
optimum, maka tingkat kelarutan pH harus dijaga antara 9-11.
Prosedur percobaan :
Tempatkan kertas indicator pada permukaan air yang terdapat dalam
gelas ukur dari hasil pengukuran filter press, biarkan sampai warna
stabil.
Bandingkan warna yang terlihat pada bagian atas kertas dengan warna
standart yang ada pada paper test yang dipergunakan.
Catat harga pH lumpur, tergantung dari skala warna chart yang
digunakan.
Gambar 8
pH Indicator
9. Filter Paper
Filter Paper digunakan untuk mengukur mud cake yang terbentuk
dari hasil filter press.
Gambar 9
Filter Paper
10. Gelas Ukur
Gelas ukur digunakan untuk mengukur besarnya cairan yang akan
digunakan sebagai bahan dasar lumpur yang akan dibuat.
Gambar 10
Gelas Ukur
11. Stopwatch
Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu yang akan digunakan
untuk menentukan viskositas dan perhitungan dari sifat rheologi lumpur.
Gambar 11
Stopwatch