laporan kinerja dinas lingkungan hidup
TRANSCRIPT
0
LAPORAN KINERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP
PEMERINTAH KABUPATEN BALANGAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN 2020
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………… 1
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………..... 2
Ringkasan Eksekutif ……………………………………………………………………………….... 3
Bab I Pendahuluan …………………………………………………………………………... 6
A. Latar Belakang……………………………………………………………………........ 6
B. Maksud dan Tujuan………………………………………………………………....... 6
C. Tugas dan Fungsi………………………………………………………………......... 7
D. Struktur Organisasi………………………………………………………………....... 9
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja ………………………………………......….. 10
Bab III Akuntabilitas Kinerja …………………………………………………………………. 11
A. Pengukuran Kinerja ……………………………………….............................. 11
B. Analisis Kinerja…………………………………………………………............. 11
C. Realisasi Anggaran ……………………………………………………………. 21
D. Analisis Efisiensi ........................................................................................ 22
Bab IV Penutup ……………………………………………………………………………….. 23
2
KATA PENGANTAR
Mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahdan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Balangan menyusun Laporan Kinerja sebagai perwujudan kewajiban
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Laporan kinerja ini merupakan bentuk pertanggungjawaban formal atas semua
pelaksanaan program dan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Balangan yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja 2020.
Laporan kinerja ini menyajikan capaian kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Balangan tahun 2020 dan analisisnya, Walaupun masih banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan kinerja ini, kami berharap laporan kinerja ini dapat digunakan
sebagai bahan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan, serta
optimalisasi peran dan peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas kinerja
Dinas Lingkungan Kabupaten Balangan pada tahun ‐ tahun selanjutnya, sehingga
secara keseluruhan dapat mendukung kinerja Pemerintah Kabupaten Balangan
pada umumnya.
Paringin, Januari 2020 Kepala Dinas Lingkungan Hidup
Drs. H. Musa,M.AP NIP. 19680113 199703 1 007
3
RINGKASAN EKSEKUTIF
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan merupakan salah satu
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Daerah
Kabupaten Balangan Sesuai dengan Pasal 3 Peraturan Daerah (PERDA)
Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Dinas Lingkungan Hidup mempunyai tugas mempunyai tugas membantu
Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan dibidang perencanaan lingkungan
hidup, Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), pengendalian pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup, keanekaragaman hayati, Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) dan limbah B3, pembinaan dan pengawasan
terhadap izin lingkungan dan Izin Perlindungan dan Pengolahan Lingkungan
Hidup (PPLH), pengakuan keberadaan Masyarakat Hukum Adat (MHA),
kearifan lokal dan hak Masyarakat Hukum Adat (MHA) yang terkait PPLH,
pendidikan, pelatihan dan penyuluhan lingkungan hidup untuk masyarakat,
pengaduan lingkungan hidup, persampahan, Taman Hutan Rakyat serta tugas
pembantuan yang diberikan kepada Daerah.
Selain tugas tersebut, dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 di atas, Dinas Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi
sebagaimana diatur dalam pasal 3 diantaranya:
1. perumusan kebijakan dibidang perencanaan lingkungan hidup, Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), pengendalian pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup, keanekaragaman hayati, Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) dan limbah B3, pembinaan dan pengawasan terhadap izin
lingkungan dan izin Perlindungan dan Pengolahan Lingkungan Hidup
(PPLH), pengakuan keberadaan Masyarakat Hukum Adat (MHA), kearifan
lokal dan hak (MHA) yang terkait PPLH, pendidikan, pelatihan dan
penyuluhan lingkungan hidup untuk masyarakat, pengaduan lingkungan
hidup, persampahan, Taman Hutan Rakyat serta tugas pembantuan yang
diberikan kepada Daerah.
4
2. pelaksanaan kebijakan dibidang perencanaan lingkungan hidup, Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), pengendalian pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup, keanekaragaman hayati, Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) dan limbah B3, pembinaan dan pengawasan terhadap izin
lingkungan dan izin Perlindungan dan Pengolahan Lingkungan Hidup
(PPLH), pengakuan keberadaan Masyarakat Hukum Adat (MHA), kearifan
lokal dan hak Masyarakat Hukum Adat (MHA) yang terkait PPLH,
pendidikan, pelatihan dan penyuluhan lingkungan hidup untuk masyarakat,
pengaduan lingkungan hidup, persampahan, Taman Hutan Rakyat serta
tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah.
3. Pelaksanaanevaluasi dan pelaporan dibidang perencanaan lingkungan
hidup, Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), pengendalian
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup, keanekaragaman hayati,
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan limbah B3, pembinaan dan
pengawasan terhadap izin lingkungan dan izin Perlindungan dan
Pengolahan Lingkungan Hidup (PPLH), pengakuan keberadaan Masyarakat
Hukum Adat (MHA), kearifan lokal dan hak Masyarakat Hukum Adat (MHA)
yang terkait PPLH, pendidikan, pelatihan dan penyuluhan lingkungan hidup
untuk masyarakat, pengaduan lingkungan hidup, persampahan, Taman
Hutan Rakyat serta tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah.
4. pelaksanaan administrasi dinas; dan
5. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan
fungsinya.
Sebagai bentuk komitmen pelaksanaan atas tugas dan fungsi tersebut telah
ditandatangani perjanjian kinerja tahun 2020 yang meliputi sasaran, indicator
dan target yang harus di capai. Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan
cara membandingkan antara target sasaran dengan realisasinya. Berdasarkan
perjanjian kinerja tahun 2020, Dinas Lingkungan Hidup terdapat 2 (dua)
sasaran dan terdapat 3 (tiga) indikator untuk menilai realisasi dan capaian di
tahun 2020. Secara keseluruhan Sasaran dalam Perjanjian Kinerja tahun 2020
5
Dinas Lingkungan Hidup telah tercapai, yaitu dari 3 (tiga) indikator kinerja
sebagian sudah tercapai dan terpenuhi. Hanya 1 (satu) indikator yang belum
terpenuhi yakni Persentase Temuan BPK/Inspektorat yang di Tindaklanjuti, hal
ini dikarenakan masih tahap verifikasi dari Inspektorat Kabupaten Balangan
sehingga nilai/angka belum dikeluarkan. Keberhasilan pencapaian berbagai
indikator kinerja di Dinas Lingkungan Hidup merupakan hasil kerjasama
segenap jajaran Dinas Lingkungan Hidup, serta bimbingan dari pimpinan dan
dukungan dari lintas OPD. Untuk tahun 2021, Dinas Lingkungan Hidup
berkomitmen untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja dengan
menerapkan prinsip – prinsip good governance dan clean governance.
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan upaya peningkatan efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan perlu melakukan langkah-langkah
penguatan kewenangan, efisiensi, efektifitas serta akuntabilitas kinerja
kelembagaan, peningkatan kualitas sumber daya alam dan juga sumber daya
manusia. Hal ini adalah dalam rangka untuk mewujudkan peningkatan fungsi dan
kualitas lingkungan hidup serta pengelolaan sumber daya alam yang
berkelanjutan di wilayah Kabupaten Balangan.
Dalam upaya penerapan pencapaian good governance, dimana aturan
pelaksanaannya didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), maka Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan melakukan pengembangan mekanisme
pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan terukur dengan mengacu pada
Rencana Jangka Panjang yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan. Sesuai amanat tersebut,
penyelenggaraan SAKIP meliputi : Rencana Strategis, Perjanjian Kinerja,
Pengukuran Kinerja, Pengelolaan Data Kinerja, Pelaporan Kinerja serta Reviu
dan Evaluasi Kinerja. Maka laporan kinerja ini disusun sebagai salah satu
komponen SAKIP yang merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas
dan fungsi yang dipercayakan kepada instansi pemerintah atas penggunaan
anggaran.
7
B. Maksud dan Tujuan.
Laporan ini dimaksudkan sebagai bahan evaluasi dan
pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Lingkungan Hidup dalam melaksanakan
berbagai program dan kegiatan di tahun 2020. Adapun tujuannya adalah
Pertama, laporan kinerja merupakan sarana bagi Dinas Lingkungan Hidup untuk
menyampaikan pertanggung jawaban kinerja kepada seluruh stakeholders.
Kedua, laporan kinerja merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Dinas
Lingkungan Hidup sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa mendatang.
C. Tugas dan Fungsi
a. Dinas Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan
Urusan Pemerintahan dibidang perencanaan lingkungan hidup, Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), pengendalian pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup, keanekaragaman hayati, Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) dan limbah B3, pembinaan dan pengawasan terhadap izin
lingkungan dan Izin Perlindungan dan Pengolahan Lingkungan Hidup (PPLH),
pengakuan keberadaan Masyarakat Hukum Adat (MHA), kearifan lokal dan
hak Masyarakat Hukum Adat (MHA) yang terkait PPLH, pendidikan, pelatihan
dan penyuluhan lingkungan hidup untuk masyarakat, pengaduan lingkungan
hidup, persampahan, Taman Hutan Rakyat serta tugas pembantuan yang
diberikan kepada Daerah.
b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1), Dinas
Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan dibidang perencanaan lingkungan hidup, Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), pengendalian pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup, keanekaragaman hayati, Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) dan limbah B3, pembinaan dan pengawasan terhadap
izin lingkungan dan izin Perlindungan dan Pengolahan Lingkungan Hidup
8
(PPLH), pengakuan keberadaan Masyarakat Hukum Adat (MHA), kearifan
lokal dan hak (MHA) yang terkait PPLH, pendidikan, pelatihan dan
penyuluhan lingkungan hidup untuk masyarakat, pengaduan lingkungan
hidup, persampahan, Taman Hutan Rakyat serta tugas pembantuan yang
diberikan kepada Daerah.
2. Pelaksanaan kebijakan dibidang perencanaan lingkungan hidup, Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), pengendalian pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup, keanekaragaman hayati, Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) dan limbah B3, pembinaan dan pengawasan terhadap
izin lingkungan dan izin Perlindungan dan Pengolahan Lingkungan Hidup
(PPLH), pengakuan keberadaan Masyarakat Hukum Adat (MHA), kearifan
lokal dan hak Masyarakat Hukum Adat (MHA) yang terkait PPLH,
pendidikan, pelatihan dan penyuluhan lingkungan hidup untuk
masyarakat, pengaduan lingkungan hidup, persampahan, Taman Hutan
Rakyat serta tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah.
3. Pelaksanaanevaluasi dan pelaporan dibidang perencanaan lingkungan
hidup, Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), pengendalian
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup, keanekaragaman
hayati, Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan limbah B3, pembinaan
dan pengawasan terhadap izin lingkungan dan izin Perlindungan dan
Pengolahan Lingkungan Hidup (PPLH), pengakuan keberadaan
Masyarakat Hukum Adat (MHA), kearifan lokal dan hak Masyarakat
Hukum Adat (MHA) yang terkait PPLH, pendidikan, pelatihan dan
penyuluhan lingkungan hidup untuk masyarakat, pengaduan lingkungan
hidup, persampahan, Taman Hutan Rakyat serta tugas pembantuan yang
diberikan kepada Daerah.
4. Pelaksanaan administrasi dinas; dan
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas
dan fungsinya.
9
D. Struktur Organisasi
Bagan struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan
Kepala Dinas
Drs. H. MUSA, M.AP
Kassubag Umum dan Kepegawaian
Syahdianor, S.Kom
Kabid. Penataan dan Penaatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Rahmadi, S. Pi, MM Kabid. Pengelolaan Sampah, Limbah dan Peningkatan Kapasitas.
Agung Utomo, S.IP Kabid. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
Dessy Reyhanie, ST
Kasi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan Hidup
Aris Marsudi, ST
Kasi Pengelolaan Sampah
Elis Martanti, ST
-
Kasi. Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
Muhammad Herdenan, ST
Kasi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup.
Hendra. T, SH Kasi. Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup
Yulida Rahmi, SKM
Kasi Pengelolaan Limbah Cair dan B3
Budi Setialaksana, ST, M.Si
UPT Laboratorium lingkungan
A.Muhramsyah, ST
Kassubag Perencanaan dan Keuangan Erwin Rizafana, ST
Sekretaris
Fakhrurrazi Abdi, ST
Kasi Penegakan Hukum Lingkungan Hidup
M. Arya Dharma, ST Kasi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
Lina Tabitha M, ST
Kasi. Pemeliharaan Lingkungan Hidup
Siti Patimah Ngasih B, SP
UPTD TPA Batu Merah
Halim Murasyid, ST
Kasubag TU UPTD TPA Batu Merah
-
POKJAFUNG
-
Kasubag TU UPT Laboratorium
Yuyun Normala Sari, S.Si
10
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Visi, Misi dan Program Kerja Bupati
Untuk menyikapi permasalahan pembangunan yang masih harus
dihadapi di Kabupaten Balangan maka dicanangkanlah Visi Pembangunan
Kabupaten Balangan Tahun 2016-2021 yang merupakan visi Bupati/Wakil
Balangan terpilih , yaitu:
“TERWUJUDNYA KABUPATEN BALANGAN YANG MAJU DAN
SEJAHTERA MELALUI PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA”
Makna dari Visi tersebut sebagai berikut:
MAJU:
Kabupaten Balangan harus mampu mensejajarkan diri dengan daerah
lain yang sudah lebih dahulu maju dengan mengandalkan pada kemampuan
dan kekuatan sendiri. Balangan yang maju juga berarti roda pemerintahan
sudah berjalan secara optimal yang didukung oleh struktur kelembagaan
pemerintah daerah yang lengkap dan diisi serta dikelola oleh aparatur yang
berkompeten di bidang tugasnya masing-masing, sehingga mampu memberikan
pelayanan prima terhadap masyarakat. Kemajuan juga tercermin pada tingkat
partisipasi publik dalam perumusan kebijakan pembangunan
SEJAHTERA:
Terwujudnya peningkatan kesejahteraan rakyat melalui
pembangunan ekonomi yang berlandaskan pada keunggulan daya saing
daerah, kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Terpenuhinya
kebutuhan dasar masyarakat yang meliputi: sandang, pangan, perumahan,
pendidikan, kesehatan, kesempatan berusaha, rasa aman, didukung oleh
infrastruktur yang mantap.
11
Beranjak dari visi pembangunan Kabupaten Balangan Tahun 2016-
2021 tersebut, dan untuk mengarahkan pencapaiannya, selanjutnya
dicanangkan misi pembangunan Kabupaten Balangan Tahun 2016- 2021, yaitu:
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pembangunan
pendidikan dan kesehatan;
2. Mewujudkan ekonomi kerakyatan yang berkeadilan;
3. Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan;
4. Mewujudkan pemanfaatan sumber daya alam (potensi daerah) berdasarkan
kearifan lokal yang berwawasan lingkungan;
5. Mengembangkan sosial budaya kemasyarakatan;
6. Optimalisasi pemberdayaan aparatur pemerintah daerah;
7. Mewujudkan kamtibmas dan kepastian hukum untuk terciptanya suasana
yang kondusif.
Visi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan.
”Terwujudnya Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Melalui
Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan”
Misi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan.
Untuk mencapai visi tersebut, maka Dinas Lingkungan Hidup menetapkan
misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan kesadaran hukum dan peran serta masyarakat dan pihak-
pihak yang terkait dalam pengelolaan dan pelestarian fungsi lingkungan
hidup.
2. Mengendalikan dampak pembangunan terhadap kelestarian fungsi
lingkungan hidup.
3. Pencegahan dan pengendalian pencemaran air, udara dan tanah
4. Mengembangkan sistem informasi pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup.
12
B. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai sampai tahun 2021 adalah Meningkatnya
pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat yang
berwawasan lingkungan.
C. Sasaran
Sasaran yang akan dicapai adalah Meningkatnya kualitas lingkungan hidup.
D. Strategi dan Arah Kebijakan
1. Strategi
Berdasarkan visi,misi dan tujuan guna mencapai sasaran diperlukan
strategi sebagai berikut:
1. Mengendalikan pencemaran melalui pemantauan kualitas air dan
udara;
2. Mengembangkan sistem pendataan dan informasi;
3. Melakukan koordinasi dalam penilaian dan evaluasi AMDAL;
4. Melakukan pengendalian polusi melalui uji emisi;
5. Melakukan pemantauan terhadap emisi gas rumah kaca;
6. Meningkatkan peran serta dan kerjasama lintas sektor dalam upaya
perlindungan lapisan ozon serta pengendalian perubahan iklim;
7. Melakukan perhitungan timbulan sampah;
8. Melakukan sosialisasi di bidang persampahan;
9. Melakukan inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar serta
kerusakan dalam pemanfaatan ruang;
10. Melakukan pengawasan pemanfaatan ruang;
13
11. Meningkatkan pengelolaan data dan informasi berbasis sistem
informasi geografis;
12. Menerapkan penegakan hukum lingkungan;
13. Meningkatkan sinergi dan efektivitas pengelolaan Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup dengan instansi terkait;
14. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya
pengelolaan SDA dan LH bagi pembangunan selanjutnya;
15. Meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha sebagai
partner pemerintah dalam pengelolaan SDA dan LH;
16. Mengembangkan sistem informasi pengelolaan SDA dan LH;
17. Meningkatkan kompetensi SDM dalam bidang LH;
18. Meningkatkan sarana dan prasarana lingkungan hidup;
19. Memfungsikan unit pelaksana teknis laboratorium lingkungan;
20. Memperkuat jejaring informasi lingkungan di pusat dan daerah;
21. Meningkatkan kelengkapan alat dan sistem laboratorium;
2. Arah Kebijakan
Arah kebijakan Dinas Lingkungan Hidup sebagai berikut:
1. Pengendalian pencemaran lingkungan;
2. Penurunan beban pencemaran lingkungan hidup;
3. Pengintegrasian perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang
berwawasan lingkungan;
4. Pengendalian dampak perubahan iklim;
5. Peningkatan peran masyarakat dalam mengelola persampahan;
6. Peningkatan penataan lingkungan hidup sesuai dengan tata ruang;
14
7. Peningkatan pengawasan dan pengendalian terhadap SDA dan
Lingkungan Hidup;
8. Peningkatan peran Dinas Lingkungan Hidup dalam mengoptimalkan
keterlibatan dunia usaha dan masyarakat dalam peningkatan kualitas
SDA dan LH;
9. Peningkatan pelayanan publik terhadap pengelolaan LH;
10. Pengembangan kapasitas SDM Dinas Lingkungan Hidup kabupaten
Balangan;
11. Penambahan jumlah pegawai sesuai dengan kompetensi yang
diperlukan;
12. Pengadaan sarana dan prasarana operasional;
13. Akreditasi Laboratorium lingkungan;
3. Program Kegiatan
Program-program yang dilakukan dalam bidang Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup yang dilaksanakan adalah:
1. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan, Limbah dan
Peningkatan Kapasitas.
2. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.
3. Program Penataan dan Penaatan, Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
4. Pelayanan Admnistrasi Perkantoran.
5. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
6. Peningkatan Disiplin Aparatur.
7. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
8. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan.
15
E. Perjanjian Kinerja
Laporan Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2020 mengacu pada
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2016 – 2021
dan menjawab Perjanjian Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2020.
.
1. Rencana Strategis Tahun 2016 -2021
Sasaran Indikator Target
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
56,3 57,1 59,5 60,25 61,25 62,25
2. Perjanjian Kinerja Tahun 2020.
Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Lingkungan Hidup.
Sasaran Indikator Target
Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 61,25
Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Kinerja
Nilai/ Predikat Akuntabilitas Kinerja B
Persentase Temuan BPK/Inspektorat yang di Tindaklanjuti.
100%
Perjanjian Kinerja Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Meningkatnya Pengelolaan Keuangan SKPD
Peresentase Laporan Keuangan SKPD Sesuai SAP
100 %
Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja SKPD
Nilai Perencanaan Kinerja 70
Nilai Pelaporan Kinerja B
16
Perjanjian Kinerja Kasubag Perencanaan dan Keuangan.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Terlaksananya Pengelolaan Keuangan SKPD
Jumlah Dokumen Laporan Keuangan
1 Dokumen
Terlaksananya Perencanaan Kinerja SKPD
Jumlah Dokumen Perencanaan 1 Dokumen
Terlaksananya Penyusunan Laporan Kinerja SKPD
Jumlah Dokumen Laporan Kinerja 1 Dokumen
Perjanjian Kinerja Kepala Bidang Penataan dan Penaatan perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Meningkatnya Pelayanan
Masyarakat di Bidang Lingkungan
Persentase Kasus Pengaduan
Masyarakat Yang Ditindaklanjuti
100 %
Perjanjian Kinerja Kasi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan
Hidup.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Terlaksananya Koordinasi
Penilaian Dokumen Lingkungan
Jumlah Koordinasi Penilaian
Dokumen Lingkungan
70 Dokumen
Perjanjian Kinerja Kasi Pengaduan dan Penyelasaian Sengketa
Lingkungan Hidup.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Terlaksananya Penyelesaian
Pengaduan Kasus Lingkungan
Hidup
Jumlah kasus lingkungan hidup
yang tertangani.
2 Kasus
17
Perjanjian Kinerja Kasi Penegakan Hukum Lingkungan Hidup.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Terlaksananya Pembinaan
Ketaatan Terhadap Izin
Lingkungan
Jumlah Perusahaan yang di bina 10
Perusahaan
Perjanjian Kinerja Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah dan
Peningkatan Kapasitas.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Terlaksananya Pengelolaan
Sampah
Persentase Jumlah Sampah Yang
Tertangani
97 %
Meningkatnya perusahaan yang
taat pengelolaan limbah ( cair
dan B3)
Persentase perusahaan yang taat
pengelolaan limbah (cair dan B3)
100%
Perjanjian Kinerja Kasi Pengelolaan Limbah Cair dan Bahan Berbahaya
Beracun (B3).
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Terlaksananya pembinaan
pelaku usaha/kegiatan
pengelolaan limbah (cair dan
B3)
Jumlah usaha/kegiatan yang
memiliki perizinan pengelolaan
limbah
5 kegiatan
Perjanjian Kinerja Kasi Pengelolaan Sampah
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Terlaksananya koordinasi
penilaian kota sehat/adipura
Jumlah titik pantau adipura yang
dibina
1 titik
Terlaksananya pengelolaan
sampah
Jumlah prasarana dan sarana
pengelolaan sampah
6 Paket
18
Perjanjian Kinerja Kasi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Terlaksananya Identifikasi
Masyarakat Hukum Adat.
Jumlah teridentifikasinya MHA 1 kegiatan
Terlaksananya Pengelolaan
Sampah
Persentase jumlah sampah yang
terkurangi melalui 3 R
5000 ton
Perjanjian Kinerja Kepala Bidang Pengendalian pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Meningkatnya Pengendalian
Pencemaran Lingkungan Hidup.
Indeks Kualitas Air 48,9
Indeks Kualitas Udara 91,25
Perjanjian Kinerja Kasi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hiudp.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Terlaksananya pemantauan
pada titik pantau
Jumlah titik pantau air dan udara yang
diamati.
25 Titik
Perjanjian Kinerja Kasi Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Terlaksananya edukasi dan
komunikasi masyarakat di
bidang lingkungan hidup.
Jumlah sekolah adiwiyata yang dibina. 3 Sekolah
19
Perjanjian Kinerja Kasi Pemeliharaan Lingkungan
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Terlaksananya pengelolaan
keanekaragaman hayati dan
ekosistem
Jumlah terpeliharanya hutan kota 12 Bulan.
Terlaksananya program
kampong iklim (Proklim)
Jumlah kampung iklim terbentuk 1 kegiatan
Perjanjian Kinerja Kepala UPT TPA Sampah Batu Merah.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Terlaksananya operasionalisasi
TPA
Jumlah sampah yang terangkut. 11.13 ton
Perjanjian Kinerja Kepala UPT Laboratorium Lingkungan.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Tersedianya Hasil Uji
Laboratorium
Jumlah parameter uji lingkungan. 20
Parameter
20
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja Dinas Lingkungan Hidup merupakan bentuk pertanggung -
jawaban kinerja yang memuat realisasi dan tingkat capaian kinerja yang diperjanji
kantahun 2020. Pengukuran dilakukan dengan cara membandingkan antara target
sasaran yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja dengan realisasinya.
A. Pengukuran Kinerja
Sasaran Indikator Target Realisasi Capaian
Meningkatnya Mutu Lingkungan Hidup
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
61,25 65,93 107,64 %
Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Kinerja
Nilai/ Predikat Akuntabilitas Kinerja 70 * *
Persentase Temuan BPK/Inspektorat yang di Tindaklanjuti.
100% * *
Perjanjian Kinerja Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Meningkatnya Pengelolaan Keuangan SKPD
Peresentase Laporan Keuangan SKPD Sesuai SAP
100 % * *
Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja SKPD
Nilai Perencanaan Kinerja
70 * *
Nilai Pelaporan Kinerja B * *
21
Perjanjian Kinerja Kasubag Perencanaan dan Keuangan.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Terlaksananya Pengelolaan Keuangan SKPD
Jumlah Dokumen Laporan Keuangan
1 Dokumen 1 Dokumen 100%
Terlaksananya Perencanaan Kinerja SKPD
Jumlah Dokumen Perencanaan
1 Dokumen 1 Dokumen 100%
Terlaksananya Penyusunan Laporan Kinerja SKPD
Jumlah Dokumen Laporan Kinerja
1 Dokumen 1 Dokumen 100%
Perjanjian Kinerja Kepala Bidang Penataan dan Penaatan perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Meningkatnya
Pelayanan
Masyarakat di Bidang
Lingkungan
Persentase Kasus
Pengaduan
Masyarakat Yang
Ditindaklanjuti
100 % 100% 100%
Perjanjian Kinerja Kasi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan
Hidup.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Terlaksananya
Koordinasi Penilaian
Dokumen Lingkungan
Jumlah Koordinasi
Penilaian Dokumen
Lingkungan
70
Dokumen
358
Dokumen
511,4 %
Perjanjian Kinerja Kasi Pengaduan dan Penyelasaian Sengketa
Lingkungan Hidup.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Terlaksananya
Penyelesaian
Pengaduan Kasus
Lingkungan Hidup
Jumlah kasus
lingkungan hidup yang
tertangani.
2 Kasus 2 Kasus 100%
22
Perjanjian Kinerja Kasi Penegakan Hukum Lingkungan Hidup.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Terlaksananya
Pembinaan Ketaatan
Terhadap Izin
Lingkungan
Jumlah Perusahaan
yang di bina
10
Perusah
aan
19 190%
Perjanjian Kinerja Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah dan
Peningkatan Kapasitas.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Terlaksananya
Pengelolaan Sampah
Persentase Jumlah
Sampah Yang
Tertangani
97 %
71,74% 73,96%
Meningkatnya
perusahaan yang taat
pengelolaan limbah (
cair dan B3)
Persentase
perusahaan yang taat
pengelolaan limbah
(cair dan B3)
100% 100% 100%
Perjanjian Kinerja Kasi Pengelolaan Limbah Cair dan Bahan Berbahaya
Beracun (B3).
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Terlaksananya
pembinaan pelaku
usaha/kegiatan
pengelolaan limbah (cair
dan B3)
Jumlah
usaha/kegiatan
yang memiliki
perizinan
pengelolaan limbah
5 kegiatan 7 140%
Perjanjian Kinerja Kasi Pengelolaan Persampahan.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Terlaksananya koordinasi
penilaian kota
sehat/adipura
Jumlah titik pantau
adipura yang
dibina
1 titik 1 titik 100%
Terlaksananya
pengelolaan sampah
Jumlah prasarana
dan sarana
6 Paket 6 Paket 100%
23
Perjanjian Kinerja Kasi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Terlaksananya
Identifikasi Masyarakat
Hukum Adat.
Jumlah
teridentifikasinya
MHA
1 kegiatan 1 kegiatan 100%
Terlaksananya
Pengelolaan Sampah
Persentase jumlah
sampah yang
terkurangi melalui
3 R
5000 ton 4.712 ton 94,2%
Perjanjian Kinerja Kepala Bidang Pengendalian pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Meningkatnya
Pengendalian
Pencemaran Lingkungan
Hidup.
Indeks Kualitas Air 48,9 53,33 109,1%
Indeks Kualitas
Udara
91,25 91,17 99,9%
Perjanjian Kinerja Kasi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hiudp.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Terlaksananya
pemantauan pada titik
pantau
Jumlah titik pantau
air dan udara yang
diamati.
25 Titik 31 titik 103%
Perjanjian Kinerja Kasi Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
pengelolaan
sampah
24
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Terlaksananya edukasi
dan komunikasi
masyarakat di bidang
lingkungan hidup.
Jumlah sekolah
adiwiyata yang
dibina.
3 Sekolah 4 Sekolah 133%
Perjanjian Kinerja Kepala UPT Laboratorium Lingkungan.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Tersedianya Hasil Uji
Laboratorium
Jumlah parameter
uji lingkungan.
20
Parameter
20
Parameter
100%
Perjanjian Kinerja Kepala UPT TPA Batu Merah
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Terlaksananya
operasionalisasi TPA
Jumlah sampah
yang terangkut.
11.13 ton 11.16 ton 100%
B. Analisis Kinerja
Capaian kinerja merupakan dasar dalam menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan program dan kegiatan sesuai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Secara keseluruhan target kinerja Dinas Lingkungan Hidup telah
tercapai dan berhasil dilaksanakan. Dari 1 (satu) sasaran dan 1 (satu) indikator
tersebut seluruhnya dinyatakan “berhasil” yaitu capaiannya rata-rata ≥ 100% dari
target.
Adapun uraian dan analisis mengenai capaian sasaran dan indikatornya adalah
sebagai berikut:
Sasaran 1
Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup.
25
No
Indikator Utama
Capaian 2019
Kinerja 2020 Kualifikasi Peringkat Capaian
2020
Penurunan / Penaikan Kinerja (2019
Terhadap 2020)
Capaian
2020 Terhadap
2021
Target Realisasi Capaian
1.
Persentase Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
101,83
61,25
65,93
107,64
Sangat Tinggi
Naik (4,55)
105,9
Rata-rata 101,83
107,64
Total rata – rata capaian strategis sasaran 1 (satu) Meningkatnya Kualitas
Lingkungan Hidup pada Indikator Indeks Kualitas Lingkungan Hidup sebesar
107,64 % sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Balangan sangat memuaskan.
Secara ringkas, target dan realisasi kinerja berdasarkan indikator kinerja Utama
(IKU) di gambarkan pada grafik berikut :
Skor Capaian Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Tahun 2020.
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
Tahun 2020
Target
Realisasi
26
Capaian Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2020
Perbandingan Realisasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi
Kalimantan Selatan.
Perbandingan data IKLH Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Balangan dengan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2020 adalah sebagai
berikut :
Tabel. Data IKLH Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun 2020
No Sasaran Strategis Kinerja Utama Target Realisasi Persentase Capaian
1 Menurunnya Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
67,55 67,55 100%
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan.
Tabel. Data IKLH Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan
Tahun 2020
No Sasaran Strategis Kinerja Utama Target Realisasi Persentase Capaian
1 Meningkatnya Mutu Lingkungan Hidup
Indeks Kualitas Lingkungan
Hidup 61,25 65,93 105,9 %
40.83
93.33
52.7653.33
91.17
56.45
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Indeks Kualitas Air Indeks Kualitas Udara Indeks Tutupan Lahan
Tahun 2019 Tahun 2020
27
Gambar : Perbandingan IKLH Kabupaten dan Provinsi.
Gambar : Tren IKLH Kabupaten dan Provinsi
65
65.5
66
66.5
67
67.5
68
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Kab. Balangan
Prov. Kal Sel
52
54
56
58
60
62
64
66
68
70
72
2016 2017 2018 2019 2020
Kab. Balangan
Prov. Kal Sel
28
IKLH sebagai indikator pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia
merupakan perpaduanantara konsep IKL dan konsep EPI. IKLH dapat
digunakan untuk menilai kinerja programperbaikan kualitas lingkungan hidup.
IKLH juga dapat digunakan sebagai bahan informasi dalam mendukung proses
pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
Nilai IKLH merupakan indeks kinerja pengelolaan lingkungan hidup
secara nasional, yangmerupakan generalisasi dari indeks kualitas lingkungan
hidup seluruh provinsi di Indonesia.Kriteria yang digunakan untuk menghitung
IKLH adalah : (1) Kualitas Air, yang diukurberdasarkan parameter-parameter
TSS, DO, BOD,COD, Total Fosfat, Fecal Coli, dan Total Coliform;(2) Kualitas
udara, yang diukur berdasarkan parameter-parameter: SO2 dan NO2; dan
(3)Kualitas tutupan lahan yang diukur berdasarkan luas tutupan lahan dan
dinamika vegetasi.
Tabel . Kriteria dan Indikator IKLH
No. Indikator Parameter Bobot
IKLH 2018 IKLH Lama
1. Kualitas Air Sungai
TSS TSS 30%
DO DO
BOD BOD
COD COD
Total Fosfat Total Fosfat
Fecal Coliform Fecal Coliform
pH Total Coliform
NH3-N -
NO3-N -
TDS -
2. Kualitas Udara
SO2 SO2 30%
NO2 NO2
29
3.
Kualitas Tutupan Lahan
Luas Tutupan Hutan, belukar, dan belukar rawa yang berada di kawasan hutan dan kawasan berfungsi lindung (sempadan sungai, danau, dan pantai, lereng >25%
Ruang Terbuka Hijau, Kebun Raya dan Taman Keanekaragaman Hayati
Luas Tutupan Lahan
Dinamika Vegetasi 40%
40%
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
1. Indeks Kualitas Air
a. Air sungai merupakan sumber kegiatan masyarakat Kabupaten
Balangan, sehingga air sungai tetap terjaga dari hulu sampai hilir.
b. Tingkat pengawasan terhadap kegiatan/tempat usaha baik perusahaan
besar maupun kecil selalu dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup
kabupaten Balangan.
c. Perijinan pembuangan air limbah dari perusahaan tambang batu bara
selalu melalui kajian, sehingga pemberian ijin sesuai dengan daya
tampung sungai Kabupaten Balangan.
Pemantauan kualitas air sungai di Kabupaten Balangan,
dilakukan di 2 sungai, yakni sungai Balangan dan sungai Pitap.
Kegiatan pemantauan sungai di Kabupaten Balangan ditetapkan sebanyak
12 (dua belas) titik sampling dengan waktu sampling yang dilakukan 4
(empat) kali dalam setahun dan 1 titik sampling pada danau yang dilakukan
2 kali dalam setahun.
30
Tabel. Perhitungan Indeks Kualitas Air
No Status Jumlah Persen Bobot Nilai
1 Memenuhi 4 0,17 70 11,67
2 Ringan 20 0,83 50 41,67
3 Sedang 0 0,00 30 15,00
4 Berat 0 0,00 10 0,00
24 1,00 53,33
Tabel 2menunjukkan data status pencemaran pada setiap titik
pantau disungai Balangan padatahun2020,berdasarkandatatersebut
terlihatbahwa pada titik pantau sungai Balanganmemiliki4status memenuhi
dan 20 status cemar ringan.Dari hasil perhitungan pada table 3 diatas,
diperolehnilaiIndeks Kualitas Air (IKA)di Kabupaten Balangan pada tahun
2020sebesar 53,33 (kategori cemar ringan). Nilai IKA pada tahun 2020
mengalami kenaikan dibandingkan nilai IKA di tahun 2019 yaitu 40,33
(kategori cemar sedang).
2. Indeks Kualitas Udara.
Kualitas udara ambient di Kabupaten Balangan sangat dipengaruhi
oleh kegiatan transportasi. Sumber pencemaran udara perkotaan berasal
dari sumber bergerak yang sangat dipengaruhi oleh kandungan bahan
bakar dan pembakaran mesin. Polutan yang dihasilkan oleh kendaraan
bermotor berupa senyawa CO, HC, SO2, NO2 dan partikulat.
Untuk mengetahui kualitas udara, maka perlunya dilakukan
pemantauan kualitas udara.Pemantauan kualitas udara dapat dilakukan
dengan metode sesaat dan metode Passive Sampler. Sementara itu, untuk
mendapatkan data IKU, metode yang dilakukan yakni dengan
menggunakan Passive Sampler. Passive Sampler merupakan program
yang dilaksanakan oleh Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara bekerjasama
dengan Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Kalimantan Selatan dan Dinas
31
Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan sebagai pelaksana teknis
dilapangan, sedangkan untuk pengujian parameter, diserahkan kepada
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara.
Pemantauan udara dengan metode Passive Sampler
dilaksanakan selama 14 (empat belas) hari berturut-turut. Kegiatan ini
dilakukan selama 2 (dua) kali dalam setahun, dan pada tahun
2019dilaksanakan pada bulan April - Mei (tahap I) dan pada bulan Agustus
(tahap II).Pemantauan kualitas udara di Kabupaten Balangan dilakukan
pada 4 (empat) titik lokasi :
1. Kawasan Perkantoran
(S 02°21’39,2” E 115°28’15,5”)
2. Kawasan Permukiman
(S 02°19’54,6” E 115°27’48,9”)
3. Kawasan Industri
(S 02°17’48,6” E115°28’31,1”)
4. Kawasan Padat Transportasi
(S 02°20’11,0” E 115°27’33,3”)
Parameter yang dianalisa sebagai data IKU yaitu NO₂ dan SO₂
Tabel 4. Kategori IKU
Kriteria Kisaran Angka
Unggul X >90
Sangat baik 82<X≤90
Baik 74<X≤82
Cukup 66 ≤X≤74
Kurang 58 ≤X < 66
Sangat Kurang 50 ≤X< 58
Waspada X<50
32
Dalam menghitung rerata parameter NO2dan SO2dari tiap
periode pemantauan untuk masing-masing lokasi (titik), maka akan didapat
data rerata untuk area transportasi (A), industri (B) dan 2 (dua) titik di area
komersial, yaitu dalam hal ini perumahan (C1) dan perkantoran/
perdagangan (C2).
IPU = Indeks Pencemar Udara
IPNO2 = Indeks Pencemar NO2
IPSO2= Indeks Pencemar SO2
Selanjutnya, dilakukan perhitungan indeks kualitas udara model
EU, yaitu membandingkan nilai rata-rata tahunan terhadap standar EU
Directives, apabila angkanya melebihi 1 (satu) maka berarti melebihi standar
EU, begitu pula sebaliknya apabila sama dan dibawah 1 (satu) artinya
memenuhi standar dan lebih baik.
Rata-rata hasil pemantauan untuk parameter SO2 dan NO2
dibandingkan denganReferensi EU mendapatkan Index Udara Model (Ieu).
Index Udara model EU dikonversikan menjadi indeks IKLH melalui
persamaan sebagai berikut :
Indekskualitas udara=100-{50/0.9xieu– 0.1}
33
Tabel 7. Perhitungan Indeks Kualitas Udara Kabupaten Balangan Tahun 2019
No Parameter Rerata Pemantauan
Tahun 2019 Baku Mutu
Index
1. SO2 5,19 20 0,26
2. NO2 10,33 40 0,26
Index Udara (Index Udara model EU-Ieu)
0,26
Index Kualitas Udara 2019 IKLH* 91,17
*Indekskualitas udara=100-{50/0.9x(ieu– 0.1)} Angka rata-rata NO2 dan SO2 kabupaten dibandingkan dengan
Referensi EU akan didapatkan Index Udara model EU (IEU) atau indeks
antara sebelum dinormalisasikan pada indeks IKLH. Index Udara model
EU dikonversikan menjadi indeks IKLH maka dengan ini dapat di simpulkan
bahwa untuk Indeks Kualitas Udara (IKU) Kabupaten Balangan tahun
2020 adalah 91,17 (Unggul).
2. Indeks Tutupan Hutan.
Hutan merupakan salah satu komponen yang penting dalam
ekosistem, Hutan berfungsi sebagai penjaga air, mencegah terjadinya erosi
tanah,mengatur iklim, dan tempat tumbuhnya berbagai plasma nutfah,
Berdasarkan klasifikasinya, hutan terbagi menjadi hutan primer dan hutan
sekunder,Hutan primer adalah hutan yang belum mengalami gangguan,
sedangkan hutan sekunder adalah hutan yang tumbuh melalui suksesi
sekunder alami setalah mengalami gangguan seperti pertambangan,
perkebunan, dan pertanian,
34
Untuk menghitung indeks tutupan hutan yang pertama kali dilakukan
adalah menjumlahkan luas hutan primer dan hutan sekunder, kemudian
dibagi dengan luas wilayah Kabupaten.
TH =
𝐿𝑇𝐻
𝐿𝑊𝐾
Keterangan: TH : Tutupan Hutan LTH :LuasTutupanber-Hutan LWK :LuasWilayah Kabupaten Selanjutnya,dilakukankonversi berdasarkanpersamaan berikut: Berdasarkan Keputusan Bupati Balangan Nomor
188.45/255/Kum Tahun 2016 tentang Luas Wilayah Adminstratif
Kabupaten Balangan, luas wilayah administratif Kabupaten Balangan
adalah 1.828,11 km2 atau 182.811 ha.Untuk data Luas Tutupan ber-Hutan
diperoleh berdasarkan data inventarisasi yang dilakukan oleh Dinas
Lingkungan Hidup Prov. Kalimantan Selatan dan Dinas Lingkungan Hidup
Kab. Balangan beserta sumber -sumber data lainnya.Perhitungan tutupan
hutan Balangan:
TH =
𝐿𝑇𝐻
𝐿𝑊𝐾
TH =673,53
1.828,11 = 0,37
ITH =𝟏𝟎𝟎 − 𝟖𝟒, 𝟑 − 𝐓𝐇𝐱𝟏𝟎𝟎 𝒙𝟓𝟎
𝟓𝟒,𝟑
ITH = 100 − 84,3 − 0,37 x 100 𝑥50
54,3
= 56,45
Berdasarkandata statistikdari Dinas Lingkungan Hidup Prov.
Kalimantan Selatan, Penutupan Lahan 2017 KLHK dan Badan Informasi
Geospasial, diperoleh datasebagai berikut:
35
b.
Tabel 8.TutupanHutanKabupaten BalanganTahun 2020
Komponen Nilai (Ha)
Ruang Terbuka Hijau 119,11
Hutan Lahan Kering Primer 10.276
Hutan Lahan KeringSekunder 36.287
Hutan Tanaman 2.997
Belukar dalam kawasan 15.993
Belukar luar kawasan 1.681
Luas Tutupan berhutan 673,53
Luas Wilayah Kabupaten 1.828,11
Tutupan Hutan 0,37
Nilai Tutupan Hutan tersebut kemudian dikonversi, sehingga diperoleh
nilai Indeks Tutupan Hutan Kabupaten Balangan tahun 2020 sebesar
56,45.
Permasalahan/Hambatan
Beberapa permasalahan/hambatan dalam pelaksanaan antara lain:
1. Kurangnya tenaga teknis pemantauan terhadap kualitas air, udara, dan
tenaga penganalisis kualitas lingkngan hidup;
2. Kurangnya koodinasi Tim Adipura, sehingga perlunya koordinasi secara
intensif Tim Adipura Kabupaten;
3. Kurangnya dukungan dari dinas terkait dalam program adiwiyata sehingga
sekolah-sekolah yang diusulkan masih dirasa kurang baik materi pendidikn
maupun sarpras yang ramah lingkungan;
4. Masih terbatasnya pengetahuan tentang pemanfaatan (3R) dalam
mereduksi sampah di masyarakat dan perkantoran sehingga jumlah
nasabah bank sampah masih kurang;
36
5. Belum maksimalnya pengendalian pencemaran dan kerusakan lahan
karenakan kurangnya personil serta anggaran yang tidak memadai;
6. Jumlah personil dan banyaknya obyek pengawasan yang tidak sebanding;
7. Peralatan pengawasan serta pemantauan yang belum maksimal;
8. Belum maksimalnya pengetahuan perusahaan tentang kewajiban
pengelolaan lingkungan hidup;
9. Perbedaan persepsi terhadap peraturan limbah B3 di perusahaan antara
pemerintah pusat dan daerah serta perusahaan, sehingga menimbulkan
permasalahan di lapangan;
10. Sulitnya pengawasan terhadap perusahaan yang izin lingkungannya
diterbitkan oleh Provinsi maupun pusat, sehingga pengawasan lingkungan
di dunia usaha tidak berjalan optimal;
11. Belum semua bagian dari Undang-undang Nomor 32 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup memiliki turunan;
12. Kurang sosialisasi mengenai peraturan bidang lingkungan hidup oleh
Pemerintah Pusat terhadap Pemerintah Daerah, sehingga menyulitkan
pelaksanaan pengawasan penaatan lingkungan;
13. Jumlah personil Pegawai Negeri Sipil yang memahami proses penilaian
dokumen AMDAL dan pemeriksa UKL-UPL yang terbatas;
14. Masih kurangnya peralatan dan sarana penunjang operasional
laboratorium lingkungan;
15. Jenis pelatihan yang dipersyaratkan untuk personel lab masih ada yang
belum terpenuhi;
16. Kesulitan mendapatkan data terbaru dari instansi terkait. Selain itu kadang
terdapat perbedaan data untuk objek yang sama;
17. Keterbatasan SDM yang menguasai Sistem Informasi Geografis.
Solusi/Strategi Pemecahan masalah
37
1. Diperlukan tambahan tenaga teknis untuk pemantauan kualitas air, udara
dan tenaga penganalisis data lingkungan;
2. Adanya upaya meningkatkan SDM penilai adipura yang baru karena untuk
menjadi Tim Adipura harus memiliki sertifikat Penilai Adipura;
3. Lebih ditingkatkan edukasi dan sosialisasi tentang program bank sampah
(3R);
4. Melakukan koordinasi tentang instrumen tata cara pengawasan sesuai
dengan perundang-undangan;
5. Melakukan pengawasan bersama pengendalian pencemaran;
6. Rekrutmen tenaga ahli dan usulan penambahan staf;
7. Melakukan usulan pengadaan peralatan pengawasan;
8. Sosialisasi peraturan perundangan tentang kewajiban dunia usaha dalam
pengelolaan lingkungan hidup;
9. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan daerah tentang
kebijakan mengenai pengelolaan limbah B3;
10. Koordinasi dengan Pemerintah Pusat selaku penerbit izin pengumpul limbah
B3 dan transporter limbah B3;
11. Melakukan koordinasi dengan pemerintah Kabupaten/Kota untuk
pengawasan bersama;
12. Mendorong Pemerintah Pusat untuk segera menerbitkan Peraturan
Pemerintah sebagai tindak lanjut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009;
13. Penambahan Pegawai Negeri Sipil dan Pelatihan/ Diklat Penilai AMDAL;
14. Rapat koordinasi bersama kabupaten/kota dianggarkan dalam APBD;
15. Perlu adanya pembinaan yang lebih intensif dari Provinsi dan Pusarpedal
juga adanya komitmen Kepala Perangkat Daerah di 13 kabupaten/kota agar
laboratorium yang ada dapat berjalan dengan baik dan juga dapat
mempertahankan status akreditasi;
38
16. Mengadakan peralatan dan sarana penunjang untuk operasional
laboratorium lingkungan;
17. Memenuhi pelatihan yang dipersyaratkan untuk kualifikasi masing-masing
personel laboratorium;
18. Lebih mengintensifkan koordinasi dengan perangkat daerah baik provinsi
maupun kabupaten;
19. Diharapkan dengan lebih melatih SDM yang ada dan jika memungkinkan
menambah personil yang menguasai GIS.
Sasaran 2
Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Kinerja
Indikator
2019 2020 Capaian 2020
thdp 2021
Capaian Target Realisasi Capaian
Nilai/ Predikat Akuntabilitas Kinerja
B B * * *
Persentase Temuan BPK/Inspektorat yang di Tindaklanjuti.
100% 100% * * *
Rata-rata Capaian * *
Untuk sasaran 2 (dua) Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan dan
KInerja pada Indikator Nilai/Predikat Akuntabilitas Kinerja dan Persentase
Temuan BPK/Inspektorat yang di Tindaklanjuti hal ini dikarenakan masih tahap
verifikasi dari Inspektorat Kabupaten Balangan sehingga nilai/angka belum
dikeluarkan.
C. Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan pada
tahun 2020 berjumlah Rp 13.254.950.600,- yang meliputi belanja tidak langsung
sebesar Rp 4.157.772.700,- dan belanja langsung berjumlah Rp. 9.097.177.900,-
39
Anggaran yang berhasil direalisasikan sebesar Rp. 12.902.307.872,-
atau sekitar 97,34%. Dengan rincian belanja tidak langsung sebesar Rp.
4.072.904.828,- dan belanja langsung sebesar Rp. 8.829.403.644,- .Rincian
capaian kinerja dan anggaran di tahun 2020 sebagai berikut:
Sasaran Anggaran
Target Realisasi %
Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup.
13.254.950.600,- 12.902.307.872,- 97,34
D. Analisis Efisiensi
Sasaran Capaian Kinerja Realisasi Anggaran
Tingkat Efisiensi
Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup.
17,64 % 12.902.307.872,- Efisiensi
40
PENUTUP
Laporan Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan
merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi serta pengelolaan SDM dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan
kepada Pemerintah, dan juga merupakan alat kendali, alat penilai kualitas
kinerja dan alat pendukung terwujudnya good governance. Laporan Kinerja ini
juga berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik tentang
keberhasilan / kegagalan pelaksanaan misi dari Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Balangan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan.
Hasil pengukuran kinerja 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah
dilakukan 1 (satu) indikator menunjukkan keberhasilan tingkat pencapaian
sasaran dan indikator kinerja utama masuk kategori “sangat tinggi”. Sedangkan
2 (dua) indikator masih tahap verifikasi dari Inspektorat Kabupaten Balangan
sehingga nilai/angka belum dikeluarkan.
Capaian kinerja tersebut sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya :
a. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan.
b. Peningkatan kualitas pelayanan masyarakat;
c. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan kegiatan;
d. Koordinasi yang baik dengan Instansi terkait.
Antisipasi yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan citra dan kinerja
Dinas Lingkungan Hidup di masa yang akan datang adalah :
a. Meningkatkan kemampuan dan kapasitas melalui pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan bagi aparatur secara berkesinambungan;
b. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi baik internal maupun eksternal;
41
c. Mencukupi kebutuhan sarana dan prasarana yang memadai;
d. Pemutakhiran data pendukung.
Berdasarkan hasil evaluasi dalam pelaksanaan program dan kegiatan selama
sebelum maupun pada saat tahun berjalan, masih ditemukan ketidaksesuaian,
ketidak sinkronan, serta ketidak akuratan antara produk-produk dokumen
perencanaan yang dipakai sebagai acuan dalam pelaksanaan
program/kegiatan, tertutama terkait penetapan sasaran strategis, indikator
kinerja, dan target capaian. Sehingga untuk selanjutnya perlu segera dilakukan
review dan revisi terhadap semua dokumen perencanaan, termasuk
didalamnya RPJMD, Renstra PD, RKPD dan Renja PD. Diharapkan untuk
kedepan, kinerja yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah dapat lebih
meningkat akuntabilitasnya.
Paringin, Januari 2020 Kepala Dinas Lingkungan Hidup
Drs. H. Musa,M.AP NIP. 19680113 199703 1 007
42
LAMPIRAN
FOTO – FOTO KEGIATAN DINAS
LINGKUNGAN HIDUP
TAHUN 2020
43
FOTO-FOTO KEGIATAN SEKSI PENGENDALIAN DAN PENCEMARAN
LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2020
1. Foto-Foto Kegiatan Pemantauan Air Sungai Balangan
44
2. Foto-Foto Kegiatan Pemantauan Udara
45
3. Foto-Foto Kegiatan Pemantauan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
46
4. Foto-Foto Kegiatan Pemantauan SP (Settling Pond) Perusahaan
Pertambangan Batubara
47
FOTO KEGIATAN SEKSI PEMELIHARAAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2020
Foto Kegiatan Sosialisasi Proklim
48
Foto Kegiatan pembinaan Kampung Iklim Desa Bihara Hilir Kecamatan Awayan
49
Foto Kegiatan Pemeliharaan Tanaman keanekaragaman Hayati
50
Foto Kegiatan Aksi Penanaman Pohon
51
DOKUMENTASI KEGIATAN IN-HOUSE TRAINING :
MATERI KETIDAKPASTIAN DALAM PENGUKURAN LABORATORIUM
52
DOKUMENTASI KEGIATAN PENGAMBILAN SAMPEL AIR SETTLING POND
53
DOKUMENTASI KEGIATAN ASSESMEN MANAJEMEN DAN TEKNIS DARI TIM KOMITE
AKREDITASI NASIONAL (KAN)
DOKUMENTASI KEGIATAN KAJI ULANG MANAJEMEN DAN AUDIT INTERNAL
54
DOKUMENTASI KEGIATAN PREPARASI LARUTAN STANDAR DAN PENGUJIAN SAMPEL
LOGAM
DOKUMENTASI KEGIATAN PENGAMBILAN AIR SUNGAI DAN PENGUJIAN IN SITU
55
Foto Kegiatan Pengelolaan Persampahan.
56