laporan kinerja instansi pemerintah (lkjip)...
TRANSCRIPT
-
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas terselesaikannya
penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) Pengadilan
Negeri Pelalawan tahun 2019 ini dengan baik. Penyusunan laporan ini berpedoman
kepada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014
Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyampaian LAPORAN KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH (LKJIP) Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II Tahun 2015-2019 di
maksudkan untuk memberikan informasi serta menjadi bentuk pelaporan menganai
pencapaian kinerja (Performant Result) pada tahun 2019. Pengukuran Kinerja dalam
laporan ini melihat kepada persentase perbandingan antara taget dan realisasi masing-
masing indikator kinerja input (masukan) dan output (keluaran), dan outcome (hasil)
yang menjadi suatu bentuk capaian kinerja.
Laporan ini di harapkan dapat memberikan informasi tentang keberhasilan dan
kegagalan serta solusi yang dilakukan Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagaimana tertuang dalam Rencana dan
Penetapan Kinerja Tahun 2019, sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan
rencana dan penetapan kinerja tahun berikutnya serta menjadi bahan masukan bagi
pihak yang berkepentingan dalam perumusan kebijakan umum peradilan.
Harapan kami, kiranya LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Pengadilan
Negeri Pelalawan Kelas II Tahun 2019 ini, dapat menjadi sarana untuk mengevaluasi
kinerja organisasi dan dapat bermanfaat dalam mewujudkan peradilan yang Agung
di wilayah Hukum Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II
Pangkalan Kerinci, 06 Januari 2019 KETUA PENGADILAN NEGERI PELALAWAN
BAMBANG SETYAWAN, SH., MH NIP. 19770621 200012 1 001
-
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II Dalam Rencana Strategis (Renstra) 2015-
2019 telah menetapkan Visi “Terwujudnya Pengadilan Negeri Pelalawan Yang Agung”.
Visi tersebut merupakan derivasi dari visi Badan Peradilan yang tertuang dalam cetak
biru (Blue Print) Lembaga Peradilan Tahun 2010-2035, yakni “Terwujudnya badan
peradilan yang Agung”.
Penetapan Visi Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II tersebut lahir dari sebuah
keyakinan bahwa langkah awal untuk menwujudkan Badan Peradilan yang Agung
adalah dengan cara membersihkan seluruh apatur Pengadilan dari segala bentuk
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta praktek mafia peradilan. Bersih dapat juga berarti
kemandirian, seperti dari segala bentuk campur tangan pihak lain, baik terhadap
struktur kelembagaan maupun dalam menyelenggarakan proses peradilan yang
selama ini telah menjadi penyebab utama hilangnya kepercayaan masyarakat
terhadap lembaga peradilan. Bersih juga dapat berarti kemandirian atau sepi dari
segala bentuk intervensi internal dan eksternal terhadap peradilan, baik secara
kelembagaan maupun proses peradilan.
Dalam mewujudkan Visi tersebut Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II telah
melakukan upaya yang nyata yaitu turut berperan aktif dalam mewujudkan tata kelola
pemerintah yang baik (Good Public Governance) menuju GOOD GOVERNANCE AND
CLEAN GOVERNANCE atau dalam saduran bahasa Indonesia berarti bermakna Tata
Kepemerintahan yang baik atau penyelenggaraan pemerintahan yang Amanah
(Bintoro Tjokroamidjojo).
Martabat badan peradilan melahirkan kewibaan yang tercermin dari
Performance lembaga, produk dan integritas aparaturnya. Penampilan Pengadilan
sebagai lembaga peradilan negeri yang Representative sangat penting untuk
menambah kewibawaan pengadilan, demikian pula produk pengadilan, baik
berbentuk putusan maupun penetapan, wajib memenuhi rasa keadilan hukum dan
keadilan masyarakat agar terciptanya kepastian hukum dan memberi manfaat bagi
masyarakat. Dukungan sumber daya manusia yang professional dan memiliki
integritas moral yang tinggi juga sangat menentukan dalam mewujudkan citra dan
wibawa lembaga peradilan. Dengan strategi tersebut diharapkan akan pulih kembali
-
iv
pencitraan publik terhadap badan peradilan yang pada gilirannya akan menjadi
lembaga yang berwibawa, terhormat dan di hormati.
Secara umum Kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II pada tahun 2019, di
indikasikan dengan capaian sejumlah Indikator Kinerja Utama yang telah di Reviu
sehingga terdapat beberapa perbedaan dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) pada
Tahun sebelumnya. Terdapat 4 Sasaran Strategis yang dicapai melalui sejumlah
kegiatan sepanjang tahun 2019. Untuk mengukur sejauh mana capaian sasaran
tersebut, digunakan 18 IKU yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Pengadilan
Negeri Pelalawan 2019.
Rincian capaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaran strategis tersebut
dapat di ilustrasikan dalam tabel berikut :
Sasaran Strategis
1
TERWUJUDNYA PROSES PERADILAN YANG PASTI, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi % Capaian
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
1. Perdata 2. Pidana
100% 100%
100% 100%
100% 100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
1. Perdata 2. Pidana
70 % 95%
99% 100%
141% 105%
c. Persentase Perkara yang tidak mengajukan upaya Hukum
1. Banding 2. Kasasi 3. PK
60% 60% 90%
88.57% 95% 99%
147% 158% 111%
d. Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi
20%
14%
70%
e. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
95%
93.61%
98%
RATA RATA SASARAN CAPAIAN KINERJA STRATEGIS 1 114%
-
v
Sasaran Strategis
2
PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi % Capaian
a. Persentase isi putusan yang diterima olah para pihak tepat waktu
100%
100% 100%
b. Persentase Perkara yang diselesaikan melalui mediasi
1%
6.6%
660%
c. Persentase berkas perkara yang diajukan :
- Banding - Kasasi - PK
secara lengkap dan tepat waktu
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
100%
100%
100%
RATA RATA CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS II 193%
Sasaran Strategis
3
MENINGKATNYA AKSES PERADILAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DAN TERPINGGIRKAN
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi % Capaian
a. Persentase Perkara prodeo yang diselesaikan
- -
-
b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan
- - -
c. Persentase Pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum
100% 100% 100%
RATA RATA CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS III 100%
-
vi
Sasaran Strategis
4
MENINGKATNYA KEPATUHAN TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi % Capaian
a. Persentase putusan perkara perdata yang ditindak lanjuti (eksekusi)
10% 6% 60%
RATA RATA CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS IV 60%
Pencapaian hasil sasaran diatas, Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II pada tahun
2019 memiliki rata-rata capain Kinerja 467% dan nilai capaian tersebut sangat
melampaui batas sehingga nantinya diperlukan penetapan ulang terhadap target.
Dengan telah tercapainya rata-rata capaian Kinerja sebsar 467% akan lebih
memotivasi Pengadilan Negeri Pelalawan untuk meningkatkan kinerja guna memberikan
kontribusi terhadap program pelayanan hukum secara nasional dengan harapan dapat
tercipta supremasi hukum. Disamping keberhasilan capaian kinerja diatas tetap dirasa
ada hambatan yang dihadapi akan tetapi Pengadilan Negeri Pelalawan telah mengambil
langkah-langkah untuk mengatasi segala hambatan dan kendala tersebut agar program
kerja yang telah ditetapkan terlaksana sesuai harapan.
-
vii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................................ II
RINGKASAN EKSEKUTIF ....................................................................................................... III
DAFTAR ISI ....................................................................................................................VII
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................................VIII
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... IX
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 10
A.Latar Belakang ............................................................................................................ 10
B.Kedudukan, Tugas Dan Fungsi ................................................................................... 11
C.Struktur Organisasi ..................................................................................................... 12
D.Isu Strategis ................................................................................................................ 19
E.Sistematika Penyajian ................................................................................................ 20
BAB II PERENCANAAN KINERJA .......................................................................................... 23
A. Rencana Strategis 2015-2019 ................................................................................... 23
B. Tujuan Dan Sasaran Strategis .................................................................................... 24
C. Program Dan Kegiatan .............................................................................................. 26
D. Indikator Kinerja Utama ............................................................................................ 30
E. Rencana Kinerja Tahun 2019 ..................................................................................... 38
F. Perjanjian Kinerja Tahun 2019 .................................................................................. 39
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................................................ 42
A. Capaian Kinerja Organisasi ......................................................................................... 42
Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan Dan Akuntabel .... 45
Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara ..................... 56
Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin Dan
Terpinggirkan .............................................................................................................. 65
Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan ....................... 68
B. Realisasi Anggaran ...................................................................................................... 69
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................ 74
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 74
B. Rekomendasi ................................................................................................................. 76
-
viii
DAFTAR GAMBAR
Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas Ii .............................. 13
Grafik Penyelesaian Perkara ............................................................................ 46
Grafik Penanganan Perkara Yang Diselesaikan Tepat Waktu .......................... 48
Grafik Persentase Perkara Pidana Anak Yang Diselesaikan Dengan Diversi .... 51
Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh Para Pihak Tepat Waktu ............. 57
Persentase Perkara Yang Diselesaikan Melalui Mediasi .................................. 59
Realisasi Anggaran Belanja Dipa (03) Perkara Pidana Yang Di Selesaikan Di
Tingkat Pertama Di Wilayah Riau....................................................................................... 61
Persidangan Perkara Yang Menarik Perhatian Masyarakat ............................. 63
Persentase Putusan Perkara Yang Menarik Perhatian Masyarakat Yang Dapat
Diakses Secara Online Dalam Jangka Waktu 1 Hari Setelah Putus. ................................... 65
Realisasi Anggaran Belanja Dipa (03) Pos Bantuan Hukum ........................... 67
Persentase Putusan Perkara Perdata Yang Di Tindak Lanjuti (Eksekusi) ....... 69
Grafik Realisasi Anggaran Belanja Dipa – 01 Badan Urusan Administrasi ..... 70
-
ix
DAFTAR TABEL
Program Dan Kegiatan Pengadilan Negeri Pelalawan ......................................... 27
Hubungan Program Utama, Kegiatan Pokok, Sasaran, Indikator ........................ 28
Matrik Hubungan Tujuan Strategis, Sasaran Strategis Dan Indikator Kinerja Utama ....... 32
Rencana Kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan Tahun 2019 ................................ 39
Perjanjian Kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan 2019 ........................................ 41
Tabel Penyelesaian Sisa Perkara .......................................................................... 45
Penanganan Perkara Yang Diselesaikan Tepat Waktu ......................................... 47
Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum ............................... 49
Tabel Persentase Perkara Pidana Anak Yang Diselesaikan Dengan Diversi ......... 50
Ruang Linkup Indeks Kepuasan Masyarakat ........................................................ 52
Skala Skor Penilaian ............................................................................................ 55
Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh Para Pihak Tepat Waktu ............... 56
Realisasi Anggaran Belanja Dipa (03) Perkara Pidana Yang Di Selesaikan Di
Tingkat Pertama Di Wilayah Riau....................................................................................... 57
Persentase Perkara Yang Diselesaikan Melalui Mediasi .................................... 59
Persentase Jumlah Perkara Yang Diajukan Banding, Kasasi,Dan Pk Secara
Lengkap Dan Tepat Waktu. ................................................................................................ 60
Realisasi Anggaran Belanja Dipa (03) Perkara Pidana Yang Di Selesaikan Di
Tingkat Pertama Di Wilayah Riau....................................................................................... 61
Persentase Putusan Perkara Yang Menarik Perhatian Masyarakat Yang Dapat
Diakses Secara Online Dalam Jangka Waktu 1 Hari Setelah Putus. ................................... 62
Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu Yang Mendapat Layanan
Bantuan Hukum (Posbakum) ............................................................................................. 66
Realisasi Anggaran Belanja Dipa (03) Pos Bantuan Hukum ............................... 67
Persentase Putusan Perkara Perdata Yang Di Tindak Lanjuti (Eksekusi) ........... 68
Realisasi Anggaran Belanja Dipa – 01 Badan Urusan Administrasi .................... 69
Realisasi Belanja Pegawai Dipa (01) Badan Urusan Administrasi ...................... 70
Realisasi Belanja Barang Dipa (01) Badan Urusan Adminstrasi ......................... 71
Realisasi Belanja Modal Dipa (01) Badan Urusan Adminstrasi .......................... 71
Realisasi Anggaran Belanja Dipa (03) Badan Peradilan Umum .......................... 72
Realisasi Anggaran Berdasarkan Program ......................................................... 73
Grafik Realisasi Anggaran Berdasarkan Program ............................................... 73
-
10
BAB I
PENDAHULUAN
agian ini membahas beberapa hal yang berkaitan dengan penjelasan umum
organisasi dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta
permasalahan utama (strategic issues) yang sedang dihadapi organisasi.
A. Latar Belakang
Lembaga Peradilan saat ini di tuntut untuk turut serta mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di masyarakat
terlebih masyarakat Indonesia yang majemuk cenderung semakin kritis dan
komplek dalam berfikir terutama dalam membelas atas kepentingan hak-hak
atas hajat hidupnya.
Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II sangat menyadari perubahan,
penyesuaian serta pembaharuan peradilan yang sedang dan akan dilakukan
harus tetap berorientasi kepada kepentingan publik untuk mendapatkan
pelayanan hukum yang prima dan berkeadilan.
Kemandirian lembaga peradilan, baik secara struktur kelembagaan
maupun proses peradilan, didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM)
penyelenggaran pelayanan hukum yang professional, berwawasan memiliki
integritas moral yang tinggi, dan tersedianya kualitas dan kuantitas prasarana
dan sarana penyelenggara pelayanan hukum yang representative, serta
peningkatan kapabilitas penatakelolaan peradilan sesuai dengan untutan
managemen modern dalam horizon keterbukaan informasi
(transparency),akuntabilitas, dan pencitraan publik.
Salah satu dan wujud respon Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II dalam
menjawab tantangan perubahan kearah yang lebih baik adalah menciptakan
kinerja yang akuntabel sesuai dengan TAP-MPR No.XI/MPR/1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN dan Inpres No.07 tahun
B
-
11
1999 tentang system Akuntanilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) jo.
Perpres Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP). Untuk itu Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II sebagai
salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman di Lingkungan Peradilan Umum di
bawah Mahkamah Agung RI telah menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja
tahun 2019 sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kinerja kegiatan
dan capaian sasaran untuk tahun 2019 dalam rangka pencapaian tujuan dan
Visi Pengadilan Negeri Pelalawan pada khususnya dan Visi Mahkamah Agung
pada umumnya.
Dalam menjalankan tugasnya, Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II
berpedoman pada perencanaan strategis yang dalam pendekatannya dilakukan
melalui pencermatan Lingkungan Strategis, baik internal maupun eksternal
sedangkan dalam mewujudkan Viai, tujuan dan sasarannya, Pengadilan Negeri
Pelalawan telah merumuskan langkah-langkah strategis berbentuk, misi,
kebijakan, program dan kegiatan yang tersusun secara lebih sistemik, lebih
terukur dan tepat sasaran.
B. Kedudukan, Tugas Dan Fungsi
Tugas pokok Pengadilan Negeri Pelalawan sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor
14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dan
ditambah dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2004, Undang-Undang
Nomor 3 tahun 2009, Undang-Undang Nomor 2 tahun 2006 tentang peradilan
umum sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2004
dan Undang-Undang 49 tahun 2009 menyebutkan bahwa Pengadilan Negeri
bertugas dan berwenang memeriksa, mengadili dan memutus, menyelesaikan
perkara pidana dan perdata.
Disamping tugas dimaksud diatas, Pengadilan Negeri Pelalawan
mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut:
-
12
1. Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa dan mengadili
dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan
Negeri dalam Tingkat Pertama.
2. Fungsi Pembinaan, yani memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat
tentang hukum kepada instansi Pemerintah didaerahnya apabila diperlukan,
serta berfungsi melakukan pembinaan kepada bawahan pada instansi.
3. Fungsi Pengawasan, yakni mengadakan pengawasan internal atas pelaksanaan
tugas dan tingkah laku Hakim,Panitera, Sekretaris dan seluruh pegawai.
4. Fungsi Nasehat, yakni memberikan petunjuk, teguran, dan peringatan yang
dipandang perlu.
5. Fungsi Administrasi, yaitu menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan
persidangan), administrasi umum (Kepegawaian, Umum/Keuangan,dan PTIP).
6. Fungsi Lainnya, yaitu pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penelitian
dan sebagainya memberi tentang pelayanan akses yang seluas-luasnya bagi
masyarakat dalam era keterbukaan dan trasparansi informasi peradilan,
sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 1-
144/KMAISKII/2011, tanggal 5 Januari 2011 tentang Pelayanan Informasi di
Pengadilan.
C. Struktur Organisasi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, telah disusun struktur
organisasi Pengadilan Negeri Pelalawan berdasarkan berdasarkan Peraturan
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 yang mengatur
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan
Surat Edaran Mahkamah Agung No. 5 Tahun 1996 tentang Bagan Susunan
Pengadilan.
Secara garis besar struktur organisasi Pengadilan Negeri Pelalawan adalah
sebagai berikut:
-
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) 2019
13
Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II
-
14
Uraian Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) masing-masing jabatan sesuai struktur
organisasi di atas, mengacu pada Peraturan Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan adalah
sebagai berikut:
1.KETUA PENGADILAN, yaitu memiliki tanggung jawab dalam hal melakukan pengawasan
terhadap penyelenggaraan peradilan, para Hakim dan pejabat Kepaniteraan, pejabat
Kesekretariatan, masalah-masalah hukum yang timbul, masalah tingkah laku/perbuatan
Hakim, pegawai dan staf di Peradilan Tingkat Pertama yang dibantu oleh Wakil Ketua
Pengadilan. Ketua Pengadilan sebagai Top Manager dalam Akreditasi Penjaminan Mutu
Pengadilan Negeri Pelalawan.
2. WAKIL KETUA PENGADILAN, membantu Ketua mengendalikan, Menyelenggarakan,
Melaksanakan wewenang isntusi pengadilan yaitu menerima, memeriksa, memutus
dan menyelesaikan perkara yang diajukan di pengadilan serta melaksanakan tugas
Ketua apabila Ketua berhalangan dan melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh
Ketua kepadanya.
3. HAKIM adalah bertugas menetapkan hari sidang, memeriksa dan mengadili berkas
perkara yang diberikan padanya kemudian melakukan pemeriksaan tambahan
untuk mendengar sendiri para pihak dan saksi, maka Hakim bertanggung jawab atas
pembuatan dan kebenaran berita acara persidangan serta menandatanganinya,
mengemukakan pendapat dalam musyawarah, Hakim wajib menandatangani putusan
yang sudah diucapkan dalam persidangan, melaksanakan pembinaan dan mengawasi
bidang hukum, perdata dan pidana tertentu yang ditugaskan kepadanya dan
melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan di
Pengadilan Negeri Pelalawan yang ditugaskan kepadanya serta melaksanakan audit
internal .
4. PANITERA, adalah melaksanakan pemberian dukungan di Bidang Teknis dan
Administrasi Perkara serta menyelesaikan surat-surat yang berkaitan dengan
Perkara dan menyelenggarakan fungsi :
-
15
a. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan
tugas dalam pemberian dukungan di bidang teknis;
b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara Perdata;
c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara Pidana;
d. Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara, penyajian data perkara,
dan transparansi perkara;
e. Pelaksanaan administrasi keuangan dalam program teknis dan
keuangan perkara yang ditetapkan berdasarkan peraturan dan
perundang-undangan, minutasi, evaluasi dan administrasi
Kepaniteraan;
f. Pelaksanaan Mediasi;
g. Pembinaan teknis dan Kepaniteraan dan Kejurusitaan;
h. Pelaksanaan fungsi yang diberikan oleh Ketua Pengadilan Negeri;
5. SEKRETARIS, adalah melaksanakan Pemberian Dukungan di Bidang
Administrasi, Organisasi, Keuangan, Sumber Daya Manusia, serta Sarana dan
Prasarana di Pengadilan Negeri Pelalawan dan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan Bahan Pelaksanaan Urusan Perencanaan Program dan
Anggaran;
b. Pelaksanaan Urusan Kepegawaian;
c. Pelaksanaan Urusan Keuangan;
d. Penyiapan Bahan Pelaksanaan Penataan Organisasi dan Tata Laksana;
e. Pelaksanaan Pengelolaan Teknologi Informasi dan Statistik;
f. Pelaksanaan Urusan Surat Menyurat, Arsip, Perlengkapan, Rumah
Tangga, Keamanan, Keprotokolan, Hubungan Masyarakat, dan
Perpustakaan;
g. Penyiapan Bahan Pelaksanaan Pemantauan, Evaluasi dan Dokumentasi
serta Pelaporan pada Pengadilan Negeri Pelalawan;
6. PANITERA MUDA PERDATA, adalah mempunyai tugas dan tanggung jawab :
a. Melaksanakan Administrasi Perkara di Bidang Perdata pada Pengadilan
Negeri Pelalawan;
-
16
b. Melaksanakan Pemeriksaan dan Penelaahan Kelengkapan Berkas
Perkara Perdata;
c. Melaksanakan Registrasi Perkara Gugatan dan Permohonan;
d. Melaksanakan Distribusi Perkara yang telah di Register untuk diteruskan
kepada Ketua Majelis Hakim Berdasarkan Penetapan Penunjukan
Majelis Hakim dari Ketua Pengadilan Negeri Pelalawan;
e. Melaksanakan Penerimaan Kembali Berkas Perkara yang sudah Diputus
dan Diminutasi;
f. Melaksanakan Pemberitahuan Isi Putusan Tingkat Pertama kepada Para
Pihak yang Tidak Hadir;
g. Melaksanakan Penyampaian Pemberitahuan Putusan Tingkat banding,
Kasasi dan Peninjauan Kembali kepada Para Pihak;
h. Melaksanakan Penerimaan dan Pengiriman Berkas Perkarayang
Dimohonkan Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali;
i. Melaksanakan Pengawasan terhadap Pemberitahuan Isi Putusan Upaya
Hukum kepada Para Pihak dan Menyampaikan Relas Penyerahan Isi
Putusan Kepada Pengadilan Negeri Pelalawan dan Mahkamah Agung;
j. Melaksanakan Penerimaan Konsinyasi;
k. Melaksanakan Penerimaan Permohonan Eksekusi;
l. Melaksanakan Penyimpanan Berkas Perkara yang Belum Mempunyai
Kekuatan Hukum Tetap;
m. Melaksanakan Penyerahan Berkas Perkara yang Sudah Berkekuatan
Hukum Tetap Kepada Panitera Muda Hukum;
n. Melaksanakan Urusan Tata Usaha Kepaniteraan Perdata;
o. Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya Sidang
Pengadilan selaku Panitera Pengganti;
p. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera;
7. PANITERA MUDA HUKUM, adalah mempunyai tugas dan tanggung jawab
:
-
17
a. Melaksanakan Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data Perkara,
Penataan Arsip Perkara serta Pelaporan pada Pengadilan Negeri
Pelalawan;
b. Melaksanakan Pengumpulan, Pengelolaan dan Penyajian Data Perkara;
c. Melaksanakan Penyajian Statistik Perkara;
d. Melaksanakan Penyusunan dan Pengiriman Pelaporan Perkara;
e. Melaksanakan Penataan, Penyimpanan dan Pemeliharaan Arsip
Perkara;
f. Melaksanakan Kerja Sama dengan Arsip Daerah untuk Penitipan Berkas
Perkara;
g. Melaksanakan Penyiapan, Pengelolaan dan Penyajian Bahan-bahan
yang berkaitan dengan Transparansi Perkara;
h. Melaksanakan Penghimpunan Pengaduan dari Masyarakat;
i. Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya Sidang
Pengadilan selaku Panitera Pengganti;
j. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera;
8. KASUBAG KEPEGAWAIAN, ORGANISASI DAN TATA LAKSANA mempunyai tugas
dan tanggung jawab :
a. Melaksanakan Penyiapan Bahan Pelaksanaan Urusan Kepegawaian:
Bezetting, DUK, DUS, Daftar Hadir, SK, Kenaikan Pangkat, Sikep, KGB,
SKP, Cuti, Pelantikan;
b. Melaksanakan Penataan Organisasi dan Tata Laksana.
9. Kasubag Umum dan Keuangan adalah mempunyai tugas dan tanggung jawab :
a. Melaksanakan Penyiapan Pelaksanaan Urusan Surat Menyurat dan
Arsip;
b. Perlengkapan Rumah Tangga;
c. Keamanan;
d. Keprotokolan;
e. Hubungan Masyarakat;
f. Perpustakaan;
-
18
g. Pengelolaan Keuangan.
10. Kasubag. Perencanaan, TI dan Pelaporan adalah mempunyai tugas dan
tanggung jawab :
a. Melaksanakan Penyiapan Bahan Pelaksanaan;
b. Program, dan Anggaran;
c. Pengelolaan Teknologi Informasi / SIPP;
d. Pelaksanaan Pemantauan Evaluasi dan Dokumentasi;
e. Pelaporan.
11. Panitera Pengganti adalah mempunyai tugas dan tanggung jawab :
a. Memberikan dukungan atas terselenggaranya pelaksanaan
persidangan pada pengadilan tingkat pertama;
b. Pelaksanaan persiapan penyelenggaraan persidangan;
c. Pelaksanaan pencatatan proses persidangan;
d. Pelaksanaan penyusunan berita acara persidangan;
e. Minutasi Perkara dan memasukan Data Perkara ke CTS (SIPP);
f. Pelaksanaan penyatuan berkas perkara secara kronologis/berurutan;
g. Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara sampai dengan perkara
diputus dan diminutasi;
h. Pelaksanaan penyampaian berkas perkara yang telah diminutasi kepada
Panitera Muda sesuai dengan jenis perkara, untuk diteruskan kepada
Panitera Muda Hukum.
12. Juru Sita / Juru Sita Pengganti adalah mempunyai tugas dan tanggung jawab :
a. Memberikan dukungan atas terselenggaranya pelaksanaan persidangan
dan pelaksanaan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap pada pengadilan tingkat pertama;
b. Membuat / melaksanakan Relas Panggilan dan Pemberitahuan, Delegasi,
Penetapan Aanmaning, Sita Eksekusi, Eksekusi;
c. Mendampingi Majelis Hakim melaksanakan Pemeriksaan Setempat,
serta menyampaikan Penawaran / Pemberitahuan Konsinyasi;
-
19
d. Pelaksanaan pemanggilan kepada para pihak;
e. Pelaksanaan pemberitahuan sita dan eksekusi pada para pihak;
f. Pelaksanaan persiapan sita dan eksekusi;
g. Pelaksanaan sita dan eksekusi dan penyusunan berita acara;
h. Pelaksanaan penyerahan berita acara sita dan eksekusi pada para pihak
terkait.
D. Isu Strategis
Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II sebagai pengadilan tingkat pertama
di daerah Kabupaten Pelalawan memiliki peran yang sangat penting.
Mengingat Pengadilan Negeri Pelalawan memiliki peran strategis dalam hal
mengadili perkara pada tingkat pertama sehingga dapat menjaga supaya
peradilan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan seksama dan sewajarnya.
Dalam menjalanka tugas pokok dan fungsinya Pengadilan Negeri
Pelalawan masih dihadapkan dalam beberapa kondisi yang objektif yang harus
diselesaikan untuk meningkatkan kinerja peradilan. Berikut beberapa yang
menjadi isu strategis dan menjadi sorotan masyarakat pada Pengadilan Negeri
Pelalawan pada umumnya:
1. Produktifitas Penyelesaian perkara. Mahkamah Agung dan peradilan di
bawahnya tidak pernah berhenti meningkatkan produktifitas
penyelesaian perkara setiap tahunnya. Oleh karena itu tingkat
penyelesaian perkara setiap tahunnya terus dipacu agar tidak terjadi
tunggakan perkara ataupun penyelesaian perkara yang lebih dr 5 (Lima)
bulan.
2. Kepercayaan publik terhadap badan peradilan masih rendah, karena
komitmen aparatur untuk mewujudkan badan peradilan yang bebas
korupsi kolusi dan nepotisme dan melayani belum sepenuhnya
terwujud.
3. Putusan Pengadilan yang dianggap belum sesuai dan memenuhi rasa
keadilan masyarakat. Hal ini menimbulkan penerimaan masyarakat
terhadap putusan pengadilan masih rendah, sehingga upaya hukum
masih terus berlanjut ke tingkat banding, yang terkadang pun naik ke
tingkat kasasi dan peninjauan kembali.
-
20
4. Manajemen penanganan perkara mulai sejak perkara masuk, diperiksa,
diputus, hingga eksekusi putusan, dalam prosesnya belum ada jaminan
dapat berlangsung cepat, menjamin keadilan dan kepastian hukum
akuntabel dan transparan.
5. Masing sering dijumpai permasalahan sumber daya manusia seperti
lemahnya etos kerja, pemahaman terhadap kebijakan, penguasaan
terhadap teknologi informasi, pola karir yang belum sesuai dengan
kompetensi.
6. Permasalahan dalam fungsi pengawasan dan pengaduan, masih banyak
masyarakat yang memahami mekanisme pengaduan dan belum adanya
regulasi jaminan mengenai kerahasiaan dan perlindungan terhadap
identitas pelapor pengaduan.
7. Ketersediaan sarana dan prasarana fasilitas pelayanan tama dan
pendukung yang butuh penambahan dan pembaharuan.
E. Sistematika Penyajian
Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan
pencapaian kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan selama tahun 2019. Capaian
kinerja 2019 tersebut diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja
(performance agreement) 2019 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan
organisasi.
Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan
memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap)
bagi perbaikan kinerja dimasa mendatang. Dengan demikian sistematika
penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan tahun
2019 adalah sebagai berikut :
-
21
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi dengan penekanan
kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic
issued) yang sedang dihadapi organisasi.
Bab II Perencanaa Kinerja
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang
bersangkutan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran
strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja
tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir ;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan
target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen
perencanaan strategis organisasi;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional
(jika ada) ;
5. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau
peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah
dilakukan;
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya ;
7. Analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan
yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai
dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
-
22
Bab III Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja
organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan
organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
-
23
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis 2015-2019
Rencana strategis Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Pelalawan
Kelas II 2015 – 2019 merupakan merupakan komitmen bersama dalam
menetapkan kinerja perencanaan jangka menengah Pengadilan Negeri Pelalawan
yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam
kurun waktu lima tahun oleh Pengadilan Negeri Pelalawan beserta startegi yang
akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan kedudukan, tugas pokok
dan fungsi yang diamanahkan.
Selanjutnya Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri
Pelalawan telah diselarasakan dengan arah kebijakan dan program Direktorat
Jenderal Badan Peradilan Mahkamah Agung RI dan Mahkamah Agung RI yang
disesuaikan dengan RPJM Nasional Tahun 2015 – 2019 yang telah ditetapkan
pemerintah, khususnya terkait dengan prioritas pembangunan di bidang hukum
dan aparatur. Sebagai salah satu agenda utama pembangunan dalam RPJM 2015
– 2019, pembangunan bidang hukum dan aparatur diarahkan melalui
peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam rangka tercapainya
konsolidasi penegakan supremasi hukum dan penegakan hak asasi manusia serta
kelanjutan penataan sistem hukum nasional melalui perbaikan tata kelola
pemerintah yang baik (good governance), Proses penyusunan Rencana Strategis
(Renstra) Pengadilan Negeri Pelalawan telah dilakukan secara partisipatif antara
unit satker dilingkungan hukum Pengadilan Negeri Pelalawan maupun
stakeholder eksternal. Untuk memberi gambaran subtansi mengenai Rencana
Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Pelalawan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. VISI dan MISI
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pelalawan tahun 2015 – 2019
merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan
-
24
tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui
penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem
kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas
dan efesiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta
sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan
diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang
disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan
dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 –
2025 , sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan
program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta
tujuan organisasi pada tahun 2015 – 2019.
Visi Pengadilan Negeri Pelalawan mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI, yakni :
“ TERWUJUDNYA PENGADILAN NEGERI PELALAWAN YANG AGUNG”
Misi Pengadilan Negeri Pelalawan mengacu pada Misi Mahkamah Agung RI,
yakni sebagai berikut :
1. Menjaga Kemandirian Pengadilan Negeri Pelalawan;
2. Memberikan Pelayanan Hukum yang berkeadilan kepada pencari
keadilan;
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Negeri Pelalawan;
4. Meningkatkan Kredibilitas dan transparansi Pengadilan Negeri
Pelalawan;
B. Tujuan Dan Sasaran Strategis
1. Tujuan
Tujuan adalah suatu yang adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan
mengacu kepada pernyataan visi dan Misi Pengadilan Negeri Pelalawan.
Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh Pengadilan Negeri Pelalawan
adalah sebagai berikut:
-
25
a. Pencari Keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi;
b. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan;
c. Publik Percaya bahwa Pengadilan Negeri Pelalawan telah memenuhi butir
1 dan 2 diatas.
2. Sasaran
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang
akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari
tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, sasaran strategis yang hendak
dicapai Pengadilan Negeri Pelalawan adalah sebagai berikut :
a. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel.
Indikator yang digunakan untuk mengukur capaian sasaran tersebut
dan sebagai Indikator kinerja utama adalah:
- Pesentase sisa perkara yang diselesaikan
- Persentase sisa perkara yang diselesaikan tepat waktu
- Persentase perkara tidak mengajukan upaya hukum
- Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi
- Indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan
peradilan.
b. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara. Indikator
yang digunakan untuk mengukur capaian sasaran tersebut dan sebagai
Indikator kinerja utama adalah:
- Persentase isi putusan yang diterima para pihak tepat waktu
- Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi
- Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK
secara lengkap dan tepat waktu
-
26
- Persentase putusan perkara yang diperhatikan masyarakat yang
dapat diakses secara online dalam waktu 1 (satu) hari setelah
diputus.
c. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan
Terpinggirkan.
Indikator yang digunakan untuk mengukur capaian sasaran tersebut dan
sebagai Indikator kinerja utama adalah:
- Persentase Perkara prodeo yang diselesaikan
- Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan
- Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat
Layanan Bantuan Hukum (Posbakum).
d. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan.
Indikator yang digunakan untuk mengukur capaian sasaran tersebut dan
sebagai Indikator kinerja utama adalah:
- Persentase Putusan Perkara Perdata yang ditindak lanjuti
(eksekusi).
C. Program Dan Kegiatan
Program utama merupakan unsur utama yang harus ada demi
terciptanya suatu kegiatan. Kegiatan Pokok adalah bagian dari program yang
dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari
pencapaian sasaran terukur pada suatu program. Untuk mencapai tujuan dan
ntuk mencapai tujuan dan sasaran strategis , Pengadilan Negeri Pelalawan
menggunakan program dan kegiatan sesuai program dan kegiatan Mahkamah Agung
sebagai berikut :
-
27
Program dan kegiatan Pengadilan Negeri Pelalawan
Program dan kegiatan tersebut untuk mencapai sasaran strategis:
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel.
2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara.
3. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan.
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan.
No PROGRAM KEGIATAN KEBIJAKAN
1 Peningkatan
Manajemen
Peradilan Umum
Peningkatan
manajemen
peradilan umum
a. Batas waktu penyelesaian perkara di
Pengadilan
b. Penyelesaian sisa perkara Pidana dan
Perdata pada tahun sebelumnya
c. Register pendistribusian berkas
perkara ke Majelis yang tepat waktu
d. Terlaksananya Layanan Pos Bantuan
Hukum
e. Pemberlakuan template putusan
f. Penelitian berkas perkara Banding,
Kasasi, dan PK yang disampikan
secara lengkap dan tepat waktu
g. Standar pelayanan peradilan
h. Penerapan Sistem informasi
penelusuran perkara (SIPP)
i. Kepuasan Masyarakat Pencari
Keadilan
2 Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan
Tugas Teknis
Lainnya
Mahkamah
Agung
Pembinaan
Administrasi dan
Pengelolaan
Keuangan Badan
Urusan
Administrasi
a. Tersedianya Layanan Perkantoran
b. Tersedianya operasional dan
pemeliharaan kantor
c. Pola promosi Hakim dan
Kepaniteraan di lingkungan peradilan
d. Pelaksanaan Diklat Teknis Yudisial dan
Non Yudisial
e. Tindak lanjut Pengaduan yang masuk
f. Tindak lanjut temuan yang masuk dari
tim pemeriksa/audit
-
28
Hubungan Program Utama, Kegiatan Poko k, Sasaran, Indikator
PROGRAM
UTAMA
KEGIATAN
POKOK SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Peningkatan
Manajemen
Peradilan
Umum
Peningkatan
Manajemen
Peradilan
Umum
1. Terwujudnya
Proses
Peradilan yang
Pasti,
Transparan,
dan Akuntabel
a.
b.
c.
d.
e.
Persentase sisa perkara yang
diselesaikan:
-Perdata
- Pidana
Persentase perkara:
- Perdata
- Pidana
yang diselesaikan tepat waktu
Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum:
- Banding
- Kasasi
- PK
Persentase Perkara Pidana Anak
yang diselesaikan dengan Diversi
Index responden pencari keadilan
yang puas terhadap layanan
peradilan
Dukungan
Manajemen
dan
Pelaksanaan
Tugas Teknis
Lainnya
Mahkamah
Agung
Pembinaan
Administrasi
dan
Pengelolaan
Keuangan
Badan
Urusan
Administrasi
2. Peningkatan
Efektifitas
Pengelolaan
Penyelesaian
Perkara
a.
b.
c.
d.
Persentase isi putusan yang
diterima oleh para pihak tepat
waktu
Persentase perkara yang
diselesaikan melalui mediasi
Persentase berkas perkara yang
diajukan Banding, Kasasi, dan PK
secara lengkap dan tepat waktu
Persentase Putusan perkara yang
-
29
menarik perhatian masyarakat
yang dapat diakses secara online
dalam waktu 1 hari setelah diputus
3. Meningkatnya
Akses
Peradilan bagi
Masyarakat
Miskin dan
Terpinggirkan
a.
b.
Persentase Perkara Prodeo yang
diselesaikan
Persentase Pencari Keadilan
Golongan Tertentu yang mendapat
Layanan Bantuan Hukum
(Posbakum)
4. Meningkatnya
Kepatuhan
Terhadap
Putusan
Pengadilan
a. Persentase putusan perkara
perdata yang ditindaklanjuti
(dieksekusi)
-
30
D. Indikator Kinerja Utama
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan
sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II
telah menetapkan Indikator Kinerja Utama dan indikator tersebut telah direviu
untuk mempertajam sasaran strategis.
Keterkaitan tujuan, sasaran, dan indikator kinerja utama digambarkan
sebagai berikut :
MATRIK HUBUNGAN TUJUAN STRATEGIS, SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
TUJUAN STRATEGIS
SASARAN STRATEGIS
INDIIKATOR KINERJA UTAMA
PENJELASAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi
1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan, dan akuntabel
1. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: – Perdata – Pidana
2. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu: – Perdata
– Pidana
3. Persentase Perkara yang tidak mengajukan upaya Hukum: – Banding – Kasasi – PK
4. Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan secara Diversi
5. Index Responden pencari keadilan yang puas
1. Perbandingan antara jumlah sisa perkara yang diselesaikan dengan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan
2. Perbandingan antara jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan dengan jumlah perkara yang ada
3. Perbandingan antara jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dengan jumlah putusan perkara
4. Perbandingan jumlah perkara pidana anak yang diselesaikan secara
-
31
2. Peningkatan Efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
terhadap layanan peradilan
1. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu
diversi dengan jumlah perkara pidana anak
5. Survey index kepuasan pencari keadilan
1. Perbandingan jumlah isi putusan yang diterima tepat waktu dengan Jumlah putusan
2. Persentase perkara yang diselesaikan melalui Mediasi
3. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK secara lengkap dan tepat waktu
4. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
2. Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan melalui mediasi dengan jumlah perkara yang dilakuka mediasi
3. Perbandingan jumlah berkas perkara yang diajukan banding, kasasi, PK secara lengkap dengan Jumlah berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi, dan PK
4. Perbandingan jumlah putusan perkara Tipikor yang diupload di website dengan jumlah perkara Tipikor yang diputus.
-
32
2. Setiap Pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan
3. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
4. Meningkatnya kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
1. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
2. Persentase Perkara yang diselesaikan diluar Gedung Pengadilan
3. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
1. Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindaklanjuti (Dieksekusi)
1. Perbandingan antara jumlah perkara prodeo yang diselesaika dengan jumlah perkara prodeo
2. Perbandingan antara jumlah perkara yang diselesaikan diluar gedung dengan jumla perkara yang diselesaikan di pengadilan
3. Perbandingan antara jumlah Pencari Keadilan golongan tertentu yang mendapatkan Layanan Bantuan Hukum dengan Jumlah pencari keadilan golongan tertentu
1. Perbandingan jumlah temuan hasil pemeriksaaan eksternal yang ditindaklanjuti dengan temuan yang dilaporkan
Matrik Hubungan Tujuan Strategis, Sasaran Strategis Dan Indikator Kinerja Utama
-
33
MATRIK RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 – 2019
PENGADILAN NEGERI PELALAWAN
Visi : Mewujudkan Pengadilan Negeri Pelalawan Yang Agung
Misi :
1. Menjaga Kemandirian Badan Peradilan;
2. Memberikan Pelayanan Hukum Yang Berkeadilan Kepada Pencari Keadilan;
3. Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Badan Peradilan;
4. Meningkatkan Kredibilitas Dan Transparansi Badan Peradilan;
No
Tujuan Target Jangka
Menengah
Sasaran Target Strategis
Uraian Indikator
kinerja Uraian Indikator kinerja 2015 2016 2017 2018 2019 Program Kegiatan
Indikator Kegiatan
Target Anggaran
1
Pencari Keadilan Merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan :
1. Program peningkatan manajemen peradilan umum
1. Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
1. Layanan Pos Bantuan Hukum
100% Rp.24.000.000,-
- Perdata 100% - Perdata 100% 100% 100% 100% 100%
2. Perkara Peradilan Umum yang diselesaikan ditingkat pertama dan banding yang tepat waktu
100% Rp.176.781.000,-
- Pidana 100% - Pidana 100% 100% 100% 100% 100%
b. Persentase perkara
b. Persentase perkara
- Perdata 70%
- Perdata 60% 60% 60% 70% 70%
- Pidana yang diselesaikan tepat waktu
95%
- Pidana yang diselesaikan tepat waktu
90% 90% 90% 95% 95%
-
34
c. Persentase penurunan sisa perkara:
c. Persentase penurunan sisa perkara:
2. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahakamah Agung
2. Pembinaan administrasi dan pengelolaan keuangan Badan Urusan Administrasi
1. Layanan Perkantoran Gaji dan tunjangan 100% Rp. 3.942.142.000,-
- Perdata 6%
- Perdata 5% 5% 5% 6% -
- Pidana 6%
- Pidana 5% 5% 5% 6% -
2. Operasional dan pemeliharaan kantor
100% Rp. 1.957.502.000,- d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
- Banding 60%
- Banding 50% 50% 50% 55% 60% 3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
3. Pengadaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan Mahkamah Agung
1. Layanan Sarana dan Prasarana Internal
100% Rp. 38.000.000,-
- Kasasi 60%
- Kasasi 50% 50% 50% 55% 60%
- PK 90%
- PK 90% 90% 90% 90% 90%
e. Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi
20%
e. Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi
10% 10% 10% 20% 20%
f. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
95%
f. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
80% 80% 80% 90% 95%
-
35
2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh para pihak Tepat Waktu
100% 100% 100% 100% 100%
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan melalui Mediasi
1% 1% 1% 1% 1%
c. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu
100% 100% 100% 100% 100%
d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
100% 100% 100% 100% 100%
-
36
2 Setiap Pencari Keadilan Dapat Menjangkau Badan Peradilan
a. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan
3. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
a. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan
- - - - -
b. Persentase Perkara yang diselesaikan di luar Gedung
b. Persentase Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
- - - - -
c. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
100% 100% 100% 100% 100%
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindaklanjuti (dieksekusi)
10% 10% 10% 10% 10%
-
38
E. Rencana Kinerja Tahun 2019
Rencana Kinerja tahun 2019 Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II memuat angka
target kinerja tahun 2019 untuk seluruh Indikator Kinerja yang ada pada Tingkat
Sasaran dan Kegiatan. Angka target kinerja ini akan menjadi komitmen yang harus
dicapai dalam periode tahun 2019. Selain itu, dokumen Rencana Kinerja tersebut
menjadi dasar bagi penetapan kesepakatan tentang kinerja yang akan diwujudkan oleh
organisasi (performance agreement) atau lebih dikenal sebagai Penetapan Kinerja.
RENCANA KINERJA PENGADILAN NEGERI PELALAWAN TAHUN 2019
No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan :
- Perdata 100%
- Pidana 100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan
- Perdata 70%
- Pidana 95%
c. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum : - Banding - Kasasi - PK
60% 60% 90%
d. Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi
20%
f. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
95%
2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh para pihak Tepat Waktu
100%
b. Persentase Perkara yang
Diselesaikan melalui Mediasi 1%
-
39
c. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu
100%
d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
100%
3. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
a. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan
-
b. Persentase Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
-
c. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
100%
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindaklanjuti (dieksekusi)
10%
Rencana Kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan Tahun 2019
F. Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Perjanjian kinerja merupakan pelaksanaan peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan sesuai dengan
Peraturan menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan dokumen yang
berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih
rendah untuk melaksanakan program atau kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.
Penetapan kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II tahun 2019 merupakan
tolak ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2019. Penetapan Kinerja
disusun berdasarkan Rencana Kinerja Tahun 2019.
-
40
PERJANJIAN KINERJA PENGADILAN NEGERI PELALAWAN 2019
No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan :
- Perdata 100%
- Pidana 100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan
- Perdata 70%
- Pidana 95%
c. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum :
- Banding - Kasasi - PK
60% 60% 90%
d. Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi
20%
f. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
95%
2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh para pihak Tepat Waktu
100%
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan melalui Mediasi
1%
c. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu
100%
d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
100%
3. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat
d. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan
-
-
41
Miskin dan Terpinggirkan
e. Persentase Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
-
f. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
100%
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindaklanjuti (dieksekusi)
10%
Perjanjian Kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan 2019
Program Anggaran
1
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Rp. 200.781.000,-
2
Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Mahkamah Agung
Rp. 3.940.142.000,-
3
Program Peningkatan Sarana Dan Prasaran Aparatur Mahkamah Agung
Rp. 38.000.000,-
-
42
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Capaian kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan tahun 2019 Kelas II
merupakan pencapaian atas target kinerja tahun ke empat dari Renstra
Pengadilan Negeri Pelalawan tahun 2015-2019. Pengukuran kinerja dilakukan
dengan cara antara realisasi dengan target yang telah ditetapkan, sehingga
terlihat apakah sasaran yang telah di tetapkan tercapai atau tidak.
Dari hasil pengukuran capaian kinerja tersebut, diperoleh data bahwa capaian
kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan pada tahun 2019 adalah sebesar 116
%.
Urutan sasaran yang memperoleh capaian kinerja dari yang paling tinggi hingga
terendah adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
(114%)
2. Peningkatan afektivitas pengelolaan penyelesaian perkara ( 193% )
3. Meningkatnya Akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
(100%)
4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan (60%)
Nilai tersebut berasal dari capaian kinerja pada masing-masing indikator sasaran
sebagai mana dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
CAPAIAN = REALISASI x 100% TARGET TARGET
-
43
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI *CAPAIAN
1 Terwujudnya Proses peradilan yang pasti,transparan dan akuntabel
a. Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan
1. Perdata 2. Pidana
100% 100%
100% 100%
100% 100%
b. Persentase Perkara
1. Perdata 2. Pidana
Yang diselesaikan tepat waktu
70 % 95%
99% 100%
141% 105%
c. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya Hukum
1. Banding 2. Kasasi
3. PK
60% 60% 90%
88.57% 95% 99%
147% 158% 111%
d. Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi
20%
14%
70%
e. Indeks Respon pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
95%
93.61%
98%
Rata-rata Capaian Sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara 114%
*Perbandingan antara realisasi dengan target
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Realisasi *Capaian
2 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak
100%
100% 100%
b. Persentase Perkara yang diselesaikan melalui mediasi
1%
6.6%
660%
-
44
c. Persentase berkas perkara yang diajukan : a. Banding b. Kasasi c. PK Secara lengkap dan tepat waktu
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
d. Persentase Putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus
100%
100%
100%
Rata-rata Capaian Sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara 193%
*Perbandingan antara realisasi dengan target
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Realisasi *Capaian
3 Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
-
-
-
b. Persentase perkara yang diselesaikan digedung pengadilan.
-
-
-
c. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum).
100%
100%
100%
Rata-rata Capaian Sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara 100%
*Perbandingan antara realisasi dengan target
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Realisasi *Capaian
4 Meningkatnya Kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Persentase putusan perkara perdata yang ditindak lanjuti (eksekusi)
10 %
6%
60%
Rata-rata Capaian Sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara 60%
*Perbandingan antara realisasi dengan target
-
45
Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan Dan Akuntabel
Sasaran strategis Peningkatan Penyelesaian Perkara merupakan sasaran utama dalam
rencana strategis Pengadilan Negeri Pelalawan. Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan
efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan peradilan di Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II dengan
mengukur tingkat penyelesaian perkara, sisa perkara, maupun ketepatan waktu dalam
penyelesaian perkara yaitu maksimal 5 bulan.
Indikator ini bertujuan untuk mengetahui kinerja penyelesaian sisa perkara di tahun 2018 yang
diselesaikan pada tahun 2019. Sasaran ini diukur menggunakan 4 indikator kinerja utama.
a. Indikator I - Persentase sisa perkara yang diselesaikan
Indikator persentase penyelesaian sisa perkara adalah perbandingan sisa perkara yang
diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan. Pada tahun 2019, realisasi
penyelesaian sisa perkara pidana, maupun perdata mencapai target 100%.
Adanya sisa perkara pada tahun sebelumnya sering disebabkan karena perkara yang
masuk pada akhir tahun, dan tidak dapat diselesaikan pada tahun berjalan.
Jumlah keseluruhan sisa perkara pada tahun 2018 adalah 42 (empat puluh dua) perkara,
pidana biasa sebanyak 31 (tiga puluh satu) perkara, dan perdata gugatan sebanyak 11 (sebelas)
perkara, dan dimana seluruh sisa perkara tersebut dapat diselesaikan pada tahun 2019,
sehingga tidak menjadi tunggakan lagi di tahun 2020.
Tabel Penyelesaian Sisa Perkara
TAHUN PERKARA
SISA PERKARA YANG HARUS DISELESAIKAN
(TAHUN SEBELUMNYA)
SISA PERKARA
YANG DISELESAIKAN
TAHUN BERIKUTNYA
*REALISASI TARGET CAPAIAN
2015 Perdata 12 12 100% 100% 100%
Pidana 42 42 100% 100% 100%
2016 Perdata 4 4 100% 100% 100%
Pidana 48 48 100% 100% 100%
2017 Perdata 7 7 100% 100% 100%
Pidana 66 66 100% 100% 100%
2018 Perdata 8 8 100% 100% 100%
-
46
Pidana 53 53 100% 100% 100%
2019 Perdata 11 11 100% 100% 100%
Pidana 31 31 100% 100% 100%
*Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan (tahun sebelumnya)
Pada table diatas menunjukkan realisasi penyelesaian sisa perkara pada tahun-tahun sebelumnya
selalu mencapai taget 100%, hal ini tentunya dapat menggambarkan konsistensi kinerja
Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II untuk selalu menyelesaikan sisa perkara tahun sebelumnya,
sehingga tidak menjadi tunggakan di tahun berikutnya.
Grafik Penyelesaian Perkara
b. Indikator II - Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase penyelesaian perkara adalah
perbandingan perkara yang telah diselesaikan dengan perkara yang harus
diselesaikan (sisa perkara tahun sebelumnya ditambah perkara yang masuk pada
tahun berjalan).
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2015 2016 2017 2018 2019
100 100 100 100 100100 100 100 100 100
Perdata Pidana
-
47
Mengacu pada Surat Edaran Sekretaris Mahkamah Agung No. 2 Tahun 2014 tentang
penyelesaian perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding yang
mengatur bahwa penyelesaian perkara pada pengadilan tingkat pertama paling
lambat dalam waktu 5 (lima) bulan. Maka wajar pada umumnya perkara yang masuk
pada bulan Oktober, November dan Desember belum bisa putus pada akhir tahun
2019, sehingga menjadi tunggakan perkara pada tahun 2020.
Penanganan Perkara yang Diselesaikan Tepat Waktu
Tahun Perkara
Sisa perkara tahun
sebelumnya
Perkara Masuk
*Perkara yang harus
diselesaikan
Perkara yang telah
diselesaikan **Realisasi Target Capaian
2015 Perdata 12 30 42 38 90.47% 60% 150%
Pidana 42 297 339 291 85.84% 90% 95.37%
2016 Perdata 4 35 39 32 68.75% 60% 114%
Pidana 48 411 459 393 85.62% 90% 95.13%
2017 Perdata 7 108 115 107 93% 60% 155%
Pidana 66 363 429 374 87.17% 90% 96.85%
2018 Perdata 8 175 183 172 94% 70% 134%
Pidana 53 364 417 386 92.56% 95% 97.43%
2019 Perdata 11 180 191 181 94.76% 70% 135%
Pidana 31 405 436 405 92.88% 95% 97.76%
*sisa perkara tahun sebelumnya ditambah perkara yang masuk pada tahun berjalan **Perbandingan perkara yang telah diselesaikan dengan perkara yang harus diselesaikan
Pada table diatas dapat dilihat penanganan perkara yang diselesaikan tepat waktu
beberapa tahun sebelumnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2018 penyelesaian
perkara perdata sebesar 94% sedangkan realisasi penyelesaian perkara perdata pada
tahun 2019 sebesar 94.76% dari 180 perkara yang masuk, ini menunjukkan adanya
peningkatan dari tahun sebelumnya terhadap penanganan penyelesaian perkata tepat
waktu pada tahun 2019. Tentunya hal ini menunjukkan kinerja yang masih tetap terjaga
baik dalam proses peningkatan penanganan perkara perdata yang dapat di selesaikan
dengan tepat waktu tidak lewat dari 5 (lima) bulan.
Begitu pula dengan perkara pidana pada tahun 2018 dengan persentase penyelesaian
perkara mencapai 92.56%, dan mengalami peningkatan pada tahun 2019 menjadi
-
48
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
140%
160%
2015 2016 2017 2018 2019
150%
114%
155%
134% 135%
95,37% 95,13% 96,85% 96,85% 97,76%
2015 2016 2017 2018 2019
Perdata 150% 114% 155% 134% 135%
Pidana 95,37% 95,13% 96,85% 96,85% 97,76%
92.88% dari total 405 perkara yang diselesaikan. Hal ini menggambarkan konsistensi
kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II yang selalu berusaha untuk meningkatkan
peyelesaian Perkara tepat waktu.
Grafik Penanganan Perkara yang Diselesaikan Tepat Waktu
c. Indikator IV Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding,
Kasasi, Peninjauan Kembali
Indikator persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum adalah perbandingan
perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dengan jumlah putusan perkara. Pada table ini
terlihat persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum pada tahun sebelumnya, ini
menggambarkan konsistensi kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II yang selalu
berupaya meningkatkan pelayanan dimana secara hukum semakin sedikit yang
mengajukan upaya hukum, maka semakin puas atas putusan pengadilan.
-
49
Tahun Perkara
Jumlah Perkara
yang Putus
Perkara yang mengajukan
Upaya Hukum
Perkara yang tidak
mengajukan Upaya Hukum
*Realisasi Target Capaian
2015
Banding 327 18 309 94.50% 50% 189%
Kasasi 327 13 314 96.02% 50% 192%
PK 327 - 327 100% 90% 111%
2016
Banding 446 16 430 96.41% 50% 192%
Kasasi 446 10 436 97.75% 50% 195%
PK 446 1 445 99.77% 90% 199%
2017
Banding 398 18 380 95.50% 50% 190%
Kasasi 398 7 391 98.24% 50% 196%
PK 398 - 398 100 % 90% 111%
2018
Banding 371 41 330 89 % 55% 161%
Kasasi 371 14 357 96.22% 55% 174%
PK 371 0 371 100 % 90% 111%
2019
Banding 385 44 341 88.57% 60% 147%
Kasasi 385 19 366 95% 60% 158%
PK 385 4 381 99% 90% 111%
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa realisasi dan capaian persentase perkara yang
mengajukan upaya hukum banding, kasasi dan PK tahun 2019 dari jumlah perkara yang putus
sebagai berikut:
Jumlah perkara yang mengajukan banding pada tahun 2019 ada sebanyak 44 perkara dari 385
perkara yang putus, sehingga capaian persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
pada tahun 2019 sebesar 88.57%, jika dibandingkan dengan pengajuan upaya hukum banding di
tahun 2018 berbanding tipis 0.43% dan ini menunjukkan bahwa belum seluruhnya putusan Hakim
tingkat pertama dapat diterima oleh masyarakat pencari keadilan, sehingga meneruskan perkara
pada tingkat banding.
Jumlah perkara yang mengajukan kasasi pada tahun 2019 sebanyak 19 perkara dari 385 perkara
yang putus, dengan capaian persentase sebesar 95% , dan untuk jumlah perkara yang mengajukan
-
50
PK pada tahun 2019 sebesar 99% . Hal ini menunjukkan bahwa belum seluruhnya putusan Tingkat
Banding, maupun Kasasi dapat diterima oleh masyarakat atau oleh para pihak yang berperkara
sehingga meneruskan nya ke Peninjauan Kembali pada Mahkamah Agung.
e. Indikator V - Persentase Perkara Pidana Anak Yang Diselesaikan Dengan Diversi
Indikator persentase perkara Pidana Anak yang diselesaikan dengan Diversi adalah
perbandingan jumlah perkara Anak yang diselesaikan secara Diversi dengan jumlah perkara
Pidana anak. Pada table dibawah dapat di simpulkan bahwa capaian Perkara anak
yang berhasil Diversi tahun 2019 sebanyak 3 (tiga) perkara dari jumlah perkara anak
21 (dua puluh satu) perkara dengan persentase capaian 14%. Hal ini disebabkan
belum tercapainya kesepakatan oleh kedua belah pihak yang berperkara untuk
melakukan diversi.
Tahun Perkara
Jumlah Perkara Pidana Anak
Perkara yang
berhasil Diversi
*Realisasi Target Capaian
2016 Anak 14 2 14,28% 10% 143%
2017 Anak 13 1 7,7% 10% 77%
2018 Anak 17 1 5.8% 20% 29%
2019 Anak 21 3 14 % 20% 70% Tabel Persentase Perkara Pidana Anak Yang Diselesaikan Dengan Diversi
Diversi merupakan pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan
pidana ke proses di luar peradilan pidana, sebagaimana disebut dalam Pasal 1 angka
7 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
Berdasarkan pasal 2 dan 3 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2014
tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi dalam Sistem Peradilan Pidana Anak, diversi
diberlakukan terhadap anak yang telah berumur 12 tahun tapi belum berumur 18
tahun, atau telah berumur 12 tahun meskipun pernah kawin tetapi belum berumur
18 tahun, yang diduga melakukan tindak pidana. Hakim anak wajib mengupayakan
diversi dalam hal anak didakwa melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara di bawah 7 tahun atau kepada anak yang didakwa dengan tindak
-
51
pidana yang diancam dengan pidana penjara 7 tahun atau lebih dalam bentuk surat
dakwaan subsidaritas, alternatif, kumulatif, maupun kombinasi (gabungan).
Diversi tidak berhasil jika salah satu atau para pihak tidak melaksanakan
sepenuhnya kesepakatan diversi. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan perkara sesuai
dengan hukum acara peradilan pidana anak.
Dari Uraian diatas dapat di simpulkan bahwa capaian Perkara anak yang berhasil
diversi tahun 2019 sebanyak 3 perkara dari jumlah perkara anak 21 perkara dengan
persentase capaian 70%. Hal ini disebabkan belum tercapainya kesepakatan oleh
kedua belah pihak yang berperkara untuk melakukan diversi.
Grafik Persentase Perkara Pidana Anak Yang Diselesaikan Dengan
Diversi
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
140%
160%
2016 2017 2018 2019
143%
77%
29%
70%
2016 2017 2018 2019
Capaian 143% 77% 29% 70%
-
52
f. Indikator VI - Index Responden Pencari Keadilan Yang Puas Terhadap Layanan
Pengadilan
Indeks Responden Pencari Keadilan yang puas terhadap layanan peradilan diukur
berdasarkan Peraturan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat
Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Indikator kinerja persentase responden
yang puas terhadap pelayanan peradilan adalah perbandingan responden yang puas
terhadap pelayanan peradilan dengan jumlah responden yang memperoleh
pelayanan peradilan.
Pada Tahun 2019 (Januari s/d Desember) Pengadilan Negeri Pelalawan melakukan
survey melalui kuisioner terhadap 450 masyarakat pencari keadilan yang puas
terhadap layanan peradilan. Berdasarkan hasil survey dan hasil analisis data yang
telah dilakukan, maka indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada Pengadilan Negeri
Pelalawan Tahun 2019 sebesar 93.61% berada pada Karagori “Sangat Baik”(Pada
Interval 88.31-100.00).
Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat tersebut di ukur dengan ruang lingkup sebagai
berikut:
Ruang Linkup Indeks Kepuasan Masyarakat
No. Ruang Lingkup Rata- rata
Skor Kategori
1. Persyaratan 3,87 Sangat Baik
2. Prosedur 3,85 Sangat Mudah
3. Waktu Penyelesaian 3.83 Sangat Cepat
4. Perilaku Pelaksana 3.76 Sangat Sopan dan Ramah
5. Sarana dan Prasarana 3.64 Sangat Baik
6. Produksi Spesifikasi Jenis Pelayanan 3.80 Sangat Sesuai
7. Penanganan Pengaduan, saran dan masukan
3.88 Maksimal dikelola dengan baik
8. Maklumat Pelayanan 3.88 Sangat Sesuai
9. Kompetensi Pelaksana 3.88 Sangat Kompeten
-
53
Realisasi Target Capaian
93.61 95 98.53%
Variabel Pengukuran ini di dasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 tahun 2017 tentang pedoman survey
Kepuasan Masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan public dari 19 ruang lingkup
antara lain:
1. Persyaratan
Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis
pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif.
2. Sistem, Mekanisme dan Prosedur
Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberidan penerima
pelayanan, termasuk pengaduan.
3. Waktu pelayanan
Waktu pelayanan adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan.
4. Perilaku Pelaksana.
Perilaku Pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan pelayanan.
5. Sarana dan Prasarana
10. Integritas Pelaksana 3.78 Sangat Berintegritas
11. Waktu Sidang 3.60 Tepat Waktu
12. Salinan Putusan 3.76 Sangat Cepat
13. Profesionalitas Hakim 3.78 Sangat Profesional
14. SIPP dan Web Pengadilan 3.88 Sangat Efektif
15. Biaya Pelayanan 3.86 Gratis
16. Panduan Informasi 3.88 Sangat Mudah
17. Akses Difabel 3.88 Sangat baik
18. Prodeo 3.88 Sangat Baik
19. Bantuan Buta Huruf 3.88 Sangat Baik
-
54
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
maksud dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama terselenggarannya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek).
6. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan.
Produk spesifikasi jenis pelayanan adalah hasil pelayanan yang diberikan dan
diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan ini
merupakan hasil dari setiap spesifikasi jenis pelayanan.
Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan.
Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan adalah tata cara pelaksanaan
penanganan pengaduan dan tindak lanjut.
7. Maklumat Pelayanan.
Maklumat Pelayanan adalah merupakan pelayanan kesanggupan dan kewajiban
penyelenggaraan untuk melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar
pelayanan.
Kompetensi Pelaksana.
Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana
meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman.
8. Integritas Pelaksana.
Pelaksana bekerja dengan iklas tapi tidak mengharapkan sesuatu berupa pungli.
9. Waktu Sidang.
Waktu persidangan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan Majelis Hakim.
10. Salinan Putusan.
Salinan Putusan diberikan kepada yang berhak dan sesuai aturannya.
11. Profesionalitas Hakim.
Dalam persidangan Hakim selalu Profesionalitas.
12. Profesionalitas Hakim.
Dalam persidangan Hakim selalu Profesionalitas.
13. SIPP dan Web Pengadilan.
SIPP dan Web Pengadilan selalu Efektif dan Efisien dalam memberikan informasi
perkara;
14. Biaya/Tarif.
-
55
Biaya/Tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam
mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya
ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat.
15. Panduan informasi.
Pengguna layanan pengadilan dengan mudah mengetahui denah/jalur bangunan
sehingga mengetahui tujuan kebutuhannya.
16. Akses Difabel.
Pengadilan mempunyai jalur sehingga orang difabel dapat memasuki Pengadilan
Negeri Pelalawan Kelas II untuk memperoleh layanan.
17. Prodeo.
Pengadilan menyediakan pelayanan bagi pengguna layanan yang tidak mampu
secara ekonomi dengan pelayanan prodeo dan bantuan hokum.
18. Bantuan buta huruf.
Pengadilan memberikan bantuan kepada pengguna layanan pengadilan yang
tidak pandai menulis maupun membaca.
Terhadap ruang lingkup tersebut, diberikan penilaian dengan katagori skala skor :
Skala Skor Penilaian
No. Mutu Pelayanan Norma Skor
Skala 100 Skala 1 - 4
1. A ( Sangat Baik ) 81,26 – 100,00 3,26 – 4.00
2. B ( Baik ) 62,51 – 81,25 2,51 – 3,25
3. C (Kurang Baik ) 43,76 – 62,50 1,76 – 2,50
4. D ( Tidak Baik ) 25,00 – 43,73 1,00 – 1,75
-
56
Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Sasaran Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara dimaksudkan
untuk menggambarkan efektifitas dan efisiensi upaya Pengadilan Negeri Pelalawan
dalam memberikan pelayanan peradilan kepada masyarakat, dengan mengukur tertib
administrasi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu, persentase perkara
yang diselesaikan secara mediasi, berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK
secra tepat waktu dan putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat
diakses secara online dalam wkatu 1 hari putus.
a. Indikator I - Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu
Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu
Tahun Perkara Jumlah Perkara
Yang Putus
Isi Putusan yang
diterima para pihak
*Realisasi Target Capaian
2014 Perdata 65 65 100% 100% 100%
Pidana 306 306 100% 100% 100%
2015 Perdata 38 38 100% 100% 100%
Pidana 291 291 100% 100% 100%
2016 Perdata 32 32 100% 100% 100%
Pidana 393 393 100% 100% 100%
2017 Perdata 108 108 100% 100% 100%
Pidana 363 363 100% 100% 100%
2018
Perdata 172 172 100% 100% 100%
Pidana 386 386 100% 100% 100%
2019
Perdata 181 181 100% 100% 100%
Pidana 405 405 100% 100% 100%
* Perbandingan Jumlah isi putusan yang diterima tepat waktu dengan jumlah putusan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dari 586 jumlah perkara yang telah putus
pada tahun 2019 secara langsung isi putusan dapat diterima oleh para pihak secara
tepat waktu, sehingga persentase penyampaian putusan yang diterima para pihak
tepat waktu adalah 100%. Hal ini menggambarkan konsistensi kinerja Pengadilan
-
57
Negeri Pelalawan kelas II yang selalu menyampaikan putusan perkara di terima oleh
para pihak dengan tepat waktu.
Adapun Realisasi Anggaran Belanja DIPA (03) sebagai pendukung Program
Peningkatan Manajemen Peradilan Umum dalam hal Pengiriman salinan putusan
kepada JPU dan terdakwa selama tahun 2019 dapat dilihat dalam table realisasi
dibawah ini :
Realisasi Anggaran Belanja Dipa (03) Perkara Pidana Yang di selesaikan di Tingkat Pertama di Wilayah Riau
NO. JENIS BELANJA/MAK PAGU DIPA REALISASI %
055 Pengiriman Petikan/Salinan Putusan kepada JPU dan Terdakwa 8.758.000 8758.000 100 Realisasi Anggaran Belanja Dipa (03) Perkara Pidana Yang di selesaikan di
Tingkat Pertama di Wilayah Riau
Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Pidana
Perdata
-
58
b. Indikator II - Persentase Perkara Perdata Yang Diselesaikan Secara Mediasi
Dalam mengoptimalkan penyelesaian perkara melalui mediasi, Mahkamah Agung
telah merancang revisi Perma Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan, Pokja Mediasi yang dibentuk oleh Ketua Mahkamah Agung melalui SK
KMA Nomor KMA/SK/VII/2013 tanggal 26 Juli 2013, berhasil merampungkan tugas
dan tanggung jawab yang diamanatkan kepada Pokja tersebut dengan lahirnya Perma
Nomor 1 Tahun 2016 tanggal 3 Februari 2016 tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan.
Beberapa hal baru yang diatur dalam Perma Mediasi ini adalah mengenai ketentuan
mediasi dijalankan dengan iktikad baik. Jangka waktu pelaksanaan mediasi juga
sekarang ditentukan menjadi 30 hari dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan
sampai 30 hari berikutnya. Keterlibatan tokoh masyarakat dan kemungkinan pejabat
pengadilan non-hakim untuk menjadi mediator juga diakomodasi dalam Perma ini.
Perma ini diharapkan dapat meningkatkan akses terhadap keadilan bagi masyarakat
melalui penyelesaian sengketa, sebagai salah satu alternatif penyelesaian sengketa
yang saling menguntungkan kedua belah pihak melalui mediasi di pengadilan.
Kemudian untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan mediasi yang lebih berdaya guna
dan mampu meningkatkan keberhasilan mediasi, pada tanggal 17 Juni 2016 KMA
mengeluarkan SK KMA Nomor 108/KMA/SK/VI/2016 tentang Tata Kelola Mediasi di
Pengadilan. SK KMA ini mengandung berbagai instrumen dan petunjuk teknis yang
detail mengenai pelaksanaan mediasi. Diharapkan dengan terbitnya aturan terkait
mediasi tersebut, tingkat keberhasilan mediasi dapat meningkat.
Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi adalah perbandingan jumlah
perkara yang diselesaikan melalui mediasi dengan jumlah perkara yang dilakukan
mediasi.
-
59
Persentase perkara yang dis