laporan kinerja tahun 2015 - dishub.bantulkab.go.id · laporan ini memuat informasi yang dibutuhkan...

99
DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA Alamat : Jl. Lingkar Timur Manding Trirenggo Bantul Phone : (0274) 367321 Fax : (0274) 367321 E-mail : [email protected] Web : www.dishub.bantulkab.go.id

Upload: hoangtuyen

Post on 07-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA

Alamat : Jl. Lingkar Timur Manding

Trirenggo Bantul

Phone : (0274) 367321

Fax : (0274) 367321

E-mail : [email protected]

Web : www.dishub.bantulkab.go.id

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT atas limpahan rahmat dan

hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja (LKj) Dinas

Perhubungan Kabupaten Bantul Tahun 2015.

Laporan ini memuat informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang memberikan

delegasi wewenang dan diharapkan dapat secara formal dipertanggungjawabkan

dan menjawab berbagai permasalahan yang diminta oleh pihak-pihak yang terkait.

Serta dimaksudkan untuk menyampaikan informasi tentang aktivitas di masa lalu

dan proyeksi di masa mendatang dan memberikan umpan balik sebagai bahan

pengambilan kebijakan.

Demikian Laporan Kinerja (LKj) Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul

Tahun 2015 ini disusun agar dapat dipergunakan sebagai evaluasi dan untuk

pengembangan Dinas Perhubungan lebih lanjut.

Bantul, 29 Februari 2016

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN

KABUPATEN BANTUL

Drs. SUWITO NIP. 195811151986031010

i

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v

DAFTAR GRAFIK........................................................................................ vi

IKHTISAR EKSEKUTIF............................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Maksud dan Tujuan .............................................................................. 3

1.3 Dasar Hukum ....................................................................................... 4

1.4 Gambaran Umum Dinas Perhubungan ................................................. 5

1.5 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Dinas Perhubungan ............... 13

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .............................. 14

2.1 Rencana Strategis................................................................................. 14

2.3 Indikator Kinerja Utama......................................................................... 26

2.4 Perjanjian Kinerja .................................................................................. 24

2.5 Rencana Anggaran................................................................................ 29

BAB III Akuntabilitas Kerja

34

3.1 Pengukuran Kinerja............................................................................... 34

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja.................................................. 37

BAB IV PENUTUP.......................................................................................

86

4.1 Keberhasilan dan Kegagalan Kinerja.................................................... 86

4.2 Permasalahan dan Strategi Pemecahan Masalah..............................

86

ii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Komposisi SDM Dinas Perhubungan Menurut Jenjang

Pendidikan

10

Tabel 1.2 Komposisi SDM Dinas Perhubungan Menurut Pangkat

Gologan

11

Tabel 1.3 Komposisi SDM Dinas Perhubungan Menurut Jenis

Kelamin

12

Tabel 2.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Dinas

Perhubungan Kabupaten Bantul

19

Tabel 2.2 Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Perhubungan

Kabupaten Bantul

22

Tabel 2.3 Revisi Renstra Dinas Perhubungan Tahun 2011 - 2015 24

Tabel 2.4 Dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU) 27

Tabel 2.5 Rencana Kinerja Tahunan Dinas Perhubungan Bantul

Tahun 2015

28

Tabel 2.6 Perjanjian Kinerja Dinas Perhubungan Kab. Bantul Tahun

2015

29

Tabel 2.7 Komposisi Rencana Anggaran Tahun 2015 Menurut Jenis

Belanja

29

Tabel 2.8 Komposisi Rencana Anggaran Tahun 2015 Menurut

Program Kegiatan

30

Tabel 2.9 Komposisi Rencana Anggaran Belanja Langsung Tahun

2015

30

Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja 35

Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Dinas Perhubungan Tahun 2015 32

Tabel 3.3 Kelompok Capaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2015 37

Tabel 3.4 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun

2011 s.d 2015

38

Tabel 3.5 Rencana dan Capaian Kinerja Persentase Penurunan

Angka KecelakaanLalu Lintas Tahun 2015

40

Tabel 3.6 Data Kecelakaan Di Wilayah Kabupaten Bantul Tahun 41

iii

2015

Tabel 3.8 Data Kecelakaan Lalu Lintas Tahun 2010-2015 di

Kabupaten Bantul

41

Tabel 3.9 Capaian Indikator Kinerja Renstra Tahun 2015 44

Tabel 3.10 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2015 46

Tabel 3.11 Rencana dan Capaian Kinerja Tahun 2015 47

Tabel 3.12 Realisasi Uji Kir Angkutan Umum dan Capaian Kinerja Tahun 2012 – 2015

48

Tabel 3.13 Rencana dan Capaian Kinerja Jumlah Orang Tersosialisasi

Tahun 2015

49

Tabel 3.14 Realisasi dan Capaian Kinerja Jumlah Orang Tersosialisasi Tahun 2011 – 2015

50

Tabel 3.15

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Peningkatan Fasilitas

Keselamatan Lalu Lintas Tahun 2015

52

Tabel 3.16

Jumlah Rambu Terpasang, Jumlah Kebutuhan Rambu dan

Capaian Kinerja Tahun 2011-2015

53

Tabel 3.17 Rencana dan Capaian Kinerja Rambu Tahun 2015 54

Tabel 3.18 Jumlah Marka Terpasang, Jumlah Kebutuhan Marka dan

Capaian Kinerja Tahun 2011-2015

55

Tabel 3.19 Rencana dan Capaian Kinerja Marka Tahun 2015 56

Tabel 3.20 Realisasi dan Capaian Kinerja APILL Tahun 2011-2015 57

Tabel 3.21

Rencana dan Capaian Kinerja Pengadaan APILL Tahun

2015

57

Tabel 3.22 Realisasi Dan Capaian Kinerja LPJU Tahun 2011-2015 59

Tabel 3.23 Rencana dan Capaian Kinerja LPJU Tahun 2015 59

Tabel 3.24 Realisasi Dan Capaian Kinerja Flashing Lamp Tahun 2011-

2015

60

Tabel 3.25 Rencana dan Capaian Kinerja Flashing Lamp Tahun 2015 61

Tabel 3.26

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya

ketersediaan dokumen database transportasi Tahun 2015

63

Tabel 3.27

Data Volume Ruas Jalan dan Kapasitas Ruas Jalan Bantul

Tahun 2011-2015

64

Tabel 3.28 Rencana dan Capaian Kinerja V/C RatioTahun 2015 64

Tabel 3.29 Batas Lingkup V/C Ratio dan Karakteristiknya 66

Tabel 3.30 Data Realisasi dan Capaian Kinerja Load Faktor Angkutan 67

iv

Tahun 2012-2015

Tabel 3.31

Realisasi Capaian Kinerja Indikator Sasaran Meningkatnya

Pendapatan Asli Daerah Sektor Perhubungan Tahun 2015

70

Tabel 3.32

Data Realisasi dan Capaian Kinerja Daya Angkutan Umum

Tahun 2012 s.d 2015

71

Tabel 3.33

Rencana dan Capaian Kinerja Daya Angkutan Umum

Tahun 2015

71

Tabel 3.34 Data Realisasi dan Capaian Kinerja Arus Angkutan Umum

Tahun 2012 sd 2015

73

Tabel 3.32 Rencana dan Capaian Kinerja Tahun 2015 73

Tabel 3.34 Data Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2012 sd 2015 76

Tabel 3.35 Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2015 76

Tabel 3.36 Target dan Realisasi Penerimaan PAD Sektor

Perhubungan Tahun 2021 - 2015

78

Tabel 3.37 Rencana dan Capaian Kinerja Tahun 2015 79

Tabel 3.38 Anggaran dan Realisasi per Program Kegiatan Utama yang

Mendukung Capaian Kinerja Tahun 2015

81

Tabel 3.39 Anggaran dan Realisasi per Program kegiatan Pendukung

Tahun 2015

82

Tabel 3.40 Anggaran dan Realisasi per Sasaran Tahun 2015 84

Tabel 4.1 Permasalahan dan Solusi 87

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Susunan Organisasi Dinas Perhubungan 9

Gambar 3.1 Salah satu contoh kasus kecelakaan di Kabupaten Bantul 40

Gambar 3.2 Pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor 47

Gambar 3.3 Sosialisasi/Penyuluhan Tiblantas terhadap siswa PAUD 49

Gambar 3.4 Pemasangan Rambu Lalu Lintas 54

Gambar 3.5 Gambar Pemasangan Flashing Lamp 62

Gambar 3.6 Salah satu jenis angkutan umum yang beroperasi di Kabupaten Bantul

67

vi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Komposisi SDM Dinas Perhubungan Menurut Jenjang

Pendidikan

11

Grafik 1.2 Komposisi SDM Dinas Perhubungan Menurut Pangkat Gologan 12

Grafik 1.3 Komposisi Dinas Perhubungan Menurut Jenis Kelamin 13

Grafik 3.1 Target danRealisasi Kinerja Penurunan Angka Kecelakaan

Tahun 2011 – 2015

39

Grafik 3.2

Capaian Kinerja Penurunan Angka Kecelakaan Tahun 2011 -

2015

39

Grafik 3.3

Perkembangan Jumlah Kecelakaan di Kab.Bantul Tahun 2010-

2015

42

Grafik 3.4

Data Target Realisasi Uji Kir Angkutan Umum Tahun 2011-

2015

48

Grafik 3.5 Data Capaian Uji Kir Angkutan Umum Tahun 2011-2015 48

Grafik 3.6

Target dan Realisasi Kinerja Pengadaan Rambu Tahun 2011-

2015

53

Grafik 3. 7 Perkembangan Capaian Kinerja Rambu Tahun 2011 - 2015 54

Grafik 3.8 Target dan Realisasi Kinerja Marka Tahun 2011-2015 56

Grafik 3.9 Capaian Kinerja Marka Tahun 2011-2015 56

Grafik 3.10 Target dan Realisasi Kinerja Pengadaan APILL Tahun 2011-

2015

58

Grafik 3.11 Capaian Kinerja Pengadaan APILLTahun 2011-2015 58

Grafik 3.12 Target dan Realisasi Kinerja LPJU Tahun 2011-2015 59

Grafik 3.13 Target dan Realisasi Kinerja LPJUTahun 2011-2015 60

Grafik 3.14 Target dan Realisasi Kinerja Flashing Lamp Tahun 2011-2015 61

Grafik 3.15 Capaian Kinerja Flashing Lamp Tahun 2011-2015 61

Grafik 3.16 Target dan Realisasi Kinerja V/C Ratio Tahun 2011-2015 64

Grafik 3.17 Capaian Realisasi Kinerja V/C Ratio Tahun 2011-2015 65

Grafik 3.18

Target dan Realisasi Kinerja Load Faktor Angkutan Tahun

2011-2015

68

Grafik 3.19 Capaian Realisasi Kinerja Load Faktor Angkutan Tahun 2011- 68

vii

2015

Grafik 3.20 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2012 - 2015 72

Grafik 3.21 Capaian Kinerja Tahun 2012-2015 72

Grafik 3.22 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2012-2015 74

Grafik 3.23 Capaian Kinerja tahun 2012 - 2015 74

Grafik 3.24 Target dan realisasi Kinerja Tahun 2012 - 2015 76

Grafik 3.25 Capaian dan Kinerja Tahun 2012 - 2015 77

Grafik 3.26 Target dan realisasi Kinerja Tahun 2012 - 2015 79

Grafik 3.26 Capaian dan Kinerja Tahun 2012 - 2015 79

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

vii

Dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa yang telah ditetapkan sebagai

amanat dari aspirasi masyarakat perlu adanya pemerintah yang bersih dan

bertanggung jawab serta bebas dari unsure korupsi, kolusi dan nepotisme agar

pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna. Dalam

penyelenggaran pemerintah perlu adanya system pertanggungjawaban yang jelas,

tepat dan terukur sehingga dapat terlihat progress kerja dari pelasanaan pemerintahan

tersebut

Perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan dalam

mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dikenal dengan istilah Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Peraturan perundangan yang mengatur tentang

akuntabilitas adalah Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Sedangkan sarana / alat untuk melaporkan

perwujudan pertanggungjawaban tersebut dikenal dengan istilah Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah (sesuai PermenPAN dan RB nomor : 53 tahun 2014) yang

didalamnya terdapat informasi mengenai tingkat keberhasilan maupun kegagalan yang

dicapai oleh instansi pemerintah dari kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan

program yang telah ditetapkan sebelumnya.

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul tahun 2015 disusun

sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dalam menjalankan proses

pembangunan, baik untuk keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi serta visi misi Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul dan untuk mengetahui

sejauh mana hasil akhir (evaluasi) kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul

Tahun 2015. Laporan ini berisi ikhtisar realisasi pencapaian sasaran sebagaimana

yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja dan dokumen Renstra serta

pencapaian Indikator Kinerja Utama.

Tujuan pembangunan bidang perhubungan yang hendak dicapai dalam lima

tahun ke depan sebagaimana tersebut dalam Renstra Dinas Perhubungan Kabupaten

Bantul 2011 - 2015 adalah :

1. Mewujudkan SDM yang berkualitas baik aparatur maupun masyarakat.

2. Mewujudkan keselamatan lalu lintas dengan pemenuhan sarana dan prasarana

yang memadai.

3. Mewujudkan perencanaan pembangunan sektor perhubungan yang komprehensif

/ terpadu dengan sektor lain.

4. Meningkatkan potensi penerimaan PAD sektor perhubungan

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

viii

Sedangkan sasaran yang hendak dicapai adalah :

1. Meningkatnya keselamatan lalu lintas

2. Terpenuhinya fasilitas lalu lintas dan fasilitas pendukung keselamatan lalu lintas.

3. Meningkatnya ketersediaan dokumen database transportasi

4. Meningkatnya pendapatan asli daerah sektor perhubungan

Dari 4 (empat) sasaran tersebut dijabarkan dalam 4 (empat) program dan 16

(enam belas) kegiatan dengan 14 (empat belas) indikator kinerja. Hasil evaluasi dan

analisis kinerja sasaran menunjukkan hasil sebagai berikut :

1. 9 (sembilan) indikator termasuk dalam kriteria sangat baik dengan nilai capaian

kinerja lebih dari 91%

2. 2 (dua) indikator termasuk dalam kriteria rendah dengan nilai capaian kinerja

antara 51% sampai dengan 65%

3. 3 (tiga) indikator termasuk dalam kriteria sangat rendah dengan nilai capaian

kinerja kurang atau sama dengan 50%.

Sedangkan dari sisi anggaran realisasi penyerapan sampai dengan akhir tahun

adalah sebesar Rp. 9.844.777.166, ( Sembilan milyar delapan raus empat puluh empat

juta tujuh ratus tujuh puluh tujuh ribu seratus enam puluh enam rupiah ) atau 96,91 %

dari jumlah anggaran sebesar Rp. 9.540.101.664,- ( Sembilan milyar lima ratus empat

puluh juta seratua satu ribu enam ratus enam puluh empat rupiah )

Meskipun hasil evaluasi dan analisis kinerja termasuk dalam kategori berhasil

tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pelaksanaannya masih ditemui beberapa

kendala / permasalahan. Namun demikian dengan segala kemampuan yang dimiliki

dinas baik itu sumber daya manusia, sumber daya peralatan maupun sumber daya

modal / keuangan, semua program / kegiatan yang telah ditetapkan di tahun 2015

dapat dilaksanakan dan diselesaikan sesuai dengan target yang direncanakan.

Bantul, 29 Februari 2016

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN

KABUPATEN BANTUL

Drs. SUWITO NIP. 195811151986031010

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka pelaksanaan desentralisasi di

Indonesia, Pemerintah telah mengeluarkan

beberapa kebijakan antara lain undang – undang

yang mengatur tentang pemerintahan daerah,

perimbangan keuangan pemerintah pusat dan

daerah serta undang - undang yang mengatur tentang penyelenggaraan

negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Dikeluarkannya beberapa kebijakan tersebut mengandung tiga paradigma

baru yaitu demokratisasi, pemberdayaan daerah dan peningkatan kualitas

pelayanan kepada masyarakat.

Hal ini tentunya berimplikasi terhadap semakin luasnya kewenangan

Pemerintah Kabupaten / Kota. Dalam perspektif jangka panjang ketiga

paradigma tersebut diharapkan menjadi landasan untuk mewujudkan suatu

Pemerintah Daerah yang bercirikan “good governance” yang lebih kompetitif,

terbuka, demokratis dengan aparatur negara yang bersih, bertanggung jawab

dan professional di masing – masing bidangnya sehingga mempercepat

proses tercapainya masyarakat yang lebih beradab (civilized society).

Untuk dapat menyelenggarakan good governance tersebut diperlukan

pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas

dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan

bertanggung jawab serta bebas KKN.

Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan adanya mekanisme untuk

meregulasi akuntabilitas pada setiap instansi pemerintah, memperkuat peran

dan kapasitas parlemen serta tersedianya akses yang sama pada informasi

bagi masyarakat luas. Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi

responsibilitas managerial pada tiap lingkungan dalam organisasi yang

bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada tiap bagian. Masing – masing

individu pada setiap jajaran aparatur bertanggung jawab atas kegiatan yang

dilaksanakan pada bagiannya.

Bab I berisi tentang :

1. Latar Belakang

2. Maksud dan Tujuan

3. Dasar Hukum

4. Gambaran Umum

Dinas Perhubungan

5. Sistematika

Penyajian Laporan

Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

2

Sedangkan akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan

kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan

misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik.

Dalam dunia birokrasi media atau alat yang digunakan dalam menyampaikan

pertanggunggjawaban tersebut dikenal dengan istilah Laporan Kinerja

sebagaimana tersebut dalam Permenpan dan RB Nomor : 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam peraturan tersebut

disebutkan bahwa Laporan Kinerja merupakan suatu laporan yang

memberikan informasi mengenai tingkat keberhasilan yang dicapai oleh

instansi pemerintah dari kegiatan yang dilaksanakan sesuai program yang

telah ditetapkan sebelumnya dan sebagai bentuk akuntabilitas dari

pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi

pemerintah atas penggunaan anggaran.

Salah satu urusan wajib yang diserahkan oleh Pemerintah Pusat

kepada Pemerintah Daerah sebagaimana diamanatkan dalam undang-

undang otonomi daerah adalah urusan wajib dibidang perhubungan. Tidak

dapat dipungkiri bahwa transportasi sudah merupakan suatu kebutuhan dan

peranannya sangatlah penting dalam upaya menunjang pemenuhan

kebutuhan masyarakat di bidang ekonomi, sosial, budaya, politik dan

keamanan serta merupakan urat nadi penunjang proses kegiatan dalam

hidup dan kehidupan manusia. Sebagai penunjang dan penggerak serta

pemerata hasil – hasil pembangunan transportasi mutlak harus

direncanakan, diatur dan dikendalikan agar dapat berfungsi optimal.

Permintaan ( demand ) transportasi dari waktu ke waktu senantiasa

mengalami peningkatan sementara penyediaan ( supplay ) sarana dan

prasarana transportasi sangat terbatas dan tidak mampu mengimbanginya ,

sehingga permasalahan transportasi tidak mungkin dihindari. Bertitik tolak

dari uraian tersebut, maka perencanaan transportasi suatu daerah harus

dilaksanakan secara komprehensif serta mengacu kepada kebutuhan dan

kondisi daerah yang bersangkutan. Sebagai instansi teknis di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Bantul, yang berkompeten menangani permasalahan

di bidang transportasi maka Dinas Perhubungan dituntut senantiasa mampu

merencanakan sekaligus mempertanggungjawabkan segala kegiatan di

bidang transportasi kepada atasan dan masyarakat pengguna jasa

transportasi.

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

3

Sejalan dengan hal tersebut maka dalam rangka menyongsong era

globalisasi serta perubahan kondisi dan situasi yang berkembang pesat

Dinas Perhubungan harus terus menerus mengalami perubahan kearah

perbaikan. Rencana Strategis Dinas Perhubungan yang telah disusun

merupakan langkah awal dalam menjawab tuntutan perkembangan global

dan nasional, dengan serangkaian rencana program kegiatan mendasar yang

harus dapat diimplementasikan guna mencapai tujuan menciptakan lalu lintas

yang tertib, lancar, aman dan nyaman dalam rangka mendukung dan

mendorong pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat di

Kabupaten Bantul.

Melalui Rencana Strategis juga diharapkan segala kebutuhan

masyarakat terkait sarana dan prasarana transportasi dapat terakomodasi

secara transparan, demokratis dan akuntabel. Sebagai tindak lanjut dari

implementasi Rencana Strategis yang dijabarkan dalam pelaksanaan

program kegiatan dinas secara nyata sebagai upaya pemberian pelayanan

kepada masyarakat umum, disusunlah Laporan Kinerja sebagai bentuk

pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran dalam rangka pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi sebagaimana tersebut dalam Peraturan Daerah

Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi

Dinas – Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul .

1.2 Maksud dan Tujuan

Tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja Dinas

Perhubungan pada dasarnya adalah untuk memberikan informasi kinerja

yang telah dicapai Dinas Perhubungan kepada Bupati atas kinerja yang telah

dan seharusnya dicapai dan sebagai acuan dalam upaya perbaikan

berkesinambungan bagi Dinas Perhubungan untuk meningkatkan kinerjanya.

Dengan demikian Laporan Kinerja merupakan sarana bagi instansi

pemerintah untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang

sudah dicapai dan bagaimana proses pencapaiannya berkaitan dengan

mandat yang diterima instansi pemerintah tersebut. Selain itu penyampaian

Laporan Kinerja kepada pihak yang berhak (secara hirarki) juga bertujuan

untuk memenuhi antara lain:

a. Pengambilan keputusan dan pelaksanaan perubahan ke arah perbaikan

dalam mencapai kehematan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan

tupoksi serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang

berlaku dalam rangka pelaksanaan misi instansi;

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

4

b. Perbaikan dalam perencanaan, khususnya perencanaan jangka

menengah dan jangka pendek.

c. Pertanggungjawaban dari unit yang lebih rendah ke unit yang lebih tinggi

atau pertanggungjawaban dari bawahan kepada atasan;

1.3 Dasar Hukum

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul tahun 2015 berisi

ikhtisar realisasi pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan

dalam dokumen Perjanjian Kinerja dan Dokumen Renstra yang dalam

penyusunannya senantiasa berpedoman dan memperhatikan peraturan

perundang-undangan yang berlaku antara lain :

1. TAP MPR No.XI/MPR/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang

Bersih dan Bebas dari KKN

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

6. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dua kali terakhir

dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2012 tentang Perubahan

Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah

7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

8. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun 2007 tentang

Penetapan Urusan Pemerintah Wajib dan Pilihan Kabupaten Bantul

9. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang

Pembentukan Organisasi Dinas – Dinas Daerah di Lingkungan

Pemerintah Kabupaten Bantul

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

5

10. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Perubahan Perda Nomor 01 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten

Bantul Tahun 2011 – 2015

11. Peraturan Bupati Bantul Nomor 58 Tahun 2008 tentang Rincian

Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul.

12. Peraturan Bupati Bantul Nomor 19A Tahun 2011 tentang Perubahan

atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 58 Tahun 2008 tentang Rincian

Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul

13. Peraturan Bupati Bantul Nomor 45 Tahun 2014 tentang Perubahan

Perbup Nomor 16B Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja

Utama Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015

14. Dokumen Renstra ( Revisi ) Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul

Tahun 2011-2015

15. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Perhubungan Kabupaten

Bantul Tahun Anggaran 2015.

1.4 Gambaran Umum Dinas Perhubungan

1.4.1 Sejarah Dinas Perhubungan

Pada awalnya kewenangan pemerintah daerah di bidang

perhubungan dilaksanakan oleh Departemen Pekerjaan Umum. Namun

setelah dibentuk DLLD ( Djawatan Lalu Lintas Djalan ) pada tahun 1960

– 1970 maka kewenangan tersebut dilaksanakan oleh DLLD. Setelah

adanya ejaan yang disempurnakan pada tahun 1970-1980 DLLD diubah

menjadi DLLAJR ( Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya )

dan diubah lagi menjadi DLLAJ ( Dinas Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan ).

Di Kabupaten Bantul, karena pada waktu itu belum dibentuk

DLLAJ maka segala kewenangan bidang perhubungan dilaksanakan

oleh DLLAJ Propinsi DIY. Namun setelah di Kabupaten Bantul dibentuk

DLLAJ pada tahun 1994-1995, maka kewenangan di bidang

perhubungan secara bertahap diserahkan ke Kabupaten Bantul. Pada

tahun 2000, Dinas LLAJ diubah menjadi Dinas Perhubungan dengan

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 48 Tahun 2000 yang

diubah lagi dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16

Tahun 2007.

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

6

1.4.2 Kewenangan Wajib Bidang Perhubungan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, dan

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun 2007, urusan

Pemerintah Daerah bidang perhubungan yang menjadi kewenangan

Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul adalah :

1. Penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan transportasi

jalan kabupaten / kota

2. Pemberian ijin dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum

3. Pengawasan dan pengendalian operasional terhadap penggunaan

jalan selain untuk kepentingan lalu lintas di jalan kabupaten / kota

4. Pengawasan penyelenggaraan pendidikan dan latihan pengemudi

5. Penetapan lokasi terminal penumpang tipe C

6. Pengesahan rancang bangun terminal penumpang tipe C

7. Pembangunan pengoperasian terminal penumpang tipe A, B dan

C

8. Pembangunan terminal angkutan barang

9. Pengoperasian terminal angkutan barang

10. Penyusunan jaringan trayek dan penetapan kebutuhan kendaraan

untuk kebutuhan angkutan yang wilayah pelayanannya dalam satu

kabupaten

11. Penyusunan dan penetapan kelas jalan pada jaringan jalan

kabupaten

12. Pemberian ijin trayek angkutan pedesaan

13. Penyusunan dan penetapan jaringan lintas angkutan barang pada

jaringan jalan kabupaten

14. Penetapan wilayah operasi dan kebutuhan kendaraan untuk

angkutan taksi yang wilayahnya satu kabupaten

15. Pemberian ijin operasi angkutan umum taksi yang melayani

wilayah kabupaten

16. Pemberian rekomendasi operasi angkutan sewa

17. Pemberian ijin usaha angkutan pariwisata

18. Pemberian ijin usaha angkutan barang

19. Penetapan tarif penumpang kelas ekonomi angkutan dalam

kabupaten

20. Penentuan lokasi, pengadaan, pemasangan, pemeliharaan dan

penghapusan rambu lalu lintas, marka jalan, dan alat pemberi

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

7

isyarat lalu lintas, alat pengendali dan pengaman pemakai jalan

serta fasilitas pendukung di jalan kabupaten

21. Penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan

kabupaten

22. Penyelenggaraan andalalin di jalan kabupaten

23. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan

lalu lintas di jalan kabupaten

24. Penelitian dan pelaporan kecelakaan lalu lintas di jalan yang

menyebabkan korban meninggal dunia dan / atau yang menjadi

isu kabupaten.

25. Pelaksanaan pengujian berkala kendaraan bermotor

26. Pemeriksaan kendaraan di jalan sesuai kewenangan

27. Pelaksanaan penyidikan pelanggaran :

a. Perda kabupaten bidang LLAJ

b. Pemenuhan lokasi fasilitas parkir untuk jalan umum di jalan

kabupaten

c. Pelanggaran ketentuan pengujian berkala kendaraan bermotor

d. Perijinan angkutan umum

28. Penentuan lokasi parkir umum di jalan kabupaten

29. Pengoperasian fasilitas parkir untuk jalan umum di jalan kabupaten

30. Pemberian ijin usaha mendirikan pendidikan dan latihan

mengemudi.

Terkait dengan pelimpahan kewenangan dari instansi yang

lebih tinggi, ada beberapa kewenangan yang dapat dilimpahkan antara

lain :

1. Rekomendasi domisili terkait dengan pengajuan perijinan : trayek,

usaha, operasi angkutan, penggunaan jalan.

2. Pengawasan prasarana lalu lintas di wilayah kecamatan

3. Rekomendasi wilayah terkait dengan penetapan rencana jaringan

trayek angkutan umum, terminal dll.

4. Rekomendasi terkait dengan manajemen dan rekayasa lalu lintas

di wilayah kecamatan.

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

8

1.4.3 Susunan Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun

2007, Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul merupakan unsur pelaksana

Pemerintah Daerah di bidang perhubungan yang dipimpin oleh seorang

Kepala Dinas yang dibantu oleh:

1. Sekretariat yang dipimpin oleh seorang Sekretaris dibantu oleh Sub

Bagian Umum, Sub Bagian Program; dan Sub Bagian Keuangan dan Aset.

2. Bidang Lalu Lintas yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

dibantu oleh Seksi Manajemen Rekayasa dan Operasional Lalu Lintas dan

Seksi Pengendalian dan Operasi;

3. Bidang Angkutan yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dibantu

oleh Seksi Angkutan Umum dan Seksi Angkutan Barang dan Khusus;

4. Bidang Keselamatan Teknik Sarana dan Prasarana yang dipimpin oleh

seorang Kepala Bidang yang dibantu oleh Seksi Sarana dan Prasarana

dan Seksi Telekomunikasi dan Informatika;

5. UPT;

6. Kelompok Jabatan Fungsional;

Susunan organisasi tersebut diatas apabila digambarkan dalam bentuk

struktur organisasi akan tampak sebagai berikut :

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

9

Gambar 1.1

Struktur Organisasi Dinas Perhubungan (Perda No.16 Tahun 2007)

1.4.4 Core Area

Dinas Perhubungan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah di

bidang Perhubungan, dipimpin oleh Kepala Dinas dan berkedudukan di

bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Dinas Perhubungan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah

tangga pemerintahan daerah dan tugas pembantuan di bidang perhubungan.

Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Dinas Perhubungan

Kabupaten Bantul mempunyai fungsi :

1. perumusan kebijakan teknis bidang perhubungan, telekomunikasi dan

informatika;

2. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang

perhubungan, telekomunikasi dan informatika;

3. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang perhubungan, telekomunikasi

dan informatika;

4. melaksanakan kesekretariatan Dinas; dan

5. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Kepala Dinas

Kel Jab Fungsional Sekretaris

Subbag

Umum

Subbag

Keu &

Aset

Subbag

Progra

m

Bidang Lalu LL Bidang Angkutan

Sie

Angkutan

Umum

Sie

Dalops

Bidang KTSP

Sie

Angkutan

Barang

Sie

MRLL

Sie

Telkom

info

Sie TSP

UPTD

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

10

1.4.5 Sumber Daya Manusia

Untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi dalam rangka

mencapai tujuan organisasi dibutuhkan sumber daya baik sumber daya

manusia maupun sumber daya peralatan (sarana dan prasarana).

Keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai target yang telah ditetapkan

sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas dari sumber daya yang ada.

Untuk mencapai keberhasilan sebagaimana diharapkan tentunya dibutuhkan

dukungan sumber daya manusia ( SDM ) dan sumber daya peralatan

( sarana dan prasarana ) yang memadai baik dalam segi kualitas maupun

kuantitasnya.

Pada tahun 2015 dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

Dinas Perhubungan didukung oleh 70 (tujuh puluh) personil. Komposisi

jumlah SDM dari jenjang pendidikan dapat dilihat dalam tabel dan grafik

dibawah ini:

Tabel 1. 1

Komposisi SDM Dinas Perhubungan

Menurut Jenjang Pendidikan

No Jenjang Pendidikan Jumlah Prosentase

1 SD 2 2,86%

2 SLTP 7 10,00%

3 SLTA/SMK 31 44,29%

4 D2 6 8,57%

5 D3 1 1,43%

6 D4 3 4,29%

7 S1 15 21,43%

8 S2 5 7,14%

Jumlah 70

Sumber : Dinas Perhubungan Kab. Bantul 2015

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

11

Grafik 1.1

Komposisi SDM Dinas Perhubungan Menurut Jenjang Pendidikan

Sedangkan komposisi jumlah SDM dari pangkat golongan dapat dilihat dalam

tabel dan grafik dibawah ini:

Tabel 1. 2

Komposisi SDM Dinas Perhubungan Menurut Pangkat Gologan

No Pangkat Golongan Jumlah Prosentase

1 Golongan I 6 8,57%

2 Golongan II 19 27,14%

3 Golongan III 38 54,29%

4 Golongan IV 7 10,00%

Jumlah 70

Sumber : Dinas Perhubungan Kab. Bantul 2015

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

12

Grafik 1.2

Komposisi SDM Dinas Perhubungan Menurut Pangkat Golongan

Sedangkan komposisi jumlah SDM dari jenis kelamin dapat dilihat dalam

tabel dan grafik dibawah ini:

Tabel 1. 3

Komposisi SDM Dinas Perhubungan Menurut Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase

1 Laki Laki 60 85,71%

2 Perempuan 10 14,29%

Jumlah 70

Sumber : Dinas Perhubungan Kab. Bantul 2015

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

13

Grafik 1.3

Komposisi SDM Dinas Perhubungan Menurut Jenis Kelamin

1.5 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Dinas Perhubungan

Sistematika penyajian Laporan Kinerja Dinas Perhubungan tahun

2015 adalah sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan,

gambaran umum Dinas Perhubungan yang meliputi sejarah Dinas

Perhubungan, kewenangan wajib, susunan dan struktur

organisasi, core area, SDM, serta sistematika penyajian

Bab II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

Memuat perencanaan bidang perhubungan dari Rencana Strategis

2011-2015 yang memuat visi, misi, tujuan dan sasaran, Perjanjian

Kinerja tahun 2015, Indikator Kinerja Utama tahun 2015 maupun

Rencana Kinerja Tahunan tahun 2015

Bab III : Akuntabilitas Kinerja

Berisi penjelasan singkat tentang akuntabilitas kinerja, capaian

kinerja baik IKU, Renstra, Perjanjian Kinerja dan RKT beserta

analisisnya juga berisi tentang akuntabilitas keuangan.

Bab IV : Penutup

Berisi ringkasan dan kesimpulan terkait pencapaian kinerja, dan

pemanfaatannya untuk umpan balik dalam perencanaan

pembangunan daerah.

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

14

Bab II berisi tentang :

1. Rencana Strategis

2. Indikator Kinerja

Utama

3. Perjanjian Kinerja

4. Rencana Kinerja

Tahunan

BAB II

PERENCANAAN DAN

PERJANJIAN KERJA

Dinas Perhubungan merupakan unsur

pelaksana pemerintah daerah di bidang

Perhubungan, dipimpin oleh Kepala Dinas dan

berkedudukan di bawah dan bertanggung

jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Perhubungan

mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga pemerintahan

daerah dan tugas pembantuan di bidang perhubungan.

Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul dalam melaksanakan tugasnya

mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis bidang perhubungan, telekomunikasi dan

informatika;

b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang

perhubungan, telekomunikasi dan informatika;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang perhubungan,

telekomunikasi dan informatika;

d. melaksanakan kesekretariatan Dinas; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

2.1 Rencana Strategis

Seiring dengan perubahan jaman, banyak tantangan yang harus

dihadapi oleh Pemerintah Daerah sebagai organisasi publik, diantaranya

banyaknya sumber – sumber yang menyusut ataupun yang tidak dapat

diramalkan, harapan publik / masyarakat yang senantiasa berkembang,

perubahan nilai, privatisasi pelayanan publik, adanya perubahan

demografis, deregulasi, maupun gejolak dalam perekonomian nasional,

negara dan lokal. Kenyataan ini mengharuskan para pemimpin dapat

menanggulangi tantangan tersebut, dapat membangun kekuatan organisasi

dan mengambil keuntungan dari peluang yang ada sembari meminimalkan

kelemahan dan mengatasi ancaman terhadap organisasi.

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

15

Oleh karenanya para pemimpin harus dapat menjadi ahli strategi yang

efektif jika ingin bisa memenuhi visi dan misi organisasi. Para pemimpin

harus mengembangkan strategi yang efektif untuk menanggulangi keadaan

yang telah, sedang dan akan berubah dan mereka harus dapat

mengembangkan landasan yang koheren dan kokoh bagi pembuatan

keputusan. Perencanaan strategis ( strategic planning ) merupakan

kumpulan konsep, prosedur, dan alat – alat yang dimaksudkan untuk

membantu para pemimpin dalam tugas – tugasnya tersebut di atas.

Perencanaan strategis juga merupakan upaya yang didisiplinkan untuk

membuat keputusan dan tindakan penting yang membentuk dan memandu

bagaimana menjadi suatu organisasi itu, apa yang harus dikerjakan dan

mengapa harus mengerjakan hal tersebut. Perencanaan strategis yang baik

akan membantu organisasi berpikir strategis dan mengembangkan strategi

– strategi yang efektif, memperjelas arah masa depan, menciptakan

prioritas, membuat keputusan sekarang dengan mengingat konsekuensi

masa depan, mengembangkan landasan yang koheren dan kokoh bagi

pembuatan keputusan, menggunakan keleluasaan yang maksimum dalam

bidang – bidang yang berada di bawah kontrol organisasi, membuat

keputusan yang melintasi tingkat dan fungsi, memecahkan masalah utama

organisasi, memperbaiki kinerja organisasi, menangani keadaan yang

berubah dengan cepat secara efektif dan membangun kerja kelompok dan

keahlian. Perencanaan Strategis adalah merupakan suatu proses yang

berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 sampai

dengan 5 tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala

yang ada atau mungkin timbul.

Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul sebagai instansi / dinas yang

diserahi tanggung jawab dan kewenangan menyelenggarakan urusan wajib

Pemerintah Daerah di bidang perhubungan diharuskan pula menyusun

Perencanaan Strategis pembangunan di bidang perhubungan tahun 2011 –

2015.

Perencanaan Strategis ini merupakan bagian integral dan atau

pelaksanaan dari kebijaksanaan dan program Pemerintah Kabupaten

Bantul dan merupakan landasan serta pedoman bagi seluruh aparat

pelaksana pada jajaran aparat Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul

dalam melaksanakan tugas - tugas penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan selama kurun waktu 2011-2015.

Penyusunan Rencana strategis Dinas Perhubungan Tahun 2011-2015

(selanjutnya disebut Renstra ) pada dasarnya dilatarbelakangi oleh

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

16

keinginan untuk menjalankan amanat yang ditetapkan dalam peraturan

perundang-undangan yang berlaku, serta untuk turut mendukung

suksesnya pencapaian sasaran pembangunan daerah sebagaimana yang

telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJM Daerah) Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015.

Untuk itu dalam rangka melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi

yang dimiliki Dinas Perhubungan, maka disusunlah Renstra Dinas

Perhubungan sebagai satu bagian yang utuh dari manajemen kerja di

lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul. Renstra Dinas Perhubungan

memuat gambaran keadaan yang ingin dicapai dalam melaksanakan tugas

yang di formulasikan dalam bentuk pernyataan visi, misi hingga strategi

yang akan dijalankan selama kurun waktu 5 tahun kedepan 2011-2015.

Pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Bantul sejak tahun 2011

berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) yang ditetapkan dengan Peraturan Daeah Kabupaten Bantul

Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015.

Dalam perjalanan pembangunan jangka menengah yang menginjak

tahun ke -3, telah dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD. Dari

hasil evaluasi diketahui bahwa proses perumusan tidak sesuai dengan

tahapan dan tatacara penyusunan rencana pembangunan serta substansi

yang dirumuskan tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 54 Tahun 2010. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut maka telah

dilakukan perubahan terhadap RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015

yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 5

Tahun 2015.

Perubahan ini telah ditindaklanjuti pula dengan perubahan Indikator

Kinerja Utama Kabupaten Bantul yang dituangkan dalam Peraturan Bupati

Nomor 74 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati

Bantul Nomor 16b Tahun 2011 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama

(IKU) Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015

Sehubungan dengan kedua hal tersebut dan mengingat bahwa

operasionalisasi RPJMD dilaksanakan melalui Renstra SKPD maka

penyusunan perubahan RPJMD ini juga harus diikuti dengan perubahan

Renstra SKPD sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 25 ayat (3)

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

17

2.1.1 Visi Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul

VISI adalah pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana

instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan

eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi merupakan suatu gambaran

yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang

ingin diwujudkan. Untuk mewujudkan tujuan pembangunan di bidang

perhubungan, ditetapkan visi Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul

sebagai berikut : “ menjadi dinas yang unggul dalam menciptakan lalu

lintas yang tertib, lancar, aman dan nyaman”. Visi ini mengandung

pengertian bahwa dengan terciptanya kelancaran, ketertiban, keamanan

dan kenyamanan lalu lintas akan dapat mendukung mobilitas manusia,

barang dan jasa, sehingga dapat meningkatkan stabilitas, mempercepat

pertumbuhan ekonomi masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan

taraf hidup dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

2.1.2 Misi Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul

Misi merupakan sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh

instansi pemerintah sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi

dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Misi dapat juga diartikan

sebagai pernyataan tentang tujuan operasional organisasi dalam mencapai

visi, diwujudkan dalam produk rencana aksi dan pelayanan sehingga dapat

mengikuti irama perubahan jaman pihak – pihak yang berkepentingan pada

masa yang akan datang.

Misi ini akan dipergunakan sebagai landasan tujuan utama ke arah

mana perencanaan / program ingin dicapai. Adapun misi Dinas

Perhubungan Kabupaten Bantul adalah :

1. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, baik aparatur

maupun masyarakat

2. Meningkatkan sarana prasarana penunjang ketertiban, kelancaran,

keamanan dan kenyamanan lalu lintas.

3. Meningkatkan peran bidang perhubungan dalam mendukung

pembangunan / pengembangan wilayah, pertumbuhan ekonomi, sosial

dan budaya.

4. Meningkatkan peran dalam penggalian sumber pendapatan asli daerah

dari sektor perhubungan.

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

18

2.1.3 Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam

jangka waktu satu sampai lima tahun dan harus selaras dengan visi dan

misi yang sudah ditetapkan. Penetapan tujuan itu sendiri hendaknya

didasarkan kepada faktor – faktor kunci keberhasilan dalam rangka

merealisasikan misi.

Tujuan pembangunan bidang perhubungan yang ingin dicapai dan

diwujudkan dalam kurun waktu 2011-2015 adalah :

1. Mewujudkan keselamatan lalu lintas dengan pembentukan SDM yang

berkualitas baik aparatur maupun masyarakat.

2. Mewujudkan keselamatan lalu lintas dengan pemenuhan sarana dan

prasarana yang memadai.

3. Mewujudkan perencanaan pembangunan sektor perhubungan yang

komprehensif / terpadu dengan sektor lain.

4. Meningkatkan potensi penerimaan PAD sektor perhubungan

Tujuan yang telah ditetapkan selanjutnya dijabarkan lebih spesifik

dalam bentuk sasaran, sehingga seyogyanya sasaran harus selaras

dengan tujuan. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh

instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam

kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.

Sasaran hendaknya mampu menggambarkan hal – hal yang ingin

dicapai dalam kurun waktu tertentu melalui tindakan / kegiatan yang bersifat

spesifik, rinci dapat diukur (kuantitatif) dan dapat dicapai (realistis), sinerjik

dan berkelanjutan (sesuai dengan keadaan).

Dari keempat tujuan di atas dijabarkan dalam 4 ( empat ) sasaran

strategis yaitu :

1. Meningkatnya keselamatan lalu lintas

2. Terpenuhinya fasilitas lalu lintas dan fasilitas pendukung keselamatan

lalu lintas

3. Meningkatnya ketersediaan dokumen database transportasi

4. Meningkatnya PAD sektor perhubungan.

Dari uraian di atas dapat dilihat adanya keterkaitan yang erat antara

visi, misi, tujuan dan sasara. Keterkaitan antara tujuan, sasaran dengan visi

misi yang telah ditetapkan dapat digambarkan dalam sebuah tabel sebagai

berikut :

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

19

Tabel 2.1

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul

Visi :

Menjadi dinas yang unggul dalam menciptakan lalu lintas yang tertib,

lancar, aman dan nyaman

Misi 1 :

Meningkatkan kemampuan SDM, baik aparatur maupun masyarakat

Tujuan :

1. Mewujudkan keselamatan lalu

lintas dengan pembentukan SDM

yang berkualitas baik aparatur

maupun masyarakat.

Sasaran :

1. Meningkatnya keselamat an lalu

lintas

Misi 2 :

Meningkatkan sarana prasarana penunjang ketertiban, kelancaran,

keamanan dan kenyamanan lalu lintas.

Tujuan :

1. Mewujudkan keselamatan lalu

lintas dengan pemenuhan sarana

dan prasarana yang memadai.

Sasaran :

1. Terpenuhinya fasilitas lalu lintas

dan fasilitas pendukung kese

lamatan lalu lintas

Misi 3 :

Meningkatkan peran bidang perhubungan dalam mendukung

pembangunan / pengembangan wilayah, pertumbuhan ekonomi, sosial

dan budaya.

Tujuan :

1. Mewujudkan perencanaan pem

bangunan sektor perhubungan

yang komprehensif / terpadu

dengan sektor lain.

Sasaran :

1. Meningkatnya ketersediaan do

kumen database transportasi

Misi 4 :

Meningkatkan peran dalam penggalian sumber pendapatan asli daerah

dari sektor perhubungan.

Tujuan :

1. Meningkatkan potensi peneri

maan PAD sektor perhubungan

Sasaran :

1. Meningkatnya PAD sektor

perhubungan.

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

20

2.1.4 Strategi dan Arah Kebijakan

Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan dengan memperhatikan kondisi faktor internal maupun eksternal

yang kemudian dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan program-

program. Setelah dilakukan identifikasi terkait faktor eksternal maupun

faktor internal dan dilakukan analisis menggunakan matriks SWOT serta

dilakukan pembobotan terhadap masing – masing alternatif sehingga

dihasilkan suatu strategi untuk mencapai sasaran. Strategi yang ditetapkan

untuk mencapai sasaran adalah sebagai berikut :

1. Pemberdayaan dan pengembangan kualitas SDM baik aparatur

maupun masyarakat dalam upaya mendukung terwujudnya

keselamatan lalu lintas

2. Peningkatan sarana dan prasarana LLAJ yang ideal dan terpadu baik

kuantitas maupun kualitas

3. Peningkatan kualitas dan kuantitas database transportasi guna

mendukung tersusunnya perencanaan yang bekualitas dan

komprehensif

4. Peningkatan potensi penerimaan PAD sektor perhubungan

Keempat strategi di atas selanjutnya dijabarkan ke dalam kebijakan

yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 2011-2015. Kebijakan adalah

arah / tindakan yang diambil oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai

tujuan. Kebijakan merupakan ketentuan ketentuan yang telah disepakati

pihak-pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berkewenangan untuk

dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap usaha dan

kegiatan aparatur pemerintah ataupun masyarakat agar tercapai kelancaran

dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi

organisasi.

Adapun kebijakan pembangunan bidang perhubungan yang

ditetapkan untuk tahun 2011 – 2015 adalah sebagai berikut :

1. Memberdayakan masyarakat dalam upaya peningkatan keselamatan

transportasi

2. Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana LLAJ yang ideal

dan terpadu

3. Melaksanakan kajian-kajian bidang transportasi

4. Melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi penerimaan PAD sector

perhubungan

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

21

Untuk lebih jelasnya strategi dan arah kebijakan umum Dinas

Perhubungan Kabupaten Bantul periode 2011 – 2015 dapat dilihat pada

tabel 2.2. dibawah ini :

Tabel 2.2

Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul

Visi :

Menjadi dinas yang unggul dalam menciptakan lalu lintas yang tertib,

lancar,aman dan nyaman

Misi ke satu :

Meningkatkan kemampuan SDM baik aparatur maupun masyarakat

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Mewujudkan Sumber

Daya Manusia yang

berkualitas baik apa

ratur maupun masya

rakat

Meningkatnya kese

lamatan lalu lintas

Pemberdayaan dan

pengembangan kua

litas SDM baik apa

ratur maupun ma

syarakat dalam upa

ya mendukung ter

wujudnya keselama

tan lalu lintas

Memberdayakan ma

syarakat dalam upa

ya peningkatan kese

lamatan lalu lintas

Misi ke dua :

Meningkatkan sarana prasarana penunjang ketertiban, kelancaran, keamanan dan

kenyamanan lalu lintas

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Mewujudkan kesela

matan lalu lintas dgn

pemenuhan sarana

dan prasarana yang

memadai

Terpenuhinya fasili

tas lalu lintas

Peningkatan sarana

dan prasarana LLAJ

yang ideal dan

terpadu baik kuan

titas maupun kualitas

Meningkatkan pem

bangunan sarana &

prasarana lalu lin

tas secara ideal

dan terpadu

Misi Ke Tiga :

Meningkatkan peran bidang perhubungan dalam mendukung

pembangunan/pengembangan wilayah,pertumbuhan ekonomi sosial dan budaya

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Tersedianya database

perencanaan pemba

ngunan sektor perhu

bungan yang kompre

hensif / terpadu de

ngan sektor lain

Meningkatnya keter

sediaan dokumen da

tabase transportasi

Peningkatan kualitas

& kuantitas database

transportasi guna men

dukung tersusunnya

perencanaan yang ber

kualitas & komprehen

sif

Meningkatkan kuali

tas dan kuantitas

database dlam upa

ya mendukung pe

rencanaan pemba

ngunan sektor perhu

bungan yang kom

prehensif

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

22

Misi Keempat :

Meningkatkan peran dalam penggalian sumber pendapatan asli daerah dari sektor

perhubungan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan potensi

penerimaan PAD sektor

per hubungan

Meningkatnya PAD

sektor perhubungan

Peningkatan po

tensi penerimaan

PAD sektor perhu

bungan

Melaksanakan inten

sifikasi dan eksten

sifikasi sumber retri

busi untuk mening

katkan PAD sektor

perhu bungan

Strategi dan kebijakan tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam

program kegiatan yang akan dilaksanakan setiap tahunnya. Program

merupakan kumpulan kegiatan-kegiatan yang nyata, sistematis dan terpadu

yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintah ataupun

dalam rangka kerjasama dengan masyarakat atau yang merupakan

partisipasi aktif masyarakat guna mencapai sasaran dan tujuan yang telah

ditetapkan.

Kegiatan adalah tindakan nyata dalam jangka waktu tertentu yang

dilakukan oleh instansi pemerintah sesuai dengan kebijakan dan program

yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk

mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Adapun program kegiatan Dinas

Perhubungan yang dilaksanakan pada tahun 2015 untuk mendukung

pencapaian sasaran adalah sebagai berikut :

1. Sasaran 1 : Meningkatnya keselamatan lalu lintas

Program kegiatan yang mendukung adalah :

1. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

Kegiatan :

a. Pembinaan Operasional LLAJ

b. Uji Kelayakan Sarana Transportasi Guna Keselamatan

Penumpang

c. Sosialisasi/Penyuluhan Ketertiban Lalu Lintas

2. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

Kegiatan :

a. Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana Alat Pengujian Kendaraan

Bermotor

b. Rehabilitasi/Pemeliharaan Balai Pengujian Kendaraan Bermotor

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

23

2. Sasaran 1 : Terpenuhinya fasilitas lalu lintas dan fasilitas pendukung

keselamatan lalu lintas

Program kegiatan yang mendukung adalah :

1. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

Kegiatan :

a. Pengadaan Rambu Lalu Lintas

b. Pengadaan Marka Jalan

c. Pengadaan Flashing Lamp

d. Pengadaan APILL

e. Pengadaan Lampu Penerangan Jalan

2. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Kegiatan :

a. Pemeliharaan LPJU

3. Sasaran 3 : Meningkatnya ketersediaan dokumen database transportasi

Program kegiatan yang mendukung adalah :

1. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

Kegiatan :

a. Pengumpulan dan Analisis Database Pelayanan Transportasi

2. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

Kegiatan :

a. Rehabilitasi/Pemeliharaan APILL, Rambu LL dan Marka

4. Sasaran 4 : Meningkatnya PAD sektor perhubungan.

Program kegiatan yang mendukung adalah :

1. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

Kegiatan :

a. Fasilitasi Perijinan di Bidang Perhubungan

b. Operasional Pengendalian Tower

Adapun matriks renstra Dinas Perhubungan tahun 2011-2015 adalah

sebagai berikut :

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

24

Tabel. 2.3

REVISI RENSTRA DINAS PERHUBUNGAN KAB BANTUL TAHUN 2011-2015

Visi

Misi

Tujuan

Sasaran

Indikator

Penjelasan

Sat

Target Capaian Strategi Pencapaian

2011 2012 2013 2014 2015 Kebijakan Program

Menjadi dinas yang unggul dlm mencipta kan lalu lintas yang tertib, lancar,aman dan nyaman

Meningkatkan kemampuan SDM baik apa ratur maupun masyarakat Meningkatkan sarana prasa rana penun jang ketertib an,kelancaran, keamanan dan kenyamanan lalu lintas

Mewujudkan SDM yang berkualitas baik apara tur maupun masyarakat Mewujudkan keselamatan lalu lintas dg pemenuhan sarana dan prasarana yang mema dai

Meningkatnya keselamatan lalu lintas Terpenuhinya fa silitas lalu lintas

Persentase pe nurunan angka kece lakaan lalu lintas Jumlah uji kir angkutan umum Jumlah orang yg tersosialisasi Prosentase pe ningkatan fasi litas keselama tan lalu lintas

Angka kecelakaan tahun n dikurangi angka kecelakaan tahun n-1 dibagi angka kecelakaan n-1 kali 100% Jumlah kendaraan yang melakukan uji kir pada tahun n Jumlah orang yang telah mengikuti penyuluhan tiblantas pada tahun n Jumlah fasilitas keselamatan lalu lintas terpasang pada tahun n dibagi jumlah kebutuhan fasilitas keselamatan lalu lintas kali 100%

% Kend Orang %

10% 12308 875 20

10% 13399 875 20

10% 14500 875 20

10% 15000 875 20

10% 16000 875 20

Memberdayakan ma syarakat dalam upa ya peningkatan kese lamatan lalu lintas Meningkatkan pem bangunan sarana dan prasarana lalu lintas secara ideal dan terpadu

Peningkatan Pela yanan Angkutan Rehabilitasi/Peme liharaan Sarpras dan Fasilitas LLAJ Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lin tas Rehabilitasi/Peme liharaan Jalan dan Jembatan

Meningkatkan peran bidang perhubungan dalam mendu kung pemba ngunan/ peng embangan wi layah, pertum buhan eksos bud Meningkatkan

Tersedianya database pere ncanaan pem bangunan sek tor perhubung an yang komp rehensif / ter padu dengan sektor lain Meningkatka

Meningkatnya ketersediaan dokumen data base transport tasi Meningkatnya

V/C ratio kenda raan yang me lintas di kota Load Faktor Ang kutan Umum Daya angkut pe

Volume kendaraan yang melintas dibagi kapasitas ruas jalan kali 100% Jumlah penumpang pada tahun n dibagi kapasitas kali 100% Daya angkut penumpang angkutan

% % seat/th

0,36 0,7 15310

0,32 0,7 10684

0,30 0,7 17630

0,27 0,7 17630

0,24 0,7 17630

Meningkatkan kua litas dan kuantitas database dalam upaya mendukung perencanaan pem bangun an sektor perhubungan yang komprehensif Melaksanakan in

Peningkatan Pe layanan Angkut an Rehabilitasi/Pe meliharaan Sar pras dan Fasi litas LLAJ Peningkatan Pe

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

25

peran dalam penggalian sumber penda patan asli dae rah dari sektor perhubungan

n potensi peneri maan PAD sektor perhu bungan

PAD sector perhubungan

numpang Jumlah arus pe numpang angku tan umum Jumlah ijin tra yek Persentase pe nerimaan PAD Sektor Perhubu ngan

umum pada tahun n Jumlah penumpang angkutan umum pada tahun n Jumlah ijin trayek yang keluar pada tahun n Realisasi PAD tahun n dibagi target PAD tahun n kali 100%

Org Ijin %

94 1531094 6 100

80 1068480 6 100

22 1763022 6 100

22 1763022 6 100

22 1763022 6 100

tensifikasi & eks tensifikasi sumber retribusi untuk me ningkatkan PAD sektor perhubung an

layanan Angkut an

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

26

2.2. Indikator Kinerja Utama

Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih

meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, setiap instansi

pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Kinerja utama

adalah hal utama apa yang akan diwujudkan oleh instansi yang

bersangkutan atau untuk mewujudkan apa instansi pemerintah itu dibentuk,

yang menjadi core area/business dan tertuang dalam tugas dan fungsi serta

kewenangan utama instansi pemerintah.

Indikator Kinerja Utama terkandung dalam tujuan dan sasaran

strategis instansi pemerintah sehingga Indikator Kinerja Utama (Key

Performance Indicator) merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan

dan sasaran strategis instansi pemerintah. Tujuan ditetapkannya Indikator

Kinerja Utama bagi setiap instansi pemerintah adalah sebagai berikut :

1. untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam

menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik.

2. untuk memperoleh ukuran keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran

strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan

peningkatan akuntabilitas kinerja

Berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 45 Tahun 2014 tentang

Perubahan Perbup Nomor 16B Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator

Kinerja Utama Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015, ditetapkan bahwa

Indikator Kinerja Utama ( IKU ) Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul

adalah Persentase Penurunan Angka Kecelakaan. Tujuan ditetapkannya

indikator ini adalah untuk mengukur kinerja dinas terkait upaya penurunan

angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayah Kabupaten Bantul.

Untuk tahun 2015 target yang ditetapkan sebesar 10%. Rumus yang

digunakan adalah :

Jumlah angka kecelakaan pada tahun n – angka kecelakaan tahun n-1

X 100%

Jumlah angka kecelakaan tahun n-1

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

27

Tabel 2.4

DOKUMEN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

DINAS PERHUBUNGAN

( Peraturan Bupati Bantul Nomor 45 Tahun 2014 )

No Indikator Kinerja Utama Target

Rumus yang digunakan 2011 2012 2013 2014 2015

1

Prosentase Penurunan Angka Kecelakaan Lalu Lintas

- - 10% 10% 10%

Angka kecelakaan pada tahun n dikurangi angka kecelakaan tahun n-1 kali seratus persen

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

28

2.3. Rencana Kinerja Tahunan

Rencana kinerja tahunan merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang

telah ditetapkan dalam berbagai kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja tahunan

ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada

pada tingkat sasaran. Penyusunan rencana kinerja tahunan dilakukan seiring dengan

agenda penyusunan dan kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi instansi

untuk mencapainya dalam tahun tertentu.Rencana kinerja yang dilaksanakan pada

tahun 2015 sesuai dengan dokumen penetapan kinerja adalah sebagai berikut :

Tabel 2.5

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul Tahun 2015

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1

Meningkatnya keselamatan lalu

lintas

Persentase penurunan angka

kecelakaan lalu lintas

10%

2.4. Perjanjian Kinerja

Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari

pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk

melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui

perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara

penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi

dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi

pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja

(outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan

demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari

kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap

tahunnya.

Tujuan ditetapkannya perjanjian kinerja ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanahuntuk

meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur;

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi dan sebagai dasarpemberian penghargaan dan sanksi;

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan

supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah;

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Perjanjian kinerja disusun setelah suatu instansi pemerintah telah menerima

dokumen pelaksanaan anggaran, paling lambat satu bulan setelah dokumen anggaran

disahkan dan ditandatangani oleh Bupati Bantul dan Kepala Dinas Perhubungan

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

29

Kabupaten Bantul. Perjanjian Kinerja menyajikan Indikator Kinerja Utama yang

menggambarkan hasil-hasil yang utama dan kondisi yang seharusnya, tanpa

mengesampingkan indikator lain yang relevan. Dokumen ini bermanfaat untuk

memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja, laporan capaian realisasi kinerja,

dan menilai keberhasilan organisasi.

Dokumen Perjanjian Kinerja SKPD Dinas Perhubungan Tahun 2015 dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 2.6

Perjanjian Kinerja Dinas Perhubungan Kab Bantul Tahun 2015

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program Kegiatan Anggaran

1

Meningkatnya ke

selamatan

Persentase penu

runan angka kece

lakaan lalu lintas

10%

Program Peningkatan Pela

yanan Angkutan

Kegiatan :

Pembinaan Operasional LLAJ

413.310.000

2.5 Rencana Anggaran

Pada tahun 2015 rencana anggaran sesuai dengan yang tercantum dalam

Dokumen Pelaksanaan Anggaran tahun 2015 adalah sebesar Rp. 13.661.147.166,-

(tiga belas miliar enam ratus enam puluh satu juta seratus empat puluh tujuh ribu

seratus enam puluh enam rupiah) yang dialokasikan untuk belanja langsung sebesar

Rp. 9.844.777.166,- (Sembilan miliar delapan ratus empat puluh empat juta seratus

enam puluh enam rupiah) dan belanja tidak langsung sebesar Rp. 3.816.370.000,- (tiga

miliar enam belas juta tiga ratus rupiah).

Tabel 2.7

Komposisi Rencana Anggaran Tahun 2015 Menurut Jenis Belanja

No Uraian Rencana Anggaran (Rp) %

1 Belanja Tidak Langsung 3.816.370.000 28 %

2 Belanja Langsung 9.844.777.166 72 %

Jumlah 13.661.147.166 100 %

Belanja tidak langsung digunakan untuk gaji pegawai sedangkan belanja langsung

digunakan untuk pelaksanaan program kegiatan utama dalam rangka mendukung

pencapaian sasaran sebesar Rp. 7.262.589.000,- (tujuh miliar dua ratus enam puluh

dua juta lima ratus delapan puluh sembilan ribu rupiah) dan program kegiatan rutin

sebesar Rp. 1.754.683.000,- (satu miliar tujuh ratus lima puluh empat juta enam ratus

delapan puluh tiga ribu rupiah).

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

30

Tabel 2.8

Komposisi Rencana Anggaran Tahun 2015 Menurut Program Kegiatan

No Uraian Rencana

Anggaran

Prosentase

1 Program Kegiatan Utama 7.262.589.000 80,54%

2 Program Kegiatan Pendukung 1.754.683.000 19,46%

Jumlah 9.017.272.000 100%

Untuk belanja langsung apabila dirinci menurut rekening belanja akan terlihat

sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini :

Tabel 2.9

Komposisi Rencana Anggaran Belanja Langsung Tahun 2015

No Uraian Rencana Anggaran (Rp) %

1 Belanja Pegawai 614.440.000,00 6,81%

2 Belanja Barang/Jasa 2.788.163.000,00 30,92%

3 Belanja Modal 5.614.669.000,00 62,27%

Jumlah 9.017.272.000,00 100%

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

31

Adapun rencana anggaran untuk masing – masing sasaran adalah sebagai berikut :

Misi Sasaran Indikator Kinerja Program/Kegiatan Kegiatan

Meningkatkan

kemampuan sumber

daya manusia baik

aparatur maupun

masyarakat

Meningkatnya

keselamatan lalu

lintas

Jumlah Uji KIR

Angkutan Umum

Uji Kelayakan Trasnportasi Guna

Keselamatan Penumpang

332,070,000.00

Jumlah orang yang

tersosialisasi

Sosialisasi/Penyuluhan

Ketertiban Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan

38,348,000.00

Persentase penurunan

angka kecelakaan lalu

lintas (IKU) Pembinaaan Operasional LLAJ

413,310,000.00

Rehabilitasi/Pemeliharaan

Sarana Alat PKB

42,100,000.00

Rehabilitasi/Pemeliharaan

Prasarana Balai PKB

24,200,000.00

Meningkatkan sarana

dan prasarana

penunjang ketertiban,

kelancaran,

keamanan dan

kenyamanan lalu

Terpenuhinya

fasilitas lalu lintas

Persentase peningkatan

keselamatan lalu lintas

(rambu) Pengadaan Rambu

575,075,000.00

Persentase peningkatan

keselamatan lalu lintas

(marka) Pengadaan Marka

172,780,216.00

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

32

lintas Persentase peningkatan

keselamatan lalu lintas

(Flashing Lamp) Pengadaan Flashing Lamp

171,475,000.00

Persentase peningkatan

keselamatan lalu lintas

(APILL) Pengadaan APILL

384,300,000.00

Persentase peningkatan

keselamatan lalu lintas

(pagar pengaman jalan )

Pengadaan Pagar Pengaman

Jalan

191,675,000.00

Persentase peningkatan

keselamatan lalu lintas

(LPJU) Pengadaan LPJU

5,317,625,000.00

Pemeliharaan LPJU

450,550,000.00

Meningkatkan peran

bidang perhubungan

dalam mendukung

pembangunan/penge

mbangan

wilayah,pertumbuhan,

ekonomi, sosial dan

budaya

Meningkatnya

ketersediaan data

base transportasi

V/C ratio kendaraan

yang melintas kota

Pengumpulan dan Analisis

Database Pelayanan

Transportasi

316,595,000.00

Load Faktor angkutan

umum

Rehabilitasi dan Pemeliharaan

APILL, Rambu dan Marka

157,800,000.00

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

33

Meningkatkan peran

dalam penggalian

sumber pendapatan

asli daerah dari sektor

perhubungan

Meningkatnya

pendapatan asli

daerah sektor

perhubungan

Fasilitasi Perijinan Bidang

Perhubungan

26,890,000.00

Operasional Pengendalian Tower

37,670,000.00

Rehabilitasi/Pemeliharaan

Terminal/Pelabuhan

35,000,000.00

TOTAL

8,687,463,216.00

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

34

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul adalah dinas

yang bergerak di sector perhubungan yang

merupakan pelaksana pemerintah daerah kabupaten

Bantul yang mempunyai kewajiban dalam melakukan

pengukuran akuntabilitas kinerja melalui penyajian

Laporan Kinerja yang dalam penyusunannya berpedoman pada Peraturan

Presiden Nomor 10 Tahun 2010, Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dan

PermenPAN dan RB Nomor : 53 Tahun 2014. Akuntabilitas kinerja adalah

kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan

kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam

melaksanakan misi organisasi kepada pihak – pihak yang berwenang

menerima laporan akuntabilitas / pemberi amanah.

Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul merupakan bagian dari pelaksana

pengelolaan pemerintahan yang sekaligus sebagai penyelenggara pelayanan

masyarakat di bidang perhubungan telah melaksanakan kewajiban terkait

akuntabilitas kinerja Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul

tahun 2015 memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian Indikator

Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor

74 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Bantul Nomor

16B Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten

Bantul dan sasaran-sasaran strategis yang ditetapkan dalam Perjanjian

Kinerja Tahun 2015 yang sesuai dokumen Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2011-2015 maupun yang tertuang dalam

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015 yang diukur

melalui Pengukuran Kinerja.

3.1 Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan

dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang

telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas Perhubungan

Kabupaten Bantul. Pengukuran ini merupakan hasil dari suatu penilaian yang

sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang

berupa indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Strategi

pencapaian visi dan misi yang dilaporkan dalam Laporan Kinerja tahun 2015

Bab III berisi tentang :

1. Capaian Kinerja

2. Evaluasi dan

Analisis Capaian

Kinerja

3. Akuntabilitas

Keuangan

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

35

ini adalah berdasarkan kebijaksanaan dan strategi yang ditetapkan oleh Dinas

Perhubungan Kabupaten Bantul.

Penetapan indikator kinerja adalah berdasarkan kebijaksanaan, program,

dan kegiatan yang sesungguhnya dalam masa Januari sampai dengan

Desember 2015. Dari penetapan strategi yang ingin dicapai berdasarkan visi

dan misi Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul dan setelah diidentifikasi ke

berbagai komponen indikator, ditemukan bahwa kegiatan tahun 2015 sebagian

besar meliputi tiga jenis indikator kinerja yaitu inputs, outputs dan outcomes.

Penyimpangan dari lima indikator yang diinginkan disebabkan karena

belum terciptanya sistem informasi ( sistem pengumpulan data ) dan hasil

evaluasi yang dapat memberikan informasi atau data yang dapat mengukur

kinerja secara faktual, akurat dan valid serta belum dicapainya benefits

maupun impacts beberapa kegiatan pada tahun 2015. Pencapaian kinerja

Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul dalam tahun 2015 merupakan

kemampuan perencanaan dan hasil pelaksanaan kegiatan. Pengukuran

indikator kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan akan dilakukan

dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja dengan

rumus sebagai berikut :

Realisasi Capaian indikator kinerja = x 100% Rencana

Hasil pengukuran kinerja disimpulkan baik untuk masing – masing

indikator kinerjanya. Tabel berikut menggambarkan skala nilai peringkat

kinerja dikutip dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010,

yang juga dipakai dalam penyusunan Laporan Kinerja ini.

Tabel 3.1

Skala Nilai Peringkat Kinerja

No Interval Nilai Realisasi

Kinerja

Kriteria Penilaian

Realisasi Kinerja

Kode

1 91≤ Sangat Baik

2 76 ≤ 90 Tinggi

3 66 ≤ 75 Sedang

4 51 ≤ 65 Rendah

5 ≤ 50 Sangat Rendah

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

36

Berdasarkan hasil pengukuran dengan pendekatan di atas, tingkat

pencapaian kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul tahun 2015 dapat

dilihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3.2

Capaian Indikator Kinerja Dinas Perhubungan Tahun 2015

Sasaran Indikator Realisasi s.d 2014

2015 Target akhir

RPJMD

% Capaian s.d 2015 terhadap

target akhir

Target Realisasi % capaian

Persentase penuru nan angka kecela kaan lalu lintas

67,4% 10% 28.07 280.70% 10% 280.70%

Meningkatnya keselamatan lalu lintas

Jumlah uji KIR ang kutan umum

102.59% 15000 17810 111.31% 16 106.06%

Jumlah orang yang tersosialisasi

80% 875 875 100% 4375 100%

Terpenuhinya fasili tas lalu lintas

Persentase pening katan fasilitas kese lamatan lalu lintas (rambu)

79.70% 20% 20.21% 101.05% 100% 96.88%

Persentase pening katan fasilitas kese lamatan lalu lintas (marka)

85.79% 20% 30.02% 150.10% 100% 115.53%

Persentase pening katan fasilitas kese lamatan lalu lintas (APILL)

75% 20% 25% 125% 100% 100%

Terpenuhinya ke butuhan flashing lamp

70% 5 5 100% 100% 70%

Terpenuhinya ke butuhan LPJU

55.26% 287 287

100% 600 93%

Meningkatnya ke tersediaan dokumen data base transpor tasi

V/C ratio kendara an yang melintas di kota

258.88% 0.24 0.7 291,67% 0,24 291,67%

Load factor ang kutan umum

0.23 0,7 0.21 29,61% 0,7% 29,61%

Meningkatnya PAD sektor perhubungan

Daya angkut pe numpang

1.208.880 1763022 1103010 62.56% 1763022 62.56%

Jumlah arus pe numpang angkut an umum

1.208.880 1763022 1103010 62.56% 1763022 62.56%

Jumlah ijin trayek

3% 6 3 50% 6 50%

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

37

Persentase peneri maan PAD sektor perhubungan

145.15% 100% 124,22% 124,22% 100% 124,22%

Nilai capaian indikator kinerja sasaran tersebut diatas apabila

dikriteriakan sesuai dengan kriteria penilaian realisasi kinerja dalam Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 dan dikelompokkan akan terlihat

sebagaimana dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.3

Kelompok Capaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2015

No Interval Nilai Realisasi

Kinerja

Kriteria Penilaian

Realisasi Kinerja

Jumlah

Indikator

1 91≤ Sangat Baik 9

2 76 ≤ 90 Tinggi 0

3 66 ≤ 75 Sedang 0

4 51 ≤ 65 Rendah 3

5 ≤ 50 Sangat Rendah 2

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul merupakan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, dalam

rangka mewujudkan tujuan dan sasaran sesuai dengan visi dan misi yang

telah ditetapkan sesuai kewenangan yang dimiliki oleh Dinas Perhubungan

Kabupaten Bantul. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Dinas

Perhubungan Kabupaten Bantul didukung oleh bidang – bidang dalam

melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dan aparatur, serta pelaksanaan

kegiatan – kegiatan pembangunan sebagai upaya mengimplementasikan

program kerja yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan (

RENSTRA ).

Rencana Strategik ( Renstra ) Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul

merupakan langkah awal dalam mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas

Instansi Pemerintah ( Sistem AKIP ) pada Dinas Perhubungan. Sedangkan

Laporan Kinerja tahun 2015 ini merupakan pelaporan kinerja yang bertolok

ukur pada renstra tahun kelima dari periode Renstra Dinas Perhubungan

Kabupaten Bantul 2011 – 2015. Sejalan dengan Rencana Strategis tahun

2011 – 2015 yang memuat 4 ( empat ) misi dan dijabarkan dalam 4 ( empat )

tujuan strategik, maka ditetapkan 4 ( empat ) sasaran yang ingin dicapai

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

38

selama tahun 2011-2015. Pada tahun 2015, untuk mencapai 4 ( empat )

sasaran strategik yang ditetapkan tersebut dilaksanakan melalui 4 ( empat )

program pembangunan dan 16 ( enam belas ) kegiatan. Pencapaian kinerja

terlihat dari sejauh mana pelaksanaan program kegiatan dalam rangka

pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dan dikomitmenkan, dengan

capaian kinerja sebagaimana tertera di atas.

Adapun uraian dan analisis capaian kinerja baik capaian kinerja utama

maupun capaian kinerja indikator kinerja lainnya dalam masing-masing

sasaran adalah sebagai berikut :

3.2.1 Capaian Indikator Kinerja Utama, Indikator dalam Perjanjian

Kinerja dan Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2015

Berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 45 Tahun 2014 tentang

Perubahan Perbup Nomor 16B tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama

Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015, ditetapkan bahwa Indikator Kinerja

Utama ( IKU ) Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul adalah Persentase

Penurunan Angka Kecelakaan Lalu Lintas. Indikator ini juga digunakan dalam

dokumen Perjanjian Kinerja dan Rencana Kinerja Tahunan. Tujuan

ditetapkannya indikator ini adalah untuk mengukur kinerja dinas sejauh mana

dapat menurunkan / menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas setiap

tahunnya. Formulasi pengukuran yang digunakan adalah angka kecelakaan

pada tahun n dikurangi angka kecelakaan pada tahun n-1 dibagi angka

kecelakaan pada tahun n-1 dikali 100%.

Data perkembangan capaian indikator kinerja ini dari tahun 2011 s.d

2015 sebagaimana dalam tabel dan grafik dibawah ini :

Tabel 3.4

Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2011 s.d 2015

Tahun Target Realisasi % Keterangan

2011 10% -13,6% -136% Sangat Baik

2012 10% 12,3% 123% Sangat Rendah

2013 10% -18,5% -185% Sangat Baik

2014 10% 6.74% 67% Sangat Rendah

2015 10% 28.07% 281% Sangat Rendah

Sumber : Dinas Perhubungan Kab. Bantul, 2015

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

39

Grafik 3.1

Target danRealisasi Kinerja Penurunan Angka Kecelakaan

Tahun 2011 – 2015

Grafik 3.2

Capaian Kinerja Penurunan Angka Kecelakaan

Tahun 2011 - 2015

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

40

Data rencana dan capaian kinerja tahun 2015 apabila dibandingkan

dengan capaian tahun sebelumnya dan target akhir RPJMD sebagaimana

dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.6

Rencana dan Capaian Kinerja Tahun 2015

No Indikator Realisasi s.d 2014

2015 Target akhir

RPJMD

% Capaian s.d 2015 terhadap

target akhir Target Realisasi % capaian

1

Persentase Penurunan Angka Kecelakaan Lalu Lintas

67% 10% 28.07% 280.74% 100% 280.74%

Sumber : Dinas Perhubungan Kab. Bantul, 2015

Data diatas menunjukan pada tahun 2014 capaian indikator ini adalah

sebesar 67%. Hal ini berarti dari target menurun 10% tidak dapat terealisasi

karena justru terjadi kenaikan sebesar 18,5%. Dari data yang ada diketahui

bahwa pada tahun 2013 terjadi 1158 kasus kecelakaan lalu lintas sedangkan

pada tahun 2014 terjadi 1236 kasus (terjadi kenaikan sebanyak 78 kasus).

Sedangkan pada tahun 2015 telah terjadi sebanyak 1.583 kasus kecelakaan.

Dari data ini dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 dari target menurun 10%

tidak dapat terealisasi karena justru mengalami kenaikan sebesar 28.07%.

Gambar 3.1 Salah satu contoh kasus

kecelakaan di Kabupaten Bantul

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

41

Tabel 3.7

Data Kecelakaan Di Wilayah Kabupaten Bantul Tahun 2015

No Bulan

Jumlah Kejadian

2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 Januari 128 99 141 95 89 136

2 Februari 112 111 97 80 63 126

3 Maret 109 104 108 105 110 138

4 April 111 111 107 90 111 119

5 Mei 106 122 108 116 94 149

6 Juni 135 126 104 104 103 119

7 Juli 143 118 138 100 92 103

8 Agustus 133 114 112 90 145 140

9 September 123 119 120 109 110 131

10 Oktober 108 102 139 94 100 132

11 Nopember 131 68 124 103 120 137

12 Desember 124 70 122 72 99 153

Jumlah 1463 1264 1420 1158 1236 1583 Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015

Pada tahun 2015 diharapkan kasus kecelakaan menurun menjadi 1.112

kasus dari 1.236 kasus di tahun 2014, namun yang terjadi justru sebaliknya

mengalami kenaikan sebanyak 347 kasus dari 1.236 kasus menjadi 1.583

kasus. Berikut data kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di tahun 2010

sampai dengan 2015 :

Tabel 3.7

Data Kecelakaan Lalu Lintas Tahun 2010-2015 di Kabupaten Bantul

No Bulan

Jumlah Kejadian

2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 Januari 128 99 141 95 89 136

2 Februari 112 111 97 80 63 126

3 Maret 109 104 108 105 110 138

4 April 111 111 107 90 111 119

5 Mei 106 122 108 116 94 149

6 Juni 135 126 104 104 103 119

7 Juli 143 118 138 100 92 103

8 Agustus 133 114 112 90 145 140

9 September 123 119 120 109 110 131

10 Oktober 108 102 139 94 100 132

11 Nopember 131 68 124 103 120 137

12 Desember 124 70 122 72 99 153

Jumlah 1463 1264 1420 1158 1236 1583

Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

42

Grafik 3.3

Perkembangan Jumlah Kecelakaan di Kab.Bantul Tahun 2010-2015

Anggaran yang dialokasikan untuk mendukung tercapainya indikator ini

adalah sebesar Rp. 413.310.000,- ( empat ratus tiga belas juta tiga ratus

sepuluh ribu rupiah ) dan terealisasi sebesar Rp. 408.860.000,- ( empat ratus

delapan juta delapan ratus enam puluh ribu rupiah ).

Adapun permasalahan yang dihadapi sehingga menyebabkan tidak

tercapainya target kinerja antara lain :

1. masih kurangnya tenggang rasa antar sesama pengguna jalan dan

perilaku masyarakat pengguna jalan yang masih sering mengabaikan

keselamatan diri sendiri maupun orang lain seperti mengemudikan

kendaraan dalam keadaan mabuk, mengantuk, sambil menggunakan HP

dan ugal-ugalan dijalan.

2. masih kurangnya pemahaman masyarakat pengguna jalan akan

pentingnya tertib dan disiplin dalam berlalu lintas. Hampir semua kejadian

kecelakaan didahului dengan pelanggaran rambu-rambu lalu lintas.

Pelanggaran dapat terjadi karena sengaja melanggar, ketidaktahuan

terhadap arti aturan yang berlaku ataupun tidak melihat ketentuan yang

diberlakukan atau pula pura-pura tidak tahu.

3. masih minimnya fasilitas keselamatan lalu lintas seperti rambu lalu lintas,

marka jalan, APILL, flashing lamp, pagar pengaman jalan dan fasilitas

pendukung keselamatan lalu lintas (LPJU) yang terpasang.

4. Kondisi kendaraan yang kurang memenuhi syarat laik jalan karena

kurangnya perawatan.

5. Kondisi jalan yang rusak salah satu faktor penyebab kecelakaan.

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

43

Solusi yang dapat dilaksanakan antara lain :

1. Sosialisasi/penyuluhan untuk memberikan pemahaman akan keselamatan

lalu lintas

2. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian lalu lintas dan angkutan jalan

3. Pemenuhan fasilitas keselamatan lalu lintas

4. Perbaikan kondisi jalan yang rusak.

Strategi/upaya ke depan yang ditempuh untuk dapat meningkatkan capaian

indikator ini ditahun berikutnya antara lain :

1. meningkatkan pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pengendalian lalu

lintas dan angkutan jalan serta pengawasan dan pengendalian sarana dan

prasarana lalu lintas

2. melaksanakan sosialisasi/penyuluhan tertib lalu lintas kepada masyarakat

melalui berbagai media antara lain :

- penyuluhan langsung,

- siaran radio ( siaran langsung maupun ILM )

- spanduk, poster, leaflet, stiker, website

3. Melaksanakan pembinaan melalui kegiatan pemeriksaan kendaraan di

jalan bekerja sama dengan Polres Bantul.

4. Pengadaan dan pemasangan fasilitas keselamatan lalu lintas (rambu,

marka, APILL, Flashing Lamp, guardraill) dan fasilitas pendukung

keselamatan lalu lintas (LPJU).

5. Koordinasi dengan DPU untuk pelaksanaan perbaikan jalan

3.2.2 Capaian Kinerja Sasaran sesuai dalam Dokumen Renstra

Tahun 2015 adalah tahun ke lima pelaksanaan renstra 2011 – 2015

Dinas Perhubungan. Dari 4 (empat) sasaran yang ada dalam renstra

dijabarkan dalam 14 (empat belas) indikator. Adapun realisasi capaian kinerja

pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

44

Tabel 3.9

Capaian Indikator Kinerja Renstra Tahun 2015

Sasaran Indikator Realisasi s.d 2014

2015 Target akhir

RPJMD

% Capaian s.d 2015 terhadap

target akhir

Target Realisasi % capaian

Persentase penuru nan angka kecela kaan lalu lintas

67,4% 10% 28.07 280.70% 10% 280.70%

Meningkatnya keselamatan lalu lintas

Jumlah uji KIR ang kutan umum

102.59% 15000 17810 111.31% 16 106.06%

Jumlah orang yang tersosialisasi

80% 875 875 100% 4375 100%

Terpenuhinya fasili tas lalu lintas

Persentase pening katan fasilitas kese lamatan lalu lintas (rambu)

79.70% 20% 20.21% 101.05% 100% 96.88%

Persentase pening katan fasilitas kese lamatan lalu lintas (marka)

85.79% 20% 30.02% 150.10% 100% 115.53%

Persentase pening katan fasilitas kese lamatan lalu lintas (APILL)

75% 20% 25% 125% 100% 100%

Terpenuhinya ke butuhan flashing lamp

70% 5 5 100% 100% 70%

Terpenuhinya ke butuhan LPJU

55.26% 287 287

100% 600 93%

Meningkatnya ke tersediaan dokumen data base transpor tasi

V/C ratio kendara an yang melintas di kota

258.88% 0.24 0.7 291,67% 0,24 291,67%

Load factor ang kutan umum

0.23 0,7 0.21 29,61% 0,7% 29,61%

Meningkatnya PAD sektor perhubungan

Daya angkut pe numpang

1.208.880 1763022 1103010 62.56% 1763022 62.56%

Jumlah arus pe numpang angkut an umum

1.208.880 1763022 1103010 62.56% 1763022 62.56%

Jumlah ijin trayek

3% 6 3 50% 6 50%

Persentase peneri maan PAD sektor perhubungan

145.15% 100% 124,22% 124,22% 100% 124,22%

Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

45

Indikator kinerja dan ditetapkan untuk mencapai misi yang pertama yaitu :

“ Meningkatkan Kemampuan Sumber Daya Manusia, baik Aparatur maupun

Masyarakat “ dan tujuan pertama yaitu “ Mewujudkan SDM yang Berkualitas

baik Aparatur maupun Masyarakat ”.

Sasaran ini merupakan upaya mewujudkan keselamatan lalu lintas

dengan peningkatan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat akan

jasa di bidang lalu lintas dan angkutan jalan antara lain uji berkala kendaraan

bermotor, pemberian penyuluhan tertib lalu lintas dan pembinaan operasional

lalu lintas dan angkutan jalan dalam bentuk pengawasan dan pengendalian

sarana prasarana LLAJ, pengawasan, pengaturan dan pengendalian

penyelenggaran perparkiran, pelaksanaan pembinaan melalui penertiban dan

penyidikan kendaraan angkutan barang maupun angkutan umum, serta

pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan angkutan umum.

Dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan tersebut dan dengan

didukung oleh aparatur yang mempunyai komitmen, kemampuan dan

kompetensi teknis yang memadai diharapkan dapat menekan terjadinya

pelanggaran lalu lintas sehingga dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan

lalu lintas dan menurunkan angka kecelakaan lalu lintas dan pada akhirnya

dapat meningkatkan keselamatan lalu lintas.

Program yang mendukung sasaran ini adalah Peningkatan Pelayanan

Angkutan yang dilaksanakan dengan 3 (tiga) kegiatan yaitu Uji Kelayakan

Transportasi Guna Keselamatan Penumpang, Sosialisasi / Penyuluhan

Ketertiban Lalu Lintas dan Pembinaan Operasional LLAJ serta Program

Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ dengan 2 (dua)

kegiatan yaitu Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana Alat Pengujian Kendaraan

Bermotor dan Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana Balai Pengujian

Kendaraan Bermotor.

Alokasi anggaran untuk mewujudkan sasaran ini adalah sebesar

Rp. 850.025.000,- ( delapan ratus lima puluh juta dua puluh lima ribu rupiah )

dan dapat terealisasi sebesar Rp.822.056.023,- ( delapan ratus dua puluh dua

juta lima puluh enam ribu dua puluh tiga rupiah ) atau sebesar 96.71%.

Sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp. 27.971.977,- ( dua puluh tujuh

juta Sembilan ratus tujuh puluh satu ribu Sembilan ratus tujuh puluh tujuh ).

Secara rinci capaian kinerja sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

Sasaran 1

Meningkatnya Keselamatan Lalu Lintas

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

46

Tabel 3.10

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2015

No Indikator Realisasi s.d 2014

2015 Target akhir

RPJMD

% Capaian s.d 2015 terhadap

target akhir

Target Realisasi % capaian

1 Persentase penurunan ang ka kecelakaan lalu lintas

6,74% 10% 28.07% 280.70% 10% 280.70%

2 Jumlah uji KIR angkutan umum

16.415 16000 17810 111.31% 16000 111.31%

3 Jumlah orang yang tersosia lisasi

875 875 875 100% 4375 100%

Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015

3.2.2.1 Persentase Penurunan Angka Kecelakaan Lalu Lintas

Indikator ini merupakan Indikator Kinerja Utama Dinas Perhubungan.

Untuk analisis capaian kinerja telah diuraikan di atas.

3.2.2.2 Jumlah Uji Kir Angkutan Umum

Tujuan ditetapkannya indikator kinerja ini adalah untuk mengetahui

kinerja dinas dalam melaksanakan uji kir angkutan umum setiap tahun.

Formulasi pengukuran yang digunakan adalah jumlah kendaraan yang

melakukan uji kir pada tahun n. Untuk tahun 2015 capaian indikator ini adalah

111.31%, dari target sebesar 16.000 kendaraan dapat terealiasi sebesar

17.810 kendaraan.

Pada tahun 2014 capaian indikator ini adalah sebesar 106,06%, dari

target 15.000 kendaraan dapat terealisasi sebesar 16.415 kendaraan.

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

47

Tabel 3.11

Rencana dan Capaian Kinerja Tahun 2015

No Indikator Realisasi s.d 2014

2015 Target akhir

RPJMD

% Capaian s.d 2015 terhadap

target akhir

Target Realisasi

% capaian

1 Jumlah

uji KIR 16.415 16000 17810 111.31% 70500 106.06%

Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015

Jumlah uji kir di Kabupaten Bantul cenderung mengalami peningkatan

dari tahun ke tahun. Peningkatan ini terjadi karena semakin meningkatnya

jumlah kendaraan yang melaksanakan uji kir di Kabupaten Bantul baik yang

berupa kendaraan baru, mutasi masuk ke wilayah Kabupaten Bantul dan

adanya kendaraan luar daerah yang melakukan numpang uji di Kabupaten

Bantul. Dengan adanya peningkatan jumlah uji kir ini menunjukkan bahwa

semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya uji KIR untuk lebih

menjamin keselamatan dan keamanan di jalan sehingga dapat menekan

angka kecelakaan khususnya mobil barang atau mobil penumpang umum.

Uji kir angkutan umum merupakan pengujian setiap angkutan umum yang

diimpor, baik yang dibuat dan/atau dirakit di dalam negeri yang akan

dioperasikan di jalan agar memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan.

Pengujian dimaksud meliputi uji tipe dan uji berkala. Uji tipe merupakan

pengujian fisik untuk pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan, sedangkan

uji berkala merupakan pengujian yang diwajibkan untuk mobil penumpang,

Gambar 3.2 Pelaksanaan Uji Kendaraan

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

48

mobil bus, mobil barang, kereta gandengan, dan kereta tempelan yang

dioperasikan di jalan. Pelaksanaan pengujian berkala kendaraan bermotor

dilakukan enam bulan sekali oleh tenaga penguji pada Dinas Perhubungan

yang memiliki kualifikasi teknis yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan.

Tabel 3.11

Realisasi Uji Kir Angkutan Umum dan Capaian Kinerja Tahun 2012 – 2015

No Tahun Realisasi Target Capaian Kinerja

1 2011 12308 12000 102.57%

2 2012 13399 13000 103.07%

3 2013 14842 14500 102.36%

4 2014 16415 15000 109.43%

5 2015 17810 16000 111.31%

Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015

Grafik 3.4

Data Target Realisasi Uji Kir Angkutan Umum Tahun 2011-2015

Grafik 3.5

Data Capaian Uji Kir Angkutan Umum Tahun 2011-2015

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

49

1.2.2.2 Jumlah Orang yang Tersosialisasi

Tujuan ditetapkannya indikator ini adalah untuk mengetahui seberapa

jumlah orang yang telah mendapatkan sosialisasi /penyuluhan ketertiban lalu

lintas secara langsung. Formulasi yang digunakan adalah jumlah orang yang

telah menerima sosialisasi ketertiban lalu lintas pada tahun n.

Pada tahun 2015 capaian indikator ini adalah 100%, dari target 875 orang

terealisasi 100%. Apabila dibandingkan dengan tahun 2013 maka capaian ini

sama dengan capaian di tahun 2014, dari target 875 orang juga terealisasi

100%. Adapun capaian kinerja indikator ini pada tahun 2014 dapat dilihat

dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.13

Rencana dan Capaian Kinerja Jumlah Orang Tersosialisasi Tahun 2015

No Indikator Realisasi s.d 2014

2015 Target akhir

RPJMD

% Capaian s.d 2015 terhadap

target akhir

Target Realisasi

% capaian

1 Jumlah orang yang tersosia lisasi

875 875 875 100% 4375 100%

Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015

Gambar 3.3 Sosialisasi/Penyuluhan

Tiblantas terhadap siswa PAUD

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

50

Sedangkan perkembangan capaian kinerja indikator ini dari tahun 2011

s.d 2015 sebagaimana tersebut dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3.14

Realisasi dan Capaian Kinerja Jumlah Orang Tersosialisasi Tahun 2011 –

2015

No Tahun Realisasi Target Capaian Kinerja

1 2011 875 875 100%

2 2012 875 875 100%

3 2013 875 875 100%

4 2014 875 875 100%

5 2015 875 875 100%

Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015

Pemahaman akan pentingnya tertib dan disiplin dalam mentaati

peraturan lalu lintas yang cenderung menurun adalah fenomena yang

berkembang dalam masyarakat. Hal ini menyebabkan angka kecelakaan lalu

lintas yang terjadi semakin tinggi. Pelanggaran terhadap prasana lalu lintas

yang terjadi di masyarakat terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat

akan peraturan yang berlaku. Berdasarkan hal tersebut Dinas Perhubungan

melaksanakan kegiatan sosialisasi/penyuluhan terhadap masyarakat

khususnya untuk siswa SMU atau sederajat, awak angkutan serta PAUD

sebagai pengenalan tentang sarana dan prasarana lalu lintas.

Dengan adanya kegiatan sosialisasi / penyuluhan ketertiban lalu lintas

dan angkutan ini diharapkan tahapan proses untuk mengubah perilaku

pengguna jalan dari mengabaikan keselamatan menjadi mengutamakan

keselamatan dapat dilalui dengan baik dan dengan adanya sosialisasi ini

diharapkan dapat lebih memberikan pengetahuan dan menumbuhkan rasa

peduli serta kesadaran para pengguna jalan untuk lebih berdisiplin dalam

berkendara di jalan raya.

Sosialisasi pada tahun 2015 dilaksanakan untuk anak SMU dan anak

PAUD. Sasaran utama adalah para pelajar di Kabupaten Bantul terutama

siswa baru SMU dimana usianya memasuki masa remaja. Para remaja inilah

yang sering berperilaku kurang tertib dan disiplin dalam berlalu lintas. Tidak

sedikit kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan para remaja usia sekolah.

Permasalahan ini muncul dikarenakan kurangnya pemahaman remaja yang

menggunakan sepeda motor akan peraturan lalu lintas ketika dijalan raya,

disiplin dalam berkendara dan pengendalian sepeda motor ketika di jalan raya.

Dengan meningkatnya jumlah pengendara sepeda motor setiap tahunnya,

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

51

maka bertambah pula angka kecelakaaan yang disebabkan oleh pengendara

sepeda motor dan biasanya disebabkan karena pengendara sepeda motor

pada usia remaja senang mengendari motor dalam keadaan kencang.

Sosialisasi terhadap pelajar dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali di Aula

Pemda Bantul II yang melibatkan perwakilan dari seluh SMU/SMK yang ada di

wilayah Kabupaten Bantul dengan peserta 750 orang. Sosialisasi ini

dilaksanakan dengan menampilkan narasumber yang berasal dari Dinas

Perhubungan dan Kepolisian Sektor Bantul sebagai mitra kerja dalam

penanganan lalu lintas. Sedangkan sosialisasi terhadap penyelenggara

angkutan umum dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali dengan peserta 125

orang. Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan dan

komitmen berbagai pihak untuk mewujudkan keselamatan lalu lintas dan

menekan angka kecelakaan lalu lintas.

Sasaran ini merupakan wujud nyata dari misi yang kedua yaitu : “

Meningkatkan Sarana Prasarana Penunjang Ketertiban, Kelancaran,

Keamanan dan Kenyamanan Lalu Lintas “ dan tujuan yang kedua yaitu “

Mewujudkan Keselamatan Lalu Lintas dengan Pemenuhan Sarana dan

Prasarana yang Memadai ”. Sasaran ini mempunyai 5 (lima) indicator yang

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan fasilitas kelengkapan jalan seperti

rambu lalu lintas, marka jalan, APILL, halte, pagar pengaman jalan, Lampu

Penerangan Jalan Umum (LPJU) dll.

Upaya untuk mencapai indicator ini terus dilaksanakan secara bertahap

mengingat kondisi fasilitas kelengkapan jalan yang ada di wilayah Kabupaten

Bantul saat ini masih jauh dari kondisi ideal sehingga masih dibutuhkan

penambahan guna menekan tingginya angka kecelakaan lalu lintas dan pada

akhirnya terwujud keselamatan lalu lintas.

Untuk mewujudkan sasaran tersebut diharapkan dapat dicapai melalui 2

(dua) program yaitu :

1. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas yang dilaksanakan

dengan 5 (lima) kegiatan yaitu Pengadaan Rambu Lalu Lintas, Pengadaan

Marka Jalan, Pengadaan APILL, Pengadaan Flashing Lamp dan

Pengadaan LPJU,

2. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan dengan kegiatan

Pemeliharaan LPJU.

Sasaran 2

Terpenuhinya Fasilitas Lalu Lintas

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

52

Alokasi anggaran untuk mewujudkan sasaran ini adalah sebesar Rp.

7.263.480.216,- ( tujuh milyar dua ratus enam puluh tiga juta empat ratus

delapan puluh juta dua ratus enam belas rupiah ) dan dapat terealisasi

sebesar Rp. 7.122.274.475,- ( tujuh milyar seratus dua puluh dua juta dua

ratus tujuh puluh empat ribu emapt tujuh puluh lima rupiah ) atau sebesar

98,06 %, sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp. 141.205.741,-

( seratus empat puluh satu juta dua ratus lima ribu tujuh ratus empat puluh

satu rupiah ).

Tabel 3.15

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Peningkatan Fasilitas Keselamatan

Lalu Lintas Tahun 2015

No Indikator Realisasi s.d 2014

2015 Target akhir

RPJMD

% Capaian s.d 2015 terhadap

target akhir Target Realisasi

% capaian

1

Persentase peningkatan fa silitas keselamatan lalu lintas (rambu)

15,94% 20% 20.21% 101.04% 100.00% 96.88%

2

Persentase peningkatan fa silitas keselamatan lalu lintas (marka)

32,70% 20% 30.02% 150.12% 100% 115.53%

3

Persentase peningkatan fa silitas keselamatan lalu lintas (APILL)

25% 20% 25% 125.00% 100% 100%

4 Terpenuhinya kebutuhan flashing lamp

5 5 5 100.00% 20 95%

5 Terpenuhinya kebutuhan LPJU

250 252 287 113.89% 600 93.03%

Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015

1.2.2.3 Persentase Peningkatan Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas

( Rambu )

Tujuan ditetapkannya indikator ini adalah untuk mengukur kinerja Dinas

Perhubungan dalam menyediakan fasilitas lalu lintas berupa rambu lalu lintas.

Formulasi yang digunakan adalah jumlah fasilitas lalu lintas (rambu) terpasang

pada tahun n dibagi jumlah kebutuhan fasilitas lalu lintas (rambu lalu lintas) kali

100%. Capaian indikator ini pada tahun 2015 adalah sebesar 101,04 %.

Apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian ini mengalami

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

53

kenaikan sebesar 21.36% karena pada tahun 2014 capaian kinerjanya

79.68%. Pada tahun 2014 dari target 20% yang ditetapkan dapat tercapai

sebesar 15.94% sedangkan pada tahun 2015 dari target 20% hanya dapat

tercapai sebesar 20.21%.

Pada tahun 2015 terjadi kenaikan capaian kinerja dari pada capaian

kinerja pada tahun 2014 karena terdapat kenaikan jumlah rambu yang

terpasang sebanyak 43 unit yang diakibatkan oleh bertambahnya kebutuhan

rambu yang harus di pasang.

Berikut data jumlah rambu terpasang, kebutuhan rambu dan capaian kinerja

tahun 2011 s.d 2015.

Tabel 3.16

Jumlah Rambu Terpasang, Jumlah Kebutuhan Rambu dan

Capaian Kinerja Tahun 2011-2015

No Tahun Realisasi Kinerja Capaian Kinerja

Kebutuhan Terpasang Realisasi Target Capaian

1 2011 866 unit 159 unit 18.36% 20% 91.80%

2 2012 138 unit 15.94% 20% 79.68%

3 2013 229 unit 26.44% 20% 132.22%

4 2014 138 unit 15.94% 20% 79.68%

5 2015 175 unit 20.21% 20% 101.04%

Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015

Grafik 3.6

Target dan Realisasi Kinerja Pengadaan Rambu Tahun 2011-2015

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

54

Tabel 3.17

Rencana dan Capaian Kinerja Rambu Tahun 2015

No Indikator Realisasi s.d 2014

2015 Target akhir

RPJMD

% Capaian s.d 2015 terhadap

target akhir Target Realisasi % capaian

1

Persentase peningkatan fa silitas keselamatan lalu lintas (rambu)

15,94% 20% 20.21% 101.04% 100% 101.04%

Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015

Grafik 3. 7

Perkembangan Capaian Kinerja Rambu Tahun 2011 - 2015

Gambar 3.4 Pemasangan Rambu

Lalu Lintas

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

55

1.2.2.4 Persentase Peningkatan Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas ( Marka

Jalan )

Indikator ini bertujuan untuk mengukur kinerja Dinas Perhubungan dalam

menyediakan fasilitas lalu lintas berupa marka jalan. Formulasi yang

digunakan adalah jumlah fasilitas lalu lintas (marka jalan) terpasang pada

tahun n dibagi jumlah kebutuhan fasilitas lalu lintas (marka jalan) kali 100%.

Capaian indikator ini pada tahun 2015 adalah sebesar 150,12 %. Apabila

dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian ini mengalami penurunan

sebesar 18.38 % karena pada tahun 2013 hanya tercapai 168,50%. Pada

tahun 2015 dari target 20% yang ditetapkan hanya dapat tercapai sebesar

30.02% sedangkan pada tahun 2014 dari target 20% dapat tercapai sebesar

32,70%.

Penurunan capaian kinerja ini disebabkan karena adanya penurunan

realisasi kinerja dari tahun 2014 ke tahun 2015. Meskipun demikian target

tahunan dari pengadaan marka melampaui target sebesar 10,02 %. Berikut

data jumlah marka terpasang, kebutuhan marka dan capaian kinerja tahun

2011 s.d 2015.

Tabel 3.18

Jumlah Marka Terpasang, Jumlah Kebutuhan Marka dan Capaian Kinerja

Tahun 2011-2015

No Tahun

Realisasi Kinerja Capaian Kinerja

Kebutuhan Terpasang Realisasi Target Capaian

1 2011 4030 M2 868 M2 21.54% 20% 91,80%

2 2012

630 M2 15.63% 20% 78.15%

3 2013

630 M2 15.63% 20% 78.15%

4 2014

1318 M2 32.70% 20% 168.50%

5 2015

1210 M2 30.02% 20% 150.12%

Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

56

Grafik 3.8

Target dan Realisasi Kinerja Marka Tahun 2011-2015

Tabel 3.19

Rencana dan Capaian Kinerja Marka Tahun 2015

No Indikator Realisasi s.d 2014

2015 Target akhir

RPJMD

% Capaian s.d 2015 terhadap

target akhir

Target Realisasi %

capaian

1 Persentase peningkatan fa silitas keselamatan lalu lintas (marka)

15,94% 20% 30.02% 150.12% 100% 150.12%

Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015

Grafik 3.9

Capaian Kinerja Tahun 2011-2015

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

57

1.2.2.5 Persentase Peningkatan Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas ( APILL )

Tujuan ditetapkannya indikator ini adalah untuk mengukur kinerja Dinas

Perhubungan dalam menyediakan fasilitas lalu lintas berupa Alat pemberi

Isyarat Lalu Lintas (APILL). Formulasi yang digunakan adalah jumlah fasilitas

lalu lintas (APILL) terpasang pada tahun n dibagi jumlah kebutuhan fasilitas

lalu lintas (APILL) kali 100%.

Capaian indikator ini pada tahun 2015 adalah sebesar 125 %. Apabila

dibandingkan dengan capaian tahun 2014 capaian ini tidak mengalami

perubahan. Pada tahun 2015 dari target 20% yang ditetapkan dapat tercapai

sebesar 25% sedangkan pada tahun 2013 dari target 20% juga dapat tercapai

25%. Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik karena adanya dukungan

dana dari pusat melalui DAK Keselamatan Transportasi Darat. Berikut data

Realisasi dan Capaian Kinerja tahun 2011 s.d 2015.

Tabel 3.20

Realisasi dan Capaian Kinerja APILL Tahun 2011-2015

No Tahun Realisasi Kinerja Capaian Kinerja

Kebutuhan Terpasang Realisasi Target Capaian

1 2011 4 unit 0 unit 0% 20% 0

2 2012 1 unit 25% 20% 125%

3 2013 1 unit 25% 20% 125%

4 2014 1 unit 25% 20% 125%

5 2015 1 unit 25% 20% 125%

Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015

Tabel 3.21

Rencana dan Capaian Kinerja Pengadaan APILL Tahun 2015

No Indikator Realisasi s.d 2014

2015 Target akhir

RPJMD

% Capaian s.d 2015 terhadap

target akhir

Target Realisasi %

capaian

1 Persentase peningkatan fa silitas keselamatan lalu lintas (APILL)

1 20% 25.00% 125.00% 100% 125.00%

Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

58

Grafik 3.10

Target dan Realisasi Kinerja Pengadaan APILL Tahun 2011-2015

Grafik 3.11

Capaian Kinerja Pengadaan APILLTahun 2011-2015

1.2.2.6 Terpenuhinya Kebutuhan LPJU

Tujuan ditetapkannya indikator ini adalah untuk mengukur kinerja Dinas

Perhubungan dalam menyediakan fasilitas pendukung keselamatan lalu lintas

berupa Lampu Penerangan Jalan. Formulasi yang digunakan adalah jumlah

Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) terpasang pada tahun n dibagi

jumlah kebutuhan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) kali 100%.

Capaian indikator ini pada tahun 2015 adalah sebesar 100%. Apabila

dibandingkan dengan capaian tahun 2014 capaian ini mengalami kenaikan

sebesar 1% karena pada tahun 2014 hanya tercapai 99%. Pada tahun 2015

dari target 287 unit yang ditetapkan dapat terealisasi sebesar 287 unit

sedangkan pada tahun 2014 dari target 252 unit dapat terealisasi sebesar 250

unit.

Berikut data realisasi dan capaian kinerja tahun 2011 s.d 2015.

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

59

Tabel 3.22

Realisasi Dan Capaian Kinerja LPJU Tahun 2011-2015

No Tahun Target Realisasi Capaian

1 2011 0 unit 0 unit 0%

2 2012 50 unit 50 unit 100%

3 2013 171 unit 120 unit 70%

4 2014 252 unit 250 unit 99%

5 2015 287 unit 287 unit 100%

Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015

Grafik 3.12

Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2011-2015

Tabel 3.23

Rencana dan Capaian Kinerja LPJU Tahun 2015

No Indikator Realisasi s.d 2014

2015 Target akhir

RPJMD

% Capaian s.d 2015 terhadap

target akhir

Target Realisasi %

capaian

1

Persentase peningkatan fa silitas keselamatan lalu lintas (LPJU)

250 287 287 100.00% 600 117.83%

Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

60

Grafik 3.13

Target dan Realisasi Kinerja LPJU Tahun 2011-2015

1.2.2.7 Terpenuhinya Kebutuhan Flashing Lamp

Tujuan ditetapkannya indikator ini adalah untuk mengukur kinerja Dinas

Perhubungan dalam menyediakan fasilitas keselamatan lalu lintas berupa

Flashing Lamp. Formulasi yang digunakan adalah jumlah fasilitas lalu lintas

(flashing lamp) terpasang pada tahun n dibagi jumlah kebutuhan fasilitas lalu

lintas (flashing lamp) kali 100%. Capaian indikator ini pada tahun 2015 adalah

sebesar 100%. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2014 capaian ini

tidak mengalami perubahan. Pada tahun 2015 dari target 5 unit yang

ditetapkan dapat terealisasi sebesar 5 unit sedangkan pada tahun 2014 dari

target 5 unit dapat terealisasi sebesar 5 unit.

Berikut data realisasi dan capaian kinerja tahun 2011 s.d 2015.

Tabel 3.24

Realisasi Dan Capaian Kinerja Flashing Lamp Tahun 2011-2015

No

Tahun

Target

Realisasi

Capaian

1

2011

1

unit

0

unit

0%

2

2012

3

unit

3

unit

100%

3

2013

6

unit

6

unit

100%

4

2014

5

unit

5

unit

100%

5

2015

5

unit

5

unit

100%

Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

61

Tabel 3.25

Rencana dan Capaian Kinerja Flashing Lamp Tahun 2015

No Indikator Realisasi s.d 2014

2015 Target akhir

RPJMD

% Capaian s.d 2015 terhadap

target akhir

Target Realisasi

% capaian

1 Persentase peningkatan fa silitas keselamatan lalu lintas (Flashing Lamp)

5 5 5 100.00% 100% 100.00%

Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015

Grafik 3.14

Target dan Realisasi Kinerja Flashing Lamp Tahun 2011-2015

Grafik 3.15

Capaian Kinerja Flashing Lamp Tahun 2011-2015

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

62

Gambar 3.5 Gambar Pemasangan Flashing Lamp

Sasaran ini terdiri dari 2 (dua) indikator dan ditetapkan untuk mencapai

misi yang ketiga yaitu : “Meningkatkan Peran Bidang Perhubungan dalam

Mendukung Pembangunan / Pengembangan Wilayah, Pertumbuhan Ekonomi,

Sosial dan Budaya” dan tujuan yang ketiga yaitu “Mewujudkan Perencanaan

Pembangunan Sektor Perhubungan yang Komprehensif dan Terpadu dengan

Sektor Lain”.

Sasaran ini ditujukan untuk menyediakan dan melengkapi database

transportasi terkait database kajian kinerja kapasitas jalan ( beban lalu lintas )

untuk mengetahui V/C ratio kendaraan yang melintas di ruas jalan arteri,

database kajian kinerja pelayanan angkutan penumpang untuk mengetahui

tingkat pelayanannya ( load factor ). Dengan adanya database ini diharapkan

dapat digunakan sebagai pertimbangan pengambilan kebijakan terkait

manajemen dan rekayasa lalu lintas sehingga tercipta sistem transportasi yang

baik maupun pengaturan, pengendalian dan penentuan angkutan umum yang

tepat sehingga terwujud ketertiban dan kelayakan angkutan umum. Di samping

itu keberadaan database ini ke depannya tentunya akan sangat mendukung

dalam penyusunan perencanaan program kegiatan bidang perhubungan yang

diharapkan semakin tahun akan mengalami peningkatan.

Untuk mewujudkan sasaran tersebut diharapkan dapat dicapai melalui

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan yang dilaksanakan dengan

kegiatan Pengumpulan dan Analisis Database Pelayanan Transportasi dan

Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ dengan

Sasaran 3

Meningkatnya ketersediaan dokumen database transportasi

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

63

Kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan APILL, Rambu Lalu Lintas dan Marka.

Alokasi anggaran untuk mewujudkan sasaran ini adalah sebesar Rp.

474.395.000,- (empat ratus tujuh puluh empat juta tiga ratus sembilan puluh

lima ribu rupiah ). Sampai akhir tahun dapat terealisasi sebesar Rp.

460.853.700,- ( empat puluh enam juta dekapan ratus lima puluh tiga tujuh

ratus rupiah ) atau sebesar 97,15%, hingga terjadi efisiensi anggaran sebesar

Rp.13.541.300,- ( tiga belas juta lima ratus empat puluh satu ribu tiga ratus

rupiah). Sedangkan capaian kinerja masing – masing indikator pada sasaran

ini sebagaimana tersebut dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.26

Capaian Indikator Kinerja Sasaran

Meningkatnya ketersediaan dokumen database transportasi Tahun 2015

No Indikator Realisasi s.d 2014

2015 Target akhir

RPJMD

% Capaian s.d 2015 terhadap

target akhir

Target Realisasi

% capaian

1

V/C ratio

kendaraan

yang

melintas di

kota

258,88% 0,24 0.7 291.67% 0,24 291.67%

2

Load factor

angkutan

umum

32,86 0,70 0,21 30% 0,7 0,21

Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015

3.2.2.9 V/C Ratio Kendaraan Yang Melintas di Kota

Tujuan ditetapkannya indikator ini adalah sebagai indikator kinerja fungsi

volume per kapasitas dan sebagai instrument pengawasan untuk menentukan

optimalisasi kinerja ruas jalan. Formulasi yang digunakan adalah volume

kendaraan yang melintas dikota dibagi kapasitas ruas jalan kali 100%.

Capaian indikator ini pada tahun 2015 adalah sebesar 291,67%. Apabila

dibandingkan dengan capaian tahun 2014 capaian ini mengalami kenaikan

dimana pada tahun 2014 mencapai 258,88%. Pada tahun 2015 dari target

0,24 yang ditetapkan dapat terealisasi sebesar 0,7 sedangkan pada tahun

2014 dari target 0,27 dapat terealisasi sebesar 0,69. Untuk ruas jalan yang

disurvei adalah ruas jalan Bantul. Berikut data volume ruas jalan dan kapasitas

ruas jalan Bantul dari tahun 2011 s.d 2015.

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

64

Tabel 3.27

Data Volume Ruas Jalan dan Kapasitas Ruas Jalan Bantul Tahun 2011-2015

No Tahun Kapasitas Volume V/C Ratio

Target Realisasi Capaian

1 2011 1887 1228 0.36 0.65 180%

2 2012 1887 1412 0.32 0.75 233%

3 2013 1887 1302 0.3 0.69 230%

4 2014 1887 1320 0.27 0.699 258.88%

5 2015 1887 1321 0.24 0.7 291.67%

Tabel 3.28

Rencana dan Capaian Kinerja V/C RatioTahun 2015

No Indikator Realisasi s.d 2014

2015 Target akhir

RPJMD

% Capaian s.d 2015 terhadap

target akhir Target Realisasi % capaian

1

V/C ratio kendaraan yang melintas kota

0.699 0.24 0.7 291.67% 0.24 291.67%

Grafik 3.16

Target dan Realisasi Kinerja V/C Ratio Tahun 2011-2015

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

65

Grafik 3.17

Capaian Realisasi Kinerja Tahun 2011-2015

Dilihat dari struktur jaringan jalan di Kabupaten Bantul dalam

perkembangan satu dekade terakhir ini, ruas – ruas jalan yang saling

menghubungkan Kabupaten Bantul menuju / dari Yogyakarta, menunjukkan

peningkatan arus lalu lintas yang signifikan yang tidak sebanding dengan

kapasitas jalan yang ada sehingga menimbulkan kepadatan lalu lintas yang

akhirnya berujung pada kemacetan lalulintas. Kepadatan lalu lintas merupakan

ratio perbandingan antara Volume Kendaraan dengan kapasitas Jalan (V/C

Ratio) yang merupakan salah satu parameter yang dipergunakan untuk

mengukur kwalitas palayanan dari ruas jalan atau level of service (LOS) suatu

ruas jalan dapat juga digunakan sebagai indikator tingkat kemacetan jalan

dengan formula : Rata – rata VCR pada ruas – ruas jalan dibagi jumlah ruas

jalan. Yang dimaksud dengan volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan

yang melalui satu titik lokasi yang tetap pada ruas jalan pada satu satuan

tertentu, kapasitas jalan adalah jumlah kendaraan maksimal yang dapat

melalui satu titik lokasi yang tetap pada suatu ruas jalan, pada satu satuan

tertentu. Untuk menentukan kualitas jalan tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut berikut :

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

66

Tabel. 3.29

Batas Lingkup V/C Ratio dan Karakteristiknya

Karakteristik Tingkat Tingkat pelayanan

Karakteristik – karakteristik Batas lingkup V/C

A Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang diinginkan tanpa hambatan

0,00-0,20

B Arus stabil, tetapi kecepatan mulai dibatasi oleh kondisi lalulintas, pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan

0,21-0,44

C Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan

0,45-0,74

D Arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dikendalikan V/C masih dapat ditolerir

0,75-0,84

E Volume lalulintas mendekati/berada pada kapasitas arus tidak stabil, kecepatan terkadang terhenti

0,85-1,00

F Arus yang dipaksakan atau macet, kecepatan rendah, volume dibawah kapasitas. Antrian panjang dan terjadi hambatan – hambatan yang besar.

>1,00

Kondisi tingkat kepadatan lalu lintas di ruas jalan Bantul tahun 2015

berada pada level C ring 0,45 – 0,74 dengan V/C Ratio sebesar 0,7 berarti

ruas jalan Bantul dalam kondisi arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak

kendaraan dikendalikan, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan

tersebut. Berdasarkan tabel 3.8 diatas dapat disampaikan capaian indikator

sasaran tingkat kepadatan lalu lintas (V/C Ratio) tahun 2015 sebesar 29,71%

dibandingkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja 255%.

Pencapaian target ini disebabkan pesatnya tingkat pertumbuhan

kendaraan pribadi sehingga masyarakat banyak yang beralih menggunakan

kendaraan pribadi. Jumlah kendaraan yang semakin banyak ini menyebabkan

kendaraan yang melintas di kota semakin banyak pula. Hasil penghitungan

V/C ratio menunjukkan hampir mendekati angka 1. Hal ini menunjukkan bahwa

kepadatan lalu lintas sudah tinggi dan apabila dibiarkan akan menimbulkan

permasalahan tersendiri karena dikemudian hari akan menyebabkan

kemacetan. Semakin besar capaiannya mengindikasikan adanya kepadatan

lalu lintas yang mengarah ke kemacetan sehingga diperlukan penanganan

seperti penguraian kendaraan lewat jalan alternatif maupun dengan penerapan

sistem satu arah.

Upaya Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul didalam menurunkan

angka V/C Ratio dengan cara meningkatkan kapasitas jalan (supplay) melalui

kegiatan – kegiatan monitoring pengawasan dan pengendalian

penyelenggaraan perparkiran dengan menerapkan pelarangan parkir di badan

jalan sehingga kapasitas jalan tetap optimal dengan mengurangi hambatan –

hambatan samping jalan, pemeliharaan APILL, kajian penerapan sistem satu

arah.

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

67

3.2.2.10 Load Faktor Angkutan Penumpang Umum

Tujuan ditetapkannya indikator ini adalah merupakan alat kontrol

/pengawasan terhadap penyediaan jasa angkutan dan dasar penentu

pengembangan dan perencanaan transportasi di Kabupaten Bantul. Formulasi

yang digunakan adalah jumlah penumpang angkutan umum tahun n dibagi

kapasitas penumpang kali 100%.

Pada tahun 2015 capaian kinerja mencapai 29,61%. Capaian ini

mengalami penurunan dibanding tahun 2014 yang dapat mencapai 32,45%.

Pada tahun 2015 target yang ditetapkan sebesar 0,7% dan dapat terealisasi

sebesar 0,21%. Apabila dibandingkan dengan tahun 2014 realisasi ini

mengalami penurunan. Pada tahun 2014 dari target 0,7% terealisasi 0,23%.

Berikut data realisasi dan capaian kinerja tahun 2012-2014 :

Tabel 3.30

Data Realisasi dan Capaian Kinerja Load Faktor Angkutan Tahun 2012-2015

No Tahun Kapasitas Volume Load Faktor Angkutan Umum

Target Realisasi Capaian

1 2012 5321700 1684800 0.7 0.32 45%

2 2013 1343520 0.7 0.25 36%

3 2014 1208880 0.7 0.23 32%

4 2015 1103010 0.7 0.21 30%

Gambar 3.6 Salah satu jenis angkutan umum yang

beroperasi di Kabupaten Bantul

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

68

Grafik 3.18

Target dan Realisasi Kinerja Load Faktor Angkutan Tahun 2011-2015

Grafik 3.19

Capaian Realisasi Kinerja Load Faktor Angkutan Tahun 2011-2015

Dari tahun ke tahun capaian kinerja indikator ini mengalami trend

penurunan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain :

1. Pesatnya tingkat pertumbuhan kendaraan pribadi sehingga masyarakat

lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dibanding angkutan umum

2. Berkurangnya jumlah angkutan umum yang melayani dikarenakan

keterbatasan biaya operasional kendaraan

3. Pelayanan angkutan umum yang belum memenuhi standar pelayanan

sehingga masyarakat enggan menggunakan angkutan umum.

4. Rute / trayek angkutan umum yang belum dapat menjangkau wilayah

sesuai kebutuhan masyarakat.

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

69

Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut

adalah sebagai berikut :

1. memberikan bantuan penguatan modal terhadap penyedia/operator

angkutan umum sebagai tanggung jawab pemerintah dalam upaya

pengembangan angkutan dalam rangka peningkatan pelayanan kepada

masyarakat.

2. melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat agar senantiasa

menggunakan angkutan umum

3. melaksanakan sosialisasi kepada pengusaha angkutan agar senantiasa

meningkatkan pelayanannya

4. melakukan upaya manajemen penataan dan pemerataan trayek angkutan

umum pada pusat – pusat kegiatan yang belum tersentuh oleh angkutan

umum.

Sasaran ini terdiri dari 3 (tiga) indikator dan ditetapkan untuk mencapai

misi yang keempat yaitu : “Meningkatkan Peran dalam Penggalian Sumber

Pendapatan Asli Daerah dari Sektor Perhubungan” . Sasaran ini ditujukan

untuk melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi dalam rangka menggali

sumber PAD untuk meningkatkan penerimaan pendapatan dari sektor

perhubungan antara lain parkir, terminal, pengujian kendaraan bermotor,

maupun menara telekomunikasi.

Untuk mewujudkan sasaran tersebut diharapkan dapat dicapai melalui

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan yang dilaksanakan dengan

kegiatan Fasilitasi Perijinan di Bidang Perhubungan dan Operasional

Pengendalian Tower serta Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana dan

Fasilitas LLAJ dengan kegiatan yang dilaksanakan adalah Rehabilitasi /

Pemeliharaan Terminal / Pelabuhan. Alokasi anggaran untuk mewujudkan

sasaran ini adalah sebesar Rp. 99.560.000,- (sembilan puluh sembilan juta

lima ratus enam puluh ribu rupiah) dan dapat terealisasi sebesar

Rp. 94.551.000,- (seratus dua puluh delapan juta dua ratus lima puluh empat

ribu rupiah) atau sebesar 94,96%, sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar

Rp. 5.009.000,- ( lima juta sembilan ribu rupiah ).

Sasaran 4

Meningkatnya pendapatan asli daerah sektor perhubungan

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

70

Tabel 3.31

Realisasi Capaian Kinerja Indikator Sasaran Meningkatnya Pendapatan Asli

Daerah Sektor Perhubungan Tahun 2015

No Indikator Realisasi s.d 2014

2015 Target akhir

RPJMD

% Capaian s.d 2015 terhadap

target akhir Target Realisasi % capaian

1 Daya angkut penumpang

1.208.880 1763022 1103010 62.56% 1.763.022 62.56%

2 Jumlah arus penumpang angkutan umum

1.208.880 1763022 1103010 62.56% 1.763.022 62.56%

3 Jumlah ijin trayek 3 6 3 50% 6 50%

4

Persentase penerimaan PAD sector perhubungan

145,15% 100% 124.22% 124.22% 100% 124.22%

3.2.2.11 Daya angkut penumpang

Tujuan ditetapkannya indikator ini adalah sebagai fokus pelayanan dan

optimalisasi jaringan angkutan dalam melayani pergerakan orang. Formulasi

yang digunakan adalah jumlah daya angkut penumpang angkutan umum pada

tahun n. Pada tahun 2015 capaian indikator ini adalah sebesar 62,56%, dari

target 1.763.022 seat/tahun tercapai 1.103.010 seat/tahun. Apabila

dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 capaian ini mengalami

penurunan.

Pada tahun 2014 capaian sebesar 68,56%, dari target 1.763.022

seat/tahun dapat tercapai 1.208.880 seat/tahun. Penurunan realisasi ini

disebabkan beberapa hal antara lain :

1. Pesatnya pertumbuhan kendaraan pribadi

2. Pelayanan angkutan umum yang belum memenuhi standar pelayanan

angkutan umum sehingga enggan menggunakan angkutan umum dan

lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.

3. Berkurangnya jumlah angkutan umum yang melayani dikarenakan

keterbatasan BOK

4. Rute/trayek yang belum dapat menjangkau wilayah sesuai dengan

kebutuhan masyarakat

Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan

tersebut di atas antara lain :

1. melaksanakan sosialisasi/penyuluhan kepada masyarakat agar senantiasa

menggunakan angkutan umum

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

71

2. melaksanakan sosialisasi/penyuluhan kepada penyelenggara angkutan

dalam hal ini pengusaha angkutan dan awak angkutan umum agar

senantiasa meningkatkan pelayanannya sehingga masyarakat tertarik

menggunakan angkutan umum.

3. memberikan bantuan penguatan modal terhadap penyedia/operator

angkutan umum sebagai tanggung jawab pemerintah dalam upaya

pengembangan angkutan dalam rangka peningkatan pelayanan kepada

masyarakat.

4. melakukan manajemen penataan dan pemerataan trayek angkutan umum

pada pusat-pusat kegiatan yang belum tersentuh oleh angkutan umum.

Berikut data realisasi dan capaian kinerja daya angkut penumpang tahun

2012 s.d 2015

Tabel 3.32

Data Realisasi dan Capaian Kinerja Daya Angkutan Umum Tahun 2012 s.d

2015

No Tahun Target Realisasi Capaian

1 2012 1763022 1684800 95.56%

2 2013 1763022 1343520 76.21%

3 2014 1763022 1208880 68.57%

4 2015 1763022 1103010 62.56%

Tabel 3.33

Rencana dan Capaian Kinerja Daya Angkutan Umum Tahun 2015

No Indikator Realisasi s.d 2014

2015 Target akhir

RPJMD

% Capaian s.d 2015 terhadap

target akhir

Target Realisasi % capaian

1 Jumlah

Arus Penumpang

1208880 1763022 1103010 62.56% 1763022 62.56%

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

72

Grafik 3.20

Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2012-2015

Grafik 3.21

Capaian Kinerja Tahun 2012-2015

3.2.2.12 Jumlah arus penumpang angkutan umum

Indikator ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak jumlah

penumpang angkutan umum yang melewati terminal.. Formulasi yang

digunakan adalah jumlah daya angkut penumpang angkutan umum pada

tahun n. Pada tahun 2015 capaian indikator ini adalah sebesar 62,56%, dari

target 1.763.022 seat/tahun tercapai 1.103.010 seat/tahun. Apabila

dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 capaian ini mengalami

penurunan.

Dari tahun ke tahun jumlah arus penumpang angkutan umum mengalami

penurunan. Penurunan ini disebabkan beberapa hal antara lain :

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

73

1. Kurang optimalnya pelayanan angkutan umum sehingga pengguna

kendaraan pribadi tumbuh dangan pesat. Hal ini didukung juga oleh

adanya kemudahan untuk mendapatkan kendaraan pribadi sehingga

masyarakat memilih untuk menggunakan kaendaraan pribadi;

2. Tingginya biaya operasional kendaraan penumpang umum menyebabkan

turunnya jumlah kendaraan angkutan umum;

Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan

tersebut di atas antara lain :

1. Melaksanakan sosialisasi/penyuluhan kepada pengusaha angkutan dan

awak angkutan umum agar senantiasa meningkatkan pelayanannya

sehingga masyarakat tertarik menggunakan angkutan umum;

2. Memberikan sosialisasi kepada masyakat akan pentingnya penggunaan

angkutan umum;

Berikut data realisasi dan capaian kinerja jumlah arus penumpang angkutan

umum tahun 2012 s.d 2015

Tabel 3.34

Data Realisasi dan Capaian Kinerja Arus Angkutan Umum

Tahun 2012 s.d 2015

No Tahun Target Realisasi Capaian

1 2012 1763022 1684800 95.56%

2 2013 1763022 1343520 76.21%

3 2014 1763022 1208880 68.57%

4 2015 1763022 1103010 62.56%

Tabel 3.32

Rencana dan Capaian Kinerja Tahun 2015

No Indikator Realisasi s.d 2014

2015 Target akhir

RPJMD

% Capaian s.d 2015 terhadap

target akhir

Target Realisasi %

capaian

1 Jumlah Arus Penumpang

1208880 1763022 1103010 62.56% 1763022 62.56%

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

74

Grafik 3.22

Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2012-2015

Grafik 3.23

Capaian Kinerja Tahun 2012-2015

3.2.2.13 Jumlah ijin trayek

Berdasar UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

(LLAJ) pasal 5 dinyatakan bahwa Negara bertanggung jawab atas Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan dan pembinaannya dilaksanakan oleh Pemerintah, yang

meliputi perencanaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan. Dalam hal

penyediaan dan penyelenggaraan jasa layanan angkutan orang dalam trayek,

pemerintah mengendalikannya dengan menerbitkan Ijin.

Hakekat diterbitkannya Ijin oleh pemerintah adalah dalam rangka untuk :

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

75

1. Memberikan jaminan bagi pengguna jasa angkutan untuk mendapatkan

jasa angkutan sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Untuk

mewujudkan kepastian pelayanan jasa angkutan umum tersebut maka

setiap operator harus dapat melaksanakan kewajiban yang telah

ditetapkan.

2. Memberikan perlindungan kepada penyedia jasa/operator dengan

menjaga keseimbangan antara penyediaan angkutan (supply) dan

permintaan angkutan (demand), agar perusahaan dapat menjaga dan

mengembangkan usahanya.

Pengusaha angkutan yang akan melakukan kegiatan angkutan dalam

trayek tetap dan teratur wajib memiliki Izin Trayek untuk setiap kendaraan

yang dioperasikan. Ijin Trayek berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.

Perijinan angkutan di Kabupaten Bantul diatur dengan Peraturan Daerah

Nomor 10 Tahun 2005 dan diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun

2008.

Ijin trayek di Kabupaten Bantul dari tahun ke tahun mengalami penurunan

jumlah yang signifikan terutama untuk trayek angkutan pedesaan. Hal ini

disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan kendaraan pribadi dan pelayanan

angkutan yang tidak sesuai standar sehingga hal tersebut mempengaruhi

jumlah penumpang yang menggunakan kendaraan angkutan umum. Dampak

dari pengurangan jumlah penumpang ini adalah pengurangan armada

angkutan umum bahkan ada angkutan umum pada trayek tertentu tidak

melakukan operasional atau pencabutan ijin.

Upaya pemerintah dalam menghidupkan kembali penggunaan angkutan

umum ini adalah dengan melakukan sosialisasi kepada pengusaha angkutan

dan masyarakat serta perencanaan trayek angkutan umum yang dapat

menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Bantul.

Formulasi yang digunakan untuk menghitung indikator ini adalah jumlah

ijin trayek angkutan pedesaan yang keluar pada tahun n. Pada tahun 2015 ijin

yang dikeluarkan hanya ada 3 (tiga) ijin yaitu untuk angkutan pedesaan

dengan trayek Pasar Bantul – Imogiri, Pasar Bantul – Tugu Gentong dan

Pasar Imogiri – Dlingo (lewat Seropan).

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

76

Tabel 3.34

Data Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2012 s.d 2015

No Tahun Target Realisasi Capaian

1 2012 6 6 100.00%

2 2013 6 5 83.33%

3 2014 6 3 50.00%

4 2015 6 3 50.00%

Tabel 3.35

Rencana dan Capaian Kinerja Tahun 2015

No Indikator Realisasi s.d 2014

2015 Target akhir

RPJMD

% Capaian s.d 2015 terhadap

target akhir

Target Realisasi %

capaian

1 Jumlah Ijin Trayek

3 6 3 50.00% 6 50.00%

Grafik 3.24

Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2012-2015

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

77

Grafik 3.25

Capaian Kinerja Tahun 2012-2015

3.2.2.14 Persentase penerimaan PAD sektor perhubungan

Indikator ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dinas dalam upaya

pencapaian target pendapatan asli daerah. Selain melaksanakan tupoksi

melaksanakan melaksanakan urusan rumah tangga pemerintahan daerah

bidang perhubungan, juga melaksanakan tugas mengelola sumber

pendapatan asli daerah dari sektor perhubungan. Retribusi sektor

perhubungan yang menjadi kewenangan Dinas Perhubungan antara lain :

1. Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum

2. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

3. Retribusi Parkir di Tempat Khusus Parkir

4. Retribusi Terminal

5. Denda Keterlambatan

6. Retribusi Pemakaian Bus

7. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi

Formulasi yang digunakan untuk menghitung kinerja indikator ini adalah

jumlah realisasi pendapatan tahun n dibagi target pendapatan tahun n kali

100%. Pada tahun 2015 realisasi pendapatan daerah sebesar

Rp1.453.755.331 (satu milyar empat ratus lima puluh tiga juta tujuh ratus lima

puluh lima ribu tiga ratus tiga puluh tiga rupiah) dari target Rp1.170.275.056

(satu milyar seratus tujuh puluh juta dua ratus tujuh puluh lima ribu lima puluh

enam rupiah).

Jika dibanding dengan tahun 2014 capaian ini mengalami penurunan

sebesar 20,92%. Pada tahun 2014 capaian indikator ini adalah sebesar

145,15%. Dari target pendapatan sebesar Rp. 1.492.781.000,- (satu miliar

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

78

empat ratus sembilan puluh dua juta tujuh ratus delapan puluh satu ribu

rupiah) dapat terealisasi sebesar Rp. 2.166.711.518,- (dua miliar seratus enam

puluh enam juta tujuh ratus sebelas ribu lima ratus delapan belas rupiah).

Penurunan ini disebabkan karena adanya penurunan target pada retribusi

menara telekomunikasi.

Capaian retribusi menara telekomunikasi mengalami penurunan dari

tahun 2014 ke tahun 2015. Hal ini disebabkan oleh diberlakukannya

Keputusan Mahakamah Konstitusional Nomor 46/PPU-XII/2014 tanggal 26

Mei 2014 pasal 124. Capaian Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum naik dari

142,16% di tahun 2014 menjadi 189,22% di tahun 2015. Keberhasilan ini tidak

lepas dari upaya-upaya yang telah dilakukan untuk peningkatan penerimaan

PAD baik intensifikasi dan ekstensifikasi. Upaya ekstensifikasi yang telah

dilakukan adalah dengan mencari obyek retribusi baru terbukti dengan

bertambahnya wajib retribusi dari 63 orang di tahun 2014 menjadi 75 orang di

tahun 2015.

Upaya intensifikasi yang telah dilakukan adalah dengan melakukan

wasdal terhadap penyelenggaraan parkir yang sudah ada serta memberikan

penyuluhan/sosialisasi kepada wajib retribusi untuk secara rutin melakukan

penyetoran retribusi ke Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul.

Berikut data target dan realisasi penerimaan PAD sector perhubungan

tahun 2012 s.d 2015

Tabel 3.36

Target dan Realisasi Penerimaan PAD Sektor Perhubungan

Tahun 2012-2015

No Tahun Realisasi Kinerja Capaian Kinerja

Target Realisasi % Target Capaian

1 2012 1,420,480,200 1,634,689,746 115.08% 100% 115.08%

2 2013 1,076,056,250 1,561,056,958 145.07% 100% 145.07%

3 2014 1,492,781,000 2,166,711,518 145.15% 100% 145.15%

4 2015 1,170,275,056 1,453,755,331 124.22% 100% 124.22%

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

79

Tabel 3.37

Rencana dan Capaian Kinerja Tahun 2015

No Indikator Realisasi s.d 2014

2015 Target akhir

RPJMD

% Capaian s.d 2015 terhadap

target akhir

Target Realisasi %

capaian

1 Persentase Penerimaan PAD

145.15% 100% 124.22% 124.22% 100% 124.22%

Grafik 3.26

Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2012-2015

Grafik 3.27

Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2012-2015

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

80

3.3 Akuntabilitas Keuangan

Dalam melaksanakan program kegiatan yang merupakan tugas pokok

dan fungsi selama tahun anggaran 2015, Dinas Perhubungan memperoleh

sumber dana dari APBD maupun APBN melalui DAK Keselamatan

Transportasi Darat yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran TA

2015 dengan jumlah sebesar Rp. 9.844.777.166,- ( sembilan milyar delapan

ratus emapat puluh empat juta tujuh ratus tujuh puluh tujuh ribu seratus enam

puluh enam rupiah ).

Sampai dengan akhir tahun secara keseluruhan dapat terealisir sebesar

Rp. 9.540.101.664,- ( sembilan milyar lima ratus empat puluh juta seratus satu

ribu enam ratus enam puluh empat rupiah ) sehingga terdapat sisa anggaran

sebesar Rp. 304.675.502,- (tiga ratus empat juta enam ratus tujuh puluh lima

ribu lima ratus dua rupiah ). Adapun rencana dan realisasi anggaran adalah

sebagai berikut :

3.3.1 Anggaran dan Realisasi Menurut Rekening Belanja

Pada tahun 2015 alokasi anggaran untuk belanja barang/jasa sebesar

Rp. 2.159.505.950,- (dua milyar seratus lima puluh sembilan juta lima ratus

lima ribu sembilan ratus lima puluh rupiah) dan dapat terealisasi sebesar Rp.

2.045.276.139,- (dua milyar empat puluh lima juta dua ratus tujuh puluh enam

ribu seratus tiga puluh sembilan rupiah). Untuk belanja pegawai sebesar Rp.

4.465.755.000,- (empat milyar empat ratus enam puluh lima juta tujuh ratus

lima puluh lima ribu rupiah). Sampai dengan akhir tahun dapat terealisasi

sebesar Rp. 4.337.331.854,-(empat milyar tiga ratus tiga puluh tujuh juta tiga

ratus tiga puluh satu ribu delapan ratus lima puluh empat rupiah).

Sementara alokasi anggaran untuk belanja modal sebesar

Rp. 7.035.886.216,- (tujuh milyar tiga puluh lima juta delapan ratus delapan

puluh enam ribu dua ratus enam belas rupiah) dan sampai dengan akhir tahun

terealisasi sebesar Rp. 6.866.390.525,- (enam milyar delapan ratus enam

puluh enam juta tiga ratus sembilan puluh ribu lima ratus dua puluh lima

rupiah).

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

81

3.3.2 Anggaran dan Realisasi Menurut Program Kegiatan

Pada tahun 2015 program yang dilaksanakan mendukung sasaran

adalah 8 (delapan) program dengan 17 ( tujuh belas ) kegiatan. Berikut data

alokasi anggaran dan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun 2015.

Tabel 3.38

Anggaran dan Realisasi per Program KegiatanUtama yang Mendukung

Capaian Indikator Kinerja Tahun 2015

No Program/Kegiatan Kegiatan Kegiatan Sisa %

Sasaran 1

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

1 Uji Kelayakan Trasnportasi Guna Keselamatan Penumpang

332,070,000.00

325,770,023.00

6,299,977.00 98.10%

2 Sosialisasi/Penyuluhan Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

38,348,000.00

29,621,000.00

8,727,000.00 77.24%

3 Pembinaaan Operasional LLAJ

413,310,000.00

408,860,000.00 4,450,000.00 98.92%

Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

4 Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana Alat PKB

42,100,000.00

33,605,000.00 8,495,000.00 79.82%

5 Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana Balai PKB

24,200,000.00

24,200,000.00

- 100.00%

Sasaran 2

Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

6 Pengadaan Rambu 575,075,000.00

559,145,625.00

15,929,375.00 97.23%

7 Pengadaan Marka 172,780,216.00

162,413,500.00

10,366,716.00 94.00%

8 Pengadaan Flashing Lamp 171,475,000.00

167,781,000.00

3,694,000.00 97.85%

9 Pengadaan APILL 384,300,000.00

381,921,700.00

2,378,300.00 99.38%

10 Pengadaan Pagar Pengaman Jalan 191,675,000.00

189,422,000.00

2,253,000.00 98.82%

11 Pengadaan LPJU 5,317,625,000.00

5,216,603,450.00

101,021,550.00 98.10%

-

Program Rebilitasi /Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

12 Pemeliharaan LPJU 450,550,000.00

444,987,200.00

5,562,800.00 98.77%

Sasaran 3

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

13 Pengumpulan dan Analisis Database Pelayanan Transportasi

316,595,000.00

303,092,700.00

13,502,300.00 95.74%

Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

82

14 Rehabilitasi dan Pemeliharaan APILL, Rambu dan Marka

157,800,000.00

157,761,000.00

39,000.00 99.98%

Sasaran 4

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

15 Fasilitasi Perijinan Bidang Perhubungan 26,890,000.00

26,714,000.00

176,000.00 99.35%

16 Operasional Pengendalian Tower 37,670,000.00

32,952,000.00

4,718,000.00 87.48%

Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

17 Rehabilitasi/Pemeliharaan Terminal/Pelabuhan

35,000,000.00

34,885,000.00

115,000.00 99.67%

TOTAL

8,687,463,216.00 8,499,735,198.00 187,728,018.00 97.84%

Tabel 3.39

Anggaran dan Realisasi per Program Kegiatan Pendukung Tahun 2015

No Program / Kegiatan Anggaran Realisasi Sisa %

I Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Penyediaan jasa surat-menyurat

3,500,000.000

3,217,970.000

282,030.000 91.94%

2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air & listrik

34,200,000.000

23,816,081.000

10,383,919.000 69.64%

3 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

18,424,000.000

14,515,400.000

3,908,600.000 78.79%

4 Penyediaan jasa administrasi keuangan

38,686,250.000

38,685,900.000

350.000 100.00%

5 Penyediaan jasa kebersihan kantor

54,000,000.000

53,997,350.000

2,650.000 100.00%

6 Penyediaan alat tulis kantor

14,136,000.000

14,118,000.000

18,000.000 99.87%

7 Penyediaan barang cetak dan penggandaan

29,985,000.000

24,810,150.000

5,174,850.000 82.74%

8 Penyediaan komponen instalasi listrik /penerangan bangunan kantor

4,143,700.000

4,141,500.000

2,200.000 99.95%

9 Penyediaan bahan bacaan dan perundang-undangan

2,000,000.000

1,621,000.000

379,000.000 81.05%

10 Penyediaan bahan logistik kantor

2,000,000.000

620,000.000

1,380,000.000 31.00%

11 Penyediaan makanan dan minuman

6,553,000.000

5,572,000.000

981,000.000 85.03%

12 Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah

69,750,000.000

69,746,364.000

3,636.000 99.99%

13 Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah

30,000,000.000

21,150,000.000

8,850,000.000 70.50%

14 Penyediaan tenaga teknis pendukung

48,000,000.000

48,000,000.000

- 100.00%

II Program Pemeliharaan sarana dan Prasarana Aparatur

15 Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional

85,550,000.000

80,724,000.000

4,826,000.000 94.36%

III Program Peningkatan Sarana dan

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

83

Prasarana

16 Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

137,406,000.000

108,379,250.000

29,026,750.000 78.88%

17 Pemeliharaan rutin berkala gedung kantor

71,175,000.000

45,060,500.000

26,114,500.000 63.31%

18 Pemeliharaan rutin kendaraan dinas/operasional

382,705,000.000

379,039,663.000

3,665,337.000 99.04%

19 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan Perlengkapan Kantor

10,000,000.000

9,825,000.000

175,000.000 98.25%

III Peningkatan Disiplin Aparatur

20 Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan

87,500,000.000

78,980,000.000

8,520,000.000 90.26%

IV Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

21 Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan

17,600,000.000

10,099,338.000

7,500,662.000 57.38%

VI Perencanaan Pembangunan Daerah

23 Penyusunan Rencana Srategis (Renstra) SKPD

5,000,000.000

-

5,000,000.000 0.00%

24 Penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD

5,000,000.000

4,247,000.000

753,000.000 84.94%

TOTAL

1,157,313,950.000

1,040,366,466.000

116,947,484.000 89.89%

3.3.3 Anggaran dan Realisasi Per Sasaran

Apabila dilihat dari segi sasaran, dari anggaran yang dialokasikan

sebesar Rp. 8.718.724.216,- ( delapan milyar tujuh ratus delapan belas juta

tujuh ratus dua puluh empat dua ratus enam belas rupiah ) dapat terealisasi

sebesar Rp. 8.533.438.198,- ( delapan milyar lima ratus tiga puluh tiga juta

empat ratus tiga puluh delapan ribu seratus sembilan puluh delapan rupiah )

sehingga terdapat efisiensi sebesar Rp. 127.815.167,- ( seratus dua puluh

tujuh juta delapan ratus lima belas ribu seratus enam puluh tujuh rupiah ).

Secara rinci alokasi anggaran dan realisasi per sasaran pada tahun 2015

sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini :

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

84

Tabel 3.40

Anggaran dan Realisasi per Sasaran Tahun 2015

SASARAN INDIKATOR CAPAIAN KINERJA

ANGGARAN REALISASI

Meningkatnya keselamat an lalu lintas

1. Persentase penurunan ang ka kecelakaan lalu lintas

280,79% 850,028,000.00 822,056,023.00

2. Jumlah uji KIR angkutan umum

111,31%

3. Jumlah orang yang terso sialisasi

100%

Terpenuhinya fasilitas lalu lintas

4. Persentase peningkatan fasilitas keselamatan lalu lintas (rambu)

101,04% 7,263,486,216.00 7,122,274,475.00

5. Persentase peningkatan fasilitas keselamatan lalu lintas (marka)

150,12%

6. Persentase peningkatan fasilitas keselamatan lalu lintas (APILL)

125%

7. Terpenuhinya kebutuhan LPJU

100%

8. Terpenuhinya kebutuhan flashing lamp

100%

Meningkatnya ketersedia an dokumen database transpor tasi

9. V/C ratio kendaraan yang melintas dikota

291,67% 474,395,000.00 460,853,700.00

10. Load factor

angkutan umum 30%

Meningkatnya pendapatan asli daerah sektor perhu bungan

11. Daya angkut penumpang

62,56% 130,815,000.00 128,254,000.00

12. Jumlah

arus penumpang

62,56%

13. Jumlah ijin

trayek 50%

14. Persentase penerimaan PAD sektor perhubungan

124,22%

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

85

Jumlah 8,718,724,216.00

8,533,438,198.00

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

86

BAB IV

PENUTUP

4.1 Keberhasilan dan Kegagalan Kinerja

Dinas Perhubungan sebagai instansi teknis sector perhubungan

berusaha untuk memaksimalkan sumber daya yang ada baik itu sumber

daya manusia, sarana dan prasarana maupun anggaran yang telah di

tetapkan untuk pelaksanaan program dan kegiatan serta berusaha untuk

memanfaatkan sumber daya tersebut dengan efekti dan efisien. Meskipun

demikian Dinas Perhubungan berusaha untuk bertanggungjawab

memcapai visi dan misi yang telah ditetapkan.

Berdasarkan evaluasi kinerja dan analisis diperoleh gambaran

mengenai pencapaian kinerja sasaran Dinas Perhubungan Kabupaten

Bantul yang pada umumnya kondusif dan berjalan lancar sesuai dengan

peraturan yang berlaku. Dilihat dari manajemen daerah, sebagai salah

satu perwujudan otonomi daerah telah menunjukkan peningkatan

kemampuan yang cukup berarti, salah satunya dengan melibatkan seluruh

komponen baik pemerintah maupun peran swasta dan masyarakat insan

perhubungan baik dalam perencanaan partisipasif maupun dari sisi

pengisian pelaksanaan pembangunan dalam pencapaian sasaran tujuan

otonomi daerah secara khusus dan tujuan negara pada umumnya dimana

hakekatnya yaitu untuk menyelenggarakan kesejahteraan rakyat (Welfare

State).

Proses pelaksanaan kinerja yang telah dilaksanakan pada tahun

2015 secara keseluruhan dapat berjalan lancar serta menunjukan

keberhasilan yang berarti, tercermin dari :

1. Meningkatnya keselamatan lalu lintas

2. Terpenuhinya Kebutuhan Fasilitas Lalu Lintas ( APILL, Marka, Rambu,

Guardraill, Flashing Lamp, LPJU dll)

3. Bertambahnya dokumen database transportasi terutama terkait V/C

Ratio dan Load Faktor Angkutan Umum

4. Meningkatnya penerimaan PAD Sektor Perhubungan

4.2 Permasalahan dan Strategi Pemecahan Masalah

Di dalam perjalanan pelaksanaan tujuan kedinasan pada tahun 2015

tidak terlepas dari permasalahan yang dihadapi sejak terbentuknya Dinas

Perhubungan Kabupaten Bantul baik yang datang dari lingkungan internal

maupun eksternal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

87

langkah-langkah dan upaya pemecahan masalah yang dilakukan secara

cermat, partisipatif, dengan menempuh berbagai cara disesuaikan menurut

urgensi dan prioritas masalah di lapangan. Beberapa permasalahan yang

dihadapi beserta upaya yang dilakukan dapat digambarkan dalam matrik

berikut ini :

Tabel 4.1

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan Solusi

1. Terbatasnya tenaga teknis di

bidang transportasi

1. Mengikuti kegiatan bimbingan

teknis yang diselenggarakan oleh

Badan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Kementrian

Perhubungan, BKD Kabupaten

Bantul maupun lembaga teknis

terkait setiap tahunnya.

2. Memberdayakan pegawai dengan

kemampuan teknis untuk

memberikan pembekalan kepada

petugas operasional/lapangan

mengenai ketugasan di bidang

transportasi sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

2. Kurangnya sarana dan prasarana

pendukung pelaksanaan kegiatan

Dinas.

1. Mengoptimalkan sarana dan

prasarana yang telah ada

2. Berusaha untuk melakukan

perencanaan anggaran untuk

menambah sarana dan prasara

sesuai kebutuhan.

3. Sarana dan prasarana lalu lintas

yang belum memadai

1. Mengoptimalkan prasarana yang

telah ada dengan melakukan

perawatan yang intensif agar

prasarana lalu lintas dapat

berfungsi dengan baik

2. Melakukan pengawasan dan

pengendalian prasarana lalu lintas

di setiap jam sibuk pagi di lokasi

Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015

88

rawan kecelakaan.

3. Melakukan kajian kebutuhan

prasarana lalu lintas untuk

perencanaan manajemen

rekayasa tranportasi

4. Melakukan perencanaan dan

penganggaran setiap tahunnya

baik ditingkat APBD I, APBD II dan

APBN..

5. Kurangnya kesadaran hukum dari

masyarakat dalam berlalu lintas.

1. Melakukan kegiatan sosialisasi

untuk awak angkutan, warga

masyarakat serta anak sekolah

dengan berbagai media secara

rutin seperti :

a. Sosialisasi secara langsung

untuk awak angkutan dan anak

sekolah

b. Iklan Layanan masyarakat

c. Siaran radio

d. Spanduk

e. Leaflet

f. Poster

2. Melakukan pemerikasaan insidentil

yang dilaksanakan oleh PPNS

Perhubungan yang dilaksanakan

secara periodic untuk angkutan

barang dan angkutan umum.

Bantul, 29 Februari 2016

Kepala Dinas

Drs. Suwito NIP. 195811151986031010