laporan kkl jogja semarang 11-17 maret 2013

107
1 LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) FAKTOR FISIK Dan FAKTOR SOSIAL Di YOGJAKARTA, SEMARANG Dan Sekitarnya DISUSUN OLEH : 1. Lilis indah kurniawati (11060007) 2. Nova herlin susti (11060017) 3. Azwir taufan (08060478) 4. Harpiko (11060206) 5. Reanita fransiska (11060060) 6. Veni yulita (11060075) 7. Echsan muchlis (11060005) 8. Anggraini (10060070) 9. Dese (10060089) 10. Sofendi (11060019) 11. Meki adi putra (11060011) 12. Riko setiawan (11060064) 13. Vera rospita (11060052) 14. Wiwin kustiawan (11060080)

Upload: lilis-indah-kurniawati

Post on 21-May-2015

2.110 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

1

LAPORANKULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

FAKTOR FISIK Dan FAKTOR SOSIAL Di YOGJAKARTA, SEMARANG Dan Sekitarnya

DISUSUN OLEH :

1. Lilis indah kurniawati (11060007)2. Nova herlin susti (11060017)3. Azwir taufan (08060478)4. Harpiko (11060206)5. Reanita fransiska (11060060)6. Veni yulita (11060075)7. Echsan muchlis (11060005)8. Anggraini (10060070)9. Dese (10060089)10. Sofendi (11060019)11.Meki adi putra (11060011)12. Riko setiawan (11060064)13.Vera rospita (11060052)14. Wiwin kustiawan (11060080)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU2013

Page 2: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

2

KATA PENGANTAR

Kami ucapkan puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan limpahan rahmat Nya kepada kita sekalian. Yang tak lupa kami

ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan laporan KKL Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Geografi

UNIHAZ, dan terimakasih kepada bapak ibu dosen yang telah membantu dan

membimbing kami dalam penyusunan laporan KKL ini.

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua teman-teman yang

telah sangat membantu dalam penyusunan laporan ini.

Kami juga ucapkan terimakasih kepada bapak ibu kami yang tidak langsung

adalah orang yang selalu memberikan dukungan dan motifasi kepada kami. Dan

laopran ini kami susun untuk memenuhi tugas-tugas kami setelah mengadakan

kegiatan KKL ini. Dan dengan penyusunan laporan ini semoga saja kami bisa

menambah pengetahuan kami tentang ilmu-ilmu didalam Geografi.

Selain hal tersebut semoga saja dengan laporan ini dapat diambil

manfaatnya oleh semua pihak yang membacanya. Laporan ini kami susun

berdasarkan observasi kami di lapangan.dan apabila ada kekurangan dalam

penyususnan laporan ini kami menaharap saran dan kritik dari semua pihak.

Terimakasih.

Bengkulu, april 2013

Penyusun

Page 3: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................. iDaftar isi........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................... 11.2 Masalah............................................................................................ 1.3 Tujuan ............................................................................................. 1.4 Kegunaan ........................................................................................

BAB II KAJIAN TEORI

2.1Geografi Fisik..................................................................................... 2.2Geografi Sosial...................................................................................

BAB III TEMUAN DAN PEMBAHASAN

3.1Geografi Fisik.....................................................................................3.1.1 Gunung api purba3.1.2 Hutan buatan wanagama3.1.3 Kampus LIPIkarang sambung

3.2Geografi Sosial...................................................................................3.2.1 Karakteristik masyarakat3.2.2 Aktifitas ekonomi3.2.3 Kebersiahan lingkungan tempat usaha

3.3Proses Pembelajaran Kuliah Lapangan.............................................3.3.1 Proses pembelajaran Georafi FIS UNNES3.3.2 Proses pembelajaran di kampus karang sambung3.3.3 Proses pembelajran di wanagama

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1Kesimpulan.........................................................................................4.1.1 Kajian fisik4.1.2 Kajian sosial

4.2Saran..................................................................................................4.3Lampiran............................................................................................4.4Daftar Pustaka....................................................................................

Page 4: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

4

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program Studi Pendidikan Geografi FKIP UNIHAZ adalah pusat

pendidikan tenaga kependidikan yang menghasilkan guru pendidikan geografi

yang berwawasan SIG, Mitigasi dan Managemen Bencana Alam. Untuk mencapai

hal itu, diperlukan pembelajaran teori, observasi, dan penelitian senyatanya

(inquiry), yang diawali dengan kuliah kerja lapangan pengenalan bentang

geografi.

Kuliah kerja lapangan meliputi tiga aktivitas yaitu, pengamatan (observasi),

wawacara dan penelitian (inquiry). Dengan pengamatan, mahasiswa dihadapkan

langsung pada gejala alam di lapangan. Melalui pengamatan, gejala geografis

diamati assosiasinya secara keruangan serta pola yang kompleks di suatu tempat.

Pada kuliah kerja lapangan ini, mahasiswa melakukan pengumpulan data

selengkap-lengkapny dengan mengadakan wawancara kepada penduduk sekitar

tempat observasi.

Dengan demikian mahasiswa yang menggeluti bidang ilmu geografi di harapkan

mengikuti program yang telah ditentukan oleh Universitas yaitu KKL(kuliah kerja

lapangan) yang merupakan salah satu syarat perkuliahan di semester IV.

KKL yang dilaksanakan di provinsi dan semarang diharapkan dapat

menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa serta mampu memahami

tentang bentang alam dipermukaan bumi terutam di lokasi tujuan yaitu yogjakarta

yang memiliki banyak tempat - tempat wisata yang berkaitan dengan gejala dan

fenomena bentang alam yang cocok dengan ilmu geografi ,meliputi faktor fisik

geografi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

Kota yogjakarta merupakan kota yang tidak terlalu luas ,akan tetapi

merupakan kota yang pesat pembanguan,serta penduduk yang cukup padat.

Penduduk sekitar yogjakarta memiliki kreativitas serta seni yang tinggi,disamping

itu Yogjakarta terkenal dengan masakan Gudeg juga dikenal sebagai kota pelajar.

Page 5: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

5

Kuliah kerja lapangan ini, rute yang dilalui meliputi; candi

Borobudur,sebagai lokasi pertama, dilanjutkan ke kampus UNNES, Gunung Api

Purba Yogyakarta, Hutan Buatan Wanagama Gunung Kidul, Candi Prambanan

Yogyakarta, Kampus Karang Sambung Kebumen dan kembali ke kampus.

B. Masalah

1. Bagaimana kondisi geografi fisik lokasi Kuliah Kerja Lapangan?

2. Bagaimana kondisi geografi social lokasi Kuliah Kerja Lapangan?

3. Bagaimana proses pembelajaran Kuliah Kerja Lapangan?

C. Tujuan

Kuliah kerja lapangan (KKL) ini bertujuan untuk mengembangkan materi

dan kemampuan serta menambah wawasan dan pengetahuan bagi para

mahasiswa yang setelah lulus akan menghadapi kedunia kerja yaitu jadi

seorang guru,berkenaan dengan konsep dan teori yang didapatkan dari

kegiatan KKL ini kita dapat  mengetahui gambaran tentang kegitan

pembelajaran di lapangan. Adapun tujuan KKL,lainya adalah :

a. mengenal proses dan hasil proses fisik yang terjadi pada satuan medan di

berbagai bentuk lahan di Gunung api purba.

b. mengidentifikasi proses dan hasil proses fisik yang terjadi pada satuan

medan di berbaggai bentuk geologi di Laboraturium LIPI karang sambung.

c. mengobservasi dan menganalisis lingkungan sosial yang terdapat di

Gunung api purba.

d. mengetahui vegetasi di kawasan Hutan buatan wanagama

Page 6: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

6

D. Kegunaan

Kegiatan KKL Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu

pendidikan UNIHAZ ini mempunyai manfaat, antara lain :

1. Melatih mahasiswa mengamati, mengenal, mengidentifikasi proses dan

hasil proses fisik serta social yang terjadi pada satuan medan diberbagai

bentuk lahan di lapangan dan wilayahnya.

2. Melatih mahasiswa untuk mengklarifikasikan dan menganalisa proses

yang berlangsung dari hasil proses fisik yang terbentuk pada satuan medan

diberbagai bentuk lahan di lapangan.

3. Menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa terhadap kajian

geografi fisik dan social.

Page 7: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

7

BAB IIKAJIAN TEORI

2.1.1 Geografi Fisik

Geografi fisik merupakan bagian dari ilmu geografi. Banyak orang

mengartikan geografi sebagai ilmu pengetahuan yang berkaitan erat dengan peta.

Pengertian ini masih bersifat parsial, ilmu geografi sebenarnya adalah ilmu

mengenai fenomena alam dan manusia dalam dimensi spasial. Ilmu geografi

mengalami banyak perkembangan dan pengembangan. Banyak ilmu baru lahir

sebagai cabang dari ilmu geografi, termasuk diantaranya geografi fisik. (Novian,

2011)

Subdisiplin dari ilmu Geografi Fisik :

1. Geologi, Secara Etimologis Geologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Geo

yang artinya bumi dan Logos yang artinya ilmu, Jadi Geologi adalah ilmu

yang mempelajari bumi. Secara umum Geologi adalah ilmu yang

mempelajari planet Bumi, termasuk Komposisi, keterbentukan, dan

sejarahnya.Karena Bumi tersusun oleh batuan, pengetahuan mengenai

komposisi, pembentukan, dan sejarahnya merupakan hal utama dalam

memahami sejarah bumi. Dengan kata lain batuan merupakan objek utama

yang dipelajari dalam geologi.

a)Ruang Lingkup Geologi

Secara keseluruhan bumi ini terdiri dari beberapa lapisan yaitu:

1.Atmosfer, yaitu lapisan udara yang menyelubungi Bumi.

2.Hidrosfer, yaitu lapisan air yang berada di permukaan Bumi.

3.Biosfer, yaitu Lapisan tempat makhluk hidup.

4.Lithosfer, yaitu lapisan batuan penyusun Bumi.

Ruang lingkup pembelajaran geologi yaitu lithosfer yang

merupakan lapisan batuan penyusun bumi dari permukaan sampai inti

Page 8: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

8

bumi. Geologi juga mempelajari benda-benda luar angkasa, dan bukan tak

mugkin suatu saat nanti kita dapat mengetahui keadaan geologi bulan

misalnya.

b)Cabang-cabang ilmu geologi

  Kajian geologi memiliki ruang lingkup yang luas, di dalamnya

terdapat kajian-kajian yang kemudian berkembang menjadi ilmu yang

berdiri sendiri walaupun sebenarnya ilmu-ilmu tersebut tidak dapat

dipisahkan dan saling menunjang satu sama lain. ilmu-ilmu tersebut yaitu :

1. Mineralogi: yaitu ilmu yang mempelajari mineral, berupa

pendeskripsian mineral yang meliputi warna, kilap, goresan,

belahan, pecahan dan sifat lainnya.

2. Petrologi: yaitu ilmu yang mempelajari batuan, didalamnya

termasuk deskripsi,klasifikasi dan originnya.

3. Sedimentologi :yaitu ilmu yang mempelajari batuan sediment,

meliputi deskripsi, klasifikasi dan proses pembentukan batuan

sediment.

4. Stratigrafi :yaitu ilmu tentang urut-urutan perlapisan batuan,

pemeriannya dan proses pembentukanya.

5. Geologi Struktur :adalah ilmu yang mempelajari arsitektur kerak

bumi dan proses pembentukannya.

6. Palentologi :yaitu ilmu yang mempelajari aspek kehidupan masa

lalu yang berupa fosil. Paleontology berguna untuk penentuan

umur dan geologi sejarah.

7. Geomorfologi :yaitu ilmu yang mempelajari bentuk bentang alam

dan proses pembentukan bentang alam tersebut. Ilmu ini berguna

dalam menentukan struktur geologi dan batuan penyusun suatu

daerah.

8. Geologi Terapan : merupakan ilmu-ilmu yang dikembangkan dari

geologi yang digunakan untuk kepentingan umat manusia,

diantaranya Geologi Migas, Geologi Batubara,Geohidrologi,

Geologi Teknik, Geofisila, Geothermal dan sebagainya.

Page 9: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

9

Dalam skema dibawah ini diperlihatkan hubungan yang saling berinteraksi

dan saling mempengaruhi antara Litosfir yang merupakan bagian paling luar dari

Bumi yang bersifat padat, dengan Atmosfir (udara) dan Hidrosfir (selaput air),

yang kemudian menciptakan Biosfir yang merupakan bagian dari Bumi dimana

terdapat interaksi antara ketiganya dan kehidupan di Bumi. Interaksi ini

menyebabkan sifat bumi yang dinamis.

lapisan kulit bumi

Batuan

Batuan adalah agregat padat dari mineral, atau kumpulan yang terbentuk

secara alami yang tersusun oleh butiran mineral, gelas, material organik yang

terubah, dan kombinasi semua komponen tersebut. Mineral adalah zat padat

anorganik yang mempunyai komposisi kimia tertentu dengan susunan atom yang

teratur, yang terjadi tidak dengan perantara manusia dan tidak berasal dari

tumbuh-tumbuhan dan hewan, dan dibentuk oleh alam (Warsito Kusumoyudo,

1986). Kristal adalah zat padat yang mempunyai bentuk bangun yang beraturan

yang terdiri dari atam-atom dengan susunan yang teratur.

Berzelius mengklasifikasikan mineral menjadi 8 golongan, yaitu:

1. Elemen native, contohnya emas, perak, tembaga dan intan

2. Sulfida, contohnya Galena, pirit

Page 10: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

10

3. Oksida dan Hidroksida, contohnya korondum

4. Halida, contohnya Halite

5. Karbonat, Nitrat, Borat, Lodat, contohnya Kalsit

6. Sulfat, Khromat, Molibdenat, dan Tungstat, contohnya Barit

7. Fosfat, Arenat dan Vanadat, contohnya Apatit

8. Silikat, contohnya kuarsa, Feldspar, Piroksen.

Mineral memiliki sifat-sifat khusus yang dapat kita jadikan sebagai

penciri mineral tertentu. Sifat-sifat mineral diantaranya : Warna,

Goresan,Kilap, Belahan, Pecahan, Kekerasan.sedangkan Kekerasan

Mineral ,yaitu :Talk, Gipsum ,Kalsit,Fluori,Apatit Ortoklas ,Kuarsa, Topas

,Korondum, Intan.

- Pembagian Batuan

Berdasarkan pembentukannya batuan dibedakan menjadi tiga yaitu batuan beku,

sedimen, dan metamorf.

a. Batuan beku (Igneous Rock) adalah batuan yang terbentuk dari kristalisasi

atau pembekuan dari magma. Pembekuan ini dapat berlangsung di

permukaan atau jauh di bawah permukaan. Perbedaan tempat

pembentukan ini pada ahirnya akan digunakan dalam klasifikasi dan

mempengaruhi sifat-sifat batuan yang terbentuk.Batuan beku yang

terbentuk di permukaan disebut batuan volkanik (ekstrusif) dan yang

terbentu di jauh di bawah permukaan bumu disebut batuan plutonik

(intrusif). Batuan beku ini seperti granit, granodiorit, dan gabro.

Magma dan Deret Bowen.

Magma adalah cairan silikat yang sangat panas, mengandung oksida,

sulfide serta volatile. Volatile ini terutama terdiri dari CO2, Sulfur (S),

Chlorine (Cl), Fluorine (F) dan Boron (B) yang dikeluarkan ketika magma

membeku. Temperatur magma berkisar antara 6000 C ( magma asam)

sampai 12500 C (magma basa), dimana kedua jenis magma ini merupakan

induk batuan beku.

Temperatur magma turun hingga mencapai titik jenuhnya, maka

Page 11: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

11

magma akan mulai mengkristal. Umumnya unsure-unsur yang sukar larut

akan mengkristal terlebih dulu seperti apatit, zircon, ilmenit, magnetit,

rutile, titanit, chromit. Sementara mineral yang mudah larut mengkristal

kemudian dan terjebak di sekitar kristal yang terbentuk terlebih dahulu.

Mineral utama pembentuk batuan juga mengalami hal yang serupa,

yang mula-mula mengkristal dan selanjutnya yaitu olivin, piroksen,

amfibol, dan selanjutnya seperti yang dikemukakan oleh Bowen (1922).

Bowen menggambarkannya berupa chart yang disebut Deret Bowen

(Bowen’s Series)

b. Batuan sediment (endapan) terbentuk dibawah kondisi permukaan dan

terdiri dari kumpulan :

(1) presipitasi kimia dan biokimia.

(2) fragmen atau butiran batuan, mineral dan fosil.

(3)kombinasi material-materialtersebut

Berdasarkan sedimen laut seperti tempat terbentuknya dibahi menjadi 3:

-. Sedimen laut seperti gamping, dolomit, hapa dll

- sedimen dara seperti endapan sungai( aluvium), endapan gurun

( aeolis), dll

- Sedimen transisi, terletak antara darat dan laut, mislanya endapan -

delta -dan rawa- rawa

Berdaarkan proses pengendapanya:

a.batu pasir

warna : Putih, kuning, abu-abu, coklat kemerahan

tekstur : berbutir halus sedang

komposisi mineral : kuarsa, felspar, kalsit, mika, glaukonit, oksida besi,

zircon, monasit, rutil.

b.batuu lempung

warna: abu-abu, putih, kuning

tekstur : berbutir sangat halus

fisik : bersifat plastik ketika basah, tidak lulus air

Page 12: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

12

kegunaan: membuat batu bata, tegel, periuk belanga, kermik, dll.

c.Batu gamping

warna : putih, kuning, abu-abu

tekstur : kristalin, non kristlain (CaCO3)

c. Batuan metamorf adalah batuan yang asalnya adalah batuan beku,

sediment atau metamorf yang berubah secara mineralogy, tekstur atau

keduanya tanpa mengalami peleburan yang diakibatkan oleh panas,

tekanan, atau cairan kimia aktif. Panas dan tekanan disini berbeda dengan

kondisidipermukaan.

2. Geomorfologi (Geomorphology) Adalah ilmu yang mempelajari

pembentukan permukaan bumi. Mempelajari evolusi lereng,pembangunan

daratan dan plateau, dan proses-proses terbentuknya bukit pasir dan goa

dan tebing (elemen-elemen fisik dari bentang daratan). Pergerakan dari

udara, es, gelombang air berkontribusi dalam pembentukan bentang

daratan. Secara luas, berhubungan dengan landform (bentuk lahan) tererosi

dari batuan yang keras, namun bentuk konstruksinya dibentuk oleh

runtuhan batuan, dan terkadang oleh perolaku organisme di tempat mereka

hidup. “Surface” (permukaan) jangan diartikan secara sempit; harus

termasuk juga bagian kulit bumi yang paling jauh. Kenampakan

subsurface terutama di daerah batu gamping sangat penting dimana sistem

gua terbentuk dan merupakan bagian yang integral dari geomorfologi.

Pengaruh dari erosi oleh: air, angin, dan es, berkolaborasi dengan latitude,

ketinggian dan posisi relatif terhadap air laiut. Dapat dikatakan bahwa tiap

daerah dengan iklim tertentu juga memiliki karakteristik pemandangan

sendiri sebagai hasil dari erosi yang bekerja yang berbeda terhadap

struktur geologi yang ada.

Torehan air terhadap lapisan batu gamping yang keras dapat berupa aliran

sungai yang permanen dan periodik, dapat juga merupakan alur drainase

Page 13: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

13

yang melewati bagian-bagian yang lemah. Sehingga membentuk

cekungan-cekungan pada bagian yag tererosi dan meninggalkan bagian

yang lebih tinggi yang susah tererosi. Ukuran dari cekungan dan tinggian

ini bisa beberapa centimeter sampai beberapa kilometer.

3. Klimatologi (Climatology) Yaitu mempelajari iklim dan distribusi

spasialnya. Merupakan kombinasi antara ilmu meteorologi (suatu ilmu

cabang dari fisika yang mempelajari fenomena atmosfir) dan geografi

fisik. Klimatologi studi tentang: klasifikasi iklim, perubahan iklim, pola

vegetasi, formasi tanah, dan hubungan antara sosial manusia dan iklim.

Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi berbeda

pengertian khususnya terhadap kurun waktu. Cuaca merupakan bentuk

awal yang dihubungkan dengan penafsiran dan pengertian akan kondisi

fisik udara sesaat pada suatu lokasi dan suatu waktu, sedangkan iklim

merupakan kondisi lanjutan dan merupakan kumpulan dari kondisi cuaca

yang kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata-rata kondisi cuaca

dalam kurun waktu tertentu (Winarso, 2003). Menurut Rafi’i (1995) Ilmu

cuaca atau meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji peristiwa-

peristiwa cuaca dalam jangka waktu dan ruang terbatas, sedangkan ilmu

iklim atau klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang juga mengkaji

tentang gejala-gejala cuaca tetapi sifat-sifat dan gejala-gejala tersebut

mempunyai sifat umum dalam jangka waktu dan daerah yang luas di

atmosfer permukaan bumi.

Trewartha and Horn (1995) mengatakan bahwa iklim merupakan

suatu konsep yang abstrak, dimana iklim merupakan komposit dari

keadaan cuaca hari ke hari dan elemen-elemen atmosfer di dalam suatu

kawasan tertentu dalam jangka waktu yang panjang. Iklim bukan hanya

sekedar cuaca rata-rata, karena tidak ada konsep iklim yang cukup

memadai tanpa ada apresiasi atas perubahan cuaca harian dan perubahan

cuaca musiman serta suksesi episode cuaca yang ditimbulkan oleh

gangguan atmosfer yang bersifat selalu berubah, meski dalam studi

Page 14: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

14

tentang iklim penekanan diberikan pada nilai rata-rata, namun

penyimpangan, variasi dan keadaan atau nilai-nilai yang ekstrim juga

mempunyai arti penting.

Proses terjadinya cuaca dan iklim merupakan kombinasi dari

variabel-variabel atmosfer yang sama yang disebut unsur-unsur iklim.

Unsur-unsur iklim ini terdiri dari radiasi surya, suhu udara, kelembaban

udara, awan, presipitasi, evaporasi, tekanan udara dan angin. Unsur-unsur

ini berbeda dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat yang

disebabkan oleh adanya pengendali-pengendali iklim (AnoN).

Pengendali iklim atau faktor yang dominan menentukan perbedaan iklim

antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain menurut Lakitan

(2002) adalah :

(1) Posisi relatif terhadap garis edar matahari (posisi lintang).

(2) Keberadaan lautan atau permukaan airnya.

(3) Pola arah angin.

(4) Rupa permukaan daratan bumi.

(5) Kerapatan dan jenis vegetasi.

Berdasarkan letak garis lintang dan ketinggian tersebut, maka iklim dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu iklim matahari dan iklim fisis.

a)Iklim Matahari

Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang

diterima oleh permukaan bumi. Pembagiannya dapat Anda perhatikan

pada gambar 24 berikut. Untuk lebih memperdalam pemahaman tentang

pembagian iklim matahari tersebut di atas dapat Anda pelajari pada uraian

berikut.

Page 15: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

15

1. Iklim Tropis

Iklim tropis terletak antara 0° – 231/2° LU/LS dan hampir 40 % dari

permukaan bumi.

Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut: Suhu udara rata-rata tinggi,

karena matahari selalu vertikal.

Umumnya suhu udara antara 20- 23°C. Bahkan di beberapa tempat

rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.

Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 –

5°C, sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.

Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan

beraturan. Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di

dunia.

2. Iklim Sub Tropis

Iklim sub tropis terletak antara 231/2° – 40°LU/LS. Daerah ini merupakan

peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang.

Ciri-ciri iklim sub tropis adalah sebagai berikut:

Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah

peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang.

Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi.

Tetapi musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin. Begitu pula

dengan musim panas tidak terlalu panas.

Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu panas

dan tidak terlalu dingin.

Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan

musim panasnya kering disebut daerah iklim Mediterania, dan jika

hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut

daerah iklim Tiongkok.

3. Iklim Sedang

Page 16: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

16

Iklim sedang terletak antara 40°- 661/2° LU/LS. Ciri-ciri iklim sedang

adalah sebagai berikut:

Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang

sering berubah-ubah, arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak

menentu, dan sering terjadi badai secara tiba-tiba.

Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih

kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.

4. Iklim Dingin (Kutub)

Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini

disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu

iklim tundra dan iklim es.

Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut:

Musim dingin berlangsung lama.

Musim panas yang sejuk berlangsung singkat.

Udaranya kering.

Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.

Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.

Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya

es di permukaan tanah.

Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.

Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada,

pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.

Sedangkan ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah sebagai berikut:

• Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi.

• Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan

antartikaAntartika di kutub selatan.

b. Iklim Fisis

Page 17: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

17

Apa yang dimaksud dengan iklim fisis. Iklim fisis adalah menurut

keadaan atau fakta sesungguhnya di suatu wilayah muka bumi sebagai

hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat di wilayah tersebut.

Misalnya, pengaruh lautan, daratan yang luas, relief muka bumi, angin,

dan curah hujan. Iklim fisis dapat dibedakan menjadi iklim laut, iklim

darat, iklim dataran tinggi, iklim gunung/pegunungan dan iklim musim

(muson).

Selain pembagian iklim menurut letak garis lintang dan ketinggian tempat,

berikut ini akan diuraikan tentang pembagian iklim menurut beberapa para

ahli antara lain:

1. Pembagian Iklim Menurut Dr. Wladimir Koppen

Pada tahun 1918 Dr Wladimir Koppen (ahli ilmu iklim dari Jerman)

membuat klasifikasi iklim seluruh dunia berdasarkan suhu dan kelembaban

udara. Kedua unsur iklim tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap

permukaan bumi dan kehidupan di atasnya. Berdasarkan ketentuan itu

Koppen membagi iklim dalam lima daerah iklim pokok. Masing-masing

daerah iklim diberi simbol A, B, C, D, dan E.

Dari kelima daerah iklim tersebut sebagai variasinya diperinci lagi menjadi

beberapa macam iklim, yaitu:

1. Daerah iklim A, terbagi menjadi empat macam iklim, yaitu sebagai

berikut:

(1) Af = Iklim panas hujan tropis.

(2) As = Iklim savana dengan musim panas kering.

(3) Aw = Iklim savana dengan musim dingin kering.

(4) Am = Iklim antaranya, musim kering hanya sebentar.

2. Daerah iklim B, terbagi menjadi dua macam iklim, yaitu:

(1) Bs = Iklim steppa, merupakan peralihan dari iklim gurun (BW) dan

Page 18: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

18

iklim lembab dari iklim A, C, dan D.

(2) BW = Iklim gurun.

3. Daerah iklim C, terbagi menjadi tiga macam iklim, yaitu:

(1) Cs = Iklim sedang (laut) dengan musim panas yang kering atau

iklim lembab agak panas kering.

(2) Cw = Iklim sedang (laut) dengan musim dingin yang kering atau

iklim lembab dan sejuk.

(3) Cf = Iklim sedang (darat) dengan hujan pada semua bulan.

4. Daerah iklim D, terbagi dua macam iklim, yaitu:

(1) Dw = Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang kering.

(2) Df = Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.

5. Daerah iklim E, terbagi menjadi 2 macam iklim, yaitu:

(1) ET = Iklim tundra, temperatur bulan terpanas antara 0( sampai

10(C.

(2) Ef = Iklim salju , iklim dimana terdapat es abadi.

Perlu Anda ketahui bahwa menurut Koppen di Indonesia terdapat tipe-tipe

iklim Af, Aw, Am, C, dan D.

Af dan Am = terdapat di daerah Indonesia bagian barat, tengah, dan utara,

seperti Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Utara.

Aw = terdapat di Indonesia yang letaknya dekat dengan benua Australia

seperti daerah-daerah di Nusa Tenggara, Kepulauan Aru, dan Irian

Jaya pantai selatan.

C = terdapat di hutan-hutan daerah pegunungan.

D = terdapat di pegunungan salju Irian Jaya.

2. Pembagian Iklim Menurut F. Junghuhn

Berdasarkan hasil penyelidikan Junghuhn pembagian daerah iklim di

Jawa ditetapkan secara vertikal sesuai dengan kehidupan tumbuh-

tumbuhan. Perhatikan pada gambar dibawah ini.

Page 19: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

19

Menurut Junghuhn pembagian daerah iklim dapat dibedakan sebagai

berikut

a. Daerah panas/tropis

Tinggi tempat antara 0 – 600 m dari permukaan laut. Suhu 26,3° –

22°C. Tanamannya seperti padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet,

kelapa, dan cokelat.

b. Daerah sedang

Tinggi tempat 600 – 1500 m dari permukaan laut. Suhu 22° -17,1°C.

Tanamannya seperti padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, dan sayur-

sayuran.

c. Daerah sejuk

Tinggi tempat 1500 – 2500 m dari permukaan laut. Suhu 17,1° –

11,1°C. Tanamannya seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran.

d.Daerah dingin

Tinggi tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu 11,1° –

6,2°C. Tanamannya tidak ada tanaman budidaya.

3.Pembagian Iklim Menurut Mohr

Mohr membagi iklim berdasarkan curah hujan yang sampai

kepermukaan bumi, yaitu menjadi tiga golongan sebagai berikut:

- Bulan kering (BK), yaitu jumlah rata-rata curah hujan dalam

bulan tersebut kurang dari 60 mm.

- Bulan sedang (BS, yaitu jumlah rata-rata curah hujan dalam

bulan tersebut berkisar antara 60 – 90 mm.

- Bulan basah (BB), yaitu jumlah rata-rata curah hujan dalam

bulan tersebut 100 mm ke atas.

- Bulan kering (BK), yaitu curah hujan yang sampai ke

permukaan bumi kurang dari 60 mm.

Page 20: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

20

- Bulan basah (BB), yaitu curah hujan yang sampai kepermukaan

bumi lebih dari 60 mm.

4. Geografi tanah (Soil Geography) Mempelajari pola-pola spasial tanah,

distribusi, dan hubungannya dg iklim, vegetasi, dan manusia. Tanah

adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat

tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman

danmenyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi  berfungsi sebagai

gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik

sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn,

Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota

(organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan

zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman,yang ketiganya

secara integral mampu menunjang produktivitas tanah

untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman

obat-obatan,industri perkebunan, maupun kehutanan.

Definisi tanah secara mendasar dikelompokkan dalam tiga definisi, yaitu:

1. Berdasarkan pandangan ahli geologi

Tanah didefiniskan sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal dari

bebatuan yangtelah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya

alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikel halus).

2. Berdasarkan pandangan ahli ilmu alam murni (pendekatan pedagoogi)

Tanah didefinisikan sebagai bahan padat (baik berupa mineral maupun

organik) yangterletak dipermukaan bumi, yang telah dan sedang serta

terus mengalami perubahanyang dipengaruhi oleh faktor-faktor: bahan

induk, iklim, organisme, topografi, dan waktu.

3. Berdasarkan pandangan ilmu pertanian.

Page 21: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

21

Menurut Ahli Pertanian (berdasarkan pendekatan Edaphologi) Tanah

didefinisikan sebagai media tempat tumbuh tanaman.

a)Fungsi Tanah

1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran

2. Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)

3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh:

hormon, vitamin,dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti

hama; enzim yang dapatmeningkatkan kesediaan hara)

4. Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena

terlibat langsungatau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer

dan sekunder tanamantersebut, maupun yang berdampak negatif

karena merupakan hama & penyakittanaman.

Dua Pemahaman Penting tentang Tanah:

1. Tanah sebagai tempat tumbuh dan penyedia kebutuhan tanaman,

dan

2. Tanah juga berfungsi sebagai pelindung tanaman dari serangan

hama & penyakitdan dampak negatif pestisida maupun limbah

industri yang berbahaya.

b)Profil Tanah

Profil Tanah adalah irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga ke

batuan induk tanah. Profil dari tanah yang berkembang lanjut biasanya

memiliki horison-horison sbb: O – A – E – B – C – R.

Solum Tanah terdiri dari: O – A – E – B

Lapisan Tanah Atas meliputi: O – A

Lapisan Tanah Bawah : E – B

Keterangan:

Page 22: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

22

O : Serasah / sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT)

hasil dekomposisi serasah (Oa).

A : Horison mineral ber BOT tinggi sehingga berwarna agak gelap.

E : Horison mineral yang telah tereluviasi (tercuci) sehingga kadar

(BOT, liat silikat,Fe dan Al) rendah tetapi pasir dan debu kuarsa

(seskuoksida) dan mineral resistenlainnya tinggi, berwarna terang.

B : Horison illuvial atau horison tempat terakumulasinya bahan-bahan

yang tercucidari harison diatasnya (akumulasi bahan eluvial).

C : Lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk

(R) atau belumterjadi perubahan.

R : Bahan Induk tanah.

c)Komponen Tanah

4 komponen penyusun tanah :

1. Bahan Padatan berupa bahan mineral.

2. Bahan Padatan berupa bahan organik.

3. Air .

4. UdaraBahan tanah tersebut rata-rata 50% bahan padatan (45% bahan

mineral dan 5% bahanorganik), 25% air dan 25% udara.

Page 23: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

23

Karakteristik dari jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia serta

penyebaranya dapat di bagi atas:

1. Litosol, yaitu tanah yang baru mengalami pelapukan dan sama

sekali belum mengalami perkembangan tanah. Berasal dari batuan-

batuan konglomerat dan granit, kesuburannya cukup, dan cocok

dimanfaatkan untuk jenis tanmana hutan. Penyebarannya di : Jawa

Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku Selatan dan

Sumatera.

2. Latosol, yaitu tanah yang telah mengalami pelapukan intensif,

warna tanah tergantung susunan bahan induknya dan keadaan

iklim. Latosol merah berasal dari vulkan intermedier, tanah ini

subur, dan dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan.

Penyebarannya di seluruh Indonesia, kecuali di Nusa Tenggara dan

Maluku Selatan.

3. Aluvial ialah tanah muda yang berasal dari hasil pengendapan.

Sifatnya tergantung dari asalnya yang dibawa oleh sungai. Tanah

aluvial yang berasal dari gunung api umumnya subur karena

banyak mengandung mineral. Tanah ini sangat cocok untuk

Page 24: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

24

persawahan. Penyebarannya di lembah-lembah sungai dan dataran

pantai seperti misalnya, di Kerawang, Indramayu, Delta Brantas.

4. Regosol, belum jelas menampakkan pemisahan horisonnya.

Tanah regosol terdiri dari: regosol abu vulkanik, bukit pasir, batuan

sedimen, tanah ini cukup subur. Jenis tanah latosol terdiri dari ;

latosol merah kuning, cokelat kemerahan, cokelat, cokelat

kekuningan. Tanah ini cocok dimanfaatkan untuk pertanian padi,

palawija, kelapa, dan tebu. Penyebarannya di sekitar lereng

gunung-gunung berapi.

5. Grumusol atau Margalit, terdiri dari beberapa macam;

grumusol pada batu kapur, grumusol pada sedimen tuff, grumusol

pada lembah-lembah kaki pegunungan, grumusol endapan aluvial.

Kesuburan cukup. dimanfaatkan untuk pertanian padi, dan tebu.

Penyebarannya di Madura, Gunung Kidul, Jawa Timur dan Nusa

Tenggara.

6. Organosol, mengandung paling banyak bahan organik, tidak

mengalami perkembangan profil, disebut juga tanah gambut.

Bahan organik ini terdiri atas akumulasi sisa-sisa vegetasi yang

telah mengalami humifikasi, tetapi belum mengalami mineralisasi.

Tanah ini kurang subur. Tanah ini belum dimanfaatkan, tetapi

dapat dimanfaatkan untuk persawahan. Penyebarannya di Sumatera

sepanjang pantai Utara, Kalimantan dan Irian Barat/Papua.

d)Pembentukan tanah (pedogenesis)

Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme,

membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah

dikenal sebagai pedogenesis.

Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri

atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon

Page 25: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

25

menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi

yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.

Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swis yang bekerja

di Amerika Serikat, menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk

yang telah mengalami modifikasi/pelapukan akibat dinamika

faktor iklim, organisme (termasuk manusia), dan relief permukaan bumi

(topografi) seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan dinamika

kelima faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah dan dapat

dilakukan klasifikasi tanah.

e)Karakteristik

Tubuh tanah (solum) tidak lain adalah batuan yang melapuk dan

mengalami proses pembentukan lanjutan. Usia tanah yang ditemukan saat

ini tidak ada yang lebih tua daripada periode Tersier dan kebanyakan

terbentuk dari masa Pleistosen.

Tubuh tanah terbentuk dari campuran bahan organik dan mineral. Tanah

non-organik atau tanah mineral terbentuk dari batuan sehingga ia

mengandung mineral. Sebaliknya, tanah organik (organosol/humosol)

terbentuk dari pemadatan terhadap bahan organik yang terdegradasi.

Tanah organik berwarna hitam dan merupakan pembentuk utama

lahan gambut dan kelak dapat menjadi batu bara. Tanah organik cenderung

memiliki keasaman tinggi karena mengandung beberapa asam organik

(substansi humik) hasil dekomposisi berbagai bahan organik. Kelompok

tanah ini biasanya miskin mineral, pasokan mineral berasal dari aliran air

atau hasil dekomposisi jaringan makhluk hidup. Tanah organik dapat

ditanami karena memiliki sifat fisik gembur (sarang) sehingga mampu

menyimpan cukup air namun karena memiliki keasaman tinggi sebagian

besar tanaman pangan akan memberikan hasil terbatas dan di bawah

capaian optimum.

Page 26: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

26

Tanah non-organik didominasi oleh mineral. Mineral ini membentuk

partikel pembentuk tanah. Tekstur tanah demikian ditentukan oleh

komposisi tiga partikel pembentuk tanah: pasir, lanau (debu),

dan lempung. Tanah pasiran didominasi oleh pasir, tanah lempungan

didominasi oleh lempung. Tanah dengan komposisi pasir, lanau, dan

lempung yang seimbang dikenal sebagai geluh (loam).

Warna tanah merupakan ciri utama yang paling mudah diingat orang.

Warna tanah sangat bervariasi, mulai dari hitam kelam, coklat, merah bata,

jingga, kuning, hingga putih. Selain itu, tanah dapat memiliki lapisan-

lapisan dengan perbedaan warna yang kontras sebagai akibat proses kimia

(pengasaman) atau pencucian (leaching). Tanah berwarna hitam atau gelap

seringkali menandakan kehadiran bahan organik yang tinggi, baik karena

pelapukan vegetasi maupun proses pengendapan di rawa-rawa. Warna

gelap juga dapat disebabkan oleh kehadiran mangan, belerang,

dan nitrogen. Warna tanah kemerahan atau kekuningan biasanya

disebabkan kandungan besi teroksidasi yang tinggi; warna yang berbeda

terjadi karena pengaruh kondisi proses kimia pembentukannya. Suasana

aerobik/oksidatif menghasilkan warna yang seragam atau perubahan warna

bertahap, sedangkan suasana anaerobik/reduktif membawa pada pola

warna yang bertotol-totol atau warna yang terkonsentrasi.

Struktur tanah merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari

komposisi antara agregat (butir) tanah dan ruang antaragregat. Tanah

tersusun dari tiga fasa: fasa padatan, fasa cair, dan fasa gas. Fasa cair dan

gas mengisi ruang antaragregat. Struktur tanah tergantung dari imbangan

ketiga faktor penyusun ini. Ruang antaragregat disebut sebagai porus

(jamak pori). Struktur tanah baik bagi perakaran apabila pori berukuran

besar (makropori) terisi udara dan pori berukuran kecil (mikropori) terisi

air. Tanah yang gembur (sarang) memiliki agregat yang cukup besar

dengan makropori dan mikropori yang seimbang. Tanah menjadi semakin

liat apabila berlebihan lempung sehingga kekurangan makropori.

Page 27: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

27

f)Pencemaran tanah

Pencemaran tanah terjadi akibat masuknya benda asing (misalnya

senyawa kimia buatan manusia) ke tanah dan mengubah

suasana/lingkungan asli tanah sehingga terjadi penurunan kualitas dalam

fungsi tanah. Pencemaran dapat terjadi karena kebocoran limbah cair atau

bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida;

masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan;

kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air

limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang

langsung dibuang ke tanah secara sembarangan (illegal dumping).

4. Geografi laut (Marine Geography) Terkait dengan disiplin oseanografi.

Dari sisi aspek sosial bidang ini mengkaji batas-batas laut, kompetisi

sumber daya laut, dan hukum laut. (berkaitan erat dengan bidang geografi

politik). Dari sisi fisik, bidang ini banyak mengkaji garis pantai dan tepi

laut, mulut sungai dan unsur-unsur bentang daratan yang berkenaan

dengan batas-batas laut kontinen

.

5. Sumber daya air (Water Resources) Adalah perpotongan antara bidang

studi geografi fisik dan hidrologi. Mempelajari secara sistematik

persediaan air yang ada dipermukaan dan sub-permukaan yang berpotensi

bagi kehidupan manusia. Secara etimologi, hidrologi berasal dari dua kata,

yaitu hidro = air, dan logos = ilmu. Dengan demikian secaraumum

hidrologi dapat berarti ilmu yang mempelajari tentang air.Konsep yang

umum itu, kini telah berkembang sehingga cakupan obyek hidrologi

menjadilebih jelas. Menurut Marta dan Adidarma (1983), bahwa hidrologi

adalah ilmu yangmempelajari tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi

air di bumi, baik di atas maupundibawah permukaan bumi, tentang sifat

Page 28: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

28

fisik, kimia air serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubunganya

dengan kehidupan.

6. vegetasi

Vegetasi di definisikan sebagai mosaik komunitas tumbuhan dalam

landscape dan vegetasi alami diartikan sebagai vegetasi yang terdapat

dalam landscape yang belum dipengaruhi oleh manusia (Kuchler, 1967).

Vegetasi merupakan suatu pengelompokan dari tumbuh-tumbuhan yang

hidup bersama di dalam suatu tempat tertentu yang mungkin

dikarakterisasi baik oleh spesies sebagai komponennya, maupun oleh

kombinasi dari struktur dan fungsi sifat-sifatnya yang mengkarekterisasi

gambaran vegetasi secara umum atau fisiognomi.

Vegetasi merupakan suatu kumpulan tumbuh-tumbuhan yang terdiri dari

beberapa jenis (biasanya) berinteraksi satu dengan yang lainnya. Misalnya,

vegetasi hutan dibentuk oleh individu tumbuhan yang beraneka ragam dan

memiliki variasi pada setiap kondisi tertentu. Setiap tipe vegetasi dicirikan

oleh setiap penampangan luar tumbuhan dominannya.

Berdasarkan kebutuhan tumbuh-tumbuhan akan cahaya matahari berkaitan

pula dengan energi dan suhu udara yang ditimbulkannya. Terdapat 4

kelompok vegetasi yang dipengaruhi oleh suhu lingkungan di habitatnya,

yaitu kelompok vegetasi atau tumbuhan megatermal (tumbuhan menyukai

habitat bersuhu panas sepanjang tahun, misalnya tumbuhan daerah tropis),

mesotermal (tumbuhan yang menyukai lingkungan yang tidak bersuhu

terlalu panas atau terlalu dingin), mikrotermal (tumbuhan yang menyukai

habitat bersuhu rendah atau dingin, misalnya tumbuhan dataran tinggi atau

habitat subtropis) dan hekistotermal yaitu tumbuhan yang terdapat di

daerah kutub atau alpin.

Page 29: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

29

Dalam kaitan dengan lamanya penyinaran (fotoperiodisitas) terdapat 3

kelompok vegetasi yang mempunyai respon terhadap proses pembungaan.

Yaitu kelompok tumbuhan berhari pendek (fotoperiodisitas kurang dari 12

jam/hari), misalnya ubi jalar: tumbuhan berhari panjang (periodisitas lebih

dari 12 jam/hari), misalnya kentang; dan tumbuhan netral, yaitu tumbuhan

yang pembungaannya tidak dipengaruhi lamanya penyinaran, tumbuhan

berbunga sepanjang tahun, misalnya ubi kayu atau tembakau.

2.1.2 Geografi Sosial

Geografi sosial merupakan kajian dalam geografi manusia yang menjelaskan

mengenai interaksi antara manusia dengan lingkungan sosialnya yaitu manusia

lain maupun kelompok manusia disekelilingnya. Maksudnya, bahwa manusia

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik kebutuhan primer maupun sekunder

pasti akan memanfaatkan lingkungan sekitarnya. (Novian, 2011).

Pada geografi sosial, membahas tentang kelompok masyarakat, lembaga

sosial,kebudayaan, ekonomi, dan politik.

Kebudaya

Kebudayaan merupakan keseluruhan sisitem gagasan, tindakan, dan hasil

karya manusia dalam rangka kehidupam masyarakat yang dijadikan milik dari

manusia yang belajar ( koentjaningrat, 1964).

Unsur- unsur kebudayaan :

Bahasa

Sistem pengetahuan

Organisasi sosial

Sistem peralatan hidup dan tehnologi

Sistem matapencaharian

Sistem religi

Kesenian

Page 30: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

30

Kelompok Masyarakat

Masyarakat ialah suatu suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari

wewenang dan kerjasamaantara berbagai kelompok dan penggolongan, dan

pengawasan tingkah laku serta kebebasan- kebebasan manusia, keseluruhan yang

selalu berubah dinamakan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan

sosial dam masyarakat selalu berubah (Maclever dan page).

(Selo soemardjan), menyatakan bahwa masyarakat adalah orang- orang yang

hidup bersama- sma yang menghasilkan kebudayaan.

Dapat disimpulkan masyarakt yaitu manusia yang hiduo bersama( minimal 2

orang), bercampur dalam waktu yang sama, sadar merupakansuatu kestauan,

serrta merupakan suatu sistem hidup bersama.

Pelapisan sosial (stratifikasi sosial) merupakan pembedan penduduk ke dalam

kelas-kelas secara bertingkat dari lapisan tinggi ke lapisan rendah. pelapisan sosial

di masyarakat terjadi karena adanya suatu yang di hargai lebih atas penilian

kelompok ,seperti kekayaan (materi), kekuasan, kehormatan, dan ilmu

pengetahuan (pendidikan).

Strata sosial pada masyarakat yogyakarta yaitu:

kaum bangsawan yang terdiri dari raja dan keluarga,serta kerabat.

Golongan priyayi,yaitu pegawan kerajaan yang terdiri dari orang-orang

yang berpendidikan atau memiuliki kemampuan khusus untuk

kerajaan.strata kedua ini bukan berasal dari keturunan raja.

Golongan wong cilik,yaitu rakyat jelata yang hidup mengabdi untuk

raja,misalnya,petani,nelayan,dan pedagang

Golongan bangsawan (upper class)

Golongan priayi (middle class)

Golongan wong cilik ( lower class)

Page 31: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

31

Unsur- unsur daam sistem pelapisan sosial dalam masyarakt adalah

sebagai berikut:

1. Kedudukan ( status)

a. Ascribet status yaitu kedudukan seseorang dalam

masyarakat tanpa memeprhatikan perbedaan rohaniah dan

kemampuan. Kedudukan ini di peroleh oleh kelahiran

b. Achieved status kedudukan yang dicapai seseorang dengan

usaha yang disengaja. Kedudukan I ni bersifat terbuka bagi

siapa saja, tergantung dari kemampuan masing- masing

dalam mengejar serta mencapai tujuan.

2. Peranan (role)

Merupakan asek dinamis dari kedudukan, yaitu seseorang yang

melaksanakan hak- hak dan kewajiban.

Lembaga sosial

Lembaga sosial adalah seperangkat aturan yang berisi nilai – nilai dan

norma - norma sosial untuk mengatur kegiatan dan kebutuhan sosial tertentu.

Menurut Koentjaraningrat ( 1990 ), lembaga sosial adalah sistem tata

kelakuan dengan hubungan yang berpusat kepada kegiatan – kegiatan untuk

memenuhi berbagai macam kebutuhan, khususnya kebutuhan hidup

bermasyarakat.

Ciri – ciri lembaga sosial adalah sebagai berikut :

2. Merupakan kumpulan perilaku

3. Mempunyai usia yang lebih panjang dari manusia

4. Mempunyai nilai – nilai khas tersendiri

5. Membutuhkan waktu yang relatif lama agar suatu hal menjadi bgian dari

lembaga sosial

6. Mempunyai tujuan

7. Mempunyai perlengkapan untuk mencapaai tujuan

8. Memiliki lembaga sebagai simbol

Page 32: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

32

9. Memiliki tradisi tertulis maupun tidak tertulis dalam merumuskan tujuan dan

perangkat lembaga lainya.

Fungsi lembaga sosial adalah sebagai berikut :

a. Fungsi manifes dan fungsi laten

1. Fungsi manifes yaitu suatu lembaga yang mempunyai fungsi yang oleh

banyak orang dipandang dan diharapkan akan dipenuhi oleh lembaga

itu. Misalnya fungsi keluarga.

2. Fungsi laten adalah fungsi lembaga yang tidak disadari oleh

masyarakat ( tersembunyi ) atau hanya disadari oleh orang – orang

tertentu saja, tetapi berpengaruh amat besar bagi perkembangan

masyarakat.

b. Fungsi positif ( fungsional ) dan fungsi negatif ( disfungsional )

1. Suatu lembaga sosial dikatakan fungsianal bagi kelangsungan hidup

masyarakat apabila ikut mendukung kelanggsungan hidup masyarakat.

2. Suatu lembaga sosial dikatakan disfungsional apabila keberadaanya

merugikan kelangsungan hidup bermasyarakat.

Tipe lembaga kemasyarakatan:

- Dari sudut perkembanganya

cresive institusions

enacted institutions

- Dari sudut sistem nilai- nilai yang diterima masyarakat

basic instutionS

subsidiay institutions

- dari sudut penyebaranya

general institutions

regulative institutions

- dari sudut fungsinya

operative institutions

restricted instutions

Page 33: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

33

BAB IIIHASIL PENGAMATAN

3.1 Geografi Fisik

3.1.1 Gunung api purba

1) Sejarah singkat gunung api purba

Gunung Nglanggeran, nama Nglanggeran berasal dari kata pelanggaran, hal ini

terjadi karena barang siapa yang melakukan kejahatan / pelanggaran hukum

(nerak angger-angger) akan tertangkap dan terhukum dengan sendirinya.Gunung

Nglanggeran awalnya merupakan puncak dari Gunung Merapi. Konon, pada suatu

malam Raden Hanoman yang berwujud seekor kera putih bermain dan ingin

mengambil bintang di langit. Untuk menggapainya ia menginjak puncak Gunung

Merapi sebagai pijakannya. Karena tidak sampai juga, kemudian puncak gunung

tersebut ditendang (dipancal). Bongkahan batu puncak gunung tersebut kemudian

ditangkap oleh Punokawan (Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong).

Page 34: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

34

(Punokawan (Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong)

Dalam usahanya menangkap bongkahan batu, karena beratnya batu tersebut

kakinya menjejak ke tanah hingga mengakibatkan tanah di bawah kakinya

mengeluarkan air dan akhirnya tidak berhenti mengalir sehingga menjadi mata air.

Mata air tersebut terbentuk sebesar ’dandang’ (alat menanak nasi) yang berada di

daerah Kemadang yang kemudian dikenal dengan nama ”sedandang”. Bongkahan

batu puncak Gunung Merapi tersebut rencananya akan dibawa ke daerah selatan

menggunakan kayu jarak, akan tetapi di tengah jalan kayu tersebut patah dan

bongkahan batu tersebut jatuh di daerah Nglanggran, sehingga disebut sebagai

Gunung Nglanggeran.

Gunung Nglanggeran juga disebut sebagai Gunung Wayang karena bentuk

fisik dari gunung tersebut menyerupai alat-alat dalam pewayangan misalnya kelir,

blencong, dan brucu. Batu-batu di Gunung Nglanggran yang menyerupai bentuk

alat-alat tersebut dinamai sesuai bentuknya, sehingga Gunung Nglanggeran terdiri

dari Gunung Blencong, Gunung Kelir, Gunung Brucu, dll. Gunung Nglanggeran

mempunyai cerita tersendiri tentang tokoh pewayangan, yaitu Raden

Ongkowijoyo. Sehingga gunung ini juga disebut sebagai Gunung Ongkowijoyo.

Dalam tradisi pementasan wayang kulit di daerah Ngalanggeran tidak

diperbolehkan mengangkat cerita tentang Raden Ongkowijoyo. Apalagi cerita

tentang Raden Ongkowijoyo kalah/tewas dalam peperangan/ pertempuran. Bila

ada yang melanggar akan terjadi musibah. Bahkan menurut pengalaman yang

pernah terjadi pada saat pertunjukan wayang itu digelar terjadi ’rajapati’

(pembunuhan).

Page 35: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

35

Gunung Nglanggeran juga dikenal sebagai Gunung Wahyu karena banyak

orang yang setelah melakukan ritual dan meditasi di tempat ini keinginannya

terkabul. Bahkan konon Sri Sultan HB IX pernah mengadakan ”wilujengan” di

gunung ini ketika terjadi kekacauan politik akibat G30/S pada tahun 65-an.

Sehingga suasana kekacauan politik di Yogyakarta tidak ikut berlarut-larut.

Menurut cerita Gunung Nglanggeran memiliki mata air (tuk) di puncaknya

yang disebut sebagai ” Tlogo Wungu” tetapi telaga ini tidak terlihat secara kasat

mata (hanya orang tertentu yang bisa melihat), yang terlihat hanya mata air

bawahannya / limbahnya (sendang) yang dikenal dengan nama ”comberan”. Di

puncak gunung tersebut juga terdapat ”Tlogo Pengguyangan’. Tlogo Wungu ini

konon dipercaya digunakan oleh para bidadari yang turun dari kayangan (langit)

untuk membersihkan diri (mandi). Konon di telaga ini gayungnya terbuat dari

emas (canting kencono) dan tempat menampung airnya  juga terbuat dari emas

(bokor kencono) serta jalan menuju pemandiannya berupa undak-undakan

bertahtakan emas. Sedangkan Tlogo Pengguyangan merupakan tempat untuk

memandikan ”Jaran Sembrani” (kuda putih bersayap yang merupakan

tunggangannya para bidadari). Hal ini dipercaya karena terbukti dengan adanya

bekas tapak kaki kuda berbentuk tapal kuda di bebatuan di dekat Tlogo Wungu.

Jika daerah ini dilanda musim kemarau berkepanjangan, maka sesepuh desa

melakukan ritual tertentu untuk memohon turunnya hujan kepada ”Yang Maha

Kuasa” di Tlogo Wungu kemudian menguras ”comberan” dari mata air tersebut,

tidak lama kemudian hujan akan segera turun. Telaga yang lain yang juga berada

di puncak gunung adalah ”Tlogo Mardidho” air dari telaga ini digunakan

penduduk setempat untuk mengairi sawah yang juga berada di puncak gunung.

Air dari telaga-telaga di puncak gunung ini dipercaya berkhasiat bisa

menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Sistem Pengelolaan

Didirikan oleh 3 Dusun Karang Taruna Bukit Putra Mandiri.Tujuan pertama

hanya untuk PENGHIJAUAN. Tahun 1999 tarif masuk sebesar Rp 500. Tahun

Page 36: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

36

2002 membangun gardu pandang. Karang taruna ikut LPS. Tahun 2006 off karena

gempa.

      2008 perintisan kembali dan penyediaan pemandu.  2010 tanahnya di aktekan

secara legal. Pernah mendapat bantuan PNPMMP sebesar Rp 105.000.000,- . 

Bantuan dana dari pemerintah. dan 

Gunung api purba dikelola 3 Karang Taruna (Nglanggeran Wetan, Nglanggeran

Kulon, Gunung Butak). Dinas pariwisata membantu berpromosi. Rata-rata

kunjungan 1.000 orang perbulan. 

PNPM mandiri pariwisata gunung api purba

2) Letak

Secara geografis, Gunung Api Purba terletak di desa Nglanggeran Kecamatan

Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, dengan ketinggian sekitar 200m

hingga 700m dari permukaan laut.

Peta lokasi gunung api purba

Page 37: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

37

3) Geologi

Gunung Nglanggeran terletak di kawasan Baturagung di bagian utara

Kabupaten Gunungkidul dengan ketinggian antara 200-700 mdpl, tepatnya di desa

Nglanggeran Kecamatan Patuk dengan jarak tempuh 22 km dari kota Wonosari .

Kawasan ini merupakan kawasan yang litologinya disusun oleh material vulkanik

tua dan bentang alamnya memiliki keindahan dan secara geologi sangat unik dan

bernilai ilmiah tinggi. Dari hasil penelitian dan referensi yang ada, dinyatakan

gunung Nglanggeran adalah gunung berapi purba.

Untuk mengidentifikasi gunung api purba di Pegunungan Selatan Yogyakarta

didsarkan prinsip geologi, dan tempat keluarnya magma ke permukaan bumi

adalah gunung api. Sering batuan intrusi telah mengalami alterasi hidrotermal,

sedangkan batuan yang melingkupi tersusun perselingan lava dan breksi

piroklastika. Litologi batuan gunung api berkomposisi basal–riolit, sedangkan

afinitas magmanya termasuk seri kapur alkali berasosiasi dengan subduksi busur

kepulauan. Genesis bentang alam berkaitan dengan erupsi gunung api yang

kemunculannya dikendalikan oleh struktur geologi. Perkembangan tubuh gunung

api daerah ini diawali dengan volkanisme bawah muka air laut kemudian

berkembang hingga muncul di permukaan air laut menjadi pulau laut.

Berdasarkan analisis terpadu bentang alam dengan litologi dapat diidentifikasi

lokasi–lokasi sumber erupsi gunung api purba. Lokasi–lokasi tersebut tercakup

dalam kawasan gunung api purba Parangtritis–Sudimoro, Sumberkulon –

Dengkeng, Baturagung, Karangdowo – Tawangsari, Gajahmungkur, Manyaran –

Panggung, dan Batur.

Page 38: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

38

4) Geomorfologi

Penampakan alam dilihat dari puncak gunung api purba

Bentang alam yang dibangun batuan gunung api di Pegunungan Selatan

Yogyakarta memperlihatkan bentang alam dataran, bergelombang, perbukitan –

pegunungan. Bentuk bentang alam gunung api termanifestasi sebagai gumuk,

khuluk, dan bregada. Bentuk bentang alam khas sebagai petunjuk lokasi sumber

erupsi berupa bentuk yang menyerupai bulan sabit melingkupi batuan intrusi,

kubah lava, dan leher gunung api.

Ada bangunan joglo di pintu masuk dan bila kita melangkah kejalan setapak

untuk mendaki gunung, maka ada 3 bangunan gardu pandang sederhana dari

ketinggian yang rendah, sedang sampai puncak gunung. Pemadangan unik dan

indah disekelilingnya berupa sawah nan hijau dan tidak jauh dari situ terdapat

bangunan tower dan berbagai stasiun televisi yang jumlahnya cukup banyak,

manambah keindahan alam. Lokasi ini sangat cocok untuk panjat tebing, tracking,

jelajah wisata dan bekemah.

Gunung Nglanggeran terdiri dari banyak macam gunung didalamnya, yang

memiliki nilai historis dan bentuk gunung yang memiliki nilai sejarah tinggi.

Diantaranya adalah:

(1) Gunung Kelir

Page 39: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

39

Disebut Gunung Kelir karena bentuk dari gunung tersebut menyerupai

kelir an dipercaya ditempat tersebut merupakan tempat tinggal dari

Ongko Wijoyo dan Punakawan.

(2) Sumber Air Comberan.

Sebuah mata air yang tidak pernah mengalami kekeringan di Puncak

Gunung Nglanggeran. Juga terdapat tempat pemujaan untuk

mendapatkan anugrah dari sang pencipta bagi mereka yang menyakini

untuk bisa mencapai keinginan ( cita-cita ).

(3) Gunung Gedhe

Sesuai dengan sebutannya Gunung Gedhe adalah gunung terbesar

diantara gunung-gunung lain. Merupakan puncak tertinggi dari

Gunung Nglanggeran.

(4) Gunung Bongos

Tempat untuk meletakkan Blencong dan gunung tersebut berwarna

hitam menyerupai arang.

(5) Gunung Blencong

Gunung menyerupai Blencong dan sebagai penerangan/lampu Kyai

Ongko Wijaya saat berkumpul dengan Punokawan.

(6) Gunung Buchu

Gunung yang bentuknya lancip dan gunung tersebut berasal dari

Puncak Gunung Merapi yang dipindah oleh Punokawan, yang

tujuannya dibawa ke Desa Kemadang Gunungkidul, dengan dipikul

oleh Punokawan memakai kayu jarak. Berhubung disitu terdapat

sumber air yang besarnya sebesar ”dandang” maka gunung tersebut

tertanam ditempat yang namanya Sedandang. Bentuknya yang tinggi

dan runcing Gunung Buchu digunakan untuk panjat tebing oleh

pecinta alam, sampai saat ini pendaki yang berhasil menaklukkan

masih bisa terhitung dengan jari. Baru 3 tim pendaki yang sukses

menancapkan bendera di puncak Gunung Buchu.

(7) Tlogo Wungu.

Page 40: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

40

Hanya orang-orang tertentu yang dapat mengetahui keberadaannya,

bagi orang yang benar-benar bersih dan menjalankan ”Prihatin” akan

mengetahui tlogo Wungu tersebut, terletak disebelah ujung timur

Gunung Nglanggeran. Konon tempat ini sebagai pemandian Widodari.

Jikalau bisa melihat keberadaan tlogo tersebut akan terdapat Tlundak

emas, dan Canthing Emas.

(8) Tlogo Mardhido

Sebagai tempat pemandian Jaran Sembrani tunggangan Widodari.

Konon terdapat bekas tapak kuda Sembrani yang membekas dibatu.

(9) Talang kencono

Sebagai talang air dari tlogo Mardhido sampai Jimatan Kota Gedhe

Yogyakarta.

(10) Pemean Gadhung

Mitos dinamakan Pemean Gadhung karena batang gadhung tersebut

ujungnya sampai dipuncak gunung Merapi. Tempat ini sekarang

dihuni banyak monyet, kelelawar dan juga ular.

Page 41: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

41

3.1.2 Hutan Buatan Wanagama

1) Lokasi

Wanagama meliputi empat desa di Kecamatan Patuk dan Playen, Gunung

Kidul, yang berjarak tempuh satu jam perjalanan menggunakan kendaraan

bermotor. Sepanjang perjalanan berjarak 35 kilometer tersebut, kita dapat melihat

pemandangan indah kota Yogyakarta dari ketinggian. Sampai di perempatan

lampu merah setelah Rest Area Bunder, terdapat plang penunjuk jalan dengan

tulisan Wanagama dan panah kanan. YogYES kemudian berbelok ke kanan

menyusuri jalan yang mengecil namun tetap beraspal. Gapura bertuliskan Hutan

Wanagama seolah memberitahu pengunjung bahwa mereka telah tiba di hutan

yang mulai dibangun sejak 1964 ini.

2) Geomorfologi

Hutan lindung yang dialiri tiga sungai (kalii Oya, Sendang Ayu, dan Banyu

Tibo). Sungai yang menyuplai kebutuhan air bagi penghuni kawasan hutan

lindung yang juga berfungsi sebagai hutan wisata ini. Hutan Wanagama, sebuah

kawasan yang mencerminkan bentuk kepedulian kepada alam, fasilitas wisata, dan

penunjang ekonomi masyarakat sekitar.

3) vegetasi

Kawasan Hutan Wanagama mempunyai kekayaan Flora dan Fauna. Berbagai

tanaman dari beberapa daerah dapat dijumpai di sini. Lengkapnya ada sekitar 550

jenis tanaman. Di antaranya, pohon akasia, pohon yang banyak digunakan dalam

industri kertas, Pohon Kayu putih, sebagai bahan dasar pembuatan minyak kayu

putih, Pohon pinus yang biasanya dijumpai di Sumatera, Pohon Eboni yang

berasal dari Sulawesi, pohon Murbei, pohon wangi dan Pohon Jati. Salah satu di

antara pohon jati di hutan ini mempunyai sejarah yang tentu saja membanggakan.

Pohon ini di tanam oleh Pangeran Charles saat beliau berkunjung pada tahun

1989. Persebaran dan adaptasi tumbuhan merupakan faktor yang mempengaruhi

Page 42: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

42

struktur hutan Wanagama. Lapisan yang terdapat di hutan Wanagam ada tiga

yaitu lapisan dasar/semak (tumbuhan merumput), lapisan tengah (perdu), dan

lapisan atas. Vegetasi hutan akan nampak ketika terjadi pergantian musim dan

cuaca. Luas penutupan tajuk adalah luas daerah yang dihuni tumbuhan. Penutupan

tersebut menggambarkan adanya penguasaan pada daerah tersebut yaitu

ditunjukkan dengan peneduhan oleh batang, daun, cabang jika dilihat dari sisi

atas.

3.1.3 Kampus LIPI Karangsambung

1) Lokasi

Kawasan yang menjadi objek keunikan geologi dapat diamati pada daerah

seluas 20 x 20 km2 atau pada batas koordinat 109º 35'-109º 41'BT dan 7º 25'-7º

36'LS. Karangsambung berada di wilayah Jawa Tengah, tepatnya di kabupaten

Kebumen, Kec. Karangsambung, Desa Karangsambung Dusun Krajen. Batas

wilayah; sebelah utara: Desa. Totogan, sebelah selatan: Desa Banyoro, sebelah

barat; Kec. Karang Gayam, sebelah timur: Gunung Paras atau wilayah Perhutani.

Dari pengamatan geomorfologi pada daerah tersebut juga diketahui terdapat

Page 43: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

43

adanya Triangular Facet yaitu dimana adanya tiga buah puncakan bukit yang

sejajar sama tingginya pada perbukitan sebelah utara.

2) Geologi

Gunung api ini yang memicu terbentuknya tanah yang subur yangdapat

mendukung pertumbuhan tanaman dan kaya akan bahan tambang galian, atau

kandungan mineral di dalamnya.

Bahan tambang atau kandungan mineral yang dimiliki Indonesia itu tersebar

hampir di darat dan di laut. Salah satu contohnya yaitu daerah Karang sambung

yang berada di sebelah utara Kebumen. Disana terdapat singkapan batuan langka

yang mana terdapat beraneka ragam batuan yang muncul dari dalam perut bumi.

Daerah Karang sambung dan sekitarnya adalah tempat berhimpunnya beraneka

ragam batuan yang mencul dari dalam perut bumi. Disamping itu karang sambung

ini sangatlah unik karena menurut beberapa sumber merupakan kawasan

purbakala hingga 90 juta tahun lalu.

Para geolog menyebut lapangan geologi Karangsambung sebagai lapangan

geologi terlengkap di dunia. Ia merupakan jejak-jejak tumbukan dua lempeng

bumi yang terjadi 140 juta tahun-90 juta tahun. Daerah Lok Ulo merupakan

lapisan pratersier tertua yang umurnya diperkirakan sudah 140 juta tahun.

Kawasan itu juga merupakan tempat tumbukan antara lempeng Indo Australia

dengan Asia. Karena itulah kawasan Karangsambung ini dijadikan sebagai

lapangan geologi terlengkap di dunia dan biasa dijadikan sebagai objek penelitian

para geolog maupun mahasiswa yang hendak bergelut dibidang ilmu geologi

ataupun yang lainnya. Karena kawasan tersebut sangat cocok, dan merupakan

salah satu kunci dalam mempelajari proses evolusi lempeng dan benua di asia

tenggara yang telah menjadi laboratorium dan monument geologi yang menarik

untuk dikaji hingga kawasan inipun masih sangat alamiah dan bisa dikatakan

masih sangat terjaga walaupun tidak sedikit dikanan kiri jalan terdapat aktivitas

warga yang hendak menambang pasir di sekitar sungai. Proses tektonik yang

terjadi di kawasan ini, membuat Karangsambung menjadi wilayah paling komplit

koleksi bebatuannya di Indonesia. Bahkan, menurut salah seorang peneliti, jika

Page 44: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

44

menurut luas wilayahnya, kelengkapan koleksi batuan di Karangsambung ini juga

terbesar di Asia.

Jenis Batuan di Karang Sambung:

1. Batuan Sedimen

Merupakan batuan yang berasal dari pelapisan yang terjadi dalam kurun

waktu yang relatif lama, batuan ini juga dilihat dari struktur maupun

teksturnya merupakan campuran dua material atau lebih yang disusun

secara berlapis.

- Batuan Basalt

Batuan basalt termasuk pada jenis batuan beku yang berasal dari letusan

gunung api. Namun gunung api disini merupakan gunung api dasar laut.

Prosesnya berawal dari gerakan saling menjauh (pemekaran) dasar

samudra, muncul gunung api kemudian memuntahkan lava yang

selanjutnya membeku ketika terkena air laut. Prinsipnya seperti membuat

cendol ketika masih panas seketika masuk kedalam air, kemudian

membeku ditambah dengan adanya tekanan hidrostatis menyebabkan

batuan berbentuk bulat. Bentuknya bulat lonjong sehingga sering disebut

pillow lava. Batuan basalt biasanya berwarna hitam dan bersifat asam.

batuan basalt

- Batuan lempung merah gampingan berlapis dengan rijang

Page 45: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

45

Batuan gamping dan rijang ini termasuk batuan sedimen, dimana ciri

umumnya berlapis-lapis.

Batu rijang.

Batuan sediment yang ditemui di Karangsambung lapisannya vertical, hal

ini dikarenakan tekanan dari aktifitas tektonik selama berjuta-juta tahun.

Untuk gamping merah materi penyusunnya sebagian besar dari kalsium

yang terikat karbonat CaCO3. Sedangkan Rijang kebanyakan tersusun atas

silica SiO2 dan besi. Dari segi warna gamping berwarna merah terang dan

rijang merah gelap.  Dari segi tekstur gamping lebih kasar dan berpori

sedangkan rijang lebih halus. Untuk membedakan batuan gamping merah

dengan rijang dilakukan pengujian

2. Batuan Metamorf

Page 46: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

46

Singkapan Batuan metemorf serpentinite

Batuan metamorf adalah salah satu kelompok utama batuan yang

merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang

telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut

metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk". Protolith yang dikenai

panas (lebih besar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrim akan mengalami

perubahan fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan

sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain yang lebih tua. Beberapa

contoh batuan metamorf adalah gneis, batu sabak, batu marmer, filit,

serpentinit, kuarsit dan skist. Batuan metamorf menyusun sebagian besar

dari kerak Bumi dan digolongkan berdasarkan tekstur dan dari susunan

kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka terbentuk jauh dibawah

permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta

tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur,

disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada

kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi.

Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat

erosi dan pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga

mengenai suhu dan tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi

.

3. Batuan Beku Dalam

Gunung Parang yang terletak sekitar 300 m ke utara dari UPT BIKK

Karangsambung LIPI terdapat singkapan batuan beku diabas. Batuan ini

diinterpretasikan merupakan batuan intrusi, dan menunjukan struktur

kekar tiang (collumnar joint) yang mana merupakan hasil gaya kontraksi

pada saat pembekuan magma. Pada daerah ini telah dilakukan konservasi

sebagian dan sebagian lagi telah dilakukan penambangan. Apabila

penambangan ini terus dilakukan dikhawatirkan batuan diabas akan habis.

Di gunung ini, dapat diamati bentuk kekar kolom seperti yang terdapat

pada Devil’s Tower di Wyoming, Amerika Serikat. Gunung yang tersusun

Page 47: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

47

dari batuan beku Diabas ini merupakan intrusi konkordan berupa sill yang

menerobos Fm.

Zona sesar Karangsambung

Di zona sesar ini telah membagi dua kompleks bukit/bongkahan batu

antara batuan tua berumur pratresier yang disebut  kompleks mélange dengan

batuan muda berumur tresier yang disebut formasi waturondo. Seharusnnya

batuan tua ada di bagian bawah memanggul batuan yang muda, akan tetapi pada

kenyataannya dua kompleks bukit ini ketinggian puncak-puncaknya relative sama.

Hal ini disebabkan sesar telah menggeser salah satu kompleks tersebut. Berikut

perbedaan-perbedaan antara 2 kompleks terbagi sesar ini:

Parameter Kompleks melange Formasi waturondo

Keseragaman batuan Campur aduk Seragam

Jenis batuan Metamorf, sedimen,beku Sedimen

Lokasi batuan Terpisah-pisah Satu kawasan

Umur Pratresier Tresier

Kestabilan batuan Zona lemah, banyak erosi Lemah

Relief Runcing Rata

Batuan dominan Batu lempung Batu pasir dan breksi

3) Geomorfologi

Panorama alam dengan keindahan fenomena alamnya yang menakjubkan yang

langka tidak terdapat dimanapun di Indonesia, sehingga Karangsambung sebagai

daerah tujuan “Wisata Minat Khusus Kebumian”. Daerah Karangsambung dan

sekitarnya adalah tempat berhimpunnya beraneka ragam batuan yang muncul dari

dalam perut Bumi. Para geolog menyebut lapangan geologi Karangsambung

sebagai lapangan geologi terlengkap di Dunia. Tempat ini merupakan jejak-jejak

tumbukan dua lempeng bumi yang terjadi 117 juta tahun-60 juta tahun yang lalu,

juga merupakan pertemuan lempeng Asia dengan lempeng Hindia. Daerah Lok

Page 48: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

48

Ulo merupakan lapisan pratersier tertua yang umurnya diperkirakan sudah 117

juta tahun. Verbeek (1891), geolog Belanda, adalah orang yang pertama kali

melakukan penelitiaan disana. Akan tetapi hasil penelitian ini baru dipetakan

secara geologi oleh Harlof pada tahun 1933. Sukendar Asikin adalah geolog

Indonesia pertama yang mengulas geologi daerah Karangsambung berdasarkan

teori tektonik lempeng.

4) Vegetasi

Vegetasi di wilayah Pucangan ini beraneka ragam sesuai dengan kondisi

tanahnya. Tanah yang terletak pada daerah banjir relatif subur karena banyak

mengandung banyak materi dari aliran air. Di tempat ini banyak ditemukan

tanaman padi, sedangkan untuk daerah yang lebih tinggi terdapat pohon Kelapa,

ketela pohon dan bambu dan untuk daerah puncak gunung hanya ditemukan

berbagai jenis rumput. Oleh karena itu, jenis daunnya meruncing. Pola

penyebaran vegetasinya menyebar yang dipengaruhi oleh relief daerahnya yang

tidak rata, berbatu, dan berlapis–lapis.

5) Iklim

Kondisi alam kawasan Karangsambung umumnya masih berupa daratan

rendah sehingga perbukitan yang tingginya mencapai 520m. Iklim didaerah ini,

pada dasarnya sama yaitu iklim tropis dimana hanya terdapat dua musim

penghujan dan kemarau. Penghujan berlangsung dari bulan oktober hingga maret

sedangkan untuk musim kemarau terjadi dibulan april sampai september. Masa

transisi diantara keduanya terjadi pada maret-april dan september-oktober.

Kondisi yang demikian memungkinkan tumbuh suburnya berbagaimacam

tumbuhan seperti jati dan pinus serta vegetasi penutup lainnya. Kondisi alam yang

demikian akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat sekitar. Baik

tata kehidupannya maupun pola kehidupan manusia itu sendiri. Sebab pada

prinsipnya alam akan sangat berpengaruh terhadap perilaku manusia

Page 49: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

49

3.2 Geografi Sosial

3.2.1 Karakteristik Masyarakat candi prambanan

Dahulu sebelum Candi Prambanan dijadikan sebagai kawasan pariwisata

oleh pemerintah Klaten, banyak masyarakat yang bermukim tidak jauh dari Candi

Prambanan berada. Namun setelah Pemerintah Klaten melakukan pemugaran

Candi Prambanan untuk dijadikan sebagai tempat pariwisata pada tahun 1983-

1984 maka lima desa masyarakat sekitar itu pun dipindahkan ke pemukiman

Pemukti Baru yang dibangun pemerintah tidak jauh dari Candi Prambanan, atau

biasa kita sebut dengan istilah bedol deso. Masyarakat mau menerima tawaran

pemugaran tersebut dikarenakan biaya ganti rugi tanah masyarakat oleh

pemerintah dianggap lebih dari cukup dan menguntungka n.

Terkenal dengan keramah tamahanya, terlihat Para pedagang bersedia dengan

senang hati ketika mahasiswa mengajukan wawancara.

a. Asal daerah

Penduduk yang bertempat tinggal di kota Yogyakarta tepatnya di sekitar

prambanan kebanyakan berasal dari daerah setempat yang bersuku jawa, namun

ada juga yang berasal dari suku – suku lain seperti suku batak,padang dan suku-

suku lain. Mereka yang berasal dari luar daerah karen merantau yang di dasari

pada keterbatasan dan tidak tersedianya lapangan pekerjaan dari daerah asal. Hal

inilah yang mendorong mereka untuk merantau ke daerah ini engan tujuan

memperoleh penghasilan yang memuaskan.

Pedagang memiliki usia rata- rata 40-55 tahun dengan tingkat pendidikan SD

sampai SMP serta sebagian kecil lulusn SMA. Selain itu jenis barang yang di jual

oleh pedagang adalah barang yang merupakan khas kota Yogyakarta

seperti ;cindaramata yang menggambarkan kreasi Yogyakarta,makanan khas

daerah Yogyakarta yaitu Bakpia patuk,gudek,serta pakaian batik dan lain

sebagainya.

Page 50: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

50

Berikut ini adalah salah satu kegiatan wawancara kami kepada penduduk sekitar

candi prambanan yang kami kemas dalam bentuk tabel dan diagram:

jarak yang di tempuh dari rumah ke tempat usaha.

Jarak tempuh Fekuensi Persentasi (%)

< 1 Km (A) 6 75 %

2-4 Km (B) 2 25%

>4 Km (C) - -JUMLAH 8 100%

< 1 km 2-4 km > 4 km0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80% jarak tempuh penjual

pres

enta

se

Berdasarkan presentasi diagram di atas, dapat disimpulkan bahwa jarak

tempuh para penjual dari tempat mereka tinggal ke tempat mereka berjualan

mayoritas berjarak < 1 km.

Apa sarana transportasi yang mereka gunakan dalam berusaha?

Cara tempuh Fekuensi Persentasi (%)

Jalan kaki (A) 2 40%Kendaraan roda dua (B) 1 12,5 %Mobil pribadi (C) - 0%Angkutan umum (D) 4 50 %

Lain- lain (E) 1 12,5%JUMLAH 8 100%

Page 51: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

51

jalan kaki roda dua mobil pribadi akgkutan umum

lain- lain0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%

50%

25.00%

12.50%

0.00%

50.00%

12.50%

persentase%

Berdasarkan presentasi diagram di atas disimpulkan bahwa alat transportasi

untuk menempuh tempat usaha mereka jalan kaki sebanyak 25%, roda dua 12,5 %

angkutan umum 50%, dan lainya 12,5%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar pendudk setempat lebih banyak menggunakan angkutan umum

b. religi

Berdasarkan temuan di lapangan berikut perolehan data yang kami kemas

dalam bentuk tabel Dan diagram

agama yang di anut pada umumnya di daerah sekitar candi

prambanan.

Agama Frekuensi Presentase %

Islam 4 50%

Kristen 2 25%

Budha 1 12,5%

Hindu 1 12,5%

Tak beragama - 0%

Jumlah 8 orang 100%

Page 52: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

52

islam kristen budha hindu tak beragama0%5%

10%15%20%25%30%35%40%45%50%

50%

25%

13% 13%

0%

dinyatakan dalam persentase

Dari diagram di atas dapat di simpulkan bahwa mayoritas penduduk di sekitar

candi pramanan beragama islam yakni mencapai 50%, kristen sebanyak 25%,

budha 12,5%, hindu 12,5%, dan tak beragama 0%.

Mereka menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing. Meskipun

agamayang heterogen tetapi merek dapat hidup rukun dan berdampingan dengan

pemeluk agama lain. Mereka menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran dan

tuntutan masing- masing.

Fasilitas peribadahan daerah ini juga telah dilengkapi, misalnya agama islam yang

mempunyai fasilitas masjid untuk beribada dan agama kristen juga mempunyai

fasilitas gereja untuk tempat beribada begitu pula dengan agama lainya.

Masyarakat juga selalu merayakan hari- hari besar, seperti perayaan maulid nabi,

peringatan hari natal, nyepi, waisak dan lain- lain

Penduduk di sini juga berpandangan tentang pekerjan mereka sehari-hari akan

membawa keberhasilan di masa yang akan datang,karena mereka yakin bahwa

kota yogyakarta akan menjadi daerah yang maju oleh karena itu mereka yakin

pemerintah akan menyejahterakan rakyat yogyakarta.

c. sisem kemasyarakatan

Page 53: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

53

Lembaga sosial di daerah ini sangat berperan salah satunya dalam segi

beribadah pengajian,pengajian masih tetap terjaga dengan baik. Pengajian di

pemukiman pemukti baru biasanya diadakan tiga kali dalam sepekan. Hari rabu

pengajian untuk bapak-bapak, kamis untuk ibu-ibu, dan sabtu untuk pemuda-

pemudanya. Sedangkan pada malam minggu pada 35 hari kliwon di pemukiman

pemukti baru biasanya diadakan wayangan. Dan meskipun mayoritas masyarakat

sekitar Candi Prambanan beragama islam, namun Candi Prambanan tersebut

masih digunakan untuk beribadah masyarakat luar.    

Pelapisan sosial (stratifikasi sosial) merupakan pembedan penduduk ke dalam

kelas-kelas secara bertingkat dari lapisan tinggi ke lapisan rendah. pelapisan sosial

di masyarakat terjadi karena adanya suatu yang di hargai lebih atas penilian

kelompok ,seperti kekayaan, kekuasan(kehormatan), dan ilmu pengetahuan

(pendidikan).

Strata sosial pada masyarakat yogyakarta yaitu:

kaum bangsawan yang terdiri dari raja dan keluarga,serta kerabat.

Golongan priyayi,yaitu pegawan kerajaan yang terdiri dari orang-orang

yang berpendidikan atau memiuliki kemampuan khusus untuk

kerajaan.strata kedua ini bukan berasal dari keturunan raja.

Golongan wong cilik,yaitu rakyat jelata yang hidup mengabdi untuk

raja,misalnya,petani,nelayan,dan pedagang.

Nilai gotong royong di daerah ini masih sangat kental dan melekat.,

misalnya terlihat pada acara membangun rumah, maka penduduk sekitar akan

membantu prses membangun rumahyang pada masyarakat setempat dikenal

dengan istilah sambatan ( membantu sukarela), membersihkan lingkungan secara

gotong royong dan biasanya di lakukan setiap hari jumat dan masih banyak yang

lainya

d. sitem pengetahuan

berdasarkan hasil wawancara kepada masyarakt setempat, hasil yang kami

temui sebagai berikut.

Page 54: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

54

Masyarakat sekitar pada umumnya mayoritas berpendidikan tingka SMA.

Tingak pendidikan masyarakat sekitar

Tingkat pendidikan Fekuensi Persentasi (%)SD 2 25%SMP 5 62,5%SMA 1 12,5PT - -JUMLAH 8 100%

SD SMP SMA PT

25.00%

62,5%

12.50%0.00%

tingkat pendidikan

Dari tabel di atas dapat di simpulkan bahwa tingkat pendidikan di

yogyakarta mayoritas yaitu bangku mengemban bangku SMP 62,5% kemudian

disusul SD 25%, SMA 12,5%, dan perguruan tinggi 0%..

Di daerah ini, ketersediaan sekolah dan fasilitas pendidikan sudah lengkap dan

maju.

Pengetahuan peraturan pemetintah tentang usaha, membangun rumah, dan

membangn tempat usaha masih sangat terbatas.

e. bahasa

Page 55: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

55

Penduduk sekitar menggunakan bahasa jawa, meskipun beberapa dari

mereka bukan penduduk asli jawa tetapi mereka bisa berbahasa jawa. Terhadap

pengunjung dari luar mereka sangat baik dan ramah.

Dalam berkomunikasi dengan pengunjung dari luar negeri mengalami sedikit

kesulitan karena tidak menguasainya bahasa asing dari pihak penduduk sekitar.

f. Kesenian

Karya seni yang banyak diperdagangkan disana yaitu berbagai minimatur

candi Borobudur, candi prambanan dengan berbagai macam bentuk, gantungan

kunci,asbak , batik, blangkon, lukisan-lukisan dan masih banyak lagi karya seni

mereka. sehingga karya tersebut sudah menjadi ciri khas suatu daerah atau

propinsi tersebut untuk diperkenalkan kepada dunia.sekarang kesenian tersebut

sudah masuk dalam salah satu keajaiban dunia seperti Borobudur salah satunya

yang telah masuk dalam 7 keajaiban dunia.

f. Sistem Teknologi Dalam Kehidupan

Transportasi yang umum yanag digunakan didaerah ini yaitu mobil

angkot,becak,dan motor.ketersediaan transportasinya sangat baik dan selalu ada setiap

saat.untuk fasilitas komunikasi didaerah ini biasanya menggunakan hp dan jaringan

media lainya.

h. sitem mata pencaharia

Sistem Mata pencaharian yang paling dominan di sekitar mburuh, seperti

yang tergambar pada tabel di bawah ini.

Mata pencaharian masyarakat sekitar

M.pencaharian Frekuensi Presentasi %

Berdagang 4 50%

Bertani 2 25%

Buruh 1 12,5%

Page 56: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

56

pengangguran 1 12,5%

Jumlah 8 100%

BERDAGANG BERTANI BURUH PENGANGGGRAN

50%

25%13% 13%

M.Pencaharian

Beradasrkan data tabel dan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa mata

pencaharian yang paling dominan yaitu berdagang 50%, kemudian disusul bertani

25%, buruh 12,5% dan pengangguran 12,5%.

Tingakat pengangguran di daerah ini masih tampak, tetapi tidak begitu

mendominasi, sebab yang paling dominan yaitu berdagang.

Adapun cara menanggulangi penganggurunyuran tesebut, dengan adanya lokasi

wisata candi prambanan sangat berpengaruh terhadap menurunya angka

penggangguan. Para pedagang yang melakukan usaha di sekitar prambanan tentu

memerlukan tenaga pembantu untuk menjaga atau berjualan barang dagangan

pemilik tokonya.

3.2.2 Aktifitas ekonomi

Page 57: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

57

Dari relokasi tempat tinggal tersebut maka mucullah beberapa perubahan-

perubahan sosial masyarakat sekitar Candi Prambanan, antara lain yaitu mata

pencaharian masyarakat yang tadinya mayoritas petani  lugu (petani biasa)

sekarang berubah menjadi pedagang, baik itu pedagang cinderamata berupa baju

batik, aksesoris ataupun hasil kesenian lain dari masyarakat sekitar Candi

Prambanan, guru,  pegawai yang mengelola wisata candi prambanan, semisal

pegawai dipembayaran loket masuk, petugas parkir, petugas kebersihan dan lain-

lain, ataupun pegawai di hotel-hotel sekitar Candi Prambanan  yang didirikan oleh

masyarakat luar daerah pemukiman pemukti baru, dan sebagainya. Adapun

perubahan budaya yang dialami masyarakat karena adanya pemugaran tersebut

tidak lah terlalu basar dampaknya. Budaya yang sudah ada seperti kesenian ;

karawitan, wayangan, dan kuda lumping.

- Jenis usaha yang sedang ditekuni dikawasan candi prambanan

No nama Usaha yang ditekuni1 Aat Jasa ojek2 Yati Toko makanan ringan 3 Sri Toko pakaian4 darsono Jasa ojek5 rusman Rumah makan6 Purnama sari Rumah makan7 Sulastri Toko cinderamata8 asih Toko pakaian

Jenis uasaha Fekuensi Persentasi (%)

Barang 4 50 %Jasa 2 25 %Rumah makan 2 25%JUMLAH 8 100%

Page 58: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

58

barang jasa rumah makan0%5%

10%15%20%25%30%35%40%45%50%

50%

25% 25%

presentase

Dari tabel dan grafik diatas didapatkan kesimpulan bahwa jenis usaha yang

banyak ditekuni di kawasan Situ patengan adalah jenis usaha barang sebanyak

75%, sedangkan jenis usaha jasa sebanyak 25 %.

- Tingkat pendidikan tenaga kerja yang ada di perusahaan atau tempat usaha

Tingkat pendidikan Fekuensi Persentasi (%)SD 2 25%SMP 5 62,5%SMA 1 12,5PT - -JUMLAH 8 100%

SD SMP SMA PT

25.00%

63,6%

12.50%0.00%

tingkat pendidikan

DINYATAKAN DALAM PERSENTASE

Page 59: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

59

Dari tabel dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan

berdasarkan data yang ada di perusahaan tamatan SMP sebesar 62,5 % sedangkan

tamatan SD sebesar 25% dan SMA 12,5%

- Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan

Jumlah tenaga Fekuensi Persentasi (%)1 orang 3 37,5%2 0rang 5 62,5%3 orang - 0%> 3 orang - -JUMLAH 8 100%

1 org 2 org 3 org > 3 org0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

37.50%

62.50%

0.00% 0.00%

Dari tabel dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah tenaga kerja

yang digunakan ,2 orang dengan persentase 63,6 % dan 1 orang 36,4 %.

3.2.3 Kebersihan Lingkungan Tempat Usaha

a. Pengelolaan sampah

Pengelolaan Candi Prambanan sebagai tempat tujuan wisata termasuk di

dalamnya kebersihan lingkungan diserahkan kepada PT. Taman Wisata Candi

Borobudur, Prambanan & Ratu Boko. Yaitu Badan Usaha Milik Negara yang

bergerak dalam usaha pengelolaan obyek wisata Candi Borobudur, Candi

Prambanan & Ratu Boko. PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan &

Page 60: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

60

Ratu Boko melakukan pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan ketertiban

serta kebersihan kawasan beserta candinya sebagai obyek dan daya tarik wisata

berdasarkan petunjuk teknis Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala,

Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.

PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko berdiri dengan

nama PT. Taman Wisata Candi Borobudur & Prambanan, dengan akte Notaris

Soeleman Ardjasasmita, SH Nomor: 19 tanggal 15 Juli 1980 beserta perubahan-

perubahannya. Dengan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 1 Tahun

1992 tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur & Prambanan serta

Pengendalian Lingkungannya, kepada PT. Taman Wisata Candi Borobudur,

Prambanan & Ratu Boko diberi kewenangan penuh untuk mengelola Taman

Wisata dimaksud.

hambatan yang dihadapi dalam pengolahan sampah yaitu terkadang banyak

pengunjung yang tidak membuang sampah pada tempatnya.

b. Retrebusi Sampah

Dari yang kami ketahui dari hasil wawancara bahwa didaerah ini tidak ada

iuran sampah.Ada petugas kebersihan yang melakukan pembersihaan sampah dan

menekankan digaji oleh pemerintah.

3.3 Proses Pembelajaran Kuliah Lapangan

3.3.1 Proses Pembelajaran di Jurusan Geografi FIS UNNES

Page 61: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

61

Melalui kunjungan ke Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNNES, kami

melaksanakan kuliah umum di kampus . Di situ kami mendapatkan gambaran

tentang kedudukan juruan geografi FIS UNNES.

Dibawah ini visi dan misi jurusan geografi FIS di UNNES

A. Visi dan Misi Jurusan Geografi

Visi

Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan

geografi, menghasilkan tenaga akademik dan tenaga profesional dalam bidang

geografi untuk mencapai tujuan pendidikan nasional

Misi

Menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesional dalam berbagai

jenjang kependidikan, menghasilkan lulusan yang menguasai pengetahuan dan

teknologi, serta ketrampilan geografi. Mengembangkan serta menyebarluaskan

ilmu pengetahuan geografi melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat.

B. Pimpinan Jurusan

Ketua Jurusan            :  Drs. Apik Budi Santoso, M.Si.

Sekretaris Jurusan      :  Drs. Suroso, M.Si.

Ketua Laboratorium   :  Drs. Hariyanto, M.Si.

Kaprodi Geografi       :  Drs. Sriyono, M.Si.

Kaprodi SP                :  Drs. Tjaturrahono, M.Si.

Page 62: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

62

C. Program Studi

1. Program Studi Pendidikan Geografi (S1)

Program Studi Pendidikan Geografi merupakan salah satu program studi yang

terdapat di Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

Jurusan ini memiliki jenjang Strata 1 untuk mahasiswanya. Program Studi

Pendidikan Geografi berdiri pada tahun 1965 dengan Keputusan Mentri PTIP

No.40/1965 dan dan Keputusan Presiden No.271/1965. Berdasarkan SK BAN-PT

Nomor: 06782/Ak-VIII-S1-034/AIKSPUG/VIII/2004 tertanggal 23 Agustus 2004

Program Studi Pendidikan Geografi (S1) telah terakreditasi B

2. Program Studi Geografi (S1)

Salah satu program studi yang ada di Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Semarang adalah Program Studi Geografi yang membuka

program pada jenjang strata 1 (S1). Program Studi Geografi berdiri pada tahun

2001 berdasarkan surat izin 394/D/T/2007 Tgl. 1 Maret 2007. Berdasarkan SK

BAN-PT Nomor: 002/BAN-PT/Ak-XI/S1/IV/2008 tertanggal 26 April 2008

tentang Status, Peringkat, dan Hasil Akreditasi Program Sarjana di Perguruan

Tinggi, Program Studi Geografi (S1) telah dinyatakan terakreditasi B.

Kemudian kami melanjutkan untuk memasuki beberapa laboraturium yang

berada di UNNES. Seperti laboraturium SIG (penginderaan jauh), ruang audio

dan komputer serta msih banyak yang lainya.

Program unggulan

Sistem Informasi Geografis (SIG) atau juga dikenal sebagai Geographic

Information System (GIS) dewasa ini mengalami perkembangan yang berarti

seiring kemajuan teknologi informasi. Bergulirnya otonomi daerah beberapa

tahun lalu dan peningkatan kebutuhan akan perlunya informasi kebumian dalam

rangka pengelolaan sumberdaya alam menjadi pemicu peningkatan SIG di

Indonesia. Seperti halnya di Jurusan Geografi FIS UNNES.

Page 63: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

63

Jurusan Geografi Universitas Negeri Semarang memiliki suatu program unggulan

sebagai salah satu alternatif untuk mewadai dan mendukung kegiatan-kegiatan Tri

Dharma, yakni diberi nama Pusat Kajian Sain Informasi Geografis dan

Penginderaan Jauh. Selanjutnya Pusat Kajian ini diberi nama Sentra SIG.

Sentra SIG sebagai Pusat Kajian Sain Informasi Geografis dan Penginderaan

Jauh,  pada awal berdirinya adalah sebuah badan pengkajian dan pelayanan sistem

informasi geografis atau dikenal dengan singkatan BP2SIG. yang didirikan oleh

Universitas Negeri Semarang melalui Surat Keputusan Rektor Nomor: 84/P/2000

tertanggal 29 September 2000.  Pada saat itu secara struktural lembaga ini berada

langsung di bawah koordinasi Rektor. Selanjutnya dalam rangka merespon adanya

tuntutan perkembangan era teknologi sistem informasi, dan semakin

meningkatnya pengguna jasa sistem informasi geografis untuk berbagai bidang

kepentingan, serta tuntutan profesionalisme agar dapat berkembang dan berfungsi

secara optimal maka badan tersebut kemudian di restrukturisasi dan diintegrasikan

pada jurusan/program studi yang relevan yakni Jurusan Geografi, melalui Surat

Keputusan Rektor UNNES Nomor: 36/0/2003. Mulai saat itulah nama BP2SIG

UNNES  berubah status dan pengelolaannya, yakni dikelola oleh Laboratorium

Geografi Universitas Negeri Semarang.

Untuk memacu perkembangan dan memudahkan birokrasi dan komunikasi

dengan mitra-mitra kerja, serta agar potensi-potensi yang dimiliki oleh Jurusan

Geografi  UNNES lebih berdaya guna dan berhasil guna, maka dibentuk suatu

lembaga independent, yang diberi nama  Sentra SIG.

Sentra SIG mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi terkait dengan

sistem informasi geografis, memiliki kemampuan akademik dan teknis sehingga

mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi

dan bagi pembangunan daerah, regional dan nasional. Dalam pelaksanaannya, ada

beberapa jenis layanan Sentra SIG yakni

1. Penelitian dan pengembangan Sain Informasi Geografis dan Penginderaan

Jauh

2. Pelatihan Ketrampilan Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh

Page 64: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

64

3. Penyedia jasa pembuatan Peta berbasis Penginderaan Jauh dan SIG

4. Penyedia Layanan Konsultasi Survei dan pemetaan

5. Pelayanan Penjualan Peta Rupa Bumi dan Atlas Produk BAKOSURTANAL

6.  Pelayanan dan Pengadaan Citra Satelit berbagai tingkat Resolusi.

7.  Penyedia media pembelajaran

Pemanfaatan SIG dan Penginderaan Jauh dalam setiap kegiatan perencanaan

wilayah sudah menjadi keharusan. Untuk itu perlu diantisipasi dengan

memperbaharui sarana dan prasarana Laboratorium SIG, Laboratorium

Penginderaan Jauh, Laboratorium Kartografi, Laboratroium Pengembangan

Wilayah, serta Laboratorium Pengembangan Media Pembelajaran Geografi. Ke

depan, dengan semakin lengkapnya sarana dan prasarana tersebut, akan

dikembangkan Aplikasi Geo Scanning untuk mengetahui berbagai informasi yang

ada di dalam bumi secara cepat dan akurat untuk berbagai kegunaan.

3.3.2 Proses Pembelajaran di Kampus Karang Sambung

Pada proses pembelajarn di karang sambung, kami mendapat kuliah umum di

LIPI, yang membahas tentang lempengan yang berada di indonesia.

Kegiatan di lanjutkan ke lapangan yaitu menuju lokasi gunung karang

sambung dengan menggunakan angkutan yang telah di sediakan untuk

mengantarkan kami ke lokasi batuan penyusun gunung tersebut. Setelah

mengadakan wawancara di lapangan, kemudian di lajutkan makan siang.

Setelah makan siang selesai, kami ke laboratorium alam yang di dalamnya

terdapat berbagai jenis batuan yang berasal dari dasar samudra yang terangkat ke

permukaan bumi sebagai akibat dari adanya tumbukan dua lempeng bumi yang

terjadi 117 juta tahun-60 juta tahun yang lalu, juga merupakan pertemuan

lempeng Asia dengan lempeng Hindia.

Selesai ke laboraturium, kami melanjutkan perjalanan pulang menuju bandara

soekarno- hatta..

Page 65: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

65

3.3.3 Proses Pembelajaran di Wanagama

Berada kami di wanagama, kami disambut dengan baik oleh petugas yang

berada di hutan wanaga. Sebelum kaami terjun ke lapangan , terlebih dahulu kami

mendapat kuliah di ruang aula yang memang telah tersedia. Wanagama, nama

yang berasal dari kata wana = alas atau hutan dan gama akronim dari gajah mada,

sebuah kawasan hutan lindung seluas 600 hektar di wilayah kabupaten

Gunungkidul. Luas Wanagama meliputi empat desa di dua kecamatan yang

berbeda, yakni kecamatan Patuk dan Playen. Hutan yang ikut serta berperan

menghijaukan Gunung kidul ini mulai dirintis pada tahun 1964 oleh Prof. Oemi

Hani'in Suseno, salah satu akademisi Universitas Gajah Mada yang dengan

sukarela menggunakan uang pribadinya untuk memulai proyek penghijauan ini.

Langkah yang telah dirintis oleh Prof. Oemi ini mendapat sambutan positif

berbagai pihak sehingga kini lahanya menjadi seluas 600 hektar.

Kawasan Hutan Wanagama mempunyai kekayaan Flora dan Fauna. Berbagai

tanaman dari beberapa daerah dapat dijumpai di sini. Lengkapnya ada sekitar 550

jenis tanaman. Di antaranya, pohon akasia, pohon yang banyak digunakan dalam

industri kertas, Pohon Kayu putih, sebagai bahan dasar pembuatan minyak kayu

putih, Pohon pinus yang biasanya dijumpai di Sumatera, Pohon Eboni yang

berasal dari Sulawesi, pohon Murbei, pohon wangi dan Pohon Jati. Salah satu di

antara pohon jati di hutan ini mempunyai sejarah yang tentu saja membanggakan.

Pohon ini di tanam oleh Pangeran Charles saat beliau berkunjung pada tahun

1989. Selain itu aneka fauna hidup tenteram di kawasan hutan lindung yang saat

ini menjadi pusat penelitian fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.

Berbagai repilia khas penghuni hutan, unggas dan kera.

Di dalam kawasan hutan Wanagama dibangun sebuah aula atau pendopo yang

sering digunakan untuk berbagai acara dan sebagai tempat peristirahatan para

wisatawan. Terdapat juga tempat perkemahan dengan sarana pendukung yang

cukup lengkap seperti air yang bersih untuk MCK, listrik, dan keamanan yang

terjamin.

Page 66: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

66

Hutan lindung yang dialiri tiga sungai (kalii Oya, Sendang Ayu, dan Banyu

Tibo). Sungai yang menyuplai kebutuhan air bagi penghuni kawasan hutan

lindung yang juga berfungsi sebagai hutan wisata ini. Hutan Wanagama, sebuah

kawasan yang mencerminkan bentuk kepedulian kepada alam, fasilitas wisata, dan

penunjang ekonomi masyarakat sekitar.

Kawasan ini mempunyai koleksi lebih dari 550 jenis tanaman hutan. Di

dalamnya terdapat pula beragam jenis binatang unggas, kera, serta binatang

reptilia khas penghuni hutan. Di sini dibangun pula gedung serbaguna yang bisa

dimanfaatkan sebagai ruang kuliah maupun berbagai acara lainnya.

Page 67: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

67

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

4.1.1 Kajian Fisik

Pada umumnya kondisi fisik daerah di Yogyakarta jenis tanahnya berupa

kars dan berbatu sehingga daerahnya gersang dan tandus, seperti di daerah

Gunung Api Purba, sehingga masyarakatnya mengandalkan air hujan yang

ditampung dalam sumur tadah hujan untuk persediaan di musim kemarau.

vegetasi yang terdapat di api purba ini yaitu pohon jati.

Lain pula di daerah Wanagama yang dulunya gersang dan tandus sekarang

menjadi subur bahkan tidak Nampak bekas bahwa daerah tersebut dulunya

sangat tandus. Yang ada sekarang wanagama sebagai hutan yang kaya akan

berbagai jenis tanam- tanaman.

Sedangkan pada kondisi fisik karang sambung terdapat singkapan batuan

langka yang mana terdapat beraneka ragam batuan yang muncul dari dalam

perut bumi. Disamping itu karang sambung ini sangatlah unik karena menurut

beberapa sumber merupakan kawasan purbakala hingga 90 juta tahun lalu.

Karang sambung merupakan jejak-jejak tumbukan dua lempeng bumi yang

terjadi 140 juta tahun-90 juta tahun. Daerah Lok Ulo merupakan lapisan

pratersier tertua yang umurnya diperkirakan sudah 140 juta tahun. Kawasan

itu juga merupakan tempat tumbukan antara lempeng Indo Australia dengan

Asia. Proses tektonik yang terjadi di kawasan ini, membuat Karangsambung

menjadi wilayah paling komplit koleksi bebatuannya di Indonesia

Page 68: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

68

2.1.3 Kajian Sosial

Candi Prambanan merupakan candi termegah yang pernah kami kunjungi.

Walaupun candi Borobudur dapat dikatakan besar namun candi Prambanan

ini terasa sekali keindahan dan kemegahannya. Melihat mahakarya seperti ini

kami hanya dapat mengagumi orang-orang yang membuatnya di abad ke-10

pada masa pemerintahan dua raja, yaitu Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Ini

juga menggambarkan bagaimana kehidupan orang-orang dizaman tersebut

sudah memiliki tingkat intelegensi yang tinggi.

Candi Prambanan merupakan salah satu ikon di D.I Yogyakarta yang secara

langsung berdampak pada bidang ekonomi masyarakat sekitar. Banyak

masyarakat sekitar yang menjajakan dagangannya di sekitar Candi

Prambanan. Baik turis dalam ataupun luar negeri menjadi sasarannya.

1. Proses Pembelajaran di Jurusan Geografi FIS

Kunjungan ke Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNNES, kami

mendapatkan beberapa pengalaman tentang pemanfaatan alat praktikum

dalam proses pembelajaran, di UNNES alat-alat praktikum sangatlah

lengkap, diantaranya labor penginderaan jauh, ruang audio dan computer.

Bahkan mahasiswa di sana telah mampu membuat atau menciptakan alat

praktikum sendiri dan bahkan ada yang sudah diproduksi dan dijual keluar

pulau Jawa.

2. proses pembelajaran di kampus arang sambung

Kunjungan di karang sambung, kami mengetahui berbagai jenis

batuan batuan yang berasal dari dasar samudra yang terangkat ke

permukaan bumi sebagai akibat dari adanya tumbukan dua lempeng bumi

yang terjadi 117 juta tahun-60 juta tahun yang lalu, juga merupakan

pertemuan lempeng Asia dengan lempeng Hindia.

3. Proses pembelajaran di Wanagama

Page 69: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

69

Dengan kunjungan ke hutan Wanagama, kami memperoleh

pengetahuan tentang jenis- jenis vegetasi yan berada di hutan wanagam.

Hutan Wanagama mempunyai keanekaragaman jenis tumbuhan yang

melimpah karena hutan tersebut menyajikan berbagai jenis tumbuhan dan

jumlah spesies/ kemelimpahan yang nyata. Tujuan dibuatnya hutan

Wanagama sendiri untuk penghijauan dan penelitian.

2.2 Saran

1. Bagi Universitas hendaknya dapat melengkapi alat-lat paraktikum agar

pembelajaan Geografi menjadi lebih menarik.

2. Bagi Pemerintah Propinsi Bengkulu, agar dapat meningkatkan lagi

promosi wisatanya sebagaimana Propinsi DIY sehingga mampu

mengangkat perekonomian masyarakat di Bengkulu.

3. Bagi Mahasiswa, hendaknya lebih kreatif mengembangkan dan

menciptakan alat peraga pembelajaran sehingga dapat membantu

memajukan pendidikan di Bengkulu khususnya dan Indonesia umumnya.

Page 70: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

70

Lampiran

Gbr.1

Gunung simpako,karang sambung

Gbr.2

Kegiatan observasi karang sambung

Page 71: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

71

Gbr.3

Batuan hasil sedemin klasik yang di perkirakan117 tahun yang lalu yang berada di

Kali brengkok, karang sambung

Gbr.4

Batu gamping merah di kali muncar, karang sambung.

Gbr.5

Candi pramba

Page 72: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

72

Gbr.6

Kegiatan pendakian gunung api purba nglanggeran

Gbr.7

Gunung api purba, nglanggeran

Page 74: Laporan kkl jogja  semarang 11-17 maret 2013

74

Daftar Pustaka

Buku Panduan kuliah kerja lapangan (KKL). Yogyakarta dan Semarang 11-17

Maret.Universitas Prof. DR. Hazairin, SH. Bengkulu 2013.

http://novero2012.student.umm.ac.id.2012/08/12/pesona-wisata-gunung-api-

purba-nglanggeran:jogja

Soekento,soerjono.2010.sosiologi suatu pengantar.PT.Raja Grafindo Persada:

Jakarta.

CANDI PRAMBANAN - Candi Hindu Tercantik di Dunia.htm.

artikel_detail-37514-Analisis Subyek-Geografi Fisik.html.

geografi-sosial.html.

http://za-zaopinion.blogspot.com/.

Sosiologi.2006.sosiologi SMA JILID 3 untuk kelas xii. Jakarta: Erlangga.