laporan kkn desa pitra

144
LAPORAN KEGIATAN MAHASISWA KULIAH KERJA NYATA UNDIKSHA SINGARAJA TAHUN 2015/2016 DESA PITRA HALAMAN JUDUL OLEH KELOMPOK 1. I GST PUTU BAGUS NARAMAS WAHYU PRAYOGA (FTK/PTI) 2. NI KETUT AYU PURNAMA SARI (FTK/PTI) 3. KADEK DESY INDAH SARI (FBS/ PBSI) 4. LUH GEDE UTARI UTAMI DEWI (FBS/PBJ) 5. NI PUTU PUSPITA SELLY ARYATI (FBS/PBI) 6. NI MADE WIDA ARIASIH (FOK/PENJAS) 7. NI GST PT WAHYU S (FIP/PGPAUD) 8. I WAYAN ADIWIGUNA (FIP/PGSD) 9. NI KADEK TARMIYUSIKA (FIP/PGSD) 10. I MADE GUSNADI (FIP/TP) 11. I GEDE SUDARSANA (FEB/AKUNTANSI PROG S1) 12. YENI ASTUTI (FEB/AKUNTANSI PROG S1) 13. LUH PUTU IKA MAYANI (FEB/ MANAJEMEN) 14. I MADE SWISMA DANU SANJAYA (FEB/MANAJEMEN) 15. IDA BAGUS AGUNG DHARMA YOGA (FEB/ PEND. EKONOMI) 16. PUTU RINI HANDAYANAI (FMIPA/PEND. MATEMATIKA) 17. ANAK AGUNG PUTRI PRADNYAWATI (FMIPA/ PEND. FISIKA) 18. NI NEGAH SANTINI (FMIPA/ PEND. KIMIA) PUSAT LAYANAN KULIAH KERJA NYATA LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESA SINGARAJA 2015

Upload: susan-n-n-santini

Post on 06-Dec-2015

301 views

Category:

Documents


34 download

DESCRIPTION

good

TRANSCRIPT

LAPORAN KEGIATAN

MAHASISWA KULIAH KERJA NYATA

UNDIKSHA SINGARAJA

TAHUN 2015/2016

DESA PITRA HALAMAN JUDUL

OLEH KELOMPOK

1. I GST PUTU BAGUS NARAMAS WAHYU PRAYOGA (FTK/PTI)

2. NI KETUT AYU PURNAMA SARI (FTK/PTI)

3. KADEK DESY INDAH SARI (FBS/ PBSI)

4. LUH GEDE UTARI UTAMI DEWI (FBS/PBJ)

5. NI PUTU PUSPITA SELLY ARYATI (FBS/PBI)

6. NI MADE WIDA ARIASIH (FOK/PENJAS)

7. NI GST PT WAHYU S (FIP/PGPAUD)

8. I WAYAN ADIWIGUNA (FIP/PGSD)

9. NI KADEK TARMIYUSIKA (FIP/PGSD)

10. I MADE GUSNADI (FIP/TP)

11. I GEDE SUDARSANA (FEB/AKUNTANSI PROG S1)

12. YENI ASTUTI (FEB/AKUNTANSI PROG S1)

13. LUH PUTU IKA MAYANI (FEB/ MANAJEMEN)

14. I MADE SWISMA DANU SANJAYA (FEB/MANAJEMEN)

15. IDA BAGUS AGUNG DHARMA YOGA (FEB/ PEND. EKONOMI)

16. PUTU RINI HANDAYANAI (FMIPA/PEND. MATEMATIKA)

17. ANAK AGUNG PUTRI PRADNYAWATI (FMIPA/ PEND. FISIKA)

18. NI NEGAH SANTINI (FMIPA/ PEND. KIMIA)

PUSAT LAYANAN KULIAH KERJA NYATA LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESA SINGARAJA

2015

iv

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan laporan kelompok mahasiswa KKN tahun

2015/2016 di Desa Pitra.

Laporan ini disusun berdasarkan kerjasama yang baik antara masyarakat Desa

Umeanyar dengan mahasiswa KKN selama berada di Desa Pitra. Berkat bantuan dari

berbagai pihak, seluruh program yang kami rencanakan dalam rencana kerja kami

dapat terlaksana dengan baik. Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada

pihak-pihak yang membantu diantaranya :

1. Prof. Dr. Ketut Suma. M.S. selaku ketua LPM Undiksha yang telah

menyelenggarakan program KKN Reguler.

2. I Made Suarsana, S.Pd, M.Si selaku dosen pembimbing kami di Desa Pitra

yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing kami selama

melaksanakan kegiatan KKN di Desa Pitra.

3. I Nengah Dwi Antara, ST selaku Kepala Desa Pitra yang telah memberikan

kami bimbingan dan motivasi selama melaksanakan kegiatan KKN di Desa

Pitra.

4. Serta pihak-pihak lainnya yang telah membantu kami.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka

penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang sifatnya

membangun guna penyempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini

bermanfaat bagi pembaca.

Pitra, 8 Agustus 2015

Penulis

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR............................................................................................. iv

DAFTAR ISI ............................................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................1

1.2 Tujuan Penulisan .......................................................................................2

1.3 Manfaat ......................................................................................................3

1.4 Sasaran.......................................................................................................5

BAB II ANALISIS SITUASI DESA .......................................................................7

2.1 Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan ......................................................7

2.2 Visi dan Misi Desa Pitra ............................................................................7

2.3 Kondisi Geografis......................................................................................8

2.4 Kondisi Sosial Budaya ..............................................................................8

2.5 Kondisi Ekonomi .......................................................................................9

2.6 Potensi Masyarakat..................................................................................10

2.7 Analisis Kekurangan ...............................................................................10

BAB III PERMASALAHAN KEBUTUHAN/MASALAH ..................................11

3.1 Masalah-Masalah Bidang Kesehatan ......................................................11

3.2 Masalah-Masalah Bidang Sarana Prasarana Sarana ................................11

3.3 Masalah-Masalah Bidang Lingkungan Hidup .........................................11

3.4 Masalah-Masalah Bidang Sosial Budaya ................................................11

3.5 Masalah-Masalah Bidang Koperasi & Usaha Masyarakat ......................12

3.6 Masalah-Masalah Bidang Pertanian ........................................................12

BAB IV PERUMUSAN PROGRAM KERJA ......................................................13

4.1 Program Kerja Desa ................................................................................13

4.2 Program Kerja Cluster .............................................................................20

4.2.1 CLUSTER 1 .....................................................................................20

4.2.2 CLUSTER 2 .....................................................................................29

4.2.3 CLUSTER 3 .....................................................................................48

4.2.4 CLUSTER 4 .....................................................................................61

BAB V HASIL PELAKSANAAN PROGRAM....................................................76

vi

5.1 Hasil Pelaksanaan Program Kerja Desa ..................................................76

5.2 Hasil Pelaksanaan Program Kerja Cluster / Keluarga Asuh ...................85

5.2.1 CLUSTER 1 .....................................................................................85

5.2.2 CLUSTER 2 .....................................................................................93

5.2.3 CLUSTER 3 ...................................................................................109

5.2.4 CLUSTER 4 ...................................................................................116

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN...................................................................128

6.1 SIMPULAN...........................................................................................128

6.2 SARAN..................................................................................................130

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) Singaraja merupakan salah

satu lembaga pendidikan tinggi di Bali yang bergerak dalam bidang kependidikan.

Namun, output dari lembaga ini tidak hanya tenaga kependidikan dalam hal ini guru,

tetapi tenaga non kependidikan pun juga dihasilkan di lembaga ini. Tenaga

kependidikan dan non kependidikan dari UNDIKSHA diharapkan dapat memiliki

kemampuan akademik dan professional tinggi dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni sehingga mampu menghadapi tantangan masa depan

serta memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk itu mahasiswa UNDIKSHA juga

diharapkan mudah bergaul dengan masyarakat sehingga dapat dengan mudah

bermasyarakat setelah menamatkan pendidikan. Salah satu kegiatan yang memberi

bekal dan pengalaman kepada mahasiswa UNDIKSHA adalah pelaksanaan program

Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) diikuti oleh mahasiswa program setara

satu (S-1) Undiksha Singaraja, sebagai salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma

Perguruan Tinggi, yaitu Dharma Pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi

hakikatnya muncul untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal pengetahuan,

teknologi, dan seni (IPTEKS). Oleh karena itu, kehadiran mahasiswa dalam wujud

KKN diharapkan mampu berkolaborasi membangun dan memberdayakan masyarakat

dilokasi desa KKN. KKN juga merupakan bentuk pendidikan dengan cara

memberikan pengalaman belajar mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah

masyarakat. Kehidupan di luar kampus adalah upaya untuk mengoptimalkan

kecerdasan sosial.

Pada kegiatan KKN, mahasiswa diharapkan mampu melihat dengan nyata dan

mengalami langsung segala persoalan yang didapat di lingkungan kampus.

Mahasiswa diharapkan juga mampu mengidentifikasi masalah, memberi skala

prioritas, dan berusaha mencari pemecahan, sehingga masalah pembangunan dapat

2

dengan baik serta diatasi dengan KKN UNDIKSHA Singaraja yang menekankan

pada upaya pemberdayaan masyarakat di desa. Bidang-bidang kegiatan program

meliputi Ekonomi Kerakyatan, Teknologi Tepat Guna, Sanitasi dan Kesehatan

Lingkungan, Pendidikan/Pembelajaran, dan Sosial Budaya. Khususnya dalam bidang

pendidikan, pembelajaran, dari bimbingan, sehingga mampu mengelola potensinya

sendiri untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidupnya. Hal-hal yang

diuraikan di atas dapat dijadikan acuan dalam penugasan mahasiswa KKN

UNDIKSHA Singaraja di Desa Pitra, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan didapatkan banyak pengalaman yang berharga

melalui keterlibatan dalam masyarakat secara langsung untuk menemukan,

merumuskan, memecahkan, dan menanggulangi permasalahan yang ditemui di

masyarakat.

1.2 Tujuan Penulisan

Secara umum, KKN Undiksha Singaraja mempunyai beberapa tujuan, antara

lain:

1. Memberi pengalaman belajar yang berharga kepada mahasiswa melalui

keterlibatan secara langsung dimasyarakat untuk menemukan, merumuskan,

mempelajari, mengenal potensi masyarakat sasaran, mengorganisasikan

masyarakat, memecahkan dan menaggulangi permasalahan pembangunan

masyarakat secara rasional dengan menumbuhkan motivasi untuk

memanfaatkan kekuatan sendiri.

2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan

pemikiran berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) secara

kolaboratif dan multidisiplin dalam upaya menumbuhkan, mempercepat gerak

serta mempersiapkan kader-kader pembangunan.

3. Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa kepada permasalahan yang

dihadapi oleh masyarakat.

3

4. Meningkatkan kedewasaan dan kepribadian, yakni (1) nasionalisme dan jiwa

Pancasila, (2) keuletan, etos kerja dan dan tanggungjawab, dan (3)

kemandirian, kepemimpinan, serta memperluas wawasan mahasiswa.

5. Meningkatkan daya saing nasional.

6. Meningkatkan jiwa peneliti, terutama dalam hal (1) eksplorasi data dan

analisis, (2) mendorong learning community dan learning society.

7. Memelihara dan meningkatkan hubungan dan kerjasama antara UNDIKSHA

dengan Pemerintah Kabupaten/Daerah, instansi terkait, dan masyarakat secara

multidisipliner sehingga undiksha dapat lebih berperan serta menyesuaikan

dengan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdiannya dengan tuntutan

nyata masyarakat yang sedang membangun.

1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaat bagi Mahasiswa UNDIKSHA

Melalui kegiatan KKN, Manfaat bagi Mahasiswa UNDIKSHA sebagai

berikut:

1. Memperdalam pengertian terhadap cara berpikir dan bekerja secara

kolaborasi dengan pendekatan multidisiplin.

2. Memperdalam pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan Ipteks

bagi pelaksanaan pembangunan.

3. Memperdalam pemahaman terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi

masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.

4. Mendewasakan daya nalar dalam melakukan penelaaahan, perumusan dan

pemecahan permasalahan secara konperhensif.

5. Melaksanakan pembangunan dan pemngembangan masyarakat

berdasarkan ipteks secara multidisipliner.

6. Menjadi inisiator, motivator, mediator dan dinamisator masyarakat dalam

meningkatkan kualitas hidup.

7. Mengasah dan meningkatkan kecerdasan sosial dalam kehidupan

bermasyarakat.

4

1.3.2 Manfaat bagi Masyarakat

Melalui kegiatan KKN, masyarakat diharapkan sebagai berikut:

1. Memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, dan IPTEKS dalam

merencanakan dan melaksanakan pembangunan.

2. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan,

merumuskan, dan melaksanakan pembangunan.

3. Memperoleh pengalaman dalam mengenali berbagai potensi yang ada di

masyarakat

4. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam menggali serta

menemukan potensi swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi

aktif dalam pembangunan.

5. Terbentuknya kader-kader yang berkualitas di dalam masyarakat untuk

menjamin keberlanjutan upaya pembangunan.

6. Mendayagunakan potensi masyarakat untuk melaksanakn program

pembangunan di desa.

1.3.3 Manfaat bagi Pemerintah Kabupaten/Kota

Manfaat bagi Pemerintah Kabupaten/Kota sebagai berikut :

1. Memperoleh bantuan sumber daya dalam menggali informasi potensi

masyarakat dan berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat.

2. Memperoleh bantuan sumber daya dalam mempercepat pelaksanaan

pembangunan.

3. Memperoleh bantuan sumber daya dalam mempercepat proses

penyampaian informasi kepada masyarakat.

1.3.4 Manfaat bagi UNDIKSHA

Manfaat bagi Undiksha dengan adanya KKN ini adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh kesempatan dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni sebagai perwujudan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

2. Memperoleh umpan balik bagi pengembangan kurikulum materi kuliah

dan disiplin ilmu yang dikembangkan.

5

3. Meningkatkan, memperluas, dan mepererat kerja sama dengan instansi

terkait di daerah melalui rintisan kerja sama mahasiswa yang

melaksanakan KKN.

1.4 Sasaran

KKN Undiksha Singaraja memiliki tiga sasaran pencapaian, yaitu: bagi

mahasiswa, bagi masyarakat, dan bagi Undiksha Singaraja. Manfaat yang dapat

diperoleh pada masing-masing kelompok yang menjadi sasaran dengan adanya

Progran KKN, adalah sebagai berikut:

1.4.1 Mahasiswa Undiksha Singaraja

a. Memperdalam pengertian dan penghayatan terhadap manfaat IPTEKS

yang dipelajari untuk pelaksanaan pembangunan.

b. Memperdalam pengertian terhadap cara berpikir dan bekerja secara

interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan kaitan

dan kerja sama antar sektor.

c. Memperdalam pengertian dan penghayatan terhadap kasulitan yang

dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.

d. Mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya penalaran

mahasiswa di dalam melaksanakan penelahaan, perumusan, dan

pemecahan masalah

e. Memberikan mahasiswa menjadi motivator, mediator, dan dinamisator

untuk kepentingan masyarakat.

f. Mengasah mahasiswa untuk meningkatkan kecerdasan sosial dan

masyarakat.

1.4.2 Masyarakat dan Pemerintah Kabupaten

a. Memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, dan IPTEKS dalam

merencanakan dan melaksanakan pembangunan.

b. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan,

merumuskan dan melaksanakan pembangunan.

6

c. Memperoleh pengalaman di dalam menggali serta menumbuhkembangkan

potensi swadaya masyarakat, sehingga mampu berpartisipasi aktif di

dalam pembangunan.

d. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan yang berkualitas di

dalam masyarakat, sehingga terjamin kelanjutan pembangunan.

e. Mendayagunakan potensi mahasiswa dan masyarakat untuk melaksanakan

program pembangunan yang ada di desa.

1.4.3 Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja

a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa

dengan proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat, sehingga

kurikulum, materi kuliah dan pengembangan ilmu yang diasuh dapat

disesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan.

b. Memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai contoh di

dalam memberikan materi kuliah dan menemukan berbagai masalah untuk

pengembangan penelitian.

c. Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerja sama dengan instansi

terkait di daerah melalui rintisan kerja sama mahasiswa yang

melaksanakan KKN.

7

BAB II

ANALISIS SITUASI DESA

2.1 Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan

Luas wilayah Desa Pitra 266.620 Ha. Secara administrative Desa Pitra

terbagi atas sepuluh (8) Banjar Dinas yang meliputi: Dusun Pitra, Dusun Nyuling,

Dusun Nyeleket, Dusun Pohgending Kawan, Dusun Pohgending Kangin, Dusun

Asah Kaja, Dusun Asah Kelod, Dusun Serason.

2.2 Visi dan Misi Desa Pitra

a. Visi

Dengan pertimbangan potensi dan kebutuhan dominan masyarakat desa

serta kondisi eksternal desa, yang mempunyai titik berat di sector pertanian, maka

desa Pitra tahun 2015–2019 menetapkan Visi yang merupakan cita-cita yang

ingin dicapai, yaitu :

“Mewujudkan Desa Pitra yang BINA Sejahtera (Bersih Indah Nyaman dan

Sejahtera) berlandaskan Tri Hita Karana, sebagai pusat aktifitas pemerintahan

kecamatan.

b. Misi

Sebagaimana proses yang dilakukan maka misi disusun sebagai pedoman

dalam menyusun rencana pembangunan lebih detail, misi Desa Pitra adalah :

1) Meningkatkan efektifitas pelaksanaan Pendidikan.

2) Meningkatkan kapasitas dan peran fungsi unsure pemerintahan desa,

lembaga-lembaga desa dinas dan desa adat.

3) Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan pelayanan

kebutuhan dasar bagi Rumah Tangga Miskin.

4) Meningkatkan pelayanan transportasi dalam dusun, antardusun, antardesa

dan transportasi ke pusat pemerintahan serta akses ke lokasi pertanian.

5) Meningkatkan pelayanan kelompok usaha kecil dan peningkatan

produktifitas pertanian

8

6) Meningkatkan kenyamanan aktifitas social dan ke dinasan di lingkungan

dusun.

Penggunaan lahan di wilayah Desa Pitra, sekarang dipilih menjadi Daerah

Pekarangan 24.000 Ha, tanah sawah 178.000 Ha,perkebunan / tegalan 58.000 Ha,

Luas lain-lain 5000 Ha, luas jalur hijau 0,040 Ha, jalan 0,065 Ha, perkantoran

0,040 Ha, pertokoan 0,050 Ha, lain-lain 17.396 Ha.

2.3 Kondisi Geografis

Secara tofografi Desa Pitra, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan

memiliki topografi yang bervariasi dari elevasi 325 m dari permukan laut sampai

pada ketinggian 400 m dari permukaan laut. Dari tingkat kemiringan lahan tersebut

maka sebagian besar lahan berpontensi erosi dan longsor sehingga perlu penerapan

teknologi konserfasi lahan dan hutan agar produktifitas lahan dapat dipertahankan

bahkan secara berlanjut ditingkatkan. Jenis tanah secara umum bervariasi antara jenis,

laktosol dan gramosal. Tekstur tanah sedang sampai gembur dan pH tanah sekitar

5,5-6,5. Desa pitra memiliki batasan-batasan Wilayah sebagai berikut :

a. Sebalah Utara : Desa Penebel

b. Sebelah Timur : Desa Tajen

c. Sebelah Selatan : Buruan

d. Sebelah Barat : Desa Penatahan

2.4 Kondisi Sosial Budaya

Jumlah penduduk Desa Pitra berdasarkan hasil sensus pada tahun 2014,

adalah sebanyak 2199 jiwa, terdiri dari 1.059 jiwa penduduk laki-laki dan 1140 jiwa

penduduk perempuan, yang terdiri dari 684 KK. Sedangkan jumlah RTM pada desa

Pitra sangat memprihatinkan. Struktur penduduk menurut pendidikan menunjukkan

kualitas Sumber Daya Manusia yang dipunyai Desa Pitra, yaitu yang berusia pada

usia 7-18 tahun yang sedang sekolah berjumlah 174 orang. Sedangkan yang tidak

pernah sekolah 22 orang.

9

Struktur penduduk menurut mata pencaharian menunjukkan bahwa sebagian

besar penduduk menggantungkan sumber kehidupan di sector karyawan perusahaan

swasta sebesar 46,22%, sektor lain yang menonjol dalam penyerapan tenaga kerja

adalah pertanian sebesar 32,31%, selain itu sector buruh tani sebesar 7,50 %, sector

pegawai negeri sipil sebesar 5,77 %, dan sector lainnya seperti pegawai negeri,

karyawan swasta dari berbagai sector sebesar 8,22%. Struktur penduduk menurut

agama menunjukkan sebagian besar penduduk Desa Pitra, beragama Hindu sebesar

97,20 %, Islam sebesar 1,84%, Kristen sebesar 0,96 % dan Budha sebesar 0%.

Dalam konteks ketenagakerjaan ditemukan bahwa angkatan kerja penduduk

yang berusia 18-56 tahun sebesar 43,55%, penduduk yang berusia 18-56 tahun

sebesar 14,60%, penduduk berusia 18-56 tahun yang menjadi buruh rumah tangga

sebesar 11,03%, penduduk yang berusia 18-56 tahun yang bekerja penuh sebesar

19,86%. penduduk yang berusia 18-56 tahun yang bekerja tidak tentu sebesar

10,21%, penduduk yang berusia 18-56 tahun yang cacat dan tidak bekerja sebesar

0,63%, dan penduduk yang berusia 18-56 tahun yang cacat dan bekerja sebesar

0,12%.

Kebudayaan Daerah Desa Pitra, tidak terlepas dan diwarnai oleh Agama

Hindu dengan konsep “Tri Hita Karana” (hubungan yang selaras, seimbang, dan

serasi antarmanusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia, dan manusia dengan

lingkungannya).

2.5 Kondisi Ekonomi

Berdasarkan data yang ada bahwa pertumbuhan ekonomi atas dasar harga

terus meningkat dimana sumbangan terbesar didominasi oleh sector pertanian

(tanaman pangan, perkebunan dam peternakan) dan kehutanan.

2.6 Potensi Desa

Beberapa potensi desa yang dapat dijadikan modal dasar pembangunan di

Desa Pitra dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah sebagai berikut:

1) Sumber Daya Alam, lahan / tanah pertanian yang cukup luas, dan sumber

daya air.

10

2) Sumber Daya Manusia, jumlah penduduk yang cukup banyak dengan usia

produktif namun belum memiliki pendidikan yang memadai dan keterampilan

yang mencukupi.

3) Letak geografis yang strategis, memiliki tekstur tanah sedang sampai gembur

dan berpotensi pada bidang pertanian.

2.7 Potensi Masyarakat

Struktur penduduk menurut mata pencaharian menunjukkan bahwa sebagian

besar penduduk menggantungkan sumber kehidupan di sector karyawan perusahaan

swasta sebesar 46,22%, sektor lain yang menonjol dalam penyerapan tenaga kerja

adalah pertanian sebesar 32,31%, selain itu sector buruh tani sebesar 7,50 %, sector

pegawai negeri sipil sebesar 5,77 %, dan sector lainnya seperti pegawai negeri,

karyawan swasta dari berbagai sector sebesar 8,22%.

2.8 Analisis Kekurangan

Beberapa hal yang menjadi kekurangan dari Desa Pitra yaitu kurangnya

kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersihan lingkungan khusunya

kesehatan tempat tinggal. Selain itu masyarakat yang memiliki pandangan yang

berbeda menyebabkan adanya pemikiran yang berbeda. Kurangnya motivasi belajar

siswa dan dorongan dari orang tua menyebabkan anak kurang mencapai prestasi yang

maksimal.

Masyarakat di Desa Pitra kurang memiliki pemahaman tentang pentingnya

menjaga fasilitas umum. Banyak fasilitas yang sudah di bangun pemerintah rusak

sebelum waktunya. Ini akibat prilaku masyarakat yang menyimpang tidak sesuai

dengan norma yang ada.

11

BAB III

PERMASALAHAN KEBUTUHAN/MASALAH

3.1 Masalah-Masalah Bidang Kesehatan

Adapun masalah yang sering muncul didalam bidang kesehatan adalah :

a. Masalah penyedian kebutuhan air bersih bagi warga.

b. Masalah aktifitas pelayan kesehatan bagi balita dan masyarakat.

c. Masalah kebersihan lingkungan.

3.2 Masalah-Masalah Bidang Sarana Prasarana Sarana

Adapun masalah yang sering muncul di bidang sarana dan prasarana

khususnya di Desa Pitra:

a. Masalah kelancaran transportasi dilingkungan dusun, antar dusun dalam desa,

antar desa dalam kecamatan serta akses ke pusat pemerintahan.

b. Masalah akses dusun ke wilayah pertanian belum semuanya memadai.

3.3 Masalah-Masalah Bidang Lingkungan Hidup

Adapun masalah terkait dengan lingkungan hidup di Desa Pitra antara lain:

a. Masalah kebersihan dan kesehatan lingkungan desa belum terjaga.

b. Perkembangan penduduk dan pemukiman kurang tertata dan kurang

terkendali.

3.4 Masalah-Masalah Bidang Sosial Budaya

Adapun masalah bidang sosial budaya yang sering muncul di Desa Pitra

adalah:

a. Masalah pelayanan Rumah Tangga Miskin (RTM).

b. Masalah peningkatan kapasitas sekehe-sekehe, lembaga-lembaga desa dinas

dan desa adat.

c. Masalah kenyamanan aktifitas sosil dan kedinasan ditingkat dusun.

12

d. Masalah kenyamanan aktifitas sosial dalam persembahyangan kurang

nyaman.

3.5 Masalah-Masalah Bidang Koperasi & Usaha Masyarakat

Beberapa masalah terkait koperasi dan usaha masyarakat adalah:

a. Masalah perkembangan LPD masih relatif rendah.

b. Masalah Produktifitas Kelompok Usaha Rumah Tangga sangat rendah.

c. Masalahnya sulitnya mendapatkan permodalan dengan bunga rendah.

3.6 Masalah-Masalah Bidang Pertanian

Adapun masalah terkait dengan pertanian khususnya di desa Pitra:

d. Masalah irigasi subak

e. Masalah produktifitas pertanian.

f. Biaya Pengolahan tanah sangat tinggi.

g. Mahalnya sarana produksi pertanian.

h. Transportasi jalan usaha tani tidak memadai.

13

BAB IV

PERUMUSAN PROGRAM KERJA

4.1 Program Kerja Desa

4.1.1 PROGRAM 1 : Tema Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan

1) Nama Program : GO CLEAN and GREEN

2) Rasional : Daerah Pitra merupakan daerah kering dan

berdebu saat musim kemarau. Secara nyata, sampah-sampah berserakan

dan tanah yang kering berdebu ditemukan di lingkungan kantor kepala

desa. Kantor Kepala Desa yang telah kita ketahui sebagai pusat pengaduan

masyarakat, harus memberikan suasana yang nyaman. Lingkungan yang

bersih dan asri adalah salah satu usaha untuk menciptakan suasana yang

nyaman. Program ini merupakan pilot project yang diharapkan go green

dan green dapat tersebar ke wilayah desa.

3) Sifat Program : Komplementer

4) Sasaran : Kantor Kepala Desa Pitra

5) Keterlibatan : Perangkat desa

6) Metode pelaksanaan : demonstrasi dan “direct project for product”.

7) Alokasi waktu : 1 jam/ hari

8) Jadwal pelaksanaan : 1 Juli- 10 Agustus 2015

9) Luaran program : Menciptakan lingkungan yang bersih sehat dan

nyaman.

4.1.2 PROGRAM 2 : Tema Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan

1) Nama Program : Pelatihan Senam Pramuka

2) Rasional : Dari pengajaran senam pramuka diharapkan

siswa mampu menumbuhkan kedisiplinan, melatih kekompakan dan juga

gerak motorik dasar anak. Mengingat bahwa kedisiplinan perlu diterapkan

sejak dini, terutama pada siswa sekolah dasar yang berada di desa Pitra

kecamatan Penebel.

14

3) Sifat Program : Rintisan

4) Sasaran : Siswa SD

5) Keterlibatan : Mahasiswa KKN dan Siswa SD

6) Metode pelaksanaan : Pelatihan dan Pembinaan

7) Alokasi waktu : 1 jam/ hari

8) Jadwal pelaksanaan : 1 Juli- 10 Agustus 2015

9) Luaran program : Menciptakan siswa yang terampil serta sehat

jasmani.

4.1.3 PROGRAM 3 : Tema Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan

1) Nama Program : Sikat GIGI bersama

2) Rasional : Melihat kurangnya kesadaran anak untuk

menjaga kesehatan kebersihan diri terutama pada gigi. Maka dari itu

diharapkan dengan dilaksanakannya program ini dapat menigkatkan

kesadaran anak-anak di desa Pitra akan pentingnya kebersihan diri

terutama pada kebersihan dan kesehatan gigi.

3) Sifat Program : Rintisan

4) Sasaran : Siswa SD

5) Keterlibatan : Mahasiswa KKN, siswa SD dan staf pengajar

6) Metode pelaksanaan : Sosialisasi dan Penyuluhan

7) Alokasi waktu : 3 jam

8) Jadwal pelaksanaan : 28 Juli 2015

9) Luaran program : Mengajarkan bangaimana cara menjaga

kesehatan tubuh.

4.1.4 PROGRAM 4 : Tema Teknologi Pedesaan/Tepat Guna

1) Nama Program : Pembuatan Website

2) Rasional : Teknologi internet saat ini mempermudah

seluruh lapisan masyarakat untuk saling bertukar informasi melalui

internet. Salah satu penyebaran informasi melalui internet adalah web,

15

maka untuk mendukung adanya penyebaran informasi yang lebih merata

dan sebagai media untuk memperkenalkan desa pitra kepada seluruh

lapisan masyarakat baik potensi desa pitra maupun kebudayaann di desa

pitra maka dibuatlah sebuah website yaitu website desa pitra.

3) Sifat Program : Rintisan

4) Sasaran : Desa Pitra

5) Keterlibatan : Mahasiswa KKN dan staf desa

6) Metode pelaksanaan : Observasi dan Wawancara

7) Alokasi waktu : 10 Jam

8) Jadwal pelaksanaan : Menyesuaikan

9) Luaran program :Melalui pembuatan website ini dapat

membantu sistem pengelolaan informasi secara lebih lengkap dan

eksklusif untuk mendukung perkembangan Desa Pitra.

4.1.5 PROGRAM 5 : Tema Pendidikan/Pembelajaran

1) Nama Program : KKN goes to School

2) Rasional : Berdasarkan obeservasi dan wawancara

dengan kepala desa, didapatkan informasi bila sekolah-sekolah di desa

Pitrakekurangaan guru ekstrakulikuler, bahasa asing dan teknologi.Kepala

desa memberikan inisiatif dan tugas untuk membantu para guru di

sekolahsekolah tersebut.

3) Sifat Program : Ikutan

4) Sasaran : SD dan SMP wilayah Desa Pitra

5) Keterlibatan : Mahasiswa KKN dan guru-guru di sekolah

setempat

6) Metode pelaksanaan : Demonstrasi

7) Alokasi waktu : 2 jam/hari

8) Jadwal pelaksanaan : Senin-Sabtu (27-31 Juli 2015)

9) Luaran program : Membantu guru memiliki ketrampilan lebih

dalam metode pembelajaran dan memberikan motivasi ke para siswa-

16

siswi untukmeningkatkan prestasinya. Khusus bagi mahasiswa KKN dapat

menerapkan ilmu yang telah diperoleh saat di bangku kuliah serta belajar

mengahadapi masalah di lingkungan sekolah.

4.1.6 PROGRAM 6 : Tema Pendidikan/Pembelajaran

1) Nama Program : Pengadaan buku untuk Perpustakaan Mini

2) Rasional : Keterbatasan fasilitas yang dapat memenuhi

kebutuhan siswa khususnya pelajar sekolah dasar mendorong kami untuk

membuat fasilitas kecil yang bisa membantu mereka dalam belajar dan

mencari informasi.

3) Sifat Program : Rintisan

4) Sasaran : Siswa SD

5) Keterlibatan : Mahasiswa KKN

6) Metode pelaksanaan : Pengumpulan buku

7) Alokasi waktu : 1 jam/ hari

8) Jadwal pelaksanaan : 21-31 Juli 2015

9) Luaran program : Menumbuhkan niat membaca bagi seluruh

warga desa Pitra, khususnya anak-anak.

4.1.7 PROGRAM 7 : Tema Sosial Budaya

1) Nama Program : Pemetaan Infrastruktur Desa

2) Rasional : Kurangnya gambaran mengenai kondisi jalan

desa, maka perlulah ikut serta dalam kegiatan pemetaan desa.

3) Sifat Program : Ikutan

4) Sasaran : SIG (Sistem Informasi Geografis ) Desa

5) Keterlibatan : Mahasiswa KKN & Warga Desa Pitra

6) Metode pelaksanaan : Demonstrasi

7) Alokasi waktu : 10 Jam / 2 hari

8) Luaran program : Dapat mengetahui gambaran kondisi jalan di sekitar

Desa Pitra.

17

4.1.8 Rekapitulasi Program Kerja Desa

No Program Sifat Program Sasaran Metode

Pelaksanaan

Luaran Alokasi

Waktu

1. Sanitasi dan Kesehatan

Lingkungan

Lingkungan (GO CLEAN and

GREEN)

Komplementer Mahasiswa, STT dan

PKK Desa Pitra

demonstrasi dan

“direct project for

product”.

Menciptakan lingkungan

yang bersih sehat dan

nyaman. Di awali dari

Kantor Desa Pitra melebar

keseluruh wilayah desa Pitra.

5 Jam

2 Sanitasi dan Kesehatan

Lingkungan

Pelatihan Senam Pramuka

Rintisan Masyarakat umum

desa Pitra

Pelatihan dan

Pembinaan

Menciptakan siswa yang

terampil serta sehat jasmani.

5 jam

3. Tema

Pendidikan/Pembelajaran

Pembuatan Perpustakaan

Mini

Rintisan Siswa SD 1 Pitra Pengumpulan Buku Menumbuhkan minat

membaca bagi seluruh warga

desa Pitra, khususnya anak-

anak

10 Jam

18

4. Pendidikan/Pembelajaran

KKN goes to School

Ikutan SD dan SMP wilayah

Desa Pitra

Demonstrasi Membantu guru memiliki

ketrampilan lebih dalam

metode pembelajaran dan

memberikan motivasi ke

para siswa-siswi untuk

meningkatkan prestasinya.

Khusus bagi mahasiswa

KKN dapat menerapkan

ilmu yang telah diperoleh

saat di bangku kuliah serta

belajar mengahadapi

masalah di lingkungan

sekolah.

7 jam

5. Tema Teknologi

Pedesaan/Tepat Guna

Pembuatan Website

Komplementer Mahasiswa KKN dan

staf desa

Observasi dan

Wawancara

Melalui pembuatan website

ini dapat membantu sistem

pengelolaan informasi secara

lebih lengkap dan eksklusif

untuk mendukung

perkembangan Desa Pitra.

10 jam

6. Tema Sanitasi dan

Kesehatan Lingkungan

Rintisan Siswa SD dan Staf

pengajar

Sosialisasi dan

Penyuluhan

Mengajarkan bagaimana

cara menjaga kesehatan

3 Jam

19

Sikat GIGI bersama tubuh

7. Tema Sosial Budaya

Pemetaan Infrastruktur Desa

Ikutan SIG (Sistem Informasi

Geografis ) Desa

Demonstrasi Dapat mengetahui gambaran

kondisi jalan di sekitar Desa

Pitra

10 Jam

JUMLAH JAM KERJA 50 Jam

20

4.2 Program Kerja Cluster

4.2.1 CLUSTER 1

4.2.1.1 Nama anggota cluster:

a. Ni Kadek Tarmiyusika

b. Kadek Desy Indah Sari

c. Ida Bagus Agung Dharma Yoga

d. I Gst Putu Bagus Naramas Wahyu Prayoga

4.2.1.2 Nama dan alamat kepala keluarga asuh yang ditangani

a. I Gst Putu Budiarta/ Banjar Dinas Nyuling

b. I Made Susiladana/ Banjar Dinas Nyuling

c. I Made Tegen/ Banjar Dinas Serason

d. I Nengah Sugiantara/ Banjar Dinas Serason

4.2.1.3 Program 1

a. Tema : Teknologi pedesaan/tepat guna

b. Nama program : Pelatihan pengoprasian komputer untuk meningkatkan

keterampilan anak keluarga asuh

c. Rasional : Dewasa ini, melihat perkembangan teknologi yang sangat

pesat, masyarakat dituntut untuk melek akan perkembangan zaman.

Terlebih lagi generasi muda yang terdiri dari pelajar. Komputer

sebagai salah satu media perkembangan teknologi diharapkan dapat

dikuasai dengan baik oleh para pelajar tersebut. Untuk pelajar tingkat

SMP sudah diberikan pembelajaran komputer di sekolah. Namun,

kurang optimalnya waktu belajar di sekolah menyebabkan masih

banyak siswa yang memerlukan bimbingan dalam pengoprasian

komputer tersebut.

d. Sifat program : rintisan

21

e. Tujuan program:untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan anak

keluarga asuh dalam pengoperasian computer.

f. Sasaran : Sasaran utama dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah Gede

Ari anak keluarga asuh I Made Tegen. Sedangkan mahasisswa KKN

berperan sebagai pelaksana kegiatan.

g. Metode pelaksanaan : Metode wawancara berupa Penggunaan metode

observasi, wawancara untuk memperoleh data tentang karakteristik

keluarga asuh dengan mengadakan tanya jawab dan wawancara

h. Luaran program : Memberi pembinaan akan pentingnya teknologi

terutama dalam pengoprasian komputer sehingga dapat meningkatkan

keterampilan dan keahlian anak keluarga asuh.

i. Alokasi Waktu : Waktu 90 menit x 2 pertemuan = 3 jam

j. Jadwal Pelaksanaan: Selasa, Kamis

4.2.1.4 Program 2

a. Tema : Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan

b. Nama Program: Pembinaan Pentingnya Kesehatan Lingkungan

Tempat Tinggal

No. Keterangan

Pertemuan

I II III IV V

1

a. Persiapan

- Observasi tempat pelatihan

- Perkenalan dengan keluarga asuh

- Sosialisasi Program kegiatan

2

b. Pelaksanaan

- Pelatihan pengoperasian

computer

3 c. Evaluasi

22

c. Rasional : Melihat kondisi lingkungan tempat tinggal yang kurang

sehat, akan mempengaruhi kesehatan keluarga yang tinggal di rumah

tersebut. Hal ini terjadi di salah satu keluarga yang berada di

lingkungan Banjar Dinas Serason. Dengan lingkungan yang bersih

tentunya akan meningkatkan kesehatan dari penghuni rumah tersebut.

Maka dari itu diharapkan dengan adanya pembinaan terkait dengan

kesehatan lingkungan tempat tinggal penting untuk disampaikan

kepada keluarga ini.

d. Sifat Program : Rintisan

e. Tujuan Program : Meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan

tempat

tinggal.

f. Sasaran : Putu Bagus Mardika anak dari Keluarga Asuh I Nengah

Sugiantara.

g. Metode Pelaksanaan : Observasi dan wawancara

h. Luaran program : Memberi pembinaan akan pentingnya menjaga

kebersihan lingkungan tempat tinggal, sehingga rumah yang sederhana

bisa tetap sehat dan layak untuk menjadi tempat tinggal.

i. Alokasi Waktu : Waktu 90 menit x 2 pertemuan = 3 jam

j. Jadwal Pelaksanaan : Senin, Rabu

No Keterangan Pertemuan

I II III IV V

1

a. Persiapan

- Penjajakan tempat pembinaan

- Perkenalan

- Sosialisasi Program

b. Pelaksanaan

23

4.2.1.5 Program 3

a. Tema : Pengembangan Sumber Daya Manusia/Pendidikan

b. Nama Program : Bimbingan belajar membaca, menulis, dan berhitung

(CALISTUNG) untuk anak Sekolah Dasar kelas rendah

c. Rasional : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya Pendidikan sangat

berkaitan erat dengan sumber daya manusia. Perkembangan di bidang

pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya

manusia. Kebutuhan akan sumber daya manusia yang handal dan

berkualitas sangat berklaitan dengan persaingan global.

Dengan demikian, Bidang pendidikan digalakkan terus oleh

pemerintah agar masyarakat semakin mudah mencapai kesejahteraan

hidup. Dari kota hingga ke desa sekarang pendidikan telah

berkembang. Begitu juga di desa Pitra Kec. Penebel, pendidikan disini

sudah cukup berkembang. Sebagian besar penduduk desa ini yang

bermata pencaharian sebagai petani telah berusaha meningkatkan masa

depan anak-anak mereka dengan menyekolahkan mereka di lembaga

pendidikan yang pantas. Mengingat pentingnya pendidikan tersebut

maka dirasa perlu mengadakan bimbingan belajar, karena di luar jam

sekolah aktifitas belajar siswa di Desa Pitra kurang efektif. Hal ini

disebabkan oleh aktifitas orang tua yang sibuk mengurus ladang atau

sawah sehingga siswa tidak didampingi ketika belajar di rumah. Tak

sedikit anak-anak sekolah dasar khususnya kelas rendah mengalami

2 - Pembinaan pentingnya kesehatan

- Pembersihan tempat tinggal

3 c. Evaluasi

24

kesulitan dalam membaca, menulis, dan berhitung sehingga anak-anak

akan sulit menerima serta menangkap pembelajaran yang diberikan.

Dengan demikian, bimbingan belajar membaca, menulis, dan

berhitung (CALISTUNG) merupakan aspek penting untuk

meningkatkan kemampuan dan keterampilan penggunaan bahasa dan

kemampuan berhitung. Sehingga, penulis akan melakukan bimbingan

belajar kepada anak ini dengan menggunakan media-media yang

mampu menarik minat siswa dalam membaca, menulis, dan berhitung

(CALISTUNG) seperti menggunakan media kartu huruf dan angka,

media gambar, juga dapat menggunakan teknologi informasi.

d. Sifat Program : Rintisan

e. Tujuan program :

1. Meningkatkan mutu pendidikan di desa pitra,

2. Meningkatkan Akademik Anak Di Bidang Membaca, Menulis,

Dan Berhitung (Calistung),

3. Mahasiswa KKN dapat menerapkan ilmu yang dimiliki

kepada masyarakat serta sebagai bekal ketika nantinya

menjadi tenaga pendidik.

f. Sasaran : Shandy Anak Keluarga Asuh I Gst Putu Budiarta

g. Metode Pelaksanaan : Wawancara dan observasi

h. Luaran Program : Meningkatkan Akademik Anak Di Bidang

Membaca, Menulis, Dan Berhitung (Calistung)

i. Alokasi Waktu Pelaksanaan : Waktu 2 jam x 4 pertemuan = 8 jam

j. Jadwal Pelaksanaan : Dilaksanakan 2 kali pertemuan dalam 1 minggu

No Keterangan Pertemuan

I II III IV V VI

1

a. Persiapan

- Penjajakan tempat pembinaan

- Sosialisasi Program

25

4.2.1.6 Program 4

a. Tema : Pengembangan Sumber Daya Manusia/Pendidikan

b. Nama program : Pelatihan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan

benar.

c. Rasional : Dewasa ini, melihat perkembangan zaman yang sangat

pesat, masyarakat dituntut untuk bisa berbahasa indonesia yang baik

dan benar. Terlebih lagi generasi muda yang terdiri dari pelajar.

Bahasa indonesia sebagai salah satu alat komunikasi yang diharapkan

dapat dikuasai dengan baik oleh para pelajar tersebut. Untuk pelajar

seluruh pelajar sudah diberikan pembelajaran bahasa indonesia di

sekolah. Namun, kurang optimalnya waktu belajar di sekolah

menyebabkan masih banyak siswa yang memerlukan bimbingan dalam

berbahasa indonesia tersebut.

d. Sifat program : rintisan

e. Tujuan program : untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan anak

keluarga asuh dalam berbahasa indonesia yang baik dan benar.

f. Sasaran : Sasaran utama dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah Ade

anak keluarga asuh I Made Susiladana

g. Metode pelaksanaan : Observasi dan wawancara

- Pengumpulan dan pengarahan serta

penentuan jadwal pelaksanaan

Bimbingan Belajar Calistung

2

b. Pelaksanaan

- Pemberian materi Bimbingan Belajar

Calistung

3 c. Evaluasi

26

h. Luaran program : Memberi pembinaan akan pentingnya berbahasa

Indonesia yang baik dan benar, sehingga dapat berkomunikasi dengan

sesama warga dengan benar dan baik.

i. Alokasi Waktu : Waktu 2 jam x 4 pertemuan = 8 jam

k. Jadwal Pelaksanaan : Dilaksanakan 2 kali pertemuan dalam 1 minggu

No Keterangan

Pertemuan

I II III IV V VI

1 Tahap Pra Pelaksanaan

Observasi kondisi dan situasi

keluarga asuh

Identifikasi permasalahan

atau kebutuhan keluarga

asuh

Sosialisasi mengenai

bimbingan belajar Bahasa

Indonesia kepada keluarga

asuh

2 Tahap Pelaksanaan

Memberikan bimbingan

belajar Bahasa Indonesia

kepada anak didik di

keluarga asuh

3 Tahap Pasca Pelaksanaan

Melaksanakan evaluasi

terhadap hasil belajar peserta

didik di keluarga asuh

27

REKAPITULASI PROGRAM KERJA CLUSTER 1 KKN UNDIKSHA DI DESA PITRA TAHUN 2015

No Program Sifat

Program Sasaran

Metode

Pelaksanaan Luaran

Alokasi

Waktu

1 Tema Teknologi

pedesaan/tepat guna

Pelatihan pengoprasian

komputer untuk

meningkatkan

keterampilan anak

keluarga asuh

Rintisan Keluarga

Asuh

Observasi, dan

Wawancara,

Memberi pembinaan akan

pentingnya teknologi

terutama dalam

pengoprasian komputer

sehingga dapat

meningkatkan

keterampilan dan keahlian

anak keluarga asuh.

3 jam

2 Tema Sanitasi dan

Kesehatan Lingkungan

Pembinaan Pentingnya

Kesehatan Lingkungan

Tempat Tinggal

Rintisan Keluarga

Asuh

Observasi dan

wawancara

Memberi pembinaan akan

pentingnya menjaga

kebersihan lingkungan

tempat tinggal, sehingga

rumah yang sederhana

bisa tetap sehat dan layak

untuk menjadi tempat

tinggal.

3 jam

28

3 Tema Pengembangan

Sumber Daya

Manusia/Pendidikan

Bimbingan belajar

membaca, menulis, dan

berhitung (CALISTUNG)

untuk anak Sekolah Dasar

kelas rendah

Rintisan Keluarga

Asuh

Observasi, dan

Wawancara

Meningkatkan Akademik

Anak Di Bidang

Membaca, Menulis, Dan

Berhitung(Calistung)

8 jam

4 Tema Pengembangan

Sumber Daya

Manusia/Pendidikan

Pelatihan penggunaan

bahasa Indonesia yang

baik dan benar.

Rintisan Keluarga

Asuh

Observasi, dan

Wawancara

Memberi pembinaan akan

pentingnya berbahasa

Indonesia yang baik dan

benar, sehingga dapat

berkomunikasi dengan

sesama warga dengan

benar dan baik.

8 jam

29

4.2.2 CLUSTER 2

4.2.2.1 Nama anggota cluster:

1. I Made Swisma Danu Sanjaya

2. Yeni Astuti

3. Ni Putu Puspita Selly Aryati

4. Anak Agung Putri Pradnyawati

5. Ni Nengah Santini

4.2.2.2 Nama dan alamat kepala keluarga asuh yang ditangani

1. I Made Wena/ Banjar Dinas Pohgending Kawan

2. I Wayan Yadnya Putra/ Banjar Dinas Asah Kaja

3. I Made Suartawan/ Banjar Dinas Asah Kaja

4. I Made Nuarta/ Banjar Dinas Pohgending Kawan

5. Ni Nyoman Sukerti/ Banjar Dinas Pohgending Kawan

4.2.2.3 Program 1

a. Tema : Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan

b. Nama Program : Pembinaan Pentingnya Kesehatan Lingkungan

Tempat Tinggal

c. Rasional : Melihat kondisi lingkungan tempat tinggal yang kurang

sehat, akan mempengaruhi kesehatan keluarga yang tinggal di rumah

tersebut. Hal ini terjadi di salah satu keluarga yang berada di

lingkungan Banjar Dinas Poh Gending Kawan. Dengan lingkungan

yang bersih tentunya akan meningkatkan kesehatan dari penghuni

rumah tersebut. Kegemaran dari pemilik rumah untuk berternak hewan

seperti babi seharusnya disertai dengan menjaga kebersihan

kandangnya. Sehingga kesehatan keluarga akan terjaga. Maka dari itu

diharapkan dengan adanya pembinaan terkait dengan kesehatan

lingkungan tempat tinggal penting untuk disampaikan kepada keluarga

ini.

d. Sifat Program : Rintisan

30

e. Tujuan Program : Meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan

tempat tinggal.

f. Sasaran : Keluarga I Made Wena

g. MetodePelaksanaan :

1. Metode wawancara

Penggunaan metode wawancara untuk memperoleh data tentang

karakteristik keluarga asuh dengan mengadakan tanya jawab dan

wawancara secara langsung dengan semua anggota keluarga,

sekaligus memperkenalkan diri serta maksud dan tujuan

diadakannya program kerja yang akan dilaksanakan tersebut.

2. Metode observasi

Penggunaan metode observasi ini dengan mengadakan pengamatan

langsung di lapangan yaitu dengan mengadakan interaksi dengan

anggota keluarga asuh serta mencatat hal-hal penting yang ada di

sekitar lingkungan keluarga yang mendukung terlaksananya dengan

baik proker yang dirancang.

3. Metode Diskusi

Penulis menggunakan metode diskusi ini dalam melakukan

pengenalan dan pendekatan dengan semua anggota keluarga asuh

dengan saling bertukar pikiran terkait dengan kekurangan dan

kelebihan proker yang dirancang sekaligus menimbulkan

kepercayaan dan keharmonisan hubungan anggota keluarga dengan

penulis.

4. Metode terlibat langsung dalam kegiatan

Pelaksanaan metode ini pada saat kegiatan real proker yang

dirancang dengan memperhatikan keterlibatan aktif dari seluruh

anggota keluarga sehingga kedatangan mahasiswa di keluarga

tersebut memberikan manfaat yang positif.

31

h. Luaran program : Memberi pembinaan akan pentingnya menjaga

kebersihan lingkungan tempat tinggal, sehingga rumah yang sederhana

bisa tetap sehat dan layak untuk menjadi tempat tinggal.

i. Alokasi Waktu : Waktu 1 Jam x 4 pertemuan = 4 jam

j. Jadwal Pelaksanaan : Senin, Jumat, Sabtu, Minggu

4.2.2.4 Program 2

a. Tema : Pendidikan/Pembelajaran

b. Nama program : Bimbingan Belajar Calistungbar Berbantuan Media

Permainan

c. Rasional : Peranan mahasiswa dalam pengembangan pendidikan di

masyarakat yaitu diharapkan mampu mengembangkan segala sesuatu

yang dimiliki masyarakat menjadi hal yang bernilai dan diperlukan.

Segala hal yang telah di dapatkan perkuliahan merupakan ilmu yang

sifatnya teoritis. Sehingga kami merasa perlu untuk

No Keterangan Pertemuan

I II III IV

1

a. Persiapan

- Penjajakan tempat pembinaan

- Perkenalan

- Sosialisasi Program

2

b. Pelaksanaan

- Pembinaan pentingnya kesehatan

- Pembersihan tempat tinggal

3 c. Evaluasi

32

mengimplementasikan ilmu-ilmu tersebut dalam dunia nyata, yang

dalam tahap sarjana muda adalah dengan melakukan kerja praktek.

UNDIKSHA merupakan lembaga perguruan tinggi negeri yang

berkonsentrasi pada pembangunan dan penyiapan sumber daya

manusia yang profesional dalam bidang pendidikan dan

mempersiapkan SDM sebagai pendidik untuk menghasilkan lulusan

yang berkualitas sehingga siap bersaing dan dapat berguna bagi

masyarakat. Sebagai lembaga yang terfokus dalam bidang pendidikan,

maka UNDIKSHA dalam program KKN tahun 2015 bergerak dalam

lima tema yaitu pendidikan/pembelajaran, ekonomi kerakyatan,

sanitasi dan kesehatan lingkungan, sosial budaya dan teknologi

pedesaan/tepat guna. Dalam kelima tema tersebut diharapkan dapat

menghasilkan perbaikan pada masyarakat yaitu tercapainya

peningkatan sumber daya manusia yang mampu membangun desa

untuk lebih maju dan dapat diserap oleh dunia kerja.

Desa Pitra merupakan salah satu desa yang berada di

Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Desa Pitra jika dipandang

dari sudut pendidikan, penduduk di desa Pitra sebagian besar adalah

lulusan sekolah dasar dan terdapat beberapa warga yang berusia

produktif belum memiliki pekerjaan. Kemudian terdapat beberapa

anak sekolah dasar yang belum memiliki kemampuan dasar membaca,

menulis dan berhitung, sedangkan di sekolah dasar anak-anak

diharapkan sudah memiliki kemampuan membaca, menulis dan

berhitung. Oleh karena itu pada saat di bangku taman kanak-kanak

peserta didik perlu diajarkan calistung namun tetap terfokus pada

permainan. Untuk mengantisipasi hal tersebut akan diupayakan

program Bimbingan Belajar Calistungbar Berbantuan Media

Permainan. Program bimbingan belajar ini mencakup tentang

mambaca, menulis, berhitung dan menggambar dan terfokus pada

permainan. Selain itu, bimbingan belajar ini didukung dengan media

33

permainan yang dapat menciptakan pembelajaran yang

menyenangkan. Diupayakannya program Bimbingan Belajar

Calistungbar Berbantuan Media Permainan dengan tujuan untuk

meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada anak usia dini

khususnya anak kelas 1 SD di desa Pitra.

d. Sifat program : Rintisan

e. Tujuan program : Untuk memberikan pengetahuan sehingga anak asuh

dari keluarga bapak memiliki pengetahuan dan mampu

mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari Bimbingan Belajar

Calistungbar Berbantuan Media Permainan ke dalam sekolah.

f. Sasaran : Sasaran pelaksanaan program ini adalah Ni Kadek Gita

Cahyani putri dari Bapak Suta Aryanata yang masih mengikuti jenjang

pendidikan SD dan baru menginjak kelas 1 SD.

g. Metode Pelaksanaan :

Adapun beberapa metode dalam pelaksaaan program Bimbingan

Belajar Calistungbar Berbantuan Media Realistik yaitu:

Metode pengumpulan data :

1. Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi

tersebut dilakukan dengan dialog (Tanya jawab) secara lisan, baik

langsung maupun tidak langsung. Metode ini dilakukan dengan

melakukan wawancara pada sumber informasi (kepala desa Pitra).

Penulis juga melakukan wawancara dengan pihak terkait guna

menunjang pengumpulan data awal sebelum membuat usulan

kegiatan program dan pelaksanaan program.

2. Observasi

Metode observasi merupakan suatu metode yang dilakukan dengan

cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis

mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu

34

atau kelompok secara langsung untuk memperoleh informasi lebih

lanjut mengenai keadaan potensi yang dimiliki desa Pitra, sehingga

dapat memperlancar proses pelaksanaan program bimbingan belajar

calistungbar.

Metode pelaksanaan program :

a. Ceramah

Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan

menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada

siswa. Metode ini digunakan pada saat penyampaian materi pada

peserta didik sehingga informasi yang disampaikan dapat

tersalurkan dengan baik.

b. Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran

dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa

tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu. Dalam metode ini

dilakukan pendemontrasian media permainan yang digunakan

untuk mendukung terlaksananya pembelajaran.

c. Tanya jawab

Metode Tanya jawab adalah penyampaian pesan pengajaran

dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa

memberikan jawaban atau sebaliknya siswa diberi kesempatan

bertanya dan guru menjawab pertanyaan-pertanyaan.

d. Penugasan

Pemberian tugas adalah cara dalam proses belajar mengajar

dengan jalan memberi tugas kepada siswa. Metode ini

dilakukan dengan memberikan tugas pada peserta didik untuk

mengerjakan pelatihan soal, seperti mewarnai gambar, membuat

gambar, berhitung, menulis huruf dan membaca huruf.

35

h. Luaran program

Adapun luaran program Bimbingan Belajar Calistungbar Berbantuan

Media Permainan adalah sebagai berikut:

1. Peserta didik mampu mengenal huruf dan angka

2. Peserta didik dapat menggambar bentuk benda

3. Mengarahkan peserta didik kearah yang lebih positif

4. Menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan

5. Meningkatkan kualitas SDM masyarakat desa Pitra

i. Alokasi waktu

Program Bimbingan Belajar Berbantuan Media Permainan ini akan

dilaksanakan dalam 1 minggu terdiri dari 2 kali pertemuan dengan

alokasi waktu 1 jam tiap pertemuan. Pertemuan tersebut meliputi hari

selasa, kamis, sabtu, dan minggu

j. Jadwal pelaksanaan

Adapun jadwal pelaksanaan bimbingan belajar adalah sebagai berikut:

No Keterangan Pertemuan

I II III IV V VI

1

a. Persiapan

- Penjajakan tempat pembinaan

- Sosialisasi Program

- Pengumpulan dan pengarahan serta

penentuan jadwal pelaksanaan

Bimbingan Belajar Calistungbar

2

b. Pelaksanaan

- Pemberian materi Bimbingan Belajar

Calistungbar

3 c. Evaluasi

36

4.2.2.5 Program 3

a) Tema : Pendidikan/Pembelajaran

b) Nama program : Bimbingan Belajar Bahasa Inggris

c) Rasional : Dewasa ini, Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional

sangatlah penting untuk dipelajari. Dapat berkomunikasi menggunakan

Bahasa Inggris sangatlah penting tidak hanya berkaitan dengan bahasa

Inggris sebagai bahasa internasional, namun juga penggunaannya

dalam komunikasi sehari-hari karena kini Bahasa Inggris telah masuk

dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai aspek, contohnya

pendidikan dan teknologi.

Setelah melakukan observasi mengenai situasi dan kebutuhan

keluarga asuh, ditemukan bahwa salah satu anggota keluarga yang

masih duduk di jenjang pendidikan Sekolah Dasar masih memiliki

kompetensi Bahasa Inggris yang dirasa kurang. Kekurangan tersebut

terkait dengan pemenuhan tuntuan penguasaan Bahasa Inggris dasar

untuk pengetahuan dasar anak didik serta tuntutan pemenuhan

pendidikan di sekolah.

Berdasarkan rasional tersebut, maka program kerja yang

ditetapkan untuk membantu keluarga asuh tersebut adalah bimbingan

belajar Bahasa Inggris untuk anak didik dengan jenjang pendidikan

Sekolah Dasar.

d) Sifat program : Rintisan

e) Tujuan program :

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kompetensi

Bahasa Inggris anak didik di keluarga asuh dengan memberikan

bimbingan, arahan, dan bantuan dalam belajar.

f) Sasaran :

Sasaran dari program ini adalah Ni Putu Ayu Sintya Ningsih anggota

keluarga asuh dari Bapak I Made Suartawanyang masih mengikuti

jenjang pendidikan SD, memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang

37

cukup rendah, dan berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi

menengah ke bawah..

g) Metode pelaksanaan :

Metode pelaksanaan dari program ini adalah sebagai berikut.

1) Tahap Pra Pelaksanaan:

a. Observasi

Pelaksanaan metode observasi dilaksanakan dengan

mengunjungi langsung kediaman keluarga asuh dan

melakukan pengamatan demi melihat kondisi dan situasi

keluarga asuh.

b. Identifikasi

Setelah melaksanakan proses observasi, kegiatan dilanjutkan

dengan proses identifikasi masalah atau kebutuhan dengan

melaksanakan wawancara dan diskusi dengan anggota

keluarga asuh terkait perancangan program kerja serta

menjalin hubungan yang terbuka, saling percaya, dan

harmonis dengan keluarga asuh.

c. Sosialisasi program kerja

Sosialisasi program kerja dilaksanakan pada saat program

kerja telah selesai disusun berdasarkan permasalahan yang

dialami atau kebutuhan yang dimiliki oleh keluarga asuh telah

diobservasi dan berhasil diidentifikasi. Sosialisasi program

kerja keluarga asuh dilaksanakan agar keluarga asuh

mengetahui permasalahan atau kebutuhan apa saja yang telah

berhasil diidentifikasi dan program kerja apa yang akan

dilaksanakan demi membantu keluarga asuh terkait

permasalahan atau kebutuhan yang dimiliki.

2) Tahap Pelaksanaan

a. Terlibat langsung

38

Melaksanakan program kerja selama kegiatan KKN

berlangsung dengan terlibat langsung dalam kegiatan

pembelajaran Bahasa Inggris berupa bimbingan belajar atau

les kepada anak didik dalam keluarga asuh.

3) Tahap Pasca Pelaksanaan

4) Evaluasi

Proses evaluasi dilaksanakan setelah proses kegiatan bimbingan

belajar telah beberapa kali dilakukan demi mengetahui

keberhasilan siswa dalam memahami materi-materi pembelajaran

yang diberikan serta keberhasilan perserta KKN dalam

melaksanakan program kerja.

h) Luaran program.

Luaran dari program ini adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan motivasi anak dalam belajar, terutama dalam

belajar Bahasa Inggris.

2. Meningkatkan kemampuan dan kompetensi anak didik di keluarga

asuh dalam bidang Bahasa Inggris.

3. Mengenalkan metode bimbingan belajar yang lebih bervariasi,

konvensional, dan intensif kepada keluarga asuh.

i) Alokasi waktu pelaksanaan

Alokasi waktu pelaksanaan program kerja ini adalah lebih kurang 6

jam sampai program kegiatan KKN berakhir dengan rincian waktu 1

jam x 6 pertemuan.

j) Jadwal pelaksanaan

Jadwal pelaksanaan program disesuaikan dengan kebutuhan anak didik

di keluarga asuh dengan rincian sebagai berikut.

No Keterangan

Pertemuan

I II III IV V VI

1 Tahap Pra Pelaksanaan

39

Observasi kondisi dan situasi

keluarga asuh

Identifikasi permasalahan

atau kebutuhan keluarga

asuh

Sosialisasi mengenai

bimbingan belajar Bahasa

Inggris kepada keluarga asuh

2 Tahap Pelaksanaan

Memberikan bimbingan

belajar Bahasa Inggris

kepada anak didik di

keluarga asuh

3 Tahap Pasca Pelaksanaan

Melaksanakan evaluasi

terhadap hasil belajar peserta

didik di keluarga asuh

4.2.2.6 Program 4

a. Tema : teknologi pedesaan/tepat guna

b. Nama program : Pelatihan pengoprasian komputer dan penggunaan

internet untuk browsing, searching, dan pembuatan e-mailguna

meningkatkan keterampilan anak keluarga asuh

c. Rasional : Dewasa ini, melihat perkembangan teknologi yang sangat

pesat, masyarakat dituntut untuk melek akan perkembangan zaman.

Terlebih lagi generasi muda yang terdiri dari pelajar. Komputer

sebagai salah satu media perkembangan teknologi diharapkan dapat

dikuasai dengan baik oleh para pelajar tersebut. Untuk pelajar tingkat

40

SMP dan SMA sudah diberikan pembelajaran komputer di sekolah.

Namun, kurang optimalnya waktu belajar di sekolah menyebabkan

masih banyak siswa yang memerlukan bimbingan dalam pengoprasian

komputer tersebut. Terlebih lagi, saat ini dalam pengiriman tugas

kepada guru ataupun ujian sudah banyak yang menggunakan media

online yaitu internet. Maka pelajar tersebut hendaknya memiliki

keahlian untuk membuat akun sendiri dan mampu mengoperasikan e-

mail. Dengan demikian, program pelatihan ini dapat meningkatkan

keahlian anak keluarga asuh dalam pengoperasian komputer dan

penggunaan internet untuk browsing, searching, pembuatan e-mail.

e. Sifat program : rintisan

f. Tujuan program : untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan anak

keluarga asuh dalam pengoperasian komputer dan internet untuk

browsing, searching dan pembuatan e-mail.

g. Sasaran : Sasaran utama dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah Ni Luh

Gede Padmawati anak dari Bapak I Made Nuarta .

h. Metode pelaksanaan :

Penggunaan metode wawancara untuk memperoleh data tentang

karakteristik keluarga asuh dengan mengadakan tanya jawab dan

wawancara secara langsung dengan semua anggota keluarga, sekaligus

memperkenalkan diri serta maksud dan tujuan diadakannya program

kerja yang akan dilaksanakan tersebut.

1. Metode observasi

Penggunaan metode observasi ini dengan mengadakan pengamatan

langsung di lapangan yaitu dengan mengadakan interaksi dengan

anggota keluarga asuh serta mencatat hal-hal penting yang ada di

sekitar lingkungan keluarga yang mendukung terlaksananya dengan

baik proker yang dirancang.

41

2. Metode Diskusi

Penulis menggunakan metode diskusi ini dalam melakukan

pengenalan dan pendekatan dengan semua anggota keluarga asuh

dengan saling bertukar pikiran terkait dengan kekurangan dan

kelebihan proker yang dirancang sekaligus menimbulkan

kepercayaan dan keharmonisan hubungan anggota keluarga dengan

penulis.

3. Metode terlibat langsung dalam kegiatan

Pelaksanaan metode ini pada saat kegiatan real proker yang

dirancang dengan memperhatikan keterlibatan aktif dari seluruh

anggota keluarga sehingga kedatangan mahasiswa di keluarga

tersebut memberikan manfaat yang positif.

i. Luaran program : diharapkan anak keluarga asuh memiliki

keterampilan dan keahlian untuk pengoperasian komputer dan internet

untuk browsing, searching dan pembuatan e-mail.

j. Alokasi waktu pelaksanaan :

Alokasi waktu yang direncanakan dalam pelaksanaan program ini

yaitu dua hingga tiga kali pertemuan setiap minggunya. Kegiatan ini

dilaksanakan dengan rincian waktu setiap pertemuan adaah 60 menit.

Jadi pelaksanaan program ini setara dengan 5 jam.

k. Jadwal pelaksanaan :

Jadwal pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut:

No. Keterangan

Pertemuan

I II III IV V

1

a. Persiapan

- Observasi tempat pelatihan

- Perkenalan dengan keluarga asuh

- Sosialisasi Program kegiatan

42

4.2.2.7 Program 5

a. Tema : Sosial Budaya

b. Nama program : Bantuan Sosial

c. Rasional : Sebagian besar masyarakat di desa Pitra sudah tergolong

maju, namun masih ada beberapa masyarakat khususnya Ni Nyoman

Sukerti (85 tahun) yang bertempat tinggal di Banjar Dinas Pohgending

Kawan keadaannya sangat memperihatinkan. Dari observasi yang

dilakukan, diketahui bahwa Ni Nyoman Sukerti tinggal seorang diri

tanpa adanya sanak saudara sehingga dalam menjalani kehidupan

sehari-harinya dirasa sangat berat. Hal tersebut dilihat dari pekarangan

rumahnya yang kurang terawat dan keadaan perekonomiannya sangat

memperhatinkan. Melihat keadaan tersebut, maka

diperlukannyaberupa bantuan dan motivasi untuk Ibu Ni Nyoman

Sukerti dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

d. Sifat program : Rintisan

e. Tujuan program : untuk memberikan bantuan dan motivasikepada

keluarga asuh Ni Nyoman Sukerti dalam menjalani kehidupan sehari-

harinya.

f. Sasaran : Sasaran dari program ini adalah keluarga asuh yaitu Ni Ketut

sukerti

2

b. Pelaksanaan

- Pelatihan pengoperasian

komputer dan internet untuk

browsing, searching dan

pembuatan e-mail

3 c. Evaluasi

43

g. Metode Pelaksanaan :

1. Metode wawancara

Penggunaan metode wawancara untuk memperoleh data tentang

karakteristik keluarga asuh dengan mengadakan tanya jawab dan

wawancara secara langsung dengan semua anggota keluarga,

sekaligus memperkenalkan diri serta maksud dan tujuan

diadakannya program kerja yang akan dilaksanakan tersebut.

2. Metode observasi

Penggunaan metode observasi ini dengan mengadakan pengamatan

langsung di lapangan yaitu dengan mengadakan interaksi dengan

anggota keluarga asuh serta mencatat hal-hal penting yang ada di

sekitar lingkungan keluarga yang mendukung terlaksananya dengan

baik proker yang dirancang.

3. Metode Diskusi

Penulis menggunakan metode diskusi ini dalam melakukan

pengenalan dan pendekatan dengan semua anggota keluarga asuh

dengan saling bertukar pikiran terkait dengan kekurangan dan

kelebihan proker yang dirancang sekaligus menimbulkan

kepercayaan dan keharmonisan hubungan anggota keluarga dengan

penulis.

4. Metode terlibat langsung dalam kegiatan

Pelaksanaan metode ini pada saat kegiatan real proker yang

dirancang dengan memperhatikan keterlibatan aktif dari seluruh

anggota keluarga sehingga kedatangan mahasiswa di keluarga

tersebut memberikan manfaat yang positif.

h. Luaran program: Luaran yang diharapkan dari program ini

adalahdiharapkan dapat memberikan motivasi dan bantuan sosial

kepada keluarga asuh untuk meringankan kehidupan sehari-harinya.

44

i. Alokasi waktu pelaksanaan : Kegiatan ini akan dilaksanakan 1 jam per

minggu dengan total waktu lebih kurang 4 jam sampai program KKN

berakhir.

j. Jadwal pelaksanaan : Jadwal pelaksanaan program adalah sebagai

berikut

No. Keterangan

Pertemuan

I II III IV

1

a. Persiapan

- Penjajakan tempat tinggal keluarga asuh

- Perkenalan

- Sosialisasi Program

2

b. Pelaksanaan

- Pemberian motivasi dan pembersihan tempat

tinggal

- Membantu mejejahitan

3 c. Evaluasi

45

REKAPITULASI PROGRAM KERJA CLUSTER 2 KKN UNDIKSHA DI DESA PITRA TAHUN 2015

No Program Sifat

Program

Sasaran Metode

Pelaksanaan

Luaran Alokasi

Waktu

1. Tema : Sanitasi dan

Kesehatan

Lingkungan

Pembinaan Pentingnya

Kesehatan Lingkungan

Tempat Tinggal

Rintisan Keluarga I Made

Wena

Wawancara,

observasi, diskusi,

terlibat langsung

Memberi pembinaan akan pentingnya

menjaga kebersihan lingkungan

tempat tinggal, sehingga rumah yang

sederhana bisa tetap sehat dan layak

untuk menjadi tempat tinggal.

4 jam

2. Tema : Pendidikan/

Pembelajaran

Bimbingan Belajar

Calistungbar

Berbantuan Media

Permainan

Rintisan Ni Kadek Gita

Cahyani Anak

dari Bapak I

Wayan Yadnya

Putra

Wawancara,

observasi,

ceramah,

demonstrasi, tanya

jawab, penugasan

1. Peserta didik mampu mengenal

huruf dan angka

2. Peserta didik dapat menggambar

bentuk benda.

3. Mengarahkan peserta didik kearah

yang lebih positif

4. Menciptakan pembelajaran yang

menarik dan menyenangkan

5. Meningkatkan kualitas SDM

masyarakat desa Pitra

6 Jam

46

3. Tema : Pendidikan/

Pembelajaran

Bimbingan Belajar

Bahasa Inggris

Rintisan Ni Putu Ayu

Sintya Ningsih

Anak dari I

Made Suartawan

Observasi,

identifikasi,

sosialisasi, terlibat

langsung, evaluasi.

1. Meningkatkan motivasi anak

dalam belajar, terutama dalam

belajar Bahasa Inggris.

2. Meningkatkan kemampuan dan

kompetensi anak didik di keluarga

asuh dalam bidang Bahasa

Inggris.

3. Mengenalkan metode bimbingan

belajar yang lebih bervariasi,

konvensional, dan intensif kepada

keluarga asuh.

6 jam

4. Tema : teknologi

pedesaan/tepat guna

Pelatihan pengoperasian

computer, penggunaan

internet untuk browsing,

searching, dan

pembuatan e-mail guna

meningkatkan

keterampilan anak asuh

Rintisan Luh Gede

Padmawati Anak

dari Bapak I

Made Nuarta

Wawancara,

observasi, diskusi,

terlibat langsung

diharapkan anak keluarga asuh

memiliki keterampilan dan keahlian

untuk pengoperasian komputer dan

internet untuk browsing, searching

dan pembuatan e-mail

5 Jam

47

5. Tema : Sosial Budaya

Bantuan Sosial

Rintisan Ibu Ni Nyoman

Sukerti

Wawancara,

observasi, diskusi,

terlibat langsung

diharapkan dapat memberikan

motivasi dan bantuan sosial kepada

keluarga asuh untuk meringankan

kehidupan sehari-harinya.

4 Jam

JUMLAH JAM KERJA 25 Jam

48

4.2.3 CLUSTER 3

4.2.3.1 Nama anggota cluster:

1. I Wayan Adiwiguna

2. Ni Ketut Ayu Purnama Sari

3. Ni Made Wida Ariasih

4. Ni Gst Pt Wahyu Suryastuti

4.2.3.2 Nama dan alamat kepala keluarga asuh yang ditangani

1. Wayan Suarnaya/ Banjar Dinas Pitra

2. Nyoman Muger/ Banjar Dinas Pitra

3. I Wayan Arimawan/ Banjar Dinas Nyeleket

4. I Nengah Dwi Antara /Banjar Dinas Nyeleket

4.2.3.3 Program 1

a. Tema : Pendidikan

b. Nama Program : Pelatihan Membaca, Menulis, Berhitung dan

Menggambar.

c. Rasional

Bimbingan belajar membaca, menulis, berhitung dan menggambar

(Calistungbar) merupakan aspek penting untuk meningkatkan

kemampuan dan keterampilan penggunaan bahasa, kemampuan

berhitung dan kemampuan berimajinasi siswa. Sehingga, penulis akan

melakukan bimbingan belajar kepada anak asuh dengan menggunakan

media-media yang mampu menarik minat siswa dalam membaca,

menulis, berhitung dan menggambar (Calistunbar) seperti

menggunakan media kartu huruf dan angka, media gambar, juga dapat

menggunakan teknologi informasi.

d. Sifat Program : Rintisan

e. Tujuan :

1. Meningkatkan mutu pendidikan di desa pitra,

49

2. Meningkatkan Akademik Anak Di Bidang Membaca, Menulis,

Berhitung Dan Menggambar (Calistungbar)

3. Mahasiswa kkn dapat menerapkan ilmu yang dimiliki kepada

masyarakat serta sebagai bekal ketika nantinya menjadi tenaga

pendidik.

f. Sasaran :

Sasaran dari pelaksanaan Program Bimbingan Belajar Membaca,

Menulis, Berhitung dan Menggambar (CALISTUNGBAR) yaitu

keluarga asuh khususnya untuk anak asuh yang masih duduk di kelas

1 SD yaitu Ni Kadek Ayu Lestari.Adapun biodata dari keluarga asuh

yaitu:

Ayah : I Wayan Awimawan

Ibu : Ni Nyoman Rumini

Anak : Ni Kadek Ayu Lestari

g. Metode Pelaksanaan

1) Metode wawancara

Penggunaan metode wawancara untuk memperoleh data tentang

karakteristik keluarga asuh dengan mengadakan tanya jawab dan

wawancara secara langsung dengan anggota keluarga, sekaligus

memperkenalkan diri serta maksud dan tujuan diadakannya

program kerja yang akan dilaksanakan tersebut.

2) Metode observasi

Penggunaan metode observasi ini dengan mengadakan pengamatan

langsung di lapangan yaitu dengan mengadakan interaksi dengan

anggota keluarga asuh serta mencatat hal-hal penting yang ada di

sekitar lingkungan keluarga yang mendukung terlaksananya dengan

baik proker yang dirancang.

3) Metode Diskusi

Penulis menggunakan metode diskusi ini dalam melakukan

pengenalan dan pendekatan dengan semua anggota keluarga asuh

50

dengan saling bertukar pikiran terkait dengan kekurangan dan

kelebihan proker yang dirancang sekaligus menimbulkan

kepercayaan dan keharmonisan hubungan anggota keluarga dengan

penulis.

4) Metode terlibat langsung dalam kegiatan

Pelaksanaan metode ini pada saat kegiatan real proker yang

dirancang dengan memperhatikan keterlibatan aktif dari seluruh

anggota keluarga sehingga kedatangan mahasiswa di keluarga

tersebut memberikan manfaat yang positif.

h. Luaran program

Meningkatkan Akademik Anak Di Bidang Membaca, Menulis,

Berhitung dan Menggambar (Calistungbar)

i. Alokasi waktu pelaksanaan:

1. Waktu 1 jam x 1 pertemuan = 1 jam

2. Waktu 2 jam x 3 pertemuan = 6 jam

j. Jadwal pelaksanaan :

No Kegiatan Pertemuan

Keterangan 1 2 3 4

1 Penjajakan tempat pembinaan,

Sosialisasi Program, Pengumpulan

dan pengarahan serta penentuan

jadwal pelaksanaan Bimbingan

Belajar Calistungbar

1 jam

2 Pemberian bimbingan belajar

untuk Menulis dan membaca dan

dilakukan evaluasi diakhir

pembelajaran.

2 jam

3 Pemberian bimbingan belajar 2 jam

51

4.2.3.4 Program 2

a. Tema : Pendidikan/Pembelajaran

b. Nama program : Pengenalan dan Pelatihan Microsoft Office Word

2010

c. Rasional

Perkembangan teknologi yang semakin canggih, dimana

masyarakat dituntut untuk menguasai teknologi, salah satunya adalah

komputer.Program dasar yang harus kita kuasai adalah Microsoft

Office.Dimana dalam Microsoft Office terdapat berbagai macam

program aplikasi.Salah satunya adalah Microsoft Office

Word2010.Microsoft Office Word2010 adalah sebuah program aplikasi

untuk pengolahan data yang biasa digunakan untuk membuat laporan,

membuat dokumen, membuat surat kabar, membuat label surat,

membuat tabel pada dokumen, dan lan-lain, dimana hal tersebut

dilakukan oleh seluruh instansi.

Oleh karena itu, pelatihan Microsoft Office Word 2010 dirasa

sangat perlu untuk diberikan agar keterampilan terhadap komputer

khususnya orangtua asuh. Sehingga orangtua asuh yang menjabat

sebagai kelian banjar dinas bisa mempergunakan Microsoft Office

Word 2010 ini untuk mengerjakan tugas-tugas kantor.

Universitas Pendidikan Ganesha merupakan lembaga yang

membina dan membentuk para calon pendidik, sehingga dengan

adanya program KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang dilaksanakan di

Desa Pitra, maka mahasiswa dapat menanggulangi masalah

untuk Berhitung dan dilakuna

evaluasi diakhir pembelajaran.

4 Pemberian bimbingan belajar

untuk menggambar dan dilakukan

evaluasi diakhir pembelajaran

2 Jam

52

kependidikan khususnya pengetahuan tentang komputer.Oleh karena

itu, penulis sebagai mahasiswa KKN menerapkan program “Pelatihan

Microsoft Office Word 2010”.

d. Sifat program : Rintisan

Tujuan program : Untuk memperkenalkan dan melatih Bapak Asuh

didalam melaksanakan tugas-tugas sebagai kelian dinas misalnya

tugas dalam membuat dokumen, contohnya surat, laporan dan tugas

lainnya menggunakan Microsoft Office Word 2010.

e. Sasaran : Sasaran dari pelaksanaan Program Pelatihan Microsoft Office

Word 2010 yaitu keluarga asuh khusunya Bapak asuh yang berprofesi

sebagai kelian Banjar Dinas Pitra.Adapun biodata dari keluarga asuh

yaitu:

Ayah : Wayan Suarnaya

Ibu : Putu Herawati

Anak : Putu Heri Sanjaya

Made Darmayuda

f. Metode Pelaksanaan :

1. Metode wawancara

Penggunaan metode wawancara untuk memperoleh data tentang

karakteristik keluarga asuh dengan mengadakan tanya jawab dan

wawancara secara langsung dengan anggota keluarga, sekaligus

memperkenalkan diri serta maksud dan tujuan diadakannya

program kerja yang akan dilaksanakan tersebut.

2. Metode observasi

Penggunaan metode observasi ini dengan mengadakan pengamatan

langsung di lapangan yaitu dengan mengadakan interaksi dengan

anggota keluarga asuh serta mencatat hal-hal penting yang ada di

sekitar lingkungan keluarga yang mendukung terlaksananya

dengan baik proker yang dirancang.

3. Metode terlibat langsung dalam kegiatan

53

Pelaksanaan metode ini pada saat kegiatan real proker yang

dirancang dengan memperhatikan keterlibatan aktif dari seluruh

anggota keluarga sehingga kedatangan mahasiswa di keluarga

tersebut memberikan manfaat yang positif.

g. Luaran program

Adapun luaran yang diharapkan dari program ini adalah

Pengetahuan dasar mengenai Microsoft Office Word 2010 yang

ditujukan kepada Bapak asuh dan Bapak Asuh yang bertugas sebagai

kelian Banjar Dinas Pitra dapat membuat dokumen menggunakan

Microsoft Office Word 2010.

h. Alokasi waktu pelaksanaan

Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini yaitu 1 kali

pertemuan setiap minggunya dimana pertemuan pertama

direncanakan 1 jam, pertemuan kedua dan ketiga selama 2 jam.

Sehingga jika program ini dilaksanakan selama 3 minggu, akan

terdapat tiga kali pertemuan yang setara dengan 5 jam.

i. Jadwal pelaksanaan

No Kegiatan Pertemuan

Keterangan 1 2 3

1 Perkenalan ke rumah orangtua asuh dan

Melakukan observasi mengenai program

1 jam

2 Pengenalan Microsoft Word dan

Pengenalan icon Microsoft Word serta

fungsinya, menyimpan file serta menutup

aplikasi.

2 jam

3 Praktek mengetik, mengatur rata tulisan,

font dan ukuran font, ketebalan tulisan,

Praktek mengatur margin,dan mengatur

ukuran kertas. Dilaksanakan pula evaluasi

2 jam

54

dari keseluruhan pelatihan yang telah

diberikan.

4.2.3.5 Program 3

a. Tema : Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan

b. Nama Program : Pembinaan Pentingnya Kesehatan Diri dan

Kebersihan Lingkungan

c. Rasional

Kesehatan dan kebersihan adalah satu kesatuan yang sangat

menentukan kondisi tubuh dan kondisi kebersihan lingkungan sekitar.

Pembinaan kesehatan diri dan kebersihan lngkungan akan

mengajarkan bagaimana memelihara kebersihan diri serta lingkungan

baik secara fisik maupun mental. Pentingnya menjaga kesehatan diri

dan lingkungan dapat mengindari diri dari penyakit. Kesehatan diri

dapat dilakukan dari hal yan paling sederhana, seperti mencuci tangan,

memotong kuku, mandi bersih, sikat gigi pagi dan malam sebelum

tidur, serta menggunakan sandal atau sepatu kemanapun. Sedangkan

untuk kebersihan lingkungan dapat dilakukan dengan menyap,

mengepel, membuang sampah pada tempatnya, memelihara tanaman,

memisahkan sampah nonorganik dan sampah organik.

Melihat kondisi lingkungan tempat tinggal yang kurang sehat, akan

mempengaruhi kesehatan keluarga yang tinggal di rumah tersebut. Hal

ini terjadi di salah satu keluarga yang berada di lingkungan Banjar

Dinas Nyeleket. Dengan menjaga kebersihan lingkungan tentunya

akan meningkatkan kesehatan diri masing-masing dari penghuni

rumah tersebut. Maka dari itu diharapkan dengan adanya pembinaan

terkait dengan kesehatan diri dan kebersihan lingkungan tempat

tinggal penting untuk disampaikan kepada keluarga ini.

d. Sifat Program: Rintisan

55

e. Tujuan :

Meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan diri sendiri dan

lingkungan sekitar, sehingga kesehatan setiap anggota keluarga

menjadi terjaga serta kebersihan lingkungan akan terjaga.

f. Sasaran:

Sasaran dari pelaksanaan Pembinaan Pentingnya Kesehatan Diri dan

Kebersihan Lingkungan yaitu keluarga asuh di Banjar Dinas

Nyeleket.Adapun biodata dari keluarga asuh yaitu:

Ayah : Nyoman Muger

Ibu : Ni Ketut Sandreg

g. Metode Pelaksanaan : Observasi, wawancara dan diskusi

h. Luaran program : Meningkatnya kesadaran keluarga asuh akan

pentingnya menjaga kesehatan diri dan lingkungan

i. Alokasi waktu pelaksanaan: 1 jam x 5 pertemuan= 5 jam

j. Jadwal pelaksanaan :

No Kegiatan Pertemuan

Keterangan 1 2 3

1 Persiapan yang meliputi observasi tempat

pembinaan dan perkenalan ke keluarga

asuh

1 jam

2 Pelaksanaan Program yaitu pembinaan

tentang kesehatan diri

2 jam

3 Pelaksanaan Program yaitu pembersihan

tempat tinggal. Pada akhir pertemuan ini,

dilakukan evaluasi terhadap program kerja

yang telah dilaksanakan.

2 jam

4.2.3.6 Program 4

a. Tema : Sosial dan Budaya

b. Nama Program : Mejejahitan

56

c. Rasional : Bali dikenal sebagai surganya para pelancong, hal tersebut

disebabkan karena keindahan alam dan tradisi dari pulau Bali. Salah

satu cirri khas dari pulau Bali adalah banyaknya upacara keagamaan

yang ada di Bali. Upacara keagamaan di Bali berkaitan erat dengan

kegiatan mejejahitan. Saat ini, masyarakat Bali semakin jarang untuk

membuat sarana persembahyangan sendiri karena lebih sering

membeli. Hal tersebut menyebabkan semakin pudarnya kemampuan

generasi penerus dalam hal mejejahitan untuk sarana

persembahyangan. Dalam hal ini, kegiatan mejejahitan perlu diajarkan

sejak masih anak-anak agar mudah untuk dilatih kemampuannya.

Dalam kegiatan mejejahitan yang dilaksanakan bersama-sama,

khususnya bersama keluarga maka akan terjadi kebersamaan, duduk

bersama, dan dapat merekatkan hubungan kekeluargaan. Kegiatan

mejejahitan dapat melatih kosentrasi, karena pada saat kegiatan

mejejahitan kita harus berkosentrasi agar apa yang kita buat dapat

terlihat bagus dan mempunyai nilai seni. Dalam menerapkan kegiatan

mejejahitan, secara tidak langsung kita sudah melaksanakan ajeg Bali,

karena kegiatan tersebut dapat tetap menjaga citra Bali, sehingga tidak

terpengaruh dengan perkembangan negatif dari kemajuan gaya hidup

dan teknologi yang semakin canggih.

d. Sifat program : Rintisan

e. Tujuan program:

1. Mengembangkan kemampuan mejejahitan sarana

persembahyangan.

2. Melatih kosentrasi dan menciptakan kebersamaan antara orang-

orang yang ikut dalam kegiatan mejejahitan.

f. Sasaran

Sasaran dari pelaksanaan program mejejahitan yaitu keluarga asuh di

Banjar Dinas Nyeleket. Adapun biodata dari keluarga asuh yaitu:

Ayah : I Nengah Dwi Antara

57

Ibu : Komang Dian Ning Laksmi

Anak : Putu Tari Angganeswari dan Made Jyotisa Yogiswari

g. Metode Pelaksanaan:

1. Metode wawancara

Penggunaan metode wawancara untuk memperoleh data tentang

karakteristik anak asuh dengan mengadakan tanya jawab dan

wawancara secara langsung dengan anak asuh dan orang tuanya,

sekaligus memperkenalkan diri serta maksud dan tujuan

diadakannya program kerja yang akan dilaksanakan tersebut.

2. Metode observasi

Penggunaan metode observasi ini dengan mengadakan pengamatan

langsung di lapangan yaitu dengan mengadakan interaksi dengan

anak asuh serta mencatat hal-hal penting yang ada di sekitar

lingkungan keluarga yang mendukung terlaksananya dengan baik

proker yang dirancang.

3. Metode Diskusi

Penulis menggunakan metode diskusi ini dalam melakukan

pengenalan dan pendekatan kepada anak asuh dan orang tua anak

dengan saling bertukar pikiran terkait dengan kekurangan dan

kelebihan proker yang dirancang sekaligus menimbulkan

kepercayaan dan keharmonisan hubungan keluarga anak asuh

dengan penulis.

4. Metode terlibat langsung dalam kegiatan

Pelaksanaan metode ini pada saat kegiatan real proker yang

dirancang dengan memperhatikan keterlibatan aktif dari seluruh

keluarga anak asuh sehingga kedatangan mahasiswa di keluarga

tersebut memberikan manfaat yang positif.

h. Luaran Program : meningkatnya kesadaran tentang pentingnya

memiliki keterampilan mejejahitan dan anak asuh mampu melakukan

kegiatan mejejahitan yang biasa digunakan dalam persembahyangan.

58

i. Alokasi waktu: Waktu 1 jam x 5 pertemuan = 5 jam.

j. Jadwal Pelaksanaan :

k. No Kegiatan

Pertemuan Keterangan

I II III

1 Persiapan yang meliputi penjajakan

dan perkenalan ke keluaga asuh serta

sosialisasi program dan menentukan

jadwal pelaksanaan

1 jam

2 Melaksanakan kegiatan mejejahitan

sarana persembahyangan (Membuat

Ketupat)

2 jam

3 Melaksanakan kegiatan mejejahitan

sarana persembahyangan (Membuat

Canang). Pada akhir pertemuan ini,

dilakukan pula evaluasi terhadap

program kerja yang telah

dilaksanakan

2 jam

59

REKAPITULASI PROGRAM KERJA CLUSTER 3 KKN UNDIKSHA DI DESA PITRA TAHUN 2015

No Program Sifat

Program Sasaran

Metode

Pelaksanaan Luaran

Alokasi

Waktu

1 Tema

Pendidikan/Pembelajaran

Pelatihan Calistungbar

Rintisan Keluarga

Asuh

Observasi,

Wawancara,Diskusi

dan terlibat

langsung dalam

kegiatan

Membantu

keluarga Asuh

khususnya anak

asuh untuk dapat

membaca,menulis,

menghitung dan

menggambar

7 Jam

2 Tema

Pendidikan/Pembelajaran

Pengenalan dan Pelatihan

Dasar-dasar Microsoft

Office Word 2010

Rintisan Keluarga

Asuh

Observasi,

Wawancara,Diskusi

dan terlibat

langsung dalam

kegiatan

Membatu

Keluarga Asuh

khususnya Bapak

Asuh untuk dapat

MEMAHAMI

dasar-dasar

mengenai

Microsoft Office

Word 2010.

5 Jam

60

3 Tema Sanitasi dan

Kesehatan Lingkungan

Senam dan Pembinaan

Kesehatan Diri

Rintisan Keluarga

Asuh

Observasi,

Wawancara,Diskusi

dan terlibat

langsung dalam

kegiatan

Mengajarkan pola

hidup sehat

dengan

berolahraga

seperti senam dan

lingkungan sehat.

5 Jam

4 Tema Sosial Budaya

Pelatihan Tari Bali

Rintisan Keluarga

Asuh

Observasi,

Wawancara,Diskusi

dan terlibat

langsung dalam

kegiatan

Meningkatkan

kesadaran untuk

melestarikan tari

Bali

5 Jam

61

4.2.4 CLUSTER 4

4.2.4.1 Nama anggota cluster :

a. I Gede Sudarsana

b. Luh Gede Utari Utami Dewi

c. Putu Rini Handayani

d. Luh Putu Ika Mayani

e. I Made Gusnadi

4.2.4.2 Nama dan alamat kepala keluarga asuh yang ditangani

a. I Wayan Mandayasa/ Br. Dinas Pohgending Kangin

b. I Wayan Buana/ Br. Dinas Pohgending Kangin

c. I Gede Sutama/ Br. Dinas Pohgending Kangin

d. I Nyoman Suarta/ Br. Dinas Asah Kelod

e. I Wayan Surtika Yasa/ Br. Dinas Asah Kelod

4.2.4.3 Program 1

a. Tema : Pengembangan Sumber Daya Manusia/Pendidikan

b. Nama Program :“Bimbel Calistung (Bimbingan Belajar Baca, Tulis dan

Hitung)”.

c. Rasional : Globalisasi sekarang ini sudah menyentuh berbagai tatanan

kehidupan umat manusia termasuk pada bidang pendidikan. Hal ini

menyiratkan bahwa pendidikan merupakan salah satu bekal yang penting

bagi manusia untuk menghadapi ketatnya persaingan di era globalisasi

sekarang ini. Mereka yang miskin akan pendidikan, akan tertinggal dengan

mereka yang kaya dengan pendidikan.

Kemampuan dasar yang harus dikuasai semua anak khususnya siswa yang

masih mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar adalah baca, tulis dan

hitung. Namun karena keterbatasan fasilitator dari pihak sekolah dan

motivasi belajar dari orang tua, diri sendiri serta lingkungan disekitarnya,

62

menyebabkan banyak siswa di Desa Pitra belum mampu menguasai ketiga

hal tersebut. Selain itu juga karena kurangnya kesadaran orang tua untuk

memanfaatkan waktu luangnya untuk menemani sang anak untuk belajar.

Dari permasalahan yang terjadi pada keluarga asuh, kami selaku mahasiswa

KKN Undiksha berencana memberikan bimbingan belajar yang bernama

“BimbelCalistung (Bimbingan Belajar Baca, Tulis, dan Hitung)”dirumah

(diluar jam sekolah) serta membantu anak keluarga asuh untuk mengerjakan

tugas rumah yang diberikan guru di sekolah. Melalui program bimbingan

belajar Calistung ini, diharapkan dapat membantu anak keluarga asuh

meningkatkan pemahamannya pada bidang baca, tulis dan hitung. Selain itu,

bimbingan belajar ini secara tidak langsung memberikan manfaat positif

pada siswa untuk dapat memanfaatkan waktu luang melalui kegiatan

bimbingan belajar berupa pembelajaran baca,tulis,hitung.

d. Sifat program : Rintisan

e. Tujuan program :

1. Meningkatkan mutu pendidikan di desa Pitra,

2. Meningkatkan kemampuan akademik anak dalam bidang membaca,

menulis, dan berhitung,

3. Menerapkan ilmu yang telah dimiliki mahasiswa KKN kepada

masyarakat serta sebagai bekal untuk menjadi tenaga pendidik.

f. Sasaran : Anak Keluarga Asuh

g. Metode pelaksanaan : Wawancara dan observasi

h. Luaran program : Adapun luaran yang diharapkaan dari kegiatan Bimbel

Calistung ini adalah membantu anak meningkatkan pemahamannya pada

bidang baca, tulis dan hitung dan memberikan manfaat positif pada siswa

untuk dapat memanfaatkan waktu luang melalui kegiatan bimbingan belajar

berupa pembelajaran baca,tulis,hitung.

63

i. Alokasi waktu : Alokasi waktu yang diberikan untuk kegiatan ini adalah 3

kali pertemuan sekitar 2 jam. Jadi untuk 3 kali pertemuan, alokasi waktunya

adalah 3 x 2 jam= 8 jam.

j. Jadwal pelaksanaan : Dilaksanakan 2 kali dalam 1 minggu

4.2.4.4 Program 2

a. Tema : Pengembangan Sumber Daya Manusia/Pendidikan

b. Nama Program : Pelatihan Seni melipat kertas (Origami)

c. Rasional : Kegiatan seni melipat kertas atau origami sangat menyenangkan,

hanya saja dalam mempelajari seni melipat kertas tidak semudah yang

dibayangkan, dalam kegiatan ini origami dapat mengasah dan

mengembangkan kreativitas, imajinasi, dan intelejensi mereka secara

perlahan-lahan dengan cara dan suasana yang menggembirakan mereka.

No Keterangan Pertemuan

I II III IV V

1

a. Tahap Persiapan

- Penjajakan tempat pembinaan

- Perkenalan

- Sosialisasi Program

2

b. Tahap Pelaksanaan

- Memberikan bimbingan belajar

Calistung pada anak didik keluarga

asuh

- Melatih anak didik keluarga asuh

dengan latihan soal

3 c. TahapEvaluasi

- Melaksanakan evaluasi terhadap hasil

belajar pada anak didik keluarga asuh

64

Belum lagi, bila dibuat secara tekun dan serius dengan bahan kertas yang

bagus bisa menghasilkan model-model yang menarik dan bernilai jual. Disini

juga bisa meningkatkan kegiatan pembelajaran kepada anak-anak, namun

siapa menyangka di balik kegiatan lipat-melipat kertas tersebut ada manfaat

yang luar biasa bagi perkembangan otak. Hal itu tidak hanya berlaku pada

anak-anak, namun juga dapat membantu mengurangi risiko pikun bagi para

lanjut usia. Maka dari itu diharapkan dengan adanya pelatihan seni melipat

kertas atau origami dapat membantu mengasah kreativitas anak-anak .

d. Sifat Program : Rintisan

e. Tujuan Program : Meningkatkan Keterampilan seni melipat kertas pada anak-

anak

f. Sasaran : Ni Made Wiraguna Anak keluarga asuh I Nyoman Suarta

g. Metode Pelaksanaan : Terlibat langsung.

h. Luaran program : Memberi pelatihan seni lipat melipat kertas agar anak-anak

bersemangat dalam melakukan pembelajaran dan bisa melatih keseimbangan

otak, selain itu juga mengajarkan bagaimana berpikir secara sistematis.

i. Alokasi Waktu : Waktu 1 Jam x 5 pertemuan = 5 jam

j. Jadwal Pelaksanaan : 5 kali dalam seminggu

No Keterangan Pertemuan

I II III IV V

1

a. Persiapan

- Penjajakan tempat pembinaan

- Perkenalan

- Sosialisasi Program

2

b. Pelaksanaan

- Memberikan pelatihan seni lipat

melipat kertas

65

4.2.4.5 Program 3

a. Tema : Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan

b. Nama Program : Gerakan Aktif Cuci Tangan Pakai Sabun (CTS)

c. Rasional : Dalam kehidupan sekarang banyak sekali masyarakat yang tidak

menerapkan hidup sehat. Hal tersebut bisa disebabkan karena masyarakat

yang tidak mengerti bagaimana meneraapkan hidup sehat atau bahkan ada

yang mengerti tetapi tidak menerapkannya karena alasan tertentu, misalnya

dikarenakan masalah ekonomi keluarga. Dalam menerapkan hidup sehat,

harusnya masyarakat memulainya dari kebersihan lingkungan terlebih

dahulu. Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang

tidak sehat menjadi berperilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat di

rumah tangga. Perilaku sehat di rumah tangga salah satunya adalah mencuci

tangan pakai sabun.

Program cuci tangan ini adalah merupaakan Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS) dirumah tangga yang merupakan upaya untuk

memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau, dan mampu

melakukan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya,

mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman

penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan khususnya

daerahbanjar dinas Pohgening Kangin.

Kami mahasiswa KKN Undiksha sudah mengobservasi di daerah banjar

Pohgending Kangin, dimana masih banyak penduduk yang tinggal di tempat

- Memberikan apresiasi dalam seni lipat

melipat kertas

3 c. Evaluasi

- Melaksanakan evaluasi terhadap hasil

belajar pelatihan seni lipat melipat

kertas

66

yang kumuh karena sulitnya mendapatkan biaya untuk meghidupi dirinya

dan keluarganya.

Banyak penduduk desa Pohgending Kangin yang tidak

menghiraukan hidup bersih ini, khususnya keluarga I Wayan Mandayasa

mereka sebelum mengonsumsi makanan tidak mencuci tangan terlebih

dahulu. Hal ini mengakibatkan masuknya kuman-kuman ke dalam tubuh

dan membuat mereka sakit perut. Padahal Gerakan aktif mencuci tangan ini

tidak dipunguti biaya dan keluarga mereka juga mempuyai kran air yang

mengalir deras.

Dari permasalahan yang terjadi pada keluarga asuh, kami selaku mahasiswa

KKN Undiksha berencana memberikan pembinaan “Gerakan Aktif Cuci

Tangan Pakai Sabun”. Melalui program ini, diharapkan dapat membantu

keluarga yang menjadikan keluarga I Wayan Manda Yasa untuk hidup

sehat.

d. Sifat program : Rintisan

e. Tujuan program : Tujuan dari program “Gerakan Aktif Cuci Tangan Pakai

Sabun“ meningkatkan pemahaman masyarakat, terutama masyarakat tentang

pentingnya cuci tangan pakai sabun. Khususnya, meningkatkan

pengetahuan, kemauan, dan kemampuan ibu rumah tangga untuk

melaksanakan PHBS berupa gerakan cuci tangan pakai sabun. Efek dari

gerakan ini diharapkan setiap anggota masyarakat meningkatkan kesehatan

dan tidak mudah sakitt. Dengan adanya”Gerakan Aktif Cuci Tangan Pakai

Sabun” ini, pencegahan penyakit menular yang terkait dengan kondisi

lingkungan dapat dicegah.

f. Sasaran : Keluarga Asuh I Wayan Mandayasa

g. Metode pelaksanaan : Observasi dan wawancara

h. Luaran Program : Adapun luaran yang diharapkaan dari kegiatan Gerakan

Cuci Tangan Pakai Sabun ini adalah membantu anak meningkatkan

pemahamannya pada bidang kesehatan dan memberikan manfaat positif

67

pada keluarga asuh untuk dapat memanfaatkan waktu luang melalui kegiatan

Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun.

i. Alokasi waktu : Alokasi waktu yang diberikan untuk kegiatan ini adalah 3

kali pertemuan sekitar 1 jam. Jadi untuk 3 kali pertemuan, alokasi waktunya

adalah 3 x 1 jam= 3 jam.

j. Jadwal pelaksanaan : Dilakukan 5 kali dalam 1 minggu

4.2.4.6 Program 4

a. Tema : Teknologi tepat guna

b. Nama Program : Pelatihan Pengoperasian Komputer Dan

PelatihanMenggunaan Microsoft Word.

c. Rasional : Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era

globalisasi menuntut sumber daya manusia yang berkualitas.

No Keterangan Pertemuan

I II III IV V

1

a. Persiapan

- Penjajakan tempat pembinaan

- Perkenalan

- Sosialisasi Program

2

b. Pelaksanaan

- Memberikan pelatihan gerakan aktif

cuci tangan pakai sabun

3 c. Evaluasi

- Melaksanakan evaluasi terhadap

gerakan aktif cuci tangan pakai sabun

68

Mencari pekerjaan di saat ini semakin sulit. Hal ini disebabkan oleh

kurangnya keterampilan dan pendidikan yang dimiliki masyarakat saat ini.

Salah satu keterampilan yang bisa dijadikan bekal untuk mencari pekerjaan

adalah keterampilan di bidang Komputer. Dengan pengetahuan di bidang

computer maka akan memudahkan mencari pekerjaan maupun membuka

lapangan kerja sendiri.

Karena masih kurangnya pengetahuan anak pada computer di desa Pitra

menjadi latar belakang penulis untuk memberi pengajaran komputer pada anak

desa. Dari permasalahan yang terjadi pada keluarga asuh, kami selaku

mahasiswa KKN Undiksha berencana memberikan Pelatihan yang bernama

“Pelatihan Pengoperasian Komputer dan Pelatihan Menggunaan Microsoft

Word”dirumah (diluar jam sekolah). Melalui program Pelatihan

Pengoperasian Komputer dan Pelatihan Menggunaan Microsoft Word ini,

diharapkan dapat membantu anak keluarga asuhmeningkatkan pemahamannya

pada pengoprasian komputer. Selain itu Pelatihan ini secara tidak langsung

memberikan manfaat positif pada siswa untuk dapat memanfaatkan waktu

luang melalui kegiatan Pelatihan Pengoperasian Komputer Dan Pelatihan

Menggunakan Microsoft Word.

d. Sifat program : Rintisan

e. Tujuan program

Adapun tujuan dari program ini yaitu dapat membantu siswa (anak

keluarga asuh) dalam hal belajar komputer dan penggunaan Microsoft Word

sehingga siswa dapat dengan mudah mengoprasikan komputer untuk

keperluan di zaman sekarang yang sudah serba di komputerisasi

f. Sasaran : I Komang Rama Harisma Dinata anak Keluarga Asuh I Wayan

Surtikayasa

g. Metode pelaksanaan : Observasi dan wawancara

h. Luaran program : Adapun luaran yang diharapkaan dari kegiatan Pelatihan

pengoprasian komputer dan pelatihan menggunakan Microsoft Word ini

69

adalah membantu anak meningkatkan pemahamannya dalam pengoprasian

komputer serta penggunaan Microsoft Word dan memberikan manfaat

positif pada siswa untuk dapat memanfaatkan waktu luang melalui kegiatan

pelatihan berupa Pengoperasian Komputer Dan Pelatihan Menggunaan

Microsoft Word.

i. Alokasi waktu : Alokasi waktu yang diberikan untuk kegiatan ini adalah 3 kali

pertemuan sekitar 2 jam. Jadi untuk 3 kali pertemuan, alokasi waktunya adalah

3 x 2 jam= 6 jam.

j. Jadwal pelaksanaan : dilaksanakan 2 kali dalam 1 minggu

No Keterangan Pertemuan

I II III IV V

1

a. Persiapan

- Penjajakan tempat pembinaan

- Perkenalan

- Sosialisasi Program

2

b. Pelaksanaan

- Memberikan pelatihan pengoperasian

computer

- Memberikan pelatihan menggunakan

Microsoft word

3 c. Evaluasi

- Memberikan evaluasi terhadap hasil

belajar pelatihan pengoperasian

computer

- Memberikan evaluasi terhadap hasil

belajar pelatihan menggunakan

Microsoft word

70

4.2.4.7 Program 5

a. Tema : Sosial Budaya

b. Nama Program : Pembuatan Drainase Limbah Rumah Tangga

c. Rasional : Dalam kehidupan sekarang banyak sekali masyarakat yang tidak

mempunyai drainase di lingkungan maupun pekarangan rumah. Seringkali

saluran drainase seringkali ditudingnya menjadi satu-satunya penyebab

terjadinya genangan atau banjir bila musim hujan datang. Karena sebenarnya

saluran drainase merupakan salah satu bagian dari proses bergulirnya siklus

air. Drainase dalam skala kecil berupa saluran-saluran penampung di sekitar

rumah.

Oleh karena itu, permasalahan-permasalahan dalam pengelolaan

sumber daya air di Desa Pitra khususnya banjar dinas Asah Kelod ini

memerlukan perhatian yang serius. Maka dari itu dibutuhkan suatu program

pengelolaan yang menyeluruh, sehingga keberlangsungan pasokan air di Desa

pitra dapat terpenuhi sepanjang tahun.

Berdasarkan hasil observasi beberapa hari ini. Kami melihat banyaknya titik

di lingkungan banjar Dinas Asah Kelod yang tergenang air dan barang tentu

air tersebut tidak dapat mengalir dengan semestinya. Setelah kami telaah,

ternyata sumber dari permasalahan terebut ada pada system drainase yang

tidak efektif. Oleh sebab itu, kami menuangkan ide pada program ini, agar

solusi terbaik bagi penanggulangan masalah drainase tersebut dapat terlaksana

sebagaimana mestinya.

Dari permasalahan yang terjadi pada keluarga asuh, kami selaku

mahasiswa KKN Undiksha berencana memberikan pembinaan “Pembuatan

Drainase Limbah Rumah Tangga “. Melalui program ini, diharapkan dapat

membantu keluarga yang menjadikan keluarga I Nyoman Suarta untuk hidup

sehat.

d. Sifat program : Rintisan.

71

e. Tujuan program : Tujuan dari program “Pembuatan Drainase Limbah Rumah

Tangga “ untuk mengalirkan air permukaan ke badan air (sumber air

permukaan dan bawah permukaan tanah) atau bangunan resapan. Selain itu

sebagai pengendali kebutuhan air permukaan dengan tindakan untuk

memperbaiki daerah becek, genangan air, dan banjir. Tujuan utama dari

program ini yaitu menemukan solusi terbaik menanggulangi masalah drainase,

dan menambah wawasan pengetahuan tentang pembuatan drainase limbah

rumah tangga dan penaggulangannya.

f. Sasaran : Keluarga Asuh I Gede Sutama

g. Metode pelaksanaan : Wawancara dan observasi

h. Luaran program

Adapun luaran yang diharapkaan dari kegiatan Pembuatan Drainase

Limbah Rumah Tangga ini adalah membantu keluarga asuh meningkatkan

pemahamannya pada bidang Sosial budaya dan memberikan manfaat positif

pada keluarga asuh untuk dapat memanfaatkan waktu luang melalui kegiatan

Pembuatan Drainase Limbah Rumah Tangga.

i. Alokasi waktu

Alokasi waktu yang diberikan untuk kegiatan ini adalah 6 kali

pertemuan sekitar 1 jam. Jadi untuk 6 kali pertemuan, alokasi waktunya adalah

6 x 1 jam= 6 jam.

j. Jadwal pelaksanaan

No Keterangan Pertemuan

I II III IV V

1

a. Persiapan

- Penjajakan tempat pembinaan

- Perkenalan

- Sosialisasi Program

72

2

b. Pelaksanaan

- Memberikan pelatihan pembuatan

drainase limbah rumah tangga.

3 c. Evaluasi

- Memberikan evaluasi terhadap

pembuatan drainase limbah rumah

tangga

73

REKAPITULASI PROGRAM KERJA CLUSTER 4 KKN UNDIKSHA DI DESA PITRA TAHUN 2015

No Program Sifat Program Sasaran Metode

Pelaksanaan Luaran

Alokasi

Waktu

1 Tema Pengembangan

Sumber Daya

Manusia/Pendidikan

Bimbel Calistung

( Bimbingan Belajar

Baca Tulis dan Hitung)

Rintisan Keluarga

Asuh

Observasi, dan

Wawancara,

Membantu anak meningkatkan

pemahamannya pada bidang baca,

tulis dan hitung dan memberikan

manfaat positif pada siswa untuk

dapat memanfaatkan waktu luang

melalui kegiatan bimbingan

belajar berupa pembelajaran

baca,tulis,hitung.

6 jam

2 Tema Pengembangan

Sumber Daya

Manusia/Pendidikan

Pelatihan Seni melipat

kertas (Origami)

Rintisan Keluarga

Asuh

Observasi dan

wawancara

Memberi pelatihan seni lipat

melipat kertas agar anak-anak

bersemangat dalam melakukan

pembelajaran dan bisa melatih

keseimbangan otak, selain itu juga

mengajarkan bagaimana berpikir

secara sistematis.

5 jam

3 Tema Sanitasi dan

Kesehatan Lingkungan

Rintisan Keluarga

Asuh

Observasi, dan

Wawancara

Membantu anak meningkatkan

pemahamannya pada bidang

3 jam

74

Gerakan Aktif Cuci

Tangan Pakai Sabun

kesehatan dan memberikan

manfaat positif pada keluarga

asuh untuk dapat memanfaatkan

waktu luang melalui kegiatan

Gerakan Cuci Tangan Pakai

Sabun.

4 Tema Teknologi

pedesaan/tepat guna

Pelatihan

Pengoperasian

Komputer Dan

PelatihanMenggunaan

Microsoft Word.

Rintisan Keluarga

Asuh

Observasi, dan

Wawancara

membantu anak meningkatkan

pemahamannya dalam

pengoprasian komputer serta

penggunaan Microsoft Word dan

memberikan manfaat positif pada

siswa untuk dapat memanfaatkan

waktu luang melalui kegiatan

pelatihan berupa Pengoperasian

Komputer Dan Pelatihan

Menggunakan Microsoft Word.

6 jam

5 Tema Sosial Budaya

Pembuatan Drainase

Limbah Rumah Tangga

Rintisan Keluarga

Asuh

Observasi dan

Wawancara

membantu keluarga

asuhmeningkatkan

pemahamannya pada bidang

Sosial budaya dan memberikan

6 jam

75

manfaat positif pada keluarga

asuh untuk dapat memanfaatkan

waktu luang melalui kegiatan

Pembuatan Drainase Limbah

Rumah Tangga.

76

BAB V

HASIL PELAKSANAAN PROGRAM

5.1 Hasil Pelaksanaan Program Kerja Desa

5.1.1 Tema : Sanitasi Dan Kesehatan Lingkungan

Nama Program : GO CLEAN And GREEN

A. Hasil-Hasil Yang Dicapai

Program Go Clean and Green adalah program rintisan Mahasiswa KKN

UNDIKSHA terkait dengan pembersihan lingkungan Desa Pitra. Mahasiswa KKN

UNDIKSHA berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan pembersihan serta gotong royong

bersama dengan staff desa, lingkungan, warga, maupun Sekaa Truna Truni yang ada di

Desa Pitra. Kegiatan-kegiatan yang telah diikuti oleh Mahasiswa KKN UNDIKSHA

terkait program Go Clean and Green adalah sebagai berikut:

No Hari/Tanggal Kegiatan

1 Kamis, 2 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and

Green, yaitu membersihkan lingkungan di

seputaran Kantor Perbekel Desa Pitra.

2 Jumat, 3 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and

Green, yaitu mengecat ulang papan nama Kantor

Perbekel Desa Pitra, papan-papan atribut Desa

Pitra, dan tiang bendera di Kantor Perbekel Desa

Pitra.

3 Sabtu, 4 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and

Green, yaitu melaksanakan kegiatan gotong-

royong permbersihan di seputaran Banjar Dinas

Serason bersama STT Yowana Jaya Laksana.

4 Minggu, 5 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and

Green, yaitu melaksanakan gotong-royong

pembersihan serta pembuatan saluran air atau

drainase di Banjar Dinas Pohgending

77

5 Senin, 6 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and

Green, yaitu melaksanakan gotong-royong

pembersihan serta pembuatan saluran air atau

drainase di Dusun Nyeleket.

6 Selasa, 7 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and

Green, yaitu melaksanakan gotong-royong

pembersihan di Banjar Dinas Nyuling.

7 Rabu, 8 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and

Green, yaitu membersihkan lingkungan di

seputaran Kantor Perbekel Desa Pitra serta

membuat tulisan “Om Swastyastu” di pintu masuk

Kantor Perbekel Desa Pitra.

8 Sabtu, 11 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and

Green, yaitu kegiatan ngayah pembersihan di Pura

Desa di Banjar Dinas Pitra.

9 Minggu, 19 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and

Green, yaitu membersihkan lingkungan di

seputaran Kantor Perbekel Desa Pitra.

10 Senin, 20 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and

Green, yaitu melaksanakan gotong-royong

pembersihan di Banjar Dinas Asah Kaja.

11 Selasa, 21 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and

Green, yaitu melaksanakan gotong-royong

pembersihan di Banjar Dinas Asah Kelod.

12 Rabu, 29 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and

Green, yaitu membuat papan nama organisasi-

organisasi Desa Pitra.

13 Kamis, 30 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and

Green, yaitu melanjutkan kegiatan membuat

papan nama organisasi-organisasi Desa Pitra.

78

B. Hambatan Pelaksanaan Program

Dari pengamatan terhadap kegiatan Go Clean and Green yang telah dilaksanakan,

hambatan-hambatan ditemui dalam pelaksanaan program adalah sebagai berikut :

1. Alat-Alat Kerja

Alat-alat kerja yang digunakan dalam kegiatan Go Clean and Green didapat

langsung dari Kantor Perbekel Desa Pitra serta masing-masing banjar dinas yang

merupakan lokasi kegiatan. Alat-alat yang tersedia cukup terbatas sehingga dalam

pelaksanaan kegiatan berlangsung lebih lama dikarenakan penggunaan alat-alat yang

harus bergiliran.

2. Kekurangan Tenaga

Dalam melaksanakan kegiatan Go Clean and Green yang berupa pembuatan

saluran air atau drainase, tenaga laki-laki sangat dibutuhkan karena kegiatan yang

dilaksanakan cukup berat dan memerlukan banyak tenaga. Dikarenakan anggota

kelompok KKN yang terdiri atas 6 orang laki-laki dan 12 perempuan, serta warga

banjar yang terdiri atas bapak-bapak berjumlah tidak terlalu banyak menyebabkan

kegiatan berlangsung lebih lama. Oleh karena itu, tambahan tenaga laki-laki

sesungguhnya sangat dibutuhkan.

5.1.2 Tema : Sanitasi Dan Kesehatan Lingkungan

Nama Program : Pelatihan Senam Pramuka

A. Hasil-Hasil Yang Dicapai

Pelaksanaan program kerja yang bertema Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan

yaitu Pelatihan Senam Pramuka ini diselenggarakan di Sekolah Dasar (SD) yang

terdapat di Desa Pitra. Sekolah Dasar yang menjadi sasaran program kerja Pelatihan

Senam Pramuka ini adalah seluruh siswa dan siswi di SD N 1 Pitra, dan SD N 2 Pitra.

Dalam pelaksanaan program kerja kelompok Pelatihan Senam Pramuka yang telah

dilaksanakan, adapun hasil serta hambatan-hambatan yang ditemukan dalam

melaksanakan program ini.

Pelaksanaan program ini dimulai dengan sosialisasi program Pelatihan Senam

Pramuka bersamaan dengan sosialisasi program kerja Sikat Gigi Bersama yang

dilakukan di Sekolah Dasar dengan terjun langsung ke sekolah masing-masing dan

79

bertemu langsung dengan Kepala Sekolah disetiap Sekolah Dasar yang berada di

Desa Pitra. Alasan dipilihnya Pelatihan Senam Pramuka untuk anak SD dbandingkan

dengan senam yang lain karena senam tersebut merupakan senam yang cocok

diberikan untuk anak SD dan sering dilombakan tingkat Kabupaten, Provinsi, dan

Nasional, selain itu belum pernah diberikan di SD yang ada di Desa Pitra.

“Pelatihan Senam Pramuka” mulai dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 2015.

Program kerja ini dilaksanakan selama 4 minggu yang dimulai dari minggu pertama

Bulan Juli sampai minggu keempat Bulan Juli. Berhubung pada bulan Juli seluruh

siswa masih dalam suasana libur sekolah, maka kami melaksanakan pelatihan di

banjar dinas yang ada di Desa Pitra. Pelatihan senam pramuka kami lakukan dengan

menggabungkan beberapa banjar dinas yang jaraknya berdekatan untuk lebih

mengefisienkan waktu dan tenaga.

Dalam satu minggu program ini dilaksanakan dua kali, yaitu hari Minggu pagi

pukul 07:30 – 08:30 di Banjar Dinas Serason yang digabung dengan Banjar Dinas

Pohgening Kangin, Pohgening Kauh, dan Nyuling. Begitu juga di hari yang sama

namun pada sore hari pukul 16:30 – 17:30, pelatihan senam pramuka di Banjar Dinas

Nyuling yang digabung dengan Banjar Dinas Nyeleket, Pitra, Asah Kaje, dan Asah

Kelod. Sementara itu untuk di SD N 1 Pitra dilaksanakan pelatihan senam pramuka

pada Selasa, 28 Juli 2015 dan Jumat, 31 Juli 2015. Untuk di SD N 2 Pitra,

pelaksanaan latihan dilaksanakan pada Rabu, 29 Juli 2015 dan Sabtu, 1 Agustus

2015.

Alokasi waktu untuk satu kali pertemuan adalah 1 jam dan program Pelatihan

Senam Pramuka ini akan dilaksanakan sebanyak empat kali di seluruh banjar dinas

dan dua kali pertemuan di SD N 1 Pitra dan SD N 2 Pitra. Jadi jumlah pertemuan

keseluruhan yakni 6 jam, dimulai dari pukul 07.30 WITA sampai dengan pukul 08.30

WITA untuk pagi dan 17.00 WITA sampai dengan pukul 18.00 WITA. Pada saat

pelatihan senam pramuka seluruh peserta diinstruksikan untuk berbaris dan

merentangkan tangan. Pelatihan Senam Pramuka yang diajarkan terlebih dahulu tanpa

menggunakan musik dimulai dari pemanasan, inti, dan pendinginan kemudian

dilanjutkan dengan menggunakan musik.

80

B. Hambatan Pelaksanakan Program

Dari hasil pengamatan, bimbingan belajar tentang Pelatihan Senam Pramuka

sudah berlangsung dengan baik, namun masih ada beberapa kendala yang dihadapi,

antara lain:

1. Waktu pelaksanaan

Karena waktu yang dialokasikan hanya 5 jam banyak dari siswa belum hafal

terkait Senam Pramuka. Apalagi ditambah dengan waktu pelatihan yang hanya

disediakan 1 jam untuk masing-masing pertemuan sangat kurang untuk latihan

yang dibagi menjadi pemanasan, inti dan pendinginan.

2. Tempat pelaksanaan

Sesuai dengan pemaparan diatas bahwa jadwal pelatihan senam yang seharusnya

dilakukan di SD berbenturan dengan libur sekolah, maka pelaksanaan Pelatihan

Senam Pramuka di laksanakan di banjar dinas di Desa Pitra. Desa Pitra memiliki

8 banjar dinas, maka dari itu untuk pelaksanaan pelatihan senam pramuka

dilakukan dengan menggabungkan beberapa banjar menjadi satu tempat.

Ketersediaan lahan yang kurang memadai mengakibatkan banyak anak-anak yang

tidak bisa bergerak dengan leluasa.

5.1.3 Tema : Sanitasi Dan Kesehatan Lingkungan

Nama Program : Sikat GIGI Bersama

A. Hasil-Hasil Yang Dicapai

Pelaksanaan program kerja yang bertema Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan

yaitu Sikat Gigi Bersama ini diselenggarakan di SD N 2 Pitra pada Rabu, 29 Juli 2015.

Dalam pelaksanaan program kerja kelompok yakni Sikat Gigi Bersama ini melibatkan

seluruh siswa-siswi SD N 2 Pitra dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Pada program ini,

siswa SD N 2 Pitra membawa sikat gigi, pasta gigi, dan satu buah gelas untuk diri mereka

masing-masing. Program Sikat Gigi Bersama ini dipiih sebagai program kelompok,

dengan alasan bahwa kebersihan diri pada umunya dimulai dari hal terkecil, seperti sikat

gigi, cuci tangan, potong kuku, dan lain sebagainya. Kemudian dilihat dari faktor anak

usia sekolah dasar kurang memiliki kesadaran akan kesehatan gigi. Terlihat bahwa

hampir sebagian besar memiliki gigi yang rusak, hitam, dan berlubang.

81

Pelaksanaan program ini dimulai dengan memberi informasi atau materi terkait

cara menyikat gigi secara baik dan benar. Setelah pemberian informasi atau materi

tersebut, siswa diarahkan menuju lapangan yang berada tepat di depan sekolah untuk

mempraktikkan apa yang telah diinformasikan sebelumnya. Sambil mengikuti instruksi

yang diberikan, siswa SD N 2 Pitra mengikuti dengan baik kgiatan sikat gigi bersama ini.

Dengan terlaksananya program sikat gigi bersama ini, siswa diharapkan memiliki

kesadaran akan kebersihan dan kesehatan gigi mereka masing-msing dengan cara

menyikat gigi secara baik dan benar.

B. Hambatan Pelaksanaan Program

Adapun hambatan dalam pelaksanaan program Sikat Gigi Bersama yaitu:

1. Perlengkapan

Dalam pelaksaan program ini, siswa SD N 2 Pitra masih membawa peralatan

untuk sikat gigi bersama ini seperti sikat gigi, pasta gigi dan gelas sendiri.

Sehingga siswa kerepotan untuk membawa perlengkapan tersebut, bahkan ada

beberapa siswa yang tidak membawa pasta gigi dan gelas.

5.1.4 Tema : Teknologi Tepat Guna / Pedesaan

Nama Program : Pembuatan Website

A. Hasil – Hasil Yang Dicapai

Pelaksanaan kegiatan teknologi tepat guna yaitu pembuatan website Desa Pitra

dilakukan pada waktu yang tidak menyesuaikan dengan jadwal yang dimiliki. Tempat

pelaksanaan kegiatan ini berlangsung di Kantor Desa Pitra dan juga posko KKN

Undiksha Desa Pitra. I Nengah Dwi Antara, ST sebagai Kepala Desa Pitra sangat

antusias menerima kegiatan teknologi tepat guna ini. Hal ini terbukti dengan

dimudahkannya dalam mencari informasi tentang Desa Pitra.

Dalam Pelaksanaan kegiatan ini, dalam pelaksanaannya dikerjakan oleh

Mahasiswa yang memahami tentang pembuatan website ini dan mahasiswa yang lain

membantu dalam pencarian potensi Desa Pitra, kegiatan setiap Dusun di Desa Pitra dan

berita – berita yang diperlukan dalam website tersebut. Maka dari itu penulis berharap

website ini berguna bagi masyarakat luar untuk mengetahui bagaimana keadaan Desa

82

Pitra, sehingga nantinya dapat bermanfaat untuk Desa Pitra dalam memberikan informasi

kepada masyarakat yang ingin mengetahui bagaimana keadaan Desa Pitra.

B. Hambatan Pelaksanaan Program

Dari hasil pengamatan, kegiatana teknologi tepat guna pembuatan website

Desa Pitra berlangsung baik, namun masih ada beberapa kendala yang dihadapi,

antara lain :

1. Waktu pelaksanaan

Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pembuatan website meliputi

identifikasi kebutuhan program, pembuatan database, rancangan website,

pembuatan code program dan selanjutnya memasukkan data di website. Sehingga

waktu 10 jam dirasa sangat kurang, oleh karena itu pembuatan website ini

dilaksanakan dengan memanfaatkan waktu luang Tim KKN.

5.1.5 Tema : Pendidikan/Pembelajaran

Nama Program : KKN Goes To School

A. Hasil – Hasil Yang Dicapai

Pelaksanaan kegiatan KKN Goes to School dilakukan mulai tanggal 27 Juli –

01 Agustus 2015. Kegiatan ini dilaksanakan pada jam efektif sekolah.pada pagi hari

mulai jam 08.00 – selesai, bertempat di SDN 1 Pitra dan SDN 2 Pitra.Sasaran dari

kegiatan ini adalah seluruh siswa di SDN 1 Pitra dan SDN 2 Pitra. KKN Goes to

School ini bertujuan untuk membantu guru dalam proses pembelajaran,

mengembangkan keterampilan dan memberi motivasi para peserta didik untuk

meningkatkan prestasinya.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, mahasiswa KKN dapat membantu

memberikan materi terkait dengan pembelajaran yang sedang berlangsung hari itu,

serta membantu dalam memberikan motivasi kepada peserta didik. Mengingat

kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat dari

kurangnya perhatian siswa saat mengikuti pembelajaran di kelas. Maka dari itu

penulis berharap para peserta didik memiliki motivasi tinggi dalam mengikuti

pembelajaran sehingga nantinya hasil belajar siswa menjadi lebih baik dan dapat

meningkat.

83

Adapun Jadwal kegiatan KKN Goes to School adalah sebagai berikut :

No Hari/ Tanggal Waktu

1 Senin (27 Juli 2015) 08.00

2 Selasa (28 Juli 2015) 08.00

3 Rabu (29 Juli 2015) 08.00

4 Kamis (30 Juli 2015) 08.00

5 Jumat (31 Juli 2015) 08.00

6 Sabtu (1 Agustus 2015) 08.00

B. Hambatan Pelaksanaan Program

Dari hasil pengamatan, KKN Goes to School di sekolah-sekolah dasar sudah

berlangsungbaik, namun masih ada beberapa kendala yang dihadapi, antara lain

sebagai berikut :

1. Waktu pelaksanaan

Salah satu hambatan dalam melaksanakan program ini adalah pemilihan waktu

pelaksanaan. Hal tersebut disebabkan karena liburan semester serta liburan hari

raya Galungan dan Kuningan yang cukup lama. Sehingga, pemilihan waktu

pelaksanaan kegiatan ini dengan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan

sekolah tertumpuk pada akhir jangka waktu KKN.

2. Kurangnya Partisipasi siswa

Selain waktu pelaksaan, hambatan dalam melaksanakan program ini yaitu

kurangnya partisipasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Tak sedikit

siswa terlihat bingung karena kedatangan kami (Mahasiswa KKN) bahkan ada

beberapa siswa terlihat acuh tak acuh dalam mengikuti pembelajaran.

5.1.6 Tema : Pendidikan / Pembelajaran

Nama Program : Pengadaan Buku Untuk Perpustakaan Mini

A. Hasil – Hasil Yang Dicapai

Pelaksanaan kegiatan Pengadaan buku untuk perpustakaan mini dilakukan

mulai tanggal 21 Juli – 31 Juli 2015. Kegiatan ini dilaksanakan pada jam efektif

sekolah.pada pagi hari mulai jam 08.00 – selesai, bertempat di SDN 1 Pitra. Sasaran

84

dari kegiatan ini adalah seluruh siswa di SDN 1 Pitra. Pengadaan buku perpustakaan

mini ini bertujuan untuk membantu guru dalam proses pembelajaran,

mengembangkan keterampilan dan memberi motivasi para siswa untuk meningkatkan

prestasinya.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, mahasiswa menyumbangkan berbagai

macam buku pelajaran bagi siswa SD kelas 1 sampai kelas 6. Selain buku pelajaran,

mahasiswa juga menyumbangkan buku-buku pengetahuan umum dan beberapa

majalah yang dapat membantu menambah wawasan siswa. Buku-buku yang

disumbangkan berasal dari mahasiswa KKN desa Pitra. Keterbatasan buku yang ada

di sekolah desa Pitra merupakan alasan mahasiswa untuk melaksanakan program

perpustakaan mini. Dengan adanya perpustakaan mini ini, kami berharap agar proses

pembelajaran di sekolah dapat berjalan lebih efektif.

B. Hambatan Pelaksanaan Program

Dari hasil pengamatan, program perpustakaan mini di sekolah dasar sudah

berlangsung baik, namun masih ada beberapa kendala yang dihadapi, antara lain

sebagai berikut :

1. Waktu Pengumpulan Buku

Salah satu hambatan dalam melaksanakan program ini adalah keterbatasan waktu

yang dimiliki mahasiswa untuk memperoleh dan mengumpulkan buku yang

diperlukan. Hal itu disebabkan oleh liburan hari raya Galungan dan Kuningan

yang cukup lama. Sehingga, waktu untuk memperoleh dan mengumpulkan buku-

buku yang diperlukan sangat terbatas.

2. Sulitnya Memperoleh Buku Yang Diperlukan

Selain waktu pengumpulan buku, hambatan dalam melaksanakan program ini

yaitu sulitnya memperoleh buku yang diperlukan, karena lebih banyak diperlukan

buku pedoman pembelajaran. Akan tetapi, tidak semua mahasiswa memiliki

buku-buku pedoman yang diperlukan, hal itu menyebabkan mahasiswa mencari

buku-buku tersebut ke anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar,

namun kendalanya buku yang mereka pakai adalah buku milik sekolah yang

nantinya harus mereka kembalikan ke sekolah.

85

5.1.7 Tema : Sosial Budaya

Nama Program : Pemetaan Infrastruktur Desa

A. Hasil – Hasil Yang Dicapai

Pelaksanaan kegiatan bertemakan sosial budaya tentang pemetaan desa

dilakukan pada sore atau menyesuaikan dengan waktu yang dimiliki mahasiswa

KKN. Tempat pelaksanaan kegiatan ini berlangsung di sekitaran desa Pitra. Dengan

adanya pemetaan desa ini dapat mempermudah dalam penyusunan anggaran untuk

APBDes. Melalui pemetaan ini diperoleh panjang dan lebar jalan dan yang yang akan

dipetakan. Dalam pelaksanaan kegiatan ini dibantu oleh kelihan dinas untuk

membantu menunjukkan jalan dan gang yang akan di petakan untuk memperoleh

anggaran yang diperlukan.

B. Hambatan Pelaksanaan Program

Dari hasil pengamatan, pemetaan desa ini sudah berlangsung baik, namun

masih ada beberapa kendala yang dihadapi, antara lain :

1. Medan/wilayah yang dipetakan

Medan/wilayah yang dipetakan berada di tempat yang cukup sulit dijangkau.

Sehingga sedikit menghambat proses pemetaan.

2. Alat yang diperlukan

Untuk melakukan pemetaan ini diperlukan alat yang memadai seperti meteran

untuk mengukur panjang dan lebar jalan dan gang yang dipetakan. Namun, pada

saat pelaksanaan alat yang diperlukan masih kurang memadai sehingga sedikit

menghambat proses pemetaan tersebut.

5.2 Hasil Pelaksanaan Program Kerja Cluster / Keluarga Asuh

5.2.1 CLUSTER 1

5.2.1.1 Tema : Teknologi Pedesaan/Tepat Guna

Nama Program : Pelatihan Pengoprasian Komputer Untuk Meningkatkan

Keterampilan Anak Keluarga Asuh

A. Hasil – Hasil Yang Dicapai

Sesuai dengan program kerja yang diprogramkan, program KKN di Desa Pitra

yang dirancang dapat berjalan lancar. Program ini dilaksanakan selama 1,5 bulan dan

86

mendapat respon positif dari masyarakat desa Pitra. Dari program yang dirancang

diperoleh hasil yakni terlaksananya bimbingan belajar dengan sasaran anak didik di

keluaarga asuh. Program bimbingan ini dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan

dengan alokasi waktu 2 jam setiap pertemuan, program ini dilaksanakan di bulan Juli

sampai dengan Agustus 2015. Bimbingan belajar ini dilaksanakan di rumah masing-

masing keluarga asuh. Rata-rata dilaksanakan disore hari karena penulis harus

menyesuaikan jadwal dengan program kelompok. Bimbingan belajar ini mendapat

sambutan positif dari keluarga asuh sehingga program dapat berjalan dengan lancar.

Dalam pelaksanaan program kerja bimbingan belajar ini materi yang diajarkan

yaitu materi pelajaran untuk SMP kelas 1 dengan menggunakan komputer untuk

meningkatkan keterampilan pengorganisasian dalam menggunakan komputer.

1. Tahap Awal (Persiapan dan Pengenalan)

Pada tahap awal kami memulai dengan observasii kelapangan,

memperkenalkan diri dengan masing-masing keluarga asuh. Selanjutnya memulai

sosialisasi program kegiatan yang akan dilaksanakan. Selanjutnya mempersiapkan

materi yang di dapatkan oleh siswa SMP kelas 1, menyiapkan alat-alat berupa

buku tulis, pensil, penghapus, dan beberapa media pembelajaran seperti

komputer, dan media lain terkait program yang akan dilaksanakan. Sedangkan

peserta belajar menyediakan alat berupa buku tulis, pensil, penghapus, dan buku

pelajaran yang didapat disekolah.

2. Tahap Pelaksanaan (Praktek)

Tahap pelaksanaan yang dilakukan penulis dalam melaksanakan

bimbingan belajar adalah sebagai berikut.

a) Menanyakan sejauh mana materi yang sudah diajarkan di sekolah.

b) Menanyakan kesulitan-kesulitan atau materi yang belum dipahami anak didik.

c) Menjelaskan materi yang belum dipahami.

d) Mengaitkan materi yang disampaikan dengan kehidupan sehari-hari untuk

meningkatkan pemahaman anak didik.

3. Tahap Penilaian (Evaluasi)

Tahap evaluasi pasti ada dalam setiap proses pembelajaran, karena dengan

dilaksanakan evalusi maka ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah

87

dilaksanakan dapat diketahui. Evaluasi juga dilakukan untuk mengetahui dan

menetapkan apakah siswa telah mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Hasil dari evaluasi itu adalah berupa hasil tes dan umpan balik. Pada tahap ini

penulis memberikan evaluasi berupa tes dalam mengoprasikan komputer.

Apabila peserta mampu mengoprasikan komputer dengan benar, maka dapat

dikatakan bahwa anak didik telah mampu memahami materi yang dipelajari.

B. Hambatan Pelaksanaan Kegiatan

Selama proses pembinaan yang dilaksanakan selama 1,5 bulan bersama

anggota cluster lain, tentunya tidak semudah yang diharapkan. Selama pertemuan

yang berlangsung ada saja hambatan yang terjadi, namun hambatan tersebut tidak

berpengaruh besar, sehingga kegiatan bisa berjalan lancar. Kegiatan yang

dilaksanakan kami selama KKN berpedoman pada program kerja yang telah disusun

oleh kami. Setelah selesai melaksanakan kegiatan dapat dilihat bahwa program

cluster dapat dilaksanakan dengan baik. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat

beberapa kendala atau hambatan, yaitu dari segi waktu, terbatasnya waktu yang

dimiliki oleh kami untuk melaksanakan program individu yaitu menggunakan

komputer untuk meningkatkan keterampilan pengorganisasian dalam menggunakan

komputer karena harus menyesuaikan dengan jadwal program kerja kelompok,

sehingga penulis mengambil waktu sore hari dengan jam yang terbatas. Selain itu

kendala pada anak asuh yang susah untuk mau ikut serta dalam proses pembinaan

menggunakan komputer.

5.2.1.2 Tema : Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan

Nama Program : Pembinaan Pentingnya Kesehatan Lingkungan Tempat

Tinggal

A. Hasil – Hasil Yang Dicapai

Sesuai dengan program kerja yang telah diprogramkan, program KKN di Desa

Pitra yang dirancang dapat berjalan lancar. Program ini dilaksanakan selama 1,5

bulan dan mendapat respon positif dari masyarakat desa Pitra. Dari program yang

dirancang diperoleh hasil yakni terlaksananya pembinaan pentingnya kesehatan

lingkungan tempat tinggal. Program pembinaan ini dilaksanakan sebanyak 3 kali

88

pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam setiap pertemuan, program ini dilaksanakan di

bulan Juli sampai dengan Agustus 2015. pembinaan pentingnya kesehatan lingkungan

tempat tinggal ini di laksanakan pada rumah masing-masing keluarga asuh. Rata-rata

dilaksanakan disore hari karena penulis harus menyesuaikan jadwal dengan program

kelompok. Pembinaan pentingnya kesehatan lingkungan tempat tinggal ini mendapat

sambutan positif dari keluarga asuh sehingga program ini dapat berjalan dengan

lanacar.

Dalam pelaksanaan program kerja pembinaan pentingnya kesehatan

lingkungan tempat tinggal tersebut memberikan arahan yang bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan lingkungan tempat tinggal,

sehingga rumah yang sederhana bisa tetapp sehat dan layak menjadi tempat tinggal.

1. Tahap Awal (Persiapan dan Pengenalan)

Pada tahap awal kami memulai dengan observasi kelapangan,

memmperkenalkan diri dengan masing-masing keluarga asuh. Selanjutnya

memulai sosialisasi program kegiatan yang akan dilaksanakan. Selanjutnya

mempersiapkan alat-alat kebersihan seperti, sapu ijuk, sapu lidi, tempat sampah,

cangkul dan skop serta menjelaskan cara untuk membersihkan dan memilah

sampah organik dan sampah non organik.

2. Tahap Pelaksanaan (Praktek)

Tahap pelaksanaan yang dilakukan penulis dalam melaksanakan

bimbingan belajar adalah sebagai berikut.

a. Memberikan pembinaan akan pentingnya kesehatan,terutama di mulai dari

lingkungan tempat tinggal.

b. Melakukan pembersihan tempat tinggal bersama-sama.

3. Tahap Penilaian (Evaluasi)

Tahap evaluasi pasti ada dalam setiap proses pembinaan, karena dengan

dilaksanakan evalusi maka ketercapaian tujuan pembinaan yang telah

dilaksanakan dapat diketahui. Evaluasi juga dilakukan untuk mengetahui dan

menetapkan apakah keluarga asuh telah mampu mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Hasil dari evaluasi itu adalah melihat apakah keluarga asuh dapat

89

mengetahui pentingnya kesehatan lingkunggan tempat tinggal dan memilah

sampah organik dan non organik serta menerapkan prinsip 3M (menguras,

menutup dan mengubur) untuk menghindari nyamuk deman berdarah. Pada tahap

ini penulis mengevaluasi dengan cara melihat keadaan rumah serta apakah

keluarga asuh dapat menerapkan pentingnya kesehatan lingkungan tempat tinggal.

Apabila keluarga asuh mampu menerapkan pembinaan kesehatan lingkungan

tempat tinggal dengan benar, maka dapat dikatakan bahwa keluarga asuh telah

mampu memahami pentingnya kesehatan lingkungan tempat tinggal.

B. HambatanPelaksanaan Kegiatan

Selama proses pembinaan yang dilaksanakan selama 1,5 bulan bersama

anggota cluster lain, tentunya tidak semudah yang diharapkan. Selama pertemuan

yang berlangsung ada saja hambatan yang terjadi, namun hambatan tersebut tidak

berpengaruh besar, sehingga kegiatan bisa berjalan lancar. Kegiatan yang

dilaksanakan kami selama KKN berpedoman pada program kerja yang telah disusun

oleh kami. Setelah selesai melaksanakan kegiatan dapat dilihat bahwa program

cluster dapat dilaksanakan dengan baik. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat

beberapa kendala atau hambatan, yaitu dari segi waktu, terbatasnya waktu yang

dimiliki oleh kami untuk melaksanakan program individu yaitu pembinaan kesehatan

lingkungan tempat tinggal karena harus menyesuaikan dengan jadwal program kerja

kelompok, sehingga penulis mengambil waktu sore hari dengan jam yang terbatas.

Selain itu kendala pada anak asuh yang susah untuk mau ikut serta dalam proses

pembinaan kesehatan lingkungaan tempat tinggal.

5.2.1.3 Tema : Pendidikan / Pembelajaran

Nama Program : Bimbingan Belajar Membaca, Menulis, dan Berhitung

(CALISTUNG) Untuk Anak Didik Di Keluarga Asuh

A. Hasil-Hasil Yang Dicapai

Sesuai dengan program kerja yang telah diprogramkan, program KKN di Desa

Pitra yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Program ini dilaksanakan

selama 1,5 bulan dan mendapatkan respon positif dari masyarakat Desa Pitra. Dari

program yang dirancang diperoleh hasil yakni terlaksananya bimbingan belajar

90

CALISTUNG dengan sasaran anak didik di keluarga asuh. Program bimbingan

belajar CALISTUNG ini dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan dengan alokasi

waktu 2 jam setiap pertemuan, program ini dilaksanakan di bulan Juli dan Agustus

2015. Bimbingan belajar CALISTUNG ini dilaksanakan di rumah kelurga asuh rata-

rata dilaksanakan di sore hari karena penulis harus menyesuaikan jadwal dengan

program kelompok. Bimbingan belajar CALISTUNG ini mendapat kesan positif

khususnya dari keluarga asuh, sehingga program ini dapat berjalan dengan lancar.

Dalam pelaksanaan program kerja bimbingan belajar CALISTUNG ini materi

yang diajarkan yaitu membaca, menulis dan berhitung. Tahapan-tahapan secara rinci

dari program bimbingan belajar penulis uraikan sebagai berikut:

1. Tahap Awal (Persiapan dan Pengenalan)

Sebelum kegiatan pelaksanaan berlangsung, anak binaan dan tutor

menyepakati waktu dan tempat dilaksanakannya bimbingan belajar, dan anak juga

diberikan fasilitas belajar berupa buku tulis, pensil, penghapus, dan beberapa

media pembelajaran seperti poster huruf dan angka, kartu huruf, dan media lain

terkait program yang akan dilaksanakan.

2. Tahap Pelaksanaan (Praktek)

Pertama-tama anak binaan mengenal huruf melalui memperlihatkan poster

gambar huruf dan kartu huruf, setelah itu anak dituntun untuk melakukan latihan

praktik membaca dan menulis huruf. Dalam kegiatan ini, tutor selalu memberikan

pengarahan dan bimbingan hingga anak dapat mengerti dan melakukan langkah-

langkah membaca dan menulis dengan baik dan benar. Dalam pembelajaran

membaca dan menulis ini hal pertama yakni pengenalan huruf, kami memberikan

pengenalan dengan memperlihatkan media yakni poster huruf dan kartu huruf

yang mana berisi huruf-huruf di kartu tersebut. Dengan media tersebut, anak

binaan dapat mengenal huruf, setelah mengenal huruf kemudian anak binaan

menulis huruf tersebut ke dalam buku yang telah diberikan. Kegiatan berikutnya

anak binaan belajar membaca masing-masing huruf yang dilanjutkan dengan

mengeja kata sehingga anak tersebut dapat membaca dengan baik dan benar.

Kegiatan mengeja kata ini dilakukan secara berkelanjutan sehingga anak dapat

membaca dengan lancar, setelah membaca kemudian anak diminta untuk

91

mengenal angka dengan memperlihatkan media yakni poster angka dan kartu

angka yang mana berisi angka-angka di kartu tersebut, dan belajar berhitung

mengenai materi penjumlahan dan pengurangan dasar dan cara berhitung susun

yang baik dan benar. Anak akan dapat membaca, menulis, dan berhitung

(CALISTUNG) dengan baik dan benar.

3. Tahap Penilaian (Evaluasi)

Kami mengadakan penilaian setiap pelaksanaan bimbingan belajar

CALISTUNG berlangsung. Kami menilai dengan melihat kemampuan anak

dalam mengikuti proses belajar serta kemampuan mempraktikan materi yang

diberikan. Ketika anak binaan dapat membaca, menulis, dan berhitung

(CALISTUNG) dengan baik, berarti anak tersebut dapat menerima bimbingan

dengan baik. Ketika anak binaan mengalami kesulitan selama proses membaca,

menulis, dan berhitung (CALISTUNG) kurang, maka kami kembali memberikan

bimbingan sehingga anak lebih memahami materi apa yang diberikan dan dapat

membaca, menulis, dan berhitung (CALISTUNG) dengan baik dan benar.

B. Hambatan Pelaksanaan Kegiatan

Mulai dari pembekalan hingga ujian, KKN dilaksanakan kurang lebih selama

2 bulan. Progarm kerja yang dilaksanakan telah terlaksana dengan baik meskipun

dalam pelaksanaannya belum mencapai sempurna dan perlu ditingkatkan. Namun

kendala-kendala tersebut tidak berpengaruh besar, sehingga kegiatan bisa berjalan

lancar. Kegiatan yang dilaksanakan selama KKN berpedoman pada program kerja

yang telah disusun. Setelah selesai melaksanakan kegiatan dapat dilihat bahwa

program cluster ini dapat dilaksanakan dengan baik. Namun dalam pelaksanaannya

masih terdapat beberapa kendala atau hambatan, yaitu dari segi waktu, terbatasnya

waktu yang kami miliki untuk melaksanakan program cluster yaitu bimbingan belajar

karena harus menyesuaikan dengan jadwal program kerja kelompok, sehingga kami

mengambil waktu di sore hari. Selain itu kami juga menemukan kendala dari segi

fasilitas. Fasilitas kurang lengkap sehingga mahasiswa KKN harus berusaha lebih

keras untuk mengumpulkan media-media pembelajaran yang relevan.

92

5.2.1.4 Tema : Pendidikan / Pembelajaran

Nama Program : Pelatihan Pengguanaan Bahasa Indonesia Yang Baik Dan

Benar

A. Hasil-Hasil Yang Dicapai

Sesuai dengan program kerja yang telah diprogramkan, program KKN di Desa

Pitra yang direncanakan dapat berjalam dengan baik. Program ini dilaksanakan

dengan 1,5 bulan dan mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Pitra maupun

dari keluarga asuh. Dari program yang dirancang dipeoleh hasil yakni terlaksananya

bimbingan belajar dengan sasaran anak didik di keluarga asuh. Program bimbingan

belajar ini dilaksanakanm sebanyak 4 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam

setiap pertemuan, program ini dilaksanakan di bulan Juli dan Agutus 2015.

Bimbingan belajar ini dilaksanakan di rumah keluarga asuh rata-rata dilaksanakan

disore hari karena kami harus menyesuaikan jadwal dengan program kelompok.

Bimbingan belajar ini mendapat kesan positif khususnya dari keluarga asuh, sehingga

program ini dapat belajar dengan lancar. Dalam pelaksanaan program kerja

bimbingan belajar ini materi yang diajarkan yaitu materi pelajaran untuk kelas 3 SD.

Tahapan-tahapan secara rinci dan program bimbiingan belajar penulis uraikan

sebagai berikut :

1. Tahap Awal (Persiapan dan Pengenalan)

Pada tahap awal penulis mempersiapkan materi yang di dapatkan oleh

siswa SD kelas 3, menyiapkan alat-alat berupa buku tulis, pensil, penghapus, dan

beberapa media pembelajaran seperti buku pelajaranan, dan media lain terkait

program yang akan dilaksanakan. Sedangkan peserta belajar menyediakan alat

berupa buku tulis, pensil, penghapus, dan buku pelajaran yang didapat disekolah.

2. Tahap Pelaksanaan (Praktek)

Tahap pelaksanaan yang dilakukan kami dalam melaksanakan bimbingan

belajar adalah sebagai berikut.

a) Menanyakan sejauh mana materi yang sudah diajarkan di sekolah.

b) Menanyakan kesulitan-kesulitan atau materi yang belum dipahami anak didik.

c) Menjelaskan materi yang belum dipahami.

93

d) Mengaitkan materi yang disampaikan dengan kehidupan sehari-hari untuk

meningkatkan pemahaman anak didik.

3. Tahap Penilaian (Evaluasi)

Tahap evaluasi pasti selalu ada dalam setiap proses pembelajaran, karena

dengan dilaksanakan evalusi maka ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah

dilaksanakan dapat diketahui. Evaluasi juga dilakukan untuk mengetahui dan

menetapkan apakah siswa telah mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Hasil dari evaluasi itu adalah berupa hasil tes dan umpan balik. Pada tahap ini

penulis memberikan evaluasi berupa soal-soal terkait materi yang telah dibahas.

Apabila peserta mampu menjawab soal-soal tersebut, maka dapat dikatakan

bahwa anak didik telah mampu memahami materi yang dipelajari.

B. Hambatan Pelaksanaan Kegiatan

Selama proses pembelajran yang dilaksanakan selama 1,5 bulaan bersama

anggota cluster lain, tentunya tidak semudah yang diharapkan. Selama pertemuan

yang berlangsung ada saja hambatan yang terjadi, namun hambatan gtersebut tidak

berpengaruh besar, sehingga kegiatan bisa berjalan lancar. Kegiatan yang

dilaksanakan kami selama KKN berpediman pada program kerja yang telah disusun

oleh kami. Setelah selesai melaksanakan kegiatan dapat dilihat bahwa program

cluster dapat dilaksanakan dengan baik. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat

beberapa kendala atau hambatan, yaitu dari segi waktu, terbatasnya waktu yang

dimiliki oleh kami untuk melaksanakan program individu yaitu bimbingan belajat

karena harus menyesuaikan dengan jadwal program kerja kelompok, sehingga penulis

mengambil waktu sore hari dengan jam yang terbatas. Selain itu kendala pada anak

asuh yang susah untuk mau ikut serta dalam belajar.

5.2.2 CLUSTER 2

5.2.2.1 Tema : Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan

Nama Program : Pembinaan Pentingnya Kesehatan Lingkungan

Tempat Tinggal

A. Hasil-Hasil Yang Dicapai

Program pembinaan pentingnya kesehatan lingkungan tempat tinggal

merupakan program kerja yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran keluarga

94

asuh mengenai kesehatan tempat tinggal. Program ini dilaksanakan dari tanggal 11

Juli – 31 Juli 2015. Dalam pelaksanaannya, pelatihan program ini dilaksanakan secara

terjadwal yang bertempat di rumah keluarga asuh, Bapak I Made Wena Banjar Dinas

Pohgending Kawan. Program ini dilaksanakan 4 kali dan ditujukan kepada seluruh

anggota keluarga asuh. Tujuan pembinaan ini adalah memberi pembinaan akan

pentingnya menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, sehingga rumah yang

sederhana bisa tetap sehat dan layak untuk menjadi tempat tinggal.. Adapun hasil -

hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dengan adanya program pembinaan ini, dapat meningkatkan kesadaran keluarga

asuh terhadap pentingnya kebersihan lingkungan dan menjaga kesehatan

lingkungan tempat tinggal.

2. Dengan adanya program pembinaan ini, keluarga asuh terbiasa hidup sehat dan

menjaga kebersihan lingkungan.

Adapun jadwal pembinaan yang telah dilaksanakan dari bulan Juli hingga

Agustus adalah sebagai berikut.

No Hari/ Tanggal Waktu (WITA)

1 Sabtu, 18 Juli 2015 14.30-15.30

2 Senin, 20 Juli 2015 16.00-17.00

3 Rabu, 22 Juli 2015 16.00-17.00

4 Jumat, 31 Juli 2015 13.00-14.00

Pelaksanaan pembinaan ini dilakukan dengan beberapa tahap yakni tahap

pengenalan, tahap bimbingan belajar, dan tahap evaluasi.

1. Tahap Persiapan

Tahap ini dilakukan dengan observasi tempat, perkenalan dan pendekatan

kepada keluarga asuh serta melakukan sosialisasi terhadap pembinaan pentingnya

kesehatan yang akan dilaksanakan

2. Tahap Pelaksanaan

Tahapan ini dilakukan dengan memberikan pembinaan pentingnya

kesehatan dan pembersihan tempat tinggal.

95

3. Tahap Evaluasi

Tahapan ini adalah untuk mengukur ketercapaian tujuan dan luaran yang

diharapkan. Dari evaluasi yang dilakukan, dapat diketahui bahwa dengan adanya

pembinaan ini, keluarga asuh lebih termotivasi dalam meningkatkan gaya hidup

sehat.

B. Hambatan Pelaksanaan Program

Dari hasil pengamatan, program kerja cluster pembinaan pentingnya

kesehatan lingkungan tempat tinggal pada keluarga asuh sudah berlangsung baik

meskipun dalam pelaksanaannya belum mencapai kata sempurna dan perlu

ditingkatkan. Namun kendala-kendala tersebut tidak berpengaruh besar, sehingga

kegiatan bisa berjalan lancar. Kegiatan yang dilaksanakan selama KKN berpedoman

pada program kerja yang telah disusun oleh penulis. Setelah selesai melaksanakan

kegiatan dapat dilihat bahwa program kerja cluster dapat dilaksanakan dengan baik.

Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa kendala atau hambatan, yaitu:

3. Waktu pelaksanaan

Dalam pelaksanaannya, jadwal pelaksanaan pembinaan ini susah disesuaikan

dengan waktu yang dimiliki oleh keluarga asuh. Mengingat kesibukan yang

dimiliki oleh keluarga asuh.

4. Kurangnya tanggapan

Kurangnya tanggapan dari keluarga asuh disebabkan oleh pendidikan yang

ditempuh hanya sebatas sekolah dasar dan program ini adalah program yang

cenderung baru dilaksanakan di desa ini.

5. Fasilitas pendukung

Fasilitas pendukung yang dimaksud adalah sarana pembersihan, dimana sarana

pembersihan yang dimiliki keluarga asuh sangat minim.

5.2.2.2 Tema : Pendidikan/Pembelajaran

Nama Program : Bimbingan Belajar CARLISTUNGBAR Berbantuan

Media Permainan

A. Hasil-Hasil Yang Dicapai

Program Bimbingan Belajar Calistungbar Berbantuan Media Permainan

merupakan suatu program bimbingan belajar yang diberikan pada anak asuh dengan

96

mengajarkan membaca, menulis, berhitung dan menggambar pada anak asuh dengan

memanfaat media permainan sebagai penunjang kegiatan bimbingan belajar. Selain

media permainan kegiatan Bimbingan Belajar Calistungbar ini juga didukung dengan

media lainnya seperti kartu huruf, kartu angka, buku latihan membaca, buku

berhitung, pohon ilmu, buku mewarnai dan mencocok benda. Dengan adanya media

permainan ini akan membangkitkan semangat anak dalam kegiatan bimbingan

belajar, dan akan menciptakan suasana yang menyenangkan dalam kegiatan

bimbingan.

Proses pelaksanaan Bimbingan Belajar Calistungbar Berbantuan Media

Permainan ini, diawali dengan melakukan wawancara dan observasi pada oranng tua

asuh, hal tersebut dilakukan untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan

yaitu terkait dengan fasilitas penunjang kegiatan bimbingan belajar, dan hal-hal yang

menyangkut pelaksanaan program bimbingan belajar calistungbar. Setelah

memperoleh informasi yang dibutuhkan, maka dilaksanakannya program bimbingan

belajar calistungbar pada tanggal 19 Juli 2015. Program ini dilaksanakan 4 kali dan

ditujukan kepada seluruh anggota keluarga asuh. Kegiatan bimbingan belajar

dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dalam satu minggu. Setiap pertemuan

dialokasikan 1 jam. Pada awal kegiatan dipersiapkan alat dan kelengkapan bimbingan

belajar untuk menunjang kegiatan.

Jadwal dan waktu pelaksanaan kegiatan diuraikan ke dalam tabel sebagai

berikut :

No Jadwal Pelaksanaan

(Hari, Tanggal)

Waktu Pelaksanaan

(WITA)

1 Minggu, 19 Juli 2015 14.00-15.00

2 Selasa, 21 Juli 2015 15.00-16.00

3 Kamis, 23 Juli 2015 10.00-11.00

4 Selasa, 28 Juli 2015 15.00-16.00

5 Kamis, 30 Juli 2015 15.00-16.00

6 Sabtu, 01 Agustus 2015 15.00-16.00

Pada tahap pelaksanaan bimbingan belajar calistungbar ini dilakukan dengan

menggunakan beberapa metode yaitu ceramah, bermain peran, demonstrasi, Tanya

jawab dan penugasan. Metode tersebut digunakan pada saat mengajar membaca,

menulis, berhitung dan menggambar. Selain metode tersebut digunakan juga

97

beberapa teknik mengajar yaitu misalnya pada saat mengajarkan menulis angka dan

huruf dapat dilakukan dengan cara meminta anak menulis di udara dan menebalkan

dan menghubungkan garis yang satu dengan garis yang lain hingga terbentunya huruf

dan angka.

Untuk melatih anak untuk membaca dapat digunakan media berupa kartu

huruf dengan cara anak asuh diminta untuk menebak beberapa huruf kemudian

disatukan menjadi satu kata, lalu anak asuh membacanya dengan mengeja, jika anak

dapat membaca satu suku kata dilanjutkan dengan membaca kata yang jumlahnya dua

suku kata dan serterusnya hingga ia benar-benar dapat membaca dengan lancar.

Menggambar merupakan suatu bentuk pencurahan dan penuang inspirasi seseorang

dalam bentuk gambar yang dapat dilakukan dengan cara menghubungkan garis yang

nantinya akan terbentuknya suatu gambaran, kemudian meminta anak didik untuk

mewarnai gambar yang telah dibuat dengan kreasinya sendiri.

Untuk mengajarkan berhitung pada anak dapat kita dekatkan anak asuh

dengan kehidupan disekitarnya misalnya dengan meminta anak asuh menghitung

jumlah jari tangan dan kakinya, menghitung banyak benda yang ada disekelilingnya

dan lain-lain serta dengan menyelipkan nyanyian-nyanyian dalam kegiatan bimbingan

agar kegiatan bimbingan menjadi lebih menyenangkan. Selain itu kegiatan bimbingan

dapat dilakukan dengan memanfaatkan media permainan seperti permainan tebak

huruf, angka dan benda, permainan ular tangga, permainan kotak pos, dan permainan

lainnya. Dengan demikian akan terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dan

anak menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti bimbingan belajar.

Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak asuh terhadap materi yang

diberikan, maka dilaksanakan berupa penilaian atau evaluasi. Evaluasi ini dilakukan

dengan memberikan tes pada anak asuh. Tes tersebut berupa tes membaca, menulis

kata, menghitung banyak benda dan menggambar benda.

Selama pelaksanaan evaluasi bimbingan belajar calistungbar anak asuh

mengikuti kegiatan dengan baik, anak mampu memahami materi yang diberikan.

Anak dapat membaca bacaan satu suku kata hingga tiga suku kata dengan mengeja

dan menghubungkan huruf yang satu dengan huruf yang lainnya. Kemampuan

menulis anak asuh sudah baik anak mampu menulis huruf abjad yang dimulai dari

98

huruf A hingga huruf Z dan mampu menulis kata. Anak asuh menulis huruf tersebut

dengan rapi pada buku berpetak yang telah disediakan. Selain huruf anak asuh juga

sudah dapat menulis angka, yang dimulai dari angka 1 hingga angka 10. Anak

mampu menulis huruf dan angka di awan dengan daya ingatnya. Selain membaca dan

menulis anak juga dapat menghitung banyak benda, dengan menggunakan teknik

berhitung berulang dengan menggunakan media yang dekat dengan anak asuh seperti

meminta anak asuh menghitung banyak katik lidi dan menghitung banyak benda pada

gambar. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil pelaksanaan program bimbingan belajar

calistungbar sudah memenuhi indikator yang diharapkan.

B. Hambatan Pelaksanaan Program

Selama melakukan KKN di Desa Pitra ada beberapa hambatan yang ditemukan

dalam merealisasikan program yang sudah direncanakan. Hambatan tersebut

diantaranya:

1. Terbenturnya waktu kegiatan KKN dengan jadwal pelaksanaan program

bimbingan belajar calistungbar sehingga pada hari-hari tertentu tidak dapat

melaksanakan bimbingan belajar pada keluarga asuh. Selain itu, adanya hari raya

Galungan, Kuningan, dan Idul Fitri juga menyebabkan kesulitan dalam

menentukan waktu pelaksanaan program dikarenakan keluarga asuh sibuk

mempersiapkan upacara.

2. Pada awal kegiatan bimbingan belajar anak asuh mengalami kesulitan dalam

membaca kata. Hal tersebut disebabkan oleh anak asuh yang belum hafal akan

huruf.

3. Kemampuan menghitung anak asuh agak lambat sehingga dibutuhkan beberapa

media yang terkait dengan kebutuhan masalah.

4. Minimnya dana yang dimiliki sehingga kegiatan bimbingan belajar calistungbar

selalu menyesuaikan dana yang dimiliki. Selain itu, dana yang dikeluarkan sangat

diperlukan dalam penyediaan berbagai media yang dapat mendukung kegiatan

program bimbingan belajar calistungbar pada keluarga asuh.

99

Hambatan-hambatan tersebut dirasa perlu untuk dicarikan solusi guna

memperlancar kegiatan yang dilakukan. Solusi yang ditawarkan oleh tutor dalam

kegiatan keluarga asuh ini akan dipaparkan pada penjelasan berikutnya.

1. Masalah waktu yang bertabrakan dengan kegiatan KKN dengan jadwal

pelaksanaan program bimbingan belajar calistungbar memberikan solusi dengan

mencari hari pengganti untuk melaksanakan bimbingan belajar pada keluarga

asuh.

2. Melatih anak asuh belajar membaca dengan sabar, pada saat mengajar membaca

di awal pertemuan hendaknya mengajarkan huruf pada anak asuh dengan

menggunakan kartu huruf. Kemudian huruf-huruf tersebut dihubungkan hingga

membentuk suatu kata, anak asuh mengeja kata yang telah terbentuk perlahan-

lahan hingga anak asuh benar-benar pahan, kemudian dilanjutkan dengan

tingkatan kata yang lebih tinggi.

3. Melatih anak asuh dengan menggunakan media yang realistik, dan dekat dengan

anak asuh. Melatihnya dengan sabar dan menyelipkan nyanyian dan permainan

agar anak asuh tidak cepat merasa bosan.

4. Minimnya dana yang dimiliki untuk menunjang kegiatan program bimbingan

belajar yaitu dalam penyediaan media pendukung proses bimbingan belajar, hal

tersebut dapat diatasi dengan mencari media yang sesuai dengan kegiatan

program bimbingan belajar calistungbar namun media tersebut mudah dijangkau,

selain itu kita juga dapat membuat media pembelajaran yang dibutuhkan yang

sederhana namun dekat dengan lingkungan anak asuh.

5.2.2.3 Tema : Pendidikan/Pembelajaran

Nama Program : Bimbingan Belajar Bahasa Inggris

A. Hasil-Hasil Yang Dicapai

Pelaksanaan program kerja Bimbingan Belajar Bahasa Inggris terkait dengan

tema Pendidikan/Pembelajaran dilaksanakan selama enam jam yang terbagi dalam

enam kali pertemuan. Enam pertemuan tersebut terbagi atas satu pertemuan untuk

persiapan dan perkenalan tujuan dan materi kepada keluarga asuh dan anggota

keluarga asuh yang menjadi peserta didik., empat pertemuan untuk pelaksanaan

100

bimbingan belajar, serta satu pertemuan untuk pelaksanaan evaluasi dalam rangka

mengetahui hasil bimbingan belajar yang telah dilaksanakan.

Berkaitan dengan pelaksanaan program kerja Bimbingan Belajar Bahasa

Inggris, nama kepala keluarga yang dijadikan keluarga asuh adalah I Made

Suartawan. Beliau bertempat tinggal di Banjar Dinas Asah Kaja, Desa Pitra,

Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Program bimbingan belajar Bahasa Inggris

ini kemudian ditujukan kepada anak di keluarga asuh, yaitu Ni Putu Ayu Sintya

Ningsih yang berusia 12 tahun. Pelaksanaan program kerja Bimbingan Belajar

Bahasa Inggris dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu tahap awal, tahap bimbingan, dan

tahap evaluasi. Adapun penjelasan terhadap hasil dari ketiga tahap tersebut adalah

sebagai berikut.

1. Tahap Awal (Persiapan dan Perkenalan)

Dalam tahap ini, kelompok cluster melakukan observasi tempat,

perkenalan, dan pendekatan dengan keluarga asuh. Kelompok cluster kemudian

melakukan pendekatan personal dengan anak asuh melalui perbincangan ringan

seputar aktifitas keseharian anak dan mengenai permasalahan belajar yang

mungkin sedang dialami anak asuh. Informasi mengenai mata pelajaran yang

menjadi permasalahan bagi anak asuh juga ditanyakan. Diketahui bahwa mata

pelajaran yang paling dirasa sulit dan kurang diminati adalah mata pelajaran

Bahasa Inggris. Setelah mengetahui mata pelajaran yang menjadi permasalahan

anak asuh, yaitu Bahasa Inggris, maka materi-materi Bahasa Inggris yang kurang

dimengerti oleh anak asuh dan yang sesuai diajarkan kepada anak asuh

didiskusikan dan ditentukan.

2. Tahap Bimbingan

Sebelum melaksanakan kegiatan bimbingan belajar Bahasa Inggris,

kelompok cluster membuat kesepakatan awal mengenai jadwal dan waktu

bimbingan belajar pertama, yang kemudian jadwal dan waktu bimbingan belajar

berikutnya disesuaikan dan disepakati di setiap akhir kegiatan bimbingan belajar.

Adapun hal-hal yang dilaksanakan selama tahap bimbingan adalah sebagai

berikut:

101

a. Pendidik memberikan materi berupa kosa-kata dasar Bahasa Inggris terkait

dengan hal-hal dan benda-benda di lingkungan sekitar anak asuh serta dua

tenses yang sering digunakan terkait dengan materi Bahasa Inggris kelas 6

SD, yaitu simple present tense dan simple past tense.

b. Pendidik memberikan materi dengan menggunakan media slide power point

yang dilengkapi dengan gambar dan animasi demi menarik minat siswa untuk

belajar Bahasa Inggris.

c. Pendidik memberikan soal-soal di setiap akhir kegiatan bimbingan yang

berupa soal-soal Find the Words in the Table (mencari kata-kata dalam tabel)

dan Guess the Pictures (tebak gambar).

d. Pendidik membimbing anak asuh dalam menyelesaikan soal-soal yang harus

dijawab.

e. Pendidik melakukan bimbingan dan pengawasan secara terus-menerus

terhadap perkembangan anak asuh selama pelaksanaan kegiatan program kerja

Bimbingan Belajar Bahasa Inggris.

3. Tahap Evaluasi

Untuk mengetahui sejauh mana anak asuh berhasil menguasai materi,

maka dilaksanakan evaluasi pada pertemuan terakhir. Evaluasi dilaksanakan

dengan cara memberikan soal-soal berkaitan dengan materi-materi Bahasa Inggris

yang telah diberikan sebelumnya dengan menggunakan aplikasi Hot Potatoes

dengan lima buah soal JQuiz (pilihan ganda) dan lima buah soal JMatch

(menjodohkan). Hasil dari evaluasi tersebut digunakan sebagai salah satu acuan

dalam menentukan hasil dari pencapaian program.

Pelaksanaan program kerja Bimbingan Belajar Bahasa Inggris ini

dilaksanakan selama enam jam yang terbagi dalam enam kali pertemuan dengan

jadwal pelaksanaan menyesuaikan atas kesepakatan keluarga asuh dengan kelompok

cluster KKN. Jadwal dan waktu pelaksanaan kegiatan diuraikan ke dalam tabel

sebagai berikut.

No Jadwal Pelaksanaan

(Hari, Tanggal) Waktu Pelaksanaan

(WITA)

1 Minggu, 19 Juli 2015 15.30-16.30

2 Selasa, 21 Juli 2015 16.30-17.30

102

3 Kamis, 23 Juli 2015 16.30-17.30

4 Selasa, 28 Juli 2015 16.30-17.30

5 Kamis, 30 Juli 2015 16.30-17.30

6 Sabtu, 01 Agustus 2015 16.30-17.30

Adapun hasil-hasil yang telah dicapai terkait pelaksanaan program kerja

Bimbingan Belajar Bahasa Inggris adalah sebagai berikut.

1. Dengan adanya program ini, anak asuh mendapatkan pengetahuan baru mengenai

Bahasa Inggris.

2. Dengan adanya program ini, anak asuh dapat meningkatkan kemampuan Bahasa

Inggris yang sebelumnya sudah dimiliki.

3. Dengan adanya program ini, anak asuh menjadi mengetahui tentang pentingnya

Bahasa Inggris dan pentingya untuk mempelajari dan menguasai Bahasa Inggris.

4. Dengan adanya program ini, anak asuh menjadi termotivasi untuk meningkatkan

kemampuannya dalam berbahasa Inggris.

5. Dengan adanya program ini, anak asuh dapat mengembangkan dan meningkatkan

kemampuan sosialnya melalui interaksi-interaksi yang telah dilakukan bersama

dengan mahasiswa-mahasiswa KKN UNDIKSHA.

B. Hambatan Pelaksanaan Program

Dalam pelaksanaan program kerja Bimbingan Belajar Bahasa Inggris,

kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan cukup lancar. Namun dalam

pelaksanaannya, ada beberapa hal yang cukup menjadi kendala atau hambatan,

walaupun tidak terlalu mengganggu dan berpengaruh besar. Adapun kendala atau

hambatan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Sarana Pendukung Pembelajaran

Dalam melaksanakan kegiatan program kerja Bimbingan Belajar Bahasa Inggris,

sarana pendukung pembelajaran dirasa kurang ketersediaannya. Sarana

pendukung tersebut seperti buku pegangan, papan tulis, spidol, serta penghapus.

Sarana pendukung tersebut diperlukan guna memperlancar jalannya bimbingan

belajar agar dapat berjalan lebih maksimal. Pendidik yang pada awalnya

menggunakan laptop hanya sebagai media untuk memperlihatkan materi juga

memanfaatkan laptop sebagai media pengganti papan tulis. Terkait masalah tidak

103

adanya buku pegangan, pendidik berusaha mencari di internet sehingga materi

yang diberikan adalah materi yang bersifat lebih umum.

2. Waktu Pelaksanaan

Waktu yang dialokasikan untuk program kerja ini dirasa cukup sedikit apabila

dibandingkan dengan kebutuhan anak asuh akan materi-materi Bahasa Inggris

yang ingin diajarkan. Sehingga, materi-materi yang diajarkan adalah materi-

materi Bahasa Inggris yang paling kurang dimengerti oleh anak asuh karena

tersandung waktu yang cukup terbatas. Selain itu, adanya hari raya Galungan,

Kuningan, dan Idul Fitri juga menyebabkan kesulitan dalam menentukan waktu

pelaksanaan program dikarenakan keluarga asuh sibuk mempersiapkan upakara.

3. Gangguan dari Anak-anak Lain

Dalam proses pelaksanaan program bimbingan belajar Bahasa Inggris, ada saja

anak-anak lain yang datang untuk menyaksikan kegiatan yang mengambil tempat

di rumah keluarga asuh. Mereka merasa penasaran dan tertarik untuk mengetahui

seperti apa kegiatan tersebut. Namun, seringkali ketika mereka menyaksikan

kegiatan mereka justru bermain-main dan bercanda sehingga mengganggu

konsentrasi anak asuh dalam belajar.

5.2.2.4 Tema : Teknologi Tepat Guna

Nama Program : Pelatihan Pengoprasian Komputer Dan Penggunaan

Internet Untuk Browsing, Searching dan Pembuatan

E-Mail

A. Hasil-Hasil Yang Dicapai

Program pelatihan pengoprasian komputer dan penggunaan internet untuk

browsing, searching, dan pembuatan e-mail merupakan program kerja yang

dirancang untuk meningkatkan keterampilan anak keluarga asuh. Program ini

dilaksanakan dari tanggal 8 Juli–2 Agustus 2015. Dalam pelaksanaannya, pelatihan

program ini dilaksanakan secara terjadwal yang bertempat di rumah keluarga asuh,

Bapak I Made Nuarta Banjar Dinas Pohgending Kawan. Program ini dilaksanakan 5

kali dan ditujukan kepada anak keluarga asuh yaitu Luh Gede Padmawati kelas 1

104

SMP. Tujuan pelatihan ini adalah membantu anak keluarga asuh meningkatkan

keahlian dan keterampilan dalam pengoperasian komputer dan penggunaan internet.

Adapun hasil-hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Dengan adanya program pelatihan ini, anak keluarga asuh mengenal perangkat

teknologi berupa komputer dan laptop

2. Dengan adanya program pelatihan ini, anak keluarga asuh termotivasi dalam

menggunakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi yaitu komputer,

laptop dan internet

3. Dengan adanya program pelatihan ini, anak keluarga asuh menjadi termotivasi

untuk belajar komputer dan mahir menggunakan internet untuk browsing,

searching, dan pembuatan e-mail.

4. Dengan adanya program pelatihan ini, anak keluarga asuh mengetahui pentingnya

internet sebagai sarana untuk mempermudah mengakses informasi untuk

kepentingan pembelajaran.

5. Dengan adanya program pelatihan ini, anak keluarga asuh dapat meningkatkan

kemampuan pengoperasian Microsoft Word seperti mengetik. Selain itu,

pengoperasian Microsoft Excel dapat meningkatkan keterampilan anak keluarga

asuh dalam membuat tabel dan melakukan perhitungaan dengan rumus-rumus

sederhana.

6. Dengan adanya pelatihan program ini, anak keluarga asuh memperoleh

kemampuan berinteraksi dengan masyarakat luar, yang dalam hal ini adalah

mahasiswa KKN yang secara tidak langsung dapat meningkatkan kompetensi

sosialnya.

7. Dengan adanya pelatihan program ini, dapat menimbulkan atmosfer belajar positif

bagi lingkungan anak keluarga asuh. Hal ini terlihat dari adanya beberapa anak

yang turut bergabung menyaksikan pelatihan ini.

Adapun jadwal pelatihan yang telah dilaksanakan dari bulan Juli hingga

Agustus adalah sebagai berikut:

No Hari/ Tanggal Waktu (WITA)

1 Rabu, 8 Juli 2015 09.00-10.00

105

2 Sabtu, 18 Juli 2015 13.00-14.00

3 Rabu, 22 Juli 2015 10.00-11.00

4 Jumat, 31 Juli 2015 11.00-12.00

5 Minggu, 2 Agustus 2015 10.00-11.00

Pelaksanaan bimbingan belajar ini dilakukan dengan beberapa tahap yakni

tahap pengenalan, tahap bimbingan belajar, dan tahap evaluasi.

1. Tahap Persiapan

Tahap ini dilakukan dengan observasi tempat, perkenalan dan pendekatan

kepada keluarga asuh serta melakukan sosialisasi terhadap pelatihan yang akan

dilaksanakan

2. Tahap Pelaksanaan

Tahapan ini dilakukan dengan memberikan pelatihan yang intensif terkait

pengoperasian komputer dan internet untuk browsing, searching dan pembuatan

e-mail

3. Tahap Evaluasi

Tahap ini dilakukan untuk mengukur ketercapaian indikator materi yang

telah diajarkan. Hal ini dilakukan dengan melakukan tes kecil dalam membuat

karangan singkat yang sudah diketik dengan Microsoft Word serta tabel nama-

nama teman sekelas yang telah dibuat dengan Microsoft Excel. Kedua data

tersebut dikirim melalui e-mail yang telah dibuat dalam pelatihan sebelumya.

B. Hambatan Pelaksanaan Program

Terjadi beberapa hambatan dalam pelaksanaan program pelatihan

pengoprasian komputer dan penggunaan internet untuk browsing, searching, dan

pembuatan e-mail. Adapun hambatan dalam pelaksanaan program pelatihan ini

adalah sebagai berikut.

1. Waktu pelaksanaan

Dalam pelaksanaan pelatihan ini, waktu yang dialokasikan adalah 5 jam dengan

60 menit setiap kali pertemuan. Waktu yang disediakan tersebut dinilai kurang

dapat mengkover seluruh materi yang diajarkan mulai dari pengoperasian

komputer hingga penggunaan internet.

2. Fasilitas pendukung pembelajaran

106

Fasilitas pendukung pelatihan pembelajaran dalam hal ini meliputi komputer,

laptop, dan modem. Anak keluarga asuh dalam hal ini telah memiliki laptop tapi

belum dilengkapi dengan modem sehingga kedepannya ketika pelatihan ini

berakhir ditakutkan penggunaan internet akan terhambat karena kurangnya media

ini.

3. Sinyal modem lambat

Dalam pembelajaran mengenai pengenalan internet, sinyal modem ini sangat

berpengaruh terhadap jalannya pelatihan. Anak keluarga asuh merasa bosan disaat

menunggu jalan atau proses loading yang lambat.

4. Kurangnya referensi

Anak keluarga asuh yang masih duduk dibangku kelas 1 SMP baru memperoleh

pelajaran TIK di sekolah sehingga mengalami kesulitan dalam menemukan

referensi yang memadai untuk menunjang pelatihan.

5. Ganguan dari anak-anak lain yang menyaksikan pembelajaran

Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini menghasilkan ketertarikan terhadap anak-anak

dan warga yang ada di lingkungan rumah keluarga asuh. Setiap pelatihan

dilaksanakan ada saja anak-anak lain ataupun warga yang datang berkunjung

untuk sekadar melihat-lihat. Terkadang ada yang berlari-larian dan rebut sehingga

kedatangan mereka terkadang menimbulkan gangguan. Hal ini menyulitkan

mahasiswa KKN saat memberikan pelatihan.

5.2.2.5 Tema : Sosial Budaya

Nama Program : Bantuan Sosial

A. Hasil – Hasil Yang Dicapai

Program kerja cluster dengan tema sosial budaya yaitu berupa bantuan sosial

kepada keluarga asuh Ibu Sukerti. Bantuan sosial ini merupakan program kerja cluster

yang dirancang untuk memberikan bantuan dan motivasi kepada keluarga asuh Ni

Nyoman Sukerti untuk meringankan kehidupan sehari-harinya. Program ini

dilaksanakan dari tanggal 10 Juli – 2 Agustus 2015. Dalam pelaksanaannya, program

kerja ini dilaksanakan pada sore hari dan menyesuaikan dengan waktu yang dimiliki

Ibu asuh dan mahasiswa KKN. Tempat pelaksanaan kegiatan ini berlangsung di

rumah Ibu asuh.

107

Dalam pelaksanaan program kerja ini, bantuan sosial yang diberikan kepada

keluarga asuh yaitu berupa bantuan dalam membersihkan pekarangan rumah dan

membantu menyiapkan perlengkapan upakara menjelang hari raya galungan dan

kuningan di rumah Ibu Sukerti. Bantuan ini diberikan mengingat bahwa Ibu Sukerti

tinggal seorang diri dan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya dirasa cukup

berat. Sebagai anak asuh, mahasiswa KKN desa Pitra khususnya Cluster 2

memberikan bantuan saat menjelang hari raya galungan dan kuningan untuk

meringankan pekerjaan Ibu sukerti. Bantuan yang diberikan yaitu berupa bantuan

bersih-bersih di pekarangan rumah dan membantu dalam menyiapkan perlengkapan

upakara untuk galungan dan kuningan, seperti mejejahitan dan membuat penjor.

Disamping memberikan bantuan sosial, mahasiswa KKN juga menyempatkan

untuk memberi motivasi dan perhatian kepada Ibu asuh agar lebih bersemangat untuk

menjalani kehidupan sehari-harinya. Adapun hasil-hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dengan adanya program ini, pekarangan rumah Ibu Sukerti yang sebelumnya

tidak terurus, banyak rumput-rumput liar dan tanaman-tanaman yang tidak terurus

menjadi bersih dan tertata rapi.

2. Ibu Sukerti menjadi lebih termotivasi untuk menjalani kehidupan sehari-harinya.

Hal ini ditunjukkan dari semangat Ibu Sukerti dalam melakukan aktivitas sehari-

harinya walaupun tinggal seorang diri.

3. Beban dari Ibu Sukerti dapat berkurang, seperti saat menjelang hari raya galungan

dan kuningan, anak asuh (mahasiswa KKN) memberikan bantuan berupa bantuan

bersih-bersih di pekarangan rumah dan membantu dalam menyiapkan

perlengkapan upakara, seperti mejejahitan dan membuat penjor.

Pelaksanaan pemberian bantuan sosial ini dilaksanakan selama 4 jam yang

terdistribusi ke dalam selama 4 minggu. Untuk lebih jelasnya akan diberikan tabel

jadwal kegiatan sebagai berikut :

No Hari/ Tanggal Waktu

1 Jumat ( 10 Juli 2015) 14.00-15.00

2 Sabtu ( 11 Juli 2015) 13.00-14.00

3 Kamis ( 23 Juli 2015) 16.00-17.00

108

5 Minggu (2 Agustus 2015) 13.00-14.00

Pelaksanaan pemberian bantuan sosial ini dilakukan dengan beberapa tahap

yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Tahap pengenalan

dimulai dengan penjajakan tempat tinggal keluarga asuh, perkenalan dengan keluarga

asuh, dan sosialisasi program kerja yang akan dilaksanakan. Tahap pelaksanaan atau

pemberian bantuan sosial dimulai dengan pembersihan pekarangan rumah,

dilanjutkan dengan pemberian motivasi terkait dengan kehidupan dan membantu

mejejahitan. Tahap terakhir adalah tahap evaluasi, tahapan ini adalah untuk mengukur

ketercapaian tujuan dan luaran yang diharapkan. Dari evaluasi yang dilakukan, dapat

diketahui bahwa dengan pemberian bantuan sosial ini, Ibu Sukerti lebih termotivasi

dan diringankan pekerjaannya.

B. Hambatan Pelaksanaan Program

Dari hasil pengamatan, program kerja cluster pemberian bantuan sosial pada

keluarga asuh sudah berlangsung baik meskipun dalam pelaksanaannya belum

mencapai kata sempurna dan perlu ditingkatkan. Namun kendala-kendala tersebut

tidak berpengaruh besar, sehingga kegiatan bisa berjalan lancar. Kegiatan yang

dilaksanakan selama KKN berpedoman pada program kerja yang telah disusun oleh

penulis. Setelah selesai melaksanakan kegiatan dapat dilihat bahwa program kerja

cluster dapat dilaksanakan dengan baik. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat

beberapa kendala atau hambatan, yaitu :

1. Waktu pelaksanaan

Bantuan yang dibutuhkan oleh keluarga asuh cukup banyak, namun waktu yang

dialokasikan hanya sedikit, sehingga bantuan yang dapat diberikan tidak terlalu

banyak dan cenderung tergesa-gesa.

2. Kurangnya fasilitas pendukung

Fasilitas pendukung yang dimaksud adalah sarana pembersihan, dimana sarana

pembersihan yang dimiliki keluarga asuh sangat minim.

3. Minimnya biaya yang di alokasikan

Biaya menjadi hambatan dalam berjalannya program ini. Hal ini dikarenakan

keluarga asuh tergolong keluarga yang tidak mampu, sehingga biaya-biaya yang

109

dikeluarkan dalam menjalankan program ini, seperti membeli alat pel, sapu, dan

lain sebagainya harus diminimalisir sehingga semua program dapat berjalan.

5.2.3 CLUSTER 3

5.2.3.1 Tema : Pendidikan / Pembelajaran

Nama Program : Pelatihan Membaca, Menulis, Berhitung dan Menggambar

A. Hasil – Hasil Yang Dicapai

Pelaksanaan kegiatan Bimbingan Belajar Membaca, Menulis, Berhitung dan

Menggambar dilaksanakan dari tanggal 9 Juli 2015 sampai tanggal 23 Juli 2015.

adapun jadwal yang lebih mendetail dari pelaksanaan program kerja ini adalah

sebagai berikut.

No Hari/ Tanggal Waktu (WITA)

1 Kamis, 9 Juli 2015 15.00-16.00

2 Jumat, 10 Juli 2015 17.00-19.00

3 Selasa, 21 Juli 2015 14.30-16.30

4 Kamis, 23 Juli 2015 14.30-16.30

Kegitan ini menyesuaikan dengan jadwa dari mahasiswa KKN. Kegiatan

Bimbingan Belajar Membaca, Menulis, Berhitung dan Menggambar dilaksanan di

rumah keluarga asuh yang dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan. Sasaran dari

kegiatan ini adalah Anak Asuh yang bernama Ni Kadek Ayu Lestari. Ni Kadek Ayu

Lestari adalah anak dari I Wayan Awimawan dan Ni Nyoman Rumini. Dalam

pelaksanaan program kerja bimbingan belajar CALISTUNGBAR ini materi yang

diajarkan yaitu membaca, menulis dan berhitung dan menggambar.

Sebelum kegiatan pelaksanaan berlangsung, anak asuh dan mahasiswa KKN

menyepakati waktu dan tempat dilaksanakannya bimbingan belajar, dan anak juga

diberikan fasilitas belajar berupa buku tulis, pensil, penghapus, dan beberapa media

pembelajaran seperti poster huruf dan angka, kartu huruf, dan media lain terkait

program yang akan dilaksanakan.Kemudian pada pertemuan kedua, anak asuh

diajarkan untuk menulis dan membaca. Pertama anak asuh mengenal huruf melalui

memperlihatkan gambar huruf dan kartu huruf, setelah itu anak dituntun untuk

melakukan latihan praktik membaca dan menulis huruf. Media gambar huruf dan

110

kartu huruf bertujuan agar anak asuh dapat mengenal huruf, setelah mengenal huruf

kemudian anak asuh menulis huruf tersebut ke dalam buku yang telah diberikan.

Pada pertemuan ketiga anak asuh diajarkan berhitung, mengenal angka dengan

memperlihatkan media yakni poster angka dan kartu angka yang mana berisi angka-

angka di kartu tersebut. Anak asuh pada pertemuan ketiga belajar berhitung mengenai

materi penjumlahan dan pengurangan dasar dan cara berhitung susun yang baik dan

benar. Pada pertemuan keempat anak asuh dibimbing untuk menggambar. Pertama

anak asuh dituntun untuk mewarnai gambar yang sudah disediakan oleh mahasiswa

KKN.Setelah selesai mewarnai, selanjutnya anak asuh dituntun untuk menggambar

sendiri dari awal dengan tema bebas, kemudian mahasiswa KKN membimbing warna

yang cocok untuk gambar yang dibuat oleh anak asuh.

B. Hambatan Pelaksanaan Program

Setelah selesai melaksanakan kegiatan dapat dilihat bahwa program cluster ini

dapat dilaksanakan dengan baik. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat

beberapa kendala atau hambatan, yaitu :

1. Waktu Pelaksanaan

Terbatasnya waktu yang kami miliki untuk melaksanakan program cluster yaitu

bimbingan belajar karena harus menyesuaikan dengan jadwal program kerja

kelompok, sehingga kami mengambil waktu di sore hari.

2. Fasilitas

Fasilitas kurang lengkap sehingga mahasiswa KKN harus berusaha lebih keras

untuk mengumpulkan media-media pembelajaran yang relevan dengan materi

yang diajarkan.Solusi dari hambartan ini adalah dengan mencari materi di internet

dan beberapa tutorial maka hambatan ini bisa diatasi.

5.2.3.2 Tema : Pendidikan / Pembelajaran

Nama Program : Pengenalan dan Pelatihan Microsoft Office Word 2010

A. Hasil-hasil Yang Dicapai

Pelaksanaan kegiatan Pengenalan dan Pelatihan Microsoft Word 2010

dilaksanakan dari tanggal 11 Juli 2015 sampai tanggal 29 Juli 2015. Adapun jadwal

yang lebih detail mengenai program kerja ini adalah sebagai berikut.

111

No Hari/ Tanggal Waktu (WITA)

1 Sabtu, 11 Juli 2015 11.00-12.00

2 Sabtu, 18 Juli 2015 09.00-11.00

3 Rabu, 29 Juli 2015 17.00-19.00

Kegitan ini menyesuaikan dengan jadwa dari mahasiswa KKN. Kegiatan

pengenalan dan pelatihan Microsoft Office Word 2010 dilaksanan di rumah keluarga

asuh yang dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Sasaran dari kegiatan ini adalah

Bapak yang bernama Wayan Suarnaya. Bapak Wayan Suarnaya adalah Kelian Banjar

Dinas Pitra.Kegiatan Pengenalan dan Pelatihan Microsoft Office Word 2010 bertujuan

untuk memperkenalkan dan melatih mempergunakan perangkat lunak pengolah kata

salah satunya yaitu Microsoft Office Word 2010.Microsoft Office Word 2010 ini

nantinya dapat dipergunakan oleh Bapak Wayan Suarnaya selaku Kelian Banjar

Dinas Pitra untuk mengetik dokumen seperti surat laporan keuangan dan membantu

pekerjaan lainnya yang berhubungan tugas sebagai kelian Banjar Dinas menggunakan

Microsoft Office Word 2010.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, mahasiswa KKN pada pertemuan pertama

memperkenalan diri ke rumah keluarga asuh dan melakukan observasi mengenai

program yang akan dilaksanan. Pada Pertemuan kedua, mahasiswa KKN

mengajarkan membuka Microsoft Office Word 2010, memperkenalkan icon-icon

yang terdapat pada menu bar di Microsoft Office Word 2010 serta fungsinya.

Menyimpan file serta menutup aplikasi. Pada Pertemuan Kedua, mahasiswa KKN

mengajarkan Bapak asuh cara mengetik mengetik, mengatur rata tulisan, font dan

ukuran font, ketebalan tulisan, mengajarkan mengatur margin, dan mengatur ukuran

kertas. Bapak asuh sangat antusian didalam mengikuti Pengenalan dan Pelatihan

Microsoft Office Word 2010 dan hasil dari program ini adalah Bapak Asuh dapat

mengetik sebuah dokumen yaitu surat Keterangan Miskin, Bapak asuh juga bisa

mengedit dokumen yang sudah dibuat kemudian dapat menyimpan dokumen yang

sudah diedit. Bapak asuh juga kami arahkan untuk berbagi ilmu kepada Kelian Banjar

Dinas lainnya yang belum bisa mempergunakan Microsoft Office Word 2010

112

sehingga kelanjutan dari program ini masih bisa berjalan dan ilmu yang diberikan

dapat disalurkan kepada orang lain.

B. Hambatan Pelaksanaan Program

Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan Pengenalan dan Pelatihan Microsoft

Office Word 2010 yang diberikan kepada Bapak asuh sudah berjalan dengan baik

dilihat dari hasil dari program ini yaitu Bapak asuh sudah bisa membuat sebuah

dokumen yaitu surat Keterangan Miskin, namun masih ada hambatan yang

mahasiswa temui dalam melaksanakan kegiatan Pengenalan dan Pelatihan Microsoft

Office Word 2010 di keluarga asuh. Hambatan-hambatan yang dimaksud adalah

sebagai berikut.

1. Waktu pelaksanaan

Waktu merupakan salah satu hambatan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan

Pengenalan dan Pelatihan Microsoft Word 2010 kepada Bapak asuh. Waktu 5 jam

yang dibagi kedalam 5 jam pertemuan masih dirasa sangat kurang, mahasiswa

KKN hanya bisa memperkenalkan dan melatih beberapa fitur yang ada di

Microsoft Office Word 2010, mahasiswa KKN kekurangan waktu untuk

mengajarkan cara memberi page number baik page number yang sederhana

maupunpage number yang bervariasi dan masih banyak fitur lain yang masih bisa

dikembangkan di Microsoft Office Word 2010. Solusi dari permasalahan ini

adalah, mahasiswa KKN memberikan fotocopy modul Microsoft Office Word

2010.

2. Sarana

Agar bisa lancar atau fasih mempergunakan Microsoft Office Word 2010 adalah

dengan cara praktek langsung dalam kehidupan sehari-hari, semakin sering

mempergunakan maka semakin cepat bisa atau lancar mempergunakan Microsoft

Office Word. Permasalahannya adalah Bapak Asuh tidak mempunyai Laptop

maupun Komputer sehingga untuk bisa lancar mempergunakan Microsoft Office

Word akansangat sulit. Solusi dari permasalahan ini adalah Bapak asuh yang

berprofesi sebagai Kelian Banjar Dinas Pitra, dapat mempergunakan komputer

yang ada di Kantor Desa Pitra dalam membuat dokumen baik surat, laporan dan

tugas lainnya yang berkaitan dengan tugasnya sebagai Kelian Banjar.

113

5.2.3.3 Tema : Sanitasi Dan Kesehatan Lingkungan

Nama Program : Pembinaan Pentingnya Kesehatan Diri Dan Kebersihan

Lingkungan

A. Hasil-hasil Yang Dicapai

Pelaksanaan program kerja pembinaan kesehatan diri dan kesehatan kebersihan

lingkungan dilaksanakan dari 11 Juli 2015 sampai 31 Juli 2015. Adapun jadwal yang

detail mengenai program kerja ini adalah sebagai berikut.

No Hari/ Tanggal Waktu (WITA)

1 Sabtu, 11 Juli 2015 13.30-14.30

2 Selasa, 21 Juli 2015 10.00-12.00

3 Jumat, 31 Juli 2015 16.30-18.30

Kegiatan ini dilaksanakan pada sore hari dirumah keluarga asuh dengan 4 kali

pertemuan, masing-masing pertemuan dengan aokasi waktu 1 jam. Sasaran dalam

program ini adalah keluarga Nyoman Muger dan Ni Ketut Sandreg.Kegiatan ini

bertujuan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan rumah keluarga asuh.

Apalagi keluarga asuh ini sudah lanjut usia, maka dari itu penting bagi mereka

mengetahui dan menjaga kesehatan diri dan kebersihan lingkungan. Selain itu,

pembinaan ini memberikan pengetahuan yang lebih mendalam tentang cara memjaga

kesehatan diri dan lingkungan sekitar rumahnya.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, kelompok cluster memberikan pembinaan

tentang bagaimana menjaga kesehatan diri dengan menjaga pola makan, istirahat

yang cukup, mandi bersih, memotong kuku, dan menggunakan alas kaki saat keluar

rumah. Kemudian untuk kebersihan lingkungan sekitar, pembinaan dilakukan dengan

memberikan penyuluhan atau informasi tentang bagaimana membersihkan

lingkungan seperti menyapu, membersihkan selokan, dan melaksanakan 3 M

(menguras, menutup, mengubur). Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan hasil

observasi kepada keluarga asuh, bahwa Kakek Nyoman Muger sedang dalam masa

pemulihan dari penyakit stroke yang dialaminya sejak 3 tahun yang lalu. Berdasarkan

hal tersebut, mahasiswa KKN berharap dengan menjaga kesehatan diri dan

114

kebersihan lingkungan, kondisi kesehatan dan kebersihan keluarga asuh menjadi

semakin membaik.

B. Hambatan Pelaksanaan Program

Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan mejejahitan di anak asuh sudah

berlangsung dengan baik, namun terdapat beberapa hambatan yang ditemui alam

pelasanaan kegiatan ini. Hambatan-hambatan yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Waktu pelaksanakan

Waktu pelaksanaan merupakan salah satu hambatan dalam pelaksanaan kegiatan

pembiaan kesehatan diri dan kebersihan lingkungan di keluarga asuh. Hal tersebut

disebabkan karena terbentur dengan libur hari raya galungan dan kuningan yang

cukup lama. Sehingga, pemilihan waktu pelaksanaan kegiatan ini menjadi

terhambat kemudian kegiatan yang dijadwalkan tidak sesuai dengan apa yang

telah direncanakan.

5.2.3.4 Tema : Sosial Dan Budaya

Nama Program : Mejejahitan

A. Hasil-hasil Yang Dicapai

Pelaksanaan kegiatan mejejahitan dilaksanakan dari tanggal 10 Juli 2015 sampai

tanggal 28 Juli 2015. Adapun jadwal yang detail mengenai program kerja ini adalah

sebagai berikut.

No Hari/ Tanggal Waktu (WITA)

1 Jumat, 10 Juli 2015 15.00-16.00

2 Sabtu, 11 Juli 2015 08.00-10.00

3 Selasa, 28 Juli 2015 15.00-17.00

Kegitan ini dilaksanakan pada sore hari di rumah anak asuh yang

dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan.Sasaran dari kegiatan ini adalah anak yang

bernama Made Jyotisa Yogiswari. Kegiatan mejejahitan bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan mejejahitan sarana persembahyangan, melatih

kosentrasi dan menciptakan kebersamaan antara orang-orang yang ikut dalam

115

kegiatan mejejahitan.Selain itu dengan mejejahitan secara tidak langsung kita sebagai

masyarakat Bali telah melaksanakan ajeg Bali.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, mahasiswa KKN mengajarkan cara membuat

sarana persembahyangan yang umumnya digunakan, seperti membuat canang sari,

ceper, dan mengulat ketipat. Mejejahitan sangat perlu diberikan kepada anak,

khususnya anak puteri sejak dini karena pembinaan mejejahitan sejak dini akan

mempengaruhi kemampuan mejejahitan anak saat dewasa. Dewasa ini sarana

persembahyangan sudah jarang yang membuat, karena orang biasanya lebih memilih

untuk membeli.Hal tersebut disebabkan karena ingin hidup mudah dan kurangnya

kemampuan dalam mejejahitan sehingga mereka lebih memilih untuk membelinya

agar lebih praktis.Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa berharap dengan kegiatan

mejejahitan yang diberikan anak memiliki kemampuan mejejahitan sarana

persembahyangan yang biasanya digunakan.

B. Hambatan Pelaksanaan Program

Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan mejejahitan di anak asuh sudah

berlangsung baik, namun adapun hambatan yang mahasiswa temui dalam

melaksanakan kegiatan mejejahitan di keluarga asuh.Hambatan-hambatan yang

dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Waktu pelaksanaan

Waktu merupakan salah satu hambatan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan

mejejahitan di anak asuh.Hal tersebut disebabkan karena liburan hari raya

Galungan dan Kuningan yang cukup lama.Sehingga, pemilihan waktu

pelaksanaan kegiatan ini sangat sedikit dan terbentur dengan kegiatan KKN

lainnya, hal tersebut menyebabkan mahasiswa hanya bisa menjalankan kegiatan

mejejahitan sebanyak 3 kali, yang dimana setiap pertemuan dilakukan selama 2

jam.Solusi dari permasalahan ini adalah, anak asuh dapat menggunakan gambar

tutorial mejejahitan sarana persembahyangan, yang dimana dasarnya sudah

diajarkan oleh mahasiswa sehingga tinggal mempelajarinya melalui gambar.

2. Perbedaan cara pembuatan sarana persembahyangan antara mahasiswa dengan

cara pembuatan sarana persembahyangan di anak asuh.

116

Perbedaan cara pembuatan sarana persembahyangan setiap daerah tentu berbeda

dan hal tersebut merupakan hambatan bagi mahasiswa untuk menjalankan

program mejejahitan. Solusi dari permasalahan ini adalah mahasiswa

menjalankan program mejejahitan mengikuti budaya di daerah anak asuh, yang

dimana inti dari program ini adalah mengajarkan membuat sarana

persembahyangan yang umum digunakan dalam persembahyangan namun hanya

cara membuatnya saja yang berbeda.

5.2.4 CLUSTER 4

5.2.4.1 Tema : Pendidikan / Pembelajaran

Nama Program : Bimbel CARLISTUNG (Bimbingan Belajar, Baca,

Tulis,dan Hitung)

A. Hasil – Hasil Yang Dicapai

Pelaksanaan kegiatan Bimbel Calistung (Bimbingan Belajar Baca, Tulis dan

Hitung) dilakukan pada sore hari atau menyesuaikan dengan waktu yang dimiliki

anak asuh dan mahasiswa KKN, tentunya bimbingan ini dilaksanakan diluar jam

efektif sekolah. Tempat pelaksanaan kegiatan ini berlangsung di rumah keluarga asuh

I Nyoman Suarta di Br. Dinas Asah Kelod. Anak dari keluarga asuh sangat antusias

mengikuti bimbingan belajar baca, tulis dan hitung. Hal ini terbukti dengan rutinnya

mereka mengikuti bimbingan belajar dan serius dalam mengerjakan latihan yang

diberikan.

Dalam pelaksanaan bimbel ini diberikan materi terkait dengan membaca,

menulis dan berhitung, dalam pelaksanaanya anak keluarga asuh diarahkan untuk

mengenal dan menghafal abjad, melatih membaca yang baik dan benar. Dalam

menulis kita menerapkan bagaimana cara anak memegang pensil, memperkirakan

bentuk tulisan, melatih menulis, serta cara berhitung dengan cara yang cepat dan

praktis. Dalam hal ini dikarenakan dilingkungan keluarga anak asuh tersebut belum

memahami dalam membaca, menulis, dan berhitung. Walaupun disekolah sudah

mendapatkan pembelajaran calistung namun tentunya diberikan rutin agar mereka

lebih lancar dan cepat dalam membaca, menulis dan berhitung. Maka dari itu penulis

berharap anak asuh tersebut memiliki pengetahuan dasar cara membaca, menulis dan

117

berhitung. sehingga nantinya dapat bermanfaat untuk mereka ketika melanjutkan

kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.

B. Hambatan Pelaksanaan Program

Dari hasil pengamatan, bimbingan belajar tentang calistung pada keluarga

asuh sudah berlangsung baik, namun masih ada beberapa kendala yang dihadapi,

antara lain:

1. Waktu pelaksanaan

Karena waktu yang dialokasikan adalah 6 jam, jadi materi-materi dasar lainnya

masih banyak yang belum bisa tersampaikan, dan waktu yang digunakan terlalu

singkat. Selain itu kemampuan individu belum bisa menghafal abjad maka dari itu

anak keluarga asuh belum bisa membaca dengan lancar dan menjadikan proses

bimbingan belajar harus dilakukan secara lebih perlahan.

2. Tempat pelaksanaan

Tempat yang digunakan untuk melakukan bimbingan ini adalah rumah anak asuh

di Br. Dinas Asah Kelod. Namun terkadang ketika bimbingan dilaksanakan masih

banyak keributan dari aktivitas-aktivitas yang ada disekitarnya, sehingga

terkadang konsentrasi dan keseriusan dalam mengikuti bimbingan menjadi

terganggu.

Pelaksanaan bimbingan belajar ini dilaksanakan selama 6 jam yang

terdistribusi ke dalam jadwal tiga kali seminggu. Untuk lebih jelasnya akan diberikan

tabel jadwal kegiatan les/ bimbingan belajar membaca, menulis dan Berhitung.

Jadwal kegiatan les yang dilakukan Adapun jadwal kegiatan les ini adalah sebagai

berikut :

No Hari/ Tanggal Waktu

1 Minggu, 19 juli 2015 14.00-16.00

2 Selasa, 21 juli 2015 15.00-17.00

3 Kamis, 23 juli 2015 13.00-15.00

Dalam pelaksanaan bimbingan belajar, penulis tidak hanya memberikan

bimbingan belajar kepada anak dari keluarga asuh saja, melainkan ada beberapa anak

yang turut serta mengikuti bimbingan belajar ini. Hal ini disebabkan oleh ketertarikan

118

mereka untuk belajar bersama dan kesulitan mereka untuk belajar secara mandiri

dalam mengerjakan tugas-tugas dari sekolah. Dari sekian siswa yang mengikuti

bimbingan belajar, hanya dua orang anak yang senantiasa hadir dalam setiap

pertemuan. Kedua anak tersebut kemudian ditetapkan oleh penulis menjadi peserta

bimbingan belajar tetap. Berikut ini adalah nama anak-anak yang mengikuti kegiatan

bimbingan belajar membaca dan menulis bahasa Bali yaitu:

No Nama Siswa Nama Orang Tua Keteterangan

1 Ni Putu Lani Silsilia Wati I Nyoman Suarta Keluarga Asuh

2 I Made Wiraguna I Nyoman Suarta Keluarga Ikutan

Pelaksanaan bimbingan belajar ini dilakukan dengan beberapa tahap yakni

tahap pengenalan, tahap bimbingan belajar terpadu, dan tahap evaluasi. Tahap

pengenalan materi dilakukan bersamaan dengan pendekatan kepada peserta les

dilakukan pada awal pertemuan, selanjutnya tahap bimbingan belajar terpadu adalah

pemberian materi dan membantu peserta les untuk mengerjakan tugas-tugas dari

sekolah. Tahap bimbingan belajar terpadu ini meliputi pemberian materi yang

didasarkan kepada buku paket dan daftar materi yang dimiliki oleh peserta les, jadi

tutor hanya menyesuaikan materi dan memberikan penjelasan seperlunya. Tahap

terakhir adalah tahap evaluasi, tahapan ini adalah untuk mengukur ketercapaian

indicator peserta les. Materi tes atau materi evaluasi adalah materi yang telah

dijelaskan selama tahap bimbingan belajar terpadu. Dari tiga peserta les, ketiganya

mencapai nilai yang memuaskan dan telah lulus semua. Bimbingan belajar calistung

untuk siswa SD ini diakhir dengan memberikan kenang-kenangan berupa seperangkat

alat tulis dari tutor kepada peserta les.

5.2.4.2 Tema : Pendidikan / Pembelajaran

Nama Program : Pelatihan Seni melipat Kertas (Origami)

A. Hasil – Hasil Yang Dicapai

Pelaksanaan program kerja cluster dengan tema pendidikan yaitu berupa

pelatihan seni melipat kertas (origami) kepada anak dari keluarga asuh I Wayan

Sutirka Yasa yaitu Ni Putu Lani Silsilia Wati yang dilakukan pada sore hari atau

119

menyesuaikan waktu anak keluarga asuh dan mahasiswa KKN .Tempat pelaksanaan

kegiatan ini berlangsung di rumah keluarga asuh.

Dalam pelaksanaan program kerja ini, pelatihan yang diberikan kepada anak

keluarga asuh yaitu berupa pelatihan seni melipat kertas (origami) bermacam-macam

bentuk yang mudah dimengerti. Bantuan ini diberikan mengingat bahwa Lani masih

duduk di bangku sekolah dasar dan memperoleh mata pelajaran kesenian, sehingga

dengan program ini dapat membantu meningkatkan keterampilan dalam berkesenian

untuk menunjang mata pelajaran kesenian yang ada di sekolah. Sebagai anak asuh,

mahasiswa KKN desa Pitra khususnya Cluster 4 memberikan pelatihan yang

bermanfaat meningkatkan keterampilan anak keluarga asuh.

Pelaksanaan pemberian pelatihan ini dilaksanakan selama 1 jam yang

terdistribusi selama 3 minggu dimana dalam satu minggunya dilaksanakan 2 kali.

Untuk lebih jelasnya akan diberikan tabel jadwal kegiatan sebagai berikut :

No Hari/ Tanggal Waktu

1 Jumat, 10 Juli 2015 14.00 - 15.00

2 Senin, 27 Juli 2015 10.00 - 11.00

3 Kamis, 30 Juli 2015 15.00 - 16.00

4 Jumat, 31 Juli 2015 11.00 - 12.00

5 Sabtu, 1 Agustus 2015 11.00 - 12.00

Pelaksanaan pemberian pelatihan ini dilakukan dengan beberapa tahap yakni

tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Tahap pengenalan dimulai

dengan penjajakan tempat tinggal keluarga asuh, perkenalan dengan keluarga asuh,

dan sosialisasi program kerja yang akan dilaksanakan. Tahap pelaksanaan atau

pemberian pelatihan dimulai dengan pengenalan asal seni melipat kertas (origami).

Tahap terakhir adalah tahap evaluasi, tahapan ini adalah untuk mengukur

ketercapaian tujuan dan luaran yang diharapkan. Dari evaluasi yang dilakukan, dapat

diketahui bahwa dengan pemberian pelatihan ini, Lani lebih memiliki pengetahuan

dan keterapilan dalam hal kesenian terutama seni melipat kertas.

120

B. Hambatan Pelaksanaan Program

Dari hasil pengamatan, pemberian pelatihan pada anak keluarga asuh sudah

berlangsung baik, namun masih ada kendala yang dihadapi, yaitu:

1. Waktu pelaksanaan

Karena waktu yang dialokasikan adalah 1 jam, jadi pelatihan yang dapat

diberikan tidak terlalu banyak. Selain itu kemampuan kelompok cluster yang

hanya berjumlah 5 orang masih kurang, selain itu tidak semua mampu membuat

seni melipat kertas (origami) sehingga proses pelatihan sedikit terhambat.

5.2.4.3 Tema : Sanitasi Dan Kesehatan Lingkungan

Nama Program : Gerakan Aktif Cuci Tangan Pakai Sabun (CTS)

A. Hasil – Hasil Yang Dicapai

Pelaksanaan program kerja cluster dengan tema Sanitasi dan Kesehatan

Lingkungan yaitu Gerakan Aktif Cuci Tangan pakai Sabun (CTS) merupakan

program kerja yang dirancang dalam meningkatkan pengetahuan, kemauan dan

kemampuan anggota rumah tangga yang berupa gerakan cuci tangan pakai sabun dan

juga dapay meningkatkan produktifitas kerja anggota rumah tangga. Dengan

meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang tadinya

dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya

pendidikan dan uasaha lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota

masyarakat. Program ini dilaksanakan dari tanggal 10 Juli – 22 Juli 2015. Program ini

dilaksanakan untuk membantu keluarga asuh dalam meningkatkan pengetahuan

tentang kebersihan dan kesehatan.

Dalam pelaksanaan program kerja ini, bantuan sosial yang diberikan kepada

keluarga asuh yaitu berupa penyuluhan terkait dengan kebersihan dan kesehatan yang

memberikan sabun cair dan antis pada keluarga I Wayan Buana dan Made Yunawati.

Bantuan ini diberikan mengingat bahwa Ibu Yunawati tidak memperdulikan

kesehatan dan kebersihannya. Dengan tempat tinggal yang tidak memadai dan

kurangnya air bersih disekitar Br. Dusun Poh Gending Kangin. Maka dari itu, sebagai

anak asuh, mahasiswa KKN desa Pitra khususnya Cluster 4 memberikan penyuluhan

CTS ini dan mempraktekkan cara cuci tangan yang benar. Pelaksanaan program ini

121

dilaksanakan selama 3 jam yang terdistribusi ke dalam selama 1 minggu. Untuk lebih

jelasnya akan diberikan tabel jadwal kegiatan sebagai berikut :

No Hari/ Tanggal Waktu

1 Jumat, 10 Juli 2015 07.00 - 08.00

2 Minggu, 19Juli 2015 15.30 - 16.30

3 Kamis, 22 Juli 2015 16.00 - 17.00

Adapun hasil-hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program tersebut adalah

sebagai berikut.

1. Dengan adanya program pelatihan ini, keluarga asuh dapat menjaga kesehatannya

dan menambah wawasan tentang pentignya kesehatan khususnya pada gerakan

cuci tangan pakai sabun.

2. Dengan adanya program pelatihan ini, keluarga asuh termotivasi dalam menjaga

kesehatan tubuh serta jika mengonsumsi makanan terlebih dahulu mencuci

tangan.

3. Dengan adanya program pelatihan ini, keluarga asuh menjadi termotivasi untuk

belajar membuat hidup sehat sehinggat terhindar dari penyakit-penyakit.

4. Dengan adanya program pelatihan ini, keluarga asuh dapat meningkatkan

kesadaran bahwa pentingnya untuk menjaga kesehatan dan kebersihan

lingkungan.

5. Dengan adanya pelatihan program ini, keluarga asuh berupaya untuk

memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan

perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di

masyarakat.

Adapun pelaksanaan program Cuci Tangan ini dilakukan dengan beberapa

tahap yakni tahap pengenalan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.

a. Tahap Persiapan

Tahap ini dilakukan dengan observasi tempat, perkenalan dan pendekatan kepada

keluarga asuh serta melakukan sosialisasi terhadap pelatihan yang akan

dilaksanakan.

122

b. Tahap Pelaksanaan

Tahapan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan terkait Gerakan Cuci

Tangan Pakai Sabun dan memberikan pelatihan yang intensif terkait mencuci

tangan yang benar.

c. Tahap Evaluasi

Tahap ini dilakukan untuk mengukur ketercapaian indikator materi yang telah

diajarkan. Hal ini dilakukan dengan mempraktekkan kembali khususnya keluarga

asuh. Dengan tahap evaluasi ini keluarga asuh termotivasi untuk menciptakan

hidup yanh bersih dan sehat.

B. Hambatan Pelaksanaan Program

Terjadi beberapa hambatan dalam pelaksanaan program gerakan aktif cuci tangan

pakai sabun adalah sebagai berikut.

1. Fasilitas pendukung penyuluhan

Fasilitas pendukung pelatihan penyuluhan dalam hal ini meliputi sabun cair, air

bersih, dan antis yang digunakan agar kuman-kuman yang ada di tangan

komputidak menyebar ke seluruh tubuh bagian luar.

2. Kurangnya tanggapan

Pada keluarga asuh mengenai mencuci tangan yang benar dengan hambatan

kurangnya tanggapan yang antusias pada keluarga asuh sehingga kesehatan dan

kebersihan tidak terjamin.

3. Waktu pelaksanaan

Karena waktu yang dialokasikan adalah 3jam, jadi bantuan yang dapat diberikan

tidak terlalu banyak. Terlebih lagi bantuan yang dibutuhkan oleh keluarga asuh

hanyalah air bersih dengana danya air bersih keluarga asuh dapat hidup sehat.

5.2.4.4 Tema : Teknologi Tepat Guna / Pedesaan

Nama Program : Pelatihan Pengoperasian Komputer dan Pelatihan

Menggunakan Microsoft Word

A. Hasil-Hasil Yang Dicapai

Program pelatihan pengoprasian komputer dan penggunaan internet untuk

browsing, searching, dan pembuatan e-mail merupakan program kerja yang dirancang

123

untuk meningkatkan keterampilan anak keluarga asuh. Program ini dilaksanakan dari

tanggal 8 Juli–23 Juli 2015. Dalam pelaksanaannya, pelatihan program ini

dilaksanakan secara terjadwal yang bertempat di rumah keluarga asuh, Bapak I

Wayan Sutirka Yasa Banjar Dinas Asah Kelod. Program ini dilaksanakan 4 kali dan

ditujukan kepada anak keluarga asuh yaitu I Komang Rama Harisma Dinata kelas 7

SMP. Tujuan pelatihan ini adalah membantu anak keluarga asuh meningkatkan

keahlian dan keterampilan dalam pengoperasian komputer dan penggunaan internet.

Adapun hasil-hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program tersebut adalah sebagai

berikut.

1. Dengan adanya program pelatihan ini, anak keluarga asuh mengenal perangkat

teknologi berupa komputer dan laptop.

2. Dengan adanya program pelatihan ini, anak keluarga asuh termotivasi dalam

menggunakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi yaitu komputer,

laptop dan internet

3. Dengan adanya program pelatihan ini, anak keluarga asuh menjadi termotivasi

untuk belajar komputer dan mahir menggunakan internet untuk browsing,

searching, dan pembuatan e-mail.

4. Dengan adanya program pelatihan ini, anak keluarga asuh mengetahui pentingnya

internet sebagai sarana untuk mempermudah mengakses informasi untuk

kepentingan pembelajaran.

5. Dengan adanya program pelatihan ini, anak keluarga asuh dapat meningkatkan

kemampuan pengoperasian Microsoft Word seperti mengetik. Selain itu,

pengoperasian Microsoft Excel dapat meningkatkan keterampilan anak keluarga

asuh dalam membuat tabel dan melakukan perhitungaan dengan rumus-rumus

sederhana.

6. Dengan adanya pelatihan program ini, anak keluarga asuh memperoleh

kemampuan berinteraksi dengan masyarakat luar, yang dalam hal ini adalah

mahasiswa KKN yang secara tidak langsung dapat meningkatkan kompetensi

sosialnya.

124

7. Dengan adanya pelatihan program ini, dapat menimbulkan atmosfer belajar positif

bagi lingkungan anak keluarga asuh. Hal ini terlihat dari adanya beberapa anak

yang turut bergabung menyaksikan pelatihan ini.

Adapun jadwal pelatihan yang telah dilaksanakan dari bulan Juli hingga

Agustus adalah sebagai berikut.

No Hari/ Tanggal Waktu (WITA)

1 Rabu, 8 Juli 2015 09.00-11.00

2 Sabtu, 18 Juli 2015 13.00-15.00

3 Rabu, 22 Juli 2015 08.00-10.00

4 Kamis, 23 Juli 2015 10.30-12.30

Pelaksanaan bimbingan belajar ini dilakukan dengan beberapa tahap yakni

tahap pengenalan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.

a. Tahap Persiapan

Tahap ini dilakukan dengan observasi tempat, perkenalan dan pendekatan kepada

keluarga asuh serta melakukan sosialisasi terhadap pelatihan yang akan

dilaksanakan

b. Tahap Pelaksanaan

Tahapan ini dilakukan dengan memberikan pelatihan yang intensif terkait

pengoperasian komputer dan internet untuk browsing, searching dan pembuatan

e-mail

c. Tahap Evaluasi

Tahap ini dilakukan untuk mengukur ketercapaian indikator materi yang telah

diajarkan. Hal ini dilakukan dengan melakukan tes kecil dalam membuat

karangan singkat yang sudah diketik dengan Microsoft Word serta tabel nama-

nama teman sekelas yang telah dibuat dengan Microsoft Excel. Kedua data

tersebut dikirim melalui e-mail yang telah dibuat dalam pelatihan sebelumya.

B. Hambatan Pelaksanaan Program

Terjadi beberapa hambatan dalam pelaksanaan program pelatihan pengoprasian

komputer dan penggunaan internet untuk browsing, searching, dan pembuatan e-mail.

Adapun hambatan dalam pelaksanaan program pelatihan ini adalah sebagai berikut.

125

1. Fasilitas pendukung pembelajaran

Fasilitas pendukung pelatihan pembelajaran dalam hal ini meliputi komputer,

laptop, dan modem. Anak keluarga asuh dalam hal ini telah memiliki laptop tapi

belum dilengkapi dengan modem sehingga kedepannya ketika pelatihan ini

berakhir ditakutkan penggunaan internet akan terhambat karena kurangnya media

ini.

2. Sinyal modem lambat

Dalam pembelajaran mengenai pengenalan internet, sinyal modem ini sangat

berpengaruh terhadap jalannya pelatihan. Anak keluarga asuh merasa bosan disaat

menunggu jalan atau proses loding yang lambat.

3. Kurangnya referensi

Anak keluarga asuh yang masih duduk dibangku kelas 5 SD dan belum

memperoleh pelajaran TIK di sekolah mengalami kesulitan dalam menemukan

referensi yang memadai untuk menunjang pelatihan.

4. Ganguan dari anak-anak lain yang menyaksikan pembelajaran

Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini menghasilkan ketertarikan terhadap anak-anak

dan warga yang ada di lingkungan rumah keluarga asuh. Setiap pelatihan

dilaksanakan ada saja anak-anak lain ataupun warga yang datang berkunjung

untuk sekadar melihat-lihat. Terkadang ada yang berlari-larian dan rebut sehingga

kedatangan mereka terkadang menimbulkan gangguan. Hal ini menyulitkan

mahasiswa KKN saat memberikan pelatihan.

5.2.4.5 Tema : Sosial Budaya

Nama Program : Pembuatan Drainase Limbah Rumah Tangga

A. Hasil – Hasil Yang Dicapai

Program kerja cluster dengan tema sosial budaya berupa pembuatan drainase

limbah rumah tangga yang bertujuan untuk mengalirkan air permukaan ke badan air

(sumber air permukaan dan bawah permukaan tanah) atau bangunan resapan. Selain

itu sebagai pengendali kebutuhan air permukaan dengan tindakan untuk memperbaiki

daerah becek, genangan air, dan banjir. Program ini dilaksanakan dari tanggal 20 Juli

– 03 Agustus 2015. Dalam pelaksanaannya, pelatihan program ini dilaksanakan

126

secara terjadwal yang bertempat di rumah keluarga asuh yaitu Bapak I Wayan

Mandayasa Banjar Dinas Pohgending Kangin. Program ini dilaksanakan 6 kali.

Dalam pelaksanaannya program ini dilaksanakan pada siang dan sore hari dan

menyusuaikan dengan waktu yang dimiliki Bapak asuh dan mahasiswa KKN. Tempat

pelaksanaan kegiatan ini berlangsung dirumah Keluarga asuh.

Adapun hasil-hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program tersebut adalah

sebagai berikut. (1) Dengan adanya program ini, limbah rumah tangga Bapak I

Wayan Mandayasa yang sebelumnya tidak terurus seperti limbah kamar mandi,

limbah dari dapur. sekarang sudah tertata rapi sehingga tidak menimbulkan bau tidak

sedap dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. (2) dengan lingkungan

yang bersih dan sehat Bapak I Wayan Mandayasa menjadi lebih termotivasi untuk

menjalani kehidupan sehari-harinya. Hal ini ditunjukkan dari semangat Bapak I

Wayan Mandayasa dalam melakukan aktivitas sehari-harinya, (3) terciptanya

kesehatan di lingkungan Bapak I Wayan Mandayasa , yang dulunya limbah-limbah

tidak teralirkan dengan benar, sekarang sudah teralirkan dan tidak menimbulkan bau

Adapun jadwal pelatihan yang telah dilaksanakan dari bulan Juli hingga

Agustus adalah sebagai berikut.

No Hari/ Tanggal Waktu (WITA)

1 Rabu, 20 Juli 2015 16.00 - 17.00

2 Sabtu, 28 Juli 2015 16.30 - 18.30

3 Rabu, 29 Juli 2015 14.00 - 15.00

4. Jumat, 31 Juli 2015 13.30 - 14.30

5. Minggu, 02 Agustus 2015 14.00 - 15.00

6. Selasa, 03 Agustus 2015 16.00 - 17.00

Pelaksanaan Pembuatam Drainase Limbah Rumah Tangga ini dilakukan

dengan beberapa tahap yakni tahap persiapan, tahap Pelaksanaan, dan tahap evaluasi.

1. Tahap Persiapan

Tahap ini dilakukan dengan observasi tempat, melihat masalah yang di hadapi dan

perkenalan dan pendekatan kepada keluarga asuh serta melakukan sosialisasi

terhadap bahaya limbah rumah tangga bagi keluarga asuh untuk menjaga

kesehatan

127

2. Tahap Pelaksanaan

Tahapan ini dilakukan dengan memberikan pelatihan dan tata cara pembuatan

drainase limbah rumah tangga, dan membatu pembuatan drainase limbah rumah

tangga

3. Tahap Evaluasi

Tahap ini dilakukan untuk mengetahui apakah drainase yang di buat berjalan

dengan baik, dan bisa bermanfaat bagi keluarga tersebut. Hal ini dilakukan

dengan mengecek saluran-saluran drainase apakah mengalir dengan baik.

B. Hambatan Pelaksanaan Program

Dari hasil pengamatan, pemberian bantuan sosial pada keluarga asuh sudah

berlangsung baik, namun masih ada beberapa kendala yang dihadapi, antara lain:

a. Waktu pelaksanaan

Karena waktu yang dialokasikan adalah3jam, jadi bantuan yang dapat diberikan

tidak terlalu maksimal. Terlebih lagi bantuan yang dibutuhkan oleh keluarga asuh

cukup banyak. Selain itu kemampuan kelompok cluster yang hanya berjumlah 5

orang masih kurang, sehingga proses pemberian bantuan cenderung lambat.

b. Minimnya fasilitas pendukung pelaksanaan kegiatan

Fasilitas pendukung yang dimaksud adalah alat pembersihan, cangkul, sabit, dan

ember.

128

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 SIMPULAN

Kelompok KKN Desa Pitra tahun 2015 mengambil empat tema untuk program yang

kelompok yang nantinya akan dilaksanakan di desa yang bersangkutan. Tema tersebut yaitu

bidang pendidikan, bidang kesehatan, teknologi tepat guna dan social budaya. Dari empat

tema tersebut terbentuklah tujuh program utama yang di rinci sebagai berikut:

1. Di bidang pendidikan/pembelajaran, mahasiswa mengambil program KKN Goes To

School. Pelaksanaan program ini dilaksanakan untuk mengatasi kesulitan belajar siswa,

meningkatkan kualitas SDM di Desa Pitra, serta mengubah kebiasaan buruk siswa yang

menggunakan semua waktu senggang mereka untuk bermain. Selain itu, dapat

membantu memberikan materi terkait dengan pembelajaran yang sedang berlangsung

hari itu, serta membantu dalam memberikan motivasi kepada peserta didik. Mengingat

kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat dari

kurangnya perhatian siswa saat mengikuti pembelajaran di kelas. Maka dari itu penulis

berharap para peserta didik memiliki motivasi tinggi dalam mengikuti pembelajaran

sehingga nantinya hasil belajar siswa menjadi lebih baik dan dapat meningkat. Di akhir

pelaksanaan, program bimbingan ini dirasa sudah berhasil dalam membantu siswa

untuk meningkatkan nilainya dalam mata pelajaran-mata pelajaran tersebut. Itu telihat

dari peningkatan nilai post test mereka yang di ambil sebagai evaluasi di akhir

pelaksanaan program. Program Pengadaan Buku Untuk Perpustakaan Mini bertujuan

untuk membantu guru dalam proses pembelajaran, mengembangkan keterampilan dan

memberi motivasi para siswa untuk meningkatkan prestasinya. Dalam pelaksanaan

kegiatan ini, mahasiswa menyumbangkan berbagai macam buku pelajaran bagi siswa

SD kelas 1 sampai kelas 6. Selain buku pelajaran, mahasiswa juga menyumbangkan

buku-buku pengetahuan umum dan beberapa majalah yang dapat membantu menambah

wawasan siswa. Buku-buku yang disumbangkan berasal dari mahasiswa KKN desa

Pitra. Dengan adanya perpustakaan mini ini, kami berharap agar proses pembelajaran

di sekolah dapat berjalan lebih efektif.

2. Di bidang Sanitasi Dan Kesehatan Lingkungan ada program Go Clean And Green. Dari

pelaksanan kegiatan Go Clean And Green dihasilkan Mahasiswa KKN UNDIKSHA

129

berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan pembersihan serta gotong royong bersama

dengan staff desa, lingkungan, warga, maupun Sekaa Truna Truni yang ada di Desa

Pitra. Selain itu terdapat program Pelatihan Senam Pramuka dari pelaksanaan tersebut

dihasilkan kegiatan tersebut Pelaksanaan program ini dimulai dengan sosialisasi

program Pelatihan Senam Pramuka bersamaan dengan sosialisasi program kerja Sikat

Gigi Bersama yang dilakukan di Sekolah Dasar dengan terjun langsung ke sekolah

masing-masing dan bertemu langsung dengan Kepala Sekolah disetiap Sekolah Dasar

yang berada di Desa Pitra. Alasan dipilihnya Pelatihan Senam Pramuka untuk anak SD

dibandingkan dengan senam yang lain karena senam tersebut merupakan senam yang

cocok diberikan untuk anak SD dan sering dilombakan tingkat Kabupaten, Provinsi,

dan Nasional, selain itu belum pernah diberikan di SD yang ada di Desa Pitra serta

dapat memberikan dan meningkatkan kebugaran serta memberikan dampak positif bagi

anak SD. Program Sikat GIGI Bersama dihasilkan dengan memberi informasi atau

materi terkait cara menyikat gigi secara baik dan benar. Setelah pemberian informasi

atau materi tersebut, siswa diarahkan menuju lapangan yang berada tepat di depan

sekolah untuk mempraktikkan apa yang telah diinformasikan sebelumnya. Sambil

mengikuti instruksi yang diberikan, siswa SD N 2 Pitra mengikuti dengan baik kegiatan

sikat gigi bersama ini. Dengan terlaksananya program sikat gigi bersama ini, siswa

dapat memiliki kesadaran akan kebersihan dan kesehatan gigi mereka masing-msing

dengan cara menyikat gigi secara baik dan benar.

3. Di bidang Sosial Budaya ada program Pemetaan Infrastruktur Desa berjalan dengan

lancar dan baik. Dengan adanya pemetaan desa ini dapat mempermudah dalam

penyusunan anggaran untuk APBDes. Melalui pemetaan ini diperoleh panjang dan

lebar jalan dan yang akan dipetakan. Dalam pelaksanaan kegiatan ini dibantu oleh

kelihan dinas untuk membantu menunjukkan jalan dan gang yang akan di petakan

untuk memperoleh anggaran yang diperlukan.

4. Terakhir di bidang teknologi tepat guna ada program Pembuatan Website. Kegiatan

Pembuatan Website berjalan dengan lancar dan baik. Berdasarkan hasil kegiatan

tersebut dapat diketahui website ini sangat berguna bagi masyarakat luar untuk

mengetahui bagaimana keadaan Desa Pitra, sehingga nantinya dapat bermanfaat untuk

130

Desa Pitra dalam memberikan informasi kepada masyarakat yang ingin mengetahui

bagaimana keadaan Desa Pitra.

6.2 SARAN

Program KKN merupakan program yang tidak mudah untuk dilaksanakan. Sebelum

pelaksanaan program, perlu perencanaan yang cukup matang baik dalam menganalisis

masalah, berkoordinasi, maupun kesiapan mental mahasiswa untuk berbaur ke masyarakat.

Hal serupa pun harus dilakukan saat pelaksanaan program di Desa. Oleh sebab itu, lancarnya

pelaksanaan program KKN reguler tidak terlepas dari dukungan semua pihak serta kerjasama

yang baik antara mahasiswa KKN dengan aparat desa, masyarakat, serta beberapa instansi

terkait.

Berdasarkan program kerja yang telah kami laksanakan selama satu bulan di Desa

Pitra, ada beberapa saran yang perlu disampaikan kepada pihak-pihak sebagai berikut:

1. Masyarakat

a. Kerjasama dan saling pengertian antara masyarakat dengan pemerintah desa perlu

terus ditingkatkan sehingga timbul rasa saling pengertian, memiliki, dan solidaritas

yang tinggi. Mahasiswa KKN harus lebih merencanakan kegiatan dengan matang dan

membagikan pembagian tugas yang jelas dan adil pada setiap individu, setidaknya

dengan hal ini segala permasalahan yang akan muncul dapat diminimalisir.

b. Masyarakat perlu lebih ditingkatkan Desa Pitra sehingga rasa kekeluargaan,

kepercayaan, dan saling memiliki akan terbina dengan baik yang akhirnya dapat

membuat program berjalan dengan baik., terutama pemuda-pemudi sebagai pelopor

dalam usaha membangun, melestarikan, serta melanjutkan kegiatan fisik maupun non

fisik.

2. Pemerintah Desa

Kerjasama dan koordinasi antara aparat desa dengan masyarakat perlu

ditingkatkan, sehingga rasa kekeluargaa dan saling memiliki akan terbina dengan baik.

3. Pemerintah Kabupaten

Pemerintah kabupaten hendaknya mengembangkan potensi pariwisata yang ada di

desa AbangSongan. Karena di desa AbangSongan mempunyai potensi wisata yang tinggi

131

dan memilki keindahan alam yang luar biasa. Alahkah baiknya potensi ini lebih

diperhatikan sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

4. Panitia KKN Reguler

Keberhasilan program KKN juga sangat ditentukan oleh panitia KKN regular.

Pada tahun-tahun selanjutnya, panitia KKN hendaknya dapat memberikan bimbingan dan

arahan yang baik demi keberhasilan mahasiswa KKN di lapangan. Selain itu, panitia

KKN seharusnya bekoordinasi dengan LPPL masalah waktu pelaksanaan. Hal ini sangat

penting untuk menghindari permasalahan jadwal seperti tahun ini. Peserta KKN

hendaknya menjalin kerja sama dan kekompakan serta mampu menunjukan peranannya

sebagai insan intelektual yang sesungguhnya, mampu melakukan perubahan kearah yang

lebih baik dalam menunjang proses pembangunan yang ada.

5. Mahasiswa KKN Selanjutnya

Hendaknya mahasiswa KKN tahun selanjutnya mengikuti prosedur KKN dengan

baik agar program KKN dapat terlaksana dengan baik dan lancar.

132

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Dalam Negeri Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa. 2015.

Format Laporan Profil Desa dan Keseluruhan. Desa Pitra:-------

-------. 2015. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa. Desa Pitra: -------

-------. 2015. Programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Desa Pitra: -------

133

LAMPIRAN

LAMPIRAN

PETA DESA PITRA

STRUKTUR ORGANISASI DESA PITRA

FOTO-FOTO KEGIATAN

1. Foto Kegiatan Program Kerja Kelompok

Website Desa Pitra

Perpustakaan Mini

Pelatihan Senam Pramuka

Sikat Gigi

2. Foto Kegiatan Program Kerja Cluster

2.1 Foto Kegiatan Program Kerja Cluster 1

Bimbingan Belajar CALISTUNG untuk

Anak Sekolah Dasar Kelas Rendah

Pelatihan Pengoprasian Komputer

untuk Meningkatkan Keterampilan

Anak Keluarga Asuh

2.2 Foto Kegiatan Program Kerja Cluster 2

Pembersihan di pekarangan rumah Ibu

Sukerti

Pelaksanaan program

CALISTUNGBAR berupa mengajarkan

anak asuh dalam membaca di Keluarga

Asuh Banjar DInas Asah Kaja

2.3 Foto Kegiatan Program Kerja Cluster 3

Pengenalan dan Pelatihan Microsoft Office

Word 2010 di Keluarga Asuh Banjar Dinas

Pitra

Mejejahitan di Keluarga Asuh Banjar

Dinas Nyeleket

2.4 Foto Kegiatan Program Kerja Cluster 4

Program Kerja Pelatihan Seni Melipat

Kertas (Origami) di Br. Dinas Asah

Kelod

Program Kerja Pelatihan Pengoperasian

Komputer dan Pelatihan Menggunakan

Microsoft Word di Br. Dinas Asah Kelod