laporan kromatografi
TRANSCRIPT
![Page 1: LAPORAN KROMATOGRAFI](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082322/55cf9bb5550346d033a71626/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK
METODE PEMISAHAN DENGAN KROMATOGRAFI KOLOM
Disusun oleh :
Kennei David R S F1D011035
Junita Uli Sianturi F1D011028
Dewi Sartika Gurning F1D011044
Imanuela Jesica F1D011006
Ucicha Anggraini F1D011027
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
![Page 2: LAPORAN KROMATOGRAFI](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082322/55cf9bb5550346d033a71626/html5/thumbnails/2.jpg)
2013
I. Tujuan
1. Mempelajari teknik pengisian kolom yang benar
2. Memisahkan senyawa tertentu dengan kromatogarfi kolom
II. Landasan Teori
Istilah kromatografi berasal dari kata latin chroma berarti warna dan graphien berarti
menulis. Kromatografi pertama kali diperkenalkan oleh Michael Tsweet (1903) seorang ahli
botani dari Rusia. Michael Tsweet dalam percobaannya ia berhasil memisahkan klorofil dan
pigmen-pigmen warna lain dalam ekstrak tumbuhan dengan menggunakan serbuk kalsium
karbonat yang diisikan ke dalam kolom kaca dan petroleum eter sebagai pelarut.
Kromatografi merupakan metode analisis campuran atau larutan senyawa kimia dengan
absorpsi memilih pada zat penyerap, zat cair dibiarkan mengalir melalui kolom zat penyerap,
misalnya kapur, alumina dan semacamnya sehingga penyusunnya terpisah menurut bobot
molekulnya, mula-mula memang fraksi-fraksi dicirikan oleh warna-warnanya (Puspasari,
2010).Kromatografi adalah suatu metode analitik untuk pemurnian dan pemisahan senyawa-
senyawa organic,dan anorganik. Metode ini berguna untuk fraksionasi campuran kompleks dan
pemisahan untuk senywa-sentawa yang sejenis. Pada tahun 1941 Martin dan Synge
mengembangkan kromatogrfi partisi sedangkn Gordon menemukan kramotografi kertas.
Kromatografi partisi terutama dilakukan pada kromatografi kertas. (S.M.Khopkhar, 2007)
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan
perambatan komponen dalam medium tertentu. Pada kromatografi, komponen-komponennya
![Page 3: LAPORAN KROMATOGRAFI](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082322/55cf9bb5550346d033a71626/html5/thumbnails/3.jpg)
akan dipisahkan antara dua buah fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam akan menahan
komponen campuran sedangkan fase gerak akan melarutkan zat komponen campuran.
Komponen yang mudah tertahan pada fase diam akan tertinggal. Sedangkan komponen yang
mudah larut dalam fase gerak akan bergerak lebih cepat.Kromatrografi kolom menunjukkan
adanya prinsip yang sama yang digunakan dalam kromatografi lapis tipis yang dapat diterapakan
pada skala besar untuk pemisahan campuran. Kromatografi kolom seringkali digunakan untuk
pemurnian seyawa di laboratorium.Berbagai ukuran kolom dapat digunakan, dimana hal utama
yang dipertimbangkan adalah kapasitas yang memadai untuk menerima sampel – sampel tanpa
melalui fasa diamnya. Merupakan aturan praktis yang umum bahwa panjang kolom harus
sekurang – kurangnya 10 kali ukuran diameternya. Jika kita mempunyai kolom dengan panjang
20 cm, dan diameternya 1 atau 2 cm. Bahan pengemasnya suatu adsorben seperti alumina atau
resin penukar ion, dimasukkan dalam bentuk suspensi kedalam porsi fasa bergerak dan dibiarkan
diam didalam hamparan basah dengan sedikit cairan.Kolom untuk analisis farmasi umumnya
digunakan kolom isi dan sebaiknya hanya isi kolom yang mempengaruhi gerak relative zat
terlarut melalui system. Kolom terbuat dari kaca, kecuali jika dinyatakan lain. Kolom dengan
beragam ukuran dapat digunakan, tetapi umumnya antara 0,6 m hingga 1,8 m serta diameter
dalam 2 mm hingga 4 mm. sebagai fase cair dapat digunakan beraneka ragam senyawa kimia,
seperti poly etilen glikol, ester dan amida berbobot molekul tinggi, hidro karbon, gom, dan cairan
silicon.Kolom harus dikondisikan dengan jalan mengoperasikan sampai keadaan stabil pada suhu
yang lebih tinggi dari suhu yang digunakan seperti yang tertera pada masing – masing
monografi. Suatu uji yang sesuai terhadap sifat inert penyangga, yang perlu untuk fase cair
dengan polaritas yang rendah, ada kalanya suatu kolom dapat dikondisikan dengan(Rahman,
A.,2009).menyuntikkan ulang senyawa yang dikromatografi.
![Page 4: LAPORAN KROMATOGRAFI](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082322/55cf9bb5550346d033a71626/html5/thumbnails/4.jpg)
Prinsip dasar kromatografi, seperti yang digunakan saat ini bergantung pada ahli biologi
Michael Tswett (1872-1919). Dia mempublikasikan prosedur yang berhubungan dengan
pemisahan dan isolasi pigment
Tanaman yang berwarna hijau dan kuning melalui kromatografi adsorbs( Gritter.,1991).
Kimia analitik adalah ilmu kimia yang mengidentifikasi dan memisahkan zat menjdi komponen-
kompenennya dan penentuannya lebih lanjut.Dengan analisis intrumen sebenarny, pemisahan
diusahakan semenimal mungkin, sebgai gantinya digunakan teknik: masking,pengendalian
Ph,dan sebagainya.Tetapi meskipun demikian pemurnian dn isolasi suatu zat. Teknik-teknik
pemisahan, seperti yng ditunjukkn oleh kemajuan dalam bidang kimia, tergantung pada berbgi
sifat fisika dan kimia molekul-molekul sampel. Pemisahan teknik yang digunakan tergntungpada
banyak sedikitnya sampel, selektivitas metode, tingkat, resolusinya dan kepraktisan prosedurnya.
(S.M. Khopkar,2007)
Ekstrat klorofil
Bubur tepung ubi
Warna hijau ,klorofil
![Page 5: LAPORAN KROMATOGRAFI](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082322/55cf9bb5550346d033a71626/html5/thumbnails/5.jpg)
III. Prosedur Kerja
3.1 Alat dan Bahan
a) Bahan-bahan1 Ekstrat klorofil
b) Alat-alat1 Kromatografi kolom2 Batang pengaduk3 Corong4 Gelas piala5 Gelas ukur6 Pipet tetes
3.2 Cara Kerja
1.Membuat Ekstrat daun
AsetonDiremas remas dalam air
Beberapa helai daun hijau
Larutan berwarna hijau,beserta ampas
Ekstrat hijau klorofil
Di aduk- aduk hingga homogen
Larutan dipisahkan dengan ampas daun menggunakan kertas
saring
![Page 6: LAPORAN KROMATOGRAFI](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082322/55cf9bb5550346d033a71626/html5/thumbnails/6.jpg)
2.Membuat fase diam
3. Ekstrat klorofil dengan Kromatografi kolom
Tepung ubi Aseton
Bubur tepung ubi
Di aduk- aduk hingga homogen dan padat
Bubur tepung ubi Colom kromatografi
Di masukan secara pelahan-lahan sampai batas tertentu dan biarkan
sampai memadat
Ekstrat klorofil
Terbentuk dua fase dan macam warna (hijau dan putih)
Di masukan ekstrat klorofil dengan cara meneteskan pada dinding
colom secara melingkar
Di elusi dengan methanol agar dapat larut
![Page 7: LAPORAN KROMATOGRAFI](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082322/55cf9bb5550346d033a71626/html5/thumbnails/7.jpg)
IV. Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
Hanya dua warna yang masih terbentuk yaitu warna hijau dan warna putih. Dimana warna klorofil dari daun belum terurai keseluruhan.
4.2 Pembahasan
Pada percobaan kromotografi kolom kita akan melihat proses pengisian kolom. Setelah
mempersiapkan alat-alat kromotografi, dilanjutkan dengan membuat silica fase diam, berupa
bubur yang terbuat dari tepung yang dicampurkan dengan aseton sebagai pelarut kemudian
diaduk sampai merata hingga mengental dan homogen. Selanjutnya kita membuat ekstrat klorofil
dari daun dengan cara meremas - remas daun kemudian di larutkan dengan aseton.Untuk
pengisian kolom kromotografi, bubur tepung amilum dimasukan kedalam kolom kromotografi
sambil menunggu beberapa saat agar tidak terdapat rongga di tengah-tengah kolom setelah bubur
tepung mencapai seperempat tinggi kolom untuk pemisahan komponen klorofil dan kemudian
kita biarkan selama 10 menit hingga memadat. Kemudian masukkan ekstrak klorofil dengan
menggunakan pipet tetes melalui dinding kolom kromatografi. Buka keran secara perlahan maka
aseton dan klorofil akan turun kebawah dan ditampung dengan erlemeyer. Jika perlakuan dalam
pekerjaan dilakukan dengan benar maka akan terdapat bermacam-macam warna pada kolom
tersebut. Pada percobaan kolom ini yang terabsorbsi lemah akan berada di atas sedangkan yang
terabsorbsi kuat akan berada di bawah. Pada daun pandan fasa gerak lambat turun karena
kemungkinan fasa diam terlalu padat. Kepadatan fasa diam mempengaruhi laju fasa gerak. Dan
pada praktikum waktu yang tersedia cukup singkat, sehingga hasil yang didapatkan tidak
maksimal dimana warna klorofil tidak terurai sempurna.
![Page 8: LAPORAN KROMATOGRAFI](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082322/55cf9bb5550346d033a71626/html5/thumbnails/8.jpg)
V. Kesimpulan
Teknik Pengisian Kolom Yang Benar
Setelah mempersiapkan alat-alat kromotografi, dilanjutkan dengan membuat silica fase
diam, berupa bubur yang terbuat dari tepung kanji yang dicampurkan dengan aseton sebagai
pelarut kemudian diaduk sampai merata hingga mengental dan homogen. Selanjutnya kita
membuat ekstrat klorofil dari daun dengan cara memotong kecil-kecil kemudian di larutkan
dengan aseton.Untuk pengisian kolom kromotografi, bubur tepung kita masukan kedalam kolom
kromotografi sambil diaduk-aduk agar tidak terdapat rongga di tengah-tengah kolom setelah
bubur tepung mencapai seperempat tinggi kolom untuk pemisahan komponen klorofil dan
kemudian kita biarkan selama 10 menit hingga memadat. Kemudian masukkan ekstrak klorofil
dengan menggunakan pipet tetes melalui dinding kolom kromatografi. Buka keran secara
perlahan maka aseton dan klorofil akan turun kebawah dan ditampung dengan gelas kimia. Jika
perlakuan dalam pekerjaan dilakukan dengan benar maka akan terdapat bermacam-macam warna
pada kolom tersebut. Pada percobaan kolom ini yang terabsorbsi lemah akan berada di atas
sedangkan yang terabsorbsi kuat akan berada di bawah.
Memisahkan Senyawa Tertentu Dengan Kromatogarfi Kolom
Memisahkan senyawa pada daun yang terdapat klorofil dengan menggunakan
kromatografi kolom didapatkan hasil yang lebih murni dengan berbagai warna dari warna hijau.
![Page 9: LAPORAN KROMATOGRAFI](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082322/55cf9bb5550346d033a71626/html5/thumbnails/9.jpg)
VI.Tugas
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan
perambatan komponen dalam medium tertentu. Pada kromatografi, komponen-
komponennya akan dipisahkan antara dua buah fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase
diam akan menahan komponen campuran sedangkan fase gerak akan melarutkan zat
komponen campuran. Komponen yang mudah tertahan pada fase diam akan tertinggal.
Sedangkan komponen yang mudah larut dalam fase gerak akan bergerak lebih cepat.
Zat yang terabsorsi lemah berada di atas,sedangkan zat yang terabsorsi kuat berada di
bawah.
Deret pelarut berdasarkan kepolaran:Air minum<dietileter<propanol<aseton<etil
asetat<dietil eter<klorofrom<metilena klorida<bezene<toluene<trikloroetilena<karbon
tetraklorida<sikloheksana<heksana
Arang(charcoal), Alumina, silikagel, Magnesium silikat,pati dan Gula
![Page 10: LAPORAN KROMATOGRAFI](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082322/55cf9bb5550346d033a71626/html5/thumbnails/10.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Roy, Gritter.,1991, Pengantar Kromatografi,160-170, ITB Press, Bandung
Rahman, A.,2009, Kromatografi untuk Analisis Obat,10-23, Graha Ilmu, Yogyakarta
Puspasari, Dian. Kamus Lengkap Kimia. Jakarta: Dwi Media Press, 2010.
Khopkhar, SM. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press
Sastrohamidjojo,H., 2005, Kromatografi ,1-12, Liberty Press, Yogyakarta
Skogg. 1965. Analytical Chemistry. Edisi keenam. Florida : Sounders College
Publishing