laporan-lengkap-anion

55
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu kimia analitik adalah ilmu yang mendasari analisa bahan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam metode analitik modern, kedua hal ini penting karena perlu untuk mensintesis zat yang bersangkutan. Analisis kualitatif merupakan salah satu metode analitik untuk mencari dan mengidentifikasi unsur radikal, ion maupun senyawa dalam suatu zat atau campuran zat yang tidak diketahui. Dalam bidang analisis farmasi, identifikasi bahan baku yang digunakan sebagai bahan obat atau bahan bantu tidak begitu banyak dilakukan. Namun yang banyak dilakukan adalah identifikasi anion atau ion yang merupakan bagian bahan obat, bahan baku, bahan bantu, dan sediaan obat atau analisis anion ini jika berada sebagai pencemar. Unsur-unsur yang penting dalam bidang 1

Upload: mutialutfil

Post on 19-Jan-2016

57 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kimia analisis

TRANSCRIPT

Page 1: laporan-lengkap-anion

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Ilmu kimia analitik adalah ilmu yang mendasari analisa bahan, baik

secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam metode analitik modern, kedua

hal ini penting karena perlu untuk mensintesis zat yang bersangkutan.

Analisis kualitatif merupakan salah satu metode analitik untuk mencari dan

mengidentifikasi unsur radikal, ion maupun senyawa dalam suatu zat atau

campuran zat yang tidak diketahui.

Dalam bidang analisis farmasi, identifikasi bahan baku yang

digunakan sebagai bahan obat atau bahan bantu tidak begitu banyak

dilakukan. Namun yang banyak dilakukan adalah identifikasi anion atau

ion yang merupakan bagian bahan obat, bahan baku, bahan bantu, dan

sediaan obat atau analisis anion ini jika berada sebagai pencemar. Unsur-

unsur yang penting dalam bidang farmasi diantaranya zat arang, zat

asam, belerang, dan besi.

Identifikasi sampel untuk anion, penting untuk dilakukan. Misalnya

untuk mendeteksi logam berat yang mungkin membahayakan tubuh.

Adapun reaksi identifikasi adalah cara untuk mengenal (menunjukkan)

ion-ion, baik kation maupun anion dalam larutan dengan menggunakan

pereaksi-pereaksi terbatas.

1

Page 2: laporan-lengkap-anion

I.2. Maksud dan Tujuan Percobaan

1.2.1. Maksud Percobaan

Mengetahui berbagai cara untuk menentukan golongan,

mengidentifikasikan anion dari beberapa sampel.

1.2.2. Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui dan memahami penentuan golongan anion

berdasarkan reaksi dengan AgNO3 dan Ba(NO3)2, serta

pengidentifikasiannya berdasarkan perekasi spesifiknya masing-masing.

I.3. Prinsip Percobaan

Anion golongan I

Mengidentifikasi dengan uji pendahuluan yaitu uji organoleptis

berupa warna, bentuk, bau, rasa, dan kelarutan. Setelah itu larutan

ditambahkan AgNO3 dan endapannya ditambahkan HNO3 encer. Diambil

lagi suatu larutan yang sama dan ditambahkan Ba(NO3)2 dan endapannya

ditambahkan HNO3 encer. Jika pada penambahan AgNO3 dan HNO3 encer

terbentuk endapan putih atau kuning dan tidak larut dalam HNO3 encer,

serta pada penambahan Ba(NO3)2 dan HNO3 encer tidak terjadi reaksi,

maka ion-ion golongan ini adalah klorida, bromida, iodida, dan tiosianat.

Anion golongan II

Mengidentifikasi dengan uji pendahuluan yaitu uji organoleptis

berupa warna, bentuk, bau, rasa, dan kelarutan. Setelah itu larutan

ditambahkan AgNO3 dan endapannya ditambahkan HNO3 encer. Diambil

2

Page 3: laporan-lengkap-anion

lagi suatu larutan yang sama dan ditambahkan Ba(NO3)2 dan endapannya

ditambahkan HNO3 encer. Jika pada penambahan AgNO3 dan HNO3 encer

terbentuk endapan hitam dan tidak larut dalam HNO3 encer, serta pada

penambahan Ba(NO3)2 dan HNO3 encer tidak terjadi reaksi, maka ion

golongan ini adalah sulfur.

Anion golongan III

Mengidentifikasi dengan uji pendahuluan yaitu uji organoleptis

berupa warna, bentuk, bau, rasa, dan kelarutan. Setelah itu larutan

ditambahkan AgNO3 dan endapannya ditambahkan HNO3 encer. Diambil

lagi suatu larutan yang sama dan ditambahkan Ba(NO3)2 dan endapannya

ditambahkan HNO3 encer. Jika pada penambahan AgNO3 dan HNO3 encer

terbentuk endapan putih dan larut dalam HNO3 encer, serta pada

penambahan Ba(NO3)2 dan HNO3 encer tidak terjadi reaksi, maka ion-ion

golongan ini adalah nitrit dan asetat.

Anion golongan IV

Mengidentifikasi dengan uji pendahuluan yaitu uji organoleptis

berupa warna, bentuk, bau, rasa, dan kelarutan. Setelah itu larutan

ditambahkan AgNO3 dan endapannya ditambahkan HNO3 encer. Diambil

lagi suatu larutan yang sama dan ditambahkan Ba(NO3)2 dan endapannya

ditambahkan HNO3 encer. Jika pada penambahan AgNO3 dan HNO3 encer

terbentuk endapan putih dan larut dalam HNO3 encer, serta pada

penambahan Ba(NO3)2 dan HNO3 encer terbentuk endapan putih dan larut

dalam HNO3 encer, maka ion-ion golongan ini adalah sulfit, karbonat,

3

Page 4: laporan-lengkap-anion

bikarbonat, dan oksalat.

Anion golongan V

Mengidentifikasi dengan uji pendahuluan yaitu uji organoleptis

berupa warna, bentuk, bau, rasa, dan kelarutan. Setelah itu larutan

ditambahkan AgNO3 dan endapannya ditambahkan HNO3 encer. Diambil

lagi suatu larutan yang sama dan ditambahkan Ba(NO3)2 dan endapannya

ditambahkan HNO3 encer. Jika pada penambahan AgNO3 dan HNO3 encer

terbentuk endapan putih-hitam dan tidak larut dalam HNO3 encer, serta

pada penambahan Ba(NO3)2 dan HNO3 encer terbentuk endapan putih

dan larut dalam HNO3 encer, maka ion golongan ini adalah tiosulfat.

Anion golongan VI

Mengidentifikasi dengan uji pendahuluan yaitu uji organoleptis

berupa warna, bentuk, bau, rasa, dan kelarutan. Setelah itu larutan

ditambahkan AgNO3 dan endapannya ditambahkan HNO3 encer. Diambil

lagi suatu larutan yang sama dan ditambahkan Ba(NO3)2 dan endapannya

ditambahkan HNO3 encer. Jika pada penambahan AgNO3 dan HNO3 encer

terbentuk endapan berwarna dan larut dalam HNO3 encer, serta pada

penambahan Ba(NO3)2 dan HNO3 encer terbentuk endapan putih-

berwarna dan larut dalam HNO3 encer, maka ion-ion golongan ini adalah

kromat, posfat, dan arsenat.

Anion golongan VII

4

Page 5: laporan-lengkap-anion

Mengidentifikasi dengan uji pendahuluan yaitu uji organoleptis

berupa warna, bentuk, bau, rasa, dan kelarutan. Setelah itu larutan

ditambahkan AgNO3 dan endapannya ditambahkan HNO3 encer. Diambil

lagi suatu larutan yang sama dan ditambahkan Ba(NO3)2 dan endapannya

ditambahkan HNO3 encer. Jika pada penambahan AgNO3 dan HNO3 encer

tidak terjadi reaksi, serta pada penambahan Ba(NO3)2 dan HNO3 encer

terbentuk endapan putih dan tidak larut dalam HNO3 encer, maka ion

golongan ini adalah sulfat.

Anion golongan VII

Mengidentifikasi dengan uji pendahuluan yaitu uji organoleptis

berupa warna, bentuk, bau, rasa, dan kelarutan. Setelah itu larutan

ditambahkan AgNO3 dan endapannya ditambahkan HNO3 encer. Diambil

lagi suatu larutan yang sama dan ditambahkan Ba(NO3)2 dan endapannya

ditambahkan HNO3 encer. Jika pada penambahan AgNO3 dan HNO3 encer

tidak terjadi reaksi, serta pada penambahan Ba(NO3)2 dan HNO3 encer

juga tidak terjadi reaksi, maka ion-ion golongan ini adalah nitrat dan

permanganat.

BAB II

5

Page 6: laporan-lengkap-anion

TINJAUAN PUSTAKA

II.1.Teori Umum

Metode yang tersedia untuk mendeteksi anion tidak sistematik

seperti metode yang dalam mendeteksi kation. Sampai kini, belum

pernah dikemukakan suatu skema yang benar-benar memuaskan, yang

memungkinkan pemisahan anion-anion yang umum ke dalam golongan-

golongan utama, dan pemisahan yang berikutnya yang tanpa dapat

diragu-ragukan lagi dari masing-masing golongan menjadi anggota-

anggota golongan tersebut yang berdiri sendiri. Namun kita harus

sebutkan disini, bahwa kita memang bisa memisahkan anion-anion ke

dalam golongan utama, bergantung pada kelarutan garam peraknya,

garam kalsium, atau bariumnya, dan garam zinknya. Namun, ini hanya

boleh dianggap berguna untuk memberi indikasi dari keterbatasan-

keterbatasan metode ini dan untuk memastikan hasil-hasil yang

diperoleh dengan prosedur-prosedur yang lebih sederhana.

Skema klasifikasi, ternyata telah berjalan dengan baik dalam praktek.

Skema ini bukanlah skema yang kaku karena beberapa anion termasuk

dalam lebih dari satu sub-golongan,lagi pula tak mempunyai dasar

teoritis. Pada hakekatnya, proses-proses yang dipakai dapat dibagi ke

dalam (A) proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang

mudah menguap, yang diperoleh pada pengolahan dengan asam-asam,

dan (B) proses yang tergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan. Kelas

A dibagi lagi ke dalam sub-klas (i) gas-gas dilepaskan dengan asam-

6

Page 7: laporan-lengkap-anion

asam klorida encer atau asam sulfat encer, dan (ii) gas atau uap

dilepaskan dengan asam sulfat pekat. Kelas B dibagi lagi ke dalam sub-

klas (i) reaksi pengendapan, dan (ii) oksidasi dan reduksi dalam larutan.

II.2. Uraian bahan

1. NH4NO3 (Amonium nitrat) (FI 3: 644)

Nama resmi : Amonium nitras

Nama lain : NH4NO3

RM/BM : NH4NO3/80,0

Kelarutan : Mudah larut dalam air

Pemerian : Hablur, tidak berwarna

Penyimpanan : -

Khasiat : -

Kegunaan : Sebagai sampel

2. AgNO3 (Perak nitrat) (FI 3: 97)

Nama resmi : Argentii nitras

Nama lain : Perak nitrat

RM/BM : AgNO3/169,87

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, larut dalam

alkohol (95%) P.

Pemerian : Hablur transparan atau serbuk hablur

berwarna putih, tidak berbau, menjadi gelap

jika terkena cahaya.

7

Page 8: laporan-lengkap-anion

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Khasiat : Antiseptikum ekstern, kaostikum

Kegunaan : Sebagai sampel

3. KNO3 (Kalium nitrat) (FI 3: 691)

Nama resmi : Kalium nitras

Nama lain : Kalium nitrat

RM/BM : KNO3/ 101,11

Kelarutan : Larut dalam 3,3 bagian air

Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk halus

putih, tidak berbau, rasa dingin dan cair.

Penyimpanan : -

Khasiat : -

Kegunaan : Sebagai sampel

4. BaSO4 (Barium sulfat) (FI 3: 105)

Nama resmi : Barii sulfas

Nama lain : Barium sulfat

RM/BM : BaSO4//233,40

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dalam pelarut

organik, dalam larutan asam dan dalam

larutan alkali.

Pemerian : Serbuk halus, bebas, butiran menggumpal,

putih, tidak berbau, tidak berasa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

8

Page 9: laporan-lengkap-anion

Khasiat : Diagnostikum

Kegunaan : Sebagai sampel

5. FeSO4 (Besi (II) Sulfat) (FI 3: 254)

Nama resmi : Ferrosi sulfat

Nama lain : Besi(II) sulfat

RM/BM : FeSO4 /151,90

Kelarutan : Perlahan-lahan larut hampir sempurna dalam

air bebas CO2 P.

Pemerian : Serbuk,putih keabuan ,rasa logam,sepat.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Khasiat : Anemia defesiensi besi.

Kegunaan : Sebagai sampel

6. BaSO4 ( Barium sulfat) (FI 3: 105)

Nama resmi : Barii sulfas

Nama lain : Barium sulfat

RM/BM : BaSO4 / 233,40

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dalam pelarut

organik, dalam larutan asam, dan larutan

alkali.

Pemerian : Serbuk halus, bebas butiran menggumpal,

putih, tidak berbau, tidak berasa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Khasiat : Diagnostikum

9

Page 10: laporan-lengkap-anion

Kegunaan : Sebagai sampel

7. CuSO4( Tembaga (II) sulfat) (FI 3: 731)

Nama resmi : -

Nama lain : Tembaga (II) sulfat

RM/BM : CuSO4 / 159,60

Kelarutan : Larut dalam 3 bagian air dan dalam 3 bagian

gliserol P, sangat larut dalam etanol (95%) P.

Pemerian : Hablur, tidak berwarna, tidak berbau, rasa

dingin.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Khasiat : -

Kegunaan : Sebagai sampel

8. KMnO4 (Kalium permanganat) (FI 3: 330)

Nama resmi : Kalii Permanganas

Nama lain : Kalium Permanganat

RM/BM : -

Kelarutan : Larut dalam 16 bagian air dan mudah larut

dalam air mendidih

Kadar : Tidak kurang dari 99% KMnO4 dihitung

terhadap zat yang telah dikeringkan.

Pemerian : Hablur mengkilap, ungu tua, atau hamper

hitam, tidak berbau, rasa manis dan sepat.

Penyimpanan : -

10

Page 11: laporan-lengkap-anion

Khasiat : -

Kegunaan : Sebagai sampel

9. KCl (Kalium klorida) (FI 3: 329)

Nama resmi : Kalii chloridum

Nama lain : Kalium klorida

RM/BM : KCl/74,35

Kelarutan : Larut dalam 3 bagian air, sangat mudah larut

dalam air mendidih, praktis tidak larut dalam

etanol mutlak P dan dalam eter P.

Pemeria : Hablur berbentuk kubus atau berbentuk

prisma, tidak berwarna, serbuk butir putih,

tidak berbau, rasa asin, mantap di udara.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Khasiat : Sumber ion kalium

Kegunaan : Sebagai sampel

10. Pb(SO4)2 Tembaga (II) sulfat (FI 3:

Nama resmi : -

Nama lain : Tembaga (II) sulfat

RM/BM : CuSO4 / 159,60

Kelarutan : Larut dalam 3 bagian air dan dalam 3 bagian

gliserol P, sangat larut dalam etanol (95%) P.

Pemerian : Hablur, tidak berwarna, tidak berbau, rasa

dingin.

11

Page 12: laporan-lengkap-anion

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Khasiat : -

Kegunaan : Sebagai sampel

11. CaCl2 (Kalsium klorida) (FI 3: 120)

Nama resmi : Calcii chloridum

Nama lain : Kalsium klorida

RM/BM : CaCl2. 6H2O / 219,88

Kadar : Mengandung tidak kurang dari 99,0%

MgSO4, dihitung terhadap zat yang telah

dikeringkan.

Kelarutan : Larut dalam 0,25 bagian air, mudah larut

dalam etanol (95%) P.

Pemerian : Hablur, tidak berwarna, tidak berbau, rasa

agak pahit.

Penyimpanan : -

Khasiat : -

Kegunaan : Sebagai sampel

II.3 Prosedur kerja

Acuan Praktikum Kimia Analisis Farmasi: 6

12

Page 13: laporan-lengkap-anion

1. Berdasarkan sifat-sifat pereaksi

a. Ion pereduksi (Reducyng Agents)

2 ml larutan ekstrak soda diasamkan dengan H2SO4 encer berlebih,

kemudian ditambahkan 2-3 tetes KMnO4 0,02 N. Apabila warna

KMnO4 pucat, menandakan adanya ion pereduksi, misalnya: sulfit,

tiosianat, nitrit sianida, tiosulfit, bromide, iodide, arsen, besi (II)

sianida. Apabila pemucatan atau hilangnya warna KMnO4 setelah

diadakan pemanasan, maka larutan mengandung oksalat, formiat,

dan tartrat.

b. Ion pengoksidasi (Oksidacing Agents)

2 ml larutan ekstrak soda ditambahkan 1 ml HCl pekat dan 2 ml

larutan jenuh MnCl2. Apabila terbentuk warna hitam atau coklat

menandakan adanya ion pengoksidasi, misalnya nitrit, nitrat, klorat

bromat, iodat, permanganat, dan besi (II) sianida.

2. Berdasarkan terjadinya pengendapan

a. Sedikit larutan ekstrak soda diasamkan dengan HNO3 kemudian

ditambahkan ke larutan AgNO3 0,1 M.

b. Sedikit larutan ekstrak soda diasamkan dengan HCl 2 N, kemudian

ditambahkan denagn larutan BaCl2, apabila terbentuk endapan

putih berarti ada ion sulfat.

c. Sedikit larutan ekstrak soda diasamkan dengan HCl encer,

kemudian ditambahkan larutan CaCl2 dan dipanaskan di atas

penangas air. Apabila timbul endapan putih menandakan adanya

13

Page 14: laporan-lengkap-anion

ion posfat, arsenat, oksalat, sitrat, dan tartrat.

3. Penentuan anion

a. Karbonat (CO3-)

Diperiksa melalui pendahuluan.

b. Bikarbonat (HCO3-)

Diperiksa melalui pendahuluan

c. Membedakan ion CO3- dan HCO3

2-

Apabila masing-masing ditambahkan MgSO4, maka dalam keadaan

dingin karbonat membentuk endapan dan nanti setelah dipanaskan

barulah bikarbonat membentuk endapan putih.

d. Memisahkan campuran CO3- dan HCO3

2-

Campuran zat ditambahkan larutanCaCl2 berlebih dan terjadi

endapan putih karbonat. Endapan disaring melalui kertas saring,

filtrate mengandung karbonat.

e. Sulfat (SO42-)

Diperiksa seperti penggolongan anion berdasarkan reaksi

pengendapan.

Larutan ekstrak soda diasamkan dengan asam asetat lalu

ditambahkan larutan Pb asetat terbentuk endapan putih.

f. Tiosulfat (S2O32-)

Larutan ekstrak soda diasamkan dengan HCl 2 N lalu

14

Page 15: laporan-lengkap-anion

ditambahkan BaCl2 terbentuk endapan putih dari Ba tiosulfat

Larutan ekstrak soda ditambahkan larutan ammonium molibdat

di dalam suatu tabung reaksi kemudian pada dinding lambung

dialirkan pelan-pelan H2SO4 pekat akan terbentuk cincin

berwarna biru di permukaan larutan.

g. Sulfit (SO3-)

Larutan ekstrak soda diasamkan dengan HCl 2 N kemudian

ditambahkan larutan BaCl2 (Pb asetat) terbentuk endapan putih.

h. Posfat (PO43-)

Larutan ekstrak soda ditambahkan atau diasamkan dengan

HNO3 berlebih kemudian ditambahkan ammonium molibdat lalu

dipanaskan sedikit terbentuk endapan kuning

Larutan ekstrak soda ditambahkan Mg mixture terbentuk

endapan putih

i. Klorida (Cl-)

Seperti pada reaksi golongan dengan reaksi pengendapan.

Endapan kuning yang terbentuk tidak larut dalam NH4 karbonat.

Larutan ekstrak soda diuapkan sampai kering kemudian

ditambahkan serbuk difenilamin dan 2-3 tetes H2SO4 P, segera

terbentuk warna biru.

j. Bromida (Br-)

Seperti pada pereaksi penggolongan dan reaksi pengendapan,

15

Page 16: laporan-lengkap-anion

endapan kuning yang terbentuk tidak larut dalam NH4- karbonat.

Larutan ekstrak soda diuapkan sampai kering kemudian

ditambahkan serbuk difenilamin dan 2-3 tetes H2SO4 pekat,

segera terbentuk warna biru.

k. Tiosianat (CSN-)

Larutan ekstrak soda ditambahkan dengan HCl 2 N, kemudian

ditambahkan larutan Co(NO2)2 akan terbentuk warna merah

daging.

Larutan ekstrak soda diasamkan dengan HCl 2 N kemudian

ditambahkan larutan FeCl3 terbentuk warna merah daging.

l. Ferrosianida [Fe(CN)64-]

Setetes larutan ekstrak soda ditambahkan setetes larutan FeCl3

(garam ferri) terjadi endapan biru berlin.

Setetes larutan ekstrak soda ditambahkan larutan FeSO4

(garam ferro) terjadi endapan biru timbul.

m. Ferrisianida ([Fe(CN)63-]

Setetes larutan ekstrak soda ditambahkan larutan FeSO4 terjadi

endapan biru.

Setetes larutan ekstrak soda ditambahkan larutan FeCl3 terjadi

endapan coklat.

BAB III

METODE KERJA

16

Page 17: laporan-lengkap-anion

III.1 Alat dan Bahan

III.1.1 Alat yang dibutuhkan

Baskom, batang pengaduk, botol kecil, botol semprot, gegep kayu,

kain putih, pipet panjang, pipet pendek, pot sampel, rak tabung, sendok

tabung, sikat tabung, tabung reaksi, dan tissue roll.

III.1.2 Bahan yang dibutuhkan

AgNO3, aquadest, amonium molibdat, Ba(NO3)2, HNO3, kertas

timbang.

III.2. Cara kerja

Uji Organoleptis

1. Disiapkan sampel yang akan diuji

2. Diamati warna dan bau sampel

3. Diuji kelarutan sampel dengan melarutkannya dalam aquadest

4. Diamati bentuk sampel

5. Diuji sifat higroskopis sampel dengan meletakkannya sedikit dalam

wadah yang terbuka.

Uji Golongan

1. Dibuat larutan stock sampel dalam sebuah tabung reaksi.

17

Page 18: laporan-lengkap-anion

2. Dari larutan stock, diambil sekitar 1 mL untuk ditambahkan AgNO3

dan diamati apa yang terjadi. Setelah itu, larutan ditambahkan lagi

dengan HNO3 encer dan diamati apa yang terjadi.

3. Dari larutan stock diambil lagi sekitar 1 mL untuk ditambahkan

Ba(NO3)2 dan diamati apa yang terjadi. Setelah itu, larutan ditam-

bahkan lagi dengan HNO3 encer dan diamati apa yang terjadi.

4. Berdasarkan hasil pengamatan maka ditentukan sampel termasuk

dalam golongan berapa.

Uji spesifik

1. Bahan sampel yang telah diketahui golongannya dibuatkan

pereaksi spesifik berdasarkan tabulasi.

2. Diamati reaksi yang terjadi setelah menambah pereaksi spesifik

untuk menentukan jenis anionnya.

BAB IV

DATA

IV.1 Uji Organoleptis

18

Page 19: laporan-lengkap-anion

No. Sampel Warna Rasa Bentuk Bau Kelarutan

1. ISMA Putih Halus Serbuk Tidak

berbau

Larut

2. IQ Putih Kasar Kristal Tidak

berbau

Larut

3. MIRNA Ungu Kasar Cair Tidak

Berbau

Larut

4. VIANY Putih Kasar Kristal Tidak

Berbau

Larut

5. FRENGKY Ungu Kasar Cair Tidak

berbau

Larut

6. NURUL Putih Kasar Kristal Tidak

berbau

Larut

7. REZY Hijau Kasar Kristal Tidak

berbau

Larut

8. FADZ LINA Putih Halus Serbuk Tidak

berbau

Larut

9. IFA Putih Kasar Serbuk Tidak

berbau

Larut

10. DIENA Kuning Kasar Kristal Tidak

Berbau

Larut

11. ECAM Kuning Halus Serbuk Tidak

Berbau

Larut

12. WITA Putih Halus Serbuk Berbau Larut

13. MIXTURA 07 Putih Kasar Kristal Tidak

berbau

Larut

14. NELSON Kuning Kasar Cair Tidak Larut

19

Page 20: laporan-lengkap-anion

berbau

15. ARI Putih Halus Serbuk Tidak

berbau

Larut

16. JIHAN Orange Kasar Kristal Tidak

berbau

Larut

IV.2 Uji Golongan

No. Sampel AgNO3 +

HNO3

Ba(NO3)2

+

HNO3

Golongan Anion

1. ISMA → → ↓ Putih ↓ ≠

Larut

VII SO42-

2. IQ ↓ Putih ↓ ≠

Larut

→ → I Cl-

3. MIRNA ↓ Putih ↓ ≠

Larut

→ → I Cl-

4. VIANY ↓

Kuning

pucat

↓ ≠

Larut

→ → I Br-

5. FRENGKY ↓ Putih ↓ ≠

Larut

→ → I Cl-

6. NURUL ↓

Kuning

pucat

↓ ≠

Larut

→ → I Br-

7. REZY → → ↓ Putih ↓ ≠

Larut

VII SO42-

8. FADZ LINA ↓ Putih ↓ ≠ → → I Cl-

20

Page 21: laporan-lengkap-anion

Larut

9. IFA ↓ Putih ↓ ≠

Larut

→ → I Cl-

10. DIENA ↓ Merah

coklat

↓ Larut ↓ Putih ↓ Larut VI CrO42-

11. ECAM ↓ Merah

coklat

↓ Larut ↓ Putih ↓ Larut VI CrO42-

12. WITA ↓ Putih ↓ ≠

Larut

→ → V S2O3-

13. MIXTURA

07

↓ Putih ↓ Larut → → III C

H3CO

O-

14. NELSON → → ↓ Putih ↓ ≠

Larut

VIII NO3-

15. ARI ↓ Putih ↓ Larut → → III NO2-

16. JIHAN ↓ Putih ↓ Larut → → III NO2-

Tabulasi Penentuan Golongan Anion

Golongan AgNO3

+ HNO3

Ba(NO3)2

+ HNO3

Anion

I ↓ Putih/kuning

≠ larut dalam HNO3

encer

→ Cl-, Br-, I-, SCN-

II ↓ Hitam

≠ larut dalam HNO3

encer

→ S2-

21

Page 22: laporan-lengkap-anion

III ↓ Putih

Larut dalam HNO3

encer

→ NO3-, CH3COO-

IV ↓ Putih

Larut dalam HNO3

encer

↓ Putih

Larut dalam HNO3

encer

SO32-, CO3

2-, HCO3-,

C2042-

V ↓ Putih, hitam

Tidak larut dalam

HNO3 encer

↓ Putih

Larut dalam HNO3

encer

S2O32-

VI ↓ Berwarna

Larut dalam HNO3

encer

↓ Putih berwarna

Larut dalam HNO3

encer

CrO42-, PO4

2-, AsO42-

VII → ↓ Putih

Tidak larut dalam

HNO3 encer

SO42-

VIII → → NO3-, MnO4

-

22

Page 23: laporan-lengkap-anion

Pereaksi Cl- Br- I- SCN-

AgNo3

+NH4OH

Endapan putih

Larut

Kuning pucat

Kuning Putih

Larut

PbSO4

+dipanaskan

Putih

Larut

Putih

Larut

Kuning

Larut

H2SO4 Pekat Lakmus biru

merah dengan

asap putih

Larutan coklat

merah

Ungu +CCl4

CHCl 2 Lapisan

Larutan

kuning

Air khlor (Cl2)

+CCl4/CHCl3

Merah jingga

Coklat merah

dibawah air

Kuning

Coklat

Lembayung

dibawah air tak

berwarna

CuSO4

HgCl2

Kanji

Coklat

Merah

Biru tua

Coklat

merah

biru tua

Hijau hitam

Putih

FeCl3 SCN- Merah darah

HNO3 encer

CO(NO3)2

Merah

Biru

Anion golongan I

Anion Golongan II

AgNO3

+HNO3

endapan hitam

tidak larut

Ba(NO3)2 tetap

23

Page 24: laporan-lengkap-anion

+HNO3

tetap

Anion Golongan III

Pereaksi NO2-

Ag NO3 Endapan putih

HCl encer Biru pucat

KI+H2So4 Biru

KMnO4+HCl Warna larutan hilang

Pereaksi CH3COO-

H2SO4 Bau cuka

BaCl2

KCl

HgCl

FeCl Larutan merah

Anion Golongan IV

Pereaksi SO3= CO3

= HCO3- C2O4

=

24

Page 25: laporan-lengkap-anion

H2SO4/HCL

BaCl2

HCl

As Asetat

Larutan hijau

Endapan putih

Larut

Larut

Keruh

Putih

Larut

Larut

Endapan putih Putih

Larut

KMnO4+H2SO4 Warna larutan

hilang

K2CrO7 Larutan hijau

Pb(NO3)2/Pb

Asetat

+HNO3(p)

Endapan putih

Larut

Endapan Putih Putih

MgCl2 Endapan

coklat merah

HgCl2

CaCl2

+HNO3

+HCl

Endapan putih

Larut

Larut

Anion golongan V

Pereaksi untuk uji

Cincin coklatNO3

- NO2-

FeSO4 segar

+ H2SO4 (P)

Terbentuk cincin

coklat tipis

Terbentuk cincin

coklat yang tebal.

25

Page 26: laporan-lengkap-anion

Pereaksi MnO4

H2O2, FeSO4 Warna larut

H2C2O4, NaNO2 Hilang

H2S Warna hilang→↓ putih

KI Larutan merah

Anion golongan VI

Pereaksi SO32- CO3

2- C2O42-

HCl (P) Larutan hijau Larutan keruh

CaCl2

+HCl

+CH3COOH

↓ putih

larut

larut

↓ larut

+H2SO4 (P) Warna larutan

hilang

O7 + H2SO4 (P) Larutan hijau

Pb(NO3)2 / Pb

Asetat

HNO3 (P)

↓ putih

Larut

MgCl2

HgCl

+ HNO3 (P)

+ HCl (P)

↓ putih

↓ coklat merah

↓ putih

Larut

26

Page 27: laporan-lengkap-anion

Anion golongan VII

Pereaksi PO43- AsO4

3- CrO4

M.G Mixtura

+ CH3COOH

+ AgNO3

↓ putih

↓ kuning

↓ putih

↓ merah

AMM. Molibdat

+HNO3

+NH4OH / NaOH

↓ kuning

Larut

Belum bereaksi

↓ kuning

FeCl3

as. Encer

(≠ as. Asetat)

↓ putih kuning

Larut

Pb(NO3)2 / PbAC2

+ HNO3 encer

+NH4OH

+NaOH

↓ putih ↓ putih ↓ kuning

Larut

Larut

Larut

Larutan H2O2 +

asam

Larutan biru tua

Anion golongan VIII

Pereaksi SO42-

BaCl2 ↓ putih

+ HCl encer Larut

Pb asetat ↓ putih

+ H2SO4 pekat panas Larut

AgNO3 ↓ kristalin putih

Hg(NO3)2 ↓ kuning

27

Page 28: laporan-lengkap-anion

Benzidina hidroklorida ↓ putih

KMnO4 – BaSO4 ↓ merah jambu (lembayung)

IV.3 Reaksi

a. Kode sampel : ISMAUji golongan : Sampel + AgNO3 → ≠ endapan

Sampel + Ba(NO3)2 → ↓ BaSO4 putih +HNO3 → ↓ ≠ larut

Uji spesifik : Sampel + BaCl2 → ↓ BaSO4 putih

b. Kode sampel : IQUji golongan : Sampel + AgNO3 →↓ putih

+ HNO3 → ≠ larut Sampel + Ba(NO3)2 → ≠ endapan

Uji spesifik : Sampel + MnO4 + H2SO4 → ↓putih

c. Kode sampel : MIRNAUji golongan : Sampel + AgNO3 → ↓ AgCl putih

+ HNO3 → ↓ ≠ larut Sampel + Ba(NO3)2 → ≠ endapan

Uji spesifik : Sampel + MnO4 + H2SO4 → ↓ putih

d. Kode sampel : VIANYUji golongan : Sampel + AgNO3 → ↓ AgCl putih

+ HNO3 → ≠ larut Sampel + BaNO3 → ≠endapan

Uji spesifik : Sampel + H2SO4 pekat → HBr (larut coklat kemerahan)

e. Kode sampel : FRANKIEUji golongan : Sampel + AgNO3 → ↓ putih

+ HNO3 → ≠ larut Sampel + Ba(NO3)2 →≠ endapan

Uji spesifik : Sampel + MnO4 + H2SO4 → ↓ putih

f. Kode sampel : NURULUji golongan : Sampel + AgNO3 → ↓ kuning pucat

+ HNO3 → ≠ larut Sampel + Ba(NO3)2 → ≠ endapan

28

Page 29: laporan-lengkap-anion

Uji spesifik : + H2SO4 → ↓ coklat

g. Kode sampel : REZYUji golongan : Sampel + AgNO3 → ≠ endapan

Sampel + Ba(NO3)2 → ↓ putih + HNO3 → ≠ larut

Uji spesifik : + BaCl2 → ↓ putih

h. Kode sampel : FADZLINAUji golongan : Sampel + AgNO3 → ↓ putih

+ HNO3 → ≠ larut Sampel + Ba(NO3)2 →≠ endapan + HNO3 →

Uji spesifik : + NaOH → ↓ merah kecoklatan

i. Kode sampel : YFAUji golongan : Sampel + AgNO3 → ↓ putih

+ HNO3 →≠ larut Sampel + Ba(NO3)2 →≠ endapan

Uji spesifik : + H2SO4→ + CuSO4 →

j. Kode sampel : DIENAUji golongan : Sampel + AgNO3 → ↓ merah kecoklatan

+ HNO3 → larut Sampel + Ba(NO3)2 → ↓ putih + HNO3 → larut

Uji spesifik : + Pb(CH3COO)- → ↓ putih

k. Kode sampel : ECAMUji golongan : Sampel + AgNO3 → ↓ putih

+ HNO3 → ≠ larut Sampel + Ba(NO3)2 →↓ putih + HNO3 → larut

Uji spesifik : + Pb (NO3)2→ ↓ kuning

l. Kode sampel : WITAUji golongan : Sampel + AgNO3 → ↓ putih

+ HNO3 → larut Sampel + Ba(NO3)2 →

Uji spesifik : + BaCl2 → ↓ putih

m. Kode sampel : ARIUji golongan : Sampel + AgNO3 → ↓ puih

+ HNO3 →larut

29

Page 30: laporan-lengkap-anion

Sampel + Ba(NO3)2 →≠ endapanUji spesifik : + HCl → biru pucat

n. Kode sampel : JIHANUji golongan : Sampel + AgNO3 → ↓ putih

+ HNO3 → larut Sampel + Ba(NO3)2 →≠ endapan

Uji spesifik : + HCl → biru pucat

o. Kode sampel : NELSONUji golongan : Sampel + AgNO3 → ≠ endapan

Sampel + Ba(NO3)2 → ↓ putih + HNO3 → ≠ larut

Uji spesifik : + FeSO4 + H2SO4 → cincin coklat

p. Kode sampel : MIXTURA 07Uji golongan : Sampel + AgNO3 → ↓putih

+ HNO3 → larut Sampel + Ba(NO3)2 → ≠ endapan

Uji spesifik : + H2SO4 → bau cuka

BAB V

PEMBAHASAN

30

Page 31: laporan-lengkap-anion

Analisa kualitatif adalaah suatu analisa yang bertujuan untuk

mengetahui keberadaan zat tertentu dalam sample. Dalam praktikum kali

ini dilakukan suatu analisa kualitatif terhadap zat-zat anorganik di mana

dilakukan uji terhadap sampel-sampel berupa garam-garam yang akan

diidentifikasi. Jenis anionnya melalui serangkaian uji, yaitu uji

organoleptis, uji golongan, dan uji spesifik untuk menetukan anionnya.

Uji organoleptis merupakan uji pendahukuan, uji ini meliputi

pengamatan bentuk, warna, rasa, kelarutan, dan bau, serta sifat-sifat

higroskopis sampel. Pengamatan bentuk bertujuan mengamati bentuk

sampel. Apakah sampel tersebut berbentuk serabut, hablur, kristal, atau

lainnya. Uji ini dapat mempermudah untuk menentukan jenis anionnya. Uji

rasa menentukan keadaan halus atau kasarnya sampel.. Selain itu, warna

larutan juga mempermudah identifikasi. Pengamatan warna adalah yang

paling berperan di sini karena warna tertentu mencirikan anion tertentu

pula. Uji kelarutan juga mempermudah penentuan sampel. Ada

berberapa sampel yang sering ditemui yaitu AgCl2, AgBr, AgI, AgCH,

SrSO4, BaSO4, dan PbSO4. Ada istilah kelarutan yang dikenal di

Farmakope Indonesia III, yaitu:

Istilah kelarutan Jumlah bagian pelarut diperlukan

untuk melarutkan 1 bagian zat

Sangat mudah larut <1

31

Page 32: laporan-lengkap-anion

Mudah larut

Larut

Agak sukar larut

Sukar larut

Sangat sukar larut

Praktis tidak larut

1-10

10-30

30-100

100-1000

1000-10000

>10000

Adapun sampel yang diperoleh oleh kelompok kami pada saat uji

anion yaitu:

a. Kode sampel ARI berwarna putih, permukaan halus, berbentuk serbuk,

tidak berbau, dan larut dalam air. Ketika dilakukan uji golongan dengan

pereaksi AgNO3, terbentuk endapan putih dan endapan putih tersebut

larut dalam HNO3 encer; dengan pereaksi Ba(NO3)2 tidak terbentuk

endapan. Ini berarti kode sampel ARI termasuk anion golongan III.

Ketika dilakukan uji spesifik dengan HCl encer, larutannya menjadi biru

pucat. Jadi, sampel ARI merupakan NO2-.

b. Kode sampel JIHAN berwarna orange, permukaan kasar, berbentuk

kristal, tidak berbau, dan larut dalam air. Ketika dilakukan uji golongan

dengan pereaksi AgNO3, terbentuk endapan putih dan endapan putih

tersebut larut dalam HNO3 encer; dengan pereaksi Ba(NO3)2 tidak

terbentuk endapan. Ini berarti kode sampel JIHAN termasuk anion

golongan III. Ketika dilakukan uji spesifik dengan HCl encer, larutannya

menjadi biru pucat. Jadi, sampel JIHAN merupakan NO2-.

32

Page 33: laporan-lengkap-anion

c. Kode sampel ISMA berawarna putih, permukaan halus, berbentuk

serbuk, tidak berbau, dan larut dalam air. Ketika dilakukan uji golongan

dengan pereaksi AgNO3 tidak terbentuk endapan; dengan pereaksi

Ba(NO3)2 terbentuk endapan putih dan endapan tersebut tidak larut

dalam HNO3 encer.. Ini berarti kode sampel ISMA termasuk anion

golongan VII. Ketika dilakukan uji spesifik dengan BaCl2 terbentuk

endapan putih.. Jadi, sampel ISMA merupakan (SO4)2-.

d. Kode sampel IFA berwarna putih, permukaan kasar, berbentuk serbuk,

tidak berbau, dan larut dalam air. Ketika dilakukan uji golongan dengan

pereaksi AgNO3, terbentuk endapan putih dan endapan putih tersebut

tidak larut dalam HNO3 encer; dengan pereaksi Ba(NO3)2 tidak

terbentuk endapan. Ini berarti kode sampel IFA termasuk anion

golongan I. Pengujian dengan pereaksi spesifik, yakni H2SO4 tidak

bereaksi, begitu juga dengan CuSO4 tidak bereaksi. Jadi, sampel IFA

merupakamCl-.

e. Kode sampel DIENA berwarna kuning, permukaan halus, berbentuk

serbuk, tidak berbau, dan larut dalam air. Ketika dilakukan uji golongan

dengan pereaksi AgNO3, terbentuk endapan merah kecoklatan dan

endapan tersebut larut dalam HNO3 encer; dengan pereaksi Ba(NO3)2

terbentuk endapan putih dan endapan tersebut larut dalam HNO3

encer. Ini berarti termasuk anion golongan VI. Ketika dilakukan uji

spesifik dengan Pb(CH3COO)-) mengahasilkan endapan putih. Jadi,

kode sampel DIENA adalah CrO42-.

33

Page 34: laporan-lengkap-anion

f. Kode sampel IQ berwarna putih, permukaan kasar, berbentuk kristal,

tidak berbau, dan larut dalam air. Ketika dilakukan uji golongan dengan

pereaksi AgNO3, terbentuk endapan putih dan endapan tersebut tidak

larut dalam HNO3 encer; dengan pereaksi Ba(NO3)2 tidak terbentuk

endapan. Ini berarti termasuk anion golongan I. Ketika dilakukan uji

spesifik dengan menambahkan MnO2 dan H2SO4 yang dipanaskan

menghasilkan endapan putih. Jadi, kode sampel IQ adalah Cl-.

g. Kode sampel MIRNA berwarna ungu, permukaan kasar, berbentuk

cairan, tidak berbau, dan larut dalam air. Ketika dilakukan uji golongan

dengan pereaksi AgNO3, terbentuk endapan putih dan endapan

tersebut tidak larut dalam HNO3 encer; dengan pereaksi Ba(NO3)2 tidak

terbentuk endapan. Ini berarti termasuk anion golongan I. Ketika

dilakukan uji spesifik dengan menambahkan MnO2 dan H2SO4 yang

dipanaskan menghasilkan endapan putih. Jadi, kode sampel MIRNA

adalah Cl-.

h. Kode sampel FRENGKY berwarna ungu, permukaan kasar, berbentuk

cairan, tidak berbau, dan larut dalam air. Ketika dilakukan uji golongan

dengan pereaksi AgNO3, terbentuk endapan putih dan endapan

tersebut tidak larut dalam HNO3 encer; dengan pereaksi Ba(NO3)2

tidak terbentuk endapan. Ini berarti termasuk anion golongan I. Ketika

dilakukan uji spesifik dengan menambahkan MnO2 dan H2SO4 yang

dipanaskan menghasilkan endapan putih. Jadi, kode sampel

FRENGKY adalah Cl-.

34

Page 35: laporan-lengkap-anion

i. Kode sampel VIANY berwarna putih, permukaan kasar, berbentuk

kristal, tidak berbau, dan larut dalam air. Ketika dilakukan uji golongan

dengan pereaksi AgNO3, terbentuk endapan putih dan endapan

tersebut tidak larut dalam HNO3 encer; dengan pereaksi Ba(NO3)2 tidak

terbentuk endapan. Ini berarti termasuk anion golongan I. Ketika

dilakukan uji spesifik dengan menambahkan H2SO4 mengahsilkan

larutan merah kecoklatan. Jadi, kode sampel VIANY adalah Br-.

j. Kode sampel FADZLINA berwarna putih, permukaan halus, berbentuk

serbuk, tidak berbau, dan larut dalam air. Ketika dilakukan uji golongan

dengan pereaksi AgNO3, terbentuk endapan putih dan endapan

tersebut tidak larut dalam HNO3 encer; dengan pereaksi Ba(NO3)2 tidak

terbentuk endapan. Ini berarti termasuk anion golongan I. Ketika

dilakukan uji spesifik dengan menambahkan MnO2 dan H2SO4 yang

dipanaskan menghasilkan endapan putih. Jadi, kode sampel

FADZLINA adalah Cl-.

k. Kode sampel NURUL berwarna putih, permukaan kasar, berbentuk

kristal, tidak berbau, dan larut dalam air. Ketika dilakukan uji golongan

dengan pereaksi AgNO3, terbentuk endapan kuning pucat dan

endapan tersebut tidak larut dalam HNO3 encer; dengan pereaksi

Ba(NO3)2 tidak terbentuk endapan. Ini berarti termasuk anion golongan

I. Ketika dilakukan uji spesifik dengan menambahkan H2SO4

mengahsilkan larutan merah kecoklatan. Jadi, kode sampel NURUL

adalah Br-.

35

Page 36: laporan-lengkap-anion

l. Kode sampel REZY berawarna hijau, permukaan kasar, berbentuk

kristal, tidak berbau, dan larut dalam air. Ketika dilakukan uji golongan

dengan pereaksi AgNO3 tidak terbentuk endapan; dengan pereaksi

Ba(NO3)2 terbentuk endapan putih dan endapan tersebut tidak larut

dalam HNO3 encer.. Ini berarti kode sampel REZY termasuk anion

golongan VII. Ketika dilakukan uji spesifik dengan BaCl2 terbentuk

endapan putih.. Jadi, sampel REZY merupakan (SO4)2-.

m. Kode sampel NELSON berwarna KUNING, permukaan halus,

berbentuk cairan, tidak berbau, dan larut dalam air. Ketika dilakukan uji

golongan dengan pereaksi AgNO3 tidak terbentuk endapan; dengan

pereaksi Ba(NO3)2 terbentuk endapan putih dan endapan tersebut tidak

larut dalam HNO3 encer.. Ini berarti kode sampel NELSON termasuk

anion golongan VII. Ketika dilakukan uji spesifik dengan FeSO4 dan

H2SO4 P menghasilkan cincin coklat. Jadi, kode sampel NELSON

merupakan NO3-.

n. Kode sampel MIXTURA 07 berwarna putih, permukaan kasar,

berbentuk kristal, tidak berbau, dan larut dalam air. Ketika dilakukan uji

golongan dengan pereaksi AgNO3, terbentuk endapan putih dan

endapan putih tersebut larut dalam HNO3 encer; dengan pereaksi

Ba(NO3)2 tidak terbentuk endapan. Ini berarti kode sampel MIXTURA

07 termasuk anion golongan III. Ketika dilakukan uji spesifik dengan

menambahkan H2SO4 menghasilkan bau cuka. Jadi, kode sampel

MIXTURA 07 merupakan CH3COO-.

36

Page 37: laporan-lengkap-anion

o. Kode sampel WITA berwarna putih, permukaan halus, berbentuk

serbuk, tidak berbau, dan larut dalam air. Ketika dilakukan uji golongan

dengan pereaksi AgNO3, terbentuk endapan putih dan endapan

tersebut tidak larut dalam HNO3 encer; dengan pereaksi Ba(NO3)2

terbentuk endapan putih dan endapan tersebut larut dalam HNO3

encer. Ini berarti termasuk anion golongan VI. Ketika dilakukan uji

spesifik dengan Pb(NO3)2 mengahasilkan endapan kuning. Jadi, kode

sampel ECAM merupakan CrO42-.

p. Kode sampel WITA berwarna putih, permukaan halus, berbentuk

serbuk, tidak berbau, dan larut dalam air. Ketika dilakukan uji golongan

dengan pereaksi AgNO3, terbentuk endapan putih dan endapan

tersebut larut dalam HNO3 encer; dengan pereaksi Ba(NO3)2 tidak

bereaksi. Ini berarti termasuk anion golongan V. Ketika dilakukan uji

spesifik dengan BaCl2 mengahasilkan endapan putih. Jadi, kode

sampel WITA adalah S2O32-.

Namun pada saat melakukan percobaan terjadi kesalahan dalam

menentukan jenis anionnya. Ada beberapa sampel yang tidak diketahui

termasuk anion jenis apa. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahun

tentang percobaan ini. Kesalahan pada percobaan identifikasi anion ini

disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

a. Kesalahan personil dan operasi

Kesalahan yang disebabkan oleh cara pelaksanaan analisis dan

37

Page 38: laporan-lengkap-anion

analisis (persona) dan bukan karena metode, sedangkan kesalah

operasi umumnya bersifat fisik.

b. Kesalahan metode

Kesalahan ini disebabkan oleh cara pengambilan sampel dan kesalah

akibat reaksi kimia yang tidak sempurna.

BAB VI

PENUTUP

VI.1.1 Kesimpulan

38

Page 39: laporan-lengkap-anion

Sampel ISMA merupakan anion SO42- yang terdapat pada golongan VII

Sampel IQ merupakan anion Cl- yang terdapat pada golongan I

Sampel MIRNA merupakan anion Cl- yang terdapat pada golongan I

Sampel VIANY merupakan anion Br- yang terdapat pada golongan I

Sampel FRENGKY merupakan anion Cl- yang terdapat pada golon-

gan I

Sampel NURUL merupakan anion Br- yang terdapat pada golongan I

Sampel REZY merupakan anion SO42- yang terdapat pada golongan

VII

Sampel FADZ LINA merupakan anion Cl- yang terdapat pada golon-

gan I

Sampel IFA merupakan anion Cl- yang terdapat pada golongan I

Sampel DIENA merupakan anion CrO42- yang terdapat pada golongan

VI

Sampel ECAM merupakan anion CrO42- yang terdapat pada golongan

VI

Sampel WITA merupakan anion S2O32- yang terdapat pada golongan V

Sampel MIXTURA 07 merupakan anion CH3COO- yang terdapat pada

golongan III

Sampel NELSON merupakan anion NO3- yang terdapat pada golongan

VIII

Sampel ARI merupakan anion NO2- yang terdapat pada golongan III

Sampel JIHAN merupakan anion NO2- yang terdapat pada golongan III

39

Page 40: laporan-lengkap-anion

VII.1.1 Saran

Persediaan alat dan bahan laboratorium dilengkapi agar praktikan

dapat melakukan praktikum dengan baik.

40