laporan manajemen penatalaksanaan malaria

8/20/2019 Laporan Manajemen Penatalaksanaan Malaria

1/14

LAPORAN MANAJEMEN Desember 2015

PROGRAM PENATALAKSANAAN KASUS MALARIA

DISUSUN OLEH:

NAMA : OKTOVIANDRI SAPUTRA

STAMBUK : N 111 13 03

PEMBIMBING : !r" S#AHRIAR

!r$" HERMI#ANTI% M" Kes

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK

BAGIAN ILMU KESEHATAN MAS#ARAKAT

&AKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2015

1


2/14

BAB I

PENDAHULUAN

1"1" L'('r Be)'*'+$

Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Angka

kesakitan dan kematian malaria di Indonesia dalam kurun waktu lima tahun terakhir

menunjukkan trend menurun. Walaupun demikian kemungkinan besar penyakit ini

meningkat bahkan mewabah, apabila tidak dilakukan penanganan yang memadai.

Pemerintah memandang malaria masih sebagai ancaman terhadap status kesehatan

masyarakat terutama pada rakyat miskin yang hidup di daerah terpencil. Hal ini

tercermin dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor ! tahun "##$ tentang

%encana Pembangunan &angka Menengah Nasional tahun "##'("##) yang intinya

malaria termasuk penyakit prioritas yang perlu ditanggulangi.

Penanggulangan malaria dilakikan secara komprehensi* dengan upaya promoti*,

pre+enti*, dan kurati* hal ini bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian

serta mencegah -. /ntuk mencapai hasil yang optimal upaya pre+enti* dan kurati*

tersebut harus dilakukan dengan berkualitas dan terintegrasi dengan program lainnya.

2


3/14


4/14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2"1" P/s*esm's

Pusat kesehatan masyarakat 4puskesmas5 ialah unit pelaksana teknis dinas

kesehatan kabupaten6kota yang menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu

wilayah kerja. edudukan puskesmas dalam sistem kesehatan nasional merupakan

*asilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama 4primary health ser+ices5. 1alam sistem

pemerintahan daerah, puskesmas merupakan organisasi struktural dan berkedudukan

sebagai /nit Pelaksana 7eknis 1aerah 4/P715 yang bertanggung jawab langsung

terhadap kepala 1inas esehatan abupaten6ota.

8ungsi pelayanan kesehatan tersebut dapat dikelompokkan dalam upaya

kesehatan perorangan strata pertama yang bersi*at private goods seperti penyembuhan

dan pemeliharaan kesehatan perorangan, dan upaya kesehatan masyarakan yang bersi*at

public goods seperti promosi kesehatan dan penyehatan lingkungan.

7erdapat tiga *ungsi utama puskesmas, yaitu

0. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

". Pusat pemberdayaan masyarakan di bidang kesehatan

3. Pusat pelyanan kesehatan tingkat dasar

/paya pelayanan yang diselenggarakan meliputi

• Pelayanan kesehatan masyarakat yang mengutamakan pelayanan promoti* dan

pre+enti*, dengan kelompok masyarakat serta sebagian besar diselenggarakan

bersama masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas

4


5/14

• Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayan kurati* dan

rehabilitati* dengan pendekatan indi+idu dan keluaga pada umunya melalui

upaya rawat jalan dan rujukan

P/s*esm's D+$$')'

Puskesmas 1onggala merupakan salah satu Puskesmas di wilayah abupaten

1onggala yang mempunyai wilayah kerja "" 1esa6elurahan, letak /P7 Puskesmas

1onggala berbatasan dengan wilayah sebagai berikut

a. 9ebelah /tara berbatasan dengan 7eluk Palu

b. 9ebelah 7imur berbatasan dengan ota Palu

c. 9ebelah 9elatan berbatasan dengan 1esa -embasada

!" 9ebelah arat berbatasan dengan 9elat Makassar

&umlah Penduduk wilayah kerja /P7 Puskesmas 1onggala '3.:;! &iwa, yang

terdiri dari laki(laki "".$0' &iwa dan perempuan "0.3$3 &iwa.

Misi Puskesmas 1onggala

a. Memelihara dan meningkatkan esehatan indi+idu, keluarga, masyarakat dan

-ingkungan.

b. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, rawat inap yang bermutu e*ekti*,

e*isien, merata dan terjangkau bagi masyarakat 1onggala dan sekitarnya.

5


6/14

c. Mendorong kemandirian masyarakat 1onggala untuk berperilaku hidup bersih

dan sehat dengan meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan

baik promoti*, pre+enti* maupun kurati*.

d. Meningkatkan kesejatraan karyawan dan sta* sebagai aset yang berharga bagi

Puskesmas.

Motto KEPUASAAN DAN KESEMBUHAN ANDA ADALAH HARAPAN

KAMI

2"2" Keb,'*'+ N's,+') Pe+'(')'*s'+''+ K's/s M')'r,' !, I+!+es,'

Penentuan kebijakan dan metode pengendalian penyakit kusta sangat ditentukan

oleh pengetahuan epidemiologi kusta, perkembangan ilmu dan teknologi di bidang

kesehatan.

/paya pemutusan mata rantai penularan penyakit malaria dapat dilakukan melalui

0. emopro*ilaksis malaria

". 7erapi A?7

6


7/14

erikut ini adalah mata rantai penularan malaria.

/paya untuk menekan angka kesakitan dan kematian dilakukan melalui program

pemberantasan malaria yang kegiatannya antara lain meliputi diagnosis dini,

pengobatan cepat dan tepat, sur+eilans dan pengendalian +ektor yang kesemuanya

ditujukan untuk memutus mata rantai penularan malaria.

Indikator keberhasilan %encana 9trategis ementerian esehatan 7ahun "#0#(

"#0' adalah menurunkan angka kesakitan malaria dan kematian penyakit malaria, pada

tahun "#0$ menjadi 0 per 0.### penduduk dari baseline tahun 0))# sebesar ',! per

0.### penduduk. Indikator lain yang perlu diperhatikan adalah target M1@s yaitu angka

kematian malaria dan proporsi balita yang tidur dalam perlindungan kelambu

berinsektisida dan proporsi balita yang diobati.

7


8/14

/paya pengendalian yang dilaporkan melalui Program

7erdapat beberapa upaya yang dilakukan dalam program pencegahan malaria

seperti pemakaian kelambu, pengendalian +ektor.

a. Pemakaian elambu

Pemakaian kelambu adalah salah satu dari upaya pencegahan penularan

penyakit malaria. Melalui bantuan @lobal 8und 4@85 komponen malaria ronde 0

dan ; telah dibagikan kelambu berinsektisida ke 0; pro+insi.

b. Pengendalian


9/14

/paya pengendalian yang dilaporkan melalui Pasien

a. 1iagnosis dan Pengobatan

9elain pencegahan, diagnosis dan pengobatan malaria juga merupakan upaya

pengendalian malaria yang penting.

Pemer,*s''+ Se!,''+ D'r'. SD4

/ntuk diagnosis malaria salah satu yang perlu dilihat adalah pemeriksaan

sediaan darah. /ntuk pemeriksaan sediaan darah dari tahun "##: sampai tahun

"#0# terjadi peningkatan penderita malaria klinis yang diperiksa sediaan

darahnya. Pada tahun "##: dari 0.)0".;): malaria klinis diperiksa sediaan

darahnya hanya )"0.$)) 4':,0:B5. 7ahun "##) dan "#0# malaria klinis yang

diperiksa sedian darahnya sudah di atas $#B 4tahun "##) sebesar !$,;0B, tahun

"#0# sebesar ;',''B5. Pencapaian ini dapat dipertahankan dan terus

ditingkatkan dengan dukungan dari pemerintah dan pemerintah daerah untuk

menjaminan ketersediaan bahan6reagen lab6mikroskospis malaria, kemampuan

petugas kesehatan, jangkauan pelayanan kesehatan dan ketersediaan obat

malaria.

'*/6'+ Pe+$b'('+ AT

Pengendalian malaria selalu mengalami perkembangan, salah satunya

dalam hal pengobatan. 1ulu malaria diobati dengan klorokuin, setelah ada

laporan resistensi, saat ini telah dikembangkan pengobatan baru dengan tidak

menggunakan obat tunggal saja tetapi dengan kombinasi yaitu dengan A?7

4Artemisinin(based ?ombination 7herapy5.

9


10/14

Pada tahun "#0#, dari 0.0)0.;"; kasus malaria klinis yang diperiksa

sediaan darahnya terdapat "3!.3)' kasus yang positi* menderita malaria, dan

dari yang positi* malaria, "00.;!; 4:),0!B5 mendapat pengobatan A?7.

Pencapaian ini jauh lebih tinggi daripada laporan %iskesdas tahun "#0#, yang

mendapatkan bahwa pengobatan e*ekti* baru mencapai 33B. 9ebahagian besar

pengobatan belum e*ekti*, sehingga perlu ada upaya baik dari pemerintah daerah

dan pusat agar lebih yang memperhatikan aksesibilitas6jangkauan pelayanan

penderita malaria dan ketersediaan obat dan tenaga kesehatan di daerah risiko

tinggi malaria.

10


11/14

BAB III

PEMBAHASAN

Program penatalaksanaan kasus malaria di Puskesmas 1onggala dikelola oleh

seorang ahli analisis kesehatan. Adapun program kerja yang dilakukan di Puskesmas

1onggala terkait dengan penanggulangan malaria antara lain

T'(')'*s'+' 6's,e+

0. 1iagnosis

1iagnosis malaria di puskesmas 1onggala ditegakkan berdasarkan pemeriksaan

sediaan apusan darah, dalam hal ini, pemeriksaan sediaan darah merupakan

pemeriksaan baku emas untuk diagnosis malaria.

". Pengobatan

%egimen yang saat ini digunakan di Puskesmas 1onggala untuk mengobati malaria

adalah regimen A?7, yang sesuai dengan pedoman penatalaksanaan malaria

nasional.

T'(')'*s'+' 6r$r'm

0. Pemakaian kelambu

egiatan ini berupa pembagian kelambu gratis dari pemerintah untuk mencegah

gigitan nyamuk Anopheles sp., namun kegiatan ini tidak dilakukan karena

keterbatasan kelambu berinsektisida.

". Pengendalian +ektor

/ntuk meminimalkan penularan malaria maka dilakukan upaya pengendalian

terhadap Anopheles sp sebagai nyamuk penular malaria. eberapa upaya

11


12/14

pengendalian +ektor yang dilakukan misalnya terhadap jentik dilakukan lar+iciding

4tindakan pengendalian lar+a Anopheles sp secara kimiawi, menggunakan

insektisida5, biological control 4 menggunakan ikan pemakan jentik5, manajemen

lingkungan, dan lain(lain. Pengendalian terhadap nyamuk dewasa dilakukan dengan

penyemprotan dinding rumah dengan insektisida 4I%96 indoors residual spraying5

atau menggunakan kelambu berinsektisida. Namun kegiatan ini tidak terlaksana

karena keterbatasan sumber daya.

A+'),s,s S7OT

S(re+$(. 7e'*+ess

Adanya *asilitas sendiri untuk melakukan

pemeriksaan darah tepi untuk

mendiagnosis malaria

K/r'+$+8' s/mber !'8' m'+/s,'

/+(/* me+$e))' 6r$r'm

6e+'+$$/)'+$'+ m')'r,'

O66r(/+,(,es T.re'(

P/s*esm's D+$$')' mer/6'*'+ s'(/9

s'(/+8' -'s,),('s )'8'+'+ 6r,mer 8'+$

'!' !, *(' D+$$')' se)',+ P/s*esm's

Lemb's'!'

K/r'+$+8' 6er.'(,'+ m's8'r'*'(

me+$e+', b'.'8' 6e+8'*,( m')'r,'

L/'s+8' !'er'. '*/6'+ P/s*esm's

D+$$')'

12


13/14

BAB IV

PENUTUP

;"1" Kes,m6/)'+

0. egiatan program penatalaksanaan malaria secara umum dibagi menjadi "

yaitu tatalaksana pasien dan tatalaksana program. Program kerja

penatalaksanaan malaria di Puskesmas 1onggala yang telah dilakukan adalah

tatalaksana pasien.". Permasalahan yang menjadi kendala dalam mencapai target cakupan program

penatalaksanaan malaria di Puskesmas 1onggala adalah sumber daya manusia

yang masih kurang.

;"1" S'r'+

1" egiatan penemuan pasien harus lebih sering dilakukan secara akti* untuk

menjaring pasien(pasien yang tidak terdeteksi dengan penjaringan pasi*.

2" &umlah sumber daya manusia dalam hal ini petugas program penatalaksanaan

malaria harus ditambah agar dapat disebar ke seluruh desa di wilayah kerja

Puskesmas 1onggala sehingga akses pasien ke tenaga kesehatan tidak terlalu

jauh.

3.

13


14/14

DA&TAR PUSTAKA

0. emenkes., Pedoman Nasional Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia.

1irektorat &enderal Pengendalian Penyakit dan Penyalahgunaan -ingkunganC "##!.

". Dsler, William. Malaria. 1alam 1ennis -. asper dan Anthony 9. 8auci, editors.

HarrisonEs In*ectious 1iseases. 0st ed. New Fork Mc@raw(Hill ?ompaniesC "#0$.

3. 7im Penyusun. "#0'. Pro*il esehatan Puskesmas 1onggala 7ahun "#0$. 1inas

esehatan abupaten 1onggala.

'. emenkes., Epidemiologi, Eliminasi, dan Penatalaksanaan Malaria di Indonesia.

1irektorat &enderal Pengendalian Penyakit dan Penyalahgunaan -ingkunganC "#00.

14

laporan manajemen penatalaksanaan malaria

Documents