laporan mpj
TRANSCRIPT
LABORATURIUM MATERIAL PERKERASAN JALAN Jurusan Teknik Sipil – ITENAS
Jl P H H Mustapa 23 Bandung 40124 Telp (022) 7272215 Fax (022) 7202892
PENGUJIAN PENETRASI ASPAL PADAT
(SNI-06-2456-1991)
1. Tujuan
Untuk mengetahui kekerasan pada suhu 25°C melalui penetrasi jarum dengan satuan 0,1 mm
2. Langkah Kerja
a) Ambil contoh aspal padat yang sudah diisi pada cawanb) Masukan cawan berisi aspal padat kedalam tempat rendaman yang berisi air dengan
suhu standar 25°Cc) Selagi menunggu aspal menyesuaikan suhu dengan air rendaman tersebut, atur
keberadaan jarum pada permukaan aspal yang akan di penetrasid) Atur ujung jarum sampai mengenai permukaan aspal e) Untuk mempermudahkan perhitungan atur dahulu alat ukur menuju angka nolf) Lakukan jatuh bebas pada jarum sehingga mendapatkan nila penetrasig) Lakukan penetrasi dari poin d berulang-ulang pada posisi yang berbeda-beda hingga 5
pengamatan
3. Dokumentasi
Gambar 1. contoh aspal padat gambar2. Pengujian penetrasi
LABORATURIUM MATERIAL PERKERASAN JALAN Jurusan Teknik Sipil – ITENAS
Jl P H H Mustapa 23 Bandung 40124 Telp (022) 7272215 Fax (022) 7202892
Prt No. : …………………………… Nama Penguji :
Contoh dari : …………………………... 1. Erwin
Jenis Contoh : …………………………… 2. Khalid
Diterima tanggal : 1 Februari 2013 3. Yongki
Dikerjakan tanggal : 1 Februari 2013 Selesai tanggal : 1 Februari 2013
Pengujian
PENETRASI
SK SNI M 21 – 1990-1
Penetrasi pada Suhu 25 ˚C,
100 gr, 5 detik
I II
Pengamatan 1 85 94
Pengamatan 2 85 94
Pengamatan 3 81 89
Pengamatan 4 81 92
Pengamatan 5 80 89
Rata-rata 81,5 91,6
Analisa dan Kesimpulan :
Dari hasil rata-rata kedua contoh penetrasi aspal tersebut bernilai 81,5 dan 91,6, aspal termasuk nilai penetrasi 80-90. Standar SK-SNI 06-2456-1991 adalah penetrasi 60-70, sehingga aspal tidak sesuai dengan standar SNI, tidak di ukurnya suhu air rendaman sehingga tidak dapat dipastikan angka penetrasi tersebut pas pada suhu 25° C atau tidak..
LABORATURIUM MATERIAL PERKERASAN JALAN Jurusan Teknik Sipil – ITENAS
Jl P H H Mustapa 23 Bandung 40124 Telp (022) 7272215 Fax (022) 7202892
PENGUJIAN TITIK LEMBEK ASPAL PADAT(SK-SNI M 20-1990-1)
1. TujuanMengetahui suhu dimana aspal mulai bereaksi menjadi plastis atau lembek
2. Langkah kerjaa) Isi air pada bejana kira-kira 800 mlb) Siapkan cicin kuningan dengan aspal di tengahnyac) Simpan cincin pada dudukanya, lalu masukan termometer pada lubang yang telah
disediakand) Simpan bola baja di atas cincin berisis aspal padate) Panaskan bejana f) Siapkan stopwatch dan amati kenaikan suhu yang terjadig) Apabila aspal tersebut mengenai tembaga di bawahnya hentikan stopwatch dan
lihat suhunya
3. Dokumentasi
Gambar 1. Pengujian dengan cincin
LABORATURIUM MATERIAL PERKERASAN JALAN Jurusan Teknik Sipil – ITENAS
Jl P H H Mustapa 23 Bandung 40124 Telp (022) 7272215 Fax (022) 7202892
Prt No. : …………………………… Nama Penguji :
Contoh dari : …………………………... 1. Erwin
Jenis Contoh : …………………………… 2. Khalid
Diterima tanggal : 1 Februari 2013 3. Yongki
Dikerjakan tanggal : 1 Februari 2013 Selesai tanggal : 1 Februari 2013
TITIK LEMBEK
SK SNI M 20 – 1990-1
Suhu yang diamati
Suhu yang diamati
Waktu (detik)
Waktu (detik)
Titik Lembek ˚C
Titik Lembek
˚C
˚C ˚C I II I II
1 5
2 10
3 15
4 20
5 26 0 0 0
6 30 83 83
7 35 153 153
8 40 230 234
9 45 305 307
10 50 375 376
11 51 399 401 51 51
Analisa dan Kesimpulan :
Pada pengujian kedua aspal memiliki titik lembek 51°C, sehingga aspal tersebut memenuhi kriteria aspal keras menurut spesifikasi kementrian PU divisi 6 tahun 2010 dimana titik lembek aspal yang baik ≥48°C
LABORATURIUM MATERIAL PERKERASAN JALAN Jurusan Teknik Sipil – ITENAS
Jl P H H Mustapa 23 Bandung 40124 Telp (022) 7272215 Fax (022) 7202892
PENGUJIAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR(SK SNI 20-1990-F)
1. TujuanUntuk mengetahui suhu dimana aspal menyala dan terbakar, demi keselamatan kerja
2. Langkah Kerjaa) Siapkan aspal pengujian pada cawan khusus (claveland open cup)b) Siapkan termometer khusus yang bisa mencapai suhu diatas 100°Cc) Setelah itu nyalakan sumber pemanasan cawan tersebutd) Tunggu hingga aspal tersebut menyala dan terbakare) Percobaan ini lebih baik dikerkakan pada lokasi yang gelap
3. Dokumentasi
Gambar 1. Pengujian titk nyala dan titik bakar
LABORATURIUM MATERIAL PERKERASAN JALAN Jurusan Teknik Sipil – ITENAS
Jl P H H Mustapa 23 Bandung 40124 Telp (022) 7272215 Fax (022) 7202892
Prt No. : …………………………… Nama Penguji :
Contoh dari : …………………………... 1. Erwin
Jenis Contoh : …………………………… 2. Khalid
Diterima tanggal : 8 Februari 2013 3. Yongki
Dikerjakan tanggal : 8 Februari 2013 Selesai tanggal : 8 Februari 2013
Pengujian
TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR
SK SNI M 20 – 1990-F
˚C di bawah titik nyala
Waktu ˚C Titik Nyala Titik Bakar
56 325 350
51 325 350
46 325 350
41 325 350
36 325 350
31 325 350
26 325 350
21 325 350
16 325 350
11 325 350
6 325 350
1 325 350
Analisa dan Kesipulan :
LABORATURIUM MATERIAL PERKERASAN JALAN Jurusan Teknik Sipil – ITENAS
Jl P H H Mustapa 23 Bandung 40124 Telp (022) 7272215 Fax (022) 7202892
Titik nyala didapat 325°C dan titik bakar 350°C sehingga memenuhi syarat SK SNI 06-2433-1991 dimana titik nyala ≥232°C. Suhu titik nyala sangatlah tinggi yang mungkin di akibatkan ruangan kurang gelap untuk pengujian titik nyala.
DAKTILITAS
(SK SNI M 18-1990-F)
1. Tujuan
Untuk mengetahui sifat kohesi dan plastisitas suatu aspal
2. Langkah Kerjaa) Siapkan cetakan daktilitas kuningan dan isi dengan aspal padatb) Siapkan alat penariknya yang telah diisi dengan air campuran bahan glycrin agar
berat jenis cairan tersebut sama dengan berat jenis aspal padat pada suhu 25°Cc) Nyalakan alat penarik benda uju yang telah di set pada kecepatan tertentud) Amati pada panjang keberapakah aspal tersebut putus
3. Dokumentasi
Gambar 1. Penarikan benda uji Gambar 2. Benda uji saat akan putus
LABORATURIUM MATERIAL PERKERASAN JALAN Jurusan Teknik Sipil – ITENAS
Jl P H H Mustapa 23 Bandung 40124 Telp (022) 7272215 Fax (022) 7202892
Prt No. : …………………………… Nama Penguji :
Contoh dari : …………………………... 1. Khalid
Jenis Contoh : …………………………… 2. Yongki
Diterima tanggal : 8 Februari 2013 3. Erwin
Dikerjakan tanggal : 8 Februari 2013 Selesai tanggal : 8 Februari 2013
Pengujian
DAKTILITAS
SK SNI M 18 – 1990-F
Daktilitas pada 25 ˚C 5 cm per menit Pembacaan pengukur pada alat
Pengamatan I
II
150 cm
150 cm
Rata-rata 150 cm
Kesimpulan dan Analisa:
Pada pengamatan yang dilakukan pada praktikum daktilitas, aspal mulai putus pada jarak 150 cm, hal itu menandakan aspal mempunyai daya elastisitas sekitar 150 cm, sehingga aspal tersebut aman digunakan karena memenuhi ketentuan menurut menurut SNI 06-2432-1991 yaitu daktilitas pada suhu 25o harus lebih besar atau sama dengan 100 cm.
LABORATURIUM MATERIAL PERKERASAN JALAN Jurusan Teknik Sipil – ITENAS
Jl P H H Mustapa 23 Bandung 40124 Telp (022) 7272215 Fax (022) 7202892
PENGUJIAN VISKOSITAS ASPAL(AASHTO T 72-90)
1. Tujuan
Untuk menentukan kekentalan
2. Langkah Kerja
1. Benda uji dan peralatan sudah disiapkan2. Masukan benda uji ke dalam tabung viskositas hingga batas atas tabung.3. Masukan termometer dan amati suhu hingga 60o
4. Cabut penutup tabung sehingga aspal menetes pada piknometer5. Catat waktu sampai aspal mencapai batas 60 ml labu piknometer
3. Dokumentasi
LABORATURIUM MATERIAL PERKERASAN JALAN Jurusan Teknik Sipil – ITENAS
Jl P H H Mustapa 23 Bandung 40124 Telp (022) 7272215 Fax (022) 7202892
Prt No. : …………………………… Nama Penguji
Contoh dari : …………………………... 1. Khalid
Jenis Contoh : …………………………… 2. Erwin
Diterima tanggal : 8 Februari 2013 3. Yongki
Dikerjakan tanggal : 8 Februari 2013 Selesai tanggal : 8 Februari 2013
Pengujian
VISKOSITAS
AASHTOT 72-90
PEMBACAAN WAKTU PEMBACAAN SUHU
Persiapan mulai jam :
Peralatan mulai jam : 14.30
Pemanasan mulai jam : 14.35
S/d 60 ˚C selesai jam : 14.37
Pemeriksaan mulai jam : 14.38
Selesai jam : 14.45
Viskositas s. F 60 ˚CCONTOH
Waktu detik Cst
Pengamatan I 103 218,88
Pengamatan II 93 194
Rata-rata 98 206,44
LABORATURIUM MATERIAL PERKERASAN JALAN Jurusan Teknik Sipil – ITENAS
Jl P H H Mustapa 23 Bandung 40124 Telp (022) 7272215 Fax (022) 7202892
Analisa dan kesimpulan :
Nilai viskositas s. F 60 ˚C adalah 206,44 Cst Terjadi kesalahan saat mengisi aspal ke alat tampungan asybolt yaitu kurang banyak, akibatnya pada saat pengamatan aspal sudah habis, sehingga pembacaan waktu menjadi lebih lama.
BERAT JENIS ASPAL CAIR(AASHTO T 227-89)
1. Tujuan
Untuk mengetahui berapakah berat jenis aspal cair untuk keperluan beban atatu pengangkutan
2. Langkah Kerja
a) Siapkan gelas ukur dengan kapasitas 250 ml dan isi dengan aspal cairb) Masukkan alat hidrometer tepat di tengah aspal dan harus tegak agar pembacaan
tepatc) Baca alat hidrometer tiap 10 menit, apabila angkanya sudah konstan maka angka
tersebut yang diambil sebagai berat jenisnya
3. Dokumentasi
Gambar 1. Pengisian tabung gambar 2. Pengujian aspal cair
LABORATURIUM MATERIAL PERKERASAN JALAN Jurusan Teknik Sipil – ITENAS
Jl P H H Mustapa 23 Bandung 40124 Telp (022) 7272215 Fax (022) 7202892
Prt No. : …………………………… Nama Penguji :
Contoh dari : …………………………... 1. Erwin
Jenis Contoh : …………………………… 2. Khalid
Diterima tanggal : 25 Januari 2013 3. Yongki
Dikerjakan tanggal : 25 Januari 2013 Selesai tanggal : 25 Januari 2013
Pengujian
BERAT JENIS ASPAL CAIR
AASHTOT 227-89
Berat jenis aspal cair pada 25 ˚C Pengamatan pada Aerometer
Pengamatan I
Pengamatan II
0,950
0,950
Rata-rata 0.950
Kesimpulan : Aspal memiliki berat jenis aspal cair 0,95
LABORATURIUM MATERIAL PERKERASAN JALAN Jurusan Teknik Sipil – ITENAS
Jl P H H Mustapa 23 Bandung 40124 Telp (022) 7272215 Fax (022) 7202892
BERAT JENIS ASPAL PADAT(AASHTO T 228-90)
1. Tujuan
Untuk mengetahui berat jenis aspal padat untuk keperluan pembebanan atau pengangkutan
2. Langkah Kerja
a) Panaskan aspal padat terlebih dahulu hingga cairb) Siapkan hidrometer dan timbang isi kosongnyac) Lalu masukan air hingga penuh tanpa ada udara terperangkap didalamnya dan
tibang beratnyad) Bersihkan manometer dan isi manometer ¾ dari tinggi manometer tersebute) Tunggu hingg aspal dingin dan mengeras kira-kira 30 menit, setelah itu
timbang kembalif) Isi air di atas sisa tinggi aspal tersebut hinnga penuh tanpa ada udara yang
terperangkap dan tibang beratnya
g) Hitung berat jenis dengan rumus berat jenis=Berat contohIsi contoh
3. Dokumentasi
Gambar 1. Benda uji aspal padat
LABORATURIUM MATERIAL PERKERASAN JALAN Jurusan Teknik Sipil – ITENAS
Jl P H H Mustapa 23 Bandung 40124 Telp (022) 7272215 Fax (022) 7202892
Prt No. : …………………………… Nama Penguji :
Contoh dari : …………………………... 1. Khalid
Jenis Contoh : …………………………… 2. Yongki
Diterima tanggal : 8 Februari 2013 3. Erwin
Dikerjakan tanggal : 8 Februari 2013 Selesai tanggal : 8 Februari 2013
Pengujian
BERAT JENIS ASPAL PADAT
AASHTO 228-90
I II
Berat piknometer kosong + contoh
Berat piknometer kosong
47,5 gr
30,7 gr
68,4 gr
41,7 gr
1. Berat contohBerat piknometer + air
Berat piknometer
16,8 gr
132,5 gr
30,7 gr
26,7 gr
143 gr
41,7 gr
2. Berat air
Berat piknometer + contoh + air
Berat piknometer + contoh
101,8 gr
133,3 gr
47,5 gr
101,3 gr
144,1 gr
68,1 gr
3. Isi air
Isi contoh = (2-3)
85,8 gr
16 gr
75,7 gr
25,6 gr
LABORATURIUM MATERIAL PERKERASAN JALAN Jurusan Teknik Sipil – ITENAS
Jl P H H Mustapa 23 Bandung 40124 Telp (022) 7272215 Fax (022) 7202892
Berat Jenis I= Berat Contoh IIsi contoh I
Berat Jenis I= Berat Contoh IIsi contoh I
16.816
=1.05
26.725.6
=1.043
\
Analisa dan Kesimpulan:
Didapat berat jenis aspal padat pada percobaan pertama yaitu 1.05 dan berat jenis pada percobaan kedua yaitu 1.043, sehingga aspal tersebut memenuhi ketentuan menurut SNI 06-2441-1991 yaitu berat jenis aspal padat harus lebih besar atau sama dengan 1,00
LABORATURIUM MATERIAL PERKERASAN JALAN Jurusan Teknik Sipil – ITENAS
Jl P H H Mustapa 23 Bandung 40124 Telp (022) 7272215 Fax (022) 7202892
METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN
AGREGAT HALUS DAN KASAR
(SK SNI M-08-1989-F)
1. Tujuan
Tujuan pengujian ini adalah untuk memperoleh distribusi besaran atau jumlah
persentase butirann baik agregat halus maupun agregat kasar. Distribusi yang
diperoleh dapat ditunjukan dalam tabel atau grafik.
2. Cara pengujian
Urutan proses dalam pengujian ini adalah sebagai berikut :
a. Benda uji dikeringkan dalam oven
b. Saring benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran saringan paling besar
ditempatkan paling atas. Saringan diguncang dengan mesin penggncang selama
15 menit
c. Tentukan berat agregat yang tertahan di masing-masing saringan
3. Dokumentasi
Gambar 1. Analisis ayakan agregat kasar Gambar2. Analisis ayakan agregat halus
LABORATURIUM MATERIAL PERKERASAN JALAN Jurusan Teknik Sipil – ITENAS
Jl P H H Mustapa 23 Bandung 40124 Telp (022) 7272215 Fax (022) 7202892
Nama penguji : 1. Erwin
2. Khalid
3. Yongki
PENGUJIAN
ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS
AASHTO T 27-88
Ujuran saringanBerat
Tertahan
Jumlah berat
Tertahan
Jumlah Persen
Tertahan Lewat
75 mm/3" 63 mm/2,5" 50 mm/2"
37,5 mm/1,5" 25 mm/1"
19 mm/ 3/4" 12,5 mm/ 1/2" 9,5 mm/3/8" 0 100
4,75 mm/ no.4 113,3 113,3 10,49 89,512,36 mm/no.8 361,1 474,4 43,93 56,07
1,18 mm/N0.16 152,1 626,5 58,01 41,990,6 mm/No. 30 143,3 769,8 71,28 28,720,3 mm/ No.50 83,9 853,7 79,05 20,95
0,15 mm/ No.100 66,6 920,3 85,22 14,78
LABORATURIUM MATERIAL PERKERASAN JALAN Jurusan Teknik Sipil – ITENAS
Jl P H H Mustapa 23 Bandung 40124 Telp (022) 7272215 Fax (022) 7202892
0,075 mm/No.200 134,6 1054,9 97,68 2,32pan/Filler 25 1079,9 100,00 0,00
Total 1079,9
Nama penguji : 1. Erwin
2. Khalid
3. Yongki
PENGUJIAN
ANALISA SARINGAN AGREGAT SEDANG
AASHTO T 27-88
Ujuran saringanBerat
Tertahan
Jumlah berat Tertahan
Jumlah Persen
Tertahan Lewat
75 mm/3" 63 mm/2,5" 50 mm/2"
37,5 mm/1,5" 25 mm/1"
19 mm/ 3/4" 0 0 0 100,0012,5 mm/ 1/2" 409 409 27,18 72,829,5 mm/3/8" 263 672 44,65 55,35
4,75 mm/ no.4 265 937 62,26 37,742,36 mm/no.8 268 1205 80,07 19,93
1,18 mm/N0.16 52 1257 83,52 16,480,6 mm/No. 30 61 1318 87,57 12,430,3 mm/ No.50 35 1353 89,90 10,10
0,15 mm/ No.100 52 1405 93,36 6,640,075 mm/No.200 55 1460 97,01 2,99
pan/Filler 45 1505 100,00 0,00Total 1505
LABORATURIUM MATERIAL PERKERASAN JALAN Jurusan Teknik Sipil – ITENAS
Jl P H H Mustapa 23 Bandung 40124 Telp (022) 7272215 Fax (022) 7202892
Nama penguji : 1. Erwin
2. Khalid
3. Yongki
PENGUJIAN
ANALISA SARINGAN AGREGAT KASAR
AASHTO T 27-88
Ujuran saringanBerat
Tertahan
Jumlah berat Tertahan
Jumlah Persen
Tertahan Lewat
75 mm/3" 63 mm/2,5" 50 mm/2"
37,5 mm/1,5" 0 10025 mm/1" 160 160 8,01 91,99
19 mm/ 3/4" 252 412 20,62 79,3812,5 mm/ 1/2" 494 906 45,35 54,659,5 mm/3/8" 368 1274 63,76 36,24
4,75 mm/ no.4 251 1525 76,33 23,672,36 mm/no.8 348 1873 93,74 6,26
1,18 mm/N0.16 100 1973 98,75 1,250,6 mm/No. 30 5 1978 99,00 1,000,3 mm/ No.50 4 1982 99,20 0,80
LABORATURIUM MATERIAL PERKERASAN JALAN Jurusan Teknik Sipil – ITENAS
Jl P H H Mustapa 23 Bandung 40124 Telp (022) 7272215 Fax (022) 7202892
0,15 mm/ No.100 6 1988 99,50 0,500,075 mm/No.200 7 1995 99,85 0,15
pan/Filler 3 1998 100,00 0,00Total 1998
METODE PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL DENGAN ALAT
MARSHALL
(SNI – 06-2489-1991)
(AASHTO T 245 – 90)
(ASTM D 1559 – 76)
1) TUJUAN
Pengujian ini bertujuan mengukur kelelehan plastis (flow) dan ketahanan
(stabilitas) dari benda uji berbentuk silinder terhadap pembebanan lateral permukaan
silinder dengan mempergunakan alat Marshall. Agregat yang dipergunakan berukuran
maksimum 25,5 mm.
2) PERALATAN
a. Satu buah cetakan benda uji yang berdiameter 10 cm dan tinggi 7,6 cm lengkap
dengan pelat alas dan leher sambung
b. Alat pengeluar benda uji
LABORATURIUM MATERIAL PERKERASAN JALAN Jurusan Teknik Sipil – ITENAS
Jl P H H Mustapa 23 Bandung 40124 Telp (022) 7272215 Fax (022) 7202892
c. Penumbuk yang mempunyai permukaan tumbuk rata berbentuk silinder dengan
berat 4,536 kg dan tinggi jatuh bebas45,7 cm
d. Mesin tekan lengkap
e. Oven dilengkapi dengan alat pengatur suhu untuk memanasi sampai (200±3)oC
f. Bak perendam, dilengkapi dengan pengatur suhu min 20oC
g. Panci untuk memanaskan aspal dan beton aspal
h. Termometer
i. Timbangan
j. Kompor
k. Sarung karet
l. Sendok pengaduk
3) CARA PENGUJIAN
a. Siapkan fraksi agregat kasar, sedang, dan halus yang dituhkan sesuai hasil
perhitungan yang telah dilakukan di bab sebelumnya .
b. Panaskan fraksi agregat tersebut sampai suhu kira - kira 28o C diatas suhu
pencampuran aspal, sementara itu panaskan aspal sampai suhu pencampuran.
c. Campurkan aspal tersebut dengan fraksi agregat dengan komposisi sesuai
perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya
d. Aduk aspal dan agregat sampai merata kemudian panaskan campuran tersebut
sampai suhu (170±20)oC
e. Siapkan alat cetak benda uji lengkap dengan pelat alas dan leher sambung, dan
letakan selembar kertas saring di dasar alat cetak.
f. Masukkan campuran ke alat cetal yang telah disiapkan, lalu tusuk campuran
sebanyak 20 kali.
g. Tumbuk campuran tersebut dengan mesin penumbuk sebanyak 70 kali, kemudian
keluarkan benda uji dari alat pencetak.
h. Ukur diameter dan tinggi benda uji.
i. Timbang benda uji.
j. Rendam benda uji selama ±24 jam pada suhu ruang
LABORATURIUM MATERIAL PERKERASAN JALAN Jurusan Teknik Sipil – ITENAS
Jl P H H Mustapa 23 Bandung 40124 Telp (022) 7272215 Fax (022) 7202892
k. Timbang benda uji dalam air kemudian timbang lagi benda uji dengan kondisi
kering permukaan
l. Rendam benda uji di bak perendam pada suhu ±60oC selama 30 menit.
m. Keluarkan benda uji kemudian tes benda uji menggunakan alat Marshall.
n. Baca dan catat angka kelelehan plastis dan ketahanan benda uji
4) DOKUMENTASI
Gambar 1. Pengadukan aspal dengan agregat
Gambar 2. Pencetakan benda uji
LABORATURIUM MATERIAL PERKERASAN JALAN Jurusan Teknik Sipil – ITENAS
Jl P H H Mustapa 23 Bandung 40124 Telp (022) 7272215 Fax (022) 7202892
Gambar 3. pengujian marshall
LABORATURIUM MATERIAL PERKERASAN JALAN Jurusan Teknik Sipil – ITENAS
Jl P H H Mustapa 23 Bandung 40124 Telp (022) 7272215 Fax (022) 7202892