laporan museum lampung (alma)

13
I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kurikulum sekarang karya wisata adalah satu metode belajar diluar kelas yang saat ini dianjurkan umtuk menambah wawasan para siswa. Penulisan mengadakan pengamatan terhadap objek yaitu monumen museum lampung kembali, dengan tujuan ingin mengetahui benda-benda bersejarah dan menambah wawasan penulisan tentang Sejarah Bangsa Indonesia. Monumen lampung kembali digunakan sebagai sarana rekreasi, sarana pendidikan dan penelitian akan sejarah Perjuang Bangsa Indonesia. B. Tujuan dan Kegunaan Penulisan 1. Tujuan 1

Upload: nisrina-pradya

Post on 20-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Museum Lampung (Alma)

I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kurikulum sekarang karya wisata adalah satu metode belajar diluar

kelas yang saat ini dianjurkan umtuk menambah wawasan para siswa.

Penulisan mengadakan pengamatan terhadap objek yaitu monumen

museum lampung kembali, dengan tujuan ingin mengetahui benda-benda

bersejarah dan menambah wawasan penulisan tentang Sejarah Bangsa

Indonesia.

Monumen lampung kembali digunakan sebagai sarana rekreasi, sarana

pendidikan dan penelitian akan sejarah Perjuang Bangsa Indonesia.

B. Tujuan dan Kegunaan Penulisan

1. Tujuan

A. Melatih siswa untuk mengadakan penelitian dengan

mengumpulkan data-data dari objek yang dikunjung dimuseum

lampung.

B. Melatih siswa untuk menyusun karya tulis

C. Membiasakan siswa dalam kerjasama menyelesaikan masalah

dengan cara berdiskusi atau kelompok

1

Page 2: Laporan Museum Lampung (Alma)

2. Kegunaan Penulisan

A. Untuk menambah wawasan tentang ilmu Pengetahuan bagi siswa

dan siswi tentang benda-benda bersejarah yang ada dimuseum

lampung

B. Untuk lebih mencintai sejarah budaya bangsa sebagai salah satu

bukti perjuangan Bangsa Indonesia.

C. Untuk mengetahui koleksi apa saja yang ada didalam museum

lampung

II. KAJIAN PUSTAKA

2

Page 3: Laporan Museum Lampung (Alma)

MUSEUM BANDAR LAMPUNG

A.Sejarah singkat Museum Lampung

Museum Lampung telah dirintis sejak tahun 1975 oleh Kepala kantor Pembinaan

Permuseuman Perwakilan Departamen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi

Lampung.

Wujud pembangunan fasislitas gedung pameran dan kantor baru dikerjakan pada

tahun anggaran 1978/1979 didasarkan pada keputusan menteri pendidikan dan

kebudayaan nomor 064/P/1978 tanggal 30 maret 1978 tentang pengangkatan

pemimpin dan bendaharawan proyek pehabilitasi dan perluasaan museum

lampung.

Peletakan batu pertama pembangunan museum lampung dilakukan oleh kepala

bidang permuseuman sejarah dan kepurbakalan kanwil Depdikdup Provinsi

Lampung Drs. Supangat pada tanggal 13 juni 1978 dilokasi jalan Tenku

Umar No 64 Gedung Meneng, sekarang menjadi Jln. H. Zainal Abidin Pagar

Alam No. 64 Gedung Meneng Bandar Lampung.

Selanjutnya, berdasarkan surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan

Republik Indonesia No. 0754/0/1978 museum lampung mendapat status Unit

Pelaksanaan Teknis (UPT) Direktorat Oedral kebudayaan tanggal 24 september

1988 bersama dengan peringatan hari Aksa Internasional yang dipusatkan di

DKOR Way Halim museum lampung diresmikan oleh menteri pendidikan oleh

kebudayaan Republik Indonesia Prof. Dr. Fuad Hasan.

3

Page 4: Laporan Museum Lampung (Alma)

Sementara itu, penambahan nama “RUWAI JURAI” untuk museum lampung

ditetapkan melalui surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik

Indonesia No 0233/0/1990.Tanggal 1 april 1990. Penambahan itu disesuaikan

dengan logo provinsi lampung ”SANG BUMI RUWAI JURAI”.

Pada erat ekonomi daerah berdasarkan keputusan Gubernur Lampung nomor 03

tahun 2001 tanggal 09 februari 2001 status museum lampung beralih menjadi Unit

Pelaksana Taknis Dinas (UPTA)dibawah dinas pendidikan provinsi sejak bulan

februari 2008 UPTD museum lampung beralih menjadi UPTA Dinas kebudayaan

dan pariwisata provinsi lampung

B.Pengumpulan dan perawatan benda-benda koleksi Museum lampung

Sebagai museum yang bersifat umum koleksi yang dikumpulkan museum

lampung meliputi kebudayaan manusia dan benda-benda tinggalan sejarah alam,

untuk mengumpulkan koleksi museum lampung melakukan beberapa cara yaitu:

1. Evakuasi

2. Sitaan

3. Imbal jasa atau pembelian

4. Pertukaran dengan museum lain

5. Sumbangan atau hibah

6. Replika

Adapun perawatan yang dilakukan oleh petugas museum yaitu berupa perbaikan

koleksi atau perawatan kuratif. Upaya ini dilakukan pada koleksi yang memiliki

data banding. Sedangkan koleksi dalam keadaan baik diberi perawatan preventif

yaitu dibersihkan atau dijauhkan dari segala kemungkinan yang dapat

4

Page 5: Laporan Museum Lampung (Alma)

mengakibatkan kerusakan dengan menggunakan bahan dari alam maupun dengan

zat-zat kimia.

C. Manfaat, fungsi tugas pokok museum lampung

Berdasarkan keputusan Gubernur Provinsi Lampung Nomor 0 tahun 2001 ,

tanggal 09 februari 2001 fungsi dan tugas museum adalah melaksanakan

pengumpulan,perawatan,penelitian dan kultural tentang benda bernilai budaya dan

ilmiah. Sedangkan fungsi museum yaitu:

1. Melakukan pengumpulan, perawatan dan penyajian benda yang bernilai

budaya dan ilmiah

2. Melakukan urusan perpustakaan dan dokumentasi ilmiah

3. Memperkenalkan dan menyebarluaskan hasil penelitian koleksi

4. Melakukan bimbingan edukatif, kultural tentang benda bernilai budaya

dan ilmiah

5. Melakukan urusan ketatusahaan

D.Peranan museum lampung sebagai pusat perkembangan kebudayaan

Dilihat dari tugas dan fungsinya museum lampung memiliki peran penting sebagai

pusat perkembangan kebudayaan karena museum lampung sebagai pusat

perkembangan yang memiliki banyak koleksi benda-benda bersejarah.

Salah satu fungsi dan tugas museum lampung yaitu memperkenalkan dan

menyebarluaskan hasil penelitian. Petugas museum memiliki beberapa cara

untuk memperkenalkan hasil penelitian salah satunya yaitu dengan diadakan

5

Page 6: Laporan Museum Lampung (Alma)

pameran, pemasangan iklan layanan masyarakat melalui media cetak dan

sebagainya

E.Bentuk bangunan

Arsitektur museum Negeri Lampung merupakan arsitektur monumental

yang disesuaikan dengan lingkungan alamnya. Dalam perkembanganya museum

Negeri Provinsi Lampung harus memperhitungkan perkembangan lingkungannya

sampai lima tahun yang akan datang dalam memperlihatkan identitas lokal yang

hidup.

Pada prinsipnya bangunan museum mengambil konsep dari rumah adat

Lampung dengan bentuk persegi panjang, model rumah panggung tercermin pada

tiang-tiang bagian luar dan bagian dalam gedung. Tangga yang terdapat dalam

gedung untuk menghubungkan lantai bawah menuju ke lantai atas merupakan

gambaran tangga yang ada pada rumah Tradisional Lampung.

Ciri-ciri Tradisional terdapat pada hiasan siger dibagian teras depan,

bentuk hubungnya adalah “bulungan” bentuk perahu terbalik dan melintang.

Tiang-tiang penyangga bangunan ornamen ( Ragam Hias ) pada dinding ( dekat

rumah ) bagian dalam gedung pameran. Sehingga bagian museum merupakan

bagian baru yang tidak meninggal nilai-nilai daerah Lampung.

III.LAPORAN KUNJUNGAN (ISI)

6

Page 7: Laporan Museum Lampung (Alma)

A.PERSIAPAN

Tepat pukul 09:00 WIB, saya dan keluarga pergi kemuseum lampung dengan

mengendarai mobil, sepanjang perjalanan mobil yang kita bawa sesekali berhenti

untuk beristirahat sejenak. Tepat pukul 13:00 WIB kami sampai dimuseum.

Saya sangat senang karna saya bisa liburan kemuseum dengan keluarga persiapan

kami sangat siap mulai dari subuh kami sudah siap-siap dan akhirnya kami

berangkat dan balik lagi dan sampai akhirnya saya bisa membuat laporan ini,

Insyaallah laporan ini bisa membuat para pembaca senang dan saya membuatnya

dengan semampu saya, Walau banyak yang kurang tapi inilah hasil saya.

Saya tidak Cuma datang dan bermain tapi melihat dan mencatat sehingga saya

bisa membuat laporan ini dan mengerti, Saya juga senang bisa membuat laporan

ini walau saya tidak mengerti bagaimana caranya saya berusaha sehingga bisa

membuat laporan ini terimakasih buat orang tua saya yang telah membantu.

B.CERITA KUNJUNGAN

Setelah saya sampai dimuseum saya melihat dan bertanya-tanya dengan petugas

sekitar, saya bertanya sejarah museum,sejak kapan dia bekerja disitu DLLnya.

Saya juga berfoto-foto degan keluarga saya disetiap ruang yang kami masukin,

saya sangat senang saat berfoto dengan gambar adat lampung yang ada dimuseum

karna itu sangat melambangkan bagaimana rukunnya dan akurnya adat tersebut

walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu, saya juga sangat senang krna saya disana

banyak sekali pengalaman yang bisa saya dapatkan seperti pengalaman

mengetahiu sejarah museum DLL.

7

Page 8: Laporan Museum Lampung (Alma)

Setelah itu saya baru percaya bahwa museum lampung adalah tempat wisata yang

sangat bagus bukan hanya dijogja atau bali yang bagus lampung juga mempunya

keanekaragaman sejarah dan kebudayaaan yang sangat bagus bahkan kata saya

museum lampung lebih bagus dari pada tempat wisata lainnya.

IV.Penutup

A. Kesimpulan

Setelah kami mengadakan kunjungan kemuseum Negeri Provinsi

Lampung dapat kami simpulkan sebagai berikut :

1. Koleksi yang ada diMuseum Provinsi Lampung sangat lengkap.

2. Benda-benda yang ada di Museum Provinsi Lampung sangat menarik

perhatian pengunjung.

3. Koleksi yang ada diMuseum Provinsi Lampung menunjukan sejarah-

sejarah alat Lampung.

4. Koleksi yang ada dimuseum Lampung akan menambah wawasan kita.

B. Saran dan Kesan

Setelah kami mengadakan kunjungan keMuseum Provinsi Lampung, Maka

kami mempunyai kesan antara lain :

1. Pelayanan terhadap pengunjung di harapkan dapat di tingkatkan menjadi

lebih baik lagi.

2. Diharapkan ruangan dibuat lebih sejuk lagi dengan memasang AC

3. Menurut kami tempatnya bagus dan menarik

8

Page 9: Laporan Museum Lampung (Alma)

4. Koleksi-koleksinya bagus dan indah

5. Tempat dan cara menata koleksi sangat tepat dan menarik

9