laporan nosi

Upload: chairul-budi-prasetyo

Post on 02-Jun-2018

256 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 laporan nosi

    1/47

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Praktikum farmakognosi adalah praktikum mengenai analisis dari

    kandungan suatu tanaman obat dan jamu. Analisis tersebut terdiri dari

    sampling,penetapan kadar abu, pengukuran indeks pengembangan, pengukuran

    indeks busa, penentuan kadar sari, penetapan kadar air dan susut pengeringan,

    penentuan kadar minyak atsiri, penentuan angka kepahitan, dan penentuan kadar

    tanin total. Tujuan dari sampling tersebut adalah untuk memberikan identitas

    obyektif dari nama dan spesifik suatu senyawa identitas serta pengenalan awal

    yang sederhana dan seobyekif mungkin. Setelah diketahui identitas obyektif dari

    suatu simplisia, analisis yang dilakukan selanjutnya adalah penentuan kadar abu,

    hal ini bertujuan memberikan gambaran kandungan mineral internal dan eksternal

    dari suatu simplisia herba anting-anting.

    Dalam suatu simplisia herba anting-anting mengandung metabolit

    sekunder, yang diantaranya dapat dianalisa dengan pengukuran indeks

    pengembangan, pengukuran indeks busa, penentuan kadar sari, penentuan kadar

    minyak atsiri, dan penentuan kadar tanin total, yang masing-masing dari analisa

    tersebut memiliki tujuan tertentu. Indeks pengembangan bertujuan unuk

    mengetahui kandungan metabolit sekunder yang mempunyai kemampuan

    mengembang . isalnya tanaman yang mengandung polisakarida seperti gom,

    mu!ilago, pe!tin, dan hemiselulosa. Penentuan indeks busa bertujuan untuk

    menentukan kandungan saponin pada simplisia herba anting-anting. Penentuan

    kadar sari bertujuan untuk menunjukan jumlah senyawa yang dapat tersari olehpelarut etanol dan air. Penentuan kadar minyak atsiri simplisia bertujuan untuk

    mengetahui "ertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan minyak

    atsiri, serta mengetahui dan memahami metode destilasi uap. Dan pada penentuan

    kadar tanin total bertujuan untuk mengetahui se!ara kuantiatif jumlah tanin yang

    terkandung dalam suatu simplisia herba anting-anting.

    Syarat dari kadar air suatu simplisia adalah # $% &. aka untuk

    mengetahui kadar air pada simplisia herba anting-anting dilakukan penetapan

    kadar air yang bertujuan memberikan batasan minimal atau rentang tentang

  • 8/10/2019 laporan nosi

    2/47

    besarnya kandungan air didalam simplisia herba anting-anting. Dan susut

    pengeringan sendiri bertujuan untuk memberikan batasan maksimal atau rentang

    tentang besarnya senyawa yang hilang pada proses pengeringan simplisia.

    Pada penentuan angka kepahitan, analisa yang dilakukan bertujuan untuk

    mengetahui nilai ambang pahit simplisia herba anting-anting dan larutan kinin

    '() pada orang yang sama, kepahitan itu sendiri biasanya disebabkan oleh

    kandungan metabolit sekunder tanin,saponin dan alkaloid.

    *adi tujuan dari praktikum farmakognosi analitik adalah untuk mengetahui

    kandungan dari suatu tanaman obat dan mengetahui tahapan-tahapan yang harus

    dilakukan dalam penetuan kandungan suatu tanaman obat baik se!ara kualitatifdan kuantitatif.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    'aksel merupakan bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun, bunga, biji

    dan lain-lain yang dikeringkan tetapi belum dalam bentuk serbuk. Sedangkan simplisia

  • 8/10/2019 laporan nosi

    3/47

    merupakan bahan alami yang digunakan sebagai obat dan belum mengalami proses

    perubahan apapun, dan ke!uali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang

    dikeringkan. Simplisia terbagi atas simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia

    mineral.

    $. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau

    eksudat tanaman. +ksudat tanaman adalah isi sel yang se!ara spontan keluar dari

    tanaman atau isi sel dengan !ara tertentu dikeluarkan dari selnya atau at-at nabati

    lainnya yang dengan !ara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa at

    kimia murni. Simplisia nabati paling banyak digunakan seperti rimpang temulawak

    yang dikeringkan bunga melati, daun seledri, biji kopi, buah adas.

    . Simplisia hewani, yaitu simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau at-

    at berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa at kimia murni

    !ontohnya sirip ikan hiu dan madu.

    . Simplisia pelikan /mineral0, yaitu simplisia yang berupa bahan pelikan atau mineral

    yang belum diolah atau telah diolah dengan !ara sederhana dan belum berupa at

    kimia murni. (ontohnya "elerang dan kapur sirih. Dari ketiga golongan tersebut,

    simplisia nabati merupakan jumlah terbanyak yang digunakan untuk bahan obat.

    Penyiapan simplisia nabati merupakan suatu proses memperoleh simplisia dari

    tanaman sumbernya di alam. Proses ini meliputi pengumpulan /!olle!tion0,

    pemanenan /har1esting0, pengeringan /drying0, pemilihan /garbling0, serta

    pengepakan, penyimpanan dan pengawetan /pa!kaging, storage, and preser1ation0.

    Pemberian nama suatu simplisia umumnya ditetapkan dengan menyebutkan nama

    marga /genus0, atau nama spesies /spe!ies0 atau petunjuk jenis /spe!ifi! epithet0 dari

    tanaman asal, diikuti dengan nama bagian tanaman yang dipergunakan. Sebagai !ontoh 2

    daun dewa dengan nama spesies 3ynura pro!umbens, maka nama simplisianya disebut

    3ynurae Pro!umbensis 4olium. 4olium artinya daun.

    Simplisia dapat diperoleh dari tanaman liar atau dari tanaman yang sengaja

    dibudidayakan5dikultur. Tanaman liar disini diartikan sebagai tanaman yang tumbuh

    dengan sendirinya di hutan-hutan atau di tempat lain di luar hutan atau tanaman yang

    sengaja ditanam tetapi bukan untuk tujuan memperoleh simplisia untuk obat /misalnya

    tanaman hias, tanaman pagar0. Sedangkan tanaman kultur diartikan sebagai tanaman

    budidaya, yang ditanam se!ara sengaja untuk tujuan mendapatkan simplisia. Tanaman

    budidaya dapat berupa perkebunan luas, usaha pertanian ke!il-ke!ilan atau berupa

    tanaman halaman dengan jenis tanaman yang sengaja ditanam untuk tujuan memperoleh

    simplisia tetapi juga berfungsi sebagai tanaman hias.

  • 8/10/2019 laporan nosi

    4/47

    Dibandingkan dengan tanaman budidaya, tanaman liar sebagai sumber simplisia

    mempunyai beberapa kelemahan untuk dapat menghasilkan simplisia dengan mutu yang

    memenuhi standar tetap yang dikehendaki. 'al ini disebabkan karena 2

    a. 6nsur tanaman pada waktu pengumpulan tanaman atau organ tanaman sulit atau

    tidak dapat ditentukan oleh pengumpul. 7adar senyawa aktif dalam suatu simplisia

    sering dipengaruhi oleh umur tanaman pada waktu pengumpulan simplisia yang

    bersangkutan. Ini berarti akti1itas biologis yang dikehendaki dari suatu simplisia

    sering berubah apabila umur tanamn dari suatu pengumpulan ke waktu

    pengumpulan lain tidak sama.

    b. *enis /spesies0 tanaman yang dikehendaki sering tidak tetap dari satu waktu

    pengumpulan ke waktu pengumpulan berikutnya. Sering timbul kekeliruan akan

    jenis tanaman yang dikehendaki. Dua jenis tanaman dalam satu marga kadang

    mempunyai bentuk morfologi yang sama dari pengamatan seseorang /pengumpul0

    yang sering bukan seorang ahli 5 seorang yang berpengalaman dalam mengenal

    jenis tanaman yang dikehendaki sebagai sumber simplisia. Perbedaan jenis suatu

    tanaman akan berarti perbedaan kandungan senyawa aktif.!. Perbedaan lingkungan

    tempat tumbuh jenis tanaman yang dikehendaki. Satu jenis tanaman liar sering

    tumbuh pada tempat tumbuh dan lingkungan yang berbeda /ketinggian, keadaan

    tanah, !ua!a yang berbeda0. Simplisia yang diperoleh dari satu jenis tanaman sama

    tetapi berasal dari dua lingkungan dapat mengandung senyawa aktif dominan yang

    berbeda. isalnya tanaman D. yoporoides di daerah Australia utara kandungan

    skopolamina yang dominan, sedangkan di Australia selatan kandungan hiosiamina

    yang dominan. *ika simplisia diambil dari tanaman budidaya maka keseragaman

    umur, masa panen dan galur tanaman dapat dipantau. 8amun tanaman budidaya

    juga ada kerugiannya. Pemeliharaan rutin menyebabkan tanaman menjadi manja,

    mudah terserang hama sehingga pemeliharaan ekstra diperlukan untuk men!egah

    serangan parasit. Penggunaan pestisida untuk ini membawa konsekuensi

    ter!emarnya simplisia dengan residu pestisida /sehingga perlu pemeriksaan residu

    pestisida0.

    Identifikasi simplisia yang akan dilakukan se!ara 2

    a. 9rganoleptik meliputi pengujian morfologi, yaitu berdasarkan warna, bau, dan rasa,

    dari simplisia tersebut.

  • 8/10/2019 laporan nosi

    5/47

    b. akroskopik merupakan pengujian yang dilakukan dengan mata telanjang atau

    dengan bantuan ka!a pembesar terhadap berbagai organ tanaman yang digunakan

    untuk simplisia.

    !. ikroskopik, pada umumnya meliputi pemeriksaan irisan bahan atau serbuk dan

    pemeriksaan anatomi jaringan itu sendiri.

    7andungan sel dapat langsung dilihat di bawah mikroskop atau dilakukan

    pewarnaan. Sedangkan untuk pemeriksaan anatomi jaringan dapat dilakukan setelah

    penetesan pelarut tertentu, seperti kloralhidrat yang berfungsi untuk menghilangkan

    kandungan sel seperti amilum dan protein sehingga akan dapat terlihat jelas di bawah

    mikroskop. 8amun, untuk pemeriksaan amilum dilakukan dengan penetesan air saja.

    "erikut adalah beberapa penjabaran dari tanaman yang digunakan untuk simplisisa pada

    praktikum ini2

    Tanaman Anting-anting (Acalypha australisLinn.)

    Anting-anting merupakan tumbuhan perdu semusim, tumbuh tegak dan

    berambut, tinggi %-:% !m. "atangnya ber!abang dengan garis memanjang kasar. )etak

    daun berseling, bentuk bulat telur sampai lonjong, pangkal lan!ip, tepi bergerigi, panjang

    daun ,:-; !m, lebar daun $,:-,: !m. "unga keluar dari ketiak daun, berupa bunga

    majemuk, ke!il-ke!il, tersusun dalam rangkaian malai, bentuknya mengeru!ut seperti

    anting-anting hingga disebut tumbuhan Anting-anting.

    Dalam satu tangkai terdiri dari :-< bunga. "uahnya ke!il, akar dari tumbuhan ini

    sangat disukai ku!ing sehingga disebut juga tumbuhan ku!ing-ku!ingan. Tumbuhan ini

    tumbuh liar di pinggir jalan, lapangan rumput, lereng gunung dan sebagainya.

    Perbanyakan tumbuhan ini dengan biji. Tumbuhan Anting-anting disebagian daerah

    Indonesia memiliki warna yang berbeda-beda, misalnya Sumatera disebut !eka mas, di

    *awa disebut rumput bolong-bolong, telantang atau rumput kekosongan dan ku!ing-

    ku!ingan.

    7lasifikasi tanaman Anting-anting adalah sebagai berikut2

    7ingdom 2 Plantae /Tumbuhan0

    Subkingdom 2 Tra!heobionta /Tumbuhan berpembuluh0

    Super Di1isi 2 Spermatophyta /enghasilkan biji0

    Di1isi 2 agnoliophyta /Tumbuhan berbunga0

    7elas 2 agnoliopsida /berkeping dua 5 dikotil0

    Sub 7elas 2 =osidae

  • 8/10/2019 laporan nosi

    6/47

    9rdo 2 +uphorbiales

    4amili 2 +uphorbia!eae

    3enus 2 A!alypha

    Spesies 2Acalypha australis)inn

    Tanaman Anting-anting mengandung saponin, tanin, fla1onoid, a!alyphine dan

    minyak atsiri. Tanaman Anting-anting mengandung senyawa alkaloid, a!alyphine dan

    asam galat.

    Penyakit >ang Dapat Diobati 2 Disentri basiler dan disentri amuba, Diare,

    alnutrition, mimisan? untah darah, "erak darah, 7en!ing darah, alaria?

    Pemanfaatan 2 Seluruh tanaman, pemakaian segar atau kering.

    7egunaan2

    $. Disentri basiler dan disentri amuba.

    . Diare, anak dengan berat badan rendah /malnutrition0 dan gangguan

    pen!ernaan.

    . untah darah, mimisan, berak darah /melena0, ken!ing darah

    /hematuria0.

    @. alaria.

    Pemakaian 2 - $: gram kering atau % - B% gram segar, direbus, minum.

    Pemakaian )uar2 'erba segar dilumatkan, tempel atau direbus, airnya untuk

    !u!i. Dipakai untuk bisul, koreng, luka berdarah, e!ema, dermatitis, gigitan

    ular.

    (ara pemakaian2

    $. Dermatitis, e!ema, koreng2 'erba segar se!ukupnya direbus, airnya untuk

    !u!i di tempat yang sakit.

    . Perdarahan, luka luar2 'erba segar ditambah gula pasir se!ukupnya,

    dilumatkan dan ditempel ke tempat yang sakit.

    . Disentri amoeba2 % - B% gram tanaman kering /seluruh batang0 direbus,

    sehari dibagi kali minum, selama : - $% hari.

    @. Diare, disentri basiler, muntah darah, mimisan, berak darah /melena0,

    batuk2 'erba kering % - B% gram direbus, minum.

    http://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Euphorbiaceaehttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Acalyphahttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Euphorbiaceaehttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Acalypha
  • 8/10/2019 laporan nosi

    7/47

    :. Disentri basiler2 A!alypha australis % - B% gram, Portula!a olera!ea

    /3elang0 dan gula masing-masing % gram rebus, minum setelah dingin.

    Sifat kimiawi dan efek farmakologis2 =asa pahit, astringen, sejuk. Anti-

    radang, antibiotik, peluruh air seni, astringen menghentikan perdarahan

    /hemostatik0.

    Tanin merupakan kelompok senyawa kompleks terbesar yang tersebar luas

    dalam tanaman, hampir setiap spesies tanaman mengandung tanin. 7etika tanin

    sudah dalam jumlah yang !ukup, tanin biasanya terlokalisasi di bagian tanaman

    tertentu, seperti daun, buah, kulit, atau batang.Tanin adalah suatu senyawa polifenol yang berasal dari tumbuhan, berasa

    pahit dan kelat, yang bereaksi dengan dan menggumpalkan protein, atau berbagai

    senyawa organik lainnya termasuk asam amino dan alkaloid. 8amun kini

    pengertian tanin meluas, men!akup aneka senyawa polifenol berukuran besar

    yang mengandung !ukup banyak gugus hidroksil dan gugus lain yang sesuai

    /misalnya karboksil0 untuk membentuk perikatan kompleks yang kuat dengan

    protein dan makromolekul yang lain.

    Senyawa-senyawa tanin ditemukan pada banyak jenis tumbuhan, pelbagai

    senyawa ini berperan penting untuk melindungi tumbuhan dari pemangsaan oleh

    herbi1ora dan hama, serta dalam pengaturan pertumbuhan. Tanin yang terkandung

    dalam buah muda menimbulkan rasa kelat /sepat0, perubahan-perubahan yang

    terjadi pada senyawa tanin bersama berjalannya waktu berperan penting dalam

    proses pemasakan buah.

    Tanin laim dibagi menjadi kelas kimia, berdasarkan mengidentifikasi

    dari inti fenolik yang terlibat dan !ara mereka bergabung. Anggota kelas pertama

    terdiri dari asam galat atau senyawa polihidrat terkait diesterifikasi dengan

    glukosa. 7arena ester tersebut mudah dihidrolisis menghasilkan asam fenolik dan

    gula, mereka disebut sebagai tanin terhidrolisis. Tanin terkondensasi merupakan

    tanin kelas dua. Pada dasarnya, tanin ini hanya berisi inti fenolik tetapi sering

    dikaitkan dengan karbohidrat atau protein. Paling seperti tanin hasil dari

    kondensasi atau lebih fla1an--ols, seperti katekin, atau fla1an-,@-diol, seperti

    leu!o!yanidin.

  • 8/10/2019 laporan nosi

    8/47

    anfaat tanin

    $. Tanin terutama dimanfaatkan orang untuk menyamak kulit agar awet danmudah digunakan. Tanin juga digunakan untuk menyamak /mengubar0

    jala, tali, dan layar agar lebih tahan terhadap air laut. Selain itu tanin

    dimanfaatkan sebagai bahan pewarna, perekat, dan mordan.

    . Tanin yang terkandung dalam minuman seperti teh, kopi, anggur, dan bir

    memberikan aroma dan rasa sedap yang khas. "ahan kunyahan seperti

    gambir /salah satu !ampuran makan sirih0 memanfaatkan tanin yang

    terkandung di dalamnya untuk memberikan rasa kelat ketika makan sirih.

    Sifat pengelat atau pengerut /astringensia0 itu sendiri menjadikan banyak

    tumbuhan yang mengandung tanin dijadikan sebagai bahan obat-obatan.

    Penyamakan

    Dalam proses penyamakan, tanin bereaksi dengan protein dari belulang.

    Proses ini akan mengawetkan kulit dari serangan-serangan bakteri. Di

    samping itu, penyamakan akan memberi warna tertentu, serta membentuk

    kepadatan dan kelenturan kulit tersamak yang berbeda-beda? bergantung

    kepada sifat-sifat kulit asal dan kepada proses penyamakan yang digunakan.

    7lasifikasi tanin

    Senyawa tanin termasuk kedalam senyawa poli fenol yang artinya

    senyawa yang memiliki bagian berupa fenolik. Senyawa tanin dibagi menjadi dua

    yaitu yaitu tani yang terhidrolisis dan tanin yang terkondensasi.

    $. Tanin Terhidrolisis /hydrolysable tannins0.

    Tanin ini biasanya berikatan dengan karbohidrat dengan membentuk

    jembatan oksigen, maka dari itu tanin ini dapat dihidrolisis dengan

    menggunakan asam sulfat atau asam klorida. Salah satu !ontoh jenis tanin ini

    adalah gallotanin yang merupakan senyawa gabungan dari krbohidrat dengan

    asam galat.

    Selain membentuk gallotanin, dua asam galat akan membentuk tanin

    terhidrolisis yang bisa disebut +llagitanins. +llagitanin sederhana disebut juga

    ester asam heCahydroCydipheni! /''DP0. Senyawa ini dapat terpe!ah

    menjadi asam gali! jika dilarutkan dalam air.

  • 8/10/2019 laporan nosi

    9/47

    . Tanin terkondensasi /!ondensed tannins0.

    Tanin jenis ini biasanya tidak dapat dihidrolisis, tetapi dapat terkondensasi

    meghasilkan asam klorida. Tanin jenis ini kebanyakan terdiri dari polimer

    flafonoid yang merupakan senyawa fenol dan telah dibahas pada bab yang

    lain. 8ama lain dari tanin ini adalah Proantho!yanidin.

    Proantho!yanidin merupakan polimer dari fla1onoid yang dihubungan

    dengan melalui ( ; dengan (@. Salah satu !ontohnya adalah Sorghum

    pro!yanidin, senyawa ini merupakan trimer yang tersusun dari epi!!ate!hin

    dan !ate!hin. Sorghum pro!yanidin senyawa ini jika dikondensasi maka akan

    menghasilkan fla1onoid jenis fla1an dengan bantuan nukleofil berupa

    floroglusinol.

    Sifat umum tanin

    $. Sifat 4isika.

    - *ika dilarutkan kedalam air akan membentuk koloid dan memiliki rasa

    asam dan sepat.

    - *ika di!ampur dengan alkaloid dan glatin akan terjadi endapan

    - Tidak dapat mengkristal.

    - engendapkan protein dari larutannya dan bersenyawa dengan

    protein tersebut sehingga tidak dipengaruhi oleh enim protiolitik.

    . Sifat kimia

    erupakan senyawa kompleks dalam bentuk !ampuran polifenol yang

    sukar dipisahkan sehingga sukar mengkristal.

    Tanin dapat diidentifikasikan dengan kromotografi.

    Senyawa fenol dari tanin mempunyai aksi adstrigensia, antisepti! dan

    pemberi warna.

    BAB III

    ALAT DAN BAHAN

    III.1 Alat Percoaan

    $. (o1er dan objek glass

    . ikroskop

  • 8/10/2019 laporan nosi

    10/47

    . Timbangan analitik

    @. (in!in ka!a

    :. 7rusB. Desikator

  • 8/10/2019 laporan nosi

    11/47

    BAB I#

    P$%SEDU$ PE$&%BAAN

    I#.1 Sam'ling

    I#.1.1 Sam'ling a"an ari ra"an (l*)

    Dari setiap !ontainer diperiksa meliputi pengemasan,labeling, !ek kondisi

    kemasan F ditandai bila ada hal-hal yg bisa mempengaruhi mutu F

    stabilitas dari isinya /kelembaban,kerusakan fisik,dsb.

    Dibuka kotak sample,diperiksa 2a0 7arakteristik organoleptis /warna,tekstur,bau,dsb0.

    b0 "entuk bahan /padatan,serbuk,rajangan,dsb0.

    !0 Adanya benda asing pasir,ka!a,batu0, !ampuran lain, jamur F

    tanda kerusakan.

    d0 Adanya serangga.

    e0 Adanya serpihan bahan pengemas yang rusak.

    A. Pembuatan pooled sample

    Dari kotak yg terpilih,isinya diambil sebanyak masing-masing buah

    sample yaitu dari bagian atas,tengah,dan bagian bawah. 7etiga sample

    disatukan dan diaduk rata.

    ". Pembuatan a1erage sample

    Dibuat dari pooled sample tu pukan yg rata berbentuk segi empat sama

    sisi. Dibagi se!ara diagonal menjadi @ bagian. Dua sisiyg berlawanan

    diambil F di!ampur hingga rata. Proses tsb diulangi hingga diperoleh

    jumlah yg dibutuhkan. Sisa sample dikembalikan ke bat!h.

    (. Pembuatan final sample

  • 8/10/2019 laporan nosi

    12/47

    A1erage sample dibagi menjadi @ bagian,diperiksa setiap bagian

    karakteristiknya meliputi 2 derajat penguraian, tingkat ketidakmurnian,

    kelembaban, F kadar abu,kandungan at aktif.

    I#.1.! Sam'ling ari *ema+an retail

    Dari setiap !ontainer,diambil se!ara a!ak kemasan. Dari tiap kemasan,

    $% bungkus diambil F dilakukan pembuatan pooled sample hingga final

    sample.

    $. Penentuan benda asing

    Simplisia ditimbang,disebarkan hingga menjadi suatu lapisan tipis.

    "enda asing dipisahkan dengan tangan sesempurna mungkin,bisadibantu dengan ka!a pembesar /BG atau $% G0 atau diayak

    menggunakan ayakan no :%. Ditimbang F dihitung jumlah benda

    asing per $%% g simplisia dalam & b5b .

    . Pemeriksaan makroskopik F mikroskopik

    Peng,ian i+al a 2

    a0 6kuran

    b0 arna

    !0 7arakteristik permukaan

    d0 "au

    e0 =asa

    Pemeri*+aan mi*ro+*o'i*

    $- tetes gliserol diteteskan pada ka!a objek. Dibasahi ujung jarumnya

    dengan air F di!elupkan pada serbuk simplisia,d diletakkan pada ka!a

    objek F diaduk,ditutup dengan ka!a objek. Diamati di bawah mikroskop.

    /i*ro+lima+i

    %,$ H %, gram serbuk simplisia ditempatkan pada ka!a objek. (in!in ka!a

    diletakkan F ditutup dengan ka!a objek lain. Dipanaskan dengan hati-hati

    pada api ke!il hingga ada bagian yg menyublim. Tutup dikeringkan F

    hasil sublimate diamati di bawah mikroskop.

    I#.! Penentan Kaar a

    I#.!.1 Kaar A total

    -@ gram simplisia uji yang telah digerus ditimbang seksama, dimasukkan ke

    dalam krus paltina5 krus silikat yang telah dipijar sebelumnya,diratakan.

  • 8/10/2019 laporan nosi

    13/47

    Dipijarkan perlahan-lahan di kompor hingga mengarang,dipijar di tanur pada suhu

    :%%-B%%%( hinggaarang habis, didinginkan,ditimbang. *ika dengan !ara ini arang

    tidak dapat hilang, ditambahkan air panas, disaring melalui kertas saring P,

    dipijarkan sisa dan kertas saring dalam krus yang sama. Dimasukkan filtrat ke

    dalam krus, diuapkan, dipijarkan hingga bobot tetap,ditimbang. Dihitung kadar

    abu terhadap bobot simpilisia.

    I#.!.! Kaar a lart air

    Abu yang diperoleh pada kadar abu total dididihkan dalam : ml air selama :

    menit,disaring melalui penyaring ka!a masir atau kertas saring P,di!u!i residu

    dengan air panas, dipijarkan residu pada kompor selama $: menit, kemudian

    dipijarkan pada suhu lebih kurang @:%%( hingga bobot tetap. Dihitung kadar abu

    yang larut dalam air.

    I#.!.0 Peneta'an *aar a tia* lart a+am

    Abu yang diperoleh pada kadar abu total dididihkan dalam : ml asam klorida P

    selama : menit, disaring melalui penyaring ka!a masir atau kertas saring P, di!u!i

    residu dengan air panas. =esidu dipijar hingga bobot tetap. Dihitung & kadar abu

    yang tidak larut dalam asam terhadap berat simplisia.

    I#.0 Penentan Ine*+ Pengemangan

    a0 Simplisia sebanyak ,% gram dimasukkan dalam gelas ukur : m) berskala

    %, m).

    b0 Ditambahkan aEuadest hingga 1olume % m),ditandai sebagai 1olume awal.

    !0 Diko!ok 1erti!al dengan inter1al $% menit selama $ jam.

    d0 Dibiarkan selama jam pada suhu kamar.e0 olume yang ditempati simplisia diukur termasuk bagian musillago yang

    kental.

    f0 Indeks pengembangan adalah selisih 1olume yang diperoleh per satu gram.

    g0 Pengujian dilakukan duplo.

    I#. Pro+er 'eng*ran ine*+ +a

    $. Ditimbang $ gram simplisia dengan seksama.

    . Dimasukkan ke dalam $%% m) air mendidih, dibiarkan mendidih selama %

    menit, di tambahkan air sampai $%% m).

  • 8/10/2019 laporan nosi

    14/47

    . Dekok dimasukkan ke dalam tabung reaksi dalam seri $, , sampai $%

    m). 7emudian ditambahkan aEuades hingga $% m) pada setiap tabung.

    @. Tabung ditutup dan diko!ok 1ertikal selama $: detik dengan frekuensi

    ko!okan per detik.

    :. 7emudian didiamkan selama $: menit dan di ukur tinggi busa pada setiap

    tabung, dengan !ara sebagai berikut 2

    - "ila tinggi busa pada tiap tabung kurang dari $ !m, maka indeks busa #

    $%%.

    - "ila tinggi busa pada suatu tabung a J $ !m, maka indeks busa dihitung

    dengan rumus 2 Indeks busa J $%%%

    a

    - "ila a pada tabung pertama atau kedua, perlu dibuat pengen!eran yang lebih

    rin!i untuk memberikan hasil yang lebih tepat.

    - "ila tinggi busa pada setiap tabung lebih dari $ !m, maka indeks busa K

    $%%%.

    aka pada tabung pertama dien!erkan kembali dan di!ari yang mempunyai

    tinggi busa $ !m. Pada penentuan indeks busa dihitung faktor koreksi.

    - Per!obaan penetapan indeks busa dilakukan duplo.

    a J 1olume /m)0 dekok yang digunakan untuk pengen!eran tabung dimana

    teramati busa setinggi $ !m.

    I#.2 Penentan Kaar Sari

    I#.2.1 Peneta'an *aar +ari lart etanol

    $. gram simplisia dimaserasi dengan etanol dalam labu takar $%% m),

    sambil diko!ok selama $, didiamkan sampai endapan terpisah dari filtrat.

    . Di saring dengan !epat /untuk men!egah etanol menguap%.

    . : m) filtrat diuapkan di dalam !awan dangkal /yang telah ditara0 di atas

    tangas air hingga kering.

    @. =esidu dipanaskan pada suhu $%:o( hingga bobot tetap.

    :. 7adar di hitung dalam persen terhadap berat simplisia.

    I#.2.! Peneta'an *aar +ari lart air (metoe 'ana+).

    $. gram simplisia dimasukkan ke dalam erlenmeyer.

    . Ditambahkan $%% m) air, wadah dan isinya ditimbang, diaduk dan

    dibiarkan selama $ jam.

    . Di refluks selama $ jam.

  • 8/10/2019 laporan nosi

    15/47

    @. Didinginkan dan ditimbang kembali.

    :. Ditambahkan air sampai bobot awal.

    B. Diaduk, disaring dan : m) filtrat di uapkan di dalam !awan dangkal

    /yang telah ditara0 di atas tangas air hingga kering.

  • 8/10/2019 laporan nosi

    16/47

    $%. Didiamkan sampai toluen dan air memisah sempurna.

    $$. Setelah toluen dan air memisah sempurna, air dipindahkan dan diukur

    1olumenya.

    $. 7adar air di hitung dalam & 15b.

    I#.3.0 Peneta'an ++t 'engeringan (Lo++ on r5ing)

    $. gram simplisia dimasukkan dalam !awan penguap yang telah

    dipanaskan pada suhu $%:o( selama % menit dan telah ditara.

    . Simplisia diratakan hingga merupakan lapisan kurang lebih : mm sampai

    $% mm.

    . (awan dimasukkan ke dalam o1en pada suhu $%:o( hingga bobot tetap.

    @. (awan dimasukkam kedalam eksikator, dibiarkan dingin dan ditimbang.

    :. (awan dimasukkan kembali pada suhu $%:o( selama $ jam.

    B. (awan dimasukkam kedalam eksikator, dibiarkan dingin dan ditimbang

    sampai ditmukan bobot tetap.

  • 8/10/2019 laporan nosi

    17/47

    $%. Skala pada penampung untuk minyak atsiri dengan bobot jenis lebih besar

    dari air diletakkan sedemikian sehingga minyak akan tertampung dibawah

    kondensat air, sehingga se!ara otomatis air kembali kedalam labu.

    I#.7 Penentan ang*a *e'a"itan

    $. Pembuatan larutan stok 7inin '()

    %,$ gram kinin '() dalam $%%,% m) air.

    :,% m) larutan dan dien!erkan hingga $%%.% m) /SL0.

    )arutan stok /SL0 mengandung %,%$ mg5m)

    Dibuat seri pengen!eran dalam tabung reaksi seperti tabel berikut2

    8o tabung $ @ : B < ;

    m) SL @, @,@ @,B @,; :,% :, :,@ :,B :,;

    m) air :,; :,B :,@ :, :,% @,; @,B @,@ @,

    mg 7inin

    '() /!0

    %,%@ %,%@@ %,%@B %,%@; %,%:% %,%: %,%:@ %,%:B %,%:;

    . Pembuatan larutan uji dan pengen!erannya

    :,% gram simplisia dipanaskan dalam $%%.% m) air selama $ jam. Didinginkan,disaring /larutan ST0

    Dibuat seri pengen!eran dalam tabung reaksi seperti tabel berikut 2

    8o

    tabung

    $ @ : B < ; $%

    m) ST $ @ : B < ; $%

    m) air ; < B : @ $ %

    . Penentuan tingkat kepahitanPemeriksaan bertujuan untuk men!ari nilai ambang pahit jamu dan larutan

    kinin '() yang diberikan pada panelis5orang yang sama dengan !ara sbb 2

    ulut dibilas dengan air.

    $% m) larutan uji dimasukkan ke dalam mulut dan digerakkan dii

    sekitar dasar lidah selama % detik.

    Pengujian dimulai dari konsentrasi paling rendah se!ara berurutan.

    "ila tidak memberikan rasa pahit,diludahkan dan ditunggu selama

    $ menit untuk ditentukan apakah rasa pahit akan mun!ul atau tidak.

  • 8/10/2019 laporan nosi

    18/47

    7onsentrasi yang lebih tinggi di!oba setelah paling sedikit $%

    menit setelah men!oba konsentrasi sebelumnya. 8ilai ambang pahit adalah konsentrasi terendah yang memberikan

    rasa pahit.

    Setelah pengujian larutan uji,dilakukan dengan !ara yang sama

    terhadap larutan kinin '().

    6ntuk menghemat waktu pengujian,dapat dimulai dari konsentrasi

    ke :.

    Semua larutan uji disimpan pada suhu kamar dan semua air yang

    digunakan adalah kualitas air minum.

    9rang yang tidak merasakan paitnya kinin '() pada %,%:; mg5m)

    tidak layak digunakan.

    I#.8 Penentan Kaar Tanin

    $. Pembakuan )arutan "aku Sekunder 7mn9@%,$ 8

    - $%,% m) larutan baku primer '(9@.'9 di pipet ke dalam labu

    erlenmeyer $%% m).

    - Ditambahkan $% m) asam sulfat 8.- Dititrasi dengan 7n9@%,$ 8 sebanyak tetes, kemudian dihangatkan

    hingga suhu

  • 8/10/2019 laporan nosi

    19/47

    - Dititrasi dengan 7alium Permanganat %,$ 8 /kesetaraan 2 7n9@setara

    dengan %,%%%@$:

  • 8/10/2019 laporan nosi

    20/47

    II. Penyimpangan "obot *amu

    "obot jamu $ J

  • 8/10/2019 laporan nosi

    21/47

    7riteria bobot tetap A J %,: mg5g C ,$% gram J $,B mg J %,%$B

    gram

    7riteria bobot tetap " J %,: mg5g C ,B gram J $,B; mg J

    %,%$B; gram

    "obot pada krus A2

    a. "obot awal 2 ,$% gram

    %,;@@ gram

    b. "obot pada jam ke-$ 2 ,%BB gram

    %,%% gram

    !. "obot pada jam ke- 2 ,%$:B grm

    %,%$B gram

    d. "obot pada jam ke- 2 ;,B gram

    "obot tetap pada jam ke-

    "obot pada krus "2

    a. "obot awal 2 ,B gram

    $,$% gram

    b. "obot pada jam ke-$ 2 ;,B$ gram

    %,%$ gram!. "obot pada jam ke- 2 ;,@ gram

    "obot tetap pada jam ke-

    7adar abu total A J C $%%&

    J C $%%&

    J gram C $%%& J @B,

  • 8/10/2019 laporan nosi

    22/47

    J C $%%&

    J gram C $%%& J :B,%B:&

    !. Penentan Kaar A Lart Air (Kr+ A)

    "obot pada jam ke-$ 2 ;,% gram

    %,%%$ gram

    "obot pada jam ke- 2 ;,$< gram

    "obot tetap pada jam ke-

    & kadar abu larut air J

    N $%%&

    N $%%& J %,$:&

    0. Penentan Kaar A Tia* Lart A+am

    "obot pada jam ke-$ 2

  • 8/10/2019 laporan nosi

    23/47

  • 8/10/2019 laporan nosi

    24/47

    7riteria bobot tetap J %,: mg5gram C B:,$B J %,% gram

    &kadar sari larut etanolJ C C$%%&

    J gram C C $%%& J B,;&

    B. Peneta'an Kaar Sari Lart Air"erat simplisia J @ gram

    "erat !awan kosong /air0 J B$,B

  • 8/10/2019 laporan nosi

    25/47

    (awan 7osong $ J B,

  • 8/10/2019 laporan nosi

    26/47

    $%%

    b J pada pengen!eran ke < /:,@ m) SL0

    J :,@ C %,%: J %,< mg! J pada pengen!eran ke ; / ; m)0

    J %%% C %,ang pertama dilakukan adalah memipet $%,% ml larutan baku primer Asam

    oksalat %,$ 8 ke dalam erlenmeyer. Asam oksalat dikatakan at baku primer

    dikarenakan asam oksalat merupakan at yang stabil, memiliki r tinggi dan

    memiliki kriteria lainnya. Sebagai standar primer, Asam oksalat dapat bereaksi

    dengan kalium permanganat

    dengan reaksi2

    7emudian ditambahkan $% ml asam sulfat 8. 4ungsi penambahan asam

    sulfat selain untuk mengasamkan larutan pada saat titrasi. Asam sulfat juga

    berperan sebagai pembentuk garam sulfat, karena jika nO bereaksi dengan

    anion sulfat membentuk larutan nS9@ yang tidak berwarna, sehingga produk

    yang terbentuk /nO0 tidak akan mengganggu pengamatan pada saat titik akhir.

    )alu dititrasi dengan 7alium permanganat sebanyak tetes, kemudian

    dihangatkan selama : menit . 7arena asam oksalat merupakan asam organik, asam

    oksalat bereaksi lambat dengan kalium permanganat, sehingga dalam proses

    titrasinya harus dalam keadaan panas, agar kita lebih mudah melakukan titrasi dan

  • 8/10/2019 laporan nosi

    43/47

    men!egah kesalahan penentuan Titik Akhir yang diakibatkan oleh lamanya reaksi

    antara asam oksalat dan kalium permanganat.

    alium permanganat merupakan oksidator kuat karena memiliki harga

    potensial reduksi yang besar yang berarti kalium permanganat sangat mudah

    direduksi sehingga memiliki daya oksidasi /sifat oksidator0 at lain yang menjadi

    lawannya, dengan mekanisme reaksi?

    "erdasarkan reaksi, kalium permanganat hanya bersifat oksidator dalam

    suasana asam, namun pada suasana basa kalium permanganat ini tidak memiliki

    daya oksidasi, melainkan malah mengendap menjadi n/9'0 yang nantinya

    akan membentuk n9 yang mengendap juga. 9leh karena itu pada saat titrasi

    penentuan konsentrasi kalium permanganat harus ditambahkan asam sulfat.

    7alium permanganat juga dapat berfungsi sebagai at yang memiliki kemampuan

    sebagai autoindikator, artinya bentuk teroksidasi dan tereduksi dari kalium

    permanganat memiliki warna yang berbeda sehingga pada saat proses titrasi yang

    melibatkan kalium permanganat tidak perlu ditambahkan indikator redoks.

    7emudian titrasi dilanjutkan hingga timbul warna merah jambu yang tetap .

    Terakhir dihitung 8ormalitas larutan 7alium Permangat. Pada saat titrasi yang

    melibatkan kalium permanganat sebaiknya digunakan alat gelas /buret, botol

    penyimpanan larutan0 yang berwarna gelap, karena dikhawatirkan kalium

    permanganat yang sedang digunakan, terurai oleh !ahaya, sehingga apabila tidak

    ada botol ataupun alat gelas yang gelap, sebaiknya digunakan penutup / bisa

    berupa alumunium foil ataupun plastik hitam0 untuk membungkus alat gelas

    bening tersebut agar kedap !ahaya.

    Dalam industri farmasi, tannin biasa digunakan sebagai astringen dan

    merupakan mekanisme kerja dalam pengobatan anti diare . Senyawa tannin

    bersifat sebagai astringen, yaitu melapisi mukosa usus, khususnya usus besar dan

    men!iutkan selaput lendir usus, misalnya asam samak. Serta sebagai penyerap

    ra!un dan dapat menggumpalkan protein. 9leh 7arena itu senyawa tannin dapat

    membantu menghentikan diare. "erdasarkan hasil yang diperoleh , kadar tannin

  • 8/10/2019 laporan nosi

    44/47

    yang terdapat dalam simplisia adalah %,%$$B & b5b . 'asil ini menunjukkan

    bahwa di dalam simplisia terkandung tannin yang kadarnya sedikit . Dan belum

    dapat digunakan sebagai a!uan dalam pembuatan sediaan anti diare .

    BAB #I

    KESI/PULAN

    Pada sediaan *A6 +8(97 Q produksi P*.3una Sehat (ila!ap

    Indonesia. Diketahui 2

    Penyimpangan bobot sebesar ,@ &

    Persentase !emaran benda asing sebesar ,% &Persentase ini dibawah $% & sehingga masih dalam batas aman.

    *amu en!ok memiliki polisakarida sebesar $%:&.

    Simplisia 'erba Anting-anting

    arna 2 (ampuran hijau dengan !oklat muda

    "au 2 )emah, tidak ada bau khas

    7arakteristik 2 Terdiri dari banyak batang,daun,dan akar, rimpang.

    'erba anting-anting setelah dianalisa pada praktikum farmakognosi

    adalah 2

    a0 emiliki kadar abu total @B,

  • 8/10/2019 laporan nosi

    45/47

    !0 engandung silika sebesar $,$: &.

    d0 engandung polisakarida sebesar $$: &.

    e0 emiliki saponin sebesar #$%%f0 emiliki kadar air sebesar %,%@ & 15bg0 Susut pengeringan sebesar $ & b5bdan $ &

    b5b.

    h0 Dapat tersari oleh etanol sebesar B,; &.

    i0 Dapat tersari oleh air sebesar @, &.

    j0 inyak atsiri tidak ditemukan.

    k0 Angka kepahitan $,: u5g dan $,$B u5g.

    l0 emiliki kadar tanin %,%%$

    Simplisia herba anting-anting /Acalypa australis).0 tidak ditemukan di

    dalam literatur I, 4armakope herbal, sehingga hasil yang didapatkan

    tidak dapat dibandingkan dengan literatur yang ada.

    DA9TA$ PUSTAKA

    Apriyantono, Anton., dkk $;;.Analisis Pangan.PA6 Pangan dan 3ii

    IP", "ogor.

    'erdas. %%;.Pengujian Kadar Abu. Available athttp

    255blogin1itro.blogspot. !om5%$$5%5pengujian-kadar-abu.html. /diakses

    tanggal < 4ebruari %$$0

    =ial Syarief dan 'ariyadi 'alid. $. Tenologi Penyimpanan Pangan.

    Penerbit Ar!an, *akarta.

    http://bloginvitro.blogspot.com/2010/02/pengujian-kadar-abu.htmlhttp://bloginvitro.blogspot.com/2010/02/pengujian-kadar-abu.htmlhttp://bloginvitro.blogspot.com/2010/02/pengujian-kadar-abu.htmlhttp://bloginvitro.blogspot.com/2010/02/pengujian-kadar-abu.htmlhttp://bloginvitro.blogspot.com/2010/02/pengujian-kadar-abu.html
  • 8/10/2019 laporan nosi

    46/47

    Sudarmadji,S. $;.Analisa !ahan "aanan dan Pertanian. PA6 Pangan

    dan 3ii 63, >ogyakarta. inarno, 4.3. $

  • 8/10/2019 laporan nosi

    47/47

    (. Soejoeti Tarwotjo. $;.)asar+dasar ,i#i uliner. *akarta2 PT

    3ramedia idiasarana Indonesia. 4aridah, anni. %%;.Patiseri.*akarta 2 Departemen 8asional Dikmenjur

    Ia. %%eni. %%;.)iabetes (ooies.*akarta2 7awan Pustaka.

    Sofiya. %%B. *enis-jenis tepung dan kegunaannya. terhubung berkala

    http255alkiram.net5salam5%%B5%;5$5jenis-jenis-tepung-dan-kegunaannya5/$$ aret %$0.

    Subandi Inu 3 dan 'ermanto. $;.-agung Tenologi produsi dan

    Pascapanen. "ogor2 Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman

    Pangan.

    http://dapurarang.multiply.com/journal/item/16?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitemhttp://dapurarang.multiply.com/journal/item/16?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitemhttp://alkiram.net/salam/2006/08/31/jenis-jenis-tepung-dan-kegunaannya/http://dapurarang.multiply.com/journal/item/16?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitemhttp://dapurarang.multiply.com/journal/item/16?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitemhttp://alkiram.net/salam/2006/08/31/jenis-jenis-tepung-dan-kegunaannya/