laporan observasi manajemen sekolah
DESCRIPTION
MansekTRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun kami panjatkan kepada hadirat Allah
Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan
Laporan Observasi Sekolah di SMP Negeri 1 Gringsing. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sekolah.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya
makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
Semarang, 30 November 2012
Penyusun
3
4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….…3
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...4
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………...5
A . Latar belakang
Masalah……………………………………………..................5
B. Rumusan Masalah
……………………………………………………………...6
BAB II METODE DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA………………………….....7
BAB III HASIL OBSERVASI…………………………………………………………..….8
A.GAMBARAN LOKASI OBSERVASI……………………………………….....8
B.HASIL OBSERVASI…………………………………………………………....12
1. Manajemen Kurikulum……………………………………………...
……..12
2. Manajemen Peserta Didik………………………………………...
………..12
3. Manajemen
Personalia……………………………………………………...13
4. Manajemen Keuangan…………………………………………………..
….14
5. Manajemen Hubungan Masyarakat………………………………..
……….15
6. Manajemen Sarana dan Prasana…………………………………..
………..15
7. Manajemen Layanan Khusus………………………………….
…………...16
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………….…………..18
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………19
5
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses
peningkatan kualitas sumber daya manusia dan merupakan suatu proses
yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya
manusia itu sendiri. Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas
sumber daya manusia, maka Pemerintah telah berupaya mewujudkan
amanat tersebut melalui berbagai usaha pembangunan pendidikan yang
lebih berkualitas melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum dan
sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan
pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga
kependidikan lainnya. Tetapi kenyataan belum cukup dalam
meningkatkan kualitas pendidikan (Depdiknas, 2001:2).
Dalam Undang-undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional disebutkan bahwa Pendidikan merupakan kunci
kemajuan, semakin baik kualitas pendidikan yang diselenggarakan oleh
suatu masyarakat/bangsa, maka akan diikuti dengan semakin baiknya
kualitas masyarakat/bangsa tersebut. Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam kaitan ini maka muncullah salah satu pemikiran ke arah
pengelolaan pendidikan yang memberi keleluasaan kepada sekolah untuk
mengatur dan melaksanakan berbagai kebijakan secara luas. Pemikiran
ini dalam perjalanannya disebut Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan suatu konsep yang
7
menawarkan otonomi pada sekolah untuk menentukan kebijakan sekolah
dalam rangka meningkatkan mutu, efisiensi dan pemerataan pendidikan
agar dapat mengakomodasi keinginan masyarakat setempat serta
menjalin kerja sama yang erat antara sekolah, masyarakat dan
pemerintah. Tujuan pendidikan nasional merupakan tujuan ideal yang
dalam proses upaya pencapaiannya dilaksanakan secara bertahap sesuai
dengan jenjang dan jenis pendidikan. Oleh karena itu, setiap institusional
dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional telah menetapkan
tujuan antara sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikannya.
Penyelenggaraan lembaga–lembaga pendidikan di negara manapun di
dunia dipandang sebagai suatu program yang bernilai strategis. Hal ini
berdasarkan satu asumsi bahwa proses pendidikan merupakan sebuah
proses yang dengan sengaja dilaksanakan semata–semata bertujuan
untuk mencerdaskan bangsa. Melalui proses pendidikan akan terbentuk
sosok–sosok individu sebagai sumber daya manusia yang akan berperan
besar dalam proses pembangunan bangsa dan negara. Oleh karena itu
peran pendidikan demikian sangat penting sebab pendidikan merupakan
kunci utama untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas
Berdasarkan latar belakang diatas kami mengadakan observasi di
SMP Negeri 1 Gringsing.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana manajemen kurikulum sekolah?
2. Bagaimana manajemen peserta didik?
3. Bagaimana manajemen personalia atau pegawai?
4. Bagaimana manajemen keuangan sekolah?
5. Bagaimana manajemen hubungan pihak sekolah dengan
masyarakat?
6. Bagaimana manajemen sarana prasarana sekolah?
7. Bagaimana manajemen layanan khusus sekolah?
8
BAB II
METODE DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dalam pembuatan laporan, penulis memerlukan banyak materi
sebagai bahan acuan dalam pembuatan sistem yangakan dibuat.
Sebagai landasan untuk perancangan dan untuk memperkuat
hasil dari tugas akhir maka sangat dibutuhkan materi pendukung.
Adapun dalam pencarian materi yang diperlukan penulis menggunakan
beberapa metode yaitu :
a. M e t o d e o b s e r v a s i ( p e n g a m a t a n ) y a i t u m e t o d e
m e n c a r i d a t a d e n g a n m e l a k u k a n p e n g a m a t a n t e r h a d a p a l a t /
p i r a n t i y a n g b e r k a i t a n d e n g a n s i s t e m g u n a m e m b a n t u
menentukan sistem yang akan dibuat. Materi dan pengetahuan dari h a s i l
p e n g a m a t a n , p e n u l i s k u m p u l k a n , k e m u d i a n p e n u l i s o l a h d a n p e n u l i s
g u n a k a n s e b a g a i s a l a h s a t u a c u a n d a l a m p e m b u a t a n s i s t e m y a n g
p e n u l i s g u n a k a n untuk tugas akhir.
b. Metode interview (wawancara) yaitu m e t o d e p e n c a r i a n d a t a
m e l a l u i w a w a n c a r a / tanya jawab dengan orang yang lebih mengetahui
tentang sistem dari piranti yang akan dibuat. Data yang didapatdari hasil
wawancara yang berhubungan d e n g a n s i s t e m p e n u l i s c a t a t d a n j a d i k a n
s e b u a h a c u a n u n t u k p e m b u a t a n p i r a n t i .
9
Metode Observasi :
Bulan : November 2012
Tempat : SMP Negeri 1 Gringsing
Jl. Raya Kutosari, Gringsing
BAB III
HASIL OBSERVASI
A. GAMBARAN LOKASI OBSERVASI
10
B. HASIL OBSERVASI
1. MANAJEMEN KURIKULUM
Kurikulum merupakan dalah satu elemen dalam pendidikan yang
terpenting karena merupan indikator tujuan dari pendidikan itu
sendiri.Menurut Wasty Soemanto dalam TIM MKDK,1989 menjelaskan
kurikulum adalah keseluruhan yang menjadi pengawasan sekolah untuk
mempengaruhi dan menunjang keseluruhann pertumbuhan dan
perkembangan anak
Sesungguhnya dalam pengolahan manajemen pendidikan fokus dari
segala usahanya adalah terletak pada proses belajar mengajar (PBM). Hal
ini nampak jelas bahwa pada hakikatnya segala upaya dan kegiatan yang
dilaksanakan di sekolah/lembaga pendidikan senantiasa diarahkan pada
suksesnya PBM.Seorang guru harus membuat desain instruksional yaitu
suatu perencanaan pengajaran yang menggunakan pendekatan
sistem,atau pengajaran dianggap sebagai sistem yang terdiri dari
komponen-komponen yang berguna untuk mencapai tujuan dari proses
belajar mengajar(PBM)
a.Pembagian jam mengajar
-terlampir
11
b.kalender akademik
-terlampir
Keseluruhan pembagian jam dilaksanakan sesuai dengan jumlah
guru pada SMP N 1 Gringsing.Kesemua proses keberhasialan pada PBM
diserahkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan dalam
menyampaikan materi mata pelajaran sesuai kurikulum yang dipakai oleh
SMP N 1 Gringsing.
2. MANAJEMEN PESERTA DIDIK
Manajemen peserta didik adalah seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan dalam pembinaan secara kontinu terhadap
seluruh peserta didik(dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar
dapat mengikuti proses belajar mengajar secara efektif dan efesien demi
tercapainya tujuan pendidikan .
Manajemen peserta didik menunjuk pada kegiatan-kegiatan di luar
kelas dan dalam kelas.
kegiatan-kegiatan di luar kelas meliputi:
1.Penerimaan siswa baru
penaftaran dilakukan secara online,persyartan:
o Lulus SD/MI
o surat keterangan lulus
o Akta kelahiran
o pas foto 3x4(hitam putih)
o foto kopi nilai rapot(bagi peserta berprestasi)
Semua persyaratan diserahkan sekolahan pada saat
mengikuti seleksi
Seleksi tertulis
Pengumuman penerimaan siswa diumumkan secara online
dan di sekolahan
2.Pembinaan peserta didik dan pembinaan kesejahteraan peserta
didik
12
tersedianya perpustakan dan laboratorium untuk menunjang
akademik.
organisasi(OSIS)
extrakurikuler(pramuka setiap hari senin) dan extrakurikuler
lainya.
rekreasi dilakukan setiap akhir tahun ajaran.
pembinaan khusus pada siswa yang bermasalah
Kegiatan-Kegiatan di dalam kelas
Kegiatan kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran masing-masing
sesuai dengan kebutuhan pada mata pelajaran tersebut. Interkasi belajar
mengajar yang positif membuat proses penerimaan siswa terhadap mata
pelajaran lebih efektif dan efesien. Pada SMP N 1 Gringsing telah
menggunakan audio visual dalam proses pengajaranya.
3. MANAJEMEN PERSONEL
Manajemen Personalia merupakan seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan serta pembinaan secara kontinu para
pegawai di sekolah,sehingga membantu menunjang dalam kegiatan
proses di dalam sekolah untuk mencapai tujuan dari pendidikan.
Manajemen personel atau dikenal dengan manajemen personalia
yang bekerja pada bidang pegawaian dan kegiatan penunjang
sekolah.termasuk menerima guru/petugs tata usaha sampai dengan
pemberhentian pekerja dengan hasil keputusan dari kepala sekolah.
Untuk SMP N 1 Gringsing untuk tahun 2012 tidak membuka lowongan
baik guru maupun TU karena dirasa sudah cukup. Karena di sekolahan
banyak guru tersertivikasi sehingga malah banyak guru yang masih
meminta tambahan jam mengajar di sekolah lain.
Kenaikan pangkat guru dan kesejahteraan guru di SMP N 1
Gringsing. Dalam kenaikan pangkat guru biasanya dilakukan dalam
jangka waktu 4 tahun sekali, sesuai dengan kompetensi yang dimilki oleh
setiap guru. Sedangkan kesejahteraan guru itu berbeda antara sekolah
satu dengan sekolah lain di SMP N 1 Gringsing ini selalu mengupayakan
kesejahteraan gurunya apalagi sekarang adanya sertiviskasi guru oleh
13
pemerintah. Di SMP N 1 Gringsing dari jumlah guru 30, guru yang
tersertivikasi sudah 20 guru.
Pemberhentian pegawai juga dilakukan oleh bagian personalia,
untuk SMP N 1 Gringsing belum pernah melakukan pemecatan pegawai
karena pegawai yang diseleksi harus memiliki kriteria dari sekolahan.
4. MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen anggaran/biaya sekolah dalam pendidilkan merupakan
seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan dilaksankan/diusahakan
secara sengaja dan bersungguh-sungguh,serta pembinaan secara kontinu
terhadap biaya operasional sekolah/pendidikan, sehingga kegiatan
operasional pendidikan semakin efektif dan efisen, demi membantu
tercapainya tujuan pendidikan.
Dalam pendanaan pada SMP N 1 Gringsing biaya yang didapat dalam
menjalankan operasional yaitu dari dana bos,sekolah hanya menarik uang
infak untuk melancarkan kegiatan sekolah dan tidak ada pungutan
lain,karena pihak sekolah tidak memperbolehkan adanya penarikan dana
pada siswa. Perencanaan anggaran dilakukan pada awal tahun ajaran
baru untuk mengalokasikan besar pembiayan oprasional. Penggunaan
biaya/uang selalu dilakukan pembukuan yang tertib sesuai peraturan
yang berlaku dengan proses pemeriksaan yang rutin dilakukan oleh
kepala sekolah ini karena tata keuangan yang sangat peka akan
penyelewengan, sehingga untuk menghindari hal tersebut kepala sekolah
selalu melakukan pengawasan. Setiap akhir tahun sekolah selalu
mengadakan laporan pembiayaan dari sekolah untuk melaporkan segala
kegiatan keuangan sekolah. Pelaksaaan pelaporan dilakukan secara langsung lewat
internet ke pusat, Dalam pemeriksaan keuangan sekolah pemerintah juga melakukan
pengecekan setiap bulannya.
5. MANAJEMEN HUBUNGAN MASYARAKAT
14
Manajemen hubungan masyarakat merupakan manajemen yang
berhubungan terhadap interkasi antara sekolah dengan masyarakat
sekitar khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Sekolah harus
tetap merupakan bagian yang tak terpisah dari masyarakat,sehingga
melalui kegiatan-kegiatan kurikuler maupun extrakurikuler diharapakan
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berinterkasi dan
berhubungan pada masyrakat.
SMP N 1 Gringsing merupakan sekolah yang memiliki hubungan
masyarakat yang cukup baik,terlihat pada keterlibatan wali murid pada
setiap kegiatan dan hasil rapat yang dilakukan oleh anggota komite.
Hubungan keterbukaan oleh sekolah merupakan salah satu bukti bahwa
sekolah ini memiliki interkasi yang baik terhadap masyarakat. Selain itu
pada setiap kegiatan besar yang dilakukan sekolah sering melibatkan
keamana dari polda kota Gringsing.
Jika kegiatan tersebut dilakukan oleh pihak sekolah masih ada
kegiatan yang dilakukan oleh siswanya, yaitu kegiatan bakti sosial yang
dilakukan oleh siswa pada setiap kegiatan amal, kegiatan bakti sosial
hampir sering dilakukan baik oleh anak OSIS maupun pada kegiatan
lainya.ini mendandakan bahwa SMP N 1 Gringsing mendidik siswanya
untuk memiliki kemampuan berinterkasi kepada masyarakat luas yang
baik.
Penerimaan pada setiap mahasiswa/lembaga yang ingin melakukan
observasi juga cukup baik dan terbuka.
6. MANAJEMEN SARANA PRASANA
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi
lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik,
ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang kantin,
tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat
berekreasi, dan ruang / tempat lain yang diperlukan untuk menunjang
15
proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Tidak dapat kita
pisahkan antara Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan sarana dan
prasarana guna menyukseskan pendidikan di sekolah.
Dalam pengelolaan sarana dan prasarana, pihak sekolah berupaya
untuk mengikutsertakan pihak wali siswa untuk mendukung sarana dan
prasarana di sekolah dengan mengadakan pertemuan rutin, dan
keterbukaan membahas anggaran dana yang dibutuhkan oleh pihak
sekolah sekolah demi kelancaran proses belajar mengajar. Dalam
pengadaan sarana dan prasarana pihak sekolah mengadakan pembelian,
meminta sumbangan, dan pengajuan pemerintah, pengajuan ke komite
sekolah (dewan sekolah), tukar menukar dengan sekolah lain dan
menyewa. Dan dalam pemeliharaannya, bagi sarana dan prasarana yang
tidak layak pakai dilakukan perbaikan, sehingga sarana dan prasarana
dapat dipergunakan kembali dan memiliki daya pakai yang lebih lama.
Dan mensosialisasikan kepada seluruh siswa untuk turut serta menjaga
sarana dan prasana yang ada demi kelancaran proses belajar mengajar.
Dan pertanggungjawabannya pihak sekolah sudah semaksimal mungkin
dengan memberikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
siswanya dalam proses belajar mengajar. Mengingat pengelolaan
administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah merupakan
kegiatan yang berskala besar, melibatkan banyak pihak, serta menuntut
tanggungjawab dan wawasan yang luas, maka pengelolaan tersebut
sangat memerlukan informasi yang lengkap dan akurat, sehingga setiap
pengambilan keputusan dalam rangka kegiatan perencanaan pengadaan
barang, inventarisasi, distribusi, pemeliharaan dan penyimpanan, serta
penghapusan suatu sarana dan prasarana lebih efisien.
DATA RUANG
No Jenis Ruang Jumlah
1 Ruang kelas 21
2 Perpustakaan 1
3 Laboratorium IPA 1
4 Laboratorium computer 1
5 Laboratorium musik 1
16
6 Ruang UKS 1
7 Ruang OSIS 1
8 Ruang kepala sekolah 1
9 Ruang tata Usaha 1
10 Ruang Guru 1
11 Mushola (sarana ibadah) 1
12 Kamar Mandi Siswa 8
13 Kamar Mandi Guru 4
7. MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS
Manajemen layanan khusus di sekolah ditetapkan dan
diorganisasikan untuk memudahkan atau memperlancar pembelajaran,
serta dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah. Diantaranya
meliputi: manajemen layanan bimbingan konseling, layanan perpustakaan
sekolah, layanan kesehatan,sesusi dengan UUSPN,bab 11 pasal
4”….manusia yang memiliki kesehatan jasmani dan rohani” dan
manajemen layanan kafetaria/kantin sekolah. Layanan-layanan tersebut
harus di kelola secara baik dan benar sehingga dapat membantua
memperlancar pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.
Dalam SMP N 1 Gringsing ini layanan khususnya telah berjalan
dengan baik adanya UKS yang memadai dan perpustakan yang cukup
lengkap.layanan bimbingan konsling juga berjalan cukup baik,layanan
khusus yang belum terdapat adalah kantin, karena masih ditemukan
beberapa penjual jajan diluar sekolah dan tidak adanya kantin yang
dibangun disekolah tersebut
17
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendidikan adalah sarana terpeting menuju kemajuan suatu
negara,dan setiap sekolah yang ingin maju harus memiliki manajemen
yang baik pula,seperti tertuang dalam Undang-undang RI No.20 Tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa Pendidikan
merupakan kunci kemajuan, semakin baik kualitas pendidikan yang
diselenggarakan oleh suatu masyarakat/bangsa, maka akan diikuti
dengan semakin baiknya kualitas masyarakat/bangsa tersebut. karena itu
dalam setiap sekolah harus memiliki konsep dan persiapan yang optimal
dalam pelayanan sekolah tersebut.Diperlukanya manajemen sekolah
sebagai pendukung penuh untuk mancapai tujuan sekolah tersebut.Dalam
18
sekolah terdapat manajemen,antara lain:manajemen
kurikulum,manajemen peserta didik,manajemen personel,manajemen
anggaran/biaya pendidikan,manajemen hubungan sekolah dengan
masyarakat,manajemen sarana prasana,manajemen layanan
khusus.Setiap manajemen meiliki kemampuan kinerja dan fungsi yang
berbeda namum memiliki tujuan yang sama yaitu pencapaian pendidikan
yang efektif dan efesien sebagai proses pencapaian tujuan pendidikan.
Semua manajemen sekolah memiki andil besar dalam kemajuan
sekolah,jadi pada setiap bagian dari manajemen memiliki kesinambungan
antara manajemen satu dengan manajemen lainya..SMP N 1 Gringsing
merupakan salah satu contoh dari banyak sekolah di Semarang yang
telah menjalankan manajemen sekolah secara baik.
B. SARAN
Sekolah memiliki misi mendidik siswanya agar dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,meningkatkan pengetahuan untuk
meraih masa depan yang lebih baik,karena itu sekolah harus memiliki
kretibilitas yang baik dan manajemen yang tepat agar proses dalam
lembaga sekolahan tersebut dapat berjalan sesuai dengan tujuan awal
tujuan pendidikan.
Untuk kemajuan sekolah baiknya setiap sekolah harus menjalankan
manajemen sekolah secara efektif dan efesian dan sungguh-sungguh
untuk mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri sesuai yang ditetapkan
oleh pemerintah.Sekolah harus menekankan pada input-proses-outpun
yang berkualitas sehingga dalam penggerakan manajemen bisa
menghasilkan kegiatan yang berkualitas pula.Sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
fatah,Nanang.1996.Landasan Manajemen Sekolah.Jakarata:departemen
Pensisikan
Nasional
sutomo.2011.Manajemen Sekolah.Semarang:UNNES Press
19
Handoko,T Hani.Manajemen jilid II.Yogjakarta:BPEE
Mulyasa E.2002.Manajemen Berbasis Sekolah.Bandung:Remaja
Rosdakarya.
Siagian,sondang P.1992.Fungsi-Fungsi Manajerial.Jakarta:Rineka Cipta
20