laporan otomotif (motor bakar)

169
JUDUL DOSEN PENGAMPUH 1x tatap muka Pengenalan Komponen Mesin Ir.Husin Bugis.M.si. A. Tujuan Tujuan dari observasi di bengkel dengan mata kulaih motor bakar adalah sebagai berikut : 1. Mahasiswa dapat mengenal setiap komponen-komponen yang ada di bengkel 2. Mahasisiwa dapat mengetahui fungsi-fungsi dari setiap komponen mesin 3. Mahasiswa dapat mengetahui sistem kerja disetiap komponen mesin 4. Agar mahasiswa mendapat pembekalan tentang komponen mesin serta fungsinya sebelum mereka menerapkan dalam kegiatan peratek motor bakar. B. Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan observasi bengkel adalah sebagai berikut : 1. Tool box 2. Mesin toyota 3. Mesin suzuki C. Keselamatan kerja 1. Melakuakan observasi bengkel sesuai dengan prosedur dan aturan yang ada 1 | Page

Upload: thiandd

Post on 16-Sep-2015

188 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan motor bakar

TRANSCRIPT

JUDULDOSEN PENGAMPUH

1x tatap muka Pengenalan Komponen MesinIr.Husin Bugis.M.si.

A. Tujuan Tujuan dari observasi di bengkel dengan mata kulaih motor bakar adalah sebagai berikut :1. Mahasiswa dapat mengenal setiap komponen-komponen yang ada di bengkel2. Mahasisiwa dapat mengetahui fungsi-fungsi dari setiap komponen mesin3. Mahasiswa dapat mengetahui sistem kerja disetiap komponen mesin4. Agar mahasiswa mendapat pembekalan tentang komponen mesin serta fungsinya sebelum mereka menerapkan dalam kegiatan peratek motor bakar.B. Alat dan bahanAlat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan observasi bengkel adalah sebagai berikut :1. Tool box2. Mesin toyota3. Mesin suzukiC. Keselamatan kerja1. Melakuakan observasi bengkel sesuai dengan prosedur dan aturan yang ada2. Setiap mahasiswa harus menganakan pakaian praktek,sepatu kulit,sarung tangan dll3. Melakuakan setiap tindakan harus ikut dengan perintah dan suruan dari pembimbing4. Bagi mahasisiwa yang berambut panjang harus dipotong pendek agar bisa terhindar dari kecelakaan kerja

D. Pengertian Mesin BensinEngine atau mesin merupakan sesuatu untuk merubah tenaga panas yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar menjadi tenaga gerak yang nantinya akan memutarkan roda-roda sehingga memungkinkah mobil bisa bergerak. Mesin yang digunakan oleh mobil haruslah kompak, ringan dan mudah ditempatkan pada ruangan yang terbatas. Selain itu mesin harus dapat menghasilkan kecepatan tinggi dan tenaga yang besar. Mesin juga harus mudah dalam pengoperasiannya dan dapat meredam bunyi dan getaran. Oleh karena itu sekarang banyak menggunakan mesin dengan berbahan bakar bensin dan solar. Sekarang ada mobil tenaga listrik. Terdapat 3 komponen utama dalam mesin bensisn adalah sebagai berikut 1. Kepala selinderKepala silinderdipasangkan pada blok silinder, yang diikat dengan dengan baut-baut dan terbuat dari besi tuang atau paduan alumunium. jumlah baut yang terdapat pada kepala silinder adalah 10 buah (mobil toyota), dalam melepas baut ini ada urutan-uratan tertentu dan dilakukan secara bertahap, lihat buku manual untuk lebih jelas lagi, tetapi pada umumnya untuk melepas baut baut kepala silinder adalah dari luar ke dalam secara urut dan bertahap. Dan untuk pemasangan adalah kebalikan dari pelepasan. Pada kepala silinder terdapatmekanisme katupyang didalamnya terdiri dari beberapa komponen, seperti katup, spring, valve guide, valve seat, dan lain sebagainya. Ada beberapa macam mekanisme katup yang digunakan pada mobil-mobil saat ini, seperti ohv, ohc, dohc dan lain sebagainya. Kepala silinder atau cylinder head memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai berikut :1. Sebagai ruang pembakaran2. Untuk menempatkan mekanisme katup3. Tempat pemasangan busi4. Tempat pemasangan saluran masuk dan saluran buang5. Tempat mantel pendingi (water jacket)Ketika mesin mengalami over heating (panas yang berlebihan) entah itu disebapkan karena pendinginan yang kurang maximal atau yang lainnya, biasanya kepala silinder ini melengkung, akibatnya terjadi kebocoran diantara kepala silinder dan block silinder. Biasanya akan mengakibatkan air akan bercampur dengan oli, yang tentunya akan membahayakan mobil itu sendiri. Karena apa, dengan bercampurnya air dan oli maka terdapat dua sistem pada kendaraan yang tidak berfungsi dengan baik yaitu sistem pendingin dan sistem pelumasan. Apabila kedua sistem ini tidak bekerja sebagai mana mestinya akan membuat kerusakan-kerusakan yang lebih fatal pada mesin. Untuk itu harus segera diperbaiki.Komponen-komponen yang terdapat pada kepala selinder adalah sebagai berikut :1. Penutup kepala selinderBerfungsi sebagai penutup agar pada saat oli mesin mulai bekerja tidak terjadi ceceran oli dari mesin ke luar. Dikepala selinder terdapat beberapa bagian komponen antara lain :1. Nocken as (cam shaft)Berfungsi untuk membuka dan menutup katup sesuai dengan waktu (timing) yang telah ditentukan.2. Rocker armBerfungsi untuk menekan katup sehingga dapat membuka atau sebagai penerus putaran ke klep3. Rantai kamratBerfungsi sebagai penghubung putaran dari poros engkol ke poros nok untuk menggerakan katup4. KatupBerfungsi untuk membuka dan menutup saluran masuk dan saluran buang pada ruang bakar. Konstruksi mesin mobil secara garis besar dibagi dalam dua bagian utama, yaitu :1. Komponen yang tidak dapat bergerak. Seperti :a.Kepala silinder (Cylinder head)b.Blok silinder (Cylinder block)c.Bak oli (Carter)2. Komponen yang dapat bergerak, seperti :a.Torak /seher (Piston) dan kelengkapanyab.Poros engkol (crank shaft)c.Poros bubungan (cam shaft)d.Mekanisme katup (valve mecanisme)e.Gigi timing (Timing gear)f.Roda penerus (Fly wheelKONSTRUKSI MESIN

A.Konstruksi Kepala silinder

Nama-nama komponen :1.Cylinder head cover2.Gasket3.Camshaft sprocket4.Camshaft5.Seal6.Cylinder head7.Spark plug8.Collets9.Retainer

10.Valve spring11.Spring seat12.Valve seal13.Exhaust valve14.Intake valve15.Coolant outlet16.Camshaft bearing17.Rocker assembly

Nama-nama komponen :

1.Intake valve2.Valve spring retainer lock3.Oil seal4.Spark plug5.Adjusting shim6.Valve lifter7.Valve spring8.Valve guide9.Intake manifold10.Exhaust manifold11.Combustion chamber12.Gasket13.Water jacket14.Exhaust valve

Nama-namakomponen

1.Rocker arm2.Valve spring3.Valve4.Push rod5.Valve lifter6.Camshaft

B. Konstruksi Blok Mesin

Nama-nama komponen1.Ring piston2.Piston & piston pin3.Engine block4.Camshaft5.Camshaft gear / camshaft sprocket6.Timing chain7.Camshaft bushing8.Crankshaft9.Crankshaft gear10.Main bearing11.Connecting rod bearing12.1stMain bearing capC. Piston dan kelengkapanya

13.Connecting rod cap14.Nut15.Main bearing cap16.5thmain bearing cap17.Thrust washer / thrust bearing18.Pilot bearing19.Cooling driened plug20.Cooling driened plug21.Main bearing22.Bolt23.Connecting rod24.Lock pin

Nama-nama komponen1.Piston ring2.Piston3.Small end4.Piston pin5.Connecting rod6.Connecting rod bearing7.Connecting rod journal8.Connecting rod cap

D. Poros Engkol (crankshaft)

Fungsi Komponen-komponen Mesin1. Blok Silinder (Cylinder Block)Fungsi:Sebagai tempatuntuk menghasilkan energi panas dari proses pembakaran2. Torak (Piston)Fungsi:memindahkan tenaga yang diperoleh dari pembakaran ke poros engkol (crank shaft) melalui batang piston (connecting rod)3. Cincin Torak (RingPiston)Fungsi:- Mencegah kebocoran gas saat langkah kompressi dan usaha- Mencegah oli masuk keruang bakar- Memindahkan panas dari piston ke dinding silinder . Batang Torak (Connecting Rod)Fungsi:Menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran dan meneruskannya ke poros engkol (crank shaft)4. Poros Engkol (Crankshaft)Fungsi :Merubah gerak turun naik piston menjadi gerak putar yang akhirnya menggerakkan roda-roda5. Bantalan (Bearing) Fungsi : Mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada poros engkol (crank shaft)6. Roda Penerus (Flywheel)Fungsi: Menyimpan tenaga putar (inertia) yang dihasilkan pada langkah usaha, agar poros engkol (crank shaft) tetap berputar terus pada langkah lain nya7. Katup (Valve) Fungsi:Membuka dan menutup saluran masuk dan saluran buang8. Pegas Katup(Valve Spring) Fungsi:Mengembalikan katup pada kedudukan/posisi semula9. Tuas Katup (Rocker arm) Fungsi :Menekan katup-katup sehingga dapat membuka10. Batang penumbuk (Push rod) Fungsi:Meneruskan gerak lifter ke rocker arm11. Penumbuk katup (Valve Lifter) Fungsi:Memindahkan gerak cam shaft ke rocker arm melalui push rod12. Poros Bubungan (Camshaft) Fungsi:Membuka dan menutup katup sesuai timming yang ditentukan13. Karter (Oil Pan) Fungsi:Menampung oli untuk pelumasan14. Piston Pin Fungsi: Menghubungkan piston dengan connecting rod melalui lubang bushing15. Bantalan Luncur Aksial (Thrust Washer) Fungsi: Menahan poros engkol (crank shaft) agar tidak bergerak maju-mundur16. Timing Chain / Timing BeltFungsi:Menghubungkan gerakan putar poros engkol (crank shaft) ke poros cam shaft17. Kepala Silinder (Cylinder Head) Fungsi: Menempatkan mekanisme katup, ruang bakar dan juga sebagai tutup silinder18. Dudukan Katup (Valve Seat). Fungsi:Merapatkan (mencegah kebocoran) pada saat katup menutupBlok silinder (cylinder block)merupakan bentuk dasar dari pada suatu mesin. dan pada blok silinder ini terdapat beberapa buah silinder. Blok silinder biasanya terbuat dari Cast Iron, tetapi belakangan ini banyak juga yang terbuat dari paduan alumunium dengan maksud mengurangi berat serta menambah panas radiasi. Blok silinder merupakan rumah dari mekanisme engkol, pada blok silinder juga terdapat silinder yang digunakan piston untuk naik turun ketika mesin bekerja. Secara garis besarnya blok silinder atau Cylinder blog fungsinya adalah :

a. Sebagai kedudukan silinder dankepala silinder.b. Sebagai rumah mekanisme engkol (poros engkol, con rod, piston dll)c. Tempat terjadinya proses langkah langkah pembakarand. Didalamnya terdapat silinder yang berfungsi sebagai tempat piston naik turun untuk menghasilkan langkah usaha,Pada saatover haul, ada beberapa yang harus diperiksa pada block silinder ini seperti kelurusan blok silinder, diameter silinder, kondisi silinder secara visual, dan lain sebagainya. Blok silinder sebagai rumah dari mekanisme engkol, dimana mekanisme engkol tersebut terdiri dari berbagai macam komponen seperti : poros engkol fly wheel piston conecting rod bantalan-bantalan poros engkol dan lain sebagainyaSama halnya dengan kepala silinder, blok silinder juga terdapat water jacket yang berfungsi sebagai jalan air pendingin dalam mendinginkan blok silinder selama mesin bekerja.Komponen di Bak Oli dan Fungsi UmumnyaLanjut Ke bagian mesin selanjutnya, yaitu bagian terbawah adalah bak oli. Berikut Penjelasannya.

1. Oil PumpOil Pump atau pompa oli berfungsi untuk memompa oli dari bak oli ke blok sylinder

2. Oil FilterOil Filter atau saringan oli berfungsi untuk menyaring oli dari kotoran dan partikel debu, agar yang masuk ke blok silinder adalah oli yang bersih.

3. Drain HoleDrain hole adalah bagian dari bak oli yang berfungsi untuk mengeluarkan oli yang ada di bak oli, digunakan saat penggantian oli4. Pompa oliBerfungsi untuk memompa oli dari bak oli ke mesin

JUDULDOSEN PENGAMPUH

1x tatap muka SISTIM PERLENGKAPANMOBILIr.Husin Bugis.M.si.

SISITEM PELUMASAN

Gambar : 1 Sebuah Sistem Pelumasan.

Karter atau panci oli terletak pada bagian bawah engine untuk menyimpan oli yang diperlukan untuk pelumasan engine. Sebuah tutup pengisi oli ketika dibuka, menyediakan sebuah ruang yang memungkinkan oli dapat dimasukan kedalam engine.Tongkat kedalaman merupakan batang yang dapat dicabut dengan mudah yang digunakan untuk menjelaskan jumlah oli engine dengan benar. Pompa oli mensirkulasikan oli engine ke komponen-komponen engine untuk memberikan pelumasan kepada bagian-bagian yang bergerak sehingga mecegah keausan akibat gesekan. Katup pembebas tekanan oli memungkinkan takanan oli yang berlebihan untuk kembali ke panci oli, termasuk ketika engine dingin (oli pekat), untuk mengurangi kemungkinan kerusakan komponen-komponen sistem pelumasan. Sebuah saringan oli dipasangkan untuk menghalangi partikel-partikel kotoran terbawa masuk oleh oli engine yang dapat menimbulkan kerusakan engine. Katup By-pass dipasangkan yang memungkinkan oli tidak tersaring dan masuk ke engine dengan jalan pintas ketika saringan buntu/ penuh klotoran. Saluran Serambi Utama dan pipa-pipa, sebagai dipelumas menuju engine. Indikator tekanan oli dirancang untuk memberi sebuah peringatan jika tekanan oli pelumas turun dibawah tekanan yang diperlukan untuk kerja engine yang efektif. Pendinginan oli sesuatu yang dipasang untuk mendinginkan oli pelumas dengan memindahkan kelebihan panas dengan pendingin udara yang dilewatkan pada inti pendingin. Katup Ventilasi Ruang Engkol (Positif Crankcase Ventilation (PCV)) dirancang untuk membuang kebocoran asap yang dihasilkan oleh pembakaran-pembakaran yang masuk keruang engkol. Asap ini dihasilkan karena tekanan pada engine yang meningkat, dihasilkan karena kebocoran perapat oli pada silinder.

Gambar : 2 Positive Crankcase Valve (PCV)Fungsi dari oli pelumasan adalah sebagai berikut :1. Mengurangi keausan engine agar minimum.2. Mengurangi gesekan dan kehilangan tenaga yang diakibatkannya.3. Memindahkan panas.4. Mengurangi suara engine5. Sebagai perapat.6. Membersihkan kompone-komponen engine.lima kondisi yang mengotori oli pelumasan engine1. Kotoran karbon dari pembakaran engine.2. Debu dan kotoran yang terbawa masuk ke engine oleh oleh udara atau bahan bakar.3. Bagian yang halus dari logam, merupakan hasil dari keausan engine, menjadi bercampur dengan oli.4. Bahan bakar liar dan pembakaran menghasilkan kebocoran melalui ring-ring piston kedalam ruang engkoll.5. Kondensasi / pengembunan air dari udara yang melalui engine.Dalam engine dua langkah, oli pelumas dicampurkan dengan sebuah perbandingan campuran dengan bahan bakar, dan dimasukkan dalam tangki. Campuran oli dan bahan bakar dikabutkan melalui karburator kedalam ruang engkol disini melumasi bagian-bagian bergerak engine. Cara lain dari pelumasan campur menggunakan pompa oli untuk menekan oli yang diinjeksikan diatur oleh pembukaan katup gas. Beberapa engine menggunakan sistem pelumasan penci kering. Oli pelumas dikumpulkan pada sebuah tangki atau penampung yang terpasang dilluar rangkaian engine. Pengaliran dilakukan dengan tekanan menuju rangkaian mesin oleh pompa oli pengalir dan disebarkan kebagian-bagian yang bergerak oleh saluran serambi utama atau pembuluh (saluran-saluran halus) dalam engine. Setelah melumasi komponen yang bermacam-macam, oli jatuh dipanci oli dibagian bawah engine dimana sebuah pompa pembilas mengambil oli tersebut dan mengembalikan ke penampung / tangki oli untuk disirkulasikan ulang.

Gambar : 3 Sistem Pelumasan Panci Kering.

Engin/mesin-mesin stationer 4 langkah kecil seperti pemotong rumput, menggunakan sistem pelumasan tipe ciprat / percik. Ketika poros engine berputar, bantalan ujung besar batang torak terendam didalam penampung oli, memercikan oli disekeliling bagian-bagian setengah bagian bawah engine. Skop kecil terkadang dipasangkan pada ujung besar batang torak untuk membantu proses pengambilan oli. Apabila putaran engine meningkat bagian kabutan tipis oli menembus bagian-bagian bawah yang bergerak. Perbedaan diantara sebuah sistem penyaringan tipe aliran penuh dan penyaringan tipe by-pass adalah bahwa sistem aliran penuh menggunakan sebuah elemen kertas atau model kaleng atau cartridge yang terpasang antara pompa oli dan saluran utama oli, untuk menyaring semua partikel ukuran besar sebelum menggores bantalan dan bagian-bagian penggerak lain.

Gambar : 4 Sringan Oli Aliran Penuh.Sementara sistem penyaringan tipe by-pass menggunakan sebuah elemen saringan serupa, terpasang pada sisi tekanan dari pompa dan oli yang disaring kembali ke panci oli. Sebuah pembatas dipasang sehingga kira-kira 10 % dari oli yang dialirkan pompa tersaring.

Gambar : 5 Saringan oli By-pass.Tiga tipe yang berbeda dari pompa oli pelumas engine adalah :1. Pompa roda gigi.2. Pompa rotor.3. Pompa sabit.Engine menggunakan sebuah sistem pelumasan mesin tipe tekanan juga memiliki tambahan sebuah saringan pengambil (saringan kasar) dari pengayak baja selain telah dilengkapi saringan oli dengan elemen kertas (saringan halus). Saringan tambahan ini dipasangkan pada panci oli pada sisi masuk pompa oli dan terdiri dari sebuah saringan kasar atau pengayak. Fungsi primernya adalah untuk mencegah pertikel-pertikel besar terisap naik ke pompa oli atau saluran oli. Dua tipe indikator tekanan oli yang digunakan pada engine untuk menunjukkan kerusakan /gangguan tekanan oli :1. Lampu peringatan.2. Pengukur tekana oli.Beberapa pabrik memasang sebuah magnet kecil pada pengetap panci oli yang menarik dan memegang partikel-partikel logam besi untuk mencegah partikel-partikel tersebut masuk kepompa karena dapat menyebabkan kerusakan. Magnet akan dibersihkan ketika melakukan penggantian oli.Komponen Sistem Pelumasan Mesin Mobil dan Fungsi OliJumat, Juli 18th, 2014 -Otomotif Dasar,Sistem PelumasanOtomotifmobil.com Apa saja komponen sistem pelumasan pada mesin mobil? Berikut adalah beberapa komponen atau bagian dari mesin mobil yang berfungsi sebagai komponen sistem pelumasan mesin.Fungsi Oli MobilMelumasi: Untuk mengurangi gesekan dan keausan dengan melapisi permukaan yang bergerak/bergesek dengan pelumas.Mendinginkan: Menyalurkan panas keluar dari logam komponen-komponen mesin.Membersihkan: Menghilangkan dan menahan kotoran seperti karbon, sludge, varnish dan lain lain tetap dalam bulk pelumas dan membawanya ke filter untuk dipisahkan.Melindungi: untuk mencegah kerusakan metal akibat oksidasi dan korosi.Fungsi Lain Oli Mobiladalah sebagai media pemindah tenaga, media pemindah panas, perapat (seal) isolator, dan sebagainyaBerikut adalah fungsi masing-masing komponen pada sistem pelumasan:1.Fungsi Oil Pan atau karter oliadalah tempat untuk menampung oli mobil, sebelum dan setelah oli bersirkulasi didalam mesin.2.Fungsi Oil Strainer atau saringan kasaradalah untuk menyaring benda-benda kasar yang berukuran besar agar tidak terhisap oleh pompa oli dan merusak pompa oli.3.Fungsi Oil Pump atau Fungsi pompa oliadalah untuk memompa oli dari karter dan menaikan tekanan oli yang melumasi logam-logam yang bergesekan di mesin.4.Dip Stick atau petunjuk level oliadalah untuk mengetahui banyaknya oli yang terdapat di dalam oil pan, silakanlihat cara periksa level oli mobil.5.Oil Pressure Switch atau sensor tekanan oli, sensor tekanan oli berfungsi untuk memberitahukan kita melaui indikator oli di dashboard, jika tekanan oli didalam mesin kurang akan menyalakan lampu oli didashboard saat mesin hidup. Silakan lihatpenyebab indikator oli mobil menyala.6.Oil Filter atau fungsi filter oli pada mobiladalah untuk menyaring kotoran halus atau gram-gram halus agar tidak naik kedalam mesin saat mesin berputar.Berikut adalah fungsi masing-masing komponen pada sistem pelumasan:1.Fungsi Oil Pan atau karter oliadalah tempat untuk menampung oli mobil, sebelum dan setelah oli bersirkulasi didalam mesin.2.Fungsi Oil Strainer atau saringan kasaradalah untuk menyaring benda-benda kasar yang berukuran besar agar tidak terhisap oleh pompa oli dan merusak pompa oli.3.Fungsi Oil Pump atau Fungsi pompa oliadalah untuk memompa oli dari karter dan menaikan tekanan oli yang melumasi logam-logam yang bergesekan di mesin.4.Dip Stick atau petunjuk level oliadalah untuk mengetahui banyaknya oli yang terdapat di dalam oil pan, silakanlihat cara periksa level oli mobil.5.Oil Pressure Switch atau sensor tekanan oli, sensor tekanan oli berfungsi untuk memberitahukan kita melaui indikator oli di dashboard, jika tekanan oli didalam mesin kurang akan menyalakan lampu oli didashboard saat mesin hidup. Silakan lihatpenyebab indikator oli mobil menyala.6.Oil Filter atau fungsi filter oli pada mobiladalah untuk menyaring kotoran halus atau gram-gram halus agar tidak naik kedalam mesin saat mesin berputar.

SISTEM PENDINGINPanas hasil pembakaran di dalam mesin, sebagian diubah menjadi tenaga penggerak, sebagian dibuang keluar sebagian gas buang,dan sebagian lagi diserap oleh bagian-bagian mesin.Panas yang diserap ini harus dibuang juga keluar agar panas mesin tidak berlebilan (over heating), sebab panas yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada kerja mesin dan menyebabkan kerusakan yang fatal.Untuk mengatasi hal tersebut, maka mesin dilengkapi dengan sistem pendinginan.Ada dua cara sistem pendinginan pada mesin, yaitu sistem pendinginan udara dan sistem pendinginan air: Tetapi yang lebih umum digunakan pada mobil adalah sistem pendinginan airsistem pendinginan air di lengkapi dengan radiator, pompa air, termostat, kipas angin, mantel dan komponen palengkap lainnya.

bersirip, yang dapat dilalui air pendingin dari tangki atas ke tangki bawah. Komponen lain yang bersatu dengan radiator adaiah tutup radiator, tangki cadangan, selang atas, selang bawah, dan katup pembuang.

Tutup radiatorTutup radiator selaiu berfungsi menutup Iubang pemasukan air radiator, juga mempertahankan keadaan air agar tidak mendidih meskipun suhunya mencapai l00"C atau lebih. Suhu yang tinggi menyebabkan volume dan tekanan air bertambah. Bila tekanan air dan uapnya naik, maka katup pengaman pada tutup radiator akan menjadikan membebaskannya melalui pipa pembuangan dantangki cadangan bila volume air dari radiator memuai karena naiknya suhu, maka air pendingin yang berlebihan dikirim ke tangki cadangan. Sebaliknya bils suhu turun, air yang ada dalam tangki akan kembali ke radiator.ini diatur oleh katup pengaman pada tutup radiator

Pompa airpompa air berfungsi mensirkulasikan air pendingin. Umumnya yang banyak digunakan adalah jenis sentrifugal. Pompa air ini ditempatkan di bagian depan blok silinder dan digerakkan oleh puli poros engkol melalui tali kipas (V belt).

Termostattermostat berfungsi mempercepat tercapainya temperatur kerja mesin kemudian mempertahankan temperatur kerja tersebut pada saat mesin bekerja.Jika air masih dingin katup termostat tertutup, sirkulasi air tidak melalui radiator tetapi langsung melalui pipa bypass. Jika air sudah terlalu panas, katup temostat terbuka dan sirkulasi air melalui radiator,

kipas pendingin bila kendaraan tidak bergerak, udara luar tidak akan cukup mendinginkan radiator, oleh karena itu diperlukan kipas pendingin untuk membantu mendinginkan radiator. Kipas pendingin umunmya digerakkan oleh poros engkol meialui tali kipasTetapi ada juga kipas pendingin yang digerakkan oleh motor listrik(Kipas pendingin elektrik ini hanya bekerja bila diperlukan, sehingga dapatmenghemat tenaga mesin dan mengurangi kebisingan bunyi kipas.

SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONALFungsi Untuk membangkitkan bunga api pada busi ketika piston mencapai Titik Mati Atas

KOMPONEN UTAMA1. BATTERY2.CONTACT3. COIL4. CONDENSOR5. DISTRIBUTOR7. SPARKPLUGKOMPONEN UTAMA DAN FUNGSI1. BATTERY Untuk menyimpan arus litrik DC2. CONTACT Untuk memutus dan menghubungkan arus litrik di dalam rangkaian3. COIL Untuk merubah teganagan AC menadi DC yaitu arus listrik 12 V menjadi 20.000 V - 22.000 V4. CONDENSOR Untuk menyimpan arus listrik sementara5. DISTRIBUTOR Untuk memutus dan menghubungkan arus listrik dan mendistribusikan arus listrik tersebut ke seluruh busi6.SPARKPLUG Untuk membakar bahan bakar didalam silinder ketika torak mencapai titik mati atas (TDC)CARA KERJA SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONALPerhatikan animasi berikut dengan seksama

Ketika kunci kontak di "ON" kan arus dari baterai mengalir ke koil di dalam koil terdapat dua buah kumparan yaitu primer coil dan sekunder coil yang kemudian listrik terebut di ubah dari tegangan rendah menjadi tegangan tinggi. kemudian listrik tersebut di alirkan lagi ke distributor lalu terus mengalir ke dalam rotor yang sedang berputar.Pada saat yang bersamaan sebagian kecil arus listrik yang berasal dari koil mengalir masuk ke dalam kondensor dan bertemu dengan arus listrik dari rotor lalu listrik tersebut di distribusikan ke tiap-tiap busi sesuai dengan firing order

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONALPerawatan yang dilakukan pada gambar di bawah ini sesuai dengan standar operasional pabrik (SOP)1. PERIKSA CENTRIFUGAL ADVANCER

Lakukan pemeriksaan dengan cara memegang rotor lalu memutarnya ke arah jarum jam kemudian lepaskan rotor. bila rotor kembali ke posisi semula berarti centrifugal advancer dalam kondisi baik

2. PERIKSA HUBUNGAN PRIMER COIL

Dengan menggunakan AVOmeter. Tempelkan kedua buah colokkan AVOmeter pada masing-masing terminal yaitu pada terminal positif dan terminal negatif dari koil

3. PERIKSA HUBUNGAN SEKUNDER COIL

Dengan menggunakan AVOmeter. Tempelkan kedua buah colokkan AVOmeter pada masing-masing terminal yaitu pada terminal positif dan terminal tegangan tinggi dari koil

4. PERIKSA KONDENSOR

Dengan menggunakan AVOmeter. Tempelkan kedua buah colokkan AVOmeter pada masing-masing terminal yaitu pada bodi dan ujung kabel kondesor yang melekat dan terdapat pada distributor

5. PERIKSA KABEL TEGANGAN TINGGI DAN KABEL BUSI 1-6

Dengan menggunakan AVOmeter. Tempelkan kedua buah colokkan AVOmeter pada masing-masing ujung kabel busi seperti pada gambar di samping.6. PERIKSA CELAH BUSI 1 - 6

Seperti pada gambar colokan feeler gauge pada celah busi yaitu di antara celah elektroda dan masa .Celah standart busi yang di ijinkan adalah 0,70mm - 0,80mmkurang atau lebih dari standar itu berarti busi harus di seting ulang

7. PERIKSA CELAH PLATINA

Lakukan penyetelan dengan menggunakan obeng dan feeler gauge. gunakan kedua tangan yaitu tangan kanan memegang obeng dan lakukan pengenduran baut dan tangan kiri memegang feeler gauge sambil di colokan pada celah platina. Carilah posisi celah yang tepat lalu kencangkan baut tersebut. Celah standart platina yang di ijinkan adalah 0,40mm - 0,50mm, namun untuk penyetelan yang lebih baik. kita bisa mengambil celah standart 0,45mm

8. PERIKSA VACUM ADVANCER

Lakukan penghisapan pada selang yang terhubung dengan vacum advancer. jika ketika di hisap bagian dalam dari pegas pada vacum advancer bergerak maju atau ketika hisapan di lepas lalu mundur berarti kondisi vacum advancer dalam kondisi baik

Kerusakan-Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional1. Platina Lubang/Rusak2. Koil Rusak/Terbakar3. Kabel-Kabel Busi Aus4. Busi-Busi Mati5. Baterai AusSISTEM BAHAN BAKAR1. Sistem Bahan BakarSistem bahan bakar adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk mencampur udara dan bahan bakar selanjutnyamengirim campuran tersebut dalam bentuk kabut ke ruang bakar.Dilihat dari cara pemasukan campuran bahan bakar dan udara tersebut terdapat dua macam. Cara pertama, masuknya campuran udara dan bahan bakar dengan cara dihisap. Cara pertama biasa disebut sistem bahan bakar konvensional Cara kedua masuknya campuran udara dan bahan bakar dengan cara diinjeksikan.2. Komponen Sistem Bahan Bakar MekanikKomponen sistem bahan bakar konvensional terdiri dari : Tangki bahan bakar. Saluran bahan bakar. Saringan bahan bakar. Pompa bahan bakar. Karburator.3) Fungsi Komponen Sistem Bahan Bakar Mekanika).Tangki bahan bakar.Bagian ini berfungsi untuk menampung bahan bakar bensin. Umumnya tangki bahan bakar terbuat dari lembaran baja yang tipis. Penempatan tangki bahan bakar biasanya diletakkan di bagian belakang kendaraan untuk mencegah bocoran apabila terjadi benturan.b).Saluran bahan bakar PadaSaluran utama yang menyalurkan bahan bakar dari tangki ke pompa bahan bakar.saluran bahan bakar terdapat tiga buah saluran bahan bakar yaitu : Saluran pengembali yang menyalurkan bahan bakar kembali dari karburator ke tangki. Saluran uap bahan bakar yang menyalurkan gas HC (uap bensin) dari dalam tangki bahan bakar.

c).Saringan bahan bakarBerfungsi untuk menyaring kotoran atau air yang mungkin terdapat di dalam bensin. Dalam saringan terdapat elemen yang berfungsi untuk menghambat kecepatan aliran bahan bakar, mencegah masuknya air dan kotoran masuk ke karburator. Partikel kotoran yang besar mengendap di dasar saringan, sedang partikel yang kecil disaring oleh elemen.d).Pompa bahan bakarPompa bahan bakar ini berfungsi untuk memompa bensin dari tangki bensin kedalam karburator.KarburatorKarburator adalah komponen pada sistem bahan bakar yang berfungsi untuk mencampur bensin dengan udara dengan menggunakan perbandingan tertentu.Adapun macam-macam karburator adalah sebagai berikut :1. Dilihat dari tipe venturi, karburator dapat dibedakan menjadi 3 yaitu meliputi :1. Karburator dengan venturi tetap (fixed venturi).Karburator dengan venturi tetap (fixed venturi) dewasa ini masih banyak digunakan karena konstruksinya sederhana.2. Karburator variable venturi. Karburator variable venturi menggunakan sistem dimanapermukaan venturi dikontrol sesuai dengan banyaknya udara yang dihisap.3. Karburator air valve venturi Pada karburator air valve venturi, membukanya air valve dikontrol dengan besarnya udara yang dihisap. Konstruksinya berbeda dengan karburator variable venturi, tetapi cara kerjanya sama.

2. Dilihat dari arah masuk campuran udara dan bahan bakar :(a)Karburator arus turunPada karburator arus turun, arah masuknya campuran udara dan bahan bakar adalah ke bawah (down draft). Karburator jenis ini banyak digunakan karena tidak ada kerugian gravitasi.(b)Karburator arus datarPada karburator arus datar, arah masuknya campuran udara dan bahan bakar adalah ke samping (side draft). Karburator tersebut pada umumnya digunakan pada mesin yang memiliki output yang tinggi.

3. Dilihat dari jumlah barel, karburator dapat dibedakan menjadi:(a)Karburator single barel.Pada karburator single barel, semua kebutuhan bahan bakar pada berbagai putaran mesin dilayani oleh satu barel. Padahal pada putaran mesin rendah, diameter venturi yang besar akan lebih lambat menghasilkan tenaga dibanding diameter venturi yang kecil.(b)Karburator double barelPada putaran rendah, karburator double barel cepat menghasilkan tenaga (output) karena yang bekerja hanya primary venturi yang mempunyai diameter venturi kecil. Pada putaran tinggi, baik prymary maupun secondary venturi bekerja bersama-sama sehingga output yang dicapai akan tinggi karena total diameter venturinya besar.e).Prinsip Kerja KarburatorPrinsip dasar karburator sama dengan prinsip pengecatan dengan penyemprotan.Pada saat udara ditiup melalui bagian ujung pipa penyemprot, tekanan di dalam pipa akan turun (rendah). Akibatnya cairan yang ada di dalam tabung akan terhisap keluar dan membentuk partikel-partikel kecil saat terdorong oleh udara. Semakin cepat aliran udara, maka semakin rendah tekanan udara pada ujung pipa sehingga semakin banyak cairan bahan bakar yang keluar dari pipa.f).Cara Kerja KarburatorUntuk memenuhi kebutuhan kerjanya, pada karburator terdapat beberapa sistem yaitu :(1) Sistem pelampung(2)Sistem Stasioner dan Kecepatan Lambat(3)Sistem Kecepatan Tinggi Primer(4)Sistem Kecepatan Tinggi Sekunder(5)Sistem Tenaga (Power System)(6)Sistem Percepatan(7)Sistem Cuk(8)Mekanisme idel cepat(9)Hot Idle Compensator(10) Anti Dieseling(11) Deceleration Fuel Cut Off SystemUntuk mempermudah dalam analisa kerusakan atau gangguan yang disebabkan karburator, maka perlu diuraikan atau dijelaskan masing-masing sistem yang ada pada karburator.

(1)Sistem PelampungSistem pelampung diperlukan untuk menjaga agar permukaan bahan bakar pada ruang pelampung selalu konstan. Pada ruang pelampung terdapat pelampung (float) dan jarum pelampung (needle valve).

(2)Sistem Stasioner dan Kecepatan lambatPada saat mesin berputar stasioner, bahan bakar mengalir dari ruang pelampung melalui primary main jet, kemudian ke slow jet, economizer jet, dan akhirnya ke ruang bakar melalui idle port.Kemudian pada saat pedal gas ditekan sedikit, maka katup gas akan membuka lebih lebar sehingga aliran bahan bakar dari ruang pelampung tersebut masuk ke ruang bakar selain melalui idle port jugamelalui slow port.(3)Sistem kecepatan Tinggi PrimerPada saat pedal gas dibuka lebih lebar, aliran bahan bakar dari ruang pelampung langsung menuju primary main nozle (nosel utama primer). Sementara dari idel port dan slow port tidak lagi mengeluarkan bahan bakar karena kevakuman pada idel port dan slow port lebih rendah dari pada di daerah prymary main nozle.Pada saat pedal gas dibuka lebih lebar, aliran bahan bakar dari ruang pelampung langsung menuju primary main nozle (nosel utama primer). Sementara dari idel port dan slow port tidak lagi mengeluarkan bahan bakar karena kevakuman pada idel port dan slow port lebih rendah dari pada di daerah prymary main nozle.(4)Sistem Kecepatan Tinggi SekunderPada saat pedal gas dibuka penuh, maka katup gas sekunder (secondary throttle valve) terbuka sehingga bahan bakar keluar selain dari nosel utama primer juga melalui nosel utama sekunder. Dengan demikian jumlah bahan bakar yang masuk lebih banyak lagi, karena dari kedua nosel mengeluarkan bahan bakar.(5)Sistem TenagaPrymary high system mempunyai perencanaan untuk pemakaian bahan bakar yang ekonomis. Apabila mesin harus mengeluarkan tenaga yang besar, maka harus ada tambahan bahan bakar ke prymary high speed system.Tambahan bahan bakar disuplai oleh power sistem (sistem tenaga) sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi kaya (12-13 : 1).Apabila katup gas hanya terbuka sedikit, kevakuman pada intake manifold besar, sehingga power piston akan terhisap pada posisi atas. Hal tersebut akan menyebabkan power spring (B) menekan power valve sehingga power valve tertutup.Apabila katup gas dibuka lebih lebar, maka kevakuman pada intake manifold akan berkurang sehingga kevakuman tersebut tidak mampu melawan tegangan pegas power valve (spring A). Akibatnya power piston akan menekan power valve sehingga saluran power jet terbuka. Pada keadaan seperti ini bahan bakar disuplai dari prymary main jet dan power jet.(6)Sistem PercepatanPada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba, katup gas akan membuka secara tiba-tipa pula, sehingga aliran udara akan menjadi lebih cepat. Sementara bahan bakar mengalir lebih lambat karena berat jenis bahan bakar lebih rendah dari pada udara sehingga campuran menjadi kurus. Padahal pada keadaan tersebut dibutuhkan campuran yang kaya. Untuk itu pada karburator dilengkapi dengan sistem percepatan.

Pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba, plunger pompa akan bergerak turun menekan bahan bakar yang ada di ruangan di bawah plunger pompa. Akibatnya bahan bakar akan mendorong outlet steel ball dan discharge weight, sehingga bahan bakar keluar melalui pump jet menuju ruang bakar.Setelah melakukan penekanan, plunger pump kembali ke posisi semula karena adanya pegas yang ada di bawah plunger pompa.Akibatnya bahan bakar yang ada di ruang pelampung terhisap melalui inlet steel ball.(7)Sistem CukPada saat mesin dingin, bahan bakar tidak akan menguapdengan baik dan sebagian campuran udara dan bahan bakar yang mengalir akan mengembun pada dinding intake manifold karena intake manifold dalam keadaan dingin. Keadaan tersebut akan mengakibatkan campuran udara dan bahan bakar menjadi kurus sehingga mesin sukar hidup. Sistem cuk membuat campuran udara dan bahan bakar menjadi kaya (1:1) yang disalurkan ke dalam silinder apabila mesin masih dingin. Ada dua sistem cuk yang biasa digunakan pada karburator yaitu sistem cuk manual dan sistem cuk otomatis.(a)Sistem Cuk ManualPada sistem cuk manual untuk membuka dan menutup katup cuk digunakan linkage yang dihubungkan ke ruang kemudi. Apabila pengemudi akan membuka atau menutup katup cuk cukup menarik atau menekan tombol cuk yang ada pada instrumen panel (dashboard)(b)Sistem Cuk OtomatisPada sistem cuk otomatis, katup cuk membuka dan menutup secara otomatis tergantung dari temperatur mesin. Pada umumnya sistem cuk otomatis yang digunakan pada karburator ada dua macam yaitu : sistem pemanas dari exhaust dan sistem electric.

(8)Mekanisme Idel CepatMekanisme idel cepat diperlukan untuk menaikkan putaran idel pada saat mesin masih dingin dan katup cuk dalam keadaan menutup.Apabila katup cuk menutup penuh dan katup throttle ditekan sekali, kemudian dibebaskan, maka pada saat yang sama, fast idel cam yang dihubungkan dengan cuk melalui rod berputar berlawanan arah jarum jam. Kemudian fast idel cam menyentuh cam follower yang dihubungkan dengan katup throttle sehingga katup throttle akan membuka sedikit.(9)Hot Idel Compensator (HIC)Apabila kendaraan berjalan lambat dan temperatur di sekelilingnya tinggi, maka temperatur di dalam komponen mesin akan naik. Hal tersebut akan menyebabkan bahan bakar dalam ruang pelampung banyak yang menguap dan masuk ke intake manifold. Akibatnya campuran udara dan bahan bakar menjadi gemuk sehingga memungkinkan putaran idel kasar. Oleh karena itu pada karburator perlu dilengkapi dengan HIC untuk mengatasi masalah tersebut.Pada saat temperatur mesin naik, maka bimetal membuka thermostatic valve, sehingga udara dari air horn mengalir ke dalam intake manifold melalui saluran udara dalam flange sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi normal kembali. Katup thermostatic mulai membuka apabila temperatur di sekeliling elemen bimetal telah mencapai 55 C dan akan membuka penuh pada temperatur 75 C.(10)Anti DieselingDieseling adalah berputarnya mesin setelah kunci kontak dimatikan. Meskipun kunci kontak telah dimatikan, mesin masih bisa hidup karena pada ruang bakar ada panas (bara api). Terjadinya proses pembakaran bukan karena nyala api dari busi, tetapi dari tumpukan karbon (deposit) yang membara. Adapun cara kerja anti dieseling adalah sebagai berikut :Apabila kunci kontak di ON kan, maka arus akan mengalir dari baterai ke solenoid sehingga selonoid akan menjadi magnit. Akibatnya katup tertarik sehingga saluran pada economiser jet terbuka dan bahan bakar dapat mengalir ke idle port. Setelah kunci kontak dimatikan, arus yang ke solenoid tidak ada sehingga kemagnitannya hilang. Akibatnya katup solenoid turun ke bawah karena adanya pegas sehingga saluran pada economiser jet tertutup. Dengan demikian tidak akan terjadi dieseling karena bahan bakar tidak dapat mengalir ke idle port.

(11)Deceleration Fuel Cut-Off SystemPada saat deselerasi, throttle valve akan menutup rapat sementara putaran mesin masih tinggi. Hal tersebut mengakibatkan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar lebih banyak sehingga campuran menjadi gemuk. Untuk itu pada karburator perlu dilengkapi dengan Deceleration Fuel Cut-Off System yang berfungsi menutup aliran bahan bakar dari slow port sehingga konsentrasi CO dan HC dapat diturunkan.Selama pengendaraan normal dengan putaran mesin di bawah 2000 rpm, solenoid valve pada posisi ON. Pada saat ini saluran bahan bakar pada slow port terbuka karena solenoid mendapat masa dari Emission Control Computer.Apabila putaran mesin mencapai 2000 rpm atau lebih,Emission Control Computer akan menghubungkan arus solenoid ke masa melalui vacuum switch. Pada saat ini vacuum switch pada posisi ON karena vacuum pada TP port lebih kecil dari 400 mmHg.Apabila pada putaran mesin di atas 2000 rpm, kemudian pedal gas tiba-tiba dilepas (deselerasi) maka vacuum pada TP port akan lebih besar dari 400 mmHg, vacuum switch akan OFF dan solenoid valve tidak mendapat masa sehingga solenoid valve menutup saluran bahan bakar yang ke slow port.Apabila putaran mesin mencapai 2000 rpm , maka solenoid valve akan mendapat masa dari emission control computer kembali sehingga saluran bahan bakar yang ke slow port dan idle port terbuka dan bahan bakar akan mengalir kembali. Hal tersebut untuk mencegah mesin mati dan mempertahankan agar mesin dapat hidup pada putaran idle

SISTEM PENGISIAN(CHARGING SYSTEM)

Pengertian Sistem pengisian adalah suatu system yang bekerja pada kendaraan pembakaran dalam yang berfungsi untuk mengisi tegangan baterai saat mesin menyala agar voltase baterai tetap pada kondisi penuh terutama saat mesin di start.Komponen Sistem Pengisian1.Baterai

Baterai berfungsi untuk menyimpan arus saat mesin menyala. Dan menjadi sumber tegangan untuk membuat rotor coil pada alternator menjadi megnet saat mesin akan dinyalakan.2.Kunci KontakKunci kontak berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan aliran arus listrik ke system berikutnya (system pengisian).3.Fuse (Sekering) Sebagai pengaman jika terjadi kelebihan arus pada system pengisian / jika terjadinya korsleting (hubungan pendek arus listrik)

4.Voltage Regulator

Komponen ini adalah komponen yang berfungsi mengatur output tegangan dari alternator agar tetap stabil pada putaran mesin yang berbeda beda.5.Alternator

Alternator adalah komponen system pengisian yang berfungsi untuk pembangkit listrik berdasarkan putaran mesin. Komponen ini adalah komponen yang dapat mengubah putaran mesin menjadi energy listrik berdasarkan prinsip kerja generator.Komponen Komponen Alternator :

1.Pulley

Berfungsi untuk menerima putaran mesin melalui sabuk belt (v- belt).2.Fan (Kipas) Berfungsi untuk mendinginkan stator pada alternator yang panas saat mesin menyala terus menerus.3.Stator

Berfungsi untuk membangkitkan arus listrik bolak balik / AC (Alternating Current)

4.Rotor

Berfungsi untuk membangkitkan medan magnet dengan prinsip elektromagnet5.Diode (Rectifier)

Berfungsi untuk menyearahkan arus bolak balik (AC) menjadi arus searah (DC).6.Brush (Sikat)Berfungsi untuk menghubungkan arus listrik dari voltage regulator ke slip ring dan menghubungkan slip ring satunya ke massa.7.Slip RingBerfungsi untuk menerima arus listrik dari brush dan menyalurkannya ke stator coil dan memassakan stator dengan melewati brush satunya.6.Lampu Indikator PengisianLampu ini berfungsi sebagai tanda kepada pengemudi jika system pengisian tidak bekerja.Cara Kerja Sistem Pengisian Konvensional :1.Saat Kunci Kontak ON Mesin Belum Menyala

Aliran Arus Saat Kunci Kontak ON mesin belum menyala :a.Arus yang ke stator coilTerminal + baterai Fusible Link Kunci Kontak Fuse Terminal IG Voltage Regulator Kontak PL1 Kontak PLO Terminal F Voltage Regulator Terminal F Alternator Brush Slip Ring Rotor Coil Slip Ring Brush Terminal E Alternator Massa.Dengan kondisi ini maka rotor coil akan penuh menjadi magnet dan jika rotor berputar maka stator coil akan menghasilkan arus listrik yang besar.b.Arus yang ke lampu indicatorTerminal + baterai Fusible Link Kunci Kontak Fuse Lampu Indikator Terminal L Regulator Kontak P0 Kontak P1 Massa.Dengan kondisi ini maka lampu indicator terhubung dengan massa karena terjadi kontak antara kontak P0dengan P12.Saat Mesin Menyala Kecepatan Rendah ke Kecepatan Sedang

Aliran Arus Saat Putaran Mesin Rendah Ke SedangSaat mesin sudah menyala maka terminal N alternator menghasilkan arus listrik yang akan mengaktifkan voltage relay pada voltage regulator. Sehingga kontak Po akan ditarik dan terhubung dengan kontak P2. Pada kondisi ini kontak Po memisahkan diri dari P1sehingga Lampu Indikator tidak terhubung dengan massa. Pada kondisi ini maka lampu indicator akan mati.Saat kondisi ini terminal B alternator juga sudah menghasilkan arus listrik dan saat kontak Po Terhubung dengan Kontak P2maka voltage regulator relay pada voltage regulator akan aktif dan menarik kontak Plo sehingga berada mengambang antara kontak PL1dan PL2.Pada kondisi ini Arus Listrik dari terminal IG Voltage Regulator akan melalui resistor sebelum mencapai terminal F Regulator. Sehingga arus listrik yang mengalir ke terminal F akan lebih sedikit dan membuat kemagnetan pada rotor coil akan berkurang. Kondisi inilah yang menyebabkan output pengisian dari kecepatan Rendah ke kecepatan sedang tetap stabil.3.Saat Mesin Kecepatan Tinggi

Aliran Arus Saat Kecepatan Sedang Ke TinggiSaat putaran mesin tinggi maka output tegangan terminal B Alternator juga besar sehingga menyebabkan kemagnetan pada voltage regulator relay pada voltage regulator menjadi kuat sehingga mampu menarik dan menghubungkan terminal PLo dengan Terminal PL2. Sehingga arus listrik dari terminal IG yang ke terminal F akan langsung di massa-kan oleh kontak PL2sehingga arus listrik yang mengalir ke rotor coil akan terputus putus dan kemagnetan rotor coil juga terputus putus. Sehingga meski pada putaran tinggi output alternator untuk pengisian baterai akan tetap stabil.

Sistem staterMotorstarteradalah suatu komponen dalam sistemstartermobil yang berfungsi untuk mengubah energi listrik dari baterai (aki) menjadi energi gerak (mekanik) putar yang akan digunakan untuk memutar flywheelpertama kali, yang dibutuhkan mesin tersebut untuk hidup atau melakukan siklus kerjanya. Berikut ini komponen komponen dari motorstarter:1.Solenoid/Sakelar Magnet (MagneticSwitch)Sakelar magnet (magneticswitch) atau disebut juga dengansolenoidini digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari ring gear flywheel, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motorstartermelalui teminal utama (terminal 30 dan C). Di dalam saklar magnet terdapat dua kumparan, yaitu:a.Pull InCoilmerupakan suatu kumparan yang apabila dialiri arus listrik menimbulkan medan magnet yang berfungsi untuk mendorong plunyer sehingga gear pinion berhubungan dengan flywheel.b.Hold InCoilmerupakan suatu kumparan yang bila dialiri arus listrik menimbulkan medan magnet yang berfungsi untuk menahan plunyer sehingga mempertahankan gear pinion dengan flywheeltetap berkaitan.

Bagian-BagianSolenoid(Sumber: m-edukasi.kemdikbud.go.id)

2.Armature(Rotor) dan Shaft (Poros)Armatureterdiri dari sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-slot, poros, komutator serta kumparanarmature. Armatur berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik (gerak), dalam bentuk gerak putar. Armatur terkadang juga disebut dengan angker.

Armatur(Sumber: m-edukasi.kemdikbud.go.id)

3.YokedanPoleCoreYokedibuat dari logam yang berbentuk silinder dan berfungsi sebagai tempatpolecore yang diikat dengan sekrup.Polecore berfungsi sebagai penopang fieldcoildan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan oleh fieldcoil.

YokedanPoleCore(Sumber: m-edukasi.kemdikbud.go.id)

4. FieldCoil(Kumparan Medan)Kumparan medan atau yang biasa disebut dengan fieldcoildibuat dari lempengan tembaga, dengan maksud dapat memungkinkan mengalirnya arus listrik yang cukup kuat/besar. Fieldcoilini berfungsi untuk membangkit medan magnet.

Field Coid(Sumber: m-edukasi.kemdikbud.go.id)

5. Brush (Sikat) danBrush Holder(Pemegang Sikat)Brush atau sikat terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan atau menyalurkan arus listrik dari fieldcoilkearmaturecoillangsung ke massa melalui komutator. Umumnya sarter memiliki empat buah brush, yang dikelompokkan menjadi dua:a. Dua buah brush disebut denganbrush positifyang digunakan untuk menghubungkan arus dari fieldcoilke armatur dan brush.b. Dua buah brush lainnya disebut denganbrush negatifyang digunakan untuk menghubungkan arus dari armatur ke massa.

Brush danBrush Holder(Sumber: m-edukasi.kemdikbud.go.id)

6.ArmatureBrakeArmaturebrake berfungsi sebagai pengereman putaranarmaturesetelah lepas dari perkaitan dengan ring gear pada roda gila (flywheel).

7. Drive Lever/ShiftFork(Tuas Penggerak)Drive lever meneruskan gerakan dari plunyersolenoiduntuk menggerakkan roda gigi pinion. Drive lever berfungsi untuk mendorong/menghubungkan pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan ring gear pada flywheel, serta melepas perkaitan pinion gear dengan ring gear pada flywheel.

Drive Lever

8. KoplingStarter/StarterClutch (Overrunning Clutch)Koplingstarterberfungsi untuk meneruskan momen putar armatur shaft kepada flywheelmelalui roda gigi pinion, sehingga flywheeldapat ikut berputar. Koplingstarterjuga berfungsi sebagai pengaman dariarmaturecoil(mengecah kerusakanstarter) bilamana putaran mesin yang tinggi cenderung memutarkan balik pinion gear. Koplingstarterakan melepaskan dengan sendirinya bila putaran flywheel(putaran mesin) lebih besar daripada putaran gear pinion (putaranstarter).

KoplingStarter

9. Gigi Pinion dan Helical SplineGigi pinion dan ring gear meneruskan daya putarstarterke mesin. helical spline mengubah daya putar dai motor ke tuas pinion dan menyebabkan perkaiatan dan pelepasan gigi pinion dengan ring gear lebih lembut.

Gigi Pinion Gear dan Helical Spline

10. Reduction Gear (*Tipe Reduksi)Reduction gear berfungsi meneruskan daya putar motor ke gigi pinion dan meningkatkan torsi/momen putar dengan mengurangi putaran motor. Daya yang dihasilkan berasio 1/3 sampai 1/4. Reduction gear biasanya dilengkapi dengan built-in overrunning clutch (koplingstarteryang menjadi kesatuan unit). Reduction gear terdiri dari tiga gigi, yaitu drive gear, idle gear, dan clutch gear.

Reduction Gear

11. Planetari Gear (*Tipe Planetari)Unit planetari gear pada motorstartertipe planetari berfungsi sebagai gigi pengreduksi, di mana meneruskan daya putaran dari armatur ke ring gear untuk memutarkan engkol mesin. Planetari gear juga berfungsi mereduksi putaranstarteruntuk meningkatkan momen putar/torsi.

JUDULDOSEN PENGAMPUH

1x tatap muka PROSES PENGUKURAN KOMPONEN MESIN BENSIN

Ir.Husin Bugis.M.si.

A. TujuanTujuan praktek motor bakar adalah sebagai berikut :1. Mahasiswa dapat mengenal jenis-jenis motor bakar bensin2. Mahasiswa fapat mengetahui komponen-komponen mesin bensin3. Mahasiswa dapat beekerja sama dalam kegiatan praktek dibengkel4. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dan kegunaan setiap komponen mesin bensin5. Mahsiswa dapat mengenal berbagai jenis alat ukur mesin bensin6. Mahasiswa dapat mengukur sendiri bagian mesin dengan menggunakan berbagai jenis alat ukur7. Mahasiswa dapat membaca hasil pengukuran dari suatu alat ukurB. Alat dan BahanAlat dan bahan yang digunakan dalam prose pengukuran adalah sebagai berikut :a. Alat1. Tool box

Digunakan untuk menyimpan berbagai kunci-kunci yang akan digunakan dalam praktek motor bakar.

2. Mikrometer sekrup

Digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda,mikrometer sekrup mempunyai 2 skala yaitu skala utama dan skala nonius.3. Jangka sorong

Untuk mengukur suatu benda dengan cara diapit,untuk mengukur sisi dalam suatu benda berupa lubang,megukur kedalaman dan ketebalan suatu benda4. Dial bore gauge

Digunakan untuk mengukur kerataan lubang blok silinder pada furing5. Dial indikator

Digunakan untuk mengukur keolengan atau keovalan suatu benda6. Treker katup

Digunakan untuk membuka klep dengan cara ditekan7. Fuller gauge

Digunakan untuk mengukur celah/kerapatan suatu bendab. Bahan 1. Poros engkol

2. Blok silinder

3. Noken as

C. Keselamatan kerja Ada beberapa tingkat keselamatan dalam kegiatan praktek motor bakar antara lain :1. Melaksanakan praktek sesuai dengan prosedur2. Memakai perlengkapan keselamatan kerja yang baik dan benar3. Melaksanakan praktek dengan tertib dan konsentrasi4. Menggunakan alat-alat praktek dengan baik dan benar

D. PROSES PENGUKURANA. Pengertian pengukuran Pengukuran adalah penentuan besaran,dimensi,atau kapasitas,biasanya terhadap suatu standar atau satuan pengukuran. Pengukuran tidak hanya sebatas kuantitas fisik,tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan seperti tingkat ketidak pastian atau indeks kepercayaan konsumen. B. Hasil-hasil pengukuranDalam praktikum motor bakar mahasiswa telah mengukur berbagai komponen mesin antara lain blok silinder,poros nok,poros engkol dan mendapatkan hasil-hasil pengukuran sebagai berikut : 1. Pengukuran kerataan permukaan blok silinder adalah sebagai berikut :

1. Kelengkungan terdapat pada lubang silinder no. 4 dan 22. Kelengkungan terdapat pada lubang silinder no. 1 dan 23. Kelengkungan terdapat pada lubang silinder no. 4 dan 24. Keadaan normal

2. Pengukuran pada metal duduk adalah sebagai berikut :

a. Metal duduk no.4 =52,46 mmb. Metal duduk no.3 =52,46 mmc. Metal duduk no.2=52,17 mmd. Metal duduk no.1=52,49 mme. Pada pangkuan pulley =52,5 mm3. Pengukuran pada metal jalan adalah sebagai berikut :a. Metal jalan silinder no.4 =44,33 mmb. Metal jalan silinder no.3 =44,17 mmc. Metal jalan silinder no.2 =45,35 mmd. Metal jalan silinder no.1 =44,20 mm4. Pengukuran diameter dalam silinder adalah sebagai berikut :

1. Melintang Diameter silinder no.1 =77-0,74 =76,26 mm Diameter silinder no.2 =77-0,74 =76,26 mm Diameter silinder no.3 =77-0,74 =76,26 mm Diameter silinder no.4 =77-0,74 =76,26 mm2. Memanjang Diameter silinder no.1 =77-0,75 =76,25 mm Diameter silinder no.2 =77-0,74 =76,26 mm Diameter silinder no.4 =77-0,75 =76,25 mm5. Pengukuran diameter poros nok adalah sebagai berikut :

a. Diameter poros nok no.3 = kedepan =0,03 mmKebelakang =0,1 mmb. Diameter poros nok no. 1 = kedepan =0,03 mmKebelakang =0,1 mmc. Diameter poros nok no.2 = kedepan = 0,08 mmKebelakang =0,01 mmd. Diameter poros nok no.4 = kedepan =0,06 mmKebelakang =0,02 mme. Diameter poros nok no.5 = kedepan =0,04 mmKebelakang =0,1 mm 6. Pengukuran ketinggian nok dengan mikrometer sekrup adalah sebagai berikut :

a. Poros nok 1, in = 37,6 mm, ex = 35,76 mmb. Poros nok 2, in = 37,2 mm, ex = 37,36 mmc. Poros nok 3, in = 37,16 mm, ex = 37,16 mmd. Poros nok 4, in = 37,13 mm, ex = 38,5 mm

JUDULDOSEN PENGAMPUH

1x tatap muka SISTEM PENGAPIAN MESIN BENSIN

Ir.Husin Bugis.M.si.

A. Tujuan Adapun tujan dari praktek motor bakar adalah sebagai berikut :1. Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen mesin serta cara kerjanya2. Mahasiswa dapat membongkar dan memasang sendiri komponen mesin3. Mahasiswa tahu tentang cara penyetelan celah platina dan pembongkarannya4. Mahasiswa dapat mengukur sendiri putaran mesin degan menggunakan alat ukur dwell meterB. Alat dan bahanBerikut adalah alat dan bahan yang digunakan dalam praktek motor bakar adalah sebagai berikut :A. Alat :1. Tool box

Digunakan untuk tempat penyimpanan berbagai jenis kunci dan alat-alat yang akan digunakan dalam pembongkaran komponen mesin.2. Tachometer/dwell meter

Digunakan untuk mengukur kecepatan,rotasi dari sebuah objek seperti alat pengukur dalam sebuah mobil yang mengukur putaran permenit (RPM) dari poros engkol atau bisa juga mengukur sudut putaran mesin dari dwell meter.3. Timing light

Berfungsi sebagai alat penyetel saat penyalaan yang paling tepat dalam proses pengapian ataupun dalam penyetelan platina B. Bahan :1. Distributor

Berfungsi arus bertegangan tinggi dari koil kebusi busi sesuai dengan dengan urutan pengapian pada busi-busi2. Platina

Berfungsi menghubungkan dan memutuskan arus pada rangkaian primer yang dikontrol oleh breaker cam pada poros distributorC. Keselamatan kerjaAdapun beberapa tingkat keselamatan kerja dalam kegiatan dalam kegiatan praktek dibengkel otomotif antara lain :a. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan praktek b. Melaksanakan praktek sesuai dengan prosedurc. Memakai perlengkapan kerja sesuai dengan prosedur d. Menggunakan alat-alat bengkel sesuai dengan kegunaannyae. Mengerjakan atau melakukan pembongkaran harus berkonsentrasi

D. Pengertian Sistem PengapianSistem pengapian adalah suatu sistem yang sangat penting didalam kendaraan yang berfungsi untuk membangkitkan percikan bunga api pada busi yang digunakan untuk membakar campuran udara dan bahan yang dikompresikan didalam ruang silinder.Pengukuran sudut dwellSudut dwell adalah sudut yang dibentuk oleh cam pada distributor saat kontak platina mulai menutup hingga membuka kembali.

Proses pemeriksaan sudut dwell dengan menggunakan tester dimana pada langkah pertama kita harus mengambil tester terlebih dahulu kemudian kita menyalakan mesin hingga putaran mesin mencapai 800 rpm kemudian kita memasang terlebih dahulu kabel tester berwarna merah (+) pada koil (-) yang berhubungan dengan distributor,setelah itu kita memasang kabel hitam (-) pada bodi kendaraan. Sebelumnya kita harus mengetahui bahwa sudut dwell yang yang ideal adalah 52 derajat kurang lebih 6 derajat,kemudian kita mendorong tombol tester kearah dwell kemudian kita mulai lihat hasilnya,apabila hasilnya 25 derajat maka harus dikalikan 2 (25*2) itulah cara pengukuran sudut dwell.A. Pemeriksaan dan penyetelan celah platina

Tujuan dari proses pemeriksaan dan penyetelan celah platina adalah agar,didalam proses memutuskan dan menghubungkan arus primer dengan efisien sehingga kendaraan dapat menyala atau hidup dengan stabil. Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses penyetelan celah platina :1. Jika platina terbakar atau berlubang maka platina harus kita ganti2. Dalam penyetelan celah platina dan pegas penahan celah blok ukurannya adalah 0,45 mm3. Stel celah udara dan antara rotor proyeksi koil celah udara 0,2-0,4 mmProses penyetelan celah platina,dimana kita terlebih dahulu menyiapkan fuller gauge dan obeng (-) kemudian kita membuka membuka tutup distributor dan juga rotor kemudian kita memutar pulley hingga mencapai top 1 agar celah platia bisa terbuka. Apabila celah platina sudah terbuka maka kita harus melonggarkan sekrup pada platina, kemudian menggunakan fuller dengan ukuran 0,45 mm dan meletakkannya dicelah platina. Usahakan dalam penyetelan celah platina harus jangan terlalu rapat ataupun terlalu longgar dan apabila terjadi maka mesin tidak akan hidup atau menyala.B. Pengecekan sistem pengapian Didalam pengecekan sistem pengapian kita harus menggunakan Timing Light yang berfungsi sebagai alat penyetel saat penyalaan yang paling tepat ataupun menyetel platina.

Berikut ini akan dijelaskan atau cara penyetelan atau pengecekan pada sistem pengapian dengan menggunakan timing light yang dimana pada langkah pertama kita menghubungkan kabel positif pada timing light pada terminal positif accu dan juga sebaliknya kabel negatif dengan terminal negatif.kemudian kita memasang penjepit timing light pada saklar timing light pada kabel busi no 1 kemudiakan kita menyalakan mesin dan apabila mesin sudah bunyi maka kita menyetel dengan cara menyalakan senter timing light pada pulley fanbelt samapai kelihatann garis putih pada pulley lurus dengan angka nol pada blok. Apabila belum kita bisa menyetel dengan cara memutar atau menggeser distributor hingga penyetelan sesuai dengan yang dimaksud. Itulah cara menyetel atau pengecekan sistem pengapian mesin dengan menggunakan timing light.CATATAN TAMBAHAN :Memeriksa dan menyetel celah Platina Sudut dwell dan celahPengapian11APRAlat dan Bahan: Fuller gauge Kunci T 12 Obeng + Dwell tester Timing lightMenyetel Celah Platina1) Siapkan alat dan bahan2) Lepas tutup distributor3) Periksa celah platina, jika terbakar parah atau berlubang, platina harus diganti4) Stel celah platina dan pegas penahan celah blok (ebonit platina) : 0,45mm

Memasang Timing Light dan Membaca saat Pengapian

Lihat nyala lampu strobo pada coakan/ tanda pada pully poros engkolStel saat Pengapiannya dengan memutar Distributor/ Delco

Pemeriksaan Sudut Dwell

5) Periksa sudut dwell dengan dwell tester sudut dwell: 52 26) Periksa saat pengapian dan stel putaran mesin pada putaran idle. Oktan selector harus distel pada posisi standar saat pengapian: pada 750+50 rpm, seri 2 K, 3 K, 4 K; 8 sebelum TMA7) Stel saat pengapian dan cocokkan tanda-tanda waktu dengan memutar body distributor saat pengapian mesin seri 2 K, 3 K, 4 K: 8 sebelum TMA8) Periksa cara kerja dari governor dengan ketentuan; rotor harus kembali sesaat setelah rotor diputar searah jarum jam dan dilepas9) Hidupkan mesin dan lepaskan selang vakum dari distributor. Tanda waktu berubah-ubah sesuai dengan putaran mesinDWELL TESTER DAN TACHOMETER

Dweel tester dan tachometer merupakan dua buah alat yang diasatukan. Penyatuan kedua alat ukur ini dimaksudkan agar dapat digunakan secara bersamaan untuk mengukur sudut dweel/ sudut cam sistem pengapian menggunakan dweel tester dan untuk mengukur putaran mesin atau RPM (Rotary Per Minute) menggunakan tachometer. Pengertian sudut dwell mengacu pada sudut pemutaran distributor selama kontak point tertutup. Sudut dwell harus diatur dengan benar sesuai spesifikasi pabrik, kalau tidak kerja system akan terganggu. Jika sudut dwell terlalu kecil (celah kontak point terlalu besar) koil pengapian mungkin tidak mendapat cukup waktu untuk membangkitkan medan magnit, yang akan menghasilkan tegangan sekunder yang lemah. Jika sudut dwell terlalu besar ( celah kontak point terlalu kecil ) tegangan induksi primer akan melompat diantara celah kontak point, bukannya mengisi kapasitor, collapsenya medan magnet pada coil menjadi lambat yang akan mengakibatkan tegangan scunder menjadi rendah. Keausan poros distributor atau mekanisme advancer dapat diidentifikasi dengan cara menaikkan putaran mesin atau memberikan kevacuuman yang berbeda pada unit vacuum dan mencatat variasi sudut dwell yang terbaca. Distributor yang memiliki perbedaan lebih dari 20 perlu diperbaiki.

Cara Kerja TachometerMetode untuk mengukur data kecepatan putar pada tachometer : 1. Diukur langsung pada potensiometer. 2. Menggunakan penurunan waktu yang diambil untuk setiap pilihan celah yang dilewati cahaya laser.Keadaan Overflow 1. Apabila kecepatannya terlalu lambat counter dapat mengalami overflow atau penghitungan yang dimulai dari nol lagi. 2. Untuk mengatasinya perlu ditambahi rangkaian tambahan yang memiliki one-shot (pemacu) tambahan.Macam-Macam Tachometer1. Tachometer optik2. Tachometer Rotor bergigi3. Tachometer DCPengoperasian Dwell Tester Sambungan meter listrik biasanya ke terminal negatif coil pengapian dan massa. Skala arus harus dipilih sesuai jenis dan jumlah silinder. Hidupkan engine dan perhatikan pembacaan meter. Bila diperlukan stel celah kontak point. Periksa kembali pembacaan dwell meter.Catatan: Selalu ikuti petunjuk penggunaan bila menggunakan dwell meter dimana sambungan setiap meter dapat berbeda pada berbagai engine. Sudut dwell pada system pengapian elektronik sudah tertentu dan tidak dapat disetel.

JUDULDOSEN PENGAMPUH

1x tatap muka PENGUKURAN (PEMBONGKARAN DAN PEMASANGAN KOMPONEN MESIN BENSIN)

Ir.Husin Bugis.M.si.

A. Tujuan :Tujuan dari peratek motor bakar dengan materi karburasi adalah :1. Mahasiswa dapat mengenal komponen-komponen karburator dan pompa bahan bakar2. Mahasiswa bisa saling bekerja sama dengan teman kerjanya,agar bisa saling mengetahui3. Mahasiswa dapat membongkar sendiri karburator dan membersihkan setiap komponen4. Mahasiswa dapat memasang kembali karburato sesuai dengan aturan dan penempatanya5. Mahasiswa bisa bertanggung jawab disetiap pengerjaanyaB. Alat dan bahan Adapun alat-alat dan bahan yang digunakan didalam praaktek motor bakar itu sendiri adalah sebagai berikut :Alat 1. Tool box

Digunakan untuk menyimpan berbagai jenis kunci-kunci yang akan digunakan didalam bengkel otomotif pada saat praktek2. Mikrometer sekrup

Digunakan untuk mengukur ketebalan atau diameter suatu benda, mikrometer juga mempunyai 2 skala yaitu skala utama dan skala nonius 3. Jangka sorong

Digunakan untuk mengukur mengukur suatu benda dengan dengan cara diapit/dijepit untuk mengukur sisi dalam suatu benda berupa lubang, serta mengukur kedalaman4. Treker katup

Digunakan untuk membuka klep/katup dengan cara menekan atau mendorong pegas pada katup5. Fuller

Untuk mengukur celah pada komponen mesin6. Kunci moment

Digunakan untuk mengencangkan baut pada kepala silinder dengan ketentuan ukuran/kekuata pengancingan yang sudah diatur dan sudah disetting.Bahan :1. Blok silinder

2. Kepala silinder

3. Torak/piston

4. Ring seher

5. Treker torak

C. Keselamatan kerjaAda beberapa tingkat keselamatan kerja dalam kegiatan praktek adalah sebagai berikut :1. Melaksanakan kegiatan praktek sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan2. Memakai perlengkapan keselamatan kerja yang baik3. Melaksanakan kegiatan praktek dengan tertib dan konsentrasi4. Menggunakan alat-alat dengan benar dan sesuai dengan kegunaanya5. Mendengar dan mengikuti instruksi dari pembimbing agar sesuai dalam kegiatan praktek

D. Pengertian PengukuranPengukuran adalah penentuan besaran,dimensi,atau kapasitas,biasanya terhadap suatu standar atau satuan pengukuran. Pengukuran tidak hanya sebatas kuantitas fisik,tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan seperti tingkat ketidak pastian atau indeks kepercayaan konsumen. Pengukuranadalah penentuanbesaran,dimensi, ataukapasitas, biasanya terhadap suatu standar atausatuan ukur. Pengukuran tidak hanya terbatas padakuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkatketidakpastian, atau indeks kepercayaan konsumen. Pengukuran ada beberapa macam alat yaitu: micro meter,jangka sorong,dial indikator,viler gauge dll.a. Langkah-langkah membongkar mesinBerikut adalah langkah-langkah membuka komponen mesin yang akan diukur, adalah sebagai berikut :

a. Pembongkaran kepala silinder1. Menyiapkan perlengkapan yang akan dipakai seperti tool box dan lain-lain2. Melepaskan penutup kepala silinder3. Melepaskan baut pada kepala silinder 4. Melepaskan gasket pada kepala silinder5. Melepaskan pushrod pada kepala silinder 6. Melepaskan rocker arm dan batang penghubung 7. Mengangkat kepala silinder atau melepaskannya8. Melepaskan busi

b. Pembongkaran blok silinder 1. Melepaskan carter atau penampung oli2. Melepaskan fly wheel 3. Melepasakn pulley fan belt dan komponen-komponennya,penghubung antar kepala silinder dan blok silinder4. Melepaskan noken as5. Melonggarkan baut toorak yang berhubungan dengan poros engkol6. Melepasakan torak7. Melonggarkan baut pada metal duduk pada poros engkol8. Melepaskan poros engkol

b. Proses pengukuranSetelah kita membongkar semua komponen utama pada mesin maka langkah berikut nya adalah kita akan melakukan pengukuran pada torak dan ring torak,berikut ini adalah hasil-hasil pengukurannya adalah sebagai berikut : a. Pengukuran diameter torak1. Memanjang (torak no.2)Bagian atas torak = 75,7 mmBagian bawah torak = 75,21 mmMelintang (torak no.2)Bagian atas torak = 75,9 mmBagian bawahh torak =75 mm2. Memanjang (torak no.3)Bagian atas torak = 75 mmBagian bawah torak = 75,13 mmMelintang (torak no.3)Bagian atas torak = 75,7 mmBagian bawah torak = 75,39 mm3. Memanjang (torak no.1)Bagian atas torak = 75,4 mmBagian bawah torak = 75 mmMelintang (torak no.1)Bagian atas torak = 75,14 mmBagian bawah torak = 75,4 mm4. Memanjang (torak no.4)Bagian atas torak = 75,8 mmBagian bawah torak = 75 mmMelintang (torak no.4)Bagian atas torak = 75,4 mmBagian bawah torak = 75 mm

b. Pengukuran celah ring torak

1. Celah ring torak no.1 = 0,40 mm2. Celah ring torak no.2 = 0,50 mm3. Celah ring torak no.3 = 0,40 mm4. Celah ring torak no.4 = 0,40 mmc. Pengukuran celah torak dengan ring seher

1. Celah torak no.1 = 0,05 mm2. Celah torak no.2 = 0,05 mm3. Celah torak no.3 = 0,04 mm4. Celah torak no.4 = 0,05 mmd. Mengukur ketebalan ring seher1. Ring seher no.1 = 2,20 mm2. Ring seher no.2 = 2,19 mm3. Ring seher no.3 = 2,20 mm4. Ring seher no.4 = 2,20 mm

c. Proses pemasangan komponen mesin Setelah proses pemasangan selesai maka kita harus memasang kembali komponen mesin berikut adalah proses atau langkah-langkah pemasangan komponen mesin adalah sebagai berikut :1. Memasang poros engkol pada blok silinder2. Memasang torak atau piston dengan menggunakan dengan menggunakan treker torak3. Memasang roda gila4. Memasang noken as dengan pulley5. Memasang carter oli6. Memasang kepala silinder 7. Memasang recker arm dan komponen-komponen kepala silinder8. Mengencangkan baut kepala silinder9. Memasang tutup kepala silinder

CATATAN TAMBAHAN :Membongkar mesinSetelah mesin diturunkan dari mobil, maka overhaul (membelah) mesin dapat dimulai dengan urutan langkah sebagai berikut.1. Melepas distributora. Cabut kabel busi.b. Cabut selang dari vacuum advance control canister (kanister kontrol pemaju vakum).c. Lepaskan mur penahan distributor dan cabut distributor dari kop silinder.2. Melepas pompa bahan bakara. Copot pipa bensin dari pompa bensin yang ke karburator.b. Lepaskan baut dudukan pompa bensin. Copot pompa bensin, insulator, dan gasketnya.c. Lepas penyumbat dan pendorong pompa dari balok silinder.3. Melepas kipas pendingin dan pulia. Lepas baut dudukan kipas pendingin dari boss pompa air.b. Lepaskan kipas bersama puli.4. Melepas pompa aira. Copot mur dudukan pompa air.b. Lepaskan batang/tangkai penyetel alternator.c. Lepas pompa air dan gasketnya.5. Melepas thermostata. Lepaskan baut dan cabut tutup thermostat bersama gasketnya.b. Copot thermostat.6. Melepas saluran isap dan kaburatorLepas mur-mur karburator dan saluran isap secara keseluruhan bersama gaskotnya.7. Melepas saringan olia. Lepas saringan oli dengan kunci yang pas.b. Lepaskan switch tekanan oli.8. Melepas poros kam dan kop silindera. Lepas baut-baut dan tutup tuas klep (rocker mm) dan gasketnyab. Cabut seal oli setengah Iingkaran dari ujung kop silinderc. Pasang alat penahan (SST) untuk menahan roda gila.d. Lepaskan mur dari ring, Iantas dorong gigi pemutar di tributor dan spaser dari poros kam. e. Lepaskan baut pengikat kop silinder dan tutup rantai timing.f. Kendorkan baut kop silinder dua atau tiga tahap sesuai urutan yang ditunjukkan gambar.g. Lepaskan rangkaian tuas klep.h. Tarik poros kam ke belakang agar lepas dari sproket poros kam.i. Buka sproket poros kam.j. Lepaskan kop silinder berikut gasketnya.Catatan :Bila poros kam saja yang dilepas, rantai timing harus ditahan menghadap ke atas agar sliper blade pada tensioner rantai tidak melejit dan penyetelan rantai terjadi sulit.9. Melepas katup dan per katup (kepala silinder dilepas)a. Gunakan sikat kawat halus dan motor bor untuk membersihkan kerak karbon dari ruang bakar.b. Gunakan SST seperti pada gambar dan tekanlah per katup.Catatan:Taruh panahan katup dudukan per atas, pegas katup dudukan per bawah, dan katup secara berurutan pada kotak bensin agar Iebih mudah merakitnya.c. Lepaskan penahan katup, dudukan per atas, per katup, dandudukan pcr bawah.d. Lepaskan katup.10. Melepas pull poros engkel (crankshaft pulley)a. Pasang SST untuk menahan roda gila.b. Lepaskan baut dan cabut puli dari poros engkol.11. Melepas kopling dan roda gilaa. Pasangkan SST untuk menahan roda gila.b. Lepaskan baut dan lepas tutup kampas kopling (matahari) dan kampas kopling.Catatan :Kampas kopling jangan kena oli atau gemuk. c. Lepaskan baut-baut dan copot roda gila dari poros engkold. Lcpaskan SST.12. Melepas bak olia. Balikkan blok silinder. b. Lepaskan baut-baut dan lepaskan oli bersama gasketnya.13. Melepas taplsan oli Lepaskan baut-baut dan tapisan oli beserta gasket.14. Melepas tutup rantai timinga. Lepaskan baut, tutup rantai timing, dan gasketnya.b. Lepaskan oli slinger dari poros engkol.15. Melepas tensioner dan panahan getaran rantaia. Lepaskan baut dan Iepaslah pemandu rantaib. Lepaskan pula baut dan penahan getaran rantai.16. Melepas sprokef dan rantai pompa olia. Lepaskan penyetel rantai.b. Lepaskan mur dan ring pada sproket pompa oli.c. Cabut sproket pompa oli, sproket poros engkol, dan rantai penggerak secara keseluruhan.17. Melepas pompa olia. Lepaskan baut dan tutup pompa.b. Lepaskan motor dan poros dari blok silinder.18. Melepas sprokei poros engkol dan rantai timinga. Lepaskan spaser (ganjal), sproket poros engkol, dan tutupdari pores engkol.b. Lepaskan pasak sproke pada poros engkol.19. Melepas piston dan setang piston.a. Lepas baut dan tutup setang piston.Catatan:Jangan merusakkan crankpin dengan setang piston. Hati-hati waktu melepasnya. b. Tekan piston dan setang piston ke luar dari blok silinder. Gunakan gagang palu untuk mendorongnya ke luar sampai ring piston lepas dari silinder.c. Tekatl pasak piston keluar dengan SST.Perhatikan:Jaga piston dan pasaknya diletakkan berurutan untuk setiap silindernya agar mudah memasangnya.20. Melepas poros engkola. Lepaskan baut dudukan tutup metal duduk (main bearing).b. Lepaskan tutup metal duduk belakang dengan SST. Keluarkan thrusnwashernya. nomer urutan ( dengan sistem melingkar/ obat nyamuk ). (Perhatikan gambar).6. Lepas kepala silinder dari blok silinder, jika ternyata masih sukar saat melepas/ mengangkat kepala silinder, masukkan sebuah obeng diantara kepala silinder dan blok silinder lalu diungkit. (perhatikan gambar). c. Lepas tutup metal lainnya.d. Lepas seal oli dari poros engkol belakang.e. Lepas poros engkol.PEMBONGKARAN KEPALA SILINDER1. Lepas kabel busi dengan menarik pada sepatu kabel, jangan menarik pada kabelnya karena dapat merusak kabel busi.2. Lepas tutup kepala silinder.3. Kendorkan baut - baut penunjang penumbuk katup secara bertahap, tiga atau empat kali, berdasarkan urutan momen. (perhatikan gambar)4. Lepas pushrood dan tempatkan pushrood berdasarkan urutan yang benar sesuai dengan urutan pada tiap- tiap katup silinder agar tidak tertukar posisinya, hal itu dikarenakan keadaan pushrood pada tiap - tiap katup berbeda - beda. Bila perlu beri nomer pada tiap- tiap pushrood dengan menggunakan kertas stiker.5. Kendorkan baut - baut kepala silinder secara bertahap dua atau tiga kali, sesuai dengan 7. Lepas katup dan pegas katup dari kepala silinder, dengan cara dipress/ ditekan dengan alat pembuka katup (spring valve compresser) lalu buka kunci penahan pegas. Setelah kunci terlepas, maka lepas spring valve compressor secara hati - hati agar pegas tidak meloncat, kemudian lepas katup dan pegas katup dari kepala silinder.Adapun yang utama dengan berurutan adalah sebagai berikut :

1. Blok Silinder, merupakan bentuk dasar dari mesin dan pada blok silinder ini terdapat beberapa buah silinder mesin, pada tiap silinder terdapat sebuah torak/piston yang dipasangkan pada salah satu ujung batang piston, sedangkan ujung piston yang lain berhubungan langsung dengan poros engkol/crank shaft, maka dengan demikian gerak naik turunnya piston dapat menggerakan poros engkol. Sedangkan dibagian atas kepala silinder pada bagian dalamnya berbentuk sebuah ruang bakar dan dilengkapi dengan katup-katup hisap dan buang.

Blok silinder biasanya terbuat dari besi tuang/cor tetapi ada pula yang terbuat dari paduan almunium dengan tujuan untuk mengurangi berat serta menambah panas radiasi. Beberapa silinder disusun pada blok silinder, bagian atasnya ditutup dengan kepala silinder sedangkan bagian bawah blok silinder membentuk ruang engkol untuk penempatan dan pemasangan kelengkapan, seperti dinamo starter (untuk start awal gerak poros engkol, alternator, pompa bensin serta distributor.

2. Silinder, merupakan bagian yang memindahkan tenaga panas ke tenaga mekanik dan untuk tujuan ini piston bergerak naik memadatkan gas. Untuk memperoleh tenaga maksimum ataupun optimum diusahakan tidak terdapat kebocoran-kebocoran pada gas-gas yang dibakar diantara piston dan silinder. Gesekan dan keausan diusahakan seminim mungkin yang diakibatkan oleh gerakan-gerakan meluncur dari piston. Untuk memperkecil hal ini, dinding silinder diperkeras dengan besi tuang/cor, atau dengan diberikan khrom pada dinding-dinding silinder untuk membatasi keausan tadi. Jika dinding silinder telah aus .. maka perbaikan yang dilakukan adalah dengan mengebor kembali dinding silinder dengan bore tune, sehingga silinder ruang menjadi lebih besar maka membutuhkan piston/torak juga lebih besar karena bertambahnya diameter ukuran silinder (berhubungan dengan kecepatan pada saat dragrace, dimana ruang silinder dan piston semakin besar dibutuhkan suplay bahan bakar lebih besar sehingga digunakan karburator minimal 2 barrel atau 4 barrel) Untuk menghindari semakin tipisnya dinding dalam dan dinding luar silinder (ketebalan silinder) maka sebaiknya dinding dalam diberikan pelapis khrom sehingga permanen karena meminimalisasi keausan .. dan piston bisa dipertahankan tidak memerlukan penggantian piston yang lebih besar.

3. Bak engkol (karter), terletak dibawah blok silinder digunakan sebagai penampung oli mesin yang terbuat dari baja press. Pada karter ini juga dilengkapi ventilasi untuk menghubungkan ruang dalam dengan udara luar. Karter dibaut dibawah bak engkol dan diantaranya diberikan gasket (pelapis karet) untuk menghindari kebocoran pada sambungan tersebut sehingga oli mesin tidak bocor merembes keluar.

4. Kepala Silinder, dibaut dengan blok silinder dibagian atas dan diantaranya juga diberikan gasket, terdapat lubang-lubang untuk pemasangan busi dan mekanik katup yang dilengkapi pada mesin. Kepala silinder pada umunya dibuat dari besi tuang campuran almunium untuk membatasi pemuaian. Juga dilengkapi mantel pendingin yang berhubungan denga blok silinder untuk memberikan pendinginan pada katup-katup dan busi-busi.

5. Torak/piston, komponen ini wajib mempunyai sifat tahan terhadap tekanan dan suhu tinggi dan dapat bekerja dengan kecepatan tinggi. Kepala piston umumnya mempunyai permukaan yang datar tetapi ada pula yang cembung atau cekung. Pada bagian atas torak terdapat 2-3 celah untuk pemasangan pegas-pegas piston. Bahan dasar piston adalah campuran besi tuang dan aluminium karena ringan dan mempunyai penghantar panas yang baik. Paduan yang tidak seimbang akan berakibat buruk dimana pada suhu yang sangat tinggi akan membuat piston memuai dan berubah bentuk.Oleh sebab itu dijumpai diameter bagian atas torak agak lebih kecil dari bagian bawahnya, dimanadalam keadaan suhu tinggi maka bagian atas dan bawah akan menjadi sama besar.

- Antara piston dan dinding harus diberikan kerenggangan tertentu karena adanya pemuaian pada waktu mesin bekerja yang mana disebut renggang piston/torak. Bila terlalu besar maka akan terjadi kebocoran gas yang keluar dan minyak oli mesin akan masuk ke ruang piston dan silinder, sehingga suara piston berisik.Bisa dilihat/dibuktikan jika asap kenalpot (gas buang) terdapat asap putih ... berarti kemungkinan oli mesin ikut terbakar karena terlalu besar keranggangan ini.Bila terlalu kecil akan menimbulkan gesekan yang akan lebih besar sehingga pelumasan tidak sempurna.

- Pena piston, berguna untuk menghubungkan piston dengan ujung batang piston, berbentuk pipa untuk mengurangi berat dan pada kedua sisinya disangga oleh bos-bos yang terdapat pada piston.- Pegas piston, berguna untuk perapat dan menjaga agar gas-gas tidak keluar selama langkah kompresi dan langkah kerja dalam ruang bakar. Dan juga untuk mengikis oli pelumas dari dinding silinder, mencegah oli masuk ke ruang bakar. Umumnya terbuat dari besi cor khusus dan diberi potongan untuk memudahkan pemasangan ke dalam alur pegas yang terdapat pada piston. Diameternya sedikit lebih besar dari diameter piston, dan setelah terpasang maka kekenyalan pegas piston ini menekan dinding silinder.

6. Batang piston, adalah komponen/part yang menghubungkan piston dengan poros engkol/crankshaft dibuat dengan bentuk "I" , terbuat dari baja spesial.

7. Poros engkol/crankshaft, mempunyai tugas penting yaitu mengubah gerakan lurus piston yang berada dalam silinder pada gerak kerja menjadi gerak putar dengan melalui batang-batang piston serta menjaga pergerakan piston dalam lengkah-langkah selanjutnya. Poros engkol terdiri dari pusat putaran dimana pada pena engkol dipasangkan batang piston. Bagian ujung depan poros engkol dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan pemasangan gigi pengatur (timing gear) yang berfungsi untuk menggerakan sumbu nok dan puli untuk menggerakan pompa air/alternator (waterpump). Sedangkan bagian ujung belakang dipasangkan dengan flens untuk pemasangan roda penerus (roda gila).8. Roda penerus/flywheel, merupakan piringan yang terbuat dari besi tuang dan dibaut pada ujung belakang poros engkol. Dimana poros engkol hanya mendapatkan tenaga putaran dari langkah kerja saja, agar supaya dapat bekerja pada langkah yang lainnya maka poros engkol harus dapat menyimpan day putaran yang diperolehnya. Bagian yang menyimpan tenaga putaran ini adalah roda penerus yang juga dilengkapi dengan gigi ring yang dipasangkan di bagian luar untuk perkatian dengan starter pinion.

JUDULDOSEN PENGAMPUH

1x tatap muka MendiagnosaKerusakan(Karburator)Ir.Husin Bugis.M.si.

A. Tujuan Tujuan dari peratek motor bakar dengan materi karburasi adalah :6. Mahasiswa dapat mengenal komponen-komponen karburator dan pompa bahan bakar7. Mahasiswa bisa saling bekerja sama dengan teman kerjanya,agar bisa saling mengetahui8. Mahasiswa dapat membongkar sendiri karburator dan membersihkan setiap komponen9. Mahasiswa dapat memasang kembali karburato sesuai dengan aturan dan penempatanya10. Mahasiswa bisa bertanggung jawab disetiap pengerjaanya

B. Alat dan bahanAlat dan bahan yang digunakan dalam proses pembongkaran karburator dan pompa bahan bakar adalah sebagai berikut :a. Alat 1. Tool box

Digunakan untuk menyimpan berbagai jenis-jenis kunci yang akan digunakan dalam pembongkaran.

b. Bahan 1. Karburator

Berfungsi untuk mengkarburasikan udara dan bahan bakar kedalam ruang bakar sehingga bisa terjadi proses pembakaran didalamnya.2. Bateray

Berfungsi sebagai sumber arus untuk menghidupkan mesin atau engine stand yang akan di praktek3. Engine stand

Sebagai media praktek untuk dilakukan pembongkaranC. Keselamatan kerjaAda beberapa tingkat keselamatan kerja dalam kegiatan praktek adalah sebagai berikut :6. Melaksanakan kegiatan praktek sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan7. Memakai perlengkapan keselamatan kerja yang baik8. Melaksanakan kegiatan praktek dengan tertib dan konsentrasi9. Menggunakan alat-alat dengan benar dan sesuai dengan kegunaanya10. Mendengar dan mengikuti instruksi dari pembimbing agar sesuai dalam kegiatan praktek

D. Pengertian Karburator

Karburator adalah komponen pada sistem bahan bakar yang berfungsi untuk mencampur bensin dengan udara dengan menggunakan perbandingan tertentu. Karburatoryaitu alat yang dipakai untuk mencampurkan angin serta bahan bakar yang menuju ke area bakar (combustion chamber) sesuai sama dengan keperluan mesin. Karburator ini di pakai pada type mesin pembakaran dalam. Dalam perubahannya karburator waktu ini telah tidak sering di pakai pada kendaraan, waktu ini umumnya kendaraan memakai system EFI (Electronical fuell injection). Lantaran sistem EFI ini lebih efektif di bandingkan dengan karburator konvensional, di karenakan EFI telah terkomputerisasi.Dalam pengoperasiannya Karburator mesti dapat untuk : Mengatur aliran angin yang masuk ke dalam area bakar Menyalurkan aliran bahan bakar sesuai sama dengan adanya banyak angin yang masuk Dapat mencampurkan angin serta bahan bakar sesuai sama keperluan mesinTak hanya yang di atas karburator juga mesti dapat bekerja dalam situasi : Start mesin dalam situasi dingin Start mesin waktu mesin panas Langsam atau jalan dalam putaran rendah Akselerasi saat tiba-tiba gas terbuka Kecepatan tinggi waktu gas terbuka penuh Kecepatan stabil waktu gas terbuka sebagianKarburator memang sangat penting dalam kendaraan bermotor, karena karburator dapat mengatur akselerasi kecepatan kendaraan pada berbagai tingkat beban dan kecepatan, kemudian dapat memudahkan mesin untuk hidup, dan juga memberikan tenaga yang besar pada mesin kendaraan dan juga bekerja dengan ekonomis.Fungsi kerja pada karburator ialah pada waktu zuiger bergerak dari TMA ke TMB didalam langkah hisap, maka pada ruangan silinder terjadi pembesaran ruangan sehingga menimbulkan kehampaan pada ruang bakar atau ruang silinder. Kehampaan ini mengakibatkan udara yang ada diluar karburasi terhisap masuk melalui filter kemudian masuk melewati bagian karburator. Bensin yang ada di dalam karburator ukit terhisap bersama udara melalui nozzle sehingga membentuk partikel-partikel kecil yang bercampur udara yang disebut dengan Gas. kemudian gas tersebut masuk kedalam ruang Silinder. Besar lubang pada nozzel dapat diatur oleh sebuah jarum yang kebanyakan orang menyebutnya jarum skep atau bahasa tehniknyathrottle valve. jadi jarum ini fungsinya mengatur jumlah bensin yang keluar dari mulut nozzel. berikut contoh gambar cara kerja pada karburasi.Adapun bagian-bagian yang wajib kita ketahui dari karburator yaitu antara lain :

1.Tutup jarum skep berfungsi untuk menghubungkan jarum sekep dengan olor gas yang menggerakkan jarum skep naik turun ketika gas di tarik.2.kancing jarum skep berfungsi untuk mengancing jarum skep dengan skep ( throttle valve ) agar jarum tidak terlepas dari skep ketika skep digerakkan.3.Jarum skep berfungsi untuk mengatur jumlah bensin yang keluar dari mulut nozzle.4.Skep berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya udara yang masuk kedalam ruang karburasi.5.Ruang jarum skep / pipa saluran udara6.Baut pengatur udara berfungsi untuk mengatur udara agar mesin stasioner7.Nozzle / main jet berfungsi untuk jalur keluarnya bensin dari tampungan bensin keruang bakar.8.Jarum pengapung ( needle valve ) berfungsi untuk mengatur masuknya bensin dari tangki bensin keruang karburasi.9.Pengapung berfungsi untuk mengatur membuka dan menutupnya jarum pengapung dari pipa saluran bensin keruang karburasi. Prinsip kerjanya adalah ketika ruang karburasi dalam keadaan kosong maka pengapung tersebut akan bergerak turun yang di sebabkan oleh gaya grafitasi. Sehingga jarum pengapung akan bergerak turun sehingga mengakibatkan saluran bensin terbuka kemudian bensin akan masuk kedalam karburasi. Setelah karburasi tersebut penuh maka secara otomatis pengapung akan bergerak naik dan mendorong jarum pengapung keatas yang mengakibatkan tersumbatnya saluran bensin dari tangki.10.Engsel atau kancing pengapung11.Chuke berfungsi untuk memperkecil tekanan udara yang masuk keruang bakar.12.Tampungan bensin berfungsi menampung bensin yang mengalir dari tangki bensin13.Filter dan kran bensinE. Sistem kerja karburator

Cara kerja pada karburator adalah ketika mesin dalam keadaan hidup (langsam), bensin dari float camber ( tampungan bensin) masuk ke dalam lubang kecil pada jet stationer (spoeyer langsam), masuknya bensin kedalam spoeyer ini diakibatkan karena perbedaan tekanan udara antara tekanan udara pada float chamber dengan tekanan udara pada venturi. Untuk menyempurnakan komposisi campuran bensin dan udara pada saat mesin berputar lambat, maka pada karburator dibuat sebuah lubang yang menembus dari bagian belakang karburator sampai ketempat spoeyer langsam. lubang yang menembus karburator sampai kebagian spoeyer ini dinamakan airbleeder.Air bleeder dapat disetel oleh sebuah baut yang biasa dikenal dengan baut pengatur angin. Setelah bensin yang masuk pada sepoeyer langsam bercampur dengan udara yang masuk dari lubang air bleeder, kemudian keluar pada sebuah lubang yang disebut Idle port. Posisi idle port ini berada dimuka nozzle utama, alasan mengapa idle port di tempatkan lebih dekat pada mesin adalah disebabkan pada saat langsam putaran mesinnya lambat dan aliran udara tidak terlalu cepat yang disebabkan posisi throttle valve diam.Ketika mesinnya dalam putaran tinggi, bensin keluar dari nozzle yang dilengkapi dengan jarum needle ( jarum skep ). Jika pada saat mesin langsam yang mengatur komposisi campuran bensin dengan udara adalah baut pengatur udara, sedangkan pada saat putaran mesinnya tinggi yang mengatur campuran adalah jarum skep bersama katup skep. Seperti halnya air bleeder pada spoeyer langsam, spoeyer utama inipun dilengkapi dengan air bleeder yang lubangnya menembus dari bagian belakang karburator sampai ke bagian sepoeyer utama, hanya air bleeder untuk spoeyer utama ini tidak dilengkapi dengan alat penyetel.Tinggi rendah perputaran pada mesin dapat diatur pada jarum skep yang bisa kita kendalikan dengan cara menarik dan mengulur handle Gas pada stang motor.E. Komponen Komponen Dari Karburator, Dan Fungsi Dari Masing Masing Komponen Karburator

a.Ruang Bahan Bakar.Semua karburator memerlukan suplai bahan bakar yang selalu stabil.penyuplaian bahan bakar (dari tangki) akan dikendalikan oleh pelampung. Pelampung berfungsi untuk mengatur/ mengontrol pergerakan jarum pelampung bedarkan jumlah bahan bakar yang terdapat didalam ruang bahan bakar. Jarum pelampung berfungsi untuk menutup dan membuka seluran bahan bakar dari tangki. Bila jumlah bahan bakar di ruang bahan bakar telah mencapai ketinggian tertentu, maka jarum pelampung akan menutup saluran dan sebaliknya, bila bahan bakar telah berkurang maka pelampung akan turun dan jarum pelampung akan membuka saluran bahan bakar dari tangki.b.Choke valveChoke valve berfungsi untuk memperkaya campuran bahan bakar, terutama pada saat engine dalam keadaan dingin. Untuk menghsilkan campuran yang kaya, pada saluran masuk dipasang sebuah piringan (choke) yang dapat menutup saluran melalui saluran utama. Pada saat choke valve ditutup, kevakuman yang terjadi disaluran udara masuk akan memaksa bahan bakar lebih banyak keluar dari ruang bahan bakar sehingga campuran menjadi kaya.c.Piston Valve (Thorttle Valve).Secar umum piston valve mengatur besar kecilnya saluran venturi, tetapi kalau kita lihat lebih jauh lagi, piston valve mengatur jumlah gas bahan bakar yang masuk kedalam silinder engine. Dilihat dari sisi ini maka fungsi piston valve adalah:merubah putaran engine.Mempertahankan kecepatan engine (kendaraan) pada beban yang berbeda.Piston valve dilengkapi dengan jarum skep (jet needle) yang berfungsi untuk mengatur jumlah bahan bakar yang keluar dari saluran utama (main jet). Jarum skep ini memilii beberapa posisi pengaturan yang dapat digunakan untuk menambah atau mengurangi pengeluaran bahan bakar dari saluran utama.

d.Main Jet.Main jet berfungsi untuk menyuplai kebutuhan bahan bakar yang sesuai pada semua tingkat keepatan engine putaran tinggi. Hal ini dimungkinkan oleh perubahan posisi piston valve. Semakin tinggi posisi piston valve, maka semakin tinggi jarum skep terangkat, karena bentuk jarum yang tirus, maka semakin besar celah antara main jet dengan jarum skep, maka semakin banyak bahan bakar yang akan keluar dari ruang bahan bakar.e.Slow Jet.Saluran ini berfungsi untuk menyuplai bahan bakar kedalam silinder engine pada saat engine dalam kondisi putaran langsam. Pada kondisi ini pison valve dalam keadaan menutup rapat.f.Piston Valve Screw.Sekrup ini berfungsi untuk mengatur besar kecilnya posisi piston valve (gas) pada saat engine putaran langsam.g.Pilot Screw.Secrup ini berfungsi untuk mengatur jumlah aliran udara yang masuk ke ruang silinder sehingga diperoleh campuran yang tepat pada saat engine putaran langsam.h.Pompa Akselerasi.Pompa akselerasi berfungsi untuk menambah jumlah bahan bakar saat engine mengalami perubahan kecepatan putaran, dari putaran rendah ke putaran tinggi. Penambahan bahan bakar ini diperlukan, sebab pada saat piston valve terangkat kevacuman akan turun sehingga suplai