laporan pelaksanaan good corperate governance … filepengaruh / tekanan dari pihak manapun. 5)...
TRANSCRIPT
DAFTAR ISI
Daftar Isi i
Pendahuluan 1
Kode Etik 2
Penerapan Manajemen Risiko Sebagai Penunjang Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan 5
Self Assesment Penerapan Tata Kelola Perusahaan 10
Pelaksanaan Tata Kelola Selama Tahun 2018 14
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 15
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 28
Laporan Pelaksanaan Tugas Komite Tahun 2018 36
Penanganan Benturan Kepentingan 48
Penerapan Fungsi Kepatuhan 48
Penerapan Fungsi Audit Intern 52
Penerapan Fungsi Audit Ekstern 54
Fungsi Manajemen Risiko Termasuk Pengendalian Intern 54
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Debitur Inti 57
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan
Tata Kelola dan Pelaporan Intern 58
Rencana Strategis Bank 63
Kesimpulan Umum Hasil Self Assesment Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Bank SulutGo tahun 2017 70
Penutup 75
1
I. PENDAHULUAN
Dinamika perkembangan industri perbankan yang sangat pesat, serta diikuti dengan
kompleksitas kegiatan usaha bank mengakibatkan terjadinya peningkatan eksposur risiko
bank.untukitu dibutuhkan suatu tatanan yang baik dalam mengelola perusahaan dengan
menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability),
pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran
(fairness). Tatanan tersebut adalah Penerapan Tata Kelola yang baik, sebagaimana yang
dipersyaratkan[ Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.03/2016 Tentang
Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum.
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan berasaskan pada 5 (lima) prinsip dasar yakni:
1) Transparansi (transparancy), yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang
material dan relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan
keputusan.
2) Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggung
jawaban organ bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif.
3) Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kesesuaian pengolahan bank dengan
peraturan perundang-undagan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolahan bank
yang sehat.
4) Independensi (independency), yaitu pengelolaan bank secara profesional tanpa
pengaruh / tekanan dari pihak manapun.
5) Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak
stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Dalam rangka mendukung dan mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan, Bank SulutGo berupaya mengimplementasikan pelaksanaannya secara
menyeluruh dan berkesinambungan dalam setiap aktifitas kegiatan operasional oleh seluruh
tingkatan atau jenjang organisasi yakni seluruh pengurus dan karyawan Bank mulai dari
Dewan Komisaris, Direksi dan sampai pada pegawai tingkatan paling bawah.
Penerapan Tata Kelola pada tahun 2018 diarahkan pada komitmen terhadap upaya
perbaikan penerapan Tata Kelola PT. Bank SulutGo yang disarankan oleh pihak Otoritas
Jasa Keuangan (OJK)dan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mencakup upaya pemantapan
Prudential Banking, fungsi Kepatuhan Bank terhadap ketentuan yang berlaku, penanganan
benturan kepentingan, penerapan fungsi audit, penerapan manajemen risiko serta
transparansi kondisi keuangan bank. Diharapkan komitmen tersebut akan semakin
2
memperkuat implementasi Tata Kelola Perusahaan dan memperbaiki kualitas komposit Tata
Kelola PT. Bank SulutGo, sehingga pada akhirnya Tata Kelola PT. Bank SulutGo menjadi
suatu budaya Tata Kelola Perusahaan yang berkembang dan dinamis.
II. KODE ETIK
Menciptakan perilaku bisnis yang etis dan layak merupakan suatu keharusan di dalam
industry perbankan sehingga dibuatlah Kode Etik yang merupakan norma-norma yang harus
dipatuhi oleh setiap pengurus dan pegawai bank dalam menjalankan tugasnya. Penerapan
kode etik secara konsisten dan berkesinambungan pada semua hubungan, baik pelanggan,
mitra, dan pihak lain diluar bank akan tercipta lingkungan kerja yang kondusif bagi
keberhasilan pegawai dan bank.
Salah satu upaya pelaksanaan kode etik adalah bank mengikuti dan tunduk pada seluruh
Undang-Undang Pemerintah, Peraturan yang berhubungan dengan bisnis. Kode Etik menjadi
acuan bagi organ bank dan semua pegawai dalam menerapkan nilai-nilai (values) dan etika
bisnis sehingga menjadi bagian dari budaya bank.
Setiap bank harus memiliki nilai-nilai bank (corporate values) yang menggambarkan
sikap moral bank dalam pelaksanaan usahanya. Untuk dapat merealisasikan sikap moral
dalam pelaksanaan usahanya, bank harus memiliki rumusan etika bisnis yang disepakati oleh
organ bank dan semua pegawai.
Pelaksanaan etika bisnis yang konsisten dan berkesinambungan akan membentuk budaya
bank yang merupakan manifestasi dari nilai-nilai bank. Nilai-nilai dan rumusan etika bisnis
bank perlu dituangkan dan dijabarkan lebih lanjut dalam pedoman perilaku agar dapat
dipahami dan diterapkan. Nilai-nilai bank merupakan landasan moral dalam mencapai visi
dan misi bank yang merupakan nilai-nilai universal antara lain adalah terpercaya, adil dan
jujur.
Tujuan dari Pernyataan Etika Bisnis adalah :
Meningkatkan kepedulian dan memberikan panduan bagi manajemen dan pegawai di bank
dalam melakukan kegiatan keseharian dan dalam membuat keputusan bisnis.
Memacu kepedulian terhadap isu etika dan aksi perlawanan dalam keseharian aktivitas
bisnis dan menjunjung nilai seperti kepercayan, keterbukaan, kejujuran, dan akuntabilitas
dalam setiap kesepakatan.
Mempromosikan dan menjaga standar etika, patuh pada Undang-Undang, Peraturan,
menghormati kebudayaan lokal dan nasional.
Membangun kerangka kerja bagi perilaku profesional dan bertanggung jawab untuk
berprestasi bagi semua individu di bank.
Menanamkan kejelasan dan prinsip-prinsip realistis atau nilai yang diberikan kepada
manajemen, pimpinan dan pegawai dalam memformulasikan dan mengimplementasikan
3
kode etik, penghargaan klien dan best practices, membuatnya sebagai bagian dari Budaya
Bank.
Ruang lingkup pedoman ini meliputi hubungan-hubungan Bank dalam berperilaku
terhadap stakeholder dan juga mengatur pedoman etika dan perilaku lingkungan secara
internal maupun eksternal.
1. Etika dan Perilaku Komisaris
Dalam hubungannya dengan penerapan Fungsi Kepatuhan, Komisaris harus:
a. Memahami fungsi Kepatuhan dan melaksanakannya sebagai contoh perilaku bagi
Pegawai.
b. Menghindari timbulnya benturan kepentingan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
c. Menjaga keamanan dan kerahasiaan informasi bank.
2. Etika dan Perilaku Direksi
Dalam hubungannya dengan penerapan Fungsi Kepatuhan, Direksi harus:
a. Memahami fungsi Kepatuhan dan melaksanakannya sebagai contoh perilaku bagi
Pegawai.
b. Menghindari timbulnya benturan kepentingan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
c. Menjaga keamanan dan kerahasiaan informasi Bank.
3. Etika dan Perilaku Pegawai
a. Pegawai dalam Bank:
1) Pegawai harus senantiasa menjunjung tinggi etika bisnis yang berlaku umum dan
tata nilai bank dalam tugasnya sehari – hari.
2) Pegawai wajib mendahulukan kepentingan bank dari pada kepentingan golongan,
pribadi, keluarga, kerabat.
3) Setiap pegawai wajib menjaga harta milik dan nama baik bank.
4) Pegawai wajib bersikap, berperilaku baik dan menjaga kesopanan didalam ataupun
di luar Bank.
5) Pegawai wajib menerima penempatan tugas, melaksanakan perjalanan dinas,
rotasi dan mutasi berdasarkan Perintah/Keputusan Direksi atau atasan yang
berwenang.
6) Pegawai wajib memegang rahasia jabatan, yaitu rahasia yang berkaitan dengan
tugas dan jabatannya, baik yang berupa dokumen tertulis, rekaman suara ataupun
perintah / pernyataan lisan dari atasannya.
4
7) Pegawai wajib mengerahkan segala daya dan upaya dalam melaksanakan tugas
jabatan yang diserahkan kepadanya.
8) Pegawai wajib mentaati aturan-aturan yang berlaku di bank.
9) Pegawai wajib mematuhi isi Perjanjian Kerja Bersama.
10) Pegawai wajib berada di tempat tugas dan melaksanakan tugasnya pada hari dan
jam kerja yang ditentukan, kecuali sementara menjalankan tugas kedinasan Bank
di luar tempat tugasnya.
b. Hubungan kerja antar pegawai dalam Bank:
1) Pegawai wajib membina kerjasama yang positif dan produktif serta saling
menerima dan menghargai didasari ketulusan dan itikad baik.
2) Atasan wajib memberikan panutan, arahan, dan bimbingan atas perilaku dan
kinerja pegawai yang berada didalam supervisinya.
3) Pegawai wajib melaporkan kepada atasannya setiap terjadi kecurian atau
kehilangan harta milik Bank yang diketahuinya dalam waktu 2 x 24 jam.
4) Saling menghargai, mendorong semangat, dan membina kerjasama dalam tugas
dan tanggung jawab masing – masing pegawai.
5) Meningkatkan integritas, keterbukaan, dan hubungan yang harmonis.
4. Kebijakan Akuntansi dan Keuangan
Semua informasi yang berhubungan dengan Laporan Keuangan, catatan dan laporan
lainnya harus dibuat dengan akurat, lengkap dan sejujur-jujurnya sesuai dengan transaksi
Bank. Direksi dan pegawai lain yang ikut serta dalam persiapan dokumen-dokumen bank
diharuskan untuk memastikan bahwa dokumen tersebut dibuat dengan jelas, lengkap, akurat
dan dapat dimengerti oleh pihak lain.
Seluruh transaksi bank harus dilakukan otorisasi oleh manajemen dan sesuai ketentuan
yang berlaku.
Pemusnahan dokumen bank harus sesuai dengan prosedur dan memenuhi peraturan
perundangan yang berlaku.
5. Keterbukaan dan Kerahasiaan Informasi
Kewajiban dan larangan dalam hal memelihara Keterbukaan dan Kerahasiaan Informasi
adalah :
a. Pegawai harus menjaga agar informasi Bank selalu memenuhi karakteristik mudah
dipahami, relevan, penting serta dapat diandalkan.
b. Pegawai harus memperlakukan informasi sesuai dengan klasifikasi informasi.
c. Pengungkapan informasi hanya dapat dilakukan melalui media yang telah ditentukan
sesuai kebijakan bank dan Bagian Sekretariat/Pejabat yang ditunjuk.
5
6. Benturan Kepentingan
a. Pegawai dalam melakukan aktivitas bisnis Bank harus selalu menghindari terjadinya
benturan kepentingan dan selalu mengutamakan kepentingan Bank.
b. Bank harus selalu menghindari tindakan ilegal, persaingan yang berlebihan tanpa
landasan keekonomian serta perilaku yang menyimpang.
c. Bank harus mendukung prinsip – prinsip persaingan usaha yang sehat sesuai dengan
peraturan perundang – undangan yang berlaku.
7. Whistleblower
Pengurus dan pegawai PT. Bank SulutGo diharuskan untuk melaporkan langsung kepada
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) c.q Departemen Investigasi dan Anti Fraud, sesegera
mungkin jika terjadi atau terdapat potensi terjadinya pelanggaran terhadap Budaya Kepatuhan
atau melaporkan langsung ke Direktur Utama sebagai Direktur Supervisi SKAI. Pelaporan harus
dilakukan secara tertulis dan ditujukan langsung kepada Direktur Utama. Sehubungan dengan
pelaporan tersebut, seorang pelapor harus menyebutkan identitasnya secara jelas, identitas
pelaku pelanggaran dan tindak pelanggaran yang dilakukan.
Direksi PT. Bank SulutGo menjamin bahwa tidak ada Pengurus dan pegawai PT. Bank
SulutGo yang akan menderita kerugian sebagai akibat dari tindakan pelaporan yang
dilakukannya. Direksi telah mengeluarkan SK Direksi No: 068/SK-KEP/DIR/VII/2013 tentang
Program Perlindungan Bagi Pelapor Fraud. Kerahasiaan pelapor dan laporannya akan dijamin
termasuk jika pengungkapan diperlukan dalam rangka pelaksanaan penyidikan dan untuk
kepentingan Bank SulutGo. Pelapor akan mendapatkan perlindungan hukum dan keamanan.
III. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SEBAGAI PENUNJANG PELAKSANAAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No : 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan
Tata Kelola Bagi Bank Umum, bank diwajibkan untuk menyajikan informasi kepada stakeholders
tentang pelaksanaan Tata Kelola dan kesimpulan umum hasil Self Assessment pelaksanaan Tata
Kelola Perusahaan.
Penerapan Manajemen Risiko Bank SulutGo saat ini merujuk pada Peraturan OJK Nomor
18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum
dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor : 34 / SEOJK.03/2016 tanggal 1 September 2016
tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor 4/POJK.03/2016 tanggal 26 Januari 2016 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Umum.
6
Proses Manajemen Risiko
Penerapan manajemen risiko pada Bank SulutGo bertujuan untuk mendukung Bank dalam
mencapai pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan, sehingga dapat lebih mengoptimalkan
shareholder value. Pendekatan yang dilakukan dalam mendukung penerapan manajemen risiko
Bank SulutGo secara efektif adalah dengan melakukan pendekatan komprehensif untuk mengelola
risiko-risiko Bank secara menyeluruh, meningkatkan kinerja dalam mengelola ketidakpastian,
meminimalisir ancaman dan memaksimalkan peluang tanpa mengabaikan prinsip-prinsip
manajemen risiko yang mencakup 4 pilar yaitu :
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung
jawab atas efektivitas penerapan Manajemen Risiko diantaranya melalui penetapan struktur
organisasi yang mencerminkan secara jelas mengenai batas wewenang, tanggung jawab dan
fungsi, serta independensi antar unit bisnis dengan unit kerja manajemen risiko, melakukan
persetujuan dan peninjauan berkala mengenai strategi dan kebijakan risiko yang mencakup
tingkat toleransi Bank terhadap risiko dan siklus perekonomian, bertanggung jawab untuk
mengimplementasikan strategi dan kebijakan risiko dengan cara menjabarkan dan
mengkomunikasikan kebijakan dan strategi risiko, memantau dan mengendalikan risiko dan
mengevaluasi penerapan kebijakan dan strategi, dan membentuk komite-komite yang
bertujuan untuk membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi guna mendukung
penerapan Manajemen Risiko secara efektif.
2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit; Penerapan Manajemen Risiko didukung
dengan kerangka yang mencakup kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko serta limit Risiko
yang ditetapkan secara jelas sejalan dengan visi, misi, dan strategi bisnis Bank. Kebijakan
Manajemen Risiko disusun sesuai dengan karakteristik, kegiatan dan kompleksitas kegiatan
usaha Bank, strategi bisnis dan risk appetite Bank. Dalam rangka pengendalian risiko secara
efektif, kebijakan dan prosedur yang dimiliki Bank harus didasarkan pada strategi Manajemen
Risiko dan dilengkapi dengan toleransi risiko dan limit risiko. Penetapan toleransi Risiko dan
limit Risiko dilakukan dengan memperhatikan tingkat Risiko yang akan diambil dan strategi
Bank secara keseluruhan.
3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko serta sistem
informasi Manajemen Risiko; Pedoman kebijakan pengendalian risiko telah memberikan
acuan proses identifikasi dan pengukuran risiko secara memadai. Bank telah mengukur dan
memantau secara rutin dengan mempertimbangkan berbagai komponen risiko dan telah
disusun secara akurat dan disampaikan tepat waktu kepada Komite Manajemen Risiko/Direksi.
Dalam proses penerapan manajemen risiko di atas telah didukung oleh Sistem informasi
Manajemen Risiko yang merupakan bagian dari sistem informasi manajemen sesuai dengan
kebutuhan dalam rangka penerapan Manajemen Risiko yang efektif.
7
4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh; Bank memiliki struktur organisasi yang
menggambarkan secara jelas batas wewenang dan tanggung jawab Satuan Kerja yang
menangani manajemen risiko. Di dalam organisasi yang dimiliki, terdapat pemisahan fungsi
yang jelas antara Unit Kerja Operasional (business unit) dengan Satuan Kerja yang
melaksanakan pengendalian. Hanya pejabat yang ditunjuk saja yang memiliki wewenang
untuk mengakses, memodifikasi dan mengubah model pengukuran risiko. Kerangka
pengelolaan risiko dilakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan kemampuannya
berfungsi sesuai standar yang ditetapkan dan memantau tindak lanjut temuan hasil
pemeriksaan Bank Indonesia maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Manejemen Risiko Kredit
Risiko Kredit merupakan risiko yang terjadi akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain
dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Untuk mengantisipasi tereksposnya Risiko Kredit,
Bank menerapkan kebijakan Four Eyes Principle (pemisahan fungsi) untuk meningkatkan
keandalan sistem pengendalian intern dalam Penerapan Manajemen Risiko Bank, khususnya untuk
Risiko Kredit
Manejemen Risiko Pasar
Risiko Pasar merupakan risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk
transaksi derivatif akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko
perubahan harga option. Dalam melakukan pengukuran risiko pasar, bank menggunakan
perhitungan Standard Method untuk menghitung Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM) untuk Risiko Pasar. Risiko Nilai Tukar yang timbul dari fluktuasi nilai tukar dikelola
dengan cara menjaga Posisi Devisa Neto sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia maupun
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
Manejemen Risiko Operasional
Pengelolaan Risiko Operasional dilakukan penyempurnaan secara berkesinambungan
dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan nasabah. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut harus
didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan sistem yang
mendukungnya.
Untuk penyesuaian dengan pemberlakuan PBI No : 11/25/2009 Tahun 2013 yang
dikonversi menjadi POJK No. 18/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
Umum telah dilaksanakan review terhadap Buku Pedoman Perusahaan (BPP) tentang Manajemen
Risiko yang terdiri dari 13 buku sebagai berikut:
1. BPP Kebijakan Manajemen Risiko
2. BPP Pengendalian Risiko Kredit
8
3. BPP Pengendalian Risiko Pasar
4. BPP Pengendalian Risiko Likuiditas
5. BPP Pengendalian Risiko Operasional
6. BPP Pengendalian Risiko Hukum
7. BPP Pengendalian Risiko Stratejik
8. BPP Pengendalian Risiko Kepatuhan
9. BPP Pengendalian Risiko Reputasi
10. BPP Profil Risiko
11. BPP Limit Risiko
12. BPP ICAAP
13. BPP Tingkat Kesehatan Bank
Manajemen Risiko Likuiditas
Risiko Likuiditas merupakan risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi
kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas
tinggi yang dapat diagunkan tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
Ketidakmampuan memperoleh sumber pendanaan arus kas akan menimbulkan Risiko
Likuiditas dapat disebabkan antara lain oleh :
1. Ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari aset produktif maupun yang berasal
dari penjualan aset termasuk aset likuid; dan/atau
2. Ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari penghimpunan dana, transaksi antar
Bank, dan pinjaman yang diterima.
Manajemen Risiko Hukum
Risiko Hukum merupakan risiko akibat tuntutan dan/atau kelemahan aspek yuridis pada
kegiatan operasional perbankan. Bank melaksanakan identifikasi Risiko Hukum berdasarkan
faktor-faktor risiko yang meliputi tuntutan hukum dan adanya kelemahan aspek yuridis.
Pengukuran Risiko Hukum dilaksanakan oleh Divisi Manajemen Risiko bersama-sama dengan
Divisi Kepatuhan didalamnya Departemen Hukum berdasarkan laporan hasil evaluasi atas analisis
kasus-kasus hukum secara individual terhadap kewajiban kontinjensi yang timbul dari tuntutan
hukum yang terjadi.
Manajemen Risiko Stratejik
Risiko Stratejik merupakan risiko akibat ketidaktepatan Bank dalam pengambilan dan/atau
pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan
bisnis. Identifikasi Risiko Stratejik dilakukan berdasarkan atas faktor-faktor risiko stratejik pada
aktivitas fungsional tertentu, seperti aktivitas perkreditan, trisuri dan investasi serta operasional
9
dan jasa melalui business plan yang disusun oleh Divisi Perencanaan sebagai penjabaran dari
Kebijakan Umum Direksi (KUD).
Manajemen Risiko Kepatuhan
Divisi Kepatuhan didalam mengidentifikasi risiko kepatuhan membuat daftar peraturan
dan hukum yang berlaku pada seluruh satuan kerja yang disesuaikan dengan ketentuan dari Bank
Indonesia/OJK dan pihak eksternal lainnya yang berlaku. Pengukuran risiko kepatuhan dilakukan
untuk mengukur potensi kerugian yang disebabkan oeh ketidakpatuhan dan ketidakmampuan Bank
dalam memenuhi ketentuan yang berlaku. Besarnya risiko kepatuhan diestimasi berdasarkan
kemampuan Bank untuk memenuhi seluruh peraturan pada waktu yang lampau dan yang akan
datang. Kegiatan-kegiatan ini termasuk me-review ketentuan Bank dan keluhan nasabah yang
pernah diterima Bank. Direktur Kepatuhan dengan dibantu oleh Divisi Kepatuhan secara teratur
meninjau kembali aspek kepatuhan Bank, dan khususnya transaksi-transaksi yang mencurigakan
atau yang tidak wajar. Bank SulutGo telah melaksanakan undang-undang anti pencucian uang dan
kebijakan mengenal nasabah (Know Your Customer Policy) yang berlaku di Indonesia.
Manajemen Risiko Reputasi
Risiko Reputasi adalah risiko yang diakibatkan menurunnya tingkat kepercayaan
stakeholder yang bersumber dari berbagai aktivitas diantaranya kejadian-kejadian yang merugikan
reputasi Bank (misalnya pemberitaan negatif di media massa, pelanggaran etika bisnis dan keluhan
nasabah) serta hal-hal lain yang dapat menyebabkan risiko reputasi, misalnya kelemahan pada tata
kelola perusahaan, budaya perusahaan dan praktik bisnis Bank.
Salah satu upaya pengendalian risiko reputasi adalah senantiasa menjaga kepuasan
nasabah dengan cara melakukan penilaian secara berkala terhadap service level yang dilakukan
oleh frontliner di setiap kantor cabang,
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi Terhadap Penerapan Manajemen Risiko
Divisi Manajemen Risiko memberikan laporan Profil Risiko dan menyampaikan laporan
pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan kepada Direktur Utama dengan tembusan Dewan
Komisaris dimana dalam laporan tersebut menyajikan pantauan dan evaluasi limit risiko yang
dibuat oleh Divisi MRi terhadap aktivitas operasional bisnis Bank.
Pada tahun 2018 Dewan Komisaris telah Komisaris telah mengevaluasi kebijakan management
risiko dan strategi manajemen risiko melalui rapat bersama dengan Komite Pemantau Risiko dan
Divisi MRi yang diadakan pada tanggal :
- 09 Januari 2018, dengan materi pembahasan “Tindak lanjut temuan OJK tahun 2018.”
- 05 April 2018, dengan materi pembahasan “Pembahasan Profil Risiko & TL Temuan OJK dan
KAP.”
10
Bank telah memiliki Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko yang ditetapkan dalam Peraturan
Direksi No. 006/PBSG-MRi/DIR/V/2017 tanggal 10 Mei 2017 tentang Perubahan BPP
Manajemen Risiko.
Bank telah memiliki BPP Penilaian Tingkat Kesehatan Bank yang ditetapkan dalam Peraturan
Direksi PT. Bank SulutGo No. 004/PBSG-MRi/DIR/V/2017 tanggal 10 Mei 2017.
Bank telah memiliki BPP Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP) yang
ditetapkan dalam Peraturan Direksi No. 005/PBSG-MRi/DIR/V/2017 tanggal 10 Mei 2017.
Penetapan Limit Risiko Tahun 2018 yang ditetapkan dalam Surat Edaran No.
026/SE/MRi/DIR/VIII/2018 tanggal 31 Agustus 2018.
Bank telah memiliki BPP Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP) yang
ditetapkan dalam Peraturan Direksi No. 005/PBSG-MRi/DIR/V/2017 tanggal 10 Mei 2017.
Penetapan Limit Risiko Tahun 2018 yang ditetapkan dalam Surat Edaran No.
026/SE/MRi/DIR/VIII/2018 tanggal 31 Agustus 2018.
Direksi melalui Divisi Manajemen Risiko menyampaikan laporan profil risiko bank dan
laporan limit risiko secara berkala kepada Dewan Komisaris.
Review BPP Manajemen Risiko telah dilakukan oleh Divisi MRi dengan menyesuaikan akan
kondisi bank saat ini. Proses review masih menunggu persetujuan Dewan Komisaris untuk
selanjutnya akan ditetapkan dalam Peraturan Bank SulutGo(PBSG).
Divisi Manajemen Risiko telah melakukan perubahan sebagian isi BPP Kebijakan
Manajemen Risiko yang ditetapkan dalam Surat Edaran No.034/SE-DIR/MRi/X/2018
tanggal 15 Oktober 2018.
Penyampaian Laporan TKB dan KPMM sesuai Profil Risiko Periode Juni 2018 sesuai Surat
No.232/A/MRi-DIR/VII/2018 tanggal 27 Juli 2018.
IV. SELF ASSESSMENT PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Rapat Umum Pemegang Saham.
Bank SulutGo mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham sebanyak 2 kali pada Tahun
2018 yaitu :
a. 1 (satu) kali RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 9 Februari 2018 di
Swissbell Hotel, Manado, Sulawesi Utara
b. 1 (satu) kali RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan bersamaan pada waktu dan tempat
yang sama.
Hasil RUPS Tahunan dan Hasil RUPS Luar Biasa telah dituangkan oleh Notaris M.S.E
Pangemanan S.H dalam Akta No : 16 untuk RUPS Tahunan dan Akta No : 17 untuk RUPS Luar
Biasa di tanggal yang sama.
RUPS Tahunan dan Luar Biasa di Tahun 2018 dihadiri oleh Anggota Direksi, Dewan Komisaris,
Corporate Secretary, Notaris dan juga dihadiri oleh perwakilan pemegang saham dan/atau
kuasanya hingga merupakan 94.24% dengan rincian sebagai berikut :
11
No Nama Keterangan 1 Olly Donkokambey Perwakilan dari Provinsi Sulawesi Utara 2 Ardhayadi Direktur Utama PT. Mega Corpora 3 Verry Victor Masengi Ketua Koperasi Karyawan PT Bank SULUTGO 4 Jane Tania Limbong Robepajung Sekretaris Koperasi Karyawan PT Bank SULUTGO
5 Fransisca Tiane Dompas Bendahara Koperasi Karyawan PT Bank SulutGo 6 Christyani Euginia Paruntu Perwakilan Daerah Kabupaten Minahasa Selatan 7 James Sumendap Perwakilan Daerah Minahasa Tenggara 8 Marzanzius Arvan Ohy Perwakilan Daerah Bolaang Mongondow Selatan 9 Sehan Landjar Perwakilan Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur 10 Petrus Simon Tuange Perwakilan Daerah Kabupaten Talaud 11 Hamim Pou Perwakilan Daerah Kabupaten Bone Bolango 12 Asripan Nani Perwakilan Daerah Kabupaten Bolaang Mongondouw Utara 13 Jimmy Feidie Eman Perwakilan Daerah Kota Tomohon 14 Jemmy Hengky Kuhu Perwakilan Daerah Kabupaten Minahasa Utara 15 Denny Donald Kondoj Perwakilan Daerah Kabupaten Siau Tagulandang Biaro 16 Mor Dominus Bastian Perwakilan Daerah Kota Manado 17 Syarif Mbuinga Perwakilan Daerah Kabupaten Pohuwato 18 Marten Taha Perwakilan Daerah Kota Gorontalo 19 Indra Yasin Perwakilan Daerah Kabupaten Gorontalo Utara 20 Jabes Esar Gaghana Perwakilan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe 21 Darwis Moridu Perwakilan Daerah Kabupaten Boalemo 22 Nelson Pomalingo Perwakilan Daerah Kabupaten Gorontalo 23 Idris Rahim Perwakilan dari Provinsi Gorontalo
24 Maurits Mantiri Perwakilan Daerah Kota Bitung
Hasil Keputusan RUPS Tahunan
Adapun Keputusan RUPS Tahunan 2018 adalah sebagai berikut :
Pertama Mata Acara
Menyetujui Laporan Tahunan Direksi atas jalannya Perseroan pada Tahun Buku 2017 dan
Laporan Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris pada Tahun Buku 2017
12
Keputusan
1. Menyetujui dan mensahkan Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Tahun Buku 2017 yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi dan Rekan sebagaiamana
ternyata dalam laporan No. 001/LAI-BSG/JKT2/I/18 tertanggal 18 bulan Januari Tahun
2018 2. Memberikan pembebasan tanggung Jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi
Perseroan atas semua tindakan kepengurusan dan pelaksanaan kewenangan oleh Direkei
serta Komísaris Perseroan atas semua tindakan pengawasannya selama tindakan yang
dilakukan tercermin dalam Laporan Keuangan Pereeroan yang telah díaudít teraebut.
Kedua
Mata Acara Menyetujui penggunaan laba bersih Tahun Buku 2017 sebesar Rp. 289.343.945.790,- sebagai
berikut:
Keputusan 1. Sejumlah Rp. 144.671.972.895,- atau 50% dari laba bersih perseroan, dibagikan kepada
pemegang saham secara proporsional berdasarkan share saham per 31 Desember 2017 2. Sebesar Rp. 144.671.972.895,- atau 50% dari laba bersih perseroan digunakan untuk
penyisihan cadangan pereroan, jumlah tersebut akan dikurangi sebesar Rp. 875.685.380,-
yang akan digunkan untuk membayar kompensasi dana setoran modal tahun 2017 dan
sisanya sebesar Rp. 143.796.827.515 digunakan untuk menambah cadangan perseroan.
Ketiga
Mata Acara Sehubungan dengan kinerja Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Perseroan,
mengesahkan:
Keputusan 1. Pemberian bonus untuk pegawai perseroan dalam jumlah keseluruhan sebesar 5% dari
laba bersih perseroan Tahun Buku 2017
2. Pemberian tantiem kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dalam jumlah
keseluruhan 5% dari laba bersih perseroan Tahun Buku 2017
3. Perhitungan bonus untuk pegawai bagi masing-masing yang berhak dan pembayarannya
akan dilakukan oleh Direksi, sedangkan tantiem bagi anggota Dewan Komisaris dan
Direksi ditentukan bersama oleh Dewan Komisaris dan Direksi
Keempat
Mata Acara
Keputusan Menyetujui total dana CSR Tahun 2018 sebesar Rp. 32.000.000.000,-
Kelima
Mata Acara
Keputusan Menyetujui pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan
Publik yang akan melakukan Audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2018
Keenam
13
Mata Acara Keputusan Menunjuk Bupati Kabupaten Minahasa Selatan nyonya CHRISTIANY EUGENIA PARUNTU
tersebut, sebagal wakil Pemegang Saham untuk menanda-tangani Risalah Rapat ini bersama
sama dengan Ketua Rapat
Hasil Keputusan RUPS Luar Biasa
Pertama
Mata Acara
Keputusan Mengesahkan BPP Remunerasi pengurus sesuai POJK No 45/POJK.03/2015
Kedua
Mata Acara
Keputusan Menyetujui target peningkatan permodalan dalam rangka menjaga rasio kecukupan modal
perseoan sebesar 18.50% di tahun 2018-2019 melalui emisi saham, dimana perseroan akan
mengeluarkan sebanyak 2.650.738 lembar saham atau dengan nilai harga saham sebesar Rp.
265.073.800.713 dengan ketentuan :
a. Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara selaku Pemegang Saham Pengendali dengan
komposisi saham minimal 36.46%, PT. Mega Corpora dengan komposisi saham
maksimal 24.90% dan sisanya sebesar 38.64% dibagikan kepada Pemerintah Propinsi
Gorontalo, Pemerintah Kabupaten / Kota se Selawesi Utara dan Gorontalo serta Koperasi
Karyawan
b. Proses pengesahan setoran modal sebagai modal disetor akan dilakukan sekaligus setelah
jumlah modal disetor yang dibutuhkan sudah direalisasikan oleh seluruh pemegang
saham namun atas setoran modal tersebut diberikan kompensasi serat Deviden
Ketiga
Mata Acara
Keputusan Menyetujui pelaksanaan konversi aset Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
dalam bentuk tanah menjadi modal disetor berlaku efektif setelah dipenuhinya semua
persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku dan disesuaikan dengan proses pengesahan
penyetoran modal.
Keempat
Mata Acara Keputusan Menyetujui rencana Bank SulutGo untuk melakukan emisi obligasi VI sebesar Rp.
1.000.000.000.000,- ditahun 2019 dan menjamin sebagian aset lancer berupa kredit yang
diberikan pada obligasi tersebut.
Kelima
Mata Acara
Keputusan Menyetujui dan mengesahkan :
1. Pelepasan aset perseroan dalam bentuk tanah yang terletak di kompleks Marina Plaza,
Jln. Piere Tendean Boulevard Manado
14
2. Pengadaan kendaraan dinas dengan metode Car Ownership Program (COP) kepada
pengurus (Dewan Komisaris) 3. Pembatalan pemberian insentif Triwulan III 2016 dan pemberian Insentif Triwulan IV
2016 kepada Pengurus
Keenam
Mata Acara
Keputusan Menunjuk Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe tuan JABES ESAR GAGHANA tersebut,
sebagai wakil pemegang saham untuk menandatangani Risalah Rapat ini bersama dengan
ketua rapat.
V. PELAKSANAAN TATA KELOLA SELAMA TAHUN 2018
Sesuai POJK No 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum,
diwajibkan untuk melakukan Self Assessment penerapan Tata Kelola
Perusahaan pada masing-masing Bank.
Self Assessment dilakukan terhadap 11 faktor yaitu:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan komisaris
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite
4. Penanganan Benturan Kepentingan.
5. Penerapan Fungsi Kepatuhan
6. Penerapan Fungsi Audit Intern
7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern
8. Fungsi manejemen risiko termasuk pengendalian intern
9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur besar
10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan bank, laporan pelaksanaan Tata Kelola
dan Pelaporan Intern
11. Rencana strategis Bank
Pemeringkatan aspek-aspek tersebut di atas didasarkan pada kinerja penerapan Tata
Kelola Perusahaan terhadap kriteria minimum yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan
(OJK).
15
1. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS.
Komposisi Dewan Komisaris ialah sebagai berikut:
No Nama Jabatan Domisili Persetujuan Periode
Masa Jabatan
RUPS OJK/Bank
Indonesia
1 Sanny J.
Parengkuan
Komisaris
Utama
Manado Akta
Pernyataan
Keputusan
Rapat Nomor
52 tanggal 25
Oktober 2016
Surat Otoritas
Jasa Keuangan
(OJK) Nomor
SR- 95/PB.12/2016 tanggal 11 November 2016
2016 -
2020
2 Max R.M Kembuan Komisaris Manado Akta
Pernyataan
Surat Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) Nomor
2016 - 2020
Keputusan
Rapat Nomor
52 tanggal 25
Oktober 2016
SR-
95/PB.12/2016 tanggal 11 November 2016
3 Rustam HS. Akili Komisaris
Independen
Manado Akta
Pernyataan
Keputusan
Rapat Nomor
52 tanggal 25
Oktober 2016
Surat Otoritas
Jasa Keuangan
(OJK) Nomor
SR-
95/PB.12/2016 tanggal 11 November 2016
2016 -
2020
4 Frederik Gerard
Worang
Komisaris
Independen
Manado Akta
Pernyataan
Keputusan
Rapat Nomor
52 tanggal 25
Oktober 2016
Surat Otoritas
Jasa Keuangan
(OJK) Nomor
SR-
95/PB.12/2016 tanggal 11
November 2016
2016 -
2020
16
5 Peggy Adeline
Mekel
Komisaris
Independen
Manado Akta
Pernyataan
Keputusan
Rapat Nomor
52 tanggal 25
Oktober 2016
Surat Otoritas
Jasa Keuangan
(OJK) Nomor
SR- 95/PB.12/2016 tanggal 11
November 2016
2016 -
2020
Terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris pada Tahun 2018, sebagai berikut:
1. Sanny J. Parengkuan (Komisaris Utama)
2. Max R.M Kembuan (Komisaris)
3. Frederik G. Worang (Komisaris Independen)
4. Peggy A. Mekel (Komisaris Independen)
Perubahan susunan Dewan Komisaris terjadi karena adanya surat tanggal 31 Juli 2018 Perihal
Permohonan Pengunduran Diri Bapak. Rustam HS Akili sebagai Komisaris Independen Bank
SulutGo. Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Bank SulutGo Pasal 15 ayat (8) dan ayat (9)
terhitung sejak tanggal 30 Agustus 2018 jabatan Bpk. Rustam HS Akili telah berakhir sesuai
dengan Surat Dewan Komisaris No.082/DK-BSG/VIII/2018 tanggal 27 Agustus 2018 Perihal
Pemberitahuan Berakhirnya Jabatan Anggota Dewan Komisaris.
Komposisi Dewan Komisaris tersebut diatas telah memenuhi ketentuan :
- Jumlah anggota Dewan Komisaris paling kurang 3 (tiga) orang dan paling banyak sama
dengan jumlah anggota Direksi.
- Paling kurang 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris wajib berdomisili di Indonesia.
- Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama.
- Seluruh Komisaris tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua
dengan sesama anggota Dewan Komisaris lainnya dan atau Direksi tidak terdapat
hubungan kekerabatan sehingga terjaga independensinya.
- Seluruh Anggota Dewan Komisaris telah lulus Fit & Proper Test.
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris :
- Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate
Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi.
- Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap tugas dan tanggung jawab Direksi
secara berkala maupun sewaktu-waktu, serta memberikan nasihat kepada Direksi secara
langsung maupun melalui surat, namun tidak terlibat dalam pengambilan kegiatan
operasional Bank kecuali dalam hal penyediaan dana dan penerimaan dana kepada dan dari
pihak terkait.
17
- Dalam rangka melaksanakan tugas pengawasan maka Komisaris mengarahkan, memantau
dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank.
- Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi telah menindak lanjuti temuan audit dan
rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Bank, auditor eksternal, hasil
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan atau / hasil pengawasan otoritas lainnya.
- Dewan Komisaris memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lama 7 (tujuh)
hari kerja sejak ditemukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan
dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan
kelangsungan usaha Bank.
- Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara Independen.
- Dewan Komisaris memiliki Tata Tertib dan cara menjalankan pekerjaan Dewan Komisaris
yang tertuang dalam SK Komisaris No. 2 Tahun 2012, tgl. 20 Desember 2012.
- Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya secara optimal.
- Anggota Dewan Komisaris tidak memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga
atau pihak lain yang merugikan atau mengurangi keuntungan Bank.
- Anggota Dewan Komisaris tidak mengambil atau menerima keuntungan pribadi dari Bank
selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.
- Seluruh Anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi, dan reputasi
keuangan yang memadai.
- Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepentingan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris
lainnya, Direksi dan atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang
dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak secara Independen.
Penyelenggaraan Rapat
Frekuensi rapat Dewan Komisaris selang tahun 2018 sebanyak 18 kali dan dihadiri oleh seluruh
Dewan Komisaris.
No. Hari/Tanggal Materi
1 Selasa, 09 Januari 2018 Tindak lanjut temuan OJK Tahun 2018
2 Senin, 22 Januari 2018 - Menentukan tanggal pelaksanaan RUPS 2018
- Menentukan materi/agenda RUPS 2018 - Perubahan Struktur UPD
- Usulan kenaikan gaji komite/tunjangan
- Tantiem Pengurus
18
- Agenda RUPS 2018 (sesuai hasil rapat BOD yang diusulkan
kepada Dewan Komisaris).
3 Kamis, 08 Februari
2018
- Pembayaran bantuan kesejahteraan pegawai dan bonus tahun
2017
4 Kamis, 08 Maret 2018 - Pinjaman dari Pemkab Sangihe
- Profil Risiko bulan Januari 2018
- Surat OJK terkait pengawasan Dekom atas fraud yang telah terjadi
- Rekruitmen Pegawai/Pegawai Kontrak BSG
- Temuan KAP/ Management Letter - Temuan OJK ke Dekom menyangkut review kredit large
exposure
- Remunerasi Pengurus (KRN)
5 Kamis, 29 Maret 2018 - Evaluasi Kinerja Komite Tahun 2017
6 Rabu, 04 April 2018 - Perpindahan Dana Pemkab Bolmong dari Bank SulutGo
- Rekening Afiliasi - Laporan-laporan Komite Pemantau Risiko
- Progress Penyelesaian NPL (sesuai surat OJK agar Dekom tetap
memantau) - Temuan OJK tentang BPP Perkreditan
- Hasil kajian KRN terkait Remunerasi pengurus Bank SulutGo
7 Kamis, 05 April 2018 Pembahasan Profil Risiko & TL temuan OJK dan KAP
8 Selasa, 25 April 2018 Pembahasan Prosedur Pembiayaan dan Review Kredit
9 Jumat, 11 Mei 2018 Laporan hasil konsultasi KRN dengan OJK Manado tanggal
09 Mei 2018
10 Rabu, 23 Mei 2018 Persiapan Pelaksanaan RUPS-LB tanggal 30 Mei 2018
11 Rabu, 30 Mei 2018 Persiapan RUPS-LB
12 Senin, 25 Juni 2018 Evaluasi mengakhiri TW II Tahun 2018 dan memasuki TW III
Tahun 2018
13 Rabu, 31 Juli 2018 - Evaluasi Kinerja Semester I Tahun 2018,
- Terkait SUN,
- Tindak lanjut Temuan OJK, - Pembangunan Gedung Kantor BSG.
14 Kamis, 16 Agustus
2018
- Penyelesaian NPL dan SUN,
- Permohonan Pengunduran Diri Komisaris Rustam Akili - Seleksi KAP.
15 Rabu, 05 September
2018
- Perencanaan Persiapan RBB,
- Kredit Pemkab Sangihe,
- Surat Pemberitahuan kepada Sdr. Rustam Akili - Penawaran KAP
19
16 Selasa, 02 Oktober
2018
Persiapan Pembahasan Rencana Bisnis Bank
17 Selasa, 27 November
2018
Pembahasan Rencana Bisnis Tahun 2019 s/d 2020.
18 Rabu, 05 Desember
2018
- Evaluasi Kredit di Bolmong
- Kegiatan Tahun 2019
- Kredit Bermasalah di Lolak Tahun 2014 - New Logo BSG
Sesuai dengan isi Board Charter, selain menyelenggarakan rapat internal, Dewan Komisaris juga
wajib menyelenggarakan rapat gabungan dengan Direksi. Sepanjang tahun 2018, Dewan
Komisaris melaksanakan 21 kali Rapat Gabungan dengan Direksi dengan tingkat kehadiran
sebagai berikut:
No. Hari/Tanggal Materi
1 Senin, 22 Januari 2018 - Menentukan tanggal pelaksanaan RUPS 2018
- Menentukan materi/agenda RUPS 2018
- Perubahan Struktur UPD - Usulan kenaikan gaji komite/tunjangan
- Tantiem Pengurus
- Agenda RUPS 2018 (sesuai hasil rapat BOD yang diusulkan kepada Dewan Komisaris).
2 Kamis,
08 Februari 2018
- Pembayaran bantuan kesejahteraan pegawai dan bonus tahun
2017
3 Kamis, 08 Maret 2018 - Pinjaman dari Pemkab Sangihe
- Profil Risiko bulan Januari 2018
- Surat OJK terkait pengawasan Dekom atas fraud yang telah terjadi
- Rekruitmen Pegawai/Pegawai Kontrak BSG
- Temuan KAP/ Management Letter
- Temuan OJK ke Dekom menyangkut review kredit large exposure
- Remunerasi Pengurus (KRN)
4 Rabu, 04 April 2018 - Perpindahan Dana Pemkab Bolmong dari Bank SulutGo - Rekening Afiliasi
- Laporan-laporan Komite Pemantau Risiko
20
- Progress Penyelesaian NPL (sesuai surat OJK agar Dekom tetap
memantau)
- Temuan OJK tentang BPP Perkreditan - Hasil kajian KRN terkait Remunerasi pengurus Bank SulutGo
5 Jumat, 11 Mei 2018 - Laporan hasil konsultasi KRN dengan OJK Manado tanggal 09
Mei 2018
6 Rabu, 23 Mei 2018 - Persiapan Pelaksanaan RUPS-LB tanggal 30 Mei 2018
7 Rabu, 30 Mei 2018 - Persiapan RUPS-LB
8 Senin, 25 Juni 2018 - Evaluasi mengakhiri TW II Tahun 2018 dan memasuki TW III
Tahun 2018
9 Rabu, 31 Juli 2018 - Evaluasi Semester I Tahun 2018
- Terkait SUN
- Tindaklanjut temuan OJK tentang ganti rugi Pemimpin Cabang
Amurang dan Pincapem Ranotana - Terkait temuan OJK tentang pengembalian Biaya Representasi
Dewan Komisaris
- Pembangunan Gedung Kantor Pusat BSG
10 Kamis, 16 Agustus
2018
- Penyelesaian NPL dan SUN Bank SulutGo
- Permohonan Pengunduran Diri Komisaris Rustam Akili
- Terkait Proses Pengadilan
- Proses Seleksi Kantor Akuntan Publik - Terkait rekomendasi penggunaan Broker Asuransi
11 Selasa, 04 September
2018
- Kredit Kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan
Sangihe
12 Rabu, 05 September
2018
- Kredit Kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan
Sangihe
- Perencanaan Persiapan RBB - Surat Pemberitahuan Kepada Komisaris Rustam Akili
- Kantor Akuntan Publik
13 Senin, 10 September
2018
- Evaluasi Kinerja
- Mutasi - SK Dewan Komisaris
- Penetapan Bunga
- Penggantian Komisaris. - Kredit Kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sangihe
14 Kamis, 18 Oktober
2018
- Persiapan RBB (sesuai tembusan surat OJK ke Dewan
Komisaris)
- Permasalah Kredit di Bolmong - Asuransi Jiwasraya
- Kasus ATM di Bitung
- Logo Bank SulutGo
15 Jumat, 02 November
2018
- Tindaklanjut penanganan kredit bermasalah di Bolmong - Penempatan Dana ke Bank Mega (Menunjuk surat Direksi ke
Dewan Komisaris)
21
- Hapus buku KUR
16 Senin, 19 November
2018
- Tindaklanjut penyelesaian kredit bermasalah di Bolmong
- Rencana Bisnis Bank
- Persetujuan kredit kepada pihak terkait oleh Dewan Komisaris - Kespeg dan Jaspro bagi Pegawai
17 Senin, 26 November
2018
- Kebijakan Umum Direksi
- Informasi terkait pertemuan Direksi dengan Pemegang Saham Kotamobagu
- Penyertaan Modal
18 Rabu, 05 Desember
2018
- Evaluasi Kredit di Bolmong
- Kegiatan untuk tahun 2019 - Kredit bermasalah di Lolak
- Lainnya
- New Logo BSG
19 Rabu, 19 Desember
2018
- Broker Asuransi - Proses pergantian/pengisian lowong jabatan Komisaris.
- Perkembangan penanganan kredit di Bolmong
20 Kamis, 27 Desember
2018
- Evaluasi kondisi keberadaan Asset, Laba dan Proyeksi akhir tahun 2018
- Rencana pelaksanaan RUPS tahun buku 2018
- Penyesuaian tariff CKPN
21 Senin, 31 Desember
2018
- DSM dan Setoran Modal - Evaluasi Kredit Bermasalah di Bolmong
Hasil pertemuan Dewan Komisaris dengan Komite Audit maupun Rekomendasi Komite
ditindak lanjuti Dewan Komisaris dengan surat kepada Direksi dan atau pembahasan secara
langsung melalui Rapat Dewan Komisaris dan Direksi PT. Bank SulutGo.
Dewan Komisaris mengadakan rapat menyangkut kebijakan Bank secara berkala sesuai
kebutuhan dengan melakukan koordinasi antar anggota Dewan Komisaris. Selain itu Dewan
Komisaris melakukan rapat koordinasi dengan Direksi untuk membicarakan perkembangan Bank.
Dewan Komisaris juga menghadiri beberapa rapat eksternal dengan Bank Indonesia dan Otoritas
Jasa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan, pertemuan Forum Komunikasi Dewan Komisaris
BPD-SI dan lain-lain. .
Rekomendasi Dewan Komisaris
Hasil rapat Dewan Komisaris merupakan rekomendasi dan/atau arahan yang dapat
diimplementasikan oleh RUPS dan/atau Direksi. Berikut beberapa rekomendasi berdasarkan hasil
rapat Dewan Komisaris :
- Mekanisme pemotongan pada rekening afiliasi, dilakukan pada awal bulan saat SI Gaji.
Pemotongan pada tanggal jatuh tempo menyebabkan rekening terblokir dan terjadi double
potong.
22
- Keterlambatan penyampaian laporan. Untuk pekerjaan rutin penyampaian laporan agar dapat
memberikan punishment kepada pegawai ybs.
- Divisi Human Capital melakukan penempatan collection di Cabang-Cabang dan telah mengikuti
pelatihan.
- Penyusunan RBB tahun 2019 perlu dimuat program tahun 2018 yang belum dicapai dan akan
dilanjutkan ditahun 2019.
- Rencana uji coba penggunaan Broker Asuransi untuk Tahun 2019.
- Penetapan komitmen penyelesaian pemeriksaan KAP tahun buku 2018.
- Untuk penanganan debitur macet dapat dikelompokan sesuai kasus, jumlah debitur, dan nominal
untuk jumlah signifikan maka diperlukan PIC sendiri. Restrukturisasi juga PIC sendiri dan
dikelompokan yang komersial dan consumer. Perlu juga dilengkapi dengan Task Force untuk
penyelesaian setiap kredit bermasalah.
- Pembangunan gedung kantor BSG akan dimintakan pendampingan dari JPN untuk design yang
lebih modern
Pelatihan / Peningkatan Kompetensi Dewan Komisaris
Untuk meningkatkan kompetensi dan mendukung pelaksanaan tugas Komisaris, anggota-
anggota komisaris mengikuti berbagai program pelatihan, lokakarya, konferensi, seminar selang
tahun 2018, antara lain:
NO NAMA JUDUL PELATIHAN PENYELENGGARA WAKTU DAN
TEMPAT
1 FREDERIK G.
WORANG
Workshop : "Desentralisasi
Keuangan Daerah & Politik APBN 2018"
THE
CONSUMER BANKING
SCHOOL
11 s/d 12 Januari
2018 di Jakarta
2 PEGGY A. MEKEL
Pelatihan Identifikasi Langkah-Langkah Strategis untuk
mencapai Efisiensi Bisnis
(meningkatkan Pendapatan
Bunga Bersih - Net Interest Income)
LAINAD AGANIS
19 s/d 20 Februari 2018
3 - PEGGY A.
MEKEL
Workshop Komite Remunerasi
& Nominasi Bank SulutGo
PT GLOBAL
TALENT
12 s/d 13 Maret
2018 di Kantor BSG Cabang
Jakarta - MAX R.M.
KEMBUAN
4 SANNY J.
PARENGKUAN
Workshop : "Strategi
meningkatkan Dana Murah (CASA) yang optimal
THE
CONSUMER BANKING
SCHOOL
15 s/d 16 Maret
2018 di Jakarta
5 PEGGY A.
MEKEL
Workshop Rencana Bisnis
2018 "Perlukah Revisi Strategi Dan Target ? Parameter Sektor
Penentu Pertumbuhan Bisnis
RISK
MANAGEMENT GUARD
(RMG)
18 s/d 19 April
2018 di Hotel Westin Jakarta
23
bank dan Rekonfirmasi Sektor
Unggulan Menuju Sektor
Prioritas
6 FREDERIK G.
WORANG
Pelatihan Audit : "Imlementasi
Strategi Anti Fraud sebagai
bagian dari Audit Risiko Operasional yang terkati
dengan fraud (bukan audit
investigasi)"
LAINAD
AGANIS
19 s/d 20 April
2018 di Jakarta
7 - SANNY J.
PARENGKUAN
Seminar Peran Dewan
Komisaris dalam Penyelesaian Kasus-Kasus Hukum yang
terjadi di BPD SI
FKDKM BPD SI 7 Mei 2018 di
Jakarta
- FREDERIK G.
WORANG
- PEGGY A.
MEKEL
8 - SANNY J.
PARENGKUAN
Workshop : " Revitalisasi
Penerapan Tata Kelola dan
Pencegahan Fraud di
Perbankan "
FKDKM BPD SI 8 Mei 2018 Di
Jakarta
- FREDERIK G.
WORANG
- PEGGY A.
MEKEL
9 SANNY J.
PARENGKUAN
Pelatihan Audit Penanganan
Benturan Kepentingan
LAINAD
AGANIS
17 s/d 18 Mei 2018
di Jakarta
10 - SANNY J.
PARENGKUAN
Seminar Nasional BPDSI ASBANDA 9 s/d 11 Agustus
2018 di Lampung
- PEGGY A.
MEKEL
11 FREDERIK G.
WORANG
Workshop : "Peran kunci
Komisaris, Direksi, Komite
atas fintech skenario transformasi dan adopsi fintech
termasuk payment, predictive
analysis (credit scoring) dan
adopsi business model
RISK
MANAGEMENT
GUARD (RMG)
9 Agustus 2018 di
Jakarta
12 PEGGY A.
MEKEL
Workshop PSAK 71 : Aspek
pembiayaan kredit dan
risikonya; PSAK 55 menuju PSAK 71 pembekalan unit
bisnis (Kantor Pusat & Kantor
Cabang) dalam implementasi
PSAK 71
RISK
MANAGEMENT
GUARD (RMG)
13 s/d 14 Agustus
2018 di Jakarta
13 - SANNY J.
PARENGKUAN
Workshop Rencana Bisnis
Bank : "Perubahan Ekonomi
THE
CONSUMER
30 s/d 31 Agustus
2018 di Jakarta
24
Dunia & Prospek Ekonomi
Politik Indonesia"
BANKING
SCHOOL
- PEGGY A.
MEKEL
14 - FREDERIK G.
WORANG
Workshop : Pencegahan Fraud
di Perbankan dengan
menerapkan GCG
THE
CONSUMER
BANKING SCHOOL
13 s/d 14
September 2018 di
Yogyakarta
- PEGGY A.
MEKEL
15 - SANNY J. PARENGKUAN
Workshop "IRBB mengacu SEOJK terbaru No.
12/SEOJK/03/2018,
Perhitungan NII & EVE
(menggunakan Aplikasi MS Excell)
RISK
MANAGEMENT
GUARD (RMG)
4 s/d 5 Oktober 2018 di Jakarta
- PEGGY A. MEKEL
16 PEGGY A.
MEKEL
Workshop : "Updating &
Enhancement LBU - LBU form-form khusus dan
pengujian akurasinya"
RISK
MANAGEMENT
GUARD (RMG)
25 s/d 26 Oktober
2018
17 PEGGY A.
MEKEL
Workshop : "GCG BPD se
Sulawesi, Maluku dan Papua"
ASBANDA 8 s/d 9 November
2018 di Sulawesi Selatan
18 - SANNY J.
PARENGKUAN
Seminar Nasional FKDK
BPDSI Tahun 2018
FKDKM BPD SI 14 s/d 15
November 2018 di
Pontianak - FREDERIK G. WORANG
- PEGGY A.
MEKEL
19 - SANNY J. PARENGKUAN
Seminar Nasional : "The Bank's Journey as a platform &
New Business Model,
menangkap peluang di tengah ketidakpastian global dan
tekanan nilai tukar
THE CONSUMER
BANKING
SCHOOL
22 November 2018 di Jakarta
- FREDERIK G.
WORANG
20 - SANNY J.
PARENGKUAN
Seminar FKDKP "
Implementasi Prudential Banking dalam menghadapi
tantangan Ekonomi Global "
FKDKM BPD SI 29 November 2018
di Jakarta
- PEGGY A.
MEKEL
21 MAX R.M.
KEMBUAN
Seminar FKDKP "
Implementasi Prudential Banking dalam menghadapi
tantangan Ekonomi Global "
FKDKM BPD SI 29 November 2018
di Jakarta
25
22 PEGGY A.
MEKEL
Workshop "Fit & Proper Test
(termasuk GCG, Complience,
APU-PPT0 : Validasi tata cara pengusulan untuk fit & proper
test menunjuk perspektif
regulator & praktisi"
RISK
MANAGEMENT
GUARD (RMG)
12 s/d 13
Desember 2018 di
Jakarta
23 FREDERIK G. WORANG
Workshop : "Interpretasi IRRBB terbaru &
Implementasi : Surat Edaran
OJK No. 12/SEOJK/03/2018 termasuk perhitungan Net
Interest Income dan Economic
value of equity"
RISK
MANAGEMENT GUARD (RMG)
13 s/d 14 Desember di
Jakarta
Rangkap Jabatan Komisaris
Sepanjang tahun 2018 tidak terdapat anggota Dewan Komisaris yang memiliki rangkap jabatan di
luar dari yang diperkenankan oleh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)
Nama
Rangkap Jabatan Di Luar
Dari Yang Diperkenankan
OJK Keterangan
Ya Tidak ada
Sanny J. Parengkuan - √ -
Max R.M Kembuan - √ -
Rustam HS. Akili - √ -
Peggy Adeline Mekel - √ -
Frederik G.Worang - √ -
Kepemilikan Saham
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor : 55 /POJK.03/2016 tanggal 7
Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum yang mengatur bahwa Anggota
Dewan Komisaris wajib mengungkapkan kepemilikan saham yang mencapai 5% (lima persen)
atau lebih, baik pada Bank yang bersangkutan maupun pada bank dan perusahaan lain, yang
berkedudukan di dalam dan di luar negeri.
Sesuai dengan peraturan OJK tersebut Bank mewajibkan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi untuk mengungkapkan kepemilikan sahamnya, baik pada Perseroan maupun pada
26
perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri dalam suatu laporan yang harus
diperbaharui setiap tahunnya.
Sepanjang periode laporan tidak ada kepemilikan saham oleh anggota Dewan Komisaris
pada Bank SulutGo atau Bank lain atau lembaga keuangan bukan Bank atau perusahaan lain
dengan komposisi sebesar atau lebih dari 5% dari modal disetor. Anggota Dewan Komisaris tidak
memiliki saham sesuai ketentuan transparansi dimaksud. Rincian Kepemilikan Saham Dewan
Komisaris adalah sebagai berikut :
Nama
Kepemilikan
Saham Keterangan
Ya Tidak
Sanny J. Parengkuan - √ -
Max R.M Kembuan - √ -
Rustam HS. Akili - √ -
Peggy Adeline Mekel - √ -
Frederik G.Worang - √ -
Hubungan Keuangan, Kepengurusan dan Keluarga
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor : 55/POJK.03/2016 tanggal 7
Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, yang mengatur bahwa
mayoritas anggota Dewan Komisaris dilarang saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan
derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi.
Berdasarkan hal tersebut maka mayoritas anggota Dewan Komisaris Bank SulutGo tidak
memiliki hubungan keluarga, hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan
kepemilikan saham dengan anggota Dewan Komisaris lain, anggota Direksi, dan pemegang saham
pengendali yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
27
Dewan Komisaris
Hubungan Keluarga Dengan Hubungan Keuangan Dengan
Dewan
Komisaris Direksi
Pemegang Saham
Pengendali
Dewan
Komisaris Direksi
Pemegang Saham
Pengendali
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Sanny J.
Parengkuan x √ x √ x √ x √ x √ x √
Max R.M
Kembuan x √ x √ x √ x √ x √ x √
Rustam HS. Akili x √ x √ x √ x √ x √ x √
Peggy Adeline
Mekel x √ x √ x √ x √ x √ x √
Frederik G.Worang x √ x √ x √ x √ x √ x √
Informasi Lain Terkait Dengan Tata Kelola Bank
Pada tahun 2018, terdapat intervensi pemilik yaitu keputusan Pemerintah Kabupaten Daerah
Bolaang Mongondow untuk pengalihan dana RKUD ke bank lain sehingga gaji ASN pindah ke
bank lain yang menyebabkan gaji ASN tidak terpotong, terjadinya pembentukan CKPN,
Penurunan pendapatan bunga kredit dan peningkatan NPL Perusahaan/Bank di Tahun 2018.
28
2. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI
Jumlah, komposisi, kriteria, dan independensi anggota Direksi
No Nama Jabatan Domisili
Persetujuan Periode
Masa Jabatan RUPS
OJK/Bank
Indonesia
1
Jeffry A.M
Dendeng
Direktur
Utama
Manado
Akta
Pernyataan Keputusan
Rapat Nomor 52 tanggal 25 Oktober
2016
Surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor SR-
95/PB.12/2016
tanggal 11
November 2016
2016 –
2020
2 Revino M. Pepah Direktur
Umum
Manado Akta
Pernyataan
Keputusan
Rapat
Nomor 52 tanggal 25 Oktober 2016
Surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor SR-
95/PB.12/2016 tanggal 11
November 2016
2016 -
2020
3 Machmud Turuis Direktur
Kepatuhan
Manado Akta
Pernyataan
Keputusan
Rapat
Nomor 52 tanggal 25 Oktober
2016
Surat Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) Nomor SR-
95/PB.12/2016
tanggal 11
November 2016
2016 -
2020
4 Welan T. Palilingan Direktur
Operasional
Manado Akta
Pernyataan
Keputusan
Rapat Nomor 52 tanggal 25 Oktober
2016
Surat Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) Nomor SR-
95/PB.12/2016
tanggal 11
November 2016
2016 -
2020
29
5 Meiki T. Taliwuna Direktur
Pemasaran Akta
Pernyataan
Keputusan
Rapat
Nomor 52 tanggal 25 Oktober
2016
Surat Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) Nomor SR- 95/PB.12/2016
tanggal 11
November 2016
2016 -
2020
Komposisi Direksi tersebut diatas telah memenuhi ketentuan sebagai berikut :
- Seluruh anggota Direksi telah memenuhi persyaratan umum, persyaratan khusus dan
persyaratan kesehatan fisik serta ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku sebagaimana
akta pendirian bank dan keputusan RUPS-LB maupun keputusan Komisaris.
- Jumlah anggota Direksi paling kurang 3 (tiga) orang.
- Seluruh anggota Direksi wajib berdomisili di Indonesia.
- Seluruh Direksi bank memiliki kompetensi dan integritas sesuai penilaian Otoritas Jasa
Keuangan dan semua telah lulus Fit & Proper Test dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
- Direksi bank tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota direksi atau komisaris
yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit.
- Direktur Utama bank berasal dari pihak independen terhadap pemegang saham pengendali,
sesama anggota direksi, antara anggota direksi dan anggota komisaris tidak terdapat
hubungan keluarga sampai derajat kedua, baik menurut garis lurus maupun kesamping.
- Direksi bank tidak ada yang merangkap jabatan sebagai komisaris, anggota direksi atau
pejabat eksekutif pada lembaga perbankan atau perusahaan dan atau lembaga keuangan
lain.
- Anggota Direksi bank tidak menjadi pengurus partai politik yang dibuktikan dengan surat
pernyataan dari yang bersangkutan.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Direksi
- Direksi memiliki peraturan Tata Tertib dan Tata Cara menjalankan tugas/pekerjaan Direksi
yang tertuang dalam SK Direksi No. 07/PBS-KEP/DIR/XII/2012.
- Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank.
- Direksi sudah menyediakan waktu yang cukup untuk mengelola Bank sesuai dengan
kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana di atur dalam Akta
Pendirian/Anggaran Dasar Bank dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- Direksi telah berkomitmen untuk mengembangkan melaksanakan prinsip-prinsip Tata
Kelola Perusahaan dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi sesuai ketentuan Bank Indonesia.
30
- Direksi telah menindak lanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Audit Intern
Bank, audit eksternal, hasil pengawasan OJK dan hasil/atau hasil pengawasan otoritas lain.
- Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham
melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
- Direksi telah menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada
dewan komisaris.
- Direksi melaksanakan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan kepada
stakeholder. Kondisi non keuangan dimaksud antara lain kepengurusan, kepemilikan,
perkembangan usaha Bank dan kelompok usaha Bank, strategi dan manejemen serta
laporan manajemen.
- Direksi telah memantau serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar Tingkat
Kesehatan Bank dapat dipenuhi.
- Direksi telah mengumumkan secara publikasi pada media massa Laporan Keuangan Bank
SulutGo per Triwulan.
PENYELENGGARAAN RAPAT
Rapat Direksi (BOD)
Rapat direksi menyangkut kebijakan dan operasional Bank SulutGo secara berkala
dilakukan sesuai kebutuhan dengan melakukan koordinasi antar anggota direksi. Berikut ini
disajikan jumlah rapat direksi dengan rincian pembahasan materi sbb :
NO TANGGAL MATERI
1 5-Feb-18 Rotasi Beberapa Pim Departemen dan Pim Cabang
2 3-Apr-18 Pembahasan beberapa usulan perubahan aturan pada
proses Kredit
Evaluasi Jaringan kantor di Wilayah Jakarta
3 12-Apr-18 Permasalahan pemotongan kredit di Wilayah
Bolaang Mongondow
4 15-May-18 Pembahasan Honor KASDA ONLINE Pemprov Sulut
5 31-May-18 Pembahasan KPI Pejabat dan Pegawai
Pengisian beberapa kekosongan jabatan dan Rotasi
6 27-Jun-18 Pembahasan COP untuk Pemimpin Divisi
Pembahasan rencana bantuan pendidikan untuk Pegawai
7 30-Jul-18 Rotasi pada PimDiv dan Pengisian kekosongan
beberapa Jabatan.
8 29-Aug-18
Kredit kepada Hotel Sumber Mitra Selaras & Kredit kepada
Pemkab Sangihe
31
9 23-Oct-18 Pengisian beberapa Jabatan Pemimpin Cabang.
10 12-Nov-18 Kredit Kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe
Pelatihan Untuk Direksi.
Untuk meningkatkan kompetensi dan mendukung pelaksanaan tugas maka direksi ikut serta
dalam berbagai program pelatihan, lokakarya, konferensi, seminar selang tahun 2018, antara lain:
NO NAMA JUDUL PELATIHAN PENYELENGGARA WAKTU DAN
TEMPAT 1 JEFFRY A.M.
DENDENG
Workshop : "Navigating The
Future of Risk - Integration of Business Process"
(Program Refreshment
Sertifikasi Manajemen Risiko)
LSPP 23 Januari 2018 di
Jakarta
2 MACHMUD
TURUIS
Workshop : "Governance,
Risk & Complience (GRC0
and Three Lines of Defence (TLD) and Strategi Trend in
Indonesia Banking"
(Program Refreshment SMR)
BSMR 27 s/d 28 Februari
2018 di Jakarta
3 REVINO M.
PEPAH
Workshop Komite
Remunerasi dan Nominasi
Bank SulutGo
GLOBAL
TALENT
12 s/d 13 Maret 2018
di BSG Cabang
Jakarta
4 JEFFRY A.M.
DENDENG
Sosialisasi PP 54 Tahunn
2017 tentang BUMD
ASBANDA 18 April 2018 di
Jakarta
5 - WELAN T.
PALILINGAN
Seminar Blockchain "
Peluang dan Risiko bagi Industri Keuangan "
LPPI 26 April 2018 di
Jakarta
- MEIKY T.
TALIWUNA
6 JEFFRY A.M.
DENDENG
Seminar Peran Dewan
Komisaris Dalam Penyelesaian Kasus-Kasus
Hukum yang terjadi di BPD
SI
FKDK BPD SI 7 Mei 2018 di
Jakarta
7 - MACHMUD TURUIS
Sosialisasi Ketentuan terkait Operasi Moneter dan
Kepesertaan Operasi
Moneter.
BANK INDONESIA
8 Mei 2018 di Riau
- MEIKY T.
TALIWUNA
8 WELAN T. PALILINGAN
Diskusi ASEAN Strategy Forum Banking
9 s/d 10 Mei 2018 di Singapura
9 MEIKY T.
TALIWUNA
Forum Group Discussion "
Penyempurnaan Rasio Kredit / Pembiayaan UMKM "
BANK
INDONESIA
22 Mei 2018 di
Jakarta
32
10 MACHMUD
TURUIS
Seminar dan Rapat Umum
Anggota Tahunan FKDKP
FKDK BPD SI 26 Juni 2018 di
Jakarta
11 MACHMUD
TURUIS
Sosialisasi PP 54 Tahun 2017
tentang BUMD.
ASBANDA 18 Juli 2018 di
Jakarta
12 - JEFFRY A.M.
DENDENG
Seminar Nasional BPDSI ASBANDA 9 s/d 11 Agustus
2018 di Lampung
- WELAN T.
PALILINGAN
13 MEIKY T.
TALIWUNA
Sosialisasi Ketentuan Bank
Umum
OJK 28 September 2018
di Jakarta
14 WELAN T. PALILINGAN
Workshop : "Penerapan Financial Technology
Treasury, Liquidity Gap
Strategy, Technology
Informasi dan Fraud kepada Industri Perbankan"
OJK 3 s/d 4 Oktober 2018 di Surabaya
15 MEIKY T.
TALIWUNA
High level Policy Dialogue :
The Future of Finance and
International Research Seminar on Financial Sector
Development and The Future
of Finance"
12 dan 14 Oktober
2018 di Bali.
16 - JEFFRY A.M.
DENDENG
Seminar 2nd Infobank Top
100 " How to navigate
companies through global
turbulance & political risk 2019 "
INFOBANK 30 Oktober 2018 di
Jakarta
- REVINO M.
PEPAH
17 MACHMUD
TURUIS
Workshop : "Good Corporate
Governance (GCG) BPD se-Sulawesi, Maluku dan
Papua"
ASBANDA 8 s/d 9 November
2018 di Sulawesi Selatan
18 WELAN T.
PALILINGAN
Workshop "Investment Plan
for Bank Digital Transformation"
IKATAN
BANKIR INDONESIA
23 November 2018
di Jakarta
19 MACHMUD
TURUIS
Seminar FKDKP "
Implementasi Prudential
Banking dalam menghadapi tantangan Ekonomi Global "
FKDK BPD SI 29 November 2018
di Jakarta
20 WELAN T.
PALILINGAN
Lokakarya : Perkembangan
Pelaksanaan Program Transformasi BPD
ASBANDA
DAN OJK
29 November 2018
di Jakarta
21 WELAN T.
PALILINGAN
Seminar : "Economic
Outlook 2019, Bisnis Bank di
era Digital" : Risiko Mitigasi dalam rangka HUT IBI ke-13
IKATAN
BANKIR
INDONESIA
10 Desember 2018 di
Jakarta.
33
22 - JEFFRY A.M.
DENDENG
Sosialisasi Pengendalian
Gratifikasi dan Pencegahan
tindak Pidana Korupsi
KPK 18 Desember 2018 di
Jakarta
Rangkap Jabatan Direksi
Sepanjang tahun 2018 seluruh Direksi Bank tidak memiliki rangkap jabatan sebagai anggota
Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada bank, perusahaan dan/atau lembaga lain,
sebagaimana tabel di bawah ini:
RANGKAP JABATAN PADA DIREKSI
Nama
Jabatan di
Bank
SulutGo
Jabatan pada Perusahaan/
Instansi Lain
Perusahaan/
Lembaga Lain Keterangan
Jeffry A.M Dendeng Direktur
Utama
- - -
Machmud Turuis Direktur
Kepatuhan
- - -
Meiki T. Taliwuna Direktur
Pemasaran
- - -
Maudy R. Pepah Direktur
Umum
- - -
Welan T. Palilingan Direktur
Operasional
- - -
Kepemilikan Saham Direksi
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember
2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum diatur bahwa setiap anggota Direksi wajib
mengungkapkan kepemilikan saham yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih, baik pada Bank
yang bersangkutan maupun pada bank dan perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di
luar negeri.
Sejalan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan di atas Bank SulutGo mewajibkan anggota
Direksi untuk mengungkapkan kepemilikan sahamnya, baik pada Bank SulutGo, Bank lain,
Lembaga Keuangan Bukan Bank dan perusahaan lainnya, yang berkedudukan di dalam dan di luar
negeri. Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember
2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum pasal 7 ayat (3) anggota Direksi baik secara
34
sendiri-sendiri atau bersama-sama dilarang memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor pada
suatu perusahaan lain.
Untuk periode 31 Desember 2018, kepemilikan saham anggota Direksi yang mencapai 5% atau
lebih dari modal disetor, yang meliputi jenis dan jumlah lembar saham pada :
1. Bank SulutGo;
2. Bank lain;
3. Lembaga Keuangan Bukan Bank;
4. Perusahaan lainnya, yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri, dapat dilihat
melalui tabel di bawah ini.
Tabel Kepemilikan Saham Direksi (kepemilikan saham mencapai 5% atau lebih)
Nama
KEPEMILIKAN SAHAM
Bank SulutGo Bank Lain
Lembaga
Keuangan
Bukan Bank
Perusahaan
Lain
Jeffry A. Dendeng NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL
Machmud Turuis NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL
Meiki T. Taliwuna NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL
Maudy R. Pepah NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL
Welan T. Palilingan NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL
Independensi Direksi
Penilaian independensi didasarkan pada keterkaitan yang bersangkutan pada
kepengurusan, kepemilikan dan/atau hubungan keuangan, serta hubungan keluarga dengan
pemegang saham pengendali. Direksi Bank SulutGo senantiasa bertindak independen, dalam arti
tidak mempunyai benturan kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk
melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis, baik dalam hubungan antara Direksi maupun
hubungan terhadap Dewan Komisaris.
35
Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, kepemilikan saham
dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau
Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, sehingga, dapat melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya secara independen.
Direksi tidak memangku jabatan rangkap sebagai Direktur Utama atau Direktur lainnya
pada Badan Usaha Milik Negara, Daerah dan Swasta atau jabatan lain yang berhubungan dengan
pengelolaan Perseroan, maupun jabatan struktural, dan jabatan fungsional lainnya pada
instansi/lembaga pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta jabatan lainnya sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama
dan/atau pengendali, yang meliputi :
1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya;
2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris;
3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau
pengendali;
4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris lainnya; dan
5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama
dan/atau pengendali.
HUBUNGAN AFILIASI DIREKSI
Nama
Hubungan Keluarga Dengan Hubungan Keuangan Dengan Hubungan
Kepenguru san dengan Perusahaan
lain
Dewan Komisaris
Direksi Pemegang
Saham Pengendali
Dewan Komisaris
Direksi Pemegang
Saham Pengendali
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Jeffry A. Dendeng x √ x √ x √ x √ x √ x √ x √
Machmud Turuis x √ x √ x √ x √ x √ x √ x √
Meiki T. Taliwuna x √ x √ x √ x √ x √ x √ x √
Maudy R. Pepah x √ x √ x √ x √ x √ x √ x √
Welan T. Palilingan x √ x √ x √ x √ x √ x √ x √
36
Informasi Lain Terkait Dengan Tata Kelola Bank
Sepanjang tahun 2018 tidak terdapat tindakan Direksi yang memanfaatkan Bank untuk
kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi
keuntungan Bank, Pada tahun 2018, terdapat intervensi pemilik yaitu keputusan Pemerintah
Kabupaten Daerah Bolaang Mongondow untuk pengalihan dana RKUD yang berdampak
terjadinya pembentukan CKPN, Penurunan pendapatan bunga kredit dan peningkatan NPL
Perusahaan/Bank di Tahun 2018.
3. LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS KOMITE TAHUN 2018
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI//2006 tentang pelaksanaan Good
Corporate Governance bagi Bank Umum sebagaimana diubah dengan PBI No.8/14/PBI/2006
dan diubah dengan POJK No. 055/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank
Umum, dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya,
Dewan Komisaris dibantu oleh Komite-komite yang anggotanya dipilih dan diangkat
berdasarkan Integritas, Independensi, Kompetensi dan pengalaman kerja.
a) Komite Audit.
Dalam pelaksanaan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, untuk memastikan
bahwa struktur pengendalian internal perusahaan telah dilaksanakan dengan baik, pelaksanaan
audit internal maupun eksternal telah dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang berlaku
dan tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.015/SK-BSG/II/2018 tanggal 08 Februari 2018
tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit & Komite Pemantau Risiko, Komite Audit terdiri
dari:
1. Ketua : Frederik Gerard Worang (Komisaris Independen)
2. Anggota : Abid Takalamingan
3. Anggota : Perry Robert Sondakh
4. Anggota : Jan E. Mangindaan
5. Anggota : Maksi GM Gagola
6. Anggota : Adrianus Nixon Watung
Pada Tahun 2018 terdapat perubahan susunan Komite Audit 2018 dari jumlah 6 (enam) anggota
komite menjadi 5 (lima) anggota. Pengurangan anggota karena adanya surat pengunduran diri dari
anggota komite Maksi G.M. Gagola tanggal 10 Juli 2018 dan telah mendapat persetujuan Dewan
Komisaris sesuai surat No.081a/DK-BSG/VIII/2018 tanggal 27 Agustus 2018 Perihal Pengunduran
Diri Anggota Komite Maksi G.M. Gagola,SH,MH. sehingga keanggotaan Komite Audit menjadi
terdiri dari:
37
1. Ketua : Frederik Gerard Worang (Komisaris Independen)
2. Anggota : Abid Takalamingan
3. Anggota : Perry Robert Sondakh
4. Anggota : Jan E. Mangindaan
5. Anggota : Adrianus Nixon Watung
Program Kerja.
Berdasarkan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor : 55/ POJK.03/2016,
Komite Audit Bank SulutGo memiliki tugas dan tanggung jawab sebagaimana tertuang di dalam
Piagam Komite Audit tentang Pedoman dan Tata tertib Kerja Komite Audit.
Tugas dan tanggungjawab Komite Audit antara lain adalah sebagai berikut :
1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Bank kepada publik
dan atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait
dengan informasi keuangan Bank ;
2. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan kegiatan Bank;
3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen
dan Akuntan atas jasa yang diberikannya;
4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang
didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee;
5. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi
pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;
6. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Bank;
7. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi
benturan kepentingan Bank; dan
8. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Bank;
Frekuensi dan Agenda Rapat Komite Audit
Rapat Intern Komite Audit dihadiri oleh Ketua Komite Audit dan seluruh anggota Komite
Audit. Adapun pelaksanaan rapat Komite Audit, sebagai berikut:
No Hari/Tanggal Materi
1 Selasa, 09 Januari 2018 Review Program Kerja Audit SKAI
Tahun 2018
2 Jumat, 02 Maret 2018 Pembahasan Tata Tertib Komite Audit
38
4 Kamis, 08 Maret 2018 Rapat Evaluasi Efektivitas Fungsi dan
Kerja SKAI
5 Rabu, 25 April 2018 Prosedur/Mekanisme Pemantauan dan
Review Penyediaan Dana Besar oleh
Dewan Komisaris
6 Jumat, 11 Mei 2018 Rapat Evaluasi Rencana Kerja Komite
Audit
7 Selasa, 05 Juni 2018 Rapat Evaluasi Efektivitas Fungsi dan
Kerja SKAI
8 04 Juli 2018 Pertemuan Komite Audit, KPR, SKAI
dan Divisi Human Capital
9 05 Juli 2018 Pertemuan Komite Audit, Komite
Pemantau Risiko dan Divisi MRi
10 06 Juli 2018 Laporan Pelaksanaan Tugas Komite
Audit Semester I Tahun 2018
11 07 Agustus 2018 Pertemuan Komite Audit dengan
Komite Pemantau Risiko dan Divisi
MRi
12 15 Agustus 2018 Penunjukan Kantor Akuntan Publik
13 21 Agustus 2018 Evaluasi Tindak Lanjut Temuan SKAI
Triwulan II tahun 2018
14 31 Agustus 2018 Pertimbangan KAP untuk Audit
Laporan Keuangan
15 05 September 2018 Pertimbangan KAP untuk Audit
Laporan Keuangan
16 18 September 2018 Rekomendasi Komite Audit
Penunjukan KAP
17 01 Oktober 2018 Pertemuan SKAI, Evaluasi Progres
Kinerja SKAI
18 09 Oktober 2018 Pertemuan dengan SKAI, Evaluasi
Program SKAI
19 16 Oktober 2018 Pengusulan Hapus Buku KUR Macet
20 24 Oktober 2018 Pembahasan Temuan Audit OJK Tahun
2018
21 26 Oktober 2018 Evaluasi Tindak Lanjut Temuan OJK
Tahun 2017
22 02 November 2018 Evaluasi Program Kerja SKAI
39
23 03 Desember 2018 Tindak Lanjut Temuan OJK Pada KA
24 17 Desember 2018 Pertemuan dengan KAP Pelaksanaan
Audit
25 21 Desember 2018 Pertemuan dengan SKAI, Review
Pedoman Kerja 2019
Rekomendasi Komite Audit Kepada Dewan Komisaris
Sesuai dengan Piagam Audit Rev.01/2015 yang telah disahkan tertanggal 31 Desember 2015, salah
satu tugas Komite Audit adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait dengan
kontrol terhadap organisasi internal Bank. Sepanjang tahun 2018, rekomendasi yang diberikan
Komite Audit adalah sebagai berikut:
Penunjukan KAP untuk Tahun Buku 2018 telah melalui rekomendasi Komite Audit dan hasil rapat
Dewan Komisaris pada tanggal 18 September 2018 dan surat penunjukan Dewan Komisaris
No.095/DK-BSG/IX/2018 tanggal 18 September 2018.
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas Komite Audit Tahun 2018
Selama 2018, Komite Audit melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Pemantauan dan Evaluasi terhadap pelaksanaan Satuan Kerja Audit Intern sesuai Program
Audit Tahunan
2. Pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan audit
SKAI, Akuntan Publik dan hasil Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan
3. Memberikan pertimbangan dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai
penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik serta Pelaksanaan Audit sesuai
standar auditing yang ditetapkan oleh Institute Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
4. Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Bisnis Bank
5. Kepatuhan Bank terhadap Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku serta hasil
keputusan RUPS.
6. Lain-lain:
- Menyiapkan konsep Laporan Pengawasan Rencana Bisnis Bank oleh Dewan Komisaris
kepada OJK.
- Menyiapkan konsep Laporan Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris pada RUPS Tahunan.
- Menyiapkan rekomendasi mengenai Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan
Publik dalam rangka Audit Laporan Keuangan.
- Menyiapkan laporan kepada OJK mengenai Hasil Evaluasi Komite Audit terhadap
pelaksanaan audit terhadap Laporan Hasil Keuangan Bank oleh KAP.
- Penelaan atas laporan tentang pokok-pokok audit intern.
- Melakukan pertemuan Dewan Komisaris
- Melakukan pertemuan berkala dengan SKAI, Divisi MRi dan Divisi Kepatuhan
- Melakukan pertemuan dengan Kantor Akuntan Publik
40
b) Komite Pemantau Risiko
Berdasarkan pasal 42 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.03/2016 tanggal 7
Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, dijelaskan bahwa Komite
Pemantau Risiko beranggotakan paling sedikit satu orang Komisaris Independen, satu orang Pihak
Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan dan satu orang Pihak Independen yang
memiliki keahlian di bidang manajemen risiko. Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Komisaris
Independen merangkap sebagai anggota. Anggota Komite Pemantau Risiko wajib memiliki
integritas, akhlak, dan moral yang baik.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.015/SK-BSG/II/2018 tanggal 08 Februari 2018 tentang
Pengangkatan Anggota Komite Audit & Komite Pemantau Risiko, Keanggotaan Komite Pemantau
Risiko terdiri dari:
1. Ketua : Rustam H.S. Akili (Komisaris Independen)
2. Anggota : Joy Elly Tulung
3. Anggota : Adolf F. Mangundap
4. Anggota : Tierney Geene Waani
5. Anggota : Sam Sachrul Mamonto
6. Anggota : Noldy W. D. Liow
Sehubungan dengan terjadinya perubahan susunan Dewan Komisaris dimana Rustam HS. Akili
yang mengundurkan diri sesuai dengan Surat Dewan Komisaris No.082/DK-BSG/VIII/2018
tanggal 27 Agustus 2018 Perihal Pemberitahuan Berakhirnya Jabatan Anggota Dewan Komisaris
maka berdasarkan SK Direksi PT. Bank SulutGo No.010/SK-SDM/DIR/I/2017 yang diubah
dengan SK Direksi No.032/SK-HC/DIR/II/2018 tanggal 08 Februari 2018 dan Surat Keputusan
Direksi No.1882/SK-HC/DIR/IX/2018 tanggal 19 September 2018, maka susunan Komite
Pemantau Risiko terdiri dari:
1. Ketua : Peggy Adeline Mekel (Komisaris Independen)
2. Anggota : Joy Elly Tulung
3. Anggota : Adolf F. Mangundap
4. Anggota : Tierney Geene Waani
5. Anggota : Noldy W. D. Liow
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko Tugas dan Tanggung
Jawab Komite Pemantau Risiko
Berdasarkan Pedoman dan Tata tertib Kerja Komite Pemantau Risiko, Tugas Komite Komite
Pemantau Risiko antara lain adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pemantauan dan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan pelaksanaan
Manajemen Risiko yang disusun oleh Direksi.
2. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko serta Divisi
Manajemen Risiko.
41
3. Mengevaluasi laporan profil risiko triwulanan Bank untuk selanjutnya memberi masukan
kepada Dewan Komisaris atas kondisi risiko yang dihadapi oleh Bank serta usulan
langkahlangkah untuk mitigasi atas risiko-risiko tersebut sehingga Dewan Komisaris dapat
memberi masukan untuk langkah perbaikan kepada Direksi apabila diperlukan.
4. Memantau dan mengevaluasi kebijakan Direksi mengenai kualitas aktiva Bank, surat berharga,
penempatan dan kebijaksanaan mengenai Restrukturisasi kredit, hapus buku dan hapus tagih.
5. Memantau dan mengevaluasi perjanjian yang menetapkan persyaratan yang mewajibkan Bank
menyediakan dana yang mengakibatkan pelanggaran BMPK.
6. Mengevaluasi kepatuhan terhadap ketentuan internal perseroan antara ketentuan yang Berlaku.
7. Melakukan evaluasi atas kebijaksanaan dan strategi manajemen risiko yang disusun
manajemen secara tahunan.
8. Melakukan evaluasi terhadap laporan pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan
kebijaksanaan management risiko dan kepatuhan.
9. Melakukan langkah-langkah yang diambil oleh Direksi dalam rangka memenuhi peraturan
Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lainnya khususnya yang berkaitan dengan
manajemen risiko dan kepatuhan.
10. Mengevaluasi hasil pemantauan atas kepatuhan perseroan terhadap seluruh perjanjian dan
komitmen yang dibuat oleh Direksi kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
11. Melakukan evaluasi terhadap permohonan atas usul Direksi yang berkaitan dengan transaksi
atau kegiatan usaha yang melampaui kewenangan Direksi untuk dapat digunakan oleh
Komisaris sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
12. Menelaah rencana Direksi untuk penyertaan modal pada perusahaan lain dan mengawasi
pelaksanaannya.
13. Menelaah tingkat risiko yang dapat ditoleransi dan memastikan bahwa Direksi telah
melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengindentifikasi, memantau dan
mengendalikan Risiko tersebut.
14. Memantau kredit bermasalah (Non Performing Loan) agar tidak melebih 5% dari total kredit.
15. Memantau rasio kewajiban Penyediaan Modal Minimum agar tidak kurang dari 8%.
16. Memantau dan mengevaluasi parameter penetapan risiko pegawai.
17. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Budaya Manajemen Risiko ke segenap jajaran
dengan melalui pelatihan dan sertifikasi.
18. Memantau dan mengevaluasi kompetensi SDM melalui penetapan tenaga yang sesuai.
19. Memantau dan mengevaluasi fungsi Manajemen Risiko telah berfungsi dengan baik.
20. Memantau dan mengevaluasi ulang metodologi pengukuran risiko.
21. Memantau dan mengevaluasi kecukupan Sistim Informasi Teknologi.
22. Memantau dan mengevaluasi kecukupan limit produk & transaksi.
23. Memantau dan mengevaluasi penetapan Parameter Peringkat Risiko.
24. Memantau dan mengevaluasi rencana darurat yang dilaksanakan.
42
25. Memantau dan mengevaluasi kepatuhan Bank sehubungan dengan pelaksanaan Manajemen
Risiko terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Direksi kepada BI, OJK
dan pihak-pihak terkait lainnya.
Wewenang Komite Pemantau Risiko
Dewan Komisaris memberikan kewenangan kepada Komite Pemantau Risiko dengan lingkup
tanggung jawab untuk:
1. Melakukan akses secara penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap catatan Bank yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugas-tugas Komite Pemantau Risiko.
2. Mendapatkan masukan atau saran dari para profesional di luar Bank yang berkaitan dengan
tugas Komite Pemantau Risiko.
3. Dalam melaksanakan tugasnya Komite Pemantau Risiko dapat bekerjasama dengan Komite
Manajemen Risiko, Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan serta unit kerja yang ada
relevansinya.
Agenda Rapat Komite Pemantau Risiko
Rapat Intern Komite Pemantau Risiko dihadiri oleh Ketua Komite Pemantau Risiko dan
seluruh anggota Komite Pemantau Risiko, adapun pelaksanaan Rapat Komite Pemantau Risiko
sebagai berikut :
No. Hari/Tanggal Materi
1 09 Januari 2018 Tindak Lanjut Temuan OJK Tahun 2018
2 29 Maret 2018 Evaluasi Kinerja Komite Tahun 2017
3 05 April 2018 Pembahasan Profil Risiko & TL Temuan OJK dan KAP
4 25 April 2018 Pembahasan Prosedur Pembiayaan dan Review Kredit
5 11 Mei 2018 Pemantauan & Evaluasi Audit KAP Tentang Keuangan
Tahun 2017
6 05 Juli 2018 Rapat Komite Pemantau Risiko, Komite Audit dan
Divisi MRi:
- Evaluasi Profil Risiko Bulan Mei 2018
- Evaluasi Pelaksanaan Tugas Komite Pemantau
Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
- Penetapan Limit Risiko Tahun 2018
7 07 Agustus 2018 Rapat Komite Pemantau Risiko, Komite Audit dan
Divisi MRi:
- Penetapan Limit Risiko Tahun 2018
8 10 September
2018
- Evaluasi Pelaksanaan Program Komite Pemantau
Risiko Tahun 2018
43
9 01 Oktober 2018 Rapat Komite Pemantau Risiko dan Divisi Kepatuhan:
- Evaluasi Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank
SulutGo
10 10 Oktober 2018 Rapat Komite Pemantau Risiko dan Divisi MRi:
- Evaluasi Profil Risiko bulan Agustus Tahun 2018 dan
Fungsi Komite Pemantau Risiko dan Satuan Kerja
Manajemen Risiko.
11 16 Oktober 2018 Rapat Komite Pemantau Risiko, Komite Audit dan Unit
SAM:
- Pengusulan Hapus Buku Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Macet Tahun 2018
12 23 Oktober 2018 - Tindak Lanjut Temuan OJK Tahun 2018 Terhadap
Komite Pemantau Risiko
- Review BPP Tata Kelola Bank SulutGo
13 01 November
2018
Rapat Komite Pemantau Risiko dan Unit SAM:
- Rapat Lanjutan Terkait Pengusulan Hapus Buku
KUR Macet Tahun 2018
14 22 November
2018
- Evaluasi Profil Risiko September 2018/ Triwulan III
Tahun 2018
15 27 November
2018
Rapat Intern Komite Pemantau Risiko:
- Draft Rencana Bisnis Bank (RBB) Tahun 2019 s/d
2021
Rapat Komite Pemantau Risiko, Komite Audit dan
Divisi Perencanaan:
- Draft Rencana Bisnis I
16 10 Desember
2018
Rapat Intern Komite Pemantau Risiko:
- Evaluasi Profil Risiko bulan Oktober Tahun 2018
- Pembahasan Draft BPP Pengembangan Bisnis
17 18 Desember
2018
Rapat Intern Komite Pemantau Risiko:
- Pembahasan Draft BPP Alat Pembayaran
Menggunakan Kartu (APMK)
18 19 Desember
2018
Rapat Komite Pemantau Risiko dengan Kantor Akuntan
Publik (KAP) Hadori, Sugiarto Adi & Rekan:
- Progres Kerja KAP dalam Pelaksanaan Audit
Perseroan Tahun Buku 2018.
44
Laporan Singkat Rekomendasi Dan Pelaksanaan Tugas Komite Pemantau Risiko
Dewan Komisaris juga telah mengevaluasi kebijakan management risiko dan strategi manajemen
risiko melalui rapat bersama dengan Komite Pemantau Risiko dan Divisi MRi yang diadakan pada
tanggal :
- 09 Januari 2018, dengan materi pembahasan “Tindak lanjut temuan OJK tahun 2018.”
- 05 April 2018, dengan materi pembahasan “Pembahasan Profil Risiko & TL Temuan OJK dan
KAP.”
c) Komite Remunerasi dan Nominasi
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank SulutGo diangkat oleh Direksi berdasarkan
keputusan rapat Dewan Komisaris. Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi dilakukan
untuk memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.03/2016 tanggal 7
Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum dan juga Surat Keputusan
Direksi No.010/SK-SDM/DIR/I/2017 tanggal 20 Januari 2017 tentang Pemberhentian Dan
Pengangkatan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi PT. Bank SulutGo
Adapun susunan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut :
Nama Jabatan Dasar Penetapan
Peggy Adeline Mekel (Komisaris
Independen)
Ketua Surat Keputusan Direksi No.010/SK-
SDM/DIR/I/2017 tanggal 20 Januari 2017
Max Kembuan
Anggota Surat Keputusan Direksi No.010/SK- SDM/DIR/I/2017 tanggal 20 Januari 2017
Pemimpin Divisi SDM, Jane
Rombepajung (Ex Officio) Anggota Surat Keputusan Direksi No.010/SK-
SDM/DIR/I/2017 tanggal 20 Januari 2017
*Ketua Komite Remunerasi & Nominasi melakukan rangkap jabatan sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko.
Evaluasi Laporan Profil Risiko secara berkala, baik setiap bulan dan triwulan yang disampaikan
kepada Direksi/Direktur Kepatuhan dan Dewan Komisaris.
Evaluasi kebijakan dan strategi manajemen risiko yang disusun management setiap tahun
termasuk penetapan limit risiko yang diajukan Direksi untuk mendapat persetujuan Dewan
Komisaris.
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja
Manajemen Risiko, terkait rapat-rapat Komite Manajemen Risiko, kegiatan MRi dan produk
yang dihasilkan.
Evaluasi hasil pemantauan Direksi terhadap kegiatan usaha Perseroan agar tidak menyimpang
dari ketentuan yang berlaku, laporan pertanggung jawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan
terkait manajemen risiko dan kepatuhan, untuk memenuhi peraturan BI/OJK dan perundang-
undangan yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian.
Evaluasi kepatuhan terhadap ketentuan internal bank, memantau pemberitaan/publikasi
negative mengenai Bank SulutGo
45
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi dan Remunerasi
Berdasarkan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi, tugas dan
tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Membantu Dewan Komisaris dalam mengusulkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) mengenai sistem dan prosedur nominasi bagi anggota Dewan Komisaris.
2. Membantu Dewan Komisaris memberikan rekomendasi kepada calon-calon pengurus bank
yang diusulkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
3. Membantu anggota Dewan Komisaris dalam mengusulkan kepada Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) mengenai sistem penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi.
4. Mengevaluasi secara periodik jumlah dan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi.
5. Membantu Dewan Komisaris dalam mengusulkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) mengenai sistem remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
6. Membantu Dewan Komisaris dalam menyusun sistem kompensasi bagi pejabat eksekutif
perusahaan.
7. Membantu Dewan Komisaris dalam memberikan penilaian terhadap sistem pensiun dan sistem
kompensasi serta manfaat lainnya dalam hal pengurangan karyawan.
8. Membantu Dewan Komisaris dalam menyusun Kebijakan Suksesi Anggota Direksi.
Wewenang Komite Nominasi dan Remunerasi
Dewan Komisaris memberikan kewenangan kepada Komite Remunerasi dan Nominasi dengan
lingkup tanggung jawab untuk:
1. Mencari informasi yang diperlukan dari pihak-pihak internal Bank termasuk pegawai, dan
pihak-pihak eksternal.
2. Mendapatkan masukan atau saran dari para profesional di luar Bank yang berkaitan dengan
tugasnya.
3. Dalam melaksanakan tugasnya Komite Remunerasi dan Nominasi akan memelihara hubungan
kerja yang efektif dengan Komisaris, Manajemen Auditor Intern dan auditor Ekstern.
Frekuensi dan Agenda Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
Adapun agenda rapat Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut:
No. Tanggal Materi
1 08 Februari 2018 Penambahan anggota Komite
Audit dan Komite Pemantau
Risiko
2 10 September 2018 Usulan Dewan Komisaris
Untuk Perubahan Pembagian
46
Tugas Jabatan Direksi Bank
SulutGo
3 09 November 2018 Surat Otoritas Jasa Keuangan
No.SR-181/PB.1212/2018
Tanggal 06 November 2018
Perihal Permohonan
Persetujuan Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan
Calon Direktur Kepatuhan PT.
Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Utara Gorontalo
*Pelaksanaan rapat komite remunerasi dihadiri 51% (lima puluh satu persen) dari jumlah anggota
termasuk seorang Komisaris Independen dan Pejabat Eksekutif atau perwakilan pegawai dan telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas Komite Remunerasi dan Nominasi
Program Kerja Target Realisasi
Membantu Dewan Komisaris dalam
mengusulkan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) mengenai
sistem dan prosedur nominasi bagi
anggota Dewan Komisaris
Sesuai Kebutuhan Dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan
Adapun Rekomendasi Komite Remunerasi & Nominasi terkait persyaratan calon pengurus PT. Bank
SulutGo periode 2016-2020 sbb:
a. Surat rekomendasi calon Dewan Komisaris nomor - 056A/DK-BSG/IX/2016 tanggal 27 September 2016
- 056B/DK-BSG/IX/2016 tanggal 27 September 2016,
- 056C/DK-BSG/IX/2016 tanggal 27 September 2016 - 056D/DK-BSG/IX/2016 tanggal 27 September 2016
- 056E/DK-BSG/IX/2016 tanggal 27 September 2016
b. Surat Rekomendasi Calon Direksi nomor:
- 056F/DK-BSG/IX/2016 tanggal 27 September 2016 - 056G/DK-BSG/IX/2016 tanggal 27 September 2016
- 056H/DK-BSG/IX/2016 tanggal 27 September 2016
- 056I/DK-BSG/IX/2016 tanggal 27 September 2016 - 056J/DK-BSG/IX/2016 tanggal 27 September 2016.
47
Membantu Dewan Komisaris
memberikan rekomendasi kepada
caloncalon pengurus bank yang diusulkan
pada Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS)
Sesuai Kebutuhan Penggantian dan/atau pengangkatan anggota Dewan Komisaris telah memperhatikan rekomendasi Komite Nominasi atau Komite Remunerasi dan
Nominasi seperti yang tertuang dalam Akta RUPS No. 77 tanggal 30
Juni 2016. Komposisi Dewan
Komisaris telah terpenuhi dan mendapat persetujuan RUPS
yang ditetapkan dalam akta RUPS No.52 Tanggal 25 Oktober 2016.
Membantu anggota Dewan Komisaris
dalam mengusulkan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) mengenai
sistem penilaian kinerja Dewan
Komisaris dan Direksi
Dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan
Mengevaluasi secara periodik jumlah dan
komposisi Dewan Komisaris Dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan
Membantu Dewan Komisaris dalam
mengusulkan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) mengenai
Dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan
sistem remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi
Membantu Dewan Komisaris dalam
menyusun kompensasi bagi pejabat
eksekutif perusahaan
Dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan
Membantu Dewan Komisaris dalam
memberikan penilaian terhadap sistem
pensiun dan sistem kompensasi serta
manfaat lainnya dalam hal pengurangan
karyawan
Sesuai Kebutuhan Dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan
48
Membantu Dewan Komisaris dalam
menyusun kebijakan suksesi anggota
Direksi
Sesuai Kebutuhan Dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan
4. PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN
Penanganan benturan kepentingan pada PT. Bank SulutGo selain diatur dalam Buku
Pedoman Perusahaan (BPP) tentang Tata Kelola Yang Baik Bagi Bank Umum sesuai Peraturan
Direksi No. 013/PD-KEP/DIR/XI/2018 tanggal 06 November 2018 Buku I Bab IV Penanganan
Benturan Kepentinga juga diatur secara khusus dalam BPP tentang Benturan Kepentingan
sesuai SK Direksi No. 005/DIV-KEP/DIR/III/2018 tanggal 29 Maret 2018.. Dalam hal terjadi
benturan kepentingan, anggota Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank dilarang
mengambil tindakan yang dapat merugikan Bank atau mengurangi keuntungan Bank dan wajib
mengungkapkan benturan kepentingan dimaksud dalam setiap keputusannya.
Benturan kepentingan dimaksud antara lain adalah perbedaan antara kepentingan
ekonomi bank dengan kepentingan ekonomi pribadi pemilik, anggota Komisaris, anggota
Direksi maupun pejabat eksekutif Bank dan atau pihak terkait dengan Bank, pemberian
perlakuan istimewa kepada pihak-pihak tertentu diluar prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Apabila keputusan tetap harus diambil maka harus mengutamakan kepentingan ekonomi Bank
dan menghindarkan kerugian atau berkurangnya keuntungan Bank.
5. PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN
PT. Bank SulutGo Sepanjang tahun 2018 telah berupaya menjaga kepatuhan bank terhadap
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, standar-standar kepatuhan lainnya yang
telah ditetapkan secara internal, ketentuan mengenai Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance), serta pemenuhan komitmen yang disepakati kepada pihak inernal
maupun eksternal.
Tahun 2018 pelaksanaan fungsi kepatuhan dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No. 46/POJK.03/2017 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bagi Bank
Umum. Dalam melaksanakan tugas, Direktur Kepatuhan berusaha mencegah Pejabat Bank,
Pemimpin Kantor Cabang, dan Cabang Pembantu agar tidak menempuh kebijakan yang
menyimpang dari ketentuan yang berlaku dengan melakukan kajian atas setiap kebijakan
maupun surat keputusan yang ada. Meskipun demikian masih terdapat hal-hal yang perlu
ditingkatkan, menyangkut kelemahan dan disiplin karyawan serta sistem kontrol atas
implementasi peraturan yang berlaku. Dengan demikian perbaikan yang berkesinambungan
tetap harus dilakukan agar penerapan pelaksanaan prinsip Tata Kelola yang Baik dan
pelaksanaan kepatuhan benar-benar melekat dalam kegiatan kerja sehari-hari.
Penerapan fungsi kepatuhan terutama mengenai pemenuhan komitmen dengan otoritas
yang berwenang, maka Direktur Kepatuhan setiap bulannya melaporkan pelaksanaan tugasnya
49
kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris, sedangkan setiap 6
(enam) bulan melaporkan kepada OJK.
Personil Satuan Kerja Kepatuhan pada Tahun 2018 berjumlah berjumlah 13 (tiga belas) orang
namun terdapat perbedaan komponen pada struktur SDM, yang terdiri dari:
- 1 (satu) Pemimpin Divisi
- 1 (satu) Pemimpin Departemen Kepatuhan
- 1 (satu) Senior Analis Kepatuhan
- 1 (satu) Analis Kepatuhan
- 1 (satu) Junior Analis Kepatuhan
- 1 (satu) Junior Analis Kepatuhan
- 1 (satu) Pemimpin Departemen Hukum
- 1 (satu) Analis Departemen Hukum
- 1 (satu) Junior Analis Dep. Hukum
- 1 (satu) Junior Analis Dep. Hukum
- 1 (satu) Junior Analis Dep.Hukum
- 1 (satu) Junior Analis LHKPN Dep.Hukum
- 1 (satu) Konsultan Hukum
Berdasarkan kewajiban pembuatan kebijakan dan/atau prosedur oleh Regulator
Otoritas Jasa Keuangan.
No
Semester I – Tahun 2018
No
Semester II – Tahun 2018
Perihal/Media
Perihal/Media
1. REVIEW BPP Benturan
Kepentingan, BPP Treasury,
BPP Integrasi Kebijakan dan
Prosedur, BPP Core
Banking,
1.
2
Review BPP Layanan
Nasabah Prima, BPP Audit
Intern, BPP Kredit Usaha
terkait Pemberian Kredit
kepada Pemerintah Daerah.
Review BPP Pelaksanaan Tata
Kelola Bank Umum
50
Sepanjang tahun 2018, Satuan Kerja Kepatuhan telah mengikuti pelatihan dan sosialisasi yang
diadakan oleh Pihak Eksteren:
No
Semester I – Tahun 2018
No
Semester II – Tahun 2018
Sosialisasi/Pelatihan
danTempat
Tanggal
Sosialisasi/Pelatihan
danTempat
Tanggal
1.
2.
3.
4.
5.
Sosialisasi Implementasi
Kebijakan SKNBI
Tempat : Jakarta Bank
Indonesia
Program pembekalan
Materi dan Uji Sertifikasi
Kepatuhan Level 2
Tempat : Griya Perbanas
Jakarta
Pelatihan Perlindungan
Hukum Terhadap Nasabah
Bank dan
Tanggungjawaban
Perbankan
Tempat : Hotel Borobudur
Jakarta
Sosialisasi Ketentuan
Bank Umum
Tempat : Hotel Le
Meridien Jakarta
Sosialisasi Pelaporan Aset
Kredit/Pinjaman Terkait
Pinjaman Likuiditas
Jangka Pendek &
Pembiayaan Likuiditas
Jangka Pendek Syariah
(PLIP/S)
Tempat : Sheraton Bali
Kuta Resort
19
Januari
2018
7-8
Maret
2018
18 April
2018
19 April
2018
14 Mei
2018
26 Juni
2018
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sosialisasi Peraturan BI
mengenai Rasio Loan to Value
untuk Kredit Properti Rasio
Financing.
Tempat : Bank Indonesia
Jakarta.
Pelatihan Penerapan fungsi
Kepatuhan, GCG, AML dan
Anti Fraud dalam Industri.
Tempat : Hotel Aston
Makassar.
Workshop Evaluasi
Pelaksanaan Fungsi
Kepatuhan, Perbankan
Kinerja Prosedur dan
Identifikasi Kinerja
Tempat : Hotel Aston
Tropicana Bandung.
Training of Trainer terkait
Pelaporan LHKPN Tahun
2018
Tempat : Gedung KPK
Kuningan Persada.
Munas dan Seminar Nasional
FKDK BPD SI.
Tempat : Hotel Grand
Mahkota Pontianak
Seminar FKDKP
Implementasi Prudential
20 Juli
2018
01 Agustus
sd 02
Agustus
2018
11 Oktober
2018
13
November
2018
15
November
2018
29
November
2018
51
6.
Seminar dan Rapat Umum
Anggota Tahunan FKDKP
Tempat : Hotel Fairmont
Jakarta
7.
8.
Banking dalam Menghadapi
Tantangan Ekonomi Global.
Tempat : Hotel Pullman
Jakarta.
Sosialisasi Ketentuan Bank
Umum.
Tempat : Hotel Le Meridien
Jakarta
Sosialisasi Pengendalian
Gratifikasi dan Pencegahan
Tindak Pidana Korupsi
Tempat : Gedung KPK
Kuningan Persada
3-4
Desember
2018
18
Desember
2018
Berikut capaian kinerja perusahaan posisi 31 Desember 2018 sebagai pembanding tingkat
kepatuhan bank terhadap ketentuan yang berlaku sbb:
No Uraian Realisasi 31 Desember
2017
Realisasi 31 Desember
2018
Capaian
1 Total aset Rp. 14.172.863 juta Rp. 14.508.175 juta 102%
2
Dana pihak ketiga Rp. 11.329.363 juta Rp. 10.792.053 juta 95%
Giro Rp. 1.736.058 juta Rp 1.618.196 juta 93%
Tabungan Rp. 1.826.231 juta Rp. 1.856.189 juta 102%
Deposito Rp. 7.767.074 juta Rp. 7.317.668 juta 94%
3
Kredit yang
diberikan
Rp. 10.915.412 juta Rp. 11.100.329 juta 102%
Kredit Produktif Rp. 1.219.438 juta Rp. 1.175.148 juta 96%
Kredit Konsumtif Rp. 9.965.974 juta Rp. 9.925.181 juta 102%
4 Total pendapatan Rp. 2.320.993 juta Rp. 2.149.480 juta 93%
5 Total biaya Rp. 1.929.581 juta Rp. 1.802.441 juta 93%
6 Laba sebelum
pajak
Rp. 402.62 6juta Rp. 347.039 juta 86%
7 Laba setelah
pajak
Rp. Rp. 301.970 juta Rp. 260.279 juta 86 %
52
8 CAR 16.95% 16.63% 98%
9 BOPO 81.44% 82.07% 101%
10 ROE 25.10% 19.91% 79%
11 ROA 2.88% 2.30% 80%
12 NPL GROSS 1.36% 2.53% 186%
13 NPL NETT 0.52% 1.62% 312%
6. PENERAPAN FUNGSI AUDIT INTERN
Penerapan Fungsi Audit Intern dijalankan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dengan misi mendukung terlaksananya
proses manejemen risiko, internal kontrol dan tata kelola perusahaan yang memadai.
Pelaksanaan audit menggunakan metode risk based yang memprioritaskan pada unit kerja
yang memiliki inherent risk yang lebih besar, menggunakan metode pemeriksaan secara on-
site dan pemantauan secara off-site dan Auditee telah memberikan komitmen untuk melakukan
perbaikan dengan batas waktu tertentu atas temuan hasil audit.
SKAI telah menyusun Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter) yang telah disetujui
oleh Direksi dan Komisaris pada bulan Maret tahun 2017, dengan fungsi untuk membantu
organisasi mencapai tujuannya melalui aktivitas inspeksi (assurance dan consulting), aktivitas
investigasi, fungsi anti fraud dalam rangka memberikan penilaian dan rekomendasi yang
independen atas pengendalian intern, penerapan risk management dan proses governance
dalam organisasi perusahaan serta aktivitas monitoring.
Laporan pelaksanaan fungsi audit intern Bank telah disampaikan dalam agenda Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2017 pada tanggal 09 Februari 2018.
Kualitas sistem pengendalian intern secara keseluruhan telah menunjukan hasil yang baik
meskipun masih perlu ditingkatkan lagi. Bank terus berupaya agar sistem pengendalian intern
dijalankan secara efektif dan efisien, dan prosedur pengawasan dilaksanakan dengan tanpa
pengecualian, serta mempertahankan lingkungan yang menunjang dalam upaya pengendalian
intern. Kasus-kasus penyimpangan yang terjadi selama tahun 2018 pada umumnya disebabkan
kurangnya fungsi pengawasan melekat dari pejabat pada unit kerja operasional, serta
kurangnya pemahaman terhadap pentingnya konsistensi dalam mengimplementasikan prinsip
kepatuhan pada pedoman kerja perusahaan dan sistem prosedur.
Dewan Komisaris melalui Komite Audit menindaklanjuti temuan audit intern Bank
dengan melakukan pembahasan bersama dalam rapat yang diadakan pada tanggal:
53
No. Hari/Tanggal Materi
1 Kamis, 08 Maret 2018 Rapat Evaluasi Kinerja SKAI
2 Selasa, 05 Juni 2018 Rapat Evaluasi Kinerja SKAI
3 Senin, 01 Oktober 2018 Rapat Evaluasi Kinerja SKAI
4 Selasa, 09 Oktober 2018 Rapat Evaluasi Kinerja SKAI
Pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris dan Komite Audit terkait audit SKAI, sbb:
No. Hari/Tanggal Materi
1 Selasa, 09 Januari
2018
Review Program Kerja Audit
SKAI Tahun 2018
2 Jumat, 02 Maret
2018
Pembahasan Tata Tertib
Komite Audit
4 Kamis, 08 Maret
2018
Rapat Evaluasi Efektivitas
Fungsi dan Kerja SKAI
5 Rabu, 25 April 2018 Prosedur/Mekanisme
Pemantauan dan Review
Penyediaan Dana Besar oleh
Dewan Komisaris
6 Jumat, 11 Mei 2018 Rapat Evaluasi Rencana Kerja
Komite Audit
7 Selasa, 05 Juni 2018 Rapat Evaluasi Efektivitas
Fungsi dan Kerja SKAI
8 04 Juli 2018 Masalah yang belum
terselesaikan
9 21 Agustus 2018 Evaluasi Tindak Lanjut
Temuan SKAI Triwulan II
Tahun 2018
10 02 November 2018 Evaluasi Program Kerja SKAI
11 21 Desember 2018 Review Pedoman Kerja Tahun
2019
Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) SKAI memuat Rencana Audit Inspeksi Tahun 2018
dengan membuat Audit Scoring Maping pada Divisi, Unit, Cabang dan Capem dengan
melakukan Assessment yang didasarkan pada:
-Risk Profile Tahun 2017 (Divisi Manajemen Risiko)
54
-Kualitas Pengendalian Intern
-Hasil Audit sebelumnya
-Organisasi, Manajemen dan Operasional
-Ukuran/size auditable unit
-Kompleksitas
-Kesalahan operasional dan kasus fraud.
Guna lebih meningkatkan kompetensi serta objektivitas hasil audit, Unit SKAI
mengikutkan auditornya pada program pelatihan baik ekstern maupun intern,
seminar/workshop serta mempersiapkan auditor-auditor untuk mengikuti program sertifikasi
profesi berkelanjutan auditor internal.
7. PENERAPAN FUNGSI AUDIT EKSTERN
Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan bank, bank telah menunjuk Akuntan Publik
dan KAP yang terdaftar di Bank Indonesia. Penunjukan dilakukan oleh RUPS sesuai
rekomendasi dari Komite Audit yang telah diputuskan melalui rapat pembahasan dan
penunjukan KAP yang dilakukan oleh Komite Audit dan Dewan Komisaris No.118/DK-
BSG/IX/2017 tanggal 11 September 2017 kepada Direksi dan Surat kepada KAP No.117/DK-
BSG/IX/2017 tanggal 11 September 2017 menunjuk Kantor Akuntan Publik “HLB HADORI
SUGIARTO ADI & REKAN” untuk melakukan audit laporan keuangan Bank SulutGo Tahun
2017. Penunjukan KAP untuk tahun buku 2018 telah melalui rekomendasi Komite Audit dan
hasil rapat Dewan Komisaris pada tanggal 18 September 2018 dan surat penunjukan Dewan
Komisaris No.095/DK-BSG/IX/2018 tanggal 18 September 2018 dan telah mendapat
persetujuan RUPS yang dituangkan dalam Akta RUPS No.16 tanggal 09 Februari 2018.
8. FUNGSI MANAJEMEN RISIKO TERMASUK PENGENDALIAN INTERN
Sistim Informasi Manajemen Risiko yang ada cukup membantu guna memberikan
penilaian terhadap risiko yang dihadapi bank. Kriteria penilaian mengacu pada ketentuan Bank
Indonesia menyangkut penilaian profil risiko bank. Pengendalian intern cukup rutin dilakukan
baik secara on site maupun off site oleh Divisi Manajemen Risiko di bawah supervisi langsung
Direktur Kepatuhan.
Bank SulutGo dalam melakukan pengelolaan risiko termasuk dalam kategori bank dengan
kompleksitas usaha tinggi sehingga wajib menerapkan 8 (delapan) jenis risiko yaitu: Risiko
Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Reputasi, Risiko Hukum,
Risiko Kepatuhan, dan Risiko Stratejik. Pengelolaan kedelapan jenis risiko terus diupayakan
agar sejalan dengan road map Basel dan ketentuan Bank Indonesia.
55
Kualitas pelaksanaan manajemen risiko sangat ditentukan oleh pemahaman serta
pengetahuan potensial risiko yang dimiliki para karyawan/ti. Sehubungan dengan itu dan
dalam rangka mematuhi ketentuan PBI No. 11/25/PBI/2009 tentang Perubahan Atas Peraturan
Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank
Umum dan PBI No. 11/19/PBI/2009 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko Bagi Pengurus dan
Pejabat Bank Umum, maka Bank SulutGo telah berkali-kali mengirim para karyawan/ti,
pejabat dan pengurus bank untuk mengikuti pendidikan dan uji kompetensi tentang manajemen
risiko, sehingga sampai pada akhir tahun 2017 pengurus dan pejabat Bank yang ada telah
mengikuti ujian sertifikasi dari GARP (Global Associations of Risk Professional) dan BSMR.
Manajemen risiko Bank SulutGo terdiri dari 2 fungsi utama, yaitu:
1. Fungsi Pengendalian Risiko
Membantu manajemen melalui Komite Manajemen Risiko dalam hal memberikan
rekomendasi mengenai hasil pemantauan dari rambu-rambu risiko yang tertuang dalam
kebijakan risiko, yang harus senantiasa diperhatikan, dijaga dan dilaksanakan oleh bank
(khususnya unit bisnis), termasuk mitigasi risiko sesuai materialitas risiko yang dihadapi
bank, sehingga bank dapat senantiasa melaksanakan aktivitas dan/atau transaksinya
dengan berbasis kinerja dan berbasis risiko secara seimbang, serta mampu mengendalikan
eksposur risiko, sesuai batas kemampuan bank.
2. Menyusun dan mengkinikan kebijakan risiko yang disampaikan kepada manajemen
melalui Komite Manajemen Risiko, agar senantiasa lengkap (up to date) dan sesuai dengan
peraturan Bank Indonesia yang berlaku dan/atau perkembangan regulasi Basel terkini serta
kebutuhan/perkembangan usaha bank.
Bank SulutGo telah memiliki struktur organisasi yang memadai untuk mendukung
penerapan manajemen risiko dan pengendalian intern yang baik antara lain SKAI, SKMR
dan Komite Manajemen Risiko serta Satuan Kerja Kepatuhan sesuai dengan SK Direksi
No. 164/SK/DIR-REN/XI/2017 Tanggal 23 November 2017 perihal Struktur Organisasi &
BPP Organisasi PT. Bank SulutGo.
Bank SulutGo Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko yang ditetapkan dalam Peraturan
Direksi No. 006/PBSG-MRi/DIR/V/2017 tanggal 10 Mei 2017 tentang Perubahan BPP
Manajemen Risiko. Pada saat ini BPP Manajemen Risiko telah dilakukan review oleh
Divisi MRi dengan menyesuaikan akan kondisi bank saat ini. Proses review masih
menunggu persetujuan Dewan Komisaris untuk selanjutnya akan ditetapkan dalam
Peraturan Bank SulutGo(PBSG).
Proses manajemen risiko Bank SulutGo diarahkan guna mencapai keseimbangan antara
pencapaian profit dan tingkat risiko usaha potensial yang optimal melalui alokasi
pengelolaan portofolio bisnis serta meningkatkan shareholders value Bank SulutGo.
56
Sasaran kebijakan adalah untuk mengendalikan jalannya kegiatan usaha bank, dengan
tingkat risiko yang wajar secara terarah, terintegrasi dan berkesinambungan yang dapat
diterima oleh semua stakeholders Bank SulutGo, serta memberikan tanda peringatan dini
terhadap seluruh posisi (exposure) risiko usaha dan penetapan pengendalian risiko yang
diperlukan secara sistematis juga pelaksanaan built in control minimal oleh setiap unit
kerja.
Ruang lingkup Manajemen Risiko Bank SulutGo meliputi:
Pengawasan aktif
Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit manajemen risiko
Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko
serta sistem informasi manajemen risiko
Sistem pengendalian intern yang menyeluruh
Pelaksanaan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko Bank
SulutGo memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Identifikasi risiko dilaksanakan dengan melakukan analisa yaitu: a. Karakteristik
risiko yang melekat pada aktivitas fungsional bank
b. Risiko dari produk dan kegiatan usaha baik yang eksisting maupun yang baru
Pengukuran risiko dilaksanakan dengan melakukan:
a. Evaluasi secara berkala terhadap kesesuaian asumsi
b. Penyempurnaan sistem pengukuran risiko
Pemantauan risiko dilaksanakan dengan melakukan:
a. Evaluasi terhadap eksposur risiko
b. Penyempurnaan proses pelaporan kegiatan usaha
Pelaksanaan proses pengendalian risiko, digunakan untuk mengelola risiko tertentu
yang dapat membahayakan kelangsungan usaha bank yaitu: Risiko Kredit, Risiko
Pasar, Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Reputasi, Risiko Hukum,
Risiko Kepatuhan, dan Risiko Stratejik.
57
Berikut adalah rekapitulasi komposisi pengurus dan pejabat Bank SulutGo pemegang
sertifikasi manajemen risiko dapat dilihat pada table berikut ini:
No Jabatan Job
Group
Lulus Tingkat
1 2 3 4 5
1 KOMISARIS - 4 3 - - 1
2 DIREKSI - 4 4 3 3 5
3 GROUP HEAD JG-15 1 1 1 1 1
4 PEMIMPIN DIVISI JG-12 s/d JG-14 15 15 15 15 5
5 STAFF AHLI SETINGKAT
PIMDIV JG-14 2 2 2 1
6 BSG EXLLENCE CENTER JG-13 1 1 1
7 PEMIMPIN DEPARTEMEN JG-10 s/d JG-12 41 37 32 -
8 STAFF AHLI SETINGKAT
PIMDEPT JG-12 1 1 1
9 PEMIMPIN CABANG JG-09 SD JG-13 26 26 21 1
10 WAKIL PEMIMPIN CABANG JG-08 s/d JG-12 14 14 2 - -
11 PEMIMPIN CABANG
PEMBANTU 25 22 1
13 INTERNAL CONTROL &
RISK OFFISER JG-08 s/d JG-09 26 18 - - -
14 SR. ANALIS KP /ANALIS
KP/Jr ANALIS/Ass.OPS KP JG-05 s/d JG-10 285 25 - - -
JUMLAH
445 169 79 21 12
**Per Desember 2018
Bank belum sepenuhnya menerapkan manajemen risiko secara efektif melalui satuan kerja Bank,
yang terlihat pada Profil Risiko Bank dengan peringkat komposit 3 (PK 3) meski demikian tidak
ditemukan adanya aktivitas bisnis yang melampaui kemampuan permodalan untuk menyerap
risiko kerugian serta Bank SulutGo selalu memonitor kemampuan modal yang menyerap resiko
kerugian melalui laporan ICAAP yang disampaikan setiap bulan kepada Direksi dengan tembusan
Dewan Komisaris
9. PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT DAN DEBITUR INTI
Secara bulanan Departemen Administrasi dan Laporan Kredit membuat laporan BMPK
yang ditujukan kepada Bank Indonesia yang ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan
58
Direksi. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar kepada
debitur/group per posisi 31 Desember 2018 sebagaimana tabel dibawah ini:
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Debitur Besar Kredit Komersial
No Penyediaan Dana Jumlah
Debitur Plafond (Rp) Baki Debet (Rp)
1 Kepada Pihak Terkait 7 77.494.000.000 47.471.704.478
2 Debitur Inti
(Individu/Group) 25 540.262.400.000 457.583.490.999
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait Dan Debitur Besar Kredit Konsumer
No Penyediaan Dana Jumlah
Debitur Plafond (Rp) Baki Debet (Rp)
1 Kepada Pihak Terkait 26 8.327.000.000 4.938.468.192
2 Debitur Inti
(Individu/Group) 25 20.881.000.000 15.682.301.639
10. TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BANK,
LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA DAN PELAPORAN INTERN.
a) Sistem Informasi Manajemen Bank
Pada tahun 2018 Bank SulutGo telah mempublikasikan Neraca Keuangan Tahun 2017
cukup tepat waktu; pelaporan internal telah dimasukkan pada pihak yang berwenang dan sesuai
batas waktu pelaporan. Sedangkan untuk laporan pelaksanaan Tata Kelola dimasukan setiap
semester dan untuk Self-Assesment dan Laporan Tahunan dilaporkan 4 (empat) bulan setelah
tahun buku berakhir.
b) Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada Perseroan.
Sampai 31 Desember 2018 tidak ada kepemilikan saham oleh anggota Dewan Komisaris
dan Direksi pada Bank SulutGo atau Bank lain atau lembaga keuangan bukan Bank atau
perusahaan lain dengan komposisi sebesar atau lebih dari 5% dari modal disetor. Anggota
Dewan Komisaris dan Direksi yang termasuk dalam ketentuan tersebut tidak memiliki saham
sesuai ketentuan transparansi dimaksud. Demikian pula anggota Direksi baik secara
perorangan maupun kolektif tidak memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor pada suatu
perusahaan lain.
59
c) Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Diantara anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi, masing-masing tidak memiliki
hubungan kekeluargaan sampai dengan derajat kedua baik vertikal maupun horisontal.
d) Remunerasi dan fasilitas lain bagi Direksi dan Dewan Komisaris yang diterima pada
tahun 2018
No. Keterangan Direksi Dewan komisaris
1 Gaji 1 Tahun Rp. 4.968.000.000 Rp. 3.483.000.000,-
2 Tunjangan Cuti Rp. 738.000.000.- Rp. 931.500.000,-
3 Representasi Rp. 2.484.000.000,- Rp. -
4 Tantiem *Rp. 5.166.315.000,- *Rp. 3.444.210.000.-
5 Tunjangan Hari Raya Rp. 828.000.000 .- Rp. 621.000.000.-
6 Penggantian Biaya Kesehatan Rp. 808.571.703.- Rp. 214.318.946.-
7 Tunjangan Perumahan Rp. 460.000.000.- -
8 Tunjangan Pakaian Dinas Rp. 105.000.000.- Rp. 105.000.000.-
9 Listrik dan Air Rp. 104.816.336.- Rp. 83.716.417.-
10 Telepon Rp. 44.250.298.- Rp. 71.973.119.-
Jumlah Rp. 15.706.953.337,- Rp. 8.954.718.482
* untuk pembayaran Tantiem Direksi dan Dewan Komisaris (sejumlah malus) belum dibayarkan sepenuhnya,
tapi masih dititip direkening titipan sejumlah Rp. 309.978.900,- (Direksi) dan Rp. 179.098.92,- (Dewan Komisaris)
e) Jumlah anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang menerima paket remunerasi dalam
tahun 2018 yang dikelompokan dalam kisaran tingkat penghasilan, sebagai berikut:
Jumlah remunerasi per orang dalam tahun
2017 Jumlah Direksi Jumlah Dewan Komisaris
Diatas Rp.2 Milyar 5 -
Diatas Rp. 1 Milyar s/d Rp.2 Milyar - 5
Diatas Rp. 500 juta s/d Rp.1 Milyar - -
Rp. 500 juta kebawah. - -
60
f) Ratio Gaji Tertinggi dan Terendah
Perincian ratio gaji tertinggi dan terendah Tahun 2018, dalam skala perbandingan berikut:
a. Ratio gaji Pegawai tertinggi : terendah 18.34 : 1
b. Ratio gaji Direksi tertinggi : terendah 1.11 : 1
c. Ratio gaji Komisaris tertinggi : terendah 1.11 : 1
d. Ratio gaji Direksi tertinggi : pegawai tertinggi 1.85 : 1
f. Penyimpangan Internal (internal fraud)
Internal Fraud
Jumlah Kasus Yang Dilakukan Oleh:
Pengurus Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap
2017 2018 2017 2018 2017 2018
Total Fraud - - 4 5 - -
Telah Diselesaikan - - 3 2 - -
Dalam Proses
Internal - - 1 3 - -
Dalam Proses
Eksternal - - - - - -
Belum Diupayakan
Penyelesaiannya - - - - - -
g. Permasalahan Hukum Tahun 2018
Permasalahan hukum Jumlah
Perdata Pidana
Telah selesai
(mempunyai kekuatan hukum yang
tetap)
2 1
Dalam proses penyelesaiannya 3 *7
Total 5 8
*Perkara Pidana proses non litigasi
61
h. Transaksi yang mengandung benturan kepentingan
Berdasarkan penjelasan pasal 63 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.03/2016
tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum diatur bahwa yang
dimaksud dengan benturan kepentingan antara lain perbedaan antara kepentingan ekonomis Bank
dengan kepentingan ekonomis pribadi pemegang saham, anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris, Pejabat Eksekutif, dan/atau pihak terkait dengan Bank.
Ketentuan ini pada dasarnya dimaksudkan agar anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan
Pejabat Eksekutif tidak ikut serta dalam pengambilan suatu keputusan pada situasi dan kondisi
yang terdapat benturan kepentingan. Namun demikian, dalam hal keputusan tetap harus diambil
maka pihak-pihak dimaksud wajib mengutamakan kepentingan ekonomis Bank dan
menghindarkan Bank dari kerugian yang mungkin timbul atau kemungkinan berkurangnya
keuntungan Bank serta wajib mengungkapkan kondisi benturan kepentingan dalam setiap
keputusan Dalam kaitan ini, pemberian perlakuan istimewa kepada pihak-pihak tertentu di luar
prosedur dan ketentuan termasuk dalam kategori benturan kepentingan yang menimbulkan
kerugian Bank atau mengurangi keuntungan Bank, antara lain pemberian suku bunga yang tidak
sesuai dengan prosedur dan ketentuan.
Dalam rangka meningkatkan kualitas proses pengambilan keputusan oleh Direksi dan kualitas
proses pengawasan oleh Dewan Komisaris maka Bank wajib memastikan ketersediaan dan
kecukupan pelaporan internal yang didukung oleh sistem informasi manajemen yang memadai.
Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan Pejabat
Eksekutif dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan Bank atau mengurangi keuntungan
Bank dan wajib mengungkapkan benturan kepentingan dalam setiap keputusan.
Sehubungan hal tersebut maka Anggota Direksi berkewajiban melaksanakan beberapa hal sbb :
1. Wajib mendahulukan kepentingan ekonomis Bank di atas kepentingan ekonomis pribadi
atau keluarga maupun pihak lainnya;
2. Tidak akan memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi atau untuk kepentingan orang
atau pihak lain yang bertentangan dengan kepentingan Perseroan;
3. Menyampaikan informasi yang berisikan kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya yang
mencapai 5% (lima persen) atau lebih pada Bank maupun perusahaan lain yang
berkedudukan di dalam dan di luar negeri;
4. Mengungkapkan hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota komisaris
lain, anggota Direksi dan/atau pemegang saham pengendali Perseroan;
62
5. Tidak mengambil tindakan yang dapat merugikan Perseroan atau mengurangi keuntungan
Perseroan dan wajib mengungkapkan benturan kepentingan dalam setiap keputusan dalam
hal terjadi benturan kepentingan;
6. Berusaha untuk tidak ikut serta dalam pembahasan dan pengambilan keputusan yang
mengandung unsur benturan kepentingan yang dapat merugikan kepentingan Bank.
Sepanjang tahun 2018 tidak terdapat bukti adanya tindakan atau transaksi yang
mengandung benturan kepentingan di Bank SulutGo
i. Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi Bank.
Pada Tahun 2018 PT. Bank SulutGo tidak melakukan transaksi Buy Back Shares maupun
transaksi Buy Back Obligasi.
j. Agenda Kegiatan Sosial dan Lingkungan tahun 2018
Sebagai bentuk rasa tanggung jawab dan kepedulian perusahaan terhadap permasalahan
dimasyarakat maka Bank SulutGo telah menyerahkan bantuan dalam bentuk Corporate Social
Responsibility (CSR) sebagai berikut :
No.
Pemegang Saham
Share CSR
Jumlah CSR
Realisasi
Belum
Realisasi/ Sisa
CSR
Keterangan
1 Pemprov.Sulawesi
Utara
36,46% 19.740.300.000 19.364.174.032 376.125.968 Realisasi
Sebagian
2 Pemprov.Gorontalo 3,01% 901.500.000 901.500.000 0 Realisasi 08 Juni
2018
3 Pemkab.Boalemo 5,78% 1.734.300.000 1.734.300.000 0 Realisasi 27
April 2018
4 Pemkab.Minahasa 2,87% 861.600.000 861.600.000 0 Realisasi 06
April 2018
5 Pemkab.Gorontalo 3,17% 950.100.000 950.100.000 0 Realisasi 06
November 2018
6 Pemkot.Bitung 2,67% 801.900.000 801.900.000 0 Realisasi 10
Oktober 2018
7 Pemkab.Bolaang
Mongondow
1,95% 586.200.000 0 586.200.000
8 Pemkot.Manado 2,45% 735.600.000 0 735.600.000
9 Pemkot.Gorontalo 1,72% 515.700.000 515.700.000 0 Realisasi 06
November 2018
10 Pemkab.Pohuwato 2,14% 642.000.000 642.000.000 0 Realisasi 27
April 2018
11 Pemkab.Sangihe 1,45% 435.600.000 435.600.000 0 Realisasi 07
Desember 2018
63
12 Pemkab.Gorontalo
Utara
1,62% 485.400.000 485.400.000 0 Realisasi 24
September 2018
13 Pemkot.Tomohon 0,60% 178.500.000 0 178.500.000
14 Pemkab.Minahasa
Utara
0,56% 168.600.000 168.600.000 0 Realisasi 31
Desember 2018
15 Pemkab.Minahasa
Selatan
0,45% 136.500.000 136.500.000 0 Realisasi 06
Desember 2018
16 Pemkab.Bone
Bolango
0,86% 258.000.000 258.000.000 0 Realisasi 26
Maret 2018
17 Pemkab. Talaud 0,03% 8.700.000 0 8.700.000
18 Pemkab.Sitaro 0,46% 136.800.000 0 136.800.000
19 Pemkot.
Kotamobagu
0,94% 282.300.000 282.300.000 0 Realisasi 31
Desember 2018
20 Pemkab.Bolmong
Timur
0,12% 36.900.000 36.900.000 0 Realisasi 11
Desember 2018
21 Pemkab.Bolmong
Selatan
0,36% 109.200.000 109.200.000 0 Realisasi 31
Desember 2018
22 Pemkab.Bolmong
Utara
0,61% .183.900.000 0 183.900.000
23 Pemkab.Minahasa
Tenggara
0,37% 110.400.000 110.400.000 0 Realisasi 14
Desember 2018
24 Kopkar Bank
SulutGo
4,44% - - -
25 Mega Corpora 24,90 - - -
100% 30.000.000.000 27.794.174.032 2.205.825.968
11. RENCANA STRATEGIS BANK
Strategi fungsional dilakukan dengan memperhatikan beberapa kebijakan yang dapat
mendorong kinerja bank kearah perkembangan bank yang sehat dan profesional.
A. SASARAN BISNIS JANGKA MENENGAH DAN JANGKA PANJANG
Penyusunan Rencana Bisnis Bank telah disesuaikan visi dan misi Bank SulutGo dan Corporate
Plan Tahun 2017-2020 Bank SulutGo. Adapun visi dan misi Bank SulutGo, sbb:
Visi :
“Menjadi Bank Inovatif, Berdaya Saing Tinggi dan Berorientasi Pada Kepuasan Nasabah”.
Misi :
1. Berkontribusi Dalam Pembangunan Daerah Yang Berdikari Dan Berkeadilan.
2. Terus Berinovasi Menciptakan Model Bisnis, Layanan & Produk Yang Terbaik Serta
Bernilai Tambah Kepada Nasabah.
3. Menciptakan Human Capital Sebagai Pilar Penting Dalam Pencapaian Visi Perusahaan.
64
4. Melaksanakan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Secara Konsisten.
Tujuan organisasi tersebut diatas akan diselaraskan dengan visi Transformasi BPD yang
dirumuskan oleh OJK dan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (ASBANDA) yakni:
“Menjadi Bank Regional yang berdaya saing tinggi dan kuat serta berkontribusi signifikan
bagi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah yang berkelanjutan.”
Pada tahun 2017, Direksi Bank SulutGo telah menetapkan Kerangka Umum Strategis
untuk lima
tahun (2017 – 2021) dalam Corporate Plan berikut ini :
Vision :
Objective :
Strategies :
Enabler :
Foundation :
Dari kerangka umum strategi serta analisis dalam Corporate Plan, terdapat langkah strategis
yang telah menetapkan arah strategi Market Penetration dan Product Development sesuai
Corporate Plan. Untuk mendukung hal tersebut akan dilakukan kebijakan :
1. Pengembangan Business Model, yaitu membangun cara-cara baru untuk menjangkau customer
(nasabah) dan dalam bekerja sama dengan rekanan bisnis strategis (strategic business partner)
untuk menjaga dan meningkatkan pertumbuhan bisnis Bank SulutGo.
Menjadi Bank Inovatif, Berdaya saing
tinggi, dan Berorientasi kepada kepuasan
nasabah
Peningkatan daya saing
Peningkatan kemampuan bisnis dan pelayanan
Penguatan ketahanan kelembagaan
Peningkatan kontribusi untuk pembangunan daerah
(Market penetration, Product Develpoment, Business model development,
Operation Excellence)
Human Capital
Infrastructure
System & Operating Procedure
Corporate Culture
Good Corporate Governance
Risk Management & Controls
65
2. Produk Bank mulai diarahkan pada komersialisasi
3. Mengoptimalkan fee based income
4. Operational Excellence, pengelolaan biaya yang mendorong pertumbuhan.
B. TOTAL ASET
Setelah dikompensasi Rekening Antar Kantor (RAK) total aset tahun 2019 bertumbuh 8,29% dari
proyeksi Desember 2018. Pertumbuhan tersebut diatas proyeksi tahun 2018 yang hanya bertumbuh
0,88%. Pertumbuhan Asset tersebut dipengaruhi oleh DPK yang mengalamai pertumbuhan minus
sebesar 4,76% (yoy). Selanjutnya pertumbuhan Total Aset tahun 2020 dan 2021 tumbuh 15,01%
dan 15,56%.
C. AKTIVA PRODUKTIF
Sebagian besar aktiva produktif didominasi oleh kredit yang diberikan dengan prosentase sebesar
88,45%. Aktiva produktif di proyeksikan bertumbuh 6,44% (yoy) di tahun 2019, selanjutnya tahun
2020 dan 2021 tumbuh 15,54% dan 16,35%
D. KREDIT DIBERIKAN
Pemberian kredit diproyeksi bertumbuh 7,02% tahun 2019, naik 10,30% di tahun 2020 selanjutnya
tahun 2021 bertumbuh 10,44%. Pertumbuhan kredit diproyeksi tidak jauh berbeda dengan
pertumbuhan nasional, hal ini didasari oleh pertumbuhan kredit secara regional tahun ini tidak
lebih dari 10%. Pertumbuhan Kredit dominasi kredit produktif yang direncanakan naik 16,74%
(yoy) pada tahun 2019. Sementara kredit konsumtif diproyeksikan naik 5,87% (yoy). Terdapat
potensi peningkatan kredit konsumtif di tahun 2019 yang berasal dari penyaluran kredit kepada
CPNS dan adanya rencana kenaikan gaji bagi ASN
E. DANA PIHAK KETIGA
Kinerja penghimpunan dana pada tahun 2019 diproyeksikan bertumbuh 9,02% (yoy) dengan
prosentasi pertumbuhan tabungan bertumbuh 12,20%, diikuti giro 8,69% dan deposito 8,28%.
Selanjutnya DPK diproyeksikan bertumbuh 15,75% dan 17,59% di tahun 2020 dan 2021.
66
F. TOTAL PENDAPATAN
Total pendapatan tahun 2019 bertumbuh sebesar 16,65%. Sumber utama pendapatan masih
didominasi oleh pendapatan bunga kredit namun terdapat upaya untuk meningkatkan melalui fee
based sebagai dampak dari strategi bisnis bank menjadikan bank transaksional pilihan masyarakat
Sulawesi Utara dan Gorontalo. Selanjutnya pada tahun 2020 dan 2021 proyeksi pertumbuhan
pendapatan tumbuh 11,55 % dan 13,25%
G. TOTAL BIAYA
Total Biaya tahun 2019 bertumbuh sebesar 19,10%, hal ini didorong oleh naiknya biaya dana,
biaya umum dan administrasi sejalan dengan peningkatan bisnis bank. Selanjutnya pada tahun
2020 dan 2021 proyeksi pertumbuhan biaya tumbuh 10,61 % dan 11,93%.
H. LABA BRUTO
Laba tahun 2019 diproyeksikan bertumbuh 3,76% atau sejumlah Rp.360 Miliar dibandingkan
dengan proyeksi Laba posisi Desember 2018 sejumlah Rp. 347 Miliar. Selanjutnya pada tahun
2020 dan 2021 proyeksi laba tumbuh 17,26% dan 20,80%.
12. TARGET JANGKA PENDEK DAN JANGKA MENENGAH
12.1 JANGKA PENDEK
No Uraian Sep-18 Proyeksi Des
2018 Rencana Des
2019 Jangka Menengah
2020 2021
1 Total Aset 14.202.146 14.198.881 15.375.446 17.683.329 20.434.651
2 Kredit Yang Diberikan 11.202.620 11.100.545 11.879.480 13.102.643 14.470.464
3 Dana Pihak Ketiga 11.279.960 10.790.271 11.763.173 13.615.582 16.010.404
4 CAR 15.68 16.81 16.60 15.80 16.00
5 BOPO 79.44 82,31 84.01 83.30 82.38
6 ROE 24.17 18.00 17.52 18.47 19.79
7 ROA 2.76 2.44 2.34 2.39 2.50
8 LDR 99.31 102.88 100.99 96.23 90.38
9 NPL gross 1,77 2.54 2.42 1.62 1,65
10 NPL nett 0,81 1.16 1.10 0,74 0,75
Pada tahun 2019 rasio KPMM diproyeksi 16,60%, yang didorong oleh rencana tambahan
modal disetor pemegang saham serta faktor-faktor penambah modal lainnya (Peningkatan Laba
67
dan Pembentukan Cadangan), Selanjutnya tahun 2020 dan 2021 diproyeksikan berada kisaran
15,80% - 16,00%. Sementara ROA diproyeksikan dalam 3 tahun ke depan berada diatas 2,25%,
demikian pula ROE yang dipertahankan pada kisaran 17-20%, hal ini menunjukan komitmen
pengurus untuk memberikan keuntungan yang optimal bagi pemegang saham
JANGKA MENENGAH
Pada 3 tahun mendatang Bank SulutGo akan memasuki fase 2 dari transformasi BSG yakni
Growth Accelaration dengan kebijakan; menciptakan pertumbuhan yang cepat untuk menjadi
regional champion dengan memperkuat proses bisnis serta mulai melakukan penetrasi pasar dan
business model development. Pada fase ini pelaksanaan IPO dan menjadi Bank Devisa mulai
dipersiapkan untuk mendukung percepatan pertumbuhan bisnis. Disamping itu, cash management
akan mulai direalisasi sebagai bagian dari pilar bisnis baru Bank SulutGo yakni BSG Digital.
12.2 RENCANA PENGEMBANGAN DAN PERUBAHAN JARINGAN KANTOR
Dalam upaya mencapai tujuan perusahaan serta mengakselerasi pengembangan bisnis maka
diperlukan infrastruktur dalam hal ini jaringan kantor maupun ATM. Pengembangan jaringan
kantor ini diperlukan untuk memasarkan produk dan aktivitas bank serta melayani nasabah dan
masyarakat pada umumnya. Penetrasi jaringan dan akselerasi layanan tersebut menjadi sarana
pencapaian salah satu misi perusahaan yakni “Berkontribusi Dalam Pembangunan Ekonomi
Daerah Yang Berdikari dan Berkeadilan” melalui cakupan wilayah layanan di seluruh kecamatan
di Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo.
Rencana Perluasan jaringan sebagai berikut:
1. Sepanjang Tahun 2019 Bank SulutGo belum berencana melakukan pembukaan jaringan
Kantor Cabang maupun Kantor Cabang Pembantu, tetapi difokuskan pada pengembangan
jaringan kali ini pada kantor kas dan payment point.
2. Pembukaan Kantor Kas dan Payment Point dilakukan antara lain untuk meningkatkan
pelayanan masyarakat pada umumnya dan khususnya pelayanan Kas Daerah serta
pembayaran gaji Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal ini tercermin dari 4 (empat) Unit
Kantor Kas yang akan dibuka dan 1 (satu) Payment Point seluruhnya unuk menunjang
pelayanan.
3. Adapun rencana perubahan status di tahun 2019 melakukan penutupan 1 (satu) Kantor Kas
yang berlokasi di Kantor Bupati Bolaang Mongondow karena perpindahan Kas Daerah ke
bank lain sehingga pelayanan keuangan daerah sudah tidak lagi dilakukan
4. Adapun pada tahun 2019 terdapat rencana relokasi 2 (dua) jaringan Kantor Cabang, 1 (satu)
Cabang Pembantu, 4 (empat) Kantor Kas dan 7 (tujuh) ATM dengan berbagai
pertimbangan, antara lain karena berakhirnya masa kontrak serta penempatan kantor baru.
68
5. Untuk meningkatkan pelayanan dan penghimpunan dana masyarakat maka direncanakan
pembukaan jaringan ATM sejumlah 24 (dua puluh empat) dan CRM sejumlah 2 (dua).
Berdasarkan Provinsi, rencana pembukaan jaringan Kantor Kas, Payment Point, ATM &
CRM dirangkum sebagai berikut:
No Provinsi KK PP ATM CRM Kas Keliling
1 Sulawesi Utara 3 1 19 1 0
2 Gorontalo 1 0 5 1 0
3 Luar Sulut -
Gorontalo 0 0 0 0 0
Total 4 1 24 2 0
12.3
Adapun rencana pengembangan organisasi tahun 2019 yang dalam proses kajian dan pembahasan
adalah sebagai berikut :
Pembentukan Unit Change Management Office (CMO)
Pembentukan Divisi Operasional
Redesign Divisi Teknologi Informasi
Revitalisasi Fungsi-Fungsi Pemasaran & Kredit
Redesign Divisi Human Capital
Reposisi Pengelolaan Pajak
Pengembangan organisasi terus dilakukan untuk memperkuat fondasi ketahanan kelembagaan
dalam mengimplementasi Program-Program Transformasi. Desain organisasi dilakukan agar
perusahaan tangguh (reliable) dan lincah (agile) karena perkembangan industri dan teknologi yang
begitu cepat berubah.
Teknologi Informasi:
- Sosialisasi Pedoman BPP Divisi IT & E-Banking
- Melakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap Rencana Strategi Teknologi Informasi
disesuaikan dengan perkembangan/trend teknologi dibidang perbankan serta kebutuhan Bank
SulutGo.
- Mengoptimalkan pemahanan dari seluruh unit kerja terhadap penggunaan aplikasi system
teknologi dan informasi Bank SulutGo melalui pelatihan dan/atau sosialisasi.
- Menyelesaikan temuan-temuan audit IT.
- Menambah router, firewall, anti virus termasuk peremajaan jaringan.
69
- Mengembangkan aplikasi untuk dukungan ke unit terkait maupun instansi pemerintah lainnya:
No. Aplikasi No. Aplikasi
1 BSGdirect 10 HRMS
2 BSGsamsat 11 Sistem Informasi E-Filling Kepatuhan
3 BSGtax 12 Aplikasi APU-PPT
4 BSGpbb 13 Loan Origination System
5 BSGbphtb 14 Host to Host E-FLPP
6 BSGedu 15 E-Form Filling Nasabah
7 BSG Kasda Online V2.0
8 BSG SMS v4.0
9 BSG touch
Pengembangan E-Banking Bank SulutGo: BSG Debit, Kartu ATM Chip & Integrasi dengan
GPN.
Pengembangan fitur ATM,CDM dan SMS Baking serta otomatis payment point pada teller
termasuk BPDNet Online.
Pengembangan Delivery Channel:
-BSGmobile, Mobile EEDC, BSGpay, BSGibank, BSGemoney.
Pengembangan Jaringan Komunikasi Dan Operasional: Jaringan Komunikasi Data & Linux
Operating System.
Secara periodic melakukan evaluasi terhadap performansi aplikasi core banking, switching
ATM dan jaringan komunikasi data.
70
VI. KESIMPULAN UMUM HASIL SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN TATA
KELOLA PT. BANK SULUTGO
HASIL PENILAIAN SENDIRI (SELF-ASSESSMENT) PENERAPAN TATA KELOLA
PERINGKAT DEFINSI PERINGKAT
2 Tata Kelola yang secara umum baik
ANALISIS
KESIMPULAN:
Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria atau indikator penilaian tersebut diatas, disimpulkan
bahwa:
A. Governance Structure
Faktor positif aspek governance structure Bank
Pelaksanaan Tugas Direksi
Pemegang Saham PT. Bank SULUTGO telah menetapkan susunan kepengurusan anggota
Direksi untuk periode tanggal 27 September 2016 s/d 27 September 2020 sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan ditetapkan dalam akta pernyataan keputusan RUPS PT. Bank
SULUTGO No. 52 tanggal 25 Oktober 2016. Penggantian dan pengangkatan anggota
Direksi telah memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi. Seluruh
anggota Direksi PT. Bank SULUTGO telah memenuhi persyaratan penilaian kemampuan
dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan.
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Pemegang Saham PT. Bank SULUTGO telah menetapkan susunan anggota Dewan
Komisaris untuk periode tanggal 27 September 2016 s/d 27 September 2020 sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan ditetapkan dalam akta pernyataan keputusan RUPS PT. Bank
SULUTGO No. 52 tanggal 25 Oktober 2016. Penggantian dan pengangkatan Dewan
Komisaris telah memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi.
Seluruh anggota Dewan Komisaris PT. Bank SULUTGO telah memenuhi persyaratan
penilaian kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan. Saat ini dari 4 (empat)
anggota Dewan Komisaris, Bank memiliki 2 (dua) orang yang menjabat sebagai Komisaris
Independen.
Pelaksanaan Tugas Komite
Pengangkatan Anggota Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi &
Nominasi telah mendapatkan persetujuan Direksi, dan disusun tanpa adanya intervensi.
Pengangkatan Komite PT. Bank SULUTGO telah dilakukan dengan memperhatikan hasil
rapat Dewan Komisaris pada tanggal 14 Desember 2016 terkait susunan keanggotaan
71
Komite. Komite PT. Bank SULUTGO memiliki keahlian dibidang keuangan, hukum dan
manajemen risiko.
Penerapan Fungsi Kepatuhan
Para pejabat Divisi Kepatuhan (Pimdiv dan Pimdep) memiliki pengalaman dibidang
operasional dan pengawasan.
Penerapan Fungsi Audit Internal
Para pejabat (Pimdiv dan Pimdep) memiliki pengalaman dibidang operasional dan
pengawasan. SKAI memiliki auditor yang bersertifikasi PIA. Tahun 2017 dalam SOTK
terbaru SKAI terdapat Dept. Inspeksi, Dept. Investigasi & Anti Fraud, & Quality Assurance
Penerapan Manajemen Risiko Bank
Para pejabat (Pimdiv dan Pimdepa) memiliki pengalaman dibidang operasional dan
pengawasan. Bank telah memiliki kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko yang
memadai.
Faktor negatif aspek governance structure Bank
Penerapan Fungsi Audit Internal
Tahun 2018, terdapat 16 (enam belas) SDM SKAI, baru 9 (sembilan) yang memiliki
sertifikasi nasional (Profesional Internal Auditor/PIA) dan belum ada SDM SKAI yang
memiliki sertifikasi internasional (Certified International Auditor/CIA).
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan pelaksanaan GCG
dan pelaporan Internal
Terdapat keterlambatan dalam penyampaian laporan yang menyebabkan Bank terkena
sanksi denda.
B. Governance Process
Faktor positif aspek governance process Bank
Pelaksanaan Tugas Direksi
Direksi telah mengangkat anggota komite, didasarkan pada keputusan rapat Dewan
Komisaris. Direksi mengelola Bank sesuai kewenangan dan tanggung jawabnya
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen
terhadap pemegang saham.
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Direksi, contohnya, Kebijakan Strategis yang diarahkan, dipantau, dan
72
dievaluasi Dewan Komisaris, Penyusunan RBB,RKAT untuk tahun 2018 dan telah
disahkan oleh Dewan Komisaris.
Pelaksanaan Tugas Komite
Komite-komite memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
Penerapan Fungsi Kepatuhan
Sepanjang tahun 2018 Divisi Kepatuhan telah melakukan sosialisasi LHKPN. BPP
Benturan Kepentingan dan Sosialisasi Fungsi Kepatuhan telah dilakukan melalui ICRO
Cabang diseluruh unit kerja, Pemantauan dan Evaluasi BPP/SOP terkini di Unit Kerja
terkait, Evaluasi Temuan ICRO dan Pembinaan di Cabang/Capem.
Penerapan Fungsi Audit Internal
SKAI melaksanakan pemeriksaan Intern berbasis risiko sesuai SK Direksi
No.067/SK/DIR/VII/2013 perihal Buku Pedoman Audit Berbasis Risiko dan Internal
Audit Charter dan telah direvisi kembali dengan SK Direksi No.003/PBSG-
SKAI/DIR/IV/2017 tanggal 28 April 2017 tentang BPP Audit Intern Berbasis Risiko PT.
Bank SULUTGO dan khusus untuk Internal Audit Charter telah dibuatkan Pedoman
sendiri berupa PiagamAudit Internal yang disetujui oleh Direksi & Dewan Komisaris
bulan Maret 2017.
Penerapan Manajemen Risiko Bank
Telah mengembangkan budaya Manajemen Risiko termasuk kesadaran risiko pada
seluruh jenjang organisasi, antara lain meliputi komunikasi yang memadai kepada
seluruh jenjang organisasi tentang pentingnya pengendalian intern yang efektif melalui
metode pemantauan langsung ke unit terkait maupun sosialisasi.
Faktor negatif aspek governance process Bank
Penerapan Fungsi Kepatuhan
Divisi Kepatuhan belum maksimal dalam mengkinikan kebijakan dan prosedur yang
disesuaikan dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
Penerapan Fungsi Audit Internal
- Masih terdapat temuan berulang, walaupun Fungsi Audit Intern telah ditingkatkan.
Tahun 2018, terdapat 16 (enam belas) SDM SKAI dan baru 9 (sembilan) yang
memiliki sertifikasi nasional (Profesional Internal Auditor/PIA), dan belum ada SDM
SKAI yang memiliki sertifikasi internasional (Certified International Auditor/CIA).
- Masih terjadi penyimpangan (internal fraud) di tahun 2018.
Penerapan Manajemen Risiko Bank
Masih terdapat pantauan Divisi Management Risiko yang belum ditindaklanjuti oleh unit
terkait. Bank belum sepenuhnya menerapkan manajemen risiko secara efektif melalui
73
satuan kerja Bank, yang terlihat pada Profil Risiko Bank dengan peringkat komposit 3
(PK 3).
Rencana Strategis Bank
Keputusan Pemerintah Daerah untuk pengalihan dana RKUD berdampak pada realisasi
rencana bisnis bank dengan terjadinya pembentukan CPKN, penurunan pendapatan
bunga kredit dan peningkatan NPL Bank di tahun 2018.
C. Governance Outcome
Faktor positif aspek governance outcome Bank
Pelaksanaan Tugas Direksi
Direksi telah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham
melalui RUPS. Direksi telah mengungkapkan kebijakan-kebijakan Bank yang bersifat
strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai dengan media yang mudah diakses
pegawai. Direksi telah melakukan efisiensi terhadap biaya operasional maupun non
operasional yang dapat meningkatkan pertumbuhan laba.
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan terkait penyusunan dan penetapan RBB
tahun 2017 s/d 2019. Sepanjang tahun 2018 Dewan Komisaris independen dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab. Tidak terdapat bukti adanya intervensi dari
pemegang saham.
Pelaksanaan Tugas Komite
Komite berupaya untuk melaksanakan program kerja sesuai dengan bidang masing-masing
melalui koordinasi dengan Dewan Komisaris.
Penerapan Fungsi Kepatuhan
Fungsi Kepatuhan telah dijalankan melalui sosialisasi dan pemantauan disetiap unit kerja.
Penerapan Fungsi Audit Internal
Sepanjang semester II SKAI telah berusaha merealisasikan 100% program rencana Audit.
Penerapan Manajemen Risiko Bank
Divisi MRi telah menyusun profil risiko sebagai gambaran maupun pertimbangan bagi
manajemen untuk menjalankan dan menetapkan kebijakan-kebijakan.
Faktor negatif aspek governance outcome Bank
Penerapan Fungsi Kepatuhan
Divisi Kepatuhan belum maksimal dalam melakukan review ketentuan-ketentuan
terbaru.
Penerapan Fungsi Audit Internal
74
Evaluasi dan analisis secara menyeluruh dan mendalam atas pelaksanaan audit perlu
ditingkatkan untuk meminimalisir temuan berulang.
Penerapan Manajemen Risiko Bank
Masih terdapat pantauan Divisi Management Risiko yang belum ditindaklanjuti oleh unit
terkait. Bank belum sepenuhnya menerapkan manajemen risiko secara efektif melalui
satuan kerja Bank, yang terlihat pada Profil Risiko Bank dengan peringkat komposit 3
(PK 3).
Rencana Strategis Bank
Keputusan Pemerintah Daerah untuk pengalihan dana RKUD berdampak pada realisasi
rencana bisnis bank dengan terjadinya pembentukan CPKN, penurunan pendapatan
bunga kredit dan peningkatan NPL Bank di tahun 2018.
Penetapan Peringkat Tata Kelola Bank SulutGo Tahun 2018 dengan melihat kesimpulan dari
“governance” Bank yang masih perlu banyak diperbaiki maka penetapan peringkat Tata Kelola Bank
SulutGo yaitu Peringkat 2 : “Mencerminkan manajemen Bank telah melakukan penerapan Tata
Kelola yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai atas
prinsip-prinsip Tata Kelola. Dalam hal terdapat kelemahan penerapan prinsip Tata Kelola, secara
umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh
managemen Bank.”
75
VII. PENUTUP
Demikianlah Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank SulutGo tahun 2018 dibuat
dengan harapan untuk terus menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang
baik bagi Bank SulutGo sehingga dapat tercapai Governance Structure, Governance
Process serta Outcome yang lebih baik.
Harapan ini didasari oleh dukungan dari Pemegang Saham, Komisaris dan seluruh
jajaran yang ada di Bank SulutGo serta kepercayaan masyarakat sebagai pengguna jasa
keuangan.
Manado, April 2019
JEFFRY A.M DENDENG MEIKY T. TALIWUNA
Direktur Utama Direktur Kepatuhan
76