laporan pengawetan

5
Nama : Rissa Rochimah NIM : 1147020056 Kelas : Biologi (1B) PENGAWET UNTUK MENJAGA KUALITAS BUNGA POTONG MAWAR SELAMA PENYIMPANAN I. Tujuan - Untuk mengetahui bagaimana teknik pembuatan awetan bunga potong mawar. - Untuk mengetahui ketahanan kesegaran bunga pada beberapa suhu penyimpanan. II. Dasar Teori Bunga mawar yang dikenal sampai saat ini merupakan hibrida kompleks yang berasal dari pemuliaan tanaman selama puluhan tahun. Bunga mawar yang beredar di floris dewasa ini sudah sangat jauh berbeda dari tetuanya di masa lampau. Variasi bentuk dan warna bunga mawar begitu menakjubkan seolah-olah tidak ada habis-habisnya kebaruannya. Mawar-mawar baru hasil pemuliaan Balai Penelitian Tanaman Hias telah memiliki keragamam dalam macam, bentuk, dan bunga yang beraneka warna seperti mawar Megawati, Pertiwi, Maribaya, Cipanas Dwi Warna, Putri, Fortuna, Shananda, Talitha, dan Selabintana (Darliah, dkk, 2002). Sebagai bunga potong, ketahanan segarnya terbatas, oleh sebab itu perlu upaya penanganan pascapanen untuk menjaga ketahanan segarnya. Penggunaan larutan penyegar merupakan cara yang lazim sebagai perendaman tangkai bunga yang diaplikasikan segera setelah panen sampai selang waktu 2-24 jam. Umumnya larutan penyegar mengandung karbohidrat sebagai sumber energi, yang kemudian dikombinasikan dengan germisida dan asam sitrat sebagai pengawet (Halevy, 1981). Karbohidrat khususnya gula merupakan sumber nutrisi utama dan energi bunga potong yang diperlukan untuk kelangsungan proses metabolisme (Halevy, 1981). Namun gula juga merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme atau jasad renik yang dapat menghambat penyerapan larutan yang diperlukan bunga potong (Marousky, 1972). III. Metode

Upload: rissa

Post on 16-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan praktikum biologi umum

TRANSCRIPT

Nama : Rissa RochimahNIM : 1147020056Kelas : Biologi (1B)

PENGAWET UNTUK MENJAGA KUALITAS BUNGA POTONG MAWAR SELAMA PENYIMPANANI. Tujuan Untuk mengetahui bagaimana teknik pembuatan awetan bunga potong mawar. Untuk mengetahui ketahanan kesegaran bunga pada beberapa suhu penyimpanan.

II. Dasar TeoriBunga mawar yang dikenal sampai saat ini merupakan hibrida kompleks yang berasal dari pemuliaan tanaman selama puluhan tahun. Bunga mawar yang beredar di floris dewasa ini sudah sangat jauh berbeda dari tetuanya di masa lampau. Variasi bentuk dan warna bunga mawar begitu menakjubkan seolah-olah tidak ada habis-habisnya kebaruannya. Mawar-mawar baru hasil pemuliaan Balai Penelitian Tanaman Hias telah memiliki keragamam dalam macam, bentuk, dan bunga yang beraneka warna seperti mawar Megawati, Pertiwi, Maribaya, Cipanas Dwi Warna, Putri, Fortuna, Shananda, Talitha, dan Selabintana (Darliah, dkk, 2002). Sebagai bunga potong, ketahanan segarnya terbatas, oleh sebab itu perlu upaya penanganan pascapanen untuk menjaga ketahanan segarnya. Penggunaan larutan penyegar merupakan cara yang lazim sebagai perendaman tangkai bunga yang diaplikasikan segera setelah panen sampai selang waktu 2-24 jam. Umumnya larutan penyegar mengandung karbohidrat sebagai sumber energi, yang kemudian dikombinasikan dengan germisida dan asam sitrat sebagai pengawet (Halevy, 1981).Karbohidrat khususnya gula merupakan sumber nutrisi utama dan energi bunga potong yang diperlukan untuk kelangsungan proses metabolisme (Halevy, 1981).Namun gula juga merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme atau jasad renik yang dapat menghambat penyerapan larutan yang diperlukan bunga potong (Marousky, 1972).

III. Metode

Alat dan BahanPada percobaan kali ini bahan yang dibutuhkan adalah bunga mawar, larutan 2,5% sukrose, dan 100% ppm asam benzoat, larutan tersebut digunakan untuk larutan pengawet bunga mawar. Sedangkan alat yang dibutuhkan adalah box pendingin, tabung gelas yang berskala dan cutter.

Cara KerjaPertama membuat larutan 2,5% sukrose, dan 100% ppm asam benzoat untuk pengawetan bunga potong mawar. Metode pembuatan larutan 2,5% sukrose dengan cara sukrose sebanyak 2,5 gram dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan aquadest sampai volume campuran mendekati 100 ml, kemudian dikocok sampai larut sempurna. Selanjutnya larutan dipindahkan ke dalam labu ukur 100 ml untuk diencerkan dengan aquadest sampai tanda batas (Razak, 2012). Sedangkan metode pembuatan larutan 100% ppm asam benzoat dengan cara asam benzoat 200 ppm dipipet sebanyak 5mL dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10mL.Bunga potong yang digunakan yaitu bunga potong pergiwati dan pergiwa. Bunga potong ini diperoleh dari pertanaman mawar di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Hias Segunung, Cianjur Jawa Barat. Bunga hasil panen diangkut ke Jakarta menggunakan mobil box berpendingin (10-150C). Selama dalam pengangkutan, tangkai bunga direndam sedalam 10 cm dalam ember yang berisi akuades. Ujung tangkai bunga dipotong sepanjang 1-3 cm dan daun bunga disisakan sebanyak 2-3 helai. Kemudian bunga ditempatkan dalam tabung gelas berskala yang berisi dua jenis larutan perendam, yaitu 2,5% sukrose dan 2,5% sukrose+100 ppm asam benzoat. Bahan penelitian disimpan pada suhu kamar (27-30oC), 20-230C, dan 5-100C dengan kondisi penerangan normal.

IV. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Persentase bunga mekar dan masa kesegaran klon mawar Pergiwati dan PergiwaPerlakuan (Treatments)Bunga mekar(Bud opening)%Masa peragaan(Vaselife) hari (days)

PergiwatiSukrose (Sucrose), 27-31oCSukrose+asam benzoat (Sucrose+benzoic acid), 27-31oCSukrose (Sucrose), 20-23oCSukrose + asam benzoat (Sucrose+benzoic acid), 20-23oC Sukrose (Sucrose), 5-10oCSukrose + asam benzoat (Sucrose+benzoic acid), 5-10oC100,0 a100,0 a 93,3 b 83,3 ab100,0 a100,0 a 5,4 e 6,7 de 7,9 de 8,3 d26,3 ab28,2 ab

PergiwaSukrose (Sucrose), 27-31oCSukrose + asam benzoat (Sucrose+benzoic acid), 27-31oC Sukrose (Sucrose), 20-23oCSukrose + asam benzoat (Sucrose+benzoic acid), 20-23oC Sukrose (Sucrose), 5-10oCSukrose + asam benzoat (Sucrose+benzoic acid), 5-10oC70,2 bc 83,3 ab 69,4 bc 83,7 ab 50,0 c 58,3 c7,6 de 7,6 de 8,3 d 8,4 d27,0 ab19,7 c

KK (CV), % 17,215,6

V. PembahasanSebelum melakukan percobaan untuk mengetahui ketahanan kesegaran bunga yang disimpan pada suhu kamar tertentu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat larutan 2,5% sukrosa dan 100% ppm asam benzoat. Larutan tersebut digunakan sebagai larutan pengawet bunga potong mawar tersebut.Setelah membuat larutan pengawet bunga potong yang didapatkan disimpan didalam box freezer, kemudian dicelupkan ke dalam tabung yang sudah berisikan larutan pengawet.Pada percobaan ini larutan pengawet yang digunakan adalah sukrosa dan asam benzoat. Hal ini karena larutan sukrosa dapat berfungsi sebagai bakterisida yang efektif dalam mencegah terjadinya gangguan penyerapan larutan oleh bakteri serta mencegah pertumbuhan jamur dan mempertahankan kualitas bunga. Sedangkan memakai asam benzoat karena untuk mengetahui apakah bersifat asam atau basa sehingga dengan menggunakan asam benzoat pada bunga potong dapat memudarkan warna bunga tersebut.Menurut Bahri (1998) sukrose digunakan untuk mempertahankan kualitas dan turgiditas bunga serta memperpanjang umur simpan bunga. Sukrose juga sebagai sumber energi dan sebagai bakterisidal sebagai larutan pengawet pada bunga potong, karena hal ini sukrose sering dipakai untuk pengawetan bunga potong. Sedangkan fungsi asam benzoat pada bunga potong untuk memudarkan warna bunga potong (Bahri, 1998).Dapat dilihat pada tabel 1 bahwa masa kesegaran bunga yang terpanjang (28, 2 hari) dihasilkan dari perlakuan perendaman 2,5% sukrose + 100 ppm asam benzoat yang disimpan pada suhu 5-100C untuk varietas pergiwati, sedangkan pada varietas pergiwa penggunaan larutan perendam yang mengandung 2,5% sukrose pada penyimpanan 5-100C, masa kesegaran bunga mencapai 27,0 hari, tetapi persentase bunga mekar hanya mencapai 50%. Begitu juga dengan persentase kemekaran bunga yang tertinggi (100%) dihasilkan dari larutan perendam yang mengandung 2,5% sukrose dan 2,5% sukrose + 100 ppm asam benzoat yang disimpan pada suhu 5-100C dan 27-310C. Namun dalam penyimpanan pada suhu 27-310C, masa kesegaran bunga mencapai 5,4 dan 6,7 hari. Tingginya persentase bunga mekar dan panjangnya masa kesegaran bunga, disebabkan karena tersedianya cadangan karbohidrat yang cukup untuk kebutuhan respirasi. Selanjutnya energi hasil respirasi digunakan untuk pemekaran bunga dengan bunga masih tetap segar. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan larutan perendam yang mengandung 2,5% sukrose + 100 ppm asam benzoat dapat memberikan kesegaran bunga mawar potong pergiwati selama 28,2 hari dengan persentase bunga mekar 100%. Dapat kita ketahui bahwa pembuatan larutan sukrose diencerkan dengan akuades.

DAFTAR PUSTAKA

Bahri, Sjamsul. 1998. Inovasi Teknologi Pertanian. Jakarta : Kanisius.Darliah, W. Handayani, T. Danakusuma, dan T. Sutater. 2002. Bunga Mawar Potong Varietas Pertiwi. J. Hort. 12(3):207-212.Halevy, A.H., T.G. Byrne, A.M. Kofranek, D.S. Farnham, and J.F. Thompson. 1979. Evaluation of Postharvest Handling Methods for Transcontinental Truck Shipments of Cut Carnations, Chyrsanthemum and Roses. Hort Sci. 103(2):151-155.Tejasarmana, R., dan Amiarsi D. 2011. Pengawet untuk Menjaga Kualitas Bunga Mawar Selama Penyimpanan. J. Hort. 21(3):274-279. Marousky, F.J. 1972. Water Relations, Effects of Floral Preservatives on Bud Opening and Keeping Quality of Cut Flowers. Hort Sci. 7(2):114-116.Razak, Rahman. 2012. Optimalisasi Hidrolisis Sukrosa Menggunakan Resin Penukar Kation Tipe Sulfonat. Natural Sci. 1(1):119-131.