laporan pep fix 1
DESCRIPTION
laporan pepTRANSCRIPT
-
5/28/2018 Laporan Pep Fix 1
1/23
i
LAPORAN FIELDTRIP PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN
Kelembagaan Ekonomi di Desa Permanu Krajan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang
Oleh:
Kelas F
Kelompok 2 dan 7
Primus Kibran Devara 135040101111053
Andy Tiara 135040101111042
Condro Adi Raharjo 135040101111050
Luky Widyawati 135040101111046
Anggoro Putra Pradita 135040101111067
Rhonda Audia Rahmawati 135040101111048
Mahrus 135040101111058
Yuli Sarifatul Dwi Putrinda 135040101111049
Wisnu Bayu Aji 135040101111065
Reni Anita 135040101111064
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
-
5/28/2018 Laporan Pep Fix 1
2/23
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dankarunianya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Fieldtrip Pengantar Ekonomi
Pertanian di Studi Lapang Desa Permanu Krajan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten
Malang dengan baik dan sesuai dengan yang kami harapkan.
Pembuatan laporan ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tutorial terakhir Pengantar Ekonomi Pertanian. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sekirannya dapat membangun dan
menyempurnakan laporan tersebut.
Dalam penulisan laporan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan laporan ini, khususnya
kepada :
1. Saudara Johan dan Saudari Saras sebagai asisten tutorial Pengantar EkonomiPertanian.
2. Serta teman-teman kelas Agribisnis F yang telah membantu dalam mengerjakanlaporan ini.
Dengan demikian kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian laporan ini, tanpa bimbingan dan dukungan dari
saudara/saudari kami tidak akan bisa menyelesaikan laporan dengan sempurna. Kritik
dan saran yang dapat membangun selalu diharapkan kami untuk memperbaiki laporan
ini. Semoga dengan adanya laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Malang, 13 Desember 2013
Penyusun
-
5/28/2018 Laporan Pep Fix 1
3/23
iii
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... iii
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 5
1.3 Tujuan ................................................................................................. 5
1.4 Manfaat ............................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6
2.1 Definisi Kelembagaan......................................................................... 7
2.2 Jenis-jenis Kelembagaan Ekonomi ..................................................... 7
2.3 Fungsi Kelembagaan Ekonomi ........................................................... 8
2.4 Gambaran Umum Kelembagaan Ekonomi yang Diamati Di lapang .. 8
BAB III METODOLOGI ........................................................................................ 8
3.1 Objek Survey ...................................................................................... 83.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data .................................................. 8
3.2.1 Kuisiner ............................................................................................ 9
3.2.2 Wawancara ...................................................................................... 9
3.3 Teknik Analisis Data .......................................................................... 9
BAB IV PEMBAHASAN ....................................................................................... 10
4.1 Peran Kelembagaan Ekonomi Di Lapang bagi Masyarakat Sekitar (dari sisi
kelembagaan itu sendiri dan dari sudut pandang petani) ....................... 10
4.2 Akses Petani Terhadap Kelembagaan Yang Bersangkutan (apakah sulit atau tidak
, sebutkan pula kendala yang biasa dihadapi petani) ............................... 11
4.3 Fungsi Kelembagaan Ekonomi yang Ada di Lapang (bandingkan dengan teori,
apakah sesuai atau tidak dengan disertai alasan yang logis) ................ 12
BAB V PENUTUP ................................................................................................ Error!
Bookmark not defined.
4.1 Kesimpulan ......................................................................................... Error!
Bookmark not defined.
-
5/28/2018 Laporan Pep Fix 1
4/23
iv
4.2 Saran ................................................................................................... Error!
Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA
.....................................................................................................................................................E
rror! Bookmark not defined.
LAMPIRAN ................................................................................................................................ 17
-
5/28/2018 Laporan Pep Fix 1
5/23
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan potensi sumber daya alam.
Potensi ini seharusnya bisa dimanfaatkan untuk mendukung kehidupan melalui kegiatan
perekonomian. Kegiatan pertanian yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat
Indonesia merupakan salah satu wujud pemanfaatan potensi tersebut. Seiring dengan
berjalannya waktu pertanian di Indonesia juga mengalami perkembangan. Dalam
menyikapi perkembangan ini, tidak hanya dibahas tentang pengolahan lahan, cara
bercocok tanam, pengendalian hama dan penyakit tanaman tetapi perlu dikaji juga
mengenai aspek kelembagaan ekonomi yang mendukung aktivitas pertanian tersebut.
Namun pada kenyataannya, aspek kelembagaan ekonomi ini kurang diperhatikan oleh
petani di Indonesia. Sebagian besar petani kurang aktif bahkan cenderung apatis terhadap
kelembagaan ekonomi yang ada, padahal kelembagaan ekonomi akan sangat membantu
mereka jika mereka turut serta didalamnya.
Mayoritas petani di Indonesia mengandalkan keluarga sebagai pelaku ekonomi.
Disini terlihat jelas jika petani kurang mengakses dan ikut serta dalam kelembagaan
ekonomi yang ada. Kegiatan pertanian berbasis agribisnis di desa juga kurang
berkembang, hal ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan tentang cara bercocok tanam
yang lebih modern dan keterbatasan modal untuk pengembangan usaha tani. Oleh karena
itu, perlu ada perhatian lebih dari berbagai pihak untuk pemberdayaan petani dan
pengembangan usaha tani yang ada. Karena bagaimanapun pertanian merupakan salah
satu pilar pembangunan bangsa.
Melihat fenomena kurang aktifnya petani dan kurang berfungsinya kelembagaan
ekonomi yang ada di desa, peran ilmu ekonomi khususnya pengantar ekonomi pertanian
sangat diperlukan. Oleh karena itu, dalam praktikum mata kuliah pengantar ekonomi
pertanian ini, penulis melakukan analisis kelembagaan ekonomi yang ada di desa. Untuk
keakuratan data, penulis melakukan pengamatan lapang di desa Permanu, Kecamatan
Pakisaji Kabupaten Malang.
-
5/28/2018 Laporan Pep Fix 1
6/23
6
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa peranan kelembagaan ekonomi di Desa Permanu, Kecamatan Pakisaji,Kabupaten Malang bagi masyarakat setempat?
2. Bagaimana akses petani terhadap kelembagaan yang terdapat di Desa Permanu,Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang?
3. Apa fungsi kelembagaan ekonomi di Desa Permanu, Kecamatan Pakisaji, KabupatenMalang?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui peranan kelembagaan ekonomi di Desa Permanu, KecamatanPakisaji, Kabupaten Malang bagi masyarakat setempat.
2. Untuk mengetahui akses petani terhadap kelembagaan yang terdapat di DesaPermanu, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
3. Untuk mengetahui fungsi kelembagaan ekonomi di Desa Permanu, KecamatanPakisaji, Kabupaten Malang.
1.4 Manfaat
1. Agar kita dapat memahami peranan kelembagaan ekonomi di Desa Permanu,Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang bagi masyarakat setempat.
2. Agar kita dapat memahami akses petani terhadap kelembagaan yang terdapat di DesaPermanu, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
3. Agar kita dapat memahami fungsi kelembagaan di Desa Permanu, KecamatanPakisaji, Kabupaten Malang.
-
5/28/2018 Laporan Pep Fix 1
7/23
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Kelembagaana. Pada dasarnya kelembagaan mempunyai dua pengertian yaitu : kelembagaan
sebagai suatu aturan main (rule of the game) dalam interaksi personal dan
kelembagaan sebagai suatu organisasi yang memiliki hierarki
(Hayami dan Kikuchi, 1987)
b. Kelembagaan mempunyai pengertian sebagai wadah dan sebagai norma.(Nasution, 2002)
c. Kelembagaan adalah batasan-batasan yang dibuat untuk membentuk polainteraksi yang harmonis antara individu dalam melakukan interaksi politik, sosial,
dan ekonomi
(Douglas North, 1993)
2.2Jenis-Jenis Kelembagaana.Lembaga formal adalah kumpulan dua orang atau lebih yang memiliki hubungan kerja
rasional dan mempunyai tujuan bersama, biasaya mempunyai struktur organisasi yangjelas. Lembaga formal memiliki struktur yang menjelaskan hubungan-hubungan otoritas,
kekuasaan akuntabilitas dan tanggung jawab serta bagamaina bentuk saluran komunikasi
berlangsung dengan tugas-tugas bagi masing-masing anggota. Lembaga formal bersifat
terencana dan tahan lama, karena ditekankan pada aturan sehingga tidak
fleksibel. contohnya perseroan terbatas, sekolah, partai politik, badan pemerintah, dan
sebagainya
b.Lembaga non-formal adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai tujuan
bersama dan biasanya hanya memiliki ketua saja. Contohnya arisan ibu-ibu rumah
tangga, belajar bersama, dan sebagainya.
(Fatimah azzahra, 2013)
-
5/28/2018 Laporan Pep Fix 1
8/23
8
2.3 Fungsi Kelembagaan Ekonomia. Memproduksi barang dan jasa yang di butuhkan dalam kehidupan masyarakat.
b. Mengatur pendistribusian barang atau jasa kepada masyarakat yang membutuhkan.
c. Mengatur penggunaan atau pemakaian barang atau jasa dalam kehidupan masyarakat.
d.Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan
f.Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja dan cara pengupahan
g.Memberi pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja
h.Memberi identitas diri bagi masyarakat
(Jonhson, 1996)
2.4. Gambaran Umum Kelembagaan Ekonomi yang Diamati Dilapang
Pada penelitian kami di desa Permanu RT 02/RW 05 kecamatan Pakisaji
Malang kami mendapatkan informasi kelembagaan ekonomi di desa tersebut.
Kelembagaan tersebut antara lain adalah Kopwan (Koperasi Wanita) dan PKK
(Pembinaan Kesejahteraan Keluarga). Menurut salah satu warga di desa Permanu,
kelembagaan Kopwan merupakan kelembagaan ekonomi dalam bidang simpan
pinjam.Kelembagaan ini berdiri pada tahun 2010 dan di ketuai oleh Ibu kuswati.Latar
belakang berdirinya kelembagaan Kopwan ini yaitu kurangnya modal petani di desa
Permanu, di harapkan petani di desa Permanu selaku suami dari anggota Kopwan dapat
mengembangkan produksi pertaniannya.Kelembagaan ini sampai saat ini masih aktif.Ini
di karenakan kepengurusan organisasi sudah terstruktur dengan baik.
Kelembagaan ekonomi di desa Permanu yaitu PKK (Pembinaan Kesejahteraan
Keluarga).PKK di desa Permanu sendiri di dirikan sekitar tahun 2006 dan di ketuai oleh
Ibu Kuswati.Kelembagaan PKK sampai saat ini masih aktif, karena struktur organisasi di
dalam PKK ini sudah jelas dan anggota dari PKK adalah ibu-ibu petani di desa Permanu.
Tujuan kelembagaan PKK ini adalah untuk mensejahterakan masyarakat di desa
Permanu dengan cara simpan pinjam dengan mudah dan bersayarat.
Selain kedua kelembagaan ekonomi di desa Permanu ada satu bidang usaha.
Bidang usaha yang ada di desa Permanu adalah pengolahan kompos untuk mengurangi
sampah-sampah organik yang semakin menumpuk. Bidang usaha ini di harapkan dapat
-
5/28/2018 Laporan Pep Fix 1
9/23
9
bermanfaat untuk petani di desa tersebut dan dapat meningkatkan produktivitas pertanian
di desa tersebut.
-
5/28/2018 Laporan Pep Fix 1
10/23
10
BAB III
METODOLOGI
3.1 Objek Survey
Dalam penelitian makalah kami ini, yang menjadi objek penelitian adalah
masyarakat yang berlokasi di Desa Permanu Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang.
Kami melakukan penelitian terhadap petani (Bapak Giono), dan beberapa ibu PKK (Ibu
Kuswati, Ibu Yuyun, Ibu Titik, Ibu Trisna Dan Ibu Ida).
Alasan kami memiih petani dan beberapa Ibu PKK sebagai objek survey adalah
karena kami ingin mengetahui adakah lembaga-lembaga atau oraganisasi-organisasi
dalam bentuk pertanian ataupun bukan pertanian yang terdapat di desa tersebut. Jikapun
ada apakah lembaga atau organisasi tersebut membantu masyarakat disana,
bagaimanakah peran lembaga tersebut, apakah organisasi atau lembaga tersebut
tersosialisasi dengan baik sehingga masyarakat dapat mengetahui, dan bagaimanakah
struktur atau kinerja lembaga atau organisasi tersebut.
3.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian dan penyusunan kami
adalah metode deskriptif yang dikemukakan oleh Moch. Nazir (2003: 54), pengertian
dari metode deskriptif adalah sebagai berikut.
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk
membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sitematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki
Metode deskriptif ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data sesuai keadaan
sebenarnya, kemudian menginterprestasikan data dan fakta yang diperoleh untuk
digunakan sebagai penarik kesimpulan secara umum mengenai keadaan masyarakat desa
tersebut.
-
5/28/2018 Laporan Pep Fix 1
11/23
11
3.2.1 Kuisoiner
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan mengajukan daftar pertanyaan yang
diisi oleh orang yang bersangkutan untuk mendapatkan data mengenai masalah yang
diteliti yaitu, adakah lembaga yang berperan di desa tersebut, bagaimana perannya di
dalam masyarakat. Langkah-langkah dalam pengambilan data secara kuisiner kami
adalah sebagai berikut.
a. Kami menentukan masalah-masalah pokok yang kami sudah pilih dari kuisiner,b. Kami mencari beberapa orang untuk menadapatkan data dari kuisiner tersebut,c. Menjelaskan maksud kedatangan kami,d. Melakukan sesi tanya-jawab dengan orang itu, dane. Menyimpulkan hasil pengumpulan data dari beberapa orang.
3.2.2WawancaraYaitu teknik pengumpulan data dengan orang yang bersangkutan. Lalu dari hasil
wawancara, penulis akan memperoleh data mengenai gambaran umum tentang keadaan
lembaga dan oraganisasi di desa tersebut, seperti apakah lembaga tersebut dan peran-
peran lembaga tersebut dalam masyarakat.
3.3 Teknik Analisis Data
a. Menyiapkan alat tulis (bolpoint, kertas catatan)b. Menyiapkan kuisioner yang telah terisic. Menyalin data yang dari kuisioner ke dalam sebuah catatand. Memindahkan data ke dalam laporan
-
5/28/2018 Laporan Pep Fix 1
12/23
12
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Peran Kelembagaan Ekonomi di Lapang bagi Masyarakat Sekitar (dari sisi
kelembagaan itu sendir i dan dari sudut pandang petani)
4.1.1 Kelembagaan Ekonomi PKK
Narasumber : Ibu Kuswati (Ketua PKK)
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jaya Abadi adalah salah
satu kelembagaan yang terdapat di Desa Permanu RT 02 / RW 05. Lembaga
ini memiliki visi untuk mensejahterakan masyarakat serta memiliki misi untuk
mencapai visinya yaitu dengan menambah wawasan tentang rumah tangga,penyuluhan dan sosialisasi tentang kesehatan keluarga, dan memberikan
simpan pinjam untuk membantu ekonomi yang lemah. Desa ini sudah cukup
lama mengelola kelembagaan ini, sekitar 8 tahun terakhir.
Keberadaannya sepenuhnya dikelola oleh para ibu rumah tangga Desa
Permanu RT 02 / RW 05 yang sebagian berperan sebagai ibu rumah tangga
dan petani. Lembaga ini telah memiliki kepengurusan yang terstruktur. Untuk
lembaga PKK diketuai oleh Ibu Kuswati, dengan Bendahara I yaitu Ibu Titik,
Bendahara II yaitu Ibu Ida, Bendahara III yaitu Ibu Trisna, dan Ibu Yuyun
selaku sekretaris PKK. PKK Jaya Abadi mengadakan pertemuan 2 kali dalam
sebulan, dengan iuran Rp 50.000/pertemuan. Kelembagaan ini juga cukup
berperan dalam menunjang peningkatan pendapatan di bidang pertanian
dengan menyediakan pelayanan simpan pinjam mudah bersyarat.
Ibu Kuswati, selaku ketua PKK Jaya Abadi menjelaskan bahwa
lembaga ini sudah menjalankan peran dan fungsinya dengan aktif dan efektif,
berdasarkan 8 fungsi PKK yaitu fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih,
melindungi, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi dan fungsi
pembinaan lingkungan (Drs. Mariyah, 2010). Meskipun untuk saat ini
jangkauan dari kelembagaan ini masih kurang luas karena memang hanya
mencakup warga Desa Permanu, RT 02 / RW 05.
-
5/28/2018 Laporan Pep Fix 1
13/23
13
4.1.2Kelembagaan Ekonomi Koperasi WanitaNarasumber : Ibu Kuswati (Ketua Koperasi Wanita)
Koperasi Wanita (Kopwan) Srikandi adalah suatu kelembagaan yang
sepenuhnya dikelola oleh para kaum hawa yang terletak di Desa Permanu,
kecamatan Pakisaji, Malang. Pada dasarnya lembaga ini memiliki visi dan
tujuan yang tidak jauh berbeda dengan visi PKK yaitu untuk mensejahterakan
perekonomian warga dan anggotanya. Kopwan juga memiliki misi untuk
mencapai visinya yaitu dengan memberikan simpan pinjam tanpa ada jaminan
dan bunga ringan untuk membantu ekonomi lemah. Koperasi wanita Srikandi
baru berdiri pada tahun 2010.
Meskipun baru berdiri 3 tahun terakhir, Kopwan telah memiliki
anggota yang relatif banyak karena anggotanya mencakup warga wanita seluruh
Desa Permanu dimana sebagian besar dari anggotanya memiliki pekerjaan
utama sebagai petani dan pedangang mikro. Lembaga ini telah memiliki
kepengurusan yang terstruktur. Ibu Kuswati yang juga selaku ketua dari PKK
Jaya Abadi juga berperan sebagai ketua dari Kopwan Srikandi, dan adapula
beberapa pengurus bagian sekretaris, bendahara, dan pengawas. Seperti halnya
lembaga PKK, Kopwan juga berperan untuk meningkatkan pendapatan
penduduk khususnya di bidang pertanian, meningkatkan produktivitas pertanian
dengan memberikan pinjaman modal bunga ringan tanpa jaminan.
Kopwan mendapatkan sumbangan dana modal dari Gubernur Karwo
yang diharapkan bisa diputar dan diolah penggunaannya semaksimal mungkin
oleh pengurus koperasi. Sebagian dari mereka menggunakan simpan pinjam
sebagai modal usaha di bidang pertanian seperti budidaya jamur. Selain itu dana
pinjaman seringkali mereka manfaatkan untuk meningkatkan produktivitas
pertanian dengan membeli bibit unggul, pupuk organik, pestisida organik serta
alat-alat pertanian seperti cangkul dan lain lain. Menurut Ibu Kuswati, Kopwan
telah memiliki peran penting dalam perekonomian desa berdasarkan fungsi
Kopwan yang sebenarnya yaitu menguatkan kemandirian kaum perempuan,
termasuk dalam memberikan sumbangsihnya pada upaya meningkatkan derajat
perekonomian dan kesejahteraan keluarga (Niken Saraswati, 2010).
-
5/28/2018 Laporan Pep Fix 1
14/23
14
4.1.3 Badan Usaha Pengolahan Sampah Menjadi Kompos
Narasumber : Bapak Giyono (Anggota Pengolahan Sampah Organik)
Pengolahan sampah organik juga merupakan bagian dari kelembagaan
yang terdapat di Desa Permanu, Kecamatan Pakisaji, Malang. Lembaga ini
masih tergolong baru karena didirikan pada bulan Juni 2013. Menurut bapak
Giyono, hal yang melatar belakangi lembaga ini adalah dikarenakan sampah
diwilayah tersebut kian hari makin banyak, hingga tergerak untuk mengolah
sampah tersebut menjadi pupuk kompos. Namun, untuk saat ini belum ada
wujud nyata dari program kerja tersebut dikarenakan belum adanya anggota
pengurus yang terstruktur dengan baik.
Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, lembaga ini berencana
untuk memudahkan masyarakat agar memperoleh pupuk kompos dengan mudah
dan murah karena tidak memerlukan ongkos kirim, disamping itu agar desa ini
bisa menjadi desa mandiri pupuk kompos.
.
4.2 Akses Petani Terhadap Kelembagaan Yang Bersangkutan (apakah suli t atautidak, sebutkan pula kendala yang biasa dihadapi petani)
4.2.1 Akses Petani terhadap PKKNarasumber : Ibu Kuswati
Ibu Kuswati adalah salah satu warga desa Permanu RT.02 RW.05 yang
bekerja sebagai ibu rumah tangga yang sekaligus menjadi ketua lembaga PKK di desa
tersebut. Menurut penuturan beliau di desa Permanu terdapat beberapa lembaga yang
aktif dalam melayani masyarakat, lembaga tersebut adalah PKK. PKK merupakan
singkatan dari Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga. PKK merupakan lembaga
yang beranggotakan perempuan dan berfungsi untuk menghimpun ibu rumah tangga.
Berdasarkan penuturan ibu Kuswati, akses petani terhadap lembaga ekonomi
(PKK) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga yang bersangkutan relatif sulit diakses
karena untuk mendapatkan pinjaman dari PKK tersebut petani harus menjadi anggota
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) terlebih dahulu. Akan tetapi untuk menjadi
anggota, lembaga ini membuka kesempatan kepada siapapun termasuk petani untuk
bergabung menjadi anggota PKK dan dapat merasakan keuntungan yang didapat.
Jumlah maksimal untuk peminjaman disesuaikan dengan anggaran dana yang
-
5/28/2018 Laporan Pep Fix 1
15/23
15
tersedia, sebanyak-banyaknya yaitu sekitar Rp 3.000.000. Pinjaman yang dilakukan
harus dikembalikan sesuai tempo yang telah disediakan dengan bunga Rp 30.000 per
Rp 1.000.000. Keuntungan yang dapat dirasakan oleh anggotanya antara lain warga
dapat melakukan aktifitas simpan pinjam dengan suku bunga yang rendah yakni 3%,
sehingga mereka dapat melangsungkan kegiatan dan kelangsungan hidup mereka.
Namun, disamping itu dalam sebuah lembaga tentunya masih ada beberapa kendala-
kendala kecil yang dihadapi , yaitu pengembalian uang pinjaman oleh ibu rumah
tangga dan petani sering mengalami keterlambatan dikarenakan adanya beberapa
faktor diantaranya karena hasil panen tidak dapat mencukupi untuk membiayai
kehidupan sehingga kesulitan untuk mengembalikan uang pinjaman.
Berikut ini skema alur peminjaman di PKK Jaya Abadi :
Sebelum melakukan simpan pinjam, pastikan
sudah terdaftar sebagai anggota aktif PKK
Mengajukan permohonan pinjaman ke Bendahara
PKK, berdasarkan nominal yang diminta dan tujuan
peminjaman
Apabila anggaran dana bisa memenuhi peminjaman
yang diminta, Bendahara berhak menyetujui dan
memberikan dana tersebut.
Memberikan tempo terakhir pelunasan pinjaman.
-
5/28/2018 Laporan Pep Fix 1
16/23
16
4.2.2 Akses petani terhadap lembaga KOPWANNarasumber : Ibu Kuswati
Selain menjadi ketua PKK Jaya Abadi Ibu Kuswati juga berperan sebaga
ketua Koperasi Wanita Srikandi Desa Permanu RT 02 / RW 05. Menurut beliau di
desa Permanu terdapat beberapa lembaga yang aktif dalam melayani masyarakat
selain PKK ada juga lembaga Koperasi Wanita atau Kopwan. Kopwan juga melayani
akses simpan pinjam dengan mudah bersyarat. Seperti halnya PKK, Kopwan hanya
melayani peminjaman dari anggota saja. Kopwan mengelola dana sumbangan dari
Gubernur Karwo sehingga dia mampu memberikan pinjaman dengan bunga yang
sangat ringan, hanya 0,1% per Rp 1.000.000.
Kendala yang dihadapi dalam kelembagaan dalam Desa Permanu Krajan,
Kecamatan Pakisaji yaitu terkadang para ibu rumah tangga dan petani yang
meminjam modal di kelembagaan tersebut tidak menggunakan pinjaman tersebut
sebagaimana mestinya yaitu tidak digunakan untuk modal usaha pertanian mereka
sendiri. Pinjaman tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti
untuk biaya sekolah anak-anak, membeli beras dan untuk membeli keperluan sehari-
hari. Hal tersebut terjadi karena hasil dari panen mereka tidak mencukupi, sehingga
modal tersebut tidak digunakan untuk mengembangkan usaha tani mereka.
Berikut ini skema alur peminjaman di Kopwan :
Pastikan telah menjadi anggota aktif
dari Kopwan sebelum melakukan
peminjaman
Menyatakan tujuan peminjaman
dan nominal yang dibutuhkan
Bendahara berhak menyetujui atau
tidaknya atas pengajuan yang
diminta
Memberikan tempo pelunasan
kredit
-
5/28/2018 Laporan Pep Fix 1
17/23
17
4.2.3 Akses petani terhadap lembaga Pengolahan Sampah Menjadi KomposNarasumber : Bapak Giono
Bapak Giono adalah salah satu petani di desa Permanu, kegiatan sehari-hari
beliau adalah bekerja di sawah. Menurut beliau di desa Permanu terdapat kelompok
usaha tani yaitu pengolahan sampah sayuran dan kotoron ternak untuk dijadikan
pupuk kompos. Menurut beliau, akses petani terhadap lembaga ini masih cukup sulit
karena lembaga ini masih belum bisa berjalan semaksimal mungkin. Untuk saat ini
tugas sebagian warga desa tersebut adalah memisahkan antara sampah organik dan
non-organik dan mengumpulkannya untuk kemudian diolah menjadi pupuk kompos
yang memiliki daya jual.
Sebagaimana berjalannya suatu lembaga, pengolahan sampah menjadi
kompos ini tak lepas dari beberapa kendala seperti kurangnya partisipasi warga sekitar
terhadap kelangsungan program ini, kurangnya sosialisasi dari lembaga luar untuk
menambah wawasan pembuatan kompos yang baik dan benar, masih belum adanya
lembaga pemasaran yang mampu menyalurkan hasil pupuk kompos nantinya, selain
itu kurangnya dana untuk membeli alat dan bahan tambahan pembuatan kompos yang
belum tersedia hingga saat ini sehingga menyebabkan terhambatnya progam ini.
4.3
Fungsi Kelembagaan Ekonomi yang Ada di Lapang (bandingkan denganteor i,apakah sesuai atau tidak dengan diser tai alasan yang logis)
4.3.1Fungsi kelembagaan PKKFungsi PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) telah tercantum dalam
visi kelembagaan ini, antara lain untuk meningkatkan kesejahteraan ibu tangga di desa
tersebut, menambah wawasan mengenai rumah tangga, memberi sosialisasi kesehatan
keluarga dan untuk mengurangi kemiskinan serta meningkatkan taraf hidup
masyarakat. Sedangkan menurut literatur yang ditulis oleh (Mardiya, 2010), PKKmerupakan salah satu dari gerakan ibu-ibu sebagai pendamping suami untuk
mencapai kemuliaan keluarga. Kemuliaan yang dimaksud adalah keluarga yang sehat,
bahagia dan sejahtera lahir batin. Karena bahagia, sejahtera lahir dan batin dalam
konteks operasionalditandai dengan ketahanannya yang tinggi seiring dengan dapat
dilaksanakannya 8 fungsi keluarga (fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih,
melindungi, reproduksi,sosialisasi dan pendidikan, ekonomi dan fungsi pembinaan
-
5/28/2018 Laporan Pep Fix 1
18/23
18
lingkungan) maka tidaklahterlalu salah bila sasaran akhir dari kegiatan PKK adalah
mencapai keluarga yang sehatdan berketahanan.
Pada implementasinya, kelembagaan PKK di desa Permanu sudah dapat
melakukan fungsinya dengan baik, seperti memberikan pinjaman uang kepada ibu-
ibu rumah tangga yang berasal dari uang iuran anggota satu bulan 2 kali, memberikan
wawasan pengetahuan dan memberikan sosialisasi kesehaan dari bidan desa Permanu
agar ibu rumah tangga dapat mengaplikasikan dan menjaga kesehatan keluarga.
Struktur organisasi PKK sudah terdapat pembagian tetapi belum terstruktur dengan
baik. Sedangkan untuk pembagian kerja seperti sosialisasi belum berjalan dengan baik
karena lembaga ini belum berkembang secara meluas hanya dalam ruang lingkup
lembaga tersebut.Oleh sebab itu, akses petani terhadap kelembagaan tersebut lambat
dan sulit.Selain itu, para ibu masih kurang dalam pengaturan keuangan kelembagaan
tersebut akibat kurangnya pemberian motivasi dan tidak adanya pendampingan dalam
pengelolaan pinjaman.Dapat dikatakan bahwa pelaksanaan kegiatan PKK di desa
Permanu kurang menyentuh aspek pemberdayaan.
4.3.2Fungsi kelembagaan KOPWANFungsi KOPWAN (koperasi wanita) di desa Permanu ialah untuk
memberikan pinjaman modal kepada petani, untuk mensejahterakan petani dalam
bidang pertanian, untuk meningkatkan penghasilan ibu rumah tangga di desa tersebut,
dan untuk mengurangi kemiskinan serta meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Sedangkan menurut literatur yang ditulis (Gunawan Sumodiningrat, dalam
Panggabean Riana, 2010 : 9-10) fungsi lembaga ekonomi di masyarakat adalah (1)
Menyediakan beragam jenis pelayanan keuangan yang relevan atau sesuai dengan
kebutuhan riil masyarakat; (2) Melayani kelompok masyarakat berpenghasilan
rendah; (3) Menggunakan prosedur dan mekanisme yang kontektual dan fleksibel
agar lebih mudah dijangkau oleh masyarakat miskin yang membutuhkan. Dengan
demikian LKM memiliki fungsi sebagai lembaga yang memberikan berbagai jasa
keuangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah serta usaha mikro dan kecil.
Pada implementasinya, kelembagaan Koperasi Wanita (KOPWAN) telah
melakukan fungsinya dengan baik, hal ini terlihat dari keberadaan lembaga ini di
bidang pertanian sangat membantu petani, seperti memberikan pinjaman modal
-
5/28/2018 Laporan Pep Fix 1
19/23
19
kepada petani untuk mengembangkan usaha tani mereka dengan bunga yang ringan
yaitu 3% dan dengan syarat yang mudah.
4.3.3Fungsi kelembagaan pengolahan komposFungsi badan usaha Pengolahan kompos di desa Permanu ialah untuk
memanfaatkan sampah dan kotoran ternak yang ada di desa tersebut menjadi pupuk
kompos, penambah pendapatan masyarakat, menyediakan pupuk kompos untuk
petani, dan dapat menjaga kelestarian lingkungan dari sampah serta membantu
petaniuntuk mendapatkan pupuk kompos dengan mudah . Menurut bapak Giono
kelompok usaha tani pengolahan kompos belum berjalan dengan baik karena usaha
kelompok tani tersebut baru berjalan satu bulan yang lalu. Menurut literatur (Imamul
Arifin dan Gina Hadi , 2007:77) badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis
dari penggunaan faktor-faktor produksi yang mempunyai fungsi mencari keuntungan
dan memberi pelayanan kepada masyarakat.
Pada implementasinya, badan usaha yang ada di desa Permanu yaitu
pengolahan kompos belum dapat melakukan fungsi kerja dengan baik karena kerja
dari lembaga ini belum bisa berjalan dengan sebagaimana mestinya. Hal ini
disebabkan karena lembaga ini tidak dapat menggunakan faktor-faktor produksi yang
ada untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Pada badan usaha ini
belum ada pembagian struktur kerja, proses produksi dari pengumpulan sampah
hingga mengolah sampah menjadi pupuk kompos tidak berjalan. Badan usaha tersebut
juga belum bisa menyediakan pupuk kompos dengan harga murah bagi warga. Oleh
karena itu pelaksanaan bidang usaha Pengolahan Kompos di desa Permanu belum bisa
dikatakan dapat berfungsi sesuai dengan perananya.
-
5/28/2018 Laporan Pep Fix 1
20/23
20
BAB V
PENUTUP
5.1Kesimpulana. Desa Permanu, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang memiliki tiga
kelembagaan yang aktif, yaitu PKK Jaya Abadi (Pembinaan Kesejahteraan
Keluarga), KOPWAN Srikandi (Koperasi Wanita), dan Pengolahan Kompos.
b. PKK berperan dalam meningkatkan kesejahteraan ibu rumah tangga denganadanya program simpan pinjam, arisan, sosialisasi kesehatan dari bidang dan
memberikan wawasan untuk ibu rumah tangga.
c. KOPWAN berperan untuk memberikan pinjaman modal kepada petani, untukmensejahterakan petani, untuk meningkatkan penghasilan ibu rumah tangga,
untuk mengurangi kemiskinan serta meningkatkan taraf hidup masyarakat.
d. Pengolahan Kompos berperan untuk mengolah seluruh sampah yang ada di desatersebut menjadi pupuk kompos.
e. PKK di desa tersebut sulit diakses karena untuk mendapatkan pinjaman tersebutpetani harus menjadi anggota PKK terlebih dahulu tetapi dalam realitanya anggota
PKK adalah ibu-ibu rumah tangga.
f. Kelembagaan KOPWAN mudah diakses petani karena untuk mendapatkanpinjaman tersebut petani tidak harus menjadi anggota KOPWAN terlebih dahulu,
peminjamannya mudah, dan pembayarannya dapat dicicil.
g. Pengolahan Kompos didesa tersebut sulit diakses karena dalam penerapannyadesa tersebut terlalu banyak memiliki sampah, dan tidak adanya pengkoordinasian
yang baik dari sampah tersebut.
h. Dilihat dari visinya, kedua kelembagaan baik PKK maupun KOPWAN tersebutsudah menjalankan fungsi sesuai dengan literatur fungsi kelembagaan yang
sesungguhnya. Namun, untuk Pengolahan Kompos sendiri belum berjalan dengan
baik.
-
5/28/2018 Laporan Pep Fix 1
21/23
21
5.2Sarana. Petani seharusnya lebih berperan aktif dalam kelembagaan yang ada didesa
tersebut.
b. Kelembagaan yang ada didesa tersebut seharusnya lebih aktif mensosialisasikanlembaga tersebut kepada masyarakat
c. Kelembagaan yang ada didesa tersebut seharusya lebih membuka kesempatankepada seluruh masyarakat desa untuk mengikuti kelembagaan tanpa terkecuali.
d. Kelembagaan yang ada didesa tersebut seharusnya lebih membuka kesempatankepada seluruh petani untuk meminjam modal tanpa harus menjadi anggota aktif
lembaga tersebut.
-
5/28/2018 Laporan Pep Fix 1
22/23
22
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Imamul dan Gina Hadi Wagiana.2002. Membuka Cakrawala Ekonomi. PT.Setia
Purna Invest.Bandung.
Fatimah.Ekonomi dan Kelembagaan.fatimahazzahra594.wordpress.com/2013/05/11/makalah-pengantar-ekonomi
kelembagaan.html. diakses tanggal 12 Desember 2013.
Hairiah,K.,dkk.2011.MODUL PRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN.Fakultas
Pertanian Universitas Brawijaya:Malang.
Kenny.Koperasi Wanita. Kennysiikebby.wordpress.com/2010/11/01/koperasi-wanita.html.
diakses tanggal 12 Desember 2013.
Mardian.Definisi Kelembagaan.
mardianpratama10.blogspot.com/2012/10/definisi-kelembagaan.html.
diakses tanggal 12 Desember 2013.
Panggabean, Riana. 2010. Kerjasama Bank, Koperasi dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM)
Mendukung Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil ,Menengah (UMKM).
Sutrisno, Noer. 2003. Ekonomi RakyatUsaha Mikro Dan UKM Dalam Perekonomian
Indonesia.Suatu Pandangan Struktural Alternatif.
Lembaga ekonomi Wikipedia, 14 desember 2013 dari http:id.wikipedia.org/wiki/Lembaga
sosial#Lembaga ekonomi.
-
5/28/2018 Laporan Pep Fix 1
23/23
23
LAMPIRAN