laporan portofolio jiwa gang. cemas menyeluruh
DESCRIPTION
gangguan cemas menyeluruhTRANSCRIPT
LAPORAN PORTOFOLIO RUMAH SAKIT
KASUS JIWA
SEORANG PEREMPUAN 33 TAHUN DENGAN
GANGGUAN CEMAS MENYELURUH
Disusun Oleh :
dr. Ardiani Okky Novitasari
Pendamping :
dr. Wiwik Dewi S, MMR
PROGRAM DOKTER INTERNSIP
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG
TEMANGGUNG
2016
1
LEMBAR PENGESAHAN
Telah mengajukan kasus portofolio ke-3 dengan keterangan sebagai berikut:
Judul : Seorang perempuan 33 tahun dengan Gangguan Cemas Menyeluruh
Tanggal :
Mengetahui,
Dokter Pendamping IGD
dr. Wiwik Dewi S, MMR
2
Borang Portofolio Kasus Jiwa
Topik : Gangguan Cemas Menyeluruh
Tanggal (kasus) : 29 Agustus 2015 Presenter : dr. Ardiani Okky N.
Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Wiwik Dewi S, MMR
Tempat Presentasi : RS PKU Muhammadiyah Temanggung
Objektif Presentasi :
□ Keilmuan □ Keterampilan □ Penyegaran □ Tinjauan Pustaka
□ Diagnostik □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa
□ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia □ Bumil
□ Deskripsi : Perempuan, 33 tahun, mengeluh sesak nafas dan sering merasa deg-degan
□ Tujuan :Mengetahui penegakan diagnosis dan penatalaksanaan Gangguan Cemas
Menyeluruh
Bahan
Bahasan :□ Tinjauan Pustaka □ Riset □ Kasus □ Audit
Cara
Membahas :□ Diskusi □ Presentasi dan Diskusi □ E-mail □ Pos
Data Pasien :Nama : Ny. S Umur 33 tahun
BB : ± 55 kg, TB : ± 155cmNo. Registrasi : 166530
Nama Klinik : RS PKU Muhammadiyah
TemanggungTelp : Terdaftar sejak :
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis :
Gangguan cemas menyeluruh
2. Riwayat Pengobatan :
Pasien mengaku pernah berobat ke dokter spesialis jantung sejak kurang lebih 2 tahun
terakhir. Pasien merupakan kiriman dari dokter spesisalis Jantung untuk perawatan lanjutan
dan telah mendapat obat Alprazolam dan Fluoxetin.
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit:
Pasien pernah mengalami hal yang sama sedari remaja, dan bertambah parah setelah
melahirkan putranya yang kedua kurang lebih 3 tahun yang lalu.
4. Riwayat Keluarga :
Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga disangkal
5. Riwayat Pekerjaan :
3
Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga
Daftar Pustaka :
1. Kaplan, Harold. I. 1998. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Jakarta: Widya Medika. Hal. 145-
54
2. Maslim, Rusdi. 2001. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Jakarta:
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Unika Atmajaya. Hal. 72-75
3. Maslim, Rusdi. 2007. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Jakarta: Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Unika Atmajaya. Hal. 12
Hasil Pembelajaran :
1. Penegakan diagnosis gangguan cemas menyeluruh
2. Penatalaksanaan gangguan cemas menyeluruh
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio
1. Subjektif :
• Keluhan Utama: Sesak nafas dan sering merasa deg-degan
Autoanamnesis:
Pasien mengeluh sesak nafas tiba-tiba kurang lebih 1 jam SMRS. Sesak sebelumnya juga
sering dialami pasien tiba-tiba, tidak dipengaruhi aktivitas, perubahan posisi maupun
perubahan suhu, ngik-ngik (-). Sesak tidak didahului sakit ataupun demam. Sesak
biasanya disertai dengan meningkatnya debaran jantung secara cepat, gemetar,
berkeringat terutama di telapak tangan, dan mual.
Selain itu, pasien sering merasa berdebar, khawatir tanpa penyebab yang jelas, serta sulit
tidur. Sejak remaja, pasien mengaku mengalaminya. Setelah melahirkan putranya yang
kedua sejak kurang lebih 3 tahun yang lalu, pasien jadi merasa lebih sering kumat
berdebar.
Pasien pernah mencoba berobat ke dokter spesialis jantung dan menjalani Ekokardiogram
beberapa tahun yang lalu dan dinyatakan sehat tidak ada gangguan. Saat ini pasien ingin
berobat ke Temanggung agar lebih dekat.
4
Alloanamnesis (kepada Suami pasien):
Menurut suaminya, istrinya memang sering merasa berdebar-debar, dan merupakan tipe
“pemikir” dan mudah gelisah. Pasien juga orang yang pendiam sehingga tidak banyak
bercerita. Suami juga sudah berusaha membawa istrinya ke beberapa dokter untuk
mengatasinya. Lingkungan sosial baik, pertengkaran kecil kadang terjadi dirasa dalam
batas wajar oleh suami dan dapat diselesaikan dengan baik.
2. Objektif :
I. Status mental :
A. Gambaran Umum
1. Penampilan
Seorang perempuan, tampak sesuai umur, rambut panjang, penampilan rapi,
perawatan diri baik.
2. Kesadaran
Kuantitatif : compos mentis, GCS E4V5M6
Kualitatif : tidak berubah, tampak lemas
3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Dalam batas normal
4. Sikap Terhadap Pemeriksa
Kooperatif. Saat ditanya, pasien bersedia menjawab sesuai pertanyaan yang
diajukan.
5. Pembicaraan
Jawaban spontan, intonasi jelas, volume cukup.
B. Alam Perasaan
1. Mood : disforik
2. Afek : sesuai
3. Keserasian : appropriate
C. Fungsi Intelektual
1. Daya Konsentrasi : konsentrasi baik, dapat menjawab pertanyaan dokter
2. Orientasi
a. Orang : baik
b. Tempat : baik
c. Waktu : baik
5
d. Situasi : baik
3. Daya Ingat :
a. Jangka panjang : baik
b. Jangka pendek : baik
4. Pikiran Abstrak : baik
D. Gangguan Persepsi
Halusinasi : (-)
Ilusi : (-)
Depersonalisasi : (-)
Derealisasi : (-)
E. Proses Pikir
1. Arus Pikir
a. Produktivitas : baik
b. Kontinuitas : baik
c. Hendaya berbahasa : baik
2. Isi Pikir
a. Preokupasi : tidak didapatkan
b. Gangguan isi pikiran :
Waham : (-)
F. Pengendalian Impuls : baik
G. Daya nilai
1. Daya nilai sosial : baik
2. Penilaian terhadap realita : baik
H. Tilikan : derajat 3
I. Taraf Dapat Dipercaya : dapat dipercaya.
II. Pemeriksaan fisik
Status interna :
Keadaan umum baik.
Tanda vital : Tekanan Darah : 113/63 mmHg
Frekuensi Nadi : 80 x/menit
Frekuensi Pernapasan : 36,6 x/menit
Suhu : afebril
Kepala : Konjungtiva pucat (-/-), pupil reflek cahaya (+/+), sklera ikterik (-/-)
6
Leher : JVP tidak meningkat
Thorax : Cor : Bunyi Jantung I-II intensitas reguler, bising (-/-)
Pulmo: Suara dasar vesikuler (+/+), Suara tambahan (-/-),
Wheezing (-/-), RBH (-/-),
Abdomen : hati dan limpa tidak teraba, supel, BU (+) normal, asites (-)
Ekstremitas : tidak ditemukan kelainan, oedem (-/-)
Status Neurologis :
Reflek fisiologis : dalam batas normal.
Reflek patologis : tidak ada.
3. Assesment (penalaran klinis) :
a. Diagnosis gangguan cemas menyeluruh menurut PPDGJ-III ditegakkan
berdasarkan :
Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung
hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak
terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu saja (sifatnya
“free floating” atau “mengambang”).
Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut:
1. Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di ujung tanduk, sulit
berkonsentrasi, dsb)
2. Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai);
dan
3. Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar-
debar, sesak napas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering, dsb)
Adanya gejala-gejala lain yang sifatnya sementara (untuk beberapa hari),
khususnya depresi, tidak membatalkan diagnosis utama gangguan anxietas
menyeluruh, selama hal tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode
depresif (F.32.-), gangguan anxietas fobik (F.40.-), gangguan panik (F42.0),
atau gangguan obsesif-kompulsif (F.42.-)
b. Terapi pada gangguan cemasan menyeluruh pada umumnya dapat dilakukan
dengan 2 cara yakni terapi psikologis (psikoterapi) atau terapi dengan obat-obatan
(farmakoterapi). Beberapa sediaan obat anti-anxietas dan dosis yang dianjurkan
7
adalah :
No Nama Generik Nama Dagang Sediaan Dosis Anjuran
1. Diazepam Diazepin
Lovium
Stesolid
Tab. 2-5 mg
Tab. 2-5 mg
Tab. 2-5 mg
Amp. 10mg/2cc
10-30 mg/h
2. Chlordiazepoxide Cetabrium
Arsitran
Tensinyl
Drg. 5-10 mg
Tab. 5 mg
Cap. 5 mg
15-30 mg/h
3. Lorazepam Ativan
Renaquil
Tab. 0,5-1-2 mg
Tab. 1 mg
2-3 x 1 mg/h
4. Clobazam Frisium Tab. 10 mg 2-3 x 1m mg/h
5. Alprazolam Xanax
Alganax
Tab. 0,25-0,5 mg
Tab. 0,25-0,5 mg
0,75-1,50 mg/h
6. Sulpiride Dogmatil Cap. 50 mg 100-200 mg/h
7. Buspirone Buspar Tab. 10 mg 15-30 mg/h
8. Hydroxyzine Iterax Caplet 25 mg 3x25 mg/h
4. PLAN
Diagnosis
Upaya penegakan pasien ini telah sesuai dengan kriteria PPDGJ-III
Pengobatan
Pasien dapat kontrol ke dokter umum untuk mendapat farmakoterapi, tetapi pasien
disarankan untuk tetap kontrol ke dokter spesialis jiwa untuk mendapatkan
psikoterapi
Pendidikan
Pasien diedukasi untuk meningkatkan rasa percaya diri, melakukan aktivitas-
aktifvitas produktif, dapat melakukan teknik relaksasi sendiri
Konsultasi
Pasien dikonsultasikan kepada dokter spesialis jiwa
Kegiatan Periode Hasil yang diharapkan
Teknik relaksasi Dapat dilakukan setiap hari Mengurangi kecemasan
8
Psikoterapi Sesuai jadwal yang
ditetapkan oleh dokter
spesialis jiwa
Penyembuhan yang optimal
Nasihat Setiap kali kunjungan Kepatuhan minum obat,
serta anjuran untuk rutin
kontrol.
9