laporan praktik pengalaman lapangan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
PERAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) KENNY
KERAJINAN KERUPUK (KKK) DALAM MEMBERDAYAKAN
PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI DESA KETANON
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh:
WAHYU FAJAR ISNAINI
NIM: 12402173598
Dosen Pembimbing Lapangan
Dr.Hj. Chusnul Chotimah, M.Ag
NIP. 197512112002122001
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui
dan disahkan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 09 November 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : PERAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH
(UMKM) KENNY KERAJINAN KERUPUK (KKK)
DALAM MEMBERDAYAKAN PEREKONOMIAN
MASYARAKAT DI DESA KETANON
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
Dr.Hj. Chusnul Chotimah, M.Ag
NIP. 197512112002122001
Mengesahkan
Dekan
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
( Siswahyudianto, M.M )
NIDN. 2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dengan judul “PERAN
USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) KENNY KERAJINAN
KERUPUK (KKK) DALAM MEMBERDAYAKAN PEREKONOMIAN
MASYARAKAT DI DESA KETANON” yang telah dilaksanakan dalam kurun
waktu 31 hari terhitung mulai tanggal 05 Oktober 2020 sampai dengan 06
November 2020.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman
Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang yakni Addinul Islam yang kita
nantikan syafaatnya di yaumul qiyamah nanti.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu bentuk
implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di kampus
dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja
secara langsung di lapangan untuk menjadi tenaga profesional.
Dalam penulisan Laporan ini, penulis membutuhkan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., Selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurrohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
3. Dr. Muhammad Aswad, M.A., selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
4. Siswahyudianto, M.M., selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
5. Dr. Hj. Chusnul Chotimah, M. Ag selaku Dosen Pembimbing Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) yang senantiasa memberikan bimbingan dan
pengarahan kepada mahasiswa sehingga terselesaikannya laporan ini.
6. Tan Swie Liong selaku pemilik UMKM KKK (Kenny Kerajinan Kerupuk)
Ketanon.
iv
7. Tan Swie Liong selaku Pimpinan Marketing dan Pengelola yang telah
memberikan izin dan pengarahan kepada mahasiswa sehingga dapat
melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di UMKM KKK
(Kenny Kerajinan Kerupuk) Ketanon.
8. Seluruh Karyawan di UMKM KKK (Kenny Kerajinan Kerupuk) di desa
Ketanon yang telah membantu kelancaran pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan.
9. Orang tua dan saudara yang selalu mendoakan dan mendukung.
10. Rekan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang telah bekerjasama
dengan baik sejak awal pelaksanaan sampai terselesaikannya laporan ini.
11. Teman-teman yang selalu memberikan semangat dalam melaksanakan
Praktik Pengalaman Lapangan.
12. Seluruh pihak yang ikut berpartisipasi hingga terselesaikannya Laporan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu tanpa mengurangi rasa terimakasih dan hormat.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat
banyak kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun. Penulis juga berharap Laporan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis sendiri.
Akhir kata, Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan
mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT. Aamiin....
Tulungagung, 09 November 2020
WAHYU FAJAR ISNAINI
NIM. 12402173598
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN/PENGESAHAN ........................................ ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ................................................................................ 1
B. Tujuan Dan Kegunaan ....................................................................... 3
C. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan ....................................................... 5
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga .................................................................................. 6
B. Pelaksanaan Praktik ........................................................................... 9
C. Permasalahan Di Lapangan ............................................................... 10
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga ......................................................... 10
E. Analisis Hasil Temuan Studi ............................................................. 11
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat ............................................... 12
B. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat .................................................. 15
C. Analisis UMKM KKK (Kenny Kerajinan Kerupuk) .......................... 17
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 20
B. Saran ................................................................................................. 21
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Berita Acara Harian Individual
Berita Acara Konsultasi
Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Kegiatan UMKM berkaitan erat dengan tingkat perekonomian yang
dicapai oleh suatu negara. Semakin tinggi tingkat perekonomian yang
dicapai, maka kegiatan UMKM di negara tersebut juga relatif lebih tinggi.
Semakin besar pendapatan seseorang, maka akan semakin besar pula bagian
yang disisihkan untuk lapangan pekerjaan.1
Dalam mewujudkan tempat lapangan kerja yang dapat memikat calon
pekerja supaya lebih banyak yang berdatang untuk bekerja ditempat tersebut
maka memerlukan strategi pengembangan UMKM yang memiliki
keunggulan tersendiri. dalam perkonomian daerah saat ini untuk mewujudkan
pembangunan nasional pada bidang ekonomi tidak hanya menjadi tanggung
jawab pemerintah pusat tetapi juga menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah karena dengan adanya Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah, yang berbunyi pemerintah daerah mempunyai
kewenangan yang luas dalam membangun potensi daerahnya. Diperlukan
berbagai upaya yang lebih inovatif dan kreatif oleh pemerintah daerah dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerahnya.
Dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat dilakukan dengan
memberikan kesempatan kepada usaha kecil menengah (UKM) yang dikelola
oleh masyarakat baik secara perseorangan maupun kelompok untuk terus
mengembangkan usahanya. UKM memiliki peran yang starategis dalam
penyerapan tenaga kerja dan sumber pendapatan daerah maupun masyarakat
lokal. Salah satunya adalah Kota yang menempatkan Usaha Kecil Menengah
(UKM) pada posisi yang strategis untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
Mengingat banyaknya pengangguran dan tidak semua orang memiliki
latar belakang pendidikan yang tinggi untuk memperoleh pekerjaan, maka
keberadaan UKM di Kabupaten Tulungagung ini memberikan peluang yang
1 I Gde Pitana dan Gayatri, Putu G, Sosiologi Pariwisata, (Yogyakarta: ANDI, 2005),
Hlm. 40.
2
besar untuk penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat yang tidak memiliki
pendidikan tinggi atau masyarakat kecil dan menengah serta dapat dijadikan
sebagai sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun,
adanya dari UKM ini bukan berarti tanpa masalah, seperti halnya
permasalahan UKM berkaitan dengan permodalan, pemasaran, pengelolaan
yang kurang professional. Hal tersebut dikarenakan terbatasnya pengetahuan
yang dimiliki UMKM. Melihat permasalahan yang dihadapi UMKM tersebut,
dibutuhkan peran dari pemerintah daerah yaitu Dinas Koperasi dan UMKM
Kabupaten Tulungagung yang berkewajiban untuk turut serta menyelesaikan
permasalahan tersebut melalui pemberdayaan UMKM.
Peranan penting pemerintah terlibat dalam lima wujud utama, yaitu
pertama, selaku stabilisator, peran pemerintah sebagai stabilitator sangat
penting dan harus dimainkan secara efektif. Kedua, selaku inovator,
pemerintah sebagai keseluruhan harus menjadi sumber dari hal hal baru.
Ketiga selaku modemisator, pemerintah bertugas untuk menggiring
masayarakat ke arah kehidupan yang modern. Keempat, selaku pelopor,
pemerintah harus menjadi panutan (role model) bagi seluruh masyarakat.
Kelima, selaku pelaksana sendiri, pemerintah masih dituntut untuk berperan
sebagai pelaksana sendiri berbagai kegiatan.
Kepedulian pemerintah terhadap kelangsungan UKM dapat dilihat
melalui pembinaan dan pengembangan secara berkesinambungan dan
berkelanjutan serta memiliki landasan hukum, antara lain UU No.5 Tahun
1984 tentang Perindustrian, SK Menteri Negara Koperasi dan UKM
No.32/Kep/M.KUKM/IV/2002,menyangkut Pedoman Penumbuhan dan
Pengembangan Setra UKM, PP No.7 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah 2005 2009, Inpres No.6 tahun 2007 tentang
Kebijakan Percepatan Sektor RIIL dan Pcmberdayaan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah. Menurut Siagian (2012: 142) Fungsi pcmerintah bagi UKM
adalah sebagai fasilitator, regulator, sekaligus katalisator pengembangan
UKM di daerah, hal tersebut tercantum dalam pasal 13 dan 14 ayat 1 UU
No.32/2004 tentang fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan
menengah.
3
Untuk mencapai target yang diinginkan maka perlu adanya sebuah
pendekatan, strategi, dan program program sebagai tolak ukur bagi
pengembangan usaha mikro, kecil dan mengah. Berpedoman pada ketetapan
Menteri Negara Koperasi dan UKM dengan landasan GBHN dan Propemas
Strategi yang dilakukan: pertama adalah menumbuhkan iklim usaha yang
sehat dan kondusif bagi perkembangan UKM, kedua adalah peningkatan
akses kepada sumberdaya produktif, ketiga adalah pengembangan
kewirausahaan dan UKM berkeunggulan kompetitif.2
Analisis strategi pengembangan sangat diperlukan dalam pengelolaan
UMKM. Selain itu, diperlukannya dukungan antara masyarakat, swasta, dan
pemerintah sehingga dapat menjadikan UMKM sebaga stimulus dalam
peningkatan ekonomi kreatif. Dengan menggunakan analisis SWOT terhadap
strategi pengembangan yang tepat, diharapkan UMKM KKK (Kenny
Kerajinan Kerupuk) menjadi lapangan pekerjaan yang mensejahterakan bagi
masyarakat sekitar.
B. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan serta kegunaan dari Pelaksanaan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) adalah sebagai berikut:
1. Tujuan
Adapun tujuan umum yang ingin dicapai dalam Praktik
Pengalaman Lapangan yang disusun penulis melalui judul peran UMKM
Kenny Kerajinan Kerupuk dalam pemberdayaan masyarakat adalah
untuk memahami sebagai berikut:
a. Peran UMKM dalam pemberdayaan perekonomian masyarakat.
b. Kendala yang di hadapi UMKM dalam pemberdayaam
perekonomian masyarakat.
2 Siagian Sondang, Administrasi Pembangunan Konsep, Dimensi, dan Strateginya, (Jakarta:Bumi
Aksara,2012)
4
2. Kegunaan Teoritis
Laporan hasil Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini
diharapkan dapat menjadi tambahan literatur atau referensi dan wawasan
terkait pemberdayaan masyarakat melalui UMKM.
3. Kegunaan Praktis
a. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Penelitian ini dapat digunakan sebagai media penyedia
informasi yang bermanfaat bagi perguruan tinggi dan penerapan
ilmu ekonomi secara langsung di lapangan.
b. Bagi Lembaga
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi serta
inovasi dalam menghadapi masa New-Normal ataupun pandemi
virus corona.
c. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini dapat menambah wawasan serta pengalaman
yang baik di lingkungan kerja yang belum di dapat saat perkuliahan
berlangsung.
5
C. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Syariah
IAIN Tulungagung dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2020 sampai
dengan 6 November 2020. Berlangsung selama 31 hari dengan 1 kali
kunjungan dalam seminggu untuk melaksanakan praktiknya. Hal tersebut
dikarenakan saat ini sedang masa Pandemi Covid 19 yang membuat
setiap mahasiswa harus jaga jarak (social distancing) dan melaksanakan
Praktik Pengalaman Lapangan dari rumah masing-masing.
2. Tempat Pelaksanaan
Tempat atau lokasi pelaksanaan Praktik Pengalaman lapangan
(PPL) ini di UMKM KKK yang bertempat di desa Ketanon, Kecamatan
Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung dengan jumlah peserta 2 orang
Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah, Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi
Bisnis Islam IAIN Tulungagung antara lain: Wahyu Fajar Isnaini dan
Pindan Among Sentono.
6
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1. Sejarah Berdirinya UMKM Kenny Kerajinan Kerupuk
UMKM KKK berdiri sejak tahun 2005. Sebelum mendirikan
perusahaan tersebut pemilik dan suaminya awalnya bekerja di toko.
Dengan penghasilan yang diperoleh dari bekerja hanya dapat untuk
memenuhi kebutuhan sehari hari saja dan tidak ada penghasilan yang
dapat ditabungkan. Oleh karena itu muncul keinginan untuk mempunyai
pekerjaan lain tanpa ikut dengan orang lain atau bekerja sendiri. Maka
pemilik memutuskan untuk keluar dari pekerjaan lamanya dengan
mencoba pekerjaan baru yaitu berdagang kerupuk mentah dengan hanya
bermodal kendaraan sepeda onthel. Pada saat itu pemilik menawarkan
kerupuk dan pasar kepasar mulai sekitar tahun 1995 tanpa ada yang
membantu karena suami dari si pemilik masih ikut kerja kepada orang
lain dan beliau melarang suaminya untuk keluar dari pekerjaannya
sebelum usaha dari pemilik dalam berdagang kerupuk berhasil.
Kemudian dari tahun ketahun kerupuknya laris dipasaran sehingga
memperoleh pemasukan atau keuntungan ,dengan begitu pemilik
memperkerjakan seorang karyawan karena sudah mampu umuk menggaji
karyawan tersebut supaya dapat ikut membantu mengamar kerupuk ke
para konsumennya dan juga dapal membeli kendaraan baru yang lebih
besar yaitu mobil pickup sehingga pemilik tidak lagi menggunakan
sepeda ontel.
Kerupuk mentah yang pertama kali dijual adalah kerupuk
pelompong meskipun pada saat itu pemilik belum memproduksi kerupuk
pelompong sendiri karena belum profesional dalam membuat dan sering
mengalami kegagalan sehingga pemilik mengambil dari prudusen
kerupuk pelompong yang ada dipojok ngantru. Dengan semakin
berkembangnya usaha kerupuk maka pemilik mendirikan perusahaan
dagang pada tahun 2005 bersama suaminya dengan nama UMKM KKK.
Sekaligus mendirikan pabrik pembuatan kerupuk pelompong karena
7
sudah memiliki karyawan profesional yang dapat membuat kerupuk
pelompong. Pada saat perusahaan sudah berdiri suami dari pemilik
pcrusahaan sudah tidak bekerja lagi ditoko sehingga suami pemilik ikut
membantu pada pemsahaan tersebul karena dengan semakin banyak
konsumen yang membeli diperusahaan.
Dalam produksi yang sudah berjalan lima tahun mulai dari tahun
2005 maka pada tahun 2010 UMKM KKK mendapatkan izin dari
Departemen Kesehatan dan sudah terdaftar produk yang diproduksi yaitu
kerupuk pelompong dengan nomor P.IRT yaitu 206350401938. Selain
selalu memberikan santunan kepada anak yatim serta menzakatkan
sebagian hartanya dalam bentuk beras kemushola mushola yang ada
dilingkungan sekitar perusahaan maka UMKM KKK masih tetap
bertahan sampai saat ini dan terus mengalami kemajuan dari tahun
ketahun, kerupuk pelompong yang diproduksi sendiri perusahaan juga
menjual berbagai macam kerupuk seperti kerupuk udang, kerupuk uyel,
kerupuk bunga dan lain sebagainya. Dengan usaha kerja keras UMKM
KKK kini sudah memiliki banyak karyawan serta konsumen dari
berbagai daerah dan dengan diimbangi amal ibadah dari pemilik seperti
setiap tahun.
2. Contoh Gambar Produk Dari UMKM KKK
8
3. Tujuan UMKM KKK
Tujuan dari UMKM KKK adalah untuk memberdayakan
masyarakat melalui lapangan pekerjaan dan mencari keuntungan dari
berdagang kerupuk, melakukan barter serta untuk melestarikan kerajinan
kerupuk tradisional yang ada di kabupaten Tulungagung khususnya
kerupuk pelompong karena UMKM KKK merupakan satu-satunya
pengrajin kerupuk pelompong yang ada di Kabupaten Tulungagung.
4. Lokasi UMKM KKK
Lokasi UMKM KKK berada di Jl. Pahlawan Gg 1 no.12
Dsn.Kedungsingkal, Desa.Ketanon, Kec. Kedungwaru,
Kabupaten.Tulungagung, Jawa Timur.
Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Tulungagung yaitu:
1. Batas sebelah barat yaitu Kabupaten Trenggalek
2. Batas sebelah timur yaitu Kabupaten Blitar
3. Batas sebelah utara yaitu Kabupaten Kediri
4. Batas sebelah selatan yaitu Samudera Hindia
5. Struktur UMKM KKK
a. Struktur
Pemilik UMKM KKK
Karyawan
Konsumen / Pelanggan
9
b. Tugas Pokok Dan Fungsi
1. Pemilik UMKM KKK
Mengatur dan Mengelola Usaha
2. Karyawan
Membuat kerupuk, Melayani pembeli dan mengirim barang
kepada konsumen
3. Konsumen/Pelanggan
Membeli Produk dari UMKM KKK
B. Pelaksanaan Praktik di UMKM KKK
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang dilaksanakan di UMKM
KKK dimulai pada tanggal 05 Oktober 2020 sampai dengan tanggal 06
November 2020. Kegiatan kunjungan atau observasi dilakukan sebanyak 4
kali dalam sebulan pada jam kerja yaitu pukul 13.00 WIB sampai dengan
pukul 15.00 WIB. Kegiatan diawali dengan menemui Bapak Tan Swie Liong
selaku pemilik dan pengelola UMKM KKK yang telah memberikan izin
untuk melaksanakan PPL di UMKM KKK Kenny Kerajinan Kerupuk.
Adapun kegiatan yang saya lakukan selama praktik diantaranya:
1. Melakukan wawancara kepada Bapak Tan Swie Liong selaku pemilik
dan pengelola UMKM KKK untuk memperoleh informasi dan data yang
dibutuhkan.
2. Mengobeservasi setiap bagian dari tempat UKMK KKK
3. Menggali informasi mengenai strategi pemberdayaan masyarakat yang
dilakukan di UMKM KKK di Desa Ketanon
4. Membuat Video Dokumentasi sebagai bahan penilaian akhir PPL
5. Mengamati para konsumen yang bertransaksi jual beli yang berdatangan
ke UMKM KKK
10
C. Permasalahan di Lapangan
1. Masalah rendahnya tingkat pendapatan per kapita sumber daya manusia.
Terkadang masyarakat memaksa bekerja dalam tekanan seperti pekerjaan
yang tidak cocok atau bahkan bekerja seaadanya, karena sulitnya
mendapatkan lapangan pekerjaan, dan akhirnya upah atau gajipun yang
didapat juga rendah, hal itu disebabkan demi untuk menyambung hidup
dan menafkahi keluarga. Pendapatan perkapita yang masih rendah
berakibat penduduk tidak mampu memenuhi berbagai kebutuhan
hidupnya, sehingga sulit mencapai manusia yang sejahtera. Pendapatan per
kapita rendah juga berakibat kemampuan membeli (daya beli) masyarakat
rendah, sehingga hasil-hasil pendapatan harus disesuaikan jenis dan
harganya.
2. Masalah dalam pelatihan yang dilaksanakan selalu ada dan pelatih harus
berusaha membenahi pengaruh kendala-kendala tersebut. Kendala-
kendala pelatihan akan menghambat lancarnya pelaksanaan latihan,
sehingga sasaran yang tercapai kurang memuaskan. Kendala- kendala
pelatihan berkaitan erat dengan peserta/karyawan, pelatih atau instruktur,
dan fasilitas pelatihan, kendala tersebut seperti Peserta program pelatihan
mempunyai latar belakang yang tidak sama, atau heterogen, seperti skill
dasarnya atau bakat, pengalaman kerjanya, dan usianya. Hal ini akan
menyulitkan dan menghambat kelancaran pelaksanaan latihan dan
pendidikan karena daya tangkap, persepsi, dan daya pikir mereka yang
berbeda.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga
Salah satu permasalahan yang masih ditangani oleh UMKM
KKK(Kenny Kerajinan Kerupuk) yakni peralatan untuk produksi kerupuk,
ditambah lagi dengan daya saing dari UMKM kerupuk lain yang ada di
Kabupaten Tulungagung membuat pemiliki dan pengelola harus menyiapkan
cara baru supaya tidak kalah saing dari UMKM lain. Tanggapan dari Bapak
Tan Swie Liong selaku pengelola UMKM KKK adalah dengan melakukan
bimbingan kepada karyawannya agar menjadi pengrajin kerupuk yang kreatif
11
dan inovatif dalam menciptakan jenis produk kerupuk yang baru, serta selalu
mengupdate atau memperbarui peralatan produksi kerupuk agar semakin
canggih.
E. Analisis Hasil Temuan Studi
Perusahaan atau pihak swasta disarankan untuk memberikan bantuan
modal. Bantuan modal itu diharapkan bisa menjadi tambahan masyarakat dan
sumber daya manusia untuk menggerakan usahanya atau membuka usaha
baru yang dapat banyak menyerap tenaga kerja dan Perusahaan juga
memberikan dana kesejahteraan kepada seluruh karyawannya supaya
kesejahteraan karyawannya terjamin. Selain itu perusahaan harus
menyediakan sarana dan prasarana untuk melatih keterampilan para
karyawannya agar bisa terampil, maka dari itu UMKM KKK Membuka
lowongan pekerjaan agar masayrakat didaerah bisa bekerja dan mendapatkan
pendapatan yang sesuai(layak).
Pelatihan tim merupakan bekerjasama terdiri dari sekelompok Individu
untuk menyelesaikan pekerjaan demi tujuan bersama dalam sebuah tim kerja.
Selain itu pelatihan kreatifitas berlandaskan pada asumsi hahwa kreativitas
dapat dipelajari. Maksudnya tenaga kerja diberikan peluang untuk
mengeluarkan gagasan sebebas mungkin yang berdasar pada penilaian
rasional dan program-program pelatihan dan pengembangan dirancang untuk
meningkatkan perestasi kerja, mengurangi absensi dan perputaran, serta
memperbaiki kepuasan kerja.
12
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan tidak mempunyai pengertian model tunggal.
Pemberdayaan dipahami sangat berbeda menurut cara pandang orang maupun
konteks kelembagaan, politik, dan sosialbudayanya. Ada yang memahami
pemberdayaan sebagai proses mengembangkan, memandirikan,
menswadayakan, memperkuat posisi tawar menawar masyarakat lapisan
bawah terhadap kekuatan kekualan penekan di segala bidang dan sektor
kehidupan.
Ada pihak lain yang menegaskan bahwa pemberdayaan adalah proses
memfasilitasi warga masyarakat secara bersama sama pada sebuah
kepentingan bersama atau urusan yang secara kolektif dapat mengidemiflkasi
sasaran, mengumpulkan sumber daya, mengerahkan suatu kampanye aksi dan
oleh karena itu membantu menyusun kembali kekuatan dalam komunitas.
Ada juga yang memahami pemberdayaan secara makro sebagai upaya
mengurangi ketidakmerataan dengan memperluas kemampuan manusia
(melalui, misalnya, pendidikan dasar umum dan pemeliharaan kesehatan,
bersama dengan perencanaan yang cukup memadai bagi perlindungan
masyarakat) dan memperbaiki distribusi modal-modal yang nyata (misal
lahan dan akses terhadap modal). Berdasarkan hal itu maka inti dari
pemberdayaan adalah3:
1. Suatu upaya atau proses pembangunan yang berkesinambungan,
yang berarti dilaksanakan secara terorganisir, dan bertahap dimulai dari tahap
permulaan hingga lahap kegiatan tindak lanjut dan evaluasi (follow up activity
and evaluation).
2. Suatu upaya atau proses memperbaiki (to improve) kondisi
ekonomi, sosial, dan kebudayaan masyarakat untuk mencapai kualitas hidup
yang lebih baik.
3. Suatu upaya atau proses menggali dan memanfaatkan potensi-
potensi yang dimiliki masyarakat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
mereka, sehingga prinsip to help the community to help themselves dapat
menjadi kenyataan.
3 Adi, I. R. Intervensi Komunitas dan Pengembangan Masyarakat sebagai Upaya Pemberdayaan
Masyarakat. (Jakarta: Rajawali Press.2013).
13
4. Suatu upaya atau proses memandirikan masyarakat, dengan cara
menggalang partisipasi aktif dalam masyarakat berupa bentuk aksi bersama
(group action) di dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan
kebutuhannya. Jadi, pemberdayaan masyarakat desa dapat dipahami dengan
beberapa cara pandang.
Pertama, pemberdayaan dimaknai dalam konteks menempatkan posisi
berdiri masyarakat. Posisi masyarakat bukanlah obyek penerima manfaat
(beneficiaries) yang tergantung pada pemberian dari pihak luar seperti
pemerintah, melainkan dalam posisi sebagai subyek (agen atau partisipan
yang benindak) yang berbuat secara mandiri. Berbuat secara mandiri bukan
berani lepas dari tanggungjawab negara. Pemberian layanan publik
(kesehatan, pendidikan, perumahan, transponasi dan seterusnya) kepada
masyarakat tentu merupakan tugas (kewajiban) negara secara given.
Masyarakat yang mandiri sebagai panisipan berani terbukanya ruang dan
kapasitas mengembangkan potensi kreasi, mengontrol lingkungan dan
sumberdayanya sendiri, menyelesaikan masalah secara mandiri, dan ikut
menentukan proses politik di ranah negara. Masyarakat ikut berpartisipasi
dalam proses pembangunan dan pemerintahan.
Kedua, titik pijak pemberdayaan adalah kekuasaan (power), sebagai
jawaban atas ketidakberdayaan (powerless) masyarakat. Ilmu sosial
tradisional menekankan bahwa kekuasaan berkaitan dengan pengaruh dan
kontrol. Pengenian ini berasumsi bahwa kekuasaan sebagai suatu yang lidak
berubah atau tidak dapat diubah. Kekuasaan sesungguhnya tidak terbatas
pada pengertian diatas. Kekuasan tidak vakum dan terisolasi, kekuasaan
senantiasa hadir dalam konteks relasi antar manusia. Kekuasaan tercipta
dalam relasi sosial. Karena itu kekuasaan dan hubungan kekuasaan dapat
berubah.
Dengan pemahaman kekuasaan sepeni itu, pemberdayaan sebagai
sebuah proses perubahan memiliki konsep yang bermakna. Dengan kata lain,
kemungkinan terjadinya proses pemberdayaan sangat tergantung pada dua
hal: (1) bahwa kekuasaan dapat berubah. Jika kekuasaan tidak dapat berubah,
pemberdayaan tidak mungkin terjadi dengan cara apapun; dan (2) bahwa
kekuasaan dapat diperluas. Konsep ini menekankan pengenian kekuasaan
yang tidak statis, melainkan dinamis.
Ketiga, pemberdayaan terbentang dari proses sampai visi ideal. Dari
sisi proses, masyarakat sebagai subyek melakukan tindakan atau gerakan
secara kolektif mengembangkan potensi kreasi, memperkuat posisi tawar, dan
meraih kedaulatan. Dari sisi visi ideal, proses tersebut hendak mencapai suatu
kondisi dimana masyarakal mempunyai kemampuan dan kemandirian
14
melakukan voice, akses dan kontrol terhadap lingkungan, komunitas,
sumberdaya dan relasi sosial politik dengan negara. Proses untuk mencapai
visi ideal tersebut harus tumbuh dari bawah dan dari dalam masyarakat
sendiri. Namun, masalahnya, dalam kondisi struktural yang timpang
masyarakat sulit sekali membangun kekuatan dari dalam dan dari bawah,
sehingga membutuhkan “intervensi” dari luar.
Hadirnya pihak 1uar (pemerintah, NGOs, organisasi masyarakat sipil,
organisasi agama, perguruan tinggi, dan lain lain) ke komunitas bukanlah
mendikte, menggurui, atau menentukan, melainkan bertindak sebagai
fasilitator (katalisator) yang memudahkan, menggerakkan, mengorganisir,
menghubungkan, memberi ruang, mendorong, membangkitkan dan
seterusnya. Hubungan antara komunitas dengan pihak lua: itu bersifat setara,
saling percaya, saling menghormati, terbuka, serta saling belajar unluk
tumbuh berkembang secara bersama-sama.
Keempat, pemberdayaan terbentang dari level psikologis personal
(anggota masyarakat) sampai ke level struktural masyarakat secara kolektif‘
Sasaran pemberdayaan adalah masyarakal, yang di dalamnya mewadahi
warga secara individual maupun komunitas secara kolektif. Pemberdayaan
adalah upaya membangkitkan kekuatan dan potensi masyarakat yang
bertumpu pada komunitas lokal melalui pendekalan partisipatif dan belajar
bersama. Dari sisi strategi, pendekalan dan proses, pemberdayaan merupakan
gerakan dan pendekatan berbasis masyarakat lokal maupun bertumpu pada
kapasitas lokal, yang notabene bisa dimasukkan ke dalam kerangka
pembahaman menuju kemandirian masyarakat.
Dasar pemikiran pemberdayaan masyarakat adalah memajukan
kemampuan masyarakat desa untuk mengelola secara mandiri urusan
komunitasnya. Dalam hal pemberdayaan masyarakat desa, UU Desa
menempatkan kesepakatan bersama seluruh warga desa sebagai pedoman
bagi Pemerintah Desa dalam mengelola kewenangannya untuk mengurus dan
mengatur Desa.
Pemberdayaan masyarakat memprioritaskan panisipasi masyarakat
dalam proses pengambilan kepulusan sekaligus mengembangkan kontrol
publik atas implementasi dari keputusan keputusan publik. Dengan demikian,
dalam pemberdayaan masyarakat ditekankan adanya keutamaan politik.
Politik dalam rangka pemberdayaan masyarakat ini merupakan transformasi
politik ke dalam tindakan nyata, khususnya demokrasi hadir dalam hidup
sehari hari. Melalui penerapan demokrasi musyawarah mufakat setiap warga
desa berkesempatan untuk berpanisipasi dalam pembangunan sesuai konteks
hidupnya masing masing. Dengan demikian, demokrasi memberi ruang bagi
15
anggota masyarakat dalam melindungi dan memperjuangkan kepemingan
mereka.
Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan
pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, sena
memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan,
dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas
kebutuhan masyarakat Desa.4
B. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat
Dalam upaya agar masyarakat berdaya maka memerlukan intervensi.
Ada beberapa tahapan intervensi yang direncanakan agar tercapai
keberhasilan pemberdayaan tersebut. Tahapan yang dilakukan lebih dekat
sebagai upaya pengembangan masyarakat. Pengembangan masyarakat yang
dilakukan diharapkan berujung pada terrealisasinya proses pemberdayaan
masyarakat. Tahapan dalam proses pengembangan masyarakat, yaitu:
1).Tahap persiapan (engagement)
Tahap persiapan dalam kegiatan pengembangan masyarakat terdiri
dua hal, yaitu persiapan petugas dan persiapan lapangan. Persiapan petugas
diperlukan untuk menyamakan persepsi antar anggota tim sebagai pelaku
perubahan mengenai pendekatan apa yang akan dipilih dalam melakukan
pengembangan masyarakat. Sedangkan persiapan lapangan dilakukan melalui
studi kelayakan terhadap daerah yang akan dijadikan sasaran, baik dilakukan
secara formal maupun informal. Bila sudah ditemukan daerah yang ingin
dikembangkan, petugas harus mencoba menerobos jalur formal untuk
mendapat perizinan dari pihak terkait. Di samping itu, petugas juga harus
menjalin kontak dengan tokoh tokoh informal agar hubungan dengan
masyarakat dapat terjalin dengan baik.
2). Tahap pengkajian (assessment)
Proses pengkajian yang dilakukan dengan mengidentikaasi masalah
atau kebutuhan yang diekspresikan dan sumber daya yang dimiliki komunitas
sasaran. Masyarakat dilibatkan secara aktif agar permasalahan yang keluar
adalah dari pandangan mereka sendiri, dan petugas memfasilitasi warga untuk
menyusun prioritas dari permasalahan yang mereka sampaikan. Hasil
pengkajian ini akan ditindaklanjuti pada tahap berikumya, yaitu tahap
perencanaan.
4 Undang Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa Pasal l Ayat (12)
16
3) Tahap perencanaan alternatif kegiatan (planning)
Pada tahap ini petugas secara panisipatif mencoba melibatkan warga
untuk berpikir tentang masalah yang mereka hadapi, bagaimana cara
mengatasinya serta memikirkan beberapa altematif program dan kegiatan
yang dapat dilakukan.
4) Tahap formulasi rencana aksi (formulation action plan)
Pada tahap ini petugas membantu masing-masing kelompok untuk
merumuskan dan menentukan program dan kegiatan apa yang akan mereka
lakukan guna mengadaptasi permasalahan yang ada, Pada tahap ini
diharapkan petugas dan masyarakat sudah dapat membayangkan dan
menuliskan tujuan jangka pendek tentang apa yang akan dicapai dan
bagaimana mencapai tujuan tersebut.
5) Tahap implementasi kegiatan (implementation)
Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang paling
penting dalam proses pengembangan masyarakat, karena sesuatu yang sudah
direncanakan dengan baik dapat melenceng dalam pelaksanaan di lapangan
bila tidak ada kerjasama amara pelaku perubahan dan warga masyarakat,
maupun kerjasama antarwarga.
6) Tahap evaluasi (evaluation)
Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas terhadap
program yang sedang berjalan. Pada tahap ini sebaiknya melibatkan warga
untuk melakukan pengawasan secara internal agar dalam jangka panjang
diharapkan membentuk suatu sistem dalam masyarakat yang lebih mandiri
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Evaluasi dimaksudkan untuk
memberikan umpan balik bagi perbaikan kegiatan.
7) Tahap terminasi (termination)
Tahap ini merupakan tahap ‘perpisahan’ hubungan secara formal
dengan komunitas sasaran. Tenninasi dilakukan seringkali bukan karena
masyarakat sudah dianggap mandiri, letapi karena proyek sudah harus
dihentikan karena sudah melebihi jangka waktu yang ditetapkan sebelumnya,
atau karena anggaran sudah selesai dan tidak ada penyandang dana yang
dapat dan mau meneruskan program tersebut5.
Ketujuh tahapan intervensi di atas merupakan proses siklikal yang
dapat berputar guna mencapai perubahan yang lebih baik, terutama setelah
5 Eko Sutoro. Reformasi Politik dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta:2004. APMD Press.
17
dilakukan evaluasi proses (monitoring) terhadap pelaksanaan kegiatan yang
ada. Siklus juga dapat berbalik di beberapa tahapan yang lainnya, misalnya
ketika akan memfotmulasikan rencana aksi, ternyata petugas dan masyarakat
merasakan ada keanehan atau perkembangan barn di masyarakat sehingga
mereka memutuskan untuk melakukan pengkajian kembali (reassessment)
terhadap apa yang sudah dilakukan sebelumnya.
C. Analisis UMKM KKK (Kenny Kerajinan Kerupuk)
1. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi
berbagai faktor secara sistemastis dalam rangka merumuskan strategi
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika dapat memaksimalkan
kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman
(threats). Analisi SWOT mempertimbangkan faktor lingkungan internal
strength dan weaknesses serta lingkungan internal opportunities dan
threats yang dihadapi dunia bisnis. Dengan menggunakan analisis
SWOT, keputusan-keputusan stratejik yang baik dapat dihasilkan. 6
2. Analisis SWOT UMKM KKK (Kenny Kerajinan Kerupuk)
1. Faktor Kekuatan (Strength) UMKM KKK (Kenny Kerajinan
Kerupuk)
a. Kerupuk dari bahan tepung yang mengandung gizi seperti
protein dan karbohidrat.
b. Adanya kebiasaan masyarakat Indonesia yang menyukai
kerupuk untuk di konsumsi setiap hari baik sebagai lauk
pengganti , cemilan maupun lauk makanan.
c. Harganya terjangkau, relatif murah dan ramah kantong
terhadap konsumen.
d. Bahan yang masih sangat mudah untuk di dapatkan.
6 Marimin, Teknik Dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk, (Jakarta:
Grasindo, 2010), Hlm. 58.
18
2. Faktor Kelemahan (Weakness) UMKM KKK (Kenny
Kerajinan Kerupuk)
a. Sebagian penggunaan alat-alat ada yang masih
menggunakan tenaga manual sehingga jika para pekerja tidak
masuk kerja bisa menghambat hasil produksi.
b. Susahnya saluran pendistribusian produk di luar provinsi
karena terkena pajak yang lumayan besar sehingga keuntungan
juga kecil, belum lagi dalam perjalanan yang jauh ada
kemungkinan kerupuk bisa rusak dalam perjalanan dan kerugian
semakin besar.
c. Bentuk pengemasan yang kurang menarik akibat kurangnya
teknologi dan informasi yang mendukung perkembangan usaha.
d. Kurangnya dukungan modal serta mitra usaha yang cocok
untuk mencapai kemajuan usaha di masa mendatang
3. Faktor Peluang (Opportunities) UMKM KKK (Kenny
Kerajinan Kerupuk)
a. Permintaan yang banyak sehingga membuka peluang pasar
yang cukup Luas untuk berkembangnya usaha pengolahan
kerupuk di masa sekarang dan masa mendatang.
b. Harga penjualan produk yang konstan dan stabil.
c. Memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar
yang belum mempunyai pekerjaan .
d. Melakukan promosi menggunakan teknologi.
19
4. Faktor Ancaman (Threath) UMKM KKK (Kenny Kerajinan
Kerupuk)
a. Produk ini mengandalkan sinar matahari/(cuaca) sehingga
kondisi cuaca yang mempengaruhi proses hasil dai produksi
produk.
b. Penggunaan teknologi baru didalam persaingan produksi
yang tidak mampu diimbangi oleh usaha pengolahan kerupuk
ikan skala rumah tangga.
c. Adanya persaingan dengan UMKM lain yang ada di
Kabupaten Tulungagung.
20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Peran UMKM KKK dalam memberdayakan perekonomian masyarakat
adalah sebagai fasilitator dengan memberikan pembekalan keterampilan
dan menciptakan lapangan pekerjaan.
2. Kendala-kendala yang dihadapi UMKM KKK dalam memberdayakan
perekonomian masyarakat adalah SDM yang belum terampil, peralatan
yang sepenuhnya belum modern, dan kurangnya coach atau pelatih untuk
mendidik jumlah karyawan yang banyak.
21
B. Saran
1. Untuk Instansi/ Lembaga PPL
Kepada pihak UMKM KKK (Kenny Kerajinan Kerupuk)
diharapkan untuk tidak ragu dalam memberikan tugas atau perintah
kepada mahasiswa yang melakukan Praktik Pengalaman Lapangan dan
memberikan teguran apabila terdapat kesalahan yang disengaja maupun
tidak disengaja.
2. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Sebagai Pengelola PPL
Karena Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan pada masa
Pandemi Covid 19. Diharapkan kepada pihak fakultas memberikan
petunjuk teknis dan ketentuan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan
lebih jelas lagi supaya mahasiswa tidak bingung dalam menjalankan
tugasnya.
3. Untuk Mahasiswa sebagai Peserta
Untuk mahasiswa peserta praktik termasuk saya sendiri, lebih
mempersiapkan diri untuk melakukan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL), lebih memahami segala hal yang sudah dipelajari di kampus
supaya dapat diterapkan ditempat kerja nantinya dan memulai manajemen
kehidupan pribadi menjadi lebih baik lagi. Mulai dari apa yang ingin
dicapai, tujuan, pelaksanaan kegiatan, serta evaluasi terhadap apa yang
telah dilakukan dan dicapai.
DAFTAR RUJUKAN
Siagian, Sondang,(2012), Administrasi Pembangunan Konsep, Dimensi, dan Strateginya,
Jakarta:Bumi Aksara.
Kuncoro, Mudrajat, 2007, Metode Kuantitatif, Teori dan Aplikasi untuk Bisnis
dan Ekonomi, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Adi, I. R. (2013). Intervensi Komunitas dan Pengembangan Masyarakat sebagai
Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Rajawali Press.
Eko, Sutoro (2004). Reformasi Politik dan Pemberdayaan Masyarakat.
Yogyakarta: APMD Press.
Suharto, Edi (2005). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung:
Refika Aditama.
Zubaedi. (2007). Wacana Pembangunan Alternatif: Ragam Perspektif
Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Ar Ruzz
Media Group
LAMPIRAN
-
LAMPIRAN
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG III TAHUN 2020
Pada tanggal 05 Oktober Sampai tanggal 06 November 2020, bertempat di
UMKM KKK (Kenny Kerajinan Kerupuk) Desa Ketanon, Kecamatan
Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, telah dilaksanakan PPL Jurusan Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang III
Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut:
Nama : Wahyu Fajar Isnaini
NIM : 12402173598
Jurusan : Ekonomi Syariah
No. Hari/Tanggal Pukul Kegiatan
1. Senin, 05 Oktober 2020 08.00 Mencari artikel atau jurnal terkait Praktik
Pengalaman Lapangan
2. Selasa, 06 Oktober 2020 08.00 Menyusun acara yang akan dilakukan di
UMKM KKK
3. Rabu, 07 Oktober 2020 09.00 Melakukan Kumpul dengan kelompok untuk
membahas tugas
4. Kamis, 08 Oktober 2020 10.00 Mengumpulkan berkas-berkas yang sekiranya
penting untuk di pakai di lokasi PPL
5. Jumat, 09 Oktober 2020 10.00 Mengumpulan tema laporan penelitian kepada
Dosen Pembimbing Lapangan
6. Sabtu, 10 Oktober 2020 09.00 Mengerjakan review pendalaman materi
7. Minggu, 11 Oktober 2020 09.00 Melanjutkan mengerjakan review
8. Senin, 12 Oktober 2020 15.00 Mencari artikel atau jurnal sebagai tambahan
referensi
9. Selasa, 13 Oktober 2020 10.00 Membuat rancangan judul laporan penelitian
10. Rabu, 14 Oktober 2020 07.00 Bimbingan pengajuan judul Laporan Penelitian
kepada Dosen Pembimbing Lapangan
11. Kamis, 15 Oktober 2020 13.00 Survei di lokasi PPL
12. Jumat, 16 Oktober 2020 09.00 Merencanakan kegiatan PPL
13. Sabtu, 17 Oktober 2020 14.00 Menyetorkan surat perizinan dari kampus ke
lokasi PPL
14. Minggu, 18 Oktober 2020 - Lokasi PPL Libur
15. Senin, 19 Oktober 2020 17.00 Menyusun daftar pertanyaan wawancara yang
ingin diajukan kepada UMKM KKK
16. Selasa, 20 Oktober 2020 13.00 Melakukan wawancara kepada UMKM KKK
17. Rabu, 21 Oktober 2020 09.00 Menganalisis dan mendengarkan kembali hasil
wawancara tentang profil UMKM KKK
18. Kamis, 22 Oktober 2020 09.00 Mulai mengerjakan Laporan PPL
19. Jumat, 23 Oktober 2020 10.00 Menulis laporan bagian permasalahan di
lapangan
20. Sabtu, 24 Oktober 2020 10.00 Melanjutkan menulis laporan bagian tanggapan
dari pihak lembaga
21. Minggu, 25 Oktober 2020 - Lokasi PPL libur
22. Senin, 26 Oktober 2020 13.00 Melakukan kunjungan ke UMKM KKK untuk
menanyakan hal yang belum diketahui
23. Selasa, 27 Oktober 2020 09.00 Mencari jurnal atau artikel sebagai tambahan
referensi
24. Rabu, 28 Oktober 2020 09.00 Menulis laporan bagian pengertian
pemberdayaan masyarakat
25. Kamis, 29 Oktober 2020 09.00 Melanjutkan mengerjakan laporan
26. Jumat, 30 Oktober 2020 09.00 Mengerjakan Laporan
27. Sabtu, 31 Oktober 2020 07.00 Mengerjakan laporan
28. Minggu, 01 November
2020
09.00
Membuat Video
29. Senin, 02 November 2020 09.00 Mencari jurnal atau artikel sebagai tambahan
referensi
30. Selasa, 03 November 2020 09.00 Melanjutkan mengerjakan Laporan
31. Rabu 04 s/d 06 November 08.00 Agenda sama yaitu merekap dan mengerjakan
2020 seluruh kegiatan mulai tanggal 05 Oktober
sampai 06 November 2020 ke dalam laporan
berita acara harian dan menyelesaikan seluruh
laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan.
Tulungagung, 09 November 2020
WAHYU FAJAR ISNAINI
NIM: 12402173598
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Wahyu Fajar Isnaini
NIM : 12402173598
Jurusan : Ekonomi Syariah
DPL : Dr.Hj. Chusnul Chotimah, M.Ag
Judul laporan : PERAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM)
KENNY KERAJINAN KERUPUK (KKK) DALAM
MEMBERDAYAKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI
DESA KETANON
No. Hal Yang dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1. Konsultasi mengenai pembuatan cara
dan sistematika pembuatan judul.
Dosen pembimbing lapangan
memberikan tatacara dalam
membuat judul laporan.
2. Konsultasi mengenai judul laporan Dosen pembimbing menyetujui
judul laporan.
3. Konsultasi mengenai pengumpulan
berkas laporan.
Dosen pembimbing lapangan
menganjurkan sistematika laporan
PPL harus sesuai buku pedoman
4. Konsultasi mengenai pengumpulan
laporan akhir PPL.
Disetujui
Tulungagung, 17 November 2020
Dr.Hj. Chusnul Chotimah, M.Ag
NIP. 197512112002122001
DOKUMENTASI
Saat mewawancarai Istri Pemilik UMKM KKK (Kenny Kerajinan Kerupuk)
Setelah wawancara dengan pemilik UMKM KKK (Kenny Kerajinan Kerupuk)
Desa Ketanon
Setelah wawancara dengan Istri pemilik UMKM KKK (Kenny Kerajinan
Kerupuk) Desa Ketanon
Hasil produksi dari UMKM KKK (Kenny Kerajinan Kerupuk)