laporan praktikum 2 dan3

5
Nama : Mohamad Redzka Andika Putra NIM : 1127020037 Kelas : Biologi IV A Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan II dan III III. Hasil Pengamatan A. Gambar Pengamatan Tabel 1. Berat Potongan Silinder Kentang No Berat Potongan Silinder Kentang 0,0 M 0,2 M 0,4 M 0,6 M 0,8 M 1,0 M 1 0.7 0.76 0,70 0.7 0.8 0.5 2 0.8 0.73 0.73 0.6 0.6 0.5 3 0.79 0.76 0.64 0.6 0.6 0.5 4 0.79 0.73 0.8 0.7 0.6 0.5 Rerata 0.77 0.74 0.72 0.65 0.65 0.5 Grafik 1. Rata-Rata Berat Kentang B. Gambar Pengamatan 0,14 M 0,16 M 0,18 M 0,20 M 0,22 M 0,24 M 0,26 M 0.0 M 0.2 M 0.4 M 0.6 M 0.8 M 1 M 0 1 Rata-rata Berat Kentang Rata-rata berat kentang

Upload: mohamadredzka

Post on 29-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum 2 dan3

Nama : Mohamad Redzka Andika Putra

NIM : 1127020037

Kelas : Biologi IV A

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan II dan III

III. Hasil Pengamatan

A. Gambar Pengamatan

Tabel 1. Berat Potongan Silinder Kentang

No

Berat Potongan Silinder Kentang

0,0 M 0,2 M 0,4 M 0,6 M 0,8 M 1,0 M

1 0.7 0.76 0,70 0.7 0.8 0.5

2 0.8 0.73 0.73 0.6 0.6 0.5

3 0.79 0.76 0.64 0.6 0.6 0.5

4 0.79 0.73 0.8 0.7 0.6 0.5

Rerata 0.77 0.74 0.72 0.65 0.65 0.5

Grafik 1. Rata-Rata Berat Kentang

B. Gambar Pengamatan

0,14 M 0,16 M 0,18 M 0,20 M 0,22 M 0,24 M 0,26 M

Tabel 2. Sel yang Plasmolisis dan Yang Tidak

0.0 M

0.2 M

0.4 M

0.6 M

0.8 M

1 M

Rata-rata berat kentang

0.77000000000000

1

0.74000000000000

1

0.72000000000000

1

0.65000000000000

2

0.65000000000000

2

0.5

0.10.7

Rata-rata Berat Ken-tang

Ra

ta

-ra

ta

b

era

t

ken

ta

ng

Page 2: Laporan Praktikum 2 dan3

Kadar larutan gula Sel

plasmolosis

Sel tidak

plasmolosis

0.14

0.16

0.18

0.20

0.22

0.24

0.26

47

57

103

108

46

82

130

153

147

23

25

80

20

2

Grafik 2. Sel yang Plasmolisis

IV. Pembahasan

Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan mengenai potensial air dan tekanan

osmotik cairan sel / plasmolisis. Bahan yang digunakan yaitu umbu kentang dan daun Rhoeo

discolor. Pengujian potensial air pada kentang menggunakan aquades sebagai indikator dan

larutan sukrosa 0,2 M, 0,4 M, 0,6, 0,8 dan 1,0 M. Potongan kentang direndam selama 2 jam.

Berat kentang sebelum dilakukan perendaman adalah 0,7 gram. Setelah 2 jam

perendaman terlihat adanya perubahan berat pada kentang. Pada kentang yang direndam

dalam larutan aquades (0,0 M) yang digunakan sebagai indikator mengalami kenaikan berat

dan tampak segar. Hal ini disebabkan karena konsentrasi air pada kentang lebih banyak

dibandingkan dengan konsentrasi aquades di lingkungan sehingga terjadi asuknya air ke

kentang dan menyebabkan kentang bertambah berat karena adanya kejadian osmosis. Pada

kentang dalam larutan 0,2 M dan 0,4 M juga mengalami penambahan berat karena

konsentrasi air pada kentang masih lebih rendah dibandingkan dengan lingkungan, pada

ketiga hasil tersebut terlihat bahwa nilai potnsial airnya positif karena kentang mengalami

penambahan berat. Sementara pada larutan sukrosa 0,6M, 0,8 M dan 1,0 M setelah dilakukan

penimbangan ulang mengalami penurunan berat, hal ini disebabkan karena konsentrasi air

pada kentang lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi air di lingkungannya yang ebih

banyak zat terlarutnya dan air pun keluar keluar dari kentang, nilai potensial airnya pun

0.14 0.16 0.18 0.2 0.22 0.24 0.26

Sel Plasmolisis

47 57 103 108 46 82 130

25125

Sel Plasmolisis

Se

l p

lasm

olisis

Page 3: Laporan Praktikum 2 dan3

negatif karena kentang mengalami peurunan berat. Menurut Salisbury (1995), Nilai positif di

peroleh dari berat akhir umbi kentang yang lebih besar dibandingkan dengan berat awal umbi

kentang. Potensial osmotik larutan bernilai negatif, karena air pelarut dalam larutan itu

melakukan kerja kurang dari air murni. Kalau tekanan pada larutan meningkat, kemampuan

larutan untuk melakukan kerja (jadi, potensial-air larutan) juga meningkat.

Sementara pada pengujian potensial osmosis cairan sel, daun Rhoeo discolor disayat

bagian abaksial, kemudian direndam dalam larutan sukrosa 0,14, 0,16, 0,18, 0,20, 0,22, 0,24

dan 0,26 selama 30 menit. Setelah diamati dibawah mikroskop terlihat adanya perubahan

pada sel-sel Rhoeo discolori karena terjadi plasmolisis yang mana terlihat karena terjadi

penumpukan pada sudut sel dan terjadi perubahan warna menjadi lebih pekat pada sel yang

mengalami plasmolisis. Hal ini terjadi karena perbedaan kosentrasi air pada sel dan

lingkungannya, konsentrasi air di dalam sel lebih banyak dibandingkan di luar sel sehingga

sitoplasma pada vakuola keluar menembus dinding sel yang menyebabkan sel menjadi

kehilangan isinya mengkerut. Semakin besar konsentrasi larutan sukrosa yang digunakan

maka semakin banyak pula sel yang mengalami plasmolisis. Potensial air yang ada di dalam

sel lebih besar dari pada potensial air yang ada di luar sel. Oleh karena potensial air

berbanding lurus dengan potensial osmosis, maka potensial osmosis yang ada di dalam sel

juga lebih besar dari pada potensial osmosis yang ada di luar sel. Menurut Salisbury (1995),

adanya potensial osmosis cairan sel air murni cenderung untuk memasuki sel, sedangkan

potensial turgor yang berada di dalam sel mengakibatkan air untuk cenderung meninggalkan

sel. Saat pengaturan potensial osmosis maka potensial turgor harus sama dengan 0. Agar

potensial turgor sama dengan 0 maka haruslah terjadi plasmolisis. Plasmolisis adalah suatu

proses lepasnya protoplasma dari dinding sel yang diakibatkan keluarnya sebagian air dari

vakuola.

V. Kesimpulan

Potensial air pada kentang ada yang bernilai positif dan negatif. Bernilai positif

karena ada penambahan berat pada kentang dan bernilai negatf karena ada penurunan berat

kentang. Plasmolisis terjadi akibat perpindahan sitoplasma dari dalam sel ke lingkungan yang

konsentrasi airnya rendah, semakin tinggi konsentrasi zat di luar makan semakin banyak sel

yang mengalami plasmolisis

DAFTAR PUSTAKA

Salisbury, Frank B.  & Ross, Cleon W.  1995. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB.