laporan praktikum 3 belom beresss

Upload: dudi-nurmalik

Post on 09-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

yosh

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMFARMAKOLOGI SISTEM ORGANPENANDAAN HEWAN PERCOBAAN DAN PEMBUATAN INFUSA

Handi Hidayat (31112021)Farmasi 3A

PRODI S1 FARMASISEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANBAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA2014

1. TUJUAN1.1. Untuk mengetahui bagaimana cara mebuat penandaan terhadap hewan percobaan.1.2. Mengetahui bagaimana cara membuat sediaan infusa.2. DASAR TEORIDasar diadakanya penandaan hewan percobaan adalah bentuk karakteristik hewan atau spesies itu identik atau mempunyai identitas diri sama dengan hewan yang lainya. Maka dari itu dilakukan penandaan terhadap hewan percobaan yang dinyatakan dengan mg/g untuk per kilo gram bobot tubuh hewan percobaan, sehingga perlu diketahui berat dari setiap hewan percobaan yang akan digunakan dalam percobaan dan setiap hewan di beri tanda titik atau garis pada bagian tubuhnya dengan pewarnaan untuk dapat mengenalinya.Cara penandaan hewan di laboratirium dilakukan untk mengetahui kelompok hewan yang di perlukan berbeda dengan kelompok hewan lainya. Penandaan ini dapat di lakukan secara permanen untuk penelitian jangka panjang, sehingga tanda tersebut tidak mudah hilang. Penandaan dapat dilakukan dengan cara ear tag (penindikan telinga hewan perobaan) dengan menggunakan anting bernomor, pewarnaan pada bagian tubuh hewan dan elektronik transponder.Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara mengekstrak sismplisia nabati dengan air pada suhu 90o C selaam 10-15 menit yang dihitung sejak air mendidih (mencapai 90o C). Jika bahan yang digunakan untuk membuat dekok berasal dari bahan bertekstur keras, bahan yang digunakan dalam infusa berasal dari bahan yang lunak (simplisi, daun dan bunga) seperti daun kumis kucing, daun meniran, daun pegagan, bunga mawar, bunga melati, dan daun sambiloto. Cara membuat infusa hampir sama dengan merebus teh. Siapkan simplisia kering 25-30 gram atau bahan segar 75-90 gram. Bahan tersebut direbus dalam air mendidih 500 mL selama 15 menit atau sampai volumenya menjadi 250 mL atau dengan perbandingan lainya (di perbesar/diperkecil). Setelah direbus airnya disaring dan hasil penyaringan ini disebut infusa.Teknik infusa mempunyai beberapa keuntungan bila dibandingkan dengan teknik pembuatan ekstrak yaitu karena teknik infusa lebih murah, lebih cepat, dan alat serta caranya sederhana. Sedangkan dalam pembuatan ekstrak, kandungan dari bahan tumbuhan dan pelarut yang paling tepat untuk masing-masing kandungan harus diketahui lebih dahulu. Dengan zat pelarut yang tepat, zat aktif yang diinginkan akan terpisah dari bahan aslinya dan bercampur dengan pelarut yang digunakan. Selanjutnya pemisahan zat aktif dari pelarutnya dengan lebih mudah dilakukan untuk memperoleh zat aktif yang benar-benar murni. Metodenya dikenal dengan nama Sochlet, yaitu dengan menggunakan alat percolator dan countercurrent screw extractor. Dari sini jelas terlihat bahwa metode pembuatan ekstrak lebih rumit dan mahal dibandingkan dengan metode pembuatan infusa. (Santoso, 1993)

3. ALAT DAN BAHAN3.1. Alat a. Sarung tanganb. Ram kawatc. Bejanad. Sepidole. Asam pikratf. Kuasg. Pembakar spirtush. Kaki tiga dan kassai. Gelas kimiaj. Termostatk. Alumunium voill. Kain planenm. Batang pengadukn. Gelas ukur 100 mL3.2. Bahana. Mencitb. Simplisia

4. PROSEDUR KERJA4.1. Penandaan hewan percobaana. Diberi nama dengan di tulis nomor pada tubuhnya.b. Diberi tanda pewarnaan pada bulu (dengan asam pikrat) : tata letak di bagian tubuh tertentu, misalnya kaki kanan/kiri.c. Tanda pada ekor berdasarkan tata nama romawi.d. Dengan tato nomor diekor dengan laser : animal identification marking system (AIMS).Contoh penandaan pada ekor:12345678910

Contoh penanaan pada bulu dengan asam pikrat. 123456

789102030

405060708090100

4.2. Pembuatan infusa

5. PEMBAHASAN6. KESIMPULAN