laporan praktikum

7
LAPORAN PRAKTIKUM “ POTENSI KEHUTANAN DISUSUN Oleh NAMA : RAFSANJANI SRI WAHYUNI TAUFIK HIDAYAT FAZLI M. YUSUF JAMAL FIDA SMTR : IV.B DOSPEN : SYARIFAH MAIHANI,SE.MM

Upload: cut-ajja-hani

Post on 29-Jul-2015

72 views

Category:

Economy & Finance


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan praktikum

LAPORAN PRAKTIKUM“ POTENSI KEHUTANAN “

DISUSUN

Oleh

NAMA : RAFSANJANI SRI WAHYUNI TAUFIK HIDAYAT FAZLI M. YUSUF JAMAL FIDA

SMTR : IV.BDOSPEN : SYARIFAH

MAIHANI,SE.MM

Page 2: Laporan praktikum

• Hutan merupakan tumpuan dan harapan bagi setiap komponen mahkluk hidup yang ada di bumi saat ini, pasalnya dari hutan banyak manfaat yang dapat diambil baik yang bersifat benefit cost maupun non benefit cost, namun dalam upaya untuk memaksimalkan fungsi hutan terkadang muncul faktor – faktor yang dapat menjadi pembatas tercapainya fungsi dan manfaat hutan secara optimal.

• Perlindungan dan aspek kesehatan hutan sebagai mata rantai pemeliharaan atau pembinaan hutan harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam satu kesatuan pengelolaan hutan dalam rangka melindungi hutan berikut komponen yang ada di dalamnya dari berbagai macam faktor penyebab kerusakan. Hutan jika ditinjau dari aspek kesehatannya terbagi atas tiga komponen yakni dari sisi pemanfaatan yakni pada tegakan hutan, lingkungan yakni terhadap sebuah komunitas dan kesehatan ekosistem.

Pengertian Hutan

Page 3: Laporan praktikum

Hutan LindungHutan Lindung adalah Kawasan hutan karena sifat alamiahnya diperuntukan guna mengatur tata air, pencegahan bencana banjir dan erosi, serta pemeliharaan kesuburan tanah.Hutan Lindung ini mempunyai kondisi yang sedemikian rupa sehingga dapat memberi pengaruh yang baik terhadap tanah dan alam sekelilingnya, serta tata airnya dapat dipertahankan dan dilindungi.

Sedangkan Fungsi Pokok dari Hutan lindung adalah sebagai kawasan perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk :

• mengatur tata air,• mencegah banjir,• mengendalikan erosi,• mencegah intrusi air laut, dan• memelihara kesuburan tanah.

Page 4: Laporan praktikum

Kabupaten Bireuen merupakan salah satu dari 28 kabupaten yang ada di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Utara melalui Undang-undang No.48 tahun 1999 tanggal 12 Oktober 1999. Luas Wilayahnya 1.901,21 km2 (190.121 Ha) terdiri atas 17 Kecamatan, 69 pemukiman, dan 583 gampong (desa).6 Kabupaten Bireuen terletak pada garis 40-540, 180 Lintang Utara dan 960.200- 970.210 Bujur Timur, dengan batas-batas wilayah :

• Sebelah Utara dengan Selat Malaka • Sebelah Selatan dengan kabupaten Bener Meriah • Sebelah Timur dengan kabupaten Aceh Utara • Sebelah Barat dengan Kabupaten Pidie

Luas hutan bireuen mencapai 67.630 ha yang meliputi, hutan lindung 31.740.21 ha, hutan produksi terbatas 4.288.72 ha serta hutan produksi seluas 31.601.60 ha. Sejumlah wilayah hutan di kaupaten Bireuen yg dinilai rawan terjadinya aksi penjarahan kayu antara lain, dipedalaman Kecamatan Peudada, Jeunieb, Simpang Mamplam hingga Samalanga. Wilayah tersebut memiliki hutan lindung yg jauh lebih luas dibandingkan kecamatan Juli, Peusangan dan Makmur.

Gambaran Umum

Page 5: Laporan praktikum

• Pengelolaan hutan bagi kesejahteraan masyarakat merupakan hal yang perlu menjadi perhatian sesama, baik oleh pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha. Pemanfaatan nilai ekonomis hutan bagi harus seimbang dengan upaya pelestarian lingkungan hidup sehingga hutan tatap dapat dimanfaatkan secara adil dan berkelanjutan. Adapun fungsi hutan antara lain:

• Fungsi Ekonomi • Sebagi tempat untuk mempertahankan keaneka ragaman hayati• Mencegah terjadinya banjir• Mencegah terjadinya erosi • Mempertahankan kesuburan tanah • Fungsi Ekologis • Mencegah Intrusi air laut• Sebagai penyimpan air tanah• Sebagai pengatur tat air tanah • Sebagai pengatur iklim d. Fungsi Hidrologis• Sebagai penghasil oksigen

Kuantitas dan Kualitas Ketersediaan Hutan

Page 6: Laporan praktikum

Faktor Penyebab Kerusakan Hutan Dan Pencegahannya

• Seiring dengan berjalannya waktu dan zaman kini hutan terus mengalami degradasi fungsi dengan sangat drastis. Ancaman hutan di Indonesia yang akan merusak ekosistem hutan dan kekayaan biologi hutan, di antaranya:

• Pembukaan lahan perkebunan agrikultur dalam skala besar.• Kolonisasi• Illegal logging, dikenal juga perambahan hutan, pembalakan liar, penebangan

hutan.• Kebakaran hutan yang sengaja dilakukan untuk membuka lahan baru, umumnya

terjadi sebelum tiba musin hujan.• Penambangan di areal hutan, yang membuat kerusakan hutan dengan tingkat

polusi limbah tinggi, khususnya limbah pertambangan di sungai dan mata air.• Aktivitas substansial lain, contohnya penebangan kayu untuk bahan bakar dan

lahan pertanian rakyat.

Page 7: Laporan praktikum

Kelembagaan Dalam Pengelolaan Kehutanan• Peraturan Perundang

– Undang – undang No 5 tahun 1967: Ketentuan ketentuan pokok kehutanan– Undang – undang no 41 tahun 1999:kehutanan– Peraturan pemerintah pengganti undang – undang no 1. Tahun 2004:

Perubahan atas UU No 41 Tahun 1999– Undang – Undang No 19 Tahun 2004. Penetapan Perpu No 1 . Tahun 2004

Menjadi Undang – Undang• Peraturan Perundang Pokok Lainnya• Undang – Undang No 23 Tahun 1997: Pengelolaan Lingkungan Hidup• Undang – Undang No 5 Tahun 1990; Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan

Ekosistemnya• Undang – Undang No 26 Tahun 2007: Penataan Ruang• Peraturan Pemerintahan No 45 Tahun 2004: Perlindungan Hutan