laporan praktikum

Upload: ghina-rizqiani-nh-afifah

Post on 09-Oct-2015

149 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KFA

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 laporan Praktikum

    1/10

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Prinsip Percobaan

    Dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis untuk menentukan kadar

    paracetamol.

    1.2 Tujuan Percobaan

    1.

    Mahasiswa dapat memahami prinsip spektrofotometri UV-Vis.

    2.

    Mahasiswa dapat menggunakan spektrofotometri UV-Vis.

    3. Mahasiswa dapat mengetahui kada paracetamol.

  • 5/19/2018 laporan Praktikum

    2/10

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Teori Dasar

    Parasetamol merupakan zat aktif pada obat yang banyak digunakan dan

    dimanfaatkan sebagai analgesik dan antipiretik. Parasetamol dimetabolisir oleh

    hati dan dikeluarkan melalui ginjal. Parasetamol tidak merangsang selaput lendir

    lambung atau menimbulkan pendarahan pada saluran cerna. Diduga mekanisme

    kerjanya adalah menghambat pembentukan prostaglandin. Obat ini digunakan

    untuk melenyapkan atau meredakan rasa nyeri dan menurunkan panas tubuh.

    Analisis parasetamol dilakukan untuk memastikan bahwa tablet parasetamol

    sesuai dengan kriteria yang tertera pada Farmakope Indonesia dan memastikan

    bahwa parasetamol dapat memberikan efek farmakologi yang diharapkan pada

    pasien (Ansel, 1989).

    2.2 Monografi Parasetamol /Acetamiofen

    Nama lain : N-acetyl-p-aminophenol / 4-hidroksiasetanilida

    Rumus Molekul : C8H9NO2

    Berat Molekul : 151,16

    Struktur :

    Kandungan : 98%

  • 5/19/2018 laporan Praktikum

    3/10

    2.3 Penetapan Kadar

    Timbang saksama sejumlah serbuk tablet setara dengan 150 mg,

    tambahkan 50 ml natrium hidroksida 0,1 N, encerkan dengan 100 ml air, kocok

    selama 15 menit, tambahkan air secukupnya hingga 20,0 ml, campur, saring.

    Encerkan 10,0 ml filtrat dengan air secukupnya hingga 100,0 ml. Pada 10,0 ml,

    tambahkan 10 ml natrium hidroksida 0,1 N, encerkan dengan air secukupnya

    hingga 100,0 ml. Ukur serapan-1 cm larutan pada maksimum lebih kurang 257

    nm. A(1%, 1 cm) pada maksimum lebih kurang 257 nm adalah 715 (Departemen

    Kesehatan RI, 1979).

  • 5/19/2018 laporan Praktikum

    4/10

    BAB III

    PROSEDUR PERCOBAAN

    3.1 Alat

    1.

    Batang pengaduk

    2. Buret

    3. Corong gelas

    4.

    Gelas kimia 100 ml

    5. Gelas kimia 500 ml

    6.

    Gelas ukur 100 ml

    7. Kertas Perkamen

    8. Klem

    9. Labu Erlenmeyer

    10.

    Penangas Air

    11.Pipet tetes

    12.Pipet volumetrik

    13.

    Plat porselen

    14.Spatula

    15.

    Statif

    16.Tabung reaksi

    17.Termometer

    3.2 Bahan

    1.

    NaOH

    2. Aquadest

    3.

    Parasetamol

    4. Blanko

    3.3 Prosedur Percobaan

    Timbang saksama sejumlah serbuk tablet setara dengan 150 mg,

    tambahkan 50 ml natrium hidroksida 0,1 N, encerkan dengan 100 ml air dalam

    labu erlenmeyer 250 ml. Kocok selama 15 menit, tambahkan air secukupnya

    hingga 200 ml kocok dan saring. Encerkan 10 ml filtrat dengan air secukupnya

    hingga 100 ml pada labu ukur (a).

    Pipet 10 ml campuran (a) tadi, tambahkan 10 ml natrium hidroksida 0,1

    N, encerkan dengan air secukupnya hingga 100 ml. Ukur serapan-1 cm larutan

    pada maksimum lebih kurang 257 nm. A(1%, 1 cm) pada maksimum lebih kurang

    257 nm adalah 715.

  • 5/19/2018 laporan Praktikum

    5/10

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Pengamatan

    -NaOH =

    0,1 =

    x

    gr =

    = 1 g

    -Pembuatan Pembekuan =

    = 4000 g

    -V1.N1 = V2.N2

    1 ml papaverin.4000 = 25.N2

    4000 = 25.N2

    N2 = 16 ppm

    -diambil 2 ml dari 16 ppm

    V1.N1 = V2.N2

    2.16 = 10.N2

    N2 = 32 ppm

    -diambil dari 3 ml dari 16 ppm

    V1.N1 = V2.N2

    3 ml.16 = 10.N2

    N2 = 4,8 ppm

    -diambil dari 4 ml dari 16 ppm

    V1.N1 = V2.N24.16 = 10.N2

    N2 = 6,4 ppm

    -diambil 5 ml dari 16 ppm

    V1.N1 = V2.N2

    5.16 = 10.N2

    N2= 8 ppm-diambil dari 6 ml dari 16 ppm

    V1.N1 = V2.N2

    6.16 = 10.N2

    N2 = 9,6 ppm

    Data C (X) A r a B

    1 ml 1,6 0,068 0,688 0,0623 0,044

    2 ml 3,2 0,0763 ml 4,8 0,1

    4 ml 6,4 0,199

    5 ml 8 0,178

    6 ml 9,6 0,126

    Y = Bx + 0,0623

    Y = 0,0114x + 0,0623

  • 5/19/2018 laporan Praktikum

    6/10

    0,083 = 0,0114x + 0,0623

    X = 0,083 - 0,0623 : 0,0114

    = 1,8 ppm x 25 ml x 250 =

    = 11,348 ppm

    % kadar =

    x 1000 = 28,3272 %

    1 = Cs =

    =

    =8,708 ppm

    = 8,708 . 10 -3

    x 25 x 250 ml

    = 54,425 mg

    % =

    x 100 %

    = 136 %

    Sumber FI 3 = Papaverin 98,5 % - 100,5 %

    Tidak memenuhi syarat FI 3

    4.2 Pembahasan

    Praktikum kali ini bertujuan untuk melakukan identifikasi dan penetapan

    kadar senyawa parasetamol menggunakan metode Spektrofometri UV/VIS. Untuk

    mengetahui kadar dan panjang gelombang dari papaverin HCl.

    Berdasarkan uji organoleptis, papaverin HCl memiliki bentuk serbuk

    hablur, berwarna putih, tidak berbau, dan memiiki rasa pahit kemudian pedas. Hal

    itu sesuai dengan ketentuan parasetamol dalam Farmakope Indonesia.

    Sebelum memulai menghitung kadar, dilakukan terlebih dahulu

    pembakuan terhadap NaOH yang akan dipakai untuk di campurakan dengan

    tablet paracetamol yang sebelumnya sudah dilakukan pengenceran terlebih

    dahulu.dan di ambil dengan 2,5 ml dari 160 ppm sehingga menghasilkan 16 ppm.

    Dimbil 1 ml dari 16 ppm = 1,6 ppm, diambil 2 ml dari 16 ppm = 32 ppm, diambil

    3 ml dari 16 ppm= 4,8 ppm, diambil 4 ml dari 16 ppm = 6,4 ppm, diambil 5 ml

    dari 16 ppm= 8 ppm, diambil 6ml dari 16 ppm= 9,6 ppm.

    Lalu masing-masing sampel di hitung panjang gelombang dengan

    spektrofotometri UV/VIS dan blanko sebagai pembanding sehingga diperoleh

  • 5/19/2018 laporan Praktikum

    7/10

    data persen kadar 28,372%. Lalu melakukan one point method dengan hasil 136

    % dari hasil pengamatan data tersebut tidak sesuai karna menurut FI.3 persen

    kadar pada papaverin 98,5% - 100,5% sehingga data tidak memenuhi syarat.

  • 5/19/2018 laporan Praktikum

    8/10

    BAB V

    KESIMPULAN

    5.1 Kesimpulan

    Identifikasi papaverin dengan metode spektrovotometri diperoleh data

    persen kadar 28,372%. Lalu melakukan one point method dengan hasil 136 %

    dari hasil pengamatan data tersebut tidak sesuai karna menurut FI.3 persen kadar

    pada papaverin 98,5% - 100,5% sehingga data tidak memenuhi syarat.

  • 5/19/2018 laporan Praktikum

    9/10

    DAFTAR PUSTAKA

    Ansel, Howard.C. 1989.Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi.Edisi keempat. Penerjemah:

    Farida Ibrahim. Penerbit Universitas Indonesia Press. Jakarta.

    Departemen Kesehatan RI. 1979.Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan

    Republik Indonesia. Jakarta.

    Departemen Kesehatan RI. 1995.Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan

    Republik Indonesia. Jakarta.

    Gandjar,G.I & Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Belajar. Yogyakarta.

    Syamsuni, H A. 2007.FarmasetikaDasar dan Hitungan Farmasi. EGC. Jakarta.

    Zulfikar. 2010. Metode Nitrimetri. Tersedia di http://www.chem-is-try.org/ [diakses

    tanggal 30 Maret 2013].

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/
  • 5/19/2018 laporan Praktikum

    10/10

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALISIS

    Laporan ini di tunjukan untuk memenuhi persyaratan mata kuliah

    Kimia Farmasi Analisis Praktikum

    Penentuan Kadar Papaverin HCL dengan metode spektrofotometri

    Dosen : Febrina Putri, S.Farm.,Apt.

    Di susun oleh

    Ghina Rizqiani Nur Husni Afifah

    D1A110521

    LABORATORIUM KIMIA FARMASI ANALISIS

    JURUSAN FARMASI

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS AL-GHIFARI BANDUNG

    2014