laporan praktikum als final

46
LAPORAN WORKSHOP TOKSIKOLOGI ALS Laboratory Malaysia Ade Mutiara David R. Wibowo Dyah Purwaning Rahayu Mardyansyah Kusuma Markus Halim Mierna Reismala Tjetjep Sutisna MAGISTER KEDOKTERAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

Upload: david-rudy-wibowo

Post on 05-Aug-2015

147 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum ALS Final

LAPORAN WORKSHOP TOKSIKOLOGI

ALS Laboratory Malaysia

Ade Mutiara

David R. Wibowo

Dyah Purwaning Rahayu

Mardyansyah Kusuma

Markus Halim

Mierna Reismala

Tjetjep Sutisna

MAGISTER KEDOKTERAN KERJA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

28 – 31 MEI 2012

Page 2: Laporan Praktikum ALS Final

DAFTAR ISI

Daftar Isi …………………………………………………………………………………. 2

Pendahuluan ……………………………………………………………………………. 3

Tujuan Workshop dan Self Score Achievement (Penilaian Pencapaian) …………… 3

Jadwal Kegiatan Work Shop ………………………………………………………….. 5

Rangkuman Materi Teori

Task 1. Medical Surveillance pada pekerja Laboratorium ALS Malaysia …………… 6

Task 2. Indoor Air Puality Assessment pada Laboratorium ALS Malaysia …………. 12

Lampiran

Lampiran 1. Hasil isian penilaian pemilihan sampel pada medical surveillance

merkuri ……………………………………………………………. 22

Lampiran 2. Formulir Informed Consent pada pemeriksaan medical surveillance

merkuri …………………………………………………………… 23

Lampiran 3. Hasil wawancara pekerja akan keluhan kesehatan pada penilaian

Indoor Air Quality ……………………………………………… 24

Lampiran 4. Hasil wawancara dan inspeksi lingkungan kerja pada penilaian Indoor

Air Quality ……………………………………………………… 25

Lampiran 5. Salinan asli informed consent pada program medical surveillance

merkuri ……………………………………………………………… 27

Laporan Praktikum ALS Page 2

Page 3: Laporan Praktikum ALS Final

PENDAHULUAN

Bahan berbahaya beracun/toxic hazardous material merupakan bagian tidak terpisahkan dari dunia kerja di industri. Sebagai dokter perusahaan, pengetahuan akan ilmu toksikologi sangat penting untuk dikuasai sebagai bagian dari tugasnya dalam program kesehatan kerja terutama dalam bidang pencegahan penyakit akibat kerja.

Identifikasi bahan berbahaya dan mengetahui apakah pekerja terpapar oleh bahan berbahaya tersebut merupakan salah satu tugas penting yang perlu dikuasai. Setelah mengetahui adanya pajanan bahan berbahaya dan beracun kepada karyawan, dokter perusahaan memegang peranan utama dalam menerapkan program surveilance kesehatan untuk memastikan program perlidungan pekerja terhadap bahan berbahaya dan beracun, berjalan dengan baik. Pengetahuan dan ketrampilan di dalam ilmu toksikologi diperlukan juga untuk dapat memberikan pemahaman ke manajemen perusahaan agar mendapat dukungan penuh dalam upaya perlindungan kesehatan pekerja termasuk pencegahan penyakit akibat kerja

Dalam salah satu kurikulum dari mata kuliah toksikologi dalam program magister kedokteran kerja, pengetahuan akan proses identifikasi pajanan, monitoring akan jumlah pajanan yang diterima oleh pekerja, dan memantau apakah pajanan tersebut membahayakan kesehatan pekerja perlu diketahui dan diaplikasikan dalam tugasnya sebagai dokter perusahaan.

ALS Laboratory Technichem di Malaysia saat ini merupakan salah satu laboratoium rujukan banyak perusahaan untuk melakukan assurance terhadap program kesehatan karyawan baik melakukan pemeriksaan pada lingkungan (makanan, air, udara) juga pemeriksaan biomonitoring pada pekerja di perusahaan.

Kunjungan 3 hari di laboratorium ALS Malaysia dirasa penting untuk membuka wawasan mahasiswa akan pentingnya program Higiene Industri dan Kesehatan Kerja. Dengan bimbingan dr. Koh sebagai Laboratory Manager, workshop ini menjadi sangat berguna karena disampaikan oleh pengajar yang kompeten dengan tempat praktek yang nyata.

Laporan ini dibuat sebagai rangkuman kegiatan selama 3 hari workshop di Labotaroium ALS di Malaysia. Diharapkan dapat menjadi manfaat untuk mahasiswa dan pembaca. Kami ucapkan terima kasih kepada dr. Muchtaruddin yang memberikan kesempatan kepada kami untuk dapat menimba ilmu di tempat yang bagus sehingga kami mendapat wawasan internasional dalam hal pemeriksaan toksikologi.

TUJUAN WORKSHOP

1. Memberikan pengetahuan akan identifikasi hazard merkuri pada industri

2. Agar mahasiswa mengetahui dan mengaplikasikan cara-cari metode sampling dari program biomonitoring pada medical surveillance

Laporan Praktikum ALS Page 3

Page 4: Laporan Praktikum ALS Final

3. Agar mahasiswa mempunyai pengetahuan dan engerti cara melakukan analisa metal dan gas, vapor di lingkungan kerja

4. Agar mahasiswa mempunyai pengetahuan dan mampu melaksanakan program penilaian Indoor Air Quality

5. Agar mahasiswa mempunyai wawasan akan laboratorium toksikologi dengan skala internasional dan mempunyai kemampuan untuk menentukan laboratorium rujukan yang handal.

6. Agar mahasiswa mempunyai pengalaman untuk melakukan presentasi dengan materi bahasa Inggris

SEPF SCORE ACHIEVEMENT

Kelompok kami yang terdiri dari 7 mahasiswa mencoba untuk melakukan evaluasi sendiri untuk pencapaian tujuan pada workshop toksikologi ini dengan beberapa indikator

No. Materi Score Interpretasi1. Group Presentasi Medical Surveillance

on Mercury 4 Good

2. Group Task: Sampling Justification with Population interview

4 Good

3. Group Presentation: Justification on sampling on Medical Surveillance on Mercury

4 Good

4. Group Practice: Indoor Air Quality Assessment (questionnaire and measurement)

4 Good

5. Group Presentasi: Indoor Air Quality Assessment Result and Recommendation

5 Excellent

Interpretasi score:

1 = sangat kurang2 = kurang3 = cukup4 = baik5 = baik sekali

Laporan Praktikum ALS Page 4

Page 5: Laporan Praktikum ALS Final

JADWAL KEGIATAN WORKSHOP

Laporan Praktikum ALS Page 5

Page 6: Laporan Praktikum ALS Final

MEDICAL SURVEILANS KADAR MERKURI PADA PEKERJA LABORATORIUM ALS TECHNICHEM

A. PENDAHULUAN

Merkuri umumnya digunakan dalam industri minyak dan gas, laboratorium, tembaga, pertambangan, dan setiap perusahaan dengan penggunaan belerang.

Beberapa nilai referensi:

OSHA: o Merkuri organik: 0.1mg/m3

o Uap logam merkuri: 0,05 mg/m3 selama 8 jam kerja shift atau 40 jam / minggu

NIOSH: o Uap logam merkuri: 0,05 mg/m3 selama 10 jam shift kerja

ACGIH:o Nilai ambang batas (TLV) uap merkuri sebesar 0,025 mg/m3 sebagai TWA untuk

hari kerja normal selama 8-jam dan masa kerja 40-jam / minggu

B. TUJUAN SURVEILLANCE Untuk mengkonfirmasi dan mengevaluasi pemantauan biologis untuk pekerja

terpajan dengan merkuri Untuk melindungi pekerja dari penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh

pajanan merkuri Menjelaskan tindakan kontrol yang sesuai untuk mengurangi risiko dan mencegah

sakitnya pekerja karena pajanan merkuri.

C. ANALISA LINGKUNGAN KERJA

Berikut ini akan dilakukan pemantauan pada beberapa pekerja yang diduga terpajan merkuri pada sebuah laboratorium yang mampu menganalisa kadar merkuri, yaitu ALS Technichem Malaysia di kota Shah Alam, Malaysia. Lingkungan kerja terdiri dari 3 lantai, yaitu lantai dasar, lantai satu, dan lantai dua. Sekilas mengenai keadaan lingkungan kerja seperti dijelaskan berikut ini:

1. Lantai Dasar: laboratorium utama – lab umum Tempat untuk proses penerimaan sampel untuk air, sampel udara, makanan,

air seni dan darah Ruang laboratorium kecil yang merupakan pemrosesan utama Jumlah staf: 6 - 8 orang merupakan staf permanen dan peserta pelatihan

keluar masuk dari laboratorium ini.

2. Lantai Satu

Laporan Praktikum ALS Page 6

Page 7: Laporan Praktikum ALS Final

Semua instrumen ilmiah untuk menjalankan analisis laboratorium 20 analis kimia dengan instrumen yang berbeda untuk tugas tertentu 3 analis kimia dengan 3 instrumen yang masing-masing diletakkan

berdampingan untuk analisis merkuri dengan masing-masing analis yang bertanggung jawab khusus untuk setiap instrumen.

Tidak ada partisi antara instrumen penganalisa merkuri dengan instrumen lainnya.

3. Lantai Dua Staff administrasi (pemasaran, bagian HRD) Tugas: hanya sebatas administrasi, mereka tidak bekerja di ruangan

laboratorium.

D. HASIL IDENTIFIKASI HAZARD

Identifikasi hazard untuk pajanan merkuri di Lantai Dasar dan Lantai Satu adalah sebagai berikut:

APD yang digunakan:o Sarung tangan

o Goggle (?)

o Face mask (?)

o Jas lab

Tidak ada data tentang:o Pengukuran pajanan

o Jam kerja

o Rotasi kerja para analis kimia

o Masa kerja

o Lamanya pajanan

E. METODE Total sampel yang diambil adalah sebanyak 7 orang, dilakukan seleksi acak dari

populasi pekerja yang jelas:o Semua analis kimia yang khusus menangani merkuri sebanyak 3 orang

o 2 orang analis kimia lainnya yang berada di lantai 1

o 2 orang di unit penerima

Kuesioner:o Anamnesa okupasi (pajanan merkuri, masa kerja, jam kerja, lama pemaparan,

bahaya kontak, APD).o Masalah Kesehatan (masalah kulit, penggunaan amalgam, infeksi gusi)

o Pajanan lain terhadap merkuri (khususnya kaum wanita: penggunaan kosmetik

yang diduga mengandung merkuri)

Laporan Praktikum ALS Page 7

Page 8: Laporan Praktikum ALS Final

o Diet

o Faktor perancu (alkohol, merokok, malaria, penanganan bensin, dll.)

Urine Sampling:o Merupakan monitoring biologis terbaik untuk uap merkuri anorganik yang

terhirup oleh pekerja.o Pengumpulan urin dilakukan secara acak dengan konversi kreatinin urin per gram

- 50 mlo Rekomendasi:sampel urin pre shift atau sampel urin 24 jam.

Chain of Custody dilakukan secara internal, dan pendinginan sampel kemungkinan tidak diperlukan karena tes akan dilakukan segera mungkin setelah sampel dikumpulkan.

Instrumen analisis merkuri dalam urin menggunakan alat CVAAS (Cold Vapor Atom Absorption Spectrometer)

F. INTERPRETASI HASIL Bila hasilnya diinterpretasikan, nilai urin harus dinyatakan dalam gram kreatinin Hasil analisis merkuri dinyatakan dalam µg / gram kreatinin ACGIH 2003 – BEI tentang merkuri dalam urin disebutkan bahwa pekerja dengan

jumlah pajanan tidak melebihi dari 5 µg / gr kreatinin:o Jika hasilnya melebihi 20 µg / gr kreatinin harus dilaporkan

o Jika hasilnya melebihi 35 µg / gr kreatinin, maka harus:

Dilakukan investigasi lebih lanjut Pekerja yang bersangkungan harus ditempatkan pada pekerjaan yang tidak

terkena pajanan merkuri sampai investigasi selesai dilakukan dan tingkat kadar merkuri terkoreksi.

Laporan Praktikum ALS Page 8

Page 9: Laporan Praktikum ALS Final

Pekerja yang bersangkutan dapat kembali ke pekerjaan semula jika kadar merkuri dalam urin di bawah BEI.

G. REKOMENDASI

Kontrol teknik:o Process enclosure

Dilakukan isolasi terhadap alat pengukur merkuri. Hal ini telah dilakukan di laboratorium, namun partisi tetap direkomendasikan agar membatasi paparan terhadap pekerja di sekelilingnya

o Local exhaust ventilation

Exhaust telah dipasang pada salah satu alat.

Kontrol administrasi: Rotasi kerja di antara para analis kimia terhadap pajanan bahan-bahan kimia lainnya.

Penggunaan APD yang tepat terhadap pajanan merkuri di laboratorium (tergantung pada konsentrasi - respirator dengan cartridge untuk kadar merkuri lingkungan melebihi 0,5 mg/m3 full face piece chemical cartridge bilamana kadar merkuri di atas 1,25 mg/m3, dan lain sebagainya)

Perlunya dilakukan pengukuran pajanan merkuri secara seksama dengan pengambilan sampel aktif maupun pasif sesuai dengan NIOSH Manual of Analytical Methods.

Laporan Praktikum ALS Page 9

Page 10: Laporan Praktikum ALS Final

H. FLOW CHART & PEMBAGIAN TUGAS Alur kerja dari pelaksanaan medical surveillance sebagai berikut

Dari 7 anggota tim dilakukan pembagian tugas sebagai berikut:

- Pelaksanaan kuesioner : Mierna, Ade dan Tjetjep

- Pengumpulan sampel : David dan Mardiansya

- Escorter subjek pada pengambilan sampel: Markus

- Dokumentasi dan laporan: Dyah Purwaning

Laporan Praktikum ALS Page 10

Page 11: Laporan Praktikum ALS Final

I. KEPUSTAKAAN

OSHA: Occupational Safety and Health Guideline for Mercury Vapor

ACGIH [1994]. 1994-1995 Threshold limit values for chemical substances and physical agents and biological exposure indices. Cincinnati, OH: American Conference of Governmental Industrial Hygienists.

Toxicology Profile for mercury: ATSDR, US Department Health and Human Service

NIOSH: Mercury NMAM

WHO: Guidance for Identifying population at risk from mercury exposure, Aug 2008

mercemp.pdf

IdentifyingPopnatRiskExposuretoMercuryFinalAugust08.pdf

Laporan Praktikum ALS Page 11

Page 12: Laporan Praktikum ALS Final

LAPORAN PRAKTIKUM INDOOR AIR QUALITY

Hari/ tanggal pelaksanaan : Rabu, 30 Mei 2012

Jam : 12.00 – 12.30

Lokasi : Laboratorium ALS lantai 1 ( Ruang SVOC (Semi Volatile Organic Compound dan ruang VOC)

1. Latar belakang Polusi dalam ruangan menghasilkan gas dan partikel di udara yang dapat

menimbulkan masalah indoor air quality di perkantoran. Ventilasi yang tidak adekuat dapat meningkatkan kadar polutan dalam ruangan

karena tidak adanya udara luar yang masuk untuk membantu proses dilusi emisi dari lingkungan dalam ruangan dan juga polutan yang berada di dalam ruangan tidak dapat dikeluarkan.

Gejala dan tanda yang berhubungan dengan indoor air quality :

2. Tujuan Mengetahui indoor air quality di laboratorium ALS Memelihara indoor air quality sesuai dengan batas yang ditentukan Dapat mengidentifikasi bahaya potensial Dapat membrikan saran perbaikan indoor air quality Dapat memberikan informasi bagi penanggungjawab indoor air quality dalam

menjalankan pekerjaannya

Laporan Praktikum ALS Page 12

Page 13: Laporan Praktikum ALS Final

3. Standar dan GuidelineStandar dan guidelines yang digunakan bervariasi berdasarkan ilmu pengetahuan,

praktek lapangan dan konsensus. Batasan yang ditetapkan dalam guideline sebagian berdasarkan kenyamanan pekerja dan sebagian lainnya berdasarkan masalah kesehatan, juga terdapat perbedaan antara standar yang digunakan untuk industri, perkantoran, dan rumah tangga. Kadar indoor air quality diukur berdasarkan 11 kontaminan.

Berikut tabel parameter yang digunakan dalam pengukuran indoor air quality dari berbagai sumber:

Laporan Praktikum ALS Page 13

Page 14: Laporan Praktikum ALS Final

Berikut nilai yang diperkenankan untuk perkantoran dan tempat umum :

4. Rencana Kerja Penilaian Indoor Air Quality Sumber Daya Manusia : 7 orang.

Team leader: Tjetjep Sutisnao Wawancara kondisi pekerja: Dyah, Mierna

o Wawancara kondisi lingkungan kerja : David, Markus

o Gambar denah : Mardiansyah

o Dokumentasi: Ade

o Pengukuran : Ade, Tjetjep

o Pengolahan data : Ade, Tjetjep, Dyah, Mierna, Mardiansyah, Markus, David

Metode :o Walktrough survey

o Wawancara dengan menggunakan panduan kuesioner dari ..............

o Pengukuran langsung (Direct measurement)

Peralatan yang digunakan: Gray Wolf IQ – 401

Laporan Praktikum ALS Page 14

Page 15: Laporan Praktikum ALS Final

Alur kerja :

Menentukan lokasi sampling :o Terdistribusi di setiap zona MVAC

o Meliputi area yang menimbulkan keluhan

o Meliputi area dimana terdapat pekerja yang paling banyak dan paling sedikit

o Setidaknya pada jarak 0,5 m dari jendela, partisi, dinding, dan permukaan

vertikal lain seperti filing cabineto Tidak berada didepan alat yang menghasilkan angin, kipas angin, alat yang

menimbulkan induksi, pemanas, atau udara hasil pernapasan dari operatoro Tidak terkena cahaya mataari langsung karena akan merusak alat

o Tidak diletakkan pada daerah lalu lalang orang

o Setidaknya pada jarak 1 meter dari mesin fotokopi, printer, asap rokok

o Tidak pada jarak 3 meter dari elevator jika sampling dilakukan di lobby

Laporan Praktikum ALS Page 15

Page 16: Laporan Praktikum ALS Final

o Tidak pada jarak 2 meter dari pintu

o Tidak terhalang atau terpengaruh dengan hasil pernapasan pekerja

o Dilakukan pada kondisi normal atau emergensi

o Tidak dilakukan pada titik pertemuan di stasiun transportasi umum

Menentukan titik pengukuran :o Merupakan tempat kerja dan tempat aktivitas utama

o Seminimal mungkin terganggu oleh aktivitas yang lain

o Banyaknya titik pengukuran dapat ditentukan dengan mengacu pada tabel

berikut:

5. Pengukuran Indoor Air Quality Pengukuran dilakukan setelah assessment terhadap kondisi kesehatan pekerja dan

kondisi lingkungan kerja serta penentuan titik pengukuran Alat : Gray Wolf IQ – 401, kalibrasi tgl 17-12-2008 valid hingga 17-12-2010, yang

terdiri dari :a. Probe dengan sensor yang dapat mendeteksi

Temperature Relative humidity Carbon Monoxide Carbon Dioxide Absolute Humidity Wet Bulb Temperature Humidity Ratio Specific Humidity

b. Pocket PC with windows mobile operation system yang telah diinstal dengan software WolfSense (GrayWolf Software)

c. Personal Computer dengan Windows 7 untuk mentransfer dan mencetak data hasil pengukuran dari Pocket PC.

Prosedur pengukuran :1) Sambungkan kabel probe dengan pocket PC2) Letakkan probe setinggi 1,1, meter dari permukaan lantai (sesuaikan dengan posisi

kerja) pada posisi statis 3) Nyalakan pocket PC

Laporan Praktikum ALS Page 16

Page 17: Laporan Praktikum ALS Final

4) Buka program Wolf Sense5) Pilih menu New Site dan tuliskan nama lokasi pengukuran, lalu simpan6) Tentukan interval pengukuran dan lama pengukuran pada menu log (pada

pengukuran ini ditentukan pembacaan setiap interval 10 detik selama 2 menit)7) Pilih menu Start Log8) Tunggu hingga 2 menit lalu stop logging, alat akan menyimpan hasil pengukuran9) Ulangi urutan pemeriksaan pada setiap titik yang telah ditentukan10) Baca hasil11) Lakukan pengukuran di beberapa titik sesuai dengan standar pengukuran Indoor

Air Quality menurut NIOSH/Singapore’s GUIDELINES FOR GOOD INDOOR AIR QUALITY IN OFFICE PREMISES

6. Denah lokasi Denah lantai 1

Laporan Praktikum ALS Page 17

Page 18: Laporan Praktikum ALS Final

Denah ruang SVOC

Gambar ruang SVOC

Laporan Praktikum ALS Page 18

Page 19: Laporan Praktikum ALS Final

Denah ruang VOC

Gambar ruang VOC

7. Hasil pengukurana. Ditentukan 6 titik pengukuran untuk kedua ruangan (masing-masing 3 titik untuk satu

ruangan dengan tanda merah pada gambar denah ruangan)b. Hasil wawancara kondisi kesehatan pekerja pada 3 orang pekerja secara acak dari total

6 orang pekerja pada 2 ruangan (lampiran 1). Ditemukan satu orang dengan gangguan kesehatan

c. Hasil wawancara kondisi lingkungan kerja terlampir dilakukan pada kedua ruangan (lampiran 2)

d. Hasil pengukuran ditulis secara manual dikarenakan alat tidak dapat diinstal di PC, sehingga tidak diperoleh grafik pengukuran

Laporan Praktikum ALS Page 19

Page 20: Laporan Praktikum ALS Final

8. Analisis Ruang SVOC dan VOC memerlukan suhu ruangan dibawah 200 C untuk mencegah

kerusakan alat Secara teori suhu ruangan dibawah 200 C baik untuk mencegah kerusakan alat namun

tidak nyaman untuk kesehatan para pekerja, hal ini ditunjukkan dengan adanya seorang pekerja yang mengalami gangguan kesehatan dan riwayat alergi dan pekerja lain memerlukan baju hangat dalam menjalankan pekerjaannya

Suhu ruangan tercatat di atas 200 C yang merupakan suhu nyaman bagi para pekerja, namun tidak aman bagi alat

Hasil pengukuran CO2 diperoleh nilai diatas ambang batas, kemungkinan karena pada saat dilakukan pengkuran terdapat tambahan personel dalam laboratorium, yaitu surveyor

9. RekomendasiA. Praktek yang sudah baik

1. Pencahayaan sudah cukup baik dengan tersedianya jumlah lampu yang memadai2. Kebersihan ruangan yang terjaga dengan adanya pekerja kebersihan yang

membersihkan secara rutin ruangan kerja menggunakan sapu dan lap pel. Tidak tampak jamur atau debu yang banyak di dinding atau meja kerja.

B. Hal-hal yang perlu dilakukan atau diperbaiki1. Lakukan pembersihan dan perawatan berkala terhadap AC2. Menjaga pencahayaan yang memenuhi syarat3. Menjaga suhu ruangan yang sesuai dengan kondisi alat dengan konsekuensi para

pekerja membutuhkan baju hangat selama bekerja4. Memasang termometer ruanagn untuk mengetahui suhu ruangan yng

sesungguhnya

Laporan Praktikum ALS Page 20

Page 21: Laporan Praktikum ALS Final

5. Melakukan pengukuran indoor air quality sesuai dengan guideline untuk mengetahui kondisi suhu ruangan dan CO2 yang sebenarnya

DAFTAR PUSTAKA

1. Occupational Safety and Health Administrations (OSHA), “Regulations (Standards – 29 CFR): Table Z-I Limits for Air Contaminants

2. American Confernce and Governmental Industrial Hygienist (ACGIH). (2011) TLVs and BEIs

3. WHO (2000). Air Quality Guidelines for Europe (2nd Edn)

4. Indoor Air Quality Standard and Procedures: Penn State, Environment and Health department

5. National Research Council Canada. Indoor Air Quality Guidelines and Standards

Laporan Praktikum ALS Page 21

Page 22: Laporan Praktikum ALS Final

Lampiran 1. Hasil isian penilaian pemilihan sampel pada medical surveillance merkuri

Justification of sampling of Mercury Exposure of ALS Laboratory Staff from the interviewNo Name Work

periodWork location

Job description Mercury exposure

Eligibility

1. Mr. Fong 1 year 1st floor Supervisor/Team Leader- Senior project chemist for all equipment- Mercury instrument analyst- Taking sample- Administrative

He was dedicated to mercury instrument (CVAAS) 1 year agoLast 2 weeks he took sampling of surface particle in offshore with potential high exposure of mercuryComplete PPE

Significant Yes

2. Mr. Zamri 7 years 1st floor Meter analyzer – ICPMS8 hours work with daily exposure of mercuryEat fish regularlyHe has amalgam in his dental fillingPPE: lab coat, mask (-), gloves (+), goggle (+)

Significant Yes

3. Ms. Setya, F

11 months

Running ICPOES, in metal analysis but not mercuryHer instrument is in front of her work placeCosmetic use -, smoking (-), alcohol (-)Complete PPE

Low No

4. Mr. Azizan, M

3 months 1st floor Wet chemistryWater testing with chemical O2 deman parameter involving mercury, sulphuric acid and silverFill the sample, perform the test, adding mercuri and sulphuric acid, dealing with digesting machineComplete PPE with respiratory mask

Significant Yes

5. Mr. Nasrul 5 months Gr floor Check the water acidityAssisting BODSmoking (+)

Low No

Laporan Praktikum ALS Page 22

Page 23: Laporan Praktikum ALS Final

PPE: complete with surgical mask6. Mr. M .

Effendi6 months Gr floor Digester machine for metal. Some mercury exposue.

Purifying and check the mercury level in water, soil and foodSmoking (+), seldom of seafood consumption Complete PPE with surgical mask

Moderate No

7. Mr. Thas 3 years 1st floor Metal instrument section1 year in metal digestion includes to check mercury in food1 year in research lab of bio ethanolLike to eat seafoodComplete PPE

Moderate Yes

8. Mr.Jesa 3,5 years 1st floor Reporting of the result1 year work in mercury instrumentationOccasionally still helping on mercury testingComplete PPE with respiratory cartridge

Moderate Yes

9. Mr. Rio 6 months Gr Floor Food and sample preparation for heavy metal examinationSometimes work with digesterComplete PPE

Moderate No

10. Mr. Ami 7 months Gr Floor Water sampling for mercury in the last 1 month Low No11. Mr. Chong 3 months Gr Floor Trainee

Filtering the water sampling and put the water in microwave for a daySometimes help her friend in poring the powder to the bottleComplete PPE

No No

12 Mr. Wong 8 months Gr Floor Heavy metal digestion process, take the sample in many form and put in polupropylene tubeMostly food and pharmaceutical sampling

Moderate No

13. Ms. Zakia 5 years 1st floor Determining the heavy metal in lead, arsenic, chromium, cadmium in low concentration

Low No

14. Rubini 1st Floor Dedicated Chemist for mercury analysis Significant Yes15. Nazeera, F 1st Floor Dedicated Chemist for mercury analysis Significant Yes

Laporan Praktikum ALS Page 23

Page 24: Laporan Praktikum ALS Final

Lampiran 2. Formulir Informed Consent pada pemeriksaan medical surveillance merkuri

Informed Consent

Of Urine Test for Mercury Medical Surveillance

No :Assesor :Name of client

:

Date :Time of taken

:

I hereby stated the urine taken is truly mine & supervised by the witness

Client’s signature Escorter signature

LabeledClosed & tight capNo leakage

Time of deliver : Time of receiving :Collector’s signature Lab analyst’s signature

Result:

Time of deliver : Time of receiving :courier’s signature doctor’s signature

Laporan Praktikum ALS Page 24

Page 25: Laporan Praktikum ALS Final

Lampiran 3. Hasil wawancara pekerja akan keluhan kesehatan pada penilaian Indoor Air Quality

Laporan Praktikum ALS Page 25

Page 26: Laporan Praktikum ALS Final

Hasil wawancara pekerja akan keluhan kesehatan (lanjutan)

Laporan Praktikum ALS Page 26

Page 27: Laporan Praktikum ALS Final

Lampiran 4. Hasil wawancara dan inspeksi lingkungan kerja pada penilaian Indoor Air Quality

Laporan Praktikum ALS Page 27

Page 28: Laporan Praktikum ALS Final

Lampiran 5. Salinan asli informed consent pada program medical surveillance merkuri

Laporan Praktikum ALS Page 28

Page 29: Laporan Praktikum ALS Final

Laporan Praktikum ALS Page 29

Page 30: Laporan Praktikum ALS Final

Laporan Praktikum ALS Page 30

Page 31: Laporan Praktikum ALS Final

Laporan Praktikum ALS Page 31

Page 32: Laporan Praktikum ALS Final

Laporan Praktikum ALS Page 32

Page 33: Laporan Praktikum ALS Final

Laporan Praktikum ALS Page 33

Page 34: Laporan Praktikum ALS Final

Laporan Praktikum ALS Page 34