laporan praktikum beureum panon

Upload: achmad-affan

Post on 15-Oct-2015

71 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

dwdd

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    1/56

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Brek atau mata merah (Puntius orphoides) adalah adalah sejenis ikan air tawar

    anggota suku Cyprinidae. Ikan ini menyebar luas di Indocina dan kepulauan Sunda. Nama-

    nama lainnya, di antaranya: maroca, marococa, wadonon (Btw.); brek, pekiseh, lunjar,

    wader (Jw); dan sisik milik, ampa (Sd.). Di Tasikmalaya, ikan ini juga dikenal dengan

    sebutan beureum panon (Sd.: mata merah).

    Ikan adalah organisme bertulang belakang (vertebrata), habitatnya perairan, umumnya

    bernapas dengan insang, bergerak dan menjaga keseimbangan tubuhnya dengan sirip-sirip,

    dan bersifat poikilotermal (suhu tubuhnya menyesuaikan dengan suhu lingkungannya).

    Ikan memiliki tingkat kematangan gonad, yaitu tahap tertentu perkembangan gonad

    sebelum dan sesudah ikan itu berpijah.Tingkat kematangan gonad ini dipengaruhi oleh

    ukuran dan umur dari ikan tersebut. Tingkat kematangan gonad mengalami perubahan,

    perubahan yang terjadi pada gonad, tingkat perkembangan ovarium, secara kuantitatif

    dapat dinyatakan dengan suatu Indeks Kematangan Gonad (IKG) yaitu suatu nilai dalam

    persen sebagai hasil perbandingan berat gonad dengan berat tubuh ikan dikalikan 100

    persen. (Effendie)

    Tingkat kematangan gonad akan mempengaruhi fekunditas ikan. Dimana fekunditas

    ini adalah jumlah telur yang sudah matang dan siap untuk di pijah. Ikan yang memiliki

    diameter besar maka fekunditasnya akan kecil dan sebaliknya. Fekunditas ini dipengaruhi

    oleh lingkungan, umur, dan makanan.Fekunditas dapat dihubungkan dengan fekunditas

    panjang dan berat.

    Makanan yang dimakan ikan dapat mempengaruhi fekunditas ikan.Ikan memilikivariasi makanan yang berbeda.Selain itu makanan dapat dikelompokan berdasarkan jenis

    makanannya.Ketersediaan makanan merupakan faktor yang menentukan dinamika

    populasi, pertumbuhan, reproduksi, serta kondisi ikan yangada di suatu perairan. (Moyle

    dan Cech, 2004)

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    2/56

    2

    1.2. Tujuan Praktikum

    Tujuan dari praktikum ini adalah :

    Mengetahui tingkat kematangan gonad

    Mengetahui persentase dari indeks kematangan gonad Mengetahui fekunditas dan diameter ikan Mengetahui mengenai food and feeding habits ikan

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    3/56

    3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Deskripsi Ikan Beureum Panon (Punti us orphoides)

    2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Beureum Panon (Punti us orphoides)

    Gambar 1. Beureum Panon (Puntius orphoides)

    (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Punti_orpho_120127-22820_tsm.JPG)

    Filum : Chordata

    Kelas : Actinopterygii

    Ordo : Cypriniformes

    Famili : Cyprinidae

    Genus :Puntius

    Spesies :Puntius orphoides

    Ikan yang bertubuh sedang, panjang total hingga 250 mm. Gurat sisi antara 31-34 buah. 5-

    5 sisik di antara awal sirip dorsal dengan gurat sisi. Batang ekor dikelilingi 16 sisik. Jari-jari

    keras (duri) yang terakhir pada sirip dorsal bergerigi 30, halus. Sirip ekor dengan tepi atas

    dan bawah berwarna hitam; bintik hitam pada batang ekor. Ikan muda dengan beberapa deret

    bintik gelap sepanjang barisan sisiknya.

    Tinggi tubuh 2 hingga hampir 3 kali berbanding panjang standar (tanpa sirip ekor).

    Panjang kepala 3,24 kali berbanding panjang standar. Mata 4-6 kali lebih pendek daripadapanjang kepala. Rumus sirip dorsal IV (jari-jari keras).8 (jari-jari lunak); sirip dubur III.5;

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    4/56

    4

    sirip dada I.14-16; dan sirip perut I.8. Sirip perut lebih pendek daripada sirip dada, tidak

    mencapai anus.

    2.1.2. Habitat dan Distribusi Ikan Beureum Panon (Puntius orphoides)

    Ikan ini hanya terdapat di sungai-sungai besar pedalaman yang berarus deras,

    berjeram dan berbatu-batu. Brek (Ikan Beureum Panon) menyukai perairan sungai besar yang

    bersih alami sebagai habitat utamanya. Jarang memasuki sungai-sungai kecil yang berdebit

    air minim. Hidup bergerombol dan tergolong ikan herbivora, karena makanan utamanya

    berupa lumut batu dan tanaman air lain.

    2.2 Rasio Panjang dan Berat Ikan

    Panjang tubuh sangat berhubungan dengan berat tubuh. Hubungan penjang dengan

    berat seperti hukum kubik, yaitu bahwa berat sebagai pangkat tiga dari panjangnya. Namun,

    hubungan yang terdapat pada ikan sebenarnya tidak demikian karena bentuk dan panjang

    ikan dan udang berbeda-beda. Rumus menentukan berat ikan:

    W= a.Lb, dengan W=berat ikan, L=panjang ikan, a&b=konstanta.

    Persamaan tersebut dapat digambarkan dalam bentuk linier dengan logaritma

    digunakan persamaan log W = log a + b log L. Yang harus ditentukan dari persamaan

    tersebut ialah harga a dan b, sedangkan harga W dan L diketahui. Teknik perhitungan

    panjang berat menurut Rousefell dan Everhart (1960) dan Lagler (1961) secara langsung

    adalah dengan membuat daftar tersusun dari harga L, log L, W, log W, log L x log W, dan

    (log L)2. Apabila N = jumlah ikan yang sedang dihitung, maka untuk mencari a:

    Untuk mencari b digunakan rumus:

    Kemudian harga log a dan b masukkan ke dalam rumus:

    Menurut Said (2007), analisis hubungan panjang berat dari suatu populasi ikan

    mempunyai beberapa kegunaan, yaitu memprediksi berat suatu jenis ikan dari panjang ikan

    yang berguna untuk mengetahui biomassa populasi ikan tersebut, parameter yang digunakan

    untuk memprediksi hubungan panjang berat suatu populasi ikan dapat dibandingkan denganpopulasi ikan di badan air yang lain, parameter pendugaan antara kelompok-kelompok ikan

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    5/56

    5

    untuk mengidentifikasi keadaan suatu populasi suatu jenis ikan berdasarkan ruang dan waktu.

    Analisis panjang-berat yang dihubungkan dengan data kelompok umur dapat digunakan

    untuk mengetahui komposisi stok, umur saat pertama memijah, siklus kehidupan, kematian

    pertumbuhan dan produksi.Selain itu juga untuk membedakan unit-unit taksonomi melihat

    perubahan pada ikan yaitu metamorfosis petumbuhan, dan memprediksi jumlah ikan yang

    didaratkan.

    2.3 Tingkat Kematangan Gonad (TKG)

    Kematangan gonad ikan pada umumnya adalah tahapan pada saat perkembangan

    gonad sebelum memijah. Selama proses reproduksi, sebagian energi dipakai untuk

    perkembangan gonad. Bobot ikan akan mecapai maksimum sesaat ikan akan memijah

    kemudian akan menurun dengan cepat selama proses pemijahan berlangsung sampai selesai.

    Menurut Effendie (2002), pertambahan bobot gonad ikanbetina pada saat stadium matang

    gonad dapat mencapai 1025 % dari bobot tubuh, dan pada ikan jantan 5-10 %. Lebih lanjut

    dikemukakan bahwa semakin bertambahnya tingkat kematangan gonad, telur yang ada dalam

    gonad akan semakin besar. Pendapat ini diperkuat oleh Kuo et al (1979) bahwa kematangan

    gonad ikan dicirikan dengan perkembangan diameter rata-rata telur dan pola distribusi ukuran

    telurnya.

    Pengamatan kematangan gonad dilakukan dengan dua cara, yaitu histologi dan

    morfologi. Pengamatan histologi dilakukan di laboratorium dan akan diketahui anatomi

    perkembangan gonad dengan lebih jelas dan mendetail. Sedangkan pengamatan morfologi

    dapat dilakukan di laboratorium maupun lapangan. Hasil pengamatan secara morfologi tidak

    akan sedetail cara histologi namun lebih banyak dilakukan para peneliti. Dasar yang dipakai

    untuk menentukan TKG dengan cara morfologi adalah bentuk, panjang, berat, warna, dan

    perkembangan isi gonad yang dapat dilihat.

    Tingkat kematangan gonad menurut Kesteven (Bagenal dan Braum, 1968) yaitu:

    1. Dara: organ seksual sangat kecil berdekatan dibawah tulang punggung, transparan,tidak berwarna sampai abu-abu, telur tidak terlihat dengan mata biasa.

    2. Dara berkembang: testes dan ovarium jernih, abu-abu merah, panjangnya setengahatau lebih sedikit dari panjang rongga bawah, telur satu persati dapat dilihat dengan

    kaca pembesar.

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    6/56

    6

    3. Perkembangan I: testes dan ovarium bentuk bulat telur, warna kemerah-merahandengan pembuluh kapiler, mengisi kira-kira setengah ruang ke bagian bawah, telur

    dapat terlihat seperti serbuk putih.

    4. Perkembangan II: testes warna putih kemerahan, tidak ada sperma kalau perutditekan, ovarium warna oranye kemerahan, telur dapat dibedakan, bentuk bulat telur,

    ovarium mengisi dua per tiga ruang bawah.

    5. Bunting: organ seksual mengisi ruang bawah, testes putih, keluar sperma apabiladitekan di bagian perut, telur bulat, beberapa jernih dan masak.

    6. Mijah: telur dan sperma keluar dengan sedikit tekanan ke perut, kebanyakan telurberwarna jernih dengan beberapa berbentuk bulat telur tinggal di dalam ovarium.

    7. Mijah/Salin: gonad belum kosong sama sekali, tidak ada telur yang bulat telur.8. Salin: testes dan ovarium kosong dan berwarna merah, beberapa telur sedang ada

    dalam keadaan dihisap kembali.

    9. Pulih Salin: testes dan ovarium jernih, abu-abu sampai merah.2.4 Indeks Kematangan Gonad (IKG)

    Pendugaan ukuran pertama kali matang gonad merupakan salah satu cara untuk

    mengetahui perkembangan populasi dalam suatu perairan, seperti bilamana ikan akan

    memijah, baru memijah atau sudah selesai memijah. Berkurangnya populasi ikan di masamendatang dapat terjadi karena ikan yang tertangkap adalah ikan yang akan memijah atau

    ikan belum pernah memijah, sehingga sebagai tindakan pencegahan diperlukan penggunaan

    alat tangkap yang selektif (Najamudin, 2004).

    Secara garis besar, perkembangan gonad ikan dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu

    tahap pertumbuhan gonad ikan sampai ikan menjadi dewasa kelamin dan selanjutnya adalah

    pematangan gamet.Tahap pertama berlangsung mulai ikan menetas hingga mencapai dewasa

    kelamin, dan tahap kedua dimulai setelah ikan mencapai dewasa, dan terus berkembang

    selama fungsi reproduksi masih tetap berjalan normal (Furuita, 2002).

    Perkembangan gonad yang semakin matang merupakan bagian dari reproduksi ikan

    sebelum terjadi pemijahan.Selama itu sebagian besar hasil metabolisme tertuju kepada

    perkembangan gonad. Peningkatan bobot ovarium dan testis juga bergantung kepada

    ketersediaan pakan, karena bahan baku dalam proses pematangan gonad terdiri atas

    karbohidrat, lemak dan protein. Reproduksi sendiri dimulai sejak terjadinya perkembangan

    gonad untuk siap memproduksi sel telur/sperma hingga hadirnya individu baru. Adapun

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    7/56

    7

    prosesnya meliputi pematangan gonad, pematangan gamet, perkawinan dan pemijahan,

    pembuahan dan awal perkembangan, serta penetasan (Fujaya, 2002)

    Untuk mengetahui perubahan yang terjadi dalam gonad secara kuantitatif, dapat

    dinyatakan dengan suatu indeks yang dinamakan Indeks Kematangan Gonad (IKG), yaitu

    suatu nilai dalam persen sebagai hasil perbandingan berat gonad dengan berat tubuh ikan

    termasuk gonad dikalikan 100%.

    Dimana:

    IKG = Indeks Kematangan Gonad

    Bg = Berat Gonad (gram)

    Bt = Berat Tubuh (gram)

    Selain indeks kematangan gonad seperti termaksud di atas ternyata Batts (1972)

    mengemukakan indek lain yang dinamakan Gonad Indeks (GI) yaitu perbandingan antara

    berat gonad dengan panjang ikan, yang rumusnya:

    Dimana:

    GI = Gonad Indeks

    W = Berat gonad segar dalam gram

    L = panjang ikan dalam mm.

    Harga 108merupakan suatu faktor agar nilai GI mendekati harga satu. Apabila tidak

    dikalikan dengan faktor tersebut akan didapatkan suatu nilai yang sangat kecil (beberapa

    angka di belakang koma) sehingga apabila nilai tersebut dipakai untuk membandingkan

    dengan nilai lainnya tidak sepeka dengan menggunakan faktor 108tadi.

    2.5 Fekunditas

    Menurut Nikolsky (1967) dalam Pulungan (2010), jumlah telur yang terdapat dalam

    ovarium ikan dinamakan fekunditas individu. Dalam hal ini ia memperhitungkan telur yang

    ukurannya berlain-lainan. Oleh karena itu dalam memperhitungkannya harus diikutsertakan

    semua ukuran telur dan masing-masing harus mendapatkan kesempatan yang sama. Bila ada

    telur yang jelas kelihatan ukurannya berlainan dalam daerah yang berlainan dengan perlakuan

    yang sama harus dihitung terpisah. Nikolsky selanjutnya menyatakan bahwa fekunditas

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    8/56

    8

    individu adalah jumlah telur dari generasi tahun itu yang akan dikeluarkan tahun itu pula.

    Dalam ovari biasanya ada dua macam ukuran telur, yang besar dan yang kecil. Telur yang

    besar akan dikeluarkan pada tahun itu dan yang kecil akan dikeluarkan pada tahun

    berikutnya. Namun apabila kondisi baik, telur yang kecilpun akan dikeluarkan menyusul telur

    yang besar. Sehubungan dengan hal ini maka perlu menentukan fekunditas ikan apabila ovari

    ikan itu sedang dalam tahap kematangan yang ke-iv(menrut Nikolsky 1969) dan yang paling

    baik sesaat sebelum terjadi pemijahan. Fekunditas individu akan sukar diterapkan untuk ikan-

    ikan yang mengadakan pemijahan beberapa kali dalam satu tahun, karena mengandung telur

    dari berbagai tingkat dan akan lebih sulit lagi menentukan telur yang benar-benar akan

    dikeluarkan pada tahun yang akan datang. Jadi fekunditas individu ini baik diterapkan pada

    ikan-ikan yang mengadakan pemijahan tahunan atau satu tahun sekali.

    2.6 Kebiasaan Makan

    Suatu spesies ikan di alam memiliki hubungan yang sangat erat dengan keberadaan

    makanannya. Ketersediaan makanan merupakan faktor yang menentukan dinamika populasi,

    pertumbuhan, reproduksi, serta kondisi ikan yangada di suatu perairan.Beberapa faktor

    makanan yang berhubungan dengan populasi tersebut yaitu jumlah dan kualitas makanan

    yang tersedia, akses terhadapmakanan, dan lama masa pengambilan makanan oleh ikan

    dalam populasi tersebut. Adanya makanan di perairan selain terpengaruh oleh kondisi biotic

    seperti di atas ditentukan pula oleh kondisi lingkungan seperti suhu, cahaya, ruang an luas

    permukaan. Jenis-jenis makanan yang dimakan suatu spesies ikan biasanya tergantung pada

    kesukaan terhadap jenis makanan tertentu, ukuran dan umur ikan, musim serta habitat

    hidupnya. Kebiasaan makan ikan meliputi jenis,kuantitas dan kualitas makanan yang

    dimakan oleh ikan (Lagler,1972).

    Berdasarkan kebiasaan makanannya, ikan dapat digolongkan dalam jenis herbivora,

    karnivora, ataupun omnivora. Ikan herbivora adalah ikan pemakan tumbuh-tumbuhan,

    misalnya ikan lele, ikan karnivora adalah ikan pemakan daging misalnya ikan kakap merah.

    Berdasarkan jumlah variasi makanan, ikan dapat dibagi menjadi: eurofagikyaitu ikan

    pemakan bermacam-macam makanan, stenofagik yaitu ikan pemakanmakanan yang

    macamnya sedikit atau sempit, dan monofagik yaitu ikan yangmakanannya terdiri dari satu

    macam saja (Moyle dan Cech, 2004).

    Berdasarkanjenis makanannya, ikan dapat dikelompokkan menjadi:

    a. Ikan Herbivora

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    9/56

    9

    Ikan herbivora adalah ikan pemakan tumbuh-tumbuhan yang berbentuk mikroorganisme

    seperti phytoplankton.

    b. Ikan KarnivoraIkan karnivora adalah ikan pemakan daging yang terdiri dari dua jenis, yaitu karnivora

    biasa dan predator.Karnivora biasa adalah ikan pemakan hewa-hewan kecil seperti

    zooplankton atau sisa dari hewan yang mati. Sedangkan ikan predator adalah jenis ikan

    pemakan hewan yang masih hidup. Ikan jenis ini bersifat buas sehingga tidak bisa

    dicampurkan dengan ikan budidaya lain.

    c. Ikan OmnivoraIkan omnivora adalah ikan yang mengkonsumsi makanan nabati dan hewani. Contoh

    ikan omnivora adalah ikan mujair dan ikan komet.

    d. Ikan PlanktonophaaghIkan ini tergolong pemakan plankton, baik zooplankton maupun phytoplankton. Ikan

    planktonophaagh mempunyai alat penyaring di insang yang berfungsi untuk menyaring

    plankton yang masuk bersama dengan air ketika terjadi pernapasan

    Beberapa garis besar gross morfologi usus macam-macam ikan yang berbeda

    kebiasaan makanannya

    1. Ikan herbivore tidak mempunyai gigi dan mempunyai tapis insang yang lembut dapatmenyaring phytoplankton dari air. Ikan ini tidak mempunyai lambung yang benar yaiut

    bagian usus yang mempunyai jaringan otot kuat, mengekresikan asam, mudah

    mengembang, terdapat di bagian muka alat pencern makanannya). Ususnya panjang

    berliku-liku, dindingnya tipis.

    2. Ikan karnivore mempunyai gigi untuk menyergap, menahan dan merobek mangsa danjari-jari tapis ingsangnya menyesuaikan untuk penahan, memegang, memarut dan

    mengilas mangsa. Punya lambung benar, palsu dan usus pendek, tebal dan elastis.

    3. Ikan omnivore mempunyai system pencernaan antara bentuk herbivore dan karnivorPengelompokan ikan berdasarkan kepada macam makanannya telah dikenal yaitu

    sebagai ikan pemakan plankton, pemakan tanaman, pemakan detritus, pemakan insecta,

    pemakan bangkai,ikan buas dan ikan pemakan campuran. Namun banyak ikan yang

    mempunyai daya untuk menyesuaikan diridengan keadaan lingkunganya dalam rangka untuk

    mempertahankan hidupnya.

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    10/56

    10

    BAB III

    METODOLOGI

    3.1. Waktu dan Tempat

    Hari : Selasa

    Tanggal : 7 April 2014

    Jam : 14.3017.00 WIB

    Tempat : Labolatorium Akuakultur FPIK UNPAD

    3.2. Alat Dan Bahan

    Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

    3.2.1 Alat

    1. Cawan Petri2. Cover glass3. Pinset4. Penggaris5. Pisau6. Penusuk7. Mikroskop8. Timbangan3.2.2. Bahan

    1. Satu buah ikan Panon Beureum

    3.3. Prosedur Kerja

    1. Ambil ikan lalu timbang beratnya, catat.2. Ukur total length (TL), FL dan SL ikan tersebut, catat.3. Ikan kembung yang sudah mati lemas dipotong melingkar disisi perut sehingga

    rongga yang ada didalam perut dapat terlihat dengan mata telanjang

    4. Ambil gonad dari rongga perut ikan5. Timbang gonad dan catat

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    11/56

    11

    6. Amati gonad. Gonad tersebut memasuki fase apa dalam tingkat kematangangonad

    7. Hitung Indeks Kematangan Gonad (IKG)8. Hitung fekunditas dan ukur diameter telur apabila ikan tersebut betina9. Ambil usus ikan kemudian ukur panjangnya10. Keluarkan isi yang ada di usus ikan dengan cara menekan usus tersebut11. Amati isi usus ikan di mikroskop12. Catat pakan yang terkandung dalam usus tersebut

    Cara Perhitungan Pada Pelaporan

    1. Mengitung persentase jenis kelamin spesies dalam populasi2. Menghitung persentase TKG jantan dan betina populasi yang diamati3. Menghitung IKG minimum dan maksimum baik jantan maupun betina pada populasi

    yang diamati

    4. Menghitung fekunditas dari populasi yang diamati5. Mengukur rata-rata diameter Telur ikan populasi.6. Menentukan korelasi antara panjang dan berat ikan dengan menggunakan rumus:

    222

    loglog

    loglogloglogloglog

    LLN

    WLLLWa

    L

    aNWb

    log

    logloglog

    Jika b 3 maka pertumbuhan allometrik, sedangkan jika b = 3 maka

    pertumbuhannya isometrik.

    7. Menentukan pakan yang paling disukai ikan kembung berdasarkan trofik level.

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    12/56

    12

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1. Hasil

    4.1.1 Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Ratio Kelamin Kelompok

    Kelompok : 12

    Hari/Tanggal : Selasa/ 8 April 2014

    Spesies ikan : Beureum panon

    Asal ikan :

    Tabel 1. Data Kelompok 12 Pertumbuhan dan Rasio Kelamin

    Nama Praktikan

    Pertumbuhan Kelamin

    Panjang (mm)Berat

    (gr)Jantan Betina

    TL SL FL

    Achmad Affan

    Akhmad Hafiz

    Esa Khoirinnisa

    200 170 185 150 -

    4.1.2 Hasil Pengamatan Reproduksi Kelompok

    Tabel 2. Data Reproduksi Kelompok 12

    TKG

    BG

    (gr)

    IKG

    (%)

    Bh

    (gr)

    HSI

    (%)

    Fekunditas

    DiameterTelur

    (m)

    Letak Inti

    Dorman

    Tengah

    (butir)

    Menuju

    Kutub

    (butir)

    Melebur

    (butir)

    P. I 1.29 0.86 0.40 0.27 1708 30 - - -

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    13/56

    13

    4.1.3 Hasil Pengamatan Food and Feeding Habits Kelompok

    Tabel 3. Data Food and Feeding Habits Kelompok 12

    Jenis PakanKel.

    PemakanFito Zoo Bentos Bag.hewan

    Bagiantumb.

    Dentritus Ikan

    - - - - Omnivora

    4.1.4 Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Ratio Kelamin Angkatan

    Tabel 4. Data Kelompok Pertumbuhan dan Rasio Kelamin Angkatan

    Kelompok NamaPraktikan

    Pertumbuhan Jenis Kelamin Rasio Kelamin

    Panjang (mm)Bobot

    (gr)Jantan Betina Jantan Betina

    TL SL FL

    1 A

    Efran A

    Farica M

    Nadia P

    190 155 170 99 -

    2 A

    Anita N

    Namira A

    Sundoro

    180 155 165 106 -

    3 A

    Deny P

    Stephanie

    Thaha Y

    215 175 198 169 -

    4 AAfrah H

    Birta B

    183 154 165 92 -

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    14/56

    14

    Wildan N

    5 A

    Kenny P

    Neni S

    Waskita A

    210 170 190 144 -

    6 A

    Dian Fitri

    Ganda M

    M. Nofhan

    195 165 185 141 -

    7 A

    Akbar R

    Heru S

    Lidya P

    215 180 195 156 -

    8 A

    Indrie R

    Kiki H

    Rian F

    185 150 175 125 -

    9 A

    Azka I

    Elvira A

    Firdha O

    185 145 160 124 -

    10 A

    Heru P

    Siti A

    Tiasa F

    220 173 181 155 -

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    15/56

    15

    11 A

    Andrian A

    Aninda N

    M. Taufik N

    192 165 172 136 -

    12 A

    Achmad A

    Akhmad H

    Esa K

    200 170 185 150 -

    13 A

    Dwi W

    Irfan A

    Maki Z

    230 163 185 128 -

    14 A

    Alfi R

    Cita S

    Rifai D

    205 170 180 144 -

    15 A

    M. Surya

    Nur Aulia

    180 150 170 99 -

    16 A

    Inda A

    Revqy P

    Satria R

    190 160 170 136 -

    17 A

    Krishna L

    M. Ghifari

    180 150 165 87 -

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    16/56

    16

    Respandu Z

    18 A

    Andi A

    Katisya A

    M. Rizki M

    195 160 180 119 -

    19 A

    Farhan R

    Mutiara I

    Rena W

    190 155 165 113.16 -

    20 A

    Ahmad T

    Gmelina A

    M. Asyari

    185 155 170 112.19 -

    21 A

    Bagus H

    Ihsan F

    Shelvi M

    205 165 185 143.33 -

    22 A

    Dzinnuri K

    Semita S

    Sugih B

    180 150 165 105.92 -

    23 A

    Andri S

    Irma F

    M. Rizqi H

    200 170 180 139.17 -

    24 AErra Dian

    170 115 150 99.44 -

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    17/56

    17

    Luthfy W

    M. Numan A

    25 A

    Firmansyah

    Putri W

    Taufiq R

    190 160 180 112 -

    26 A

    Ahmad R

    Ika R

    Novel F

    160 140 150 94.75 -

    27 A

    Annisa D

    Azlhimsyah

    200 170 190 145.12 -

    1 B

    Adinda K

    Gagas W

    Raymond S

    210 170 190 120 -

    2 B

    Ira Sri

    N. M.Ridwan

    Ondi K

    180 170 130 137 -

    3 B

    Alvin T

    Tria M

    185 130 120 113 -

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    18/56

    18

    Ulfah N

    4 B

    Attindriya

    Gilang K

    Maulana A

    210 175 132 147 -

    5 B

    Kokoh T

    Nizha N

    Sofan S

    215 190 140 142 -

    6 B

    Adi Bagus

    Alfina A

    Denny A

    195 169 133 143 -

    7 B

    Axseel F

    Lies A

    Yuni A

    215 180 145 174 -

    8 B

    Fahmi A

    Hanan H

    Ramdhani C

    195 161 145 142 -

    9 B

    Aghnia N

    M. Luki

    Yuniar P

    215 180 - 174 -

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    19/56

    19

    10 B

    Asep I

    Irenne A

    Robby W

    206 170 190 155 -

    11 B

    Kania M

    Iman B

    Reno Dwi

    200 160 180 128 -

    12 B

    Laily H

    Lathofah M

    M. Fajar

    190 165 180 132 -

    13 B

    Alsyafi A

    Andi Lia

    Ludfi D

    198 165 175 128 -

    14 B

    Hermilita A

    M. Fiqi F

    Nadhilah

    193 161 185 141 -

    15 B

    Ammar A

    Riri A

    Yulia A

    190 160 180 129 -

    16 B

    M. Faujih

    Sofyan Y

    Zhafira U

    215 180 187 169 -

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    20/56

    20

    17 B

    Esti L

    Ginandya F

    Irfan P

    192 163 178 101.49 -

    18 B

    Arvilia H

    Faiz A

    Nicolas

    205 170 190 132.91 -

    19 B

    Firdausi N

    M. Ihsan Z

    Wahyuni Dwi

    197 165 186 147.55 -

    20 B

    Nadia S

    Safira N

    Teguh S

    185 160 173 127.26 -

    21 B

    Adhimukti D

    Fahri F

    Hanif M

    190 165 175 129.47 -

    22 B

    Larassati S

    Linda M

    Maryono P

    220 180 200 160 -

    23 B

    Asri U

    Imelda Y

    M. Salman

    195 160 175 126 -

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    21/56

    21

    24 B

    Dicky S

    Dwi S

    Irfan H

    190 140 150 151 -

    25 B

    Bangbang P

    Faisal A

    Raichmandika

    180 160 170 105.5 -

    Tabel 5. Data Kelas Ukuran Ikan Beureum Panon Angkatan

    Kelas Ukuran Ikan Jantan Betina

    115-125 1 0

    126-136 0 1

    137-147 1 2

    148-158 5 4

    159-169 5 15

    170-180 4 13

    181-191 0 1

    Jumlah

    16 36

    52

    Tabel 6. Data Kelas Reproduksi dan Rasio Ikan Beureum Panon Angkatan

    Kelas Ukuran

    Ikan

    Jenis Kelamin Rasio Kelamin

    Jantan Betina Jantan (%) Betina (%)

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    22/56

    22

    115-125 1 0 1.92 0

    126-136 0 1 0 1.92

    137-147 1 2 1.92 3.85

    148-158 5 4 9.61 7.69

    159-169 5 15 9.61 28.85

    170-180 4 13 7.69 25

    181-191 0 1 0 1.92

    Jumlah

    16 36 30.75 69.23

    52 99.98

    Ratio seksualitas

    Jantan :

    x 100 % = 30,75 %

    Betina :

    x 100 % = 69,23 %

    Gambar 2. Rasio Kelamin

    16

    36

    Rasio Kelamin

    Jantan

    Betina

    Betina

    Jantan

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    23/56

    23

    (Sumber: Microsoft Office Excel)

    4.1.5 Hasil Regresi Pertumbuhan Angkatan

    Tabel 7. Data Regresi Pertumbuhan Angkatan

    No

    ikan

    SL

    (mm)

    Berat

    (gr)log L log W Log L x log W (Log L)^2

    1.155 99 2.19 2.00 4.37 4.80

    2.155 106 2.19 2.03 4.44 4.80

    3.

    175 169 2.24 2.23 5.00 5.03

    4.154 92 2.19 1.96 4.30 4.79

    5.170 144 2.23 2.16 4.81 4.97

    6.165 141 2.22 2.15 4.77 4.92

    7.180 156 2.26 2.19 4.95 5.09

    8.150 125 2.18 2.10 4.56 4.74

    9.145 124 2.16 2.09 4.52 4.67

    10.173 155 2.24 2.19 4.90 5.01

    11.165 136 2.22 2.13 4.73 4.92

    12. 170 150 2.23 2.18 4.85 4.97

    13.163 128 2.21 2.11 4.66 4.89

    14.170 144 2.23 2.16 4.81 4.97

    15.150 99 2.18 2.00 4.34 4.74

    16.160 136 2.20 2.13 4.70 4.86

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    24/56

    24

    17.150 87 2.18 1.94 4.22 4.74

    18.160 119 2.20 2.08 4.57 4.86

    19. 155 113.16 2.19 2.05 4.50 4.80

    20.155 112.19 2.19 2.05 4.49 4.80

    21.165 143.33 2.22 2.16 4.78 4.92

    22.150 105.92 2.18 2.02 4.41 4.74

    23.170 139.17 2.23 2.14 4.78 4.97

    24.115 99.44 2.06 2.00 4.12 4.25

    25.160 112 2.20 2.05 4.52 4.86

    26.140 94.75 2.15 1.98 4.24 4.61

    27.170 145.12 2.23 2.16 4.82 4.97

    28.170 120 2.23 2.08 4.64 4.97

    29.170 137 2.23 2.14 4.77 4.97

    30.130 113 2.11 2.05 4.34 4.47

    31.175 147 2.24 2.17 4.86 5.03

    32.190 142 2.28 2.15 4.90 5.19

    33.169 143 2.23 2.16 4.80 4.96

    34.180 174 2.26 2.24 5.05 5.09

    35.161 142 2.21 2.15 4.75 4.87

    36.180 174 2.26 2.24 5.05 5.09

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    25/56

    25

    37.170 155 2.23 2.19 4.89 4.97

    38.160 128 2.20 2.11 4.64 4.86

    39. 165 132 2.22 2.12 4.70 4.92

    40.165 128 2.22 2.11 4.67 4.92

    41.161 141 2.21 2.15 4.74 4.87

    42.160 129 2.20 2.11 4.65 4.86

    43.180 169 2.26 2.23 5.02 5.09

    44.163 101.49 2.21 2.01 4.44 4.89

    45.170 132.91 2.23 2.12 4.74 4.97

    46.165 147.55 2.22 2.17 4.81 4.92

    47.160 127.26 2.20 2.10 4.64 4.86

    48.165 129.47 2.22 2.11 4.68 4.92

    49.180 160 2.26 2.20 4.97 5.09

    50.160 126 2.20 2.10 4.63 4.86

    51.140 151 2.15 2.18 4.68 4.61

    52.160 105.5 2.20 2.02 4.46 4.86

    Jumlah114.86 109.84 242.71 253.76

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    26/56

    26

    Gambar 3. Grafik Petumbuhan

    (Sumber: Microsoft Office Excel)

    = -1,73

    = 1,73

    Jadi nilai b 3 ( b< 3 Allometrik : pertambahan berat < pertambahan panjang)

    4.1.6 Hasil Pengamatan Reproduksi Angkatan

    Tabel 8. Data Reproduksi Angkatan

    DiameterDorman

    0

    5

    10

    15

    115-125 126-136 137-147 148-158 159-169 170-180 181-191

    JumlahIkan

    Kelas Ukuran Ikan

    Grafik Pertumbuhan

    Jenis Kelamin Jantan Jenis Kelamin Betina

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    27/56

    27

    Kel. TKG BG

    (gr)

    IKG

    (%)

    Bh

    (gr)

    HSI

    (%)

    Fekunditas Telur

    (m)

    Letak Inti

    Tengah

    (butir)

    Menuju

    Kutub

    (butir)

    Melebur

    (butir)

    1 A Bunting 3.21 3.24 1.38 1.41 - - - - - -

    2 A Dara B. 2 1.89 3 2.91 - - - - - -

    3 A Dara B. 10.55 6.24 2.76 1.66 - - - - - -

    4 A P. II 2.33 2.53 1.69 1.87 - - - - - -

    5 A Dara 0.5 0.35 1.45 1.02 - - - - - -

    6 A Bunting 14 9.93 5.09 3.75 42467 33 - - -

    7 A Bunting 4.01 2.57 3.45 2.26 - - - - - -

    8 A Bunting 12.53 10.02 2.42 1.97 10252 38 - - -

    9 A Bunting 12.78 10.31 2.82 2.33 9853 55 - - -

    10 A Bunting 15.62 10.08 2.05 1.34 2308052, 51,

    53- - -

    11 A Bunting 9.6 7.06 2.61 1.96 7470 50 - - -

    12 A P. I 1.29 0.86 0.40 0.27 1708 30 - - -

    13 A Bunting 26.75 20.90 1.29 1.02 11380 32 - - -

    14 A Dara B. 1.61 1.12 2.63 1.86 - - - - - -

    15 A Bunting 0.7 0.71 0.38 0.39 7040 35 - - -

    16 A P. II 6.15 4.52 2.36 1.77 2492 30 - - -

    17 A Bunting 2.08 2.39 0.97 1.13 - - - - - -

    18 A Bunting 5.55 4.66 2.3 1.97 11580 37 - - -

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    28/56

    28

    19 A P. I 0.46 0.41 0.67 0.60 - - - - - -

    20 A Dara 0.45 0.40 2.49 2.27 - - - - - -

    21 A Bunting 46.81 32.66 2.16 1.53 11300.22 20 - - -

    22 A Bunting 9.67 9.13 2.19 2.11 12683 45 - - -

    23 A Bunting 16.15 11.60 2.54 1.86 3832 45.67 - - -

    24 A Dara 0.5 0.50 1.7 1.74 - - - - - -

    25 A Bunting 2.94 2.63 0.65 0.58 - - - - - -

    26 A P. I 2.16 2.28 1.52 1.63 - - - - - -

    27 A Bunting 5.81 4.00 2.5 1.75 1465.71 45 - - -

    1 B Dara B. 1.55 1.29 2.99 2.56 - - - - -

    2 B P. II 7 5.11 1.79 1.32 7268 30 - - -

    3 B Bunting 6.22 5.50 2.54 2.30 7672 32.3 - - -

    4 B Bunting 10.3 7.01 1.89 1.30 7156 49.3 - - -

    5 B P. II 10.62 7.48 1.96 1.40 11584 45 - - -

    6 B Bunting 6.81 4.76 0.72 0.51 12005 32 - - -

    7 B Bunting 24.45 14.05 2.31 1.35 24574 48 - - - -

    8 B Bunting 16,8 11.83 3.1 2.23 7860 50.1

    - - -

    9 B P. I 3.3 1.90 3.63 2.13 -45, 40,

    50 - - -

    10 B P. II 2.88 1.86 0.33 0.21 - - - - - -

    11 B Bunting 14.29 11.16 0.29 0.23 15120 47 - - -

    12 B Bunting 13.84 10.48 1.41 1.08 3586 39 - - -

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    29/56

    29

    13 B P. II 1.29 1.01 2.36 1.88 - - - - - -

    14 B Mijah 22.35 15.85 2.18 1.57 335 50 - - -

    15 B Bunting 12 9.30 2 1.57 3835

    40, 30,

    40 -

    - -

    16 B Dara B. 0.83 0.49 2.75 1.65 - - - - - -

    17 B Bunting 2.12 2.09 1.93 1.94 - - - - - -

    18 B P. II 2.88 2.17 2.28 1.75 2643 39 - - -

    19 B Bunting 16.01 10.85 2.61 1.80 7995 30 - - -

    20 B Pulih S. 2 1.57 1.67 1.33 - - - - - -

    21 B Bunting 17.72 13.69 2.85 2.25 6145 40 - - -

    22 B Bunting 18.62 11.64 2.58 1.64 10579.2 40 - - -

    23 B Bunting 14.61 11.60 0.38 0.30 7329 49 - - -

    24 B Bunting 17.58 11.64 2.53 1.70 6504 30 - - -

    25 B P. II 1.65 1.56 1.45 1.39 - - - - - -

    Gambar 4. Grafik Tingkat Kematangan Gonad

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    30/56

    30

    (Sumber: Microsoft Office Excel)

    Tabel 9. Data Kelas Reproduksi dan Rasio Ikan Beureum Panon Angkatan

    Kelas

    Ukuran

    Ikan

    Persentase (%)

    Dara Dara B. P. I P. II Bunting Mijah SalinPulih

    Salin

    115-125 1.92 0 0 0 0 0 0 0

    126-136 0 0 0 0 1.92 0 0 0

    137-147 0 0 1.92 0 3.85 0 0 0

    148-158 1.92 1.92 1.92 1.92 9.61 0 0 0

    159-169 0 0 0 5.77 28.85 1.92 0 1.92

    170-180 1.92 7.69 3.85 7.69 11.54 0 0 0

    181-191 0 0 0 1.92 0 0 0 0

    Jumlah

    5.76 9.61 7.69 17.30 55.77 1.92 0 1.92

    99.97

    Tabel 10. Data Kelas Reproduksi dan Rasio Ikan Beureum Panon Jantan Angkatan

    Kelas

    Ukuran

    Ikan

    Persentase (%)

    Dara Dara B. P. I P. II Bunting Mijah SalinPulih

    Salin

    115-125 6.25 0 0 0 0 0 0 0

    126-136 0 0 0 0 0 0 0 0

    137-147 0 0 6.25 0 0 0 0 0

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    31/56

    31

    148-158 6.25 0 6.25 6.25 12.5 0 0 0

    159-169 0 0 0 12.5 12.5 0 0 6.25

    170-180 6.25 6.25 0 6.25 6.25 0 0 0

    181-191 0 0 0 0 0 0 0 0

    Jumlah

    18.75 6.25 12.50 25.00 31.25 0 0 6.25

    100

    Gambar 5. Grafik Tingkat Kematangan Gonad Jantan

    (Sumber: Microsoft Office Excel)

    Tabel 11. Data Kelas Reproduksi dan Rasio Ikan Beureum Panon Betina Angkatan

    Kelas

    Ukuran

    Ikan

    Persentase (%)

    Dara Dara B. P. I P. II Bunting Mijah SalinPulih

    Salin

    115-125 0 0 0 0 0 0 0 0

    126-136 0 0 0 0 2.78 0 0 0

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    3

    1

    2

    4

    5

    0 0

    1Jumlah

    TKG

    Tingkat Kematangan Gonad Jantan

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    32/56

    32

    137-147 0 0 0 0 5.56 0 0 0

    148-158 0 2.78 0 0 8.33 0 0 0

    159-169 0 0 0 2.78 36.10 2.78 0 0

    170-180 0 8.33 5.56 8.33 13.89 0 0 0

    181-191 0 0 0 2.78 0 0 0 0

    Jumlah

    0 11.11 5.56 13.89 66.66 2.78 0 0

    100

    Gambar 6. Grafik Tingkat Kematangan Gonad Betina

    (Sumber: Microsoft Office Excel)

    Tabel 12. Data Indeks Kematangan Gonad Ikan Beureum Panon Angkatan

    Kelas Ukuran Ikan Persentase (%)

    115-125 0.50

    126-136 5.50

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    0

    42

    5

    24

    1 0 0

    Jumalh

    TKG

    Tingkat Kematangan Gonad Betina

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    33/56

    33

    137-147 2.28-11.64

    148-158 0.40-10.02

    159-169 1.01-32.66

    170-180 0.35-14.05

    181-191 7.48

    Tabel 13. Data Indeks Kematangan Gonad Ikan Beureum Panon Jantan Angkatan

    Kelas Ukuran Ikan Persentase (%)

    115-125 0.50

    126-136 0

    137-147 2.28

    148-158 0.40-3.24

    159-169 1.01-2.63

    170-180 0.35-2.57

    181-191 0

    Tabel 14. Data Indeks Kematangan Gonad Ikan Beureum Panon Betina Angkatan

    Kelas Ukuran Ikan Persentase (%)

    115-125 0

    126-136 5.50

    137-147 10.31-11.64

    148-158 0.71-10.02

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    34/56

    34

    159-169 4.53-32.66

    170-180 0.86-14.05

    181-191 7.48

    Tabel 15. Data HSI Ikan Beureum Panon Angkatan

    Kelas Ukuran Ikan Persentase (%)

    115-125 1.74

    126-136 2.30

    137-147 1.63-2.33

    148-158 0.39-2.91

    159-169 0.23-3.75

    170-180 0.27-2.56

    181-191 1.40

    Tabel 16. Data HSI Ikan Beureum Panon Jantan Angkatan

    Kelas Ukuran Ikan Persentase (%)

    115-125 1.74

    126-136 0

    137-147 1.63

    148-158 0.60-2.27

    159-169 0.58-1.94

    170-180 0.31-2.26

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    35/56

    35

    181-191 0

    Tabel 17. Data HSI Ikan Beureum Panon Betina Angkatan

    Kelas Ukuran Ikan Persentase (%)

    115-125 0

    126-136 2.30

    137-147 1.70-2.33

    148-158 0.39-2.91

    159-169 0.23-3.75

    170-180 0.27-2.56

    181-191 1.40

    4.1.7 Hasil Pengamatan Food and Feeding Habits Angkatan

    Tabel 18. Data Food and Feeding Habits Angkatan

    Kelompok

    Jenis Pakan Kelompok

    PemakanFito Zoo Bentos Bagian

    hewan

    Bagian

    tumbuhan

    Dentritus Ikan

    1 A - - - - - Omnivora

    2 A - - - - Omnivora

    3 A - - - - Omnivora

    4 A - - - - Omnivora

    5 A - - - - Omnivora

    6 A - - - - Omnivora

    7 A - - - - Omnivora

    8 A - - - - Omnivora

    9 A - - - - Omnivora

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    36/56

    36

    10 A - - - - - Omnivora

    11 A - - - - - Omnivora

    12 A - - - - Omnivora

    13 A -

    - -

    - - Omnivora14 A - - - - - Omnivora

    15 A - - - - Omnivora

    16 A - - - - - Herbivora

    17 A - - - - - Omnivora

    18 A - - - - Omnivora

    19 A - - - - - - Omnivora

    20 A

    - - - - - Omnivora21 A - - - - - Omnivora

    22 A - - - - - Omnivora

    23 A - - - - Omnivora

    24 A - - - - - Omnivora

    25 A - - - - - - Omnivora

    26 A - - - - - - Omnivora

    27 A

    - - - - - Omnivora1 B - - - - - - Omnivora

    2 B - - - - - - Karnivora

    3 B - - - - Omnivora

    4 B - - - - - Omnivora

    5 B - - - - - Omnivora

    6 B - - - - - Omnivora

    7 B

    - - - - - Omnvora8 B - - - - - Omnivora

    9 B - - - - - Karnivora

    10 B - - - - - Karnivora

    11 B - - - - - - Karnivora

    12 B - - - - - - Karnivora

    13 B - - - - - - Karnivora

    14 B - - -

    - - - Karnivora

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    37/56

    37

    Tabel 19. Data Kelas Food and Feeding H abits Ikan Beureum Panon Angkatan

    Kelas

    Ukuran

    Ikan

    Persentase (%)

    Fito Zoo BenthosBag.

    Hewan

    Bag.

    TumbuhanDentritus Ikan

    115-125 1.01 1.01 0 0 0 0 0

    126-136 1.01 1.01 0 1.01 0 0 0

    137-147 2.02 2.02 0 0 1.01 0 0

    148-158 7.07 8.08 0 0 6.06 0 0

    159-169 11.11 9.09 0 5.05 6.06 0 0

    170-180 13.13 12.12 0 2.02 8.08 0 0

    181-191 1.01 1.01 0 0 0 0 0

    Jumlah

    36.36 34.34 0 8.08 21.21 0 0

    99.99

    15 B - - - - - Karnivora

    16 B - - - - - Karnivora

    17 B - - - - - - Omnivora

    18 B

    - - - - - - Omnivora19 B - - - - - - Omnivora

    20 B - - - - - - Omnivora

    21 B - - - - - - Omnivora

    22 B - - - - - - Omnivora

    23 B - - - - - - Omnivora

    24 B - - - - - - Omnivora

    25 B - - - -

    - - Omnivora

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    38/56

    38

    Gambar. 7 Grafik Food and Feeding Habits

    (Sumber: Microsoft Office Excel)

    Tabel 20. Data Kelas Food and Feeding Habits Ikan Beureum Panon Jantan

    Angkatan

    Kelas

    Ukuran

    Ikan

    Persentase (%)

    Fito Zoo Benthos Bag.Hewan

    Bag.Tumbuhan

    Dentritus Ikan

    115-125 3.44 3.44 0 0 0 0 0

    126-136 0 0 0 0 0 0 0

    137-147 0 3.45 0 0 0 0 0

    148-158 10.35 17.24 0 0 10.35 0 0

    159-169 6.90 0 0 6.90 3.44 0 0

    170-180 10.35 10.35 0 3.44 10.35 0 0

    181-191 0 0 0 0 0 0 0

    Jumlah 31.04 34.48 0 10.34 24.14 0 0

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    1416

    18

    20

    Food And Feeding Habits

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    39/56

    39

    100

    Gambar 8. Grafik Food And Feeding Habits Jantan

    (Sumber: Microsoft Office Excel)

    Tabel 21. Data Kelas Food and Feeding Habits Ikan Beureum Panon Betina

    Angkatan

    Kelas

    Ukuran

    Ikan

    Persentase (%)

    Fito Zoo BenthosBag.

    Hewan

    Bag.

    TumbuhanDentritus Ikan

    115-125 0 0 0 0 0 0 0

    126-136 1.43 1.43 0 1.43 0 0 0

    137-147 2.86 1.43 0 0 1.43 0 0

    148-158 4.29 4.29 0 0 4.29 0 0

    159-169 13.86 12.86 0 4.29 7.15 0 0

    170-180 14.28 12.86 0 1.43 7.15 0 0

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    Food And Feeding Habits Jantan

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    40/56

    40

    181-191 1.43 1.43 0 0 0 0 0

    Jumlah

    38.15 34.30 0 7.15 20.02 0 0

    99.62

    Gambar 9. Grafik Food And Feeding Habits Betina

    (Sumber: Microsoft Office Excel)

    Tabel 22. Data Tambahan Angkatan

    KelompokNama

    Praktikan

    Panjang

    Usus

    (mm)

    Panjang

    Gonad

    (mm)

    Panjang

    Hati

    (mm)

    Bobot

    Usus

    (g)

    Volume

    Usus

    (ml)

    1 A

    Efran A

    Farica M

    Nadia P

    292 - - - -

    2 A

    Anita N

    Namira A

    300 - - - -

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    Food And Feeding Habits Betina

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    41/56

    41

    Sundoro

    3 A

    Deny P

    Stephanie

    Thaha Y

    120 - - - -

    4 A

    Afrah H

    Birta B

    Wildan N

    295 - - - -

    5 A

    Kenny P

    Neni S

    Waskita A

    430 - - - -

    6 A

    Dian Fitri

    Ganda M

    M. Nofhan

    160 - - - -

    7 A

    Akbar R

    Heru S

    Lidya P

    320 - - - -

    8 A

    Indrie R

    Kiki H

    Rian F

    320 - - - -

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    42/56

    42

    9 A

    Azka I

    Elvira A

    Firdha O

    350 - - - -

    10 A

    Heru P

    Siti A

    Tiasa F

    332 137 51 4.2 4

    11 A

    Andrian A

    Aninda N

    M. Taufik N

    220 140 85 4.6 3

    12 A

    Achmad A

    Akhmad H

    Esa K

    360 45 20 3.76 5

    13 A

    Dwi W

    Irfan A

    Maki Z

    380 90 32 3.13 1.5

    14 A

    Alfi R

    Cita S

    Rifai D

    420 30 40 4.79 3

    15 A

    M. Surya

    Nur Aulia

    190 34 90 2.63 5

    16 A Inda A 380 60 90 3.83 7

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    43/56

    43

    Revqy P

    Satria R

    17 A

    Krishna L

    M. Ghifari

    Respandu Z

    300 50 30 2.4 2.5

    18 A

    Andi A

    Katisya A

    M. Rizki M

    350 45 35 3.41 8

    19 A

    Farhan R

    Mutiara I

    Rena W

    - 25 - - 6

    20 A

    Ahmad T

    Gmelina A

    M. Asyari

    - 16 - - 5

    21 A

    Bagus H

    Ihsan F

    Shelvi M

    - 50 - - 5

    22 A

    Dzinnuri K

    Semita S

    - 70 - - 11

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    44/56

    44

    Sugih B

    23 A

    Andri S

    Irma F

    M. Rizqi H

    - 70 - - 4

    24 A

    Erra Dian

    Luthfy W

    M. Numan A

    - 15 - - 4

    25 A

    Firmansyah

    Putri W

    Taufiq R

    - 61 - - 3

    26 A

    Ahmad R

    Ika R

    Novel F

    - 45 - - 2

    27 A

    Annisa D

    Azlhimsyah

    - 60 - - 4

    1 B

    Adinda K

    Gagas W

    Raymond S

    390 - - - -

    2 B

    Ira Sri

    N. M.Ridwan

    Ondi K

    100 - - - -

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    45/56

    45

    3 B

    Alvin T

    Tria M

    Ulfah N

    320 - - - -

    4 B

    Attindriya

    Gilang K

    Maulana A

    170 - - - -

    5 B

    Kokoh T

    Nizha N

    Sofan S

    327 - - - -

    6 B

    Adi Bagus

    Alfina A

    Denny A

    118 - - - -

    7 B

    Axseel F

    Lies A

    Yuni A

    380 - - - -

    8 B

    Fahmi A

    Hanan H

    Ramdhani C

    330 - - - -

    9 B Aghnia N 360 110 80 6.09 5

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    46/56

    46

    M. Luki

    Yuniar P

    10 B

    Asep I

    Irenne A

    Robby W

    400 70 40 5.52 6

    11 B

    Kania M

    Iman B

    Reno Dwi

    320 110 30 4.52 4

    12 B

    Laily H

    Lathofah M

    M. Fajar

    410 70 50 3.05 2

    13 B

    Alsyafi A

    Andi Lia

    Ludfi D

    300 - - 3.63 2.27

    14 B

    Hermilita A

    M. Fiqi F

    Nadhilah

    315 155 6.1 3.53 3

    15 B

    Ammar A

    Riri A

    Yulia A

    490 125 85 3 6

    16 B M. Faujih 310 - - 2.73 3

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    47/56

    47

    Sofyan Y

    Zhafira U

    17 B

    Esti L

    Ginandya F

    Irfan P

    - 52 - - 2

    18 B

    Arvilia H

    Faiz A

    Nicolas

    - 52 - - 4

    19 B

    Firdausi N

    M. Ihsan Z

    Wahyuni D

    - 70 - - 4

    20 B

    Nadia S

    Safira N

    Teguh S

    - 70 - - 3

    21 B

    Adhimukti D

    Fahri F

    Hanif M

    - 65 - - 4

    22 B

    Larassati S

    Linda M

    Maryono P

    - 67 - - 3

    23 B Asri U - 75 - - 5

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    48/56

    48

    Imelda Y

    M. Salman

    24 B

    Dicky S

    Dwi S

    Irfan H

    - 78 - - 4.8

    25 B

    Bangbang P

    Faisal A

    Raichmandika

    - 65 - - 2

    4.2 Pembahasan

    4.2.1 Pembahasan Pertumbuhan dan Ratio Kelamin

    Hal yang pertama di analisis yaitu mengenai pertumbuhan dan ratio kelamin ikan

    beureum panon. Untuk mencari nilai pertumbuhan yaitu dengan cara mengukur langsung

    nilai panjang dan berat ikan tersebut untuk menghitung panjang digunakan pengukuran yaitu

    TL (total length), SL (standard length), dan (FL) fork length, sedangkan bobot ikan yaitu

    berat seluruh tubuh ikan yang ditimbang menggunakan timbangan. Untuk mengetahui

    kelamin ikan dilakukan pembedahan agar dapat langsung mengamati gonadnya.

    Berdasarkan hasil praktikum, panjang ikan beureum panon yang diamati kelompok

    12A didapatkan nilai TL sebesar 200 mm, SL 170 mm dan FL sebesar 185 mm sedangkan

    berat ikan yaitu 150 gram. Selanjutnya diamati jenis kelamin ikan, ikan beureum panon yang

    diamati kelompok 12A berkelamin betina hal ini diketahui setelah mengamati gonad

    ikantersebut merupakan gonad betina dan terlihat butiran telur.

    Dari hasil pengamatan terhadap 52 ikan beureum panon didapatkan ratio kelamin ikan

    bereum panon ini yaitu 30,75% jantan dan 69,23% betina dengan rincian 16 ekor jantan dan

    36 ekor betina. Jika dikelompokan berdasarkan ukurannya, ikan beureum panon yang

    berukuran 115-125 mm terdapat 1,92% jantan yaitu 1 ekor dan 0% betina, ikan beureum

    panon yang berukuran 126-136 mm terdapat 0% jantan dan 1,92% betina yaitu 1 ekor, ikan

    beureum panon yang berukuran 137-147 mm terdapat 1,92% jantan yaitu 1 ekor dan 3,85%

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    49/56

    49

    betina yaitu 2 ekor, ikan beureum panon yang berukuran 148-158 mm terdapat 9,61% jantan

    yaitu 5 ekor dan 7,69% betina yaitu 4 ekor, ikan beureum panon yang berukuran 159-169 mm

    terdapat 9,61% jantan yaitu 5 ekor dan 28,85% betina yaitu 15 ekor,ikan beureum panon

    yang berukuran 170-180 mm terdapat 7,69% jantan yaitu 4 ekor dan 25% betina yaitu 13

    ekor, ikan beureum panon yang berukuran 181-191 mm terdapat 0% jantan yaitu 1 ekor dan

    1,92% betina yaitu 1 ekor.

    Hasil dari perhitungan regresi pertumbuhan untuk mendapatkan nilai b yang dapat

    menyatakan hubungan panjang berat. Nilaib nya adalah 1,73, karena nilai b 3 dan b kurang

    dari 3 maka hubungan panjang dan berat ikan beureum panon pada pengamatan kali ini

    adalah allometrik yaitu pertambahan berat kurang dari pertambahan panjang.

    4.2.2 Pembahasan Reproduksi

    Untuk mengetahui kemampuan reproduksi dari ikan beureum panon yang diamati

    yaitu dengan cara pengamatan terhadap gonad agar diketahui tingkat kematangan gonad,

    menimbang berat gonad, menghitung indeks kematangan gonad, menghitung HSI,

    menghitung fekunditas, dan mengamati telur jika telah matang.

    Berdasarkan pengamatan, ikan beureum panon yang diamati kelompok 12A yaitu

    betinahal ini diketahui setelah mengamati gonad ikan tersebut merupakan gonad betina dan

    terlihat butiran telur. Dengan pengamatan tersebut dapat diketahui tingkat kematangan

    gonadnya yaitu berada pada fase perkembangan I karena memiliki ciri setelah diamati yaitu

    ovarium bentuk bulat telur, warna kemerah-merahan dengan pembuluh kapiler, mengisi kira-

    kira setengah ruang ke bagian bawah, telur dapat terlihat seperti serbuk putih.

    Berat gonad ikan beureum panon yang diamati kelompok 12A sebesar 1,29 gram.

    Dari hasil data pengukuran berat gonad dan berat tubuh ikan dapat dihitung indeks

    kematangan gonad yaitu sebesar 0,86%. Berat hati ikan tersebut sebesar 0,40 gram sehingga

    dapat diketahui nilai HSI sebesar 0,27 %. Fekunditas ikan beurem panon ini sebesar 1708,

    diameter telur sebesar 30 m dan letak inti berada di tengah.

    Jika dilihat hasil pengamatan pada 52 ikan beureum panon didapatkan ratio tingkat

    kematangan gonad yaitu 5,76% ikan berada pada fase dara, 9,61% ikan pada fase dara

    berkembang, 7,69% ikan pada fase Perkembangan I, 17,30 % ikan pada fase perkembangan

    II,55,57% ikan pada fase bunting, 1,92% ikan pada fase mijah, 0% pada fase salin dan 1,92%

    pada fase pulih salin. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan ikan

    yang diteliti berada pada fase bunting.

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    50/56

    50

    Jika dilihat indeks kematangan gonad berdasarkan kelas ukuran ikan, ukuran ikan

    115-125 mm IKG nya yaitu 0,50%, ukuran ikan 126-136 mm IKG nya yaitu 5,50%, ukuran

    137-147 mm IKG nya yaitu 2,28-11,64 %, ukuran 148-158 mm IKG nya yaitu 0,40-10,02%,

    ukuran 159-169 1,01-32,66, ukuran ikan 170-180 IKG nya yaitu 0,35-14,05% dan ikan

    ukuran 181-191 IKG nya yaitu 7,48%. Jika dilihat dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa

    IKG terbesar berada pada rentang ukuran ikan 159-169 mm.

    Jika dilihat HSI berdasarkan kelas ukuran ikan, ukuran ikan 115-125 mm HSI nya

    yaitu 1,74%, ukuran ikan 126-136 mm HSI nya yaitu 2,30%, ukuran 137-147 mm HSI nya

    yaitu 1,63-2,33 %, ukuran 148-158 mm HSI nya yaitu 0,39-2,91%,ukuran ikan 159-169 mm

    HSI nya yaitu 0,23-3,75 %,ukuran ikan 170-180 mm HSI nya yaitu 0,27-2,56 %,ukuran ikan

    181-191 mm HSI nya yaitu 1,40 %. Jika dilihat dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa HSI

    terbesar berada pada rentang ukuran 159-169mm.

    4.2.3 Pembahasan Food and Feeding Habits

    Kebiasaan makan ikan dapat diketahui dari jenis pakan yang dimakan ikan tersebut,

    ikan dapat berjenis carnivora (pemakan daging), herbivora (pemakan tumbuhan) maupun

    omnivora (pemakan daging dan tumbuhan). Untuk mengetahui jenis pakan yang dimakan

    ikan dilakukan dengan cara membedah terlebih dahulu ikan lalu diambil ususnya, setelah itu

    dikeluarkan isi dari usus tersebut lalu diamati menggunakan mikroskop.

    Berdasarkan pengamatan, ikan beureum panon yang diamati oleh kelompok 12 A

    setelah mengamati isi usus dari ikan tersebut terlihat adanya fitoplankton, zooplankton dan

    bagian tumbuhan dalam usus ikan tersebut hal ini menandakan bahwa ikan beureum panon

    tersebut merupakan omnivora (pemakan tumbuhan dan hewan).

    Jika dilihat data hasil pengamatan angkatan, 52 ekor ikan beureum panon yang

    diamati ada ikan yang merupakan omnivora karena setelah mengamati isi dari usus ikan

    beureum panon tersebut ada yang berisi fitoplankton, zooplankton, bagian hewan dan bagian

    tumbuhan namun adapula ikan yang merupakan karnivora karena hanya ditemukan

    zooplankton atau bagian hewan saja dalam isi ususnya.

    Jika dilihat berdasarkan kelas ukuran ikan beureum panon, jenis pakan fitoplankton

    1,01% terdapat pada ikan ukuran 115-125 mm, 1,01 % terdapat pada ikan ukuran 126-

    136mm, 2,02% terdapat pada ikan ukuran 137-147mm, 7,07% terdapat pada ikan ukuran

    148-158mm, 11,11% terdapat pada ikan ukuran 159-169mm, 13,13% terdapat pada ikan

    ukuran 170-180mm, dan 1,01% terdapat pada ikan ukuran 181-191mm.

    Jenis pakan zooplankton 1,01% terdapat pada ikan ukuran 115-125 mm, 1,01 %

    terdapat pada ikan ukuran 126-136 mm, 2,02% terdapat pada ikan ukuran 137-147 mm,

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    51/56

    51

    8,08% terdapat pada ikan ukuran 148-158 mm, 9,09% terdapat pada ikan ukuran 159-169

    mm, 12,12% terdapat pada ikan ukuran 170-180 mm, dan 1,01% terdapat pada ikan ukuran

    181-191 mm.

    Jenis pakan bagian hewan 0% terdapat pada ikan ukuran 115-125 mm, 1,01 %

    terdapat pada ikan ukuran 126-136 mm, 0% terdapat pada ikan ukuran 137-147 mm, 0%

    terdapat pada ikan ukuran 148-158 mm, 5,05% terdapat pada ikan ukuran 159-169 mm,

    2,02% terdapat pada ikan ukuran 170-180 mm, dan 0% terdapat pada ikan ukuran 181-191

    mm.

    Jenis pakan bagian tumbuhan 0% terdapat pada ikan ukuran 115-125 mm, 0 %

    terdapat pada ikan ukuran 126-136 mm, 1,01% terdapat pada ikan ukuran 137-147 mm,

    6,06% terdapat pada ikan ukuran 148-158 mm, 6,06% terdapat pada ikan ukuran 159-169

    mm, 8,08% terdapat pada ikan ukuran 170-180 mm, dan 0% terdapat pada ikan ukuran 181-

    191 mm.

    Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa ikan dengan ukuran besar yaitu

    ukuran 170-180 mm lebih beraneka ragam jenis pakannya. Hal itu berkaitan dengan semakin

    besar bobot ikan maka asupan pakannya akan semakin besar.

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    52/56

    52

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1. Kesimpulan

    1. Ikan beureum panon memiliki pola pertumbuhan alometrik negative dengan nilai b =1,73 yang berarti pertumbuhan panjangnya lebih besar dari pertumbuhan berat.

    2. Dari 52 ekor ikan beureum panon yang diteliti terdapat 16 ekor ikan jantan dan 36ekor betina.

    3. Dari 52 ikan beureum panon didapatkan ratio tingkat kematangan gonad yaitu 5,76%ikan berada pada fase dara, 9,61% ikan pada fase dara berkembang, 7,69% ikan pada

    fase Perkembangan I, 17,30 % ikan pada fase perkembangan II, 55,57% ikan pada

    fase bunting, 1,92% ikan pada fase mijah, 0% pada fase salin dan 1,92%

    padafasepulihsalin.

    4. Faktor yang mempengaruhi tingkat kematangan gonad dari suatu spesies ikan, antaralain pakan yang diberikan, lingkungan, dan spesies itu sendiri.

    5. Dari pengamatan menunjukkan bahwa ikan beureum panon merupakan omnivorakarena setelah mengamati isi dari usus ikan beureum panon tersebut ada yang berisi

    fitoplankton, zooplankton, bagian hewan dan bagian tumbuhan namun ada pula ikan

    yang merupakan karnivora karena hanya ditemukan zooplankton atau bagian hewan

    saja dalam isi ususnya..

    5.2. Saran

    Khusus untuk ikan beureum panon ini karena ikan masih dalam keadaan hidup dan

    ikan ini sangat agresif maka dibutuhkan kemampuan dan keseriusan dalam melakukan

    praktikum agar pengamatan lancar. Ikan beureum panon ini memiliki batok yang cukup keras

    maka harus ditingkatkan kehati-hatian dalam memingsankan ikan agar jarum tidak bergeser.

    Dalam praktikum ini harus lebih diperhatikan kembali dalam pengukuran panjang

    maupun menimbang berati kan. Hal ini dapat mempengaruhi pada beberapa perhitungan

    seperti menghitung nilai IKG maupun HSI, selain itu untuk mendapatkan hasil analisis

    pertumbuhan yang tepat. Selain dalam pengukuran praktikum ini harus teliti dalam

    membedah ikan agar organ-organ dalam yang akan diamati tidak rusak seperti mengamati

    gonad, usus, dan hati ikan. Maka dari itu ketelitian, kemampuan dan pemahaman pada

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    53/56

    53

    prosedur sangat diperlukan agar meminimalisir adanya kesalahan yang terjadi selama

    praktikum.

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    54/56

    54

    DAFTAR PUSTAKA

    Wikipedia Indonesia.Brek.http://id.wikipedia.org/wiki/Brek.

    Diakses pada tanggal 13 April 2014 pukul 09.55 WIB

    Achmad, Tony. 2012.Hubungan Panjang Berat.http://tonyachmad-smartboy.blogspot.com

    Diakses pada tanggal 13 April 2014 pukul 12.30 WIB

    Effendie, M.I. 1979.Metoda Biologi Perikanan.Yayasan Dwi Sri: Bogor.

    Fujaya, Y. 2002. Fisiologi Ikan. Dasar Pengembangan Teknologi Perikanan. DIKTI. Jakarta.

    181 hal.

    Sistem Budidaya.Mengenal Ikan Tawes Jenis Brek (Puntius javanicus).

    http://a289431visidanmisi.blogspot.com/2012/04/mengenal-ikan-tawes-jenis-brek-

    puntous.html.

    Diakses pada tanggal 13 April 2014 pukul 13.45 WIB

    http://id.wikipedia.org/wiki/Brekhttp://tonyachmad-smartboy.blogspot.com/http://a289431visidanmisi.blogspot.com/2012/04/mengenal-ikan-tawes-jenis-brek-puntous.htmlhttp://a289431visidanmisi.blogspot.com/2012/04/mengenal-ikan-tawes-jenis-brek-puntous.htmlhttp://a289431visidanmisi.blogspot.com/2012/04/mengenal-ikan-tawes-jenis-brek-puntous.htmlhttp://a289431visidanmisi.blogspot.com/2012/04/mengenal-ikan-tawes-jenis-brek-puntous.htmlhttp://tonyachmad-smartboy.blogspot.com/http://id.wikipedia.org/wiki/Brek
  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    55/56

    55

    LAMPIRAN

    Gambar 1. Pemingsanan Ikan Gambar 2. Penimbangan Bobot Ikan

    Gambar 3. Penimbangan Bobot Gonad Gambar 4. Perhitungan diameter Telur

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon

    56/56

    56

    Gambar 5. Jenis Pakan Ikan Gambar 6. Pengukuran Volume Telur