laporan praktikum beureum panon
DESCRIPTION
dwddTRANSCRIPT
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
1/56
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Brek atau mata merah (Puntius orphoides) adalah adalah sejenis ikan air tawar
anggota suku Cyprinidae. Ikan ini menyebar luas di Indocina dan kepulauan Sunda. Nama-
nama lainnya, di antaranya: maroca, marococa, wadonon (Btw.); brek, pekiseh, lunjar,
wader (Jw); dan sisik milik, ampa (Sd.). Di Tasikmalaya, ikan ini juga dikenal dengan
sebutan beureum panon (Sd.: mata merah).
Ikan adalah organisme bertulang belakang (vertebrata), habitatnya perairan, umumnya
bernapas dengan insang, bergerak dan menjaga keseimbangan tubuhnya dengan sirip-sirip,
dan bersifat poikilotermal (suhu tubuhnya menyesuaikan dengan suhu lingkungannya).
Ikan memiliki tingkat kematangan gonad, yaitu tahap tertentu perkembangan gonad
sebelum dan sesudah ikan itu berpijah.Tingkat kematangan gonad ini dipengaruhi oleh
ukuran dan umur dari ikan tersebut. Tingkat kematangan gonad mengalami perubahan,
perubahan yang terjadi pada gonad, tingkat perkembangan ovarium, secara kuantitatif
dapat dinyatakan dengan suatu Indeks Kematangan Gonad (IKG) yaitu suatu nilai dalam
persen sebagai hasil perbandingan berat gonad dengan berat tubuh ikan dikalikan 100
persen. (Effendie)
Tingkat kematangan gonad akan mempengaruhi fekunditas ikan. Dimana fekunditas
ini adalah jumlah telur yang sudah matang dan siap untuk di pijah. Ikan yang memiliki
diameter besar maka fekunditasnya akan kecil dan sebaliknya. Fekunditas ini dipengaruhi
oleh lingkungan, umur, dan makanan.Fekunditas dapat dihubungkan dengan fekunditas
panjang dan berat.
Makanan yang dimakan ikan dapat mempengaruhi fekunditas ikan.Ikan memilikivariasi makanan yang berbeda.Selain itu makanan dapat dikelompokan berdasarkan jenis
makanannya.Ketersediaan makanan merupakan faktor yang menentukan dinamika
populasi, pertumbuhan, reproduksi, serta kondisi ikan yangada di suatu perairan. (Moyle
dan Cech, 2004)
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
2/56
2
1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah :
Mengetahui tingkat kematangan gonad
Mengetahui persentase dari indeks kematangan gonad Mengetahui fekunditas dan diameter ikan Mengetahui mengenai food and feeding habits ikan
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
3/56
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Ikan Beureum Panon (Punti us orphoides)
2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Beureum Panon (Punti us orphoides)
Gambar 1. Beureum Panon (Puntius orphoides)
(Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Punti_orpho_120127-22820_tsm.JPG)
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus :Puntius
Spesies :Puntius orphoides
Ikan yang bertubuh sedang, panjang total hingga 250 mm. Gurat sisi antara 31-34 buah. 5-
5 sisik di antara awal sirip dorsal dengan gurat sisi. Batang ekor dikelilingi 16 sisik. Jari-jari
keras (duri) yang terakhir pada sirip dorsal bergerigi 30, halus. Sirip ekor dengan tepi atas
dan bawah berwarna hitam; bintik hitam pada batang ekor. Ikan muda dengan beberapa deret
bintik gelap sepanjang barisan sisiknya.
Tinggi tubuh 2 hingga hampir 3 kali berbanding panjang standar (tanpa sirip ekor).
Panjang kepala 3,24 kali berbanding panjang standar. Mata 4-6 kali lebih pendek daripadapanjang kepala. Rumus sirip dorsal IV (jari-jari keras).8 (jari-jari lunak); sirip dubur III.5;
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
4/56
4
sirip dada I.14-16; dan sirip perut I.8. Sirip perut lebih pendek daripada sirip dada, tidak
mencapai anus.
2.1.2. Habitat dan Distribusi Ikan Beureum Panon (Puntius orphoides)
Ikan ini hanya terdapat di sungai-sungai besar pedalaman yang berarus deras,
berjeram dan berbatu-batu. Brek (Ikan Beureum Panon) menyukai perairan sungai besar yang
bersih alami sebagai habitat utamanya. Jarang memasuki sungai-sungai kecil yang berdebit
air minim. Hidup bergerombol dan tergolong ikan herbivora, karena makanan utamanya
berupa lumut batu dan tanaman air lain.
2.2 Rasio Panjang dan Berat Ikan
Panjang tubuh sangat berhubungan dengan berat tubuh. Hubungan penjang dengan
berat seperti hukum kubik, yaitu bahwa berat sebagai pangkat tiga dari panjangnya. Namun,
hubungan yang terdapat pada ikan sebenarnya tidak demikian karena bentuk dan panjang
ikan dan udang berbeda-beda. Rumus menentukan berat ikan:
W= a.Lb, dengan W=berat ikan, L=panjang ikan, a&b=konstanta.
Persamaan tersebut dapat digambarkan dalam bentuk linier dengan logaritma
digunakan persamaan log W = log a + b log L. Yang harus ditentukan dari persamaan
tersebut ialah harga a dan b, sedangkan harga W dan L diketahui. Teknik perhitungan
panjang berat menurut Rousefell dan Everhart (1960) dan Lagler (1961) secara langsung
adalah dengan membuat daftar tersusun dari harga L, log L, W, log W, log L x log W, dan
(log L)2. Apabila N = jumlah ikan yang sedang dihitung, maka untuk mencari a:
Untuk mencari b digunakan rumus:
Kemudian harga log a dan b masukkan ke dalam rumus:
Menurut Said (2007), analisis hubungan panjang berat dari suatu populasi ikan
mempunyai beberapa kegunaan, yaitu memprediksi berat suatu jenis ikan dari panjang ikan
yang berguna untuk mengetahui biomassa populasi ikan tersebut, parameter yang digunakan
untuk memprediksi hubungan panjang berat suatu populasi ikan dapat dibandingkan denganpopulasi ikan di badan air yang lain, parameter pendugaan antara kelompok-kelompok ikan
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
5/56
5
untuk mengidentifikasi keadaan suatu populasi suatu jenis ikan berdasarkan ruang dan waktu.
Analisis panjang-berat yang dihubungkan dengan data kelompok umur dapat digunakan
untuk mengetahui komposisi stok, umur saat pertama memijah, siklus kehidupan, kematian
pertumbuhan dan produksi.Selain itu juga untuk membedakan unit-unit taksonomi melihat
perubahan pada ikan yaitu metamorfosis petumbuhan, dan memprediksi jumlah ikan yang
didaratkan.
2.3 Tingkat Kematangan Gonad (TKG)
Kematangan gonad ikan pada umumnya adalah tahapan pada saat perkembangan
gonad sebelum memijah. Selama proses reproduksi, sebagian energi dipakai untuk
perkembangan gonad. Bobot ikan akan mecapai maksimum sesaat ikan akan memijah
kemudian akan menurun dengan cepat selama proses pemijahan berlangsung sampai selesai.
Menurut Effendie (2002), pertambahan bobot gonad ikanbetina pada saat stadium matang
gonad dapat mencapai 1025 % dari bobot tubuh, dan pada ikan jantan 5-10 %. Lebih lanjut
dikemukakan bahwa semakin bertambahnya tingkat kematangan gonad, telur yang ada dalam
gonad akan semakin besar. Pendapat ini diperkuat oleh Kuo et al (1979) bahwa kematangan
gonad ikan dicirikan dengan perkembangan diameter rata-rata telur dan pola distribusi ukuran
telurnya.
Pengamatan kematangan gonad dilakukan dengan dua cara, yaitu histologi dan
morfologi. Pengamatan histologi dilakukan di laboratorium dan akan diketahui anatomi
perkembangan gonad dengan lebih jelas dan mendetail. Sedangkan pengamatan morfologi
dapat dilakukan di laboratorium maupun lapangan. Hasil pengamatan secara morfologi tidak
akan sedetail cara histologi namun lebih banyak dilakukan para peneliti. Dasar yang dipakai
untuk menentukan TKG dengan cara morfologi adalah bentuk, panjang, berat, warna, dan
perkembangan isi gonad yang dapat dilihat.
Tingkat kematangan gonad menurut Kesteven (Bagenal dan Braum, 1968) yaitu:
1. Dara: organ seksual sangat kecil berdekatan dibawah tulang punggung, transparan,tidak berwarna sampai abu-abu, telur tidak terlihat dengan mata biasa.
2. Dara berkembang: testes dan ovarium jernih, abu-abu merah, panjangnya setengahatau lebih sedikit dari panjang rongga bawah, telur satu persati dapat dilihat dengan
kaca pembesar.
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
6/56
6
3. Perkembangan I: testes dan ovarium bentuk bulat telur, warna kemerah-merahandengan pembuluh kapiler, mengisi kira-kira setengah ruang ke bagian bawah, telur
dapat terlihat seperti serbuk putih.
4. Perkembangan II: testes warna putih kemerahan, tidak ada sperma kalau perutditekan, ovarium warna oranye kemerahan, telur dapat dibedakan, bentuk bulat telur,
ovarium mengisi dua per tiga ruang bawah.
5. Bunting: organ seksual mengisi ruang bawah, testes putih, keluar sperma apabiladitekan di bagian perut, telur bulat, beberapa jernih dan masak.
6. Mijah: telur dan sperma keluar dengan sedikit tekanan ke perut, kebanyakan telurberwarna jernih dengan beberapa berbentuk bulat telur tinggal di dalam ovarium.
7. Mijah/Salin: gonad belum kosong sama sekali, tidak ada telur yang bulat telur.8. Salin: testes dan ovarium kosong dan berwarna merah, beberapa telur sedang ada
dalam keadaan dihisap kembali.
9. Pulih Salin: testes dan ovarium jernih, abu-abu sampai merah.2.4 Indeks Kematangan Gonad (IKG)
Pendugaan ukuran pertama kali matang gonad merupakan salah satu cara untuk
mengetahui perkembangan populasi dalam suatu perairan, seperti bilamana ikan akan
memijah, baru memijah atau sudah selesai memijah. Berkurangnya populasi ikan di masamendatang dapat terjadi karena ikan yang tertangkap adalah ikan yang akan memijah atau
ikan belum pernah memijah, sehingga sebagai tindakan pencegahan diperlukan penggunaan
alat tangkap yang selektif (Najamudin, 2004).
Secara garis besar, perkembangan gonad ikan dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu
tahap pertumbuhan gonad ikan sampai ikan menjadi dewasa kelamin dan selanjutnya adalah
pematangan gamet.Tahap pertama berlangsung mulai ikan menetas hingga mencapai dewasa
kelamin, dan tahap kedua dimulai setelah ikan mencapai dewasa, dan terus berkembang
selama fungsi reproduksi masih tetap berjalan normal (Furuita, 2002).
Perkembangan gonad yang semakin matang merupakan bagian dari reproduksi ikan
sebelum terjadi pemijahan.Selama itu sebagian besar hasil metabolisme tertuju kepada
perkembangan gonad. Peningkatan bobot ovarium dan testis juga bergantung kepada
ketersediaan pakan, karena bahan baku dalam proses pematangan gonad terdiri atas
karbohidrat, lemak dan protein. Reproduksi sendiri dimulai sejak terjadinya perkembangan
gonad untuk siap memproduksi sel telur/sperma hingga hadirnya individu baru. Adapun
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
7/56
7
prosesnya meliputi pematangan gonad, pematangan gamet, perkawinan dan pemijahan,
pembuahan dan awal perkembangan, serta penetasan (Fujaya, 2002)
Untuk mengetahui perubahan yang terjadi dalam gonad secara kuantitatif, dapat
dinyatakan dengan suatu indeks yang dinamakan Indeks Kematangan Gonad (IKG), yaitu
suatu nilai dalam persen sebagai hasil perbandingan berat gonad dengan berat tubuh ikan
termasuk gonad dikalikan 100%.
Dimana:
IKG = Indeks Kematangan Gonad
Bg = Berat Gonad (gram)
Bt = Berat Tubuh (gram)
Selain indeks kematangan gonad seperti termaksud di atas ternyata Batts (1972)
mengemukakan indek lain yang dinamakan Gonad Indeks (GI) yaitu perbandingan antara
berat gonad dengan panjang ikan, yang rumusnya:
Dimana:
GI = Gonad Indeks
W = Berat gonad segar dalam gram
L = panjang ikan dalam mm.
Harga 108merupakan suatu faktor agar nilai GI mendekati harga satu. Apabila tidak
dikalikan dengan faktor tersebut akan didapatkan suatu nilai yang sangat kecil (beberapa
angka di belakang koma) sehingga apabila nilai tersebut dipakai untuk membandingkan
dengan nilai lainnya tidak sepeka dengan menggunakan faktor 108tadi.
2.5 Fekunditas
Menurut Nikolsky (1967) dalam Pulungan (2010), jumlah telur yang terdapat dalam
ovarium ikan dinamakan fekunditas individu. Dalam hal ini ia memperhitungkan telur yang
ukurannya berlain-lainan. Oleh karena itu dalam memperhitungkannya harus diikutsertakan
semua ukuran telur dan masing-masing harus mendapatkan kesempatan yang sama. Bila ada
telur yang jelas kelihatan ukurannya berlainan dalam daerah yang berlainan dengan perlakuan
yang sama harus dihitung terpisah. Nikolsky selanjutnya menyatakan bahwa fekunditas
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
8/56
8
individu adalah jumlah telur dari generasi tahun itu yang akan dikeluarkan tahun itu pula.
Dalam ovari biasanya ada dua macam ukuran telur, yang besar dan yang kecil. Telur yang
besar akan dikeluarkan pada tahun itu dan yang kecil akan dikeluarkan pada tahun
berikutnya. Namun apabila kondisi baik, telur yang kecilpun akan dikeluarkan menyusul telur
yang besar. Sehubungan dengan hal ini maka perlu menentukan fekunditas ikan apabila ovari
ikan itu sedang dalam tahap kematangan yang ke-iv(menrut Nikolsky 1969) dan yang paling
baik sesaat sebelum terjadi pemijahan. Fekunditas individu akan sukar diterapkan untuk ikan-
ikan yang mengadakan pemijahan beberapa kali dalam satu tahun, karena mengandung telur
dari berbagai tingkat dan akan lebih sulit lagi menentukan telur yang benar-benar akan
dikeluarkan pada tahun yang akan datang. Jadi fekunditas individu ini baik diterapkan pada
ikan-ikan yang mengadakan pemijahan tahunan atau satu tahun sekali.
2.6 Kebiasaan Makan
Suatu spesies ikan di alam memiliki hubungan yang sangat erat dengan keberadaan
makanannya. Ketersediaan makanan merupakan faktor yang menentukan dinamika populasi,
pertumbuhan, reproduksi, serta kondisi ikan yangada di suatu perairan.Beberapa faktor
makanan yang berhubungan dengan populasi tersebut yaitu jumlah dan kualitas makanan
yang tersedia, akses terhadapmakanan, dan lama masa pengambilan makanan oleh ikan
dalam populasi tersebut. Adanya makanan di perairan selain terpengaruh oleh kondisi biotic
seperti di atas ditentukan pula oleh kondisi lingkungan seperti suhu, cahaya, ruang an luas
permukaan. Jenis-jenis makanan yang dimakan suatu spesies ikan biasanya tergantung pada
kesukaan terhadap jenis makanan tertentu, ukuran dan umur ikan, musim serta habitat
hidupnya. Kebiasaan makan ikan meliputi jenis,kuantitas dan kualitas makanan yang
dimakan oleh ikan (Lagler,1972).
Berdasarkan kebiasaan makanannya, ikan dapat digolongkan dalam jenis herbivora,
karnivora, ataupun omnivora. Ikan herbivora adalah ikan pemakan tumbuh-tumbuhan,
misalnya ikan lele, ikan karnivora adalah ikan pemakan daging misalnya ikan kakap merah.
Berdasarkan jumlah variasi makanan, ikan dapat dibagi menjadi: eurofagikyaitu ikan
pemakan bermacam-macam makanan, stenofagik yaitu ikan pemakanmakanan yang
macamnya sedikit atau sempit, dan monofagik yaitu ikan yangmakanannya terdiri dari satu
macam saja (Moyle dan Cech, 2004).
Berdasarkanjenis makanannya, ikan dapat dikelompokkan menjadi:
a. Ikan Herbivora
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
9/56
9
Ikan herbivora adalah ikan pemakan tumbuh-tumbuhan yang berbentuk mikroorganisme
seperti phytoplankton.
b. Ikan KarnivoraIkan karnivora adalah ikan pemakan daging yang terdiri dari dua jenis, yaitu karnivora
biasa dan predator.Karnivora biasa adalah ikan pemakan hewa-hewan kecil seperti
zooplankton atau sisa dari hewan yang mati. Sedangkan ikan predator adalah jenis ikan
pemakan hewan yang masih hidup. Ikan jenis ini bersifat buas sehingga tidak bisa
dicampurkan dengan ikan budidaya lain.
c. Ikan OmnivoraIkan omnivora adalah ikan yang mengkonsumsi makanan nabati dan hewani. Contoh
ikan omnivora adalah ikan mujair dan ikan komet.
d. Ikan PlanktonophaaghIkan ini tergolong pemakan plankton, baik zooplankton maupun phytoplankton. Ikan
planktonophaagh mempunyai alat penyaring di insang yang berfungsi untuk menyaring
plankton yang masuk bersama dengan air ketika terjadi pernapasan
Beberapa garis besar gross morfologi usus macam-macam ikan yang berbeda
kebiasaan makanannya
1. Ikan herbivore tidak mempunyai gigi dan mempunyai tapis insang yang lembut dapatmenyaring phytoplankton dari air. Ikan ini tidak mempunyai lambung yang benar yaiut
bagian usus yang mempunyai jaringan otot kuat, mengekresikan asam, mudah
mengembang, terdapat di bagian muka alat pencern makanannya). Ususnya panjang
berliku-liku, dindingnya tipis.
2. Ikan karnivore mempunyai gigi untuk menyergap, menahan dan merobek mangsa danjari-jari tapis ingsangnya menyesuaikan untuk penahan, memegang, memarut dan
mengilas mangsa. Punya lambung benar, palsu dan usus pendek, tebal dan elastis.
3. Ikan omnivore mempunyai system pencernaan antara bentuk herbivore dan karnivorPengelompokan ikan berdasarkan kepada macam makanannya telah dikenal yaitu
sebagai ikan pemakan plankton, pemakan tanaman, pemakan detritus, pemakan insecta,
pemakan bangkai,ikan buas dan ikan pemakan campuran. Namun banyak ikan yang
mempunyai daya untuk menyesuaikan diridengan keadaan lingkunganya dalam rangka untuk
mempertahankan hidupnya.
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
10/56
10
BAB III
METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat
Hari : Selasa
Tanggal : 7 April 2014
Jam : 14.3017.00 WIB
Tempat : Labolatorium Akuakultur FPIK UNPAD
3.2. Alat Dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
3.2.1 Alat
1. Cawan Petri2. Cover glass3. Pinset4. Penggaris5. Pisau6. Penusuk7. Mikroskop8. Timbangan3.2.2. Bahan
1. Satu buah ikan Panon Beureum
3.3. Prosedur Kerja
1. Ambil ikan lalu timbang beratnya, catat.2. Ukur total length (TL), FL dan SL ikan tersebut, catat.3. Ikan kembung yang sudah mati lemas dipotong melingkar disisi perut sehingga
rongga yang ada didalam perut dapat terlihat dengan mata telanjang
4. Ambil gonad dari rongga perut ikan5. Timbang gonad dan catat
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
11/56
11
6. Amati gonad. Gonad tersebut memasuki fase apa dalam tingkat kematangangonad
7. Hitung Indeks Kematangan Gonad (IKG)8. Hitung fekunditas dan ukur diameter telur apabila ikan tersebut betina9. Ambil usus ikan kemudian ukur panjangnya10. Keluarkan isi yang ada di usus ikan dengan cara menekan usus tersebut11. Amati isi usus ikan di mikroskop12. Catat pakan yang terkandung dalam usus tersebut
Cara Perhitungan Pada Pelaporan
1. Mengitung persentase jenis kelamin spesies dalam populasi2. Menghitung persentase TKG jantan dan betina populasi yang diamati3. Menghitung IKG minimum dan maksimum baik jantan maupun betina pada populasi
yang diamati
4. Menghitung fekunditas dari populasi yang diamati5. Mengukur rata-rata diameter Telur ikan populasi.6. Menentukan korelasi antara panjang dan berat ikan dengan menggunakan rumus:
222
loglog
loglogloglogloglog
LLN
WLLLWa
L
aNWb
log
logloglog
Jika b 3 maka pertumbuhan allometrik, sedangkan jika b = 3 maka
pertumbuhannya isometrik.
7. Menentukan pakan yang paling disukai ikan kembung berdasarkan trofik level.
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
12/56
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1 Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Ratio Kelamin Kelompok
Kelompok : 12
Hari/Tanggal : Selasa/ 8 April 2014
Spesies ikan : Beureum panon
Asal ikan :
Tabel 1. Data Kelompok 12 Pertumbuhan dan Rasio Kelamin
Nama Praktikan
Pertumbuhan Kelamin
Panjang (mm)Berat
(gr)Jantan Betina
TL SL FL
Achmad Affan
Akhmad Hafiz
Esa Khoirinnisa
200 170 185 150 -
4.1.2 Hasil Pengamatan Reproduksi Kelompok
Tabel 2. Data Reproduksi Kelompok 12
TKG
BG
(gr)
IKG
(%)
Bh
(gr)
HSI
(%)
Fekunditas
DiameterTelur
(m)
Letak Inti
Dorman
Tengah
(butir)
Menuju
Kutub
(butir)
Melebur
(butir)
P. I 1.29 0.86 0.40 0.27 1708 30 - - -
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
13/56
13
4.1.3 Hasil Pengamatan Food and Feeding Habits Kelompok
Tabel 3. Data Food and Feeding Habits Kelompok 12
Jenis PakanKel.
PemakanFito Zoo Bentos Bag.hewan
Bagiantumb.
Dentritus Ikan
- - - - Omnivora
4.1.4 Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Ratio Kelamin Angkatan
Tabel 4. Data Kelompok Pertumbuhan dan Rasio Kelamin Angkatan
Kelompok NamaPraktikan
Pertumbuhan Jenis Kelamin Rasio Kelamin
Panjang (mm)Bobot
(gr)Jantan Betina Jantan Betina
TL SL FL
1 A
Efran A
Farica M
Nadia P
190 155 170 99 -
2 A
Anita N
Namira A
Sundoro
180 155 165 106 -
3 A
Deny P
Stephanie
Thaha Y
215 175 198 169 -
4 AAfrah H
Birta B
183 154 165 92 -
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
14/56
14
Wildan N
5 A
Kenny P
Neni S
Waskita A
210 170 190 144 -
6 A
Dian Fitri
Ganda M
M. Nofhan
195 165 185 141 -
7 A
Akbar R
Heru S
Lidya P
215 180 195 156 -
8 A
Indrie R
Kiki H
Rian F
185 150 175 125 -
9 A
Azka I
Elvira A
Firdha O
185 145 160 124 -
10 A
Heru P
Siti A
Tiasa F
220 173 181 155 -
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
15/56
15
11 A
Andrian A
Aninda N
M. Taufik N
192 165 172 136 -
12 A
Achmad A
Akhmad H
Esa K
200 170 185 150 -
13 A
Dwi W
Irfan A
Maki Z
230 163 185 128 -
14 A
Alfi R
Cita S
Rifai D
205 170 180 144 -
15 A
M. Surya
Nur Aulia
180 150 170 99 -
16 A
Inda A
Revqy P
Satria R
190 160 170 136 -
17 A
Krishna L
M. Ghifari
180 150 165 87 -
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
16/56
16
Respandu Z
18 A
Andi A
Katisya A
M. Rizki M
195 160 180 119 -
19 A
Farhan R
Mutiara I
Rena W
190 155 165 113.16 -
20 A
Ahmad T
Gmelina A
M. Asyari
185 155 170 112.19 -
21 A
Bagus H
Ihsan F
Shelvi M
205 165 185 143.33 -
22 A
Dzinnuri K
Semita S
Sugih B
180 150 165 105.92 -
23 A
Andri S
Irma F
M. Rizqi H
200 170 180 139.17 -
24 AErra Dian
170 115 150 99.44 -
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
17/56
17
Luthfy W
M. Numan A
25 A
Firmansyah
Putri W
Taufiq R
190 160 180 112 -
26 A
Ahmad R
Ika R
Novel F
160 140 150 94.75 -
27 A
Annisa D
Azlhimsyah
200 170 190 145.12 -
1 B
Adinda K
Gagas W
Raymond S
210 170 190 120 -
2 B
Ira Sri
N. M.Ridwan
Ondi K
180 170 130 137 -
3 B
Alvin T
Tria M
185 130 120 113 -
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
18/56
18
Ulfah N
4 B
Attindriya
Gilang K
Maulana A
210 175 132 147 -
5 B
Kokoh T
Nizha N
Sofan S
215 190 140 142 -
6 B
Adi Bagus
Alfina A
Denny A
195 169 133 143 -
7 B
Axseel F
Lies A
Yuni A
215 180 145 174 -
8 B
Fahmi A
Hanan H
Ramdhani C
195 161 145 142 -
9 B
Aghnia N
M. Luki
Yuniar P
215 180 - 174 -
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
19/56
19
10 B
Asep I
Irenne A
Robby W
206 170 190 155 -
11 B
Kania M
Iman B
Reno Dwi
200 160 180 128 -
12 B
Laily H
Lathofah M
M. Fajar
190 165 180 132 -
13 B
Alsyafi A
Andi Lia
Ludfi D
198 165 175 128 -
14 B
Hermilita A
M. Fiqi F
Nadhilah
193 161 185 141 -
15 B
Ammar A
Riri A
Yulia A
190 160 180 129 -
16 B
M. Faujih
Sofyan Y
Zhafira U
215 180 187 169 -
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
20/56
20
17 B
Esti L
Ginandya F
Irfan P
192 163 178 101.49 -
18 B
Arvilia H
Faiz A
Nicolas
205 170 190 132.91 -
19 B
Firdausi N
M. Ihsan Z
Wahyuni Dwi
197 165 186 147.55 -
20 B
Nadia S
Safira N
Teguh S
185 160 173 127.26 -
21 B
Adhimukti D
Fahri F
Hanif M
190 165 175 129.47 -
22 B
Larassati S
Linda M
Maryono P
220 180 200 160 -
23 B
Asri U
Imelda Y
M. Salman
195 160 175 126 -
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
21/56
21
24 B
Dicky S
Dwi S
Irfan H
190 140 150 151 -
25 B
Bangbang P
Faisal A
Raichmandika
180 160 170 105.5 -
Tabel 5. Data Kelas Ukuran Ikan Beureum Panon Angkatan
Kelas Ukuran Ikan Jantan Betina
115-125 1 0
126-136 0 1
137-147 1 2
148-158 5 4
159-169 5 15
170-180 4 13
181-191 0 1
Jumlah
16 36
52
Tabel 6. Data Kelas Reproduksi dan Rasio Ikan Beureum Panon Angkatan
Kelas Ukuran
Ikan
Jenis Kelamin Rasio Kelamin
Jantan Betina Jantan (%) Betina (%)
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
22/56
22
115-125 1 0 1.92 0
126-136 0 1 0 1.92
137-147 1 2 1.92 3.85
148-158 5 4 9.61 7.69
159-169 5 15 9.61 28.85
170-180 4 13 7.69 25
181-191 0 1 0 1.92
Jumlah
16 36 30.75 69.23
52 99.98
Ratio seksualitas
Jantan :
x 100 % = 30,75 %
Betina :
x 100 % = 69,23 %
Gambar 2. Rasio Kelamin
16
36
Rasio Kelamin
Jantan
Betina
Betina
Jantan
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
23/56
23
(Sumber: Microsoft Office Excel)
4.1.5 Hasil Regresi Pertumbuhan Angkatan
Tabel 7. Data Regresi Pertumbuhan Angkatan
No
ikan
SL
(mm)
Berat
(gr)log L log W Log L x log W (Log L)^2
1.155 99 2.19 2.00 4.37 4.80
2.155 106 2.19 2.03 4.44 4.80
3.
175 169 2.24 2.23 5.00 5.03
4.154 92 2.19 1.96 4.30 4.79
5.170 144 2.23 2.16 4.81 4.97
6.165 141 2.22 2.15 4.77 4.92
7.180 156 2.26 2.19 4.95 5.09
8.150 125 2.18 2.10 4.56 4.74
9.145 124 2.16 2.09 4.52 4.67
10.173 155 2.24 2.19 4.90 5.01
11.165 136 2.22 2.13 4.73 4.92
12. 170 150 2.23 2.18 4.85 4.97
13.163 128 2.21 2.11 4.66 4.89
14.170 144 2.23 2.16 4.81 4.97
15.150 99 2.18 2.00 4.34 4.74
16.160 136 2.20 2.13 4.70 4.86
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
24/56
24
17.150 87 2.18 1.94 4.22 4.74
18.160 119 2.20 2.08 4.57 4.86
19. 155 113.16 2.19 2.05 4.50 4.80
20.155 112.19 2.19 2.05 4.49 4.80
21.165 143.33 2.22 2.16 4.78 4.92
22.150 105.92 2.18 2.02 4.41 4.74
23.170 139.17 2.23 2.14 4.78 4.97
24.115 99.44 2.06 2.00 4.12 4.25
25.160 112 2.20 2.05 4.52 4.86
26.140 94.75 2.15 1.98 4.24 4.61
27.170 145.12 2.23 2.16 4.82 4.97
28.170 120 2.23 2.08 4.64 4.97
29.170 137 2.23 2.14 4.77 4.97
30.130 113 2.11 2.05 4.34 4.47
31.175 147 2.24 2.17 4.86 5.03
32.190 142 2.28 2.15 4.90 5.19
33.169 143 2.23 2.16 4.80 4.96
34.180 174 2.26 2.24 5.05 5.09
35.161 142 2.21 2.15 4.75 4.87
36.180 174 2.26 2.24 5.05 5.09
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
25/56
25
37.170 155 2.23 2.19 4.89 4.97
38.160 128 2.20 2.11 4.64 4.86
39. 165 132 2.22 2.12 4.70 4.92
40.165 128 2.22 2.11 4.67 4.92
41.161 141 2.21 2.15 4.74 4.87
42.160 129 2.20 2.11 4.65 4.86
43.180 169 2.26 2.23 5.02 5.09
44.163 101.49 2.21 2.01 4.44 4.89
45.170 132.91 2.23 2.12 4.74 4.97
46.165 147.55 2.22 2.17 4.81 4.92
47.160 127.26 2.20 2.10 4.64 4.86
48.165 129.47 2.22 2.11 4.68 4.92
49.180 160 2.26 2.20 4.97 5.09
50.160 126 2.20 2.10 4.63 4.86
51.140 151 2.15 2.18 4.68 4.61
52.160 105.5 2.20 2.02 4.46 4.86
Jumlah114.86 109.84 242.71 253.76
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
26/56
26
Gambar 3. Grafik Petumbuhan
(Sumber: Microsoft Office Excel)
= -1,73
= 1,73
Jadi nilai b 3 ( b< 3 Allometrik : pertambahan berat < pertambahan panjang)
4.1.6 Hasil Pengamatan Reproduksi Angkatan
Tabel 8. Data Reproduksi Angkatan
DiameterDorman
0
5
10
15
115-125 126-136 137-147 148-158 159-169 170-180 181-191
JumlahIkan
Kelas Ukuran Ikan
Grafik Pertumbuhan
Jenis Kelamin Jantan Jenis Kelamin Betina
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
27/56
27
Kel. TKG BG
(gr)
IKG
(%)
Bh
(gr)
HSI
(%)
Fekunditas Telur
(m)
Letak Inti
Tengah
(butir)
Menuju
Kutub
(butir)
Melebur
(butir)
1 A Bunting 3.21 3.24 1.38 1.41 - - - - - -
2 A Dara B. 2 1.89 3 2.91 - - - - - -
3 A Dara B. 10.55 6.24 2.76 1.66 - - - - - -
4 A P. II 2.33 2.53 1.69 1.87 - - - - - -
5 A Dara 0.5 0.35 1.45 1.02 - - - - - -
6 A Bunting 14 9.93 5.09 3.75 42467 33 - - -
7 A Bunting 4.01 2.57 3.45 2.26 - - - - - -
8 A Bunting 12.53 10.02 2.42 1.97 10252 38 - - -
9 A Bunting 12.78 10.31 2.82 2.33 9853 55 - - -
10 A Bunting 15.62 10.08 2.05 1.34 2308052, 51,
53- - -
11 A Bunting 9.6 7.06 2.61 1.96 7470 50 - - -
12 A P. I 1.29 0.86 0.40 0.27 1708 30 - - -
13 A Bunting 26.75 20.90 1.29 1.02 11380 32 - - -
14 A Dara B. 1.61 1.12 2.63 1.86 - - - - - -
15 A Bunting 0.7 0.71 0.38 0.39 7040 35 - - -
16 A P. II 6.15 4.52 2.36 1.77 2492 30 - - -
17 A Bunting 2.08 2.39 0.97 1.13 - - - - - -
18 A Bunting 5.55 4.66 2.3 1.97 11580 37 - - -
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
28/56
28
19 A P. I 0.46 0.41 0.67 0.60 - - - - - -
20 A Dara 0.45 0.40 2.49 2.27 - - - - - -
21 A Bunting 46.81 32.66 2.16 1.53 11300.22 20 - - -
22 A Bunting 9.67 9.13 2.19 2.11 12683 45 - - -
23 A Bunting 16.15 11.60 2.54 1.86 3832 45.67 - - -
24 A Dara 0.5 0.50 1.7 1.74 - - - - - -
25 A Bunting 2.94 2.63 0.65 0.58 - - - - - -
26 A P. I 2.16 2.28 1.52 1.63 - - - - - -
27 A Bunting 5.81 4.00 2.5 1.75 1465.71 45 - - -
1 B Dara B. 1.55 1.29 2.99 2.56 - - - - -
2 B P. II 7 5.11 1.79 1.32 7268 30 - - -
3 B Bunting 6.22 5.50 2.54 2.30 7672 32.3 - - -
4 B Bunting 10.3 7.01 1.89 1.30 7156 49.3 - - -
5 B P. II 10.62 7.48 1.96 1.40 11584 45 - - -
6 B Bunting 6.81 4.76 0.72 0.51 12005 32 - - -
7 B Bunting 24.45 14.05 2.31 1.35 24574 48 - - - -
8 B Bunting 16,8 11.83 3.1 2.23 7860 50.1
- - -
9 B P. I 3.3 1.90 3.63 2.13 -45, 40,
50 - - -
10 B P. II 2.88 1.86 0.33 0.21 - - - - - -
11 B Bunting 14.29 11.16 0.29 0.23 15120 47 - - -
12 B Bunting 13.84 10.48 1.41 1.08 3586 39 - - -
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
29/56
29
13 B P. II 1.29 1.01 2.36 1.88 - - - - - -
14 B Mijah 22.35 15.85 2.18 1.57 335 50 - - -
15 B Bunting 12 9.30 2 1.57 3835
40, 30,
40 -
- -
16 B Dara B. 0.83 0.49 2.75 1.65 - - - - - -
17 B Bunting 2.12 2.09 1.93 1.94 - - - - - -
18 B P. II 2.88 2.17 2.28 1.75 2643 39 - - -
19 B Bunting 16.01 10.85 2.61 1.80 7995 30 - - -
20 B Pulih S. 2 1.57 1.67 1.33 - - - - - -
21 B Bunting 17.72 13.69 2.85 2.25 6145 40 - - -
22 B Bunting 18.62 11.64 2.58 1.64 10579.2 40 - - -
23 B Bunting 14.61 11.60 0.38 0.30 7329 49 - - -
24 B Bunting 17.58 11.64 2.53 1.70 6504 30 - - -
25 B P. II 1.65 1.56 1.45 1.39 - - - - - -
Gambar 4. Grafik Tingkat Kematangan Gonad
0
5
10
15
20
25
30
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
30/56
30
(Sumber: Microsoft Office Excel)
Tabel 9. Data Kelas Reproduksi dan Rasio Ikan Beureum Panon Angkatan
Kelas
Ukuran
Ikan
Persentase (%)
Dara Dara B. P. I P. II Bunting Mijah SalinPulih
Salin
115-125 1.92 0 0 0 0 0 0 0
126-136 0 0 0 0 1.92 0 0 0
137-147 0 0 1.92 0 3.85 0 0 0
148-158 1.92 1.92 1.92 1.92 9.61 0 0 0
159-169 0 0 0 5.77 28.85 1.92 0 1.92
170-180 1.92 7.69 3.85 7.69 11.54 0 0 0
181-191 0 0 0 1.92 0 0 0 0
Jumlah
5.76 9.61 7.69 17.30 55.77 1.92 0 1.92
99.97
Tabel 10. Data Kelas Reproduksi dan Rasio Ikan Beureum Panon Jantan Angkatan
Kelas
Ukuran
Ikan
Persentase (%)
Dara Dara B. P. I P. II Bunting Mijah SalinPulih
Salin
115-125 6.25 0 0 0 0 0 0 0
126-136 0 0 0 0 0 0 0 0
137-147 0 0 6.25 0 0 0 0 0
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
31/56
31
148-158 6.25 0 6.25 6.25 12.5 0 0 0
159-169 0 0 0 12.5 12.5 0 0 6.25
170-180 6.25 6.25 0 6.25 6.25 0 0 0
181-191 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah
18.75 6.25 12.50 25.00 31.25 0 0 6.25
100
Gambar 5. Grafik Tingkat Kematangan Gonad Jantan
(Sumber: Microsoft Office Excel)
Tabel 11. Data Kelas Reproduksi dan Rasio Ikan Beureum Panon Betina Angkatan
Kelas
Ukuran
Ikan
Persentase (%)
Dara Dara B. P. I P. II Bunting Mijah SalinPulih
Salin
115-125 0 0 0 0 0 0 0 0
126-136 0 0 0 0 2.78 0 0 0
0
1
2
3
4
5
3
1
2
4
5
0 0
1Jumlah
TKG
Tingkat Kematangan Gonad Jantan
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
32/56
32
137-147 0 0 0 0 5.56 0 0 0
148-158 0 2.78 0 0 8.33 0 0 0
159-169 0 0 0 2.78 36.10 2.78 0 0
170-180 0 8.33 5.56 8.33 13.89 0 0 0
181-191 0 0 0 2.78 0 0 0 0
Jumlah
0 11.11 5.56 13.89 66.66 2.78 0 0
100
Gambar 6. Grafik Tingkat Kematangan Gonad Betina
(Sumber: Microsoft Office Excel)
Tabel 12. Data Indeks Kematangan Gonad Ikan Beureum Panon Angkatan
Kelas Ukuran Ikan Persentase (%)
115-125 0.50
126-136 5.50
0
5
10
15
20
25
0
42
5
24
1 0 0
Jumalh
TKG
Tingkat Kematangan Gonad Betina
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
33/56
33
137-147 2.28-11.64
148-158 0.40-10.02
159-169 1.01-32.66
170-180 0.35-14.05
181-191 7.48
Tabel 13. Data Indeks Kematangan Gonad Ikan Beureum Panon Jantan Angkatan
Kelas Ukuran Ikan Persentase (%)
115-125 0.50
126-136 0
137-147 2.28
148-158 0.40-3.24
159-169 1.01-2.63
170-180 0.35-2.57
181-191 0
Tabel 14. Data Indeks Kematangan Gonad Ikan Beureum Panon Betina Angkatan
Kelas Ukuran Ikan Persentase (%)
115-125 0
126-136 5.50
137-147 10.31-11.64
148-158 0.71-10.02
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
34/56
34
159-169 4.53-32.66
170-180 0.86-14.05
181-191 7.48
Tabel 15. Data HSI Ikan Beureum Panon Angkatan
Kelas Ukuran Ikan Persentase (%)
115-125 1.74
126-136 2.30
137-147 1.63-2.33
148-158 0.39-2.91
159-169 0.23-3.75
170-180 0.27-2.56
181-191 1.40
Tabel 16. Data HSI Ikan Beureum Panon Jantan Angkatan
Kelas Ukuran Ikan Persentase (%)
115-125 1.74
126-136 0
137-147 1.63
148-158 0.60-2.27
159-169 0.58-1.94
170-180 0.31-2.26
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
35/56
35
181-191 0
Tabel 17. Data HSI Ikan Beureum Panon Betina Angkatan
Kelas Ukuran Ikan Persentase (%)
115-125 0
126-136 2.30
137-147 1.70-2.33
148-158 0.39-2.91
159-169 0.23-3.75
170-180 0.27-2.56
181-191 1.40
4.1.7 Hasil Pengamatan Food and Feeding Habits Angkatan
Tabel 18. Data Food and Feeding Habits Angkatan
Kelompok
Jenis Pakan Kelompok
PemakanFito Zoo Bentos Bagian
hewan
Bagian
tumbuhan
Dentritus Ikan
1 A - - - - - Omnivora
2 A - - - - Omnivora
3 A - - - - Omnivora
4 A - - - - Omnivora
5 A - - - - Omnivora
6 A - - - - Omnivora
7 A - - - - Omnivora
8 A - - - - Omnivora
9 A - - - - Omnivora
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
36/56
36
10 A - - - - - Omnivora
11 A - - - - - Omnivora
12 A - - - - Omnivora
13 A -
- -
- - Omnivora14 A - - - - - Omnivora
15 A - - - - Omnivora
16 A - - - - - Herbivora
17 A - - - - - Omnivora
18 A - - - - Omnivora
19 A - - - - - - Omnivora
20 A
- - - - - Omnivora21 A - - - - - Omnivora
22 A - - - - - Omnivora
23 A - - - - Omnivora
24 A - - - - - Omnivora
25 A - - - - - - Omnivora
26 A - - - - - - Omnivora
27 A
- - - - - Omnivora1 B - - - - - - Omnivora
2 B - - - - - - Karnivora
3 B - - - - Omnivora
4 B - - - - - Omnivora
5 B - - - - - Omnivora
6 B - - - - - Omnivora
7 B
- - - - - Omnvora8 B - - - - - Omnivora
9 B - - - - - Karnivora
10 B - - - - - Karnivora
11 B - - - - - - Karnivora
12 B - - - - - - Karnivora
13 B - - - - - - Karnivora
14 B - - -
- - - Karnivora
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
37/56
37
Tabel 19. Data Kelas Food and Feeding H abits Ikan Beureum Panon Angkatan
Kelas
Ukuran
Ikan
Persentase (%)
Fito Zoo BenthosBag.
Hewan
Bag.
TumbuhanDentritus Ikan
115-125 1.01 1.01 0 0 0 0 0
126-136 1.01 1.01 0 1.01 0 0 0
137-147 2.02 2.02 0 0 1.01 0 0
148-158 7.07 8.08 0 0 6.06 0 0
159-169 11.11 9.09 0 5.05 6.06 0 0
170-180 13.13 12.12 0 2.02 8.08 0 0
181-191 1.01 1.01 0 0 0 0 0
Jumlah
36.36 34.34 0 8.08 21.21 0 0
99.99
15 B - - - - - Karnivora
16 B - - - - - Karnivora
17 B - - - - - - Omnivora
18 B
- - - - - - Omnivora19 B - - - - - - Omnivora
20 B - - - - - - Omnivora
21 B - - - - - - Omnivora
22 B - - - - - - Omnivora
23 B - - - - - - Omnivora
24 B - - - - - - Omnivora
25 B - - - -
- - Omnivora
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
38/56
38
Gambar. 7 Grafik Food and Feeding Habits
(Sumber: Microsoft Office Excel)
Tabel 20. Data Kelas Food and Feeding Habits Ikan Beureum Panon Jantan
Angkatan
Kelas
Ukuran
Ikan
Persentase (%)
Fito Zoo Benthos Bag.Hewan
Bag.Tumbuhan
Dentritus Ikan
115-125 3.44 3.44 0 0 0 0 0
126-136 0 0 0 0 0 0 0
137-147 0 3.45 0 0 0 0 0
148-158 10.35 17.24 0 0 10.35 0 0
159-169 6.90 0 0 6.90 3.44 0 0
170-180 10.35 10.35 0 3.44 10.35 0 0
181-191 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 31.04 34.48 0 10.34 24.14 0 0
0
2
4
6
8
10
12
1416
18
20
Food And Feeding Habits
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
39/56
39
100
Gambar 8. Grafik Food And Feeding Habits Jantan
(Sumber: Microsoft Office Excel)
Tabel 21. Data Kelas Food and Feeding Habits Ikan Beureum Panon Betina
Angkatan
Kelas
Ukuran
Ikan
Persentase (%)
Fito Zoo BenthosBag.
Hewan
Bag.
TumbuhanDentritus Ikan
115-125 0 0 0 0 0 0 0
126-136 1.43 1.43 0 1.43 0 0 0
137-147 2.86 1.43 0 0 1.43 0 0
148-158 4.29 4.29 0 0 4.29 0 0
159-169 13.86 12.86 0 4.29 7.15 0 0
170-180 14.28 12.86 0 1.43 7.15 0 0
0
1
2
3
4
5
6
Food And Feeding Habits Jantan
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
40/56
40
181-191 1.43 1.43 0 0 0 0 0
Jumlah
38.15 34.30 0 7.15 20.02 0 0
99.62
Gambar 9. Grafik Food And Feeding Habits Betina
(Sumber: Microsoft Office Excel)
Tabel 22. Data Tambahan Angkatan
KelompokNama
Praktikan
Panjang
Usus
(mm)
Panjang
Gonad
(mm)
Panjang
Hati
(mm)
Bobot
Usus
(g)
Volume
Usus
(ml)
1 A
Efran A
Farica M
Nadia P
292 - - - -
2 A
Anita N
Namira A
300 - - - -
0
2
4
6
8
10
12
14
Food And Feeding Habits Betina
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
41/56
41
Sundoro
3 A
Deny P
Stephanie
Thaha Y
120 - - - -
4 A
Afrah H
Birta B
Wildan N
295 - - - -
5 A
Kenny P
Neni S
Waskita A
430 - - - -
6 A
Dian Fitri
Ganda M
M. Nofhan
160 - - - -
7 A
Akbar R
Heru S
Lidya P
320 - - - -
8 A
Indrie R
Kiki H
Rian F
320 - - - -
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
42/56
42
9 A
Azka I
Elvira A
Firdha O
350 - - - -
10 A
Heru P
Siti A
Tiasa F
332 137 51 4.2 4
11 A
Andrian A
Aninda N
M. Taufik N
220 140 85 4.6 3
12 A
Achmad A
Akhmad H
Esa K
360 45 20 3.76 5
13 A
Dwi W
Irfan A
Maki Z
380 90 32 3.13 1.5
14 A
Alfi R
Cita S
Rifai D
420 30 40 4.79 3
15 A
M. Surya
Nur Aulia
190 34 90 2.63 5
16 A Inda A 380 60 90 3.83 7
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
43/56
43
Revqy P
Satria R
17 A
Krishna L
M. Ghifari
Respandu Z
300 50 30 2.4 2.5
18 A
Andi A
Katisya A
M. Rizki M
350 45 35 3.41 8
19 A
Farhan R
Mutiara I
Rena W
- 25 - - 6
20 A
Ahmad T
Gmelina A
M. Asyari
- 16 - - 5
21 A
Bagus H
Ihsan F
Shelvi M
- 50 - - 5
22 A
Dzinnuri K
Semita S
- 70 - - 11
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
44/56
44
Sugih B
23 A
Andri S
Irma F
M. Rizqi H
- 70 - - 4
24 A
Erra Dian
Luthfy W
M. Numan A
- 15 - - 4
25 A
Firmansyah
Putri W
Taufiq R
- 61 - - 3
26 A
Ahmad R
Ika R
Novel F
- 45 - - 2
27 A
Annisa D
Azlhimsyah
- 60 - - 4
1 B
Adinda K
Gagas W
Raymond S
390 - - - -
2 B
Ira Sri
N. M.Ridwan
Ondi K
100 - - - -
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
45/56
45
3 B
Alvin T
Tria M
Ulfah N
320 - - - -
4 B
Attindriya
Gilang K
Maulana A
170 - - - -
5 B
Kokoh T
Nizha N
Sofan S
327 - - - -
6 B
Adi Bagus
Alfina A
Denny A
118 - - - -
7 B
Axseel F
Lies A
Yuni A
380 - - - -
8 B
Fahmi A
Hanan H
Ramdhani C
330 - - - -
9 B Aghnia N 360 110 80 6.09 5
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
46/56
46
M. Luki
Yuniar P
10 B
Asep I
Irenne A
Robby W
400 70 40 5.52 6
11 B
Kania M
Iman B
Reno Dwi
320 110 30 4.52 4
12 B
Laily H
Lathofah M
M. Fajar
410 70 50 3.05 2
13 B
Alsyafi A
Andi Lia
Ludfi D
300 - - 3.63 2.27
14 B
Hermilita A
M. Fiqi F
Nadhilah
315 155 6.1 3.53 3
15 B
Ammar A
Riri A
Yulia A
490 125 85 3 6
16 B M. Faujih 310 - - 2.73 3
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
47/56
47
Sofyan Y
Zhafira U
17 B
Esti L
Ginandya F
Irfan P
- 52 - - 2
18 B
Arvilia H
Faiz A
Nicolas
- 52 - - 4
19 B
Firdausi N
M. Ihsan Z
Wahyuni D
- 70 - - 4
20 B
Nadia S
Safira N
Teguh S
- 70 - - 3
21 B
Adhimukti D
Fahri F
Hanif M
- 65 - - 4
22 B
Larassati S
Linda M
Maryono P
- 67 - - 3
23 B Asri U - 75 - - 5
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
48/56
48
Imelda Y
M. Salman
24 B
Dicky S
Dwi S
Irfan H
- 78 - - 4.8
25 B
Bangbang P
Faisal A
Raichmandika
- 65 - - 2
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembahasan Pertumbuhan dan Ratio Kelamin
Hal yang pertama di analisis yaitu mengenai pertumbuhan dan ratio kelamin ikan
beureum panon. Untuk mencari nilai pertumbuhan yaitu dengan cara mengukur langsung
nilai panjang dan berat ikan tersebut untuk menghitung panjang digunakan pengukuran yaitu
TL (total length), SL (standard length), dan (FL) fork length, sedangkan bobot ikan yaitu
berat seluruh tubuh ikan yang ditimbang menggunakan timbangan. Untuk mengetahui
kelamin ikan dilakukan pembedahan agar dapat langsung mengamati gonadnya.
Berdasarkan hasil praktikum, panjang ikan beureum panon yang diamati kelompok
12A didapatkan nilai TL sebesar 200 mm, SL 170 mm dan FL sebesar 185 mm sedangkan
berat ikan yaitu 150 gram. Selanjutnya diamati jenis kelamin ikan, ikan beureum panon yang
diamati kelompok 12A berkelamin betina hal ini diketahui setelah mengamati gonad
ikantersebut merupakan gonad betina dan terlihat butiran telur.
Dari hasil pengamatan terhadap 52 ikan beureum panon didapatkan ratio kelamin ikan
bereum panon ini yaitu 30,75% jantan dan 69,23% betina dengan rincian 16 ekor jantan dan
36 ekor betina. Jika dikelompokan berdasarkan ukurannya, ikan beureum panon yang
berukuran 115-125 mm terdapat 1,92% jantan yaitu 1 ekor dan 0% betina, ikan beureum
panon yang berukuran 126-136 mm terdapat 0% jantan dan 1,92% betina yaitu 1 ekor, ikan
beureum panon yang berukuran 137-147 mm terdapat 1,92% jantan yaitu 1 ekor dan 3,85%
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
49/56
49
betina yaitu 2 ekor, ikan beureum panon yang berukuran 148-158 mm terdapat 9,61% jantan
yaitu 5 ekor dan 7,69% betina yaitu 4 ekor, ikan beureum panon yang berukuran 159-169 mm
terdapat 9,61% jantan yaitu 5 ekor dan 28,85% betina yaitu 15 ekor,ikan beureum panon
yang berukuran 170-180 mm terdapat 7,69% jantan yaitu 4 ekor dan 25% betina yaitu 13
ekor, ikan beureum panon yang berukuran 181-191 mm terdapat 0% jantan yaitu 1 ekor dan
1,92% betina yaitu 1 ekor.
Hasil dari perhitungan regresi pertumbuhan untuk mendapatkan nilai b yang dapat
menyatakan hubungan panjang berat. Nilaib nya adalah 1,73, karena nilai b 3 dan b kurang
dari 3 maka hubungan panjang dan berat ikan beureum panon pada pengamatan kali ini
adalah allometrik yaitu pertambahan berat kurang dari pertambahan panjang.
4.2.2 Pembahasan Reproduksi
Untuk mengetahui kemampuan reproduksi dari ikan beureum panon yang diamati
yaitu dengan cara pengamatan terhadap gonad agar diketahui tingkat kematangan gonad,
menimbang berat gonad, menghitung indeks kematangan gonad, menghitung HSI,
menghitung fekunditas, dan mengamati telur jika telah matang.
Berdasarkan pengamatan, ikan beureum panon yang diamati kelompok 12A yaitu
betinahal ini diketahui setelah mengamati gonad ikan tersebut merupakan gonad betina dan
terlihat butiran telur. Dengan pengamatan tersebut dapat diketahui tingkat kematangan
gonadnya yaitu berada pada fase perkembangan I karena memiliki ciri setelah diamati yaitu
ovarium bentuk bulat telur, warna kemerah-merahan dengan pembuluh kapiler, mengisi kira-
kira setengah ruang ke bagian bawah, telur dapat terlihat seperti serbuk putih.
Berat gonad ikan beureum panon yang diamati kelompok 12A sebesar 1,29 gram.
Dari hasil data pengukuran berat gonad dan berat tubuh ikan dapat dihitung indeks
kematangan gonad yaitu sebesar 0,86%. Berat hati ikan tersebut sebesar 0,40 gram sehingga
dapat diketahui nilai HSI sebesar 0,27 %. Fekunditas ikan beurem panon ini sebesar 1708,
diameter telur sebesar 30 m dan letak inti berada di tengah.
Jika dilihat hasil pengamatan pada 52 ikan beureum panon didapatkan ratio tingkat
kematangan gonad yaitu 5,76% ikan berada pada fase dara, 9,61% ikan pada fase dara
berkembang, 7,69% ikan pada fase Perkembangan I, 17,30 % ikan pada fase perkembangan
II,55,57% ikan pada fase bunting, 1,92% ikan pada fase mijah, 0% pada fase salin dan 1,92%
pada fase pulih salin. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan ikan
yang diteliti berada pada fase bunting.
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
50/56
50
Jika dilihat indeks kematangan gonad berdasarkan kelas ukuran ikan, ukuran ikan
115-125 mm IKG nya yaitu 0,50%, ukuran ikan 126-136 mm IKG nya yaitu 5,50%, ukuran
137-147 mm IKG nya yaitu 2,28-11,64 %, ukuran 148-158 mm IKG nya yaitu 0,40-10,02%,
ukuran 159-169 1,01-32,66, ukuran ikan 170-180 IKG nya yaitu 0,35-14,05% dan ikan
ukuran 181-191 IKG nya yaitu 7,48%. Jika dilihat dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa
IKG terbesar berada pada rentang ukuran ikan 159-169 mm.
Jika dilihat HSI berdasarkan kelas ukuran ikan, ukuran ikan 115-125 mm HSI nya
yaitu 1,74%, ukuran ikan 126-136 mm HSI nya yaitu 2,30%, ukuran 137-147 mm HSI nya
yaitu 1,63-2,33 %, ukuran 148-158 mm HSI nya yaitu 0,39-2,91%,ukuran ikan 159-169 mm
HSI nya yaitu 0,23-3,75 %,ukuran ikan 170-180 mm HSI nya yaitu 0,27-2,56 %,ukuran ikan
181-191 mm HSI nya yaitu 1,40 %. Jika dilihat dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa HSI
terbesar berada pada rentang ukuran 159-169mm.
4.2.3 Pembahasan Food and Feeding Habits
Kebiasaan makan ikan dapat diketahui dari jenis pakan yang dimakan ikan tersebut,
ikan dapat berjenis carnivora (pemakan daging), herbivora (pemakan tumbuhan) maupun
omnivora (pemakan daging dan tumbuhan). Untuk mengetahui jenis pakan yang dimakan
ikan dilakukan dengan cara membedah terlebih dahulu ikan lalu diambil ususnya, setelah itu
dikeluarkan isi dari usus tersebut lalu diamati menggunakan mikroskop.
Berdasarkan pengamatan, ikan beureum panon yang diamati oleh kelompok 12 A
setelah mengamati isi usus dari ikan tersebut terlihat adanya fitoplankton, zooplankton dan
bagian tumbuhan dalam usus ikan tersebut hal ini menandakan bahwa ikan beureum panon
tersebut merupakan omnivora (pemakan tumbuhan dan hewan).
Jika dilihat data hasil pengamatan angkatan, 52 ekor ikan beureum panon yang
diamati ada ikan yang merupakan omnivora karena setelah mengamati isi dari usus ikan
beureum panon tersebut ada yang berisi fitoplankton, zooplankton, bagian hewan dan bagian
tumbuhan namun adapula ikan yang merupakan karnivora karena hanya ditemukan
zooplankton atau bagian hewan saja dalam isi ususnya.
Jika dilihat berdasarkan kelas ukuran ikan beureum panon, jenis pakan fitoplankton
1,01% terdapat pada ikan ukuran 115-125 mm, 1,01 % terdapat pada ikan ukuran 126-
136mm, 2,02% terdapat pada ikan ukuran 137-147mm, 7,07% terdapat pada ikan ukuran
148-158mm, 11,11% terdapat pada ikan ukuran 159-169mm, 13,13% terdapat pada ikan
ukuran 170-180mm, dan 1,01% terdapat pada ikan ukuran 181-191mm.
Jenis pakan zooplankton 1,01% terdapat pada ikan ukuran 115-125 mm, 1,01 %
terdapat pada ikan ukuran 126-136 mm, 2,02% terdapat pada ikan ukuran 137-147 mm,
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
51/56
51
8,08% terdapat pada ikan ukuran 148-158 mm, 9,09% terdapat pada ikan ukuran 159-169
mm, 12,12% terdapat pada ikan ukuran 170-180 mm, dan 1,01% terdapat pada ikan ukuran
181-191 mm.
Jenis pakan bagian hewan 0% terdapat pada ikan ukuran 115-125 mm, 1,01 %
terdapat pada ikan ukuran 126-136 mm, 0% terdapat pada ikan ukuran 137-147 mm, 0%
terdapat pada ikan ukuran 148-158 mm, 5,05% terdapat pada ikan ukuran 159-169 mm,
2,02% terdapat pada ikan ukuran 170-180 mm, dan 0% terdapat pada ikan ukuran 181-191
mm.
Jenis pakan bagian tumbuhan 0% terdapat pada ikan ukuran 115-125 mm, 0 %
terdapat pada ikan ukuran 126-136 mm, 1,01% terdapat pada ikan ukuran 137-147 mm,
6,06% terdapat pada ikan ukuran 148-158 mm, 6,06% terdapat pada ikan ukuran 159-169
mm, 8,08% terdapat pada ikan ukuran 170-180 mm, dan 0% terdapat pada ikan ukuran 181-
191 mm.
Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa ikan dengan ukuran besar yaitu
ukuran 170-180 mm lebih beraneka ragam jenis pakannya. Hal itu berkaitan dengan semakin
besar bobot ikan maka asupan pakannya akan semakin besar.
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
52/56
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Ikan beureum panon memiliki pola pertumbuhan alometrik negative dengan nilai b =1,73 yang berarti pertumbuhan panjangnya lebih besar dari pertumbuhan berat.
2. Dari 52 ekor ikan beureum panon yang diteliti terdapat 16 ekor ikan jantan dan 36ekor betina.
3. Dari 52 ikan beureum panon didapatkan ratio tingkat kematangan gonad yaitu 5,76%ikan berada pada fase dara, 9,61% ikan pada fase dara berkembang, 7,69% ikan pada
fase Perkembangan I, 17,30 % ikan pada fase perkembangan II, 55,57% ikan pada
fase bunting, 1,92% ikan pada fase mijah, 0% pada fase salin dan 1,92%
padafasepulihsalin.
4. Faktor yang mempengaruhi tingkat kematangan gonad dari suatu spesies ikan, antaralain pakan yang diberikan, lingkungan, dan spesies itu sendiri.
5. Dari pengamatan menunjukkan bahwa ikan beureum panon merupakan omnivorakarena setelah mengamati isi dari usus ikan beureum panon tersebut ada yang berisi
fitoplankton, zooplankton, bagian hewan dan bagian tumbuhan namun ada pula ikan
yang merupakan karnivora karena hanya ditemukan zooplankton atau bagian hewan
saja dalam isi ususnya..
5.2. Saran
Khusus untuk ikan beureum panon ini karena ikan masih dalam keadaan hidup dan
ikan ini sangat agresif maka dibutuhkan kemampuan dan keseriusan dalam melakukan
praktikum agar pengamatan lancar. Ikan beureum panon ini memiliki batok yang cukup keras
maka harus ditingkatkan kehati-hatian dalam memingsankan ikan agar jarum tidak bergeser.
Dalam praktikum ini harus lebih diperhatikan kembali dalam pengukuran panjang
maupun menimbang berati kan. Hal ini dapat mempengaruhi pada beberapa perhitungan
seperti menghitung nilai IKG maupun HSI, selain itu untuk mendapatkan hasil analisis
pertumbuhan yang tepat. Selain dalam pengukuran praktikum ini harus teliti dalam
membedah ikan agar organ-organ dalam yang akan diamati tidak rusak seperti mengamati
gonad, usus, dan hati ikan. Maka dari itu ketelitian, kemampuan dan pemahaman pada
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
53/56
53
prosedur sangat diperlukan agar meminimalisir adanya kesalahan yang terjadi selama
praktikum.
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
54/56
54
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia Indonesia.Brek.http://id.wikipedia.org/wiki/Brek.
Diakses pada tanggal 13 April 2014 pukul 09.55 WIB
Achmad, Tony. 2012.Hubungan Panjang Berat.http://tonyachmad-smartboy.blogspot.com
Diakses pada tanggal 13 April 2014 pukul 12.30 WIB
Effendie, M.I. 1979.Metoda Biologi Perikanan.Yayasan Dwi Sri: Bogor.
Fujaya, Y. 2002. Fisiologi Ikan. Dasar Pengembangan Teknologi Perikanan. DIKTI. Jakarta.
181 hal.
Sistem Budidaya.Mengenal Ikan Tawes Jenis Brek (Puntius javanicus).
http://a289431visidanmisi.blogspot.com/2012/04/mengenal-ikan-tawes-jenis-brek-
puntous.html.
Diakses pada tanggal 13 April 2014 pukul 13.45 WIB
http://id.wikipedia.org/wiki/Brekhttp://tonyachmad-smartboy.blogspot.com/http://a289431visidanmisi.blogspot.com/2012/04/mengenal-ikan-tawes-jenis-brek-puntous.htmlhttp://a289431visidanmisi.blogspot.com/2012/04/mengenal-ikan-tawes-jenis-brek-puntous.htmlhttp://a289431visidanmisi.blogspot.com/2012/04/mengenal-ikan-tawes-jenis-brek-puntous.htmlhttp://a289431visidanmisi.blogspot.com/2012/04/mengenal-ikan-tawes-jenis-brek-puntous.htmlhttp://tonyachmad-smartboy.blogspot.com/http://id.wikipedia.org/wiki/Brek -
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
55/56
55
LAMPIRAN
Gambar 1. Pemingsanan Ikan Gambar 2. Penimbangan Bobot Ikan
Gambar 3. Penimbangan Bobot Gonad Gambar 4. Perhitungan diameter Telur
-
5/25/2018 Laporan Praktikum Beureum Panon
56/56
56
Gambar 5. Jenis Pakan Ikan Gambar 6. Pengukuran Volume Telur