laporan praktikum instrumentasi

14
LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI “Tata Cara Pengoperasian dan Pemeliharaan Centrifuge’’ OLEH : NI PUTU ERLITA OKANDARI 37/ D-IVA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM PROGRAM STUDI D-IV ANALIS KESEHATAN

Upload: erlita-okandari

Post on 15-Jan-2016

1.150 views

Category:

Documents


89 download

DESCRIPTION

cara menggunakan centrifuge

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI

“Tata Cara Pengoperasian dan Pemeliharaan

Centrifuge’’

OLEH :

NI PUTU ERLITA OKANDARI

37/ D-IVA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM

PROGRAM STUDI D-IV ANALIS KESEHATAN

2015

2

Tata Cara Pengoperasian dan Pemeliharaan Centrifuge

I. TujuanAgar mahasiswa dan mahasiswi mengetahui tata cara penggunaan dan pemeliharaan

alat Centrifuge.

II. Dasar Teoria. Definisi Centrifuge

Centrifuge merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan organel

berdasarkan massa jenisnya melalui proses pengendapan. Dalam

prosesnya, centrifuge menggunakan prinsip rotasi atau perputaran tabung yang berisi

larutan agar dapat dipisahkan berdasarkan massa jenisnya. Peralatan centrifuge terdiri

dari sebuah rotor atau tempat untuk meletakan larutan yang akan dipisahkan. Rotor

ini nantinya akan berputar dengan cepat yang akan mengakibatkan larutan akan

terpisah menjadi dua fase. Semakin cepat perputaran yang dilakukan, semakin

banyak pula organel sel yang dapat diendapkan begitu juga sebaliknya.

b. Kegunaan CentrifugeBiasanya centrifuge digunakan untuk :

1) Memisahkan komponen darah (sehingga dapat terbentuk serum/plasma).

2) Memisahkan komponen lipid dan komponen lainnya dari plasma/serum, dan

memisahkan lipoprotein dari yang lainnya.

3) Untuk pemeriksaan Ht (Hematokrit).

4) Untuk pemeriksaan mikroskopis urine (terbentuk endapan, digunakan untuk

mikroskopis).

5) Dalam pemeriksaan parasitologi (contoh: Px Gula pekat, Garam pekat).

6) Memisahkan sampel air.

7) Untuk mendapatkan elemen seluler berkonsentrasi tinggi dan komponen lainnya

dari cairan biologi untuk pemeriksaan mikroskopik atau pemeriksaan kimia.

c. Jenis - Jenis CentrifugeAda beberapa klasifikasi centrifuge menurut jenisnya, antara lain :

1) General Purpose Centrifuge

Model biasanya adalah tabletop (bisa diletakkan di atas meja) yang dirancang

untuk pemisahan sampel urine, serum atau cairan lain dari bahan padat yang tidak

3

larut. Centrifuge ini biasanya berkecepatan 0-3000 rpm, dan bisa menampung

sampel dari 5-100 ml.

Gambar 1. General Purpose Centrifuge

2) Micro Centrifuge

Atau disebut juga microfuge, memutar microtubes khusus pada kecepatan

tinggi. Volume micotubes berkisar 0,5-2,0 ml.

Gambar 2. Micro Centrifuge

3) Speciality Centrifuge

Yaitu centrifuge yang dipakai untuk keperluan yang lebih spesifik untuk

laboratorium klinik, meliputi:

a) Microhematocrit centrifuge adalah merupakan variasi dari microcentrifuge yang

dapat menampung sampel kapiler untuk pengukuran volume hematocrit pack

cell.

Gambar 3. Microhematocrit centrifuge

4

b) Blood Bank Centrifuge adalah centrifuge yang dipakai di bank darah dan

serologi yang dirancang untuk memisahkan sampel serologis dalam tabung.

4) Centrifuge Berkecepatan Tinggi

Jenis lain adalah centrifuge berkecepatan tinggi, yaitu

a) Ultracentrifuge yaitu centrifuge berkecepatan tinggi yang berputar dengan

kecepatan diatas 50.000 rpm. Centrifuge ini dilengkapi dengan sistem

pendinginan untuk menjaga agar sampel tetap dingin selama centrifuge.

Centrifuge ini lazim dipakai dilaboratorium penelitian.

b) Refrigerated centrifuge adalah centrifuge berkecepatan tinggi yang berputar

dengan kecepatan 0-20.000 rpm. Centrifuge ini dilengkapi dengan sistem

pendinginan untuk menjaga agar sampel tetap dingin selama centrifuge.

Centrifuge ini lazim dipakai dilaboratorium penelitian.

d. Kecepatan Putaran CentrifugeKecepatan sentrifus diukur dalam rpm yang tidak menggambarkan daya

pemisah alat tersebut. Terminologi yang benar adalah Relative Centrifuge Force

(RCF) dalam satuan g yang dapat dihitung dalam menggunakan rumus di bawah ini

atau menggunakan Normogram 1

g = radius rotor x rpm kuadrat x 1,118 x 10-5

radius rotor : panjang lengan rotor dari pusat tungkai pemutar (cm)

g : diketahui

misalnya : r = 25 cm, g = 500 maka rpm = 1337

Pada umumnya sentrifus kecil yang sederhana mempunyai kecepatan putaran

per menit (revolution per menit/rpm) antara 3000-5000 rpm yang dapat diatur

menggnakan tombol pengatur kecepatan. Kecepatan sampai 20.000 g dapat diperoleh

memakai ultrasentrifus dengan pendingin.

5

e. Prinsip Kerja Alat CentrifugePrinsip sentrifugasi didasarkan pada pemisahan molekular dari sel atau

organel subselular. Pemisahan tersebut berdasarkan konsep bahwa partikel yang

tersuspensi di sebuah wadah akan mengendap (bersedimentasi) ke dasar wadah karena

adanya gaya gravitasi.  Sehingga laju pengendapan suatu partikel yang tersuspensi

tersebut dapat diatur dengan meningkatkan atau menurunkan pengaruh gravitasional

terhadap partikel. Pengaturan laju pengendapan tersebut dapat dilakukan dengan cara

menempatkan wadah yang berisi suspensi partikel ke mesin centrifuge tepatnya pada

bagian rotor yang kemudian akan berputar dengan kecepatan tertentu.

Pemisahan sentrifugal menggunakan prinsip dimana objek diputar secara

horizontal pada jarak radial dari titik dimana titik tersebut dikenakan gaya. Objek

yang diputar berotasi di dalam tabung atau silinder yang berisi campuran cairan dan

partikel yang dapat bergerak menuju pusat rotasi. Namun hal tersebut tidak terjadi

karena adanya gaya sentrifugasi. Gaya sentrifugal menyebabkan partikel – partikel

menuju dinding tabung dan terakumulasi membentuk endapan.

Hal tersebut tergantung pada ukuran dan bobot jenis dari suspensi. Teknik ini

dapat digunakan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi molekul biologi dan

komponen selular. Hasil sentrifugasi terbagi menjadi dua, yaitu supernatan dan pelet.

Supernatan adalah substansi hasil sentrifugasi yang memiliki bobot jenis yang lebih

rendah. Posisi dari substansi ini berada pada lapisan atas dan warnanya lebih jernih.

Sementara pelet adalah substansi hasil sentrifugasi yang memiliki bobot jenis yang

lebih tinggi.

III. Cara Kerjaa. Tata Cara Pengoperasian Centrifuge

1) Persiapkan larutan yang akan dimurnikan atau dipisahkan.

2) Sambungkan centrifuge pada aliran arus listrik.

3) Nyalakan centrifuge, lalu buka penutup centrifuge. Jika ada tombol pembuka bisa

langsung ditekan tombol “Open”.

4) Cek kebersihan bagian dalam alat.

5) Masukan larutan ke dalam tabung centrifuge. Larutan yang dimasukkan pada

setiap tabung haruslah sama ukurannya.

6) Masukkan tiap tabung ke dalam lubang centrifuge. Saat meletakkan tabung berisi

larutan yang akan dimurnikan, tabung harus diletakkan secara bersebrangan

6

dengan tabung yang volumenya sama. Namun hal ini tidak perlu dilakukan jika

semua lubang pada centrifuge terisi oleh tabung larutan yang semua volumenya

sama.

7) Tutup kembali penutup centrifuge.

8) Putar penunjuk waktu yang diinginkan, lalu putar penunjuk kecepatan yang

diinginkan dalam (Rpm) secara perlahan.

9) Begitu tombol waktu diputar centrifuge langsung berputar. Bagi centrifuge yang

ada tombol “start/ on’’, langsung tekan  tombol “start/ on’’ untuk memulai

memurnikan larutan.

10) Tunggu sampai sentrifuge benar-benar berhenti, baru sampel bisa di keluarkan.

11) Setelah pemurnian selesai, penutup bisa langsung dibuka. Bagi centrifuge yang

ada tombol opennya bisa langsung ditekan tombol open dan ambil semua larutan

dalam tabung yang telah dimurnikan dengan cara mengambilnya secara

berseling berlawanan pula dan segera pisahkan  sesuai yang dibutuhkan.

12) Putar kembali penunjuk kecepatan ke angka nol.

13) Centrifuge kemudian didingin setelah digunakan dan tutupnya harus dibiarkan

terbuka agar semua air yang mengembun dapat menguap.

14) Matikan tombol power, lalu cabut kabel penghubung centrifuge dari stop kontak.

15) Setelah pemakaian pertama, istirahatkan selama 15 menit baru kemudian di pakai

untuk pemakaian kedua.

b. Tata Cara Perawatan Centrifuge1) Centrifuge harus diletakkan dalam posisi yang datar air.

2) Bersihkan dinding bagian dalam dengan larutan antiseptik setiap minggu atau bila

ada tumpahan atau ada tabung yang pecah. Bersihkan juga bagian luarnya setiap

hari.  

3) Gunakan tabung khusus dengan ukuran dan tipe yang sesuai untuk tiap

centrifuge. Tabung yang digunakan harus sesuai dengan ukuran selonsong agar

kedudukannya pas dan tidak boleh terlalu keluar dari selonsongnya.

4) Jumlah tabung yang digunakan harus genap dan diletakkan saling berhadapan.

5) Volume/ muatan sentrifuge harus dibuat seimbang sebelum centrifuge dijalankan.

Tabung berukuran sama perlu didudukan berhadapan dan jika jumlah sampel

yang ingin di centrifuge hanya satu buah maka untuk keseimbangan boleh

menggunakan tabung berisi air.

6) Jangan mengisi tabung sampai penuh tetapi sebaiknya hanya 3/4 bagian saja.

7

7) Pastikan bahwa penutup telah menutup dengan baik dan kencang sebelum

centrifuge dijalankan.

8) Periksa bantalan pada wadah tabung. Bila bantalan tidak ada maka tabung mudah

pecah waktu dicenrifuge karena adanya gaya setrifugal yang kuat menekan

tabung kaca ke dasar wadah.

9) Jangan membuka tutup centrifuge pada saat pemusingan.

10) Pada saat sentrifuge berputar, jangan dihentikan dengan tangan.

11) Untuk sentrifuge dengan ligatan tinggi harus disertai dengan pendingin yang

menjaga agar larutan yang diputar tidak terpengaruh.

12) Untuk kecepatan diatas 5000g perlu digunakan tabung polipropilen agar tidak

pecah.

13) Apabila sewaktu dijalankan terdengar bunyi yang mencurigakan atau bunyi

gesekan segera hentikan sentrifus untuk melihat kemungkinan pecahnya tabung.

14) Sewaktu menggunakan sentrifus, kecepatan harus dinaikan secara bertahap dan

tidak dibenarkan langsung memasang pada kecepatan tinggi. Begitu pula sewaktu

mematikan, sentrifus harus ditunggu sampai berhenti dan tidak dibenarkan

memperlambat dengan tangan.

15) Setelah berhenti, sebaiknya tutup sentrifuge tidak segera dibuka tetapi didiamkan

dahulu sekitar 5 menit agat terhindar dari kejadian infeksi oleh aerosol yang

terbentuk selama sentrifugasi.

16) Lakukan pemantauan timer dan kecepatan rotor seusai penggunaan atau lakukan

pemantauan setiap satu minggu sekali.

17) Kalibrasi : Mengukur kecepatan putaran dengan menggunakan tachometer

terkalibrasi dan lakukan 1 bulan sekali. 

18) Power suply : Pengecekan kabel, steker dan stop kontak (pengecekan grounding

dan kebocoran arus listrik dari kabel), steker dan stop kontak.

8

IV. Dokumentasi

Gambar a. Memasukkan larutan yang Gambar b. Menyiapkan dua larutan yang akan dimurnikan ke tabung centrifuge akan volumenya sama

Gambar c. Menyambungkan kabel Gambar d. Membuka penutup centrifuge

Centrifuge pada stop kontak

Gambar e. Memasukkan tabung centrifuge Gambar f. Masukan tabung yang kedua,

kedalam selonsong Centrifuge bersebrangan dengan tabung pertama

Gambar g. Putar penunjuk waktu Gambar h. Putar penunjuk kecepatan

yang diinginkan centrifuge, secara perlahan

9

Gambar i. Centrifuge mulai berputar Gambar j. Jika telah selesai, putar kembali

posisi kecepatan ke angka nol

Gambar k. Buka penutup centrifuge Gambar l. Hasil larutan setelah di

centrifuge (timbul endapan)

Gambar m. Cabut kabel penghubung dari stop kontak

Mataram, 5 Maret 2015

Dosen Pembimbing, Praktikan,

Nurul Inayati, S.Si., M.Sc Ni Putu Erlita Okandari

10