laporan praktikum ith

6
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU TANAH HUTAN ACARA I PENGAMBILAN CONTOH TANAH Disusun oleh : Nama : Andreas Ogik A NIM : 13/349025/KT/07516 Shift : Rabu , 13:00 WIB Co. Ass : LABORATORIUM ILMU TANAH HUTAN BAGIAN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN

Upload: galuh-iman-nugroho

Post on 31-Dec-2015

113 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ini adalah contoh dari laporan praktikum ilmu tanah hutan , di dalamnya terdapat hasil penelitian dari praktikum ilmu tanah hutan

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum ITH

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU TANAH HUTAN

ACARA I

PENGAMBILAN CONTOH TANAH

Disusun oleh :

Nama : Andreas Ogik A

NIM : 13/349025/KT/07516

Shift : Rabu , 13:00 WIB

Co. Ass :

LABORATORIUM ILMU TANAH HUTAN

BAGIAN SILVIKULTUR

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2013

Page 2: Laporan Praktikum ITH

ACARA I

PENGEMBALIAN CONTOH TANAH

A. Tujuan1. Mahasiswa mengetahui bagaimana cara pengambilan contoh tanah.2. Mahasiswa mengetahui perbedaan pengambilan contoh tanah yang disesuaikan

dengan sifat-sifat tanah yang akan disidik.

B. Dasar Teori

Tanah adalah salah satu komponen yang menduduki permukaan bumi , sebagian besar bumi tertutup oleh tanah , tetapi tidak melebihi air. Tanah mampu menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat sebagai pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak bahan induk pada kondisi topografi / relief tertentu dan sellama waktu tertentu (Donahue , 1970).

Pengertian tanah dari definisi ilmiah adalah kemampuan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horizon , terdiri dari campuran bahan mineral, organik , air, dan udara sebagai media untuk tumbuhnya tanaman. Pada lahan kering tanah mempunyai komposisi 45% bahan mineral , 5% bahan organic , 20-30% udara, 20-30% air. Mineral mempunyai 2 jenis, yaitu Mineral Primer dan Mineral Sekunder. Mineral Primer seperti Mg dan Fe sedangkan Mineral Sekunder seperti Kaolinit , nafoisit ,montromilonit , gibsit , dan lain-lain. Humus yang rosisten dan memiliki gugus aktif terutama karboksil adalah Bahan Organik. Untuk air dihitung dengan logaritma cm air (PF) atau bar (atm), kPa (kilopascal), cm (tinggi air) (Hardjowigeno , 2007).

Contoh tanah adalah suatu volume massa tanah yang diambil dari suatu bagian tubuh tanah (horizon/lapisan/solum) dengan cara-cara tertentu disesuaikan dengan sifat-sifat yang akan diteliti secara lebih detail di laboratorium. Pengambilan contoh dapat dilakukan dengan dua teknik dasar yaitupengambilan contoh tanah secara utuh dan pengambilan contoh tanah secara tidak utuh. Sebagaimana dikatakan dimuka bahwa pengambilan contoh tanah disesuaikan dengan sifat-sifat yang akan diteliti. Untuk penetapan sifat-sifat fisika tanah ada tiga macam pengambilan contoh tanah yaitu :

Contoh tanah tidak terusik (undisturbed soil sample) yang diperlukan untuk analisis penetapan berat isi atau berat volume (bulk density), agihan ukuran pori (pore size distribution) dan untuk permeabilitas (konduktivitas jenuh).

Page 3: Laporan Praktikum ITH

Contoh tanah dalam keadaan agregat tak terusik (undisturbed soil aggregate) yang diperlukan untuk penetapan agihan ukuran agregat dan derajat kemantapan agregat (aggregate stability).

Contoh tanah terusik (disturbed soil sample) yang diperlukan untuk penetapan kadar lengas , tekstur, tetapan Atterberg, kenaikan kapiler, sudut singgung, kadar lengas kritik, Indeks patahan (Modulus of Rupture : MOR), konduktivitas hidroulik tak jenuh, luas permukaan (specific surface), erodibilitas (sifat ketererosian) tanah menggunakan hujan tiruan (rainfall simulator)(Agus,2012).

Komposisi tanah terdiri dari tiga partikel , pertama pasir (sand) dengan diameter 2,00-0,20 mm , debu (silt) dengan diameter 0,2-0,002 mm , dan tanah liat (clay) dengandiameter <0,002 mm. Kasar, tidak licin, tidak lengket dan tidak dapat membentuk gulungan adalah ciri-ciri partikel pasir. Agak halus, licin, tidak lengket, gulungan mudah rapuh adalah ciri-ciri partikel debu. Halus, licin , lengket adalah ciri-ciri partikel lempung(Hanafiah, 2005).

Banyak faktor yang mempengaruhi intesitas warna tanah seperti :

1. Kadar lengas dan tingkat hidratasi2. Kadar bahan organic3. Kadar dan mutu mineral

(Mulyani , Mul.2002)

Struktur tanah adalah susunan ikatan partikel-partikel satu dengan yang lain. Ikatan partikel itu berwujud atau dinamakan agregat

Penggolongan tipe struktur :

a) Tipe Lempung : mempunyai horizontal lebih panjang dari pada vertikalnya.

b) Tipe tiang : ukuran agregat vertikal lebih panjang daripada horizontalc) Tipe gumpal : ukuran agregat vertikal dan horizontal sama panjangnyad) Tipe remah : agregatnya berbentuk butir-butir yang saling mengikat

seperti irisan roti.e) Tipe gramuler : berbentuk butir-butir yang lepas-lepas , antara butir satu

dengan yang lainnya tidak ada kaitan.f) Tipe berbutir tunggal : tanah tidak membentuk agregat tanah , berbutir

tunggal .g) Tipe pejal : merupakan kesatuan ikatan pratike-partikel yang mampat

(Bale,Anwar)

Page 4: Laporan Praktikum ITH

C. Alat dan Bahan Bor Tanah Cetok Kertas Palu Pisau Dua buah tabung silinder (cincin) beserta penutupnya Kawat yang berbentuk persegi dengan ukuran 50cm x 50cm

D. Cara KerjaPengambilan contoh tanah terusik dengan bor

1. Dipilih area tanah yang akan diambil contoh tanahnya2. Mata bor dilietakan di permukaan tanah3. Pegangan bor diputar perlahan-lahan kearah kanan dengan disertai tekanan

sampai kedalama 20 cm4. Kepala bor perlahan-lahan dikeluarkan dari tanah dengan memutar pegangan

bor kearah kiri dengan disertai tarikan5. Contoh tanah yang terangkat diletakan ke kertas yang sudah disediakan6. Pengeboran dilanjutkan dengan kedalaman 40cm dan diambil contoh tanahnya7. Pengeboran dilanjutkan dengan kedalaman 60cm dan diambil contoh tanahnya8. Dilihat Struktur , Kadar air, Warna setiap kedalaman contoh tanah

Pengambilan contoh tanah utuh (tidak terusik)1. Kawat berbentuk persegi dilempar kearah tanah2. Tanah dibagi menjadi 4 bagian yang sama rata3. Salah satu bagian tanah dipilih untuk bahan percobaan4. Permukaan yang berupa seresah diambil dari tanah5. Tabung diletakan pada permukaan tanah yang akan disidik dengan bagian yang

tajam berada dibawah6. Tabung ditenggelamkan dalam tanah hingga ¾ bagian dengan menggunakan

palu 7. Tabung kedua diletekan diatas tabung satu8. Tabung ditenggelamkan dengan palu sampai tidak terlihat9. Tanah di sekeliling tabung digali sehingga tabung dapat diambil10. Tabung satu dan dua dipisah dengan menggunakan cetok 11. Kedua tabung ditutup dengan penutupnya secara rapat.