laporan praktikum kimia farmasi asidimetri fuull
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Farmasi Asidimetri Fuull
1/19
1
A.PENDAHULUAN1. Teori
Titrasi penetralan sering disebut titrasi asam-basa / asidimetri-alkalimetri. Asam
adalah zat yang bila dilarutkan deng an air akan berdiasosiasi membentuk ion H+
sebagai satu-satunya ion positif. Basa adalah zat yang bila dilarutkan dalam air akanberdisosiasi membentuk ion-ion hidroksil sebagai satu-satunya ion negatif.
Konsep teori asam-basa:
a. Arrhenius- Asam adalah suatu senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan melepaskan H+
sebagai satu-satunya ion positif.
Contoh: H2SO4, HCl, HNO2, dll
- Basa adalah suatu senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan melepaskan OH-sebagai satu-satunya ion negatif.
Contoh: KOH, NH4OH, dll
b. Bronsted-Lowry- Asam adalah suatu senyawa yang dapat memberikan proton, disebut sebagai
proton donor.
- Basa adalah suatu senyawa yang dapat menerima proton, disebut sebagai aseptordonor.
AsamProton + Basa Konjugasi
AB H+ B
Jadi, suatu asam dapat terbentuk:
Molekul, misalnya: H2SO4, HCl, CH3COOH Anion, misalnya: HSO4, H2PO4-, COOH, COO- Kation, misalnya: NH4+, C6H5NH3, Fe(H2O)3+Suatu basa dapat terbentuk:
Molekul, misalnya: NH3+, C6H5NH2, H2O Anion, misalnya: CH2COO-, OH-, HPO4-, C2H5O- Kation, misalnya: Fe(H2O)2(Oh)
2+
c. G N. Lewis
Asam adalah suatu senyawa yang dapat menerima sepasang elektron bebas, disebut
sebagai akseptor pasangan elektron bebas.
2. Pengertian AsidimetriAsidimetri adalah penetapan kadar basa dalam suatu sampel dengan menggunakan
larutan baku asam yang sesuai.
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Farmasi Asidimetri Fuull
2/19
2
B.TUJUAN- Mengetahui normalitas H2SO4dengan baku primer Natrium Karbonat- Menetapkan kadar zat Boraks (NaHCO3) dalam sampel
C.TINJAUAN PUSTAKA- Monografi LBS
Acidum Sulfuricirum, H2SO4BM=98,07
Asam Sulfat mengandung tidak kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari 98,02%
H2SO4
Pemerian: cairan kental seperti minyak, korosit tidak berwarna, jikaditambahkan ke dalam air menimbulkan panas.
Pembakuan: pembakuan larutan H2SO4, dan lakukan cara yang tertera dalamHCl 1N, yaitu: timbang seksama 1,5 gram Natrium Karbonat anhidrat P yang
sebelumnya telah dikeringkan pada suhu 270 derajat Celcius selama 1 jam.
Larutkan dalam 100 ml air. Titrasi dengan H2SO4 menggunakan indikator
larutan metil merah. Panaskan larutan ad mendidih, dinginkan, dan lanjutkan
titrasi. Panaskan lagi ad mendidih dan titrasi lagi ad merah muda. Hitung
normalitas larutan.
- Monografi LBPNa Karbonas anhidrat, Na carbonas (Na2CO3) BM=106
Na2CO3mengandung tidak kurang dari 99,5% NaCO3 dihitung terhadap zat
anhidrat
Pemerian: Hablur, tidak berwarna atau serbuk hablur putih Kelarutan: mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air mendidih pH: 10
- Monografi SampelNatrii TetraBorat, Natrium Tetraborat (Na2B4O7.10H2O) BM=381,37
Natrium Tetraborat mengandung tidak kurang dari 99,0%dan tidak lebih dari105,0% Na2B4O7.10H2O
Pemerian: Hablur transparan tidak berwarna atau serbuk hablur putih, tidakberbau, rasa asin dan basa. Dalam udara kering merapuh
Kelarutan: larut dalam 20 bagian air, dalam 0,6 bagian air mendidih dan dalamlebih kurang 1 bagian gliserol P, praktis tidak larut dalam ethanol (95%) P.
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Farmasi Asidimetri Fuull
3/19
3
D.METOLOGI PERCOBAAN Tempat dan Waktu Praktikum
Tempat : Laboratorium kimia - Poltekkes Kemenkes Jakarta II JurusanFarmasi
Hari/Tanggal : Senin, 24 September 2012
Waktu : 08.00-11.00 WIB.
Prosedur Praktikum I1. Tujuan :
- Mengetahui normalitas H2SO4dengan baku primer Natrium Karbonat- Menetapkan kadar zat Boraks (NaHCO3) dalam sampel
2. Prinsip : Asidimetri3. Alat dan Bahan
Alat :
Labu ukur 250ml 1 buah Erlenmeyer 6 buah Gelas ukur 1 buah(50 ml) Beaker glass 2 buah Buret dan statif 1buah(50 ml) Botol semprot 1 buah Tissue Timbangan digital 1 buah Corong 1 buah Pipet tetes 2 buah Serbet
Bahan :
LBS : H2SO40,1 N ; 250 ml [BE=1/2] LBP : Na2CO3 anhidrat 0,1 N 25ml/erlenmeyer, timbang sebanyak
tiga kali (BE=1/2, BM=106)
Sample : Na2B4O7.10H2O (boraks) 0,1 N, 25ml/erlenmeyer (BE=1/2,BM= 381,37), timbang sebanyak NaHCO3 (BE=1,
BM=84,01)
Indikator : merah metil (MM) Aqua dest
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Farmasi Asidimetri Fuull
4/19
4
4. Prosedur Pembuatan :LBS (H2SO4)
Sediaan = 2 N Perhitungan : Diminta = 0,1N; 250 ml V1 x N1 = V2 x N2 Diambil 12,5 ml H2SO42N dengan gelas ukur 250 x 0,1= V2 x 2 N Masukkan ke dalam labu ukur 250 ml V2 = 12,5 ml Tambahkan aqua bebas CO2ad 250ml Kocok ad homogen Masukkan ke dalam buret
LBP (Na2CO3anhidrat)
Timbang seksama asam Oksalat Perhitungan :sebanyak 132,5 mg g = N x V x BE x BM
Masukkan ke dalam erlenmeyer 100ml = 25 x 0,1 x x 106 larutkan dengan menggunakan 25 ml = 132,5 mg
aqua dest bebas hingga larut sempurna.
Di buat sebanyak triplo (3x)
Data Penimbangan LBP
Mahasiswa 1 : Adelika Chandra Yahya
Penimbangan 1 Penimbangan 2 Penimbangan 3
Zat yang ditimbang 147,50 mg 141,60 mg 145,20 mg
Sisa zat di perkamen 0,70 mg 0,60 mg 0,10 mg
Zat 146,80 mg 141 mg 145,10 mg
Mahasiswa 2 : Agung Mulyawan
Penimbangan 1 Penimbangan 2 Penimbangan 3
Zat yang ditimbang 145,5 mg 142,60 mg 140,70 mgSisa zat di perkamen 0,5 mg 0,30 mg 0,40 mg
Zat 145,0 mg 142,30 mg 140,30 mg
Mahasiswa 3 : Ahmad Maulana
Penimbangan 1 Penimbangan 2 Penimbangan 3
Zat yang ditimbang 134,10 mg 133,00 mg 136,40 mg
Sisa zat di perkamen 0,60 mg 0,50 mg 0,60 mg
Zat 133,50 mg 132,50 mg 135,80 mg
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Farmasi Asidimetri Fuull
5/19
5
Mahasiswa 4 : Andy Anderson
Penimbangan 1 Penimbangan 2 Penimbangan 3
Zat yang ditimbang 135,10 mg 139,90 mg 142,20 mg
Sisa zat di perkamen 0,50 mg 0,10 mg 0,20 mgZat 134,60 mg 139,80 mg 142,00 mg
Mahasiswa 5 : Anisa Khoiriyani
Penimbangan 1 Penimbangan 2 Penimbangan 3
Zat yang ditimbang 134 mg 154,20 mg 139 mg
Sisa zat di perkamen 1,40 mg 0 mg 0,10 mg
Zat 132,60 mg 154,20 mg 138,90 mg
Mahasiswa 6 : Bella Mutia sari
Penimbangan 1 Penimbangan 2 Penimbangan 3
Zat yang ditimbang 134,50 mg 134,80 mg 139 mg
Sisa zat di perkamen 2,20 mg 0,50 mg 29,30 mg
Zat 132,30 mg 134,3 mg 109,70 mg
Sample Na2B4O7.10H2ONaHCO3
Timbang 0,1325 mg Boraks Masukkan kedalam erlenmeyer (dibuat triplo) Larutkan dengan aqua dest (q.s)
Data Penimbangan Sampel
Mahasiswa 1 : Adelika Chandra Yahya
Penimbangan 1 Penimbangan 2 Penimbangan 3
Zat yang ditimbang 482,3 mg 482,7 mg 485,3 mg
Sisa zat di perkamen 1,3 mg 0,8 mg 0,9 mg
Zat 481 mg 481,9 mg 484,4 mg
Mahasiswa 2 : Agung Mulyawan
Penimbangan 1 Penimbangan 2 Penimbangan 3
Zat yang ditimbang 480,80 mg 483,80 mg 481,30 mg
Sisa zat di perkamen 0,30 mg 0,20 mg 0,30 mg
Zat 480,50mg 483,60 mg 481,00 mg
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Farmasi Asidimetri Fuull
6/19
6
Mahasiswa 3 : Ahmad Maulana
Penimbangan 1 Penimbangan 2 Penimbangan 3
Zat yang ditimbang 479,70 mg 478,40 mg 478,30 mg
Sisa zat di perkamen 0,50 mg 0,20 mg 0,30 mg
Zat 479,20 mg 478,20 mg 478,00 mg
Mahasiswa 4 : Andy Anderson
Penimbangan 1 Penimbangan 2 Penimbangan 3
Zat yang ditimbang 494,40 mg 481,10 mg 485,20 mg
Sisa zat di perkamen 0,10 mg 0,14 mg 0,80 mg
Zat 494,30 mg 479,70 mg 484,40 mg
Mahasiswa 5 : Anisa khoriyani
Penimbangan 1 Penimbangan 2 Penimbangan 3
Zat yang ditimbang 479,10 mg 483,10 mg 480,90 mg
Sisa zat di perkamen 1,50 mg 0,20 mg 1,00 mg
Zat 477,60 mg 482,90 mg 479,90 mg
Mahasiswa 6 : Bella Mutia sari
Penimbangan 1 Penimbangan 2 Penimbangan 3Zat yang ditimbang 487,50 mg 486,10 mg 481,70 mg
Sisa zat di perkamen 15 mg 1,80 mg 0,50 mg
Zat 472,50 mg 484,30 mg 481,20 mg
5. Prosedur PelaksanaanProsedur Pembakuan
Isi buret dengan LBS (H2SO40,1 N) ad 50 mlTimbang saksama Na2CO3anhidrat, masukkan ke dalam erlenmeyerTambahkan aqua dest ad larutTambahkan indikator MM sebanyak 3 tetesTitrasi dengan LBS (H2SO40,1N) ad warna merah mudaLakukan titrasi sebanyak triplo(3X)Hitung normalitas LBS yang sebenarnya
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Farmasi Asidimetri Fuull
7/19
7
Data Pembakuan Adelika Chandra Yahya :
Perhitungan :
- Normalitas 1 = Massa = 146,80 mg = 0,1065 N
BM x BE x V1 106 x 1/2 x 26,00
- Normalitas 2 = Massa = 141mg = 0,1064 N
BM x BE x V2 106 x 1/2 x 25,00
- Normalitas 3 = Massa = 141,50 mg = 0,1035 N
BM x BE x V3 106 x 1/2 x 25,80
Normalitas rata-rata = 0,1065N + 0,1064 N + 0,1035 N = 0, 1054 N
3
Data Pembakuan Agung Mulyawan :
No. Massa titrat
Na2CO3
Volume titran H2SO4
awal akhir Volume
1. 145,00 mg 0,00 24,30 ml 24,30 ml
2. 142,30 mg 0,00 23,50 ml 23,50 ml
3. 140,30 mg 0,00 23,00 ml 23,00 ml
Perhitungan :
- Normalitas 1 = Massa = 145,00 = 0,1125 NBM x BE x V1 106 x 1/2 x 24,30
- Normalitas 2 = Massa = 142,30 = 0,1023 N
BM x BE x V2 106 x 1/2 x 23,50
- Normalitas 3 = Massa = 140,30 = 0,1150
BM x BE x V3 106 x 1/2 x 23,00
Normalitas rata-rata = 0,1125 + 0,1023 + 0,1150 = 0,10993
No. Massa titrat
Na2CO3
Volume titran H2SO4
awal akhir Volume
1.146,80 mg
0,00 26,00 ml 26,00 ml
2. 141 mg 0,00 25,00 ml 25,00 ml
3. 145,10 mg 0,00 25,80 ml 25,80 ml
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Farmasi Asidimetri Fuull
8/19
8
Data Pembakuan Ahmad Maulana :
No. Massa titrat
Na2CO3
Volume titran H2SO4
Awal akhir Volume
1. 479,20 mg 0,00 20,00 ml 20,00 ml
2. 478,20 mg 0,00 19,70 ml 19,70 ml
3. 478,00 mg 0,00 20,30 ml 20,30 ml
Perhitungan :
- Normalitas 1 = Massa 133,50 mg = 0,1259 N
BM x BE x V1 106 x 1/2 x 20,00
- Normalitas 2 = Massa = 132,50 mg = 0,1269 N
BM x BE x V2 106 x 1/2 x 19,70
- Normalitas 3 = Massa = 135,80 mg = 0,1262 N
BM x BE x V3 106 x 1/2 x 20,30
Normalitas rata-rata = 0,1259 + 0,1269 + 0,1262 = 0,1263 N
3
Data Pembakuan Andy Anderson :
No. Massa titrat
Na2CO3
Volume titran H2SO4
Awal akhir Volume
1. 494,30 mg 0,00 25,00 ml 25,00 ml
2. 479,70 mg 0,00 25,00 ml 25,00 ml
3. 484,40 mg 0,00 24,90 ml 24,90 ml
Perhitungan :
- Normalitas 1 = Massa 134,60 mg = 0,1015 N
BM x BE x V1 106 x 1/2 x 25,00 ml
- Normalitas 2 = Massa = 139,80 mg = 0,1055 N
BM x BE x V2 106 x 1/2 x 25,00
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Farmasi Asidimetri Fuull
9/19
9
- Normalitas 3 = Massa = 142,00 mg = 0,1076 N
BM x BE x V3 106 x 1/2 x 24,90
Normalitas rata-rata = 0,1015+0,1055+0,1076 = 0,1048 N
3
Data Pembakuan Anisa Khoiriyani :
No. Massa titrat
Na2CO3
Volume titran H2SO4
Awal akhir Volume
1. 132,60 mg 0,00 20,60 ml 20,60 ml
2. 154,20 mg 0,00 23,70 ml 23,70 ml
3. 138,90 mg 0,00 22,30 ml 22,30 ml
Perhitungan :
- Normalitas 1 = Massa 132,60 mg = 0,1214 N
BM x BE x V1 106 x 1/2 x 20,60
- Normalitas 2 = Massa = 154,20 mg = 0,1227 N
BM x BE x V2 106 x 1/2 x 23,70
- Normalitas 3 = Massa = 138,90 mg = 0,1175 N
BM x BE x V3 106 x 1/2 x 22,30
Normalitas rata-rata = 0,1214 N + 0,1227 N + 0,1175 N = 0,1205 N
3
Data Pembakuan Bella Mutia Sari :
No. Massa titrat
Na2CO3
Volume titran H2SO4
Awal akhir Volume
1. 132,30 mg 0,00 20,50 ml 20,50 ml
2. 134,30 mg 0,00 21,70 ml 21,70 ml
3. 109,70 mg 0,00 26,00 ml 26,00 ml
Perhitungan :
- Normalitas 1 = Massa = 132,30 mg = 0,1217 N
BM x BE x V1 106 x 1/2 x 20,50
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Farmasi Asidimetri Fuull
10/19
10
- Normalitas 2 = Massa = 134,30 mg = 0,1167 N
BM x BE x V2 106 x 1/2 x 21,70
- Normalitas 3 = Massa = 109,70 mg = 0,0796 NBM x BE x V3 106 x 1/2 x 26,00
Normalitas rata-rata = 0,1217 N + 0,1167 N + 0,0796 N = 0,1060 N
3
Reaksi Pembakuan :
Na2CO3+ H2SO4Na2SO4+ CO2 + H2O1 mol Na2CO3= 2H
+
BE= 1/2
4.5.1 Prosedur Penetapan KadarIsi buret dengan LBS (NaOH 0,1 N) ad 50 mlTambahkan indikator PP sebanyak 3 tetesTitrasi dengan LBS (NaOH) ad warna merah mudaLakukan titrasi sebanyak triplo(3X)Hitung kadar sampel tersebut
Data Penetapan Adelika Chandra Yahya:
No. Massa titrat
Na2B4O7.10H2O
Volume titran H2SO4
Awal akhir Volume
1. 481 mg 0,00 28,10 ml 28,10 ml
2. 481,90 mg 0,00 28,60 ml 28,60 ml
3. 484,40 mg 0,00 28,70 ml 28,70 ml
Perhitungan Penetapan KadarKadar I mgekborax = mgek H2SO4
= VxN
= 28,10 x 0,1054 = 2,9617 mg
Massa = mgek x BE x BM
= 2,9617 x x 381,37
= 564,7 mg
% kadar =
x 100 % = 117,4 %
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Farmasi Asidimetri Fuull
11/19
11
Kadar 2 mgek borax = mgek H2SO4
= VxN
= 28,60 x 0,1054 = 3,0144 mg
Massa = mgek x BE x BM
= 3,0144x x 381,37 = 574,8 mg
% kadar = 574,8 x 100 % = 119,28 %
481,9
Kadar 3 mgek borax = mgek H2SO4
= VxN
= 28,70 x 0,1054 = 3,0249 mg
Massa = mgek x BE x BM
= 3,0249 x x 381,37 = 576,80 mg
% kadar = 576,80 x 100 % = 119,07 %
484,4
Kadar rata-rata = % I + % 2 + % 3= = 117,40% + 119,28% + 119,07% = 118,58%
3 3Data Penetapan Agung Mulyawan :
No. Massa titrat
Na2B4O7.10H2O
Volume titran H2SO4
Awal akhir Volume
1. 480,50 mg 0,00 28,50 ml 28,50 ml
2. 483,60 mg 0,00 28,90 ml 28,90 ml
3. 481,00 mg 0,00 28,30 mg 28,30 mg
Perhitungan Penetapan KadarKadar I mgekborax = mgek H2SO4
= VxN
= 28,50 x 0,1099= 3,132
Massa = mgek x BE x BM
= 3,132 x x 381,37= 597,25
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Farmasi Asidimetri Fuull
12/19
12
% kadar =
x 100 % = 124,29 %
Kadar 2 mgek borax = mgek H2SO4
= VxN= 28,90 x0,1099 = 3,176
Massa = mgek x BE x BM
= 3,176 x x 381,37 = 607,63 mg
% kadar = 607,63 x 100 % = 125,21 %
483,60
Kadar 3 mgek borax = mgek H2SO4= VxN
= 28,30 x 0,1099 = 3,110 mg
Massa = mgek x BE x BM
= 3,110 x x 381,37 = 593,06 mg
% kadar = 593,06 x 100 % = 123,29 %
481,00
Kadar rata-rata = % I + % 2 + % 3 = 124,29 % +125,21 %+123,29 % = 124,26%
3 3
Data Penetapan Ahmad Maulana :
No. Massa titrat
Na2B4O7.10H2O
Volume titran H2SO4
Awal akhir Volume
1. 479,20 mg 0,00 24,00 ml 24,00 ml
2. 478,20 mg 0,00 24,70 ml 24,70 ml3. 478,00 mg 0,00 24,50 ml 24,50 ml
Perhitungan Penetapan KadarKadar I mgekborax = mgek H2SO4
= VxN
=24,00 x 0,1263 = 3,0132 mg
Massa = mgek x BE x BM
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Farmasi Asidimetri Fuull
13/19
13
= 3,0132 x x 381,37
= 578,0043 mg
% kadar =
x 100 % = 120 %
Kadar 2 mgek borax = mgek H2SO4
= VxN
= 24,7 x 0,1263 x 3,1196 mg
Massa = mgek x BE x BM
= 3,1196 x x 381,37 = 594,8628 mg
% kadar = 594,8628 x 100 % = 124 %
478,20
Kadar 3 mgek borax = mgek H2SO4
= VxN
= 24,50 x 0,1263 = 3,0943 mg
Massa = mgek x BE x BM
= 3,0943 x x 381,37 = 590,0461 mg
% kadar = 590,0461 x 100 % = 123 %
478,1
Kadar rata-rata = % I + % 2 + % 3 = 120% + 124% + 123% = 122,3 %
3 3
Data Penetapan Andy Anderson :
No. Massa titrat
Na2B4O7.10H2O
Volume titran H2SO4
Awal akhir Volume
1. 494,30 mg 0,00 25,50 ml 25,50 ml
2. 479,70 mg 0,00 25,70 ml 25,70 ml
3. 484,40 mg 0,00 25,60 ml 25,60 ml
Perhitungan Penetapan KadarKadar I mgekborax = mgek H2SO4
= VxN
=25,50 x 0,1048 = 2,6724 mg
Massa = mgek x BE x BM
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Farmasi Asidimetri Fuull
14/19
14
= 2,6724 x x 381,37
= 509,58 mg
% kadar =
x 100 % = 103,09 %
Kadar 2 mgek borax = mgek H2SO4
= VxN
= 25,70 x 0,1048 = 2,6933 mg
Massa = mgek x BE x BM
= 2,6933 x x 381,37 = 513,58 mg
% kadar = 513,58 x 100 % = 107,06 %
483,60
Kadar 3 mgek borax = mgek H2SO4
= VxN
= 25,60 x 0,1048 = 2,6828 mg
Massa = mgek x BE x BM
= 2,6828 x x 381,37 = 511,58 mg
% kadar = 511,58 x 100 % = 105,61 %
481,00
Kadar rata-rata = % I + % 2 + % 3 = 103,09% + 107,06% + 105,61% = 105,25%
3 3
Data Penetapan Anisa :
No. Massa titrat
Na2B4O7.10H2O
Volume titran H2SO4
Awal akhir Volume
1. 477,60 mg 0,00 25,50 ml 25,50 ml
2. 482,90 mg 0,00 25,40 ml 25,40 ml
3. 479,90 mg 0,00 25,00 ml 25,00 ml
Perhitungan Penetapan KadarKadar I mgekborax = mgek H2SO4
= VxN
=25,50 x 0,1205 = 3,0727 mg
Massa = mgek x BE x BM
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Farmasi Asidimetri Fuull
15/19
15
= 3,0727 x x 381,37
= 585,92 mg
% kadar =
x 100 % = 122,68 %
Kadar 2 mgek borax = mgek H2SO4
= VxN
= 25,40 x 0,1205 = 3,0607 mg
Massa = mgek x BE x BM
= 3,0607 x x 381,37 = 583,62 mg
% kadar = 583,62 x 100 % = 120,85 %
482,90
Kadar 3 mgek borax = mgek H2SO4
= VxN
= 25,00 x 0,1205 = 3,0125 mg
Massa = mgek x BE x BM
= 3,0125 x x 381,37 = 574,43 mg
% kadar = 574,43 x 100 % = 119,69 %
479,90
Kadar rata-rata = % I + % 2 + % 3 = = 122% + 120% + 119,69% = 121,07%
3 3
Data Penetapan Bella Mutia Sari :
No. Massa titrat
Na2B4O7.10H2O
Volume titran H2SO4
Awal akhir Volume
1. 472,50 mg 0,00 26,50 ml 26,50 ml
2. 484,30 mg 0,00 27,00 ml 27,00 ml
3. 481,20 mg 0,00 26,70 ml 26,70 ml
Perhitungan Penetapan KadarKadar I mgekborax = mgek H2SO4
= VxN
=26,50 x 0,1060 = 2,7136 mg
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Farmasi Asidimetri Fuull
16/19
16
Massa = mgek x BE x BM
= 2,7136 x x 381,37
= 517,4 mg
% kadar =
x 100 % = 109,5 %
Kadar 2 mgek borax = mgek H2SO4
= VxN
= 27,00 x 0,1060 = 2,862 mg
Massa = mgek x BE x BM
= 2,862 x x 381,37 = 545,74 mg
% kadar = 545,74 x 100 % = 112,6 %
484,30
Kadar 3 mgek borax = mgek H2SO4
= VxN
= 26,70 x 0,1060 = 2,8302 mg
Massa = mgek x BE x BM
= 2,8302 x x 381,37 = 539,67 mg
% kadar = 539,67 x 100 % = 112,1 %
481,20
Kadar rata-rata = % I + % 2 + % 3 = = 109,5% + 112,6% + 112,1% = 111,4%
3 3
Reaksi Penetapan Kadar :
Na2B4O7.10H20 + H2SO4 Na2SO4 + 4H2BO3 + 5H201 mol Na2B4O7.10H20 = 2 mol H+
mol Na2B4O7.10H20 = 1 mol H+ (BE=1/2)
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Farmasi Asidimetri Fuull
17/19
17
PEMBAHASAN
Pada percobaan Asidimetri tersebut digunakan indikator Phenolftalein. Karena
merupakan netralisasi asam lemah dengan basa kuat, dengan titik ekuivalen berada di
daerah basa.
Prinsip titrasi asam basa adalah terjadinya reaksi penetralan antara asam
dengan basa atau sebaliknya, dimana ion H+dari asam akan bereaksi dengan ion OH-
dari basanya membentuk molekul air yang netral (PH = 7). Dalam konteks ini titrasi
asam basa dapat dikatakan bahwa reaksi yang terjadi adalah reaksi penetralan antara
pentiiter (titran) dan zat yang dititrasi (titrat).
Berdasarkan rumus W = BM x BE x N x V, penimbangan berbanding lurus denganvolume. Semakin berat zat maka semakin besar volumenya. Tapi dalam percobaan ini
ditemukan beberapa data yang tidak sesuai, hal ini disebabkan oleh :
1. Kecermatan dan KeseksamaanKecermatan dinyatakan oleh hubungan antara hasil hasil suatu penetapan atau nilai
rata- ratanya dengan nilai sebenarnya. Makin dekat hasil tersebut dengan nilai yang
sebenarnya, maka dikatakan makin tepat hasil penetapan tersebut.
Keseksamaan dinyatakan oleh perbedaanperbedaan yang ditunjukkan oleh hasil
hasil penetapan apabila dilakukan berulang ulang. Makin kecil perbedaan ini, maka
dikatakan hasilhasil penetapan itu makin teliti.
2. KesalahanKesalahanKesalahan kesalahan dalam analisa kuantitatif dapat dibagi menjadi 2 golongan,
yaitu :
Systematic Error kesalahan pada percobaan ini yaitu prosedur menyimpang, kalibrasialat yang tidak tepat.
Random Error kesalahan yang dilakukan :- Operational dan Personals error, yaitu: Tidak sesuai dengan prosedur praktik.
- Instrumental dan Reagent error : kalibrasi tidak tepat.
- Error of Methods : Reaksi yang tidak sempurna.
Systematic Error dapat dikurangi dengan :
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Farmasi Asidimetri Fuull
18/19
18
- Mengkalibrasi alatalat dan melakukan koreksi, misal : buret, pipet, anak timbangan,dsb.
- Melakukan percobaan blanko.- Melakukan kontrol dengan zat baku.- Melakukan penetapan dengan metode lain.- Melakukan penetapan paralel ( induplo / intriplo )
Nilai rata rata kadar boraks yang seharusnya yaitu tidak kurang dari 99.0 % dan tidaklebih dari 103.0 %, sehingga :
Mahasiswa 1 (Adelika Chandra Yahya) mempunyai kadar ratarata adalah118,58% . Berarti, kadar yang didapat tersebut tidak memenuhi persyaratan.
Mahasiswa 2 (Agung Mulyawan) mempunyai kadar ratarata adalah 124,26 % .Berarti, kadar yang didapat tersebut tidak memenuhi persyaratan.
Mahasiswa 3 (Ahmad Maulana) mempunyai kadar ratarata adalah 122,3 % .Berarti, kadar yang didapat tersebut tidak memenuhi persyaratan.
Mahasiswa 4 (Andy Anderson) mempunyai kadar ratarata adalah 105,25 % .Berarti, kadar yang didapat tersebut tidak memenuhi persyaratan.
Mahasiswa 5 (Anisa Khoiriyani) mempunyai kadar ratarata adalah 121,07 % .Berarti, kadar yang didapat tersebut tidak memenuhi persyaratan.
Mahasiswa 6 (Bella Mutia Sari) mempunyai kadar ratarata adalah 111,4 % .Berarti, kadar yang didapat tersebut tidak memenuhi persyaratan.
KESIMPULAN
Nilai RataRata Normalitas H2SO4Keseluruhan adalah 0,0944 NNilai RataRata Kadar Boraks yang seharusnya yaitu tidak kurang dari 99.0 % dan
tidak lebih dari 103.0 % .
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Farmasi Asidimetri Fuull
19/19
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Farmakope Indonesia edisi IV. 1995. Jakarta : Departemen Kesehatan RepublikIndonesia
2. Farmakope Indonesia edisi III. 1979. Jakarta : Departemen Kesehatan RepublikIndonesia
3. http/www.google.com/