laporan praktikum - korosi

9
Laporan Praktikum Kimia Nama : Singgih Oktavian Kelas : XII IPA 6

Upload: singgih-oktavian

Post on 16-Nov-2015

78 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

korosi

TRANSCRIPT

Laporan Praktikum Kimia

Nama : Singgih OktavianKelas : XII IPA 6

BAB ITUJUAN PENELITIANUntuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi korosi pada besi

BAB IIDASAR TEORI1. Pengertian korosiKorosi logam merupakan suatu reaksi redoks spontan yang bersifat cukup kompleks yang dapat didekati menggunakan pemahaman kimiawi sel elektrokimia. Korosi adalah perusakan logam akibat reaksi logam tersebut dengan lingkungan. Karat pada besi, pudarnya warna perak, dan warna hijau pada permukaan tembaga adalah beberapa contoh korosi dalam kehidupan sehari-hari. Korosi terjadi karena sebagian besar logam mudah teroksidasi dengan melepas elektron ke oksigen di udara dan membentuk oksida logam. Beberapa logam seperti emas dan platina tidak mudah terkorosi. Mudah tidaknya suatu logam ter korosi dapat dipahami dari deret volta ataupun nilai potensial elektrode standarnya. Misalnya Fe (Eo = -0,44 V) lebih mudah terkorosi dibandingkan Cu (Eo = +0,34 V).Secara umum, korosi logam melibatkan reaksi oksidasi logam pada anode dan suatu reaksi reduksi pada katode. Reaksi oksidasi logam pada anode :M Mn+ + ne- Reaksi reduksi pada katode yang mungkin terjadi adalah : Reduksi O2 menjadi ion OH- (kondisi netral atau basa)O2 (aq) + H2O (l) + 2e- 2OH-(aq) Reduksi O2 menjadi H2O (kondisi asam)O2 (aq) + 4H+ (aq) + 4e- 2H2O (l) Evolusi/ pembentukan H22H+ (aq) + 2e- H2 (g) Reduksi ion logamM3+ (aq) + e- M2+(aq) Deposisi logamM+ (aq) + e- M(s)

Seperti halnya reaksi redoks, ada dua kondisi yang mempengaruhi korosi besi, yakni kondisi netral/basa dan kondisi asam.a. Korosi besi pada kondisi netral atau basaPada kondisi netra atau basa, reaksi yang terjadi adalah oksidasi Fe menjadi ion Fe2+. Bagian dimana reaksi oksidasi berlangsung bertindak sebagai anode.Anode : Fe(s) Fe2+(aq) + 2e-Elektron yang dihasilkan kemudian mengalir seperti aliran elektron dalam kawat menuhu ke bagian besi lainnya yang bertindak sebagai katode. Di simi, O2 dari udara uang larut dalam air akan tereduksi menjadi OH-.Katode : O2 (aq) + H2O (l) + 2e- 2OH-(aq)Reaksi keseluruhan dapat ditulis sebagai berikut :Anode : Fe(s) Fe2+(aq) + 2e-Katode : O2 (aq) + H2O (l) + 2e- 2OH-(aq)+Sel : Fe(s) + O2 (aq) + H2O (l) Fe2+(aq) + 2OH-(aq)

Ion Fe2+ dan OH- selanjutnya membentuk endapan Fe(OH)2. Di udara, Fe(OH)2 tidak stabil dan membentuk Fe2O3.xH2O. Inilah yang disebut karat atau dalam ilmu korosi disebut oksida.

b. Korosi besi pada kondisi asamPada kondisi asam, reaksi yang terjadi pada anoda sama dengan pada kondisi netral/basa, yakni reaksi poksidasi Fe menjadi ion Fe2+. Akan tetapi di katode, O2 tidak tereduksi menjadi ion OH- di katode melainkan menjadi H2O. Anode: Fe(s) Fe2+(aq) + 2e-Katode : O2(aq) + 4H+(aq) + 4e- 2H2O(l)

Lebih lanjut, karena terdapat banyak ion H+ maka ada reaksi reduksi lainnya yang juga berlangsung, yaitu evolusi pembentukan hidrogen.Katode : 2H+ (aq) + 2e- H2 (g)Adanya 2 reaksi pada katode menyebabkan lebih banyak logam besi yang teroksidasi. Hal ini menjelaskan mengapa korosi paku besi pada kondisi asam lebih besar daripada korosi dalam air.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Korosi Secara umum, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi korosi dirangkum sebagai berikut :1) Elektrolit dan konsentrasiKeberadaan elektrolit, seperti garam dalam air laut dapat mempercepat laju korosi dengan menambah terjadinya reduksi tambahan. Sedangkan konsentrasi elektrolit dapat menaikan laju aliran e- sehingga korosi meningkat.2) pHkorosi dalam kondisi pH < 7 lebih besar karena adanya reaksi reduksi tambahan, yaitu reduksi H+ pada katode3) Kandungan H2O dan O2Logam yang diletakan di luar rumah akan lebih cepat terkorosi dibandingkan yang tersimpan kering di dalam rumah.4) SuhuPada umumnya, laju korosi naik dengan kenaikan suhu.5) Keberadaan zat pengotorZat pengotor di permukaan logam dapat menyebabkan terjadinya reaksi reduksi tambahan sehingga lebih banyak logam yang terkorosi .6) Galvanic CouplingApabila logam terhubung atau menempel dengan logam lain yang kurang reaktif (tidak mudah teroksidasi, Eo lebih positif), maka akan timbul beda potensial yang menyebabkan terjadinya aliran eektron dari logam tersebut (anode) ke logam yang kurang reaktif (katode). Dengan kata lain, logam akan terkorosi lebih cepat dibandingkan tanpa keberadaan logam kurang reaktif.7) MetalurgiKecenderungan bagian logam bertindak sebagai anode atau katode tergantung dari faktor metalurgi seperti : Kekasaran. Permukaan yang lebih kasar akan menimbulkan beda potensial dan cenderung menjadi anode yang terkorosi. Keberadaan unsur lain dalam logam yang tidak merata akan mempercepat laju korosi karena efek galvanic coupling.

BAB IIIALAT DAN BAHANNo.Alat dan BahanUkuranJumlah

Alat :

1.Gelas plastik240 ml4 buah

2.Paku besi-4 buah

3.Plastik-1 buah

4.Karet gelang-1 buah

Bahan :

1.Air-200 ml

2.Larutan NaCl-100 ml

BAB IVPROSEDUR PERCOBAAN1. Ambil gelas plastik ke 1, kemudian buat larutan NaCl sebanyak 100 ml dalam gelas tersebut.2. Ambil gelas ke 2 dan ke 3 dan masukan air masing-masing 100 ml3. Masukan paku besi ke dalam gelas plastik ke 1, 2, 3, dan 44. Tutup gelas plastik ke 3 dengan penutup plastik dan karet gelang5. Amatilah keempat paku tersebut6. Catat perubahan yang terjadi pada paku tersebut

BAB VHASIL PENGAMATANKamisJumatSabtuMingguSeninSelasaRabu

Paku 1--++++++++

Paku 2---++++++

Paku 3-------

Paku 4-------

Keterangan :Paku 1 : dalam gelas berisi air garamPaku 2 : dalam gelas berisi air yang terbukaPaku 3 : dalam gelas berisi air yang tertutupPaku 4 : dalam gelas tanpa air- : tidak ada karat+ : sedikit karat++ : sedikit karat (lebih banyak)+++: banyak karat++++ : sangat banyak karat

BAB VIPEMBAHASANDari percobaan yang telah dilakukan, diketahui bahwa penyebab utama korosi terjadi yaitu jika besi diletakan pada air garam dan di dalam air dengan keadaan terbuka. Pada kedua gelas tersebut didapat paku mengalami korosi hanya dalam waktu beberapa hari, sedangkan pada yang lain tidak secepat kedua gelas tersebut.Hal tersebut tepat dengan teori bahwa beberapa faktor yang mempercepat laju korosi adalah penambahan elektrolit (garam) dan keberadaan H2O serta O2.Pada gelas yang berisikan elektrolit (air garam), paku mengalami reaksi reduksi tambahan yang dilakukan oleh elektrolit yang dimasukan kedalam gelas tersebut, sehingga hal tersebut menyebabkan laju korosi pada besi dapat meningkat. Hal itu juga terjadi pada gelas yang berisi air dan oksigen, karena air dan oksigen juga salah satu faktor yang mempercepat korosi dengan menambah reaksi reduksi yang akhirnya dapat mempercepat laju korosi besi.

BAB VIIKESIMPULANDari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi laju korosi adalah penambahan elektrolit dan H2O serta O2Selain itu, ada juga beberapa faktor lain yaitu : pH Suhu Keberadaan zat pengotor Galvanic coupling Metalurgi