laporan praktikum kultur jaringan hasil pengamatan anakan pisang

10
LAPORAN PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN Hasil Pengamtan Subkultur Anakan Pisang Oleh : KADARUSMAN A42111159 PROGRAM DIPLOMA IV POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2013

Upload: kadar-usman-hortikultura

Post on 13-Sep-2015

603 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

teknik produksi tanaman dan hortikultura

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN

Hasil Pengamtan Subkultur Anakan Pisang

Oleh :

KADARUSMAN

A42111159

PROGRAM DIPLOMA IV

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2013

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kultur jaringan meliputi penanaman sel/agregat sel, jaringan embryo, dan organ tanaman di media dengan kandugan gula, garam-garam anogranik, asam-asam amino, vitamin, air, zat pengatur tumbuh, dan bahan pemadat media, media tumbuh juga sangat menguntungkan bagi pertumbuhan cendawan dan bakteri, baik yang berasal dari bahan media itu sendiri maupun dari bahan eksplant yang ditanam. Bila di beri kesempatan, maka organisme tersebut akan tumbuh dengan cepat dan akan menutupi permukaan media serta bahan tanam(eksplant) yang ditanam. Disamping itu mikroorgaisme tersebut juga akan menyerang eksplant melalui luka-luka akibat pemotongan dan penanganan waktu sterilisasi sehingga akan menyebabkan kematian eksplant.

Beberapa jenis mikroorganisme juga melepaskan persenyawaan toksik kedalam media yang menyebabkan kematian jaringan tanaman. Oleh karena itu, dalam inisiasi suatu kultur harus diusahan kultur yang hanya terdiri dari satu macam organisme yang di inginkan, yang dalam hal ini jaringan tanaman.

Beberapa jenis microorganisme juga melepaskan toksik kedalam media yang menyebabkan kematian jaringan tanaman. Oleh karna itu dalam inisiasi suatu kultur harus diusahakan kultur yang hanya terdiri dari satu macam organisme yag diinginkan, yang dalam hal ini jaringan tanaman.

Kontaminasi dalam suatu kultur invitro dapat berasal dari beberapa penyebab antara lain:

1) Sterilisasi media yang kurang sempurna.

2) Lingkungan kerja dan pelaksanaan.

3) Eksplant yang tidak steril.

4) Serangga atau hewan kecil lain yang berhasil masuk kedalam botol kultur setelah diletakkan di ruang kultur.

5) Kecerobohan pekerja yang melakukan pekerjaan dengan tidak aseptik.

Dari semua sumber kotaminan, kontaminasi yang berasal dari eksplantlah yang paling sulit diatasi, karena itu metode sterilisasinya harus seletif, hanya mengeliminasi mikroorganisme yang tidak diinginkan dengan gangguan seminimal mungkin terhadap bahan tanaman. Namun secara spesifik, metode seleksi yang paling tapat akan diperoleh dari tiral dan eror. Bagian tanaman yang lunak ( organ, jaringan, sel, dll). Cara penangannya akan jauh berbeda dibandingkan dengan cara penganan biji yang mempunyai seed coat keras.

1.2.Tujuan

Tujuan praktikum ini adalah mahasiswa memahami dan mampu mensterilkan dan menanam kembali eksplant yang masih bisa diselamatkan dari serangan bakteri dan jamur/cendawan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKAKultur jaringan merupakan suatu rangkaian prosedur untuk memelihara dan menumbuhkan sel tanaman (dapat berupa kalus, sel, protoplas) dan organ (batang, akar, embrio) secara aseptik. Aseptik disini berarti bebas dari kontaminasi mikroba.

Tujuan utama kultur jaringan tanaman yaitu untuk perbanyakan bagian tanaman. Bagian-bagian tanaman dapat tumbuh secara optimal apabila menggunakan media tepat yang digunakan untuk pemenuhan nutrisi tanaman. Media yang digunakan harus mengandung mineral, gula, vitamin dan hormon dengan perbandingan yang dibutuhkan secara tepat. Media perlu ditambahkan agar untuk mendapatkan media semi padat yang fungsinya untuk meletakkan atau membenamkan jaringan tanaman

Setiap unsur yang terkandung dalam media mempunyai fungsi bagi metabolisme tanaman atau proses kultur jaringan. Media yang digunakan untuk kultur sel dalam bentuk larutan nutrisi, padat dan cair. Media MS sebagai media fundamental yang mengandung nutrisi makro anorganik, nutrisi mikro anorganik, nutrisi Fe, vitamin, organik dan zat pengatur pertumbuhan tanaman (phytohormon). Phytohormon yang paling banyak digunakan dalam kultur jaringan tanaman (khususnya media MS) yaitu : Auksin(NAA, IAA dan 2,4 D); Sitokinin ( BAP dan Kinetin).

BAB III METODOLOGI PELAKSANAANPratikum kultur jaringan subkultur anakan pisang dengan media kultur jaringan dari MS yang diberi nutrisi yang kami lakukan pada hari Jumat, 29 November 2013 di Laboraturium Kultur Jaringan Tanaman Politeknik Negeri Jember.Bahan yang kami gunakan pada praktikum subkultur anakan pisang yaitu anakan pisang dan media MS yang terbuat dari larutan Stok A-H, Air, Aquadest, Agar (Swallow Globe Poweder 7 gr), Gula pasir 30 gr, 10% air kelapa, 3 ppm BAP, 0,1 ppm IAA, HCL, dan Larutan HgCL2. Kemudian Alat-alat yang dibutuhkan Alat tulis (pensil), Kertas Label, Kertas Tissue, Aluminimum Foil, Botol Media (Masing-Masing Anak 2 Botol), Karet Gelang, Masker, Pinset, Pisau, Lampu Spritus (Bunsen), Petridisk, Dan Laminar Air Flow.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Praktikum yang kami lakukan adalah subkultur eksplant/anakan pisang yang dilakukan di ruagan inkubasi dan mengguakan Laminar Air Flow (LAF). kemudian rendam dalam larutan HgCL2 1% dalam waktu kurang lebih 3 menit, Lalu diBilas dengan aquades steril 3 kali, selanjutnya Tiris dan tanam kembali dalam media MS yang baru, kemudian pemberian label dan ditampatkan kembali dirak kultur jaringan. Praktikum ini dilakukan untuk menyelamatkan eksplant yang terserang bakteri dan cendawan. Eksplant yang dtanam menimbulkan gejala bercak cairan pada media eksplant tersebut sehingga disimpulkan eksplant terserang bakteri, sehingga eksplant yang kami tanam tidak dapat diselamatkan.BAB 5KESIMPULAN DAN SARAN5.1 KesimpulanDalam melakukan penanaman kultur jaringan pisang semua harus steril dan., mulai dari orang yang akan melakukan penanaman, eksplant, alat, maupun ruangan inkubasi yaitu tempat subkultur, agar keberhasilan penanaman terlaksana dengan baik. Dalam melakukan secara teknis harus dengan cepat agar tidak terlalu lama berada di udara lansung untuk menghidari dari serangan bakteri dan cendawan.5.2. Saran

1) Utamakan keselamatan dan kecepatan dalam bekerja.

2) Lakukan praktikum dengan cermat, cepat, indah, dan berhasil.

3) Pada saat pelaksanaan pemindahan eksplant terutama harus dekat dengan api dan dan dengan cepat agar megurangi udara bebas yang masuk.

DAFTAR PUSTAKAAnonim2.2012.http://khaeriyah-indahnyaberbagi.blogspot.com/2012/06/laporan-pembuatan-media-kultur-jaringan.htmlBagus, 2010. Agar-agar.http://www.brainon.foot.id.orgBuku BKPM kultur jaringan

Suryowinoto, M. 1991.Budidaya Jaringan dan Manfaatnya. Fakultas Biologi. Yogyakarta:Universitas Gadjah Mada.