laporan sgd 4

4
Laporan SGD 4 Pada laporan SGD 4 kali ini kita akan membahas tentang hyalin membran diseas, edema paru, dan kanker paru. Paru-paru adalah salah satu organ vital dalam tubuh dan sangat rentan terhadap berbagai macam penyakit. Sebelum kita membahas penyakit yang terjadi dalam paru-paru kita akan terlebih dahulu membahas fisiologi inspirasi dan ekspirasi. Fisiologi inspirasi yang terjadi pada paru-paru yaitu berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk. Sedangkan ekspirasi yaitu fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar. Selain inspirasi dan ekspirasi terdapat juga faktor- faktor yang mempengaruhi difusi O2 dan CO2 di paru-paru yaitu luas permukaan paru-paru, tebal membran respirasi, jumlah Hb, perbedaan tekanan dan konsetras, waktu difusi dan yang terahir afinitas gas. Selanjutnya kita akan membahas hyalin membran disease. Hyalin membran disease yaitu keadaan akut yang terutama ditemukan pada bayi prematur saat lahir atau segera setelah lahir, lebih sering pada bayi dengan usia gestasi dibawah 32 minggu yang mempunyai berat dibawah 1500 gram (Suryadi dan Yuliani, 2001). Etiologi dari hyalin membran disease yaitu penurunan suplay oksigen saat janin atau saat kelahiran pada bayi matur dan prematur. Salanjutnya kita akan membahas tentang etiologi paru. Edema paru dapat terjadi karena adanya peningkatan kapiler paru, penurunan tekanan onkotik plasma, peningkatan tekanan negatif parsial, dan tekanan onkotik interstisial. Seterusnya etiologi dari penyakit hyaline membrane disease antara lain, cedera inhalasi, bayi premature dan bayi kembar yang beresiko

Upload: restu-hidayat

Post on 25-Oct-2015

50 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan SGD 4

Laporan SGD 4

Pada laporan SGD 4 kali ini kita akan membahas tentang hyalin membran diseas, edema paru, dan kanker paru. Paru-paru adalah salah satu organ vital dalam tubuh dan sangat rentan terhadap berbagai macam penyakit. Sebelum kita membahas penyakit yang terjadi dalam paru-paru kita akan terlebih dahulu membahas fisiologi inspirasi dan ekspirasi. Fisiologi inspirasi yang terjadi pada paru-paru yaitu berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk. Sedangkan ekspirasi yaitu fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Selain inspirasi dan ekspirasi terdapat juga faktor-faktor yang mempengaruhi difusi O2 dan CO2 di paru-paru yaitu luas permukaan paru-paru, tebal membran respirasi, jumlah Hb, perbedaan tekanan dan konsetras, waktu difusi dan yang terahir afinitas gas. Selanjutnya kita akan membahas hyalin membran disease. Hyalin membran disease yaitu keadaan akut yang terutama ditemukan pada bayi prematur saat lahir atau segera setelah lahir, lebih sering pada bayi dengan usia gestasi dibawah 32 minggu yang mempunyai berat dibawah 1500 gram (Suryadi dan Yuliani, 2001). Etiologi dari hyalin membran disease yaitu penurunan suplay oksigen saat janin atau saat kelahiran pada bayi matur dan prematur.

Salanjutnya kita akan membahas tentang etiologi paru. Edema paru dapat terjadi karena adanya peningkatan kapiler paru, penurunan tekanan onkotik plasma, peningkatan tekanan negatif parsial, dan tekanan onkotik interstisial. Seterusnya etiologi dari penyakit hyaline membrane disease antara lain, cedera inhalasi, bayi premature dan bayi kembar yang beresiko terkena penyakit hyaline membrane disease. Pada bayi premature terkait dengan kurangnya kematangan paru, ibu mengandung yang mengalami diabetes mellitus, hipertensi, gangguan perfusi darah uterus dan perdarahan antepartum. Pada bayi kembar dapat terjadi resiko hyaline membrane disease karena adanya kekurangan sulfaktan.

Mekanisme terjadinya edema paru biasanya terjadi karena adanya gagal jantung

kongestif. CHF → ↓ kontraktilitas miokard→ ↓ kemampuan pengosongan ventrikel→ ↑

tekanan diastolik→ ↑ tekanan atrium kiri dan vena paru→ cairan ke intersisial→ merembes

ke alveoli

Klasifikasi Ca paru berdasarkan WHO dibagi menjadi 4 jenis, yaitu

1. Karsinoma sel Skuamosa, terjadi pada 40% dari seluruh kanker paru, sering disertai

dengan batuk.

2. Karsinoma sel kecil, terjadi pada 20% dari seluruh kanker paru.

3. Adenokarsinoma, terjadi pada 30% dari seluruh kasus kanker paru.

Page 2: Laporan SGD 4

4. Karsinoma sel besar, terjadi pada 15% dari semua jenis kanker paru.

Proses perjalanan penyakit kanker paru adalah dari asap rokok (menyebabkan mutasi

DNA) → ketidakmampuan perokok mendeteksi karsinogen secara adekuat→ terjadi 10-20

mutasi genetic untuk membentuk tumor → membentuk klon dan berploriferasi secara

abnormal→sel menginfiltrasi jaringan yang lebih luas melalui pembuluh darah dan pembuluh

limfe → metastase→ malignan.

Hempatopneumothorak adalah terdapatnya udara dan darah dalam rongga pleura

sehingga menyebabkan paru terdesak dan menjadi kolaps. Etiologi dari hematopneumothorak

antara lain karena adanya trauma pada thorak, pernapasan tekanan positif intermitten, tekanan

ekspirasi akhir positif, dan resusitasi kardiopulmonal. Trauma Thoraks→ adanya tekanan (-)

pada intrapleura→ udara dan darah masuk ke dalam rongga pleura→ sifat elastisitas paru ↓→

paru kolaps.

Jadi pada sgd kali ini kita telah membahas tentang fisiologis inspirasi dan ekspirasi yang terjadi pada paru-paru. Selain itu kita juga mempelajari tentang faktor-faktor yang mempengaruhi difusi O2 dan CO2. Lalu edema paru, edema paru dapat terjadi karena adanya peningkatan kapiler paru, penurunan tekanan onkotik plasma, peningkatan tekanan negatif parsial, dan tekanan onkotik interstisial. Dan yang terahir kita mempelajari hematopneumothorax. Hempatopneumothorak adalah terdapatnya udara dan darah dalam rongga pleura sehingga menyebabkan paru terdesak dan menjadi kolaps.

REFERENSI

Mansjoer, A., Triyanti, K., Savitri, R., Wardhani, W. I., & Setiowulan, W. (2001). Kapita selekta kedokteran. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI.

Price, S. A., & Wilson, L. M. (2005). Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Jakarta: EGC.

Setiadi. (2007). Anatomi dan fisiologi manusia. Yogyakarta: Graha ilmu.

Sherwood, L. (2001). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.

Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2001). Keperawatan medikal bedah. Jakarta: EGC.