laporan tahunan annual report 2017 - wapo.co.id laporan tahunan wapo 2017 (7 mb).pdf · akhir tahun...
TRANSCRIPT
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
2
Daftar Isi
halaman
Informasi Perseroan 3
Laporan Dewan Komisaris 4
Laporan Dewan Direksi 6
Profil Perseroan 8
Visi dan Misi Perseroan 9
Ikhtisar Data Keuangan 10
Ikhtisar Saham 11
Struktur Perseroan 13
Analisa dan Pembahasan Manajemen 19
Prospek Usaha Perseroan 26
Tata Kelola Perseroan / Good Corporate Governance 28
Resiko Usaha 40
Tanggung Jawab Sosial 43
Laporan Keuangan Tahunan 44
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
3
INFORMASI PERSEROAN
TANGGAL PENAWARAN UMUM : 22 Juni 2001
KANTOR PUSAT : Gedung Bumi Mandiri Tower II Lt.9 R 907
Jl. Panglima Sudirman 66 – 68 Surabaya 60271
Indonesia
Telp : 031-5352705 / Fax : 031-5352704
Website : www.wapo.co.id
Email : [email protected], [email protected]
PABRIK : Jl. Narogong Km.14, Desa Limus Nunggal
Kec. Cileungsi, Kabupaten Bogor
Propinsi Jawa Barat
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Komisaris Utama : Lia Tirtasaputra
Komisaris (Independen) : Gunawan Ruslim
Direktur Utama : Samin
Direktur : Indra Widyadharma
Direktur (Independen) : Iwan Setiawan
KOMITE AUDIT : Gunawan Ruslim (Ketua)
Anita Rosalia Gunawan (Anggota)
Nana Nuryana (Anggota)
SEKRETARIS PERSEROAN : Iwan Setiawan
AKUNTAN PUBLIK : KAP. SUPOYO, SUTJAHJO, SUBYANTARA & Rekan
Plaza Andhika Blok C.3-4 Jl. Simpang Dukuh 38-40
Telp. (031) 5341286, 5473585, Fax. (031) 5314560
Surabaya 60275 - Indonesia
PENDAFTAR SAHAM : PT. Kustodian Sentral Efek Jakarta
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190
Telp : 021-52991099 / Fax : 021-52991199
BURSA PENCATATAN SAHAM : PT. Bursa Efek Indonesia
Jl. Jendral Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190 Pencatatan saham tanggal 22 Juni 2001 dengan kode
WAPO
BIRO ADMINISTRASI EFEK : PT Sinartama Gunita
Jl. MH Thamrin Kav 22 No. 51
Menteng Jakarta
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
8
PROFIL PERSEROAN
Sejarah Pendirian
PT Wahana Pronatural Tbk (”Perseroan”), didirikan di Indonesia pada tahun 1979. Berawal sejak
didirikannya CV Phonix Mas pada tahun 1979 yang bergerak di bidang perdagangan hasil bumi dan
kelautan. Diawali dari perdagangan lokal antar pulau kemudian berkembang hingga tahun 1982 Perseroan
bisa melakukan ekspor produk-produknya. Usaha ini dilanjutkan dengan pembangunan pabrik
pengolahan kacang mete pada tahun 1989 di kota Mataram Nusa Tenggara Barat untuk mengolah
sebagian produknya menjadi produk setengah jadi dan produk siap konsumsi. Pada tahun 1993 didirikan
PT Golden Phoenix dengan akta nomor 096 yang dibuat dihadapan Notaris Wahyudi Suyanto SH. di
Surabaya. PT Golden Phoenix sendiri adalah induk dari CV Phoenix Mas yang bergerak dibidang
pengolahan rumput laut menjadi karagenan (tepung rumput laut). Kemudian tahun 1996 PT Golden
Phoenix berubah nama menjadi PT Wahana Yuda Mandiri dan selanjutnya pada tahun 2000 diubah
namanya menjadi PT Wahana Phonix Mandiri dengan akta nomor 44 tanggal 31 Januari 2000 dibuat
dihadapan Yonsah Minanda, SH. Notaris di Jakarta.
Pada tanggal 22 Juni 2001 Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek
Jakarta) dengan melakukan penawaran saham perdana atas 200.000.000 (dua ratus juta) lembar dengan
nominal Rp 100,- (seratus rupiah) per saham dengan harga penawaran Rp 175,- (seratus tujuh puluh lima
rupiah) per lembar.
Akhir tahun 2011 Perseroan melakukan restrukturisasi usaha dengan melakukan pembelian aset berupa
pabrik pengolahan permen di Bogor Jawa Barat dan telah memulai operasional pada tahun 2012. Pada
saat yang sama, Perseroan melakukan penjualan (divestasi) saham di anak usahanya yaitu PT Phonix Mas
Persada untuk memperbaiki struktur keuangannya. Perseroan berdomisili di Surabaya, dengan kantor
pusat di Gedung Bumi Mandiri Tower II Lt. 9 R 907 Jl.Panglima Sudirman 66 – 68 Surabaya. Dalam
Rapat Umum Pemegang Saham tahun 2012 Perseroan berubah nama menjadi PT Wahana Pronatural Tbk
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 2 tanggal 2 Juni 2012 oleh
Wachid Hasyim SH., Notaris di Surabaya dan telah mendapatkan pengesahan dari Kementrian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU.41594.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 1 Agustus
2012.
Bidang Usaha
Perseroan bergerak dibidang perdagangan, pembangunan, industri, perdagangan hasil tambang, pertanian,
percetakan, pengangkutan, dan jasa. Komoditas utama perdagangan hasil pertanian dan kelautan yaitu
rumput laut kering dan candy. Sebagian besar penjualan rumput laut dijual lokal. Perseroan juga
melakukan trading gula konsumsi. Di bidang pembangunan, Perseroan bertindak sebagai pengembang
dan pemborong umum (general contractor). Dalam rangka diversifikasi dan meningkatkan kegiatan usaha
utama, Perseroan mulai memproduksi permen dengan beberapa merk dan segmen di tahun 2012.
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
9
VISI DAN MISI PERSEROAN
Visi Perseroan:
Menjadi perusahaan agroindustri terkemuka dalam mengolah produk unggulan alam Indonesia
Misi Perseroan:
1. Membangun integrasi usaha pengolahan rumput laut dan produk pertanian yang berdaya saing
internasional;
2. Menjadi industri pengolahan makanan dan minuman yang sehat dan berkarakter;
3. Membantu Pemerintah dalam menambah pendapatan asli daerah (PAD), serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat terutama petani dan nelayan daerah;
4. Pertumbuhan dan perkembangan Perseroan dan perekonomian masyarakat yang semakin meningkat;
5. Membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat baik di sektor
pertanian, perkebunan dan industri;
6. Meningkatkan penghasilan atau keuntungan Perseroan untuk dapat berkembang menjadi lebih besar
dan maju.
Strategi Perseroan:
1. Meningkatkan kapasitas produksi dengan pendekatan yang baik kepada masyarakat di sentra
budidaya pertanian dan hasil laut;
2. Menekan biaya bahan baku antara lain dengan mengelola tingkat perputaran persediaan, melakukan
pembelian bahan baku dengan harga yang lebih rendah tanpa menurunkan kualitas;
3. Menghimpun dana modal usaha dan investasi dari bank atau lembaga keuangan pemerintah dan
swasta;
4. Menciptakan suatu power yang memiliki nilai tambah dan kemanfaatan tinggi (semua bahan baku
dan limbahnya);
5. Bekerjasama dengan pemerintah daerah dan lembaga-lembaga lainya khususnya yang berkaitan
dengan peningkatan sarana dan prasarana produksi;
6. Meningkatkan etos kerja dan profesionalisme seluruh personel Perseroan, sistem manajemen usaha,
administrasi, organisasi dan informasi.
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
10
IKHTISAR DATA KEUANGAN
Ikhtisar data keuangan PT Wahana Pronatural untuk 3 (tiga) tahun terakhir adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2015 2016 2017
Disajikan Kembali
HASIL USAHA
Penjualan Bersih 86.307 119.680 231.818
Laba (Rugi) Kotor 4.714 4.565 5.816
Laba (Rugi) Usaha 477 576 1.125
Laba (Rugi) Komprehensif 285 (9.999) 659
Jumlah Saham yang Beredar 520 520 520
Laba Per Saham
Dasar 0.51 (19.17) 1.49
Dilusi 0.84 (31.15) 2.43
POSISI KEUANGAN
Modal Kerja Bersih 12.885 17.077 21.090
Jumlah Aset Lancar 34.687 46.796 67.590
Jumlah Aset Tidak Lancar 72.885 59.098 56.231
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 21.801 29.718 46.500
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 805 1.110 1.596
Jumlah Ekuitas 84.964 75.065 75.725
RASIO USAHA (%)
Laba Kotor / Penjualan Bersih
(Gross Profit Margin) 5.46 3.81 2.51
Laba Usaha / Penjualan Bersih
(Operating Profit Margin) 0.55 0.48 0.49
Laba Komprehensif / Penjualan Bersih
(Net Profit Margin) 0,33 (8.35) 0.28
Laba Komprehensif / Jumlah Aset
(Return On Assets) 0,27 (9.44) 0.53
Laba Komprehensif / Jumlah Ekuitas
(Return On Equity) 0,34 (13.32) 0.87
RASIO KEUANGAN (%)
Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek
(Current ratio) 159.11 157.47 145.35
Liabilitas / Ekuitas
(Debt to Equity) 26.61 41,07 63.51
Liabilitas / Aset
(Debt to Assets) 21.01 29.11 38.84
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
11
IKHTISAR SAHAM
Komposisi Pemegang Saham Perseroan dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Pemegang Saham
Nilai Nominal Rp 100 Per Saham
Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh
Persentase
Kepemilikan
Jumlah (Rp)
PT. Pesona Bangun Mandiri 55.000.000 10.58 5.500.000.000
PT. Mitra Niaga Sakti 55.000.000 10.58 5.500.000.000
PT. Surya Pelangi Mandiri 100.000.000 19.23 10.000.000.000
PT. Hijau Sari 100.000.000 19.23 10.000.000.000
Masyarakat (dibawah 5%) 210.000.000 40.38 21.000.000.000
Jumlah 520.000.000 100.00 52.000.000.000
Informasi Harga Saham
Perkembangan harga saham Perseroan selama tahun 2017 serta perbandingan dengan tahun 2016 :
VOLUME PEREDARAN JUMLAH SAHAM KAPITALISASI VOLUME
TTG TRD AKHIR SAHAM (Unit) TERCATAT PASAR PERDAGANGAN
TRIWULAN I 70 50 70 2.366.400 520.000.000 91.000.000.000 50.000
TRIWULAN II 70 52 58 1.679.600 520.000.000 92.040.000.000 -
TRIWULAN III 67 51 55 999.700 520.000.000 85.280.000.000 618.100
TRIWULAN IV 65 50 53 1.286.600 520.000.000 83.720.000.000 -
VOLUME PEREDARAN JUMLAH SAHAM KAPITALISASI VOLUME
TTG TRD AKHIR SAHAM (Unit) TERCATAT PASAR PERDAGANGAN
TRIWULAN I 73 51 54 11.126.100 520.000.000 86.840.000.000 1.078.000
TRIWULAN II 74 52 55 6.620.100 520.000.000 85.280.000.000 225.000
TRIWULAN III 143 52 111 379.816.100 520.000.000 152.360.000.000 -
TRIWULAN IV 147 71 79 246.734.400 520.000.000 152.360.000.000 -
PERIODE2017
HARGA (Rp.)
PERIODE2016
HARGA (Rp.)
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
12
Kronologi Pencatatan Saham dan Penambahan Jumlah Saham
Pada tanggal 22 Juni 2001 Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek
Jakarta) dengan melakukan penawaran saham perdana atas 200.000.000 (dua ratus juta) lembar dengan
nominal Rp100,- (seratus rupiah) per saham dengan harga penawaran Rp.175,- (seratus tujuh puluh lima
rupiah) per lembar. Pada tahun 2011 Perseroan melakukan penambahan modal dasar dari 1.000.000.000,-
(satu milyar) lembar saham menjadi 2.000.000.000,- (dua milyar) lembar saham.
Struktur pemegang saham utama dan pengendali
-Lia Tirtasaputra (50%) -Thelly Rope (70%)
-Felicia Alim (50%) -Evelia (30%)
-Willianto A (50%) - Lia Tirtasaputra (50%) -PT Daya Difensa Indonesia (50%)
-Junia Linardi (50%) -Anita Rosalia (50%) -PT Katalis Pesona Makmur (50%)
PT. WAHANA PRONATURAL TBK
520 Juta Saham
Masyarakat
210 Juta
(40,38%)
PT. Hijau Sari
100 Juta
PT. Surya Pelangi
Mandiri
100 Juta (19,23%) (19,23%)
Bangun Mandiri
55 Juta (10,58%)
PT. Mitra Niaga
Sakti
55 Juta (10,58%)
PT. Indo Kreasi
Pratama (70%)
PT. Mitraya
Trasia (30%)
PT. Pesona
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
13
STRUKTUR PERSEROAN
Susunan Pengurus
Susunan Komisaris dan Direksi Perseroan berdasarkan Akta Penegasan Notaris Wachid Hasyim,S.H.,
No.15 tanggal 18 Juli 2017 adalah sebagai berikut :
Komisaris
Komisaris Utama : Lia Tirtasaputra
Komisaris (Independen) : Gunawan Ruslim
Direksi
Direktur Utama : Samin
Direktur : Indra Widyadharma
Direktur (Independen) : Iwan Setiawan
Komite Audit
Ketua : Gunawan Ruslim
Anggota : Anita Rosalia Gunawan
Anggota : Nana Nuryana
Manajer Operasional : Iwan Setiawan
Manajer Accounting : Artha Lovie W
Manajer Produksi & Pemasaran : Indra Widyadharma
Corporate Secretary/Legal : Iwan Setiawan
Dewan Direksi
Manajer Operasional Manajer
Accounting
Keuangan
Corporate Legal
Dewan Komisaris
Manajer Produksi & Pemasaran
Corporate Secretary
Akuntansi
Hukum
Perizinan
Logistik
Umum
Manufacturing
Trading
Komite Audit
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
14
Sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, masa jabatan dewan komisaris dan direksi adalah 5 tahun dan
berakhir sampai dengan 20 Juni 2021. Demikian pula dengan masa jabatan komite audit.
Profil Pengurus Perseroan
DEWAN KOMISARIS :
Lia Tirtasaputra Komisaris Utama
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta 1975 (43 tahun), lulusan fakultas ekonomi Universitas Indonesia
di Jakarta, mengawali karir sebagai financial analyst di PT. Inti Salim Corpora, financial controller di PT
Sioen Indonesia dan sales administration manager PT. Johnson Johnson Indonesia. Beliau pernah
menjabat sebagai direktur, direktur utama maupun komisaris utama pada beberapa perusahaan. Sejak
tahun 2011 menjabat sebagai komisaris utama PT Wahana Pronatural Tbk.
Gunawan Ruslim
Komisaris (Independen)
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta 1969 (49 tahun), sarjana ekonomi akuntansi di Universitas
Katolik Parahyangan tahun 1991, kemudian memperoleh gelar Magister Management di Universitas
Indonesia pada tahun 1995, Ph.D Candidate in Finance di Universitas Katolik Parahyangan. Pernah
mengajar di beberapa perguruan tinggi di Jakarta, diantaranya di Universitas Trimurti dan Universitas
Indonesia. Sampai saat ini masih tercatat sebagai pengajar di Universitas Podomoro Jakarta.
Beliau pernah memegang jabatan penting di beberapa perusahaan dan juga menjabat sebagai direktur.
Sejak tahun 2014 menjabat sebagai komisaris independen PT Wahana Pronatural Tbk.
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
15
Penunjukan dewan komisaris berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS) pada tanggal
20 Juni 2016, dan tertuang didalam Akta No.12 tanggal 20 Juli 2016 Notaris Wachid Hasyim SH., di
Surabaya dan telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM RI No.AHU-AH.01-
03-0069156 tanggal 4 Agustus 2016. Dewan komisaris tidak memiliki saham dalam Perseroan
DIREKSI :
Samin
Direktur Utama
Warga Negara Indonesia, lahir di Tanjung Pinang 1968 (50 tahun), mendapatkan gelar Magister
Management (S2) di Universitas Pancasila Jakarta pada tahun 1998, mengawali karir sebagai staf
akunting di PT Halim Adibina Managemen pada tahun 1991, kemudian sebagai asisten manajer akunting
di PT Besindo pada tahun 1996. Beliau pernah menjadi general manager, dan direktur di beberapa
perusahaan. Sejak tahun 2011 menjabat sebagai direktur utama PT Wahana Pronatural Tbk.
Sebagai direktur utama, beliau bertanggung jawab terhadap seluruh kepengurusan Perseroan, namun
secara teknis beliau bertanggung jawab terhadap beberapa hal diantaranya :
- Pengelolaan Perseroan melalui tata kelola resiko dan tata kelola perusahaan.
- Pelaksanaan praktek akuntansi dan pembukuan sesuai ketentuan perusahaan publik.
- Penyusunan strategi bisnis, anggaran dan pelaksanaan fungsi audit internal.
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
16
Indra Widyadharma
Direktur
Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya 1974 (43 tahun), mendapatkan gelar Master of Bussines
Administrasion (MBA) City University di Amerika Serikat, mengawali karir sebagai finance manager di
Sea Technology LLC di USA pada tahun 1998, sepulangnya ke Indonesia, pada tahun 2001 melanjutkan
karir sebagai oil and grains analyst pada CV Palma Surabaya yaitu perusahaan yang bergerak di bidang
perdagangan olein dan beberapa produk komoditi. Selanjutnya 2008 mendirikan dan menjabat direktur di
CV Surya Terang Asia Raya, yang bergerak dalam perdagangan dan pembibitan rumput laut. Dan pada
tahun 2011 bergabung bersama PT Wahana Pronatural Tbk sebagai direktur.
Tugas beliau lebih terfokus pada hal hal sebagai berikut :
- Pelaksanaan operasional perusahaan, penjualan, pembelian termasuk rencana kerja proyek.
- Pelaksanaan pengendalian internal dan keuangan.
- Pelaksanaan struktur pengendalian internal harian dan pengambilan tindakan operasional.
Iwan Setiawan
Direktur (Independen)
Warga Negara Indonesia, lahir di Sidoarjo Jawa Timur 1974 (43 tahun), lulusan S2 Hukum dari
Universitas Bhayangkara Surabaya pada tahun 2017. Memiliki kompetensi dan pengalaman sebagai
Corporate Secretary selama kurang lebih 10 tahun. Sebelum bergabung dengan Perseroan pernah bekerja
sebagai head of PPIC di PT Kalimas Putra Makmur di Sidoarjo tahun 2001. Pada tahun 2002 sampai
2008 bekerja di PT Siantar Top Tbk Sidoarjo dengan jabatan terakhir sebagai Financial Supervisor. Pada
tahun 2008 sampai dengan 2010 pernah menjabat sebagai Direktur Perseroan, dan sejak tahun 2017
diangkat kembali sebagai Direktur Independen PT Wahana Pronatural Tbk .
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
17
Penunjukan direksi berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS) pada tanggal 16 Juni
2017, dan tertuang didalam Akta Penegasan No.15 tanggal 18 Juli 2017 Notaris Wachid Hasyim SH., di
Surabaya dan telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM RI No.AHU-
AH.01.03-0156506 tanggal 27 Juli 2017. Direksi tidak memiliki saham dalam Perseroan.
SUMBER DAYA MANUSIA
Perseroan menyadari pentingnya peranan sumber daya manusia sebagai salah satu faktor pendukung
keberhasilan kegiatan usahanya. Dalam upaya meningkatkan mutu tenaga kerja, Perseroan memberikan
kesempatan bagi karyawannya untuk berpartisipasi dalam program pelatihan. Perseroan pada tahun 2017
memiliki 8 orang karyawan (diaudit) kesemuanya adalah karyawan tetap yang terdiri dari berbagai tingkat
jabatan, pendidikan, umur dan displin ilmu.
Dalam pengelolaan sumber daya manusia, Perseroan meletakkan prinsip dasar yang menjadi pedoman
bagi setiap pimpinan unit organisasi. Prinsip dasar itu digunakan sebagai supervisi bagi karyawan yang
berada di bawah tanggung jawabnya, sehingga setiap karyawan dapat menerima nilai-nilai Perseroan
sebagai nilai pribadi masing-masing. Untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas serta motivasi tiap
karyawan, Perseroan melakukan upaya antara lain :
a. Perbaikan Sistem Pengupahan atau Penggajian
Perseroan memiliki standar dalam menetapkan upah minimum. Besarnya upah/gaji senantiasa
memperhatikan upah minimum yang ditetapkan pemerintah termasuk upah minimum regional untuk
tahun berjalan. Besaran upah/gaji karyawan Perseroan berada di atas upah standar minimum yang
ditetapkan. Dengan demikian karyawan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik karena upah/gaji
yang diterima telah memenuhi kebutuhan dasar hidup layak.
b. Menyediakan Tunjangan dan Fasilitas
Secara umum tunjangan dan fasilitas mendasar yang disediakan Perseroan bagi karyawan mengacu
pada peraturan Undang-undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan diantaranya tunjangan
pengobatan/kesehatan dengan sistem reimburs, pemberian asuransi kesehatan kepada semua
karyawan termasuk keikutsertaan dalam program BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Untuk menunjang mobilitas pekerjaan diberikan pula tunjangan transportasi, serta tunjangan dan
fasilitas komunikasi. Dengan tunjangan dan fasilitas tersebut diharapkan setiap pekerjaan dapat
dilakukan dengan baik dan efektif.
c. Latihan dan Pengembangan
Jenis-jenis pelatihan didasarkan pada tiga kategori, yaitu: pelatihan yang bersifat meningkatkan
produktivitas dan kualitas organisasi, pelatihan yang bersifat meningkatkan kepemimpinan dan
profesionalisme kerja serta membangun sikap mental positif dan mengembangkan daya intelektual
pribadi. Dengan semakin meningkatnya intensitas kegiatan usaha dan perluasan usaha Perseroan
(diversifikasi usaha), maka dibutuhkan jumlah tenaga kerja yang cukup dan trampil demi kelancaran
operasi dan efisiensi. Berbagai kegiatan pelatihan pernah diikuti diantaranya pelatihan tentang cara
memproduksi barang yang baik dan benar atau Good Manufacturing Practices (GMP), serta
Penerapan Sistem HACCP dalam memproduksi barang serta Health Certificate (HC). Selain itu
berbagai sosialisasi tentang peraturan dan kebijakan pemerintah juga secara rutin diikuti, termasuk
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
18
perkembangan pasar modal. Perseroan juga aktif di tiap kegiatan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI)
dan Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA).
Perseroan memberikan kebebasan bagi para karyawan untuk berkumpul dan berserikat untuk
meningkatkan kinerja Perseroan dan kesejahteraan sosial karyawan serta sebagai forum komunikasi
antara karyawan dengan Manajemen.
Rincian karyawan dalam tabel berdasarkan tingkat jabatan, pendidikan, umur dan disiplin ilmu beserta
jumlah karyawannya adalah sebagai berikut :
Menurut Jenjang Pendidikan:
Keterangan Jumlah Karyawan %
Sarjana S.2 4 50,00
Sarjana S.1 4 50,00
SLTA sederajat - -
Jumlah 8 100,00
Menurut Jenjang Jabatan :
Keterangan Jumlah Karyawan %
Direksi & Komisaris 5 62,50
Manager 1 12,50
Staf 2 25,00
Jumlah 8 100,00
Menurut Jenjang Usia :
Keterangan Jumlah Karyawan %
40 tahun keatas 7 87,50
30 – 40 tahun - -
18 – 30 tahun 1 12.50
Jumlah 8 100,00
Jumlah karyawan Perseroan sebanyak 8 orang, meski demikian operasional perusahaan dapat berjalan
dengan efektif. Dalam melakukan kegiatan perdagangan, perseroan menempatkan seorang staf area di
beberapa wilayah untuk melakukan pembelian kepada para petani atau kelompok tani. Saat ini Perseroan
memiliki dua orang staf karyawan di dua wilayah yaitu di Kalimantan dan sekitarnya dan di daerah
Sulawesi dan sekitarnya. Setiap staf area dibantu secara langsung oleh para petani atau kelompok tani.
Jika diperlukan, mereka bisa merekrut karyawan harian lepas yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Sedangkan pengelolaan pabrik permen di Bogor Jawa Barat, Perseroan menunjuk pihak ketiga untuk
melakukan produksi dan pemasaran. Di kantor pusat Perseroan terdapat dua direksi dan seorang manajer
keuangan dan administrasi.
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
19
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Dalam laporan ini disampaikan uraian yang membahas dan menganalisa laporan keuangan Perseroan dan
informasi penting lainnya dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi.
Produksi dan Penjualan
Selama kurun waktu tahun 2017, Perseroan mencatat penjualan bersih sebesar Rp 231,8 milyar, terdiri
dari produk Rumput Laut Kering (dried seaweed), Dreamy & Candy serta Gula Konsumsi. Rumput laut
kering merupakan komoditas utama dengan volume produksi lebih dari 12.000 ton di tahun 2017, volume
produksi dreamy & candy selama tahun 2017 kurang lebih 1.958 ton terdiri dari berbagai varian,
sedangkan penjualan gula konsumsi mencapai 700 ton. Jika dibandingkan dengan tahun lalu volume
produksi maupun penjualan mengalami peningkatan, nilai penjualan dari ketiga produk tersebut
meningkat cukup tinggi yaitu 93,7%. Peningkatan ini lebih banyak disumbang penjualan produk rumput
laut kering dengan kenaikan sebesar Rp 90 milyar atau 137% sedangkan produk candy dan dreamy
meningkat sebesar 30%. Prospek usaha rumput laut tahun ini sangat baik. Permintaan pasar internasional
sangat tinggi dengan fluktuasi harga antara Rp 12.000/kg sampai dengan Rp 20.000/kg (bahan baku
rumput laut kering dengan kadar air 35%). Meski persaingan ditingkat petani dan pengumpul cukup
tinggi akan tetapi kita dapat berperan lebih aktif dalam menentukan harga. Kedepannya produk agrobisnis
tetap menjadi andalan dan prioritas utama penjualan. Produk gula konsumsi sampai sekarang masih terus
berjalan, Perseoran sedang mencari supplier dengan kualitas dan harga yang baik. Sedangkan produk lain
seperti gula, coklat, kopi dan pala diharapkan dapat menambah keuntungan bagi Perusahaan di masa yang
akan datang.
Perseroan memiliki pabrik pengolahan candy di kabupaten Bogor Jawa Barat dengan kapasitas produksi
terdiri dari beberapa line produksi yaitu:
- Soft Candy Lines berkapasitas 200.000 kg/bulan
- Hard Candy Lines berkapasitas 173.000 kg/bulan
- Snack Candy Lines berkapasitas 136.000 kg/bulan
- Depositing Candy berkapasitas 275.500 kg/bulan
Proses Produksi Candy
Secara umum proses produksi candy dapat digambarkan dalam flow diagram proses dibawah ini :
1. PELARUTAN
2. PEMASAKAN
3. PENCAMPURAN
4. PENDINGINAN 1
5. PENCETAKAN
6. PENDINGINAN 2
7. PEMBUNGKUSAN
8. HASIL JADI
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
20
Posisi Keuangan (Neraca)
Aset
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan, kecuali untuk tanah
yang tidak disusutkan. Aset Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan
2016 masing-masing sebesar Rp 123,8 milyar dan Rp 105,9 milyar.
Aset Perseroan pada tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp 17,9 milyar atau 16,9% jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Piutang usaha-pihak ketiga naik dari Rp 10,9 milyar menjadi Rp
18,7 milyar di tahun 2017. Jumlah persediaan juga naik dari Rp 30,8 milyar menjadi Rp 39,9 milyar di
tahun 2017. Ini disebabkan adanya persediaan gula konsumsi, kopi biji dan packaging material.
Sedangkan akumulasi penyusutan aset berupa mesin, bangunan dan peralatan tahun 2017 sebesar Rp 2,8
milyar. Aset lancar pada tahun 2017 dan 2016 tercatat masing-masing sebesar Rp 67,5 milyar dan Rp
46,8 milyar, sedangkan jumlah aset tidak lancar pada tahun 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp
56,2 milyar dan Rp 59,1 milyar. Secara umum tidak ada dampak meterial terhadap perubahan aset.
Tingkat kolektibilitas piutang masih baik karena piutang yang jatuh tempo lebih dari 30 hari tidak lebih
dari 20%. Penjelasan umur piutang adalah sebagai berikut:
2017 %
Belum jatuh tempo 8.649.377.001 46,1%
Telah jatuh tempo :
• 01 - 30 hari 6.384.287.069 34,0%
• 31 - 60 hari 3.724.127.923 19,9%
• 61 - 90 hari - 0,0%
• 91 - 120 hari - 0,0%
18.757.791.993 100,0%
Piutang Usaha
Perkembangan jumlah aset digambarkan pada grafis dibawah ini :
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
21
Liabilitas
Liabilitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, masing-masing
sebesar Rp 48,1 milyar dan Rp 30,8 milyar.
Liabilitas Perseroan pada tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar Rp 17,3 milyar atau 56 %. Kenaikan
ini disebabkan liabilitas jangka pendek yang meningkat dari Rp 29,7 milyar menjadi Rp 46,5 milyar
terutama pada utang usaha pihak ketiga naik sebesar Rp 3,6 milyar dan uang muka penjualan naik Rp
14,6 milyar. Sedangkan liabilitas jangka panjang tidak mengalami perubahan yang material.
Rincian liabilitas jangka pendek tahun 2017 dan 2016 tercatat masing-masing sebesar Rp 46,5 milyar dan
Rp 29,7 milyar. Sedangkan liabilitas jangka panjang untuk tahun 2017 dan 2016 masing-masing tercatat
sebesar Rp 1,5 milyar dan Rp 1,1 milyar.
Rincian utang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut :
2017 %
Belum jatuh tempo 8.343.601.660 48,0%
Telah jatuh tempo :
• 01 - 30 hari 4.131.085.602 23,8%
• 31 - 60 hari 2.245.979.940 12,9%
• 61 - 90 hari 2.666.300.803 15,3%
• 91 - 120 hari 0 0,0%
17.386.968.005 100,0%
Utang Usaha
Perkembangan jumlah liabilitas digambarkan pada grafis dibawah ini :
Ekuitas
Ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp 75,7 milyar,
sedangkan di tahun 2016 sebesar Rp 75,1 milyar.
Ekuitas Perseroan pada tahun 2017 lebih tinggi dari tahun 2016, hal ini disebabkan akumulasi defisit dari
Rp 58,9 milyar menjadi Rp 58,1 milyar. Modal dasar Perseroan 2.000.000.000 lembar saham dengan nilai
nominal Rp 100 per lembar. Jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh 520.000.000
lembar saham, sedangkan tambahan modal disetor sebesar Rp 12,5 milyar.
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
22
Perkembangan jumlah Ekuitas digambarkan pada grafis dibawah ini :
Penjualan dan Profitabilitas
Penjualan
Perusahaan mengklasifikasikan usahanya menjadi dua segmen yaitu penjualan produk hasil bumi dan laut
(agrobisnis) serta produk candy. Penjualan Perseroan selama tahun 2017 sebesar Rp 231,8 milyar. Jika
dibandingkan dengan tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 93,7% persen atau Rp 119,6 milyar.
Rumput laut kering merupakan komoditas utama dengan volume produksi kurang lebih 12.000 ton
dengan nilai penjualan sebesar Rp 156,1 milyar (67,3%), sedangkan volume produksi dreamy & candy
selama tahun 2017 kurang lebih 1.958 ton dengan nlai penjualan Rp 69,7 milyar (30,1%). Penjualan gula
konsumsi di tahun 2017 mencapai 700 ton dengan nilai Rp 5,9 milyar. Peningkatan ini lebih banyak
disumbang penjualan produk rumput laut kering dengan kenaikan sebesar Rp 90 milyar atau 137%
sedangkan produk candy dan dreamy meningkat sebesar 30%. Prospek usaha rumput laut tahun ini sangat
baik. Permintaan pasar internasional sangat tinggi dengan fluktuasi harga antara Rp 12.000/kg sampai
dengan Rp 20.000/kg (bahan baku rumput laut kering dengan kadar air 35%). Gula konsumsi merupakan
komoditas baru yang diperdagangkan oleh Perseroan dan memiliki pasar yang baik. Diharapkan gula
konsumsi memberikan kontribusi yang lebih besar ditahun mendatang. Perseroan optimis dapat menjaga
nilai penjualan di tahun-tahun berikutnya. Perseroan mentargetkan kenaikan penjualan ditahun 2018
minimal 20 persen.
Kontribusi penjualan berdasarkan volumenya adalah sebagai berikut :
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
23
Perkembangan penjualan digambarkan pada grafis dibawah ini :
Laba (Rugi) Kotor
Laba kotor Perseroan untuk tahun 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp 5,81 milyar dan Rp 4,56
milyar. Jika dibandingkan dengan tahun 2016 posisi laba kotor mengalami peningkatan sebesar 27,4%.
Adapun beban pokok penjualan untuk tahun 2017 dan 2016 adalah Rp 226 milyar dan Rp 115,1 milyar.
Hal tersebut dikarenakan kenaikan penjualan yang tinggi di tahun 2017. Biaya produksi tahun 2017 Rp
65,5 milyar sedangkan tahun 2016 Rp 52,1 milyar. Kenaikan tertinggi disebabkan biaya tenaga kerja
langsung Rp 12,4 milyar dan overhead lainnya sebesar Rp 7,9 milyar. Peningkatan ini sejalan dengan
kenaikan penjualan rumput laut dan candy. Persediaan awal barang jadi tercatat sebesar Rp 21,2 milyar,
sedangkan pembelian selama 2017 tercatat sebesar Rp 160,5 milyar.
Beban Usaha
Beban usaha Perseroan selama tahun 2017 sebesar Rp 4,69 milyar, sedangkan tahun 2016 sebesar Rp 3,98
milyar. Secara umum tidak ada perubahan yang signifikan antara tahun 2017 dibandingkan tahun 2016.
Kecuali biaya bongkar muat meningkat dari Rp 115 juta menjadi Rp 754 juta, hal ini disebabkan karena
peningkatan pembelian dan penjualan produk rumput laut kering sehingga biaya bongkar muat
meningkat. Demikian pula gaji dan kesejahteraan karyawan serta transportasi dan perjalanan dinas tidak
ada kenaikan yang signifikan.
Laba Usaha
Laba usaha Perseroan untuk tahun 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp 1,12 milyar dan Rp 575
juta. Rincian pendapatan (beban) lain-lain terdiri dari pendapatan bunga, beban provisi/administrasi bank
dan pajak jasa giro. Tidak ada catatan khusus untuk biaya-biaya tersebut. Biaya umum dan administrasi
relatif tidak banyak perubahan dibandingkan tahun sebelumnya.
Laba (Rugi) Komprehensif
Tahun 2017 Perseroan membukukan laba bersih (setelah pajak) sebesar Rp 659 juta. Hal ini dikarenakan
peningkatan kinerja Perseroan dan efektifitas operasional yang dilakukan Perseroan. Selain itu
peningkatkan penjualan yang cukup tinggi serta adanya penambahan penjualan produk baru yaitu gula
konsumsi secara langsung memberikan margin yang baik terhadap Perseroan. Peningkatan laba akan
memberikan kepercayaan kepada Para Pemegang Saham.
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
24
Perkembangan laba (rugi) bersih digambarkan pada grafis dibawah ini :
Arus Kas
Kas dan setara kas akhir tahun 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp 221 juta dan Rp 1,27 milyar.
Pada tahun 2017 penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 237,6 milyar sedangkan tahun 2016 sebesar
Rp 118,1 milyar. Pembayaran kepada pemasok tahun 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp 231,5
milyar dan Rp 116,8 milyar. Perseroan mendapatkan uang muka dari pelanggan yang kemudian
digunakan untuk pembelian bahan baku. Total kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas
operasi tahun 2017 sebesar (Rp 1 milyar), sedangkan tahun 2016 sebesar Rp 170 juta. Penerimaan kas
dari pelanggan dan pembayaran kepada pemasok mengalami peningkatan seiring dengan naiknya
pembelian bahan baku dan penjualan ditahun 2017.
Rasio Likuiditas dan Solvabilitas
Likuiditas
Likuiditas diukur dengan menggunakan rasio lancar, yaitu perbandingan jumlah aset lancar terhadap
liabilitas jangka pendek. Likuiditas merupakan indikator kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua
kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki. Perseroan pada tanggal 31
Desember 2017 dan 2016 masing-masing memiliki rasio lancar sebesar 1,45 kali dan 1,57 kali. Hal ini
dikarenakan adanya kewajiban jangka pendek yaitu utang usaha pihak ketiga dan adanya uang muka
penjualan yang diterima Perseroan. Kemampuan perseroan untuk memenuhi semua kewajibannya sangat
baik karena naiknya piutang usaha pihak ketiga, pembelian persediaan dan uang muka pihak ketiga.
Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan untuk memenuhi seluruh kewajiban dengan menggunakan seluruh aset
atau ekuitas. Solvabilitas diukur dengan membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas
(solvabilitas ekuitas), maupun jumlah liabilitas dengan jumlah aset (solvabilitas aset). Solvabilitas ekuitas
Perseroan pada tanggal 31 Desember 2017 adalah 0,63 kali, sedangkan untuk tahun 2016 solvabilitas
Perseroan 0,41 kali. Hal ini menunjukkan kemampuan perseroan untuk memenuhi semua kewajibannya
cukup baik.
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
25
Rasio Piutang
Piutang yang dimiliki oleh Perseroan mempunyai hubungan yang erat dengan volume penjualan kredit,
karena timbulnya disebabkan oleh penjualan barang-barang dengan term of payment. Perputaran Piutang
diukur dengan membagi total penjualan dengan piutang usaha. Total penjualan selama tahun 2017 dan
2016 adalah Rp 231,8 milyar dan Rp 119,6 milyar, sedangkan piutang usaha pada tahun 2017 dan 2016
masing-masing sebesar Rp 18,7 milyar dan Rp 10,9 milyar.
Rasio piutang Perseroan untuk tahun 2017 adalah 12,4 kali, sedangkan rasio piutang untuk tahun 2016
adalah 10,9 kali. Hal ini menunjukkan bahwa perputaran (turnover) masih sangat baik dan modal kerja
yang ditanamkan dalam piutang rendah. Tidak ada perubahan dalam kebijakan penjualan kredit, demikian
pula untuk penjualan komoditas baru dilakukan secara cash.
Struktur Permodalan
Struktur Permodalan Perseroan tahun 2017 adalah sebagai berikut :
- Modal Saham – Nilai Nominal Rp 100 per lembar:
Modal Dasar – 2.000.000.000 lembar
Modal Ditempatkan – 520.000.000 lembar Rp. 52.000.000.000,-
Modal Disetor- 520.000.000 lembar Rp. 52.000.000.000,-
- Tambahan Modal disetor Rp. 12.545.405.615,-
- Laba Ditahan Rp. - ,-
- Perseroan masih memiliki saham portepel 1.480.000.000 lembar.
Kebijakan Perusahaan atas struktur permodalan (bentuk dan komposisi pendanaan yang akan digunakan
oleh perusahaan) adalah :
- Perseroan menggunakan laba ditahan lebih dulu untuk membiayai operasional dan pengembangan
perusahaan.
- Uang muka penjualan yang bersifat fluktuatif digunakan untuk pembelian persediaan.
- Jika laba ditahan tidak mencukupi untuk membiayai operasionalnya, maka Perseroan akan mencari
pendanaan dari hutang pihak ke tiga (perbankan atau lembaga keuangan lainnya)
Kebijakan Perusahaan ditentukan dengan mempertimbangkan tingkat resiko dan keamanan dari sumber
dana. Kebijakan yang terakhir dapat dilakukan dengan mempertimbangkan prospek usaha kedepan.
Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan :
Tidak terdapat Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan serta tidak
terdapat Perubahan kebijakan akuntasi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan.
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
26
PROSPEK USAHA PERSEROAN
A. Usaha Produk Agrobisnis
Komoditas hasil perkebunan dan kelautan banyak digunakan di berbagai industri mulai makanan,
obat-obatan dan konsumsi lainnya didalam maupun luar negeri. Indonesia dengan jumlah penduduk
yang besar telah lama dikenal sebagai negara agraris dengan hasil bumi yang melimpah dan dikenal
dunia. Indonesia memiliki garis pantai yang panjang. Menurut koreksi PBB tahun 2008, Indonesia
merupakan negara berpantai terpanjang keempat di dunia setelah Amerika Serikat (AS), Kanada dan
Rusia dengan panjang garis pantai Indonesia tercatat sebesar 95.181 km, dengan demikian potensi
hasil laut kita sangat besar.
Industri makanan dan minuman memiliki potensi yang besar untuk tetap tumbuh, masih banyak
bahan baku dari pertanian, perkebunan dan kelautan yang belum diolah di Indonesia. Pemerintah
telah menunjukan keseriusannya untuk menumbuhkan ekonomi pesisir dan nelayan dengan
penegakan hukum di wilayah pantai untuk melindungi nelayan lokal dari pencurian negara lain,
selain itu Pemerintah juga menyatakan terus mendorong usaha hulu hilir dan berkomitmen
meningkatkan usaha dibidang perikanan dan kelautan untuk menumbuhkan perekonomian nelayan di
daerah. Hal inilah yang meyakinkan kami terhadap peningkatan usaha Perseroan ke depan. Tahun
2017 Perseroan fokus kepada komoditas agrobisnis dimana perseroan memiliki pengalaman dan
peluang untuk mengembangan penjualan non produksi.
Prospek Usaha Dried Seaweed / Rumput Laut Kering
Dalam bidang produksi rumput laut, Indonesia adalah salah satu penghasil rumput laut terbesar
dunia. Jenis rumput laut yang banyak dikembangkan adalah Gracillaria, Eucheuma Cottoni,
Eucheuma Spinosum. Pada tahun 2017 produksi rumput laut nasional mencapai lebih dari 1.000.000
ton (kering). sedangkan penyerapan industri nasional diperkirakan hanya sebesar 200.000 ton saja.
Selama ini produksi rumput laut kering banyak diekspor ke luar negeri dalam bentuk bahan baku,
sebanyak 25-30% diserap untuk kebutuhan industri dalam negeri, sedangkan sisanya diekspor dalam
bentuk bahan baku. Negara-negara yang menjadi tujuan utama ekspor adalah Cina, Philipina,
Malaysia, Chile dan Eropa. Permintaan pasar dunia juga terus naik tiap tahunnya, Pasar internasional
membutuhkan rumput laut jenis eucheuma cottoni lebih dari 500.000 ton kering per tahun.
Sementara itu, kebutuhan dunia untuk rumput laut jenis gracilaria, bahan pembuatan agar-agar lebih
dari 100.000 ton kering per tahun. Rumput laut kering merupakan komoditas utama dengan volume
produksi kurang lebih 12.000 ton dengan nilai penjualan sebesar Rp 156,1 milyar (67,3%) dari total
penjualan.
Menurut data Asosiasi Rumput Laut Indonesai (ARLI), Indonesia termasuk di dalam wilayah Coral
Triangle yang merupakan tempat yang cocok untuk membudidayakan rumput laut di wilayah pesisir.
Prospek olahan rumput laut dalam negeri pun masih besar karena masih banyak industri yang
membutuhkan hasil olahan agar-agar dan karagenan sebagai bahan pengenyal, pengemulsi,
pengental, dan penjernih untuk bahan pencampur alami juga untuk pupuk. Selain dapat dimanfaatkan
sebagai bahan makanan, juga untuk industri farmasi serta obat dan kosmetik
Berdasarkan informasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diungkapkan, komoditas
rumput laut di Indonesia memiliki keunggulan komparatif sehingga perlu mendorong hilirisasi
olahan rumput laut. Hal itu dikarenakan pengembangan dan penguatan industri rumput laut
Indonesia didukung sumber daya dan keragaman rumput laut yang melimpah. Oleh karenanya
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
27
komoditas rumput laut tetap menjadi andalan bagi penjualan Perseroan ditahun berikutnya. Perseroan
mentargetkan kenaikan penjualan sebesar 20 persen di tahun 2017 dari komoditas ini.
B. Usaha Produk Candy dan Dreamy
Usaha ini memiliki prospek jangka panjang yang menjanjikan. Seperti diketahui produk candy pada
umumnya sangat disukai oleh anak-anak dan remaja. Agar produk ini tetap disukai oleh konsumen,
maka Perseroan mengutamakan kualitas produk dengan bahan baku yang sehat serta berupaya untuk
menciptakan inovasi dengan meluncurkan produk-produk baru. Produk yang menjadi andalan saat
ini adalah permen white coffee. Selama kurun 2017 volume produksi dreamy & candykurang lebih
1.958 ton dengan nlai penjualan Rp 69,7 milyar (30,1%). Kedepan nilai penjualan candy diharapkan
terus meningkat. Perseroan menunjuk pihak lain guna memproduksi dan memasarkan candy, dengan
harapan bahwa produk yang dihasilkan berkualitas baik. Perseroan mentargetkan kenaikan penjualan
produk ini 20 persen di tahun 2018. Hal ini didasari oleh kapasitas produksi yang dimiliki sangat
besar.
C. Usaha Produk Gula Konsumsi dan Kopi Biji
Ditahun 2017 Perseroan melakukan diversifikasi usaha dengan menjual komoditas Gula Konsumsi
dan Kopi Biji dengan memanfaatkan jaringan bisnis yang ada. Jajaran direksi Perseroan berupaya
memanfaatkan peluang pasar yang memiliki tingkat konsumsi tinggi. Ini dibuktikan dengan
penjualan Gula Konsumsi sebesar Rp 5,9 milyar dengan volume mencapai 700 ton.
Selain itu Perseroan juga mencoba melakukan penjualan Biji Kopi yang saat ini masih dalam tahap
pengurusan perijinan di instansi terkait. Dengan memanfaatkan relasi yang bergerak dibidang
industri minuman kopi, Perseroan berupaya untuk mendapatkan pasar yang baik. Pola hidup
masyarakat yang mulai berubah kearah modern serta usia remaja yang senang terhadap gaya hidup
modern dan cenderung konsumtif membuka peluang usaha baru. Saat ini banyak usaha-usaha
minuman seperti café yang banyak menjual minuman kopi sebagai menu utama merupakan peluang
yang sangat baik. Oleh karena itu Perseroan optimis penjualan kopi biji akan naik ditahun
berikutnya.
Perbandingan Target dan Proyeksi
Pertumbuhan yang ingin dicapai perusahaan tahun 2017 sebesar 20 persen sedangkan realisasinya sebesar
93,7 persen. Pencapaian ini banyak disumbang penjualan produk rumput laut kering dan permen. Selain
itu ada penjualan komoditas baru yaitu gula konsumsi. Perseroan mentargetkan pertumbuhan ditahun
2018 minimal 20 persen.
Perseroan terus mengevaluasi setiap kebijakan terutama kebijakan yang menyangkut biaya produksi agar
tercapai efisiensi. Target/proyeksi pertumbuhan yang ingin dicapai perusahaan dalam satu tahun
mendatang didasarkan pada gambaran prospek usaha masing-masing bidang usaha.
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
28
Aspek Pemasaran
Strategi pemasaran dan pangsa pasar :
- Menerapkan customer satisfaction dimana kebutuhan, keinginan dan harapan dari konsumen dapat
terpenuhi dan berakibat adanya pembelian ulang (reorder).
- Menjaga hubungan baik dengan buyer, memahami karakter permintaan produk.
- Mencari buyer dengan rating dan kolektibilitas yang baik guna menjaga perputaran/turnover cash
flow.
- Konsisten menjaga kualitas produk dalam memenuhi permintaan komsumen demi menjaga reputasi
Perusahaan.
- Berusaha memperbesar pasar domestik dan internasional dengan mencari peluang usaha komoditas
lain.
Kebijakan Deviden
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham bulan Juni 2017, Perseroan menyepakati penggunaan laba
Perseroan tahun buku 2017 dicatat sebagai laba ditahan guna memperkuat struktur permodalan Perseroan,
dengan demikian Perseroan tidak membagikan deviden. Kebijakan deviden untuk tahun buku 2017 akan
diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham selanjutnya. Dalam hal pembagian deviden, perseroan
berpedoman pada anggaran dasar perseroan serta peraturan pasar modal.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
Umum
Perseroan menyadari pentingnya penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) karena berkaitan erat
dengan kepercayaan investor terhadap perusahaan. Penerapan GCG yang sesuai dengan prinsip-prinsip
keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, kewajaran dan kesetaraan, merupakan
faktor pendukung bagi kemajuan Perseroan di masa depan. Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No.32/POJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka, Perseroan secara
konsisten menerapkan Good Corporate Governance atas dasar kesadaran sendiri dengan menerapkan
prinsip-prinsip sebagai berikut :
Prinsip Transparancy dan Disclousure
Prinsip keterbukaan informasi yang harus diumumkan ke publik, misalnya apabila ada corporate
action yang berkaitan dengan transaksi material maka akan disampaikan kepada publik dan di
beritahukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia.
Keterbukaan informasi bagi pemegang saham tertentu, misalnya pengungkapan perubahan struktur
kepemilikan Perseroan dan pemegang saham mayoritas.
Keterbukaan karena terjadi peristiwa penting.
Penyampaian laporan keuangan Perseroan yang di audit oleh kantor akuntan publik dilaporkan
secara berkala ke Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia serta di umumkan kepada publik
melalui media surat kabar nasional.
Penyampaian keterbukaan informasi juga disampaikan melalui website resmi Perseroan untuk
mempermudah bagi investor mendapatkan informasi tentang Perseroan.
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
29
Prinsip Accountability
Perseroan telah menerapkan prinsip akuntability yaitu adanya kejelasan fungsi, struktur, sistem dan
pertanggungjawaban elemen perusahaan. Dengan demikian akan ada kejelasan fungsi, hak,
kewajiban dan wewenang serta tanggung jawab antara pemegang saham, dewan komisaris dan
dewan direksi.
Perseroan telah membentuk komite audit, menunjuk komisaris independen dan direktur independen.
Secara berkala minimal satu tahun sekali, Perseroan mengadakan RUPS, Publik Ekspose dan jika
ada corporate action yang material maka Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan dari para pemegang saham.
Responsibility (pertanggung jawaban) Bentuk pertanggung jawaban perusahaan adalah kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku,
diantaranya; masalah pajak, hubungan industrial, kesehatan dan keselamatan kerja, perlindungan
lingkungan hidup, memelihara lingkungan bisnis yang kondusif bersama masyarakat dan
sebagainya. Dengan menerapkan prinsip ini, diharapkan akan menyadarkan perusahaan bahwa dalam
kegiatan operasionalnya, perusahaan juga mempunyai peran untuk bertanggung jawab kepada pemegang
saham dan mayarakat sekitar.
Sistem Pengendalian dan Pengawasan Intern
Perseroan melaksanaan pengendalian dan pengawasan intern secara efektif dan maksimal. Jumlah sumber
daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh Perseroan tidak begitu besar dengan ruang lingkup pekerjaan
yang seimbang. Hal ini sesuai dengan bisnis yang sedang berjalan yaitu sebagian besar dibidang
perdangangan. Dalam melaksanakan pekerjaan, setiap pengambilan kebijakan harus disampaikan terlebih
dahulu kepada pimpinan. Ini berlaku untuk seluruh departemen dan divisi baik keuangan, operasional
sampai dengan bagian gudang. Setiap aktivitas dan pekerjaan yang telah dilakukan juga disampaikan
kepada pimpinan.
Sampai dengan saat ini metode ini dapat berjalan dengan baik untuk mengevaluasi dan meningkatkan
efektifitas manajemen resiko, pengendalian dan pelaksanaan tata kelola perusahaan karena setiap rencana
dan realisasinya dapat dilakukan dan diketahui dengan cepat dan terkontrol. Namun demikian seiring
dengan perkembangan Perseroan, managemen akan mempertimbangkan metode yang disesuaikan dengan
kebutuhan agar fungsi pengendalian dan pengawasan tetap berjalan dengan baik.
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan dan
memberikan nasihat kepada direksi. Perseroan menetapkan komposisi komisaris sedemikian rupa,
sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya, dewan komisaris telah memiliki pedoman.
Untuk meningkatkan good corporate governance, Perseroan telah membentuk :
Komisaris Independen;
Direktur Independen;
Komite Audit;
Sekretaris Perseroan.
Tugas Dewan Komisaris adalah :
Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh direksi;
Memberikan pengarahan kepada direksi dalam penyusunan, pelaksanaan dan pencapaian rencana
kerja tahunan;
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
30
Menetapkan remunerasi direksi berikut pembagian tugas dan wewenang anggota direksi;
Mengawasi keputusan-keputusan yang diambil manajemen;
Memantau pelaksanaan pengelolaan resiko;
Memeriksa hasil audit eksternal dan internal;
Menindak-lanjuti temuan audit;
Memantau dan mendorong implementasi tata kelola perusahaan.
Pada tahun 2017 dewan komisaris melakukan rapat secara berkala tiap dua bulan dengan tingkat
kehadiran 100%. Komisaris juga melaksanakan rapat bersama direksi Perseroan setiap kuartal dengan
tingkat kehadiran 100%.
Perseroan memiliki seorang komisaris independen dalam arti tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
direksi atau badan hukum Perseroan. Pembentukan komisaris independen merupakan bagian dari upaya
penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) serta untuk memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam pasar modal serta untuk membawa aspirasi pemegang saham minoritas.
Remunerasi Anggota Komisaris
Dalam menjalankan tugasnya setiap anggota komisaris memperoleh remunerasi dan fasilitas lainnya yang
ditentukan oleh RUPS. Besarnya remunerasi anggota dewan komisaris untuk tahun 2017 adalah Rp 130
juta. Penetapan besarnya remunerasi anggota dewan komisaris ditentukan melalui rapat komisaris untuk
menentukan uang jasa dan tunjangan lainnya.
Rapat Dewan Komisaris
Kebijakan Perseroan terkait rapat dewan komisaris:
1. Dewan komisaris wajib mengadakan rapat paling sedikit sekali dalam 2 (dua) bulan;
2. Rapat dewan komisaris dapat dilangsungkan dalam hal dihadiri atau diwakili mayoritas dari seluruh
anggota dewan komisaris;
3. Dewan komisaris wajib mengadakan rapat dengan mengundang direksi secara berkala paling kurang
sekali dalam 6 (enam) bulan;
4. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah mufakat dan jika diperlukan dapat
dilakukan dengan pengambilan suara terbanyak.
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris
Selama tahun 2017 telah diadakan 6 kali rapat komisaris dengan kehadiran seperti di bawah ini
Nama Jabatan Rapat Kehadiran
Lia Tirtasaputra Komisaris Utama 6 6
Gunawan Ruslim Komisaris (Independen) 6 6
Dewan Direksi
Direksi berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan. Perseroan mempunyai tiga
orang direksi yang terdiri dari seorang direktur utama, seorang direktur dan satu orang direktur
independen yang bertindak sebagai pengurus Perseroan. Direksi bertanggung jawab penuh dalam
melaksanakan tugasnya atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta
mewakili Perseroan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
31
Direksi bertanggung jawab dalam hal:
Pengelolaan Perseroan melalui tata kelola resiko dan pelaksanaan tata kelola perusahaan;
Penerapan struktur pengendalian internal, pelaksanaan fungsi audit internal dan pengambilan
tindakan berdasarkan temuan-temuan audit internal sesuai arahan komisaris;
Penyusunan strategi bisnis, termasuk rencana kerja dan anggaran;
Pelaksanaan praktek akuntansi dan pembukuan sesuai ketentuan perusahaan publik.
Tanggung jawab masing masing Direksi.
Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, direksi telah memiliki pedoman. Secara teknis tugas masing-
masing direksi adalah sebagai berikut :
Direktur Utama :
Sebagai direktur utama, bertanggung jawab terhadap seluruh kepengurusan Perseroan, namun secara
teknis lebih banyak mengurusi hal-hal :
- Pengelolaan Perseroan melalui tata kelola resiko dan tata kelola perusahaan.
- Pelaksanaan praktek akuntansi dan pembukuan sesuai ketentuan perusahaan publik.
- Penyusunan strategi bisnis, anggaran dan pelaksanaan fungsi audit internal.
Direktur :
Secara teknis lebih banyak mengurus hal-hal :
- Pelaksanaan operasional perusahaan, penjualan, pembelian termasuk rencana kerja proyek.
- Pelaksanaan pengendalian internal dan keuangan.
- Pelaksanaan struktur pengendalian internal harian dan pengambilan tindakan yang bersifat teknis
operasional.
Direktur Independen :
Surat keputusan direksi Bursa Efek Indonesia Nomor Kep-00001/BEI/01-2014 Perihal Perubahan
Peraturan Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, pada Lampiran I bagian III Bursa Efek Indonesia mengatur bahwa
calon perusahaan tercatat baik yang akan mencatatkan saham di papan utama maupun di papan
pengembangan wajib memenuhi beberapa persyaratan yang diantaranya adalah wajib memiliki direktur
independen.
Dalam aturan itu juga ditentukan bahwa direktur independen disyaratkan :
- Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan pengendali perusahaan tercatat yang bersangkutan paling
kurang selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukan sebagai direktur independen;
- Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan komisaris atau direksi lainnya dari calon perusahaan
tercatat;
- Tidak bekerja rangkap sebagai direksi pada perusahaan lain;
- Tidak menjadi orang dalam pada lembaga atau profesi penunjang pasar modal yang jasanya digunakan
oleh calon perusahaan tercatat selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukan sebagai direktur.
Fungsi dan tugas direktur independen sama sebagaimana direksi lainnya, akan tetapi independensinya
lebih terjaga dengan adanya persyaratan dan ketentuan diatas.
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
32
Remunerasi Anggota Direksi
Berdasarkan hasil RUPS tahum 2017, besarnya remunerasi direksi ditetapkan melalui rapat dewan
komisaris. Dalam rapat tersebut dilakukan evaluasi kinerja perusahaan yang menjadi dasar dalam
penentuan besaran remunerasi. Selama tahun 2017 direksi Perseroan mengadakan rapat rutin setiap bulan
dengan tingkat kehadiran 100%, guna pelaksanaan tanggung jawab dan koordinasi. Selain itu direksi juga
menghadiri rapat koordinasi dengan komisaris. Besaran remunerasi anggota direksi untuk tahun 2017
adalah sebesar Rp. 1.093.412.900.
Untuk meningkatkan kompetensi direksi, dilakukan pelatihan beberapa kali sesuai dengan keahlian
masing-masing anggota direksi, diantaranya pelatihan Uji Cita Rasa Kopi yang diadakan di Jember Jawa
Timur, Seaweed International Bussiness Forum and Exhebition (Seabfex) di Lombok dan di Jogjakarta,
dan The 5th Indonesia Speciality Coffee Contest di Bali. Anggota direksi juga melakukan tukar informasi
dengan rekanan bisnis diluar negeri untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensinya.
Rapat Direksi
Kebijakan Perseroan terkait rapat direksi:
1. Direksi wajib mengadakan rapat direksi secara berkala paling sedikit sekali dalam setiap bulan;
2. Rapat direksi dapat dilangsungkan dalam hal dihadiri atau diwakili mayoritas dari seluruh anggota
direksi;
3. Direksi wajib mengadakan rapat direksi dengan mengundang dewan komisaris secara berkala paling
kurang sekali dalam 6 (enam) bulan;
4. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah mufakat dan jika diperlukan dapat
dilakukan dengan pengambilan suara terbanyak.
Frekuensi Rapat Direksi
Selama tahun 2017 telah diadakan 12 kali rapat direksi dengan kehadiran seperti di bawah ini
Nama Jabatan Rapat Kehadiran
Samin Direktur Utama 12 12
Indra Widyadharma Direktur 12 12
Iwan Setiawan Direktur (Independen) 12 12
Selain pertemuan yang dilakukan oleh masing-masing anggota komisaris dan direksi, juga dilakukan
rapat secara bersama-sama antara komisaris dan direksi untuk membahas tentang isu-isu penting. Rapat
tersebut dapat dilakukan pada saat rapat komisaris atau dengan jadwal tersendiri.
Frekuensi Pertemuan Komisaris dan Direksi
Selama tahun 2017 telah diadakan 3 kali rapat komisaris dengan kehadiran seperti di bawah ini
Nama Jabatan Rapat Kehadiran
Lia Tirtasaputra Komisaris Utama 3 3
Gunawan Ruslim Komisaris (Independen) 3 3
Samin Direktur Utama 3 3
Indra Widyadharma Direktur 3 3
Iwan Setiawan Direktur (Independen) 3 3
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
33
Pedoman Kerja dan Kode Etik
Direksi dan/ atau dewan komisaris telah memiliki pedoman kerja (charter), dan secara baik menjadi acuan
dalam pelaksanaan pengurusan dan pengawasan Perseroan.
Selain itu direksi dan dewan komisaris telah memiliki kode etik yang berlaku bagi seluruh direksi dan
dewan komisaris, karyawan serta organ pendukung lain sebagai berikut :
1. Tugas direksi, dewan komisaris, dan/atau seluruh karyawan dilaksanakan dengan itikad baik, kehati-
hatian, dan penuh tanggung jawab;
2. Dalam hal direksi, dewan komisaris dan/ atau karyawan terdapat benturan kepentingan dengan
Perseroan maka harus mengedepankan sikap profesional dengan mengutamakan kepentingan
Perseroan diatas kepentingan pribadi dan golongan.
Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham adalah organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan
kepada Direksi atau Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Perseroan
Terbatas.
Perseroan mengadakan 1 kali Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2016 sebagai berikut :
- Hari/tanggal : Senin, tanggal 20 Juni 2016
- Waktu : Pukul 15.20 – 15.45 WIB
- Tempat : Ruang Edelwise
Gedung Bumi Mandiri Tower I lantai 13,
Jalan Basuki Rahmad 129-137 Surabaya
- Direksi yang hadir : Bapak Samin (Direktur Utama)
Bapak Hugeng Parhito (Direktur Independen)
- Jumlah saham yang hadir : 449.577.300 saham (86,46%)
Dalam Rapat tersebut, Pimpinan Rapat telah memberikan kesempatan kepada Pemegang Saham yang
hadir untuk mengajukan pertanyaan dan atau pendapat. Tidak ada Pemegang Saham yang mengajukan
pertanyaan dan atau pendapat.
Mekanisme pengambilan keputusan Rapat adalah berdasarkan musyawarah dan mufakat, dalam hal tidak
terjadi kesepakatan dalam musyawarah dan mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak (voting).
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan telah memutuskan hal-hal sebagai berikut:
1. Menerima Laporan Direksi mengenai kegiatan Perseroan pada tahun 2015 termasuk pengesahan
neraca serta laporan rugi laba Perseroan untuk tahun buku 2015 yang telah diaudit oleh Akuntan
Publik dan menyetujui pemberian pembebasan tanggung jawab kepada Anggota Direksi dan
Komisaris atas tindakan pengurusan dan tindakan pengawasan dalam tahun buku 2015 (acquit et de
charge).
- Jumlah Pemegang Saham yang menyatakan setuju : 449.577.300 saham (100%)
2. Menyetujui penggunaan laba Perseroan untuk tahun buku 2015 dicatat sebagai laba yang ditahan guna
memperkuat struktur permodalan Perseroan, dengan demikian Perseroan tidak membagikan deviden.
- Jumlah Pemegang Saham yang menyatakan setuju : 449.577.300 saham (100%)
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
34
3. Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Rapat Komisaris untuk menentukan uang jasa dan
tunjangan lainnya bagi Anggota Komisaris dan selanjutnya menyetujui pemberian kuasa dan
wewenang kepada Komisaris Perseroan untuk menentukan honorarium Direksi Perseroan untuk tahun
buku 2016.
- Jumlah Pemegang Saham yang menyatakan setuju : 449.577.300 saham (100%)
4. Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor
Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2016, termasuk
untuk menentukan honorarium yang akan diberikan kepada Kantor Akuntan Publik dimaksud.
- Jumlah Pemegang Saham yang menyatakan setuju : 449.577.300 saham (100%)
5. 1. Memberhetikan seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
2. Mengangkat Pengurus Perseroan untuk periode tahun 2016 sampai tahun 2021 sebagai berikut :
- Ibu Lia Tirtasaputra sebagai Komisaris Utama
- Bapak Gunawan Ruslim sebagai Komisaris (Independen)
- Bapak Samin sebagai Direktur Utama
- Bapak Indra Widyadharma sebagai Direktur
- Bapak Hugeng Parhito sebagai Direktur (independen)
- Jumlah Pemegang Saham yang menyatakan setuju : 449.577.300 saham (100%)
6. Menyetujui menambah Maksud dan Tujuan Perseroan di bidang Elektronik, dengan demikian maksud
dan tujuan Perseroan mengikuti maksud dan tujuan yang lama hanya ditambahkan bidang usaha baru
yaitu Elektronik.
- Jumlah Pemegang Saham yang menyatakan setuju : 449.577.300 saham (100%)
7. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi menyatakan seluruh keputusan
tersebut dalam suatu akta notariil tersendiri.
Sedangkan pada tahun 2017 Perseroan mengadakan 1 kali Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
sebagai berikut :
- Hari/tanggal : Jumat, tanggal 16 Juni 2017
- Waktu : Pukul 15.30 – 15.50 WIB
- Tempat : Diamond Room
Hotel Swiss BeliNN Tunjungan
Jl. Tunjungan 101 SURABAYA
- Direksi yang hadir : Bapak Samin (Direktur Utama)
Bapak Indra Widyadharma (Direktur)
- Jumlah saham yang hadir : 422.490.000 saham (81,25%) dari 520.000.000 saham
Dalam Rapat tersebut, Pimpinan Rapat telah memberikan kesempatan kepada Pemegang Saham yang
hadir untuk mengajukan pertanyaan dan atau pendapat. Tidak ada Pemegang Saham yang mengajukan
pertanyaan dan atau pendapat.
Mekanisme pengambilan keputusan Rapat adalah berdasarkan musyawarah dan mufakat, dalam hal tidak
terjadi kesepakatan dalam musyawarah dan mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak (voting).
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
35
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan telah memutuskan hal-hal sebagai berikut:
1. Menerima Laporan Direksi mengenai kegiatan Perseroan pada tahun 2016 termasuk pengesahan
neraca serta laporan rugi laba Perseroan untuk tahun buku 2016 yang telah diaudit oleh Akuntan
Publik dan menyetujui pemberian pembebasan tanggung jawab kepada Anggota Direksi dan
Komisaris atas tindakan pengurusan dan tindakan pengawasan dalam tahun buku 2016 (acquit et de
charge).
- Jumlah Pemegang Saham yang menyatakan setuju : 422.490.000 saham (100%)
2. Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Rapat Komisaris untuk menentukan uang jasa dan
tunjangan lainnya bagi Anggota Komisaris dan selanjutnya menyetujui pemberian kuasa dan
wewenang kepada Komisaris Perseroan untuk menentukan honorarium Direksi Perseroan untuk tahun
buku 2017.
- Jumlah Pemegang Saham yang menyatakan setuju : 422.490.000 saham (100%)
3. Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk
Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2017,
termasuk untuk menentukan honorarium yang akan diberikan kepada Kantor Akuntan Publik
dimaksud.
- Jumlah Pemegang Saham yang menyatakan setuju : 422.490.000 saham (100%)
4. Menyetujui memberhentikan Bapak Hugeng Parhito dari jabatan Direktur (Independen) Perseroan dan
menyetujui mengangkat Bapak Iwan Setiawan sebagai Direktur (Independen) Perseroan periode tahun
2017 sampai dengan 2021, sehingga susunan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut :
- Direktur Utama : Bapak Samin
- Direktur : Bapak Indra Widyadharma
- Direktur Independen : Bapak Iwan Setiawan.
- Jumlah Pemegang Saham yang menyatakan setuju : 422.490.000 saham (100%)
5. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi menyatakan seluruh keputusan
tersebut dalam suatu akta notariil tersendiri.
Komite Audit
Sesuai dengan Peraturan IX.I.5 tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit butir
3.a.2), disebutkan bahwa anggota komite audit yang merupakan komisaris independen bertindak sebagai
ketua komite audit. Dalam hal ini Perseroan telah memenuhi peraturan tersebut.
Susunan komite audit adalah sebagai berikut:
- Gunawan Ruslim (Ketua)
- Anita Rosalia Gunawan (Anggota)
- Nana Nuryana (Anggota)
Riwayat Singkat Komite Audit
Gunawan Ruslim
(Ketua Komite Audit)
Lahir di Jakarta 1969 (49 tahun), sarjana ekonomi akuntansi di Universitas Katolik Parahyangan tahun
1991, kemudian memperoleh gelar Magister Management di Universitas Indonesia pada tahun 1995,
Ph.D Candidate in Finance di Universitas Katolik Parahyangan. Pernah mengajar di beberapa perguruan
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
36
tinggi di Jakarta, diantaranya di Universitas Trimurti dan Universitas Indonesia. Sampai saat ini masih
tercatat sebagai pengajar di Universitas Podomoro Jakarta.
Beliau pernah memegang jabatan penting di beberapa perusahaan dan juga menjabat sebagai direktur.
Sejak tahun 2014 menjabat sebagai komisaris independen PT Wahana Pronatural Tbk sekaligus Ketua
Komite Audit.
Anita Rosalia Gunawan (Anggota Komite Audit).
Beliau lahir di Surabaya tahun 1970 (48 tahun), mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi (S1) Akuntansi di
Universitas Surabaya. Memiliki pengalaman sebagai auditor dengan mengawali karir sebagai analyst di
kantor akuntan publik Prasetio Utomo. Pada tahun 2009 sampai dengan 2011 beliau bekerja sebagai
auditor di PT Indadi Setia di Jakarta. Sejak tahun 2011 menjabat sebagai anggota komite audit Perseroan.
Nana Nuryana (Anggota Komite Audit)
Lahir di Jakarta 1975 (43 tahun), mendapatkan gelar Magister Management (S2) di Universitas Trisakti
Jakarta pada tahun 2000. Mengawali karir sebagai finance and treasury manager di PT Indadi Inti pada
tahun 1997 yaitu sebuah perusahaan distribusi food and beverage di Jakarta. Pada tahun 2004 beliau
menjabat sebagai finance administration manager di perusahaan yang sama. Beliau juga pernah menjadi
head of finance and treasury di PT Putindo Bintech dan PT Buton Aspal Indonesia pada tahun 2007.
Sejak tahun 2011 menjabat sebagai anggota komite audit PT Wahana Pronatural Tbk.
Dasar Penunjukan dan Periode Jabatan
Penunjukan Anggota Komite Audit berdasarkan keputusan Dewan Komisaris. Sesuai dengan Peraturan
Nomor 55/POJK.04/2017 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit
disebutkan masa tugas anggota komite audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan dewan komisaris
sebagaimana diatur dalam anggaran dasar dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode
berikutnya setelah dilakukan review secara berkala oleh dewan komisaris. Masa jabatan komite audit PT
Wahana Pronatural sama dengan masa jabatan komisaris independen yaitu sampai dengan Juni 2021.
Periode ini adalah periode ke dua untuk anggota komite audit sehingga tahun 2021 periode jabatan telah
habis dan tidak dapat diperpanjang kembali. Artinya perseroan akan menunjuk anggota komite audit yang
baru tahun 2021.
Independensi Anggota Komite Audit
Sebagai jaminan independensi dalam melakukan tugas membantu dewan komisaris, anggota komite
audit telah memenuhi syarat-syarat diantaranya sebagai berikut :
1. Memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan, proses audit, manajemen risiko,dan memiliki
pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal serta
peraturan perundang-undangan terkait lainnya.
2. Paling kurang satu diantara anggota komite audit memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian di
bidang akuntansi atau keuangan;
3. Bukan merupakan orang dalam kantor akuntan, kantor konsultan hukum, atau pihak lain yang
memberi jasa atestasi, jasa non-atestasi dan/atau jasa konsultasi lain kepada emiten atau perusahaan
publik yang bersangkutan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir;
4. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan emiten atau perusahaan publik, komisaris, direksi, atau
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
37
pemegang saham utama atau perusahaan publik;
5. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan
kegiatan usaha emiten atau perusahaan publik; dan
6. Tidak mempunyai hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
independen.
Dalam melakukan tugasnya komite audit berwenang untuk mengakses laporan audit internal dan laporan-
laporan lain yang diperlukan serta melakukan komunikasi langsung dengan audit internal dan eksternal.
Komite audit Perseroan mengadakan rapat 4 kali dengan tingkat kehadiran 100%. Komite audit juga
melakukan rapat dengan komisaris sebanyak 4 kali dan tingkat kehadiran 100%.
Komite audit menyatakan bahwa Perseroan dalam melaksanakan aktivitasnya telah mematuhi peraturan
pasar modal dan SOP yang ada, serta tidak ditemukan adanya temuan-temuan yang berpengaruh terhadap
kelancaran jalannya Perseroan.
Komite audit secara berkala telah membuat laporan kepada komisaris Perseroan dan komisaris telah
memberitahukan kepada direksi atas hasil kerja dari tim komite audit.
Berdasarkan review kami terhadap kinerja Perseroan berikut kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Perseroan telah melaporkan kinerja usahanya berupa laporan berkala, tengah tahunan dan laporan
tahunan secara tepat waktu kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia;
2. Semua informasi yang merupakan informasi yang penting sudah dilaporkan dan diungkapkan kepada
Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia;
3. Semua informasi yang merupakan transaksi yang penting juga telah dilaporkan ke Otoritas Jasa
Keuangan dan Bursa Efek Indonesia;
4. Review pelaksanaan total paket kompensasi direksi dan komisaris.
Rapat Komite Audit
Kebijakan Perseroan terkait rapat komite audit:
1. Komite audit mengadakan rapat secara berkala paling kurang satu kali dalam 3 (tiga) bulan dan hanya
dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota.
2. Rapat komite audit dipimpin oleh ketua komite audit atau anggota komite yang paling senior, apabila
ketua komite audit berhalangan hadir;
3. Jika dipandang perlu, komite audit dapat mengundang pihak Manajemen yang terkait dengan materi
rapat;
4. Keputusan rapat diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat dan setiap anggota komite diberi
kebebasan seluas-luasnya untuk menyampaikan pendapat profesionalnya dalam pembahasan setiap
agenda rapat tanpa intervensi siapapun;
5. Keputusan rapat komite yang menurut ketua rapat bersifat strategis baru berlaku efektif jika telah
diputuskan oleh rapat dewan komisaris;
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran
Selama tahun 2017 telah diadakan 4 kali rapat komite audit dengan kehadiran seperti di bawah ini
Nama Jabatan Rapat Kehadiran
Gunawan Ruslim Ketua 4 4
Anita Rosalia Gunawan Anggota 4 4
Nana Nuryana Anggota 4 4
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
38
Kegiatan Komite Audit
Selama tahun 2017, komite audit telah melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan prosedur yang
tercantum dalam Piagam Komite Audit diantaranya sebagai berikut :
1. Laporan Keuangan
Komite Audit telah memantau dan mendorong agar laporan keuangan Perusahaan disusun dan
disajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia, meliputi kegiatan:
a. Menelaah proses penyusunan laporan keuangan dengan menekankan agar standar dan
kebijaksanaan keuangan/prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku telah terpenuhi;
b. Menelaah laporan keuangan apakah telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Apabila diperoleh keyakinan adanya hal-hal yang dapat mengganggu kewajaran penyajian,
maka komite mendisukusikan hal tersebut dengan manajemen dan melaporkannya kepada
komisaris;
c. Menelaah laporan keuangan dan informasi lainnya telah disajikan berdasarkan data akuntansi
keuangan atau manajemen secara benar dan akurat, dan asumsi yang dipakai sesuai dengan praktek
bisnis yang sehat.
2. Supervisi Audit
Komite Audit telah melakukan supervisi audit untuk memastikan bahwa auditor eksternal menerapkan
standar profesi akuntan publik dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan
bersikap obyektif serta independen dalam melaksanakan tugas audit, antara lain :
a. Mengawasi pelaksanaan audit dan memantau pembahasan temuan audit yang dilakukan oleh
auditor eksternal dengan manajemen.
b. Auditor eksternal wajib mengkomunikasikan kepada komite audit hal-hal yang penting sesuai
SPAP.
c. Meyakinkan bahwa auditor eksternal sudah menyampaikan management letter kepada direksi.
3. Pengendalian Internal
Komite Audit juga melakukan monitor terhadap kecukupan upaya manajemen dalam menjalankan,
mengembangkan dan mempertahankan sistem pengendalian internal yang efektif dari hasil monitoring
tersebut.
4. Ketaatan Pada GCG
Komite Audit juga berkomitmen untuk memonitor pelaksanaan/penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance di perusahaan serta ketaatan pada peraturan perundangan yang berkaitan
dengan operasi perusahan.
Sekretaris Perseroan
Sekretaris Perusahaan ditunjuk dan diangkat oleh direksi, memiliki kedudukan setingkat manager dan
bertanggung jawab kepada direktur utama yang membidangi sekretariat perusahaan. Saat menjalankan
tugasnya sekretaris perusahaan harus dapat melakukan komunikasi dengan seluruh anggota direksi.
Posisi sekretaris perusahaan bertujuan untuk memelihara citra dan melindungi kepentingan perusahaan
melalui terbentuknya komunikasi dan hubungan yang baik dengan segenap stakeholder.
Saat ini sekretaris perseroan dijabat oleh Iwan Setiawan. lahir di Sidoarjo Jawa Timur 1974 (43 tahun),
lulusan S2 Hukum dari Universitas Bhayangkara Surabaya pada tahun 2017. Memiliki kompetensi dan
pengalaman sebagai Corporate Secretary selama kurang lebih 10 tahun. Sebelum bergabung dengan
Perseroan pernah bekerja sebagai head of PPIC di PT Kalimas Putra Makmur di Sidoarjo pada tahun
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
39
2001. Pada tahun 2002 sampai 2008 bekerja di PT Siantar Top Tbk di Sidoarjo dengan jabatan terakhir
sebagai financial supervisor. Pada tahun 2008 sampai dengan 2010 pernah menjabat sebagai Direktur
Perseroan, dan sejak tahun 2008 menjabat sebagai corporate secretary PT Wahana Pronatural Tbk.
Corporate secretary ditunjuk berdasarkan surat keputusan direksi Perseroan.
Sesuai dengan aturan OJK No.35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014, sekretaris perusahaan harus
memiliki kompetensi yang baik agar dapat menjalankan fungsi dan tugasnya. Adapun pelatihan yang
pernah diikuti adalah :
1. GMP (good manufacturing practices) Training, yang diselenggarakan oleh PREMYSIS Colsulting
tahun 2002 di Surabaya.
2. Quality Management System Training (ISO 9000:2000) dan Internal Quality Audit Training yang
diselenggarakan oleh PREMYSIS Colsulting tahun 2003 di Surabaya.
3. Workshop Pasar Modal – Corporate Action, diselenggarakan oleh GRANADA Law Firm & Investama
Capital tahun 2011 di Jakarta.
4. Seminar & Expo RETAIL EXTRAVAGANZA, diselenggarakan oleh APRINDO Jawa Timur tahun
2011 di Surabaya.
5. Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), diselenggarakan oleh Badan Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2012
di Sidoarjo.
6. Workshop Pasar Modal – Dukungan Pemegang Saham - Aspek Hukum Pinjaman Pemegang Saham,
diselenggarakan oleh ICSA (Indonesian Corporate Secretary Association) tahun 2017 di Jakarta.
Fungsi, Tugas, dan Tanggung Jawab Utama Sekretaris Perusahaan
Selama kurun waktu 2017, sekretaris perusahaan telah melaksanakan tugas dan fungsi diantaranya :
1. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku;
2. Memantau kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan dan peraturan pasar modal yang berlaku.
3. Penghubung atau contact person antara Perseroan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek
Indonesia dan masyarakat.
4. Melaksanakan segala komitmen Perseroan terhadap terlaksananya keterbukaan informasi.
5. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar
modal dan memberi masukan kepada direksi Perseroan untuk mematuhi peraturan tersebut dan
peraturan pelaksanaannya.
6. Mempersiapkan pelaksanaan/mengkoordinasikan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), public
expose dan berbagai tindakan korporasi (corporate action) dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak
terkait, internal maupun eksternal.
7. Memelihara dan mengelola citra positif dan identitas Perseroan pada publik eksternal dengan
menyelenggarakan kegiatan hubungan masyarakat melalui media massa dan aktivitas eksternal
lainnya. Sejalan dengan itu mengelola citra Perseroan di kalangan internal melalui kegiatan
kehumasan. Disamping itu juga melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate
Social Responsibility)
Unit Audit Internal dan Sistem Pengendalian Internal
Saat ini Perseroan belum memiliki unit audit internal. Pertimbangannya adalah struktur organisasi
Perseroan masih kecil, jumlah sumber daya manusia yang dimiliki oleh Perseroan tidak begitu besar
dengan ruang lingkup pekerjaan yang seimbang. Pelaksanaan Audit Internal dan Sistem Pengendalian
Internal dilakukan dengan pengawasan langsung oleh direksi. Perseroan tetap melaksanakan pengendalian
internal dan sistem managemen resiko yaitu melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efektifitas kerja di
semua departemen dan divisi sesuai kebijakan perusahaan. Dalam melaksanakan pekerjaan, setiap
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
40
pengambilan kebijakan harus disampaikan terlebih dahulu kepada pimpinan. Ini berlaku untuk seluruh
departemen dan divisi baik keuangan, operasional sampai dengan bagian gudang.
Sampai dengan saat ini cara ini dapat berjalan dengan efektif karena setiap rencana dan realisasinya dapat
dilakukan dan diketahui dengan cepat dan terkontrol. Kedepan seiring dengan perkembangan perseroan,
manajemen akan mempertimbangkan metode yang disesuaikan dengan kebutuhan sebagaimana ketentuan
pasal 3 POJK Nomor 56/POJK.04/2015 tentang pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit
Audit Internal agar fungsi pengendalian dan pengawasan tetap berjalan dengan baik.
Akuntan Publik
Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Laporan
Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP) SUPOYO, SUTJAHJO, SUBYANTARA & Rekan dengan pendapat wajar
tanpa pengecualian. Adapun besarnya uang jasa (fee) yang diberikan sebesar Rp. 46.750.000,- (empat
puluh enam juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).
Kode Etik
Kode Etik adalah panduan agar kita bertindak secara etis dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku saat kita melakukan pekerjaan di manapun dan kapanpun. Kode ini menjelaskan standar-
standar yang perlu kita patuhi dalam menjalankan nilai-nilai Perusahaan, begitu juga dengan
Undang-Undang, peraturan, dan kebijakan tertentu yang terkait.
Semua karyawan tetap ataupun karyawan kontrak memiliki kewajiban untuk mengikuti Kode
Etik dan mematuhi semua kebijakan dan prosedur Perseroan. Kode Etik juga berlaku bagi
Dewan Komisaris dan Direksi, sehubungan dengan semua kegiatan yang mengatasnamakan
Perusahaan. Setiap konsultan dan mitra bisnis lainnya yang bekerja atas nama Perusahaan
diharapkan untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip dalam Kode Etik ini.
RISIKO USAHA
A. Gambaran umum
Resiko usaha adalah ketidakpastian yang mungkin terjadi dan dapat mengakibatkan kerugian akibat dari
pelaksanaan sistem manajemen perusahaan. Untuk memperkecil risiko yang mungkin timbul, Perseroan
melakukan evaluasi secara rutin terhadap hasil yang dicapai.
Gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko perusahaan dapat kami jelaskan sebagai berikut :
- Mengenali dengan baik para supplier dan buyer yang melakukan transaksi dengan Perseroan untuk
meminimalisir risiko gagal bayar dan gagal kirim. Selain itu Perseroan juga rajin ke daerah untuk
memantau kegiatan para supplier dan buyer.
- Setiap perencanaan proyek dilakukan dengan strategi yang baik pada saat perencanaan, pelaksanaan
dan realisasi proyek.
- Menerapkan prosedur-prosedur operasional yang ditetapkan oleh pimpinan termasuk adanya asuransi
untuk proyek dengan risiko yang cukup besar.
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
41
- Mengendalikan risiko dengan cara mengidentifikasi kerugian dengan melibatkan fungsi level
berdasarkan pengalaman dan pengetahuan masing-masing fungsi level terutama para manajer,
sehingga memberikan sudut pandang yang berbeda.
- Pertukaran informasi mengenai risiko disampaikan melalui rapat-rapat rutin. Apabila ada
kemungkinan risiko maka disampaikan sesegera mungkin kepada pimpinan agar risiko tersebut dapat
dicegah atau diminimalisir.
B. Jenis Risiko dan Cara Pengelolaan
Resiko Usaha Perseroan diidentifikasi sebagai berikut :
1. Risiko Ketersediaan Bahan Baku dan Persaingan/Kompetisi
2. Risiko Fluktuasi Harga Bahan Baku
3. Risiko Produksi dan Bahan Baku Tidak Standar
4. Risiko Cuaca dan Hama Penyakit
5. Risiko Perekonomian dan Sosial Politik
6. Risiko Kebijakan Pemerintah
Penjelasan terhadap Risiko Usaha :
1. Risiko Ketersediaan Bahan Baku dan Persaingan/Kompetisi
Perseroan memperoleh sebagian besar bahan baku utama berupa rumput laut, coklat, kopi dan barang
hasil pertanian dari para pedagang pengumpul dan petani yang sangat dipengaruhi oleh hasil panen
petani serta persaingan dengan pembeli lainnya baik domestik maupun internasional. Industri di
mana Perseroan melakukan kegiatan usahanya merupakan bidang usaha yang terbuka bagi siapapun
pendatang baru. Hal ini dapat menyebabkan meningkatnya persaingan yang dapat berakibat pada
berkurangnya pangsa pasar dan pendapatan Perseroan. Untuk menjaga kelangsungan supply bahan
baku, Perseroan selalu menjaga hubungan baik dengan para pemasok di berbagai daerah. Salah
satunya adalah mengadakan kunjungan dan pertemuan rutin dengan para petani dan pemasok.
Sedangkan bahan baku untuk produksi candy relatif tidak bermasalah karena perseroan telah
menjalin kerja sama dengan supplier selama lebih dari 6 tahun.
2. Risiko Fluktuasi Harga Bahan Baku
Sebagian besar bahan baku dan barang dagangan Perseroan merupakan produk internasional dengan
harga yang berfluktuasi yang dipengaruhi oleh tingkat penawaran dan permintaan di pasar domestik
dan internasional. Walaupun produksi cukup besar, ketersediaan dan harga bahan baku tergantung
kepada banyak faktor seperti cuaca, hama penyakit, tingkat produksi, tingkat konsumsi dunia,
pergerakan tingkat penawaran dan permintaannya dan harga komoditi lain. Banyaknya pelaku usaha
yang langsung masuk kepada kelompok tani di daerah membuat harga barang berfluktuasi dengan
cepat dan terkadang tidak sehat. Keadaan tersebut dapat menyebabkan kenaikan harga barang
komoditi, untuk itu perseroan juga melakukan budidaya dengan sistem cluster untuk menjamin
pasokan dan fluktuasi harga.
3. Risiko Produksi dan Bahan Baku Tidak Standar
Saat ini Perseroan masih bekerjasama dengan pihak lain untuk melakukan produksi candy dan
dreamy sekaligus pemasarannya. Oleh karena itu fungsi pengawasan dilakukan dengan ketat. Jika
kerjasama tidak dapat berjalan dengan baik maka dapat beresiko terhadap hasil produksi dan
pemasarannya.
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
42
Sedangkan pengolahan rumput laut dan hasil bumi lainnya memang kecil berisiko mengalami
kerusakan, akan tetapi jarak pengiriman yang jauh dari sentra budidaya yang umumnya berada di
luar Jawa, cukup beresiko terhadap standar kualitas bahan baku itu sendiri. Rumput laut dan Kopi
biji yang diproses oleh Perseroan merupakan bahan baku yang akan diolah kembali sehingga standar
kualitas menjadi perhatian utama untuk menjaga kepercayaan pembeli. Oleh karena itu Perseroan
menerapkan standar kualitas yang baik sejak di petani, baik itu saat budidaya sampai perlakuan pasca
panen.
4. Risiko Cuaca dan Hama Penyakit
Rumput Laut serta produk hasil pertanian dan kelautan yang diperdagangkan Perseroan dapat
terpengaruh oleh cuaca dan penyakit sehingga mempengaruhi kualitas hasil panen. Curah hujan
tinggi dan berlangsung lama dan tidak biasa, mengakibatkan pasokan bahan baku menjadi terganggu,
biasanya terjadi pada bulan-bulan November sampai dengan Maret. Sebagian besar mengeringkan
barangnya secara tradisional yaitu dengan cara dijemur. Curah hujan yang tinggi dan terus menerus
membuat proses pengeringan menjadi lama. Selain itu pengeringan yang tidak sempurna akan
menurunkan kualitas rumput laut itu sendiri. Hal ini berdampak pula pada kualitas bahan baku yang
akan diproses dan selanjutnya mempengaruhi produksi dan volume penjualan Perseroan.
5. Risiko Perekonomian dan Sosial Politik
Ketidakpastian pasar keuangan global serta menurunnya kondisi ekonomi akhir-akhir ini
berpengaruh terhadap kondisi bisnis Perseroan. Stabilitas ekonomi yang terganggu, nilai tukar rupiah
yang terdepresiasi mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat domestik maupun regional.
Fluktuasi harga BBM, naiknya tarif dasar listrik juga mempengaruhi daya beli masyarakat serta
menyebabkan kenaikan harga bahan baku di pasaran. Namun demikian Perseroan masih bersyukur
bahwa perekonomian Indonesia memperlihatkan kinerja makro ekonomi yang positif.
6. Risiko Kebijakan Pemerintah
Pengawasan Pemerintah yang semakin ketat terhadap pelaku usaha dan peraturan perundang
undangan dan kebijakan Pemerintah yang berubah dengan cepat dapat secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi kegiatan usaha serta pendapatan Perseroan. Perseroan dituntut untuk
mempunyai solusi dalam menghadapi perubahan-perubahan tersebut. Ketidakmampuan dalam
melakukan penyesuaian dapat berdampak signifikan pada kelangsungan kegiatan usaha, kinerja serta
pendapatan Perseroan.
C. Review Efektivitas Sistem Manajemen Resiko.
Khusus untuk perdagangan agrobisnis, Perseroan memiliki pengalaman dan strategi yang baik, sehingga
mampu meminimalisir resiko, sedangkan dalam hal manufaktur Perseroan masih bekerjasama dengan
pihak lain yang berpengalaman dibidangnya. Setiap tahun perseroan melakukan review terhadap
kebijakan yang diambil. Sejauh ini sistem manajemen resiko dapat berjalan dengan efektif karena setiap
rencana dan realisasinya dapat dilakukan dan diketahui dengan cepat dan terkontrol.
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
43
PERAN SERTA SOSIAL
Perseroan menyadari bahwa usaha dan operasioanal tidak hanya ditujukan demi menciptakan nilai bagi
pemegang saham (shareholder), namun juga harus mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat
luas (stakeholder). Melalui kegiatan sosial kemasyarakatan Perseroan selalu berupaya menumbuhkan
kerjasama dan hubungan yang harmonis dengan masyarakat setempat, terutama di sekitar lokasi
operasional. Perseroan memberikan bantuan atas setiap kegiatan yang dilakukan di tahun 2017.
Tahun 2017 Perseroan membuat Corporate Social Responsibility (CSR) dengan terus melakukan
kemitraan dengan petani kopi dan rumput laut di daerah sentra budidaya. Kepada petani rumput laut,
Perseroan memberikan bantuan peralatan dan bibit, selain itu juga diberikan penyuluhan untuk
penanaman dan pasca panen. Perseroan juga membantu petani dan kelompok tani dalam hal kesehatan
dan kesejahteraannya misalnya sumbangan kepada masyarakat yang sedang membangun rumah
sederhana. Namun demikian Perseroan tidak melakukan pengukuran secara rinci kepastian biaya yang
dikeluarkan.
Jenis program terkait aspek lingkungan hidup dan tanggung jawab produk adalah sebagai berikut :
- Perseroan mengajak para petani rumput laut untuk melakukan budidaya dengan sistem yang baik serta
melakukan sosialisasi tentang pencemaran air laut untuk mendukung budidaya rumput laut.
- Memberikan bantaun kepada masyarakat sekitar industri Perseroan dalam hal pengobatan.
- Perseroan memiliki unit pengolahan limbah dengan standar yang baik.
- Melakukan budidaya tanaman perkebunan yang berguna bagi masyarakat dan lingkungan.
Kedepannya Perseroan akan lebih berperan aktif terhadap tanggung jawab sosial dalam ruang lingkup
yang lebih luas baik itu dibidang pendidikan, kesehatan dan lingkungan hidup.
Tanggung Jawab Produk
Moto produk Perseroan adalah “Healty Product”, Perseroan berkomitmen tinggi dalam proses produksi
dengan memperhatikan kesehatan konsumen dengan menggunakan bahan-bahan yang sesuai dengan
standar makanan dan minuman dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI).
Proses produksi dilakukan dengan penuh tanggung jawab dengan menggunakan bahan-bahan yang
berkualitas dan tidak berbahaya. Untuk memastikan bahwa produksi telah dilakukan dengan baik,
perseroan telah memiliki sertifikat kelayakan produksi seperti :
- Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) atau Good Manufacturing Practices (GPM)
- Hazard Analyst Critycal Control Poin (HACCP)
- ISO Managemen Mutu dan Managemen Produksi.
- Standar Nasional Indonesia (SNI)
PERKARA YANG SEDANG DIHADAPI
Perseroan tidak sedang menghadapi masalah hukum. Semua hal yang dilakukan didasarkan pada aspek
legal. Sampai dengan saat ini Perseroan dapat menjalin hubungan dan kerjasama yang baik dengan semua
pihak baik supplier, buyer, perbankan, karyawan dan pihak eksternal lainnya.
Laporan Tahunan 2017, PT. Wahana Pronatural Tbk
44
PT WAHANA PRONATURAL TBK
LAPORAN KEUANGAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
DAN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
2
Table of Contents
Company Info
The Board of Commissioners Report
The Board of Directors Report
Company Profile
Company Vision and Mission
Summary Financial Statements
Stock Overview
Company Structure
Management Analysis and Discussion
Company's Business Prospect
Good Corporate Governance
Business Risks
Corporate Social Responsibility
page
3
4
6
8
9
10
11
13
18
25
28
38
40
Annual Financial Report 42
3
COMPANY INFO
IPO DATE
HEAD OFFICE
: June 22, 2001
: Gedung Bumi Mandiri Tower II Lt.9 R 907Jl. Panglima Sudirman 66 – 68 Surabaya 60271IndonesiaPhone : 031-5352705 / Fax : 031-5352704
Website : www.wapo.co.idEmail : [email protected], [email protected]
FACTORY : Jl. Narogong Km.14, Desa Limus NunggalKec. Cileungsi, Kabupaten BogorWest Java Province
COMPANY'S BOARDSPresident CommissionerCommissioner (Independent)
Managing DirectorDirector
: Lia Tirtasaputra: Gunawan Ruslim
: Samin: Indra Widyadharma
Director (Independent) : Iwan Setiawan
AUDIT COMITTEE
CORPORATE SECRETARY PUBLIC
ACCOUNTANT
REGISTRAR
STOCK EXCHANGE
: Gunawan Ruslim (Chair)Anita Rosalia Gunawan (Member)Nana Nuryana (Member)
: Iwan Setiawan
: KAP. SUPOYO, SUTJAHJO, SUBYANTARA & RekanPlaza Andhika Blok C.3-4 Jl. Simpang Dukuh 38-40Phone (031) 5341286, 5473585, Fax. (031) 5314560Surabaya 60275 - Indonesia
: PT. Kustodian Sentral Efek JakartaJl. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190Phone : 021-52991099 / Fax : 021-52991199
: PT. Bursa Efek IndonesiaJl. Jendral Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190Registered on June 22, 2001 under the ticker symbol "WAPO"
STOCK ADMINISTRATION : PT Sinartama GunitaJl. MH Thamrin Kav 22 No. 51Menteng Jakarta
8
COMPANY PROFILE
Company’s Background
The PT Wahana Pronatural Tbk (”Company”), is dully established in 1979. It was begun as CV PhonixMas 1979 which engaged in the business of trading crops and marine products. The success of Its inter-insular trading enabled the Company to export its products. In 1989 the Company expand its operation tocashew nuts processing plant in Mataram, Nusa Tenggara Barat to process some of its product into semi-finished products and finished goods. In 1993 PT Golden Phoenix is dully established under the deednumber 096 made before the Notary Wahyudi Suyanto SH. In Surabaya. PT Golden Phoenix is the parentcompany of CV Phoenix Mas which process seaweed into carrageenan (dried seaweed). Sometimes laterin 1996 PT Golden Phoenix changed its name to PT Wahana Yuda Mandiri and in 2000 changed again itsname to PT Wahana Phonix Mandiri under the deed number 44 dated January 31, 2000 made beforeYonsah Minanda, SH. Notary in Jakarta.
In June 22, 2001, the Company listed its stock at the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta StockExchange) by IPO of 200,000,000 (two hundred million) stocks at nominal value of Rp 100,- (onehundred Rupiah) a stock at offering price of Rp 175,- (one hundred seventy five Rupiah) a stock.
At the end of 2011 the Company restructured its business by acquisition of an asset which is a candyprocessing plant in Bogor, West Java and began its operation in 2012. At the same time, the Companydivested its share in a subsidiary which is PT Phonix Mas Persada to improve its financial structure. TheCompany domicile is in Surabaya, its head office is in Gedung Bumi Mandiri Tower II Lt. 4 R 406-407Jl. Panglima Sudirman 66 – 68 Surabaya. In 2012 the Company’s General Meeting agreed to change theCompany’s name to PT Wahana Pronatural Tbk under the Deed of Shareholders Decision No. 2 datedJune 2, 2012 made before Wachid Hasyim SH., Notary in Surabaya and has obtained approval from TheRepublic Of Indonesia Minister of Justice and Human Rights as provided under the decree No.AHU.41594.AH.01.02.Tahun 2012 dated August 1, 2012.
Company’s BusinessesThe Company engaged in trading, construction, industry, mineral trading, agriculture, printing,transportation, and services. The Company’s main commodities are crops and marine products such asdried seaweed, candy, coffee and chocolate. The Company’s major market for its seaweed products isdomestic market. In construction business, the Company provide general contractor services. To diversifyand expand its main business, the Company began to produce candy under several brands and for severalsegments in 2012.
9
COMPANY'S VISION AND MISSION
Company's Vision:The leader in agroindustry of processing Indonesia’s natural products.
Company's Mission:1. To integrate its seaweed processing business with agricultural products that can be a winner in
international market;2. To be an industry player as a food and beverages company of healthy and awesome character
products;3. To make some contributions to the local Government revenue, and to better the welfare of local
farmers and fishermen;4. To grow and develop the Company’s business and to better the people’s economic welfare;5. To create new jobs and to improve the local people’s economic welfare in agriculture, plantation, and
industrial sectors;6. To improve the Company’s profit or revenue as the basis of growth and expansion.
Company's Strategy:1. Increase production capacities by better approach to seaweed farmers and fishermen;2. Cost efficiency in raw materials inventory by better turnover, better deal and better quality;3. Raise capital and financing from banks or financial institutions both private or government related;4. Create some powers which add value and excellent benefit (from raw materials and its wastes);5. Cooperate with local government and any other institutions, to improve the Company’s infrastructure
and production in particular;6. Better working ethos and professionalism of all the Company’s personnel, business management
system, administration, organization and information.
10
SUMMARY FINANCIAL STATEMENTS
Summary of Financial Statements of PT Wahana Pronatural for the past 3 (three) years is as follows:
(in million Rupiah, unlesss stated otherwise)
2015 2016 2017
Restated
TURNOVERNet SalesGross Profit (Loss)Operating Profit (Loss)Comprehensive Profit (Loss)Outstanding Shares
Earning Per ShareBasicDiluted
FINANCIAL POSITIONNet Working CapitalCurrent AssetNon-Current Asset Short-Term Liabilities Long-TermLiabilities Equity
BUSINESS RATIO (%)Gross Profit Margin
(Operating Profit Margin)
(Net Profit Margin)
(Return On Assets)
(Return On Equity)
FINANCIAL RATIOS (%)(Current ratio)
(Debt to Equity)
(Debt to Assets)
231.8185.8161.125
659520
1.492.43
21.09067.59056.23146.500
1.59675.725
2.51
0.49
0.28
0.53
0.87
145.35
63.51
38.84
86.307 119.6804.714 4.565
477 576285 (9.999)520 520
0.51 (19.17)0.84 (31.15)
12.885 17.07734.687 46.79672.885 59.09821.801 29.718
805 1.11084.964 75.065
5.46 3.81
0.55 0.48
0.33 (8.35)
0.27 (9.44)
0.34 (13.32)
159.11 157.47
26.61 41.07
21.01 29.11
11
STOCK OVERVIEW
The Company's Shareholders Composition can be summarized in the table below :
Shareholders
Nominal Value Rp 100 per Share
Issued and Ownership Amount (Rp)Paid PercentageShare Capital
PT. Pesona Bangun Mandiri 55.000.000 10.58 5.500.000.000PT. Mitra Niaga Sakti 55.000.000 10.58 5.500.000.000PT. Surya Pelangi Mandiri 100.000.000 19.23 10.000.000.000PT. Hijau SariThe people (under 5%)
100.000.000210.000.000
19.2340.38
10.000.000.00021.000.000.000
Total 520.000.000 100.00 52.000.000.000
Stock Price
The Company's share price in 2017 as compared to 2016 :
PERIOD2016
PRICE (Rp.) VOLUMEDISTRIBUTION (Unit)
REGISTEREDSHARES
MARKETCAPITALIZATION
TRADEVOLUMEHI LO OPEN
QI 70 50 70 2.366.400 520.000.000 91.000.000.000 50.000
QII 70 52 58 1.679.600 520.000.000 92.040.000.000 -
QIII 67 51 55 999.700 520.000.000 85.280.000.000 618.100
QIV 65 50 53 1.286.600 520.000.000 83.720.000.000 -
PERIOD2017
PRICE (Rp.) VOLUMEDISTRIBUTION (Unit)
REGISTEREDSHARES
MARKETCAPITALIZATION
TRADEVOLUMEHI LO OPEN
QI 73 51 54 11.126.100 520.000.000 86.840.000.000 1.078.000
QII 74 52 55 6.620.100 520.000.000 85.280.000.000 225.000
QIII 143 52 111 379.816.100 520.000.000 152.360.000.000 -
QIV 147 71 79 246.734.400 520.000.000 152.360.000.000 -
12
IPO Chronology and New Issue
On June 22, 2001, the Company listed its shares on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta StockExchange) by conducting an initial public offering of 200,000,000 (two hundred million) shares at anominal value of Rp100, - (one hundred rupiah) per share at the offering price of Rp.175 , - (one hundredand seventy five rupiah) per share. In 2011, the Company increased its authorized capital from1,000,000,000 (one billion) shares to 2,000,000,000 (two billion) shares.
Major and Controlling Shareholders
-Lia Tirtasaputra (50%)-Felicia Alim (50%)
PT. Indo KreasiPratama (70%)
PT. MitrayaTrasia (30%)
-PT Daya Difensa Indonesia (50%)-PT Katalis Pesona Makmur (50%)
PT. PesonaBangun Mandiri
PT. Mitra NiagaSakti
PT. Surya PelangiMandiri
PT. Hijau Sari100 Million
People
210 Million55 Million (10,58%) 55 Million (10,58%) 100 Million (19,23%) (19,23%) (40,38%)
PT. WAHANA PRONATURAL TBK520 Million Shares
13
COMPANY'S STRUCTURE
BOARD OFCOMMISSIONERS
Audit Committee Board of Directors
Corporate Secretary
Operational Manager AccountingManager
Production &Marketing Manager Corporate Legal
Logistic Finance Manufacturing Legal
General Accounting Trading Permits
Management CompositionThe Company's Boards in accordance with the Deed made before Notaris Wachid Hasyim,S.H., No.15dated July 18, 2017 is as follows:
Commissioners
President Commissioners : Lia TirtasaputraCommissioner (Independent) : Gunawan Ruslim
The Board of Directors
Managing Directors : SaminDirector : Indra WidyadharmaDirector (Independent) : Iwan Setiawan
Audit Committee
Chair : Gunawan RuslimMember : Anita Rosalia GunawanMember : Nana Nuryana
Operation Manager : Iwan SetiawanAccounting Manager : Artha Lovie WProduction & Marketing Manager : Indra WidyadharmaCorporate Secretary/Legal : Iwan Setiawan
14
In accordance with the Company’s articles of association, each member of the Board of Commissionersand the Board of Directors serves for 5 years and the last date of their service is on June 20, 2021. Eachmember of the audit committee shall serves for such terms likewise. .
Management Profile
THE BOARD OF COMMISSIONERS :
Lia TirtasaputraPresident Commissioner
Indonesian Citizen, born in Jakarta in 1975 (age 43), graduated from Universitas Indonesia in Jakarta,begin her career as financial analyst in PT. Inti Salim Corpora, financial controller in PT SioenIndonesia and sales administration manager in PT. Johnson Johnson Indonesia. Prior to her service withthe Company, she served as director, managing director and president commissioner in several othercompanies. Since 2011 she served as the president commissioner of PT Wahana Pronatural Tbk.
Gunawan RuslimCommissioner (Independent)
Indonesian Citizen, Commissioner (Independent) (age 49), a bachelor of accounting graduated fromUniversitas Katolik Parahyangan in 1991, he graduated as Magister Management from UniversitasIndonesia in 1995, he is a Ph.D. Candidate in Finance in Universitas Katolik Parahyangan. He hasexperience as lecturer in several colleges in Jakarta, such as in Universitas Trimurti and UniversitasIndonesia. At present, he is a lecturer in Universitas Podomoro Jakarta. Prior to his service with theCompany he held several important positions in several other companies including director position.Since 2014 he serves as independent commissioners of PT Wahana Pronatural Tbk. He wasappointed by the general meeting decision (GM) dated June 20, 2016, as provided under the Deed No.12dated July 20, 2016 made before the Notary Wachid Hasyim SH., in Surabaya and has obtainedapproval from the RI Ministry of Justice and Human Rights as provided under the decreeNo.AHU-AH.01-03-0069156 dated August 4, 2016. He is an independent commissioner that he doesn’thave any share in the Company.
15
THE BOARD OF DIRECTORS:
SaminManaging Director
Indonesian Citizen, born in Tanjung Pinang in 1968 (age 50), graduated as Magister Management(S2) from Universitas Pancasila Jakarta in 1998, begin his career as accounting staff in PT HalimAdibina Management in 1991, and then as accounting manager assistant in PT Besindo in 1996. Prior tohis service with the Company, he served as general manager and director in several other companies. Since2011 he serves as the managing director of PT Wahana Pronatural Tbk.
He is responsible for all the Company’s management, his particular technical responsibilities include:- Company’s Management by risk management and corporate governance.- Accounting and book keeping practice implementation as applies to a public company.- Business strategy formulation, budgeting and internal audit function.
Indra WidyadharmaDirector
Indonesian Citizen, born in Surabaya in 1974 (age 43), graduated as Master of BussinesAdministration (MBA) from City University in the US, begin his career as finance manager inSea Technology LLC in the US in 1998, upon returning to Indonesia in 2001 he continues hiscareer as oil and grains analyst in CV Palma Surabaya which engaged in oleum trade andseveral other commodities. In 2008, he founded and the director of CV Surya Terang AsiaRaya, which engaged in seaweed trade and nursery. In 2011, he joined the Company as director.
His responsibilities are:- Company’s operations, sales, purchasing and project planning.- Internal control and finance.- Day to day internal control structure and operational decision making.
16
Iwan SetiawanDirektur (Independen)
Indonesian Citizen, born in Sidoarjo, East Java, 1974 (age 43), graduated in Master Degree of Law fromBhayangkara University Surabaya in 2017. Has experience and competence as Corporate Secretary for about10 years. Prior to joining, he ever worked as the Head of PPIC at PT Kalimas Putra Makmur in Sidoarjo in2001. In 2002 to 2008 worked at PT Siantar Top Tbk in Sidoarjo with the last position as a financialsupervisor. In 2008 until 2010 he served as Director, and since 2017 as Independent Director of PT WahanaPronatural Tbk.
Appointment of the board of directors based on the resolution of shareholders general meeting (AGM) on 16June 2017, and set forth in the Deed of Confirmation No.15 dated July 18, 2017 Notary Wachid Hasyim SH.,at Surabaya and has been approved by the Ministry of Law and Human Rights No.AHUAH.01.03-0156506dated July 27, 2017. The Board of Directors has no shares in the Company.
HUMAN RESOURCES
The Company acknowledge the importance of human resources as key success factor of its business. Tobetter the quality of its employees, the Company provide its employees with opportunities to participatein training program. The Company in 2016 employed 9 employees (audited) all of them are full timeemployees in different levels and positions, education, age and knowledges.
Concerning human resources management, the Company holds several basic principles which serves asguidance for each leader in every organizational unit. Such basic principles is the basis for everysupervision carried out to each employees, this is to internalize the company’s value into every individualin the Company. To better the quality and productivity as well as to motivate its employees, the Companyprovides them with the following HR programs:
a. Better Waging and SalaryThe company set a minimum standard wage. The amount of wage/salary is a subject to the minimumstandard set by the government including regional minimum wage for the current year. So far, theCompany set minimum standard wage/salary above the minimum standard set by the government.Therefore, the Company’s employees receive better welfare and live a decent life because of higherwage/salary.
b. Benefits and Facilities
In general, the basic benefits and facilities provided by the Company for its employees is inaccordance with the provisions under Act 13 of 2003 on Labour which includes health/medical care byreimbursement system, health insurance for all employees including membership in BPJSKesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan (Indonesia government program on labour healthcare andwelfare social services). To support its employees’ mobility, the Company paid for theirtransportation, communication and any other benefits. The Company believes such benefits and
17
facilities will enable each job to be done properly and effectively.
c. Training and Capacity Building
There are three types of training program provided by the Company: better productivity andorganizational quality program, leadership and professionalism program to build positive mindset andself-development program. The more the Company increase its business activities anddiversification, the more it requires more skillful labour in its operation and to achieve efficiency.The Company has held some training on Good Manufacturing Practices (GMP), Hazard Analysis andCritical Control Points. (HACCP) related to manufacturing activities and Health Certificate (HC).In addition, the Company has carried out socialization to disseminate information on thegovernment laws and regulation as a routine activity which followed up by, including stockexchange monitoring. The Company is an active participant of Indonesia Issuer Association (AEI)and Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA).
The Company has some agreement with labour union concerning some allowances for itsemployees to held a gathering and a forum provided that the union is exist for the mutual benefitboth of the Company and the employees, in such communication forum the Company is representedby the Management.
The following table provide details on employee’s position, education, age and knowledge and thecurrent total number of the Company’s employees:
by Education:
Description Total %GraduateUndergraduateHigh School
44-
50,0050,00
-Total 8 100,00
by Positions:
Description Total %The Boards 5 62,50Manager 1 12,50Staff 2 25,00Total 8 100,00
by Age :
Description Total %Age 40 above 7 87,50Age 30 – 40 - -Age18 – 30 1 12,50Total 8 100.00
Currently, the total number of the Company’s employees is only 8 people, yet the company can be raneffectively. In its trade, the Company assigns an area staff in several regions to purchase commoditiesfrom farmers and farmers group. Currently we have two staffs who works full time in Kalimantan andSulawesi and nearby regions. Each staff is having direct relationship with the farmers and farmers group.Whenever necessary, they may recruit daily contract workers. Whereas candy manufacturing in Bogor,West Java, the Company appoints a third party to perform production and marketing. The Company’shead office run by the Board of Directors, operations manager, and finance and administration manager.
18
MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
In this report we present management analysis and discussion on the Company’s financial statements andany other important information with emphasis on material changes.
Production and Sales
Within 2017, the Company accounted net sales as much as Rp. 231,8 billion, from the sales of driedseaweed, Candy, and Sugar. Dried seaweed is the Company’s main commodity which total productionreached to 12,000 tonnes in 2017. Whereas the volume of candy production i s 1,958 tonnes in 2017,currently the Company is producing some variants of candies. The production of consumption sugarreached 700 tons. When compared with last year, the volume of production and sales value of the threeproducts increased 93,7%. It’s mostly contributed by the sales of dry seaweed product with an increase ofRp 90 billion or 137% while Candy and Dreamy product increased by 30%. The prospect of seaweedbusiness this year is very good. The Demand from international market is very high with price fluctuationbetween Rp 12.000/ kg up to Rp 20.000/ kg (raw material dried seaweed with 35% moisture content). Thecompetition at farmers and first level trader is very uncertain which forced the Company to implementmore stricter and very selective in raw materials purchase. The Company decided that agribusinessproduct will still the main Company’s product and will be prioritized in its sales. However, theCompany is expecting to see some profit from any other commodities such as chocolate, coffee andnutmeg. .
The Company has a candy manufacturing facilities in Bogor, West Java which production lines is asfollows:
- Soft Candy Lines of 200,000 kg/month capacity- Hard Candy Lines of 173,000 kg/month capacity- Snack Candy Lines of 136.000 kg/month capacity- Depositing Candy of 275.500 kg/month capacity
The Process of Candy Production
The big picture of candy production can be depicted by the following flow chart:
1. DISSOLUTION
2. COOKING
2. MIXING
3. COOLING1
5. SHAPING
6. COOLING 2
7. WRAPPING
8. FINISHEDCANDY
19
Financial Position (Balance Sheet)
Assets
The Company’s assets are stated as much as the cost of its acquisition less its accumulated depreciation,except for land. The Company's assets for the financial year which ended on December 31, 2017 and2016 amounted to Rp 123,8.9 billion and Rp 105.9 billion, respectively.
The company's assets in 2017 increased by Rp 17.9 billion or 16.9% compared to the previous year.Third party receivables rose from Rp 10.9 billion to Rp 18.7 billion in 2017. The total inventory alsoincreased from Rp 30.8 billion to 39.9 billion in 2017. This is due to the supply of consumption sugar,coffee beans, and packaging materials. While the accumulated depreciation of assets in the form ofmachinery, building and equipment in 2017 amounted to Rp 2.8 billion. Current assets in 2017 and2016 were recorded at Rp 67.5 billion and Rp 46.8 billion, while non-current assets in 2017 and 2016recorded at Rp 56.2 billion and Rp 59.1 billion. In general there is no material impact on assetchanges.
The collectability level of receivables is very good because there is no receivable with maturity more than30 days, as summarized in the table below:
Accounts Receivable 2017 %
Not yet due 8,649,377,001 46,0%
Due :
• 01 - 30 days
• 31 - 60 days
• 61 - 90 days
• 91 - 120 days
6.384.287.069 34.0%
3.724.127.923 19.0%
0.0%
0.0%
18.757.791.993 100,0%
The Company's assets in graphic is as follows :
20
Liabilities
The Company's liabilities for the financial year which ended on December 31, 2017 and 2016 amountedto Rp 48,1 billion and Rp 30,8 billion, respectively.
The Company's liabilities in 2017 increased by Rp 17,3 billion or 56%. The increase was due toshort- term liabilities that increased from Rp 29,7 billion to Rp 46,5 billion, largely because of thereis an increase in debt as much as Rp 3,6 billion and down payment as much as Rp 14,6 billion. Whereasno material changes to the Company’s long-term liabilities.
The Company’s short-term liabilities for the year 2017 and 2016 is as much as Rp 46,5 billion and Rp29,7 billion, respectively. Whereas long-term liabilities for the year 2017 and 2016 is as much as Rp1,5 billion and Rp 1,1 billion.
The table below summarized the Company’s liabilities:
Accounts Payable 2017 %
Not yet due 8.343.601.660 48,0%
Due :
• 01 - 30 days 4.131.085.602 23,8%
• 31 - 60 days 2.245.979.940 12,9%
• 61 - 90 days 2.666.300.803 15,3%
• 91 - 120 days 0 0,0%
17.386.968.005 100,0%
The Company's liabilities in graphic is as follows :
Equity
The Company's equity for the financial year which ended on December 31, 2017 is Rp 75,7 billion,whereas in 2016 the amount is Rp 75,1 billion.
The Company's equity in 2017 is higher than 2016, due to the accumulated deficit from Rp 58,9 billionto Rp 58,1 billion. The Company’s authorized capital is as much as 2,000,000,000 shares with par valueof Rp 100 per share. The Company’s total issued and paid up capital is as much as 520,000,000 shares,and the Company’s additional paid-in capital is as much as Rp 12.5 billion.
21
The Company's equity in graphic is as follows : :
Sales and Profitability
Sales
The Company classifies its business into two business segments: the sale of crops and marine products(agribusiness) and candy products. The Company's sales during 2017 amounted to Rp 231,8 billion. Thesales is increased by 93,7% percent when compared to 2016 or equivalent to Rp 119,6 billion. Dryseaweed is the Company’s main commodity which total production is as much as 12,000 tonnes withsales value of Rp 156,1 billion (67,3%), whereas candy production in 2017 is as much as 1.958 tonneswith sales value of Rp 69,7 billion (30,1%). S a l e s o f c o n s u m p t i o n s u g a r i n 2 0 1 7r e a c h 7 0 0 t o n n e s w i t h s a l e s v a l u e R p 5 , 9 m i l l i o n . Increase in sales largelycontributed by the sales of dry seaweed product which increased by more than 100%. Whereas thesales candy increased 30% is relatively stable. However, the prospect for dried seaweed this year isgood. The international demand for it is very high, but export market price is highly fluctuativeb e t w e e n R p 1 2 . 0 0 0 / k g s t o R p 2 0 . 0 0 0 / k g s ( s e a w e e d r a w m a t e r i a lc o n t a i i n s 3 5 % o f w a t e r ) . C o n s u m t i o n S u g a r i s a n e w c o m m o d i t y t r a d e db y t h e c o m p a n y a n d h a v e a g o o d m a r k e t . Therefore the Company implement morestricter policies and very selective purchase. However, the Company is optimistic that it will keep up inthe following years. The Company targets a 20 percent increase in sales in 2018.
Sales contribution by volume can be summarized as follows:
Sales 2017 %• Seaweed 65.842.858.579 55,0%• Candy and dreamy 53.837.540.072 45,0%• Consumption Sugar 5.961.223.704 2,6%
231.818.084.816 100.0%
22
The Company's sales in graphic is as follows :
Gross Profit (Loss)
The Company's gross profit for 2017 and 2016 is as much as Rp 5,81 billion and Rp 4,56billion.. When compared to 2016 the Company’s gross profit is raised by 27,4%. The cost of goodssold for the year 2017 and 2016 is amounted to Rp 226 billion and Rp 115,1 billion.
This is due to the high sales increase in 2017. Production cost in 2017 Rp 65.5 billion while the year 2016Rp 52.1 billion. The highest increase was due to direct labor costs of Rp 12.4 billion and other overhead ofRp 7.9 billion. This increase is in line with increased sales of seaweed and candy. Initial inventories ofgoods were recorded at Rp 21.2 billion while purchases during 2017 were recorded at Rp 160.5 billion.
Operating expenses
The Company's operating expenses during 2017 amounted to Rp 4,69 billion, while in 2016 it was Rp3,98 billion. In general no significant changes in 2017 as compared with 2016. Except that the costsof logistic services increased from Rp 115 million to Rp 754 million, caused by the increase of buying andselling from seaweed product which also make the loading cost increase. The Company gives salary raise,better welfare, transportation and business travel allowances to its employees.
Operating income
The Company's operating income in 2017 and 2016 is as much as Rp 1,12 billion and Rp 575 million.The details of other incomes (expenses) consist of interest income, bank fees/administration fees andchecking account taxes. Such expenses is without receipt. General and administrative costs arerelatively changed slightly as compared to the previous year.
Comprehensive Income (Loss)
In 2017, the Company recorded a net profit (after tax) of Rp 659 million. This is due to the Company'sperformance improvement and operational effectiveness. In addition, the increase in sales is quite high andthe addition of new product sales of sugar consumption directly provides a good margin to the company.Increased profits will increase trust from Shareholders.
23
The Company's profit (loss) in graphic is as follows :
Cash flow
Cash and cash equivalents at the end of 2017 and 2016 amounted to Rp 221 million and Rp 1.27 billion.In 2017 cash receipts from customers is as much as Rp 237,6 billion while in 2016 the amount is asmuch as Rp 118,1 billion. Payments to suppliers in 2017 and 2016 is as much as Rp 231,5 billion andRp 116,8 billion, respectively. The Company receives an advance from customers which providesenough cash for the Company to purchase raw materials. The total net cash from operating activitiesin 2017 is as much as to Rp 1 million, while in 2016 the amount is as much as Rp 170 million. In2017, cash receipts from customers and payments to suppliers have increased in line with the increase ofraw materials purchase and the increase in sales.
Liquidity and Solvency Ratios
Liquidity
The Company’s liquidity is determined from its current ratio, which is the ratio of its current assets to itscurrent liabilities. Liquidity is an indicator of the Company's ability to meet all short-term liabilities usingits current assets. As of December 31, 2017, and 2016 the Company’s current ratio is 1,45 times and 1,57times, respectively. This is as a result of the Company’s short-term liabilities due payable to itsshareholders and a result of Company’s debt following shares conversion. The company's ability to meetall its obligations is improving. Better liquidity largely contributed by higher cash and cash equivalentsand receivables from third parties and inventory purchases.
Solvency
Solvency is the Company’s ability to fulfill its obligations using its assets or equity. The Company’ssolvency is determined from its liabilities to equity ratio (solvency equity), and its liabilities to assetsratio (assets solvency). The Company's solvency as of December 31, 2017 is 0,63 times, whereas in2016 the Company's solvency is 0,41 times. This is a very good indicator of the company's ability tofulfill its obligations.
24
Accounts Receivable Ratio
The Company’s accounts receivable tightly correlated with the volume of credit sales, because theaccounts receivable is stated whenever the Company making sales under credit terms of payment.Receivable Turnover is total sales divided by trade receivables. The Company’s total sales in 2017 and2016 is as much as Rp 231,8 billion and Rp 119,6 billion, whereas accounts receivable in 2017 and 2016is as much as Rp 18,7 billion and Rp 10,9 billion.
The Company’s accounts receivable ratio in 2017 is 12,4 times, in 2016 the ratio is 10,9 times. This is avery good indicator of the Company’s turnover and lower needs of working capital to cover theCompany’s accounts receivable. The Company keep its sales policies on credit and cash payment.
Capital Structure
The Company's Capital Structure in 2017 is as follows:
- Share Capital - Nominal Value at Rp 100 per share:Authorized Capital – 2,000,000,000 sharesIssued Capital – 520,000,000 shares Rp. 52,000,000,000Paid Capital – 520,000,000 shares Rp. 52,000,000,000
- Additional Paid Capital Rp. 12,545,405,615- Retained Earnings- Shares in portfolio 1,480,000,000 shares
-
The Company’s policies on capital structure (structure and composition of funds available for theCompany) are:- The Company’s uses of retained earnings firstly to finance operations and business development.- Fluctuative advance payments from customers is allocated to purchase inventory.- If retained earnings is insufficient to finance its operations, the Company will seek financing from
third party (banking or other financial institutions)
Such Company’s policies is determined in consideration of the risks of each financing. The latter policy isresorted in consideration of the Company’s future.
Material Information and Facts After the Date of the Accountant ReportThere is no material information and facts that occurred after the date of the accountant report and there wasno change in accounting policy and its impact on the financial statements.
25
COMPANY’S BUSINESS PROSPECT
A. Agribusiness Products
The commodities of plantation and marine products are widely used in various industries rangingfrom food, medicine and other consumption both in domestic and foreign markets. Indonesia and itslarge population has long been known as an agrarian country with abundant produces and wellknown in the worldwide. Indonesia is also well known for its long coastline. According to the 2008United Nations correction, Indonesia is the fourth longest-standing country in the world, after theUnited States (US), Canada and Russia, with 95.181 km coastline, therefore we have a very goodpotential of marine related products.
The food and beverage industries has great potential to keep growing, there are still many rawmaterials from agriculture, plantation and marine that have not been processed in Indonesia. Thegovernment has shown its seriousness to develop the economy in coastal regions and to better theeconomy of local fisherman by laws and regulations on coastal regions development and eradicationof illegal fishing. In addition, the Government also had stated commitment promote upstream anddownstream businesses, fisheries, and marine sectors to better the economy of local fishermen. Suchgovernment commitment provides the ground believe for better future of the Company. In 2016, theCompany focuses on agribusiness commodities where the company has long experience and abilityto seize any opportunities in the development of new sales from non-production businesses.
Dried Seaweed Business Prospects
In seaweed sector, Indonesia is one of the world's largest seaweed producers. The types of seaweedwidely developed are Gracillaria, Eucheuma Cottoni, Eucheuma Spinosum. By 2017 the nationalseaweed production reaches more than 1,000,000 tonnes (dried). However, the national industryabsorption is estimated at only 200,000 tonnes.
Currently, dried seaweed products are widely exported as raw materials, 25-30% of it absorbed bydomestic industry, the rest is exported. The main export destination countries are China, Philippines,Malaysia, Chile and Europe. The world market demand continues to rise each year, Internationalmarkets demand for eucheuma cottoni type dried seaweed is more than 500,000 tonnes per year.Meanwhile, the world demand for gracillaria dried seaweed, which is a gelatin ingredients, is morethan 100,000 tonnes per year. Dry seaweed is the main commodity with a production volume ofapproximately 12,000 tons with a sales value of Rp 156.1 billion (67.3%) of total sales.
According to data from the Indonesian Seaweed Association (ARLI), Indonesia is located in theCoral Triangle region which is a suitable place to cultivate seaweed in coastal areas. The prospect ofprocessed seaweed in the country is still large from huge demand by various industries which useprocessed gelatin and carrageenan as gelling agent, emulsifiers, thickener, purifier, natural mixingmaterials, and fertilizer. In addition to be used as food, it is also widely used in pharmaceuticalindustry for medicine and cosmetics.
The Ministry of Marine and Fisheries (KKP) has released an official notes on Indonesia seaweedcommodity competitive edge and the necessity to develop downstream industries to seize theopportunities from processed seaweed products. Indonesia truly is a country with abundant anddiverse seaweed resources. And seaweed is our primadona. Therefore, it is highly reasonable for usto target an increase in seaweed sales by 20 percent in 2017.
26
B. Candy and Dreamy Products
Candy and Dreamy long-term prospect is very promising. Candy and dreamy, the two are a real treatfor children and teenager. To satisfy our customers, the Company prioritizes the quality of theproduct by healthy raw materials and new products innovation. Currently our star is white coffeecandy. In 2017 t h e vo l u me o f d r e a m y & c a n d y p r o d u c t i o n i s a p p r o x i ma t e l y1 , 9 5 8 t o n s with sales value as Rp 69,7 billion or 30,1 percent of the total sales. Candy sales isprojected to continue increasing. The Company appointed third parties to produce and market itscandy, without compromising the quality. The company targets a 20 percent increase in sales of thisproduct by 2018. Because we have the capacity to support an enormous sales.
C. Sugar Consumption and Coffee Bean
In 2017 The Company diversify its business by selling Sugar Consumption and Coffee Beanscommodities by exploiting the market opportunities that have high consumption level. This is provenby the sale of Consumption Sugar of Rp 5.9 billion with volume reaching 700 tons.
In addition, the Company also tries to sell Coffee Beans which are still in the process of obtaininglicenses in related institutions. By utilizing the relation engaged in the coffee beverage industry, theCompany strives to get a good market. The pattern of community life that began to change towards themodern way and teenagers who love the modern lifestyle and tend to consumptive will open a newbusiness opportunities. Today, many beverages businesses such as cafes that sell coffee beverages asthe main menu is a very good opportunity. Therefore, the Company is optimistic that the sales ofCoffee Beans will rise in the following year.
Target and Projection Comparison
The Company sets a 20 percent growth for 2017 20 and what’s happened was the Company successfullyexceeding its target, the growth is up to 93,7 percent. This is largely contributed by the increase of dryseaweed and candy sale. Besides, there is a new commodity sales which is consumption sugar. For the2018, the Company again targets at least 20 percent growth.
The Company constantly carry out evaluation of its policies, with emphasis on policies related toproduction costs and maximum efficiency. The targeted/projected growth by the Company in the nextyear largely based on the prospects of each business unit, agro and candy.
Marketing Aspects
The Company’s strategy to win the market are:
- Customer satisfaction oriented by Company’s actions to the satisfaction of the customer’s needs,wants, and expectation as indicated by repeat order.
- Maintain good relationship with buyer, having good knowledge of each character product demand.- Only dealing with buyers of good ratings and good creditworthy which positively affect the
Company’s turnover and cash flow.- Quality control to the market standard which ensure continual sales.- Quality control to the costumer’s standard which ensure the Company’s reputation as their first
choice.- Market expansion, both domestic and international, by serving them with other commodities.
27
Dividend Policy
In the General Meeting held in June 2017, the Company agreed to state the profit from the financial year2017 as retained earnings to strengthen the Company's capital structure, thus the Company announcing nodividends for the year. The dividend policy for the financial year 2016 will be decided in the next GeneralMeeting. Concerning dividend, the Company’s distribute it in accordance with the provisions under theCompany’s article of association and the applicable laws and regulations on capital market.
28
CORPORATE GOVERNANCEGood Corporate Governance
General
The Company recognizes the importance good corporate governance (GCG) implementation whichsignificantly affect the investors’ confidence in the company. GCG implementation by the Company is inaccordance with the principles of transparency, accountability, responsibility, independence, fairness andequity, which believed to be a critical key success factors to ensure the Company’s better future. Pursuantto the Financial Services Authority Regulation No.32 / POJK.04 /2015 on Public Company CorporateGovernance, the Company consistently implements Good Corporate Governance at the heart of itsoperations under the following principles:
Transparency and Disclosure Dissemination of information which shall be announced to public (i.e. in the event of corporate
actions related to material transactions the Company will announces such transaction and notifies theFinancial Services Authority (OJK) and the Indonesia Stock Exchange.)
Information disclosure to the shareholders of which it may concern (i.e. in the event of changes to theCompany’s ownership structure and majority shareholders.)
Transparency on significant events. Regular report on the Company's audited financial statements by certified public accounting office to
the Financial Services Authority and the Indonesia Stock Exchange and published it publicly innational newspapers.
Provide Company's official website as a part of investor relationship management.
Accountability Principles In the implementation of accountability, the Company has clear definition on the functions, the
rights, the obligations, the authorities, and the responsibilities divided among shareholders, board ofcommissioners and the board of directors.
The Company has an audit committee, has an independent commissioners and an independentdirectors..
At a regular interval but at least once a year, the Company held General Meeting, Public Expose andwhenever the Company takes a corporate action with material impacts the Company’s decision is asubject to shareholders’ approval in a General Meeting..
ResponsibilityThe Company’s responsibilities, among many, is to complies with the applicable laws and regulations ontax, industrial relationship, occupational health and safety, environmental protection, maintaining aconducive business environment with the community, etc. Under this principle, the Company believe thatits operations shall always be on its track, the company also has some responsibilities to its shareholdersand stakeholders.
Internal Control and Supervision System
The Company implements internal control and supervision effectively to the max. The number of humanresources (HR) owned by the Company is relatively small in number and a balanced scope of work. Thisis in accordance with the current business that is mostly in the field of trade. In its operations, topdecision-maker is the one who responsible for all the Company’s decisions.
29
This applies to all departments and divisions both finance, operations and warehouse. Every activities andworks shall be reported to top decision maker.
Such method works for the company in evaluating and improving the risk management effectiveness,internal control and corporate governance implementation. as every plan and realization can be done,known, and controlled properly. However, the management will makes adjustment accordingly to anychanges in the Company’s operations.
The Board of Commissioners
Board of Commissioners is in charge of supervising the management policies, managementimplementation and advises the board of directors. The current Company’s Board of Commissionerscomposition enable quicker and more accurate decision making. The Board of Commissioners is asubject to the established guidance applies by the Company.
To ensure good corporate governance implementation, the Company has met the following requirements: Independent Commissioner; Independent Director; Audit Committee; Corporate Secretary.
The duties of the Board of Commissioners are: Supervises Company’s management implementation by the Board of Directors; Directs the directors in the preparation, implementation and achievement of the annual work plan; Determines the board of directors job desc and their remuneration; Supervises management's decision making; Monitors the Company’s risk management; Verifies external and internal audit results; Audit findings follow-up; Monitors and encourages the implementation of corporate governance.
In 2017 the board of commissioners held bi-monthly meeting with 100% attendance rate. The Board ofCommissioners also held quarterly meetings with the Board of Directors with 100% attendance rate.
Such independent commissioner is a requirement of Good Corporate Governance (GCG) and the capitalmarket regulations to ensure the rights of minority shareholders.
The Board of Commissioners Remuneration
For their services, the Board of Commissioners receives remuneration and other facilities which is asubject to General Meeting approval. The remuneration for the members of the board of commissionersfor the year 2017 is as much as Rp 130 million. The amount of remuneration for the board ofcommissioners is a subject to the board of commissioners meeting approval, including any other fees andbenefits.
30
The Board of Commissioners Meeting
The Company’s policy on the board of commissioners meeting is as follows:1. The Board of Commissioners shall meet at least once in every 2 (two) months;2. The Board of Commissioners Meeting may be held at any time when all members or a majority of
them are present or represented;3. The Board of Commissioners shall held a joint meeting with the Board of Directors at a regular
interval but at least once in every 6 (six) months;4. The Board of Commissioners decision shall be made by deliberation or by voting.
The Board of Commissioners Meeting Frequency
In 2017, 4 the board of commissioners meeting was held with attendance rate as follows
Name Position Meeting Attendance
Lia Tirtasaputra President Commissioner 6 6
Gunawan Ruslim Commisioner (Independent) 6 6
The Board of Directors
The Board of Directors is authorized and fully responsible for the management of the Company. TheCompany has three directors which composed of a president director, a director and an independentdirector who manage the Company. The Board of Directors shall be fully responsible in managing theCompany in accordance with the Company’s vision and mission and to represent the Company in our oroutside the court of legal justice system in accordance with the Company’s articles of association.
The Board of Directors responsibilities shall include the following duties:: The implementation of risk management and good corporate governance; Internal control, internal audit, follow-up findings by the Board of Commissioners; Business strategy formulation, including work plan and budgeting; Accounting and bookkeeping in accordance with the laws and regulations applies to public company.
The Board of Directors Member Responsibilities.
In performing their functions and duties, the board member shall follow guidelines applies by theCompany. The following are technical duties of the board member:
President Director :Fully responsible of the Company’s management with technical focus including :
- The implementation of risk management and good corporate governance.- Accounting and bookkeeping in accordance with the laws and regulations applies to public company.- Business strategy formulation, budgeting and internal audit.
30
Director:Technical focus including:- Company’s operations, sales, purchasing and project planning..- Internal control and finance.- Internal control and decision making on technical matters at operational level of management.
Independent Director:In accordance with the Indonesia Stock Exchange Circular Number Kep-00001/BEI/01-2014 on theAmendment to the Regulation Number I-A on Listing and Other Types of Equity Securities Issued byPublic Company, the provisions as referred to in Appendix I part III stated that the Indonesia StockExchange requires all public company candidates which are going to be listed on the main board or ondevelopment board shall employ an independent director.
The regulation stated that such independent commissioners shall meet the following requirements:
- Shall not be affiliated with the parent company within a period not less than 6 (six) months prior totheir appointment; ;
- Shall not be affiliated with any member of the company’s board of commissioners or the board ofdirectors;
- Shall not hold multi-roles in any other companies as a director;- Shall not hold any position which can be deemed as an internal people or a professional related to
stock exchange services which employed by the company within a period of not less than 6 (six)months prior to their appointment. .
The function and the duties of an independent director is similar with any other director, however theabove requirements shall ensure its independency .
The Board of Directors Remuneration
In accordance to the General Meeting decision in 2017, the amount of remuneration for the Board ofDirectors is a subject to the Board of Commissioners meeting which evaluate the Company’sperformance as the basis of how much remuneration shall be rewarded to the Board of Directors. In 2017the Company’s Board of Directors held monthly meeting with 100% attendance rate, which discuss andcoordinating their performance. The amount of remuneration for the Board of Directors in 2017 is asmuch as Rp. 1,093,412,900
To improve the Board of Director’s competence, the Company provide training programs in accordancewith each board member specialty, such as Coffee Tasting and Testing held in Jember East Java,Seaweed International Business Forum and Exhibition (Seabfex) held in Lombok and in Jogjakarta, andThe 5th Indonesia Specialty Coffee Contest di Bali. The Board of Directors also involved in informationexchange with the Company’s business partner in any other countries to improve their skills andcompetencies. .
The Board of Directors Meeting
The Company’s policy on the board of directors meeting is as follows:
1. The Board of Directors shall meet at least once a month;2. The Board of Directors Meeting may be held at any time when all members or a majority of them
are present or represented;3. The Board of Directors shall held a joint meeting with the Board of Commissioners at a regular
interval but at least once in every 6 (six) months;4. The Board of Directors decision shall be made by deliberation or by voting.
31
The Frequency of the Boards Meeting
In 2017, 12 boards meetings was held with attendance rate as follows
Name Position Meeting Attendance
Samin Managing Director 12 12Indra Widyadharma Director 12 12Iwan Setiawan Director (Independent) 12 12
In addition to meetings conducted by each member of the commissioners and directors, there is also ajoint meeting between the commissioners and the board of directors to discuss important issues. Thesemeetings may be held at commissioners' meeting or on a separate schedule.
The Boards Joint Meeting Frequency
In 2017, 3 boards meetings was held with attendance rate as follows
Name Position Meeting Attendance
Lia Tirtasaputra President Commissioner 3 3Gunawan Ruslim Commissioner (Independent) 3 3Samin Managing Director 3 3Indra Widyadharma Director 3 3Iwan Setiawan Director (Independent) 3 3
Guidelines and Code of Conduct
The board of directors and/or the board of commissioners is a subject to guidelines as applies by theCompany, and shall follow the guidelines as their references in performing the Company’s managementand supervision.
In addition, the boards shall behave accordingly to the code of conduct applies to all board of members,employees and any other related parties, which are:
1. All of the Company’s board members and employees shall perform their roles and responsibilities ingood faith and full of responsibilities;
2. In the case of conflict of interest all of the Company’s board members and employees shall beprofessional and put the Company’s interest as their top priority above any other personal orcommunal interests.
32
General Meeting
General Meeting is a Company’s organ with exclusive authority not vested to the Boards inaccordance with the applicable laws and regulations on Limited Liabilities Company.
The Company held 1 General Meeting in 2016 as detailed below:- Day/date : Monday, dated June 20, 2015- Time : 15.20 – 15.45 WIB- Place : Edelwise Room
Bumi Mandiri Tower I 13th Floor,Jalan Basuki Rahmad 129-137 Surabaya
- Present Director : Mister Samin (Managing Director)Mister Hugeng Parhito (Independent Director)
- Present Shares : 449,577,300 shares (86,46%)
In the meeting, the Chair gave a session to the present Shareholders to ask any question or tomake statement. No question or statement made by the shareholders in the Meeting.
The mechanism of decision making in the Meeting is by deliberation, failing of it, by voting. .
The General Meeting made the following decisions:
1. Receives the Board of Directors 2015 report on the Company's activities including the approvalof the Company's balance sheet as well as the Company's profit and loss statement for thefinancial year 2015 as audited by Certified Public Accountant and approved the Boards releaseand discharge for any liabilities dated 2015.- Number of votes for : 449,577,300 shares (100%)
2. Agreed to state the profit from the financial year 2015 as retained earnings to strengthen theCompany's capital structure, thus the Company announcing no dividends for the year.- Number of votes for : 449,577,300 shares (100%)
3. Authorized the Board of Commissioners meeting to determine the fees and other allowances forthe Board member and authorized the Board to determine the Board of Directors remunerationfor the year 2016.- Number of votes for : 449,577,300 shares (100%)
4. Authorized the Board of Directors to appoint a Certified Public Accounting Office to audit theCompany's 2016 Financial Statements, and its fee.- Number of votes for : 449,577,300 shares (100%)
5. 1. Dismiss all members of Board of Commissioners and Board of Directors of the Company
2. Appoints the Board of Directors of the Company for the period of 2016 to 2021 as follows:- Lia Tirtasaputra- Gunawan Ruslin- Samin- Indra Widyadharma- Hugeng Parhito- Number of votes for
: As President Commisioner: As Commisioner (Independent): As President Director: As Director: As Director (Independent): 449,5777,300 (100%)
6. Agreed to to add the Company's Purpose and Objective in the field of Electronics, thusthe intent and purpose of the Company follow the old intentions and purposes onlyadded a new business field of Electronic.- Number of votes for : 449,931,100 shares (100%)
33
7. Granted the Board of Directors with power of attorney which includes substitution rights toauthenticated the decisions made in the General Meeting as a notarial deed.
Whereas, The Company held 1 General Meeting in 2017 as detailed below:- Day/date : Friday, dated June 16, 2017- Time : 15.30 – 15.50 WIB- Place : Diamond Room
Hotel Swiss BelliNN TunjunganJalan Tunjungan 101 Surabaya
- Present Director : Mister Samin (Managing Director)Mister Indra Widyadharma (Director)
- Present Shares : 422,490,100 shares (81,25%) from 520,000,000 shares
In the meeting, the Chair gave a session to the present Shareholders to ask any question or tomake statement. No question or statement made by the shareholders in the Meeting.
The mechanism of decision making in the Meeting is by deliberation, failing of it, by voting. .
The General Meeting made the following decisions:
1. Receives the Board of Directors 2016 report on the Company's activities including the approvalof the Company's balance sheet as well as the Company's profit and loss statement for thefinancial year2016 as audited by Certified Public Accountant and approved the Boards release and dischargefor any liabilities dated 2016.- Number of votes for : 422,490,000 shares (100%)
2. Agreed to give authorization to the Board of Commissioners to determine the fees andother allowances for the Members of the Board of Commissioners and further approvesthe granting of authorization and authority to the Board of Commissioners of theCompany to determine the honorarium of the Board of Directors of the Company for thefiscal year 2017.- Number of votes for : 422,490,000 shares (100%)
3. Authorized the Board of Commissioners to appoint a Certified Public Accounting Office toaudit the Company's 2017 Financial Statements, including to decide the honorarium to beprovided to the Public Accounting Firm.- Number of votes for : 422,490,000 shares (100%)
34
4. Approve the termination of Mr. Hugeng Parhito from the position of Director(independent) of the Company from 2017 to 2021, and approve the appointment ofMr.Iwan Setiawan as a Director (independent) of the Company start from 2017 to 2021 sothat the composition of the Board of Directors of the Company shall be as follows:- President Director : Samin- Director : Indra Widyadarma- Director (Independent) : Iwan Setiawan- Number of votes for : 422,490,000 shares (100%)
5. Providing power to the Board of Directors of the Company with substitution rights declaring allsuch decisions in a separate notarial deed.
Audit Committee
In accordance with the Company’s Regulation IX.I.5 section 3.a.2 on audit committee which stated thatin the event a member of audit committee is an independent commissioner, such independentcommissioner shall be appointed as the chair of the audit committee.
Pursuant to the regulation the Company’s audit committee composition is as follows:- Gunawan Ruslim (Chair)- Anita Rosalia Gunawan (Member)- Nana Nuryana (Member)
Audit Committee Profile
Gunawan Ruslim(Chair)
Born in Jakarta in 1969 (age 49), a bachelor of accounting graduated from Universitas KatolikParahyangan in 1991, he graduated as Magister Management from Universitas Indonesia in 1995, he is aPh.D. Candidate in Finance in Universitas Katolik Parahyangan. He has experience as lecturer in severalcolleges in Jakarta, such as in Universitas Trimurti and Universitas Indonesia. At present he is a lecturerin Universitas Podomoro Jakarta. Prior to his service with the Company he hold several importantpositions in several other companies including director position. Since 2014 he serves as independentcommissioners of PT Wahana Pronatural Tbk.
Anita Rosalia Gunawan(Member)
Born in Surabaya in 1970 (age 48), a Bachelor of Economics (S1) Major in Accounting graduated fromUniversitas Surabaya. Her experience as auditor begun when she held analyst position in Prasetio UtomoCertified Public Accountant Office. In 2009 to 2011 she held auditor position in PT Indadi Setia inJakarta. Since 2011 she serves as a member of the Company’s audit committee.
Nana Nuryana(Member)
Born in Jakarta in 1975 (age 43), graduated as Magister Management (S2) from UniversitasTrisakti Jakarta in 2000. Begin his career as finance and treasury manager in PT Indadi Inti in 1997, afood and beverage distributor in Jakarta. In 2004 he served as finance administration manager inthe same company. In 2007 he served as the head of finance and treasury in PT Putindo Bintech andPT Buton Aspal Indonesia. Since 2011 he serves as a member of the Company’s audit committee.
35
The Basis and Period of Service
Appointment of Members of Audit Committee based on Board of Commissioners decision. In accordancewith Regulation Number 55 / POJK.04 / 2017 of the Establishment and Guidelines of the Audit Committee,it is stated that the term of service of each member shall not be longer than the term of service of theboard of commissioners member in accordance with the Company’s articles of association and amember of audit committee may be re-elected only for 1 (one) another term which is a subjectto a periodical review by the board of commissioners. The term of service of each member of theCompany’s audit committee is equal to the term of service of an independent commissioner whichshall be expired on June 2021. This is the second period for each member, therefore their last term. In2021, the company shall appoint another persons to serve as the Company’s audit committee.
Audit Committee Member Independency
To guarantee the independency in performing their duties to support the Board of Commissioners, auditcommittee member shall meet the following requirements:
1. Understand financial statements, company’s businesses, audit process, risk management, and havingadequate knowledge on the applicable laws and regulations on capital market and any other relevantlaws and regulations.
2. At least one member of the audit committee shall have education back ground and skills in accountingor finance;
3. Not an insider in the accounting office, legal consulting office, or any other party providing attestationservices, non-attestation services and/or other consulting services to the Company’s within the past6 (six) months;
4. Has no affiliation with the issuer or public company, commissioner, board of directors, or majorshareholder or any other public company;
5. Has no direct or indirect business relationship with any entities involved in the Company’sbusiness activities or any other public company; and
6. Having no other relationship which might affect his ability to act independently.
In performing their duties the audit committee is authorized to access internal audit reports andother required reports as well as to communicate directly with internal and external audits.
The audit committee of the Company held a meeting 4 times with a 100% attendance rate. Theaudit committee also held joint meetings with commissioners 4 times with 100% attendance rate.
The audit committee stated that the Company is incompliance with the capital market regulations appliesto the Company and its SOP, and the committee did not found any findings that affect the smoothrunning of the Company.
The audit committee had submitted periodical reports to the commissioners and the commissionerhas notified the directors concerning any findings by audit committee team.
Based on our review on the Company’s performance hereby we stated the following opinion:1. The Company has reported the performance of its business in the form of periodic, semi-annual and
annual reports in a timely manner to the Financial Services Authority (OJK) and the Indonesia StockExchange;
2. All important information has been reported and disclosed to the Financial Services Authority and theIndonesia Stock Exchange;
3. All important transaction information has been reported to the Financial Services Authority and theIndonesia Stock Exchange;
4. The total remuneration for the boards has been reviewed.
Audit Committee Meting
The Company’s policy on audit committee meeting is as follows:
36
1. Audit Committee shall meet at least once in every 3 (three) months and shall meet the quorum of 1/2(one over two) of the total members shall be present;
2. Audit Committee Meeting shall be chaired by the chair of audit committee or by the most seniormember, in event the chair of audit committee is absence;
3. If necessary, audit committee may held a joint meeting with the relevant Company’s management;4. The Board of Commissioners decision shall be made by deliberation and each member shall be
given the greatest freedom to express his or her professional opinion without intervention;5. Audit committee meeting decision deemed by the chair as a strategic decision and affect the
Company’s is a subject to the board of commissioners meeting;
The Frequency of Audit Committee Meeting and Attendance Rate
In 2017, 4 Audit Committee meetings was held with attendance rate as follows
Name Position Meeting Attendance
Gunawan Ruslim Chair 4 4Anita Rosalia Gunawan Member 4 4Nana Nuryana Member 4 4
Audit Committee Activities
In 2017, audit committee has performed its functions and duties in accordance with the procedures setforth in the Audit Committee Charter as follows:
1. Financial StatementsAudit Committee has monitored and supervise the preparation and the presentation of the Company'sfinancial statements in accordance with applicable financial accounting standards in Indonesia,including:a. Reviewing the process of financial statements preparation to ensure the Company’s compliance
with the applicable financial standards and financial/accounting principles;b. Reviewing the financial statements to ensure its compliance with the generally accepted
accounting principles. Any findings on its fairness had been discussed with the Company’smanagement and reported to the board of commissioners;
c. Reviewing the financial statements and any other information has been accurate and based on thefinancial and management data, and all of its assumptions are valid.
2. Audit SupervisionAudit Committee has supervised auditing to ensure its compliance with the public accountingprofession standards and the generally accepted accounting principles in Indonesia, objectively andindependently, including:a. Audit supervision and discussion monitoring on any findings between external auditors and the
management.b. Notifies external auditor on any findings in compliance with the SPAP (Indonesia certified public
accountant professional standards) .c. Verifies any management letter submitted by external auditor to the board of directors. .
3. Internal ControlAudit Committee monitors management compliance in the implementation, development andmaintenance of effective internal control system and state an opinion on any findings. .
4. Compliancy to the GCGThe Audit Committee is committed to monitor the employment/implementation of Good CorporateGovernance principles in the Company and the Company’s compliance with the applicable laws andregulations applies to the Company’s operations.
37
Corporate Secretary
Corporate Secretary is appointed and appointed by the Board of Directors, holding a managerialposition and responsible to the president director in charge of the company secretariat. Whenperforming its duties the company secretary must be able to communicate with all members of theboard of directors.
The position of the company secretary aims to maintain the image and protect the interests ofthe company through the establishment of good communication and relationships with allstakeholders.
Currently the company's Corporate Secretary is Iwan Setiawan. Indonesian citizen, born in SidoarjoEast Java on October 18, 1974 (age 43), with the last education Master of Law at BhayangkaraUniversity Surabaya. He has 10 years experience in the field. Prior to joining the Company, heworked as head of PPIC in PT Kalimas Putra Makmur in Sidoarjo in 2001. In 2002 until 2008 heworked in PT Siantar Top Tbk in Sidoarjo with his last position as financial supervisor. Since2008 he serves as the Corporate Secretary of PT Wahana Pronatural Tbk. under the Company’sBoard of Directors decision.
In accordance with OJK Regulation No.35/POJK.04/2014 dated December 8, 2014, a CompanySecretary must have good competence in order to perform its functions and duties. The trainingthat has been followed is as follows:
1. GMP (good manufacturing practices) Training, held by PREMYSIS Consulting in 2002 inSurabaya.
2. Quality Management System Training (ISO 9000:2000) and Internal Quality Audit Training heldby PREMYSIS Consulting in 2003 in Surabaya.
3. Capital Market Workshop – Corporate Action, held by GRANADA Law Firm & InvestamaCapital in 2011 in Jakarta.
4. Seminar & Expo RETAIL EXTRAVAGANZA, held by APRINDO East Java in 2011 in Surabaya.5. Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), held by Fish Quarantine Agency, Quality
Control and Fishery Products Safety, Ministry of Marine and Fisheries in 2012 in Sidoarjo.6. Capital Market Workshop – Shareholders Support – Legal Aspect of Shareholder Loan held by
ICSA (Indonesian Corporate Secretary Association) in 2017 in Jakarta.
Functions, Duties and Main Responsibilities of the Corporate Secretary
During the period of 2016, corporate secretary has performed the following tasks and functions:1. Monitors capital market, the prevailing laws and regulations in particular;2. Monitors the Company's compliance with the prevailing capital market laws and regulations.3. Liaison or contact person between the Company and the Financial Services Authority (OJK), the
Indonesia Stock Exchange and the public..4. Implements all the Company's commitment to the implementation of information disclosure.5. Monitors capital market, the prevailing laws and regulations in particular and provide input to the
Company’s board of directors on the Company’s compliance with the applicable laws andregulations.
6. Prepares the implementation/coordination of General Meeting (GM), public expose and variouscorporate actions in coordination with relevant parties, both internal and external.
7. Maintains and manages the Company's public positive image and identity by public relationsactivities and mass media communication and any other external activities. In addition, managesthe Company’s internal image by public relations activities. Also held corporate socialresponsibility (CSR) activities
38
Internal Audit Unit and Internal Control System
Currently, the Company does not have internal audit unit. The Company’s organizational structureand the number of human resources is relatively small. The Implementation of Internal Audit andInternal Control System under direct supervision by the Board of Directors. The Company’s internalcontrol and risk management system examine and assess the effectiveness its departments anddivisions performance according to Company’s policies. In its operations, top decision-maker is theone who responsible for all the Company’s decisions. This applies to all departments and divisionsboth finance, operations and warehouse. Every activities and works shall be reported to top decisionmaker. Such method works for the company in evaluating and improving the risk managementeffectiveness, internal control and corporate governance implementation. as every plan andrealization can be done, known, and controlled properly. However, the management will makesadjustment accordingly to any changes of the Company’s operations in accordance with Article 3 POJKNo 56/POJK.o4/2015 on the establishment and Guidelines for the Preparation of the Charter of theInternal Audit Unit to ensure the Company is under control and well supervised.
Public Accountant
The Company's Financial Statements for the financial year which ended on December 31, 2016 andthe Company's Financial Statements for the financial year which ended on December 31, 2017 hadbeen audited by the Certified Public Accounting (CPA) Office SUPOYO, SUTJAHJO,SUBYANTARA & Rekan with unqualified opinion. The fee paid to the CPA is Rp. 46,750,000(forty six million seven hundred and fifty thousand Rupiah).
Code of Ethics
The Code of Ethics is a guide for us to act ethically and in accordance with the rules that apply whereverand whenever we do our work. This Code describes the standards we need to comply with in carrying outthe Company's values, as well as relevant related laws, regulations, and policies.
All of the permanent employees and contract employees have an obligation to follow the Code andcomply with all Company policies and procedures. The Code also applies to the Board of Commissionersand the Board of Directors, in relation to all activities on behalf of the Company. Any consultant andother business partners working on behalf of the Company are expected to uphold the principles of thisCode.
BUSINESS RISKS
A. General Overview
Business risks defined as any possible uncertainty which might create losses in relation to thecompany's management system implementation. To minimize any risks, the Company held regularevaluations of its success.
The following is the Company’s general overview of our risk management system:- Know our suppliers and buyers to identify any risk of default and delivery failure. In addition, the
Company often conducting field observation and site visit to suppliers and buyers.- Every project planning shall has good implementation and realization strategy.- Implement operational procedures as directed by the management including maintaining the
insurance for each projects of substantial risks.- Risk to loss identification at operational level based on past experiences and knowledge of each
level, by consulting the managers, to obtain second opinion.- Risk information exchange in routine meetings. Any findings of possible risk will sounds the alarm
to the Company’s management for early prevention or mitigation.
39
B. Types of Risks and Its Management
Below are the Company's business risks:
1. The Risks Related to Raw Material Availability and Competition2. The Risks Related to Raw Material Price Fluctuation3. The Risks Related to Production and Non-Standard Raw4. The Risks Related to Weather and Pest Disease5. The Risks Related to Economic and Social Political6. The Risks Related to Government Actions
Business Risk Description :
1. The Risks Related to Raw Material Availability and CompetitionThe Company procured seaweed, cocoa, coffee and agricultural products from first level tradersand farmers which depend on harvests and competition, both domestic and worldwide. Theindustry in which the Company engaged has low barrier to entry and to exit. Thereforecompetitors come and go easily which makes it difficult for the Company to figure out theexact shape of the its market share and makes projections. To ensure its raw material supplies,the Company relationships with suppliers in various regions are legally binding. To ensure thequality of supplies, the Company conduct regular site visits and direct meetingswith farmers and suppliers. Fortunately, the Company has secured rawmaterials supplies for its candy for another 6 years.
2. The Risks Related to Raw Material Price FluctuationMost of the Company's raw materials and products are products with worldwide demands and asubject to prices fluctuation which affected by the level of supply and demand, both domestic andworldwide. The Company’s able to ensure its production capacity, however raw materials suppliesand its price are external forces which depends on many factors such as weather, pest, productionlevels, world consumption, and the elasticity of supply, demand, and commodity prices. Lowbarrier to entry and to exit which enable competitors to easily enter and leave the industry posed apotential risks against the company since their activities often leave the market to suffer with asudden price up and down, therefore the company ensure the supplies of raw materials by havingits own farms.
3. The Risks Related to Production and Non-Standard Raw MaterialsThe Company employ third parties to produce its candy and dreamy and its marketing. TheCompany equipped this strategy with any necessary supervision, back-up, and insurance toprevent any risks related to production and marketing.The risks related to processing seaweed and other raw materials is relatively unlikely to createsdamages, however cost efficient can only be achieved by locating the company closer to thesources of raw materials which scattered in various places outside Java thus makes relocation verydifficult and expensive, therefore the Company choose to prevent any risks related to lowerquality as a result of raw materials transportation from far distance than relocation. The seaweedand coffee beans supplied to the Company is a raw material for further processing to meet thequality standards required by customer’s. The Company has quality control for its raw materialswhich begin at the farmer’s level until they are shipped to customers.
4. The Risks Related to Weather and Pest DiseaseThe Company’s seaweed and agricultural and marine products quality is a subject to weather anddisease. Extreme wet season will suffered the farmers and eventually affected the Company’sbusiness. though rare it might occurred in from November to March. Wet season makes seaweeddrying time requires more longer time. In addition, imperfect drying affects the quality of seaweedand affects the Company’s production and the volume of sales.
5. The Risks Related to Economic and Social PoliticalThe uncertainty of global financial markets and economic downturn affect the Company’sbusiness. Economic stability and Rupiah exchange rate affects domestic and regional buyingpower. Fuel price and the price of electricity affects people's buying power and higher price ofraw material. Fortunately, Indonesia shows positive macroeconomics performance.
6. The Risks Related to Government ActionsTighter government control over private sectors and uncertainty in laws and regulations might
40
directly or indirectly affect the Company's business profits. The Company recognize the risksrelated to government action as a force majeure while making preventive actions and insurance toprotect the Company's business and its shareholders’ interests.
C. Risk Management System.
The Company has long experience in its business, the Company’s has formulated some strategy tomanage its business risks. The Company implement best practice in its production. The companyheld annual review on its policies to ensure its effectiveness.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
The Company’s business and operations protects its shareholders’ interest while beneficial to thewider community (stakeholders). The Company implement corporate social responsibilities bysustainable local communities development program, especially with the local people within theCompany’s operating neighborhood. The Company recorded several social activities done by thelocal people supported by the Company in 2017.
In 2017, the Company launches official Corporate Social Responsibility (CSR) programs withcoffee and seaweed farmers of its cultivation centers. The Company provides equipment, seeds,experts and post- harvest management training to its seaweed farmers. The Company provideshealthcare and welfare assistance to its farmers and farmer groups. However, the Company cannotyet present accurate expenses for its CSR programs.
The Company’s CSR programs related to environment and commodities is as follows:
- Better seaweed farming system and pollution prevention.- Community hygiene facilities.- Waste management.- Better yields and environmentally friendly fields.
In the near future, the Company’s CSR programs shall include better education, better health andbetter environment.
Product Responsibility
The Company’s product motto is “Healthy Product”, the Company’s strong commitment to takeinto account costumer health concerns in its production process is fulfilled by strict compliance tostandards established by Food and Drug Supervisory Agency (BPOM RI).The Company’s production process is of high quality and safe for human consumption. SuchCompany’s commitment verified by the following certificates:- Processing Feasibility Certificate (SKP) or Good Manufacturing Practices (GPM)- Hazard Analyst Critical Control Points (HACCP)- ISO Quality Management and Production Management- Indonesia National Standard (SNI)
LEGAL ISSUE
The Company is not under court order or any other legal issues. The Company’s activities incompliance with the applicable laws and regulations. The Company’s has lawful relationship withsuppliers, buyers, banks, employees and any other third parties.
42
PT WAHANA PRONATURAL TBK
FINANCIAL STATEMENTS FOR THE FINANCIALYEAR WHICH ENDED ON DECEMBER 31,2016AND 2015 AND FOR ANY OTHER FINANCIALYEAR WHICH ENDED ON THE SIMILAR DATE
INDEPENDENT AUDITORREPORT
PT WAHANA PRONATURAL TBK DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENT
Halaman/Page Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement Letter Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENTS Pada Tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 Dated December 31, 2017 and 2016 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut And For The Years Then Ended
Laporan Posisi Keuangan 1 Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Statements of Profit or Loss and Penghasilan Komprehensif Lain 3 Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas 4 Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas 5 Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan 6 Note to Financial Statements
PT. WAHANA PRONATURAL Tb](PT WAHANA PRONATURAL TBK
PERNYATMN DIREKSITENTANG TANGGU}.IG JAWAB
TERHADAP LAPOMN KEUANGANPT WAHANA PRONATURAL TBK
TANGGAL 3I DESEIIIBER2{)lT DAN 20{6 SERTATAHUN.TAHUNYANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Kami yang bertanda tangan1. Nama
Alamat Kantor
Alamat Domisili
No. TeleponJabatan
2. NamaAlamat Kantor
Alamat Domisili
No. Telepon
Jabatan
Menyatakan bahwa :
1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporankeuangan PT Wahana Pronatural Tbk;
2. Laporan keuangan PT Wahana Pronafural Tbk telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dilndonesia;
3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan PT Wahana
PronaturalTbk telah dimuat secara lengkap dan benar;
b. Laporan keuangan PT Wahana Pronatural Tbk tidakmengandung informasi atau fakta material yang tidak benar,
dan tidak menghilangkan informasiatau fakta material;4. Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian intemal dalam
PT Wahana Pronatural Tbk.
Demikian pemyataan ini dibuat dengan sebenarmya.
Utama /Director
Atas nama dan mewakili Direksi / For and on behalf of the Boad of Directors
Widvadharma
PT WAHANA PRONATURAL TBKDIRECTORS' STATEMENT
REGARDIN G RESPO'VS'8'UTY FORPT WAHANA PRONATURAL
F I N AN C I AL S TA TEI'EIVISAS AT DECEMBER 31, 2017 AND 2016
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
SaminGedung Bumi Mandiri Tower2 Lt 9 R 907 Jl. PanglimaSudirman 6G68 SurabayaHarapan lndah Regency BlokDE/6 Pejuang Medan Satia8p;kasi
031-5352745President D|ector
lndnWidyadharmaGedung Bumi Mandii Tower2 Ug R 90T JL Panglima
Sudirman 6&168 SunbayaKejawan Putih Laguna Utan3C1/10 AKejawan PdihT amb ak M ulyo rejo Su rab ay a031-5352705
Director
dibawah ini:Samin
Gedung Bumi Mandiri Tower 2 Lt I R 907
Jl. Panglima Sudirman 66-68 Surabaya
Harapan lndah Regency Blok DE/6
Pejuang Medan Satia Bekasi
031-5352705Direktur Utama
lndra Widyadharma
Gedung Bumi Mandiri Tower 2 Lt 9 R 907Jl. Panglima Sudirman 66-68 Surabaya
Kejawan Putih Laguna Utara 3C1/10 AKejawan Putih Tambak Mulyorejo
Surabaya031-5352705Direktur
We, the undersigned :1. Name
Office Addrex
Reddential Address
Telephone NoTitle
2. NameOffice Address
Resrdenfial Addrcss
Telephone NoTitle
Declarcthat:1. We are responsible for the preparation and presentation
of the financial statements of PT Wahana PrcnaturalTbk;2. The financialstafemenfs of PT Wahana Pronatural Tbk
have been prepared and presented in accordance withthe lndonesian Financial Amunting &andards;
3. a. All infomation in the financial daternents of PTWahana Pronaturul Tbk has been disc/osed rn acomplete and truthful manner;
b. The ftnancial stafements of PT Wahana PronatunlTbk do not contain false mateial information or facl,
nor do notthey omit materialinformation orf*t;4. We are responsDle for the idemal codrol systems of
Pl Wahana Prcnatunl Tbk;.
Thusthis slatemeils is made finhfuily.
Direktur/Director
Office : Gedung Bumi Mandiri Tourer ll Lt. 9 R. 9O7Jl. Panglima Sudirman No.66 - 68 Surabaya 60271 - lndonesiaTlp. O31 - 5352705 Fax. O31 - 5352704, e-mail : cs.wapo.co.id, website : vrww.vrrapo.co.id
PT WAHANA PRONATURAL Tbk PT WAHANA PRONATURAL Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas Cash and cash equivalents
Piutang usaha-pihak ketiga Trade accounts receivable - third parties
Piutang lain-lain Others account receivable
Persediaan Inventories
Pajak dibayar dimuka Prepaid tax
Uang muka-pihak ketiga Advance - third parties
Biaya dibayar dimuka Prepaid expenses
Jumlah Aset Lancar Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Aset tetap-setelah Property, plant and equipment - net of
dikurangi akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of
Rp 19.088.011.256 tahun 2017, Rp 19.088.011.256 at 2017, and
Rp 16.198.597.796 tahun 2016 Rp 16.198.597.796 at 2016.
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets
Aset lain-lain Others assets
Aset pengampunan pajak Assets of tax amnesty
Jumlah Aset Tidak Lancar Total Non Current Assets
JUMLAH ASET TOTAL ASSETS
972.727.300 -
58.685.232.834
277.668.724
35.671.500
100.000.000
59.098.573.059
105.894.649.858
2017 2016
Rp Rp
221.847.458
18.757.791.993
39.915.050.341
387.121.324
7.326.161.084
9.537.000
67.590.236.500
1.270.329.937
10.917.361.497
30.801.536.961
545.935.914
3.249.378.489
11.534.000
46.796.076.799
Catatan/
Note
4
5
7
24a
8
9
6
55.795.819.374
399.058.301
35.671.500
-
The accompanying notes to Financial Statement are integral
part of these Financial Statements
10
24c
11
26
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
56.230.549.175
123.820.785.675
1
PT WAHANA PRONATURAL Tbk PT WAHANA PRONATURAL Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued)
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang usaha - pihak ketiga Trade accounts payable-third parties
Uang muka penjualan Sales advances
Beban akrual Accrued expenses
Utang pajak Taxes payable
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITY
Liabilitas imbalan kerja Employee benefits obligations
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Total Non-Current Liability
Jumlah Liabilitas Total Liabilities
EKUITAS EQUITY
Modal saham-Nilai nominal Capital stock -
Rp 100 per saham Rp 100 par value per share
Modal dasar - 2.000.000.000 saham Authorized-2.000.000.000 share
Modal ditempatkan Subscribed and paid-up-
dan disetor - 520.000.000 saham 520.000.000 shares
Tambahan modal disetor Additional paid-in capital
Komponen ekuitas utang Equity component of
konversi saham convertible debt
Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income
Pengukuran kembali program Remeasurement of defined
imbalan paska kerja benefit obligations
Pajak yang terkait Related tax
Defisit Defisit
Jumlah Ekuitas Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
EKUITAS
16
1.110.674.894
1.110.674.894
Catatan/ 2017 2016
Note Rp Rp
13.775.474.660
13.642.086.833
225.048.443
2.075.819.806
29.718.429.742
17
12
13
14
24b
15
48.096.061.668
52.000.000.000
12.554.405.615
69.512.500.000
(214.966.123)
17.386.968.005
28.322.538.738
310.000.000
480.321.723
46.499.828.466
1.596.233.201
1.596.233.201
53.741.530
(58.180.957.015)
75.724.724.007
123.820.785.675
30.829.104.636
52.000.000.000
12.554.405.615
69.512.500.000
(57.340.138)
14.335.034
(58.958.355.289)
75.065.545.222
105.894.649.858
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
The accompanying notes to Financial Statement are integral
part of these Financial Statements
18
2
PT WAHANA PRONATURAL Tbk PT WAHANA PRONATURAL Tbk
LAPORAN LABA RUGI DAN STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEARS ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
PENJUALAN SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR GROSS PROFIT
Beban penjualan Selling expenses
Beban umum dan General and
administrasi administrative expenses
LABA USAHA PROFIT FROM OPERATIONS
Pendapatan / Beban Keuangan Finance costs-net
Bersih
Laba / (rugi) selisih kurs Gain / (loss) on foreign exchange rate
Lain-lain bersih Others - net
LABA SEBELUM PAJAK PROFIT BEFORE TAX
BEBAN PAJAK TAX EXPENSES
PENGHASILAN
Pajak kini Current tax
Pajak tangguhan Deferred tax expense
Jumlah beban pajak penghasilan Total tax expenses
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Pos-pos yang tidak akan Items that will not be reclassified
direklasifikasikan ke laba rugi : subsequently to profit or loss :
Pengukuran kembali atas Remeasurement of defined
imbalan pasca-kerja benefit obligation
Manfaat (beban) pajak terkait Income tax benefit (expense) relating to
pos-pos yang tidak akan items that will no be
direklasifikasi ke laba rugi : reclassified subsequently to profit or loss
JUMLAH LABA (RUGI) TOTAL PROFIT (LOSS) OTHER
KOMPREHENSIF TAHUN COMPREHENSIVE INCOME FOR
BERJALAN SETELAH PAJAK THE CURRENT YEAR NET OF TAX
LABA (RUGI) PER PROFIT (LOSS) EARNINGS
LEMBAR SAHAM PER SHARE
23
23
24c
24c
Catatan/ 2017 2016
Note Rp Rp
20
21
22
22
(3.874.445.305)
19
231.818.084.817 119.680.398.651
(226.001.699.989) (115.115.369.073)
5.816.384.827 4.565.029.578
(754.121.701) (115.484.019)
(3.936.570.894)
23
1.125.692.232 575.100.254
8.333.938 (4.054.709)
- -
986.273 467.809.699
1.135.012.443 1.038.855.244
(439.597.250) (225.162.250)
81.983.080 (10.783.357.109)
(357.614.170) (11.008.519.359)
777.398.273 (9.969.664.115)
(157.625.985) (39.162.014)
(9.999.035.626)
39.406.496 9.790.503 19
25
659.178.785
1,49 (19,17)
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
The accompanying notes to Financial Statement are integral
part of these Financial Statements
3
PT WAHANA PRONATURAL Tbk PT WAHANA PRONATURAL Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEARS THEN ENDED 31 DESEMBER 2017 AND 2016
Saldo 01 Januari 2016 Balance as of January 1, 2016
Penyesuaian yang timbul
dari penerapan PSAK 24 Adjustment of Implementation
(Revisi 2013) PSAK 24 (Revised 2013)
Selisih nilai atas Difference amount
pengampunan pajak of tax amnesty
Utang konversi saham Equity component of
- Komponen ekuitas convertible debt
Rugi komprehensif Comprehensive loss
tahun berjalan of the current year
Balance as of
Saldo 31 Desember 2016 December 31, 2016
Penyesuaian yang timbul
dari penerapan PSAK 24 Adjustment of Implementation
(Revisi 2013) PSAK 24 (Revised 2013)
Selisih nilai atas Difference amount
pengampunan pajak of tax amnesty
Utang konversi saham Equity component of
- Komponen ekuitas convertible debt
Laba komprehensif Comprehensive profit
tahun berjalan of the current year
Balance as of
Saldo 31 Desember 2017 December 31, 2017
Catatan atas laporan keuangan The accompanying notes to Financial Statement are
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan integral part of these Financial Statements
4
Other Comprehensive Income
Additional of Convertible Employee Benefit
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Paid in Capital Paid in Capital Debt Obligation
Equity Component
Rp
Komponen
Pajak yang terkait/
84.964.580.844 52.000.000.000 12.454.405.615 69.512.500.000 (18.178.124) 4.544.531 (48.988.691.177)
(29.371.511)
- 100.000.000 - - - - 100.000.000
- - - (39.162.014) 9.790.503 -
-
-
- - - - - (9.969.664.111) (9.969.664.111)
- - - - - -
- -
- 777.398.273 777.398.273
75.065.545.222 52.000.000.000 12.554.405.615 69.512.500.000 (57.340.138) 14.335.034 (58.958.355.288)
- - - (157.625.985) 39.406.496 - (118.219.489)
- - - - - - -
52.000.000.000 12.554.405.615 69.512.500.000 (214.966.123) 53.741.530 (58.180.957.015) 75.724.724.007
- - - -
- - - -
Modal Saham/ Disetor/ Konversi Saham/ Jumlah/
Program
Related Tax
Pengukuran kembali / Remeasurement
Defisit
Penghasilan komprehensif lain
Total
Tambahan Modal Ekuitas pada Utang Imbalan Pasca Kerja/ Saldo laba /
PT WAHANA PRONATURAL Tbk PT WAHANA PRONATURAL Tbk
LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOW
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEARS ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI : CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan Cash receipts from customers
Pembayaran kepada pemasok Cash paid to suppliers
Pembayaran beban usaha Payment expenses
Pembayaran pajak penghasilan income tax paid
Penerimaan bunga dan keuangan Interest and financial received
Penerimaan lainnya Others received
Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Provided by
(Digunakan untuk) aktivitas operasi Operating Activity
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOW FROM INVESTING
INVESTASI ACTIVITY
Perolehan asset lain lain Acquisition other assets
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi Net Cash Used in Investing Activity
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
AWAL TAHUN THE BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
AKHIR TAHUN THE END OF YEAR
Rp Rp
237.685.378.926
(231.503.720.024)
(5.305.554.866)
(1.815.687.239)
8.333.938
(117.233.216)
-
-
(1.048.482.482)
1.270.329.937
221.847.458
118.171.052.665
(116.802.220.161)
(785.623.201)
(408.701.970)
(4.054.709)
250.331
-
-
170.702.955
1.099.626.982
(1.048.482.482) 170.702.955
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
The accompanying notes to Financial Statement are integral
part of these Financial Statements
1.270.329.937
2017 2016
5
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN 2017
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
6
1. UMUM
1. GENERAL
Pendirian Perusahaan
PT Wahana Pronatural Tbk (d.h. PT Wahana Phonix
Mandiri - Perusahaan) didirikan di Indonesia, pada
mulanya dengan nama PT Golden Phoenix berdasarkan
Akta Notaris Wahyudi Suyanto, S.H., No. 96 tanggal 7
Agustus 1993 dan kemudian diubah namanya menjadi
PT Wahana Yuda Mandiri berdasarkan akta notaris yang
sama No. 451 tanggal 30 Mei 1996. Akta pendirian dan
perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. C2-8528.HT.01.01.Th.97 tanggal 27 Agustus 1997
dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara
Republik Indonesia No. 37 Tambahan No. 2912 tanggal
8 Mei 2000. Nama Perusahaan kemudian diubah
menjadi PT Wahana Phonix Mandiri berdasarkan Akta
Notaris Yonsah Minanda, S.H., No 44 tanggal 31 Januari
2000 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri
Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No. C-22109.HT.01.04.Th.2000
tanggal 9 Oktober 2000 dan telah diumumkan dalam
Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 28
Tambahan No. 2187 tanggal 6 April 2001. Nama
Perusahaan kembali diubah menjadi PT Wahana
Pronatural Tbk berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 2
tanggal 2 Juni 2012 oleh Wachid Hasyim, Notaris di
Surabaya. Perubahan anggaran dasar ini telah
mendapatkan persetujuan dari Kementrian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.
AHU.41594.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 1 Agustus
2012.
The Company Establishment
PT Wahana Pronatural Tbk (d.h. PT Wahana Phonix
Mandiri - the Company) established in Indonesia, initially
under the name of PT Golden Phoenix based on notarial
deed from notary Wahyudi Suyanto, S.H., No. 96 dated
August 7, 1993 and then rename to PT Wahana Yuda
Mandiri based on notarial deed from the same notary No.
451 dated May 30, 1996. The changes of the deed of
establishment was approved by the Minister of Justice of
the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-
8528.HT.01.01.Th.97 dated August 27, 1997 and was
published in State Gazette No. 37 Supplement No. 2912
dated May 8, 2000. The Company name then changed to
PT Wahana Phonix Mandiri based on notarial deed from
notary Yonsah Minanda, S.H., No 44 dated January 31,
2000 and was approved by the Minister of Justice of the
Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C-
22109.HT.01.04.Th.2000 dated October 9, 2000 and was
published in State Gazette No. 28 Supplement No. 2187
dated April 6, 2001. The Company name re-change to PT
Wahana Pronatural Tbk based on notarial deed about the
statement of extraordinary shareholder meeting No. 2
dated June 2, 2012 by Wachid Hasyim, Notary in
Surabaya. The changes of articles of association was
approved by Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia No. AHU.41594.AH.01.02.Year
2012 dated August 1, 2012.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan,
ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam
bidang perdagangan, pembangunan, peindustrian,
pertanian, pengangkutan dan jasa. Kegiatan utama
Perusahaan sejak beroperasi secara komersial meliputi
bidang perdagangan hasil pertanian dan kelautan.
Perusahaan berdomisili di Surabaya, dengan kantor
pusat Gedung Bumi Mandiri Tw. II Lt. 9 R. 907, Jalan
Panglima Sudirman No. 66 - 68 Surabaya.
In accordance with Article 3 of the Company's Article of
Association, the scope of its activities is mainly to engaged
in trading, construction, industrial, agricultural,
transportation and services. The Company mainly
activities since commercial activities are trading of
agricultural and marine products. The Company is
domiciled in Surabaya, head office is located in Gedung
Bumi Mandiri Tw. II Lt. 9 R. 907, Panglima Sudirman
Street No. 66 - 68 Surabaya.
Perusahaan memulai kegiatan komersial pada tanggal
7 Agustus 1993.
The Company commenced commercial activities at
August 7, 1993.
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN 2017
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
7
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Commissioner, Director and Employee
Berdasarkan akte nomor 21 tanggal 16 Juni 2017 oleh
notaris Wachid Hasyim, S,H., susunan pengurus
Perusahaan tanggal 31 Desember 2017 dan 31
Desember 2016 adalah sebagai berikut:
In accordance to Article 21 dated June 16, 2017 from
notary Wachid Hasyim, S.H., the Company’s management
at December 31, 2017 and December 31, 2016 consists
of the following:
31 Desember 2017 /
December 31, 2017
31 Desember 2016 /
December 31, 2016
Komisaris Utama : Lia Tirtasaputra Lia Tirtasaputra : President Commissioner
Komisaris Independen : Gunawan Ruslim Gunawan Ruslim : Independeent Commissioner
Direktur Utama : Samin Samin : President Director
Direktur : Indra Widyadharma Indra Widyadharma : Director
Direktur (Independen) : Iwan Setiawan Hugeng Parhito : Director (Independent)
Susunan komite audit pada tanggal 31 Desember 2017
dan 2016 :
Audit Committee as of December 31, 2017 and 2016 are
as follows :
31 Desember 2017 /
December 31, 2017
31 Desember 2016 /
December 31, 2016
Ketua : Gunawan Ruslim Gunawan Ruslim : Chairman
Anggota : Anita Rosalia Gunawan Anita Rosalia Gunawan : Members
Anggota : Nana Nuryana Nana Nuryana : Members
Jumlah gaji dan kompensasi lainnya yang diberikan
kepada dewan komisaris dan direksi Perusahaan
berjumlah sekitar Rp 1.424.368.530 dan Rp
1.039.000.000 masing-masing pada 2017 dan 2016.
Total salary and other compensation for the Company's
Commissioner and Director in 2017 and 2016 amounting
to Rp 1.424.368.530 and Rp 1.039.000.000, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Perusahaan
memiliki masing-masing 8 dan 9 orang karyawan.
At December 31, 2017 and 2016, the Company has total
number of employees of 8 and 9 people.
Penawaran Umun Efek
Public Offering of Shares and Bonds
Pada tanggal 22 Juni 2001, Perusahaan melakukan
Penawaran Umum perdana sahamnya melalui PT.
Bursa Efek Indonesia (Persero) (dahulu bernama PT.
Bursa Efek Jakarta) sejumlah 200.000.000 lembar
saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 dengan harga
penawaran Rp 175. Penawaran umum perdana ini juga
disertai dengan penerbitan 50.000.000 lembar Waran
seri I. Waran tersebut memiliki jangka waktu
pelaksanaan selama 3 tahun dan dapat dilaksanakan
(exercised) mulai tanggal 21 Desember 2001 sampai
dengan 21 Juni 2004. Sampai dengan tanggal batas
waktu pelaksanaan (exercise) tanggal 21 Juni 2004,
tidak ada waran yang telah dikonversi menjadi saham
(lihat catatan 17).
At June 22, 2001, the Company conducted its initial public
offering through PT. Bursa Efek Indonesia (Persero)
(before PT. Bursa Efek Jakarta) amounting to 200.000.000
shares with nominal value Rp 100 with is offering price Rp
175. The public offering accompanied by issued Warrant
Series I amounting to 50.000.000 shares. This Warrant has
a term of implementation for 3 years and can implemented
since Desember 21, 2001 until June 21, 2004. Until due of
implementation date June 21, 2004, there is no warrant
converted to shares (Notes 17).
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
6
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Pernyataan Kepatuhan
a. Statement of Compliance
Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK - IAI)
dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7
tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang
terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP 347/BL/2012 tanggal 25 Juni
2012.
The financial statement prepared and presented in
accordance with Financial Accounting Standars in
Indonesia was issued by Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
(DSAK - IAI) and rule of the Capital Market and
Financial Institution Supervisory Agency
(Bapepam-LK) No. VIII.G.7 about “Presentation
and Disclosure Financial Statement for Public
Company” stated in attachment of Decision
Chairmant Bapepam-LK No. KEP 347/BL/2012
dated June, 25, 2012.
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan b. Basis of Preparation Statement of Financial
Statement
Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas
disusun berdasarkan asas akrual dengan
menggunakan konsep harga perolehan dan dasar
akrual.
Financial statement, except the statement of cash
flows prepared based on accrual basis used at
cost and accrual basis.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan
metode langsung dan menyajikan sumber dan
penggunaan kas dan setara kas dengan
mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan
operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara
kas terdiri dari kas, bank, dan deposito berjangka
yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau
kurang.
The statement of cash flows are prepared using
direct method and presenting sources and usage
cash and cash equivalents with classification of
cash flows into operating, investing and financing
activities. Cash and cash equivalents consist of
cash, bank, and time deposit due date not more
than 3 (three) month.
Transaksi-transaksi yang termasuk dalam laporan
keuangan pada tiap entitas Perusahaan diukur
dengan mata uang lingkungan ekonomi utama di
mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang
merupakan mata uang fungsional dan penyajian
Perusahaan.
Transactions included in financial statements of the
Company remeasured using functional currency
where is the entity operation ("functional
currency"). The financial statement presented in
Rupiah, which is the functional currency and the
presentation of the Company.
Angka-angka dalam laporan keuangan ini disajikan
dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain.
The figure in these financial statements are
presented in fuel amount in Rpiah, unless
otherwise stated.
Perubahan atas Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan ("PSAK") dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan ("ISAK")
Changes of Statement of Financial Accounting
Standards ("PSAK") and Interpretation of
Statement of Financial Accounting Standards
("ISAK")
Penerapan dari standar, interpretasi baru/revisi standar
berikut yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2017, tidak
menimbulkan perubahan substansial terhadap kebijakan
akuntansi dan efek atas jumlah yang dilaporkan atas
tahun berjalan atau tahun sebelumnya:
Implementation and changes of interpretation
accounting standards are as follows efective since
Januari 1, 2017 and relevant for the Company, but
not significant changes for the Company
accounting's policy and do not have material impact
in the financial statement current period:
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
7
Amandemen PSAK 1 “Penyajian laporan keuangan” PSAK Amendment 1 "Separate of financial
statements"
Amandemen tersebut mengklarifikasi petunjuk untuk
materilitas dan penggabungan, penyajian subtotal,
struktur dari laporan keuangan dan pengungkapan
kebijakan akuntansi.
The amendment clarifies guidelines for materility
and incorporation, subtotal presentation,
structure of financial statements and disclosure
of accounting policies.
Entitas tidak boleh menggabungkan atau memilah
informasi dengan cara yang mengaburkan informasi
yang berguna. Hal yang tidak material disyaratkan
untuk ditinjau yang mana pengungkapan spesifik
yang ditetapkan oleh standar harus disajikan dan
apakah informasi tambahan dibutuhkan untuk
memahami dampaknya terhadap posisi atau kinerja
keuangan.Amandemen tersebut mengklarifikasi
apakah perlu memilah beberapa item pada laporan
posisi keuangan dan laba rugi. Pemilahan diwajibkan
ketika hal tersebut relevan untuk pemahaman posisi
dan kinerja keuangan entitas. Amandemen tersebut
menangani tambahan subtotal pada laporan posisi
keuangan atau laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lainnya. Amandemen tersebut
memberikan petunjuk atas penambahan subtotal
yang dapat diterima dan bagaimana mereka
disajikan. Tambahan subtotal dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lainnya harus
direkonsiliasi dengan subtotal dan jumlah yang
disyaratkan oleh standar yang ada.
Entities may not combine or segregate
information in a way that obscures useful
information. Material matters are required for
review in which specific disclosures specified by
the standards should be presented and whether
additional information is required to understand
their impact on financial position or performance.
The amendment clarifies whether it is necessary
to sort out some items in the statement of
financial position and profit and loss. Sorting is
required when it is relevant for understanding the
position and financial performance of the entity.
The amendment handles subtotal additions to
the statement of financial position or income
statement and other comprehensive income. The
amendment provides guidance on the addition of
acceptable subtotals and how they are
presented. The subtotal additions in the income
statement and other comprehensive income shall
be reconciled with subtotals and amounts
required by existing standards.
Amandemen tersebut juga mengizinkan entitas
untuk menyesuaikan penyajiannya dengan
keadaannya. Entitas tidak disyaratkan untuk
menyajikan laporan keuangannya dalam suatu
urutan tertentu. Namun, entitas harus
mempertimbangkan pemahaman dan perbandingan
laporan keuangan saat entitas menentukan urutan
dari catatan.
The amendment also allows the entity to adjust
its presentation to its circumstances. Entities are
not required to present their financial statements
in a particular order. However, entities should
consider the understanding and comparison of
financial statements as the entity determines the
order of the records.
Amandemen mensyaratkan bagian dari penghasilan
komprehensif lainnya yang berasal dari investasi
yang dicatat dengan metode ekuitas yang
dikelompokkan berdasarkan apakah item tersebut
akan direklasifikasi ke laba rugi setelahnya.
Selanjutnya harus disajikan sebagai item tunggal
dalam laporan penghasilan komprehensif lainnya.
The amendment requires a portion of the other
comprehensive income arising from investments
which are accounted for under the equity
method, classified by whether the item will be
reclassified to profit or loss thereafter. It should
then be presented as a single item in other
comprehensive earnings reports.
ISAK 31 “Interpretasi atas ruang lingkup PSAK 13 :
Properti investasi”
SAK 31 "Interpretation of the scope of SFAS 13:
Investment properties"
Interpretasi ini memberikan interpretasi atas
karakteristik umum dari suatu bangunan yang
memenuhi definisi property investasi dalam PSAK
13. Suatu aset dikatakan sebagai bangunan jika ia
memiliki fitur fisik yang biasa diasosiasikan dengan
bangunan, seperti dinding, lantai dan atap.
This interpretation provides an interpretation of
the general characteristics of a building fulfilling
the definition of investment property in SFAS 13.
An asset is said to be a building if it has physical
features commonly associated with buildings,
such as walls, floors and roofs
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
8
ISAK 32 “Definisi dan hierarki standar akuntansi
keuangan”
Interpretasi ini diterbitkan dengan tujuan untuk
memberikan kejelasan atas definisi dari hierarki
antara PSAK, ISAK dan peraturan pasar modal
terutama pada situasi dimana terdapat
ketidakkonsistenan antara PSAK/ISAK dan
peraturan pasar modal. Dalam situasi tersebut,
interpretasi ini mensyaratkan entitas untuk
menerapkan persyaratan dari PSAK/ISAK yang
spesifik dengan tujuan untuk menyatakan kepatuhan
terhadap SAK, sebagai kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku, secara eksplisit. Jika tidak,
entitas tidak dapat memberikan pernyataan eksplisit
dan tanpa syarat tentang kepatuhan terhadap PSAK
sebagaimana disyaratkan dalam PSAK 1.
ISAK 32 "Definition and hierarchy of financial
accounting standards"
This interpretation was issued with the aim of
providing clarity on the definition of a hierarchy
between SFAS, ISAK and capital market
regulations especially in situations where there
are inconsistencies between SFAS/ ISAK and
capital market regulations. In such
circumstances, this interpretation requires an
entity to apply the requirements of a specific
SFAS / ISAK in order to express compliance with
IFRSs, as the applicable financial reporting
framework, explicitly. Otherwise, the entity may
not provide explicit and unconditional statements
about compliance with SFAS as required in
SFAS 1.
PSAK 3 “Laporan keuangan interim”
Amandemen tersebut mengklarifikasi apa yang
dimaksud dengan acuan dalam standar terhadap
informasi yang diungkapkan di tempat lain di laporan
keuangan interim. Amandemen tersebut juga
mensyaratkan referensi silang dari laporan
keuangan interim ke lokasi informasi tersebut.
SFAS 3 "Interim financial statements"
The amendment clarifies what is referred to in
the standard of information disclosed elsewhere
in the interim financial statements. The
amendment also requires cross-reference of the
interim financial report to the location of the
information.
PSAK 24 "Imbalan Kerja"
Amandemen tersebut mengklasrifikasi penentuan
tingkat diskon untuk imbalan paska kerja, bahwa
mata uang yang mendenominasi kewajiban tersebut
yang menentukan, bukan negara dimana kewajiban
tersebut timbul. Peninjauan terhadap apakah ada
pasar atas obligasi Perusahaan yang berkualitas
tinggi akan didasarkan pada mata uang
penyelesaian, bukan obligasi Perusahaan dalam
negara tertentu.
SFAS 24 "Employee Benefits"
The amendment clarifies the determination of the
discount rate for post-employment benefits, that
the currency denominating that obligation
determines, not the country in which the liability
arises. A review of whether the market for high
quality Company bonds will be based on the
settlement currency, not the Company's bonds in
certain countries.
PSAK 58 “Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual”
SFAS 58 "Non-current assets held for sale"
Amandemen tersebut mengklarifikasi bahwa ketika
sebuah aset (atau kelompok lepasan) direklasifikasi
dari dimiliki untuk dijual ke dimiliki untuk
didistribusikan, atau sebaliknya, tidak merupakan
perubahan rencana untuk menjual atau
mendistribusikan, dan tidak perlu dicatat seperti
tersebut. Aset tesebut tidak perlu dikembalikan ke
akun semula pada laporan keuangan seolah-olah
aset tersebut tidak pernah diklasifikasi sebagai
dimiliki untuk dijual ke dimiliki untuk didistribusikan,
hanya karena cara pelepasannya berubah.
The amendment clarifies that when an asset (or
group of liabilities) is reclassified from held for
sale to owned to be distributed, or vice versa,
does not constitute a change of plan to sell or
distribute, and does not need to be recorded as
such. The asset does not need to be returned to
the original account in the financial statements as
if the asset was never classified as held for sale
to owned to be distributed, simply because the
way it was disposed of changed.
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
9
PSAK 60 "Instrumen keuangan: Pengungkapan"
SFAS 60 "Financial Instruments:Disclosures"
Amandemen tersebut memberikan petunjuk tentang
apa yang dimaksud dengan keterlibatan
berkelanjutan dalam konteks ini. Amandemen
tersebut menentukan apakah syarat dari sebuah
pengaturan atas jasa aset keuangan yang sudah
ditransfer merupakan keterlibatan berkelanjutan.
The amendment provides clues as to what is
meant by sustainable engagement in this
context. The amendment determines whether the
terms of an arrangement for the services of a
transferred financial asset are ongoing
engagement.
Standar baru, amandemen dan interpretasi yang telah
diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun
buku yang dimulai pada 1 Januari 2018 adalah sebagai
berikut :
New standards, revised and interpretation already
issued and relevant for the Company, but not yet
effective for the year or started after January 1, 2018
are as follows:
PSAK 69 “Agrikultur”
Standar ini menyajikan definisi dan kriteria
pengakuan untuk aset biologis atau hasil pertanian.
Aset-aset tersebut diukur menggunakan nilai wajar
dikurangi harga jual dengan perubahan nilai tercatat
diakui dalam laporan laba rugi.
SFAS 69 "Agriculture"
This standard presents definitions and
recognition criteria for biological assets or
agricultural products. The assets are measured
at fair value minus the selling price with changes
in the carrying amount recognized in the
statement of income.
Amandemen PSAK 2 “Laporan arus kas”
Amandemen tersebut mensyaratkan entitas untuk
menjelaskan perubahan pada kewajibannya untuk
arus kas yang telah, atau yang akan di klasifikasi
sebagai aktifitas pembiayaan pada laporan arus kas.
SFAS 2 Amendment "Cash flow statement"
The amendment requires the entity to explain the
changes to its obligations for cash flows that
have been, or will be classified as, the financing
activities in the cash flow statement.
Amandemen PSAK 15 “Investasi pada entitas
asosiasi dan ventura bersama”
Amandemen tersebut mengizinkan Perusahaan
modal ventura, reksa dana, unit trustdan entitas
serupa untuk memilih pengukuran inestasi mereka di
perusahaan asosiasi atau ventura bersama pada
nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL). DSAK
mengklarifikasi bahwa pemilihan tersebut harus
dilakukan secara terpisah untuk setiap asosiasi atau
ventura bersama saat pengakuan awal.
Amendments to SFAS 15 "Investments in
associates and joint ventures"
The amendment permits venture capital firms,
mutual funds, trust units and similar entities to
select their performance measurement at
associated companies or joint ventures at fair
value through profit or loss (FVTPL). DSAK
clarifies that the election must be done
separately for each association or joint venture
during initial recognition.
Amandemen PSAK 16 “Aset tetap”
Amandemen tersebut memberikan klarifikasi atas
aset biologis yang memenuhi definisi dari tanaman
produksi dicatat sebagai aset tetap. Definisi,
pengakuan dan pengukuran dari tanaman produksi
harus sesuai dengan standar yang relevan.
SFAS Amendment 16 "Property and equipment"
The amendment provides clarification of the
biological assets that meet the definition of the
production plant recorded as fixed assets. The
definition, acknowledgment and measurement of
the production plant must conform to the relevant
standards.
Amandemen PSAK 46 “Pajak penghasilan”
Amandemen tersebut mengklarifikasi persyaratan
untuk mengakui aset pajak tangguhan atas rugi yang
belum terealisasi. Amandemen tersebut
mengklarifikasi akuntansi untuk pajak tangguhan
dimana sebuah aset diukur pada nilai wajar dan nilai
wajar tersebut lebih rendah dari dasar pengenaaan
pajak atas aset tersebut.
SFAS Amendment 46 "Income tax"
The amendment clarifies the requirement to
recognize deferred tax assets for unrealized
losses. The amendment clarifies the accounting
for deferred tax in which an asset is measured at
fair value and the fair value is lower than the
taxable basis of the asset
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
10
Amandemen tersebut juga mengklarifikasi aspek
tertentu dari akuntansi untuk pajak tangguhan.
The amendment also clarified aspects certain
from accounting for deferred tax.
Amandemen PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan
dalam entitas lain”
Amandemen tersebut berlaku untuk kepentingan di
entitas yang dikategorikan sebagai dimiliki untuk
dijual kecuali untuk ringkasan informasi keuangan.
Tujuan dari amandemen ini adalah untuk
memberikan informasi mengenai sifat dari
kepentingan di entitas lain, risiko yang terasosiasi
dengan kepentingan dan efek dari kepentingan
tersebut untuk laporan keuangan.
SFAS Amendment 67 "Disclosure of interests in
other entities"
The amendment applies to interests in entities
that are categorized as held for sale except for a
summary of financial information. The purpose of
this amendment is to provide information about
the nature of interest in other entities, risks
associated with the interests and effects of such
interest for financial statements
Standar dan interpretasi standar akuntansi baru tertentu
telah dikeluarkan tetapi tidak wajib diterapkan pada
tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan belum
diterapkan secara dini oleh Perusahaan. Perusahaan
telah mengkaji dampak dari standar dan interpretasi
tersebut sebagaimana dijabarkan di bawah ini:
The standards and interpretations of certain new
accounting standards have been issued but are not
required to apply in the year ended December 31,
2017 and have not been applied in advance by the
Company. The Company has reviewed the impact of
such standards and interpretations as outlined below:
PSAK 71 “Instrumen Keuangan”
PSAK 71 membahas klasifikasi, pengukuran dan
penghentian pengakuan dari aset dan liabilitas
keuangan, memperkenalkan aturan baru untuk
akuntansi lindung nilai dan model penurunan nilai
baru untuk aset keuangan.
SFAS 71 "Financial Instruments"
SFAS 71 discusses the classification,
measurement and termination of recognition of
financial assets and liabilities, introducing new
rules for hedge accounting and new impairment
models for financial assets.
Sementara ini Perusahaan belum melakukan kajian
yang terperinci atas klasifikasi dan pengukuran dari aset
keuangan, instrument utang yang sekarang diklasifikasi
sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual
dianggap memenuhi persyaratan untuk diklasifikasikan
sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui penghasilan komprehensif lainnya dan dengan
begitu tidak ada perubahan perlakuan akuntansi untuk
aset-aset tersebut.
While the Company has not undertaken a detailed
review of the classification and measurement of
financial assets, debt instruments that are now
classified as available-for-sale financial assets are
considered eligible to be classified as financial assets
at fair value through other comprehensive income and
thereby absent changes in accounting treatment for
these assets.
c. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang
juga merupakan mata.
c. Transactions and balances in foreign currency
The financial statements are presented in Rupiah,
which is also the functional currency of the
Company.
Transaksi dalam mata uang asing yang pada awal
pengakuan dicatat oleh Perusahaan dengan mata
uang fungsional menggunakan kurs yang berlaku
pada tanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneter
dalam mata asing dijabarkan sesuai dengan rata-
rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir
untuk periode yang bersangkutan, dan laba atau rugi
kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada
operasi periode kini.
Transaksi-transaksi non-moneter dalam mata uang
asing yang diukur dengan metode biaya historis
Transactions involving foreign currencies at the
beginning of the recognition are recorded by the
Company with the functional currency using the
exchange rates prevailing at the date of the
transaction. Monetary assets and liabilities
denominated in foreign currency are translated in
accordance with the average buying and selling
rates issued by Bank Indonesia at the date of the
last banking transaction for the period, and the
resulting gains or losses, credited or charged to
operations of the current period.
Non-monetary transactions denominated in foreign
currencies as measured by the historical cost
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
11
dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal
terjadinya transaksi. Transaksi- transaksi non-
moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata
uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada
tanggal penentuan nilai wajar tersebut.
Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang
timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan
penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing ke mata uang Rupiah, dibebankan pada
laba rugi periode berjalan, kecuali keuntungan dan
kerugian selisih kurs yang timbul dari aset keuangan
dalam mata uang asing yang merupakan lindung
nilai atas komitmen pengeluaran modal. Keuntungan
dan kerugian selisih kurs tersebut akan diakui dalam
ekuitas hingga pengakuan atas aset tersebut, pada
saat itu keuntungan dan kerugian selisih kurs
tersebut akan diakui sebagai bagian dari biaya
perolehan aset.
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember
2017 dan 2016 adalah Rp 13.548 dan Rp 13.436
untuk 1 Dolar.
method are translated at the exchange rate on the
date of transaction. Non-monetary transactions
measured at fair value in foreign currencies are
translated using the exchange rate on the date of
determination of the fair value.
Foreign currency gains and losses arising from
transactions denominated in foreign currencies and
the translation of foreign currency denominated
assets and liabilities into Rupiah, are charged to
current operations, except for foreign exchange
gains and losses arising from financial assets
denominated in foreign currencies foreign
exchange which is a hedge on capital expenditure
commitments. The foreign exchange gains and
losses will be recognized in equity up to the
recognition of those assets, at which time the
foreign exchange gains and losses will be
recognized as part of the cost of the asset.
The rates used on December 31, 2017 and 2016
are Rp 13,548 and Rp 13,436 for 1 Dollar.
d. Transaksi dengan Pihak Berelasi
d. Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang
terkait dengan entitas pelapor:
A related party is a person or entity that is related
to the Company (the reporting entity):
a. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika
memenuhi salah satu hal berikut:
i. memiliki pengendalian atau pengendalian
bersama atas entitas pelapor;
ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas
pelapor; atau
iii. personil manajemen kunci entitas pelapor
atau entitas induk entitas pelapor.
a. A person or a close member of that person's
family is related to the Company:
i. has control or joint control over the
reporting entity;
ii. has significant influence over the reporting
entity; or
iii. is a member of the key management
personnel of the reporting entity or of a
parent of the reporting entity.
b. Suatu entitasberelasi dengan entitas pelapor jika
memenuhi salah satu hal berikut:
b. An entity is related to the reporting entity if any
of the following conditions applies:
i. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau
ventura bersama dari entitas lain (atau
entitas asosiasi atau ventura bersama yang
merupakan anggota suatu kelompok usaha,
yang mana entitas lain tersebut adalah
anggotanya).
i. One entity is an associate or joint venture
of the other entity (or an associate or joint
venture of a member of a group of which
the other entity is a member).
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau
ventura bersama dari entitas lain (atau
entitas asosiasi atau ventura bersama yang
merupakan anggota suatu kelompok usaha,
yang mana entitas lain tersebut adalah
anggotanya).
ii. One entity is an associate or joint venture
of the other entity (or an associate or joint
venture of a member of a group of which
the other entity is a member).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii. Both entities are joint ventures of the same
third party.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari
entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv. One entity is a joint venture of a third entity
and the other entity is an associate of the
third entity.
v. Entitas tersebut adalah suatu program
imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas yang
terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas
v. The entity is a post-employment benefit
plan for the benefit of employees of either
the reporting entity, or an entity related to
the reporting entity. If the reporting entity is
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
12
pelapor adalah entitas yang
menyelenggarakan program tersebut, maka
entitas sponsor juga berelasi dengan entitas
pelapor.
itself such a plan, the sponsoring
employers are also related to the reporting
entity.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan
bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam
huruf (a).
vi. A person identified in (a) (i) has significant
influence over the entity or is a member of
the key management personnel of the
entity ( or a parent of the entity).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i)
memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau
personil manajemen kunci entitas (atau
entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has significant
influence over the entity or is a member of
the key management personnel of the
entity ( or a parent of the entity).
Transaksi signfikan yang dilakukan dengan pihak-
pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan
pada persyaratan yang sama dengan pihak ketiga
namun tidak diungkapkan pada laporan keuangan.
Significant transactions with related parties,
whether or not made at similar terms and
conditions as those done with third parties, are
disclosed in the financial statement.
e. Instrumen Keuangan
e. Financial Instrument
Aset Keuangan
Financial Assets
Pengakuan awal dan pengukuran
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset
keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui
laporan laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan
piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo,
aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai
derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung
nilai dalam lindung nilai yang efektif, jika sesuai.
Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan
pada saat pengakuan awal.
Initial recognition and measurement.
Financial assets are classified as financial assets
at fair value through profit or loss, loans and
receivables, held-to-maturity investments,
available-for-sale financial assets, or as derivatives
designated as hedging instruments in an effective
hedge , if appropriate. The Company determines
the classification of financial assets at initial
recognition.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur
pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset
keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam
laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan perolehan
atau penerbitan aset keuangan tersebut.
Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada
aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya
pada tanggal perdagangan seperti contohnya
tanggal pada saat Perusahaan berkomitmen untuk
membeli atau menjual aset. Pembelian atau
penjualan yang lazim adalah pembelian atau
penjualan aset keuangan yang mensyaratkan
penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya
ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang
berlaku di pasar.
Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan
pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan
dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir
periode keuangan.
Aset keuangan Perusahaan pada tanggal 31
Desember 2017 terdiri dari kas dan setara kas,
piutang usaha dan penghasilan yang masih akan
diterima.
At initial recognition, the financial asset is
measured at fair value, plus, in the case that the
financial asset is not measured at fair value in the
income statement, transaction costs that are
directly attributable to the acquisition or issuance of
the financial asset.
All purchases and sales which are common to
financial assets are recognized or discontinued on
the date of trading as for example, at the date
when the Company is committed to buying or
selling assets. A typical purchase or sale is the
purchase or sale of a financial asset requiring the
delivery of assets within a period generally
established by rules or customs in the market.
The Company determines the classification of
financial assets at initial recognition and, if allowed
and appropriate, will be re-evaluated at the end of
each financial period.
The Company's financial assets as at 31
December 2017 consist of cash and cash
equivalents, accounts receivable and income that
will still be received.
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
13
Pengukuran setelah pengakuan awal
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset
keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi
di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada
biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode
suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui
pada laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan
dan piutang tersebut dihentikan pengakuannya
atau mengalami penurunan nilai, serta melalui
proses amortisasi.
Penghentian pengakuan
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan
(atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari
aset keuangan atau bagian dari kelompok aset
keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual
atas arus kas yang berasal dari aset keuangan
tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan
memindahkan hak untuk menerima arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut atau
menanggung liabilitas untuk membayar arus kas
yang diterima tersebut tanpa penundaan yang
signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu
kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a)
Perusahaan secara substansial memindahkan
seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan secara
substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki
seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan tersebut, namun telah memindahkan
pengendalian atas aset tersebut.
Penurunan nilai aset keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif
bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang
dicatat pada biaya perolehan diamortisasi,
Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa
terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai
secara individual atas aset keuangan yang signifikan
secara individual, atau secara kolektif untuk aset
keuangan yang tidak signifikan secara individual.
Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti
obyektif mengenai penurunan nilai atas aset
keuangan yang dinilai secara individual, terlepas
aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka
aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit
yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok
tersebut secara kolektif.
Measurement after initial recognition
Loans and receivables are non-derivative financial
assets with fixed or determined payments and no
quotes in active markets. Such financial assets are
carried at amortized cost using the effective
interest method. Gains or losses are recognized in
the statements of income when the loans and
receivables are derecognized or impaired, and
through the amortization process.
Derecognition
Derecognition of a financial asset (or, where
applicable for a part of a financial asset or part of a
group of similar financial assets) occurs when: (1)
the contractual rights to the cash flows arising from
the asset expire; or (2) the Company transferred
the right to receive cash flows arising from the
financial asset or assumed liability to pay the cash
flows received without significant delay to a third
party through a consignment agreement and either
(a) the Company substantially removes all risks
and rewards of ownership of the financial asset, or
(b) the Company has not substantially transferred
and retained all the risks and rewards of ownership
of the asset, but has transferred control over the
asset.
Impairment of financial assets
At the end of each reporting period, the Company
evaluates whether there is objective evidence that
a financial asset or group of financial assets is
impaired.
For loans and receivables recorded at amortized
cost, the Company first determines that there is
objective evidence of impairment individually on
financial assets that are individually significant, or
collectively, for non-individually significant financial
assets. If the Company determines that there is no
objective evidence of impairment of the individually
assessed financial assets, whether or not the
financial asset is significant, the asset is included
in a group of financial assets with similar credit risk
characteristics and assesses the collective value of
the group collectively .
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
14
Aset yang penurunan nilainya dinilai secara
individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai
diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam
penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian
penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian
tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat
aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang
(tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang
yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa
datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga
efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika
pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga
variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan
untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai
adalah suku bunga efektif yang berlaku.
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui
penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan
jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi.
Penghasilan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai
tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat
suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta
dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak
terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan
di masa mendatang dan seluruh agunan telah
terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan. Jika,
pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian
penurunan nilai aset keuangan bertambah atau
berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan
nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau
berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan
penurunan nilai. Jika di masa mendatang
penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah
pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.
Assets where impairment is assessed individually
and for which an impairment loss is recognized or
otherwise recognized, is not included in the
collective assessment of impairment.
If there is objective evidence that an impairment
loss has occurred, the amount of the loss is
measured as the difference between the asset's
carrying value and the present value of estimated
future cash flows (excluding future unexpected
credit losses). The present value of estimated
future cash flows is discounted using the original
effective interest rate of the asset. If a given loan
has a variable interest rate, then the discount rate
used to measure any impairment loss is the
effective interest rate.
The carrying amount of the financial asset is
reduced through the use of the impairment reserve
and the amount of the loss is recognized in profit or
loss. Subsequent interest income is recognized at
an undocumented carrying amount based on the
initial effective interest rate of the financial asset.
Loans and receivables and associated reserves
are written off in the absence of any realistic
possibility of future recovery and all collateral has
been realized or transferred to the Company. If, in
the subsequent period, the estimated value of the
impairment loss of financial assets increases or
decreases as events occurring after the
impairment are recognized, the previously
recognized impairment losses increase or
decrease by adjusting the impairment reserves. If
in the future such removal can be recovered, the
amount of the recovery is recognized on profit or
loss.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Pengakuan awal dan pengukuran
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba atau rugi, liabilitas keuangan pada
biaya perolehan diamortisasi atau derivatif yang
telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang
efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan
klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan
awal.
Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur
pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi,
termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan
secara langsung.
Initial recognition and measurement
Financial liabilities are classified as financial
liabilities at fair value through profit or loss,
financial liabilities at amortized cost or derivatives
that have been designated for effective hedging
purposes, where appropriate. The Company
determines the classification of financial liabilities
at initial recognition.
At initial recognition, financial liabilities are
measured at fair value and, in the case of financial
liabilities measured at amortized cost, including
directly attributable transaction costs.
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
15
Liabilitas keuangan Perusahaan pada tahun 2017
terdiri dari utang usaha dan beban akrual.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur
pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan
tingkat bunga efektif. Keuntungan dan kerugian
diakui dalam laba rugi pada saat liabilitas dihentikan
pengakuannya atau diturunkan nilainya melalui
proses amortisasi.
Penghentian pengakuan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika
liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan
atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan
liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang
sama dengan ketentuan yang berbeda secara
substansial, atau modifikasi secara substansial atas
liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka
pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai
penghapusan liabilitas keuangan awal dan
pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih
antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut
diakui sebagai laba atau rugi.
Instrumen Ekuitas
Instrumen merupakan instrument ekuitas jika, dan
hanya jika kedua kondisi (a) dan (b) berikut
terpenuhi :
1. Instrumen tersebut tidak memiliki kewajiban
kontraktual;
i. untuk menyerahkan kas atau aset keuangan
lain kepada entitas lain; atau
ii. untuk mempertukarkan aset keuangan atau
liabilitas keuangan dengan entitas lain
dengan kondisi yang berpotensi tidak
menguntungkan penerbit.
Jika instrumen tersebut akan atau mungkin
diselesaikan dengan instrumen ekuitas yang
diterbitkan entitas, instrumen tersebut merupakan
derivatif dan nonderivatif.
Saling hapus instrument keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus
dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi
keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus
atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan
dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi
untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar
neto, atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
The Company's financial liabilities in 2017 consist
of account payable and accrued expenses.
Measurement after initial recognition
After initial recognition, financial liabilities are
measured at amortized cost using the effective
interest rate. Gains and losses are recognized in
profit or loss when the liability is derecognized or
derived from the value through the amortization
process.
Derecognition
Financial liabilities are derecognized when the
liability specified in the contract is terminated or
canceled or is expired.
When the original financial liabilities are replaced
with other financial liabilities of the same lender
substantially different terms, or substantial
modifications to the current financial liabilities, such
exchange or modification is recorded as write-off of
initial financial liabilities and recognition of new
financial liabilities and the difference between the
carrying amount of the financial liabilities is
recognized as profit or loss.
Equity Instrument
An Instrumen is an equity instruments if, and only
if, the following two (a) and (b) conditions are met :
1. The instrument has no contractual obligation :
i. to deliver cash or another financial asset to
another entity; or
ii. to exchange financial assets or financial
liabilities with another entity with potentially
unfavorable conditions of the issuer.
If the instrument will or may be settled in equity
instruments of the entity, issue of the instrument is
derivative and nonderivatif.
Mutually remove financial instruments
Financial assets and financial liabilities are offset
and the net amounts are presented in the
statement of financial position if, and only if, there
is a legally enforceable right to offset the
recognized amount of the financial assets and
liabilities and there is an intention to settle on a
basis basis net, or to realize assets and settle
liabilities simultaneously.
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
16
Nilai wajar instrumen keuangan
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif
diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan
dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang
berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode
pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak
diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan
dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik
penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi
pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-
lengt market transactions), referensi atas nilai wajar
terkini dari instrument lain yang secara substantial
sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model
penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments
The fair value of financial instruments actively
traded in financial markets is determined by
reference to quoted market prices prevailing at
market closure at the end of the reporting period.
For financial instruments not traded on active
markets, fair value is determined using valuation
techniques. Such valuation techniques include the
use of current market transactions on a reasonable
basis (arm's-lengt market transactions), references
to the current fair value of other substantially
similar instruments, discounted cash flow analysis,
or other valuation models.
f. Penurunan nilai aset keuangan
f. Impairment of financial assets
Pada akhir tahun, Perusahaan menilai apakah
terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau
kelompok aset keuangan telah mengalami
penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset
keuangan diturunkan nilainya dan rugi penurunan
nilai terjadi hanya jika terdapat bukti objektif bahwa
penurunan nilai merupakan akibat dari satu atau
lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal
aset (“peristiwa kerugian”) dan peristiwa kerugian
(atau peristiwa) tersebut memiliki dampak pada
estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan
atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi
secara andal.
At each reporting date, the Company assessed for
indicator of impairment of financial assets or group
financial assets. Financial assets or group financial
assets impaired when there is objective evidence
that, as a result of one or more events that
occurred after the initial recognition of the financial
assets, the estimated future cash flows of the
investment have been affected.
g. Kas dan Setara Kas g. Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang
sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid
jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh
tempo tiga bulan atau kurang.
Cash and cash equivalents consist of cash, time
deposit and all investments with maturities of three
months or less.
h. Piutang
h. Trade Account Receivable
Pada saat pengakuan awal piutang diukur sebesar
nilai wajar dan setelah pengakuan awal diukur pada
biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai.
Trade account receivable initially measured at fair
value and then measured at amortized cost using
interest effective rate method, deducted allowance
of doubtfull acount.
Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk ketika
terdapat bukti obyektif bahwa entitas tidak akan
dapat menagih semua piutang sesuai dengan
persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan yang
signifikan pada debitur, probabilitas bahwa debitur
akan dinyatakan pailit atau reorganisasi keuangan,
dan wanprestasi atau tunggakan dalam pembayaran
dianggap sebagai indikator bahwa piutang telah
turun nilainya. Jumlah cadangan tersebut adalah
selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini
estimasi arus kas masa depan, yang didiskontokan
pada suku bunga efektif awal.
Allowance of doubtfull account are establised
when there is objective evidence that the entity will
not be able to collect all receivables in accordance
with the initial terms of receivables. Significant
financial difficulties on the borrower, the probability
that the debtor will be declared bankrupt or a
financial reorganization and wanprestasi or arrears
in the payment is considered an indicator that ther
is impairment. Net of carrying amount and
estimated cash flows in the future is allowance,
discounted at the original effective interest rate.
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
17
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui
penggunaan akun penyisihan, dan jumlah
kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba
rugi komprehensif. Ketika piutang usaha tidak
dapat ditagih, piutang tersebut dihapuskan
terhadap akun cadangan kerugian penurunan nilai.
Penerimaan kemudian atas jumlah yang
sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap
laporan laba rugi komprehensif.
Carrying amount deducted through the use of an
allowance account, and impairment loss
recognized in statement of profit or loss and other
comprehensive income. When a receivable is
considered uncollectible, it is written off against the
allowance account. Subsequent recoveries of
amounts previously written off are credited to
statement of profit or loss and other
comprehensive income.
i. Biaya Dibayar Dimuka i. Prepaid Expense
Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus selama masa
manfaat masing-masing biaya.
Prepaid expense amortized using straight line
method during benefit of expense.
j. Persediaan
j. Inventories
Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai yang lebih
rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi
bersih Biaya perolehan ditentukan dengan metode
rata-rata bergerak. Nilai realisasi bersih merupakan
estimasi harga jual dari persediaan dikurangi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan
untuk penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost and net
realizable value. Cost is determined using the
weighted average method. Net realized value
represents the estimated selling price for
inventories less all estimated costs of completion
and costs necessary to make the sale.
k. Aset Tetap - Pemilikan Langsung k. Property, Plant and Equipment – Direct
Acquisition
Aset tetap dicatat berdasarkan biaya perolehan,
dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan
kerugian penurunan nilai, kecuali untuk tanah yang
tidak disusutkan.
Property, plant and equipment are stated at cost,
less accumulated depreciation and any
accumulated impairment losses, except for land is
not depreciated.
Penyusutan diakui dengan menggunakan metode
garis lurus, berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is recognized using straight-line
method based on useful lives ot the assets as
follows:
Tahun /
Years
Bangunan 20 Buildings
Mesin dan peralatan 5 & 10 Machine and equipment
Peralatan pabrik dan kantor 5 Factory and office equipment
Kendaraan
5 Motor vehicles
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan
tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Biaya-biaya setelah perolehan awal diakui sebagai
bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang
terpisah hanya apabila kemungkinan besar
Perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomis
di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan
biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal.
Jumlah tercatat komponen yang diganti tidak lagi
diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan
dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama
periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
After initial acquisition expense are recognized as
part of carrying amount or assets it is likely that the
Company will gain future economic benefit with
respect to the asset and the cost of the asset can
be measured reliably. Total recorded replaced
parts are no longer recognized. The cost of
maintenance and repairs is charged to operations
as incurred.
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
18
Nilai residu dan umur manfaat aset ditelaah, dan
disesuaikan bila perlu, pada setiap tanggal
pelaporan.
Residual value and useful lives are reviewed, and
will be adjusted if needed, every reporting date.
Aset dalam penyelesaian disajikan dalam nilai
historis dan direklasifikasi ke dalam aset tetap
setelah aset siap digunakan.
Construction in progress is stated at historical cost
and reclassified to property, plant and equipment
when ready to used.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual,
maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya
dikeluarkan dari laporan keuangan. Keuntungan dan
kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba
rugi komprehensif.
If property, plant and equipment not used or sold,
carrying amount and accumulated depreciation are
removed from financial statement. Any resulting
gain or loss is reflected in statement of profit or
loss and other comprehensive income
l. Penurunan /nilai aset non keuangan
l. Impairment of non financial assets
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk
aset tak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah
telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat
kejadian atau perubahan keadaan yang
mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut
tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat
penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai
tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh
kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat
diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi
antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan
nilai pakai aset.
Property, plant and equipment and others assets,
include intangible assets reviewed to determined
whether there is any indication that those assets
have suffered an impairment loss. Losses resulted
impairment recognized amounting to difference
between carrying amount with the recoverable
amount of this assets. The recoverable amount is
the higher of fair value less cost to sell and value in
used.
m. Utang Usaha
m. Trade Accounts Payable
Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai
wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode bunga
efektif, kecuali efek diskontonya tidak material.
Initially trade accounts payable recognized at fair
value and then at amortized cost using effective
interest rate method, except discount effect is not
significant.
n. Provisi n. Provisions
Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban
kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif)
sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan
besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan
kewajiban, dan estimasi andal mengenai jumlah
kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Company has
a present obligation (legal or constructive) as a
result of a past event, it is probable that the
Company will be required to settle the obligation,
and a reliable estimate made of the amount of the
obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan
estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir
periode pelaporan, dengan mempertimbangkan
risiko dan ketidakpastian yang meliputi
kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur
menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk
menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya
adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognized as a provisions is the best
estimate of the consideration required to settle the
present obligation at the end of the reporting
period, taking into account the risks and
uncertainties surrounding the obligation. When a
provision is measured using the estimated cash
flows to settle the present obligation, its carrying
amount is the present value of those cash flows.
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
19
o. Pinjaman
o. Loan
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar
nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi
yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur pada
biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode bunga efektif.
Initially, loans recognized at fair value, less
transactions cost incurred. And then, loans
measured at amortized cost using effective interest
rate method.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitias jangka
panjang kecuali yang akan jatuh tempo dalam waktu
12 bulan setelah tanggal pelaporan.
Loans is classified as long term liabilities, except
loans that will be due in 12 month after reporting
period.
Biaya pinjaman yang terjadi untuk konstruksi aset
kualifikasian, dikapitalisasi selama periode waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan konstruksi
aset dan mempersiapkannya sampai dapat
digunakan sesuai tujuan yang dimaksudkan atau
untuk dijual. Biaya pinjaman lainnya dibebankan
pada laporan laba rugi.
Borrowing cost for construction of qualifying
assets, capitalized during period to completed
assets construction and prepared until ready for
their intended use or sale. Others borrowing costs
are recognized in profit or loss in the period in
which they are incurred.
p. Pengakuan Pendapatan dan Beban p. Revenue Recognition and Expense
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari
pengiriman barang diakui bila risiko dan manfaat
yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli,
bersamaan waktunya dengan pengiriman dan
penerimaannya. Beban diakui pada saat terjadinya
dengan menggunakan dasar akrual.
Revenue from sales of goods is recognized when
the significant risk and rewards of ownership of the
goods already transferred to the buyer, in the same
time sending and receiving. Expense are
recognized when incurred.
q. Perpajakan
q. Income Tax
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak
tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi,
kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi
atau kejadian yang diakui di pendapatan
komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas.
Tax expenses consist of current tax and deffered
tax. Tax recognized in statement of profit loss,
except tax in relation with transaction or event
recognized in others comprehensive income or
directly recognized in equity.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan
perpajakan yang berlaku atau secara substansi telah
diberlakukan pada tanggal pelaporan. Manajemen
secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan
di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan
dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku
membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen
menentukan penyisihan berdasarkan jumlah yang
diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
Current tax expense computed using prevailing tax
rates at reporting date. Management periodically
reviewed positions are reported in the annual tax
return (SPT) with respect to condition in which
applicable tax rules require interpretation. If
needed, management determines allowance based
on total expected to be paid to the tax authorities.
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan
menggunakan metode balance sheet liability untuk
semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan
pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya.
Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan
menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau
secara substantif telah berlaku pada akhir periode
pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset
pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau
liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Deffered tax is recognized, using balance sheet
liability method for all temporary difference
between tax based of assets and liabilities with
carrying amount. Deffered tax determined using
prevailing tax rate in the reporting period and
expected to be applied when deffered tax assets
realized or deffered tax liabilities settlement.
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
20
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar
kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di
masa depan akan memadai untuk dikompensasi
dengan perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan dan rugi fiskal yang dapat
dimanfaatkan.
Deffered tax assets are recognized to the extent it
is probable total taxable income in the future will be
available against which deductible temporary
differences and tax losses can be utilized.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada
saat surat ketetapan pajak diterima atau jika
mengajukan keberatan/banding, dicatat pada saat
hasil atas keberatan/banding tersebut telah
ditetapkan.
Corrections of tax obligation are recognized when
tax assessment letter is received or if objected to
or appealed, recorded when the objection or
appeal is detemines.
r. Liablitas imbalan pasca kerja
r. Employee benefit obligation
Perusahaan mengakui liabilitas atas imbalan kerja
sesuai dengan PSAK No. 24 mengenai “Akuntansi
Imbalan Kerja” sesuai dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret
2003 (“UU No. 13/2003”). Tidak terdapat pendanaan
yang disisihkan oleh perusahaan sehubungan
dengan imbalan kerja ini.
The Company recognized employee benefits
obligation based on PSAK No. 24 “Employee
Benefits” required under Labor Law No. 13/2003
dated March 25, 2003 (“UU No. 13/2003”). There is
no funding set aside by the Company in respect of
these employee benefits.
Perhitungan imbalan kerja menggunakan metode
Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan
kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang
melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui
dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa
masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja
dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan
langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau
vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban
dengan metode garis lurus selama periode rata-rata
sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The computed employee benefits is using the
Projected Unit Credit method. Accumulated net
gain and loss not exceeding 10% of the define
benefit is recognized using a straight-line method
over the expected average remaining working
period of the employees in the said program. Past
service cost is charged directly to the extent that
the benefits are already vested and otherwise will
be recognized as an expense on a straight-line
method over the average period until the benefits
become vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di
laporan posisi keuangan merupakan nilai kini
liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan
keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum
diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
Total recognized as a defined benefit liability in the
financial statements represents the present value
of defined benefit obligations adjusted for
unrecognized actuarial gains and losses and
unrecognized past service costs.
s. Laba per saham
s. Earning per share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi
laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang beredar dalam tahun yang
bersangkutan.
Basic earning per share is computed by dividing
net income current year with the weighted average
number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi
laba dengan rata-rata tertimbang saham yang
beredar ditambah dengan rata-rata tertimbang
saham yang akan diterbitkan atas konversi efek
berpotensi saham yang bersifat dilutif.
Diluted earning per share is computed by dividing
net income with the weighted average number of
shares outstanding as adjusted the effects of all
dilutive potential ordinary shares.
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
21
t. Penjabaran mata uang asing
t. Foreign currency transaction
(a) Mata uang fungsional dan penyajian (a) Functional currency and presentation
Item-item yang disertakan dalam laporan
keuangan Perusahaan diukur menggunakan
mata uang yang sesuai dengan lingkungan
ekonomi utama di mana entitas beroperasi
(“mata uang fungsional”).
The items included in the Company's financial
statements are measured using currencies that
correspond to the main economic environment
in which the entity operates (“functional
currency”).
Laporan keuangan disajikan dalam “Rupiah” (Rp)
yang merupakan mata uang fungsional
Perusahaan.
Statement of financial position reported in
“Rupiah” (Rp) its functional currency of the
Company.
(b) Transaksi dan saldo (b) Transaction and balance
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke
dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan
kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada
setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke
dalam mata uang Rupiah menggunakan kurs
yang berlaku pada tanggal tersebut.
The transactions in the currencies other than
the entity's functional currency are recognized
at the rates of exchange prevailing at the dates
of the transactions. At the end of each
reporting period, assets and liabilities monetary
items denominated in foreign currencies are
retranslated at the rate prevailing at that date.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang
timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata
uang asing dan dari penjabaran aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing
menggunakan nilai tukar yang berlaku pada akhir
periode diakui sebagai penghasilan atau biaya
keuangan dalam laporan laba rugi, kecuali jika
diakui pada ekuitas sebagai lindung nilai arus
kas dan termasuk dalam biaya pinjaman yang
langsung berkaitan dengan aset kualifikasian.
Foreign exchange gains and losses arising
from settlement of transactions denominated in
foreign currencies and from the translation of
foreign currency monetary assets and liabilities
using the rates of exchange prevailing at the
end of the period are recognized as income or
expenses in the statement of profit or loss,
unless recognized in equity as cash flows
hedges and is included in the cost of borrowing
directly related to the qualifying asset.
Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs
tengah dari kurs jual dan beli pada tanggal 31
Desember 2017 dan 2016 yang diterbitkan Bank
Indonesia masing-masing adalah Rp 13.548 dan
Rp 13.346 per 1 Dollar Amerika Serikat.
Foreign exchange rate used, based on middle
rate Bank Indonesia at December 31, 2017
and 2016 amounting to Rp 13.548 dan Rp
13.346 per 1 U.S. Dollar, respectively.
u. Pelaporan Segmen
u. Segments Information
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang
konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan
kepada pengambil keputusan operasi utama.
Pengambil keputusan operasi utama, yang
bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya
dan menilai kinerja segmen operasi, telah
diidentifikasi sebagai komite pengarah yang
mengambil keputusan strategis.
Operating segment reported consistent with
internal report given to decision maker of main
operation. The decision maker of main operation,
have responsibility to allocated resource and
assesment of performance, have been identified as
committe strategic decision maker.
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
22
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN DAN
PERTIMBANGAN
3. KEY SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY
AND CONSIDERATION
Penyusunan laporan keuangan mengharuskan
manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan
asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan
pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir
periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi
dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan
penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset
dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the financial statements requires
management to make judgments, estimates and
assumptions that affect the total reported of revenues,
expenses, assets dan liabilities, at the end of the
reporting period. Uncertainty about assumptions and
estimates may result in material adjustments to the
carrying amount of assets and liabilities in the
subsequent reporting period.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi
ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang
memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material
terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk
periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini.
Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada
parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan
disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan
masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar
atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan
tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat
terjadinya.
The principal assumptions of the future and other key
sources of estimation of other uncertainties at the
reporting date which have significant risks for material
adjustments to the carrying amount of assets and
liabilities for subsequent period/years are disclosed
below. The Company based its assumptions and
estimates on the parameters available at the time the
financial statements are prepared. Assumptions and
conditions in the future may be changed caused by
market changes or condition outside in the Company.
This changes reflected in the related assumptions
when is incurred.
i. Estimasi akuntansi yang penting i. important accounting estimates
Estimasi umur manfaat aset tetap Estimates useful lives of property, plant, and
equipment
Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas
masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan
faktor-faktor seperti kondisi teknis (estimasi daya
pakai, pengoperasi, pemeliharaan) dan
perkembangan teknologi di masa depan. Hasil
operasi di masa depan akan dipengaruhi secara
material atas perubahan estimasi ini yang
diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah
disebutkan di atas.
The Company reviews periodically of the usefull
lives of the property, plant and equipment based
on factors such as technical conditions (estimated
useability, operation, maintenance) and future
technology development. Future result of operatios
will be materially affected by changes in these
estimates resulting from changes in the factors
mentioned above.
Imbalan Pasca Kerja Employee benefit obligation
Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja dan biaya
dana pensiun yang masih harus dibayar tergantung
pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar
aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi
yang digunakan untuk menentukan biaya
(penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat
diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi
jumlah tercatat imbalan pasca kerja dan dana
pensiun.
The present value of post-employment benefit
obligation and the accrued pension cost depend on
several factors determined on an actuaria basis
based on several assumptions. The assumptions
used to determine the net pension cost (benefit)
include the discount rate. Changes in this
assumption will affect the total recorded post-
employment benefits and pension funds.
Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang
sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat
suku bunga yang harus digunakan untuk
menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan
estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan
liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga
yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan rata-
rata tingkat suku bunga obligasi pemerintah pada
pasar yang aktif yang didenominasikan dalam mata
uang.
The Company determines the appropriate disount
rate at the end of the reporting period, interest rate
used to determined the expected future cash
outflows to settle the liability. In determining the
appropriate interest rate, the Company considers
the average interst rate on government bonds on
an active market denominated in the currency.
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
23
Imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu
yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang
terkait.
Benefit will be paid and have a time period similar
to period of the related liability.
Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca kerja sebagian
ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini.
Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 15.
The key assumptions of post-employment benefits
obligations are partly determined based on current
market conditions. Additional information is
disclosed on Notes 15.
ii. Pertimbangan penting dalam penentuan
kebijakan akuntansi
ii. Significant Judgements in Applying
Accounting Policies
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen
dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Perusahaan yang memiliki pengaruh paling
signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan.
The following consideration made by management
in context of implementing the Company's
accounting policies that have significant impact to
the financial statements.
Klasifikasi Aset Keuangan, Liabilitas Keuangan dan
Instrumen Ekuitas
Classification financial assets, financial liabilities
and equity instrument
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset,
liabilitas dan instrumen tertentu sebagai aset
keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas
dengan mempertimbangkan bila definisi yang
ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian,
aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen
ekuitas diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi
Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2e.
The Company classified assets, liabilities and
spesific instrument as financial assets, financial
liabilities and equity instrument with consideration
when definition define by PSAK No. 55 fulfilled.
Therefore, financial assets, financial liabilities and
equity instrument recognized as the Company
policy stated in Notes 2e.
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
24
4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENT
Kas Rupiah Cash - Rupiah
Bank Bank
Rekening Rupiah Rupiah Accounts
PT Bank Mandiri ( Persero) Tbk PT Bank Mandiri ( Persero) Tbk
PT Bank OCBC NISP PT Bank OCBC NISP
PT Bank Bank Rakyat Indonesia PT Bank Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk
Rekening Dollar Amerika Serikat US Dollar Accounts
PT Bank Mandiri ( Persero) Tbk PT Bank Mandiri ( Persero) Tbk
PT Bank OCBC NISP PT Bank OCBC NISP
Jumlah Total
55.705.484 68.942.105
2017 2016
Rp Rp
6.000.000 6.000.000
- 1.058.353
18.785.974 19.071.561
221.847.458 1.270.329.937
9.834.353 19.827.590
127.067.785 1.155.430.328
4.453.863 -
Seluruh akun kas dan setara kas pada tahun 2017 dan
2016 merupakan transaksi dengan pihak ketiga dan
tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi.
All cash and cash equivalent account in 2017 and
2016 are transaction with third parties and there are no
transactions with related parties.
5. PIUTANG USAHA- PIHAK KETIGA 5. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE TO THIRD
PARTIES
Pihak Ketiga Third Party
PT Inasentra Unisatya PT Inasentra Unisatya
PT Asia Sejahtera Mina PT Asia Sejahtera Mina
Lain-lain dibawah 100 Juta Others
Jumlah Total
Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment
nilai losses
Jumlah piutang usaha bersih Net Trade - account receivable
Rincian piutang usaha Aging schedule of
berdasarkan umur : trade accounts receivable :
Belum jatuh tempo Not yet due
Lewat jatuh tempo Past due
1-30 hari 1-30 days
31-60 hari 31-60 days
61-90 hari 61-90 days
91-120 hari 91-120 days
Jumlah Total
Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairmnet
nilai losses
Jumlah Total
18.757.791.993 10.917.361.497
4.168.479.057 88.651.372
- 39.990.000
2017 2016
Rp Rp
8.649.377.001 10.917.361.497
14.589.312.936 10.788.720.126
18.757.791.993 10.917.361.497
- -
18.757.791.993 10.917.361.497
6.384.287.069 -
3.724.127.923 -
- -
- -
18.757.791.993 10.917.361.497
- -
Belum ada pencadangan penyisihan piutang usaha
pada tahun 2017 dan 2016. Manajemen berpendapat
bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih sehingga
Manajemen tidak membentuk penyisihan sehubungan
dengan penurunan nilai atas piutang.
There is no allowance for doubtfull of account
receivable for the year 2017 and 2016. Management
believes that all such receivable are collectible,
meanwhile management not made an allowance for
the impairment trade accounts receivable.
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
25
6. PIUTANG LAIN-LAIN 6. OTHER RECEIVABLES
Akun ini merupakan piutang lain-lain Perusahaan atas
kelebihan pembayaran kepada supplier terkait transaksi
pembelian gula pada tahun 2017 sebesar
Rp 972.727.300.
This account representation others account
receivables for the overpayment to Supplier related to
purchase transaction of sugar at December 31, 2017
amount of Rp 972.727.300, respectively.
7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES
Barang jadi perdagangan Finished goods
Gula Sugar
Kopi Coffee
Rumput Laut Seaweed
Sub Jumlah Sub Total
Bahan baku Raw material
Row material candy Raw material - candy
Packaging material Packaging material
Sub Jumlah Sub Total
Barang dalam proses Goods in process
Barang Jadi Candy Finished goods - candy
Barang Pembantu Indirect material
Sparepart Sparepart
Sub jumlah Sub Total
Jumlah persediaanTotal inventories
Allowance for decline
Penyisihan persediaan usangin value of inventories
Jumlah persediaan bersih Total inventories net
3.866.104.654
-
-
566.354.150
2017 2016
Rp Rp
21.264.134.124
30.801.536.961
-
30.801.536.961
9.587.514.252 5.843.697.188
3.810.531.674 3.068.988.006
4.432.458.804 -
- -
13.398.045.927 8.912.685.194
- -
21.331.400.916
753.144.694 624.717.643
753.144.694
39.915.050.341
-
39.915.050.341
624.717.643
8. UANG MUKA – PIHAK KETIGA 8. ADVANCE PAYMENT – THIRD PARTIES
Uang muka Advance payment
Pihak ketiga Third Parties
Lokal Pembelian Local Purchases
Kelompok Tani Rahmad H (Kelompok Tani)
Wempy Wempy
Lain-lain Others
Jumlah Total
466.650.595 -
116.041.239 136.041.239
Rp Rp
7.326.161.084 3.249.378.489
2017 2016
6.743.469.250 3.113.337.250
9. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 9. PREPAID EXPENSE
Akun ini merupakan biaya sewa dibayar dimuka
Perusahaan atas gedung perkantoran pada tanggal 31
Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar
Rp 9.537.000 dan Rp. 11.534.000.
This account representation prepaid expense for office
rental at December 31, 2017 and 2016 was
Rp 9.537.000 and Rp. 11.534.000, respectively.
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
26
10. ASET TETAP 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
Biaya perolehan Acquisition cost:
Perolehan langsung Direct acquisition
Tanah Land
Hak atas tanah Land right
Bangunan Building
Mesin dan peralatan Machine & equipment
Kendaraan Vehicle
Inventaris Office equipment
Jumlah Total
Akumulasi penyusutan Accumulated Depreciation
Perolehan langsung Direct acquisition
Hak atas tanah Land right
Bangunan Building
Mesin dan peralatan Machine & equipment
Kendaraan Vehicle
Inventaris Kantor Office equipment
Jumlah Total
Nilai buku Net carrying value
-
-
-
-
33.026.115.063
5.250.000
22.148.134.937
18.512.900.630
-
1.158.579.978
1.717.006.345
9.603.137
-
-
22.148.134.937
18.512.900.630
-
-
16.198.597.796 2.889.413.460
2017Penambahan/ Pengurangan/
33.026.115.063
5.250.000
-
-
2017Addition
890.310.000 - - 890.310.000
5.250.000
5.969.418.062
9.050.550.871
Reduction
-
-
5.250.000
7.127.998.040
10.767.557.216
890.310.000
292.672.000 4.224.000 - 296.896.000
880.706.863
- 19.088.011.256
301.120.000 - - 301.120.000
74.883.830.630 - - 74.883.830.630
58.685.232.834 55.795.819.374
Biaya perolehan Acquisition cost:
Perolehan langsung Direct acquisition
Tanah Land
Hak atas tanah Land right
Bangunan Building
Mesin dan peralatan Machine & equipment
Kendaraan Vehicle
Inventaris Office equipment
Jumlah Total
Akumulasi penyusutan Accumulated Depreciation
Perolehan langsung Direct acquisition
Hak atas tanah Land right
Bangunan Building
Mesin dan peralatan Machine & equipment
Kendaraan Vehicle
Inventaris Kantor Office equipment
Jumlah Total
Nilai buku Net carrying value
702.652.863 178.054.000 - 880.706.863
288.448.000 4.224.000 - 292.672.000
13.086.001.822 3.112.595.974 - 16.198.597.796
61.797.828.808 58.685.232.834
301.120.000
74.883.830.630 - - 74.883.830.630
5.250.000 - - 5.250.000
4.810.878.393 1.158.539.669 - 5.969.418.062
7.278.772.566 1.771.778.305 - 9.050.550.871
- 33.026.115.063
5.250.000 - - 5.250.000
33.026.115.063 -
301.120.000 - -
2016Penambahan/ Pengurangan/
2016Addition Reduction
22.148.134.937 - - 22.148.134.937
18.512.900.630 - - 18.512.900.630
890.310.000 - - 890.310.000
Alokasi beban penyusutan : Allocation of depreciation expense :
Beban pokok penjualan Cost of goods sold
Beban usaha Operating expense
Jumlah Total
2017 2016
Rp Rp
1.717.006.345 1.771.778.305
1.172.407.115 1.340.817.669
2.889.413.460 3.112.595.974
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
27
Rincian penambahan Addition and deduction list of
dan pengurangan aset tetap : property, plant, and equipment :
Harga Perolehan Acquisition cost
Penambahan Addition
Hak atas tanah Land right
Bangunan Building
Mesin & peralatan Machine & equipment
Kendaraan Vehicle
Inventaris Kantor Office equipment
Jumlah Total
Pengurangan Deduction
Hak atas tanah Land right
Bangunan & Prasarana Building
Mesin & peralatan Machine & equipment
Kendaraan Vehicle
Inventaris Kantor Office equipment
Jumlah Total- -
2017 2016
Rp Rp
- -
- -
- -
-
-
-
-
- -
- -
- -
- -
- -
Berdasarkan evaluasi mengenai nilai aset tetap pada 31
Desember 2017 dan 2016, manajemen berpendapat
bahwa tidak terdapat perubahan keadaan yang
mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap.
Based on evaluation value of property, plant and
equipment at December 31, 2017 and 2016,
management believe there is no changes that
indication impairment of property, plant and
equipment.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, seluruh aset
tetap kecuali tanah, tidak diasuransikan terhadap risiko
yang dapat menimbulkan kemungkinan kerugian atas
aset tetap tersebut.
At December 31, 2017 and 2016, all property, plan and
equipment except land, was not insured.
11. ASET LAIN-LAIN
11. OTHER ASSETS
Aset lain-lain merupakan uang jaminan sewa gedung
pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-
masing sebesar Rp 35.671.500 dan Rp 35.671.500.
Other assets representation guarantee of rental office
at December 31, 2017 and 2016 amounting to Rp
35.671.500 and Rp 35.671.500, respectively.
12. UTANG USAHA – PIHAK KETIGA 12. TRADE ACCOUNT PAYABLE – THIRD PARTIES
Pihak ketiga Third parties
Dalam Rupiah In rupiahs
PT Supernova PT Supernova
Kelompok Tani Kelompok Tani
Rapigra Rapigra
PT Tomypack Makmur PT Tomypack Makmur
PT Iluva Gravure Industry PT Iluva Gravure Industry
PT Budi Starch & S Tbk PT Budi Starch & S Tbk
Sentra Usahatama Jaya Sentra Usahatama Jaya
Sub jumlah dipindahkan Sub total moved
724.775.523
1.300.271.500
2017 2016
Rp Rp
1.147.886.782 1.462.794.850
3.151.349.789
643.801.006 2.648.779.697
2.596.455.450
849.522.960
646.800.000
1.342.113.850
508.090.000
782.100.000
1.873.877.500
10.377.929.837 9.300.689.070
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
28
Sub jumlah dipindahkan Sub total moved
PT Multi Aksara Sejati PT Multi Aksara Sejati
DPO Indonesia DPO Indonesia
PT Kalbe Farma PT Kalbe Farma
PT Putra Cahaya Abadi PT Putra Cahaya Abadi
Golden Flexible Packaging Golden Flexible Packaging
Kabulinco Kabulinco
PT Muliaprima Packindo PT Muliaprima Packindo
Indesso Indesso
PT Multi Kemasindo Gunatama PT Multi Kemasindo Gunatama
Lain-lain dibawah Rp 500.000.000 Others under 500 million
Jumlah Total
511.182.375
354.335.000
491.701.705
341.352.634
201.025.000
130.209.888
28.325.165
104.604.500
4.785.824.423
-
165.084.810
114.294.565
98.345.500
1.976.589.800
17.386.968.005 13.775.474.660
242.128.620
474.035.733
209.830.500
465.653.733
209.830.500
579.469.307
10.377.929.837 9.300.689.070
Belum jatuh tempo Not yet due
Telah jatuh tempo Past due
Jumlah Total
91-120 days
Rincian utang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut: Aging schedule of trade accounts payable are as follows:
2017 2016
Rp Rp
4.131.085.602 2.992.068.582
8.343.601.660 6.243.997.808
01-30 hari 01-30 days
31-60 days
61-90 days2.666.300.803 1.207.425.019
- 221.781.669
17.386.968.005 13.775.474.660
2.245.979.940 3.110.201.582 31-60 hari
61-90 hari
91-120 hari
13. UANG MUKA PENJUALAN
13. SALES ADVANCES
PT Asia Mineral Samudera PT Asia Mineral Samudera
PT Asia Sejahtera Mina PT Asia Sejahtera Mina
PT Indadi Setia PT Indadi Setia
Jumlah Total
4.340.526.135 -
28.322.538.738 13.642.086.833
2017 2016
Rp Rp
17.317.229.043 11.328.635.273
6.664.783.560 2.313.451.560
14. BEBAN AKRUAL
14. ACCRUED EXPENSES
Konsultan Consultant
Lain-lain Others
Jumlah Total
2017 2016
Rp Rp
60.000.000 59.000.000
250.000.000 166.048.443
310.000.000 225.048.443
15. LIABILITAS IMBALAN KERJA 15. EMPLOYEE BEBEFITS OBLIGATION
Perusahaan menghitung dan membukukan penyisihan
untuk hak karyawan sesuai dengan Undang-Undang
Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2003 tanggal 25 Maret 2003. Berdasarkan Undang-
undang tersebut Perusahaan diharuskan untuk
membayar uang pesangon, uang penghargaan masa
kerja dan uang pengganti hak kepada karyawan apabila
persyaratan yang ditentukan pada undang-undang
tersebut terpenuhi. Tidak terdapat pendanaan yang
disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan
estimasi liabilitas tersebut. Jumlah karyawan per tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 yang dilakukan
The Company camputed and recorded employee
benefit obligation based on the Labor Law of Republik
Indonesia Nomor 13 year 2003 dated March 25, 2003.
Based on this law the Company is obliged to pay
severance, gratituty and compensation specified by
the Labor Law. There is no funding set aside by the
Company in respect of the estimated liability. Total
employee at December 31, 2017 and 2016 are
amounting to 8 and 9 employee, each.
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
29
perhitungan masing-masing sebanyak 8 dan 9
karyawan.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Perusahaan
mencatat estimasi imbalan kerja dengan menggunakan
metode "Projected Credit Unit". Berdasarkan laporan
perhitungan aktuaria atas imbalan paska kerja dengan
nomor : 35/LAP/LD/III/2018, tanggal 07 Maret 2018,
berikut ini asumsi asumsi yang digunakan adalah
sebagai berikut :
At December 31, 2017 and 2016, the Company
recorded estimated employee benefit obligation used
"Projected Credit Unit". Based on actuary report
number : 35/LAP/LD/III/2018, dated March 07, 2018,
asumptions used are as follows:
Jumlah karyawan Total employee
Tingkat mortalita Mortalita rate
Usia pensiun normal Normal retirement rate
Tingkat cacatDisablity rate
Tingkat kenaikan upah/gajiWages or salary increment rate
tingkat diskontoDiscount rate
Tingkat pengunduran diriResignation rate
Biaya jasa kini Current service cost
Biaya bunga Interest expense
Jumlah beban Total
2017 2016
Rp Rp
4% untuk x=20 4% untuk x=20
8
55 tahun
5%
7%
6,9%
9
55 tahun
5%
7%
8,2%
Tabel Mortalita Indonesia 2011 (TMI'II)
0% untuk x=540% untuk x=54
2017 2016
Rp Rp
236.856.980 193.589.845
327.932.322 266.078.903
91.075.341 72.489.058
Nilai kini kewajiban Present value of
imbalan pasti the defined benefit obligation
Beban tahun berjalan Employee benefits expense
Pembayaran manfaat Benefit payment
Penarikan dana aset program Withdrawal of program assets
Beban / (Penghasilan) Expense / (income)
komprehensif lain other comprehensive
Iuran yang dibayarkan Paid dues
Saldo akhir tahun Ending balance
1.110.674.894 805.433.977
327.932.322 266.078.903
- -
- -
157.625.985 39.162.014
- -
1.596.233.201 1.110.674.894
2017 2016
Rp Rp
Movement in the present value of the defined benefit obligation
recognized in the statements of financial position are as follows:
Mutasi nilai kini liabilitas bersih yang diakui dilaporan posisi
keuangan adalah sebagai berikut:
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
30
Dampak perubahan Impact of changes
asumsi keungan in financial assumption
Dampak penyesuaian Impact of changes
pengalaman in experience adjustment
Jumlah beban/(penghasilan) Total expense/(income)
Beban / (Penghasilan)Expense / (Income) of other
komprehensif lain awal tahun comprehensive at beginning year
Tahun berjalan Expense of current period
Saldo akhir tahun Ending balance
2017 2016
Rp Rp
(108.814.655) 60.350.941
266.440.640 (21.188.927)
157.625.985 39.162.014
Mutasi Beban/(penghasilan) komprehensif lain yang diakui di
laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut :
Movement expense/(income) other comprehensive recognized in
statements of financial position are as follows:
2017 2016
Rp Rp
57.340.138 18.178.124
157.625.985 39.162.014
214.966.123 57.340.138
Beban/(Penghasilan) komprehensif lain yang dibebankan di
laporan laba rugi dan komprehensif lain adalah sebagai berikut:
Expense/(income) other comprehensive recognized in statement
of profit or loss and other comprehensive income are as follows:
Pengaruh kewajiban imbalan kerja Changes employee benefit obligation
Prosentase Percentage
Analisa sensitivitas 1% per 31 Desember 2017 dengan sebagai
berikut:
At December 31, 2017 sensitivity analyzed 1% are as follows:
Perubahan satu poin persentase asumsi tingkat diskonto akan
memiliki efek sebagai berikut:
Changes one point prosentation of asumption discount rate will be
effect are as follows:
(Incrase) (Decrease)
Rp Rp
1.511.344.454 1.689.826.939
-5,32% 5,86%
Kenaikan Penurunan
Pengaruh kewajiban imbalan kerja Changes employee benefit obligation
Prosentase Percentage
Nilai kini atas Present value of
kewajiban imbalan pasti the defined benefit obligation
Penyesuaian nilai kini kewajiban Adjustment present value of
imbalan pasti the define benefit obligation
Persentase penyesuaian Adjustment percentage
Penurunan
Rp Rp
1.688.825.965 1.510.657.932
5,80% -5,36%
Informasi historis mengenai nilai kini kewajiban imbalan pasti,
defisit pada program dan penyesuaian yang timbul pada liabilitas
program adalah sebagai berikut:
Historical information about the present value of the defined
benefit obligation, the deficit in the program and the adjustments
arising on the program liabilities are as follows:
2017 2016
(Incrase) (Decrease)
Rp Rp
1.596.233.201 1.110.674.894
157.625.985 39.162.014
9,87% 3,53%
Perubahan satu poin persentase asumsi tingkat gaji akan memiliki
efek sebagai berikut:
Changes one point prosentation of asumption salary rate will be
effect are as follows:
Kenaikan
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
31
16. MODAL SAHAM
16. CAPITAL STOCK
Nama pemegang saham Name of stake holders
PT Hijau Sari PT Hijau Sari
PT Surya Pelangi Mandiri PT Surya Pelangi Mandiri
PT Pesona Bangun Mandiri PT Pesona Bangun Mandiri
PT Mitra Niaga Sakti PT Mitra Niaga Sakti
Masyarakat masing-masing Publics for each
dibawah 5% below 5%
Jumlah Total
Modal disetor/
(Lembar) % Rp
100.000.000 19,23% 10.000.000.000
55.000.000 10,58% 5.500.000.000
210.000.000 40,38% 21.000.000.000
520.000.000 100,00% 52.000.000.000
100.000.000
55.000.000
19,23%
10,58%
10.000.000.000
5.500.000.000
2017/2016
Jumlah saham/ Kepemilikan/
Number of shares Ownership Paid Capital
Berdasarkan akta no. 4 tanggal 6 April 2011, dari
Afriwandi, SH, Mkn, notaris di Tangerang, telah
dilakukan jual beli saham milik PT Lombok Mandiri
Investama sebanyak 100.000.000 (seratus juta) lembar
saham dengan harga sebesar Rp 37,5 (tigapuluh tujuh
koma lima rupiah) kepada PT Hijau Sari.
Based on notarial deed no. 4 dated April 6, 2011, from
Afriwandi, SH, Mkn, notary in Tangerang, already done
sales and purchase share own by PT Lombok Mandiri
Investama amounted to 100.000.000 (one hundred
million) shares with value Rp 37,5 (thirty seven point
five rupiah) to PT Hijau Sari.
Berdasarkan akta no. 100 tanggal 8 April 2011, dari H.
Feby Rubein Hidayat, SH, notaris di Jakarta, telah
dilakukan jual beli saham milik PT Lombok Mandiri
Investama sebanyak 55.000.000 (limapuluh lima juta)
lembar saham dengan harga sebesar Rp 37,5 (tigapuluh
tujuh koma lima rupiah) kepada PT Pesona Bangun
Mandiri.
Based on notarial deed no. 100 dated April 8, 2011,
from H. Feby Rubein Hidayat, SH, notary in Jakarta,
already done sales and purchase shares own by PT
Lombok Mandiri Investama amounting to 55.000.000
(fifty five million) shares with value amounting to Rp
37,5 (thirty seven point five rupiah) to PT Pesona
Bangun Mandiri.
Berdasarkan akta no. 3 tanggal 8 April 2011, dari
Afriwandi, SH, Mkn, notaris di Tangerang, telah
dilakukan jual beli saham milik PT Lombok Mandiri
Investama sebanyak 108.800.000 (seratus delapan juta
delapan ratus ribu) lembar saham dengan harga
sebesar Rp 37,5 (tigapuluh tujuh koma lima rupiah)
kepada PT Surya Pelangi Mandiri.
Based on notarial deed no. 3 dated April 8, 2011, from
Afriwandi, SH, Mkn, notary in Tangerang, already done
sales and purchase share own by PT Lombok Mandiri
Investama amounting to 108.800.000 (one hundred
and eight million eight hundred thousand) shares with
value amouting to Rp 37,5 (thirty seven point five
rupiah) to PT Surya Pelangi Mandiri.
Berdasarkan akta no. 101 tanggal 8 April 2011, dari H.
Feby Rubein Hidayat, SH, notaris di Jakarta, telah
dilakukan jual beli saham milik PT Lombok Mandiri
Investama sebanyak 55.000.000 (limapuluh lima juta)
lembar saham dengan harga sebesar Rp 37,5 (tigapuluh
tujuh koma lima rupiah) kepada PT Mitra Niaga Sakti.
Based on notarial deed no. 101 dated April 8, 2011,
from H. Feby Rubein Hidayat, SH, notary in Jakarta,
already done sales and purchase share own by PT
Lombok Mandiri Investama amounting to 55.000.000
(fifty five million) shares with value amounting to Rp
37,5 (thirty seven point five rupiah) to PT Mitra Niaga
Sakti.
17. TAMBAHAN MODAL DISETOR 17. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL
Agio saham - Penawaran Umum Additional paid in capital -
Perdana Initial offering
Penerbitan waran Issued warrant
Biaya emisi efek ekuitas Cost of equity securities issuance
Selisih pengampunan pajak Difference tax amnesty
Jumlah Total
4.379.310.345 4.379.310.345
2017 2016
Rp Rp
10.620.689.655 10.620.689.655
(2.545.594.385) (2.545.594.385)
100.000.000 100.000.000
12.554.405.615 12.554.405.615
Perusahaan telah mencatatkan sejumlah 200.000.000
sahamnya di Bursa Efek Indonesia d/h Bursa Efek
The Company already recorded 200.000.000 shares in
the Indonesia Stock Exchange d/h Jakarta Stock
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
32
Jakarta pada tahun 2001, disertai penerbitan 50.000.000
lembar Waran Seri I, yang merupakan waran pisah,
yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
membeli 1 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per
saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 175 per
saham. Waran tersebut memiliki jangka waktu
pelaksanaan selama 3 tahun dan dapat dilaksanakan
(exercised) mulai tanggal 21 Desember 2001 sampai
dengan 21 Juni 2004. Pada tanggal 22 Juni 2001,
saham dan waran Perusahaan mulai diperdagangkan.
Sampai dengan tanggal batas waktu pelaksanaan
(exercise) tanggal 21 Juni 2004, tidak ada waran yang
telah dikonversi menjadi saham.
Exchange in 2001, accompanied with issuance of
50.000.000 shares warrant Series I, which is separate
warant, giving to the shareholder the right to buy 1 new
share with a nominal value Rp 100 per share with
excercise price Rp 175 per share. The Warant have a
term of implementation for 3 year and implemented
since December 21, 2001 until Juni 21, 2004. At June
22, 2001, the Company's shares and warrant began to
be traded. As of the date of implementation of June 21,
2004, there is no warrant have been converted into
shares.
18. KOMPONEN EKUITAS UTANG KONVERSI SAHAM 18. EQUITY COMPONENT OF CONVERTIBLE DEBT
PT Hijau Sari PT Hijau Sari
PT Mitra Niaga Sakti PT Mitra Niaga Sakti
Jumlah Total
2017 2016
Rp Rp
34.756.250.000 34.756.250.000
34.756.250.000 34.756.250.000
69.512.500.000 69.512.500.000
Berdasarkan Akta Penyimpanan (Depot) No.24 tanggal
24 Agustus 2016, Perusahaan melakukan perikatan
dengan PT Mitra Niaga Sakti dengan lingkup perjanjian
adalah pengajuan pinjaman yang dapat dikonversi ke
saham pada saat jatuh tempo sebesar Rp.
34.756.250.000 pinjaman tersebut ditujukan untuk
pembelian tanah, dan bangunan, dan mesin mesin, dan
kendaraan eks PT. Inasetra Unisatya dengan jangka
waktu perjanjian tersebut adalah 5 (lima) tahun yang
terhitung sejak 09 Desember 2011 sampai dengan 09
Desember 2016. Atas pinjaman tersebut tidak dibebani
bunga karena dapat dikonversi menjadi saham.
Based on deed storage (Depot) No.24 dated August
24, 2016, the Company enter into agreement with PT
Mitra Niaga Sakti the scope of the agreement is the
loan application can be convert to stock when due date
amounting to Rp. 34.756.250.000 this loan is intended
for purchase land, building, machines and vehicle
from PT. Inasetra Unisatya. Term of this agreement is
5 (five) years commencing December 9, 2011 until
December 9, 2016. This loan not charged interest
because it can be convert to stock.
Berdasarkan Akta Penyimpanan (Depot) No.11 tanggal
09 Agustus 2016, Perusahaan melakukan perikatan
dengan PT Hijau Sari dengan lingkup perjanjian adalah
pengajuan pinjaman yang dapat dikonversi ke saham
pada saat jatuh tempo sebesar Rp. 34.756.250.000
pinjaman tersebut ditujukan untuk pembelian tanah, dan
bangunan, dan mesin mesin, dan kendaraan eks PT.
Inasetra Unisatya dengan jangka waktu perjanjian
tersebut adalah 5 (lima) tahun yang terhitung sejak 21
Desember 2011 sampai dengan 21 Desember 2016.
Atas pinjaman tersebut tidak dibebani bunga karena
dapat dikonversi menjadi saham.
Based on deed storage (Depot) No.11 dated August 9,
2016, the Company enter into agreement with PT
Hijau Sari, the scope of the agreement is the loan
application can be convert to stock when due date
amounting to Rp. 34.756.250.000 this loan is intended
for purchase land, building, machines and vehicle from
PT. Inasetra Unisatya with term of agreement is 5
(five) years commencing at December 21, 2011 until
Desember 2016. This loan not charge of interest
because it can be convert to stock.
Berdasarkan kesepakatan bersama antara Perusahaan
dengan PT Hijau Sari dan PT Mitra Niaga Sakti,
Perusahaan akan menyelesaikan kewajiban utang
konversi saham masing-masing sebesar Rp
34.756.250.000 dalam jangka waktu maksimal 1 (satu)
tahun sejak tanggal 09 Desember 2016 dan 21
Desember 2016 sampai dengan 09 Desember 2017 dan
21 Desember 2017. Para pihak-pihak terkait sepakat
untuk membuat addendum dengan syarat dan ketentuan
yang sama sebagaimana dalam perjanjian awal, kecuali
diatur dalam addendum.
Based on mutual agreement between the Company,
PT Hijau Sari and PT Mitra Niaga Sakti, the Company
will completed the stock convertion each amounting to
Rp. 34.756.250.000 in 1 (one) year since December
9, 2016 and December 21, 2016 until December 9,
2017 and December 21, 2017. The relevant parties
have agreed to make an addendum to the same term
and condition as the initial agreement, unless specified
in the addendum.
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
33
19. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 19. OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Dalam RupiahIn Rupiah
Saldo AwalBeginning balance
Penyesuaian atas PenerapanAdjustment of implementation
Pengukuran kembali liabilitasRemeasurements of post-
imbalan pasca kerja employment benefit obligation
Pajak Terkait Related tax
Saldo akhir Ending balance
2017 2016
Rp Rp
(157.625.985) (39.162.014)
39.406.496 9.790.503
(161.224.593) (43.005.104)
(43.005.104) (13.633.593)
20. PENJUALAN
20. SALES
Rumput Laut Seaweed
Candy and Dreamy Candy and dreamy
Gula Sugar
Jumlah Total
2017 2016
Rp Rp
156.127.331.745 65.842.858.579
5.961.223.704 -
231.818.084.817 119.680.398.651
69.729.529.367 53.837.540.072
PT Inasentra Unisatya PT Inasentra Unisatya
PT Asia Sejahtera Mina PT Asia Sejahtera Mina
PT Fastrata Buana Rahmat
Jumlah Total
Penjualan kepada pihak ketiga yang melebihi nilai 10% dalah
sebagai berikut:
Sales to third parties more than 10% of total sales are as follows :
2017
Kg Rp
-
12.211.740
602.550
69.729.529.367
156.127.331.745
5.961.223.704
12.814.290 231.818.084.817
PT Inasentra Unisatya PT Inasentra Unisatya
PT Asia Sejahtera Mina PT Asia Sejahtera Mina
Jumlah Total
2016
Kg Rp
- 53.837.540.072
7.115.657 65.842.858.579
7.115.657 119.680.398.651
21. BEBAN POKOK PENJUALAN
21. COST OF GOODS SOLD
Pemakaian bahan baku Raw material used
Tenaga kerja langsung Labor expenses
Biaya overhead pabrik Manufacturing overhead
Penyusutan Depreciation
Overhead lainnya Others overhead
Jumlah biaya produksi Total production expense
Persediaan awal Beginning balance
barang dalam proses goods in process
Persediaan akhir Ending balance
barang dalam proses goods in process
Persediaan awal barang jadi Beginning balance finished goods
Pembelian Purchase
Persediaan akhir barang jadi Ending balance finished goods
Jumlah beban pokok penjualan Cost of good sold
2017 2016
Rp Rp
43.396.929.789 47.716.959.046
1.717.006.345 1.771.778.305
7.994.182.651 -
65.533.410.352 52.140.285.906
12.425.291.567 2.651.548.555
- -
- -
160.535.556.429 66.454.340.855
(21.331.400.916) (21.264.134.124)
21.264.134.124 17.784.876.436
226.001.699.989 115.115.369.073
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
34
22. BEBAN USAHA 22. OPERATING EXPENSE
Beban Penjualan: Selling Expenses
Beban bongkar muat Loading hauling and
dan penyimpanan warehouse expenses
Beban lain-lain Other expenses
Jumlah beban penjualan Total selling expenses
Beban Umum dan Administrasi: General and administration expenses
Gaji dan kesejahteraan karyawan Salary and employee welfare
Penyusutan Depreciation
Beban Imbalan kerja Employee benefits expenses
Beban sewa Rental expenses
Regristrasi Saham Share registration
Transportasi dan perjalanan dinas Transportation and business travelling
Beban Iklan Advertising expenses
Beban Kegiatan Perusahaan Company activities expenses
Profesional Fee Professional Fee
Beban Tunjangan Karyawan Allowance employee expenses
Beban Alat Tulis Kantor Office expenses
Pos dan Telekomunikasi Post and telecommunication
Retribusi dan sumbangan Retribution and donation
Perbaikan dan Pemeliharaan Repair and maintenance
Beban Makan Minum Meal and drink expenses
Beban administrasi dan lainnya Others administration expenses
Beban pajak Tax expeses
Beban Denda Pajak Tax penalty expenses
Beban Bahan Bakar Fuel expenses
Biaya Entertain Entertainment expenses
Beban Surat Kabar Newspaper expenses
Jumlah beban umum Total general and
dan administrasi administration expenses
Jumlah beban usaha Total operating expenses
2.821.006
60.000.000 60.000.000
751.196.101
2.925.600
754.121.701
113.706.361
1.777.658
115.484.019
2017 2016
Rp Rp
7.683.000
425.000
1.821.123.402
1.172.407.115
21.144.635
78.276.227
143.105.400
73.930.500
11.282.500
1.683.177.761
1.340.817.669
3.520.216
61.564.550
140.346.800
34.138.420
18.235.317
3.936.570.894 3.874.445.305
327.932.322
123.575.000
24.800
-
2.432.000
-
61.609.727
10.778.300
-
-
2.008.166
266.078.903
125.850.000
61.603.681
4.690.692.595 3.989.929.324
18.963.100 13.725.900
7.977.700 2.395.000
1.000.000
1.137.033
1.421.100
13.033.950
35.470.000
23. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
23. OTHERS INCOME (EXPENSE)
Pendapatan/(beban) keuangan-bersih Income / (expense) financial-net
Pendapatan bunga Interest received
Beban provisi/administrasi Bank Provision/bank administrasion
Pajak jasa giro Tax of interest income
Jumlah Pendapatan / (beban) Total income / (expense)
keuangan-bersih finance-net
Laba/(rugi) selisih kurs Gain/ (loss) foreign exchange rate
Lain-lain bersih Others net
Keuntungan penghapusan pajak Gain of write-off tax payables
terutang tahun 2015 for the year 2015
Pendapatan lain-lain Others income
Beban lain-lain pengampunan pajak Others expense - tax amnesty
Jumlah lain-lain bersih Total others net
Jumlah pendapatan / (beban) lain-lain Total others income/ (expense)
986.273 250.331
- (1.998.947)
986.273 467.809.699
9.320.211 463.754.990
2017 2016
Rp Rp
(3.191.346) (601.667)
8.333.938 (4.054.709)
18.391.026
(6.865.742)
7.860.713
(11.313.756)
- -
- 469.558.315
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
35
24. PERPAJAKAN
24. TAXATION
a. Rincian pajak dibayar dimuka sebagai berikut: a. Prepaid of tax expense is follow :
Pajak Penghasilan Income tax
pasal 23 Article 23
Pajak pertambahan nilai Value added tax
Jumlah Total
897.470 -
386.223.854 545.935.914
2017 2016
Rp Rp
387.121.324 545.935.914
b. Rincian utang pajak adalah sebagai berikut: b. Tax payable are as follows :
Pajak penghasilan pasal 21 Income tax article 21
Pajak penghasilan pasal 23 Income tax article 23
Pajak pertambahan nilai Value added tax
Pajak penghasilan pasal 4 (2) Income tax article 4 (2)
Pajak penghasilan pasal 25 Income tax article 25
Pajak Penghasilan pasal 29 Income tax article 29
Jumlah Total
c. Pendapatan / (Beban) pajak terdiri dari: c. Tax income / (expense) consist of :
Beban pajak-kini Current tax
Pajak tangguhan Deffered tax
Jumlah Total
6.599.578
442.464.795 1.981.159.761
(439.597.250) (225.162.250)
81.983.080 (10.783.357.109)
(357.614.170) (11.008.519.359)
2.740.000 -
- 1.000.000
Rp Rp
15.865.372 14.465.104
2017 2016
Rp Rp
12.651.978 79.194.941
480.321.723 2.075.819.806
2017 2016
Pajak kini Current Tax
Laba sebelum pajak Earning before tax
Perbedaan temporer: Temporary difference
Cadangan imbalan Allowance of employee
pasca kerja benefits oblgation327.932.322 266.078.903
1.135.012.443 1.038.855.244
2017 2016
Rp Rp
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan,
seperti dinyatakan pada laporan laba rugi komprehensif dan
taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
sebagai berikut:
Reconciliation between income before tax, as stated in statement
of profit loss and other comprehensive income and estimation
income tax as of December 31, 2017 and 2016 are as follows :
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
36
Beda tetap: Permanent difference:
Bongkar muat dan penyimpanan Loading & discharging and storage
Gaji dan kesejahteraan karyawan Salary and employee welfare
Biaya transportasi & perjalanan dinas Transportation and travel expense
Iklan Advertisement
Biaya retribusi dan sumbangan Retribution and donation expense
Biaya kegiatan perusahaan Operasional company expense
Biaya entertain Entertainment expense
Penghasilan bunga Interest income
Beban pajak Tax expense
Denda pajak Tax penalty
Keuntungan penghapusan Gain of write - off tax payable
pajak terutang tahun 2015 for the year 2015
Beban lain-lain Ohters expense
-
21.144.635
73.930.500
10.778.300
-
-
-
7.683.000
425.000
70.000.000 -
78.276.227
61.609.727 -
(21.582.372)
-
-
-
1.296.998
(7.259.046)
61.603.681
2.821.006
(469.558.315)
-
Beda tetap: Permanent difference:
Bongkar muat dan penyimpanan Loading & discharging and storage
Gaji dan kesejahteraan karyawan Salary and employee welfare
Biaya transportasi & perjalanan dinas Transportation and travel expense
Iklan Advertisement
Biaya retribusi dan sumbangan Retribution and donation expense
Biaya kegiatan perusahaan Operasional company expense
Biaya entertain Entertainment expense
Penghasilan bunga Interest income
Beban pajak Tax expense
Denda pajak Tax penalty
Keuntungan penghapusan Gain of write - off tax payable
pajak terutang tahun 2015 for the year 2015
Beban lain-lain Ohters expense
Taksiran penghasilan kena pajak Taxable income
Penghasilan kena pajak pembulatan Taxable income rounded
Tarif Pajak Tax rate:
Tahun 2017 Year 2017
x x
Tahun 2016 Year 2016
x x
Jumlah beban pajak penghasilan Total income tax expense
-
21.144.635
73.930.500
10.778.300
-
-
-
7.683.000
425.000
70.000.000 -
78.276.227
61.609.727 -
(21.582.372)
-
-
-
1.296.998
(7.259.046)
61.603.681
2.821.006
(469.558.315)
-
25% 900.649.000
439.597.250
-
-
225.162.250
439.597.250 225.162.250
25% 1.758.389.000
25% 900.649.000
25% 1.758.389.000
900.649.472
900.649.000
1.758.398.780
1.758.389.000
Perusahaan The company
Imbalan pasca kerja Post Employee Beneft
Jumlah Total277.668.724 39.406.496 81.983.080 399.058.301
rugi
expensed to (credited /
komperhensif Dibebankan ke
Perhitungan manfaat (beban) pajak tangguhan Perusahaan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebagai berikut:
Calculation benefit (beban) deffered tax for the years December
31, 2017 and 2016 are as follows:
lain Laporan laba
(credited /
31 Desember
Dibebankan ke
pendapatan
277.668.724 39.406.496 81.983.080 399.058.301
Rp income ) statements) Rp
others expensed to
2017 comprehensive income 2017
1 Januari
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
37
Perusahaan The company
Imbalan pasca kerja Post employee beneft
Rugi fiskal Fiscal loss
Jumlah Total
Rp income ) statements)
11.051.235.330 9.790.503 (10.783.357.109) 277.668.724
1 Januari
2016income
lain Laporan laba
others expensed to
2016 comprehensive
Rp
201.358.495 9.790.503 66.519.726 277.668.724
31 Desember
Dibebankan ke
komperhensif Dibebankan ke
(credited / rugi
expensed to (credited /
pendapatan
10.849.876.835 - (10.849.876.835) -
Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak dan hasil perkalian laba
(rugi) akuntansi sebelum pajak setelah pajak final adalah sebagai
berikut:
Reconciliation between income before tax, as stated in statement
of profit loss ad other comprehensive income and estimation
income tax as of December 31, 2017 and 2016 are as follows :
Laba sebelum pajak menurut laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain
Tarif pajak yang berlaku Tax rate:
Tahun 2017 Year 2017
x
Tahun 2016 Year 2016
x
Jumlah beban pajak penghasilan Total income tax
(1.135.012.443)
25% (1.038.855.248)
25% (283.753.111)
-
-
(259.713.812)
Rp Rp
1.135.012.443 1.038.855.248
25%
Earning before tax according to the
loss and profit comprehensive income
2017 2016
(1.038.855.248)
(1.135.012.443) x
x25%
Pengaruh pajak atas (beban) penghasilan The tax effects on income (expenses)
yang tidak dapat diperhitungkan menurut that can not be accounted for
fiskal : by fiscal:
Beda tetap: Permanent difference:
Bongkar muat dan penyimpanan Loading & discharging and storage
Gaji dan kesejahteraan karyawan Salary and employee welfare
Biaya transportasi dan perjalanan dinas Transport and travel expense
Iklan Advertisement
Biaya retribusi dan sumbangan Retribution and donation expense
Biaya kegiatan perusahaan Entertainment expense
Biaya entertain Entertainment expense
Penghasilan bunga Interest income
Beban pajak Tax expense
Denda pajak Tax penalty
Keuntungan penghapusan Gain of write -
pajak terutang tahun 2015 off tax payable
Beban lain-lain Other expenses
Pemulihan rugi fiskal tahun berjalan Regain of current year fiscal losses
Beban pajak penghasilan Income tax
(18.482.425) -
(15.402.232) -
(324.250) -
(17.499.550) -
-
-
-
(2.694.375)
(5.285.959)
(19.568.857)
(705.252)
117.389.579
-
(357.614.170)
(10.849.876.835)
(11.008.519.359)
5.396.588
-
-
-
(1.920.700)
(106.200)
1.814.781
(15.400.920)
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
38
25. LABA PER SAHAM 25. EARNING PER SHARE
Laba tahun berjalan (Rp) Profit for the year (Rp.)
Jumlah saham (lembar saham) Total shares
Laba per saham (Rp) Profit per share (Rp)
2017 2016
Rp Rp
777.398.293 (9.969.664.115)
520.000.000 520.000.000
1,49 (19,17)
26. PENGAMPUNAN PAJAK
26. TAX AMNESTY
Berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak
Nomor: KET-60/PP/WPJ.07/2016 tanggal 07 September
2016, Perusahaan telah mengikuti program
Pengampunan Pajak. Berdasarkan Surat Pengampunan
Pajak tersebut, aset yang menjadi objek Pengampunan
Pajak adalah sebagai berikut:
Based on tax amnesty certificate Number: KET-
60/PP/WPJ.07/2016 dated September 7, 2016, the
Company has follow tax amnesty program. Based on
tax amnesty certificate, the assets that become the
object of tax amnesty as follow:
Persediaan/Inventory
Nama aset/ Mutasi/ Accumulated tax amnesty in the
Asset name Mutation Depreciation year end 2017
(100.000.000) - -
Jumlah/Total -
100.000.000
tax amnesty
The value of
100.000.000
Persediaan Usaha / Inventory 100.000.000
Pengungkapan atas aset pengampunan pajak adalah sebagai
berikut:
The disclosure of the assets that become the object of tax
amnesty as follow:
Nilai AsetPengampunan Pajak
Akumulasi Akhir Tahun 2017/
Penyusutan/ The value ofPengampunan Pajak/
Nilai Aset
Nama Harta / Asset name Nominal / Amount
Atas pencatatan akuntansi aset tersebut, Perusahaan
menerapkan PSAK 70 "Akuntansi Aset dan Liabilitas
Pengampunan Pajak" paragraf 7 dimana
mengisyaratkan aset dalam program Pengampunan
Pajak tersebut dicatat sebagai aset pengampunan pajak.
Sesuai dengan PSAK 70 paragraf 7, Perusahaan
menerapkan pencatatan akuntansi atas aset
pengampunan pajak tersebut secara Prospektif.
For the recording accounting of the assets, the
Company has applied PSAK 70 "Accounting for Tax
Amnesty Asset and Liability" paragraph 7 which
indicates that the assets in the tax amnesty is recorded
as tax amnesty assets. Accordance PSAK 70
paragraph 7, the Company applies the recorded
accounting for assets tax amnesty prospectively.
27. INFORMASI SEGMEN
27. SEGMENT INFORMATION
Perusahaan mengklasifikasikan usahanya menjadi dua
segmen usaha yaitu penjualan produk agrobisnis dan
permen. Informasi mengenai segmen usaha
Perusahaan adalah sebagai berikut:
The Company classified their business into two
segment; sales agrobisnis product and candy.
Information about the Company segment are as
follows:
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
39
Penjualan Sales
Beban pokok
penjualan Cost of goods solds
Laba kotor Gross Profit
Beban usaha Operating expenses
Laba/(rugi) usaha Profit/(Loss)
Beban
keuangan Financial income
Lain-lain bersih Others net
Laba/(rugi) sebelum Profit/
pajak (loss) before tax
Beban pajak
penghasilan Income tax expense
Penghasilan Other comprehensive
komprehensif lain income
Laba komprehensifComprehensive income
tahun berjalan current year
-
-
3.090.978.712
-
-
3.090.978.712
(1.965.286.480)
(10.057.088)
19.377.299
-
777.398.273
-
(2.313.580.439)
1.125.692.232
(10.057.088)
Produk Agrobisnis/
Agricultural Product
162.088.555.450
(160.535.556.429)
Jumlah/
Total
231.818.084.817
(226.001.699.989)
2017
Produk Permen/
Candy Product
69.729.529.367
(65.466.143.560)
4.263.385.807
(1.172.407.095)
3.090.978.712
1.552.999.020
(3.518.285.500)
5.816.384.827
(4.690.692.595)
(1.955.966.269)
357.614.170
19.377.299
1.135.012.443
357.614.170
Laporan Posisi Statements of
Keuangan Financial Position
Aset lancar Current Assets
Aset tidak lancar Non-current Assets
Jumlah aset Total assets
Liabilitas jangka
pendek Liabilities - short term
Liabilitas jangka
panjang Liabilities - long term
Jumlah liabilitas Total liabilities
17.386.968.005
-
17.386.968.005
67.590.236.500
56.230.549.175
123.820.785.675
46.499.828.466
1.596.233.201
35.957.595.064
48.096.061.668
31.632.641.437
32.071.595.238
438.953.801 55.791.595.374
91.749.190.438
29.112.860.461
1.596.233.201
30.709.093.662
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
40
Penjualan Sales
Beban pokok
penjualan Cost of goods sold
Laba kotor Gross profit
Beban usaha Operating expenses
Laba/(rugi) usaha Profit/(Loss)
Pendapatan
keuangan Financial income
Lain-lain bersih Others net
Laba/(rugi) sebelum Profit/
pajak (loss) before tax
Beban pajak
penghasilan Tax expenses
Penghasilan Others comprehensive
komprehensif lain income
Laba komprehensifComprehensive income
tahun berjalan current year
Laporan Posisi Statements of
Keuangan Financial Position
Aset lancar Current Assets
Aset tidak lancar Non-current assets
Jumlah aset Total assets
Liabilitas jangka
pendek Liabilities - short term
Liabilitas jangka
panjang Liabilities - long term
Jumlah liabilitas Total liabilities
Informasi lainnya Others information
Pengeluaran modal Capital expenditure
Penyusutan Depreciation
- - -
178.054.000 2.934.541.975 3.112.595.975
30.261.449.063 75.633.200.792 105.894.649.855
20.937.881.921 8.780.547.820 29.718.429.741
1.110.674.894
22.048.556.815 8.780.547.820 30.829.104.635
(1.945.373.981)
- 1.110.674.894
(29.371.511) - (29.371.511)
9.027.970.542 2.520.474.235 (9.999.035.626)
21.317.085.731 25.478.991.070 46.796.076.801
8.944.363.332 50.154.209.722 59.098.573.054
(2.636.459.458) (1.353.469.866) (3.989.929.324)
(1.951.177.306) 2.520.474.235 1.038.855.244
11.008.519.359 - (11.008.519.359)
Produk Agrobisnis/ Produk Permen/ Jumlah/
Agricultural Product Candy Product Total
65.842.858.579 53.837.540.072 119.680.398.651
(65.151.773.102) (49.963.595.791) (115.115.368.893)
2.520.474.235 575.100.254
Tahun 2016
691.085.477 3.873.944.281 4.565.029.758
(4.054.709) - (4.054.709)
(1.748.616) - 467.809.699
28. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 28. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS
WITH RELATED PARTIES
Sifat hubungan relasi:
a. PT Hijau Sari adalah merupakan pemegang saham
Perusahaan.
Nature of relationship:
a. PT Hijau Sari is the stockholder of the Company.
b. PT Mitra Niaga Sakti adalah merupakan pemegang
saham Perusahaan.
b. PT Mitra Niaga Sakti is the stockholder of the
Company.
c. PT Lombok Mandiri Investama adalah merupakan
pemegang saham Perusahaan.
c. PT Lombok Mandiri Investama is the stockholder
of the Company.
Transaksi-transaksi hubungan berelasi Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan juga
mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak
yang berelasi yakni menerima pinjaman yang dikonversi
menjadi saham dari PT Hijau Sari dan PT Mitra Niaga
Sakti masing-masing sebesar Rp 34.756.250.000. (lihat
catatan 18)
In the normal course of business, the Company also
entered into certain transactions with related parties
namely receiving loans that were converted to shares
of PT Hijau Sari and PT Mitra Niaga Sakti amounting
to Rp 34.756.250.000. (note 18)
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
41
29. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN DAN
INSTRUMEN KEUANGAN
29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND FINANCIAL
INSTRUMENT
Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan, Perusahaan menghadapi risiko keuangan
yaitu risiko mata uang, risiko harga, risiko kredit, risiko
likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-
risiko sebagai berikut :
In performing operating, investing and financing
activities, the Company has financial risks of currency
risk, price risk, credit risk, liquidity risk and market risk
and defines are as folows:
a. Resiko mata uang a. Foreign currency risk
Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi atas nilai
wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang
disebabkan perubahan nilai tukar mata uang
asing.
Currency risk is the risk of fluctuations in the fair
value or cash flows of financial instruments due
to changes in foreign currency exchange rates.
Aktivitas operasional Perusahaan sebagian besar
dilakukan dalam mata uang Rupiah dan untuk
menyeimbangkan arus kas, Perusahaan
melakukan aktivitas pendanaan dalam mata uang
yang sama.
The Company's operating activities are mostly
conducted in Rupiah and for balancing the cash
flows, the Company is funding the activities in the
same currency.
b. Resiko suku bunga b. Interest risk
Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi atas nilai
wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang
disebabkan perubahan suku bunga pasar.
Interest rate risk is fluctuation risk in the fair
value or cash flows from financial instrument due
to changes in the market interest risk.
Perusahaan dalam aktivitas operasionalnya tidak
melakukan pinjaman kepada pihak ketiga
menggunakan suku bunga mengambang untuk
meminimalisasi dampak negatif terhadap
Perusahaan.
The Company in the operational activities do not
obtain loan from third parties using floating interst
risk for minimalized negatif effect to the
Company.
c. Resiko harga c. Price risk
Risiko harga adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar
atau arus kas dari instrumen keuangan yang
disebabkan perubahan harga pasar, baik yang
disebabkan oleh faktor-faktor spesifik dari
instrumen individual atau faktor-faktor yang
mempengaruhi seluruh instrumen yang
diperdagangkan di pasar.
Price risk is the risk of fluctuations in the fair
value or cash flows of financial instruments due
to changes in market prices, either caused by the
specific factors of the individual instrument or the
factors affecting all the instruments traded in the
market.
Perusahaan mengelola risiko harga dengan secara
rutin melakukan evaluasi terhadap kinerja
keuangan dan harga pasar atas investasinya, serta
selalu memantau perkembangan pasar global.
The Company managed price risk by evaluated
financial performance and market price of
investment, also always monitor global market.
d. Resiko kredit d. Credit risk
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak
atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi
liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain
mengalami kerugian keuangan.
Credit risk is the risk that one of the parties fail to
meet its liability and cause the other party loss.
Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan
akan mengalami kerugian yang timbul dari
pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal
memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Instrumen
keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi
atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas dan
piutang usaha. Jumlah eksposur risiko kredit
maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-
akun tersebut.
Credit risk is a risk that the Company will incur
losses arising from customer, client or other party
fail to meet their contractual obligations. The
Company's financial instrument that have
potensial for credit risk consist of cash and cash
equivalents and trade accounts receivable. Total
maximum credit risk exposure is equal to the
carrying amount of the accounts.
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
42
Eksposur maksimum Perusahaan atas risiko kredit
adalah sebagai berikut :
The Company's maximum exposure for credit
risk are as follows :
Kas dan setara kas Cash and cash equivalents
Piutang usaha phak ketiga Trade account receivable- third party
Jumlah Total
2017 2016
Rp Rp
221.847.458 1.270.329.937
18.757.791.993 10.917.361.497
18.979.639.451 12.187.691.434
Perusahaan mengelola risiko kredit dengan
menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat
diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih
selektif dalam pemilihan bank dan institusi
keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi
keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang
dipilih.
The Company managed credik risk by setting
limits on the total acceptable risks for each
customer and more selective in the selection of
banks and financial institution, only well known
and well selected banks and financial institution
are selected.
e. Resiko likuiditas e. Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah risiko dimana entitas akan
mengalami kesulitan dalam memperoleh dana
untuk memenuhi komitmennya terkait dengan
instrumen keuangan.
Liquidity risk is risk where is the Company will
have difficulty in obtaining funds to meets its
commitments related to financial instrument.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan
mempertahankan kas dan setara kas yang
mencukupi untuk memungkinkan Perusahaan
dalam memenuhi komitmen perusahaan untuk
operasi normal perusahaan. Selain itu Perusahaan
juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus
kas aktual secara terus menerus serta
pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas
keuangan.
The Company managed liquidity risk by
maintaining adequate cash and cash equivalents
to enable the Company to fullfill the Company
commitments to its normal operation. Beside
that the Company also monitoring projection and
actual cash flows, also monitor due date financial
assets and liabilities.
Perusahaan berencana dapat membayar semua
liabilitas dalam periode mendatang. Untuk
memenuhi komitmen kas, Perusahaan berharap
kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas
masuk yang cukup. Selain itu, Perusahaan
memiliki aset keuangan yang likuid dan tersedia
untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.
The Company plans to pay all liabilities in the
next period. To meet the commitment, the
Company expects it operation to generate
sufficient cash inflow. The Company has liquid
financial assets and is available to meet liquidity
needs.
f. Resiko permodalan f. Equity risk
Perusahaan mengelola risiko permodalan untuk
memastikan Perusahaan mampu melanjutkan
kelangsungan usaha sehingga memaksimalkan
imbal hasil pada pemegang saham dan pemangku
kepentingan serta memelihara optimalisasi saldo
utang dan ekuitas.
The Company manage equity risk to make sure
that the Company is able to continue its going
concern as to maximize return on shareholders
and stakeholder as well as maintain optimization
of debt and equity balance.
Struktur permodalan Perusahaan seluruhnya
berasal dari ekuitas dan pinjaman pemasok. Tidak
terdapat pinjaman lain yang dilakukan oleh
Perusahaan untuk memperkuat struktur
permodalannya.
All the Company equity structure from equity and
loan from supplier. There is no other loan
received by the Company to strengthen its
capital structure.
Direksi Perusahaan secara berkala melakukan
review struktur permodalan Perusahaan. Sebagai
bagian review, Direksi mempertimbangkan biaya
permodalan dan risiko terkait.
The Company's Director periodically reviewed
the Company capital structure. As a part of
reviewed, Director considers equity cost and
related cost.
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
43
g. Kategori dan kelas instrumen keuangan g. Categories and classes of financial
instruments
Aset keuangan lancar Current financial assets
Kas dan setara kas Cash and cash equivalents
Piutang usaha Trade accounts receivable
Jumlah aset keuangan Total financial assets
Liabilitas keuangan jangka pendek Financial liabilities short term
Utang usaha Trade accounts payable
Beban akrual Accrued expenses
Jumlah liabilitas keuangan Total financial liabiities
Rp
17.386.968.005
310.000.000
31 Desember 2017
Pinjaman yang
diberikan dan
piutang/
Liabilitas pada
biaya perolehan
diamortisasi/
Loans and
Receivable
Liabilities at
amortized cost
Rp
221.847.458
18.757.791.993
18.979.639.451
-
-
-
-
-
- 17.696.968.005
Aset keuangan lancar Current financial assets
Kas dan setara kas Cash and cash equivalents
Piutang usaha Trade accounts receivable
Jumlah aset keuangan Total financial assets
Liabilitas keuangan jangka pendek Financial liabilities short term
Utang usaha Trade accounts payable
Beban akrual Accrued expenses
Jumlah liabilitas keuangan Total financial liabiities
31 Desember 2016
Pinjaman yang Liabilitas pada
diberikan dan biaya perolehan
piutang/ diamortisasi/
Loans and Liabilities at
Receivable amortized cost
Rp Rp
- 225.048.443
- 14.000.523.105
1.270.329.937 -
10.917.361.497 -
12.187.691.434 -
- 13.775.474.662
h. Instrumen keuangan h. Financial instrument
Nilai tercatat dan nilai wajar pada instrumen
keuangan pada tanggal 31 Desember 2017 dan
2016 adalah sebagai berikut:
Carrying value and fair value financial instrument
at December 31, 2017 and 2016 are as follows:
Financial assets
Cash and cash equivalents
Trade accounts receivable third parties
Financial Liabilities
Trade account payables
Accrued expenses
Kas dan setara kas
Piutang usaha pihak ketiga
Liabilitas keuangan
Utang usaha
Beban akrual
31 Desember 2017/ Year 2017
Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/
Carrying Value Fair Value
Rp
221.847.458
18.757.791.993
17.386.968.005
310.000.000
Rp
221.847.458
18.757.791.993
17.386.968.005
310.000.000
Aset Keuangan
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31 , 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
44
Financial assets
Cash and cash equivalents
Trade accounts receivable third parties
Financial Liabilities
Trade account payables
Accrued expenses
31 Desember 2016/ Year 2016
Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/
Carrying Value Fair Value
Rp Rp
Aset Keuangan
Kas dan setara kas 1.270.329.937 1.270.329.937
Piutang usaha pihak ketiga 10.917.361.497 10.917.361.497
Liabilitas keuangan
Utang usaha 13.775.474.662 13.775.474.662
Beban akrual 225.048.443 225.048.443
Dalam rangka untuk mengelola risiko diatas secara
efektif, Dewan Direksi telah menyetujui beberapa
strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang
sejalan dengan tujuan perusahaan. Pedoman ini
menetapkan tujuan dan tindakan yang harus
diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan
yang dihadapi Perusahaan.
In order to manage these risk effectively, the
Board of Director has approved saveral
strategies to managing financial risk, which are in
line with the Company's objectives. These
guidelines establish the objectives and actions to
be taken in order to manage the financial risk.
lain,antarainikebijakanPedoman utama dari
adalah sebagai berikut :
The main guidelines from this policy, are as
follows :
sukutingkatfluktuasirisikoMeminimalkan
bunga untukpasarrisikodan, mata uang
semua jenis transaksi.
currencyMinimization risk of interest rate,
and market risk for every transaction.
penggunaan "lindung nilaiMemaksimalkan
alamiah" yang menguntungkan sebanyak
mungkin off-setting alami antara penjualan dan
biaya dan utang dan piutang dalam mata uang
yang sama. Strategi yang sama ditempuh
sehubungan dengan risiko suku bunga.
"natural hedge" thatusedMaximization
possible offasas muchbenefit -setting
natural between sales and expense and
accounts payable and accounts receivable in
same currency. The same strategy is taken in
relation to interest rate.
Semua kegiatan manajemen risiko keuangan
dilakukan dan dipantau.
Monitoring and doing all activites of financial
risk management.
Semua kegiatan manajemen risiko keuangan
dilakukan secara bijaksana dan konsisten dan
mengikuti praktek pasar terbaik.
All financial risk management activities are
conducted wisely and consistently and follow
best market practices.
30. PENYELESAIATASTANGGUNGJAWAB AN
LAPORAN KEUANGAN
30. COMPLETING FINANCIAL STATEMENTS
untukManajemen Perusahaan bertanggungjawab
keuanganlaporanmenyelesaikan daridimulaiyang
halaman 1-44 ini pada tanggal 20 Maret 2018.
Management of the Company has resposibility to
completed this financial statements started from page
1 to 44 at March 20, 2018.
******