laporan topik 2 biotanah
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah
1/23
A. Judul:
B. Latar Belakang
Tanah merupakan aset yang di dalamnya mengandung berbagai macam
organisme, mulai dari mikrofauna hingga makrofauna. Keberadaan organisme tersebut
tidak dipungkiri membentuk sebuah interaksi tersendiri dengan tanaman yang tumbuhpada tanah tersebut. Interaksi dapat berupa simbiosis mutualisme, komensalisme, dan
hingga parasitisme.Lingkungan tanah merupakan lingkungan yang terdiri dari
lingkungan abiotik dan lingkungan biotik. Kedua lingkungan ini
menghasilkan suatu wilayah yang dapat dijadikan sebagai habitat bagi
beberapa jenis makhluk hidup, salah satunya adalah makrofauna tanah.
Tanah dapat didenisikan sebagai medium alami untuk pertumbuhan
tanaman yang tersusun atas mineral, bahan organik, dan organismehidup. Kegiatan biologis seperti pertumbuhan akar dan metabolisme
mikroba dalam tanah berperan dalam membentuk tekstur dan
kesuburannya (Rahmawaty, 2!".Kacang tanah adalah salah satu contoh model tanaman yang bersimbiosis
mutualisme dengan bakteri Rhizobium terkait pemenuhan N2 bebas kacang tanah.
Konsekuensinya, tanaman kacang tanah akan membentuk bintil akar (nodul) sebagai
lingkungan bagiRizhobium.
Selain bakteri, cacing uga secara tidak langsung berpengaruh terhadap tanamandengan mendekomposisi sisa!sisa daun agar mudah di
Tanah merupakan suatu bagian dari ekosistem terrestrial yang di
dalamnya dihuni oleh banyak organisme yang disebut sebagai
biodi#ersitas tanah. $iodi#ersitas tanah merupakan di#ersitas alpha yang
sangat berperan dalam mempertahankan sekaligus meningkatkan fungsi
tanah untuk menopan kehidupan di dalam dan di atasnya (%ag#ar, &''".C. Tujuan
". mampu mengobser#asi makrofauna tanah dengan metode pitfal trap $ hand
collection.
2. %ampu menghitung kelimpahan makrofauna tanah khususnya cacing tanah dan
serangga tanah.
&. %ampu menganalisis hubungan faktor lingkungan dengan keberadaan enis cacing
tanah dan serangga tanah
D. Dasar Teori
-
7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah
2/23
'rganisme tanah dafon berarti organisme yang hidup di dalam tanah, terdiri atas
flora dan fauna tanah. kandungan organisme tanah berkisar antara "!"* dari total
berat bahan organik kering. +lora tanah meliputi bakteri, actinomicetes, fungi, algae dan
lichens. Sedangkan fauna tanah berdasarkan ukurannya, fauna tanah dibedakan atas
makrofauna ( " cm yaitu cacing tanah), mesofauna ("** -m " cm yaitu antropoda),
dan mikrofauna (/ "** -m yaitu proto0oa dan nematoda) (Sutanto 2**1).
'rganisme tanah atau disebut uga biota tanah merupakan semua makhluk hidup,
baik hean (fauna) maupun tumbuhan (flora) yang seluruh atau sebagian dari siklus
hidupnya berada dalam sistem tanah. +auna tanah merupakan salah satu makhluk hidup
heterotrof yang hidupnya tergantung dari tersedianya makhluk hidup produsen utama di
dalam tanah (3ichards, "456).
Sebuah klasifikasi umum mengkelaskan ukuran fauna tanah berdasarkan panang
tubuhnya7 mikrofauna, mesofauna, makrofauna dan megafauna. Klasifikasi ini mencakup
rentang ukuran dari yang terkecil sampai terbesar. 8ebar tubuh fauna itu berhubungan
dengan mikrohabitatnya (9oleman et al., 2**6).
(") %ikrofauna, memiliki rentang ukuran tubuh 2* :m sampai 2** :m. ;anya ada satu
kelompok pada kategori ini, yaitu
-
7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah
3/23
baha perubahan tata guna lahan, seperti perubahan dari lahan hutan menadi pertanian,
dapat mempengaruhi keanekaragaman makrofauna tanah. ;al ini diduga karena bahan
organik yang dihasilkan oleh hutan lebih beragam daripada lahan pertanian tanaman
semusim. Tanah pertanian yang keberadaannya terbatas, seringkali digunakan secara terus
menerus tanpa memperhatikan pemeliharaanya, dan tidak memberi kesempatan pada
tanah untuk memperbaharui diri secara alami, atau dipulihkan kembali kesuburannya
sehingga dapat menurunkan tingkat kesuburan tanah.
-
7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah
4/23
tumbuhan dan bakteria, yang hidupnya tergantung dari tersedianya makhluk hidup
produsen utama di dalam tanah (Cani 2*"2).
Nodul akar
Bakteri 3hi0omamerupakan mikroba yang mampu mengikat nitrogen bebas yangberada di udara menadi ammonia (N;&) yang akan diubah menadi asam amino yang
selanutnya menadi senyaa nitrogen yang diperlukan tanaman untuk tumbuh dan
berkembang, sedangkan 3hi0omasendiri memperoleh karbohidrat sebagai sumber energi
dari tanaman inang (
-
7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah
5/23
dengan amur ini memberikan mampaat yang sangat baik bagi tanah dan tanaman inang
yang merupakan tempat amur menadi dua yaitu 7 ". ndomikori0a adalah amur yang
hifanya dapat menembus akar sampai akar korteks.ndomikori0a penting untuk beberapa
enis tanaman polongan karena dapat merangsang pertumbuhan bintil akar. 2.
ktomikori0a adalah amur yang hiau nya sampai pada bagian epidermis akar
pertumbuhan atau tidak sampai kedalaman korteks akar (
-
7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah
6/23
Bakteri!bakteri yang menimbulkan bintil pasa tanaman 8eguminose, yaitu bakteri
bintil, dikelompokkan dalam genus 3hi0obium. Batang!batang Hram!negatif ini yang
hidup bebas dalam tanah, tumbuh secara anaerob ketat dengan senyaa organic sebagai
nutrein. Bakteri!bakteri ini amat cepat memperbanyak diri, tumbuh menadi sel dengan
bentuk tidak teratur dengan #olume "*!"2 kali lipat dari 3hi0obium yang dapat bebas,
dan akhirnya terletak dalam sitoplasma sel!sel tumbuh!tumbuhan sebagai sel!sel
indi#idual ( Somaatmada, 2**6).
%engingat besarnya peranan bakteri 3hi0oma,maka keberadaan bakteri tersebut
perlu dikonser#asidan diisolasi dalam bentuk koleksi kultur. Koleksikultur bakteri
memberikan aminan baha bakteriyang telah didiskripsikan tersimpan dengan aman
danbaik, sehingga tersedia setiap saat untuk keperluangenerasi sekarang dan masa
mendatang. @ntukselanutnya isolat!isolat bakteri dari daerah tersebutyang akan
digunakan kembali di kaasan ini sehinggamempunyai peluang keberhasilan yang lebih
tinggi daripada penggunaan inokulasi yang berasal dari lokasilain (=nas, 2**G).
Proses Pembentukan Bintil Akar
Teradinya bintil akar diaali oleh interaksi antara tanaman dan bakteriRhizobia.
=kar tanaman mengeluarkan sinyal yang akan mengaktifkan ekspresi gen dari bakteri
yang berperan pada nodulasi. Setelah adanya sinyal tadi, bakteri (Rhizobia) akan
mensintesis sinyal yang menginduksi pembentukan meristem nodul dan memungkinkan
bakteri untuk masuk ke dalam meristem tersebut melalui proses infeksi. Sinyal)sinyal
kimia yang di sintesis oleh bakteri itu pada dasarnya merupakan asam amino
termodifikasi (homoserin lakton) yang membaa subtituen rantai asil yang ber#ariasi
yang disebut asil homoserin lakton (=;8). %elalui pendeteksian dan reaksi terhadap
senyaa)senyaa kimia tersebut sel)sel tanaman secara indi#idu dapat merasakan berapa
banyak sel yang mengelilingi mereka".
Interaksi secara simbiosis teradi karena adanya pertukaran sinyal antara
tumbuhan dan bakteri (Rhizobia). tanaman mensekresikan senyaa)senyaa fla#onoid
yang gugus fenolnya bersama dengan Nod? (protein penggerak) dari bakteri
menginduksi ekspresi dari gen pembentukan nodul dariRhizobia (nod, nol, noe). Sebagai
hasilnya,Rhizobia memproduksiNod factors. InduksiNod factors direspon oleh tanaman
(yang salah satunya) dengan pembentukan nodul.
-
7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah
7/23
-
7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah
8/23
makanan yang berbeda, dapat memperlihatkan periode cacing yang berbeda. 9acing
tanah yang diberi tambahan makanan berupa kotoran domba, periode cacing muda
mencapai 4*!"1* hari sedangkan pemberian makanan tambahan berupa kotoran sapi
periode cacing muda dicapai pada "1*!2"*
Bentuk cacing tanah yang deasaa ditandai dengan adanya gelang (Klitellum)
pada tubuhnya dan lubang kelamin antan dan betina. perkainan. Selama 5!"* hari setelah
perkainan, seekor cacing deasa akan menghasilkan satu kokon. Kokon berbentuk
lonong dan berukuran sekitar ">& besar kepala korek api. (Budiarti, "44&). 9acing muda
akan keluar dari selubung kokon setelah embrio dalam kokon berkembang selama 2!&
minggu. 9acing muda yang baru lahir belum mempunyai Klitellum (Kotpal et al, "4G")
dan setiap kokon akan menghasilkanrata rata 6 ekor cacing cacing muda (Budiarti, "44&)
=lat reproduksi pada cacing tanah terdiri dari alat reproduksi antan yang terdiri
dari testes, kantung testes, spermiducal funnels, #esikula seminalis, #as deferen, kelenar
prostat. =lat reproduksi pada cacing betina terdiri dari sepasang o#arium, o#iduk dan
spermateca. =lat!alat reproduksi tersebut mirip dengan yang dimiliki oleh hean
#ertebrata. Namun sampai saat ini belum diketahui secara pasti adanya suatu hormon
eksogen yang mempunyai pengaruh terhadap proses reproduksi dari Lumbricus maupun
enis cacing lainnya.
Kamemoto et al ("4FF) yang dikutip oleh ;egner ("4FG) menemukan adanya sel
neurosekretoris yang diduga berfungsi menghasilkan hormon, terdapat pada otak cacing
Lumbricus. Neuro sekretoris ini berfungsi sebagai pengatur keseimbangan kadar garam
dan air dalam tubuh. %enurut ;aris ("442), neurosekretoris berfungsi merangsang gamet
dan karakteristik seJ.
E. Alat dan Bahan
=lat dan bahan dalam praktikum ini adalah
-
7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah
9/23
. Langkah kerja
". 'bser#asi %ikroorganisme Tanah dengan %etode Slide 9ontact $
-
7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah
10/23
Tiga lokasi pengamatan ditentukan denga tiga enis tegakan yang berbeda.
Selanutnya melakukan penentuan titik sampling di setiap lokasi dengan dibuat alur
transek di setiap lokasi. Titik!titik sampling dibuat di setiap alur transek tersebut
dengan arak antar titik sampling " m dengan umlah titik per lokasi adalah 1 titik.
b Pengambilan contoh serasah9ontoh seresah yang diambil sebaiknya konsisten dalam setiap sampling, dengan
ukuran sampel yang dicuplik adalah "* M "* cm atau dengan takaran *,1 liter lalu
dimasukkan dalam kantong kain.
c Pengambilan contoh tanah
9ontoh tanah yang gembur dengan bor atau cetok diambil. Sampel tanah diambil
sedalam *,1 cm, 1!"* cm dan "*!"1 cm. Cika menggukan bor, menggambil sampel
tanah dengan ukuran "* cm M "* cm sedalam 1 cm pada setiap lapisan tanah, atau
dengan takaran #olume *,1 liter setiap sampel lalu memasukkan dalam kantong kain.d Pengambilan sam&el dengan metode &it'all (&erangka& jebak)Botol am atau gelas air mineral yang telah diisi air deteren atau alcohol 5*
ditanam setinggi kurang lebih gelas tersebut. Cika menggunakan alcohol 5*,
meneteskan gliserin & tetes untuk mencegah alcohol menguap. %enanam botol
sampai mulut botol setinggi permukaan tanah. Botol dibiarkan selama 26 am lalu
diperiksa dan diambil fauna tanah yang terlah terebak di dalamnya. Botol sampel
yang telah diisi alcohol 5* atau formalin 6 disimpan untuk kemudian
mengamatinya di laboratorium
e Pengukuran 'actor lingkungan
-
7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah
11/23
yang mengapung dengan menggunakan kuas dikumpulkan. 8alu diamati dengan
bantuan kaca pembesar, mikroskop binokuler maupun kamera mikroskop.&. 'bser#asi %akrofauna (9acing $ Serangga Tanah) dengan %etode
-
7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah
12/23
beberapa saat dan mengangkatnya kembali 2) dicelupkan beberapa saat kedalam
alcohol 1*, mengangkatnya kembali setelah cacing tidak bergerak lagi dan &)
membius dengan alcohol 1, ditambahkan seumlah alcohol tiap "* menit secara
periodik sampai cacing seluruhnya mengendur dan tidak merespon terhadap sentuhan
maupun penambahan alcohol. Kemudian cacing diletakkan dalam nampan,
diluruskan dan kemudian direndam dalam formaldehida 6. %enutup rapat dan
menghindarkan dari binatang maupun manusia dan disimpan di tempat dengan
#entilasi baik. 9acing disimpan dalam alcohol G* yang telah diberi label kertas
yang resisten alcohol.
d Pengambilan contoh tanah dan &engukuran 'aktor 'isik dan kimia-i
Suhu udara, suhu tanah dan kelembapan udara, intensitas cahaya, kadar organic
tanah, ketebalan seresah, enis #egetasi dominan serta cuaca diukur.
. Tabulasi data
#elom&ok /
indikator #acang tanah #acang &anjang
Cumlah akar 2" akar sekunder
"1 akar terinfeksi
1 akar sekunder
" akar terinfeksi
Cumlah nodul 62 4
-
7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah
13/23
Cumlah nodul "24 4
-
7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah
14/23
6 Kumba
ng
& *,25 !
",&"
*,&1
1 Semut
kecil
& *,& !
",2*
*,&F
F 8aba!laba
" *," !2,&*
*,2&
5 Semut
hitam
besar
& *,& !
",2*
*,&F 6 *,*F !2,G" *,"5
G Cangkri
k
" *," !
2,&*
*,2&
4 Semut
hitam
kecil
1F *,4 !*,"* *,*4
No Seresah ;utan Tanah 8ab
I II III I II III
/ 0 blatodea 0 lar*a
cacing
/ lar*a
kecoa
0 semut
kecil
3 3
2 &
hymenoptera
6 lar#a
kecoa
! ! ! !
& " collembola ! ! ! ! !
6 " lar#a ! ! ! ! !
Biores&irasi
8okasi Eolume ;98
;utan " *,1 ml;utan 2 *,1 ml
Kebun " *,G ml
Kebun 2 *,5 ml
Seresah " *,6 ml
Seresah 2 ",1 ml
ambar mikori%a
-
7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah
15/23
+. Pembahasan
;asil praktikum menunukkan & macam kondisi nodul kacang tanah dan kacang
panang pada lokasi yang berbeda. Cumlah akar terbanyak adalah pada lokasi & yaitu
dengan umlah akar sekunder kacang tanah sebanyak &F dan akar sekunder kacang
panang 2*. Keduanya memiliki umlah akar terinfeksi oleh rhi0obium sebanyak 24 dan
&. Cumlah akar sekunder paling sedikit adalah pada lokasi ", kacang tanah memiliki akar
sekunder 2" dan akar terinfeksi "1, sedangkan kacang panang akar sekunder sebanyak 1
dan yang terinfeksi ada ". %enurut praktikan hal ini dipengaruhi oleh keberadaan 0at hara
pada masing!masing tempat, terutama kadar N2(nitrogen) yang masuk. %enurut Bardgett
(2**1) rute utama N untuk bisa masuk ke dalam tanah leat tanaman legume adalah
melalui pemecahan sampah yang masuk (input) yang diperkaya dengan N. Oarea (2*"")
menambahkan baha aplikasi kompos dapat meningkatkan p; tanah dan mampu
meningkatkan kandungan unsur hara tersedia dalam tanah. ;al utama yang lainnya
-
7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah
16/23
terkait pemasukan N dalah melalui ladang N pada akar itu sendiri. Korelasi penelasan
yang kedua ini terkait dengan umlah akar yang terbentuk saat perkembangan tanaman itu
sendiri, sehingga akan memperkaya umlah potensi pengikatan N pada akar.
Korelasi antara umlah akar dengan bertambahnya pengikatan N dapat dielaskan
dengan terbentuknya nodul pada akar. ?ata menunukkan baha semakin banyak akar
maka nodul yang terbentuk semakin banyak, yaitu pada kacang tanah dan kacang panang
pada lokasi & yang masing!masing memilik umlah nodul sebanyak 4F dan "1. Namun,
tidak selalu semakin banyak bintil akar akan selalu meningkat akti#itas en0im nitrogenase
Rhizobium dalam mengikat N. =kti#itas nitrogenase dipengaruhi oleh ketersediaan air
di media tanam, ureida (King dan
-
7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah
17/23
;asil praktikum menunukkan baha pada hutan " dan hutan 2 memiliki nilai
titrasi yang sama yaitu #olume *,1 ml. ?i sisi lain, kebun " dan kebun 2 memiliki rata!
rata titrasi 5,1 ml. Seresah " dan seresah 2 memiliki rata!rata #olume titrasi yang paling
tinggi yaitu *,G1 ml. ?ata tersebut menunukkan baha bagian seresah terdapat
biorespirasi yang tinggi dengan penanda #olume larutan titrasi yang tinggi. Kemampuan
ini kemungkinan karena adanya kemudahan organisme tanah untuk membentuk pori
tanah, sehingga teradi arus oksigen ke dalam tanah yang dapat dimanfaatkan oleh
organisme tanah terutama mikroba yang bersifat aerob. 3espirasi pada tanah sensitif
terhadap #aribel biotik dan abiotik (Bain, 2**1). ;al itu termasuk tipe #egetasi, suplai
substrat, temperatur tanah, kelembaban tanah, kandungan oksigen tanah, kulitas litter
(rasio karbon7 nitrogen), densitas tanah, tekstur tanah dan p; (8uo $ Ohou 2**F). fek
pembatas dari #ariasi faktor adalah iklim dan tipe #egetasi ('hashi et al. 2**G).
3eaksi kimia yang berlangsung dalam biorespirasi adalah 7
K29'& L ;9l K9l L K;9'&
3eaksi tersebut menunukkan adanya pengikatan antara hidrogen dengan K29'& menadi
senyaa yang lebih kompleks.
-
7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah
18/23
Tanah dari hutan dan dari seresah diperoleh umlah 9'2 yang paling banyak
dikarenakan tanahnya mengandung banyak bahan organic dan 0at makanan sebagai
sumber karbon dan sumber energi bagi mikroorganisme tanah. Kondisi lingkungannya
pun cocok untuk tempat tinggal mikroorganisme karena tanahnya tertutupi serasah
sehingga terlindungi dari panas matahari. %ikroorganisme tersebut akan tumbuh di
baah serasah yang nantinya akan membantu dalam penghancuran serasah, penyedia
unsur hara untuk metabolisme serta pertumbuhan tanaman.
;asil analisis indeks keanekaragaman menunukkan pada daerah hutan nilai
indeks keanekaragaman (;P) paling tinggi adalah kecoa, nyamuk, dan kumbang yang
mencapai nilai *,&1, sedangkan semut adalah terendah yaitu *,2". Keempat organisme
tersebut termasuk ke dalam kelompok makrofauna, karena memiliki ukuran tubuh *,2
mikron. ?aerah kebun organisme yang ditemukan adalah nyamuk, kecoa, semut kecil,
laba!laba, semut besar hitam, dan angkrik. Nilai indeks keanekaragaman tertinggi adalah
semut kecil dan semut hitam besar yaitu *,&F, sedangkan indeks keanekaragam terendah
adalah angkrik, kecoa, dan nyamuk yang mencapai *,2&. Indeks keanekaragaman pada
praktikum ini tergolong rendah karena ;P/".
'dum ("44G) dan +achrul (2**G) yang mengatakan baha keanekaragaman
identik dengan kestabilan suatu ekosistem, yaitu ika keanekaragaman suatu ekosistem
tinggi, maka kondisi ekosistem tersebut cenderung stabil. Keadaan tersebut akan
menyebabkan rantai!rantai makanan yang lebih panang danlebih banyak simbiosis dan
kemungkinan yang lebih besar untuk kendali umpan balik,yang mengurangi goyangan!
goyangan dan karenanya lebih meningkatkan kemantapan (?aly, $ hrlich, "45G
Suheriyanto, 2**5)
-
7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah
19/23
Tinggi rendahnya intensitas cahaya matahari dapat disebabkan antara lain oleh
kerapatan kanopi (komposisi tegakan) dan letak sudut datang sinar matahari. Semakin
tinggi habitus tanaman pelindung dan semakin lebat (padat dan besar>lebar) tauknya,
semakin sedikit intensitas cahaya yang dapat berpenetrasi hingga ke permukaan tanah
(Sitompul, 2**4).
-
7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah
20/23
slide ke dalam tanah akan mengubah keadaan alami dengan terbentuknya permukaan
yang baru untuk kolonisasi, akan tetapi pengaruhnya sukar die#aluasi.
;asil praktikum, cacing yang dipakai adalah cacing tanah. Secara sistematik,
cacing tanah bertubuh tanpa kerangka yang tersusun oleh segmen!segmen fraksi luar dan
dalam yang saling berhubungan secara integral, diselaputi oleh epidermis berupa
kutikula, berpigmen tipis dan setae (;anafiah, 2**1). ;asil pengamatan ketiga kelompok
kelas Biologi terhadap makrofauna cacing yang berumlah & memiliki karakter yang
berbeda!beda.
9acing dari kelompok pertama, posisi klitelum terletak pada segmen ke "&,
dengan panang tubuh seluruhnya "*," cm, umlah segmen pada tubuh 4G dengan arna
tubuh coklat kehitaman. Klitelum merupakan struktur granduler>tonolan berupa sadel
atau annuler pada epidermis yang terkait dengan produksi kokon (sel!sel telur dan o#a).
@mumnya dicirikan oleh arna yang lebih pucat, lebih gelap, atau berbeda ketimbang
arna badan atau segmen tubuh. 8etak dan umlah segmen tempat ia berkembang
tergantung pada speciesnya. %enurut kunci species dalam ;anafiah (2**1), enis cacing
dari kelompok " adalah speciesPheretima californica(Kinberg). 9irri selanutnya yakni
arna tubuh cacing, setelah diamati memiliki arna cokelat kemerahan. Aarna
kemerahan terutama dihasilkan dibagian dada atau perut sedangkan arna kecoklatan
pada bagian punggung tubuh. Aarna cacing tanah tergantung pada ada tidaknya dan enis
pigmen yang dimilikinya. Aarna bagian dada dan perut umumnya lebih muda ketimbang
bagian lainnya, kecuali misalnya pada %egascolesidae yang berpigmen gelap, berarna
sama.
-
7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah
21/23
4. #esim&ulan
J. Da'tar &ustaka
=min, "44&. Cara Budidaya Cacing Tanah. Suara Karya
=nas, 2**G. Miroba Penambat Nitrogen dan Pelarut !osfat dari Rhizosfer Padi danTanah Ra"a #a"asan PL$ %atu &uta 'etar. Kalimantan Tengah.
Bain AH, ;utyra8,
-
7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah
22/23
Kotpal, 3. "4G". %odern teJt book of 0oology in#ertebrate. India 7 3astologi
-
7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah
23/23
Somaatmada, 2**6. Mirobiologi 1mum. Qogyakarta7 Hadah %ada @ni#ersity