laporan trainee (2)

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sector yang sangat penting dalam pembangunan nasional. Peranan pariwisata bagi Indonesia sangat dirasakan manfaatnya, karena pembangunan dalam sector pariwisata serta pendayagunaan sumber potensi kepariwisataan menjadi kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan untuk memperbesar penerimaan devisa, memperluas lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha terutama bagi masyarakat setempat, mendorong pembangunan daerah serta memperkenalkan alam, nilai budaya dan bangsa. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki ribuan pulau dengan kekayaan yang melimpah serta mempunyai keanekaragamaam budaya. Salah satu potensi yang dimiliki bangsa Indonesia adalah pariwisata dimana Indonesia sangat diperhitungkan di Pariwisata Internasional. Potensi Bali merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki potensi kepariwisataan yang besar. Bali memiliki kekayaan alam, seni, budaya, dan adat istiadat sampai saat ini pariwisata masih menjadi andalan bagi propinsi Bali untuk memperoleh manfaat ganda (multiplier effect) yakni tidak saja berperan dalam peningkatan pendapatan daerah melalui arus belanja (devisa masuk) tetapi juga berpotensi untuk menciptakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha dalam dunia pariwisata khususnya pada tingkat nasional. Bali selalu ditawarkan dan dijadikan acuan daerah lain untuk mengembangkan pariwisatanya. Keindahan alam dan keanekaragaman adat istiadat merupakan daya tarik utama bagi wisatawan untuk menjadikan Bali sebagai tujuan wisata. Hal itu harus di dukung dengan meningkatkan kemampuan kita dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi para

Upload: ory-ora

Post on 03-Jul-2015

2.247 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Trainee (2)

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata merupakan salah satu sector yang sangat penting dalam pembangunan nasional. Peranan pariwisata bagi Indonesia sangat dirasakan manfaatnya, karena pembangunan dalam sector pariwisata serta pendayagunaan sumber potensi kepariwisataan menjadi kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan untuk memperbesar penerimaan devisa, memperluas lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha terutama bagi masyarakat setempat, mendorong pembangunan daerah serta memperkenalkan alam, nilai budaya dan bangsa.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki ribuan pulau dengan kekayaan yang melimpah serta mempunyai keanekaragamaam budaya. Salah satu potensi yang dimiliki bangsa Indonesia adalah pariwisata dimana Indonesia sangat diperhitungkan di Pariwisata Internasional.

Potensi Bali merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki potensi kepariwisataan yang besar. Bali memiliki kekayaan alam, seni, budaya, dan adat istiadat sampai saat ini pariwisata masih menjadi andalan bagi propinsi Bali untuk memperoleh manfaat ganda (multiplier effect) yakni tidak saja berperan dalam peningkatan pendapatan daerah melalui arus belanja (devisa masuk) tetapi juga berpotensi untuk menciptakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha dalam dunia pariwisata khususnya pada tingkat nasional. Bali selalu ditawarkan dan dijadikan acuan daerah lain untuk mengembangkan pariwisatanya. Keindahan alam dan keanekaragaman adat istiadat merupakan daya tarik utama bagi wisatawan untuk menjadikan Bali sebagai tujuan wisata.

Hal itu harus di dukung dengan meningkatkan kemampuan kita dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi para wisatawan yang berkunjung ke Bali sehingga dapat memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi mereka. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan insan-insan yang terdidik dan berkualitas yang mampu memberikan pelayanan terbaik bagi para wisatawan. Dengan adanya sekolah pariwisata yang merupakan salah satu media untuk menciptakan tenaga kerja yang telah dibekali dengan keterampilan yang memadai sehingga dapat meningkatkan kualitas industri pariwisata di Bali. Oleh sebab itu dari sekian banyak sekolah pariwisata di Bali penulis memilih SMKN 4 Denpasar. Karena dari sekolah ini telah banyak melahirkan tenaga kerja yang terdidik dan displin sehingga siap untuk bekerja di dunia pariwisata. Selain itu juga menjadi media untuk mengembangkan bakat dan keterampilan di bidang pariwisata yang terus maju seiring dengan perkembangan pariwisata di Bali baik sekarang maupun yang akan datang dengan skill tersendiri pada bidang masing-masing.

1.2 Pokok Masalah

Page 2: Laporan Trainee (2)

Adapun pokok masalah yang akan dibahas di dalam laporan ini sehubungan dengan on the job training yang saya laksanakan di Hotel Inna Kuta Beach adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kerja F&B Production dalam sebuah hotel?2. Bagaimana peranan F&B Production di Hotel Inna Kuta Beach?

Pokok masalah diatas akan di tulis penulis dan dibahas dalam Pembahasan sesuai dengan pengalaman yang penulis dapatkan selama melaksanakan on the job taining di Hotel Inna Kuta Beach.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan Laporan

1. Tujuan penulisan Laporan

Untuk menerapkan teori yang telah dipelajari kedalam dunia industri yang sebenarnya, sehingga ilmu yang diserap selama berada di bangku SMK diimbangi dengan praktek kerja industri.

Sebagai salah satu program yang harus dilakasanakan untuk persyaratan kelulusan dari semua program di sekolahan dan untuk mendapatkan sertifikat dari hotel selama melakukan on the job training.

Untuk dapat mengetahui semua kegiatan yang telah dilaksankan dalam industri pariwisata.

2. Manfaat penulisan laporan

Menambah pengetahuan dan memacu daya pikir dalam kepariwisataan khususnya mengenai permasalahan di bidang perhotelan.

BAB IIGAMBARAN UMUM INNA KUTA BEACH

Page 3: Laporan Trainee (2)

2.1Sejarah Inna Kuta Beach Hotel, Cottages and Spa

Pulau Bali sudah terkenal sebelum Perang Dunia II, akibat propaganda yang dilakukan di luar negeri terutama didaratan Eropa dan Amerika khususnya negeri Belanda. Propaganda tersebut sangat mengenai sasarannya, terutama dikalangan perdagangan khususnya dan juga di bidang pengangkutan. Untuk kepentingan tersebut oleh pihak KPM kemudian dianggap perlu untuk mendirikan sebuah hotel di Bali, dengan maksud menampung penumpang-penumpang kapalnya.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, akhirnya dibangunlah sebuah hotel pertama di Bali pada tahun 1928 yaitu Bali Hotel, kemudian dilanjutkan extensionalnya pada tahun 1938 sehungga penyelesainnya pada tahun 1940 menjadi 30 kamar.Perkembangan wisatawan akhirnya semakin meningkat datang ke Pulau Bali ini karena Bali sangat indah dan di beri julukan “HET LAND DER DEMONEW’ apa yang di sebut sekarang istilah Pulau Dewata.

Di tahun ke tahun kedatangan wisatawan meningkat terus terutama dari Eropa Barat dan Amerika. Diantara rombongan tamu-tamu Eropa yang datang ke Bali, ada seorang wanita Irlandia berkebangsaan Amerika yang kemudian menamakan dirinya dengan nama Bali yaitu Ni Ketut Tantri.

Saat pertama kedatangannya di Bali, beliau menginap di Bali Hotel karena pada waktu itu satu-satunya hotel yang dapat menampung wisatawan asing di Bali adalah Bali Hotel.

Ternyata Ni Ketut Tantri adalah seorang seniman yang akhirnya terbetik dalam hatinya untuk dapat memiliki sebidang tanah di Pantai Kuta dan kemudian mendirikan beberapa buah cottages yang sangat sederhana yang kemudian di beri nama “SUARA SEGARA”. Di tempat inilah bukunya yang terkenal yang di beri judul “REVOLUSI DI NUSA DAMAI” yang judul aslinya adalah “REVOLT IN PARADISE” di tulis dari awal sampai akhir, yang juga sempat menyentuh perhatian dunia saat itu mengenai penjajahan Belanda di Indonesia. Untuk membantu mengembangkan usahanya, Ni Ketut Tantri memerlukan karyawan dan salah satunya bernama I Nyoman Nyongnyong.

Perkembangan situasi polotik di dunia terus memburuk sehingga meletuslah Perang Dunia II pada tahun 1942, Belanda terlibat peperangan dengan Jepang. Pulau Bali yang juga merupakan jajahan Belanda juga menjadi sasaran tembak tentara Jepang untuk melumpuhkan tentara Belanda yang ada di Bali adalah Lapangan Terbang Tuban, yang selanjutnya merambat ke daerah Pantai Kuta dimana letaknya sangat dekat dengan Lanud Tuban.

Akibat, serangan tersebut, bungalow milik Ni Ketut Tantri menjadi rusak berat. Dalam perkembangan selanjutnya Jepang berhasil mengalahkan Belanda. Kondisi ini sagat tidak meguntungkan bagi keselamatan Ni Ketut Tantri meningat dirinya adalah orang yang berkebangsaan Amerika. Ia kemudian pergi ke Surabaya dimana sebelumnya tanah bekas ia mendirikan bungalow seluas 1,32 ha(13.200m2) ia serahkan kepada karyawannya yang bernama I Nyoman Nyongnyong. Di tanah Jawa Ni Ketut Tantri sempat menjadi tahanan Jepang dari tahun 1942 sampai dengan 1945.

Pada tahun 1950 datanglah pelukis muda dari Jawa ke Bali yang bernama Tuan Agus Jaya, ia ingin mengembangkan bakat seninya di Pulau Bali. Pilihanya untuk tinggal

Page 4: Laporan Trainee (2)

di Bali jatuh pada daerah Kuta. Tanah bekas bungalow Suara Segara menarik minat Tuan Agus Jaya. Kemudian ia menyewa tanah tersebut dari I Nyoman Nyongnyong. Selanjutnya diatas tanah tersebut Tuan Agus Jaya mendirikan beberapa cottages yag diberi nama “ Sanggar Wisma Samudra Beach Kuta”.

Pada tanggal 22 Agustus 1956 atas inisiatif pemerintah melalui PT. Natour, Bali Hotel yang saat itu masih milik KPM di ambil alih oleh pemerintah Indonesia dan selanjutnya penelolaannya diserahkan kepada PT. Natour Ltd. Pada saat transaksi PT. Natour diwakili oleh S. Harjomigoeno dan KPM diwakili olek Tuan Y. Kok.

Tahun 1961 Bali Hotel diserah terimakan dari Bapak Harjomigoeno kepada Bapak Sunaria Prawira Dirja. Selama kepemimpinannya Pak Sunaria ia berinisiatif untuk menyewa Sanggar Wisma Samudra Beach Kuta milik Tuan Agus Jaya. Setelah diadakan beberapa pendekatan maka sampailah kepada tahap-tahap perundingan antara Tuan Agus Jaya dengan Pihak PT. Natour. Akhirnya, di capainya sebuah kesepakatan bahwa Hak Sewa atas tanah Sanggar Wisma Samudra Beach Kuta beserta dengan bangunannya dialihkan dari Tuan Agus Jaya kepada Bali Hotel dengan nilai kurang lebih Rp. 750.000,-. Sejak saat itu Wisma Samudra Beach Kuta dibawah pengelolaan Manejemen Natour Bali Hotel dengan pimpinan Bapak Sunaria Prawira Dirja.

Pada tahun 1962 pucuk pimpinan Notour Bali Hotel diserahterimakan dari bapak Sunaria Prawira Dirja kepada Bapak W.N Tambayong. Pada tahun 1967 kontrak tanah Sanggar Wisma Samudra Beach Kuta antara Tuan Agus Jaya dan I Nyoman Nyongnyong berakhir, selanjutnya tanah tersebut di beli oleh pihak Natour dengan harga kurang lebih Rp. 4.500.000,- dimana pembayarannya dilakukan dengan cara mengangsur.

Pada tahun 1974 menjelang Konfrensi PATA di Indonesia dimana Workshopnya di laksankan di Bali, di keluarkanlah surat kebijakan oleh pemerintah Indonesia untuk memberikan hotel sebagai persiapan penyediaan akomodasi dalam rangka kegiatan konfrensi tersebut, PT. Natour memanfaatkan kesempatan tersebut dengan membangun dan mengembangkan unit-unitnya yang berada di Pantai termasuk Sidhu Beach Hotel dan Kuta Beach Hotel.

Pembangunan Sindhu Beach Hotel dan Kuta Beach Hotel dimulai tahun 1972 dengan kreditor dari BAPINDO. Pada bulan Februari 1974 setelah selesainya pembangunan kedua unit hotel tersebut maka unit Natour di Sanur dinamakan Natour Sindhu Beach dan unit Natour di Kuta dinamakan Natour Kuta Beach Hotel. Khususnya Natour Kuta Beach Hotel jumlah kamar yang ada saat itu sebanyak 32 kamar dengan jenis bungalow.

Semenjak saat itu manjemen Sindhu Beach dan Kuta Beach terpisah dari unit Bali Hotel yang di koordinir oleh seorang Managing Director yaitu. W.N. Tambayong. Selanjutnya Natour Shindu Beach dipimpin oleh Uri Mandhuri, sedangkan Natour Kuta Beach si pimpin oleh LG. W. Suwandha dan Natour Bali Hotel dipimpin oleh Bapak Sulaman.

Selanjutnya dalam setiap rapat kerja yang dilaksanakan setiap tahunnya dimana didalam evaluas hasil usaha tia-tiap unit PT. Natour. Natour Kuta Beach menunjukan hasil yang baik. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka pada tahun 1984 saat Natour Beach dipimpin oleh Bapak Ferry S. Repie, dengan jumlah hasil usaha tersebut melakukan penambahan jumlah kamar sehimgga total jumlah kamar yang tersedia menjadi 40 kamar.

Page 5: Laporan Trainee (2)

Perkembangan selanjutnya sejak bulan Oktober 1985 Natour Kuta Beach dipimpin oleh A.A. Sg. Mas Widyawati. Dan pada tahun 1988 dengan dana hasil usaha menambah 6 kamar lagi sehinnga kamar menjadi 46 kamar. Pada bulan Maret tahun 1991 kembali Natour Kuta Beach melaksanakan penambahan sebanyak 98 kamar dan Grand Opening dilaksanakan pada bulan Agustus 1992. dengan demikian jumlah keseluruhan kamar Natour Kuta Beach sampai dengan tahun 1992 adalah sebanyak 137 kamar.

Untuk mensosialisasikan kepada masyarakat luas dengan mengadakan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Soft launching dilaksanakan pada bulan Januari – April 2002 saat event-event tertentu, seperti :

ATF : Yogyakarta PATAMART : Singapore SALES BLITZ : Surabaya

2. Launching dilaksanakan pada bulan Juli 2002 di Bali dan Natour Beach berubah menjadi “Inna Kuta Beach” Hotel Cottages and Spa.

Pimpinan Natour Kuta Beach (Inna Kuta Beach) dari tahun ke tahun :

I G.W. Suwandha : tahun 1974 s/d 1981 Ferry S. Repie : tahun 1981 s/d 1985 A.A Sg. Mas Widyawati : tahun 1985 s/d 1991 I Made Patra : tahun 1991 s/d 1994 I Ketut Suandha : 01 September 1998 s/d 15 Oktober 2000 I Made Sukaijana : 15 Oktober 2000 s/d 25 Oktober 2003 Maria Sinaga : 15 Juni 2003 s/d 08 November 2004 I.B. Purwaka : 08 November 2004 s/d 14 January 2008 I Made Budiastra : 15 January 2008 s/d sekarang

Perkembangan selanjutnya adalah penggabungan 2 perusahaan BUMN yaitu PT. HII dan PT. Natour menjadi PT. Hotel Indonesia Natour (PT.HIN) yang di sebut dengan nama “INNA HOTEL GROUP” dengan motto “Hotels wit unique cordiality”.

2.2 Kepemilikan dan Lokasi Hotel

“Hotel Inna Kuta Beach” adalah salah satu dari hanya beberpa hotel yang memiliki akses langsung ke pantai Kuta, selain itu hotel ini terletak bersebelahan dengan pasar seni Kuta dan tempat hiburan malam yang sangat terkenal sehingga memudahkan tamu menginap untuk berjemur, berselancar, berbelanja, makan di restaurant, bermain di waterboom dan fun café. Dan Inna Kuta beach terletak di Jalan Pantai Kuta No. 1 Kelurahan Kuta Kabupaten Badung.

Page 6: Laporan Trainee (2)

2.3 Fasilitas yang di Miliki Inna Kuta Beach Hotel

A. Pelayanan dan Fasilitas Inna Kuta Beach Hotel

Airport Shuttle Service Baby Sister Baby Cot Car Park Electric Current 220v/ 50 cycles 24 hours Manager/ duty 24 hours doctor an call Florist Hot spot internet access Internet service Laundry and Vallet service Marjor credit card accepted Money changer Safety deposi box Shopping arcade Taxi & tour Counter

B. Fasilitas Kamar Inna Kuta Beach Hotels

Individual Controlable AC IDD Telephone Mini Bar Tea & Coffee Maker Coffee Table Satelite TV Bath Robe Sliper Two Botles of Mineral Water Bath room Shower of Bath room Laggage Rock Shampo Soap Shower Cap Tooth paste & Brush Balcony & terrace Wardrobe

Page 7: Laporan Trainee (2)

2.4 Struktur Organisasi Inna Kuta Beach Hotel, Cottages, and Spa

Secara umum organisasi dari Inna Kuta Beach Hotel, Cottages, and Spa dapat di gambarkan sebagai berikut :

Page 8: Laporan Trainee (2)

BAB IIILANDASAN TEORI

3.1 Pengertian F&B Product

Department F&B (food and beverages) adalah salah satu department yang bertugas di bidang makanan dan minuman baik dari segi mengolah sampai menghidangkan kepada tamu. F&B di bagi menjadi dua, yaitu :

a. F&B ServiceAdalah suatu department yang bertugas untuk menyajikan makanan dan makanan kepada tamu dan melayani tamu dengan baik.

b. F&B ProductAdalah salah satu department yang bertugas membuat tau mengolah bahan makanan yang akan di sajikan kepada tamu, tentunya harus enak dan menarik agar tamu yang menikmatinya merasa puas.

3.2 Pengertian Dapur

Dapur adalah salah satu ruangan atau tempat khusus yang ada di suatu hotel yang memiliki pelengkapan untuk mengolah makanan. Syarat dapur yang baik adalah :

a. Ruangan khusus yang terpisah dari ruangan yang lainnya dan tidak berhubungan dengan alam bebas.

b. Memiliki luas yang memadai, seimbang dengan jumlah karyawan yang akan bekerja di dapur.

c. Dapur harus dilengkapi penerangan dan ventilasi yang cukup.d. Harus dilengkapi dengan fasilitas sanitasi yaitu persediaan air bersih, tempat

cuci tangan, dan tempat cuci untuk semua peralatan dapur.e. Peralatan yang di butuhkan untuk memasak harus tersedia.

3.4 Metode Memasak

Memasak dapat diartikan sebagai suatu proses penerapan panas pada makanan dengan tujuan antara lain, :

a. Memudahkan pencernaanb. Bebas dari bibit penyakit

Page 9: Laporan Trainee (2)

c. Menambah rasa nikmatd. Meningkatkan wujud dari pada makanan yang di masak

Panas dari suatu sumber panas akan merambat ke dalam makanan yang akan di masak melalui tiga cara, yaitu :

1. KonduksiPerambatan panas melalui suatu benda ke benda yang lain atau kaitan makanan yang di masal dengan catatan benda tersebut harus saling bersentuhan satu sama lainnya.

2. KonveksiPerambatan panas melaluisirkulasi atau perputaran zat cair atau gas yang panas.

3. RadiasiPerambatan panas melalui pancaran panas langsung dan suatu sumber ke benda atau bahan makanan yang di masak.

Pada dasarnya metode memasak dapat di bedakan menjadi 2 golongan besar, yaitu :

1. Cara memasak basah (most heat methode of cooking)

BoilingMemasak dengan cairan yang panas di mana volume air harus lebih banyak dari pada bahan yang di rebus.

SimmeringMemasak dengan cairan yang panas secara perlahan – lahan.

SteamingMemasak makanan dengan uap air yang panas.

PoachingMerebus pelan-pelan dengan menggunakan cairan yang terbatas jumlahnya.

StewingProses memasak yang dilakukan pelan- pelan dalam cairan atau dalam jumlah yang sedikit.

Memasak dengan mewarnai daging sampai coklat, memasaknya di dalam cairan atau sauce dalam sebuah alat masak yang tertutup dalam oven.

2. Cara memasak kering (dry heat methode of cooking)

GrillingProses memanggang yang di lakukan diatasa lempengan besi.

RoastingMemasak atau memanggang dalam oven dengan panas sirkulasi di mana daging yang akan di masak di taruh diatas sebuah roasting tanpa di tutup dan diminyaki sebelumnya.

BakingProses memasak keringa tanpa di tutup yang juga di dalam oven tetapi tidak menggunakan minyak.

Deep FryingMemasak dengan menggunakan minyak panas. Dan volume minyak jauh lebih banyak di banding bahan makanan yang akan di masak, sehingga bahan makanan itu benar-benar tenggelam.

Page 10: Laporan Trainee (2)

Shallow FryingProses menggoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng di mana minyak yang di gunakan untuk mengorenga lebih sedikit di banding bahan makanan yang akandi masak.

3.5 Hygiene dan Sanitasi Dapur

a. Pengertian Hygiene dan Sanitasi

Hygienedalah suatu kesehetan preventif yang menitik beratkan kegiatannya pada pencegahan penyakit yang di sebabkan oleh factor manusia atau individualnya.

Sanitasi adalah usaha preventif yang menitik beratkan kegiatannya pada pencegahan penyakit yang disebabkan oleh factor lingkungan hidup manusia.

b. Hygiene Sanitasi pada Ruangan DapurRuangan dapur harus selalu terjaga kebersihannya sehingga para karyawan yang bekerja merasa tenang, aman, dan nyaman. Contoh tindakan hygiene sanitasi dapur, anatarlain :

Ruangan harus selalu bersih Bersihkan dinding dengan obat pembersih Tersedia alat-alat kebersihan Ada pembuangan asap dan di buat ventilasi Pembuatan saluran pembuangan limbah dapur Peralatan dapur harus segera di cuci stelah selesai menggunakannya

c. Personal Hygiene SanitasiKebersihan dari yang mengarah kepada kebiasaan-kebiasaan dan kebersihan diri pribadi dati ujung rambut sampai ujung kaki, diantaranya :

MandiKaryawan dapur sebaiknya mandi secara teratur, bersih dan sehat saat masuk area dapur.

TanganCucilah tangan sebelum dan sesudah bekerja, tangan di cuci di luar area dapur.

HidungJangan meraba hidung saat bekerja dan jangan bersin dekat makanan.

RambutUntuk juru masak pria :

1. Jangan berambut panjang karena rambut panjang tidak rapid an sulit menjaga kebersihannya.

2. Topi perlu dan harus di pakai saat bekerja.Untuk juru masak wanita :

1. Rambut diikat rapi sehingga tidak menggangu pada waktu bekerja.

Page 11: Laporan Trainee (2)

2. Selalu memakai penutup kepala selama bekerja di dapur. Wajah1. Jangan menggunakan kosmetik berlebihan2. Jangan menyeka wajah dengan tangan saat bekerja Kuku1. Kuku harus di potong pendek dan bersih2. Kuku jangan di cat dengan kosmetik cat kuku Mulut1. Jagalah kebersihan mulut biasakan menyikat gigi sehabis makan2. Jangan merokok selama bekerja didapur Kaki1. Pergunakan sepatu yang bertumit rendah2. Kaos kaki harus diganti setiap hari3. Kuku jari kaki harus di potong pendek

3.6 Peralatan Kitchen

Peralatan dapur dapat di bagi menjadi 2, yaitu :

A. Kitchen Equipment

Adalah peralatan yang ada di dapur yang menggunakan listrik dan bendanya cukup berat. Macam – macam kitchen equipment antara lain :

FrezerAlat pendingin yang digunakan mentimpan daging yang mentah agar tetap segar.

RefrigeratorAlat pendingin yang di gunakan menyimpan bahan makanan yang cepat rusak.

BlenderAlat yang di gunakan untuk menghaluskan dan menghancurkan bahan makanan.

OvenAlat yang digunakan untuk memanggang.

MicrowaveAlat yang di gunakan untuk memanasi atau menghangatkan makanan.

GrillAlat yang digunakan untuk memanggang daging.

ToasterAlat untuk membakar roti.

KomporAlat untuk menggoreng.

RicecookerAlat untuk memasak dan menghangatkan nasi.

B. Kitchen Utensil

Page 12: Laporan Trainee (2)

Adalah peralatan kecil yang ada di dapur yang di gunakan untuk mengolah makanan.Macam-macam kitchen utensil antara lain :

Frying panAlat yang di gunakan untuk menggoreng

StrainerAlat yang di gunakan untuk menyaring

Wooden spatulaSedok yang terbuat dari kayu

PeelerAlat untuk mengupas umbi-umbian

KnifeAlat untuk memotong bahan makanan

Chopping knifePisau untuk menetak makanan

Vegetable knikePisau untuk memotong sayuran

Slicing knifePisau untuk mengiris makanan dan mengelurkan tulang dari daging

Carving knifePisau untuk mengukir buag

Grooving knifePisau untuk menghias makanan

Butter knifePisau untuk mengambil mentega

Buthcer’s knifePisau untuk memotong daging yang sudah di rebus

Boning knifePisau untuk memotong tulang

Oyster knifePisau untukmembuka kulit kerang

Page 13: Laporan Trainee (2)

BAB IVPEMBAHASAN

4.1 Prosedur Kerja F&B Production di Inna Kuta Beach

Cara kerja F&B Product di Inna Kutta Beach, yaitu :

1. Mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi.2. Menyiapkan breakfast untuk tamu sesuai menu hari yang bersangkutan dan juga

bisa langsung di pesan oleh tamu.3. Prepare untuk lunch seperti memotong sayuran, mengecek, dan menambahkan

barang yang habis terpakai breakfast.4. Membersihkan alat di kitchen setelah di pakai, seperti : Kompor Mengelap meja5. Menyapu area kitchen, seperti : Main kitchen Mini store Cold room6. Menunngu order dari tamu7. Untuk shift siang, menyiapkan untuk breakfast dan membantu bila ada order.

4.2 Tugas dan Tanggung Jawab Seorang Cook

1. Membuat dan melayani semua orderan tamu dengan baik.2. Menyiapkan segala peralatan dan bahan makanan yang di perlukan di dapur.3. Membersihkan peralatan yang dipakai membuat order.4. Serta menjaga dan merawat kebersihan peralatan dan lingkungan area kitchen.

4.3 Peranan F&B Production di Inna Kuta Beach Hotel

F&B Production memounyai peranan yang sangat penting dalam operasional suatu hotel, apabila bagian ini tidak berfungsi maka suatu hotel tidak akan dapat berjalan dengan lancer dan peranan F&B Production tidak lain adalah sebagai section hotel yang berfungsi mengolah makanan mentah menjadi makanan jadi sesuai dengan standar menu yang sehat dan terjamin.

Page 14: Laporan Trainee (2)

BAB VPENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari urian di halaman sebelumnya penulis dapat simpulkan bahwa :

1. Di dalam sebuah hotel, memask bukanlah pekerjaan yang mudah karena kita harus dapat menghidangkan makanan yang benar-benar dapat menarik selera tamu dan sempurna.

2. Sebagai seorang juru masak kita harus benar-benar mempunyai keahlian dalam bidang memasak, kalau tida demikian kita tidak bisa menghidangkan makanan yang dinikmati oleh tamu.

3. Kita harus bisa memperhatikan segala sesuatu yang berkaitan dengan kitchen, seperti : merawat peralatan dapur agar terjaga kebersihannya dan memenuhi segala sesuatu yang di erlukan di kitchen.

4. Seorang juru masak juga harus memperhatikan kebersihan diri sendiri agar makanan yang kita buat terhindar dari kotoran dan kebersihannya terjamin, selain itu kita juga harus dapat memberikan pelayanan yang baik dan service yang memuaskan.

5.2 Saran-Saran

Penyusun menyadari bahwa dalam melaksanakan kegiatan baik selama training maupun belajar di sekolah banyak di temukan kejanggalan – kejanggalan dan kekurangan- kekurangan, maka dari itu penyusun memberikan saran – saran, semoga saran ini merupakan hal yang positif dan bermanfaat bagi semua.

1. Saran untuk Hotel

Sebaiknya karyawan hotel di perbanyak agar lebih mudah bekerja dan mengatur waktu off.

Kerja sama anatar atasan dan karyawan lebih ditingkatkan lagi agar lebih kompak dan menambah suasana yang baik bagi hotel

Sebaiknya peralatan yang ada di setiap department lebih lengkap agar lebih mudah dan menghasilkan karyawan yang baik.

2. Saran untuk Sekolah

Sebaiknya peralatan praktek dilengkapi Pada waktu guru menjelaskan sebaiknya kita sarankan untuk menggunakan alat

peraga agar mudah di pahami. Sebainya praktek di sekolah lebih di tingkatkan, sehingga seimbang dengan

materi yang di jelaskan.

Page 15: Laporan Trainee (2)

3. Saran untuk Teman-Teman

Pada waktu praktek janganlah main-main atau lain-lain agar tidak rugi sendiri. Di saat guru menjelaskan sebaiknya di perhatikan. Pada waktu luang sebaiknya kita gunakan untuk hal-hal yang penting.

Page 16: Laporan Trainee (2)

DAFTAR PUSTAKA

1. Roman, Sumardi.2000.F&B Production Hotel.Erlangga : Surabaya2. Richard AB.1992.Tata Boga.Rineka Cipta : Jakarta3. Seluruh pegawai dan staff Inna Kuta Beach Hotel4. INNA KUTA BEACH HOTEL COOTAGES and SPA