laporan tugas mandiri

9
Laporan Tugas Mandiri Topik : Sistem Akhlak Judul : Nilai-nilai Akhlak dalam Kehidupan Nama : Pangiastika Putri Wulandari NPM : 1306370493 Fakultas/Jurusan : Teknik/Teknik Kimia AGAMA ISLAM (KELAS ISLAM-24) Nilai Akhlak dalam Kehidupan Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluq, yang artinya perbuatan, tingkah laku, atau budi pekerti. Sedangkan secara garis besarnya, akhlak terbagi menjadi dua bagian, yaitu akhlak terhadap khaliq (Yang Menciptakan) dan akhlak terhadap makhluk (yang diciptakan). Dari dua bagian ini, akhlak mengandung semua nilai yang diperlukan oleh manusia untuk keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Nilai-nilai tersebut dapat dibagi menjadi 5 macam, yakni: 1. Al – akhlaq al – diniyyah (nilai-nilai keagamaan) Nilai-nilai agama adalah akhlak yang bersangkutan dengan kewajiban hamba kepada Tuhannya, hal ini meliputi: a. Beriman kepada Allah, kepada rasul-rasul–Nya, malaikat- malaikat–Nya, kitab-kitab–Nya, qada dan qadar, serta beriman kepada hari akhir. Bersyahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji. b. Taat kepada Allah secara mutlak yakni menjalankan semua perintah – Nya, dan menjauhi segala larangan–Nya serta takutlah pada Allah c. Memikirkan ayat-ayat–Nya d. Mensyukuri nikmat – Nya

Upload: pangiastika

Post on 03-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Laporan Tugas MandiriLaporan Tugas MandiriLaporan Tugas MandiriLaporan Tugas Mandiri

TRANSCRIPT

Laporan Tugas MandiriTopik: Sistem AkhlakJudul: Nilai-nilai Akhlak dalam KehidupanNama: Pangiastika Putri WulandariNPM: 1306370493 Fakultas/Jurusan: Teknik/Teknik KimiaAGAMA ISLAM (KELAS ISLAM-24)Nilai Akhlak dalam KehidupanAkhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluq, yang artinya perbuatan, tingkah laku, atau budi pekerti. Sedangkan secara garis besarnya, akhlak terbagi menjadi dua bagian, yaitu akhlak terhadap khaliq (Yang Menciptakan) dan akhlak terhadap makhluk (yang diciptakan). Dari dua bagian ini, akhlak mengandung semua nilai yang diperlukan oleh manusia untuk keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Nilai-nilai tersebut dapat dibagi menjadi 5 macam, yakni:1. Al akhlaq al diniyyah (nilai-nilai keagamaan)Nilai-nilai agama adalah akhlak yang bersangkutan dengan kewajiban hamba kepada Tuhannya, hal ini meliputi:a. Beriman kepada Allah, kepada rasul-rasulNya, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, qada dan qadar, serta beriman kepada hari akhir. Bersyahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji.b. Taat kepada Allah secara mutlak yakni menjalankan semua perintah Nya, dan menjauhi segala laranganNya serta takutlah pada Allahc. Memikirkan ayat-ayatNyad. Mensyukuri nikmat Nyae. Bertawakal kepada Allahf. Berdoa kepada Allah dengan penuh takut dan harapg.Tidak putus asa dari rahmat Nyah.Menggantungkan segala perbuatan masa depan kepada kehendak Nya, maksudnya adalah jangan kita berjanji untuk mengerjakan suatu hal. Kecuali dengan mengucapkan insya Allah1. Selalu mengingat Allah2. Menyucikan dan membesarkan Nya dengan cara bedzikir kepada Allah dan bertasbih kepada Allah dikala waktu pagi dan petangk.Mengerjakan shalat yang diwajibkan1. Mengerjakan haji2. Bertobat dan memohon ampunan kepada Nyan.Mencintai Allah melebihi segala-galanya o. Tidak membalas cercaan orang musryikp. Menjauhi majleis-majelis yang membantah kebenaran Allahq.Jangan banyak bersumpah dengan nama Allah1. Menghormati sumpah, bila telah bersumpah2. Al akhlaq al fardiyyah (nilai nilai perseorangan)a.Kesucian jiwab.Lurus di jalan Allahc. Menguasai nafsud.Menjaga nafsu makan dan seks yaitu dengan menjalankan puasa dan tidak mengumpuli pasangan halal kita pd waktu-waktu tertentu, seperti haide. Menahan rasa marah yaitu memaafkan kesalahan orang lain1. Benarg.Teguh pendirianh.Lemah lembut dan rendah hati1. Berhati-hati dalam mengambil keputusan dan berlaku teliti dalam mengambil tindakan2. Menjauhi buruk sangkak.Istiqomah dan sabar1. Teladan yang baik1. Sederhanan.Beramal soleh o. Berlomba-lomba dalam kebaikanp. Berhati ikhlasq.Pintar mendengan dan menyelidiki informasi, yakni jagan kegabah mengambil persepsi1. Al akhlaq al usratiyyah (nilai nilai kekeluargaan)1. Berbuat baik dan menghormati orang tua2. Memelihara kehidupan anak-anak3. Memberikan pendidikan akhlak keapada anak4. Persamakan hak dan kewajiban antara istri dan suami5. Berusaha memperbaiki dalam keadaan berselisih6. Berbagi kepada kaum kerabat dan berwasiat untuk mereka2. Al akhlaq al ijtimaiyyah (nilai nilai sosial)1. Yang diperintahkan:1. Memenuhi amanah2. Mengatur perjanjian untuk menyelesaikan sesuatu yang meragukan3. Menepati janji4. Member persaksian yang benar5. Mendamaikan orang mukmin yang berselisih6. Memaafkan7. Kasih sayang timbal balik8. Memelihara hubungan silaturrohmi9. Tolong menolong10. Membelanjakan harta di jalan Allah11. Memuliakan tamu12. Menyempurnakan takaran dan timbangan13. Mengembangkan harta anak yatim14. Memerdekakan hamba atau memudahkan pembebasannya15. Tidak mengabaikan kejahatan16. Mengajak kepada kebaikan dan melarang kemungkaran17. Menyebarkan ilmu pengetahuan18. Persaudaraan dan sifat pemurah19. Kecintaan secara umum20. Keadilan, kasih sayang, danihsan1. Yang terlarang:1. Membunuh manusia, termasuk membunuh anak karena takut miskin2. Mencuri, menipu/curang3. Zina4. Riba5. Judi6. Hak milik yang tidak halal7. Memakan harta anak yatim8. Menganiaya9. Mengejek atau mengolok-olok10. Memata-matai orang (mencari-cari kesalahan orang)11. Memperlakukan anak yatim dan orang miskin dengan buruk12. Sombong13. Bermaksud jahat atau menuduh wanita yang baik berzina14. Kikir atau bakhil1. Tata tertib kesopanan1. Meminta izin sbelum masuk ke rumah orang lain2. Merendahkan suara dan jangan memanggil orang dewasa dari jauh dengan berteriak-teriak3. Memberi salam ketika masuk ke rumah orang lain4. Membalas salam dengan lebih baik5. Duduk dengan baik6. Pembahasan bicara yang baik7. Meminta izin sewaktu hendak pulang, pergi2. Al akhlaq al dauliyyah (nilai nilai kenegaraan)1. Hubungan antara kepala Negara dengan rakyat, yang meliputi:1. Kewajiban kepala Negara yang meliputi: Bermusyawarah dengan rakyat Menandatangani keputusan terakhir Sesuai dengan prinsip keadilan Menjaga ketentraman Menjaga harta benda rakyat Mengumpulkan zakat Tidak membatasi kegunaan harta bagi orang-orang tertentu saja (kaya, berkuasa, dll) Melaksanakan hukum Allah Golongan minoritas dalam masyarakat mempunyai hak yang sama dari segi undang-undang1. Kewajiban rakyat yang meliputi: Displin Taat yang bersyarat Bersatu disekitar cita-cita yang tertinggi Bermusyawaroh dalam persoalan orang banyak Menjauhi kerusakan Menyiapkan diri untuk membela Negara Menjaga mutu moral dan semangat rakyat Menjauhi supaya tidak membantu musuh1. Hubungan-hubungan luar negeri:Menjaga hubungan antar Negara dan menjalin persaudaraan dengan Negara lain

Diantara manfaat hidup berakhlak bagi individu yang berakhlak adalah:1. Dapat menikmati ketenangan hidup.Ketenangan dalam hidup diperoleh oleh orang yang tidak memiliki konflik batin, konflik interest. Konflik batin timbul disebabkan oleh ketidak mampuan seseorang berakrab-akrab dengan diri sendiri, dengan kemampuan diri sendiri, dengan apa yang telah dimiliki. Pusat perhatian orang berakhlak ialah pada bagaimana menjadikan dirinya bermakna, bermakna bagi keluarga, masyarakat dan bangsa serta kemanusiaan sesuai dengan nilai yang diajarkan oleh Allah Sang Pencipta. Dari segi ini orang yang berakhlak selalu bekerja keras tak kenal lelah untuk orang lain, yang dampaknya pulang kepada diri sendiri, yaitu tidak hirau terhadap kesulitan pribadinya. Secara internal orang berakhlak selalu mensyukuri nikmat Allah kepada dirinya sehingga ia merasa telah diberi banyak dan banyak memiliki. Dari itu ia selalu berfikir untuk memberi dan sama sekali tidak berfikir untuk menguasai apa yang telah dimiliki orang lain.2. Tidak mudah terguncang oleh perubahan situasi. Perubahan merupakan sunnatullah dalam kehidupan. Terkadang perubahan terjadi dengan amat cepat, membalik keadaan begitu rupa, yang selama ini berkuasa jatuh terhina, yang terhina naik ke atas panggung, yang selama ini ditabukan justeru berubah menjadi perilaku umum setiap hari, yang mudah menjadi sulit, sebaliknya yang semula mustahil menjadi sangat gampang. Bagi orang yang berakhlak, perubahan itu tak lebih hanya sunnatullah kehidupan, sementara sunnatullah itu sendiri justeru tidak berubah. Oleh karena itu bagi orang yang berakhlak, yang menjadi perhatian adalah bukan perubahannya, tetapi yang tidak berubah, yaitu kaidah-kaidah sunnatullah, seperti kebenaran akan jaya dan kebatilan akan runtuh, bahwa setiap kesulitan akan membawa kemudahan, bahwa kejujuran akan mendatangkan keberkahan, bahwa yang yang buruk, meski disembunyikan akan terbuka, bahwa yang baik meski sedikit akan diakui juga , bahwa merendahkan diri akan mendatangkan kemuliaan dan bahwa kesombongan akan berakhir dengan kehancuran. Bagi orang berakhlak dengan akidah tersebut diatas, ia akan memandang perubahan situasi justem dengan perspektif sunnatullah yang tidak berubah. Oleh karena itu ia tetap tenang di tengah perubahan zaman.3. Tidak mudah tertipu oleh fatamorgana kehidupan. Kehidupan yang kita jalani memang benar-benar merupakan realitas, tetapi tak jarang apa yang ditawarkan kepada kita dan apa yang sedang kita ikuti sebenarnya bukan realitas tetapi hanya fatamorgana belaka. Bahwa untuk menjadi pandai orang harus belajar adalah realitas, bahwa untuk mencapai ke tingkat sosial tertentu orang harus berjuang melalui tahap-tahap pekerjaan adalah realitas, bahwa untuk menjadi kaya orang harus berusaha secara ulet serta membutuhkan waktu adalah realitas. Sebaliknya untuk menjadi pintar mendadak, menjadi kaya mendadak, untuk mencapai kedudukan tinggi secara mendadak adalah lebih sering merupakan fatamorgana yang menipu. Bagi orang yang berakhlak, fatamorgana kehidupan tidak menarik baginya, karena ia justeru tertantang untuk mengatasi kesulitan secara realistis. Orang yang berakhlak tahu persis makna sabar, yaitu tabah hati tanpa mengeluh, dalam menghadapi cobaan dan rtintangan, dalam jangka waktu tertentu, dalam kerangka mencapai tujuan. Orang sabar tahu persis bahwa menggapai tujuan bukan suatu yang mudah karena untuk itu membutuhkan waktu dan keuletan dalam menghadapi rintangan. Hanya orang dalam keadaan lemah mental atau tertekan sajalah yang mudah tertipu oleh fatamorgana kehidupan, kepada sesuatu yang nampaknya sangat menjanjikan tetapi sebenarnya tipuan belaka.4. Dapat menikmati hidup dalam segala keadaan. Sudah menjadi sunnatullah bahwa hidup manusia mengalami pasang dan surut, terkadang beruntung, di lain kali merugi, terkadang disambut oleh banyak orang, di lain kali dimaki dan bahkan diusir oleh orang banyak. Bagi orang yang berakhlak, karena prinsip hidup lurus yang selalu dipegang, maka ia selalu siap menghadapi keadaan surut maupun keadaan pasang. Di waktu beruntung ia bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, berbagi rasa syukurnya kepada orang lain dan tidak menghambur-hamburkan keberuntungannya. Meski keberuntungan melimpah ruah, orang berakhlak tetap hidup wajar, tidak berlebihan dan tetap menjadi dirinya. Ketika sedang mengalami surut dalam hidupnya ia sabar, tidak mengeluh dan menerima apa adanya. Meski dalam keadaan serba kekurangan secara materi, orang yang berakhlak masih tetap memiliki keindahan dalam hidupnya karena ia tetap bisa melakukan sesuatu yang bermakna. Adapun orang yang tak berakhlak ketika beruntung ia lupa daratan berfoya-foya dengan keberuntungannya, dan ketika jatuh merugi ia lupa ingatan, sedih berkepanjangan, stress dan ada yang bunuh diri.