lapsus risma
DESCRIPTION
psikiatriTRANSCRIPT
SMF PSIKIATRI
RSUD DR.SOEBANDI JEMBER
I. Identitas Pasien
a. Nama : An. Y
b. Usia : 13 Tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Pekerjaan : Tidak bekerja
e. Pendidikan : SMP
f. Alamat : Krajan – Mojosemi,Sukowono - Jember
g. Agama : Islam
h. Status : Belum Menikah
i. Tanggal Pemeriksaan: 18-02-2015 – 20-02-2015
II. Anamnesa
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• KELUHAN UTAMA
Pasien merasa adanya ancaman makhluk halus
• RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Autoanamnesis
• Pasien merasa bahwa dia punya teman mahkluk halus bernama Aliwafa, dan
pada waktu kecil pasien pernah diperkosa oleh teman mahkluk halusnya yang
bernama Aliwafa tersebut. Pasien merasa ketakutan karena teman makhluk halus itu
hendak masuk ke tubuh pasien melalui leher, sehingga pasien dan anggota
keluarganya harus memegangi lehernya. Pasien juga bercerita bahwa pasien
bersekolah kelas 2 SMP, dan saat bersekolah kedua makhluk tsb tidak pernah
mengikutinya. Pasien merasa teman makhluk halusnya sudah berubah jika
dibandingkan saat waktu kecil dimana saat kecil teman makhluk halusnya bersikap
baik pada pasien. Pasien merasa takut apabila berada di rumah karena teman makhluk
1
halusnya dirasa jahat. Dan pasien juga merasa sedang hamil setelah diperkosa teman
makhluk halusnya tersebut. Dan pasien mengaku membenci ayahnya.
Heteroanamnesis
Pasien mulai membenci ayah nya sejak 3 bulan yang lalu. Pasien sering
melamun dan bicara sendiri sejak 3 bulan lalu tersebut. Pasien tidak mau makan dan
minum walaupun di suapin oleh ayah atau ibu nya. Bahkan anggota keluarga yang lain.
Kemarin (18/2) pasien sudah dibawa ke dukun dan puskesmas. Saat di dukun, pasien
hanya diberikan air minum putih.
• RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien tidak pernah menderita penyakit dengan gejala seperti ini sebelumnya,
penyakit lain disangkal.
RIWAYAT PENGOBATAN
-
• RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit serupa.
RIWAYAT SOSIAL
• Faktor Pendidikan : SMP
• Faktor Premorbid : Pasien merupakan orang yang
terbuka dan suka bergaul
• Faktor Pencetus : -
• Faktor Organik : Tidak ditemukan
• Faktor Keturunan : Tidak ada
• Faktor Psikososial : Hubungan pasien dengan sosial baik
III. Status Interna Singkat
1. Keadaan umum : cukup
2. Kesadaran : kompos mentis
3. Tensi : 110/70 mmHg
4. Nadi : 64x/menit
5. Pernafasan : 20x/menit
2
6. Suhu : 36.5o C
Pemeriksaan Fisik
• Kepala-leher : a/i/c/d: -/-/-/-
• Thorax:Cor : S1S2 tunggal
• Pulmo : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
• Abdomen : flat, bising usus normal, timpani, soepel
• Ekstremitas : Akral hangat pada keempat ekstremitas dan tidak ada
oedema pada keempat ekstremitas
IV. Status Psikiatri
Kesan umum : tampak lemas, berpakaian rapi dan tampak sesuai
dengan usianya.
Kontak : mata (+), verbal (+), lancar, relevan
Kesadaran : berubah
Afek Emosi : cemas
Proses Berpikir
Bentuk: non realistik
Arus : perseverasi,
Isi : waham kejaran (+)
• Persepsi : halusinasi auditorik (+), halusinasi visual (+), halusinasi
taktil (+)
• Kemauan : Pekerjaan : menurun
Sosial : menurun
Perawatan diri: menurun
• Psikomotor : menurun
• Intelegensia : dalam batas normal
Tilikan : 4 (menyadari keadaan sakitnya disebabkan karena sesuatu
yang tidak diketahui dalam diri pasien.)
V. Diagnosa
Aksis I : F20.1 Skizofrenia Hebrefenik
3
Aksis II : -
Aksis III : -
Aksis IV : -
Aksis V : GAF Scale 40-31 beberapa gangguan dalam hubungan dengan
kenyataan (realitas) dan komunikasi, gangguan berat dalam
beberapa fungsi.
VI. Diagnosis Banding
• Skizofrenia Paranoid
VI. Terapi
FARMAKOTERAPI
Inj. Zyprexa 1x1 ml
Inj. Lodomer 2x1 amp
Inj. Diazepam 2x1 amp
VII .Edukasi
– Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang sakit yang dialami pasien supaya
keluarga pasien dapat memahami dan menerima keadaan pasien.
– Meminta keluarga pasien supaya memperhatikan kepatuhan pemberian obat
dan membawa pasien kontrol tepat waktu. Jika pengobatan dilakukan secara
dini, tepat, adekuat dan disertai keteraturan pasien untuk minum obat maka
prognosis penyakit yang diderita pasien semakin baik.
– Meminta supaya keluarga pasien memberi dukungan moral kepada pasien.
– Memantau pasien dalam bersosial di lingkungan sekitar, agar pasien tidak
memiliki kesempatan melakukan sesuatu ke hal yang merugikan dirinya
sendiri dan orang lain
VIII. Prognosa
Dubia ad bonam, karena:
• Umur permulaan sakit : Usia muda ( Buruk)
• Onset : Jelas ( Baik)
4
• Premorbid : Kepribadian terbuka ( Baik )
• Faktor keturunan : Tidak ada ( Baik)
• Faktor pencetus : Tidak jelas ( Buruk )
IX. Follow Up
Tanggal Keluhan Status Psikiatri Terapi
19-2-15 Pasien masihmengeluhkan
lehernya sakit karena ada 2
mahkluk yang akan masuk ke
tubuhnya,. 2 makhluk tsb yang
satu besar dan yang satu lagi
kecil. Dan mengatakan kalau
mahkluk yang kecil mengajak
makhluk yang besar untuk
masuk ke tubuh pasien. Pasien
juga mengatakan bahwa salah
satu mahkluk akan
mencampur darahnya dengan
darah pasien.
1. Kesan: lemas, pakaian
rapi, penampilan sesuai
umur
2. Kontak:mata(+), verbal
(+)
3. Kesadaran: berubah
4. Afek/emosi: cemas,
5. Proses berpikir:
B: dereisme
A:perseverasi,
I:waham (+)
6. Persepsi:halusinasi
auditorik (+), halusinasi
visual (+)
7. Kemauan: menurun
Psikomotor: menurun
Intelegensi: dBN
Inj. Zyprexa 1x1
ml
Inj. Lodomer
2x1 amp
Inj. Diazepam
2x1 amp
5
Tanggal Keluhan Status Psikiatri Terapi
20-2-15 Pasien tidak mau makan dan
minum dan lebih banyak tidur,
sehingga di pasang selang melalui
hidung untuk asupan makanan.
Orang tua pasien juga
mengatakan pasien sering minta
untuk dikeluarkan kedua mahkluk
yang ada di tubuhnya. Pasien
masih sering memegangi leher
dan kemaluannya dan
mengeluhkan akan dimasuki
mahkluk halus tersebut. Pasien
tidak tenang dan terkadang
terlihat bingung
seperti di atas Inj. Zyprexa 1x1 ml
Inj. Della 2x3cc
Seroquel tab
2x200mg
Inj. Diazepam
2x1/2 amp
6