lintas sistem informasi dan komputer perancangan …link.narotama.ac.id/files/jurnal link vol 27 no...

42
[Type text] Jurnal Ilmiah Vol.27/No.1/Februari 2018 ISSN 1858 - 4667 PERANCANGAN APLIKASI E-MONEY DAN SMS GATEWAY UNTUK PONDOK PESANTREN DI DAERAH MADURA Abd. Wahab Syahroni, Ubaidi PENERAPAN DATA MINING SEBAGAI MODEL SELEKSI PENERIMA BEASISWA PENUH (STUDI KASUS: STIE PERBANAS SURABAYA) Hariadi Yutanto, Nurcholis Setiawan PERENCANAAN JALUR TERBANG TANPA PILOT PADA PROSES PENGUMPULAN DATA UNTUK PEMETAAN DENGAN PENERBANGAN TANPA AWAK Maulana Rizqi RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG GUDANG BERBASIS WEB (STUDI KASUS : PT. ISS INDONESIA CABANG JAWA TIMUR) Muhammad Saiful Ali, Latipah PEMANFAATAN ALGORITMA TF/IDF PADA SISTEM INFORMASI ECOMPLAINT HANDLING Rudhi Ardi Sasmita, Achmad Zakki Falani SENSOR DETEKSI GAS AMONIA PADA KANDANG AYAM PEDAGING DENGAN ATEMEGA32 MENGGUNAKAN MQ-135 Syahminan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama Surabaya Lintas Sistem Informasi dan Komputer

Upload: nguyenkien

Post on 03-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

[Type text]

Jurnal Ilmiah Vol.27/No.1/Februari 2018

ISSN – 1858 - 4667

PERANCANGAN APLIKASI E-MONEY DAN SMS GATEWAY UNTUKPONDOK PESANTREN DI DAERAH MADURAAbd. Wahab Syahroni, Ubaidi

PENERAPAN DATA MINING SEBAGAI MODEL SELEKSI PENERIMABEASISWA PENUH (STUDI KASUS: STIE PERBANAS SURABAYA)Hariadi Yutanto, Nurcholis Setiawan

PERENCANAAN JALUR TERBANG TANPA PILOT PADA PROSESPENGUMPULAN DATA UNTUK PEMETAAN DENGANPENERBANGAN TANPA AWAKMaulana Rizqi

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANGGUDANG BERBASIS WEB (STUDI KASUS : PT. ISS INDONESIACABANG JAWA TIMUR)Muhammad Saiful Ali, Latipah

PEMANFAATAN ALGORITMA TF/IDF PADA SISTEM INFORMASIECOMPLAINT HANDLINGRudhi Ardi Sasmita, Achmad Zakki Falani

SENSOR DETEKSI GAS AMONIA PADA KANDANG AYAM PEDAGINGDENGAN ATEMEGA32 MENGGUNAKAN MQ-135Syahminan

Fakultas Ilmu KomputerUniversitas Narotama Surabaya

Lintas Sistem Informasi dan Komputer

Jurnal Ilmiah Vol.27/No.1/Februari 2018

ISSN – 1858 - 4667

DAFTAR ISI

PERANCANGAN APLIKASI E-MONEY DAN SMS GATEWAY UNTUKPONDOK PESANTREN DI DAERAH MADURA ........................................ 1-1Abd. Wahab Syahroni, Ubaidi

PENERAPAN DATA MINING SEBAGAI MODEL SELEKSI PENERIMABEASISWA PENUH (STUDI KASUS: STIE PERBANAS SURABAYA) .. 2-8Hariadi Yutanto, Nurcholis Setiawan

PERENCANAAN JALUR TERBANG TANPA PILOT PADA PROSESPENGUMPULAN DATA UNTUK PEMETAAN DENGANPENERBANGAN TANPA AWAK ............................................................... 3-13Maulana Rizqi

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANGGUDANG BERBASIS WEB (STUDI KASUS : PT. ISS INDONESIACABANG JAWA TIMUR) ............................................................................ 4-20Muhammad Saiful Ali, Latipah

PEMANFAATAN ALGORITMA TF/IDF PADA SISTEM INFORMASIECOMPLAINT HANDLING ......................................................................... 5-27Rudhi Ardi Sasmita, Achmad Zakki Falani

SENSOR DETEKSI GAS AMONIA PADA KANDANG AYAM PEDAGINGDENGAN ATEMEGA32 MENGGUNAKAN MQ-135 .................................. 6-34Syahminan

Fakultas Ilmu KomputerUniversitas Narotama Surabaya

Lintas Sistem Informasi dan Komputer

Fakultas Ilmu KomputerUniversitas Narotama Surabaya

Jurnal Ilmiah LINK

Diterbitkan oleh :Fakultas Ilmu Komputer – Universitas Narotama Surabaya

Vol.27/No.1 : Februari 2018

Susunan Redaksi :

Penanggung Jawab :Dekan Fakultas Ilmu Komputer

Ketua Pengarah :Cahyo Darujati, ST., MT.

Ketua Penyunting :Achmad Zakki Falani, S.Kom., M.Kom.

Dewan Penyunting :Cahyo Darujati, ST., MT.

Achmad Zakki Falani, S.Kom., M.Kom.Aryo Nugroho, ST., S.Kom, M.T.

Awalludiyah Ambarwati, S.Kom., M.M.

Penyunting PelaksanaHersa Farida, S.Kom.

Latifah Rifani, S.Kom., MT.

SirkulasiFerry Hendrawan, S.Kom.

AdministrasiDyah Yuni Wulandari, S.Kom.

SekretariatFakultas Ilmu Komputer

Universitas NarotamaJln. Arief Rahman Hakim 51 Surabaya 60117

Telp. 031-5946404, 5995578E-mail : [email protected]

Jurnal Ilmiah Link diterbitkan dua kali setahun, memuat tulisan ilmiahyang berhubungan dengan bidang ilmu sistem informasi dan sistem komputer

Tulisan ilmiah dapat berupa hasil penelitian, bahasan tentang metodologi,tulisan populer dan tinjauan buku.

PEDOMAN PENULISANFORMAT

1. Artikel diketik dengan menggunakan program MS Word/WP, spasi ganda, fontTimes New Roman, size 10, dengan ukuran kertas Kuarto. Kutipan langsung yangpanjang (lebih dari tiga setengah baris) diketik dengan spasi tunggal dan bentukberinden

2. Artikel dibuat sesingkat mungkin sesuai dengan subyek dan metodologi penelitian,biasanya antara 15-30 halaman

3. Marjin atas, bawah, kiri dan kanan minimal 1 inci4. Semua halaman, termasuk tabel, lampiran dan referensi harus diberi nomor urut

halaman5. Semua artikel harus disertai disket atau file yang berisi artikel tersebut

DOKUMENTASI1. Kutipan dalam artikel sebaiknya ditulis dalam kurung yang menyebutkan nama

akhir penulisan, tahun tanpa koma, dan nomor halaman sumber tulisan yang dikutip(jika dipandang perlu)Contoh :

Sumber kutipan dengan satu penulis: (Ikhsan 2001), jika disertai nomorhalaman (Ikhsan 2001: 121)

Sumber kutipan dengan dua penulis: (Ikhsan dan Fayza 2001) Sumber kutipan dengan lebih dari dua penulis: (Ikhsan dkk. 2001 atau

Ikhsan et al. 2001) Dua sumber kutipan dengan penulis berbeda: (Ikhsan 2001, Fayza 2002) Dua sumber kutipan dengan penulis sama: (Ikhsan 2001, 2002), jika tahun

publikasi sama: (Ikhsan 2001a, 2001b) Sumber kutipan yang berasal dari institusi, sebaiknya menyebutkan akronim

institusi tersebut (BI 2000)2. Setiap artikel memuat daftar referensi (yang menjadi sumber kutipan) dengan

ketentuan penulisan sebagai berikut:a. Daftar referensi disusun alfabetis sesuai dengan nama penulis dan institusib. Susunan referensi: nama penulis, tahun publikasi, judul jurnal atau buku, nama

jurnal atau penerbit, nomor halamanc. Contoh:

Callendar, J. H. 1996, Time Saver Standards for Architectural Design,McGraw-Hill Book Company, New York.

Carn, N., Robianski, J., Racster, R., Seldin, M. 1988, Real Estate MarketAnalysis Techniques and Applications, Prentice Hall, New Jersey.

ABSTRAKSI1. Memuat antara lain masalah, tujuan, metode penelitian dan kesimpulan. Disajikan

diawal artikel terdiri dari 100-300 kata.2. Setelah abstraksi cantumkan empat kata kunci guna memudahkan pemberian

indeks.

ISSN 1858-4667 JURNAL LINK VOL. 27/No. 1/Februari 2018

1-1

PERANCANGAN APLIKASI E-MONEY DAN SMS GATEWAYUNTUK PONDOK PESANTREN DI DAERAH MADURA

Abd. Wahab Syahroni1, Ubaidi2

1,2 Jurusan Informatika, Fakultas Teknik, Universitas [email protected], [email protected]

Abstrak

Penelitian dalam paper ini adalah penerapan e-money dan sms gateway pada pondok pesantren dimadura dengan menggunakan metode pengembangan aplikasi prototyping. Penerapan aplikasi ini akanmemberikan keamanan, kemudahan bertransaksi, kecepatan dan rekap laporan keuangan santri, sertamendekatkan hubungan orang tua dengan anaknya dan pondok pesantren. Adapun tahapan metode Prototypeantara lain menetapkan kebutuhan untuk pembangunan perangkat lunak, menterjemahkan data yang telahdianalisis ke dalam bentuk yang mudah di mengerti oleh user, evaluasi terhadap program yang sudah jadidan bila terdapat kekurangan pada program bisa ditambahkan hingga semua kebutuhan user terpenuhi, danyang terakhir produk rekayasa.

Fitur utama aplikasi ini adalah manajemen data santri, cetak kartu santri, pemasukan danpengambilan tunai saldo santri, cek saldo santri, transaksi minimarket, kantin, dapur serta semua pembayaransantri kepada pondok dilakukan hanya dengan satu kartu. Adapun orang tua santri melalui sms gatewaydapat melakukan cek saldo, cek pengeluaran santri, serta informasi lain yang disampaikan oleh pondokpesantren seperti undangan atau pemberitahuan lainnya.

Aplikasi ini telah di ujicobakan kepada salah satu pondok pesantren di pamekasan, madura. Darihasil ujicoba dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini sangat baik untuk diterapkan di pondok pesantrenberdasarkan pada hasil survei menggunakan skala likert dengan indeks kepuasan sebesar 84% dari 100Responden.

Kata kunci: e-money, sms gateway, prototype, pondok pesantren, dan orang tua

1. Pendahuluan

Pondok Pesantren merupakan tempatpendidikan yang mengharuskan siswanya tinggalbersama dan belajar dibawah bimbingan guru yanglebih dikenal dengan istilah ustad atau kiai. Siswadi pondok pesantren lebih dikenal dengan namasantri.

(Mangun Budiyanto : 2014) Pondok Pesantrenlebih banyak mengajarkan ilmu agama islamkepada santrinya berdasarkan pada kitab yangtertulis dalam bahasa arab daripada ilmu umum.Namun seiring perkembangan zaman, PondokPesantren saat ini telah berevolusi dan sudahmenyediakan level pendidikan umum mulai dariSekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,Sekolah Menengah Atas bahkan ada yang sudahmemiliki Perguruan Tinggi.

Mengingat santri harus menetap dan tinggal diPondok Pesantren maka setiap selang waktutertentu orang tua dari santri berkunjung kepondok pesantren untuk menjenguk anaknya sertamenanyakan segala hal yang dibutuhkan olehanaknya. Mulai kebutuhan makan, kebutuhansekolah, dan kebutuhan lainnya. Pada umumnya

orang tua hanya memberikan uang yang cukupuntuk digunakan selama 1 bulan dan uang itu akandigunakan oleh santri untuk memenuhi segalakebutuhannya.

Beberapa permasalahan timbul saat santrimemegang uang secara tunai, mulai dari laporankehilangan, uang yang cepat habis, sertapembayaran kewajiban terhadap pondok pesantrenyang tidak dibayarkan. Jarak yang jauh antarapondok pesantren dan tempat tinggal orang tuasantri juga menjadi kendala dalam memberikanlaporan kondisi dan informasi terbaru tentangsantri secara langsung.

2. Tinjauan Pustaka

Beberapa teori penunjang dalam penelitian iniadalah sebagai berikut.

2.1 E-Money

E-money atau disebut juga uang digitalmerupakan uang yang digunakan dalam sebuahtransaksi dengan cara elektronik. Pada umumnyatransaksi e-money menggunakan jaringan

Abd. Wahab Syahroni1, Ubaidi2, Perancangan Aplikasi…

1-2

komputer. uang digital memiliki nilai yangtersimpan atau prabayar yaitu sejumlah nilai uangyang disimpan dalam suatu media elektronis yangdimiliki oleh seseorang. Nilai uang dalam uangdigital akan berkurang pada saat penggunamenggunakannya untuk pembayaran. Adapunpemanfaatan penggunaan uang digital sebagai alatpembayaran adalah sebagai berikut:1) Memberikan kemudahan dan kecepatan dalam

melakukan transaksi pembayaran tanpa perlumembawa uang secara tunai.

2) Tidak lagi menerima uang kembalian dalambentuk barang maupun uang receh akibatpedagang yang tidak memiliki uang kembalianbernilai kecil.

3) Sangat cocok untuk transaksi massal yangnilainya kecil namun frekuensinya tinggiseperti tol, minimarket dan lain lain.

2.2 SMS Gateway

(Efrem Heri Budiarto : 2017) SMS Gatewaymerupakan sebuah platform yang menyediakanmekanisme untuk mengirim dan menerima SMSdari perangkat mobile sehingga dapatberkomunikasi dengan Provider penyedia layananSMS. adapun perangkat keras yang diperlukanuntuk kebutuhan SMS Gateway antara lain PCatau laptop, ponsel atau modem dan kabel datayang dapat menghubungkan antara ponsel ataumodem dengan PC atau laptop. Sedangkanperangkat lunak yang diperlukan antara lainSistem Operasi, Database Server, Gammu sebagaiSMS Gateway, Text Editor dan Browser .

Banyak manfaat yang diperoleh ketikamenggunakan SMS Gateway seperti lebih praktiskarena pengguna dapat mengirim pesan darikomputer baik secara manual maupun secaraotomatis sesuai dengan pola yang diinginkan.Namun ada batasan fasilitas dalam SMS Gatewayyaitu tidak dapat mengirim pesan berupa gambaratau suara.

2.3 Gammu

(Masruri:2015) Gammu merupakan aplikasiyang bisa digunakan untuk mengolah beberapafungsi yang terdapat pada perangkat mobile danmodem. Beberapa fungsi yang bisa dikelola olehGammu antara lain fungsi nomor handphone danSMS. Gammu adalah sebuah library open sourceyang dibuat sebagai gateway atau penghubungantara komputer dengan perangkat mobile.Gammu dapat digunakan pada semua sistemoperasi seperti di Linux atau Windows, Namunsetiap sistem operasi memiliki cara instal yangberbeda.

Aplikasi Gammu berbentuk SMSD (SMSDaemon) yang berjalan di service Sistem Operasisecara real time, sehingga setiap saat, Gammudapat memonitor SMS Devices (mobile ataumodem) dan database SMS Gateway. ketikaterdapat SMS masuk pada SMS Device makaGammu akan langsung memindahkannya ke dalamtabel inbox (Tabel yang digunakan untukmenampung pesan masuk) yang terdapat padadatabase SMS Gateway. Begitu juga sebaliknya,pada saat Aplikasi mengirim SMS, SMS Daemonakan memasukkan SMS ke dalam tabel outbox(Tabel yang digunakan untuk menampung pesansementara pesan keluar) yang terdapat padadatabase SMS Gateway, Gammu akan mengirimSMS tersebut pada SMS Devices danmemindahkan SMS tersebut ke tabel sentitems(Tabel yang digunakan untuk menampung pesanyang sudah terkirim) yang terdapat pada databaseSMS Gateway.

3. Metode Penelitian

Adapun proses untuk mendapatkan data yangakan digunakan untuk keperluan penelitian iniadalah sebagai berikut.

3.1 Studi Literatur dan Lapangan

Studi literatur merupakan studi teori yangakan digunakan dalam mengerjakan penelitian iniserta untuk lebih memahami permasalahan yangakan dibahas. Beberapa referensi yang digunakanuntuk mengerjakan penelitian ini diperoleh darijurnal ilmiah, buku serta hasil pencarian dari situsdi internet yang kompeten serta dapatdipertanggungjawabkan. Selanjutnya melakukanstudi lapangan dengan melihat apakah informasiatau teori yang diperoleh saling berhubungansehingga kedua metode ini dapat mengarah padasinkronisasi berupa pemecahan masalah.

Adapun teori dasar yang dijadikan fokus padapenelitian ini antara lain.1) Teori tentang pemahaman e-money dan SMS

Gateway secara umum.2) Mekanisme perancangan aplikasi komputer

menggunakan bahasa pemrograman.3) Implementasi hasil studi ke dalam program

komputer.

3.2 Pengumpulan Data

Adapun data-data yang dijadikan landasandalam melakukan proses perancangan aplikasidalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1) Data Pondok dan Data Pembiayaan Pondok.

Data berupa pembiayaan apa saja yang harusdibayarkan oleh santri terhadap pondok. Dalam

Abd. Wahab Syahroni1, Ubaidi2, Perancangan Aplikasi…

1-3

hal ini, peneliti mendapatkan data berdasarkanwawancara dengan beberapa ustad.

2) Data santri dan Data Kebutuhan Santri. Databerupa kebutuhan santri sehari-hari yangberhubungan dengan transaksi keuangan.

3) Data Orang Tua atau Wali Santri. data berupainformasi kontak orang tua atau wali santri.

4) Data mekanisme perancangan aplikasi e-money dan SMS Gateway.

5) Data mengenai aplikasi e-money dan SMSGateway yang dapat memberikan gambaranbahwa proses transaksi keuangan dan kontrolorang tua terhadap kebutuhan santri dapatdilakukan lebih mudah melalui aplikasi yangakan dibuat.

3.3 Pengolahan Data

Tahap ini dilakukan setelah data-data dariberbagai studi telah terkumpul. Adapunpengolahan data pada penelitian ini adalah sebagaiberikut:1) Pengelompokan kebutuhan pembiayaan

pondok sebagai bahan dalam merancang sistemmanajemen data pada aplikasi yang akandibuat.

2) Pengelompokan kebutuhan santri sehari hariyang berhubungan dengan transaksi keuangan.

3) Pembuatan gambaran secara umum aplikasiyang akan dibuat.

3.4 Metode Prototype

Pada umumnya, metode pengembanganperangkat lunak bertujuan untuk membantumenghasilkan perangkat lunak yang berkualitas.Dalam penelitian ini, metode pengembanganperangkat lunak yang digunakan adalah metodeprototype.

Metode ini baik digunakan apabila client tidakbisa memberikan informasi yang maksimalmengenai kebutuhan yang diinginkan olehpengembang aplikasi, sulit menentukan input yanglebih terinci, proses yang diinginkan dan outputyang diharapkan. Hal tersebut menyebabkanpengembang aplikasi tidak yakin dengan efisiensialgoritma yang di buatnya, sehingga sulit dalammenyesuaikan sistem operasi, serta interaksimanusia dan mesin yang harus diambil.

Model Prototype ini juga sangat sesuaiditerapkan untuk kondisi yang beresiko tinggi dimana masalah-masalah tidak terstruktur denganbaik, terdapat fluktuasi kebutuhan pemakai yangberubah dari waktu ke waktu atau yang tidakterduga, bila interaksi dengan Client menjadisyarat mutlak dan waktu yang tersedia sangatterbatas sehingga butuh penyelesaian yang segera.Model ini juga dapat berjalan dengan maksimalpada situasi di mana sistem yang diharapkan

adalah yang inovatif dan mutakhir sementara tahappenggunaan sistemnya relatif singkat. Adapunmodel prototype dapat dilihat pada gambar 1.

InitialRequirement

DesignPrototyping

Prototype

ClientEvaluation

Review andUpdating

DevelopmentTestMaintain

Client Satisfied

Gambar 1. Model Prototype

Tahapan proses pengembangan model prototypeadalah sebagai berikut.1) Initial Requirement

Pengembang dan Client bersama-samamendefinisikan format seluruh perangkat lunakyang dibutuhkan, mengidentifikasikan semuakebutuhan, dan garis besar sistem yang akandibuat.

2) Design PrototypingMembangun prototyping dengan membuatperancangan sementara yang berfokus padapenyajian kepada Client seperti membuat inputdan format output.

3) PrototypeDalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasapemrograman yang sesuai.

4) Client EvaluationEvaluasi ini dilakukan oleh Client, apakahprototyping yang sudah dibangun sudah sesuaidengan keinginan Client atau belum. Jikasudah sesuai, maka langkah selanjutnya akandiambil. Namun jika belum, prototypingdirevisi dengan mengulang langkah-langkahsebelumnya (Review and Updating).

5) DevelopmentDalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasapemrograman yang sesuai, hasilnya berupaproduk rekayasa.

6) TestSetelah sistem sudah menjadi suatu perangkatlunak yang siap pakai, kemudian dilakukanproses Pengujian. Pengujian ini dilakukandengan White Box, Black Box, Basis Path,pengujian arsitektur, dan lain lain. Bahkandalam tahap ini, Client masih bisa melakukanevaluasi terhadap perangkat lunak yang sudahjadi.

7) Maintain

Abd. Wahab Syahroni1, Ubaidi2, Perancangan Aplikasi…

1-4

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterimapelanggan siap untuk digunakan. Maintainperlu dilakukan untuk keberlangsunganperangkat lunak yang sudah dibuat di masayang akan datang.

3.5 Perancangan AplikasiAplikasi e-money dan SMS Gateway

dirancang dengan menggunakan text editorsublime text 3 yang digunakan untuk menulisbahasa pemrograman. Bahasa pemrograman utamayang digunakan adalah PHP beserta bahasapemrograman dan teknologi web lainnya sepertijavascript, jquery, ajax, html, css dan bootstrap.Perancangan basis data menggunakanPHPMyadmin yang sudah menjadi bagian dalampaket aplikasi XAMPP. Sedangkan aplikasi yangdigunakan untuk SMS Gateway adalah Gammu.

Basis data dapat diakses dengan membukaweb browser misal Google Chrome, akses alamatIP Server atau menggunakan domain localhosthttp://localhost/phpmyadmin, sedangkan untukmenjalankan SMS Gateway dengan gammu harusmenjalankan service gammu terlebih dahulu.Untuk mengakses aplikasi prototype yang sudahdibuat dapat diakses melalui IP Server ataumenggunakan http://localhost/e-nuqood padabrowser.

4. Hasil dan Pembahasan

Adapun hasil dan pembahasan dalampenelitian ini adalah sebagai berikut.

4.1 Gambaran Umum Aplikasi

Aplikasi ini telah di uji coba di pondokpesantren Puncak Darussalam, Pamekasan,Madura. Aplikasi e-money ini lebih dikenaldengan istilah E-NuQood. Aplikasi ini menyajikansatu fungsi login yang memiliki 4 level hak aksesutama yaitu level administrator, keuangan, minimarket dan paket. Adapun basis data yang sudahdibuat dalam penelitian ini terdiri dari 34 tabel dan4 view tabel, sedangkan orang tua santri dapatmengakses aplikasi ini dengan cara mendaftarkannomor handphone terlebih dahulu, kemudianmelakukan pengecekan melalui format SMS yangsudah ditentukan.

Aplikasi ini dibangun dengan teknologi webyang dibuat secara responsif yaitu tampilanaplikasi otomatis menyesuaikan dengan lebar layarperangkat yang menjalankannya tanpa merusaktampilan aplikasi.

4.2 Hak Akses dan Prototype

Adapun hak akses dan prototype tampilanaplikasi yang sudah dibuat adalah sebagai berikut1) Level AdministratorDaftar otoritas level administrator antara lain- Melakukan transaksi pencatatan pembayaran

keuangan pondok- Melakukan semua transaksi mini market- Melakukan semua transaksi paket baik di

kantin atau di dapur.- Menambah akun baru- SMS Gateway2) Level KeuanganDaftar otoritas level keuangan yaitu melakukantransaksi pencatatan pembayaran keuanganpondok seperti.- Biaya tahunan dan bulanan- Penambahan saldo santri dari orang tua dan

mengirim SMS otomatis pemberitahuankepada orang tua bahwa saldo telahdimasukkan sesuai dengan nominal yangdiberikan beserta informasi total saldoanaknya.

- Pengambilan saldo tunai oleh santri.- Pembayaran harga tetap seperti pembuatan

kartu dan pembayaran denda.- Pembayaran harga tidak tetap seperti donasi

bantuan, sumbangan masjid, dan sumbangansukarela.

- Pengambilan uang tunai dari hasil transaksimini market, kantin dan dapur berdasarkanselang waktu tertentu.

- Pengeluran pondok.- Pemasukan pondok dari luar.3) Level Mini MarketDaftar otoritas level mini market yaitu melakukansemua transaksi yang berhubungan dengan minimarket seperti.- Memasukkan data master kategori barang,

produk barang, satuan barang, daftar barangdan suplier.

- Transaksi penerimaan barang dari suplier- Transaksi retur barang ke suplier- Transaksi penjualan santri dan umum- Laporan transaksi penjualan4) Level paketDaftar otoritas level paket yaitu melakukan semuatransaksi berbentuk paket yang ada di kantin dandapur seperti paket ikan Rp. 2,000. Paket nasi Rp.4,000 dan paket-paket lainnya.

Adapun orang tua jika ingin mengecek jumlahsaldo terakhir anaknya hanya dengan mengirimkanSMS dengan mengetikkan “cek”, sedangkan untukmengecek total pengeluaran anaknya dalam satubulan terakhir hanya dengan mengirimkan SMSdengan mengetikkan “pengeluaran” kemudianmengirimkan SMS tersebut ke nomor center

Abd. Wahab Syahroni1, Ubaidi2, Perancangan Aplikasi…

1-5

Pondok Pesantren. Berikut gambar prototypeaplikasi yang sudah dibuat.

(a) (b)Gambar 2. (a) form login, (b) halaman utama

(a) (b)Gambar 3. (a) kartu santri, (b) form input

4.3 Analisa SistemBerdasarkan penjelasan sebelumnya, dapat

dilihat hasil perbandingan sistem sebelum dansetelah dibuat aplikasi pada tabel 4.1 dibawah ini.

Tabel 1. Analisa SistemAnalisaKegiatan

Sebelum Setelah

Transaksipencatatanpembayarankeuanganpondok

Ditulis di bukukemudiandipindah keexcel,kesulitanketikamelakukanrekap laporan,bahkan santriada yang tidakmembayarkarena uangnya habisterlebih dahuluatau hilang.

Cukupmenggunakankartu santri,mudah dalammelakukanperekapan.Saldo santribisa langsungdibayarkanoleh bagiankeuangan.

Transaksimini market

Menggunakanaplikasi, hanyasaja transaksilama ketikapembayaranmemiliki uangkembalian.

Cukupmenggunakankartu santri,pastimembayardengan uangpas tanpakembalian,waktutransaksi lebih

cepat. Mudahdalammengetahuipengeluaranbelanja santridi minimarket.

Transaksidi kantindan dapur

Transaksimanual, sulitmengontrolpembayaransantri danmembutuhkanwaktu lama

Cukupmenggunakankartu santridan sistempaket,sehinggapembayarandapatdilakukandengan cepatdan mudahmengetahuipengeluaranbelanja santridi kantin dandapur.

Informasitentangsantri danpondokpesantren

Orang tuaharus kepondokpesantren

Orang tuahanyamengirimkanformat SMSsesuai denganinformasi yangdiinginkan

Dari tabel 4.1 diatas, dapat dilihat hasilperbandingan sistem sebelum dan setelah dibuataplikasi e-money dan SMS Gateway di pondokpesantren, tabel 4.1 menunjukkan bahwa setiapkegiatan akan lebih efektif, cepat dan aman jikadilakukan dengan bantuan aplikasi.

4.4 Uji Coba Aplikasi

Untuk melihat hasil dan kelayakan aplikasi,aplikasi ini telah di uji coba di pondok pesantrenpuncak darussalam, dengan menjalankan aplikasidi 5 komputer, 1 komputer sebagai server(komputer yang di instalkan aplikasi), 1 komputerdi mini market, 1 komputer di kantin, 1 komputerdi dapur, dan 1 komputer di bagian keuangan yangterhubung ke server dengan menggunakanjaringan. Setiap komputer harus di pasang barcodeuntuk membaca barcode yang terletak pada kartusantri, namun pada saat uji coba, hanya terdapat 1barcode yaitu di mini market sisa dari aplikasimini market sebelumnya, sedangkan untukkomputer di tempat lainnya, menggunakan fiturautocomplete untuk membaca kartu santri jadimasih tetap berjalan dengan baik. Sedangkanuntuk SMS Gateway di uji coba denganmenggunakan 1 smartphone untuk mengirim danmenerima SMS.

Abd. Wahab Syahroni1, Ubaidi2, Perancangan Aplikasi…

1-6

Untuk melihat tingkat kepuasan penggunaanaplikasi, penulis menggunakan skala likert denganformat yang dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawahini.

Tabel 2. Skala LikertPertanyaan 5 4 3 2 1Apakah anda setuju denganpenggunaan aplikasi e-NuQood dan SMS Gatewaydi pondok pesantren,mengingat aplikasi ini dapatmemberikan keamanan,kemudahan bertransaksi,kecepatan dan rekaplaporan keuangan santri,serta mendekatkanhubungan orang tua dengananaknya dan denganpondok pesantren.?

Pada tabel 4.2, Angka 5 berarti sangatsetuju(SS), angka 4 berarti setuju(S), angka 3berarti ragu-ragu(R), angka 2 berarti tidaksetuju(TS), dan angka 1 berarti sangat tidaksetuju(STS).

Dari 100 responden yang terdiri dari 3 ustad, 7orang tua dan 90 santri, 55 responden menjawabsangat setuju, 27 responden menjawab setuju, 4responden menjawab ragu-ragu, 11 respondenmenjawab tidak setuju dan 3 orang menjawabsangat tidak setuju. Interval skala likert yangdigunakan adalah 20 dengan rentang nilai sebagaiberikut

Indeks 80% – 100% : Sangat SetujuIndeks 60% – 79,99% : SetujuIndeks 40% – 59,99% : Ragu-raguIndeks 20% – 39,99% : Tidak Setuju,Indeks 0% – 19,99% : Sangat Tidak SetujuDengan menggunakan proses perhitungan

skala likert, indeks kepuasan (%) yang di perolehdari seluruh jawaban responden adalah 84,sehingga bisa dikatakan bahwa para respondensangat setuju jika pondok pesantren menggunakanaplikasi e-money dan SMS Gateway.

5. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambilkesimpulan dan saran.

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikanadalah sebagai berikut.1) Dengan dibangunnya aplikasi e-money dan

SMS Gateway, sistem sudah tersinkronisasidalam satu data, semua transaksi hanyadilakukan dengan menggunakan satu kartuyaitu kartu santri. Tidak hanya sebagai

penunjuk keanggotaan, namun kartu santridapat digunakan untuk melakukan pembayarankeuangan pondok pesantren, transaksi di minimarket, kantin dan dapur.

2) Semua transaksi yang dilakukan oleh santritercatat dengan baik di komputer sehinggaorang tua dan pondok pesantren dapat melihatdan mengontrol pengeluaran santri.

3) Dengan adanya SMS Gateway, orang tua tidakperlu lagi terlalu sering berkunjung ke pondokpesantren hanya untuk mengetahui sisa uangsantri atau informasi lainnya, hanya denganmengirimkan SMS dengan format yang sudahditentukan maka informasi akan di perolehdengan cepat dan real time. Bahkan sistemdapat mengirim pesan pemberitahuan sisasaldo santri secara otomatis kepada orang tuajika saldo santri kurang dari Rp. 70.000. Orangtua juga dapat mengetahui total pengeluaransantri dalam satu bulan melalu SMS Gateway.

4) Sistem sudah di uji coba dengan menginstal dikomputer server dan menjalankan di beberapakomputer sebagai client untuk melihat kinerjaaplikasi. Sedangkan untuk mengukur tingkatkepuasan, dilakukan dengan memberikankuesioner kepada 100 responden. Dari hasilkuesioner sebesar 84% dapat disimpulkanbahwa aplikasi ini sangat baik jika diterapkandi pondok pesantren.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan adalahsebagai berikut.1) Setelah dilakukan uji coba, diketahui bahwa

untuk mengaplikasikan penelitian ini dipondok pesantren membutuhkan biaya yangtidak sedikit, karena setiap tempat agar dapatmenggunakan fasilitas ini harus disediakan 1komputer dan 1 barcode agar dapat membacakartu santri yang terhubung server.

2) Aplikasi yang dibuat saat ini hanya terbataskepada transaksi keuangan pondok pesantren,mini market, kantin, dapur dan SMS Gateway.Untuk pengembangan selanjutnya dapatditambahkan fitur yang berhubungan denganjenjang pendidikan di pondok pesantren sepertipenerimaan santri baru, absensi ustad atauguru, penggajian ustad, laporan hafalan al-quran santri dan lain lain.

3) Adanya bantuan dari pemerintah atau swastaagar aplikasi ini dapat dikembangkan danbenar-benar dapat direalisasikan di pondokpesantren.

Abd. Wahab Syahroni1, Ubaidi2, Perancangan Aplikasi…

1-7

Daftar Pustaka

AZ Falani, M Hidayatullah, 2018, “ImplementasiLibrary Active Merchant Sebagai Virtual BankDalam Aplikasi E-Commerce”, JurnalWAHANA, Universitas PGRI Adi BuanaSurabaya.

Efrem Heri Budiarto, Rosihan Ari Yuana, DwiMaryono, 2017, "Pembuatan Aplikasi WebBerbasis Sms Sebagai Media PenyalurInformasi Dan Komunikasi Antara SekolahDengan Orang Tua Siswa ", JIPTEK, Vol. XNo. 1, Januari.

Fajarianto, Otto, 2016. Prototype PelayananAkademik Terhadap Komplain MahasiswaBerbasis Mobile, Jurnal Lentera ICT Vol.3No.1 ISSN 2338-3143

Https://id.wikipedia.org/wiki/Uang_elektronik diakses tanggal 15 Desember 2017.

Masruri, M. H. 2015. Membangun SMS Gatewaydengan Gammu & Kalkun. Jakarta: PT ElexMedia Komputindo.

Mangun Budiyanto, Imam Machali, 2014,Pembentukan Karakter Mandiri MelaluiPendidikan Agriculture Di Pondok PesantrenIslamic Studies Center Aswaja Lintang SongoPiyungan Bantul Yogyakarta, JurnalPendidikan Karakter, Tahun IV, Nomor 2, Juni2014.

Suzuki Syofian, Timor Setiyaningsih, NurSyamsiah, 2015, "Otomatisasi MetodePenelitian Skala Likert Berbasis Web",Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2015ISSN:2407–1846 e-ISSN:2460–8416.

Wiharto, Yudi. 2011, Sistem Informasi AkademikBerbasis SMS Gateway, Jurnal Teknologi DanInformatika. Vol.1 No.1 :2-3

ISSN 1858-4667 JURNAL LINK VOL. 27/No. 1/Februari 2018

2-8

PENERAPAN DATA MINING SEBAGAI MODEL SELEKSIPENERIMA BEASISWA PENUH

(STUDI KASUS: STIE PERBANAS SURABAYA)

Hariadi Yutanto1, Nurcholis Setiawan2

STIE Perbanas [email protected], [email protected]

Abstrak

Program beasiswa yang diperuntukkan bagi siswa SMA/SMK/MA telah ada di STIE PerbanasSurabaya sejak tahun 2000. Beberapa tahapan dan kriteria dalam penentuan beasiswa terkadang mengakibatkansulitnya membuat keputusan dalam menentukan calon penerima beasiswa. Data calon penerima disajikan dalambentuk table akan tetapi tidak mudah dalam proses membaca table dengan cepat dan tepat ditambah lagi denganjumlah data yang cukup besar. Tujuan dari penelitian mengumpulkan informasi tentang data calon penerimabeasiswa penuh dalam satu table mulai dari hasil kemampuan akademik, non akademik, komitment, penghasilanorang tua dan rekomendasi. Informasi disajikan dengan cara mengklasifikasikan calon penerima beasiswa penuhmenggunakan algoritma C4.5 dengan mencari nilai Entropy dan Gain dalam membentuk pohon keputusan.Dengan menggunakan system informasi pembuatan pohon keputusan dari data calon mahasiswa menjadi lebihmudah dan cepat sehingga dapat melihat factor apa saja pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Kata Kunci : data mining, beasiswa penuh, C4.5, model pendukung keputusan

1.1 Latar Belakang

STIE Perbanas Surabaya (STIEP) merupakansebuah Perguruan Tinggi Swasta, yang berdiri sejak1975. Pada tahun 2000 STIEP memulai membukajalur pendaftaran beasiswa penuh bagi masyarakatumum untuk lulusan SMU/SMK/MA dan sederajat.Proses seleksi penerimaan beasiswa berada dibawahsebuah kepanitian mahasiswa baru SPMBdilakukan dalam beberapa tahapan dengan systemgugur, penentuan hasil akhir adalah pada testpsikologi. Data hasil penerimaan setiap tahunnyacukup banyak sehingga apabila tidak dimanfaatkandata tersebut akan menjadi tumpukan data padagudang data. Data mining merupakan metode untukmenggali dan mencari pengetahuan baru dari datatumpukan data tersebut.

Data Mining merupakan teknologi baru yangsangat berguna untuk menemukan informasi yangsangat penting dari gudang data. Ketersediaan datayang banyak dan kebutuhan akan informasi ataupengetahuan sebagai pendukung pengambilankeputusan untuk membuat solusi bisnis dandukungan infrastruktur di bidang teknik informatika

merupakan cikal-bakal dari lahirnya teknologi datamining. Sehingga informasi tersebut bisadigunakan sebagai solusi pengambilan keputusan didunia bisnis, untuk pengembangan bisnis.

Konsep teknologi informasi yang berkaitandengan data dan informasi adalah bagian dari datamining. Konsep data mining adalah sebagai prosesatau teknik pemodelan yang mempergunakananalisis dengan variasi data yang banyak untukmendapatkan pola dan hubungan diantara variasidata tersebut. Kehadiran data miningdilatarbelakangi dengan adanya masalah dataexplosion atau ledakan data yang dialami olehbanyak organisasi yang telah mengumpulkan datasekian tahun lamanya.

Pada STIEP terdapat beberapa tahapan seleksibeasiswa dari rata-rata 300 pendaftar calonbeasiswa dari tahun 2010-2015 STIEP hanyamenerima kuota 15 siswa beasiswa penuh dan 5orang beasiswa Perbanas Jatim. Berikut adalahtahapan seleksi penerimaan beasiswa yaitu1. Seleksi Administrasi dilakukan melalui

pendafataran online http://spmb.perbanas.ac.id,dengan kriteria nilai

Hariadi Yutanto1, Nurcholis Setiawan2, Penerapan Data Mining …

2-9

2. Seleksi Wawancara data dilaksanakan setelahlolos seleksi administrasi, terdapat 20pewawancara yang masing-masing memberirekomendasi 10 orang untuk lolos tahapselanjutnya.

3. Seleksi Psikotest adalah tahapan akhir dariproses penerimaanPermasalah yang sering dihadapi adalah pada

proses penentuan lolos seleksi wawancara,dibutuhkan waktu yang lama dalam pengambilankeputusan banyak kriteria pertimbangan dalammenentukan lolos atau tidaknya calon penerimabeasiswa, penyajian data disajikan dalam bentukexcel dan dilakukan sorting data.

Dari latar belakang permasalahan tersebutpeneliti mencoba mengembangkan suatu systeminformasi untuk penyajian data dari hasil lolosseleksi wawancara yang berisi factor-faktor apa sajadari rekomendasi pewawancara sebagai pendukungkeputusan. Penelitian ini menerapkan algoritmaC4.5 dalam sebuah sistem informasi yang dapatmengetahui pola pengambilan keputusanpenerimaan beasiswa. Dari pola yang dihasilkanakan didapatkan sebuah informasi atau knowledge.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan mengacu pada latar belakangmasalah diatas, maka peneliti akan membahaspermasalahan tentang “Bagaimana memanfaatkanalgoritma C.45 Data Mining untuk modelpenentuan pengambilan keputusan calon penerimabeasiswa penuh di STIEP”

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yangmeluas, maka penulis hanya membatasipembahasan permasalahan hanya pada Penerapandata mining untuk memprediksi calon penerimaanbeasiswa penuh dari hasil lolos seleksi wawancarauntuk rekomendasi masuk pada tahap psikotest bagicalon mahasiswa baru di STIE Perbanas Surabayadengan menggunakan Algoritma C4.5 mengikutitahapan Knowledge Discovery in Database (KDD).

1.4 Tujuan

Kegiatan penelitian ini bertujuan untukmenerapkan teknik data mining dalammenampilkan informasi untuk pengambilankeputusan mengenai calon penerima beasiswapenuh di STIE Perbanas Surabaya. Dan dengan

penerapan data mining ini diharapkan dapatmemberikan pengetahuan yang sebelumnyatersembunyi didalam data sehingga menjadiinformasi berharga, berupa informasi yang dapatmembantu memprediksi dan mengambil keputusanuntuk calon penerima beasiswa penuh di STIEPerbanas.

1.5 Metodologi Penelitian

Gambar 1 Tahapan Metode Penelitian

1. Studi PustakaYaitu mencari informasi dari beberapa buku-buku referensi, serta situs di internet yang dapatmembantu memperoleh pengetahuan dan pokokpermasalahan yang berhubungan dengan materipenulisan ini.

2. Pengumpulan Data SPMBMengumpulkan data penerima hasil seleksiwawancara yang diambil dari database SistemInformasi Penerimaan Mahasiswa Baru, datayang diambil untuk dilakukan proses mining.

3. Metode Analisis DataMetode Analisis Data Adapun untukmenganalisis data dalam penerapan data miningini menggunakan tahapan Knowledge Discoveryin Databases (KDD) yang terdiri dari beberapa

Hariadi Yutanto1, Nurcholis Setiawan2, Penerapan Data Mining …

2-10

tahapan, yaitu data selection, preprocessing,transformation, data mining, dan evaluation.

2.1 Data Selection

Dalam data spmb yang lolos administrasiyang digunakan sebagai sebagai data wawancaratersaji dalam bentuk excel dalam bentuk tabeldengan atribut dan record. Atribut tersebut memilikinilai yang dinamakan sebagai instance.

Gambar 2. Data Selection

2.2 Data Praposes

Data praproses diambil dari data hasil pewawancarayang telah dikelompokkan berdasarkan kesimpulan/ rekomendasi untuk lolos psikotest.

Gambar 2. Data Praproses

2.3 Pengelompokan Data

Pengelompokan data prestasi akademik dan nonakademik dibagi menjadi 4 kelas yaitu kurang,cukup, baik dan baik sekali

Tabel 1 Prestasi dan Non AkademikKurang =1Cukup =2Baik =3Baik Sekali >3

Pengelompokkan data komitmen kepada STIEPerbanas dibagi menjadi 3, yaitu Tidak Yakin,Ragu-ragu dan Yakin

Tabel 2 Komitmen Kepada STIEPTidak Yakin =1Ragu-Ragu =2Yakin >=3

Pengelompokkan data Minat masuk STIEPerbanas jika gagal BP dibagi menjadi 2, yaituTidak Minat dan Minat.

Tabel 3 MinatTidak Minat =1&2Minat =3&4

Pengelompokkan kesedian ditempatkan di ProdiDiploma jika gagal BP (Beasiswa Penuh) dibagimenjadi 2, yaitu Tidak Bersedia dan Bersedia

Tabel 5 KesedianTidak Bersedia =1Bersedia =2

Pengelompokkan pendapatan orang tua dibagimenjadi 2, yaitu Ya dan Tidak

Tabel 6 Pendapatan Ortu<2,5 Juta Ya<2,5 Juta Tidak

2.4 Perhitungan entropi dan Gain

Entropy Total

Entropy Prestasi Akademik (Baik)

Entropy Prestasi Akademik (Sangat Baik)

Hariadi Yutanto1, Nurcholis Setiawan2, Penerapan Data Mining …

2-11

Entropy Prestasi Akademik (Cukup )

Entropy Prestasi Akademik (Kurang )

Gain (Total, Prestasi Akademik)

Gambar 3. Perhitungan Entropi & Gain

Dapat dilihat pada gambar 3 perhitunganentropi dan gain, dimana gain tertinggi adalahPrestasi Akademik yaitu sebesar 0.272794, dengandemikian Prestasi Akademik akan menjadi rootakar. Terdapat 4 nilai atribut kurang, cukup, baikdan sangat baik sehingga dilakukan perhitungankembali.

3.1 Hasil & Pembahasan

Pengujian terhadap analisa, sangat pentingdilakukan untuk menentukan dan memastikanapakah hasil analisa tersebut telah sesuai dengankeputusan yang diharapkan. Untuk mengujikebenaran dari hasil pengolahan data yangdilakukan secara manual, maka dapat menggunakansalah satu software aplikasi data mining RapidMiner.

3.1.2 Pembahasan

Seluruh variabel yang terdiri dari atributkondisi dan atribut keputusan yang digunakandalam menentukan rekomendasi lolos seleksipsikotest disimpan pada Microsoft excel dengannama file data-lolos-wawancara.xls (yang berisikasus atau kriteria dalam menghasilkan rule).Selanjutnya proses klik open pada aplikasi rapidMiner untuk proses transformasi dan kemudian klik

menu proses dengan menggunakan modeling -Predictive – Tree – Decisition Tree akanmenghasilkan sebuah pohon keputusan, algoritmaC4.5.

Gambar 4. Tree

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukanmaka kesimpulan dari penulis untuk modelpengambilan keputusan dalam pengambilankeputusan yaitu yang menjadi faktor tertinggi yangmempengaruhi keputusan adalah faktor Prestasiakademik, faktor kedua adalah Kesedian diterima diProdi Diploma dan Komitmen kepada STIEPerbanas, Faktor ketiga

4.2 Saran

Dari kesimpulan yang telah ada, makadiberikan saran sebagai berikut penerapan datamining dalam menentukan model seleksipenerimaan beasiswa penuh lolos wawancara dapatdikembangkan dan diintegrasi kedalam sebuahsystem informasi PMB

Daftar Pustaka

Astuti Fajar, 2009, “Data Mining,”,Andi,Surabaya..

Hariadi Yutanto1, Nurcholis Setiawan2, Penerapan Data Mining …

2-12

Santosa Budi, 2007, “Data Mining TeknikPemanfaatan Data untuk KeperluanBisnis”,Yogyakarta : Graha Ilmu.

Anwar Arifin, Shaufiah, Dwi Dawam, 2012,“Analisis dan Implementasi Metode SingleLayer Perceptron Pada Data MiningPenerimaan Siswa Baru Jalur JPPAN”, pp. 1–7.

Ardhi Fauzan, 2009, “Analisis dan ImplementasiAlgoritma Cruise dengan Metode ID padaPenentuan Seleksi Penerimaan MahasiswaBaru di Perguruan Tinggi melalui JPPAN”, pp.1–7.

Fadli,A. 2011. “Aplikasi Data Mining. IlmuKomputer.Com”,

http://ilmukomputer.org/2011/03/14/aplikasi-data-minning/ (diakses 20 Oktober 2016)

Kusrini, & Lutfi, E.T. 2009. “Algoritma datamining”. Penerbit ANDI : Yogyakarta

Santosa, B., 2007, Data Mining : “TeknikPemanfaatan Data Untuk Keperluan Bisnis,Teori dan Aplikasi”, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Mujib Ridwan, Hadi Suyono & M.Saros,“Penerapan Data Mining Untuk EvaluasiKinerja Akademik Mahasiswa MenggunakanAlgoritma Naive Bayes Classifier” jurnaleeccis

Larose, & Daniel T. 2005. “Discovering knowledgein data: an introduction to data mining”. USA:John Wiley and Sons

ISSN 1858-4667 JURNAL LINK VOL. 27/No. 1/Februari 2018

3-13

PERENCANAAN JALUR TERBANG TANPA PILOT PADA PROSESPENGUMPULAN DATA UNTUK PEMETAAN DENGAN

PENERBANGAN TANPA AWAK

Maulana Rizqi

Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Komputer, Universitas Narotama [email protected]

Abstrak

Penerbangan tanpa awak (drone), kamera digital, personal computer yang canggih, dan perangkat lunaktelah memungkinkan untuk melakukan proses geospasial secara professional dengan menangkap foto dari udaradan menghasilkan sebuah model digital tanpa harus menggunakan pesawat berawak atau memperkerjakanseorang ahli pemetaan. Dengan tersedianya sensor dan perangkat lunak yang semakin sederhana, serta droneyang telah dilengkapi kamera memungkinkan untuk mengkombinasikan gadget dan drone yang memudahkanproses pengambilan data pemetaan secara autopilot. Pada jurnal ini menjelaskan pembuatan perencanaan jalurterbang pada drone dengan menggunakan gadget sehingga menghasilkan sebuah 2 dimensi peta udara .

Kata Kunci : Drone, Mapping, Autopilot, Flight Plan, Perencanaan penerbangan

1.1 Latar Belakang

Sampai saat ini, Unmanned Aerial Vehicles(UAV), drone, atau juga sering dikenal sebagaipesawat taanpa awak, sebagian besar dikembangkandan digunakan untuk aplikasi militer. Dronedikendalikan dari jarak jauh dengan menggunakangelombang radio di frekuensi 2.4GHz dan atau5GHz. Mereka dilengkapi dengan berbagai macamsensor, misalnya inertial motion units (IMU) dangiroskop, untuk mengenali kesejajaran dan posisidari pesawat,, dan vision system menggunakaninfrared. Dengan ditanamkannya Microcomputerpada drone menjadikan navigasi autonomous atauautopilot sehingan penerpangan tanpa banyakmelibatkan pilot (remotely controlled) secaramanual. Dengan murahnya sensor tersebut, makapenggunaan non-militer dan terutama pada droneyang lebih kecil memungkinkan untukmengkmersialkan pemetaan dengan harga murahdan terjamin kelayakan mutu dan keamanannya

Global Positioning System (GPS) saat ini yangsangat akurat dan murah, memungkinkan untukmempertahankan posisi terbang drone dengan

global reference system hampir di semua lokasi didunia secara real-time. Dengan bantuanGPS/GLONAS memudahkan pengambilan datapemetaan dengan aman melalui perencanaa jalurterbang dengan perangkat lunak yang compatibledengan drone pada gadget yang dipilih.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapatdirumuskan didalam melakukan penelitian ininantinya adalah sebagai berikut :1. Bagaiamana membuat perencanaan jalur

terbang yang aman2. Bagaiamana mengidentifikasi data untuk

pemetaan setelah perencanaan jalur terbangselesai.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian iniadalah sebagai berikut:1. Menggunakan drone komersial DJI Phantom 4

pro

Maulana Rizqi, Perencanaan Jalur Terbang …..

3-14

2. Menggunakan perangkat lunak perencanaanjalur terbang GS Pro versi 2017

3. Area pemetaan tidak ada gangguan sinyal danhalangan apapun

4. Lokasi pemetaan berada di tengah kota yangrapi.

5. Pemetaan di lakukaan pada ketinggian 50meter.

6. Pada saat pengambilan data kamera vertical 90o

kebawah.7. Hasil pengolahan data berbentuk peta 2

dimensi.

1.4 Tujuan

Tujuan dari penelitian serta implementasisistem ini nantinya adalah memberikan kemudahanpengguna drone untuk memilih aplikasiperencanaan jalur terbang yang praktis, mudah danaman pada gadget

1.5 Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah:1. Memanfaatkan Drone DJI Phantom 4 pro

sebagai alat untuk pengambilan data pemetaan2. Memanfaatkan perangkat lunak GS Pro dalam

merencanakan jalur terbang yang aman3. Sebagai dasar keputusan pilot sebelum

melakukan pemetaaan.4. Memberikan laporan data pemetaan yang

akurat berbentuk 2 dimensi

1.6 Metodologi Penelitian

Untuk dapat mengimplementasikan sistem ininantinya, maka diperlukan langkah-langkah sebagaiberikut:1. Studi Literatur

Mempelajari buku manual dan media internettentang perencanaan jalur terbang, dan 2dimensi untuk membantu menyelesaikansistem.

2. PerancanganMelakukan perancangan aplikasi dankonfigurasi serta integrasi antara data dengansistem.

3. Uji CobaDilakukan uji coba untuk menguji apakahsistem integrasi ini benar-benar berjalan sesuaiyang diharapkan

4. EvaluasiDari hasil rangkaian uji coba danpenggunaannya maka akan dievaluasi untukpengembangan selanjutnya.

2.1 Penerbangan Tanpa Awak

Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau droneadalah Penerbangan tanpa awak (pesawat terbang)yang dikendalikan dari jarak jauh tanpa adanya.Pilot tidak di dalam pesawat.

Drone yang bisa digunakan pemetaanmemiliki kriteria sebagai berikut :

1. Kamera.Sebagai “mata” untuk membantu navigasipilot saat menerbangkan drone. Dan saatmengambil data yang dibutuhkan

2. Remote ControlBerfungsi membantu pilot mengendalikangerak drone selama terbang selain kamera

3. Ground StationGadget yang berfungsi untuk melihatsecara actual yang ditangkap oleh kamerabisa berbentuk pad/ tablet/ ponsel pintar,dan mampu menjalankan perangkat lunakperencanaan jalur terbang.

4. Autopilot systemSebuah fitur perangkat lunak membantuuntuk merencanakan jalur terbang saatpemetaan.

5. Perangkat Lunak PemetaanBerfungsi untuk mengolah hasil pemetaanyang di dapat dari drone, menjadi hasilkarya 2 dimensi

6. GPSSensor GPS berfungsi untuk mengetahuiposisi drone saat terbang baik secaraautopilot maupun manual remotely.

2.2 Rotary Wing dan Fixed Wing

Ada 2 konfigurasi pesawat terbang, dari fixedwing dan sayap bermotor, yang bisa digunakanuntuk keperluan fotografi udara. Faktor yang harusdipertimbangkan saat menentukan konfigurasiterbaik adalah:

• berat dan volume• kecepatan terbang• stabilitas penerbangan• Jarak penerbangan - jarak yang ditempuh• lingkungan operasi - lepas landas dan area

pendaratan• ukuran fisik• daya tahan dan perawatan• biaya lainUkuran kamera dikombinasikan dengan

kebutuhan pemetaan untuk menutupi satu, ataulebih, kilometer persegi ini keuntungan fixed wing.Keuntungan dari multi-copter, mampu lepas landasdan mendarat secara vertikal, dan melayang-layang,

Maulana Rizqi, Perencanaan Jalur Terbang …..

3-15

tetapi jangkauannya yang terbatas. Kerugian daripesawat fixed wing adalah membutuhkan ruanguntuk lepas landas dan mendarat, tapi ini bukanmasalah saat memetakan area yang lebih luas, dimana umumnya, ruang terbuka tersedia untuk lepaslandas dan mendarat. Selain itu pesawat fixedwingbisa diluncurkan dari ruang kecil, jadi bukanmasalah besar. Sedangkan multi-copters lebihkompleks dalam banyak hal. Sistem propulsimembutuhkan setidaknya 4 motor dan peralatanelektronik yang terkait. Mereka sulit terbang secaramanual tanpa stabilisasi komputer. Kegagalanmotor sering kali menjadi bencana karena tidakseperti fixed wing, drone multi-rotor tidak bisameluncur ke saat pendaratan. SehinggaKompleksitas berarti pemeliharaan dan biaya yanglebih tinggi.

Gambar 1. Fixed wing

2.3 Drone System Overview

Berikut spesifikasi drone phantom 4 pro :a. Pesawat

Panjang : 350mmBahan : PlastikRotor : 4 buahKecepatan : 31 mphLama terbang : 30 menit

b. SensorSatelite : GPSVision : Depan, Belakang, BawahCamera : 1” CMOS 20 Mega PixelInfrared : 0.2 – 7 m (obstacle)IMU : 2 buahGyroscope : 2 buah

c. Baterai : 5870mAh

d. Gimbal : 3 axis (pitch, yaw, roll)e. Remote Control

Frekuensi : 2.4GHz dan 5.8Ghz

Gambar 2. DJI Phantom 4 Pro Multirotor

2.4. Perencanaan Jalur Terbang2.4.1. Konfigurasi Jalur Terbang :2.4.1.1. Membuat baru jalur terbang

Gambar 3. Membuat Misi Baru

Ketuk tombol new untuk membuat baruperencanaan jalur terbang

2.4.1.2. 3D Map Area

Gambar 4. Pemilihan New Mission

Ketuk 3DMap Area yang memudahkanpengguna untuk membuat jalur perencanaanpenerbangan yang efisien setelah menetapkanarea pemetaan yang akan dilalui drone denganparameter kamera yang dibutuhkan.

2.4.1.3. Memilih Metode Point

Gambar 5. Awal Membuat Waypoint

Maulana Rizqi, Perencanaan Jalur Terbang …..

3-16

Ketuk sekali untuk membuat zonapenerbangan berbentuk persegi panjang padapeta yang telah disediakan. Bentuk persegipanjang ini yang disebut Waypoint Flight.Pilih salah satu titik untuk memilihnya danakan berubah dari putih menjadi biru. Tarikdan geser titik untuk mengubah bentuk areaatau jalur penerbangan. Seret ke peta untukmenambahkan satu poin. Untuk menghapustitik yang dipilih, ketuk gambar sampah disudut kiri bawah halaman pengaturanparameter.

2.4.2.1. Konfigurasi Dasar Drone

Gambar 6. Konfigurasi Dasar

2.4.2.2. Camera Model

Mengatur konfigurasi kamera dan lensa yangdigunakan pada drone untuk medapatakan hasilgambar secara optimal saat penerbangan autopilotberlangsung.

2.4.2.3. Shooting Angle

Memilih arah kamera saat terbang secaraautopilot di sepanjang jalan yang telah direncanakan. Parallel to Main Path : Kamera sejajardengan jalur utama penerbangan.

2.4.2.4. Capture Mode

Hover & Capture at a Point: Perangkat lunakakan menghitung jalur penerbangan dan jumlahwaypoint sesuai pilihan metode point. Saatmelakukan misi, pesawat akan melayang danmenangkap di setiap titik arah. Dalam mode ini,pemotretan stabil, namun waktu yang dibutuhkanakan lama. Jumlah titik arah yang dibutuhkan

mungkin besar, yang juga akan membuat misi lebihlama.

2.4.2.5. Flight Course Mode

Inside Mode: Berfungsi untuk mengoptimalkanhasil foto dengan akurasi besar disesuaikan jalurpenerbangan meskipun ada lubang didalamwaypoint.

2.4.2.6. Speed

Mengatur kecepatan penerbangan drone saatfungsi Hover & Capture at a Point diaktifkan.Kecepatan didefinisikan sebagai 5m/s secara umumdan bisa diatur antara 1 sampai 15m/s.

2.4.2.7. Altitude

Menyesuaikan ketinggian penerbangan agarmendapatkan resolusi foto yang sesuai. Secaraumum akan terkonfigurasi di ketinggian 50 meter,dan bisa maksimal sampai sampai 500 meter.

2.4.3. Konfigurasi Lanjutan Drone

Gambar 7. Konfigurasi Lanjutan

2.4.3.1. Front Overlap Ratio

Besaran rasio overlap gambar berurutan yangdifoto sepanjang jalur utama drone. Secara umumakan terkonfigurasi sebesar 90% dan dapat diaturdari 10% sampai 99% yang akan mempengaruhibanyaknya foto yang diambil.

2.4.3.2. Side Overlap Ratio

Mengatur besaran rasio jalur drone denganmerapatkan foto yang diambil secara paralel Secaraumum akan terkonfigurasi sebesar 90% dan dapat

Maulana Rizqi, Perencanaan Jalur Terbang …..

3-17

diatur dari 10% sampai 99% yang akanmempengaruhi banyaknya foto yang diambil.

2.4.3.3. Course Angle

Mengatur besaran sudut jalur drone. Arah timurbernilai 0°, dengan nilai positif adalah berlawananarah jarum jam dan negatif searah jarum jam.Rentangnya bisa disesuaikan dari 0 ° hingga 360 °.

2.4.3.4. Margin

Berfungsi mengendalikan luasan areapenerbangan dari waypoint yang telah direncanakan. Nilai positif berarti melebihkantoleransi untuk keluar dari penerbangan sebesarbeberapa meter. Dan negatif untuk mengurangi areapenerbangan. Besaran secara umum -30m hingga0m dalam inside mode.

2.4.3.5. Gimbal Pitch Angle

Sudut Kamera sesuai dari waypoint yang telahdibuat. Sudut pitch dapat berkisar dari -90° sampai0°, dengan vertikal ke bawah ditunjukkan oleh -90 °dan ke depan ditunjukkan dengan 0 °.

2.4.3.6. End-Mission Action

Return To Home (RTH): Setelah dronemenyelesaikan pengambilan data, akan secaraotomatis kembali ke tempat lepas landas. Jikaketinggian drone lebih tinggi dan rendah dari nilaiyang ditentukan saat sebelum memulaipengambilan data, maka akan menyesuaikanotomatis ketinggian yang telah di tentukan.

3.1 Uji Coba & Pembahasan3.1.1 Implementasi Perencanaan Jalur Terbang

Penerapan perencanaan jalur terbang secaraautopilot pada area pemukiman di Tasikmalaya,Langkah 1. Membuat jalur terbang pada peta yangtelah disediakan oleh GS Pro dengan tidaktersambung ke drone terlebih dahulu. Sertamembuat pedoman jalur drone yang sederhana .

Gambar 8. Membuat Perencanaan Jalur Terbang

Langkah 2. Melakukan kalibrasi konfigurasidasar. Camera Model - Phantom 4 Pro, ShootingAngle – Parallel to main path, capture mode –hover&capture at Point, Flight Course Mode –Inside mode, Speed 5m/s altitude 50m resolution1.4cm/px

Gambar 9. Konfigurasi Dasar

Langkah 3. Melakukan setting pada advancedmode mencari akurasi terbaik pada drone. Makamerubah front overlap ratio ke 70% dan sideoverlap ratio ke 90% curse angle 0o margin 0.0 mgimbal pitch 90 o end mission action RTH alt 90m

Maulana Rizqi, Perencanaan Jalur Terbang …..

3-18

Gambar 10. Konfigurasi Lanjutan

Langkah 4. Menyambungkan ke drone untukmengirimkan waypoint, dan drone mengirimkankembali data ke ipad tentang kondisi terkini dronesaat akan dimulainya penerbangan pengambilandata termasuk checklist sensor.

Gambar 11. Menjalankan Perencanaan Autopilot

3.2. Pengolahan Data

Saat drone telah selesai melakukanpengambilan data foto udara, maka langkahberikutnya mengolah hasil data foto udara menjadipeta 2 dimensi

Gambar 12. Hasil akhir pemetaan udara

4.1 Kesimpulan

Dari implementasi ini dapat diberikan beberapakesimpulan sebagai berikut:1. Dengan mengimplementasikan membuat

perencanaan terlebih dahulu akan didapatsebuah rekomendasi keputusan yang tepat danakurat.

2. Dengan adanya perencanaan ini nantinyatentunya akan sangat membantu penggunadrone sebagai dasar keputusan sebelummelakukan pengambilan data foto udara.

3. Sistem ini hanya mendukung tidak adanyahalangan apapun saat pengambilan datadilakukan

4.2 Saran

Adapun saran yang diberikan dari hasilpenelitian ini adalah:1. Dapat dikembangkan menjadi sistem yang

terintegrasi untuk di modelkan dalam bentuk3D

2. Dapat menganalisa faktor – faktor lain yangmempengaruhi dasar perencanaan jalurterbang drone

Maulana Rizqi, Perencanaan Jalur Terbang …..

3-19

Daftar Pustaka

Sebastian Siebert, Jochen Teizer. 2014. “Mobile 3Dmapping for surveying earthwork projects usingan unamanned aerial vehicle (UAV) System”.School of Civil and Environmental Engineering,Georgia Institute of Technology

S. B Mah, C. S. Cryderman. 2015. “Implementationof an unmanned aerial vehicle system for largescale mapping”. The International Archives ofthe Photogrammetry, Remote Sensing andSpatial Information Sciences, Volume XL-1/W4.

Evsüen Yanmaz, Saeed Yahyanejad, BernhardRinner. 2017 “Drone Networks:Communications, Coordination, and Sensing”.Alpen-Adria-Universit¨at Klagenfurt, Instituteof Networked and Embedded Systems,Klagenfurt, Austria.

DJI Global. 2017. “DJI GS Pro User Manual”https://dl.djicdn.com/downloads/groundstation_pro/GS_Pro_User_Manual_EN.pdf

ISSN 1858-4667 JURNAL LINK VOL. 27/No. 1/Februari 2018

4-20

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASIPERSEDIAAN BARANG GUDANG BERBASIS WEB

(STUDI KASUS : PT. ISS INDONESIA CABANG JAWA TIMUR)

Muhammad Saiful Ali1, Latipah2

1,2Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama1

[email protected], [email protected]

Abstrak

Penelitian ini membahas tentang rancang bangun sistem informasi persediaan barang berbasis web diPT. ISS Indonesia cabang jawa timur. Rancang bangun sistem informasi persediaan barang ini dapatmeningkatkan standart operasi kerja yang optimal pada PT. ISS Indonesia bagian logistic. Rancang bangunsistem informasi persediaan barang akan memperbaiki sistem yang sedang berjalan dan dapat mempermudahaliran informasi yang cepat dan akurat dalam perusahaan.Analisis permasalahan dilakukan dengan caramelakukan opservasi dan wawancara terhadap sistem yang berjalan, analisis terhadap temuan, identifikasikebutuhan informasi yang dibutuhkan perusahaan dan identifikasi persyaratan sistem dengan menggunakanmetode waterfall. Data tersebut diambil dari PT. ISS Indonesia cabang jawa timur pada bagian logistic. Rancangbangun sistem informasi persediaan barang berbasis web dilakukan dengan menggunakan pemrograman PHPdan firebird sebagai databasenya.Hasil dari penelitian ini menghasilkan suatu aplikasi sistem persediaan baranggudang berbasis web yang dapat menunjang pengelolahan data barang pada gudang, memberikan laporandengan akurat, efektif, dan memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.

Kata kunci : Sistem Informasi, Persediaan Barang, Waterfall, Web, Php, Fierbird.

1. Pendahuluan

PT. ISS Indonesia merupakan salah satuperusahaan penyedia jasa, terbesar di Indonesia.Perusahaan ini dimulai tahun 1901 yang lalu diDenmark, sebagai perusahaan keamanan.Perusahaan ini kemudian memasuki pasar jasapembersihan dan seiring perkembangannya layananbisnis yang di berikan pun bertambah, dari yangpada awalnya hanya satu konsep bisnis (singleservice) menjadi lebih dari satu jasa (facilityservices). Dengan cakupan layanan (cleaningservice, office support service, gardening &landscaping, Integrated Pest Management, buildingmaintenance service, indoor air quality service,wash room service, portable toilet service) , AccesControl (security service), Catering Service,Parking Management Service. Dari semua jasayang dikelola ISS jasa kebersihan merupakan jasayang paling banyak diminati dari jenis jasa yanglain.

Pergudangan PT. ISS Indonesia cabang JawaTimur selalu melakukan pengawasan danpencatatan terhadap barang persediaan. Pengolahandata gudang pada PT. ISS Indonesia cabang JawaTimur sampai saat ini masih manual sepertipencatatan informasi persediaan barang denganmenggunakan buku pencatatan dan laporan yangmasih ditulis tangan. Untuk menunjang kinerjaoperasi kerja yang optimal maka, PT. ISS Indonesiacabang Jawa Timur membutuhkan suatu sistemaplikasi yang dapat membantu dalam melakukanperancangan sistem informasi persediaan barang.melihat hal tersebut maka PT. ISS Indonesia cabangJawa Timur berupaya untuk membuat danmerancang aplikasi sistem informasi persediaanbarang di gudang berbasis web yang terstruktur,memberikan solusi dalam pencatatan, pengolahandata barang, menjadikan sistem aplikasi kebutuhanyang baik bagi perusahaan dan dapat memberikankeunggulan yang kompetitif.

Muhammad Saiful Ali1, Latipah2, Rancang Bangun Sistem …

4-21

2. Landasan Teori2.1 Pengertian Persediaan Barang

Menurut Tamodia (2013), “Persediaanmerupakan barang-barang yang dimiliki untukkemudiaan dijual atau digunakan dalam prosesproduksi atau dipakai untuk keperluan nonproduksi dalam siklus kegiatan yang normal”.

Menurut Rusdah (2011), “Persediaan adalahsuatu aktivitas yang meliputi barang pemilikorganisasi dengan maksud untuk dijual dalam suatuperiode usaha tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan prosesproduksi ataupun persediaan bahan baku yangmenunggu penggunaanya dalam proses produksi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yangdikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulanpengendalian persediaan (inventory control)merupakan pengumpulan atau penyimpanankomoditas yang akan digunakan untuk memenuhipermintaan dari waktu ke waktu. Persediaanmemegang peranan penting agar perusahaan dapatberjalan dengan baik.

2.2 Metode Waterfall

Menurut Pressman (2010) model waterfalladalah model klasik yang bersifat sistematis danberurutan dalam membangun software. Berikut iniada gambaran 2.1 dari waterfall model.

Gambar 1. Model waterfall(Sumber : Pressman 2010)

Tahapan utama model ini dibagi menjadi limabagian berdasarkan pengembangan kegiatannya,diantaranya :1. Communication langkah ini merupakan

analisis terhadap kebutuhan software, dantahap untuk mengadakan pengumpulan datadengan melakukan pertemuan denganpelanggan, maupun mengumpulkan data-datatambahan.

2. Planning proses yang merupakan lanjutan dariCommunication. Tahapan ini akanmenghasilkan dokumen user requirement ataubisa dikatakan sebagai data yang berhubungandengan keinginan user dalam pembuatan

software, termasuk rencana yang akandilakukan.

3. Modeling proses ini menerjemahkan syaratkebutuhan ke sebuah perancangan softwareyang dapat diperkirakan sebelum dibuatcoding. Proses ini berfokus pada rancanganstruktur data, arsitektur software, representasiinterface, detail (algoritma) prosedural.Tahapan ini menghasilkan dokumen yangdisebut software requirement. Constructionmerupakan proses membuat kode. Codingatau pengkodean merupakan penerjemahdesian dalam bahasa yang bisa dikenali olehkomputer. Programmer akan menerjemakantransaksi yang diminta oleh user. Tahapan iniialah yang merupakan tahapan secara nyatadalam mengerjakan sesuatu software, artinyapenggunaan komputer akan dimaksimalkandalam tahapan sistem ini. Setelah pengkodeanini selesai makan akan dilakukan testingterahapan sistem yang telah dibuat tadi.Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untukkemudian bisa diperbaiki.

4. Deployment tahapan ini dikatakan final dalampembuatan software atau sistem. Setelahmelakukan analisis, desain dan pengkodeanmaka sistem yang sudah jadi akan digunakanoleh user. Kemudian software yang telahdibuat harus dilakukan pemeliharan secaraberkala.

2.3 Metode Black BoxMenurut Soetam Rizky (2011), berpendapat

bahwa “Black box testing adalah tipe testing yangmemperlakukan perangkat lunak yang tidakdiketahui kinerja internalnya. Sehingga para testermemandang perangkat lunak seperti layaknyasebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihatisinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagianluar”.

Menurut Agustiar Budiman (2012),berpendapat bahwa “Pengujian black boxmerupakan metode perancangan data uji yangdidasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Datauji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunakdan kemudian keluaran dari perangkat lunak diujiapakah telah sesuai dengan yang diharapkan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yangdikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwametode pengujian black box digunakan untukmenguji sistem dari segi user yang dititik beratkanpada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmukasistem tersebut tanpa menguji kode program yangada.

Muhammad Saiful Ali1, Latipah2, Rancang Bangun Sistem …

4-22

Uji coba blackbox berusaha untukmencemukan kesalahan dalam beberapa kategori,diantaranya :1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.2. Kesalahan interface.3. Kesalahan dalam struktur data atau akses

database eksternal.4. Kesalahan performa.5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

3.2 Modelling

Pada tahap ini dilakukan perancangan modeldimana perancang menerjemahkan kebutuhansistem ke dalam bentuk representasi model denganmenggunakan perancangan sistem secara struktural.Adapun tahapan-tahapan dalam perancangan sistemyang dilakukan adalah pembuatan DocumentFlowchart, System Flowchart, Context Diagram,Data Flow Diagram, Conceptual Data Model,Physical Data Model, Interface System.

Gambar 2. Metodologi Penelitian

3.2.1 Analysis

Tahapan analisis dapat dilakukan denganmanganalisa hasil pengumpulan kebutuhan sistemyang sudah dilakukan sebelumnya. Metode analisisdata yang digunakan adalah deskriptif kualitatifyang memberikan gambaran umum sisteminformasi persediaan barang gudang pada PT. ISSIndonesia cabang Jawa timur. Alat bantu yang akandigunakan untuk menganalisa kebutuhan sistemyang akan dibangun tersebut diantaranya :

a. Perancangan Document Flowchartb. Perancangan System Flowchart

3.2.2 Design

Setelah tahap analisa sistem dilakukan danmendapatkan gambaran dengan jelas apa yangharus dikerjakan, maka pada tahap ini akandipikirkan bagaimana merancang dan membuatdesain sistem berdasarkan evaluasi yang telahdilakukan pada tahapan analisa.

Alat bantu yang digunakan untuk membuatsuatu rancangan desain sistem yang akan dibanguntersebut diantaranya :a. Context Diagram,b. Data Flow Diagram,c. Conceptual Data Model,d. Physical Data Model,e. Interface System.

3.4 Construction

Setalah melalui tahapan modelling, tahapanselanjutnya dilakukan contruction untukmembangun sistem. Tahapan perancangan sistemini telah dilakukan dengan coding dan testing.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Analisa Sistem Manual

Pergudangan PT. ISS Indonesia cabang JawaTimur selalu melakukan pengawasan danpencatatan terhadap persediaan barang.Pengelolahan data gudang sampai saat ini masihmanual seperti pencatatan, pengelolahan, pelaporandata persediaan barang digudang menggunakanbuku pencatatan dan laporan yang masih ditulistangan. Sistem tersebut menjadikan pihak kantorpusat tidak dapat mengontrol dan mengetahui datadari gudang dengan efektif.

Untuk menunjang kinerja operasi kerja yangoptimal maka, PT. ISS Indonesia cabang JawaTimur memerlukan adanya aplikasi sistempersediaan barang digudang berbasis web. Aplikasiyang dapat digunakan dalam mengontrol persediaanbarang digudang. Dengan adanya aplikasi berbasisweb, PT. ISS Indonesia dapat melihat laporan darigudang dengan tepat sasaran.

Berikut ini dokumen flowchart permintaanbarang secara manual yang ditunjukkan padagambar 3 sebagai berikut :1. Bagian gudang membuat form permintaan

persediaan barang.

Muhammad Saiful Ali1, Latipah2, Rancang Bangun Sistem …

4-23

2. Pimpinan menerima form permintaan daribagian gudang, selanjutnya pimpinanmembuat daftar permintaan Material Request(MR) dan diberikan kepada manager.

3. Manager menerima daftar permintaanMaterial Request (MR) dari pimpinan,kemudian pihak manager memeriksa danmenyetujui permintaan Material Request(MR) dari pimpinan.

4. Bagian keuangan menerima daftar permintaanpersetujuan Material Request (MR) darimanager, selanjutnya bagian keuanganmelakukan pemesanan barang dan melakukanpembayaran untuk pengiriman persediaanbarang digudang.

5. Supplier menerima pembayaran danmenyiapkan barang pemesanan sesuai daftarpermintaan barang, selanjutnya suppliermembuat surat jalan dan melakukanpengiriman barang.

Bagian gudang menerima daftar pengirimankemudian melakukan pengecekan barang yangdikirim dari supplier, pengecekan barang lengkapsesuai daftar barang yang dikirim oleh supplier,bagian gudang membuat tanda terima barangrangkap 3 lembar untuk bukti bahwa barang sudahdatang dan diterima. Tanda terima barang lembar 1disimpan oleh bagian gudang, tanda terima baranglembar 2 diberikan ke bagian keuangan dan tandaterima barang lembar 3 dibawa oleh supplier.

Gambar 3. Dokumen Flowchart PermintaanBarang

Gambar 4. Dokumen Flowchart Stok Barang

Pada gambar 4 dapat dlihat bagian gudangmembuat daftar pengecekan dan melakukanpengecekan persediaan barang digudang.Selanjutnya bagian gudang membuat laporan stokbarang digudang, laporan stok barang rangkap 2lembar. Laporan stok barang lembar 1 disimpanuntuk bagian gudang dan laporan stok baranglembar 2 diberikan kepada pimpinan untukdibuatkan permintaan persediaan barang di periodeselanjutnya.

4.2 System Flowchart

System flowchart merupakan gambaran sistemyang akan dibangun, system flowchart pada PT. ISSIndonesia cabang Jawa Timur dapat dilihat padagambar berikut :

Muhammad Saiful Ali1, Latipah2, Rancang Bangun Sistem …

4-24

4.2.1 Login Pengguna

Gambar 5. Login Pengguna

Pada proses login dimulai dengan penggunamembuka aplikasi, kemudian pengguna mengisiusername dan password, lalu sistem melakukanproses login dengan verifikasi username danpassword yang telah dimasukkan dengan data yangsudah ada. Jika login tidak berhasil maka sistemakan kembali pada input username dan password,dan jika login berhasil maka sistem akanmenampilkan pada form halaman utama.

4.2.2 Permintaan Barang

Pada gambar 6 dijelaskan bagian gudangmembuka aplikasi, kemudian melakukanpermintaan barang, sistem akan mengecek databarang dari database, jika bagian gudang tidak ingintambah ke daftar permintaan, maka akan kembali kepermintaan barang. Jika bagian gudang ingintambah ke daftar permintaan, maka sistem akanmembaca permintaan barang. Selanjutnya sistemakan memunculkan data berhasil disimpan. Setelahpermintaan barang selesai, jika bagian gudang inginmencetak laporan, maka laporan tersebut bisadicetak. Jika tidak, maka laporan selesai.

PERMINTAAN BARANG

SistemGudang

Mulai

Permintaan barangPengecekan barang Data barang

Barang ada?

Permintaan barang Penyimpanan kedata base

Cetak laporan Laporan

Laporan

Mulai

Gambar 6. Permintaan Barang

4.3 Implementasi Sistem

Implementasi dilakukan agar dapatdiketahui apakah sistem dapat berjalan sesuaidengan baik. Tahap ini akan menjelaskanbagaimana jalannya sistem mulai dari awalsampai dengan akhir, serta dilengkapidenganGraphical Unit Interface (GUI).

4.3.1 Halaman Login

Halaman login adalah halaman yangpertama kali ditampilkan ketika user membukaaplikasi sistem informasi manajemen inventori.Agar bisa masuk ke dalam aplikasi ini, userharus melakukan login terlebih dahulu, denganmemasukkan username dan password di dalamtampilan login, dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Halaman Login

Muhammad Saiful Ali1, Latipah2, Rancang Bangun Sistem …

4-25

4.3.2 Halaman Form Transaksi PemakaianBarang

Halaman ini hanya bisa diakses oleh bagiangudang, halaman ini diperuntukkan bagi keperluantransaksi pemakaian data barang. Terdapat menutanggal untuk melakukan pemakaian barang danmenu simpan untuk menyimpan transaksipemakaian barang yang telah dibuat oleh bagiangudang. Berikut tampilan halaman tersebut sepertidiperlihatkan pada gambar 8 dan gambar 9.

Gambar 8. Halaman inputan barang

Gambar 9. Halaman view pemasukan barang

4.3.8 Halaman laporan print

Halaman ini hanya bisa diakses olehbagiangudang, halaman ini diperuntukkan bagi keperluandownload laporan yang akan di print atau di cetakdi gudang PT. ISS Indonesia cabang jawa timur.Berikut tampilan halaman tersebut sepertidiperlihatkan pada gambar 10.

Gambar 10. Laporan permintaan barang

Gambar 11. Laporan pemakaian barang

5. PENUTUP5.1 Kesimpulan

Dari hasil evaluasi dan implementasi MetodeWaterfall kedalam website Sistem Informasipersediaan barang pada PT. ISS Indonesia cabangjawa timur dapat diambil beberapa kesimpulandiantara lain :1. Dengan adanya aplikasi sistem informasi

persediaan barang berbasis website, pihakperusahan lebih terbantu dengan adanya sisteminformasi persediaan barang, data barang, dandata laporan barang.

2. Membantu divisi pengelolahan dalam melakukanmelaporkan persediaan dan membantu divisibagian gudang memberikan kemudahankaryawannya dan meningkatkan kinerja divisitersebut.

3. Penerapan Metode Waterfall kedalam aplikasisangat tepat di gunakan dalam studi kasus sisteminformasi persediaan barang berbasis web di PT.ISS Indonesia cabang Jawa Timur.

5.2 Saran

Untuk pengembangan lebih lanjut dari sisteminformasi persediaan barang di PT. ISS Indonesiacabang jawa timur ini, dapat diajukan beberapasaran, yaitu :1. Sistem dapat dimungkinkan untuk penambahan

jumlah alur proses lainnya sesuai dengankebutuhan penelitian lain ataupun pihak divisipergudangan PT. ISS Indonesia cabang jawatimur selanjutnya.

2. Guna mendapatkan hasil yang lebih baik,penggunaan Metode Waterfall dapatdimungkinkan untuk dikombinasikan denganmetode-metode sejenis yang sesuai.

Muhammad Saiful Ali1, Latipah2, Rancang Bangun Sistem …

4-26

Daftar Pustaka

Achmad Zakki Falani, Eman Setiawan,“Implementasi Sistem Informasi PerkuatanModal Bergulir Bagi Koperasi Dan UsahaMikro, Kecil Dan Menengah (Kumkm) ProvinsiJawa Timur”,http://jurnal.narotama.ac.id/index.php/elink/article/view/362/200

AZZ Falani, EE Setiawan, SSD Hartanto, 2017,“Implementasi Sistem Informasi MonitoringDokumen Justifikasi (Studi Kasus: PT. TelkomIndonesia, Regional 5 Jawa Timur)”, InsandComtech: Information Science and ComputerTechnology Journal, Universitas Madura.

Budiman, Agustiar. 2012. Pengujian PerangkatLunak dengan Metode Black Box Pada ProsesPra Registrasi UserVia Website. Makalah,halaman: 4.

Pressman RS. 2010. Software Engineering : APractitioner’s Approach, 7th ed.Mc Grow Hill,New York.

Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar RekayasaPerangkat Lunak. Prestasi Pustaka. Jakarta.

Rusdah. 2011. Analisa Dan Rancangan SistemInformasi Persediaan Obat. Universitas BudiLuhur. Jakarta.

Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. CV.Andi Offset. Yogyakarta.

Sutarman. 2012. Buku Pengantar TeknologiInformasi. Bumi Aksara. Jakarta.

Tamodia. Widya. 2013. Evaluasi PenerapanSistem Pengendalian Intern Untuk PersediaanBarang Dagangan Pada PT. Laris ManisUtama Cabang Manado. Universitas SamRatulangi. Manado.

ISSN 1858-4667 JURNAL LINK VOL. 27/No. 1/Februari 2018

5-27

PEMANFAATAN ALGORITMA TF/IDF PADASISTEM INFORMASI ECOMPLAINT HANDLING

Rudhi Ardi Sasmita1, Achmad Zakki Falani2

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama [email protected], [email protected]

Abstrak

Dalam sebuah perusahaan jasa, kepuasan pelanggan adalah salah satu hal yang dibutuhkan untukmeningkatkan pendapatan perusahaan. Penanganan komplain saat ini dinilai masih kurang karena bersifatmanual. Hal ini menyebabkan pelanggan mengeluh karena komplain mereka tidak diproses secara cepat olehpihak yang bersangkutan. Dengan memanfaatkan teknologi yang cukup berkembang saat ini, maka prosestersebut dapat dilakukan oleh komputer. Text mining adalah salah satu cara yang diharapkan dapat mengatasipermasalahan diatas. Dengan text mining dapat dicari kata-kata yang dapat mewakili isi dari komplain.

Pada penelitian ini penulis menggunakan algoritma TF-IDF (Term Frequency Inverse DocumentFrequency) pada pemakaian eComplaint handling. Dengan menggunakan text mining diharapkan dapatmembantu dalam memilah atau mengetahui kategori dari sebuah komplain dan memberikan jawaban yangakurat. Sedangkan pengukuran tingkat similiritas antar dokumen dilakukan dengan membandingkan suatukeyword dengan dokumen yang sudah dibuat sebelumnya di database.

Pengujian dilakukan mengggunakan sample data teks dalam bahasa Indonesia pada PT BerdikariInsurance. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa algoritma TF-IDF (Term Frequency Inverse DocumentFrequency) dapat digunakan untuk mengukur tingkat similaritas dokumen dengan kata kunci sehingga bisamemberikan kemudahan bagi para pelanggan dalam mengajukan permasalahannya dan perusahaan dapat segeramenangani permasalahan tersebut.

Kata Kunci : Algoritma TF-IDF, eComplaint Handling, Text Mining

1.1 Pendahuluan

Dalam sebuah perusahaan jasa, kepuasanpelanggan adalah salah satu hal yang dibutuhkan untukmeningkatkan pendapatan perusahaan. Penanganankomplain saat ini dinilai masih kurang karena bersifatmanual. Hal ini menyebabkan pelanggan mengeluhkarena komplain mereka tidak diproses secara cepatoleh pihak yang bersangkutan. Sebelumnya komplaindisampaikan langsung kepada pihak yangbersangkutan dan bagian tersebut akan menjawab apayang ditanyakan.

Namun, dengan berkembangnya teknologi prosestersebut dapat dilakukan oleh komputer. Bukan halsulit jika proses tersebut dilakukan oleh manusia,hanya saja memerlukan waktu yang tidak sedikit.Apabila dilakukan oleh komputer tentu saja akanterdapat masalah baru, yaitu dapatkah komputermenentukan kategori komplain serta jawaban yangtepat untuk komplain tersebut.

Text mining adalah salah satu cara yangdiharapkan dapat mengatasi permasalahan diatas.Dengan Text mining dapat dicari kata-kata yang dapatmewakili isi dari komplain, lalu dianalisis apakahkomplain tersebut masuk dalam kategori asuransi apa.

Oleh karena itu, dengan menggunakan textmining dalam penelitian ini diharapkan dapatmembantu dalam memilah atau mengetahui kategoridari sebuah komplain dan memberikan jawaban yangakurat . Sedangkan pengukuran tingkat similiritasantar dokumen dilakukan dengan membandingkansuatu keyword dengan dokumen yang sudah dibuatsebelumnya di database. Agar hasil pengukurantingkat similiritas dokumen dengan keywordmendapatkan hasil yang optimal maka digunakanlahalgoritma TF-IDF Term Frequency Inverse DocumentFrequency. Algoritma ini digunakan karena palingbaik dalam perolehan informasi. Hal ini akanmenghemat waktu dan biaya dalam menjalankanbisnis di bidang asuransi.

Rudhi Ardi Sasmita1, Achmad Zakki Falani2, Pemanfaatan Algoritma …

5-28

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dijabarkan,maka diperoleh suatu rumusan permasalahan yangmenjadi dasar pembuatan sistem tersebut, yaknisebagai berikut :1. Bagaimana membuat sebuah aplikasi komplain

yang dapat mengelompokkan komplainberdasarkan kategori?

2. Bagaimana algoritma TF-IDF (Term FrekuensiInverse Document Frequency) dapat digunakandalam proses penentuan tingkat similiritas yangsesuai dengan cara mengukur tingkat similiritasantar dokumen dengan membandingkan suatukeyword dengan template komplain yang sudahdibuat sebelumnya di database?

1.3 Batasan Masalah

Untuk memfokuskan pembahasan, penelitian inimemiliki beberapa batasan masalah, diantaranya:1. Data pengujian dari PT. Berdikari Insurance.2. Penggunaan algoritma TF-IDF dalam

menentukan tingkat similiritas dengan komplainuntuk memperoleh kelompok komplain yangserupa.

3. Sistem menggunakan bahasa pemprograman phpdan database MySQL.

4. Proses stemming menggunakan algoritma PorterStemmer dalam bahasa Indonesia.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari pembuatan sistem yang dibuatmeliputi :1. Merancang dan membangun aplikasi e-

Complaint Handling, untuk mempermudahpencatatan komplain dari pelanggan sampaipenanganan terhadap komplain.

2. Mengimplementasikan algoritma TF-IDF untukmenentukan jawaban yang sesuai dengankeyword.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat oleh pihak manajemen PT.Berdikari Insurance dari sistem ini adalah memberikanmasukan dan solusi dalam hal ini Bagian Klaim PT.Berdikari Insurance Surabaya untuk penanganankomplain yang akurat.

2.1. Pengertian Text Mining

Text mining adalah salah satu bidang khusus daridata mining. Sesuai dengan buku The Text mining

Handbook, Text mining dapat didefinisikan sebagaisuatu proses menggali informasi dimana seorang userberinteraksi dengan sekumpulan dokumenmenggunakan tools analisis yang merupakankomponen- komponen dalam data mining yang salahsatunya adalah peringkatan dokumen. Tujuan dariText mining adalah untuk mendapatkan informasi yangberguna dari sekumpulan dokumen. Jadi, sumber datayang digunakan pada Text mining adalah kumpulanteks yang memiliki format yang tidak terstruktur atauminimal semi terstruktur. Adapun tugas khusus dariText mining antara lain yaitu pengkategorisasian teks(text categorization) dan pengelompokan teks (textclustering).

Permasalahan yang dihadapi pada text miningsama dengan permasalahan yang terdapat pada datamining, yaitu jumlah data yang besar, dimensi yangtinggi, data dan struktur yang terus berubah, dan datanoise. Perbedaan di antara keduanya adalah pada datayang digunakan. Pada data mining, data yangdigunakan adalah structured data, sedangkan pada textmining, data yang digunakan text mining padaumumnya adalah unstructured data, atau minimalsemistructured. Hal ini menyebabkan adanyatantangan tambahan pada text mining yaitu strukturteks yang complex dan tidak lengkap, arti yang tidakjelas dan tidak standard, dan bahasa yang berbedaditambah translasi yang tidak akurat.

2.2. Ekstraksi Dokumen

Teks yang akan dilakukan proses text mining,pada umunya memiliki beberapa karakteristikdiantaranya adalah memiliki dimensi huruf yang lebihtinggi, terdapat noise pada data, dan terdapat strukturteks yang kurang baik. Cara yang digunakan dalammemepelajari suatu teks data adalah denganmenentukan fitur – fitur yang mewakili setiap katauntuk setiap fitur yang ada pada dokumen. Sebelummenentukan fitur – fitur yang mewakili, diperlukantahap preprocessing. Yang secara umum dilakukandalam text mining pada dokumen, yaitu case folding,tokenizing, filtering, stemming, tagging dan analyzing.

Gambar 1. Proses Ekstraksi Dokumen

Rudhi Ardi Sasmita1, Achmad Zakki Falani2, Pemanfaatan Algoritma …

5-29

a. Case Folding dan TokenizingCase folding adalah mengubah semua huruf dalam

dokumen menjadi huruf kecil. Hanya huruf „a' sampaidengan „z' yang diterima. Karakter selain hurufdihilangkan dan dianggap delimiter. Tahap tokenizingadalah tahap pemotongan string input berdasarkan tiapkata yang menyusunnya. Contoh dari tahap ini adalahsebagai berikut dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Proses Case Folding Dan Tokenizing

b. FilteringTahap filtering adalah tahap mengambil kata-kata

penting dari hasil token. Bisa menggunakan algoritmastoplist (membuang kata yang kurang penting) atauwordlist (menyimpan kata penting). Stoplist/stopwordadalah katakata yang tidak deskriptif yang dapatdibuang dalam pendekatan bag-of-words. Contohstopwords adalah “yang”, “dan”, “di”, “dari” danseterusnya. Contoh dari tahapan ini dapat dilihat padaGambar 3.

Gambar 3. Proses Filtering

c. StemmingTahap ini adalah tahap pencarian akar dari tiap

katahasil filtering. Tahap ini bertujuan untukmengmbalikan kata ke dalam bentuk aslinya. Tahapini lebih sering digunakan dalam media bahasa Inggriskarena sulit diterapkan pada teks bahasa Indonesia.Mungkin dikarenakan Bahasa Indonesia tidakmemiliki rumus bentuk baku yang permanen.

.

Gambar 4. Proses Stemming

Dalam penelitian ini, algoritma yang digunakanuntuk proses stemming adalah Porter. Porter Stemmerfor Bahasa Indonesia dikembangkan oleh Fadillah Z.Tala pada tahun 2003. Implementasi Porter Stemmerfor Bahasa Indonesia berdasarkan English PorterStemmer yang dikembangkan oleh W.B. Frakes padatahun 1992. Karena bahasa Inggris datang dari kelasyang berbeda, beberapa modifikasi telah dilakukanuntuk membuat Algoritma Porter dapat digunakansesuai dengan bahasa Indonesia.

Tabel 1. Aturan Untuk Inflectional Particles/Partikel

Tabel 2. Aturan Untuk Inflectional PossesivePronouns/ Kata Ganti Kepunyaan

Tabel 3. Aturan Untuk First Order ofDerivational Prefixes

Tabel 4. Aturan Untuk Second Order ofDerivational Prefixes

Rudhi Ardi Sasmita1, Achmad Zakki Falani2, Pemanfaatan Algoritma …

5-30

Tabel 5. Aturan Untuk Second Derivational Suffixes

2.3. Algoritma TF-IDF

Metode TF/IDF merupakan suatu cara untukmemberikan bobot hubungan suatu kata (term)terhadap dokumen. Metode ini menggabungkan duakonsep untuk perhitungan bobot yaitu, frekuensikemunculan sebuah kata di dalam sebuah dokumentertentu yang disebut Term Frequency (TF) daninverse frekuensi dokumen yang mengandung katayang disebut Inverse Document Frequency (IDF).Frekuensi kemunculan kata di dalam dokumen yangdiberikan menunjukkan seberapa penting kata tersebutdi dalam dokumen. Sehingga bobot hubungan antarasebuah kata dan sebuah dokumen akan tinggi apabilafrekuensi kata tinggi di dalam dokumen dan frekuensikeseluruhan dokumen yang mengandung kata tersebutakan rendah pada kumpulan dokumen.Rumus umum untuk Tf-Idf :

Wdt = TFdt * IDFt

Dimana:d = dokumen ke-dt = kata ke-t dari kata kunciW = bobot dokumen ke-d terhadap kata ke-ttf = banyaknya kata yang dicari pada sebuah dokumenIDF = Inverse Dokument FrequencyD= total dokumendf = banyak dokumen yang mengandung kata yangdicari

Term yang sering muncul pada dokumen tapijarang muncul pada kumpulan dokumen memberikannilai bobot yang tinggi. W akan meningkat denganjumlah kemunculan term pada dokumen danberkurang dengan jumlah term yang muncul padadokumen. Setelah bobot (W) masing-masing dokumendiketahui, maka dilakukan proses pengurutan dimanasemakin besar nilai W, semakin besar tingkatkecocokan dokumen tersebut terhadap kata kunci,demikian sebaliknya. berikut digambarkan ilustrasialgoritma TF-IDF pada Gambar2.5(Adrifina,dkk:2008).

Gambar 5. Ilustrasi Algoritma TF-IDF.

a. D1, D2, D3, D4, D5 = dokumenb. D = Total Dokumenc. TF= merupakan frekuensi dari sebuah istilah

dalam sebuah dokumend. IDF= jumlah dokumen yang mengandung istilah

3. Metodologi Penelitian3.1 Analisa Sistem

Metode penelitian ini merupakan usahamendapatkan penyelesaian permasalahan aplikasieComplaint Handling menggunakan Algoritma TF-IDF untuk memberikan jawaban yang akurat terhadapmasukan dari pelanggan. Bagi perusahaan aplikasi iniakan mambantu meningkatkan pelayanan yang lebihbaik terhadap pelanggan.

Mulai

MasukkanKomplain

Proses Text Mining(case folding , tokenizing , filtering,

stemming)

Klasfikasi dokumen

Stop

Proses SelectionTF-IDF

KeluaranKomplain Jawaban

Gambar 6. Flowchart Proses e-Complaint Handling

Proses pertama dimulai dari pelanggan yangmenginputkan dokumen yang berupa teks. Masukan

Rudhi Ardi Sasmita1, Achmad Zakki Falani2, Pemanfaatan Algoritma …

5-31

yang berupa teks dari pelanggan akan di filteringterhadap kata-kata yang tidak penting seperti yang,dan, yaitu dan lain sebagainya. kemudian dilakukanseleksi fitur dengan menggunakan pembobotanalgoritma TF-IDF. Klasifikasi dokumen berfungsimemilah atau mengetahui kategori dari sebuahkomplain. Jawaban diperoleh dengan membandingkansuatu keyword dengan dokumen yang sudah dibuat.

3.2 Perancangan Sistem

Pada perancangan sistem eComplaint Handlingini akan dijelaskan mengenai rancangan aplikasi yangakan dikerjakan serta fitur-fitur yang akan dipakai.Objek dari penelitian ini yaitu teks abstrak yangdimasukkan oleh user dan data abstrak yang sudahada. Hal ini digunakan untuk peringkatan jawabanyang sesuai terhadap kata kunci yang dimasukkan olehuser.

Contoh implementasi dari algoritma TF-IDF adalahsebagai berikut:Inputan oleh user = Bagaimana prosedur klaim apabilaterjadi resiko?Dokumen 1 (D1) = Prosedur klaim apabila terjadiresiko.Dokumen 2 (D2) = Resiko sendiri adalah jumlahkerugian yang menjadi tanggung jawab tertanggungapabila terjadi klaim.Dokumen 3 (D3) = Dokumen yang diperlukan untukpengajuan klaim.Jadi jumlah dokumen (D) = 3

Tabel 6. Tabel ekstraksi dokumen 1 (D1)Tokenisasi Filtering StemmingProsedur

klaimapabilaterjadiresiko

prosedurklaimresiko

prosedurklaimresiko

Tabel 7. Tabel ekstraksi dokumen 2 (D2)Tokenisasi Filtering Stemming

resikosendiriadalahjumlah

kerugianyang

menjaditanggung

tertanggungapabilaterjadiklaim

resikosendiri

kerugiantanggung

klaimjawab

tertanggung

resikosendiri

rugitanggung

klaimjawab

tanggung

Tabel 8. Tabel ekstraksi dokumen 3 (D3)Tokenisasi Filtering Stemmingdokumenyangdiperlukanuntukpengajuanklaim

dokumendiperlukanklaimpengajuan

dokumenperluklaimajuan

Tabel 9. Tabel Perhitungan TF/IDF

Bobot (W) untuk D1 = 0.477 + 0 + 0.176Bobot (W) untuk D2 = 0 + 0 + 0.176Bobot (W) untuk D3 = 0 + 0 + 0Setelah dilakukan perhitungan dapat diketahui bahwanilai bobot dari D1 lebih besar dari nilai bobot D2 danD3. Maka dokumen D1 memiliki tingkat kesamaanlebih lebih besar dengan data yang ada di database.

4. Hasil dan Pembahasan4.1. Hasil Penelitian

Impelementasi merupakan proses pengembangankomponen-komponen pokok sebuah sistemberdasarkan desain yang sudah dibuat. Implementasiaplikasi e-Complaint Handling menggunakanalgoritma TF-IDF ini dengan tujuan untuk mengetahuihasil pembobotan dan pengkategorian jawaban.Implementasi aplikasi ini dibuat menggunakanpemprograman PHP. Untuk memaksimalkan aplikasiini dibutuhkan sebuah alat pendukung yaitu perangkatlunak dan perangkat keras, minimal harus dipenuhisehingga aplikasi ini dapat berjalan dengan baik.

Rudhi Ardi Sasmita1, Achmad Zakki Falani2, Pemanfaatan Algoritma …

5-32

a. Tampilan Input Komplain

Gambar 8. Halaman Input Komplain

b. Tampilan Data Komplain

Gambar 9. Halaman Data Komplain

5.1 Kesimpulan

Setelah membahas mengenai perancangansistem eComplaint Handling, maka pada akhirnyadapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :a. Penggunaan aplikasi eComplaint Handling akan

membantu permasalahan komplain pelanggan.b. Algoritma TF-IDF dapat digunakan untuk

menentukan jawaban secara otomatis dari suatudatabase yang berisi berbagai data rule. Dalameksplorasi teknis, tingkat akurasi algoritma TF-IDF sangat tergantung pada pendefinisian datarule yang digunakan sebagai acuan.

c. Dengan menggunakan sistem ini, komplain yangdisampaikan pelanggan akan di proses oleh sistemuntuk mendapatkan jabawan yang sesuai.

d. Dengan menggunakan sistem ini keluhan yangdisampaikan menjadi terdata serta tidakmenggangu kegiatan operasional.

e. Dengan memanfaatkan sistem ini manajemenakan mendapatkan informasi dalam pengambilankeputusan maupun melakukan review terhadappelayanan pelanggan.

5.2 Saran

Adapun untuk penelitian yang kami lakukandapat dikembangkan dengan beberapa saran sebagaiberikut:

a. Pada proses stemming dengan metode portermasih terdapat kesalahan dalam pembakuan katadalam bahasa indonesia dan diharapkan dapatdibakukan lagi.

b. Penggunaan Algoritma Support Vector Machines(SVM) untuk akurasi data jika data hasilperhitungan Algoritma TF-IDF menemuikesamaan bobot nilai.

Daftar Pustaka

Budhi, Gregorius S. Gunawan, Ibnu. Yuwono, Ferry.2006. “Algoritma Porter Stemmer For BahasaIndonesia Untuk Pre-processing Text MiningBerbasis Metode Market Basket Analysis”.Surabaya : Paper UK Petra Jurusan TeknikInformatika.

Darujati, Cahyo dan Gumelar, Agustinus Bimo. 2012.“Pemanfaatan Teknik Supervised Untuk KlasifikasiTeks Bahasa Indonesia” . Surabaya : Jurnal SistemInformasi, Fakultas Ilmu Komputer, UniversitasNarotama.

Faishol Muh.Anas. 2011. “Implementasi Text MiningUntuk Mendukung Pencarian Topik Pada E-Library Menggunakan Mobile Device” . Malang :Thesis Universitas Islam Negeri (Uin) MaulanaMalik Ibrahim Malang.

Feldman, Ronen and Sanger, James. 2007, “The TextMining HandBook”. Cambridge University Pres.

Ifada Noor, Husni, Liyantanto Rahmady. 2011.“Implementasi Search Engine (Mesin Pencari)Menggunakan Metode Vector Space Model”.Yogyakarta : Seminar nasional Aplikasi TeknologiInformasi.

Indranadita, Amalia., Susanto,Budi. &Rachmat,Antonius . 2008. “Sistem Klasifikasi danPencarian Jurnal Dengan Menggunakan MetodeNaive Bayes dan Vector Space Model”. JurnalUniversitas Kristen Duta Wacana.

L.M. Khodra, Y. Wibisono. 2005 .”Clustering BeritaBerbahasa Indonesiaz. Internal Publication,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung,Indonesia.

Permadi Ida. 2013. Implementasi Spam (StupidPointless Annoying Messages) FilteringMenggunakan Metode Tf Idf (Term Frequency-Inverse Document Frequency). Bali : lmu

Rudhi Ardi Sasmita1, Achmad Zakki Falani2, Pemanfaatan Algoritma …

5-33

Komputer, Fakultas Matematika Dan IlmuPengetahuan Alam, Universitas Udayana. Saputra

ISSN 1858-4667 JURNAL LINK VOL. 27/No. 1/Februari 2018

6-34

SENSOR DETEKSI GAS AMONIA PADA KANDANG AYAMPEDAGING DENGAN ATEMEGA32 MENGGUNAKAN MQ-135

Syahminan

Fakultas Sains & Teknologi Universitas Kanjuruhan [email protected]

Abstrak

Jumlah kotoran dalam sebuah kandang ayam sangat mempengaruhi udara linkungan pada kandangmenjadi masalah besar yang dapat mengancam kehidupan manusia.dan mempengaruhi kegiatan manusia yangmenyebabkan terjadinya Pencemaran udara. Oleh sebab itu, diperlukan suatu monitoring tingkat Pencemaranudara untuk mengetahui indeks Pencemaran udara di kawasan tersebut dalam rangka mempertahankan kadarpolusi di bawah nilai ambang batasnya. Untuk mengetahui kadar gas polutan dengan menggunakan sensor gasMQ-135 yang peka terhadap kualitas udara. Dan untuk tampilan indeks menggunakan LCD dan secara softwaredengan komunikasi serial yang sebelumnya di proses oleh mikrokontroller. Sistem ini diharapkan mampumemberikan solusi terhadap masalah pencemaran udara dengan alat dari mampu memberikan solusi pencemaranudara khusus nya pencemaran gas ammonia dalam kandang ternak. Pada penelitian ini dilakukan perancangandan pembuatan alat monitoring Pencemaran udara dengan sensor MQ-135 diimplementasikan pada sebuahmodul miniature berbasis mikrokontroller.

Kata Kunci : Mikrokontroler Atemga16, Sensor gas MQ-135

1. Pendahuluan

Blitar merupakan kabutan selatan malangdimana hampir sebagain besar masyarakat rata ratabeternak ungags jenis ayam, dan itu merupakanusaha UKM yang memeberikan banyak keuntunganbagi masyarakat setempat disamping itu pula blitarmemiliki area persawaan yang cukup luas seringjuga disebut lumbung padi dan ternak, sebagianbesar penduduknya bekerja di sektor pertanian. Danbeternak Selain bertani masyarakat Indonesiabanyak yang bekerja di sektor peternakan.dikarenakan jumlah ungags dalam suatu kandangbanyaknya kotoran ternal di sekitar lokasi ternaktersebut khususnya ayam, maka kualitas udaradisekitar peternakan semakin terkontaminasi.Dampak dari usaha peternakan ayam terhadaplingkungan sekitar terutama berupa bau yang,dikeluarkan selama proses pemeliraan danbanyaknya kotoran ayam yang belum terbuan dansemakin banyak maka akan menimbulkan bauk

yang kurang sedap dan pada kotoran ayam tersebutmengadung Gas. Amonia memiliki aroma bau yangkurang sedap bila terhirup dengan kadar (5-20ppm) dengan nilai ppm yang sudah di anggap sudahcukup tinggi dapat membahayakan terhadap ternakmaupun manusia dengan emisi dari amoniatersebut maka dibuat alat agar dapat mengaturdengan baik karena sudah memprihatinkan (Hattoridkk, 2008).

Dalam konsentrasi penelitian tentang gasammonia yang dengan jumlah lebih tinggi bilaberada pada udara bebas oleh sebab itu dapatmenyebabkan beberapa efek salah satunya adalahterjadi iritasi mata pada manusia dan terkadangterjadi gangguan saluran penapasan pada manusiadan hewan itu sendiri dikarena banyak menghirupcampuran gas ammonia yang cukup tinggi (Charlesdan Haryono, 1991). Untuk menghindari terjadiPencemaran udara yang di sebabkan banyak jumlahkotoran hewan ungags oleh karena itu perlu alatyang dapat gunakan untuk menentukan dan

Syahminan, Sensor Deteksi Gas Amonia Pada …

6-35

mengkontrol secara otomatis bila mendeteksiadanya gas amonia yang telah ditentukan kadarbahayanya bila dihirup oleh manusian, dalampeternakan, pada penelitian apetuley mengatakanmenggunakan spektrometer untuk mengukur kadaramonianya (Apituley dan Peeter,2000).

Pada penelitian Sebelumnya telah dilakukanpenelitian tentang deteksi fotoakustik NH3

menggunakan sel bentuk pisang bersumber laserCO dimana NH3 dideteksi dengan spektrometerfotoakustik dengan cara mencari panjanggelombang NH3. Pada penelitian Sutiadidipaparkan spektrometer fotoakustik (FA) selbentuk pisang (banana cell) untuk mendeteksi gasPencemaran kelumit senyawa NH3 di udara(Sutiadi dan Muslim, 2003). Selain penelitianSutiadi ada pula penelitian Mustaqim yangmengukur emisi gas amonia di udara menggunakantabung detektor gas dengan bantuan kamera,dimana pengukuran gas NH3 menggunakan tabungdetektor gas yang dialiri udara melalui suatu pompa(Mustaqim dkk, 2010).

Dari beberapa penelitian sebelumnya membuatsuatu alat sederhana berupa teknologi tepatgunamembuat alat dapat melakukan pengontrol emisigas amonia dalam kandang peternakan denganketentuan kadar yang telah ditentukan yang dianggap membahayakan bila dihirup. Alatpengontrol ini dilengkapi dengan dua sistem carakerja sebagai berikut: alat dapat mengukur jumlahkadar amonia di udara yang menentukan kadaraman dan kadar membahayakan dan pada alatpengontrol emisi amoni ini yang melakukannetralisasi yaitu menggunakan kipas angina ataublower.

2. Metode Penelitian2.1 Sensor Gas MQ135

MQ-135 Air Quality Sensor adalah sensor yangmemonitor kualitas udara untuk mendeteksi gasamonia (NH3), natrium-(di)oksida (NOx), alkohol /ethanol (C2H5OH), benzena (C6H6),arbondioksida (CO2), gas belerang / sulfur-hidroksida (H2S) dan asap / gas-gas lainnya diudara. Sensor ini melaporkan hasil deteksi kualitasudara berupa perubahan nilai resistensi analog dipin keluarannya. Pin keluaran ini bisadisambungkan dengan pin 6 ADC (analog-to-digitalconverter) di mikrokontroler / pin analog input

mikrokontroler dengan menambahkan satu buahresistor saja (berfungsi sebagai pembagi tegangan /voltage divider). Gambar 2 Sensor Gas MQ-135

Gambar 1. Sensor Gas amonia

Berikut ini adalah Spesifikasi Sensor MQ-135:1. Sumber catu daya menggunakan tegangan 5Volt; 2. Menggunakan ADC dengan resolusi 10bit; 3. Tersedia 1 jalur output kendali;ON/OFF;4.Pin Input/Output kompatibel dengan level teganganTTL dan CMOS;5. Dilengkapi dengan antarmukaUART TTL dan I2C; 6. Signal instruksi indikatoroutput; 7. Output Ganda sinyal (output analog, danoutput tingkat TTL); 8. TTL output sinyal yangvalid rendah; (output sinyal cahaya rendah, yangdapat diakses mikrokontroler IO port); 9.Analog Output dengan meningkatnya konsentrasi,semakin tinggi konsentrasi, semakin tinggitegangan; 10.Memiliki umur panjang dan stabilitashandal; 11.karakteristik pemulihan respon cepat.

Sistem unjuk kerja pada rangkaianpengontrolan gas amoni ini terdiri dari bagiankomponen yang dirangkai dalam satu modulrangkaian dengan system kendali menggunakanperintah program Bascom AVR. Bagian bagiankomponen elektronika terdiri dari sensor MQ 135yang dirangkai dengankan pada mikrokontrolerAtmega16 dangan komponen output menggerakkanrelay sebagai saklar elektrik untuk menggerakankipas angin dengan rangkaian penguat sinyalpengerak menggunakan IC gerbang Not ULN 2003dan LCD sebagai indicator melihat tampilasnperintah yang sedang di kerjakan oleh rangkaian.

3. Mikrokontroler Atmega 32

Mikrokontroler, sesuai namanya adalah suatualat atau komponen pengontrol atau pengendaliyang berukuran mikro atau kecil. Sebelum adamikrokontroler, telah ada terlebih dahulumuncul mikroprosesor. Mikrokontroler dapatdikatakan adalah sebuah IC yang dapatdiprogram berulang kali, baik ditulis ataudihapus (Agus Bejo, 2007). Biasanya digunakanuntuk pengontrolan otomatis dan manual padaperangkat elektronika. Mikrokontroler adalahsuatu IC dengan kepadatan yang sangat tinggi,

Syahminan, Sensor Deteksi Gas Amonia Pada …

6-36

dimana semua bagian yang diperlukan untuk suatukontroler sudah dikemas dalam satu keping,biasanya terdiri dari CPU, RAM, EEPROM, I/O,TIMER, dan lain-lain.

Mikrokontroler merupakan sistem komputeryang seluruh atau sebagian besar elemennyadikemas dalam satu chip IC (Intergrated Circuit)sehingga sering juga disebut single chipmicrocomputer, yang masuk dalam katagoriembedded komputer. Suatu kontroler digunakanuntuk mengontrol suatu proses atau aspek-aspekdari lingkungan. Satu contoh aplikasi darimikrokontroler adalah untuk memonitor rumah.Ketika suhu naik kontroler membuka jendela dansebaliknya. Pada masanya, kontroler dibangun darikomponen-komponen logika secara keseluruhan,sehingga menjadikannya besar dan berat. Setelahitu barulah dipergunakan mikroprosesor sehinggakeseluruhan kontroler masuk kedalam PCB yangcukup kecil. Hingga saat ini masih sering kita lihatkontroler yangdikendalikan oleh mikroprosesorbiasa

PB0/T0/XCK1

PB1/T12

PB2/AIN0/INT23

PB3/AIN1/OC04

PB4/SS5

PB5/MOSI6

PB6/MISO7

PB7/SCK8

RESET9

XTAL212 XTAL113

PD0/RXD 14

PD1/TXD 15

PD2/INT0 16

PD3/INT1 17

PD4/OC1B 18

PD5/OC1A 19

PD6/ICP1 20

PD7/OC2 21

PC0/SCL 22

PC1/SDA 23

PC2/TCK 24

PC3/TMS 25

PC4/TDO 26

PC5/TDI 27

PC6/TOSC1 28

PC7/TOSC2 29

PA7/ADC733 PA6/ADC634 PA5/ADC535 PA4/ADC436 PA3/ADC337 PA2/ADC238 PA1/ADC139 PA0/ADC040

AREF 32

AVCC 30

U1

ATMEGA16

D7

14D

613

D5

12D

411

D3

10D

29

D1

8D

07

E6

RW5

RS

4

VS

S1

VD

D2

VE

E3

LCD1LCD 16x2

1B1

2B2

3B3

4B4

5B5

6B6

7B7

8B8

1C 18

2C 17

3C 16

4C 15

5C 14

6C 13

7C 12

8C 11

COM 10U2

ULN2803 Driver Penguat sinyal

RELAY SAKLAR KIPAS ANGIN/BLOWEROMI-SH-205L

RV1

5.0K

2 114

11/15 9/13

16

U3:A

sensor MQ 135

Gambar 2. Rangkaian Sensor Atmega 32

Salah satu mikrokontroler yang saat inibanyak digunakan adalah mikrokontroler AVR.AVR adalah mikrokontroler RISC (ReduceInstruction Set Compute) 8 bit berdasarkanarsitektur Harvard, yang dibuat Atmel padatahun1996.

AVR memiliki keunggulan dibandingkandengan mikrokontroler lain, keunggulanmikrokontroler AVR yaitu AVR memilikikecepatan eksekusi program yang lebih cepatdikarenakan sebagian besar instruksidieksekusi dalam 1 siklus clock, lebihcepat dibandingkan dengan mikrokontrolerMCS51.

Mikrokontroler dan catu daya sedangkanrangkaian kendali berupa rangkaian driver dankipas/blower. Sistem pengontrol ini terdiri dariperangkat keras (hardware) dan perangkat lunak(software). Mikrokontroler ATMEGA8535

merupakan mikrokontroler yang memiliki empatport yaitu port A, B, C dan D. Pada rangkaiankeseluruhan ini rangkaian sensor terletak di Port A,rangkaian LCD terletak di Port D, dan rangkaianuntuk kendali kipas/blower terletak di Port B.Perancangan perangkat lunak yang akan dilakukanpada penelitian ini meliputi perancangan perangkatlunak pada mikrokontroler ke LCD 16x2 danrangkaian kipas. Perangkat lunak mikrokontrolerberisi deretan instruksi yang akan dieksekusi olehmikrokontroler untuk kendali ADC, LCD M1632dan rangkaian kipas. Perangkat lunak penelitian inidibuat dengan menggunakan bahasa Bascom dankompiler Avr

4. Hasil & Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk merealisasikanalat pengontrol emisi gas amonia dalam kandangdi peternakan ayam menggunakan sensor gas MQ137 dengan mikrokontroler ATMEGA 16 sebagaipengendali dan hasil pengukurannya ditampilkandalam LCD M1632. Perangkat keras sistemakuisisi data serta rangkaian simulasialatpengontrol emisi gas amonia dalam kandangditunjukan pada Gambar 2. Alat pengontrol gasamonia ini terbagi menjadi dua sistem kerja,yang pertama yaitu alat ukur kadar amonia, yangkedua yaitu alat pengontrol kadar ammonia dalamkandang ayam..

Gambar 3. Rangkaian Keseluruhan AlatPendeteksi Gas Amoniak

Analisis rangkaian secara keseluruhandilakukan setelah melakukan pengujian semuarangkaian. Langkah awal sebelum melakukanpengujian semua rangkaian adalah menghidupkansensor kemudian mendiamkan sensor terlebih

Syahminan, Sensor Deteksi Gas Amonia Pada …

6-37

dahulu selama 5 – 10 menit, hal ini bertujuanuntuk membuat sistem pada sensor bekerja padakepekaan normal. Pada pemanasan heater sensorakan membersihkan ruangan dalam sensorsehingga tidak ada pencemaran udara dalamsensor.

Gambar 4. Kadar Amonia

Pada penelitian ini digunakan sampelsebanyak 100 ml untuk masing-masingkonsentrasi yang merupakan campuran antaracairan amonia dengan akuades. Pengukurandilakukan dengan cara mengukur penguapancairan amonia pada masing-masing konsentrasi.Pengukuran penguapan amonia dimulai darikonsentrasi amonia 5 ml, 10 ml, 15 ml, 20 ml, 25ml, 30 ml, 35 ml, 40 ml, 45 ml, dan 50 ml.Pengukuran dilakukan dalam waktu 300 detikdimana dilakukan pencatatan kadar amonia dalamwaktu 30 detik, 60 detik, 90 detik, 120 detik, 150detik, 180 detik, 210 detik, 240 detik, 270 detik,dan 300 detik. ada pengukuran menggunakan alatukur yang telah dibuat terjadi selisih denganspektrometer, selisih terbesar terdapat konsentrasiamonia 5 ml yaitu 12,5% serta selisih terendahterdapat pada konsentrasi 10ml yaitu 0% halini dikarenakan pada saat pencampuran volumeamonia lebih dari 5 ml atau akuades kurang dari95 ml sehingga kadar amonia lebih tinggi dari alatspectrometer atau hal ini disebabkan oleh keadaanruangan yang sudah jenuh oleh gas amonia ataugas lain.

Penguapan ammonia di dalam kandangtergantung kelembaban, pH, suhu dan kepadatankandang. Tetapi hasil pengukuran menggunakanalat yang dibuat memiliki waktu yang berbedauntuk mencapai nilai tertinggi yang mendekati

hasil pengukuran menggunakan pektrometer.Hal ini disebabkan karena amonia yang

menguap membutuhkan waktu penguapan untukmencapai nilai tertinggi. Setiap alat ukur memilikisensitifitas pengukuran. Setelah dilakukanpengukuran sampel cairan amonia dapat dicarinilai sensitifitas alat ukur menggunakan persamaanyang didapat dari pengukuran. Alat ukur yangtelah dibuat memiliki sensitifitas pengukuran nilaiterendah 0,1 ppm dan nilai tertinggi 58,7 ppm.Sensor membaca kadar amonia lebih dari 5 ppmmaka mikrokontroler akan memberikan tindakanberupa sinyal high pada relay sehingga kontakpada relay akan bergerak menempel pada kondisitertutup sehingga tegangan dapat mengalir menujukipas/blower sehingga kipas akan berputar danmengurangi kadar amonia di dalam kandangtersebut. Ketika kadar amonia terkurangi makasensor akan membaca dan apabila pembacaansensor di bawah 5 ppm maka mikrokontroler akanmemberikan tindakan berupa sinyal low pada relaysehingga kontak pada relay akan bergerak menujukondisi terbuka sehingga tegangan tidak dapatmengalir sehingga kipas/blower berhenti berputar.

Gambar 5. Alat Pengontrol Emisi Gas Amonia

5. KESIMPULAN

Pada penelitian ini telah dibuat sebuah alatpengontrol emisi gas amonia (NH3) di peternakanayam berbasis mikrokontroler ATMEGA 16menggunakan sensor gas MQ 137. Dari hasilpengujian yang dilakukan, maka dapat diperolehkesimpulan sebagai berikut Sensitivitas pengukuranalat ukur kadar amonia (NH3) adalah antara 0,1ppm sampai 58,7 ppm serta Kipas akan berputar

Syahminan, Sensor Deteksi Gas Amonia Pada …

6-38

ketika sensor membaca kadar amonia (NH3) sebesar5 ppm dan kipas tidak berputar atau berhentiberputar ketika sensor membaca kadar amonia(NH3) dibawah 5 ppm. Untuk pengembangan danpeningkatan alat pengontrol emisi gas amonia(NH3) sebaiknya jangan hanya simulasi tetapidirealisasikan dan langsung diujicobakan padapeternakan ayam. Alat ukur yang dibuat masihmenggunakan sumber tegangan yang berasal dariPLN sehingga hanya bisa digunakan di dalamkandang ayam, untuk dapat digunakan di luarkandang sebaiknya menggunakan sumber teganganselain PLN misalnya baterai. Kontrol yang dibuathanya dapat digunakan didalam ruangan saja atau didalam kandang saja sehingga tidak dapatmengontrol di luar kandang.

Daftar Pustaka

AZ Falani, S Budi, 2015, “Robot Line FollowerBerbasis Mikrokontroler Atmega 16 denganMenampilkan Status Gerak Pada LCD”, E-Jurnal Narodroid, Universitas NarotamaSurabaya.

Djati Dwitama, Achmad Zakki Falani,“Pemanfaatan Sensor Gerak & Cahaya padaRumah Teknovasi dengan MenggunakanMikrokontroler Atmega 8”,https://www.academia.edu/4234964/Pemanfaatan_Sensor_Gerak_and_Cahaya_pada_Rumah_Teknovasi_dengan_Menggunakan_Mikrokontroler_Atmega_8

Rahasia Kemudahan Bahasa C dalamMikrokontroler Atemega8535 . Edisi Pertama.Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Agfianto Eko Putra, 2002. “Teknik antar mukacomputer : konsep & aplikasi”, Penerbit GrahaIlmu, Yogyakarta.

Charles L. Philips, Royce D. Harbor, “SistemKontrol”, Penerbit PT Prenhallindo, Jakarta,

Arisman, Dr., MB, 1996. “Gizi dalam daurkehidupan”, Penerbit Buku kedokteran EGC,DEPKES.

Retna Prasetia dan Catur Edi Widodo, “Teori danPraktek Interfacing Port Parallel & PortSerial Komputer dengan VB 6.0”, PenerbitAndi Yogyakarta

Apituley, A., Berden dan Peeter, R. 2000. “Open-Path Trace Gas Detection Of WaterResearch”. 42:4507-4513.

Muslim, Wasono dan Sutiadi, Asep .2003. DeteksiFotoakustik NH3 Dalam Cuplikan DarahMenggunakan Sel Bentuk Pisang BersumberLaser CO2. Jurnal Seminar nasional JurusanFisika UNNES.1:1-6

Mustaqim, Ilmawan., Rivai, Muhammad. , danPurwanto, Djoko. 2010, “Pengukuran TingkatGas Polutan pada Udara MenggunakanTabung Detektor Gas Dengan BantuanKamera”. Jurnal Seminar teknik elektro ITSSurabaya. 1:1-5