lo 19.1

23
7/23/2019 LO 19.1 http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 1/23 5 Tutorial Blok 18 Desember 2015 “MATA MERAH DAN KABUR”  Nama !"#ra Ta"#i $tambuk N 101 12 01% Kelom&ok ! 'satu(  Tutor #r) *us&ita $ari *R+,RAM $TUD! KED+KTERAN -AKU.TA$ KED+KTERAN DAN !.MU KE$EHATAN UN!/ER$!TA$ TADU.AK+ *A.U 2015

Upload: indra-tandi

Post on 18-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LO 19.1

7/23/2019 LO 19.1

http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 1/23

5

Tutorial Blok 18 Desember 2015

“MATA MERAH DAN KABUR”

  Nama !"#ra Ta"#i

$tambuk N 101 12 01%

Kelom&ok ! 'satu(

  Tutor #r) *us&ita $ari

*R+,RAM $TUD! KED+KTERAN

-AKU.TA$ KED+KTERAN DAN !.MU KE$EHATAN

UN!/ER$!TA$ TADU.AK+

*A.U

2015

Page 2: LO 19.1

7/23/2019 LO 19.1

http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 2/23

6

1. Jelaskan anatomi dan fisiologi mata (jaras pandang, vaskularisasi dan persarafan)!

Vaskularisasi Persarafan

Arteri

Arteria optalmi"a adala arteri utama

or#ita dan merupakan "a#ang dari pars"ere#ralis A."arotis interna. Arteria

optalmi"a #iasan$a #erjalan di#a%a

 &.opti"us (''') melalui analis opti"us ke

dalam or#ita. isini, arteri ter#agi

menjadi #an$ak "a#ang $ang mensuplai

 #ola mata dan struktur or#ita.

N) oulomotorius

Motorik

*impatis (+.re"tus superior, inferiormedial +.o#li-us inferior +.levator

 palpe#rae superior).

ungsi Pergerakan #ola mata elevasi

kelopak mata atas.

*arasim&atis

/tot sfingter papila dan otot siliaris dari

 #ola mata, melalui ganglion siliaris.

ungsi 0onstriksi pupil dan akomodasi

Vena

Venae optalmi"a superior dan inferior 

mendrainase dara vena. Vena

optalmi"a inferior #iasan$a le#i ke"il

daripada A.optalmi"a superior 

N) trolearis

Motorik

+. o#li-us superior 

ungsi Pergerakan #ola mata

N) ab#ue"s

Motorik

+. re"tus lateralis

ungsi Pergerakan #ola mata

apang pandang

Page 3: LO 19.1

7/23/2019 LO 19.1

http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 3/23

2

3eferensi

rossman, A.3. 415. &euroanatomi uku Ajar 'lustrasi er%arna 7disi 0elima.

Jakarta 7lsevier.

Paulsen, ., 8as"ke, J. 419. *o#otta Atlas Anatomi +anusia 0epala, eer, dan &euroanatomi Jilid 9. Jakarta 7:.

2) Dia"osis ba"#i" ske"ario

No

.

Gejala

Subyektif 

Glauko

ma Akut

Uveitis

akut

Keratitis KonjungtivitisBakter

i

Virus Alergi

1. Visus +++ +/++ +++

!. "asa Nyeri ++/++

+

++ ++

#. $otofobia + +++ +++ %. &alo ++ '. (ksu)at /+++ +++ ++ +*. Gatal ++. ,emam /++ -. njeksi

siliar

+ ++ +++

. njeksi

konjungtival

++ ++ ++ +++ ++ +

10

.

Kekeruan

kornea

+++ +/+++ /+

11

.

Kelainan

2u2il

3i)riasi

non

reaktif 

3iosis

iregule

r

Normal/3io

sis

N N N

1!

.

Ke)alaman

kamera

okuli

anterior

,angkal Norma

l

N N N N

1#

.

 4ekanan

intraokular

 4inggi "en)a

N N N N

1%

.

Sekret + + ++/+

++

++ +

1' Kelenjar +

Page 4: LO 19.1

7/23/2019 LO 19.1

http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 4/23

;

. 2reurikular

'$umber !l3as4 si#arta)2015) !lmu *e"3akit Mata E#isi lima) -KU! akarta(

9. Anamnesis dan pemfis pada pen$akit mata<

!) A"am"esis

+"set"3a 6 +un"ul gejala perlaan="epat=asimptomatik<

Durasi"3a6 *ingkat= atau menetap ingga kunjungan ke

dokter<

ika e7ala"3a ila" timbul4 baaima"a

rekue"si"3a6

okasi< Apaka lokasin$a setempat (fokal) atau difus,

unilateral atau #ilateral<erajat gejala menurut pasien< 3ingan=sedang=#erat<

>indakan pengo#atan $ang tela dijalani< esar efekn$a<

aktor pemi"u< Apaka pasien men$e#utkan keadaan $ang

memi"u atau memper#erat gejala<

3i%a$at se#elumn$a< Apaka keadaan serupa perna terjadi<

:ejala tam#aan lain<

3i%a$at penggunaan o#at $ang

mempengarui keseatan mata <

"onto kortikosteroid<

3i%a$at keluarga eru#ungan dengan sejumla gangguan

mata seperti stra#ismus, am#liopia,glaukoma, atau katarak, kelainan retina,

 pen$akit medis seperti dia#etes.

Bol# 9 &e"olo"a" kelua" utama)

!!) *rose#ur *emeriksaa" Mata

Pemeriksaan dapat di#edakan dalam

1) *e"amata"

Pada saat pasien di ruang pemeriksaan diliat apaka Dibimbi" keluara4masuk #e"a" memea" satu sisi ke&ala4 #a" mata ber#ara)

Pasien diantar dengan di#im#ing masuk ke dalam kamar periksa dokter,

mungkin sekali aki#at &e"liata""3a tera"u4 la&a" &a"#a" sem&it atau

su#a tua.

Page 5: LO 19.1

7/23/2019 LO 19.1

http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 5/23

?

+asuk dengan memegang satu sisi kepala mem#erikan keadaan penderita

merasa sakit pada kepala, akan tetapi #ila keadaaan ini disertai dengan memegang

kepala $ang sakit maka arus dipikirkan mu"ki" se#a" me"#erita laukoma

ko"esti akut)

+ata #erdara mengindikasikan adan$a e#era mata sengga terjadi luka.

2) *emeriksaa"

igunakanakan alat tertentu untuk melakukan pemeriksaan mata.

Alat Penggunaan

oupe dengan sentolop dan lampu "ela

(slitlamp)

+eliat #enda menjadi le#i #esar 

di#anding ukuran normaln$a. *empurna

 #ila dilakukan di dalam kamar $ang

digelapkan.

>onometer Pemeriksaan tekanan intraokular  /ftalmoskop +eliat #agian dalam mata atau fundus

okuli.

0ampimeter atau perimeter Alat pengukur atau pemetaan lapang

 pandang terutama daera sentral atau para

sentral.

luoresin aan larutan (%arna mera jingga) #ila

disinari gelom#ang #iru akan mem#eri

%arna gelom#ang ijau. @ntuk meliat

terdapatn$a defek epitel kornea, fistel

kornea atau intravena untuk di#uat foto pem#ulu dara retina.

@ji Anel Pemeriksaan fungsi eksresi lakrimal.

7ksoftalmometer ertel +engukur penonjolan #ola mata dengan

alat ertel.

@ji 'siara atau #uta %arna 0artu dengan titik #er%arna $ang

ke"eraann$a dan #a$angann$a

mem#entuk angka, uruf atau lainn$a.

+enguji da$a pisa %arna mata atas

kemungkinan adan$a #uta %arna.

Amsier :rid 0artu pemeriksaan untuk mengetauifungsi pengliatan sentral makula.

Papan Pla"ido Papan $ang memiliki gam#aran garis

itam melingkar konsentris dengan

lo#ang ke"il pada #agian sentral.

+emperliatkan keadaan permukaan

kornea.

Page 6: LO 19.1

7/23/2019 LO 19.1

http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 6/23

1

:onioskopi apat diliat keadaan sudut #ilik mata

$ang dapat menim#ulkan glaukoma.

@ji ultrasonografi +eliat struktur a#normal pada mata

dengan kepadatan kekeruan media

dimana ketidakmungkinan meliat

 jaringan dalam mata se"ara langsung.

7lektroretinografi 3ekaman gelom#ang listrik retina $ang

terjadi pada peru#aan sinar. @ntuk 

menilai kerusakan luas pada retina.

Visual evoked response @ntuk mengetaui adan$a gangguan

rangsangan atau pegliatan.

Jenis B jenis pemeriksaan pada mata

*emeriksaa" ta7am &e"liata" @ji lu#ang ke"il, @ji pengka#utan,uji"ela stenopik, uji silinder silang, uji

duokrom (uji 0eseim#angan +era

iru, @ji dominan mata, @ji "ro%ding

 penomena).

*emeriksaa" ,laukoma Pemeriksaan tekanan #ola mata.

(tonometri s"iotC, tonometer aplanasi,

tonometri digital), te#al kornea,

tonografi, gonioskopi.

U7i lai" &a#a ,laukoma @ji kopi, uji minum air, uji steroid, uji

variasi diurnal, uji kamar gelap.*emeriksaa" a"ua" motor

se"sorik :isus atau strabismus

@ji konvergensi dan uji refleks kornea.

*emeriksaa" reti"a #a" makula @ji pro$eksi sinar, adaptasi gelap,

Amster grid, uji defek aferen pupil, uji

diskriminasi 4 sinar (fungsi makula), uji

maddoD rod, uji interferometri atau

retinometri.

*emeriksaa" la&a" &a"#a" @ji konfrontasi, perimeter, kampimeter.

3eferensi

'l$as, *., Eulianti, *.3. 415. 'lmu Pen$akit +ata 7disi 0elima. Jakarta adan

Pener#it akultas 0edokteran @nivsersitas 'ndonesia.

3iordanF7va, P., 8it"er, J.P. 41G. Vaugan H As#ur$ /ftalmologi @mum 7disi 12.

Jakarta 7:.

Page 7: LO 19.1

7/23/2019 LO 19.1

http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 7/23

11

G. 0ompetensi dokter umum dan sistem rujukan untuk pen$akit mata

 

Page 8: LO 19.1

7/23/2019 LO 19.1

http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 8/23

14

erdasarkan *0', lulusan dokter mampu menentukan rujukan $ang paling tepat #agi

 penanganan pasien.

$umber

0onsil 0edokteran 'ndonesia, 414. Standar Kompetensi Dokter Indonesia. 0onsil

0edokteran 'ndonesia, Jakarta.

5. 'ndikasi dan kontraindikasi kortikosteroid pada mata <

  a) i"#ikasi ; kondisi peradangan di segmen anterior #ola mata seperti konjugtivitis alergika,

uveitis, episklretis, skleritis, fliktenulosis, keratitis pun"tata superfisial, keratitis interstisial,

dan konjungtivitis vernalis.

b) Eek sam&i" I eksaser#asi keratitis erpes simpleks, keratitis jamur, pem#entukan

katarak ( tidak umum), dan glaukoma sudut ter#uka (sering).

' $umber /aua" < Asbur3) 200=) +tamolo3 Umum) E,> akarta(

6. Apa interpretasi asil pemeriksaan pada s"enario<

Ja%a#an

a. Pemeriksaan ketajaman pengliatan (visus)

1. asil

+ata kanan 1=9

+ata kiri 1=9

4. 'nterpretasi 0edua mata pasien an$a mampu meliat lam#aian tangandengan jarak 1 m $ang pada orang normal mampu meliat dengan jarak 9 m. al

ini men$atakan terjadi penurunan visus pada kedua mata.

 #. Pemeriksaan pupil

1. asil 3eaksi pupil melam#ta

4. 'nterpretasi 0etika dilakukan pemeriksaan pupil, dilakukan dengan

mem#eirkan "aa$a kemudian diliat reaksin$a untuk miosis. &ormaln$a pupil

akan miosis dengan "epat tetapi terjadi perlam#atan, al ini #erarti tidak normal.

". Pemeriksaan >'/

1. asil >'/ meningkat

4. 'nterpretasi iperiksa meggunakan tonometer s"iotC, normal >'/ 1F4

mmg, #an$ak fa"tor $ang mempengarui adan$a sinekia posterior luas $ang

men$e#a#kan "airan dari "amera o"uli posterior ("op) tidak dapat masuk ke "amera

Page 9: LO 19.1

7/23/2019 LO 19.1

http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 9/23

19

o"uli anterior ("oa) karena terjadi perlekatan antara iris dan lensa, al ini

men$e#a#kan "airan $ang diasilkan dari #adan siliaris tertumpuk pada amera o"uli

 posterior.

d. Pemeriksaan *egmen Anterior 

1. asil

(a) +ata kanan dan mata kiri terdapat injeksi siliar 

(#) 0ornea mata kanan dan kiri terdapat iris pigmen pada endotel

4. 'nterpretasi

(a) 'njeksi siliar merupakan pele#aran pem#ulu dara arteri siliaris anterior $ang

men$e#a#kan adan$a %arna mera keunguan pada mata $ang tampakann$a dari

tenga ke pinggir.

(#) 'ris perna melekat pada kornea (sinekia anterior) $ang suda terlepas, seingga

 pigmen $ang terdapat pada iris melekat di endotel kornea.

e. Pemeriksaan kedalaman #ilik mata

1. asiln$a

(a) Van erri"k grade 1 dengan flare

(#) Pupil seklusio

(") *inekia posterior luas

(d) Periperal anterior sinekia

(e) ensa keru

4. 'nterpretasi

(a) 0edalaman sudut #ilik mata kiri dan kanan adala 1 derajat $aitu sudut $ang

ter#entuk dari iris dengan kornea. al ini menandakan per#andingan am#er amera

o"uli anterior dengan kete#alan lensa adala K11=G > (ornea >i"kness)

(#) Perlekatan se"ara penu iris dan lensa $ang men$e#a#kan peningkatan >'/.

(") Perlekatan se#agian iris dengan lensa.

3eferensi *aara%$, >, 4?, Glaucoma: Medical Diagnosis and Therapy, @*A

7lsevier td.

Page 10: LO 19.1

7/23/2019 LO 19.1

http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 10/23

1G

2. Jelaskan tujuan pemeriksaan tonometr$ s"iotC , #iomikroskop, serta prosedur van erri"k 

 #eserta graden$a<

Ja%a#an

1. A. >onometer *"iotC

>onometer s"iotC merupaka alat $ang praktis sederana. Pengukuran tekanan

 #ola mata dinilai se"ara tidak langsung $aitu dengan teknik meliat da$a tekan alat

 pada kornea karena itu dinamakan juga tonometer indentasi s"iotC. engan tonometer 

s"iotC dilalukan indentasi teradap permukaan kornea. ila suatu #e#an tertentu

mem#erikan ke"ekungan pada kornea maka akan terliat peru#aan pada skala

s"iotC. +akin renda tekanan #ola mata makin muda #ola mata ditekan, $ang pada

skala akan terliat angka skala $ang le#i #esar. al ini juga #erlaku se#alikn$a.

Angka skala $ang ditunjuk dapat diliat nilain$a di dalam ta#el untuk mengetaui

kesamaan tekanan dalam mmg. >ransformasi pem#a"aan skala tonometer ke dalam

ta#el akan menunjukkan tekanan #ola mata dalam mmg.

Pemeriksaan ini dilakukan pada pasien ditidurkan dengan posisi orisontal dan

mata ditetesi dengan o#at anastesi topikal atau pantokain .5L. tonometer s"iotC

kemudian diletakkan diatas permukaan kornea, sedang mata $ang lainn$a #erfiksasi

 pada satu titik dilangitFlangit kamar periksa.

0elemaan alat ini menga#aikan faktor kekakuan sklera (s"leral rigidit$). ara

$ang paling sederana untuk mengetaui derajat kekakuan sklera iala dengan

menggunakan 4 ma"am #e#an 5.5 dan 1 gram. ila asil #a"aan dengan #e#an 1

gram selalu le#i tinggi di#anding asil #a"aan dengan 5.5 gram maka mata terse#ut

melakukan kekauan sklera $ang le#i tinggi dari norml di#anding asil #a"aan pada

saat terse#ut ( 'l$as, 45).

. iomikroskop

+etode pemeriksaan #iomikroskop adala dengan mengarakan se#erkas "aa$a

kedalam mata dan dokter spesialis mata meliat kedalam se#ua mikroskop kusus

akan terliat kornea, iris, lensa, korpus vitreum #agian depan se"ara rin"i. Alat ini

mampu mendeteksi adan$a katarak sejak dini, #akan se#elum mengganggu

 pengeliatan anda (>rattler, 414).

Page 11: LO 19.1

7/23/2019 LO 19.1

http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 11/23

15

. Van erri"k 

,ra#e

Relatio" bet?ee" or"eal

slit imae $>

a"# a"terior amber

#e&t >A

!"ter&retatio"

G 1 1or iger Angle "losure ver$ unlikel$

am#er angle approD. 95MN G5M

9 1 OAngle "losure unlikel$ am#er angle

approD. 4MN 95M

4 1 Angle "losure possi#le am#er angle

approD. 4M

1 1 K

Angle "losure likel$ am#er angle

approD. 1M

"lose

Angle "losure am#er angle approD. M

Page 12: LO 19.1

7/23/2019 LO 19.1

http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 12/23

16

3eferensi

Van eri"k 8, *affer 3&, *"%artC A Estimation of width of angle of anterior

chamber. Incidence and significance of the narrow angle. Ameri"an Journal of

/ptalmolog$ 1?6? 6; 646F64?

'l$as, 45, Ilmu Penyait Mata, Jakarta alai Pener#it 0 @'.

>rattler, 414, !e"iew of #pthalmology $econd Edition, @*A 7lsevier 'n".

;. Jelaskan etiologiFprognosis glaukoma<

Ja%a#an

efinisi

a group of diseases tat ave in "ommon a "ara"teristi" opti" neuropat$ %it asso"iated

visual fun"tion loss. Altoug elevated intrao"ular oressure ('/P) is one of te primar$ risk 

fa"tors, its presen"e or a#sen"e does not ave a role in te definition of te disease.

7pidemiologi

*e"ond most "ommonl$ "ause of visual loss in elderl$

Affe"ts

F 1 L afri"an Ameri"an Q 2

F 4L au"asian Q 2

Page 13: LO 19.1

7/23/2019 LO 19.1

http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 13/23

12

aktor 3esiko

'/P ma$#e ig

Afri"an ra"ial eritage

Advan"ed age

amil$ istor$ of glau"oma

$pertension, ia#eti", +$opia

0lasifikasi

rimar$ /pen Angle :lau"oma (P/A:) +ost "ommon t$pe in elderl$

Primar$ Angle "losure glau"oma (PA:)

*e"ondar$ :lau"oma

F ens indu"ed

F Post traumati" glau"oma

F 'nfe"tion

ongenital :lau"oma

Patofisiologi

:laukoma sudut ter#uka

Pada glaukoma sudut ter#uka, "airan mata setela melalui pupil masuk ke dalam #ilik 

mata depan dan tidak dapat melalui tra#ekular mes%ork. 0eadaan ini mengaki#atkan

tekanan #ola mata naik $ang akan merusak saraf optik. Patofisiologi peningkatan tekanan

intraokular $ang dise#a#kan ole mekanisme sudut ter#uka adala proses degeneratif di

ra#ekular mes%ork, termasuk pengendapan #aan ekstrasel di dalam tra#e"ular mes%ork 

dan di #a%a lapisan endotel kanalis *"lemm. al ini #er#eda dengan proses penuaan

normal. Aki#atn$a adala penurunan drainase umor akueus $ang men$e#a#kan

 peningkatan tekanan intraokular. Peningkatan tekanan intraokular mendaului kelainanF

kelainan diskus optikus dan lapangan pandang. >erdapat u#ungan $ang jelas antara

 #esarn$a tekanan intraokular dengan keparaan penurunan pengliatan.

:laukoma sudut tertutup

Page 14: LO 19.1

7/23/2019 LO 19.1

http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 14/23

1;

:laukoma sudut tertutup dapat terjadi apa#ila ter#entuk iris #om#e $ang men$e#a#kan

sum#atan sudut kamera anterior ole iris perifer. al ini men$um#at aliran umor akueus

dan tekanan intraokular meningkat dengan "epat, menim#ulkan n$eri e#at, kemeraan, dan

keka#uran pengliatan. :laukoma sudut tertutup terjadi pada mata $ang suda mengalami

 pen$empitan anatomik sudut kamera anterior (dijumpai terutama pada ipermetrop).

*erangan akut #iasan$a terjadi pada pasien #erusia tua seiring dengan pem#esaran lensa

kristalina $ang #erkaitan dengan penuaan.

>anda dan :ejala

:laukoma sudut ter#uka

'nsidious in onset

*lo%l$ progressive

Painless

Visual field loss

Ass$metri of te neuroretinal rim area

o"al tinning or not"ing of te neuroretinal rim

/pti" dis" emorrages

ange of te dis" rim appearan"e

:laukoma sudut tertutup

*evere /"ular pain

rontal eada"e

lurred vision %it alos seen around ligts

 &ausea, vomiting

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan tekanan #ola mata

Pemeriksaan kelainan papil saraf optik 

0elainan pada pemeriksaan oftalmoskopi dapat terliat

R 0elainan papil saraf optik F *araf optik pu"at atau atrofi

F *araf optik #ergaung

Page 15: LO 19.1

7/23/2019 LO 19.1

http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 15/23

1?

R 0elainan sera#ut retina, serat $ang pu"at atau atrofi akan #er%arria ijau

R >anda lainn$a seperti perdaraan peripapilar 

Pemeriksaan sudut #ilik mata

Pada gonioskopi dipergunakan goniolens dengan suatu sistem prisma dan pen$inaran

$ang dapat menunjukkan keadaan sudut #ilik mata. apat dinilai #esar atan ter#ukan$a

sudut

R erajat , #ila tidak terliat struktur sudut dan terdapat kontak, kornea dengan iris,

dise#ut sudut tertutup.

R erajat 1, #ila tidak terliat 1=4 #agian tra#ekulum se#ela #elakang, dan garis

*"%al#e terliat dise#ut sudut sangat sempit. *udut sangat sempit sangat mungkin

menjadi sudut tertutup

R erajat 44 #ila se#agian kanal *"lemm terliat dise#ut sudut sempit sedang kelainan

ini mempun$ai kemampuan untuk tertutup

R erajat 9, #ila #agian #elakang kanal *"lemm masi terliat termasuk skleral spur,

dise#ut sudut ter#uka. Pada keadaan ini tidak akan terjadi sudut tertutup.

R erajat G. #ila #adan siliar terliat, dise#ut sudut ter#uka.

Pemeriksaan lapang pandang

Pemeriksaan lapangan pandang se"ara teratur penting untuk diagnosis dan tindak lanjut

glaukoma. Penurunan lapangan pandang aki#at glaukoma itu sendiri tidak spesifik,karena gangguan ini terjadi aki#at defek #erkas serat saraf $ang dapat dijumpai pada

semua pen$akit saraf optikus. :angguan lapangan pandang aki#at glaukoma terutama

mengenai 9 derajat lapangan pandang #agian tenga. Peru#aan paling dini adala

semakin n$atan$a #intik #uta.

Penatalaksanaan

:laukoma sudut ter#uka eta lo"ker (>imolol, levo#unolol, metipranolol, "arteolol, #etaDolole) o#at $ang

sekarang paling luas digunakan untuk terapi glaukoma. Adrenergi" Agonist (7pineprine, dipivefrin, apra"lonidine, #rimonidine)

menurunkan pem#entukan humor akueus tanpa efek pada aliran keluar. Epinefrin dan

dipivefrin memiliki efek pada pem#entukan humor akueus. olinergi" agonist (Pilo"arpine,ar#a"ol) /#at parasimpatomimetik meningkatkan

aliran keluar humor akueus dengan #ekerja pada jalinan tra#ekular melalui kontraksi

otot siliaris.

Page 16: LO 19.1

7/23/2019 LO 19.1

http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 16/23

4

ar#oni" an$drase ini#itors (A"etaColamide) /#atFo#at ini mampu menekan

 pem#entukan humor akueus se#esar GF6L. AsetaColamid dapat di#erikan per oral

dalam dosis 145F45 mg sampai tiga kali seari atau se#agai iamoD *e-uels 5 mg

sekali atau dua kali, atau dapat di#erikan se"ara intravena (5 mg). eda aser surger$, iltering surger$, $"lodestru"tiive surger$ of "iliar$ #od$,

Pla"emen ot drainage devi"e

:laukoma sudut tertutup

Pilo"arpine 4L gtt - 15 min D 4

A"etaColamide 5 mg P/ or 'V

/ral gl$"erine or isosor#ide 1 ""=kg #od$%eigt

'V mannitol 4L 9 B 5 ""

eda aser iridotom$

'sumber .eture “,lauoma” Dr) *ur7a"to Te&o Utomo4 $&M) Baia" !* Mata

-KU,M @R$U* Dr) $ar#7ito) o3akarta !l3as $i#arta) !lmu *e"3akit Mata) E#isi ke

C) akarta -akultas Ke#oktera" U"i:ersitas !"#o"esia) 200%(

?. Jelaskan etiologiFprognosis konjungtivitis<

Ja%a#an

Dei"isi

0onjungtivitis merupakan peradangan konjungtiva atau dise#ut se#agai mata mera atau

Spink e$eT sangat sering terjadi.

Etioloi

Page 17: LO 19.1

7/23/2019 LO 19.1

http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 17/23

41

Ko"7u"ti:itis Bakteri. >erutama dise#a#kan ole *tap$lo"o""us aureus, *trepto"o""us

 pneumoniae, aemopilus influenCae, dan +oraDella "atarralis. 0onjungtivitis #akteri

sangat menular, men$e#ar melalui kontak langsung dengan pasien dan sekresin$a atau

dengan o#jek $ang terkontaminasi.

Ko"7u"ti:itis /iral)  Jenis konjungtivitis ini adala aki#at infeksi uman adenovirus($ang paling sering adala keratokonjungtivitis epidermika) atau dari pen$akit virus sistemik 

seperti mumps dan mononukleosis.

Ko"7u"ti:itis Aleri) 0onjungtivitis alergi #iasan$a tim#ul pada musim semi dan panas,

dan dise#a#kan ole pajanan dengan alergen misaln$a polen (ser#uk sari).

Ta"#a #a" ,e7ala

F iperemia konjungtiva, fotofo#ia

F 0adang disertai edema konjungtiva

F isertai dis"arge $ang kas untuk masing masing pen$e#a#

F 7pifora, kelopak mata #agian atas nampak menggelantung (pseudoptosis) seola akan

menutup aki#at pem#engkakan konjungtiva dan peradangan selFsel konjungtiva #agian

atas.

*atoisioloi

+ikroorganisme (virus, #akteri,), #aan alergen, iritasi men$e#a#kan kelopak mata

terinfeksi seingga kelopak mata tidak dapat menutup dan mem#uka sempurna, karena mata

menjadi kering seingga terjadi iritasi men$e#a#kan konjungtivitis. Pele#aran pem#ulu

dara dise#a#kan karena adan$a peradangan ditandai dengan konjungtiva dan s"lera $ang

mera, edema, rasa n$eri, dan adan$a se"ret mukopurulent. Aki#at jangka panjang dari

konjungtivitis dapat menginfeksi gl. lakrimal $ang dapat men$e#a#kan ipersekresi.

*emeriksaa"

• Pemeriksaan fisik memperliatkan injeksi pem#ulu konjungtival #ul#ar. Pada anakF

anak, tanda dan gejala sistemik #isa meliputi sakit tenggorokan dan demam.• +onosit merupakan $ang utama dalam uji pulasan #er%arna pada kerikan konjungtival

 jika konjungtivitis dise#a#kan virus.

• *el polimorfonuklear (neutrofil) adala al utama jika konjungtivitis dise#a#kan #akteri.

• @ji kultur dan sensitivitas mem#antu mengidentifikasi organisme #a"terial $ang

men$e#a#kan dan mengidentifikasi terapi anti#ioti" $ang tepat.

Page 18: LO 19.1

7/23/2019 LO 19.1

http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 18/23

44

*e"tatalaksa"aa"

Pengo#atan spesifik tergantung dari identifikasi pen$e#a#. 0onjungtivitis karena #akteri

dapat dio#ati dengan sulfonamide (sulfa"etamide 15 L) atau anti#iotika (:entam$"ine ,9

L "lorampeni"ol ,5 L). 0onjungtivitis karena jamur sangat jarang sedangkan

konjungtivitis karena virus pengo#atan terutama ditujukan untuk men"ega terjadin$a

infeksi sekunder, konjungtivitis karena alergi di o#ati dengan antiistamin (antaCidine ,5 L,

rapaColine ,5 L) atau kortikosteroid (misaln$a deDametaCone ,1 L).U

'sumber !l3as $i#arta4 Dr) *ro) H) '200() !lmu Ke&era?ata" Mata) $au" $eto4

akarta .eture “*e"3akit Mata .uar” #r) *ur7a"to Te&o Utomo4 $&M) Ba !* Mata

-K U,M@R$U* Dr) $ar#7ito) o3akarta(

1. Apa u#ungan pen$akit terdaulu dengan sekarang<

Ja%a#an

Pen$akit terdaulu 7veitis anterior, pen$akit sekarang :laukoma.

'ris melekat pd permukaan depan lensa I sinekia posterior, melekat pd perm. alam kornea

I sinekia anterior 

7ksudat tertim#un didataran pupilIoklusi pupil

@jung iris melekat pd permukaan lensa, meliputi seluru pupilIseklusi pupil

'ris #om#eI ak#t seklusi pupilIglaukoma sekunder 

'$umber .eture “U:eitis” 4 $ri -uli"a) -K UN$(

11. *e#utkan faktor $ang mempengarui peningkatan tekanan intra"ranial<

al $ang mempengarui tekanan intra "ranial (arve$, 49).a. emografik 

i. @sia #ertam#an$a usia  peningkatan tekanan dara dan nadi serta o#esitas.

ii. 3as orang kulit itamiii. 0eturunan genetik 

 #. *istemik 

i. Variasi diurnal tekanan tinggi #iasan$a pada %aktu pertengaan pagi (jam 2F?)

sedangkan $ang terenda pada malam ari atau a%al pagiii. >ekanan dara terkait den$ut nadi dan konsentrasi emoglo#iniii. /#esitas

iv. /laraga dapat menurunkan >'/ karena asidosis dan peru#aan osmolalitas serum

v. /#at menurunkan anestesi umum, F#lo"ker, al"ool dan mari$uana. +eningkatkan

 kortikosteroid dan golongan sikloplegik.

". /"ular

i. 0elainan refraksi

Page 19: LO 19.1

7/23/2019 LO 19.1

http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 19/23

49

ii. 'nflamasi

iii. /perasi

14. Apa faktor risiko pada paragrap 4 skenario dan #agaimana penatalaksanaan serta

 prognosisn$a<

Paragraf 0edua0eluan

@tama

Pengliatan menurun sejak 9 minggu pada

kedua mata.

Visus mata 0anan 1=9

0iri 1=9

Pemeriksaan   • 3eaksi pupil melam#at

• >ekanan intraokuler meningkat

• 'njeksi siliar 

• Pada kornea mata terdapat iris pigmen

 pada endotel

Van erri"k :rade ' dengan lare• Pupil seklusio

• 'ris sinekia posterior luas

• Periperal anterior s$ne"ia

• ensa keru

iagnosis :laukoma *ekunder 

aktor 

3isiko

Pen$e#a# multiple uveitis, ru#eofis dan

trauma.

@veitisF Pupil seklusio iris #om#e  PA*

glau"oma sudut tertutupF 'nflamasi selFsel radang   o#struksi

tra#ekular mes%ork   glau"oma

sudut ter#uka

0ortikosteroid kerusakan tra#ekular 

mes%ork.

(/lver dan assid$, 4?).

19. Jelaskan etiologi, epidemiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan,

 penatalaksanaan, dan prognosis dari katarak<

0atarak 

7tiologi @sia tua, #eru#ungan

dengan pen$akit sistemik dan

o"ular lain, o#at sistemik 

(steroid, fenotiaCin), trauma

dan #enda asing intrao"ular,

"ongenital dan kelainan

Page 20: LO 19.1

7/23/2019 LO 19.1

http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 20/23

4G

erediter (/lver dan assid$,

4?).

7pidemiologi @sia 65F2G taun 5L

@sia Q25 taun  2L

(3iordaF7va dan 8it"er,

4?).Patofisiologi +asi #elum sepenun$a

dimengerti.>erdapat agregatFagregat

 protein $ang mengam#urkan

 #erkas "aa$a dan

mengurangi transparansin$a.

aktor lain kerusakan

oksidatif, sinar ultraviolet dan

malnutrisi.

(3iordaF7va dan 8it"er,4?).

>anda dan :ejala >ajam pengliatan #erkurang,

 pengliatan ka#ur di #a%a

sinar mataari, distorsi garis,

diplopia mono"ular,

 peru#aan %arna, tidak 

disertai n$eri, keluarn$a

se"ret atau kemeraan pada

mata (/lver dan assid$,

4?).

Pemeriksaan

Penatalaksanaan eda modern meli#atkan

 pengangkatan sera#ut lensa,

$ang mem#entuk nu"leus dan

korteks katarak,

meninggalkan kapsul epitel

 posterior untuk menaan

lensa artifi"ial #aru dan

menjaga umor vitreus

menjau dari kamera okuli

anterior (/lver dan assid$,

4?).

Prognosis Prognosis pengliatan pasien

katarak anakFanak $ang

memerlukan pem#edaan

tidak se#aik prognosis pasien

Page 21: LO 19.1

7/23/2019 LO 19.1

http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 21/23

45

katarak terkait usia (/lver 

dan assid$, 4?).

1G. +engapa pem#erian o#at tetes mata arus diteteskan< 0etika ada keluan #aru ditetes<

agaimana farakokinetikn$a<

an$ak o#at mata dipakai se#agai o#at tetes mata. iasan$a o#at tetes mata inidigunakan utuk efek lo"al. &amun, efek sistemik dapat terjadi karena aliran o#at melalui

kanalis nasolakrimalis dan menim#ulkan efek sistemik $ang tidak diinginkan. *elain itu, o#at

$ang tera#sor#si melalui nasolakrimalis ini tidak mengalami meta#olisme lintas pertama di

epar dan dapat terjaditoksisitas sistemik pada pemakaian antagonis Fadrenoseptor se#agai

o#at tetes mata (*taf Pengajar epartemen armakologi 0 @nsri, 4?)./#at tetes mata merupakan sediaan steril #erupa larutan atau suspense digunakan untuk 

mata dengan "ara meneteskan o#at pada selaput ledir mata disekitar kelopak mata dan #ola

mata. Pada umumn$a o#at #erkasiat se#agai antimikro#a, antiinflamasi, anestetika,

diagnostika, midriatika, miotika dan Cat irigasi. (Ainu et al, 4?).

15. Jelaskan u#ungan fotofo#ia dengan pen$akit mata<otofo#ia pada pen$akit kornea merupakan aki#at kontraksi iris meradang $ang n$eri.

ilatasi pem#ulu iris adala fenomena refleD $ang tim#ul aki#at iritasi pada ujung saraf 

kornea (3iordaF7va dan 8it"er, 4?).

16. 7tiologi ingga prognosis uveitis

0lasifikasi

F Patologi nongranulomatosa dan granulomatosaF 7tiologi infeksi, respon immune, malignan"i, trauma, kimia%i, dan idiopatik.

F okasi s"lerouveitis, keratouveitis, anterior uveitis (iritis), irido"$"litis, lensFindu"ed

uveitis, intermediate uveitis, endoptalmitis (infeksi atau inflamasi dari vitreous,

anterior "am#er, #adan siliaris, dan "oroid), posterior uveitis (retinitis, "oroiditis,

vas"ulitis), panuveitis (endoptalmitis dan keterli#atan s"lera).

Anterior @veitis

Page 22: LO 19.1

7/23/2019 LO 19.1

http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 22/23

46

F 'nflamasi iris (iritis) dan #adan "iliar$ ("$"litis)

F 7tiologi

AnakFanak J3A (Juvenile 3eumatoid Artritis), spond$litis ankilosa, artritis

 psoriatik, nefritis interstitial akut, u"s Wetero"romi" iridosiklitis, sarkoidosis,

 postviral, *V, $me disease, trauma, 0a%asaki disease

e%asa muda idiopatik terkait AF42, sarkoidosis, sifilis, u"s W, pen$e#aran dariuveitis intermediate atau posterior 

e%asa tua idiopatik, sarkoidosis, erpes Xoster /ftalmikus, mas-uerade s$ndromesF :ejala n$eri, potopo#ia, penurunan visus, mata mera

F >anda injeksi konjungtiva dan epis"leral, inje"tion siliaris, miosis (spasme iris

spin"ter), anterior "am#er rea"tion #ias terjadi ipopion, kerati" pre"ipitates, iris

nodules, dilatasi pem#ulu iris, s$ne"iae)F >reatment topikal steroid, "$"loplegi" mungkin memerlukan steroid sistemik, agen

imunosupresif, anti#iotik.

 Respon lemah dengan steroids terjadi pada: u"sY, s$pilis, toDoplasmosis,

keratouveitis, $me disease, "roni" postoperative endoptalmitis, +VF 0omplikasi atrofi iris, #and keratopat$, "atara"t, glau"oma, "$stoid ma"ular edema

'ntermediate @veitis

F 'nflamasi dominan pada pars plana dan retina perifer F 7tiologi pars planitis (paling #an$ak), multiple s"lerosis, $me disease, sar"oidosis,

u"sY etero"romi" irido"$"litis. Pars Planitis

F :ejala floater dan penurunan visus

F >anda anterior vitritis, sno%#alls (agregat selular vitreous puti dekat ora serrata

mungkin #erga#ung mem#entuk akumulasi fi#rovas"ular perifer Zsno%#ank[ pada

 #agian inferior pars plana dan #asis vitreous).F >reatment steroid periokular dan oral pertim#angkan agen imunosupresif, vitre"tom$,

"r$oterap$ ke daeraFdaera perifer.

F Prognosis 1L sem#u sendiri, ?L kronik

F 0omplikasi katarak, retrolenti"ular "$"liti" mem#rane,

Posterior @veitis

F Pen$e#a# paling umum pada orang de%asa adala toDoplasmosis (disertai retinal

vas"ulitis)

F >anda vitreous "ells, mem#ranes, opa"ities, inflammator$ eDudates (Ysno%#allsY),

vas"ulitis, retinitis, "oroiditis.

F :ejala floater dan gangguan pengliatan

*um#er >rattler, 8., 0aiser, P.0., riedman, &.J., 414. Riview of Ophtalmology, Seond

 Edition. 7lsevier, ina.

12. Pen$akit $ang ditandai visus turun $ang #ukan dipi"u mata mera

F +ata tenang visus turun mendadak

Page 23: LO 19.1

7/23/2019 LO 19.1

http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 23/23

42

@veitis posterior, perdaraan vitreous, a#lasio retina, oklusi arteri atau vena retinal,

neuritis optik, neuropati akut karena o#at (misaln$a etam#utol), migrain, tumor otak 

F +ata tenang visus turun perlaan

0atarak, glaukoma, retinopati pen$akit sistemik, retinitis pigmentosa, kelainan refraksi

*um#er ri"k, 3.,P., 49. !e"t#ook of linial ophtalmologi $rd edition. 8orld s"ientifi"Puu#lisiing, *ingapore.

1;. 0elainan 3efrraksi

a. ipermetrop (ra#un dekat) adala sinar sejajar $ang datang dari jarak tak teringga

ole mata dalam keadaan istiraat di#iaskan di #elakang retina. Pasien dengan

ipermetrop di#erikan ka"amata positif terkuat $ang mem#erikan tajam pengliatan

maksimal. #. +iopia (ra#un jau) adala sinar sejajar $ang datang dari jau ole mata dalam keadaan

istiraat di#iaskan didepan retina. 0oreksi miopia dengan mem#erikan resep ka"amata

negatif terenda $ang masi jelas.

". Astigmatisma adala kelainan refraksi dimana fokus #erkas "aa$a tidak terletak pada

satu titik, se#agai aki#at pem#iasan $ang #er#edaB #eda le%at satu meridian.

*um#er dr. Anggie, 415, 0ulia 3efraksi +ata

1?. 'ndikasi dan 0ontra 'ndikasi asik  'ndikasi

a. +iopia #. ipermetrop

". Astigmatisma 0ontraindikasi

a. +ata $ang mengalami infeksi

 #. 0ornea terlalu tipis". 0eamilan

d. r$ e$es

e. 3i%a$at :laukoma

f. ia#etes +elitus komplikasi retina

*um#er asik B mata."om