lo 19.1
TRANSCRIPT
7/23/2019 LO 19.1
http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 1/23
5
Tutorial Blok 18 Desember 2015
“MATA MERAH DAN KABUR”
Nama !"#ra Ta"#i
$tambuk N 101 12 01%
Kelom&ok ! 'satu(
Tutor #r) *us&ita $ari
*R+,RAM $TUD! KED+KTERAN
-AKU.TA$ KED+KTERAN DAN !.MU KE$EHATAN
UN!/ER$!TA$ TADU.AK+
*A.U
2015
7/23/2019 LO 19.1
http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 2/23
6
1. Jelaskan anatomi dan fisiologi mata (jaras pandang, vaskularisasi dan persarafan)!
Vaskularisasi Persarafan
Arteri
Arteria optalmi"a adala arteri utama
or#ita dan merupakan "a#ang dari pars"ere#ralis A."arotis interna. Arteria
optalmi"a #iasan$a #erjalan di#a%a
&.opti"us (''') melalui analis opti"us ke
dalam or#ita. isini, arteri ter#agi
menjadi #an$ak "a#ang $ang mensuplai
#ola mata dan struktur or#ita.
N) oulomotorius
Motorik
*impatis (+.re"tus superior, inferiormedial +.o#li-us inferior +.levator
palpe#rae superior).
ungsi Pergerakan #ola mata elevasi
kelopak mata atas.
*arasim&atis
/tot sfingter papila dan otot siliaris dari
#ola mata, melalui ganglion siliaris.
ungsi 0onstriksi pupil dan akomodasi
Vena
Venae optalmi"a superior dan inferior
mendrainase dara vena. Vena
optalmi"a inferior #iasan$a le#i ke"il
daripada A.optalmi"a superior
N) trolearis
Motorik
+. o#li-us superior
ungsi Pergerakan #ola mata
N) ab#ue"s
Motorik
+. re"tus lateralis
ungsi Pergerakan #ola mata
apang pandang
7/23/2019 LO 19.1
http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 3/23
2
3eferensi
rossman, A.3. 415. &euroanatomi uku Ajar 'lustrasi er%arna 7disi 0elima.
Jakarta 7lsevier.
Paulsen, ., 8as"ke, J. 419. *o#otta Atlas Anatomi +anusia 0epala, eer, dan &euroanatomi Jilid 9. Jakarta 7:.
2) Dia"osis ba"#i" ske"ario
No
.
Gejala
Subyektif
Glauko
ma Akut
Uveitis
akut
Keratitis KonjungtivitisBakter
i
Virus Alergi
1. Visus +++ +/++ +++
!. "asa Nyeri ++/++
+
++ ++
#. $otofobia + +++ +++ %. &alo ++ '. (ksu)at /+++ +++ ++ +*. Gatal ++. ,emam /++ -. njeksi
siliar
+ ++ +++
. njeksi
konjungtival
++ ++ ++ +++ ++ +
10
.
Kekeruan
kornea
+++ +/+++ /+
11
.
Kelainan
2u2il
3i)riasi
non
reaktif
3iosis
iregule
r
Normal/3io
sis
N N N
1!
.
Ke)alaman
kamera
okuli
anterior
,angkal Norma
l
N N N N
1#
.
4ekanan
intraokular
4inggi "en)a
N N N N
1%
.
Sekret + + ++/+
++
++ +
1' Kelenjar +
7/23/2019 LO 19.1
http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 4/23
;
. 2reurikular
'$umber !l3as4 si#arta)2015) !lmu *e"3akit Mata E#isi lima) -KU! akarta(
9. Anamnesis dan pemfis pada pen$akit mata<
!) A"am"esis
+"set"3a 6 +un"ul gejala perlaan="epat=asimptomatik<
Durasi"3a6 *ingkat= atau menetap ingga kunjungan ke
dokter<
ika e7ala"3a ila" timbul4 baaima"a
rekue"si"3a6
okasi< Apaka lokasin$a setempat (fokal) atau difus,
unilateral atau #ilateral<erajat gejala menurut pasien< 3ingan=sedang=#erat<
>indakan pengo#atan $ang tela dijalani< esar efekn$a<
aktor pemi"u< Apaka pasien men$e#utkan keadaan $ang
memi"u atau memper#erat gejala<
3i%a$at se#elumn$a< Apaka keadaan serupa perna terjadi<
:ejala tam#aan lain<
3i%a$at penggunaan o#at $ang
mempengarui keseatan mata <
"onto kortikosteroid<
3i%a$at keluarga eru#ungan dengan sejumla gangguan
mata seperti stra#ismus, am#liopia,glaukoma, atau katarak, kelainan retina,
pen$akit medis seperti dia#etes.
Bol# 9 &e"olo"a" kelua" utama)
!!) *rose#ur *emeriksaa" Mata
Pemeriksaan dapat di#edakan dalam
1) *e"amata"
Pada saat pasien di ruang pemeriksaan diliat apaka Dibimbi" keluara4masuk #e"a" memea" satu sisi ke&ala4 #a" mata ber#ara)
Pasien diantar dengan di#im#ing masuk ke dalam kamar periksa dokter,
mungkin sekali aki#at &e"liata""3a tera"u4 la&a" &a"#a" sem&it atau
su#a tua.
7/23/2019 LO 19.1
http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 5/23
?
+asuk dengan memegang satu sisi kepala mem#erikan keadaan penderita
merasa sakit pada kepala, akan tetapi #ila keadaaan ini disertai dengan memegang
kepala $ang sakit maka arus dipikirkan mu"ki" se#a" me"#erita laukoma
ko"esti akut)
+ata #erdara mengindikasikan adan$a e#era mata sengga terjadi luka.
2) *emeriksaa"
igunakanakan alat tertentu untuk melakukan pemeriksaan mata.
Alat Penggunaan
oupe dengan sentolop dan lampu "ela
(slitlamp)
+eliat #enda menjadi le#i #esar
di#anding ukuran normaln$a. *empurna
#ila dilakukan di dalam kamar $ang
digelapkan.
>onometer Pemeriksaan tekanan intraokular /ftalmoskop +eliat #agian dalam mata atau fundus
okuli.
0ampimeter atau perimeter Alat pengukur atau pemetaan lapang
pandang terutama daera sentral atau para
sentral.
luoresin aan larutan (%arna mera jingga) #ila
disinari gelom#ang #iru akan mem#eri
%arna gelom#ang ijau. @ntuk meliat
terdapatn$a defek epitel kornea, fistel
kornea atau intravena untuk di#uat foto pem#ulu dara retina.
@ji Anel Pemeriksaan fungsi eksresi lakrimal.
7ksoftalmometer ertel +engukur penonjolan #ola mata dengan
alat ertel.
@ji 'siara atau #uta %arna 0artu dengan titik #er%arna $ang
ke"eraann$a dan #a$angann$a
mem#entuk angka, uruf atau lainn$a.
+enguji da$a pisa %arna mata atas
kemungkinan adan$a #uta %arna.
Amsier :rid 0artu pemeriksaan untuk mengetauifungsi pengliatan sentral makula.
Papan Pla"ido Papan $ang memiliki gam#aran garis
itam melingkar konsentris dengan
lo#ang ke"il pada #agian sentral.
+emperliatkan keadaan permukaan
kornea.
7/23/2019 LO 19.1
http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 6/23
1
:onioskopi apat diliat keadaan sudut #ilik mata
$ang dapat menim#ulkan glaukoma.
@ji ultrasonografi +eliat struktur a#normal pada mata
dengan kepadatan kekeruan media
dimana ketidakmungkinan meliat
jaringan dalam mata se"ara langsung.
7lektroretinografi 3ekaman gelom#ang listrik retina $ang
terjadi pada peru#aan sinar. @ntuk
menilai kerusakan luas pada retina.
Visual evoked response @ntuk mengetaui adan$a gangguan
rangsangan atau pegliatan.
Jenis B jenis pemeriksaan pada mata
*emeriksaa" ta7am &e"liata" @ji lu#ang ke"il, @ji pengka#utan,uji"ela stenopik, uji silinder silang, uji
duokrom (uji 0eseim#angan +era
iru, @ji dominan mata, @ji "ro%ding
penomena).
*emeriksaa" ,laukoma Pemeriksaan tekanan #ola mata.
(tonometri s"iotC, tonometer aplanasi,
tonometri digital), te#al kornea,
tonografi, gonioskopi.
U7i lai" &a#a ,laukoma @ji kopi, uji minum air, uji steroid, uji
variasi diurnal, uji kamar gelap.*emeriksaa" a"ua" motor
se"sorik :isus atau strabismus
@ji konvergensi dan uji refleks kornea.
*emeriksaa" reti"a #a" makula @ji pro$eksi sinar, adaptasi gelap,
Amster grid, uji defek aferen pupil, uji
diskriminasi 4 sinar (fungsi makula), uji
maddoD rod, uji interferometri atau
retinometri.
*emeriksaa" la&a" &a"#a" @ji konfrontasi, perimeter, kampimeter.
3eferensi
'l$as, *., Eulianti, *.3. 415. 'lmu Pen$akit +ata 7disi 0elima. Jakarta adan
Pener#it akultas 0edokteran @nivsersitas 'ndonesia.
3iordanF7va, P., 8it"er, J.P. 41G. Vaugan H As#ur$ /ftalmologi @mum 7disi 12.
Jakarta 7:.
7/23/2019 LO 19.1
http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 7/23
11
G. 0ompetensi dokter umum dan sistem rujukan untuk pen$akit mata
7/23/2019 LO 19.1
http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 8/23
14
erdasarkan *0', lulusan dokter mampu menentukan rujukan $ang paling tepat #agi
penanganan pasien.
$umber
0onsil 0edokteran 'ndonesia, 414. Standar Kompetensi Dokter Indonesia. 0onsil
0edokteran 'ndonesia, Jakarta.
5. 'ndikasi dan kontraindikasi kortikosteroid pada mata <
a) i"#ikasi ; kondisi peradangan di segmen anterior #ola mata seperti konjugtivitis alergika,
uveitis, episklretis, skleritis, fliktenulosis, keratitis pun"tata superfisial, keratitis interstisial,
dan konjungtivitis vernalis.
b) Eek sam&i" I eksaser#asi keratitis erpes simpleks, keratitis jamur, pem#entukan
katarak ( tidak umum), dan glaukoma sudut ter#uka (sering).
' $umber /aua" < Asbur3) 200=) +tamolo3 Umum) E,> akarta(
6. Apa interpretasi asil pemeriksaan pada s"enario<
Ja%a#an
a. Pemeriksaan ketajaman pengliatan (visus)
1. asil
+ata kanan 1=9
+ata kiri 1=9
4. 'nterpretasi 0edua mata pasien an$a mampu meliat lam#aian tangandengan jarak 1 m $ang pada orang normal mampu meliat dengan jarak 9 m. al
ini men$atakan terjadi penurunan visus pada kedua mata.
#. Pemeriksaan pupil
1. asil 3eaksi pupil melam#ta
4. 'nterpretasi 0etika dilakukan pemeriksaan pupil, dilakukan dengan
mem#eirkan "aa$a kemudian diliat reaksin$a untuk miosis. &ormaln$a pupil
akan miosis dengan "epat tetapi terjadi perlam#atan, al ini #erarti tidak normal.
". Pemeriksaan >'/
1. asil >'/ meningkat
4. 'nterpretasi iperiksa meggunakan tonometer s"iotC, normal >'/ 1F4
mmg, #an$ak fa"tor $ang mempengarui adan$a sinekia posterior luas $ang
men$e#a#kan "airan dari "amera o"uli posterior ("op) tidak dapat masuk ke "amera
7/23/2019 LO 19.1
http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 9/23
19
o"uli anterior ("oa) karena terjadi perlekatan antara iris dan lensa, al ini
men$e#a#kan "airan $ang diasilkan dari #adan siliaris tertumpuk pada amera o"uli
posterior.
d. Pemeriksaan *egmen Anterior
1. asil
(a) +ata kanan dan mata kiri terdapat injeksi siliar
(#) 0ornea mata kanan dan kiri terdapat iris pigmen pada endotel
4. 'nterpretasi
(a) 'njeksi siliar merupakan pele#aran pem#ulu dara arteri siliaris anterior $ang
men$e#a#kan adan$a %arna mera keunguan pada mata $ang tampakann$a dari
tenga ke pinggir.
(#) 'ris perna melekat pada kornea (sinekia anterior) $ang suda terlepas, seingga
pigmen $ang terdapat pada iris melekat di endotel kornea.
e. Pemeriksaan kedalaman #ilik mata
1. asiln$a
(a) Van erri"k grade 1 dengan flare
(#) Pupil seklusio
(") *inekia posterior luas
(d) Periperal anterior sinekia
(e) ensa keru
4. 'nterpretasi
(a) 0edalaman sudut #ilik mata kiri dan kanan adala 1 derajat $aitu sudut $ang
ter#entuk dari iris dengan kornea. al ini menandakan per#andingan am#er amera
o"uli anterior dengan kete#alan lensa adala K11=G > (ornea >i"kness)
(#) Perlekatan se"ara penu iris dan lensa $ang men$e#a#kan peningkatan >'/.
(") Perlekatan se#agian iris dengan lensa.
3eferensi *aara%$, >, 4?, Glaucoma: Medical Diagnosis and Therapy, @*A
7lsevier td.
7/23/2019 LO 19.1
http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 10/23
1G
2. Jelaskan tujuan pemeriksaan tonometr$ s"iotC , #iomikroskop, serta prosedur van erri"k
#eserta graden$a<
Ja%a#an
1. A. >onometer *"iotC
>onometer s"iotC merupaka alat $ang praktis sederana. Pengukuran tekanan
#ola mata dinilai se"ara tidak langsung $aitu dengan teknik meliat da$a tekan alat
pada kornea karena itu dinamakan juga tonometer indentasi s"iotC. engan tonometer
s"iotC dilalukan indentasi teradap permukaan kornea. ila suatu #e#an tertentu
mem#erikan ke"ekungan pada kornea maka akan terliat peru#aan pada skala
s"iotC. +akin renda tekanan #ola mata makin muda #ola mata ditekan, $ang pada
skala akan terliat angka skala $ang le#i #esar. al ini juga #erlaku se#alikn$a.
Angka skala $ang ditunjuk dapat diliat nilain$a di dalam ta#el untuk mengetaui
kesamaan tekanan dalam mmg. >ransformasi pem#a"aan skala tonometer ke dalam
ta#el akan menunjukkan tekanan #ola mata dalam mmg.
Pemeriksaan ini dilakukan pada pasien ditidurkan dengan posisi orisontal dan
mata ditetesi dengan o#at anastesi topikal atau pantokain .5L. tonometer s"iotC
kemudian diletakkan diatas permukaan kornea, sedang mata $ang lainn$a #erfiksasi
pada satu titik dilangitFlangit kamar periksa.
0elemaan alat ini menga#aikan faktor kekakuan sklera (s"leral rigidit$). ara
$ang paling sederana untuk mengetaui derajat kekakuan sklera iala dengan
menggunakan 4 ma"am #e#an 5.5 dan 1 gram. ila asil #a"aan dengan #e#an 1
gram selalu le#i tinggi di#anding asil #a"aan dengan 5.5 gram maka mata terse#ut
melakukan kekauan sklera $ang le#i tinggi dari norml di#anding asil #a"aan pada
saat terse#ut ( 'l$as, 45).
. iomikroskop
+etode pemeriksaan #iomikroskop adala dengan mengarakan se#erkas "aa$a
kedalam mata dan dokter spesialis mata meliat kedalam se#ua mikroskop kusus
akan terliat kornea, iris, lensa, korpus vitreum #agian depan se"ara rin"i. Alat ini
mampu mendeteksi adan$a katarak sejak dini, #akan se#elum mengganggu
pengeliatan anda (>rattler, 414).
7/23/2019 LO 19.1
http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 11/23
15
. Van erri"k
,ra#e
Relatio" bet?ee" or"eal
slit imae $>
a"# a"terior amber
#e&t >A
!"ter&retatio"
G 1 1or iger Angle "losure ver$ unlikel$
am#er angle approD. 95MN G5M
9 1 OAngle "losure unlikel$ am#er angle
approD. 4MN 95M
4 1 Angle "losure possi#le am#er angle
approD. 4M
1 1 K
Angle "losure likel$ am#er angle
approD. 1M
"lose
Angle "losure am#er angle approD. M
7/23/2019 LO 19.1
http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 12/23
16
3eferensi
Van eri"k 8, *affer 3&, *"%artC A Estimation of width of angle of anterior
chamber. Incidence and significance of the narrow angle. Ameri"an Journal of
/ptalmolog$ 1?6? 6; 646F64?
'l$as, 45, Ilmu Penyait Mata, Jakarta alai Pener#it 0 @'.
>rattler, 414, !e"iew of #pthalmology $econd Edition, @*A 7lsevier 'n".
;. Jelaskan etiologiFprognosis glaukoma<
Ja%a#an
efinisi
a group of diseases tat ave in "ommon a "ara"teristi" opti" neuropat$ %it asso"iated
visual fun"tion loss. Altoug elevated intrao"ular oressure ('/P) is one of te primar$ risk
fa"tors, its presen"e or a#sen"e does not ave a role in te definition of te disease.
7pidemiologi
*e"ond most "ommonl$ "ause of visual loss in elderl$
Affe"ts
F 1 L afri"an Ameri"an Q 2
F 4L au"asian Q 2
7/23/2019 LO 19.1
http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 13/23
12
aktor 3esiko
'/P ma$#e ig
Afri"an ra"ial eritage
Advan"ed age
amil$ istor$ of glau"oma
$pertension, ia#eti", +$opia
0lasifikasi
rimar$ /pen Angle :lau"oma (P/A:) +ost "ommon t$pe in elderl$
Primar$ Angle "losure glau"oma (PA:)
*e"ondar$ :lau"oma
F ens indu"ed
F Post traumati" glau"oma
F 'nfe"tion
ongenital :lau"oma
Patofisiologi
:laukoma sudut ter#uka
Pada glaukoma sudut ter#uka, "airan mata setela melalui pupil masuk ke dalam #ilik
mata depan dan tidak dapat melalui tra#ekular mes%ork. 0eadaan ini mengaki#atkan
tekanan #ola mata naik $ang akan merusak saraf optik. Patofisiologi peningkatan tekanan
intraokular $ang dise#a#kan ole mekanisme sudut ter#uka adala proses degeneratif di
ra#ekular mes%ork, termasuk pengendapan #aan ekstrasel di dalam tra#e"ular mes%ork
dan di #a%a lapisan endotel kanalis *"lemm. al ini #er#eda dengan proses penuaan
normal. Aki#atn$a adala penurunan drainase umor akueus $ang men$e#a#kan
peningkatan tekanan intraokular. Peningkatan tekanan intraokular mendaului kelainanF
kelainan diskus optikus dan lapangan pandang. >erdapat u#ungan $ang jelas antara
#esarn$a tekanan intraokular dengan keparaan penurunan pengliatan.
:laukoma sudut tertutup
7/23/2019 LO 19.1
http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 14/23
1;
:laukoma sudut tertutup dapat terjadi apa#ila ter#entuk iris #om#e $ang men$e#a#kan
sum#atan sudut kamera anterior ole iris perifer. al ini men$um#at aliran umor akueus
dan tekanan intraokular meningkat dengan "epat, menim#ulkan n$eri e#at, kemeraan, dan
keka#uran pengliatan. :laukoma sudut tertutup terjadi pada mata $ang suda mengalami
pen$empitan anatomik sudut kamera anterior (dijumpai terutama pada ipermetrop).
*erangan akut #iasan$a terjadi pada pasien #erusia tua seiring dengan pem#esaran lensa
kristalina $ang #erkaitan dengan penuaan.
>anda dan :ejala
:laukoma sudut ter#uka
'nsidious in onset
*lo%l$ progressive
Painless
Visual field loss
Ass$metri of te neuroretinal rim area
o"al tinning or not"ing of te neuroretinal rim
/pti" dis" emorrages
ange of te dis" rim appearan"e
:laukoma sudut tertutup
*evere /"ular pain
rontal eada"e
lurred vision %it alos seen around ligts
&ausea, vomiting
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan tekanan #ola mata
Pemeriksaan kelainan papil saraf optik
0elainan pada pemeriksaan oftalmoskopi dapat terliat
R 0elainan papil saraf optik F *araf optik pu"at atau atrofi
F *araf optik #ergaung
7/23/2019 LO 19.1
http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 15/23
1?
R 0elainan sera#ut retina, serat $ang pu"at atau atrofi akan #er%arria ijau
R >anda lainn$a seperti perdaraan peripapilar
Pemeriksaan sudut #ilik mata
Pada gonioskopi dipergunakan goniolens dengan suatu sistem prisma dan pen$inaran
$ang dapat menunjukkan keadaan sudut #ilik mata. apat dinilai #esar atan ter#ukan$a
sudut
R erajat , #ila tidak terliat struktur sudut dan terdapat kontak, kornea dengan iris,
dise#ut sudut tertutup.
R erajat 1, #ila tidak terliat 1=4 #agian tra#ekulum se#ela #elakang, dan garis
*"%al#e terliat dise#ut sudut sangat sempit. *udut sangat sempit sangat mungkin
menjadi sudut tertutup
R erajat 44 #ila se#agian kanal *"lemm terliat dise#ut sudut sempit sedang kelainan
ini mempun$ai kemampuan untuk tertutup
R erajat 9, #ila #agian #elakang kanal *"lemm masi terliat termasuk skleral spur,
dise#ut sudut ter#uka. Pada keadaan ini tidak akan terjadi sudut tertutup.
R erajat G. #ila #adan siliar terliat, dise#ut sudut ter#uka.
Pemeriksaan lapang pandang
Pemeriksaan lapangan pandang se"ara teratur penting untuk diagnosis dan tindak lanjut
glaukoma. Penurunan lapangan pandang aki#at glaukoma itu sendiri tidak spesifik,karena gangguan ini terjadi aki#at defek #erkas serat saraf $ang dapat dijumpai pada
semua pen$akit saraf optikus. :angguan lapangan pandang aki#at glaukoma terutama
mengenai 9 derajat lapangan pandang #agian tenga. Peru#aan paling dini adala
semakin n$atan$a #intik #uta.
Penatalaksanaan
:laukoma sudut ter#uka eta lo"ker (>imolol, levo#unolol, metipranolol, "arteolol, #etaDolole) o#at $ang
sekarang paling luas digunakan untuk terapi glaukoma. Adrenergi" Agonist (7pineprine, dipivefrin, apra"lonidine, #rimonidine)
menurunkan pem#entukan humor akueus tanpa efek pada aliran keluar. Epinefrin dan
dipivefrin memiliki efek pada pem#entukan humor akueus. olinergi" agonist (Pilo"arpine,ar#a"ol) /#at parasimpatomimetik meningkatkan
aliran keluar humor akueus dengan #ekerja pada jalinan tra#ekular melalui kontraksi
otot siliaris.
7/23/2019 LO 19.1
http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 16/23
4
ar#oni" an$drase ini#itors (A"etaColamide) /#atFo#at ini mampu menekan
pem#entukan humor akueus se#esar GF6L. AsetaColamid dapat di#erikan per oral
dalam dosis 145F45 mg sampai tiga kali seari atau se#agai iamoD *e-uels 5 mg
sekali atau dua kali, atau dapat di#erikan se"ara intravena (5 mg). eda aser surger$, iltering surger$, $"lodestru"tiive surger$ of "iliar$ #od$,
Pla"emen ot drainage devi"e
:laukoma sudut tertutup
Pilo"arpine 4L gtt - 15 min D 4
A"etaColamide 5 mg P/ or 'V
/ral gl$"erine or isosor#ide 1 ""=kg #od$%eigt
'V mannitol 4L 9 B 5 ""
eda aser iridotom$
'sumber .eture “,lauoma” Dr) *ur7a"to Te&o Utomo4 $&M) Baia" !* Mata
-KU,M @R$U* Dr) $ar#7ito) o3akarta !l3as $i#arta) !lmu *e"3akit Mata) E#isi ke
C) akarta -akultas Ke#oktera" U"i:ersitas !"#o"esia) 200%(
?. Jelaskan etiologiFprognosis konjungtivitis<
Ja%a#an
Dei"isi
0onjungtivitis merupakan peradangan konjungtiva atau dise#ut se#agai mata mera atau
Spink e$eT sangat sering terjadi.
Etioloi
7/23/2019 LO 19.1
http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 17/23
41
Ko"7u"ti:itis Bakteri. >erutama dise#a#kan ole *tap$lo"o""us aureus, *trepto"o""us
pneumoniae, aemopilus influenCae, dan +oraDella "atarralis. 0onjungtivitis #akteri
sangat menular, men$e#ar melalui kontak langsung dengan pasien dan sekresin$a atau
dengan o#jek $ang terkontaminasi.
Ko"7u"ti:itis /iral) Jenis konjungtivitis ini adala aki#at infeksi uman adenovirus($ang paling sering adala keratokonjungtivitis epidermika) atau dari pen$akit virus sistemik
seperti mumps dan mononukleosis.
Ko"7u"ti:itis Aleri) 0onjungtivitis alergi #iasan$a tim#ul pada musim semi dan panas,
dan dise#a#kan ole pajanan dengan alergen misaln$a polen (ser#uk sari).
Ta"#a #a" ,e7ala
F iperemia konjungtiva, fotofo#ia
F 0adang disertai edema konjungtiva
F isertai dis"arge $ang kas untuk masing masing pen$e#a#
F 7pifora, kelopak mata #agian atas nampak menggelantung (pseudoptosis) seola akan
menutup aki#at pem#engkakan konjungtiva dan peradangan selFsel konjungtiva #agian
atas.
*atoisioloi
+ikroorganisme (virus, #akteri,), #aan alergen, iritasi men$e#a#kan kelopak mata
terinfeksi seingga kelopak mata tidak dapat menutup dan mem#uka sempurna, karena mata
menjadi kering seingga terjadi iritasi men$e#a#kan konjungtivitis. Pele#aran pem#ulu
dara dise#a#kan karena adan$a peradangan ditandai dengan konjungtiva dan s"lera $ang
mera, edema, rasa n$eri, dan adan$a se"ret mukopurulent. Aki#at jangka panjang dari
konjungtivitis dapat menginfeksi gl. lakrimal $ang dapat men$e#a#kan ipersekresi.
*emeriksaa"
• Pemeriksaan fisik memperliatkan injeksi pem#ulu konjungtival #ul#ar. Pada anakF
anak, tanda dan gejala sistemik #isa meliputi sakit tenggorokan dan demam.• +onosit merupakan $ang utama dalam uji pulasan #er%arna pada kerikan konjungtival
jika konjungtivitis dise#a#kan virus.
• *el polimorfonuklear (neutrofil) adala al utama jika konjungtivitis dise#a#kan #akteri.
• @ji kultur dan sensitivitas mem#antu mengidentifikasi organisme #a"terial $ang
men$e#a#kan dan mengidentifikasi terapi anti#ioti" $ang tepat.
7/23/2019 LO 19.1
http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 18/23
44
*e"tatalaksa"aa"
Pengo#atan spesifik tergantung dari identifikasi pen$e#a#. 0onjungtivitis karena #akteri
dapat dio#ati dengan sulfonamide (sulfa"etamide 15 L) atau anti#iotika (:entam$"ine ,9
L "lorampeni"ol ,5 L). 0onjungtivitis karena jamur sangat jarang sedangkan
konjungtivitis karena virus pengo#atan terutama ditujukan untuk men"ega terjadin$a
infeksi sekunder, konjungtivitis karena alergi di o#ati dengan antiistamin (antaCidine ,5 L,
rapaColine ,5 L) atau kortikosteroid (misaln$a deDametaCone ,1 L).U
'sumber !l3as $i#arta4 Dr) *ro) H) '200() !lmu Ke&era?ata" Mata) $au" $eto4
akarta .eture “*e"3akit Mata .uar” #r) *ur7a"to Te&o Utomo4 $&M) Ba !* Mata
-K U,M@R$U* Dr) $ar#7ito) o3akarta(
1. Apa u#ungan pen$akit terdaulu dengan sekarang<
Ja%a#an
Pen$akit terdaulu 7veitis anterior, pen$akit sekarang :laukoma.
'ris melekat pd permukaan depan lensa I sinekia posterior, melekat pd perm. alam kornea
I sinekia anterior
7ksudat tertim#un didataran pupilIoklusi pupil
@jung iris melekat pd permukaan lensa, meliputi seluru pupilIseklusi pupil
'ris #om#eI ak#t seklusi pupilIglaukoma sekunder
'$umber .eture “U:eitis” 4 $ri -uli"a) -K UN$(
11. *e#utkan faktor $ang mempengarui peningkatan tekanan intra"ranial<
al $ang mempengarui tekanan intra "ranial (arve$, 49).a. emografik
i. @sia #ertam#an$a usia peningkatan tekanan dara dan nadi serta o#esitas.
ii. 3as orang kulit itamiii. 0eturunan genetik
#. *istemik
i. Variasi diurnal tekanan tinggi #iasan$a pada %aktu pertengaan pagi (jam 2F?)
sedangkan $ang terenda pada malam ari atau a%al pagiii. >ekanan dara terkait den$ut nadi dan konsentrasi emoglo#iniii. /#esitas
iv. /laraga dapat menurunkan >'/ karena asidosis dan peru#aan osmolalitas serum
v. /#at menurunkan anestesi umum, F#lo"ker, al"ool dan mari$uana. +eningkatkan
kortikosteroid dan golongan sikloplegik.
". /"ular
i. 0elainan refraksi
7/23/2019 LO 19.1
http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 19/23
49
ii. 'nflamasi
iii. /perasi
14. Apa faktor risiko pada paragrap 4 skenario dan #agaimana penatalaksanaan serta
prognosisn$a<
Paragraf 0edua0eluan
@tama
Pengliatan menurun sejak 9 minggu pada
kedua mata.
Visus mata 0anan 1=9
0iri 1=9
Pemeriksaan • 3eaksi pupil melam#at
• >ekanan intraokuler meningkat
• 'njeksi siliar
• Pada kornea mata terdapat iris pigmen
pada endotel
•
Van erri"k :rade ' dengan lare• Pupil seklusio
• 'ris sinekia posterior luas
• Periperal anterior s$ne"ia
• ensa keru
iagnosis :laukoma *ekunder
aktor
3isiko
Pen$e#a# multiple uveitis, ru#eofis dan
trauma.
@veitisF Pupil seklusio iris #om#e PA*
glau"oma sudut tertutupF 'nflamasi selFsel radang o#struksi
tra#ekular mes%ork glau"oma
sudut ter#uka
0ortikosteroid kerusakan tra#ekular
mes%ork.
(/lver dan assid$, 4?).
19. Jelaskan etiologi, epidemiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan,
penatalaksanaan, dan prognosis dari katarak<
0atarak
7tiologi @sia tua, #eru#ungan
dengan pen$akit sistemik dan
o"ular lain, o#at sistemik
(steroid, fenotiaCin), trauma
dan #enda asing intrao"ular,
"ongenital dan kelainan
7/23/2019 LO 19.1
http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 20/23
4G
erediter (/lver dan assid$,
4?).
7pidemiologi @sia 65F2G taun 5L
@sia Q25 taun 2L
(3iordaF7va dan 8it"er,
4?).Patofisiologi +asi #elum sepenun$a
dimengerti.>erdapat agregatFagregat
protein $ang mengam#urkan
#erkas "aa$a dan
mengurangi transparansin$a.
aktor lain kerusakan
oksidatif, sinar ultraviolet dan
malnutrisi.
(3iordaF7va dan 8it"er,4?).
>anda dan :ejala >ajam pengliatan #erkurang,
pengliatan ka#ur di #a%a
sinar mataari, distorsi garis,
diplopia mono"ular,
peru#aan %arna, tidak
disertai n$eri, keluarn$a
se"ret atau kemeraan pada
mata (/lver dan assid$,
4?).
Pemeriksaan
Penatalaksanaan eda modern meli#atkan
pengangkatan sera#ut lensa,
$ang mem#entuk nu"leus dan
korteks katarak,
meninggalkan kapsul epitel
posterior untuk menaan
lensa artifi"ial #aru dan
menjaga umor vitreus
menjau dari kamera okuli
anterior (/lver dan assid$,
4?).
Prognosis Prognosis pengliatan pasien
katarak anakFanak $ang
memerlukan pem#edaan
tidak se#aik prognosis pasien
7/23/2019 LO 19.1
http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 21/23
45
katarak terkait usia (/lver
dan assid$, 4?).
1G. +engapa pem#erian o#at tetes mata arus diteteskan< 0etika ada keluan #aru ditetes<
agaimana farakokinetikn$a<
an$ak o#at mata dipakai se#agai o#at tetes mata. iasan$a o#at tetes mata inidigunakan utuk efek lo"al. &amun, efek sistemik dapat terjadi karena aliran o#at melalui
kanalis nasolakrimalis dan menim#ulkan efek sistemik $ang tidak diinginkan. *elain itu, o#at
$ang tera#sor#si melalui nasolakrimalis ini tidak mengalami meta#olisme lintas pertama di
epar dan dapat terjaditoksisitas sistemik pada pemakaian antagonis Fadrenoseptor se#agai
o#at tetes mata (*taf Pengajar epartemen armakologi 0 @nsri, 4?)./#at tetes mata merupakan sediaan steril #erupa larutan atau suspense digunakan untuk
mata dengan "ara meneteskan o#at pada selaput ledir mata disekitar kelopak mata dan #ola
mata. Pada umumn$a o#at #erkasiat se#agai antimikro#a, antiinflamasi, anestetika,
diagnostika, midriatika, miotika dan Cat irigasi. (Ainu et al, 4?).
15. Jelaskan u#ungan fotofo#ia dengan pen$akit mata<otofo#ia pada pen$akit kornea merupakan aki#at kontraksi iris meradang $ang n$eri.
ilatasi pem#ulu iris adala fenomena refleD $ang tim#ul aki#at iritasi pada ujung saraf
kornea (3iordaF7va dan 8it"er, 4?).
16. 7tiologi ingga prognosis uveitis
0lasifikasi
F Patologi nongranulomatosa dan granulomatosaF 7tiologi infeksi, respon immune, malignan"i, trauma, kimia%i, dan idiopatik.
F okasi s"lerouveitis, keratouveitis, anterior uveitis (iritis), irido"$"litis, lensFindu"ed
uveitis, intermediate uveitis, endoptalmitis (infeksi atau inflamasi dari vitreous,
anterior "am#er, #adan siliaris, dan "oroid), posterior uveitis (retinitis, "oroiditis,
vas"ulitis), panuveitis (endoptalmitis dan keterli#atan s"lera).
Anterior @veitis
7/23/2019 LO 19.1
http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 22/23
46
F 'nflamasi iris (iritis) dan #adan "iliar$ ("$"litis)
F 7tiologi
AnakFanak J3A (Juvenile 3eumatoid Artritis), spond$litis ankilosa, artritis
psoriatik, nefritis interstitial akut, u"s Wetero"romi" iridosiklitis, sarkoidosis,
postviral, *V, $me disease, trauma, 0a%asaki disease
e%asa muda idiopatik terkait AF42, sarkoidosis, sifilis, u"s W, pen$e#aran dariuveitis intermediate atau posterior
e%asa tua idiopatik, sarkoidosis, erpes Xoster /ftalmikus, mas-uerade s$ndromesF :ejala n$eri, potopo#ia, penurunan visus, mata mera
F >anda injeksi konjungtiva dan epis"leral, inje"tion siliaris, miosis (spasme iris
spin"ter), anterior "am#er rea"tion #ias terjadi ipopion, kerati" pre"ipitates, iris
nodules, dilatasi pem#ulu iris, s$ne"iae)F >reatment topikal steroid, "$"loplegi" mungkin memerlukan steroid sistemik, agen
imunosupresif, anti#iotik.
Respon lemah dengan steroids terjadi pada: u"sY, s$pilis, toDoplasmosis,
keratouveitis, $me disease, "roni" postoperative endoptalmitis, +VF 0omplikasi atrofi iris, #and keratopat$, "atara"t, glau"oma, "$stoid ma"ular edema
'ntermediate @veitis
F 'nflamasi dominan pada pars plana dan retina perifer F 7tiologi pars planitis (paling #an$ak), multiple s"lerosis, $me disease, sar"oidosis,
u"sY etero"romi" irido"$"litis. Pars Planitis
F :ejala floater dan penurunan visus
F >anda anterior vitritis, sno%#alls (agregat selular vitreous puti dekat ora serrata
mungkin #erga#ung mem#entuk akumulasi fi#rovas"ular perifer Zsno%#ank[ pada
#agian inferior pars plana dan #asis vitreous).F >reatment steroid periokular dan oral pertim#angkan agen imunosupresif, vitre"tom$,
"r$oterap$ ke daeraFdaera perifer.
F Prognosis 1L sem#u sendiri, ?L kronik
F 0omplikasi katarak, retrolenti"ular "$"liti" mem#rane,
Posterior @veitis
F Pen$e#a# paling umum pada orang de%asa adala toDoplasmosis (disertai retinal
vas"ulitis)
F >anda vitreous "ells, mem#ranes, opa"ities, inflammator$ eDudates (Ysno%#allsY),
vas"ulitis, retinitis, "oroiditis.
F :ejala floater dan gangguan pengliatan
*um#er >rattler, 8., 0aiser, P.0., riedman, &.J., 414. Riview of Ophtalmology, Seond
Edition. 7lsevier, ina.
12. Pen$akit $ang ditandai visus turun $ang #ukan dipi"u mata mera
F +ata tenang visus turun mendadak
7/23/2019 LO 19.1
http://slidepdf.com/reader/full/lo-191 23/23
42
@veitis posterior, perdaraan vitreous, a#lasio retina, oklusi arteri atau vena retinal,
neuritis optik, neuropati akut karena o#at (misaln$a etam#utol), migrain, tumor otak
F +ata tenang visus turun perlaan
0atarak, glaukoma, retinopati pen$akit sistemik, retinitis pigmentosa, kelainan refraksi
*um#er ri"k, 3.,P., 49. !e"t#ook of linial ophtalmologi $rd edition. 8orld s"ientifi"Puu#lisiing, *ingapore.
1;. 0elainan 3efrraksi
a. ipermetrop (ra#un dekat) adala sinar sejajar $ang datang dari jarak tak teringga
ole mata dalam keadaan istiraat di#iaskan di #elakang retina. Pasien dengan
ipermetrop di#erikan ka"amata positif terkuat $ang mem#erikan tajam pengliatan
maksimal. #. +iopia (ra#un jau) adala sinar sejajar $ang datang dari jau ole mata dalam keadaan
istiraat di#iaskan didepan retina. 0oreksi miopia dengan mem#erikan resep ka"amata
negatif terenda $ang masi jelas.
". Astigmatisma adala kelainan refraksi dimana fokus #erkas "aa$a tidak terletak pada
satu titik, se#agai aki#at pem#iasan $ang #er#edaB #eda le%at satu meridian.
*um#er dr. Anggie, 415, 0ulia 3efraksi +ata
1?. 'ndikasi dan 0ontra 'ndikasi asik 'ndikasi
a. +iopia #. ipermetrop
". Astigmatisma 0ontraindikasi
a. +ata $ang mengalami infeksi
#. 0ornea terlalu tipis". 0eamilan
d. r$ e$es
e. 3i%a$at :laukoma
f. ia#etes +elitus komplikasi retina
*um#er asik B mata."om