logam mata uang
DESCRIPTION
logam mata uangTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tembaga, perak, dan emas sering disebut logam “mata uang” karena menurut
sejarahnya, ketiganya merupakan bahan utama unutk pembuatan mata uang logam.
Empat alasan utama yaitu logam ini terdapat langsung sebagai logamnya, bersifat
fapat ditempa sehingga mudah dibentuk sesuai desain yang dikehendaki, bersifat
tidak reaktif secara kimiawi, dan menjadi sangat berharga khususnya karena
kelimpahan yang sangat jarang unutk perak dan emas.
Kelimpahan ketiga unsur ini dalam kearak bumi, Cu ~ 68 ppm, Ag ~ 0,08 ppm, dan
Au ~ 0,004 ppm. Tembaga terdapat terutama sebagai sulfida, oksida atau karbonat,
seperti bijih tembaga pirit, kalkopirit (chalcopyrite) yaitu tembaga (I) besi (III)
sulfida, CuFeS2, tembaga glance kalkosit (chalcopyrite), Cu2S, kuprit (cuprite), Cu2O,
dan malasit (malachite), Cu2CO3(OH)2. mineral yang lebih jarang yaitu turkuis
(turquoise) batu permata biru, CuAl6(PO4)4(OH)8.4H2O. perak terdapat banyak
sebagai bijih sulfida, dan yang paling penting adalah perak glance (argentit), Ag2S;
tanduk perak (horn silver), AgCl, yang diduga berasal dari reduksi bijih sulfida oleh
air garam, banyak ditemui di Chile dan New South Wales. Emas umumnya terdapat
sebagai telurida, terasosiasi dengan kwarsa atau pirit.
1.2 Permasalahan
Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dibahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :
1) Bagaimana sejarah dari logam mata uang ?
2) Apa saja sifat – sifat fisik dan sifat–sifat kimia dari logam mata uang?
3) Bagaimanakah proses reaksi–reaksi yang terjadi pada logam mata
uang?
1
4) Bagaimana cara mengekstraksi logam mata uang tersebut ?
5) Apa sajakah aplikasi dari logam – logam mata uang ini ?
1.3 Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari makalah yang berjudul “Logam – logam Mata Uang” adalah
sebagai berikut :
1) Menjelaskan mengenai sejarah dari logam mata uang.
2) Mendeskripsikan mengenai sifat fisik dan kimia logam mata uang.
3) Menjelaskan mengenai proses reaksi yang terjadi pada logam mata
uang.
4) Menjelaskan mengenai cara ekstraksi logam mata uang.
5) Mendeskripsikan mengenai aplikasi logam mata uang dalam
kehidupan.
1.4 Metode Penulisan
Makalah ini dibuat dengan menggunakan metode pustaka dan penelusuran internet.
1.5 Kegunaan Makalah
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas Kimia Anorganik II dan diharapkan dapat
berguna dalam proses perkuliahan dan para pembaca.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Logam Mata Uang
2.1.1 Emas
Sansekerta: Jval; Anglo-Saxon gold; Latin: aurum). Emas telah diketahui dan
dinilai sangat tinggi sejak jaman purba kala. Unsur ini ditemukan di alam
sebagai logam tersendiri dan dalam tellurides. Emas tersebar sangat luas dan
selalu diasosiasikan dengan quartz atau pyrite.
Emas ialah unsur kimia dalam jadual berkala yang mempunyai simbol Au (L.
aurum) dan nombor atom 79. Emas adalah logam berharga yang dicari-cari
untuk syiling, barang kemas dan hasil seni lain sejak zaman dahulu lagi.
Logam ini secara asli boleh didapati dalam bentul ketulan nuget atau butir
kecil dalam batuan, atau mendapan aluvial. Kadang-kadang ia juga boleh
didapati dalam sebatian emas selalunya dengan tellurium. Logam emas adalah
padat, lembut, berkilat, dan logam asli yang paling mudah ditempa dan mulur.
Emas tulen mempunyai warna kuning terang dan dianggap menarik dan warna
ini kekal tanpa mengalami pengoksidaan udara atau air
2.1.2 Perak
(Anglo-Saxon, Seolfor siolfur; Latin argentum). Perak telah dikenal sejak
jaman purba kala. Unsur ini disebut dalam Alkitab. Beberapa tempat buangan
mineral di Asia Minor dan di pulau-pulau di Laut Aegean mengindikasikan
bahwa manusia telah belajar memisahkan perak dari timah sejak 3000 SM.
2.1.3 Tembaga
3
Tembaga dipercayai telah ditambang selama 5000 tahun. Tembaga adalah
suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor
atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga merupakan
konduktor panas dan listrik yang baik.Selain itu unsur ini memiliki korosi
yang lambat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan
permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan dengan timah
untuk membuat perunggu.
Logam ini dan aloinya telah digunakan selama ribuan tahun. Di era Roma,
tembaga umumnya ditambang di Siprus, yang juga asal dari nama logam ini
(сyprium, logam Siprus), nantinya disingkat jadi сuprum). Ikatan dari logam
ini biasanya dinamai dengan tembaga(II).
2.2 Sifat Fisis dan Sifat Kimia Logam Mata Uang
2.2.1 Tabel. Sifat-Sifat Fisis Logam Mata Uang
Tembaga (Cu) Perak (Ag) Emas (Au)
Nomor atom 29 47 79
Massa atom (sma) 63,546 107,868 196,9665
Titik lebur (K) 1356,6 1235,08 1337,58
Titik didih (K) 2840 2436 3130
Massa jenis (gram/cm3) 8,96 10,50 19,3
Warna Kemerah-merahan putih Kuning berkilauan
Konfigurasi electron [Ar] 3d104s1 [Kr] 4d105s1 [Xe] 4f145d106s1
Energi ionisasi pertama
(kJ/mol)
745 731 890
Elektronegativitas 1,90 1,93 2,54
Jari-jari atom (Å) 1,28 1,44 1,46
Potensial elekrode, V
M+ (aq) + e- → M (p)
M2+ (aq) + 2e- → M (p)
M2+ (aq) + 2e- → M (p)
+0,522
+0,337
-
+0,800
+1,39
-
,
+1,68
-
+1,42
Bilangan oksidasi +1, +2 +1, +2 +1, +3
Bentuk Kristal kubus terjejal. kubus terjejal. kubus terjejal.
4
Wujud gambar
(Petrucci, 1992: 164 dan Sunardi, 2006: 104-110)
2.2.2 Sifat fisis
1. Daya hantar listrik dan panas yang baik, mudah dibentuk dan mempunyai kilap.
Hal ini diakibatkan dari cepat tersedianya elektron dan orbital untuk
membentuk ikatan logam. (Perucci, 1985:142)
2. Titik lebur, titik didih, dan massa jenis tinggi
Hal ini disebabkan:
a. Massa jenisnya tinggi, menunjukkan tingkat kepadatan antara atom-
atom logam sangat tinggi;
b. Jari-jari atom unsur relatif pendek, memungkinkan ikatan antara atom
logam sangat kuat yang dikenal dengan ikatan logam. Ikatan kovalen antar
logam semakin kuat bersamaan dengan semakin banyaknya elektron tak
berpasangan yang digunakan untuk membentuk ikatan.
(Kuswati dkk, 1999: 75-76)
3.Memiliki warna
Hal ini disebabkan peralihan elektron yang terjadi pada pengisian subkulit d,
sehingga menyebabkan terjadinya warna pada senyawa logam mata uang.
(Petrucci,1985:144)
Subkulit d memiliki 5 orbital yang masing-masing memiliki tingkat energi
yang sama. Apabila ion unsur-unsur logam mata uang berikatan dengan ion unsur lain
5
(anion) maka muatan listrik anion tersebut akan mempengaruhi 5 orbital subkulit d,
sehingga terjadi perbedaan tingkat energi antara orbital-orbital subkulit d. jadi,
orbital-orbital mengalami spliting ke tingkat energi lebih tinggi dan sebagian ke
tingkat energi lebih rendah dari mula-mula. Elektron pada orbital-orbital d dapat
mengalami perpindahan ke tingkat energy yang lebih tinggi, dengan cara menyerap
energi tampak. Besarnya energi yang diserap tergantung pada jenis atom pusat dan
anionnya. Apabila semua energi cahaya tampak diserap maka senyawa tersebut
berwarna hitam, bila senyawa tersebut tidak menyerap cahaya. Karena orbital d sudah
penuh atau kosong elektron maka senyawa atau ionnya tidak berwarna (putih).
(Kuswati, dkk, 1999: 77-78)
4. Jari-jari Atom semakin bertambah
Dari atas ke bawah dalam satu golongan, jari-jari atom bertambah dengan
bertambahnya nomor atom. Karena ukuran orbital bertambah dengan meningkatnya
bilangan kuantum n. (Chang, 2004: 236)
5. Elektronegativitas
Elektonegativitas adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan daya tarik-
menarik atom pada elektron dalam suatu ikatan.(Brady, 1999: 357)
Elektronegativitas berkaitan dengan energi ionisasi (I) dan afinitas electron (AE)
karena kedua besaran ini mencerminkan kemampuan atom melepaskan atau
memperoleh sebuah elektron.(petrucci, 1985: 258) Unsur yang sangat elektronegatif
mempunyai energi ionisasi yang sangat tinggi, jadi sangat sukar melepaskan
elektronnya.(Brady, 1999: 358)
6. Mempunyai bentuk kristal kubus terjejal.
Unsur-unsur logam mata uang mempunyai bentuk kristal, yaitu kubus terjejal. Dalam
kristal kubus terjejal ( ccp=cubic closest packed) satu atom bersentuhan dengan
empat atom pada lapisan atas dan empat atom pada lapisan bawah. Akibatnya,
6
bilangan koordinasi menjadi dua belas, yaitu empat pada lapisannya, ditambah empat
dari lapisan atas dan empat lapisan dibawahnya. (Syukri, 1999 : 304)
Bilangan koordinasi kristal adalah bilangan yang menunjukkan jumlah atom yang
bersinggungan dengan sebuah atom tertentu. (Petrucci,1985:34)
Gambar 2.1 Kubus terjejal
7. Mempunyai potensial reduksi standar (E˚) positif
Hal ini berarti logam ini lebih cenderung tereduksi dibandingkan teroksidasi.
(Syukri,1999:609)
2.2.3 Sifat kimia
1. Bersifat Paramagnetik
Hal ini disebabkan unsur-unsur logam mata uang memiliki orbital s yang
belum terisi penuh, sehingga atom, unsur bebas maupun senyawanya dapat memiliki
elektron tidak berpasangan.
2.Aktifitas Katalitik
Hal ini diakibatkan dari adnya orbital d pada logam mata uang. Kemampuan
logam mata uang menyerap senyawa berbentuk gas menyebabkan logam mata uang
menjadi katalis heterogen yang baik.
3.Tahan terhadap Korosi
Hal ini disebabkan karena ketika logam mata uang bereaksi dengan udara
akan terbentuk lapisan oksida sehingga bagian dalamnya terlindungi (Cotton dan
Wilkinson, 1989:288)
7
4. Dapat membentuk ion atau senyawa kompleks
Hal ini disebabkan karena kemampuan unsur-unsur logam mata uang
menggunakan electron d pada ikatan kimia. Contoh [Ag(NH3)2]+
[Cu(H20)4]2+
K3Au(OH)6
2.3 Ekstraksi Logam Mata Uang
2.3.1 Ekstraksi Emas
Amalgamasi
Amalgamasi adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air raksa dan
membentuk amalgam (Au – Hg). Amalgam masih merupakan proses ekstraksi emas
yang paling sederhana dan murah, akan tetapi proses efektif untuk bijih emas yang
berkadar tinggi dan mempunyai ukuran butir kasar (> 74 mikron) dan dalam
membentuk emas murni yang bebas (free native gold).
Proses amalgamasi merupakan proses kimia fisika, apabila amalgamnya dipanaskan,
maka akan terurai menjadi elemen-elemen yaitu air raksa dan bullion emas. Amalgam
dapat terurai dengan pemanasan di dalam sebuah retort, air raksanya akan menguap
dan dapat diperoleh kembali dari kondensasi uap air raksa tersebut. Sementara Au-Ag
tetap tertinggal di dalam retort sebagai logam.
Sianidasi
Proses Sianidasi terdiri dari dua tahap penting, yaitu proses pelarutan dan
proses pemisahan emas dari larutannya. Pelarut yang biasa digunakan dalam proses
sianidasi adalah NaCN, KCN, Ca(CN)2, atau campuran ketiganya. Pelarut yang
paling sering digunakan adalah NaCN, karena mampu melarutkan emas lebih baik
dari pelarut lainnya. Secara umum reaksi pelarutan Au dan Ag adalah sebagai berikut:
4Au + 8CN- + O2 + 2 H2O = 4Au(CN)2- + 4OH-
4Ag + 8CN- + O2 + 2 H2O = 4Ag(CN)2- + 4OH-
8
Pada tahap kedua yakni pemisahan logam emas dari larutannya dilakukan dengan
pengendapan dengan menggunakan serbuk Zn (Zinc precipitation). Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut:
2 Zn + 2 NaAu(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O = 2 Au + 2 NaOH + 2 Na2Zn(CN)4 + H2
2 Zn + 2 NaAg(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O = 2 Ag + 2 NaOH + 2 Na2Zn(CN)4 + H2
Penggunaan serbuk Zn merupakan salah satu cara yang efektif untuk larutan yang
mengandung konsentrasi emas kecil. Serbuk Zn yang ditambahkan kedalam larutan
akan mengendapkan logam emas dan perak. Prinsip pengendapan ini mendasarkan
deret Clenel, yang disusun berdasarkan perbedaan urutan aktivitas elektro kimia dari
logam-logam dalam larutan sianida, yaitu Mg, Al, Zn, Cu, Au, Ag, Hg, Pb, Fe, Pt.
setiap logam yang berada disebelah kiri dari ikatan kompleks sianidanya dapat
mengendapkan logam yang digantikannya. Jadi sebenarnya tidak hanya Zn yang
dapat mendesak Au dan Ag, tetapi Cu maupun Al dapat juga dipakai, tetapi karena
harganya lebih mahal maka lebih baik menggunakan Zn. Proses pengambilan emas-
perak dari larutan kaya dengan menggunakan serbuk Zn ini disebut “Proses Merill
Crowe”. (www.wikipedia.org)
2.3.2 Ekstraksi Perak
Perak diekstraksi dari argentit-bijih (Ag2S). Proses ekstraksi perak disebut
sebagai proses sianida yang menggunakan larutan natrium sianida. Bijih ini
dihancurkan, terkonsentrasi dan kemudian direaksikan dengan larutan natrium
sianida.Reaksi bentuk Argento natrium sianida.
Larutan natrium sianida Argento direaksikan dengan bijih seng dan
menghasilkan cyanozicate natrium tetra dan endapan perak. Ini diendapkan perak
disebut perak spons.
9
Perak spons ini bereaksi dengan nitrat kalium untuk menghasilkan perak
murni. Kemudian perak yang diperoleh dimurnikan dengan proses elektrolisis.
2.3.3 Ekstraksi Tembaga
Bijih tembaga yang penting adalah kalkopirit (CuFeS2). Sebenarnya tembaga
mudah direduksi. Akan tetapi, adanya besi dalam bijih tembaga membuat proses
pengelolahan tembaga terjadi relatif sulit. Pengelolahan tembaga melalui beberapa
tahap. Yaitu flotasi, pemanggangan, peleburan, pengubahan, dan elektrolisis.
Pada umumnya, bijih tembaga hanya mengandung 0,5% Cu. Melalaui pengapungan
dapat diperoleh bijih pekat yang mengandung 20-40% Cu. Bijih pekat itu kemudian
dipanggang untuk mengubah besi sulfida menjadi besi oksida, sedangkan tembaga
tetap merupakan sulfida.
4CuFeS2 + 9O2 2Cu2S + 2Fe2O2 + 6SO2
Bijih yang sudah melalui pemanggangan kemudian dilebur sehingga bahan
tersebut mencair dan terpisah menjadi dua lapisan . lapisan bawah disebut “cooper
matte” yang mengandung Cu2S dan besi cair, sedangkan lapisan atas merupakan
tekhnik silikat yang antara lain mengandung FeSiO3. Selanjutnya, “copper matte”
dipindahkan kedalam tungku lain dan ditiupkan udara sehingga terjadi reaksi redoks
yang menghasilkan tembaga lepuh (blister copper).
2Cu2S + 3O2 2 Cu2O + 2SO2
Cu2S + Cu2O 2Cu + SO2
Tembaga lepuh adalah tembaga yang mengandung gelembung gas SO2 beku.
Tembaga lepuh mengandung 98-99% Cu dengan berbagai jenis pengotor seperti besi,
zink, perak, emas dan platina.
Pemurnian tembaga dilakukan dengan elektrolisis. Tembaga lepuh digunakan sebagai
anode sedangkan tembaga murni digunakan sebagai katodenya. Elektrolisis
digunakan sebagai larutan CuSO4. Selama elektrolisis, Cu dipindahkan dari anode ke
katode. Dengan menggunakan potensial tertentu, bahan pengotor dapat terpisah.
10
2.4 Reaksi-reaksi Penting Logam Mata Uang
1. Reaksi logam mata uang dengan udara
a. Emas stabil di udara dalam kondisi normal.
4Au(s) + O2(g) 2Au2O(s)
b. Logam Perak stabil di udara bersih dalam kondisi normal.
4Ag(s) + O2(g) 2Ag2O(s)
c. Logam Tembaga stabil di udara dalam kondisi normal. Pada kondisi panas tembaga
logam dan oksigen bereaksi membentuk Cu2O.
4Cu(s) + O2(g) 2Cu2O(s)
2. Reaksi logam mata uang dengan halogen
a. Logam emas bereaksi dengan klorin, Cl2, atau bromin, Br2, untuk membentuk emas
trihalida (III) klorida, AuCl3, atau emas (III) bromida, AuBr3, masing-masing.. Di sisi
lain, logam emas bereaksi dengan yodium, I2, untuk membentuk emas monohalide (I)
klorida, AuI.
2Au (s) + 3Cl2 (g) → 2AuCl3 (s)
2Au (s) + 3Br2 (g) → 2AuBr3 (s)
2Au (s) + I2 (g) → 2AuI (s)
b. Perak difluorida mempunyai suhu yang stabil, perak (II) difluorida AgF2, dibentuk
dalam reaksi logam perak dan fluorin F2.
Ag(s) + F2 (g) AgF2 (s) [coklat]
Ag(s) + Cl2(g) AgCl
Ag(s) + I2(g) AgI2
c. Reaksi antara logam tembaga dan halogen fluorin, F2, klorin, Cl2, atau bromin, Br2,
membentuk dihalida tembaga (II) fluoride, CuF2, tembaga (II) klorida, CuCl2, atau
tembaga (II ) bromida, CuBr2 masing-masing:
Cu (s) + F2 (g) → CuF2 (s) [putih]
Cu (s) + Cl2 (g) → CuCl2 (s) [kuning-coklat]
11
Cu (s) + Br2 (g) → CuBr2 (s) [hitam]
3. Reaksi logam mata uang dengan asam
a. Logam emas larut dalam aqua regia (campuran asam klorida, HCl dan asam nitrat
pekat, HNO3, dalam rasio 3:1). Namun tidak larut dalam larutan HNO3.
Au(s) + 6H+(aq) + 3NO3-(aq) → AuCl4
-(aq) + 3NO2(g) + 3H2O
b. Logam Perak larut dalam asam sulfat pekat panas dan asam nitrat encer atau pekat,
HNO 3.
3Ag(s) + 4H+(aq) + NO3-(aq) → 3Ag+(aq) + NO(g) + 2H2O
c. Logam tembaga larut dalam asam sulfat pekat panas untuk membentuk larutan ion
Cu (II) (aq) dengan gas hidrogen,
Cu(s) + H2SO4 (aq) → Cu 2 + (aq) + SO4 2 - (aq) + H2 (g)
Logam Tembaga juga larut dalam asam nitrat encer atau pekat, HNO3.
3Cu(s) + 8H+(aq) + 2NO3-(aq) → 3Cu2+(aq) + 2NO(g) + 4H2O
(http://www.webelements.com/metal/chemistry.html/)
2.5 Aplikasi Logam Mata Uang Emas
2.5.1 Aplikasi Emas
Emas ini terutama digunakan untuk:
o Pembuatan mata uang logam
o Perhiasan
o Emas hijau umumnya digunakan untuk perhiasan. Emas hijau merupakan
paduan emas, perak dan tembaga, dan dinilai 14-18 karat.
o Serpihan emas digunakan untuk lapisan radiasi-control untuk pesawat ruang
angkasa
12
o Pada tabung elektronik, sebagai grid kawat berlapis emas, untuk memberikan
konduktivitas yang tinggi dan emisi sekunder menekan
o Emas bubuk dan lembaran emas digunakan untuk semikonduktor menyolder,
dengan emas memiliki kemampuan yang baik untuk silikon basah pada 371 °
C (725 ° F)
o Emas digunakan sebagai bahan plating, dimana natrium sianida emas [NaAu
(CN) 2] adalah digunakan sebagai solusi plating emas. Plating memiliki
ketahanan kimia yang baik dan sifat listrik, namun pelapisan kekurangan
ketahanan aus, dalam hal ini emas-indium plat digunakan.
2.5.2 Aplikasi Perak
o Silver sebagai perak yang digunakan untuk perhiasan, perak, kontak
listrik dan sejenisnya.
o Perak adalah yang paling penting dalam fotografi (dimana sekitar 30%
dari konsumsi Industri AS masuk ke dalam aplikasi ini).
o Pembuatan mata uang logam
o Perak digunakan dalam pembuatan paduan solder dan mematri dan
kontak listrik
o Kapasitas tinggi perak-seng dan baterai perak-kadmium
o Seperti cat digunakan untuk membuat sirkuit cetak dan aplikasi
elektronik lainnya
o Perak dapat disimpan pada kaca atau logam dengan pengendapan
kimia, elektrodeposisi, atau dengan penguapan untuk membuat cermin
Senyawa perak digunakan untuk:
o Perak iodida digunakan untuk pembenihan awan untuk menghasilkan hujan
o Perak klorida digunakan sebagai semen untuk gelas
13
o Perak nitrat (senyawa perak paling penting) digunakan secara luas dalam
fotografi. Hal ini digunakan juga untuk mirror silvering, untuk perak-plating,
di tinta tak terhapuskan.
o Perak sulfida digunakan untuk inlaying dalam pekerjaan logam dan pemutus
sirkuit diri-ulang. (http://www.azom.com/details.asp?ArticleID=600)
o Air Perak dapat digunakan untuk membunuh bakteri, pathogen dan virus.
Penelitian membuktikan bahwa ukuran perak yang nano dapat menyusup
kedalam bakteri, pathogen, dan virus dan menghancurkannya melalui saluran
nafas dari dalam.
o Pada bidang kedokteran juga dapat digunakan sebagai pelapis pisau bedah.
(http://www.air-ionperak-ajaib.blogspot.com)
2.5.3 Aplikasi Tembaga
o Digunakan untuk membuat alat-alat listrik dan salah satunya adalah
kabel.Sebab tembaga merupakan logam yang berdaya hantar listrik tinggi.
o Digunakan sebagai campuran atau paduan logam seperti kuningan (tembaga +
seng), perunggu (tembaga + timah), alniko, monel dan paduan-paduan logam
lainnya.
o Senyawa CuSO4 digunakan untuk menguji kemurnian alkohol, dan sebagai
campuran pereaksi fehling A dan fehling B yang berguna untuk menguji
senyawa hidrokarbon yang mengandung gugus aldehid.
o Cu(OH)2 dalam larutan NH4OH digunakan untuk melarutkan selulosa pada
pembuatan rayon (sutera buatan).
o Campuran Cu(OH)2 dan CaSO4 (bubur Bordeaux) digunakan sebagai obat anti
hama dan serangga.
(Sunardi, 2006 : 105)
o Tembaga senyawa dalam bentuk cair yang digunakan sebagai pengawet kayu,
terutama dalam mengobati bagian asli dari struktur selama perbaikan
kerusakan akibat kering membusuk .
14
o Tembaga digunakan untuk mencegah pembangunan yang langsung disambar
petir . Tinggi di atas atap, tembaga paku ( batang petir ) yang terhubung ke
kabel tembaga tebal sangat yang mengarah ke pelat logam besar di bawah
tanah. Tegangan ini tersebar di seluruh tanah tanpa bahaya, bukan
menghancurkan struktur utama.
(http://geology.com/minerals/gold/uses-of-gold.shtml)
15
BAB III
KESIMPULAN
1.Unsur-unsur logam mata uang adalah unsur-unsur yang terletak pada golongan IB.
Unsur golongan IB (yaitu tembaga, perak dan emas) disebut logam mata unag karena
dipakai sejak lama sebagai uang dalam bentuk lempengan (koin). Hal ini disebabkan
karena logam ini tidak reaktif, sehingga tidak berubah dalam waktu lama.
2.Sifat-sifat umum dari logam mata uang yaitu :
Daya hantar listrik dan panas yang baik, mudah dibentuk dan mempunyai
kilap.
Titik lebur, titik didih, dan massa jenis tinggi
Memiliki warna
Jari-jari Atom Cu ke Au semakin bertambah
Mempunyai bentuk kristal kubus terjejal.
Mempunyai potensial reduksi standar (E˚) positif
Dapat membentuk ion atau senyawa kompleks
3.Ekstraksi Logam mata uang dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti
Amalgamasi, Sianidasi, elektrolisis maupun ekstraksi dari bijih-bijihnya.
4. Kebanyakan unsur logam mata uang dapat bereaksi dengan udara, halogen dan
asam.
5. Logam mata uang memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari seperti
emas hijau umumnya digunakan untuk perhiasan, perak disimpan penguapan untuk
membuat cermin, serta tembaga digunakan untuk membuat alat-alat listrik dan salah
16
satunya adalah kabel.Sebab tembaga merupakan logam yang berdaya hantar listrik
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid Satu. Jakarta:
Binampa Aksara.
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 2. Jakarta:
Kuswati, Tine Maria, dkk. 1999. Sains Kimia 3B. Jakarta: Bumi Aksara.
Petrucci, R.H, Suminar. 1992. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi
Keempat Jilid 1,2 dan 3. Jakarta: Erlangga.
Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
S,Syukri. 1999. Kimia Dasar Jilid 2 dan 3. Bandung: ITB.
Sunardi. 2006. 116 Unsur Kimia Deskripsi dan Pemanfaatannya. Bandung:
Yramawidya.
Universitas Indonesia.
http://geology.com/minerals/gold/uses-of-gold.shtml
http://id.wikipedia.org/wiki/teori_medan_kristalwarna_kompleks_logamtransisi
http://wapedia.mobi/ms/tembaga
http://www.azom.com/details.asp%3FArticleID%3D9
http://www.webelements.com/metal/chemistry.html/
17
18