lpj kb mantab
DESCRIPTION
macam-macam KB mantabTRANSCRIPT
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN
Kegiatan Penyuluhan KB MANTAP
(IUD,IMPLANT,TUBEKTOMI,VASEKTOMI) Pada Pertemuan PKK
RW 02 Di Gedung PAUD KASIH BUNDA Kedurus Sawah Gede V RW
02 Kelurahan Kedurus Kecamatan Karangpilang
Surabaya
Disusun oleh :
A inur Setya Ningsih
NIM 12021013
D-III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN UNGGUL SURABAYA
1
TAHUN AJARAN 2014/2015
LEMBAR PENGESAHAN
Telah di setujui dan disahkan laporan yang berjudul “Laporan Pertanggung
Jawaban Kegiatan Penyuluhan KB Mantap PadaPertemuan PKK RW 02” Di Gedung
PAUD Kasih Bunda Kedurus Sawah Gede V Rw 02 Kelurahan Kedurus Kecamatan
Karangpilang.
Mahasiswa,
Ainur Setya Ningsih
NIM 12021013
Disetujui,
Pembimbing Lahan Pembimbing Akademik
Marsiyah.,Amd.Keb Endeh Tresnawati Syam.,SST.,M.Kes
Kepala Program Studi D-III Kebidanan
Sutjiati Dwi Handajani.,Spd.,SST.,MM
KELOMPOK 02 PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS
WILAYAH KELURAHAN KEDURUS RW 02
KECAMATAN KARANG PILANG SURABAYA
Basecamp Jalan Kedurus Sawah Gede I. Telp. 083830945111
2
KATA PENGANTAR
Syukur dan pujian penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan anugerah-Nya, sehingga tersusun laporan proses belajar tentan penerapan asuhan
kebidanan yang berjudul “Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan Penyuluhan KB
Mantap Pada Pertemuan PKK RW 02” Di Gedung PAUD Kasih Bunda Kedurus Sawah
Gede V Rw 02 Kelurahan Kedurus Kecamatan Karangpilang.
Asuhan kebidanan ini di buat untuk memenuhi salah satu tugas di lapangan atau lahan
praktek. Penyusun tugas ini tidak terlapas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bidan pembimbing di Puskesmas Kedurus.
2. Dosen pembimbing akademik Stikes Insan Unggul Surabaya.
3. Ketua PKK RW 02 selaku coordinator acara.
4. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan materi maupun spiritual
5. Rekan-rekan mahasiswa STIKES Insan Unggul Surabaya yang telah banyak
memberikan dukungan, dan masukan pada penulis Asuhan Kebidanan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan
laporan ini dan juga laporan selanjutnya. Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat
bagi para pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Surabaya,18 Desember 2014
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman Judul························································································1
LEMBAR PENGESAHAN·········································································2
KATA PENGANTAR···············································································3
DAFTAR ISI·························································································4
BAB I PENDAHULUAN··········································································6
1.1 Latar Belakang···················································································6
1.2 Tujuan Penyuluhan··············································································6
a. Tujuan Umum···············································································6
b. Tujuan Khusus···············································································6
1.3 Manfaat Penyuluhan············································································6
a. Bagi Masyarakat············································································7
b. Bagi Institusi·················································································7
1.4 Landasan Kegiatan··············································································7
1.5 Nama Kegiatan···················································································7
1.6 Pelaksanaan······················································································7
1.7 Bentuk Kegiatan·················································································7
1.8 Indikator Keberhasilan··········································································8
BAB II TINJAUAN TEORI········································································9
2.1 Pengertian IUD··················································································9
2.2 Jenis IUD·························································································9
2.3 Mekanisme Kerja IUD··········································································9
2.4 Efek Samping IUD··············································································10
2.5 Pengertian Implant··············································································10
2.6 Jenis Implant·····················································································10
2.7 Efektifitas Implant···············································································10
4
2.8 Mekanisme Kerja Implant······································································10
2.9 Pengertian Tubektomi···········································································11
2.10 Syarat Tubektomi··············································································11
2.11 Waktu Pelaksanaan Tubektomi······························································12
2.12 Manfaat Tubektomi············································································12
2.13 Pengertian Vasektomi·········································································12
2.14 Pesyaratan Prosedur Vasektomi······························································12
2.15 Keuntungan Vasektomi·······································································13
2.16 Kerugian Vasektomi···········································································13
BAB III EVALUASI················································································14
EVALUASI UMUM dan SARAN································································14
BAB IV PENUTUP·················································································15
DAFTAR PUSTAKA···············································································16
Lampiran 1 (Susunan Acara)
(Terlampir)
Lampiran 2 (susunan Panitia)
(Terlampir)
Lampiran 3 (Dokumentasi Kegiatan)
(Terlampir)
Lampiran 4 (Leafleat)
(Terlampir)
Lampiran 5 (Daftar Hadir Peserta)
(Terlampir)
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rentang tahun 1800-1900 jumlah penduduk Indonesia bertambah tiga kali
lipatnya. Sedangkan 1900 -2000 terjadi pertambahan penduduk lima kali lipat dari 40,2
juta orang menjadi 205,8 juta orang. Selama rentang 1900-2000, progran Keluarga
Berencana (KB) berhasil mencegah kelahiran 80 juta orang.Tanpa program KB jumlah
penduduk hingga tahun 2000 diprediksi 285 juta orang .
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif
yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian.
Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha
untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat
kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan
kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi
juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan
kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk
memperoleh kontrasepsi (Depkes RI, 2009).
1.2 Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan masyarakat di Kelurahan Kedurus, Kecamatan
Karangpilang, Kabupaten Surabaya tentang pentingnya menggunakan Kb.
b. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan pengetahuan lansia tentang hipertensi, khususnya tentang :
- Pengertian Kb mantap
- Jenis-jenis Kb mantap
- Efek Samping Kb mantap
- Keuntungan menggunakan Kb mantap
- Kerugian menggunakan Kb mantap
1.3 Manfaat Penyuluhan
a. Bagi Masyarakat
6
1) Memberikan pengetahuan mengenai pentingnya pemantauan informasi kesehatan
reproduksi pada ibu.
2) Memberikan pengetahuan mengenai pentingnya menggunakan alat kontrasepsi
KB Mantap
b. Bagi Institusi
1) Memberikan masukan dalam hal pentingnya penyuluhan Kb mantap
2) Dapat dijadikan pedoman dalam menentukan kebijakan program keluarga
berencana untuk pasangan usia subur
1.4 Landasan Kegiatan
1. Program Kegiatan pertemuan PKK RW 02 di gedung PAUD Kasih Bunda
2. Pengabdian pada masyarakat di gedung PAUD Kasih Bunda
1.5 Nama Kegiatan
Kegiatan ini bernama Penyuluhan Tentang KB Mantap Pada Pertemuan PKK RW 02.
1.6 Pelaksanaan
Hari : Sabtu
Tanggal : 06 Desember 2014
Pukul : 19.00 WIB
Tempat : Gedung PAUD Kasih Bunda
1.7 Bentuk Kegiatan
1. Pertemuan anggota PKK RW 02
2. Pemberian leafleat mengenai KB Mantap
3. Penyuluhan KB Mantap
7
1.8 Indikator Keberhasilan
No
.
Aspek Tolak Ukur Keberhasilan
1 Waktu Kegiatan penyuluhan KB Mantab berjalan sesuai waktu
yang telah di tentukan
2 Dana Dana yang kami anggarkan sangat minim, karena adanya
koordinasi dengan Anggota Ibu PKK RW 02.
3 Peserta 1. Jumlah peserta mahasiswa 8 orang
2. Jumlah Anggota PKK RW 02 20 orang
4 Panitia Panitia datang semua dan panitia terlihat sangat kompak
dalam melaksanakan tugas
5 Tempat Gedung PAUD Kasih Bunda
6 Acara Terlaksana sesuai dengan rencana
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian IUD
IUD merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari bahan plastik yang halus berbentuk
spiral atau berbentuk lain yang dipasang di dalam rahim dengan memakai alat khusus oleh
dokter atau bidan/ paramedik lain yang sudah dilatih (Irianto, 2009).
2.2 Jenis IUD
Walaupun di masa lampau IUD dibuat dalam berbagai bentuk dan bahan yang berbeda-
beda, dewasa ini IUD yang tersedia di seluruh dunia hanya 3 tipe :
1. Inert, dibuat dari plastik (Lippes Loop) atau baja antikarat (The Chinese ring).
2. TCu 380A, berbentuk huruf “T” diselubungi oleh kawat halus yang terbuat dari
tembaga (Cu) tersebar di Indonesia.
3. TCu 200C, Multiload (MLCu 250 dan 375) dan Nova T (ada di Indonesia),
mengandung tembaga
4. Mengandung hormon steroid seperti progestasert yang mengandung progesterone dan
Levanova yang mengandung levonorgestrel (Irianto, 2009).
2.3 Mekanisme Kerja IUD
Mekanisme kerja IUD sebagai Berikut:
1. Perubahan pada endometrium yang mengakibatkan kerusakan pada spermatozoa yang
masuk ke dalam rahim.
2. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii.
3. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri.
4. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus (BKKBN, 2010).
5. AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilisasi.
9
2.4 Efek Samping IUD
1. Keputihan
2. Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang
setelah 3 bulan).
3. Haid lebih lama dan banyak.
4. Perdarahan (spotting) antarmenstruasi.
5. Saat haid lebih sakit.
2.5 Pengertian Implant
Implant adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonogestrel yang
dibungkus dalam kapsul silasticsilikon (polidemetsilixane) dan di susukkan dibawah kulit
(Sarwono,2009).
Implant adalah metode kontrasepsi yang hanya mengandung progestin dengan
masa kerja panjang, dosis rendah, reversible untuk wanita (Speroff leon , 2009).
2.6 Jenis-jenis Implant
1. Norplant Terdiri dari 6 batang silastis lembut berongga dengan panjang 3,4 cm dengan diameter 2,4 mm yang diisi dengan 36 mg levonogestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
2. Implanon Terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2 mm, yang di isi dengan 68 mg 3- keto- desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
3. Jadena Terdiri dari 2 batang yang di isi dengan 75 mg levonogestrel dan lama kerja 3 tahun.
2.7 Efektifitas Implant
Efektivitas Implan Implant merupakan kontrasepsi yang paling tinggi daya guna nya. Kegagalan adalah 0,3 per 100 tahun–wanita (sarwono 2009).
2.8 Mekanisme Kerja Implant
1. Lendir servik menjadi kental
2. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
3. Mengurangi transportasi sperma
4. Menekan ovula
10
2.9 Pengertian Tubektomi
Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang
mengakibatkan orang yang bersangkutan tidak akan mendapatkan keturunan lagi.
Kontrasepsi ini hanya dipakai untuk jangka panjang, walaupun kadang-kadang masih
dapat dipulihkan kembali seperti semula.
2.10 Syarat Tubektomi
1. Syarat Sukarela
Meliputi antara lain pengetahuan pasangan tentang cara-cara kontrasepsi lain, resiko
dan keuntungan kontrasepsi tubektomi dan pengetahuan tentang sifat permanennya
cara kontrasepsi ini.
2. Syarat bahagia
Dapat dilihat dari ikatan perkawinan syah dan harmonis, umur istri sekurang-
kurangnya 25 tahun dengan 2 orang anak hidup, dan anak terkecil berumur lebih dari
2 tahun.
3. Syarat medik
Setelah syarat bahagian ini dipenuhi, syarat medik kemudian dipertimbangkan
termasuk pemeriksaan fisik, ginekologik dan laboratorik.
11
2.11 Waktu Pelaksanaan Tubektomi
Kontap/tubektomi dapat dilakukan pada wanita :
1. Setelah melahirkan
2. Setelah keguguran
3. Bersamaan dengan tindakan menggugurkan kandungan
4. Pada saat tindakan operasi besar wanita diantaranya bersamaan dengan operasi
kandungan
5. Setiap saat dikehendaki
2.12 Manfaat tubektomi
1. Sangat efektif
2. Permanen
3. Tidak mempengaruhi proses menyusui
4. Tidak bergantung pada faktor senggama
5. Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi resiko kehamilan yang serius
6. Pembedahan sederhana dapat dilakukan dengan anestesi lokal
7. Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
8. Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual
2.13 Pengertian Vasektomi
Vasektomi atau dalam bahasa KB sering disebut kontap-pria (kontrasepsi mantap
pria) adalah operasi kecil (bedah minor) yang dilakukan untuk mencegah transportasi
sperma pada testikel dan penis.
2.14 Persyaratan Prosedur Vasektomi
1. Harus secara sukarela.
2. Mendapat persetujuan istri
3. Jumlah anak cukup.
4. Mengetahui akibat-akibat vasektomi.
5. Umur calon tidak kurang dari 30 tahun.
6. Umur istri tidak kurang dari 20 tahun dan tidak lebih dari 45 tahun
7. Pasangan suami-istri telah mempunyai anak minimal dua orang, dan anak paling
kecil harus sudah berumur diatas dua tahun
8. Sukarela
12
2.15 Keuntungan Vasektomi
1. Tidak akan mengganggu ereksi, potensi seksual, produksi hormon.
2. Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi.
3. Dapat digunakan seumur hidup.
4. Tidak menggangugu kehidupan seksual suami istri.
5. Tidak mengganggu produksi ASI (untuk kontap wanita).
6. Lebih aman (keluhan lebih sedikit)
7. Lebih praktis (hanya memerlukan satu kali tindakan)
8. Lebih efektif (tingkat kegagalannya sangat kecil)
9. Lebih ekonomis (hanya memerlukan biaya untuk sekali tindakan)
10. Tidak ada mortalitas/kematian.
11. Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit.
12. Tidak ada resiko kesehatan.
13. Sifatnya permanen.
2.16 Kerugian Vasektomi
1. Memerlukan operasi bedah
2. Prosedur ini hanya untuk pasangan yang sudah memutuskan untuk tidak akan punya
anak lagi.
3. Harus dengan tindakan pembedahan.
4. Harus memakai kontrasepsi lain (kondom) selama beberapa hari atau minggu sampai
sel mani menjadi negatif.
5. Tidak dapat dilakukan dengan orang yang masih ingin mempunyai anak lagi.
13
BAB III
EVALUASI
Evaluasi merupakan hal yang penting dalam laporan pertanggung jawaban ini, karena
dalam evaluasi tersebut dapat diketahui sejauh mana tingkat keberhasilan dari suatu kegiatan
dan hal – hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan selanjutnya.
A Evaluasi Umum
Sebagian besar ibu-ibu PKK RW 02 sangat antusias dan senang dengan
adanya penyuluhan tentang KB mantap karena menambah wawasan pada mereka
yang ingin menggunkan KB mantap. Kegiatan penyuluhanpun berjalan baik dan tidak
memakan banyak waktu. Dan secara umum kegiatan sudah berjalan lancar dengan
baik. Kerjasama kelompok juga sangat baik sehingga juga bisa membuat acara
penyuluhan ini berlangsung dengan lancar.
B Saran
Kegiatan berjalan dengan baik, diharapkan bila ada kegiatan penyuluhan lain,
kerjasama kelompok tetap dijaga agar kegiatan berjalan lancar.
14
BAB IV
PENUTUP
Puji dan syukur patut kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah memberikan
kekuatan dan kemampuan bagi kami untuk menyelesaikan laporan ini. Besar harapan kami
sebagai panitia dalam pelaksanaan kegiatan Penyuluhan tentang KB Mantap pada Ibu PKK
RW 02, agar nantinya dalam pelaksanaan kegiatan serupa bisa lebih sukses dari yang
sebelumnya.
Dan kami ucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu dan saudara/i atas dukungan moral
yang telah diberikan kepada kami. Kami juga berterima kasih kepada bapak Ketua Posyandu
Lansia yang telah mengizinkan kami mengisi acara penyuluhan pada kegiatan posyandu
lansia.
Demikian laporan yang kami buat, semoga dapat berguna dan sebagai acuan atau
pedoman untuk kegiatan yang sama pada periode mendatang.
15
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad. 2008. Alat Kontrasepsi untuk Wanita (Contraseptive for Female).
http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/120/keluarga-berencana--kb-
( Diakses hari Rabu, tanggal 17 Desember 2014).
http://eprints.undip.ac.id/17781/1/IMBARWATI.pdf
(Diakses hari Rabu, tanggal 17 Desember 2014).
Kusumaningrum, Radita. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis
Kontrasepsi yang Digunakan pada Pasangan Usia Subur.
16