lporan jadi 020416.pdf

Upload: andridert99

Post on 06-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    1/70

    1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1  Latar Belakang

    Sejak lama perusahaan-perusahaan menerapkan pengukuran kerja

    untuk membuat suatu pekerjaan efektif dan efisien. Hal ini dilakukan

    salahsatunya untuk membuat waktu kerja semakin pendek, yang tentunya

    akan mengurangi ongkos produksi yang harus dikeluarkan suatu

     perusahaan. Karena, jumlah output per hari yang semakin tinggimenyebabkan ongkos per produk yang semakin kecil, sehingga secara

    keseluruhan ongkos produksi menurun.

    Keilmuan analisis pengukuran kerja, dilihat dari sejarahnya,

    merupakan cikal bakal disiplin Teknik Industri. Apa yang dilakukan oleh

     para pendahulu Teknik Industri seperti Taylor dengan Time Study-nya,

     pasangan suami istri Gilbreth dengan Studi Gerak dan hubungan antar

     pekerja, merupakan dasar-dasar perancangan sistem kerja. Penerapan

    keilmuan Analisis Perancangan Kerja dalam suatu sistem produksi, juga

    tidak terlepas dari berbagai ilmu lain dalam Teknik Industri. Kesemuanya

    ini berinteraksi untuk mengoptimalkan sistem integral yang terdiri dari

    manusia, material, mesin, peralatan, uang dan informasi. Meng- upgrade 

    kemampuan pekerjaan melalui studi gerakan merupakan metode yang

    efektif. Penggunaan alat dan menghentikan kegiatan yang tidak perlu dapat

    meningkatkan masa pakai mesin, mengurangi kelelahan pekerja, dan

    mengurangi pengeluaran biaya tenaga kerja. Oleh karena itu, pada laporan

     praktikum analisis dan pengukuran kerja ini akan membahas studi elemen

    gerakan dan penggunaanya

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    2/70

    2

    1.2  Tujuan Praktikum

    Praktikum ini dilakukan agar mahasiswa dapat memahami

     bagaimana cara merancang tata cara kerja yang ada di industri. Membuat

    rancangan produksi yang bisa mengefisiensikan gerakan kerja untuk

    menghemat ongkos atau biaya produksi.Melatih kemampuan dalam

    membuat peta-peta kerja suatu operasi/kegiatan dan melatih kemampuan

    dalam menggunakan peta-peta kerja untuk mengidentifikasi masalah yang

    ada.

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    3/70

    3

    BAB 2

    LANDASAN TEORI

    2.1 Analisis Pengukuran Kerja 

    Perancangan atau Pengukuran Sistem Kerja adalah suatu ilmu yang

    mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-teknik untuk mendapatkan suatu

    rancangan sistem kerja yang terbaik. Ilmu ini merupakan salah satu ilmu

    didalam disiplin teknik industri, bahkan dilihat dari sejarahnya,

    Perancangan Sistem Kerja merupakan cikal bakal disiplin ini.

    Dalam penerapannya, Perancangan Sistem Kerja akan berinteraksi

    dengan berbagai ilmu lain didalam disiplin teknik industri untuk secara bersamaan mencapai keadaan optimal dari suatu system produksi dalam arti

    kata yang luas, yaitu sistem yang terdiri dari komponen-komponen manusia,

     bahan, mesin, peralatan, dan uang. Sebagai suatu ilmu, Perancangan Sistem

    Kerja mempunyai kerangka sendiri dengan bagian-bagiannya yang secara

     bersama-sama terpadu untuk mencapai tujuan diatas.

    Perancangan Sistem Kerja ini dikembangkan oleh F.W. Taylor dan F.B.

    Gilbreth. Berdasarkan penelitian dari F.W. Taylor dan F.B. Gilbreth,

    walaupun penelitian tersebut tidak dilakukan secara bersama-sama, yang

    dikemudian hari dikenal sebagai suatu kesatuan dan dikenal sebagai

    Perancangan Kerja atau  Methods Engineering . Perancangan ini dilakukan

    dengan memperhatikan aspek-aspek teknologi, psikologis, dan sosiologiskerja sehingga diperoleh sistem kerja yang lebih sesuai dengan kemampuan

    serta keterbatasan manusia.

    Pengembangan teknik tata cara kerja berdasarkan teori F.W. Taylor dan F.B.

    Gilbreth.

    1.  F.W. Taylor (1981)

    Memperhatikan para pekerja dan menilai mereka tidak berprestasi

    maksimal. Taylor menggunakan jam henti ( stopwatch) untuk melakukan pengukuan waktunya. Pengukuran waktu ini dikembangkan terus sampai

    dikenal istilah waktu baku/standar untuk suatu pekerjaan. Penentuan aktu

     bagi suatu pekerjaan sangat penting bagi sistem produksi: upah perangsang,

     penjadwalan kerja dan mesin, pengaturan tata letak pabrik.

    2. 

    Frank B. Gilbreth

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    4/70

    4

    Melakukan penelitian terhadap gerakan-gerakan kerja dan

    membaginya menjadi sejumlah elemen-elemen gerakan.Misalnya

    gerakan tangan mengambil sebuah gelas diurai menjadi elemen-elemen

    menjangkau, memegang, dan mengangkat. Bersama istrinya, Lilian

    yang juga seorang psikolog, keduanya mengembangkan serangkaian prinsip Perancangan Sistem Kerja yang dikenal dengan Ekonomi

    Gerakan.

    Tujuannya untuk menghasilkan suatu sistem kerja yang

    terancang baik, sehingga memudahkan dan menyamankan gerakan-

    gerakan kerja untuk menghindari atau melambatkan datangnya

    kelelahan ( fatique).

    Pada proses produksi, perancangan stasiun kerja dan metode kerja

     bukan hal mudah. Kesalahan dalam perancangan maupun metode kerja

    akan berdampak buruk pada proses secara keseluruhan. Evaluasi perancangan harus dilakukan secara terus menerus untuk mendapatkan

    metode terbaik.

    2.2 Peta Kerja

    Peta kerja adalah suatu alat yang mengambarkan kegiatan kerja

    secara sistematis dan jelas, (biasanya kerja produksi). Lewat pete-peta ini

    kita bisa melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu bendakerja dari mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan baku) kemudian

    mengambarkan semua langkah yang dialaminya, seperti transportasi,

    operasi mesin, pemeriksaan dan perakitan,sampai akhirnya menjadi produk

     jadi, baik produk lengkap, atau merupakan bagian dari produk lengkap.

    (Sutalaksana, 2006)

    Adapula defenisi peta kerja lainnya yaitu merupakan gambaran

    sistematis dan logis dalam menganalisis proses kerja dari tahap awal sampai

    akhir. Dengan peta ini juga didapatkan informasi-informasi yang diperlukan

    untuk memperbaiki metode kerja, seperti benda kerja yang harus dibuat,

    operasi untuk menyelesaikan kerja, kapasitas mesin atau kapasitas kerja

    lainnya, dan urutan prosedur kerja yang dialami oleh suatu benda kerja.

    (Sritomo, 1992)

    Apabila kita melakukan studi yang saksama terhadap suatu pekerja, maka

     pekerjaan kita dalam usaha untuk memperbaiki metode kerja dari suatu

     proses produksi akan lebih mudah dilaksanakan. Perbaikan yang mungkin

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    5/70

    5

    dilakukan, antara lain, kita bisa menghilangkan operasi-operasi yang tidak

     perlu, menggabungkan suatu operasi dengan operasi lainnya, menemukan

    suatu urutan-urutan kerja, menentukan mesin yang lebih ekonomis, dan

    menghilangkan waktu menunggu antaroperasi. Pada dasarnya semua

     perbaikan tersebut ditujukan untuk mengurangi biaya produksi secara

    keseluruhan. Dengan demikian, peta ini merupakan alat yang baik untuk

    menganalisa suatu pekerjaan sehingga mempermudah dalam

     perencanaanperbaikan kerja.. (Sutalkasana, 2006)

    Lambang-Lambang Yang Digunakan

    Menurut catatan sejarah peta-peta kerja yang ada sekarang ini

    dikembangkan oleh Gilberth, dan pada saat itu Gilberth mengusulkan 40 buah lambang yang bisa dipakai. Namun pada tahun berikutnya lambang

    tersebut hanya tinggal 4 macam saja. Penyederhanaan ini memudahkan

     pembuatan suatu peta kerja, disamping setiap notasi mempunyai

    fleksibilitas yang tinggi karena setiap lambing mempunyai kandungan arti

    yang sangat luas. Dalam tahun 1947 American Society of Mechanical

     Eingineers (ASME) membuat standar lambang-lambang yang terdiri dari 5

    macam lambang modifikasi dari yang telah dikembangkan sebelumnya oleh

    Gilberth. Lambang-lambang standar dari ASME inilah yang akandigunakan dalam pembahasan-pembahasan. Berikut ini adalah gambar-

    gambar beserta dengan penjelasannya:

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    6/70

    6

    Macam-Macam Peta Kerja 

    Pada dasarnya peta kerja dibagi kedalam dua kelompok, berdasarkan jenis kegiatannya dan berikut ini adalah pembagian kelompok

     peta kerja berdasarkan kegiatannya:

      Peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja keseluruhan.

    Suatu kegiatan disebut kegiatan kerja apabila kegiatan tersebut melibatkan

    sebagian besar atau semua fasilitas yang diperlukan untuk untukmembuat

     produk yang bersangkutan, yang termasuk kelompok kegiaan keseluruhan

    antara lain:

    a. Peta Proses Operasi

     b. Peta Aliran Proses

    c. Peta Proses Kelompok Kerja

    d. Diagram Alir

      Peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja setempat,

    yaitu apabila kegiatan tersebut terjadi dalam suatu stasiun kerja yang

    http://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/04/ppk-1.jpg

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    7/70

    7

     biasanya hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas, yang

    termasuk kelompok kegiatankerja setempat antara lain:

    a. Peta pekerja, dan mesin

     b. Peta tangan kanan –  tangan kiri

    Kelompok Kegiatan Kerja Keseluruhan 

    Pada peta kelompok kegiatan kerja keseluruhan terdiri dari empat

     jenis peta. Di bawah ini penjelasan tentang 4 jenis peta dalam peta kelompok

    kegiatan kerja keseluruhan.

    Peta proses operasi adalah peta kerja yang mengambarkan urutanyang terjadi dalam masalah penyelesaiaan suatu pekerjaan dari awal sampai

    menjadi produk akhir. Dengan adanya informasi-informasi yang bisa

    dicatat melalui peta proses operasi, dapat diperoleh beberapa manfaat

    diantaranya:

    1.  Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya.

    2.  Bisa memperkirakan keburuhan akan bahanbaku(dengan memperhitungkan

    efisiensi ditiap operasi/pemeriksaan).

    3. 

    Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik.

    4.  Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sdang dipakai.

    5.  Sebagai alat untuk latihan kerja.

    6.  Dan lain-lain.

    Menggambar peta proses operasi dengan baik, ada beberapa prinsip yang

     perlu di ikuti sebagai berikut:

    1. 

    Pertama-tama pada baris paling atas dinyatakan kepalanya Peta ProsesOperasi yang diikuti oleh identifikasi lain seperti: nama obyek, nama

     pembuat peta, tanggal dipetakan, nomor peta dan nomor gambar.

    2.  Material yang akan diproses diletakan diatas garis horizontal, yang

    menunjukan bahwa material tersebut masuk ke dalam proses.

    3. 

    Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan

    sesuaidengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk

    tersebut atau sesuai dengan proses yang terjadi.

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    8/70

    8

    4.  Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri

    dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.

    Peta aliran proses adalah suatu diagram yang menunjukan urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menuggu, dan penyimpanan

    yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung. Dan peta aliran

     proses ini dibagi kedalam beberapa kelompok antara lain yaitu:

    1.  Peta aliran proses tipe bahan yaitu peta yang mengambarkan kejadian yang

    dialami bahan dalam suatu proses atau prosedur operasi.

    2.  Peta aliran proses tipe orang pada dasarnya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

     

    Peta aliran proses pekerja yang mengambarkan aliran kerja seorang

    operator.

      Peta aliran proses pekerja yang mengambarkan aliran kerja sekelompok

    manusia. (Sutalkasana, 2006)

    Peta proses kelompok kerja pada dasarnya merupakan adaptasi dari

     peta pekerja dan mesin, peta kelompok kerja ini akan menunjukan hubungan

    antara siklus menganggur dan dan siklus waktu operasi dari mesin atau

     proses dan waktu menganggur serta waktu kerja persiklus dari pekerja  –   pekerja yang akan melayani mesin atau proses tersebut. (Sritomo, 1992)

    Diagram alir merupakan satu gambaran menurut skala, dari susun

    lantai dan gedung. Menunjukan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi

    dalam peta aliran proses.

    Kelompok Kegiatan Kerja Setempat 

    Peta kerja kelompok kegiatan kerja setempat terdiri dari peta pekerja

    dan mesin serta peta tangan kanan dan tangan kiri. Penjelasan dari kedua

     peta tersebut sebagai berikut:

      Peta Pekerja dan Mesin

    Peta pekerja dan mesin dapat dikatakan merupakan suatu grafik

    yang menggambarkan koordinasi antara waktu bekerja dan waktu

    menganggur dari kombinasi antara pekerja dan mesin. Dengan demikian

     peta ini merupakan alat yang baik digunakan untuk mengurangi, waktu

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    9/70

    9

    menganggur. Informasi paling penting yang diperoleh melalui peta pekerja

    dan mesin ialah hubungan yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu

    operasi mesin yang ditanganinya. Dengan informasi ini, maka kita

    mempunyai data yang baik untuk melakukan penyelidikan, penganalisaan,

    dan perbaikan suatu pusat kerja, sedemikian rupa sehingga efektifitas

     penggunaan pekerjaan dan atau mesin bisa ditingkatkan, dan tentunya

    keseimbangan kerja antara pekerja dan mesin bisa lebih diperbaiki.

    (Sutalkasana, 2006)

      Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri

    Peta tangan kanan-tangan kiri merupakan gambaran semua gerakan

    saat bekerja dan wktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan

    tangan kanan. Serta menunjukan perbandingan tugas yang dibebankan pada

    tangan kri dan tangan kanan. Adapun prinsip-prinsip yang digunakan dalam

     peta tangan kanan-tangan kiri adalah sebagai berikut:

    1. 

    Berbeda dengan peta yang lain untuk membuat peta tangan kanan-tangan

    kri lembaran kertas dibagi dalam tiga bagian yaitu kepala, bagian yang

    memuat bagian dari sistem kerja, dan bagian-bagian badan.

    2. 

    Pada bagian kepala, dibaris paling atas ditulis PETA TANGAN KANAN-TANGAN KIRI setelah itu menyertakan identifikasi-dentifikasi lainnya

    seperti: nama pekerjaan, nama depertemen, cara peta, dll.

    3. 

    Pada bagian yang memuat bagan digambarkan sketsa dari sistem kerja yang

    memperlihatkan skala.

    4. 

    Bagian “badan” dibagi kedalam dua pihak, yaitu pihak sebelah kiri kertas

    digunakan untuk mengambarkan kegiatan yang dilakukan oleh tangan kiri

    an sebaiknya.

    5. 

    Langkah selanjutnya,diperhatikan urutan-urutan gerakan yang dilaksanakanoleh operator. Kemudian operator-operator tersebut diuraikan menjadi

    elemen-elemen gerakan. Biasanya dibagi dalam delapan elemen.

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    10/70

    10

    2.3 Tamiya

    Tamiya adalah sebuah merk perusahaan mainan asal Jepang yang

    didirikan oleh pria bernama Yoshio Tamiya. Karena terus berkembang,

    Tamiya pun akhirnya dikenal sebagai “ First in Quality Around the World ”. 

    Tamiya yang dikenal sebagai mainan orang dewasa ini sebenarnya

    merupakan mainan untuk anak-anak yang dimodif sedemikian rupa hingga

    membuat lajunya kencang (terutama seri Mini 4WD). Peralatan serta spare

     part yang mahal membuat Tamiya ini lebih cocok bila disebut mainan orang

    dewasa.

    Perlombaan Tamiya pun sering diadakan sampai hari ini walau sudah tidak

    sesering dulu lagi. Sebenarnya Tamiya adalah merk mainan yang berbentuk

    mobil balap ini. Berhubung dulu yang terkenal pertama kali dan masuk di

    Indonesia adalah merk Tamiya, maka sampai sekarang mainan ini disebut

    Tamiya.

    Sekarang sudah banyak merk-merk selain Tamiya, seperti Auldey misalnya.

    Tapi meski begitu, merk Tamiya-lah yang paling banyak dicari, bahkan

    hingga saat ini. Berikut adalah sejarah Tamiya :

    1946 : Yoshio Tamiya mendirikan pabrik penggergajian kayu di kota

    Shizuoka.

    1947 : Divisi pembuatan model kit dari kayu dibentuk.

    1953 : Pabrik penggergajian ditutup, Tamiya mengkhususkan diri pada

     pembuatan model kit dari kayu.

    1960 : Tamiya, Inc. mulai memproduksi

    1968 : Tamiya jadi perusahaan model kit pertama di Jepang yang ikut

     pameran di Nuremberg Toy Fair, Jerman.

    1976 : Tamiya merilis R/C Porche 934 Turbo bertenaga listrik dengan skala

    1/12. Rilis ini memacu populeritas mobil radio kontrol.

    1977 : Shunsaku Tamiya jadi Presiden dan Pemimpin Eksekutif Tamiya

    Plastic Model, Co. Seri Mobil Sport mulai dipasarkan.

    1981 : Tamiya meluncurkan Seri Sepeda Motor skala 1/12.

    1984 : Shunsaku Tamiya diangkat menjadi Presiden dan Pemimpin

    Eksekutif Tamiya, Inc.

    1987 : Mobil “Racing Mini 4WD” skala 1/32 yang diproduksi sejak setahun

    sebelumnya, mencapai total penjualan 10 juta unit.

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    11/70

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    12/70

    12

    Gambar 2.2 Motor

    Motor adalah mesin yang didisain untuk mengubah energi listrik

    dari Baterai menjadi gerakan mekanik. Motor yang dipakai pada mobil mini

    4wd atau tamiya biasa juga disebut sebagai dinamo. Motor atau dinamo

    tamiya  berfungsi sebagai mesin penggerak, sehingga gear dapat memutar

    roda mobil tamiya. Agar mobil tamiya dapat melaju dengan baik, mobiltamiya membutuhkan mesin atau yang tepat. Karakteristik dalam pemilihan

    motor atau dinamo biasanya terdiri atas dua hal, yaitu putaran mesin atau

    sering disebut sebagai RPM dan tenaga yang mampu dihasilkan mesin atau

    sering disebut sebagai Torque. RPM berkaitan langsung dengan top speed

    yang akan dimiliki mobil. Semakin tinggi nilai RPM-nya semakin tinggi top

     speed -nya. Sedangkan Torque  berkaitan langsung dengan akselerasi

    (percepatan). Semakin tinggi Torque-nya semakin tinggi pula akselerasi

    yang akan dimiliki mobil.

    3. Gear  

    Gambar 2.3 Gear  

    Gear  adalah suatu komponen mobil mini 4wd yang berputar pada

    mesin dan as roda mobil yang memiliki sejumlah gigi. Gear  mobil mini4wd 

    atau tamiya berfungsi untuk mengirimkan puatran dan tenaga dari mesin ke

    roda mobil mini4wd. Suatu mesin yang memakai  gear   dapat mengubah

    kecepatan, besar kekuatan, dan arah dari sumber tenaga (mesin). Ada

     beberapa hal yang dapat diuraikan dari seting  gear   ini, tapi yang paling

     penting dari gear  adalah gear ratio. Gear ratio adalah perbandingan putaran

    antara motor dengan roda. Contohnya, jika gear  dengan ratio 4:1, maka saat

    motor berputar 4 kali maka ban berputar 1 kali. Gear  dengan ratio  gear

    http://mini4wd.web.id/tag/dinamo-tamiya/http://mini4wd.web.id/tag/dinamo-tamiya/http://mini4wd.web.id/tag/dinamo-tamiya/http://mini4wd.web.id/tag/gear-mobil-mini4wd/http://mini4wd.web.id/tag/gear-mobil-mini4wd/http://mini4wd.web.id/tag/gear-mobil-mini4wd/http://mini4wd.web.id/tag/gear-mobil-mini4wd/http://mini4wd.web.id/mengenal-bagian-atau-komponen-mobil-tamiya/gear-mini-4wd/http://mini4wd.web.id/mengenal-bagian-atau-komponen-mobil-tamiya/motor-tamiya/http://mini4wd.web.id/tag/gear-mobil-mini4wd/http://mini4wd.web.id/tag/dinamo-tamiya/http://mini4wd.web.id/tag/dinamo-tamiya/

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    13/70

    13

    kecil, seperti 4:1, akan menghasilkan speed  yang besar. Sedangkan dengan

    ratio gear  yang lebih besar seperti 5:1, akan lebih menghasilkan akselerasi.

    4. Roda

    Gambar 2.4 Roda

    Roda dapat didefinisikan sebagai benda yang berbentuk lingkaran

    yang dipasang sebagai tumpuan atau pijakan mobil tamiya pada track

    dengan tujuan dapat mempermudah pergerakan karena permukaan gesek

    yang relatif lebih sedikit. Roda pada mobil tamiya atau mini 4wd bisa

    dikatakan sebagai “kaki” yang digunakan untuk berjalan. Semua mobil

    tamiya bergerak menggunakan roda. Roda mobil tamiya  terdiri atas dua

     bagian, yaitu velg dan ban. Baik velg ataupun ban yang dipakai punya

    kategori dan ukuran yang berbeda. Pemilihan kategori dan ukuran

     bergantung pada kebutuhan saat balapan. Misalnya, dibutuhkan mobil yang

     punya top speed  tinggi, maka dapat dipakai velg ukuran besar dengan banyang punya permukaan sentuh sedikit (narrow). Karena pemilihan ban yang

    akan dipakai akan mempengaruhi performa dari mobil tamiya.

    5. Roller  

    Gambar 2.5 Roller

     Roller  memiliki pengertian mirip dengan roda, tetapi roller  memiliki

    fungsi yang berbeda.  Roller   memiliki fungsi sebagai kemudi agar mobil

    tamiya dapat berbelok pada tikungan track . Selain itu roller  juga berfungsi

    untuk mengurangi gesekan saat berbelok, oleh karena itu pada saat berbelok

    hanya roller  yang boleh bersentuhan dengan dinding track . Roller  penting

    http://mini4wd.web.id/tag/roda-mobil-tamiya/http://mini4wd.web.id/tag/roda-mobil-tamiya/http://mini4wd.web.id/mengenal-bagian-atau-komponen-mobil-tamiya/roller/http://mini4wd.web.id/mengenal-bagian-atau-komponen-mobil-tamiya/roda/http://mini4wd.web.id/tag/roda-mobil-tamiya/

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    14/70

    14

    untuk mobil mini 4wd, karena tanpa roller  mobil akan kesulitan saat melaju

    di track  balap, atau efek terparahnya mobil bisa saja terpelanting dan rusak

    karena bergesekan dengan dinding track pada saat melaju di lintasan. Ada

     beberapa hal penting dalam pemilihan roller  karena akan mempengaruhi

     performa mobil, yaitu ukuran, lokasi pemasangan roller , dan sudutkemiringan pemasangan roller . Jenis roller   tamiya  pun cukup beragam

    seperti roller   plastik, roller   alumunium, dan roller   yang bagus

    menggunakan ball bearing . Jenis roller  yang berbeda akan menghasilkan

     performa yang berbeda pula.

    6. Kap Atau Body  Mobil Mini 4WD

    Gambar 2.6 body

    Kap atau body  mobil biasanya tersedia dalampaket pembelian

    mobilmini 4wd. Karena body  atau kap mobil biasanya menjadi penentu

    seseorang membeli mobil mini 4wd tersebut.  Body  tamiya  bukan hanyasebagai “pemanis” atau sekedar agar terlihat seperti mobil, tapi juga sebagai

     pelindung. Body menutup sebagaian besar besar chassis dari atas dimana di

    dalamnya terdapat komponen penting seperti mesin , gear  dan baterai. Body 

    mobil akan menghasilkan “down force”, akibat gaya aerodinamik yang

    dihasilkan body  tersebut. Gaya down force  ini membuat mobil tertekan

    kebawah sehingga mobil lebih mencengkram track.

    7. Baterai

    http://mini4wd.web.id/tag/roller-tamiya/http://mini4wd.web.id/tag/roller-tamiya/http://mini4wd.web.id/tag/roller-tamiya/http://mini4wd.web.id/tag/body-tamiya/http://mini4wd.web.id/tag/body-tamiya/http://mini4wd.web.id/mengenal-bagian-atau-komponen-mobil-tamiya/bodi-tamiya/http://mini4wd.web.id/tag/body-tamiya/http://mini4wd.web.id/tag/roller-tamiya/

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    15/70

    15

    Gambar 2.7 Baterai

    Baterai adalah sumber energi listrik untuk motor atau mesin tamiya.

    Baterai mobil tamiya dapat dianalogikan sebagai BBM pada kendaraan,

    oleh karena itu kualitas batre akan berpengaruh pada performa laju

    mobilmini 4wd. Tipe atau jenis Baterai yang digunakan untuk tamiya adalah

    tipe AA. Merk Baterai yang biasa digunakan dalam perlombaan diataranyaTamiya, Auldey, Sanyo, HW dan VMP.Semakin baik kualitas Baterai yang

    digunakan pada mobilmini 4wd maka sebakin baik pula laju mobil mini

    4wd. 

    2.4 Analisis Gerakan Kerja Dengan Rekaman Film

    Gambar 2.8 Metode Pengukuran Kerja

    2.5 Study Gerakan.

    Study gerakan adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa

    gerakan bagian badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Untuk

    memudahkan penganalisaan terhadap elemen gerakan kerja yang dipelajari,

     perlu dikenal dahulu gerakan  –  gerakan dasar. Seorang tokoh yang telah

    meneliti gerakan - gerakan dasar secara mendalam adalah Frank B. Gilberth

     beserta istrinya yang menguraikan gerakan ke dalam 17 gerakan dasar atau

    elemen gerakan yang dinamai Therblig (Sutalaksana, 1979)

    http://mini4wd.web.id/tag/batere-mobil-tamiya/http://mini4wd.web.id/mini-4wd/http://mini4wd.web.id/mini-4wd/http://mini4wd.web.id/mengenal-bagian-atau-komponen-mobil-tamiya/baterai-tamiya-2/http://mini4wd.web.id/mini-4wd/http://mini4wd.web.id/mini-4wd/http://mini4wd.web.id/tag/batere-mobil-tamiya/

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    16/70

    16

    Suatu pekerjaan mempunyai uraian yang berbeda - beda jika

    dibandingkan dengan pekerjaan yang lainnya. Hal ini tergantung pada jenis

     pekerjaannya. Secara garis besar masing - masing gerakan Therblig dapat

    didefinisikan sebagai berikut (Wignjosoebroto, 1995):

    1.  Mencari.

    Mencari adalah elemen dasar gerakan pekerja untuk menentukan

    lokasi suatu obyek. Gerakan dimulai pada saat mata bergerak

    mencari obyek dan berakhir jika obyek telah ditemukan. Mencari ini

    termasuk dalam gerakan Therblig yang tidak efektif. Untuk

    mengurangi atau menghilanglan elemen kegiatan ini maka ada

     beberapa hal yang harus dilaksanakan :

      Mengetahui ciri - ciri obyek yang akan diambil.

     

    Mengatur tata letak area kerja sehingga mampu mengeliminir proses mencari.

      Pencahayaan yang sesuai dengan persyaratan ergonomis.

      Usahakan merancang tempat obyek yang tembus pandang

    (transparan).

    2.  Memilih.

    Memilih merupakan elemen gerakan Therblig untuk

    menemukan atau memilih suatu obyek diantara dua atau lebih obyek

    lainnya yang sama. Memilih ini termasuk dalam elemen gerakan

    Therblig yang tidak efektif. Untuk dapat menghilangkan elemen

    gerakan ini maka beberapa hal yang harus dilaksanakan

    adalah :

      Obyek - obyek yang berbeda ditempatkan pada tempat yang

    terpisah.

      Obyek yang digunakan harus sudah standart, sehingga dapat

    dipertukarkan antara yang satu dengan yang lain.

      Mempergunakan suatu tempat material yang mampu

    mengatur posisi obyek sedemikian rupa sehingga tidak

    menyulitkan pada saat mengambil tanpa harus memilih.

    3.  Memegang ( Grasp ). 

    Memegang adalah elemen gerakan tangan yang dilakukan dengan

    menutup jari - jari tangan obyek yang dikehendaki dalam suatu

    operasi kerja.

    Memegang adalah elemen Therblig yang diklasifikasikan sebagai

    elemen gerakan efektif yang biasanya tidak bisa dihilangkan tetapi

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    17/70

    17

    dalam beberapa hal dapat diperbaiki. Untuk memperbaiki elemen

    gerak ini dapat digunakan:

      Mengusahakan agar beberapa obyek dapat dipegang secara

     bersamaan.

      Obyek diletakan secara teratur sehingga pemegangan obyek

    dapat dilaksanakan lebih mudah dibandingkan dengan letak

    obyek yang berserakan.

      Menggunakan peralatan yang dapat mengganti fungsi tangan

    untuk memegang sehingga dapat mengurangi gerakan anggota

     badan yang pada akhirnya dapat memperlambat datangnya

    kelelahan.

    4. 

    Menjangkau / Membawa tanpa beban ( Transport Empty ).

    Menjangkau adalah elemen gerakan Therblig yang meng-

    gambarkan gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban atau

    hambatan ( resistance ) baik gerakan yang menuju atau menjauhi

    obyek. Gerakan ini diklasifikasikan sebagai elemen therblig yang

    efektif dan sulit untuk dihilangkan secara keseluruhan dari suatu

    siklus kerja. Meskipun demikian gerakan ini dapat diperbaiki dengan

    memperpendek jarak jangkauan serta memberikan lokasi yang tetap

    untuk obyek yang harus dicapai selama siklus kerja berlangsung.

    5. 

    Membawa Dengan Beban ( Transport Loaded ). 

    Membawa merupakan elemen perpindahan tangan, hanya saja disini

    tangan bergerak dalam kondisi membawa beban ( obyek ). Elemen

    gerak membawa termasuk Therblig yang efektif sehingga sulit untuk

    dihindarkan. Tetapi waktu yang digunakan untuk elemen kegiatan

    ini dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan,

    meringankan beban yang harus dipindahkan, dan memperbaiki tipe

     pemindahan beban dengan prinsip gravitasi atau mempergunakan

     peralatan material handling.

    6.  Memegang untuk Memakai ( Hold ). 

    Elemen ini terjadi jika elemen memegang obyek tanpa menggerakan

    obyek tersebut. Elemen memegang untuk memakai adalah elemen

    kerja yang efektif yang bisa dihilangkan dengan memakai alat bantu

    untuk memegang obyek.

    7.  Melepas ( Release Load ).

    Elemen ini terjadi pada saat operator melepaskan kembali terhadap

    obyek yang dipegang sebelumnya. Elemen gerak melepas termasuk

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    18/70

    18

    elemen therblig yang efektif yang bisa diperbaiki. Elemen kegiatan

    ini dapat diperbaiki dengan cara :

      Mengusahakan kegiatan ini dapat dilaksanakan sekaligus

    dengan elemen gerakan membawa.

      Mendesign tempat untuk melepas obyek sedemikian rupa

    sehingga elemen melepas dapat dilaksanakan secara singkat.

      Mengusahakan agar setelah melepas posisi tangan langsung

     berada pada kondisi kerja untuk elemen berikutnya.

    8. 

    Mengarahkan ( Position ).

    Mengarahkan adalah elemen gerakan therblig yang terdiri dari

    menempatkan obyek pada lokasi yang dituju secara tepat. Elemen

    gerak ini termasuk therblig yang tidak efektif, sehingga untuk itu

    harus diusahakan untuk dihilangkan. Waktu untuk mengarahkan

    dapat diefisiensikan dengan mempergunakan alat bantu.

    9.  Mengarahkan Awal ( Pre - Position ).

    Mengarahkan awal adalah elemen gerakan efektif Therblig yang

    mengarahkan obyek kesuatu tempat sementara sehingga pada saat

    kerja mengarahkan obyek benar-benar dilakukan maka obyek

    tersebut dengan mudah dapat dipegang dan dibawa kearah tujuan

    yang dikehendaki. Usahausahayang dapat dilakukan untuk

    menghindari elemen gerakan ini adalah :

      Mengabungkan elemen gerakan memeriksa dengan kegiatan

    yang lain.

      Mempergunakan peralatan inspeksi yang mampu melakukan

    inspeksi untuk beberapa obyek sekaligus.

      Penambah faktor pencahayaan terutama untuk obyek - obyek

    yang kecil.

    10. Memeriksa ( Inspect ). 

    Elemen ini termasuk dalam langkah kerja untuk menjamin bahwa

    obyek telah memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan. Elemen

    ini termasuk elemen Therblig yang tidak efektif .

    11. Merakit ( Assembly ). 

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    19/70

    19

    Merakit adalah elemen gerakan Therblig untuk menghubungkan dua

    obyek atau lebih menjadi satu kesatuan. Elemen ini merupakan

    elemen Therblig yang efektif yang tidak dapat dihilangkan sama

    sekali tetapI dapat diperbaiki.

    12. Mengurai Rakit ( Diassembly ). 

    Disini dilakukan gerakan memisahkan atau mengurai dua obyek

    tergabung satu menjadi obyek - obyek yang terpisah. Ini termasuk

    gerakan therbligh yang efektif.

    13. Memakai ( Use ). 

    Memakai adalah elemen gerakan efektif Therblig dimana salah satu

    ataukedua tangan digunakan untuk memakai / mengontrol suatu alat

    untuk tujuan-tujuan tertentu selama kerja berlangsung.

    14. Kelambatan yang Tidak Terhindarkan ( Unavoidable Delay ). 

    Kondisi ini diakibatkan oleh hal-hal diluar kontrol dari operator dan

    merupakan interupsi terhadap proses kerja yang sedang berlangsung.

    Ini termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif.

    15. Kelambatan yang Dapat Dihindarkan ( Avoidable Delay ). 

    Kegiatan ini menunjukan situasi yang tidak produktif yangdilakukan oleh operator sehingga perbaikan/ penanggulangan yang

     perlu dilakukan lebih ditujukan kepada operator sendiri tanpa harus

    merubah proses kerja lainnya. Ini termasuk gerakan therbligh yang

    tidak efektif.

    16. Merencanakan ( Plan ).

    Elemen ini merupakan proses mental dimana operator berhenti

    sejenak bekerja dan memikir untuk mentukan tindakan - tindakan

    apa yang diharus dilakukan. Ini termasuk gerakan therbligh yangtidak efektif.

    17. 

    Istirahat untuk Menghilangkan Lelah ( Rest To Overcome Fatique).

    Elemen ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja akan tetapi

     berlangsung secara periodik. Ini termasuk gerakan therbligh yang

    tidak efektif.

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    20/70

    20

    Gagasan untuk mengefektifkan penerapannya muncul dari seorang konsultan

    methode engineering ternama dari jepang Mr. Shiego Singo. Ia mengklasifikasikan

    Therblig yang telah dibuat oleh Gilberth menjadi empat kelompok, yaitu :

    1. Kelompok utama (Objective Basic Division) 

    a. A : Assemble (Merakit)

     b. DA : Diassemble (Mengurai Rakit)

    c. U : Use (Menggunakan)

    Gerakan-gerakan dalam kelompok utama ini bersifat memberikan nilai tambah

     perbaikan kerja untuk kelompok ini dapat dilakukan dengan cara mengefisienkan

    gerakan.

    2. Kelompok penunjang (Physical Basic Division)

    a. RE : Reach (Menjangkau)

     b. G : Grasp (Memegang)

    c. M : Move (Membawa)

    d. RL : Released Load (Melepas)

    Gerakan-gerakan dalam kelompok penunjang ini diperlukan, tetapi tidak

    memberikan nilai tambah. Perbaikan kerja untuk kelompok ini dapat dilakukan

    dengan meminimkan gerakan.

    3. Kelompok Pembantu (Mental atau Semi-Mental Basic Division) 

    a. SH : Search (Mencari)

     b. ST : Select (Memilih)

    c. P : Position (Mengarahkan)

    d. H : Hold (Memegang untuk Memakai)

    e. I : Inspection (Memeriksa)

    f. PP : Preposition (Mengarahkan)

    Gerakan-gerakan dalam kelompok pembantu ini tidak memberikan nilai tambah

    dan mungkin dapat dihilangkan. Perbaikan kerja untuk kelompok ini dilakukan

    dengan pengaturan kerja yang baik atau menggunakan alat bantu.

    4. Kelompok Gerakan Elemen Luar :

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    21/70

    21

    a. R : Rest

     b. Pn : Plan

    c. UD : Unavoidable Delay

    d. AD : Avoidable Delay

    Pengidentifikasian gerakan dasar ini dilakukan oleh seorang konsultan

    “methods engineering” ternama dari Jepang yaitu Mr. Shigeo Singo. Gerakan dasar

    Terbligh diklasifikasikan menjadi 4 kelompok, yaitu:

    Kelompok   Elemen Gerakan  Keterangan 

    Utama    Assemble (A) 

     

    Use (U)   Desassemble (DA) 

    Gerakan-gerakan dalam kelompok ini

     bersifat memberikan nilai tambah.Perbaikan kerja untuk kelompok ini

    dapat dilakukan dengan cara

    mengefisienkan gerakan.

    Penunjang    Reach (RE)

      Grasp (G)

      Move (M)

      Release (RL)

    Gerakan-gerakan dalam kelompok ini

    diperlukan, tetapi tidak memberikan

    nilai tambah. Perbaikan kerja untuk

    kelompok ini dapat dilakukan dengan

    meminimumkan gerakan.

    Pembantu    Search (SH)

      Select (ST)

     

     Position (P)

      Hold (H)

      Inspection (I)

      Pre-position (PP)

    Gerakan-gerakan dalam kelompok ini

    tidak memberikan nilai tambah dan

    mungkin dapat dihilangkan. Perbaikan

    kerja untuk kelompok ini dapat

    dilakukan dengan pengaturan kerja

    yang baik atau dengan menggunakan

    alat bantu

    Gerakan

    Elemen Luar  

      Rest  (R)

      Plan (Pn)

     Unavoidable Delay

    (UD)

      Avoidable Delay

    (AD)

    Gerakan-gerakan dalam kelompok ini

    sedapat mungkin harus dihilangkan

    Tabel 2.1 Pembagian kelompok elemen gerakan dasar terbligh

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    22/70

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    23/70

    23

    Dan simbolsimbol yang digunakan untuk menunjukan anggota

    tubuh yang dipergunakan dan faktor-faktor kerja juga

    distandardkan sebagai berikut :

    Tabel 2.2 Tabel Work Factor Motion (Wignjosoebroto, 1995)

    Diskripsi Elemen Kerja Analisa Gerakan Waktu

    Melempar benda kerja kecil ke

    samping sejauh 10inchi (Basic

    Motion)

    A10 0.042

    Menjangkau sebuah benda kerja

    yang terletak di tengah subuahmeja sejauh 20 inchi (Define stop

    motion)

    A20D 0.0080

    Membawa benda kerja seberat 4 lb

    sejauh 30 inchidari tumpukannya

    untuk diletakkan di meja kerja

    (Weight, Define Stop Motion)

    A30WD 0.0119

    Tabel 2.3. Tabel Work Factor Motion (Wignjosoebroto, 1995)

     b.  Basic Motion

    Basic motion dikembangkan dari tahun 1949  –   1953 olehGerald B.Bailey dan Ralph Presgrave. Data pada Basic Motion ini

    sebenarnya adalah revisi dari MTM dan ada penambahan beberapa

     pola dari predetermined system. Ini bertujuan agar lebih mudah

    untuk diaplikasikan dan perbedaan penghitungan waktu baku yang

    relatif kecil selisihnya dan lebih memungkinkanpendekatannya.

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    24/70

    24

    c.  Micromotion Time Measurement

    Dalam menganalisa gerakan kerja sering kali dijumpai

    kesulitankesulitan dalam menentukan batas-batas suatu elemen

    Therblig dengan elemen Therblig yang lainnya karena waktu kerjayang terlalu singkat. Untuk memudahkannmya dilakukan

     perekaman atas gerakan-gerakan kerja dengan menggunakan

    kamera film (video recorder). Hasil perekaman dapat diputar ulang

    kalau perlu dengan kecepatan lambat (slow motion) sehingga analisa

    gerakan kerja dapat dilakukan dengan lebih teliti.

    Aktivitas micromotion study  mengharuskan untuk merekam

    setiapgerakan kerja yang ada secara detail dan memberi

    kemungkinan-kemungkinan analisa gerakan kerja secara detail dan

    secara lebih baik.

    d.  Perhitungan waktu baku.

    Waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh

    seorang pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang

    dijalankan dalam suatu sistem kerja yang terbaik atau biasa

    didefinisikan, menghitung waktu yang diperlukan untuk merakit 1

     produk dengan memperhatikan elemen-elemen gerakan operator.

    Sedang waktu siklus merupakan waktu yang diperlukan untuk

    merakit satu produk, yang mana data perhitungan waktunya diambil

    dari data mentah yang didapat dari percobaan.

    Teknik - teknik pengukuran waktu dibagi kedalam dua bagian,

    secaralangsung dan tidak langsung. Cara langsung, yaitu :

     pengukuran ditempat pekerjaan dilangsungkan.

    Contohnya adalah pengukuran waktu baku dengan jam henti dan

    work sampling. Cara perhitungan tidak langsung berarti melakukan

     perhitungan waktu baku tanpa berada di tempat pekerjaan itu

    dilaksanakan. Yaitu dengan membaca tabel - tabel yang telahdisediakan. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah :

    data waktu baku dan data waktu gerakan.

    Sehingga jika pengukuran dilakukan terhadap beberapa alternatif

    system kerja, yang terbaik diantaranya dilihat dari segi waktu yang

    dapat dicari yaitu :

    Sistem yang membutuhkan penyelesaian tersingkat.

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    25/70

    25

    Gerakan yang berhubungan tubuh manusia dan gerakannya :

    1.  Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri secara bersamaan.

    2.  Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur secara bersamaan kecuali

    sedang istirahat.3.  Gerakan kedua tangan akan lebih mudah jika satu terhadap lainnya simetris

    dan berlawanan arah gerakannya.

    4.  Gerakan tubuh atau tangan sebaiknya dihemat dan memperhatikan alam

    atau natural dari gerakan tubuh atau tangan.

    5. 

    Sebaiknya para pekerja dapat memanfaatkan momentum untuk membantu

     pekerjaannya, pemanfaatan ini timbul karena berkurangnya kerja otot dalam

     bekerja.

    6.  Gerakan yang patah-patah bayak perubahan arah akan memperlambat

    gerakan tersebut.7.  Gerakan balistik akan lebih cepat, menyenangkan dan teliti dari pada

    gerakan yang dikendalikan.

    8.  Pekerjaan sebaiknya dirancang semudah-mudahnya dan jika

    memungkinkan irama kerja harus mengikuti irama alamiah bagi si

     pekerjanya.

    9.  Usahakan sesedikit mungkin gerakan mata.

    Prinsip-prinsip ekonomi gerakan berhubungan dengan pengaturan tata letak

    tempat kerja:

    1.  Sebaiknya diusahakan agar peralatan dan bahan baku dapat diambil

    dari tempat tertentu dan tetap.

    2.  Bahan dan peralatan diletakan pada tempat yang mudah, cepat dan

    enak untuk dicapai atau dijangkau.

    3.  Tempat penyimpanan bahan yang dirancang dengan memanfaatkan

     prinsip gaya berat akan memudahkan kerja karena bahan yang akan

    diproses selalu siap di tempat yang mudah untuk diambil. Hal ini

    menghemat tenaga dan biaya.

    4.  Objek yang sudah selesai penyalurannya dirancang menggunakan

    mekanisme yang baik.

    5.  Bahan-bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa

    sehingga

    6.  Gerakan –  gerakan dilakukan dengan urutan terbaik.

    7.  Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya sedemikian rupa sehingga

    alternatif berdiri dan duduk dalam menghadapi pekerjaan

    merupakan suatu hal yang menyenangkan.

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    26/70

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    27/70

    27

    Tabel 2.4 Gerakan membawa (Move –  M) 

    Tabel 2.5 Gerakan memutar (Turn) 

    Tabel 2.6 Gerakan Menekan (Apply Pressure-AP)

    .

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    28/70

    28

    Tabel 2.7 Gerakan Memegang (Grasp –  G) 

    Tabel 2.8 Gerakan Melepas (Release –  RL) 

    Tabel 2.9 Gerakan Mengarahkan (Position* –  P) 

    Tabel 2.10 Gerakan Mata (Eye Travel and Eye Focus Times)

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    29/70

    29

    Tabel 2.11 Gerakan Anggota Badan, Kaki, dan Telapak Tangan (Body, Leg, Foot) 

    Untuk melakukan perbaikan kerja, terdapat beberapa prinsip yang perlu

    diperhatikan yaitu :

    1. 

    Prinsip perbaikan gerakan dihubungkan dengan tubuh manusia

      Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri gerakan pada saat yang

    sama.

      Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur pada saat yang sama kecuali

     pada waktu istirahat.

      Gerakan kedua tangan akan lebih mudah jika satu terhadap yang lainnya

    simetris dan berlawanan arah.

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    30/70

    30

      Gerakan tangan atau badan sebaiknya dihemat.

      Gerakan yang patah-patah, banyak perubahan arah akan memperlambat

    gerakan tersebut.

     

    Geraan balistik akan lebih cepat menyenangkan dan lebih teliti dari pada

    gerakan yang dikendalikan.

      Usahakan sesedikit mungkin gerakan mata.

    2.  Prinsip perbaikan gerakan dihubungkan dengan pengaturan tata letak tempat

    kerja

      Sebaiknya diusahakan agar badan dan peralatan kerja mempunyai tempat

    yang tetap.

     

    Tempatkan bahan-bahan dan peralatan di tempat yang mudah, cepat, enak,

    dan aman untuk dicapai.

      Bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga

    gerakan kerja dapat dilakukan dengan urutan yang baik.

      Bila posisi kerja duduk, maka tipe tinggi kursi harus sedemikian rupa

    sehingga yang menduduki bersikap (mempunyai postur tubuh) yang baik.

      Tata letak pencahayaan sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga data

    membentuk kondisi yang baik bagi penglihatan.

    3.  Prinsip perbaikan gerakan dihubungkan dengan perancangan peralatan

      Sebaiknya tangan dapat dibebaskan dari pekerjaan jika penggunaan

     perkakas pembantu atau alat yang digunakan dapat dioperasikan dengan

    kaki. 

      Sebaiknya peralatan dirancang sedemikian rupa agar mempunyai lebih dari

    satu kegunaan 

     Peralatan sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkandalam pemegangan dan penyimpanan. 

      Bila setiap jari melakukan gerakan sendiri-sendiri, misalnya seperti

     pekerjaan mengetik. Beban yang didistribusikan pada setiap jari harus

    sesuai dengan kekuatan masing-masing jari. 

      Roda tangan, paling dan peralatan yag sejenis, sebaiknya diatur sedemikian

    rupa sehingga beban dapat diatasi dengan baik dan tenaga yang dikeluarkan

    minimum.

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    31/70

    31

    BAB 3

    PERALATAN PRAKTIKUM PENGUKURAN WAKTU KERJA

    3.1 Praktikum peta kerja sekarang

    Alat-alat :

    a. Kamera Perekam

     b. Stop watch

    c. Obeng

    d. Meteran

    e. Steker

    Bahan :

    a.  Tamiya

     b.  Palet

    3.2 Praktikum peta kerja usulan

    Alat-alat :

    a. Kamera Perekam

     b. Stop watch

    c. Obeng

    d. Meteran

    e. Steker

    Bahan :

    a. 

    Tamiya

     b. 

    Palet

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    32/70

    32

    BAB 4

    PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

    4.1  Pengumpulan Data 

    Data yang disajikan ini berdasarkan praktik yang sudah dilakukan

    sebelumnya. Diambil dari proses kerja operator 1 sampai operator empat

    dalam pembuatan tamiya. Data ini disajikan dalam beberapa peta

    diantaranya:

    1.  Peta Proses Operasi

    2.  Peta Aliran Proses

    3. 

    Peta Regu Kerja

    4.  Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri

    5.   Assembling Process Chart

    6.   Flow Diagram

    4.1.1 Komponen Utama 

     No Komponen Jumlah

    1 Chasis 1

    2 Tire 43 Velg 4

    4  Axle Shaft 2

    5 Cover Engine 1

    6 Cover Gear 1

    7 Cover Axle Shaft 1

    8 Bemper 1

    9  Body 1

    10 Kunci Body  1

    Tabel 4.1 Komponen Utama

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    33/70

    33

    4.1.2 Komponen Pendukung 

     No Komponen Jumlah

    1  Bearing 4

    2 Sub Assy 13 Gear 1

    4  Propeller Shaft 1

    5 Chasis Assy 1

    6 Wheel Sub Assy 2

    7  Pin Shaft Gear 1

    8 Washer dan Bolt 1

    9 Aksesoris RH dan LH 2

    Tabel 4.2 Komponen Pendukung

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    34/70

    34

    4.1.3 Observation sheet  

    a. Observation sheet  OP-1 sekarang

    OBSERVATION SHEET Process Name : Wheel Sub Assy + aksesorisPos Name : OP-1 

    PRAK.ANALISIS KERJA DAN PENGUKURAN KERJA-TEKNIK INDUSTRI Operator Name : Raden Mirna P 

    DATE : Time

    observation

    : 14.15 WIB 

    REV.NO : Date : 20 Februari 2016

    NO Description (Urutan Pekerjaa ) cycle time GAP Mean Modus

    1 2 3 4 5 (max-min)

    1 Ambil tire RR RH pasang ke Velg RH 4 4 4 3 3 1 3,6 4

    2 Ambil tire RR LH pasang ke Velg LH 3 4 4 3 3 1 3,4 3

    3 Ambil tire FR RH pasang ke Velg RH 4 3 4 3 4 1 3,6 4

    4 Ambil tire FR LH pasang ke Velg LH 4 3 4 3 4 1 3,6 4

    5 Ambil tire RR RH sub Assy pasang ke Axle Shaf tRR 3 3 4 3 3 1 3,2 3

    6 Ambil Bearing pasang ke Axle Shaft RR 2 2 2 2 2 0 2 2

    7 Ambil tire FR RH sub Assy pasang ke Axle Shaft FR 3 3 3 3 3 0 3 3

    8 Ambil Bearing pasang ke Axle Shaft FR 2 2 2 2 2 0 2 2

    9 Ambil 2 Bearing lalu simpan ke pallet 2 2 2 2 2 0 2 2

    Gambar 4.1 Observation sheet OP-1 sekarang

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    35/70

    35

    kembali ke pekerjaan awal

     b. Observation sheet  OP-1 usulan

    OBSERVATION SHEET Process Name : Wheel Sub Assy + aksesoris 

    Pos Name : OP-1 

    PRAK.ANALISIS KERJA DAN PENGUKURAN KERJA-TEKNIK INDUSTRI Operator Name : Raden Mirna P DATE : Time observat ion : 14.15 WIB REV.NO : Date : 5 Maret 2016

    NO Description (Urutan Pekerjaa ) cycle time GAP Mean Modus

    1 2 3 4 5 (max-min)

    1 Ambil tire RR RH pasang ke Velg RH 3 3 2 2 3 1 2,6 3

    2 Ambil tire RR LH pasang ke Velg LH 3 4 4 3 3 1 3,4 3

    3 Ambil tire FR RH pasang ke Velg RH 2 2 3 4 3 2 2,8 2

    4 Ambil tire FR LH pasang ke Velg LH 2 3 2 4 4 2 3 2

    5 Ambil tire RR RH sub Assy pasang ke Axle Shaf tRR 3 2 3 2 2 1 2,4 2

    6 Ambil Bearing pasang ke Axle Shaft RR 2 2 2 2 2 0 2 2

    7 Ambil tire FR RH sub Assy pasang ke Axle Shaft FR 3 3 3 3 3 0 3 3

    8 Ambil Bearing pasang ke Axle Shaft FR 1,5 1,5 2 3 2 1,5 2 1,5

    9 Ambil 2 Bearing lalu simpan ke pallet 2 1 1,5 1,5 3 2 1,8 1,5

    kembali ke pekerjaan awal

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    36/70

    36

    c. Observation sheet OP-2 sekarang

    OBSERVATION SHEET Process Name Gear + Wheel Install 

    Pos Name : OP-2 

    PRAK.ANALISIS KERJA DAN PENGUKURAN KERJA-TEKNIK

    INDUSTRI

    Operator Name :Yourdania Vatau 

    DATE : Time observation : 14.15 WIB REV.NO : Date : 20 Februari 2016

    NO Description (Urutan Pekerjaa ) cycle time GAP Mean Modus

    1 2 3 4 5 (max-

    min)

    1 ambil gear no 2 (orange) lalu pasang pada chasis di bagian FR dan RR 5 9 6 6 7 4 6,6 6

    2 ambil gear no 1 (green )lalu pasang pada chasis di bagian FR 5 6 4 3 4 3 4,4 4

    3 ambil propeller shaft lalu pasang pada chasis yang menggabungkan antara gearFR dan RR

    8 6 7 5 8 3 6,8 8

    4 ambil RR sub assy lalu pasang pada chasis dari kananke kiri 7 7 7 8 8 1 7,4 7

    5 ambil bearing lalu pasang ke dala axle shaft dari sebelah kiri lalu pasang wheelLH

    8 8 8 9 9 1 8,4 8

    6 ambil wheel FR sub asst lalu pasang pada chasis dari kanan ke kiri 7 7 8 9 10 3 8,2 7

    7 ambil bearing ke dalam axle shaft dari sebelah kiri lalu pasang wheel LH 10 9 8 8 6 4 8,2 8

    8 check quality (tamiya dapat digerakan ke depan dengan mulus) 3 3 3 4 3 1 3,2 3

    9 simpan chasis assy ke pallet 2 2 3 2 3 1 2,4 2

    kembali ke pekerjaan awal

    Gambar 4.2 Observation sheet OP-1 usulan

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    37/70

    37

    d. Observation sheet OP-2 usulan

    OBSERVATION SHEET ProcessName

    Gear + Wheel Install

    Pos Name : OP-2

    PRAK.ANALISIS KERJA DAN PENGUKURAN KERJA-TEKNIK

    INDUSTRI

    Operator

     Name

    :Yourdania Vatau

    DATE : Timeobservation

    : 14.15 WIB

    REV.NO : Date : 05 Maret 2016

    NO Description (Urutan Pekerjaa ) cycle time GAP Mean Modus

    1 2 3 4 5 (max-min)

    1 ambil gear no 2 (orange) lalu pasang pada chasis di bagian FR dan RR 5 9 5 5 7 4 6,2 5

    2 ambil gear no 1 (green )lalu pasang pada chasis di bagian FR 5 5 3 3 3 2 3,8 3

    3 ambil propeller shaft lalu pasang pada chasis yang menggabungkan antara gearFR dan RR

    7 5 6 4 7 4 5,8 7

    4 ambil RR sub assy lalu pasang pada chasis dari kananke kiri 6 5 5 5 7 2 5,6 5

    5 ambil bearing lalu pasang ke dala axle shaft dari sebelah kiri lalu pasang wheel

    LH

    6 6 7 6 7 1 6,4 6

    6 ambil wheel FR sub asst lalu pasang pada chasis dari kanan ke kiri 6 6 6 4 5 2 5,4 6

    7 ambil bearing ke dalam axle shaft dari sebelah kiri lalu pasang wheel LH 7 5 7 6 6 4 6,2 7

    8 check quality (tamiya dapat digerakan ke depan dengan mulus) 2 2 2 4 3 2 2,6 2

    9 simpan chasis assy ke pallet 2 2 3 2 3 1 2,4 2

    kembali ke pekerjaan awal

    Gambar 4.3 Observation sheet OP-2 sekarang

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    38/70

    38

    d. Observation sheet  OP-3 sekarang

    OBSERVATION SHEET Process Name : Cover engine assy + aksesoris

    Pos Name : OP-3

    PRAK.ANALISIS KERJA DAN PENGUKURAN KERJA-TEKNIKINDUSTRI

    Operator Name : Asep Setiawan

    DATE : Time observati on : 14.15 WIB

    REV.NO : Date : 20 Februari 2016

    NO Description (Urutan Pekerjaa ) cycle time GAP Mean Modus

    1 2 3 4 5 (max-

    min)

    1 ambil aksesoris RR LH/RH lalu pasang pada bemper RR ddengan washer dan bult

    55 38 42 48 42 17 45 42

    2 ambil pin shaft gear no 3 lalu pasang pada cover engine 20 13 15 17 15 7 16 15

    3 ambil gear no 3 (blue) lalu pasang pada pin shaft gear no 3 yang terpasang pada

    cover engine

    39 45 39 39 40 6 40,4 39

    4 ambil cover gear lalu pasang pada cover engine 38 22 35 32 33 16 32 #N/A

    5 ambi cover engine assy lalu install ke chasis assy 4 14 10 12 14 10 10,8 14

    6 ambil cover axle shaft rear lalu install ke chasis assy 4 15 12 12 14 11 11,4 12

    7 check quality (tamiya dapat digerakan kedepan dengan mulus ) 5 7 5 4 4 3 5 5

    8 simpan chasis assy pada pallet 2 2 2 2 2 0 2 2

    Gambar 4.4 Observation sheet OP-2 usulan

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    39/70

    39

    e. Observation sheet  OP-3 Usulan

    OBSERVATION SHEET Process Name : Cover engine assy + aksesoris

    Pos Name : OP-3

    PRAK.ANALISIS KERJA DAN PENGUKURAN KERJA-TEKNIK

    INDUSTRI

    Operator Name : Asep Setiawan

    DATE : Time observation : 14.15 WIB

    REV.NO : Date : 5 Maret 2016

    NO Description (Urutan Pekerjaa ) cycle time GAP Mean Modus

    1 2 3 4 5 (max-

    min)

    1 ambil aksesoris RR LH/RH lalu pasang pada bemper RR ddengan washerdan bult

    15 19 13 15 14 6 15,2 15

    2 ambil pin shaft gear no 3 lalu pasang pada cover engine 17 10 11 17 15 7 14 17

    3 ambil gear no 3 (blue) lalu pasang pada pin shaft gear no 3 yang terpasang pada cover engine

    6 3 4 6 5 3 4,8 6

    4 ambil cover gear lalu pasang pada cover engine 7 14 10 7 8 7 9,2 7

    5 ambi cover engine assy lalu install ke chasis assy 5 10 7 10 8 5 8 10

    6 ambil cover axle shaft rear lalu install ke chasis assy 3 3 3 4 4 1 3,4 3

    7 check quality (tamiya dapat digerakan kedepan dengan mulus ) 2 2 2 2 2 0 2 2

    8 simpan chasis assy pada pallet 1 1 1 1 1 0 1 1

    Gambar 4.5 Observation sheet OP-3 sekarang

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    40/70

    40

    f. Observation sheet OP-4 sekarang

    OBSERVATION SHEET Process Name  : AssemblingPos Name : OP-4

    PRAK.ANALISIS KERJA DAN PENGUKURAN KERJA-TEKNIK INDUSTRI Operator Name : Mochammad Fauzi I

    DATE : Time observation : 14.15 WIB

    REV.NO : Date : 20 Februari 2016

    NO Description (Urutan Pekerjaa ) cycle time GAP Mean Modus

    1 2 3 4 5 (max-min)

    1  memasang bamper RR pada chasis assy dengan mur ,screw dan washer 30 32 33 28 25 8 29,6 #N/A

    2 memasang aksesoris RH dan LH pada Chasis assy dengan but washer 26 28 27 25 25 3 26,2 25

    3 memasang body pada chasis assy dengan kunci key (key) 18 20 23 20 20 5 20,2 20

    4 check kualitas 5 5 5 5 5 0 5 5

    5 menaruh ke pallet 1 1 1 1 1 1 1 1

    Gambar 4.6 Observation sheet OP-3 usulan

    Gambar 4.7 Observation sheet OP-4 sekarang

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    41/70

    41

    g. Observation sheet OP-4 usulan

    OBSERVATION SHEET Process Name : Assembling

    Pos Name : OP-4

    PRAK.ANALISIS KERJA DAN PENGUKURAN KERJA-TEKNIK INDUSTRI Operator Name : Mochammad Fauzi I

    DATE : Timeobservation

    : 14.15 WIB

    REV.NO : Date : 05 Maret 2016

    NO Description (Urutan Pekerjaa ) cycle time GAP Mean Modus

    1 2 3 4 5 (max-min)

    1 memasang bamper RR pada chasis assy dengan mur ,screw dan washer 18 25 10 43 26 33 24,4 #N/A

    2 memasang aksesoris RH dan LH pada Chasis assy dengan but washer 21 29 18 21 38 20 25,4 21

    3 memasang body pada chasis assy dengan kunci key (key) 11 13 19 15 11 8 13,8 11

    4 check kualitas 5 5 5 5 5 0 5 5

    5  menaruh ke pallet 1 1 1 1 1 1 1 1

    Gambar 4.8 Observation sheet OP-4 usulan

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    42/70

    42

    4.2 Pengolahan Data

    a. Peta kerja sekarang

    Percobaan elemen kerja ini dilakukan sebanyak 5 kali. Seluruh pecobaan direkam menggunakan video  agar kami lebih mudah dalam

    menganalisa dan menguraikan waktunya. 5 Percobaan tersebut dituangkan

    dalam beberapa peta, dan pemubuatan tamiya ini akan dijelaskan lebih

    lanjut dalam BAB analisis.

     b. Peta kerja usulan

    Dalam percobaan peta kerja usulan mulai dilakukan perbaikan-

     perbaikan agar mendapatkan waktu dan pengerjaan yang lebih efisien

    dibandingkan peta kerja sekarang. Percobaan elemen kerja ini dilakukan

    sebanyak 5 kali. Seluruh pecobaan direkam menggunakan video agar kami

    lebih mudah dalam menganalisa dan menguraikan waktunya. 5 Percobaan

    tersebut dituangkan dalam beberapa peta, dan pemubuatan tamiya ini akan

    dijelaskan lebih lanjut dalam BAB analisis.

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    43/70

    43

    I-1

    I-1

    No Peta : 2

    Sekarang Usulan

    Dipetakan Oleh : Kelompok 3

    TanggalDipetakan : 26 Februari 2016

    Operation Process Chart 

    P eke rj aan : Tami ya As sy

    Chasis

    (Plastik)Tire

    (Karet)

    Memasang Tire RRdan

    FR pada velg

    (Meja kerja)

    O-12

    MemasangBearingTire

    sub assy pada Axle Shaft

    (Meja kerja)

    Velg

    (Plastik)

    AxleShaft

    (Besi)

    Bemper

    (Plastik)CoverEngine

    (Plastik)

    Pemeriksaanqualitas

    tamiya

    Memasangaxle cover

    shaftpadachasis

    assy

    (Meja kerja)

    CoverAxle Shaft

    (Plastik)

    I-1

    Memasangbemper

    pada chasisassy

    (Meja kerja)

    CoverGear

    (Plastik)

    Body

    (Plastik)

    Kunci Body

    (Plastik)

    MemasangBody

    dengann kunci body

    pada ChasisAssy

    (Meja kerja)

    Pemeriksaanqualitas

    tamiya

    (Meja kerja)

    Storage

    (Pallet)

    Assembling1

    Assembling2

    Assembling4

    Assembling8

    Assembling14

    15"

    12"

    25"

    Operasi

    Ringkasan

    Kegiatan

    Proses Gabungan

    Inpeksi

    47

    Jumlah

    9

    4

    5351

    Waktu (S)

    540

    18

    MemasangWheel

    sub assy Pada Chasis

    (Meja Kerja)

    O-4

    O-25

    GearMemasang

    Pin shaft gear

     danr gear

    pada cover

     engine

    (Meja kerja)

    Memasang

    cover engine

    Assy Pada

     chasis assy

    (Meja kerja)

    Pemeriksaan

     kualiats

     tamiya

    (Meja kerja)O-38

    aksesoris

    Memasang

    aksesoris

    pada bamper

    ( washerdan bolt)

    Assembling7

    Assembling12

    O-30

    O-40

    Bearing

    O-5

    Gear no 2

    Gear no 1

    Memasang

    Gear pada

     chasis

    (Meja Kerja)Propeller shaft

    Memasang

    Propeller

     ShaftPada

     chasis assy

    (Meja Kerja)

    I-5

      Bearing

    Pin shaft gear

    O-29

    Assembling9

    Memasang

    Covergearpada

    Coverengine

    (Meja kerja) Assembling10

    Assembling11

    O-34

    I-9

    I-13

    4x

    O-202x

    10"

    8"

    32"

    Assembling5

    Assembling6

    O-212x

    3"

    42"

    54"

    32"

    14"

    14"

    5"

    O-3932"

    O-47

    AksesorisRh&LHAssembling13

    21"

    5"

    Memasang

    Aksesorispada

    chasis assy

    (Mur,screw,bult,dan washer)

    O-22Biji plastik,pewarna &

    zattambahan dilebur

    (Mesin melting)

    180"

    5%

    O-23

    Dough dicetak

    (Mesin molding)

    300"

    3%

    Finising& inpeksi

    (Pisau,amplas)

    60"

    15%

    O-6

    Karetmentah,pewarna

    &zattambahan dilebur

    (Mesin melting)

    180"

    5%

    O-8

    I-2

    Finising& inpeksi

    (Pisau)

    60"

    3%

    O-9

    Biji plastik,pewarna &

    zattambahan dilebur

    (Mesin melting)

    180"

    5%

    O-10Dough dicetak

    (Mesin molding)

    300"

    3%

    O-11

    I-3

    Finising& inpeksi

    (Pisau,amplas)

    60"

    15%

    O-7 Dough dicetak(Mesin molding)

    300"

    3%

    O-16Biji besi dilebur

    (Mesin melting)

    180"

    5%

    O-17Dough dicetak

    (Mesin molding)

    300"

    3%

    O-18Finising& inpeksi

    (gerinda,amplas)

    60"

    15%

    O-19

    Diukur dan dipotong

    Panjang72mm

    (Meteran,gergaji)

    180"

    2%

    I-4Inpeksi

    (Meteran)

    5"

    0%

    I-1

    O-26Biji plastik,pewarna &

    zattambahan dilebur

    (Mesin melting)

    180"

    5%

    O-27Dough dicetak

    (Mesin molding)

    300"

    3%

    O-28

    I-7Finising& inpeksi

    (Pisau,amplas)

    60"

    15%

    I-1

    O-31

    Biji plastik,pewarna

    &

    zattambahan dilebur

    (Mesin melting)

    180"

    5%

    O-32Dough dicetak

    (Mesin molding)

    300"

    3%

    O-33

    I-8Finising & inpeksi

    (Pisau,amplas)

    60"

    15%

    I-1

    O-35Biji plastik,pewarna

    &

    zattambahan dilebur

    (Mesin melting)

    180"

    5%

    O-36Dough dicetak

    (Mesin molding)

    300"

    3%

    O-37

    I-10Finising& inpeksi

    (Pisau,amplas)

    60"

    15%

    I-1

    O-41

    Biji plastik,pewarna

    &

    zattambahan dilebur

    (Mesin melting)

    180"

    5%

    O-42Dough dicetak

    (Mesin molding)

    300"

    3%

    O-43

    I-11

    Finising& inpeksi

    (Pisau,amplas)

    60"

    15%

    I-1

    O-44

    Biji plastik,pewarna

    &

    zatt ambahan dilebur

    (Mesin melting)

    180"

    5%

    O-45Dough dicetak

    (Mesin molding)

    300"

    3%

    O-46

    I-12

    Finising& inpeksi

    (Pisau,amplas)

    60"

    15%

    I-1

    O-1

    Biji plastik,pewarna

    &

    zattambahan dilebur

    (Mesin melting)

    180"

    5%

    O-2Dough dicetak

    (Mesin molding)

    300"

    3%

    O-3

    I-1

    Finising& inpeksi

    (Pisau,amplas)

    60"

    15%

    Total 58 5909

    O-24

    I-6

    20

    4.2.1 Peta proses operasi

    a. Peta proses operasi sekarang

    Gambar 4.9 Peta proses operasi sekarang

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    44/70

    44

    I-1

    I-1

    No Peta : 2

    Sekarang Usulan

    Dipetakan Oleh : Kelompok 3

    T an gg al D ip et ak an : 11 Mar et 20 16

    Operation Process Chart 

    Pekerjaan : Tamiya Assy

    Chasis

    (Plastik)Tire

    (Karet)

    Memasang Tire RR

    dan FR pada velgO-12

    Memasang Bearing

    Tire sub assy pada

    AxleShaft

    Velg

    (Plastik)

    AxleShaft

    (Besi)

    Bemper

    (Plastik)Cover Engine

    (Plastik)

    Pemeriksaan

    qualitas tamiya

    Memasang axle

    cover shaft pada

    chasis assy

    Cover Axle Shaft

    (Plastik)

    I-1

    Memasang

    bemper pada

    chasis assy

    Cover Gear

    (Plastik)

    Body

    (Plastik)

    KunciBody

    (Plastik)

    Memasang Body

    dengann kunci

    bodypada Chasis

    Assy

    Assembling 1

    Assembling 2

    Assembling 4

    Assembling 8

    Assembling 14

    10"

    21"

    O e ras i

    Ringkasan

    Kegiatan

    47

    Jumlah

    5218

    Waktu (S)

    Memasang Wheel

    sub assy Pada

    Chasis

    O-4

    O-25

    GearMemasang

    Pin shaft gear

     danr gear

    pada cover

     engine

    Memasang

    cover engine

    Assy Pada

     chasis assy

    Pemeriksaan

     kualiats tamiya

    O-38

    aksesoris

    Memasangaksesoris

    pada bamper

    Dengan washer

     dan bolt

    Assembling 7

    Assembling 12

    O-30

    O-40

    Bearing

    O-5

    Gear no 2

    Gear no 1

    Memasang

    Gear pada

     chasisPropeller shaft

    Memasang

    Propeller

     Shaft Pada

     chasis assy

    I-5

      Bearing

    Pin shaft gear

    O-29

    Assembling 9Memasang

    Cover gear pada

    Cover engine

    Assembling 10

    Assembling 11

    O-34

    I-9

    4x

    O-202x

    8"

    7"

    26"

    Assembling 5

    Assembling 6

    O-212x

    2"

    15"

    23"

    7"

    10"

    4"

    2"

    O-3925"

    O-47

    Aksesoris Rh&LH

    Assembling 13

    12"

    "

    Memasang

    Aksesoris pada

    chasis assy

    O-22Biji plastik,pewarna &

    zatt ambahan dilebur(Mesin melting)

    180"

    5%

    O-23Dough dicetak

    (Mesin molding)

    300"

    3%

    Finising& inpeksi

    (Pisau,amplas)

    60"

    15%

    O-6

    Karet mentah,

    pewarna &zat

    tambahan dilebur

    (Mesinmelting)

    180"

    5%

    O-8

    I-2Finising & inpeksi

    (Pisau)

    60"

    3%

    O-9

    Biji plastik, pewarna

    & zat tambahan

    dilebur

    (Mesinmelting)

    180"

    5%

    O-10Dough dicetak

    (Mesinmolding)

    300"

    3%

    O-11

    I-3

    Finising & inpeksi

    (Pisau, amplas)

    60"

    15%

    O-7Dough dicetak

    (Mesinmolding)

    300"

    3%

    O-16Biji besi dilebur

    (Mesinm elting)

    180"

    5%

    O-17Dough dicetak

    (Mesinmolding)

    300"

    3%

    O-18Finising & inpeksi

    (gerinda, amplas)

    60"

    15%

    O-19

    Diukur dan dipotong

    Panjang72mm

    (Meteran,gergaji)

    180"

    2%

    I-4Inpeksi

    (Meteran)5"

    0%

    I-1

    O-26

    Biji plastik, pewarna

    & zat tambahan

    dilebur

    (Mesinmelting)

    180"

    5%

    O-27Dough dicetak

    (Mesinmolding)

    300"

    3%

    O-28

    I-7Finising & inpeksi

    (Pisau, amplas)

    60"

    15%

    I-1

    O-31

    Biji plastik, pewarna

    &

    zat tambahan dilebur

    (Mesinmelting)

    180"

    5%

    O-32Dough dicetak

    (Mesinmolding)

    300"

    3%

    O-33

    I-8Finising & inpeksi

    (Pisau, amplas)

    60"

    15%

    I-1

    O-35

    Biji plastik, pewarna

    &

    zat tambahan dilebur

    (Mesinmelting)

    180"

    5%

    O-36Dough dicetak

    (Mesinmolding)

    300"

    3%

    O-37

    I-10Finising & inpeksi

    (Pisau, amplas)

    60"

    15%

    I-1

    O-41

    Biji plastik, pewarna

    &

    zat tambahan dilebur

    (Mesinmelting)

    180"

    5%

    O-42Dough dicetak

    (Mesinmolding)

    300"

    3%

    O-43

    I-11

    Finising & inpeksi

    (Pisau, amplas)

    60"

    15%

    I-1

    O-44

    Biji plastik, pewarna

    &

    zat tambahan dilebur

    (Mesinmelting)

    180"

    5%

    O-45Dough dicetak

    (Mesinm olding)

    300"

    3%

    O-46

    I-12

    Finising & inpeksi

    (Pisau, amplas)

    60"

    15%

    I-1

    O-1

    Biji plastik, pewarna

    &

    zat tambahan dilebur(Mesinmelting)

    180"

    5%

    O-2Dough dicetak

    (Mesinmolding)

    300"

    3%

    O-3

    I-1Finising & inpeksi

    (Pisau, amplas)

    60"

    15%

    O-24

    I-6

    10"

     b. Peta operasi usulan

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    45/70

    45

    Gambar 4.10 Peta proses operasi usulan

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    46/70

    46

    4.2.2 Peta Assembling process

    a. Peta assembling process sekarang

    Gambar 4.11 Peta assembling process sekarang

    No Peta : 2

    Sekarang Usulan

    Dipetakan Oleh : Kelompok 3

    T ang ga l Di pe ta kan : 26 Fe brua ri 20 16

    Operation Process Chart

     Assembling Process Chart 

    Pekerjaan : Tamiya Assy

    Chasis (1)Tire (4)

    Memasang Tire

    RR dan FR pada

    velg

    A-1

    Memasang

    Bearing Tire sub

    assy pada Axle

    Shaft

    Velg (4)Axle Shaft (2)Bemper

    (1)Cover Engine

    (1)

    Pemeriksaanqualitas

    tamiya

    Memasang

    axle cover

    shaft pada

    chasis assy

    Cover AxleShaft

    (1)

    Memasang

    bemper pada

    chasis assy

    Cover Gear

    (1)Body

    (1)

    Kunci Body

    (1)

    Memasang

    Body dengann

    kunci body

    pada Chasis

    AssyPemeriksaan

    qualitas

    tamiya

    Storage

    Assembling 1

    Assembling 2

    Assembling4

    Assembling 8

    Assembling 14

    15"

    12"

    25"

    Operasi

    Ringkasan

    Kegiatan

      inspeksi

    Total

    18

    Jumlah

    3

    11

    311

    Waktu (S)

    13

    324

    Memasang

    Wheel sub

    assy Pada

    Chasis

    A-7

    A-12

    Gear

    Memasang

    Pin shaft gear

     danr gear

    pada cover

     engine

    Memasang

    cover engine

    Assy Pada

     chasis assy

    Pemeriksaan

     kualiats

     tamiya

    A-11

    aksesoris

    Memasang

    aksesoris

    pada bamper

    Dengan washer

     dan bolt

    Assembling 7

    Assembling 12

    A-14

    A-17

    Bearing

    A-8

    Gear no 2

    Gear no 1

    Memasang

    Gear pada

     chasis

    Propeller shaft

    Memasang

    Propeller

     Shaft Pada

     chasis assy

    I-1

      Bearing

    Pin shaft gear

    A-13

    Assembling 9

    Memasang

    Cover gear pada

    Cover engine

    Assembling 10

    Assembling 11

    A-15

    I-2

    I-3

    4x

    A-52x

    10"

    8"

    32"

    Assembling 5

    Assembling 6

    A-92x

    3"

    42"

    54"

    32"

    14"

    14"

    5"

    A-16

    32"

    A-18

    Aksesoris Rh&LH

    Assembling 13

    21"

    5"

    Memasang

    Aksesoris pada

    chasis assy

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    47/70

    47

     b. Peta assembling process usulan

    Gambar 4.12 Peta assembling process usulan

    No Peta : 2

    Sekarang Usulan

    Dipetakan Oleh : Kelompok 3

    T ang ga l Di pet akan : 11 Ma ret 20 16

    Operation Process Chart

     Assembling Process Chart 

    Pekerjaan : Tamiya Assy

    Chasis (1)Tire (4)

    Memasang Tire

    RR dan FR pada

    velg

    A-1

    Memasang

    Bearing Tire sub

    assy pada Axle

    Shaft

    Velg (4)Axle Shaft (2)Bemper

    (1)Cover Engine

    (1)

    Pemeriksaan

    qualitas

    tamiya

    Memasang

    axle cover

    shaft pada

    chasis assy

    Cover Axle Shaft

    (1)

    Memasang

    bemper pada

    chasis assy

    Cover Gear

    (1)Body

    (1)

    Kunci Body

    (1)

    Memasang

    Body dengann

    kunci body

    pada Chasis

    AssyPemeriksaan

    qualitas

    tamiya

    Storage

    Assembling 1

    Assembling 2

    Assembling 4

    Assembling 8

    Assembling 14

    10"

    10"

    21"

    Operasi

    Ringkasan

    Kegiatan

      inspeksi

    Total

    18

    Jumlah

    3

    21

    178

    Waktu (S)

    9

    187

    Memasang

    Wheel sub

    assy Pada

    Chasis

    A-7

    A-12

    Gear

    Memasang

    Pin shaft gear

     danr gear

    pada cover

     engine

    Memasang

    cover engine

    Assy Pada

     chasis assy

    Pemeriksaan

     kualiats

     tamiya

    A-11

    aksesoris

    Memasangaksesoris

    pada bamper

    Dengan washer

     dan bolt

    Assembling 7

    Assembling 12

    A-14

    A-17

    Bearing

    A-8

    Gear no 2

    Gear no 1

    Memasang

    Gear pada

     chasis

    Propeller shaft

    Memasang

    Propeller

     Shaft Pada

     chasis assy

    I-1

      Bearing

    Pin shaft gear

    A-13

    Assembling 9

    Memasang

    Cover gear pada

    Cover engine

    Assembling 10

    Assembling 11

    A-15

    I-2

    I-3

    4x

    A-52x

    8"

    7"

    26"

    Assembling 5

    Assembling 6

    A-92x

    2"

    15"

    23"

    7"

    10"

    4"

    2"

    A-16

    25"

    A-18

    Aksesoris Rh&LHAssembling 13

    12"

    5"

    Memasang

    Aksesoris pada

    chasis assy

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    48/70

    48

    No Peta : 3

    Sekarang Usulan

    Dipetakan Oleh : Kelompok 3

    Tanggal Dipetakan : 26 Februari 2016

    Operation Process ChartPeta Proses Regu Kerja

    Pekerjaan : Tamiya Assy

    Pekerja 1 Pekerja 2 Pekerja 3 Pekerja 4

    Memasang Tire pada Velg 15" Menunggu 15"

    Memasang bearing dan tire sub

    assy pada aaxle shaft12" Menunggu 12"

    Memasang Axle Shaft pada

    Chasis10" Memasang gear pada chasis 10"

    Menunggu 8"Memasang propeller shaft pada

    chasis8"

    Menunggu 15"

    Menunggu 12"

    Menunggu 10"

    Menunggu 8"

    Menunggu 35"

    Memasang aksesoris pada

    bemper dengan washer dan bolt42"

    Menunggu 35"

    Menunggu 42"

    Menunggu 86"

    Menunggu 33"

    Memasang bemper dan

    aksesoris pada chasis assy57"

    Memasang body dengan kunci

    body pada chasis26"

    Memasang pin shaft gear , gear,

    dan cover gear pada cover

    engine

    86"

    Memasang cover engine assy

    dan axle cover shaft pada chasis

    assy

    33"

    Menunggu 57"

    Menunggu 26"

    Menunggu 15"

    Menunggu 12"

    Menunggu 10"

    Menunggu 8"

    Menunggu 35"

    Menunggu 42"

    Memasang wheel sub assy pada

    chasis

    Menunggu 42"

    Menunggu 86"

    Menunggu 33"

    86"

    Menunggu 33"

    Menunggu 57"

    Menunggu 26"

    Menunggu 57"

    Menunggu 26"

    Operasi

    Ringkasan

    Kegiatan

    Delay

    Total

    2

    Pekerja 1

    8

    10

    Jumlah

    27

    297

    324

    Detik

    3

    Pekerja 2

    7

    10

    Jumlah

    53

    271

    324

    Detik

    3

    Pekerja 3

    7

    10

    Jumlah

    161

    163

    324

    Detik

    4

    Pekerja 4

    5

    10

    Jumlah

    83

    241

    324

    Detik

    Menunggu

    35"

    Menunggu

    4.2.3 Peta regu kerja 

    a. Peta regu kerja sekarang

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    49/70

    49

    Gambar 4.14 Peta regu kerja sekarang

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    50/70

    50

    Gambar 4.13 Peta regu kerja usulan

    No Peta : 3

    Sekarang Usulan

    Dipetakan Oleh : Kelompok 3

    Tanggal Dipetakan : 11 Maret 2016

    Operation Process ChartPeta Proses Regu Kerja

    Pekerjaan : Tamiya Assy

    Pekerja 1 Pekerja 2 Pekerja 3 Pekerja 4

    Memasang Tire pada Velg 10" Menunggu 10"

    Memasang bearing dan tire sub

    assy pada aaxle shaft10" Menunggu 10"

    Memasang Axle Shaft pada

    Chasis8" Memasang gear pada chasis 8"

    Menunggu 7"Memasang propeller shaft pada

    chasis7"

    Menunggu 10"

    Menunggu 10"

    Menunggu 8"

    Menunggu 7"

    Menunggu 28"

    Memasang aksesoris pada

    bemper dengan washer dan bolt15"

    Menunggu 28"

    Menunggu 15"

    Menunggu 30"

    Menunggu 16"

    Memasang bemper dan

    aksesoris pada chasis assy46"

    Memasang body dengan kunci

    body pada chasis17"

    Memasang pin shaft gear , gear,dan cover gear pada cover

    engine

    30"

    Memasang cover engine assy

    dan axle cover shaft pada chasis

    assy

    16"

    Menunggu 46"

    Menunggu 17"

    Menunggu 10"

    Menunggu 10"

    Menunggu 8"

    Menunggu 7"

    Menunggu 28"

    Menunggu 15"

    Memasang wheel sub assy pada

    chasis

    Menunggu 15"

    Menunggu 30"

    Menunggu 16"

    30"

    Menunggu 16"

    Menunggu 46"

    Menunggu 17"

    Menunggu 46"

    Menunggu 17"

    Operasi

    Ringkasan

    Kegiatan

    2

    Pekerja 1

    Jumlah

    20

    Detik

    3

    Pekerja 2

    Jumlah

    43

    Detik

    3

    Pekerja 3

    Jumlah

    61

    Detik

    4

    Pekerja 4

    Jumlah

    63

    Detik

    Menunggu

    28"

    Menunggu

       b. Peta re u ker a usulan

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    51/70

    51

    Gambar 4.15 Flow diagram sekarang

    4.2.4 Flow diagram

     b. Flow diagram sekarang 

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    52/70

    52

     b. Flow diagram sekarang 

    Gambar 4.16 Flow diagram usulan

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    53/70

    53

    4.2.5 Peta aliran proses

    a. Peta aliran proses sekarang

    Gambar 4.17 Peta aliran proses sekarang

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    54/70

    54

     b. Peta aliran proses sekarang

    Gambar 4.18 Peta aliran proses usulan

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    55/70

    55

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    56/70

    56

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    57/70

    57

    4.2.6 Peta tangan kanan dan kiri

    a. Peta tangan kanan dan kiri sekarang

    Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan

    Pekerjaan Tamiya Assy

    Departemen

    Nomor Peta 06

    Sekarang Usulan

    Dipetakan Oleh Kelompok 3

    Tanggal Dipetakan 26-Feb-16

    Tangan Kiri Ja

    ra

    k

    Wakt

    u

    Lamban

    g

    Jara

    k

    Wakt

    u

    Tangan Kanan

    c

    m

    s cm s

    Menjangkau Velg RH 5 1 R

    E

    R

    E

    5 1 Menjangkau Tire RR RH

    Membawa Velg RH 5 1 M M 5 1 Membawa Tire RR RH

    Memasang Tire RR RH ke Velg RH 5 2 A A 5 2 Memasang Tire RR RH ke Velg RHMenjangkau Tire RR LH 3 0,5 R

    E

    R

    E

    3 0,5 Menjangkau Tire RR LH

    Membawa Tire RR LH 3 0,5 M M 3 0,5 Membawa Tire RR LH

    Memasang Tire RR LH ke Velg LH 3 2 A A 3 2 Memasang Tire RR LH ke Velg LH

    Menjangkau Velg RH 3 1 R

    E

    R

    E

    3 1 Menjangkau Tire FR RH

    Membawa Velg RH 3 1 M M 3 1 Membawa Tire FR RH

    Memasang Tire RR RH ke Velg RH 5 2 A A 5 2 Memasang Tire FR RH ke Velg RH

    Menjangkau Tire RR LH 5 1 R

    E

    R

    E

    5 1 Menjangkau Tire FR LH

    Membawa Tire RR LH 5 1 M M 5 1 Membawa Tire FR LH

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    58/70

    58

    Memasang Tire RR LH ke Velg LH 3 2 A A 3 2 Memasang Tire FR LH ke Velg LH

    menjangkau axle shaft RR 3 0,5 R

    E

    R

    E

    4 0,5 menjangkau Tire RR RH sub assy

    membawa Axle shaft RR 3 0,5 M M 4 0,5 membawa Tire RR RH sub assy

    memasang tire RR RH sub assy

    pada axle shaft RR

    3 2 A A 3 2 memasang tire RR RH sub assy pada axle

    shaft RR

    menjangkau bearing 2 0,5 R

    E

    G 3 0,5 memegang wheel sub assy

    membawa bearing 2 0,5 M G 3 0,5 memegang wheel sub assy

    memasang bearing pada axle

    shaft RR

    2 1 A G 2 1 memegang wheel sub assy

    menjangkau axle shaft FR 3 0,5 R

    E

    R

    E

    4 0,5 menjangkau Tire FR RH sub assy

    membawa Axle shaft FR 3 0,5 M M 4 0,5 membawa Tire FR RH sub assy

    memasang tire RR RH sub assy

    pada axle shaft

    3 2 A A 3 2 memasang tire FR RH sub assy pada axle

    shaft

    menjangkau bearing 2 0,5 R

    E

    G 3 0,5 memegang wheel sub assy

    membawa bearing 2 0,5 M G 3 0,5 memegang wheel sub assy

    memasang bearing pada axle

    shaft FR

    2 1 A G 2 1 memegang wheel sub assy

    menjangkau tire sub assy 5 0,5 R

    E

    R

    E

    5 0,5 menjangkau bearing

    Membawa Tire sub assy 3 1 P P 3 1 membawa bearing

    memindahkan tire sub assy ke

    pallet

    3 0,5 RI RI 5 0,5 menyimpan bearing dan wheel sub assy

    pada pallet

    menjangkau 2 gear no 2 5 1 R

    E

    R

    E

    5 1 Menjangkau chasis

    membawa 2 gear no 2 5 1 M M 5 1 membawa chasis

    memasang gear pada chasis dibagian RR

    3 2 A A 3 2 memasang gear pada chasis di bagian RR

    memasang gear pada chasis di

    bagian FR

    3 2 A A 3 2 memasang gear pada chasis di bagian FR

    menjangkau gear no 1 5 1 R

    E

    G 5 1 memegang chasis

    membawa gear no 1 5 1 M G 5 1 memegang chasis

    memasang gear pada chasis di

    bagian FR

    3 2 A A 3 2 memasang gear pada chasis di bagian FR

    menjangkau propeller shaft 5 1 R

    E

    G 5 1 memegang chasis

    membawa propeller shaft 5 1 M G 5 1 memegang chasis

    memasang propeller shaft pada

    chasis

    3 6 A A 3 6 memasang propeller shaft pada chasis

    menjangkau wheel RR sub assy 5 1 R

    E

    G 5 1 memegang chasis

    membawa wheel RR sub assy 5 1 M G 5 1 memegang chasis

    memasang wheel RR Sub assy

    pada chasis

    3 4 A A 3 4 memasang wheel RR Sub assy pada chasis

    menjangkau bearing 5 1 R

    E

    G 5 1 memegang chasis

    membawa bearing 5 1 M G 5 1 memegang chasis

    memasang bearing pada axle

    shaft

    3 2 A G 3 2 memegang chasis

    menjangkau wheel LH 5 1 R

    E

    G 5 1 memegang chasis

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    59/70

    59

    membawa wheel LH 5 1 M G 5 1 memegang chasis

    memasang wheel LH pada Chasis 3 3 A A 3 3 memasang wheel LH pada Chasis

    menjangkau wheel FR sub assy 5 1 R

    E

    G 5 1 memegang chasis

    membawa wheel FR sub assy 5 1 M G 5 1 memegang chasis

    memasang wheel FR Sub assy

    pada chasis

    3 4 A A 3 4 memasang wheel FR Sub assy pada chasis

    menjangkau bearing 5 1 R

    E

    G 5 1 memegang chasis

    membawa bearing 5 1 M G 5 1 memegang chasis

    memasang bearing pada axle

    shaft

    3 2 A G 3 2 memegang chasis

    menjangkau wheel LH 5 1 R

    E

    G 5 1 memegang chasis

    membawa wheel LH 5 1 M G 5 1 memegang chasis

    memasang wheel LH pada Chasis 3 3 A A 3 3 memasang wheel LH pada Chasis

    menganggur 3 1 D P 5 1 Memindahkan chasis assy ke mejamenganggur 3 2 D P 5 2 menggerakan chasis assy ke depan

    menganggur 3 2 D RI 5 2 menyimpan chasis assy ke pallet

    menjangkau bemper 5 1 R

    E

    R

    E

    5 1 menjangkau aksesoris RR RH

    membawa bemper 5 1 M M 5 1 membawa aksesoris RR RH

    memasang aksesoris RR RH pada

    bemper

    3 4 A A 3 4 memasang aksesoris RR RH pada bemper

    memegang bemper 3 1 G R

    E

    5 1 menjangkau washer

    memegang bemper 3 1 G M 5 1 membawa washer

    memegang bemper 3 4 G A 3 4 memasang washer pada akesoris

    memegang bemper 3 1 G R

    E

    5 1 Menjangkau obeng

    memegang bemper 3 1 G H 5 1 memegang obeng

    memegang bemper 3 5 G A 3 5 mengencangkan bolt pada aksesoris

    dengan obeng

    memegang bemper 3 2 G RI 5 2 menyimpan obeng

    memegang bemper 3 1 G R

    E

    5 1 menjangkau aksesoris RR LH

    memegang bemper 3 1 G M 5 1 membawa aksesoris RR LH

    memasang aksesoris RR LH pada

    bemper

    3 4 A A 3 4 memasang aksesoris RR LH pada bemper

    memegang bemper 3 1 G R

    E

    5 1 menjangkau washer

    memegang bemper 3 1 G M 5 1 membawa washer

    memegang bemper 3 4 G G 3 4 memegang washer

    memegang bemper 3 1 G A 5 1 memasang washer pada akesoris

    memegang bemper 3 1 G R

    E

    5 1 Menjangkau obeng

    memegang bemper 3 5 G H 3 5 memegang obeng

    memegang bemper 3 1 G U 5 1 mengencangkan bolt pada aksesoris

    dengan obeng

    Menyimpan bemper 5 1 RI RI 5 1 menyimpan obeng

    menjangkau cover engine 5 3 R

    E

    R

    E

    5 3 menjangkau pin shaft gear no 3

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    60/70

    60

    membawa cover engine 5 1 M M 5 1 membawa pin shaft gear no 3

    memasang pin shaft gear no 3

    pada cover engine

    3 11 A A 3 11 memasang pin shaft gear no 3 pada cover

    engine

    memegang cover engine 3 3 G R

    E

    5 3 menjangkau gear no 3

    memegang cover engine 3 2 G M 5 2 membawa gear no 3

    memegang cover engine 3 34 G A 3 34 memasang gear no 3 pada pin shaft gear

    di cover engine

    memindahkan cover engine ke

    tangan kanan

    5 2 M G 5 2 memegang cover engine

    menjangkau cover gear 3 2 R

    E

    G 3 2 memegang cover engine

    membawa cover gear 3 2 M G 3 2 memegang cover engine

    memasang cover gear pada cover

    engine

    3 26 A A 3 26 memasang cover gear pada cover egine

    menjangkau chasis assy 3 2 R

    E

    G 3 2 memegang cover engine assy

    membawa chasis assy 3 2 M G 3 2 memegang cover engine assymemaasang cover engine assy ke

    chasis assy

    3 10 A A 3 10 memaasang cover engine assy ke chasis

    assy

    menjangkau cover axle shaft rear 3 2 R

    E

    G 3 2 memegang chasis assy

    membawa cover axle shaft rear 3 2 M G 3 2 memegang chasis assy

    memasang cover axle shaft rear

    pada chasis assy

    3 8 A A 3 8 memasang cover axle shaft rear pada

    chasis assy

    menganggur 3 2 D P 5 2 memindahakan chasis assy ke meja

    menganggur 3 3 D P 5 3 menggerakan chasis assy ke depan

    menganggur 3 2 D RI 5 2 menyimpan chasis assy ke pallet

    menjangkau chasis assy 5 1 R

    E

    R

    E

    5 1 menjangkau bemper RR

    membawa chasis assy 5 1 M M 5 1 membawa bemper RR

    memasang bamper pada chasis

    assy

    3 3 A A 3 3 memasang bamper pada chasis assy

    memegang chasis assy 3 2 G R

    E

    5 2 menjangkau washer dan mur

    memegang chasis assy 3 2 G M 5 2 membawa washer dan mur

    memegang chasis assy 3 3 G A 3 3 memasangkan washer dan mur pada

    chasis assy

    memegang chasis assy 3 1 G R

    E

    5 1 Menjangkau obeng

    memegang chasis assy 3 1 G H 5 1 memegang obeng

    memegang chasis assy 3 4 G U 3 4 mengencangkan mur pada chasis assydengan obeng

    memegang chasis assy 3 1 G M 5 1 menyimpan obeng

    memegang chasis assy 3 2 G R

    E

    5 2 menjangkau washer dan screw

    memegang chasis assy 3 2 G M 5 2 mwmbawa washer dan screw

    memasangkan washer dan screw

    pada chasis assy

    3 3 A A 3 3 memasangkan washer dan screw pada

    chasis assy

    memegang chasis assy 3 1 G R

    E

    5 1 Menjangkau obeng

    memegang chasis assy 3 1 G H 5 1 memegang obeng

    memegang chasis assy 3 3 G U 3 3 mengencangkan screw pada chasis assy

    dengan obeng

  • 8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf

    61/70

    61

    memegang chasis assy 3 1 G RI 5 1 menyimpan obeng

    memegang chasis assy 5 1 R

    E

    R

    E

    5 1 menjangkau aksesoris RR RH

    memegang chasis assy 5 1 M M 5 1 membawa aksesoris RR RH

    memegang chasis assy 3 2 A A 3 2 memasang aksesoris RR RH pada chasis

    assy

    memegang chasis assy 3 1 G R

    E

    5 1 menjangkau washer dan Bolt

    memegang chasis assy 3 1 G M 5 1 membawa washer dan bolt

    memasang aksesoris RR LH pada

    chasis assy

    3 1 A A 3 1 memasang washer dan bolt pada

    akesoris

    memegang chasis assy 3 1 G R

    E

    10 1 Menjangkau obeng

    memegang chasis assy 3 1 G H 10 1 memegang obeng

    memegang chasis assy 3 3 G U 3 3 mengencangkan bolt pada aksesoris

    dengan obeng

    memegang chasis assy 3 1 G RI 10 1 menyimpan obeng

    memegang chasis assy 3 0,5 G R

    E

    5 0,5 menjangkau aksesoris RR LH

    memegang chasis assy 3 0,5 G M 5 0,5 membawa aksesoris RR LH

    memasang aksesoris RR LH pada

    chasis assy

    3 3 A A 3 3 memasang aksesoris RR LH pada chasis

    assy

    memegang chasis assy 3 1 G R

    E

    5 1 menjangkau washer dan bolt

    memegang chasis assy 3 1 G M 5 1 membawa washer dan bolt

    memegang chasis assy 3 1 G A 5 1 memasang washer dan bolt pada akesoris

    memegang chasis assy 3 0,5 G R

    E

    10 0,5 Menjangkau obeng

    memegang chasis assy 3 0,5 G H 10 0,5 memegang obeng

    memegang chasis assy 3 3 G U 5 3 mengencangkan bolt pada aksesoris

    dengan obeng

    memegang chasis assy 3 1 G RI 10 1 menyimpan obeng

    memegang chasis assy 3 1 G R

    E

    5 1 menjangkau body

    memegang chasis assy 3 1 G M 5 1 membawa body