lporan jadi 020416.pdf
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
1/70
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak lama perusahaan-perusahaan menerapkan pengukuran kerja
untuk membuat suatu pekerjaan efektif dan efisien. Hal ini dilakukan
salahsatunya untuk membuat waktu kerja semakin pendek, yang tentunya
akan mengurangi ongkos produksi yang harus dikeluarkan suatu
perusahaan. Karena, jumlah output per hari yang semakin tinggimenyebabkan ongkos per produk yang semakin kecil, sehingga secara
keseluruhan ongkos produksi menurun.
Keilmuan analisis pengukuran kerja, dilihat dari sejarahnya,
merupakan cikal bakal disiplin Teknik Industri. Apa yang dilakukan oleh
para pendahulu Teknik Industri seperti Taylor dengan Time Study-nya,
pasangan suami istri Gilbreth dengan Studi Gerak dan hubungan antar
pekerja, merupakan dasar-dasar perancangan sistem kerja. Penerapan
keilmuan Analisis Perancangan Kerja dalam suatu sistem produksi, juga
tidak terlepas dari berbagai ilmu lain dalam Teknik Industri. Kesemuanya
ini berinteraksi untuk mengoptimalkan sistem integral yang terdiri dari
manusia, material, mesin, peralatan, uang dan informasi. Meng- upgrade
kemampuan pekerjaan melalui studi gerakan merupakan metode yang
efektif. Penggunaan alat dan menghentikan kegiatan yang tidak perlu dapat
meningkatkan masa pakai mesin, mengurangi kelelahan pekerja, dan
mengurangi pengeluaran biaya tenaga kerja. Oleh karena itu, pada laporan
praktikum analisis dan pengukuran kerja ini akan membahas studi elemen
gerakan dan penggunaanya
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
2/70
2
1.2 Tujuan Praktikum
Praktikum ini dilakukan agar mahasiswa dapat memahami
bagaimana cara merancang tata cara kerja yang ada di industri. Membuat
rancangan produksi yang bisa mengefisiensikan gerakan kerja untuk
menghemat ongkos atau biaya produksi.Melatih kemampuan dalam
membuat peta-peta kerja suatu operasi/kegiatan dan melatih kemampuan
dalam menggunakan peta-peta kerja untuk mengidentifikasi masalah yang
ada.
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
3/70
3
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Analisis Pengukuran Kerja
Perancangan atau Pengukuran Sistem Kerja adalah suatu ilmu yang
mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-teknik untuk mendapatkan suatu
rancangan sistem kerja yang terbaik. Ilmu ini merupakan salah satu ilmu
didalam disiplin teknik industri, bahkan dilihat dari sejarahnya,
Perancangan Sistem Kerja merupakan cikal bakal disiplin ini.
Dalam penerapannya, Perancangan Sistem Kerja akan berinteraksi
dengan berbagai ilmu lain didalam disiplin teknik industri untuk secara bersamaan mencapai keadaan optimal dari suatu system produksi dalam arti
kata yang luas, yaitu sistem yang terdiri dari komponen-komponen manusia,
bahan, mesin, peralatan, dan uang. Sebagai suatu ilmu, Perancangan Sistem
Kerja mempunyai kerangka sendiri dengan bagian-bagiannya yang secara
bersama-sama terpadu untuk mencapai tujuan diatas.
Perancangan Sistem Kerja ini dikembangkan oleh F.W. Taylor dan F.B.
Gilbreth. Berdasarkan penelitian dari F.W. Taylor dan F.B. Gilbreth,
walaupun penelitian tersebut tidak dilakukan secara bersama-sama, yang
dikemudian hari dikenal sebagai suatu kesatuan dan dikenal sebagai
Perancangan Kerja atau Methods Engineering . Perancangan ini dilakukan
dengan memperhatikan aspek-aspek teknologi, psikologis, dan sosiologiskerja sehingga diperoleh sistem kerja yang lebih sesuai dengan kemampuan
serta keterbatasan manusia.
Pengembangan teknik tata cara kerja berdasarkan teori F.W. Taylor dan F.B.
Gilbreth.
1. F.W. Taylor (1981)
Memperhatikan para pekerja dan menilai mereka tidak berprestasi
maksimal. Taylor menggunakan jam henti ( stopwatch) untuk melakukan pengukuan waktunya. Pengukuran waktu ini dikembangkan terus sampai
dikenal istilah waktu baku/standar untuk suatu pekerjaan. Penentuan aktu
bagi suatu pekerjaan sangat penting bagi sistem produksi: upah perangsang,
penjadwalan kerja dan mesin, pengaturan tata letak pabrik.
2.
Frank B. Gilbreth
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
4/70
4
Melakukan penelitian terhadap gerakan-gerakan kerja dan
membaginya menjadi sejumlah elemen-elemen gerakan.Misalnya
gerakan tangan mengambil sebuah gelas diurai menjadi elemen-elemen
menjangkau, memegang, dan mengangkat. Bersama istrinya, Lilian
yang juga seorang psikolog, keduanya mengembangkan serangkaian prinsip Perancangan Sistem Kerja yang dikenal dengan Ekonomi
Gerakan.
Tujuannya untuk menghasilkan suatu sistem kerja yang
terancang baik, sehingga memudahkan dan menyamankan gerakan-
gerakan kerja untuk menghindari atau melambatkan datangnya
kelelahan ( fatique).
Pada proses produksi, perancangan stasiun kerja dan metode kerja
bukan hal mudah. Kesalahan dalam perancangan maupun metode kerja
akan berdampak buruk pada proses secara keseluruhan. Evaluasi perancangan harus dilakukan secara terus menerus untuk mendapatkan
metode terbaik.
2.2 Peta Kerja
Peta kerja adalah suatu alat yang mengambarkan kegiatan kerja
secara sistematis dan jelas, (biasanya kerja produksi). Lewat pete-peta ini
kita bisa melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu bendakerja dari mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan baku) kemudian
mengambarkan semua langkah yang dialaminya, seperti transportasi,
operasi mesin, pemeriksaan dan perakitan,sampai akhirnya menjadi produk
jadi, baik produk lengkap, atau merupakan bagian dari produk lengkap.
(Sutalaksana, 2006)
Adapula defenisi peta kerja lainnya yaitu merupakan gambaran
sistematis dan logis dalam menganalisis proses kerja dari tahap awal sampai
akhir. Dengan peta ini juga didapatkan informasi-informasi yang diperlukan
untuk memperbaiki metode kerja, seperti benda kerja yang harus dibuat,
operasi untuk menyelesaikan kerja, kapasitas mesin atau kapasitas kerja
lainnya, dan urutan prosedur kerja yang dialami oleh suatu benda kerja.
(Sritomo, 1992)
Apabila kita melakukan studi yang saksama terhadap suatu pekerja, maka
pekerjaan kita dalam usaha untuk memperbaiki metode kerja dari suatu
proses produksi akan lebih mudah dilaksanakan. Perbaikan yang mungkin
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
5/70
5
dilakukan, antara lain, kita bisa menghilangkan operasi-operasi yang tidak
perlu, menggabungkan suatu operasi dengan operasi lainnya, menemukan
suatu urutan-urutan kerja, menentukan mesin yang lebih ekonomis, dan
menghilangkan waktu menunggu antaroperasi. Pada dasarnya semua
perbaikan tersebut ditujukan untuk mengurangi biaya produksi secara
keseluruhan. Dengan demikian, peta ini merupakan alat yang baik untuk
menganalisa suatu pekerjaan sehingga mempermudah dalam
perencanaanperbaikan kerja.. (Sutalkasana, 2006)
Lambang-Lambang Yang Digunakan
Menurut catatan sejarah peta-peta kerja yang ada sekarang ini
dikembangkan oleh Gilberth, dan pada saat itu Gilberth mengusulkan 40 buah lambang yang bisa dipakai. Namun pada tahun berikutnya lambang
tersebut hanya tinggal 4 macam saja. Penyederhanaan ini memudahkan
pembuatan suatu peta kerja, disamping setiap notasi mempunyai
fleksibilitas yang tinggi karena setiap lambing mempunyai kandungan arti
yang sangat luas. Dalam tahun 1947 American Society of Mechanical
Eingineers (ASME) membuat standar lambang-lambang yang terdiri dari 5
macam lambang modifikasi dari yang telah dikembangkan sebelumnya oleh
Gilberth. Lambang-lambang standar dari ASME inilah yang akandigunakan dalam pembahasan-pembahasan. Berikut ini adalah gambar-
gambar beserta dengan penjelasannya:
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
6/70
6
Macam-Macam Peta Kerja
Pada dasarnya peta kerja dibagi kedalam dua kelompok, berdasarkan jenis kegiatannya dan berikut ini adalah pembagian kelompok
peta kerja berdasarkan kegiatannya:
Peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja keseluruhan.
Suatu kegiatan disebut kegiatan kerja apabila kegiatan tersebut melibatkan
sebagian besar atau semua fasilitas yang diperlukan untuk untukmembuat
produk yang bersangkutan, yang termasuk kelompok kegiaan keseluruhan
antara lain:
a. Peta Proses Operasi
b. Peta Aliran Proses
c. Peta Proses Kelompok Kerja
d. Diagram Alir
Peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja setempat,
yaitu apabila kegiatan tersebut terjadi dalam suatu stasiun kerja yang
http://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/04/ppk-1.jpg
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
7/70
7
biasanya hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas, yang
termasuk kelompok kegiatankerja setempat antara lain:
a. Peta pekerja, dan mesin
b. Peta tangan kanan – tangan kiri
Kelompok Kegiatan Kerja Keseluruhan
Pada peta kelompok kegiatan kerja keseluruhan terdiri dari empat
jenis peta. Di bawah ini penjelasan tentang 4 jenis peta dalam peta kelompok
kegiatan kerja keseluruhan.
Peta proses operasi adalah peta kerja yang mengambarkan urutanyang terjadi dalam masalah penyelesaiaan suatu pekerjaan dari awal sampai
menjadi produk akhir. Dengan adanya informasi-informasi yang bisa
dicatat melalui peta proses operasi, dapat diperoleh beberapa manfaat
diantaranya:
1. Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya.
2. Bisa memperkirakan keburuhan akan bahanbaku(dengan memperhitungkan
efisiensi ditiap operasi/pemeriksaan).
3.
Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik.
4. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sdang dipakai.
5. Sebagai alat untuk latihan kerja.
6. Dan lain-lain.
Menggambar peta proses operasi dengan baik, ada beberapa prinsip yang
perlu di ikuti sebagai berikut:
1.
Pertama-tama pada baris paling atas dinyatakan kepalanya Peta ProsesOperasi yang diikuti oleh identifikasi lain seperti: nama obyek, nama
pembuat peta, tanggal dipetakan, nomor peta dan nomor gambar.
2. Material yang akan diproses diletakan diatas garis horizontal, yang
menunjukan bahwa material tersebut masuk ke dalam proses.
3.
Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan
sesuaidengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk
tersebut atau sesuai dengan proses yang terjadi.
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
8/70
8
4. Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri
dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.
Peta aliran proses adalah suatu diagram yang menunjukan urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menuggu, dan penyimpanan
yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung. Dan peta aliran
proses ini dibagi kedalam beberapa kelompok antara lain yaitu:
1. Peta aliran proses tipe bahan yaitu peta yang mengambarkan kejadian yang
dialami bahan dalam suatu proses atau prosedur operasi.
2. Peta aliran proses tipe orang pada dasarnya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
Peta aliran proses pekerja yang mengambarkan aliran kerja seorang
operator.
Peta aliran proses pekerja yang mengambarkan aliran kerja sekelompok
manusia. (Sutalkasana, 2006)
Peta proses kelompok kerja pada dasarnya merupakan adaptasi dari
peta pekerja dan mesin, peta kelompok kerja ini akan menunjukan hubungan
antara siklus menganggur dan dan siklus waktu operasi dari mesin atau
proses dan waktu menganggur serta waktu kerja persiklus dari pekerja – pekerja yang akan melayani mesin atau proses tersebut. (Sritomo, 1992)
Diagram alir merupakan satu gambaran menurut skala, dari susun
lantai dan gedung. Menunjukan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi
dalam peta aliran proses.
Kelompok Kegiatan Kerja Setempat
Peta kerja kelompok kegiatan kerja setempat terdiri dari peta pekerja
dan mesin serta peta tangan kanan dan tangan kiri. Penjelasan dari kedua
peta tersebut sebagai berikut:
Peta Pekerja dan Mesin
Peta pekerja dan mesin dapat dikatakan merupakan suatu grafik
yang menggambarkan koordinasi antara waktu bekerja dan waktu
menganggur dari kombinasi antara pekerja dan mesin. Dengan demikian
peta ini merupakan alat yang baik digunakan untuk mengurangi, waktu
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
9/70
9
menganggur. Informasi paling penting yang diperoleh melalui peta pekerja
dan mesin ialah hubungan yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu
operasi mesin yang ditanganinya. Dengan informasi ini, maka kita
mempunyai data yang baik untuk melakukan penyelidikan, penganalisaan,
dan perbaikan suatu pusat kerja, sedemikian rupa sehingga efektifitas
penggunaan pekerjaan dan atau mesin bisa ditingkatkan, dan tentunya
keseimbangan kerja antara pekerja dan mesin bisa lebih diperbaiki.
(Sutalkasana, 2006)
Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri
Peta tangan kanan-tangan kiri merupakan gambaran semua gerakan
saat bekerja dan wktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan
tangan kanan. Serta menunjukan perbandingan tugas yang dibebankan pada
tangan kri dan tangan kanan. Adapun prinsip-prinsip yang digunakan dalam
peta tangan kanan-tangan kiri adalah sebagai berikut:
1.
Berbeda dengan peta yang lain untuk membuat peta tangan kanan-tangan
kri lembaran kertas dibagi dalam tiga bagian yaitu kepala, bagian yang
memuat bagian dari sistem kerja, dan bagian-bagian badan.
2.
Pada bagian kepala, dibaris paling atas ditulis PETA TANGAN KANAN-TANGAN KIRI setelah itu menyertakan identifikasi-dentifikasi lainnya
seperti: nama pekerjaan, nama depertemen, cara peta, dll.
3.
Pada bagian yang memuat bagan digambarkan sketsa dari sistem kerja yang
memperlihatkan skala.
4.
Bagian “badan” dibagi kedalam dua pihak, yaitu pihak sebelah kiri kertas
digunakan untuk mengambarkan kegiatan yang dilakukan oleh tangan kiri
an sebaiknya.
5.
Langkah selanjutnya,diperhatikan urutan-urutan gerakan yang dilaksanakanoleh operator. Kemudian operator-operator tersebut diuraikan menjadi
elemen-elemen gerakan. Biasanya dibagi dalam delapan elemen.
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
10/70
10
2.3 Tamiya
Tamiya adalah sebuah merk perusahaan mainan asal Jepang yang
didirikan oleh pria bernama Yoshio Tamiya. Karena terus berkembang,
Tamiya pun akhirnya dikenal sebagai “ First in Quality Around the World ”.
Tamiya yang dikenal sebagai mainan orang dewasa ini sebenarnya
merupakan mainan untuk anak-anak yang dimodif sedemikian rupa hingga
membuat lajunya kencang (terutama seri Mini 4WD). Peralatan serta spare
part yang mahal membuat Tamiya ini lebih cocok bila disebut mainan orang
dewasa.
Perlombaan Tamiya pun sering diadakan sampai hari ini walau sudah tidak
sesering dulu lagi. Sebenarnya Tamiya adalah merk mainan yang berbentuk
mobil balap ini. Berhubung dulu yang terkenal pertama kali dan masuk di
Indonesia adalah merk Tamiya, maka sampai sekarang mainan ini disebut
Tamiya.
Sekarang sudah banyak merk-merk selain Tamiya, seperti Auldey misalnya.
Tapi meski begitu, merk Tamiya-lah yang paling banyak dicari, bahkan
hingga saat ini. Berikut adalah sejarah Tamiya :
1946 : Yoshio Tamiya mendirikan pabrik penggergajian kayu di kota
Shizuoka.
1947 : Divisi pembuatan model kit dari kayu dibentuk.
1953 : Pabrik penggergajian ditutup, Tamiya mengkhususkan diri pada
pembuatan model kit dari kayu.
1960 : Tamiya, Inc. mulai memproduksi
1968 : Tamiya jadi perusahaan model kit pertama di Jepang yang ikut
pameran di Nuremberg Toy Fair, Jerman.
1976 : Tamiya merilis R/C Porche 934 Turbo bertenaga listrik dengan skala
1/12. Rilis ini memacu populeritas mobil radio kontrol.
1977 : Shunsaku Tamiya jadi Presiden dan Pemimpin Eksekutif Tamiya
Plastic Model, Co. Seri Mobil Sport mulai dipasarkan.
1981 : Tamiya meluncurkan Seri Sepeda Motor skala 1/12.
1984 : Shunsaku Tamiya diangkat menjadi Presiden dan Pemimpin
Eksekutif Tamiya, Inc.
1987 : Mobil “Racing Mini 4WD” skala 1/32 yang diproduksi sejak setahun
sebelumnya, mencapai total penjualan 10 juta unit.
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
11/70
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
12/70
12
Gambar 2.2 Motor
Motor adalah mesin yang didisain untuk mengubah energi listrik
dari Baterai menjadi gerakan mekanik. Motor yang dipakai pada mobil mini
4wd atau tamiya biasa juga disebut sebagai dinamo. Motor atau dinamo
tamiya berfungsi sebagai mesin penggerak, sehingga gear dapat memutar
roda mobil tamiya. Agar mobil tamiya dapat melaju dengan baik, mobiltamiya membutuhkan mesin atau yang tepat. Karakteristik dalam pemilihan
motor atau dinamo biasanya terdiri atas dua hal, yaitu putaran mesin atau
sering disebut sebagai RPM dan tenaga yang mampu dihasilkan mesin atau
sering disebut sebagai Torque. RPM berkaitan langsung dengan top speed
yang akan dimiliki mobil. Semakin tinggi nilai RPM-nya semakin tinggi top
speed -nya. Sedangkan Torque berkaitan langsung dengan akselerasi
(percepatan). Semakin tinggi Torque-nya semakin tinggi pula akselerasi
yang akan dimiliki mobil.
3. Gear
Gambar 2.3 Gear
Gear adalah suatu komponen mobil mini 4wd yang berputar pada
mesin dan as roda mobil yang memiliki sejumlah gigi. Gear mobil mini4wd
atau tamiya berfungsi untuk mengirimkan puatran dan tenaga dari mesin ke
roda mobil mini4wd. Suatu mesin yang memakai gear dapat mengubah
kecepatan, besar kekuatan, dan arah dari sumber tenaga (mesin). Ada
beberapa hal yang dapat diuraikan dari seting gear ini, tapi yang paling
penting dari gear adalah gear ratio. Gear ratio adalah perbandingan putaran
antara motor dengan roda. Contohnya, jika gear dengan ratio 4:1, maka saat
motor berputar 4 kali maka ban berputar 1 kali. Gear dengan ratio gear
http://mini4wd.web.id/tag/dinamo-tamiya/http://mini4wd.web.id/tag/dinamo-tamiya/http://mini4wd.web.id/tag/dinamo-tamiya/http://mini4wd.web.id/tag/gear-mobil-mini4wd/http://mini4wd.web.id/tag/gear-mobil-mini4wd/http://mini4wd.web.id/tag/gear-mobil-mini4wd/http://mini4wd.web.id/tag/gear-mobil-mini4wd/http://mini4wd.web.id/mengenal-bagian-atau-komponen-mobil-tamiya/gear-mini-4wd/http://mini4wd.web.id/mengenal-bagian-atau-komponen-mobil-tamiya/motor-tamiya/http://mini4wd.web.id/tag/gear-mobil-mini4wd/http://mini4wd.web.id/tag/dinamo-tamiya/http://mini4wd.web.id/tag/dinamo-tamiya/
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
13/70
13
kecil, seperti 4:1, akan menghasilkan speed yang besar. Sedangkan dengan
ratio gear yang lebih besar seperti 5:1, akan lebih menghasilkan akselerasi.
4. Roda
Gambar 2.4 Roda
Roda dapat didefinisikan sebagai benda yang berbentuk lingkaran
yang dipasang sebagai tumpuan atau pijakan mobil tamiya pada track
dengan tujuan dapat mempermudah pergerakan karena permukaan gesek
yang relatif lebih sedikit. Roda pada mobil tamiya atau mini 4wd bisa
dikatakan sebagai “kaki” yang digunakan untuk berjalan. Semua mobil
tamiya bergerak menggunakan roda. Roda mobil tamiya terdiri atas dua
bagian, yaitu velg dan ban. Baik velg ataupun ban yang dipakai punya
kategori dan ukuran yang berbeda. Pemilihan kategori dan ukuran
bergantung pada kebutuhan saat balapan. Misalnya, dibutuhkan mobil yang
punya top speed tinggi, maka dapat dipakai velg ukuran besar dengan banyang punya permukaan sentuh sedikit (narrow). Karena pemilihan ban yang
akan dipakai akan mempengaruhi performa dari mobil tamiya.
5. Roller
Gambar 2.5 Roller
Roller memiliki pengertian mirip dengan roda, tetapi roller memiliki
fungsi yang berbeda. Roller memiliki fungsi sebagai kemudi agar mobil
tamiya dapat berbelok pada tikungan track . Selain itu roller juga berfungsi
untuk mengurangi gesekan saat berbelok, oleh karena itu pada saat berbelok
hanya roller yang boleh bersentuhan dengan dinding track . Roller penting
http://mini4wd.web.id/tag/roda-mobil-tamiya/http://mini4wd.web.id/tag/roda-mobil-tamiya/http://mini4wd.web.id/mengenal-bagian-atau-komponen-mobil-tamiya/roller/http://mini4wd.web.id/mengenal-bagian-atau-komponen-mobil-tamiya/roda/http://mini4wd.web.id/tag/roda-mobil-tamiya/
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
14/70
14
untuk mobil mini 4wd, karena tanpa roller mobil akan kesulitan saat melaju
di track balap, atau efek terparahnya mobil bisa saja terpelanting dan rusak
karena bergesekan dengan dinding track pada saat melaju di lintasan. Ada
beberapa hal penting dalam pemilihan roller karena akan mempengaruhi
performa mobil, yaitu ukuran, lokasi pemasangan roller , dan sudutkemiringan pemasangan roller . Jenis roller tamiya pun cukup beragam
seperti roller plastik, roller alumunium, dan roller yang bagus
menggunakan ball bearing . Jenis roller yang berbeda akan menghasilkan
performa yang berbeda pula.
6. Kap Atau Body Mobil Mini 4WD
Gambar 2.6 body
Kap atau body mobil biasanya tersedia dalampaket pembelian
mobilmini 4wd. Karena body atau kap mobil biasanya menjadi penentu
seseorang membeli mobil mini 4wd tersebut. Body tamiya bukan hanyasebagai “pemanis” atau sekedar agar terlihat seperti mobil, tapi juga sebagai
pelindung. Body menutup sebagaian besar besar chassis dari atas dimana di
dalamnya terdapat komponen penting seperti mesin , gear dan baterai. Body
mobil akan menghasilkan “down force”, akibat gaya aerodinamik yang
dihasilkan body tersebut. Gaya down force ini membuat mobil tertekan
kebawah sehingga mobil lebih mencengkram track.
7. Baterai
http://mini4wd.web.id/tag/roller-tamiya/http://mini4wd.web.id/tag/roller-tamiya/http://mini4wd.web.id/tag/roller-tamiya/http://mini4wd.web.id/tag/body-tamiya/http://mini4wd.web.id/tag/body-tamiya/http://mini4wd.web.id/mengenal-bagian-atau-komponen-mobil-tamiya/bodi-tamiya/http://mini4wd.web.id/tag/body-tamiya/http://mini4wd.web.id/tag/roller-tamiya/
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
15/70
15
Gambar 2.7 Baterai
Baterai adalah sumber energi listrik untuk motor atau mesin tamiya.
Baterai mobil tamiya dapat dianalogikan sebagai BBM pada kendaraan,
oleh karena itu kualitas batre akan berpengaruh pada performa laju
mobilmini 4wd. Tipe atau jenis Baterai yang digunakan untuk tamiya adalah
tipe AA. Merk Baterai yang biasa digunakan dalam perlombaan diataranyaTamiya, Auldey, Sanyo, HW dan VMP.Semakin baik kualitas Baterai yang
digunakan pada mobilmini 4wd maka sebakin baik pula laju mobil mini
4wd.
2.4 Analisis Gerakan Kerja Dengan Rekaman Film
Gambar 2.8 Metode Pengukuran Kerja
2.5 Study Gerakan.
Study gerakan adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa
gerakan bagian badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Untuk
memudahkan penganalisaan terhadap elemen gerakan kerja yang dipelajari,
perlu dikenal dahulu gerakan – gerakan dasar. Seorang tokoh yang telah
meneliti gerakan - gerakan dasar secara mendalam adalah Frank B. Gilberth
beserta istrinya yang menguraikan gerakan ke dalam 17 gerakan dasar atau
elemen gerakan yang dinamai Therblig (Sutalaksana, 1979)
http://mini4wd.web.id/tag/batere-mobil-tamiya/http://mini4wd.web.id/mini-4wd/http://mini4wd.web.id/mini-4wd/http://mini4wd.web.id/mengenal-bagian-atau-komponen-mobil-tamiya/baterai-tamiya-2/http://mini4wd.web.id/mini-4wd/http://mini4wd.web.id/mini-4wd/http://mini4wd.web.id/tag/batere-mobil-tamiya/
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
16/70
16
Suatu pekerjaan mempunyai uraian yang berbeda - beda jika
dibandingkan dengan pekerjaan yang lainnya. Hal ini tergantung pada jenis
pekerjaannya. Secara garis besar masing - masing gerakan Therblig dapat
didefinisikan sebagai berikut (Wignjosoebroto, 1995):
1. Mencari.
Mencari adalah elemen dasar gerakan pekerja untuk menentukan
lokasi suatu obyek. Gerakan dimulai pada saat mata bergerak
mencari obyek dan berakhir jika obyek telah ditemukan. Mencari ini
termasuk dalam gerakan Therblig yang tidak efektif. Untuk
mengurangi atau menghilanglan elemen kegiatan ini maka ada
beberapa hal yang harus dilaksanakan :
Mengetahui ciri - ciri obyek yang akan diambil.
Mengatur tata letak area kerja sehingga mampu mengeliminir proses mencari.
Pencahayaan yang sesuai dengan persyaratan ergonomis.
Usahakan merancang tempat obyek yang tembus pandang
(transparan).
2. Memilih.
Memilih merupakan elemen gerakan Therblig untuk
menemukan atau memilih suatu obyek diantara dua atau lebih obyek
lainnya yang sama. Memilih ini termasuk dalam elemen gerakan
Therblig yang tidak efektif. Untuk dapat menghilangkan elemen
gerakan ini maka beberapa hal yang harus dilaksanakan
adalah :
Obyek - obyek yang berbeda ditempatkan pada tempat yang
terpisah.
Obyek yang digunakan harus sudah standart, sehingga dapat
dipertukarkan antara yang satu dengan yang lain.
Mempergunakan suatu tempat material yang mampu
mengatur posisi obyek sedemikian rupa sehingga tidak
menyulitkan pada saat mengambil tanpa harus memilih.
3. Memegang ( Grasp ).
Memegang adalah elemen gerakan tangan yang dilakukan dengan
menutup jari - jari tangan obyek yang dikehendaki dalam suatu
operasi kerja.
Memegang adalah elemen Therblig yang diklasifikasikan sebagai
elemen gerakan efektif yang biasanya tidak bisa dihilangkan tetapi
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
17/70
17
dalam beberapa hal dapat diperbaiki. Untuk memperbaiki elemen
gerak ini dapat digunakan:
Mengusahakan agar beberapa obyek dapat dipegang secara
bersamaan.
Obyek diletakan secara teratur sehingga pemegangan obyek
dapat dilaksanakan lebih mudah dibandingkan dengan letak
obyek yang berserakan.
Menggunakan peralatan yang dapat mengganti fungsi tangan
untuk memegang sehingga dapat mengurangi gerakan anggota
badan yang pada akhirnya dapat memperlambat datangnya
kelelahan.
4.
Menjangkau / Membawa tanpa beban ( Transport Empty ).
Menjangkau adalah elemen gerakan Therblig yang meng-
gambarkan gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban atau
hambatan ( resistance ) baik gerakan yang menuju atau menjauhi
obyek. Gerakan ini diklasifikasikan sebagai elemen therblig yang
efektif dan sulit untuk dihilangkan secara keseluruhan dari suatu
siklus kerja. Meskipun demikian gerakan ini dapat diperbaiki dengan
memperpendek jarak jangkauan serta memberikan lokasi yang tetap
untuk obyek yang harus dicapai selama siklus kerja berlangsung.
5.
Membawa Dengan Beban ( Transport Loaded ).
Membawa merupakan elemen perpindahan tangan, hanya saja disini
tangan bergerak dalam kondisi membawa beban ( obyek ). Elemen
gerak membawa termasuk Therblig yang efektif sehingga sulit untuk
dihindarkan. Tetapi waktu yang digunakan untuk elemen kegiatan
ini dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan,
meringankan beban yang harus dipindahkan, dan memperbaiki tipe
pemindahan beban dengan prinsip gravitasi atau mempergunakan
peralatan material handling.
6. Memegang untuk Memakai ( Hold ).
Elemen ini terjadi jika elemen memegang obyek tanpa menggerakan
obyek tersebut. Elemen memegang untuk memakai adalah elemen
kerja yang efektif yang bisa dihilangkan dengan memakai alat bantu
untuk memegang obyek.
7. Melepas ( Release Load ).
Elemen ini terjadi pada saat operator melepaskan kembali terhadap
obyek yang dipegang sebelumnya. Elemen gerak melepas termasuk
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
18/70
18
elemen therblig yang efektif yang bisa diperbaiki. Elemen kegiatan
ini dapat diperbaiki dengan cara :
Mengusahakan kegiatan ini dapat dilaksanakan sekaligus
dengan elemen gerakan membawa.
Mendesign tempat untuk melepas obyek sedemikian rupa
sehingga elemen melepas dapat dilaksanakan secara singkat.
Mengusahakan agar setelah melepas posisi tangan langsung
berada pada kondisi kerja untuk elemen berikutnya.
8.
Mengarahkan ( Position ).
Mengarahkan adalah elemen gerakan therblig yang terdiri dari
menempatkan obyek pada lokasi yang dituju secara tepat. Elemen
gerak ini termasuk therblig yang tidak efektif, sehingga untuk itu
harus diusahakan untuk dihilangkan. Waktu untuk mengarahkan
dapat diefisiensikan dengan mempergunakan alat bantu.
9. Mengarahkan Awal ( Pre - Position ).
Mengarahkan awal adalah elemen gerakan efektif Therblig yang
mengarahkan obyek kesuatu tempat sementara sehingga pada saat
kerja mengarahkan obyek benar-benar dilakukan maka obyek
tersebut dengan mudah dapat dipegang dan dibawa kearah tujuan
yang dikehendaki. Usahausahayang dapat dilakukan untuk
menghindari elemen gerakan ini adalah :
Mengabungkan elemen gerakan memeriksa dengan kegiatan
yang lain.
Mempergunakan peralatan inspeksi yang mampu melakukan
inspeksi untuk beberapa obyek sekaligus.
Penambah faktor pencahayaan terutama untuk obyek - obyek
yang kecil.
10. Memeriksa ( Inspect ).
Elemen ini termasuk dalam langkah kerja untuk menjamin bahwa
obyek telah memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan. Elemen
ini termasuk elemen Therblig yang tidak efektif .
11. Merakit ( Assembly ).
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
19/70
19
Merakit adalah elemen gerakan Therblig untuk menghubungkan dua
obyek atau lebih menjadi satu kesatuan. Elemen ini merupakan
elemen Therblig yang efektif yang tidak dapat dihilangkan sama
sekali tetapI dapat diperbaiki.
12. Mengurai Rakit ( Diassembly ).
Disini dilakukan gerakan memisahkan atau mengurai dua obyek
tergabung satu menjadi obyek - obyek yang terpisah. Ini termasuk
gerakan therbligh yang efektif.
13. Memakai ( Use ).
Memakai adalah elemen gerakan efektif Therblig dimana salah satu
ataukedua tangan digunakan untuk memakai / mengontrol suatu alat
untuk tujuan-tujuan tertentu selama kerja berlangsung.
14. Kelambatan yang Tidak Terhindarkan ( Unavoidable Delay ).
Kondisi ini diakibatkan oleh hal-hal diluar kontrol dari operator dan
merupakan interupsi terhadap proses kerja yang sedang berlangsung.
Ini termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif.
15. Kelambatan yang Dapat Dihindarkan ( Avoidable Delay ).
Kegiatan ini menunjukan situasi yang tidak produktif yangdilakukan oleh operator sehingga perbaikan/ penanggulangan yang
perlu dilakukan lebih ditujukan kepada operator sendiri tanpa harus
merubah proses kerja lainnya. Ini termasuk gerakan therbligh yang
tidak efektif.
16. Merencanakan ( Plan ).
Elemen ini merupakan proses mental dimana operator berhenti
sejenak bekerja dan memikir untuk mentukan tindakan - tindakan
apa yang diharus dilakukan. Ini termasuk gerakan therbligh yangtidak efektif.
17.
Istirahat untuk Menghilangkan Lelah ( Rest To Overcome Fatique).
Elemen ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja akan tetapi
berlangsung secara periodik. Ini termasuk gerakan therbligh yang
tidak efektif.
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
20/70
20
Gagasan untuk mengefektifkan penerapannya muncul dari seorang konsultan
methode engineering ternama dari jepang Mr. Shiego Singo. Ia mengklasifikasikan
Therblig yang telah dibuat oleh Gilberth menjadi empat kelompok, yaitu :
1. Kelompok utama (Objective Basic Division)
a. A : Assemble (Merakit)
b. DA : Diassemble (Mengurai Rakit)
c. U : Use (Menggunakan)
Gerakan-gerakan dalam kelompok utama ini bersifat memberikan nilai tambah
perbaikan kerja untuk kelompok ini dapat dilakukan dengan cara mengefisienkan
gerakan.
2. Kelompok penunjang (Physical Basic Division)
a. RE : Reach (Menjangkau)
b. G : Grasp (Memegang)
c. M : Move (Membawa)
d. RL : Released Load (Melepas)
Gerakan-gerakan dalam kelompok penunjang ini diperlukan, tetapi tidak
memberikan nilai tambah. Perbaikan kerja untuk kelompok ini dapat dilakukan
dengan meminimkan gerakan.
3. Kelompok Pembantu (Mental atau Semi-Mental Basic Division)
a. SH : Search (Mencari)
b. ST : Select (Memilih)
c. P : Position (Mengarahkan)
d. H : Hold (Memegang untuk Memakai)
e. I : Inspection (Memeriksa)
f. PP : Preposition (Mengarahkan)
Gerakan-gerakan dalam kelompok pembantu ini tidak memberikan nilai tambah
dan mungkin dapat dihilangkan. Perbaikan kerja untuk kelompok ini dilakukan
dengan pengaturan kerja yang baik atau menggunakan alat bantu.
4. Kelompok Gerakan Elemen Luar :
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
21/70
21
a. R : Rest
b. Pn : Plan
c. UD : Unavoidable Delay
d. AD : Avoidable Delay
Pengidentifikasian gerakan dasar ini dilakukan oleh seorang konsultan
“methods engineering” ternama dari Jepang yaitu Mr. Shigeo Singo. Gerakan dasar
Terbligh diklasifikasikan menjadi 4 kelompok, yaitu:
Kelompok Elemen Gerakan Keterangan
Utama Assemble (A)
Use (U) Desassemble (DA)
Gerakan-gerakan dalam kelompok ini
bersifat memberikan nilai tambah.Perbaikan kerja untuk kelompok ini
dapat dilakukan dengan cara
mengefisienkan gerakan.
Penunjang Reach (RE)
Grasp (G)
Move (M)
Release (RL)
Gerakan-gerakan dalam kelompok ini
diperlukan, tetapi tidak memberikan
nilai tambah. Perbaikan kerja untuk
kelompok ini dapat dilakukan dengan
meminimumkan gerakan.
Pembantu Search (SH)
Select (ST)
Position (P)
Hold (H)
Inspection (I)
Pre-position (PP)
Gerakan-gerakan dalam kelompok ini
tidak memberikan nilai tambah dan
mungkin dapat dihilangkan. Perbaikan
kerja untuk kelompok ini dapat
dilakukan dengan pengaturan kerja
yang baik atau dengan menggunakan
alat bantu
Gerakan
Elemen Luar
Rest (R)
Plan (Pn)
Unavoidable Delay
(UD)
Avoidable Delay
(AD)
Gerakan-gerakan dalam kelompok ini
sedapat mungkin harus dihilangkan
Tabel 2.1 Pembagian kelompok elemen gerakan dasar terbligh
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
22/70
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
23/70
23
Dan simbolsimbol yang digunakan untuk menunjukan anggota
tubuh yang dipergunakan dan faktor-faktor kerja juga
distandardkan sebagai berikut :
Tabel 2.2 Tabel Work Factor Motion (Wignjosoebroto, 1995)
Diskripsi Elemen Kerja Analisa Gerakan Waktu
Melempar benda kerja kecil ke
samping sejauh 10inchi (Basic
Motion)
A10 0.042
Menjangkau sebuah benda kerja
yang terletak di tengah subuahmeja sejauh 20 inchi (Define stop
motion)
A20D 0.0080
Membawa benda kerja seberat 4 lb
sejauh 30 inchidari tumpukannya
untuk diletakkan di meja kerja
(Weight, Define Stop Motion)
A30WD 0.0119
Tabel 2.3. Tabel Work Factor Motion (Wignjosoebroto, 1995)
b. Basic Motion
Basic motion dikembangkan dari tahun 1949 – 1953 olehGerald B.Bailey dan Ralph Presgrave. Data pada Basic Motion ini
sebenarnya adalah revisi dari MTM dan ada penambahan beberapa
pola dari predetermined system. Ini bertujuan agar lebih mudah
untuk diaplikasikan dan perbedaan penghitungan waktu baku yang
relatif kecil selisihnya dan lebih memungkinkanpendekatannya.
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
24/70
24
c. Micromotion Time Measurement
Dalam menganalisa gerakan kerja sering kali dijumpai
kesulitankesulitan dalam menentukan batas-batas suatu elemen
Therblig dengan elemen Therblig yang lainnya karena waktu kerjayang terlalu singkat. Untuk memudahkannmya dilakukan
perekaman atas gerakan-gerakan kerja dengan menggunakan
kamera film (video recorder). Hasil perekaman dapat diputar ulang
kalau perlu dengan kecepatan lambat (slow motion) sehingga analisa
gerakan kerja dapat dilakukan dengan lebih teliti.
Aktivitas micromotion study mengharuskan untuk merekam
setiapgerakan kerja yang ada secara detail dan memberi
kemungkinan-kemungkinan analisa gerakan kerja secara detail dan
secara lebih baik.
d. Perhitungan waktu baku.
Waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh
seorang pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang
dijalankan dalam suatu sistem kerja yang terbaik atau biasa
didefinisikan, menghitung waktu yang diperlukan untuk merakit 1
produk dengan memperhatikan elemen-elemen gerakan operator.
Sedang waktu siklus merupakan waktu yang diperlukan untuk
merakit satu produk, yang mana data perhitungan waktunya diambil
dari data mentah yang didapat dari percobaan.
Teknik - teknik pengukuran waktu dibagi kedalam dua bagian,
secaralangsung dan tidak langsung. Cara langsung, yaitu :
pengukuran ditempat pekerjaan dilangsungkan.
Contohnya adalah pengukuran waktu baku dengan jam henti dan
work sampling. Cara perhitungan tidak langsung berarti melakukan
perhitungan waktu baku tanpa berada di tempat pekerjaan itu
dilaksanakan. Yaitu dengan membaca tabel - tabel yang telahdisediakan. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah :
data waktu baku dan data waktu gerakan.
Sehingga jika pengukuran dilakukan terhadap beberapa alternatif
system kerja, yang terbaik diantaranya dilihat dari segi waktu yang
dapat dicari yaitu :
Sistem yang membutuhkan penyelesaian tersingkat.
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
25/70
25
Gerakan yang berhubungan tubuh manusia dan gerakannya :
1. Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri secara bersamaan.
2. Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur secara bersamaan kecuali
sedang istirahat.3. Gerakan kedua tangan akan lebih mudah jika satu terhadap lainnya simetris
dan berlawanan arah gerakannya.
4. Gerakan tubuh atau tangan sebaiknya dihemat dan memperhatikan alam
atau natural dari gerakan tubuh atau tangan.
5.
Sebaiknya para pekerja dapat memanfaatkan momentum untuk membantu
pekerjaannya, pemanfaatan ini timbul karena berkurangnya kerja otot dalam
bekerja.
6. Gerakan yang patah-patah bayak perubahan arah akan memperlambat
gerakan tersebut.7. Gerakan balistik akan lebih cepat, menyenangkan dan teliti dari pada
gerakan yang dikendalikan.
8. Pekerjaan sebaiknya dirancang semudah-mudahnya dan jika
memungkinkan irama kerja harus mengikuti irama alamiah bagi si
pekerjanya.
9. Usahakan sesedikit mungkin gerakan mata.
Prinsip-prinsip ekonomi gerakan berhubungan dengan pengaturan tata letak
tempat kerja:
1. Sebaiknya diusahakan agar peralatan dan bahan baku dapat diambil
dari tempat tertentu dan tetap.
2. Bahan dan peralatan diletakan pada tempat yang mudah, cepat dan
enak untuk dicapai atau dijangkau.
3. Tempat penyimpanan bahan yang dirancang dengan memanfaatkan
prinsip gaya berat akan memudahkan kerja karena bahan yang akan
diproses selalu siap di tempat yang mudah untuk diambil. Hal ini
menghemat tenaga dan biaya.
4. Objek yang sudah selesai penyalurannya dirancang menggunakan
mekanisme yang baik.
5. Bahan-bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa
sehingga
6. Gerakan – gerakan dilakukan dengan urutan terbaik.
7. Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya sedemikian rupa sehingga
alternatif berdiri dan duduk dalam menghadapi pekerjaan
merupakan suatu hal yang menyenangkan.
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
26/70
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
27/70
27
Tabel 2.4 Gerakan membawa (Move – M)
Tabel 2.5 Gerakan memutar (Turn)
Tabel 2.6 Gerakan Menekan (Apply Pressure-AP)
.
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
28/70
28
Tabel 2.7 Gerakan Memegang (Grasp – G)
Tabel 2.8 Gerakan Melepas (Release – RL)
Tabel 2.9 Gerakan Mengarahkan (Position* – P)
Tabel 2.10 Gerakan Mata (Eye Travel and Eye Focus Times)
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
29/70
29
Tabel 2.11 Gerakan Anggota Badan, Kaki, dan Telapak Tangan (Body, Leg, Foot)
Untuk melakukan perbaikan kerja, terdapat beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan yaitu :
1.
Prinsip perbaikan gerakan dihubungkan dengan tubuh manusia
Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri gerakan pada saat yang
sama.
Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur pada saat yang sama kecuali
pada waktu istirahat.
Gerakan kedua tangan akan lebih mudah jika satu terhadap yang lainnya
simetris dan berlawanan arah.
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
30/70
30
Gerakan tangan atau badan sebaiknya dihemat.
Gerakan yang patah-patah, banyak perubahan arah akan memperlambat
gerakan tersebut.
Geraan balistik akan lebih cepat menyenangkan dan lebih teliti dari pada
gerakan yang dikendalikan.
Usahakan sesedikit mungkin gerakan mata.
2. Prinsip perbaikan gerakan dihubungkan dengan pengaturan tata letak tempat
kerja
Sebaiknya diusahakan agar badan dan peralatan kerja mempunyai tempat
yang tetap.
Tempatkan bahan-bahan dan peralatan di tempat yang mudah, cepat, enak,
dan aman untuk dicapai.
Bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga
gerakan kerja dapat dilakukan dengan urutan yang baik.
Bila posisi kerja duduk, maka tipe tinggi kursi harus sedemikian rupa
sehingga yang menduduki bersikap (mempunyai postur tubuh) yang baik.
Tata letak pencahayaan sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga data
membentuk kondisi yang baik bagi penglihatan.
3. Prinsip perbaikan gerakan dihubungkan dengan perancangan peralatan
Sebaiknya tangan dapat dibebaskan dari pekerjaan jika penggunaan
perkakas pembantu atau alat yang digunakan dapat dioperasikan dengan
kaki.
Sebaiknya peralatan dirancang sedemikian rupa agar mempunyai lebih dari
satu kegunaan
Peralatan sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkandalam pemegangan dan penyimpanan.
Bila setiap jari melakukan gerakan sendiri-sendiri, misalnya seperti
pekerjaan mengetik. Beban yang didistribusikan pada setiap jari harus
sesuai dengan kekuatan masing-masing jari.
Roda tangan, paling dan peralatan yag sejenis, sebaiknya diatur sedemikian
rupa sehingga beban dapat diatasi dengan baik dan tenaga yang dikeluarkan
minimum.
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
31/70
31
BAB 3
PERALATAN PRAKTIKUM PENGUKURAN WAKTU KERJA
3.1 Praktikum peta kerja sekarang
Alat-alat :
a. Kamera Perekam
b. Stop watch
c. Obeng
d. Meteran
e. Steker
Bahan :
a. Tamiya
b. Palet
3.2 Praktikum peta kerja usulan
Alat-alat :
a. Kamera Perekam
b. Stop watch
c. Obeng
d. Meteran
e. Steker
Bahan :
a.
Tamiya
b.
Palet
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
32/70
32
BAB 4
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data
Data yang disajikan ini berdasarkan praktik yang sudah dilakukan
sebelumnya. Diambil dari proses kerja operator 1 sampai operator empat
dalam pembuatan tamiya. Data ini disajikan dalam beberapa peta
diantaranya:
1. Peta Proses Operasi
2. Peta Aliran Proses
3.
Peta Regu Kerja
4. Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri
5. Assembling Process Chart
6. Flow Diagram
4.1.1 Komponen Utama
No Komponen Jumlah
1 Chasis 1
2 Tire 43 Velg 4
4 Axle Shaft 2
5 Cover Engine 1
6 Cover Gear 1
7 Cover Axle Shaft 1
8 Bemper 1
9 Body 1
10 Kunci Body 1
Tabel 4.1 Komponen Utama
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
33/70
33
4.1.2 Komponen Pendukung
No Komponen Jumlah
1 Bearing 4
2 Sub Assy 13 Gear 1
4 Propeller Shaft 1
5 Chasis Assy 1
6 Wheel Sub Assy 2
7 Pin Shaft Gear 1
8 Washer dan Bolt 1
9 Aksesoris RH dan LH 2
Tabel 4.2 Komponen Pendukung
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
34/70
34
4.1.3 Observation sheet
a. Observation sheet OP-1 sekarang
OBSERVATION SHEET Process Name : Wheel Sub Assy + aksesorisPos Name : OP-1
PRAK.ANALISIS KERJA DAN PENGUKURAN KERJA-TEKNIK INDUSTRI Operator Name : Raden Mirna P
DATE : Time
observation
: 14.15 WIB
REV.NO : Date : 20 Februari 2016
NO Description (Urutan Pekerjaa ) cycle time GAP Mean Modus
1 2 3 4 5 (max-min)
1 Ambil tire RR RH pasang ke Velg RH 4 4 4 3 3 1 3,6 4
2 Ambil tire RR LH pasang ke Velg LH 3 4 4 3 3 1 3,4 3
3 Ambil tire FR RH pasang ke Velg RH 4 3 4 3 4 1 3,6 4
4 Ambil tire FR LH pasang ke Velg LH 4 3 4 3 4 1 3,6 4
5 Ambil tire RR RH sub Assy pasang ke Axle Shaf tRR 3 3 4 3 3 1 3,2 3
6 Ambil Bearing pasang ke Axle Shaft RR 2 2 2 2 2 0 2 2
7 Ambil tire FR RH sub Assy pasang ke Axle Shaft FR 3 3 3 3 3 0 3 3
8 Ambil Bearing pasang ke Axle Shaft FR 2 2 2 2 2 0 2 2
9 Ambil 2 Bearing lalu simpan ke pallet 2 2 2 2 2 0 2 2
Gambar 4.1 Observation sheet OP-1 sekarang
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
35/70
35
kembali ke pekerjaan awal
b. Observation sheet OP-1 usulan
OBSERVATION SHEET Process Name : Wheel Sub Assy + aksesoris
Pos Name : OP-1
PRAK.ANALISIS KERJA DAN PENGUKURAN KERJA-TEKNIK INDUSTRI Operator Name : Raden Mirna P DATE : Time observat ion : 14.15 WIB REV.NO : Date : 5 Maret 2016
NO Description (Urutan Pekerjaa ) cycle time GAP Mean Modus
1 2 3 4 5 (max-min)
1 Ambil tire RR RH pasang ke Velg RH 3 3 2 2 3 1 2,6 3
2 Ambil tire RR LH pasang ke Velg LH 3 4 4 3 3 1 3,4 3
3 Ambil tire FR RH pasang ke Velg RH 2 2 3 4 3 2 2,8 2
4 Ambil tire FR LH pasang ke Velg LH 2 3 2 4 4 2 3 2
5 Ambil tire RR RH sub Assy pasang ke Axle Shaf tRR 3 2 3 2 2 1 2,4 2
6 Ambil Bearing pasang ke Axle Shaft RR 2 2 2 2 2 0 2 2
7 Ambil tire FR RH sub Assy pasang ke Axle Shaft FR 3 3 3 3 3 0 3 3
8 Ambil Bearing pasang ke Axle Shaft FR 1,5 1,5 2 3 2 1,5 2 1,5
9 Ambil 2 Bearing lalu simpan ke pallet 2 1 1,5 1,5 3 2 1,8 1,5
kembali ke pekerjaan awal
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
36/70
36
c. Observation sheet OP-2 sekarang
OBSERVATION SHEET Process Name Gear + Wheel Install
Pos Name : OP-2
PRAK.ANALISIS KERJA DAN PENGUKURAN KERJA-TEKNIK
INDUSTRI
Operator Name :Yourdania Vatau
DATE : Time observation : 14.15 WIB REV.NO : Date : 20 Februari 2016
NO Description (Urutan Pekerjaa ) cycle time GAP Mean Modus
1 2 3 4 5 (max-
min)
1 ambil gear no 2 (orange) lalu pasang pada chasis di bagian FR dan RR 5 9 6 6 7 4 6,6 6
2 ambil gear no 1 (green )lalu pasang pada chasis di bagian FR 5 6 4 3 4 3 4,4 4
3 ambil propeller shaft lalu pasang pada chasis yang menggabungkan antara gearFR dan RR
8 6 7 5 8 3 6,8 8
4 ambil RR sub assy lalu pasang pada chasis dari kananke kiri 7 7 7 8 8 1 7,4 7
5 ambil bearing lalu pasang ke dala axle shaft dari sebelah kiri lalu pasang wheelLH
8 8 8 9 9 1 8,4 8
6 ambil wheel FR sub asst lalu pasang pada chasis dari kanan ke kiri 7 7 8 9 10 3 8,2 7
7 ambil bearing ke dalam axle shaft dari sebelah kiri lalu pasang wheel LH 10 9 8 8 6 4 8,2 8
8 check quality (tamiya dapat digerakan ke depan dengan mulus) 3 3 3 4 3 1 3,2 3
9 simpan chasis assy ke pallet 2 2 3 2 3 1 2,4 2
kembali ke pekerjaan awal
Gambar 4.2 Observation sheet OP-1 usulan
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
37/70
37
d. Observation sheet OP-2 usulan
OBSERVATION SHEET ProcessName
Gear + Wheel Install
Pos Name : OP-2
PRAK.ANALISIS KERJA DAN PENGUKURAN KERJA-TEKNIK
INDUSTRI
Operator
Name
:Yourdania Vatau
DATE : Timeobservation
: 14.15 WIB
REV.NO : Date : 05 Maret 2016
NO Description (Urutan Pekerjaa ) cycle time GAP Mean Modus
1 2 3 4 5 (max-min)
1 ambil gear no 2 (orange) lalu pasang pada chasis di bagian FR dan RR 5 9 5 5 7 4 6,2 5
2 ambil gear no 1 (green )lalu pasang pada chasis di bagian FR 5 5 3 3 3 2 3,8 3
3 ambil propeller shaft lalu pasang pada chasis yang menggabungkan antara gearFR dan RR
7 5 6 4 7 4 5,8 7
4 ambil RR sub assy lalu pasang pada chasis dari kananke kiri 6 5 5 5 7 2 5,6 5
5 ambil bearing lalu pasang ke dala axle shaft dari sebelah kiri lalu pasang wheel
LH
6 6 7 6 7 1 6,4 6
6 ambil wheel FR sub asst lalu pasang pada chasis dari kanan ke kiri 6 6 6 4 5 2 5,4 6
7 ambil bearing ke dalam axle shaft dari sebelah kiri lalu pasang wheel LH 7 5 7 6 6 4 6,2 7
8 check quality (tamiya dapat digerakan ke depan dengan mulus) 2 2 2 4 3 2 2,6 2
9 simpan chasis assy ke pallet 2 2 3 2 3 1 2,4 2
kembali ke pekerjaan awal
Gambar 4.3 Observation sheet OP-2 sekarang
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
38/70
38
d. Observation sheet OP-3 sekarang
OBSERVATION SHEET Process Name : Cover engine assy + aksesoris
Pos Name : OP-3
PRAK.ANALISIS KERJA DAN PENGUKURAN KERJA-TEKNIKINDUSTRI
Operator Name : Asep Setiawan
DATE : Time observati on : 14.15 WIB
REV.NO : Date : 20 Februari 2016
NO Description (Urutan Pekerjaa ) cycle time GAP Mean Modus
1 2 3 4 5 (max-
min)
1 ambil aksesoris RR LH/RH lalu pasang pada bemper RR ddengan washer dan bult
55 38 42 48 42 17 45 42
2 ambil pin shaft gear no 3 lalu pasang pada cover engine 20 13 15 17 15 7 16 15
3 ambil gear no 3 (blue) lalu pasang pada pin shaft gear no 3 yang terpasang pada
cover engine
39 45 39 39 40 6 40,4 39
4 ambil cover gear lalu pasang pada cover engine 38 22 35 32 33 16 32 #N/A
5 ambi cover engine assy lalu install ke chasis assy 4 14 10 12 14 10 10,8 14
6 ambil cover axle shaft rear lalu install ke chasis assy 4 15 12 12 14 11 11,4 12
7 check quality (tamiya dapat digerakan kedepan dengan mulus ) 5 7 5 4 4 3 5 5
8 simpan chasis assy pada pallet 2 2 2 2 2 0 2 2
Gambar 4.4 Observation sheet OP-2 usulan
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
39/70
39
e. Observation sheet OP-3 Usulan
OBSERVATION SHEET Process Name : Cover engine assy + aksesoris
Pos Name : OP-3
PRAK.ANALISIS KERJA DAN PENGUKURAN KERJA-TEKNIK
INDUSTRI
Operator Name : Asep Setiawan
DATE : Time observation : 14.15 WIB
REV.NO : Date : 5 Maret 2016
NO Description (Urutan Pekerjaa ) cycle time GAP Mean Modus
1 2 3 4 5 (max-
min)
1 ambil aksesoris RR LH/RH lalu pasang pada bemper RR ddengan washerdan bult
15 19 13 15 14 6 15,2 15
2 ambil pin shaft gear no 3 lalu pasang pada cover engine 17 10 11 17 15 7 14 17
3 ambil gear no 3 (blue) lalu pasang pada pin shaft gear no 3 yang terpasang pada cover engine
6 3 4 6 5 3 4,8 6
4 ambil cover gear lalu pasang pada cover engine 7 14 10 7 8 7 9,2 7
5 ambi cover engine assy lalu install ke chasis assy 5 10 7 10 8 5 8 10
6 ambil cover axle shaft rear lalu install ke chasis assy 3 3 3 4 4 1 3,4 3
7 check quality (tamiya dapat digerakan kedepan dengan mulus ) 2 2 2 2 2 0 2 2
8 simpan chasis assy pada pallet 1 1 1 1 1 0 1 1
Gambar 4.5 Observation sheet OP-3 sekarang
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
40/70
40
f. Observation sheet OP-4 sekarang
OBSERVATION SHEET Process Name : AssemblingPos Name : OP-4
PRAK.ANALISIS KERJA DAN PENGUKURAN KERJA-TEKNIK INDUSTRI Operator Name : Mochammad Fauzi I
DATE : Time observation : 14.15 WIB
REV.NO : Date : 20 Februari 2016
NO Description (Urutan Pekerjaa ) cycle time GAP Mean Modus
1 2 3 4 5 (max-min)
1 memasang bamper RR pada chasis assy dengan mur ,screw dan washer 30 32 33 28 25 8 29,6 #N/A
2 memasang aksesoris RH dan LH pada Chasis assy dengan but washer 26 28 27 25 25 3 26,2 25
3 memasang body pada chasis assy dengan kunci key (key) 18 20 23 20 20 5 20,2 20
4 check kualitas 5 5 5 5 5 0 5 5
5 menaruh ke pallet 1 1 1 1 1 1 1 1
Gambar 4.6 Observation sheet OP-3 usulan
Gambar 4.7 Observation sheet OP-4 sekarang
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
41/70
41
g. Observation sheet OP-4 usulan
OBSERVATION SHEET Process Name : Assembling
Pos Name : OP-4
PRAK.ANALISIS KERJA DAN PENGUKURAN KERJA-TEKNIK INDUSTRI Operator Name : Mochammad Fauzi I
DATE : Timeobservation
: 14.15 WIB
REV.NO : Date : 05 Maret 2016
NO Description (Urutan Pekerjaa ) cycle time GAP Mean Modus
1 2 3 4 5 (max-min)
1 memasang bamper RR pada chasis assy dengan mur ,screw dan washer 18 25 10 43 26 33 24,4 #N/A
2 memasang aksesoris RH dan LH pada Chasis assy dengan but washer 21 29 18 21 38 20 25,4 21
3 memasang body pada chasis assy dengan kunci key (key) 11 13 19 15 11 8 13,8 11
4 check kualitas 5 5 5 5 5 0 5 5
5 menaruh ke pallet 1 1 1 1 1 1 1 1
Gambar 4.8 Observation sheet OP-4 usulan
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
42/70
42
4.2 Pengolahan Data
a. Peta kerja sekarang
Percobaan elemen kerja ini dilakukan sebanyak 5 kali. Seluruh pecobaan direkam menggunakan video agar kami lebih mudah dalam
menganalisa dan menguraikan waktunya. 5 Percobaan tersebut dituangkan
dalam beberapa peta, dan pemubuatan tamiya ini akan dijelaskan lebih
lanjut dalam BAB analisis.
b. Peta kerja usulan
Dalam percobaan peta kerja usulan mulai dilakukan perbaikan-
perbaikan agar mendapatkan waktu dan pengerjaan yang lebih efisien
dibandingkan peta kerja sekarang. Percobaan elemen kerja ini dilakukan
sebanyak 5 kali. Seluruh pecobaan direkam menggunakan video agar kami
lebih mudah dalam menganalisa dan menguraikan waktunya. 5 Percobaan
tersebut dituangkan dalam beberapa peta, dan pemubuatan tamiya ini akan
dijelaskan lebih lanjut dalam BAB analisis.
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
43/70
43
I-1
I-1
No Peta : 2
Sekarang Usulan
Dipetakan Oleh : Kelompok 3
TanggalDipetakan : 26 Februari 2016
Operation Process Chart
P eke rj aan : Tami ya As sy
Chasis
(Plastik)Tire
(Karet)
Memasang Tire RRdan
FR pada velg
(Meja kerja)
O-12
MemasangBearingTire
sub assy pada Axle Shaft
(Meja kerja)
Velg
(Plastik)
AxleShaft
(Besi)
Bemper
(Plastik)CoverEngine
(Plastik)
Pemeriksaanqualitas
tamiya
Memasangaxle cover
shaftpadachasis
assy
(Meja kerja)
CoverAxle Shaft
(Plastik)
I-1
Memasangbemper
pada chasisassy
(Meja kerja)
CoverGear
(Plastik)
Body
(Plastik)
Kunci Body
(Plastik)
MemasangBody
dengann kunci body
pada ChasisAssy
(Meja kerja)
Pemeriksaanqualitas
tamiya
(Meja kerja)
Storage
(Pallet)
Assembling1
Assembling2
Assembling4
Assembling8
Assembling14
15"
12"
25"
Operasi
Ringkasan
Kegiatan
Proses Gabungan
Inpeksi
47
Jumlah
9
4
5351
Waktu (S)
540
18
MemasangWheel
sub assy Pada Chasis
(Meja Kerja)
O-4
O-25
GearMemasang
Pin shaft gear
danr gear
pada cover
engine
(Meja kerja)
Memasang
cover engine
Assy Pada
chasis assy
(Meja kerja)
Pemeriksaan
kualiats
tamiya
(Meja kerja)O-38
aksesoris
Memasang
aksesoris
pada bamper
( washerdan bolt)
Assembling7
Assembling12
O-30
O-40
Bearing
O-5
Gear no 2
Gear no 1
Memasang
Gear pada
chasis
(Meja Kerja)Propeller shaft
Memasang
Propeller
ShaftPada
chasis assy
(Meja Kerja)
I-5
Bearing
Pin shaft gear
O-29
Assembling9
Memasang
Covergearpada
Coverengine
(Meja kerja) Assembling10
Assembling11
O-34
I-9
I-13
4x
O-202x
10"
8"
32"
Assembling5
Assembling6
O-212x
3"
42"
54"
32"
14"
14"
5"
O-3932"
O-47
AksesorisRh&LHAssembling13
21"
5"
Memasang
Aksesorispada
chasis assy
(Mur,screw,bult,dan washer)
O-22Biji plastik,pewarna &
zattambahan dilebur
(Mesin melting)
180"
5%
O-23
Dough dicetak
(Mesin molding)
300"
3%
Finising& inpeksi
(Pisau,amplas)
60"
15%
O-6
Karetmentah,pewarna
&zattambahan dilebur
(Mesin melting)
180"
5%
O-8
I-2
Finising& inpeksi
(Pisau)
60"
3%
O-9
Biji plastik,pewarna &
zattambahan dilebur
(Mesin melting)
180"
5%
O-10Dough dicetak
(Mesin molding)
300"
3%
O-11
I-3
Finising& inpeksi
(Pisau,amplas)
60"
15%
O-7 Dough dicetak(Mesin molding)
300"
3%
O-16Biji besi dilebur
(Mesin melting)
180"
5%
O-17Dough dicetak
(Mesin molding)
300"
3%
O-18Finising& inpeksi
(gerinda,amplas)
60"
15%
O-19
Diukur dan dipotong
Panjang72mm
(Meteran,gergaji)
180"
2%
I-4Inpeksi
(Meteran)
5"
0%
I-1
O-26Biji plastik,pewarna &
zattambahan dilebur
(Mesin melting)
180"
5%
O-27Dough dicetak
(Mesin molding)
300"
3%
O-28
I-7Finising& inpeksi
(Pisau,amplas)
60"
15%
I-1
O-31
Biji plastik,pewarna
&
zattambahan dilebur
(Mesin melting)
180"
5%
O-32Dough dicetak
(Mesin molding)
300"
3%
O-33
I-8Finising & inpeksi
(Pisau,amplas)
60"
15%
I-1
O-35Biji plastik,pewarna
&
zattambahan dilebur
(Mesin melting)
180"
5%
O-36Dough dicetak
(Mesin molding)
300"
3%
O-37
I-10Finising& inpeksi
(Pisau,amplas)
60"
15%
I-1
O-41
Biji plastik,pewarna
&
zattambahan dilebur
(Mesin melting)
180"
5%
O-42Dough dicetak
(Mesin molding)
300"
3%
O-43
I-11
Finising& inpeksi
(Pisau,amplas)
60"
15%
I-1
O-44
Biji plastik,pewarna
&
zatt ambahan dilebur
(Mesin melting)
180"
5%
O-45Dough dicetak
(Mesin molding)
300"
3%
O-46
I-12
Finising& inpeksi
(Pisau,amplas)
60"
15%
I-1
O-1
Biji plastik,pewarna
&
zattambahan dilebur
(Mesin melting)
180"
5%
O-2Dough dicetak
(Mesin molding)
300"
3%
O-3
I-1
Finising& inpeksi
(Pisau,amplas)
60"
15%
Total 58 5909
O-24
I-6
20
4.2.1 Peta proses operasi
a. Peta proses operasi sekarang
Gambar 4.9 Peta proses operasi sekarang
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
44/70
44
I-1
I-1
No Peta : 2
Sekarang Usulan
Dipetakan Oleh : Kelompok 3
T an gg al D ip et ak an : 11 Mar et 20 16
Operation Process Chart
Pekerjaan : Tamiya Assy
Chasis
(Plastik)Tire
(Karet)
Memasang Tire RR
dan FR pada velgO-12
Memasang Bearing
Tire sub assy pada
AxleShaft
Velg
(Plastik)
AxleShaft
(Besi)
Bemper
(Plastik)Cover Engine
(Plastik)
Pemeriksaan
qualitas tamiya
Memasang axle
cover shaft pada
chasis assy
Cover Axle Shaft
(Plastik)
I-1
Memasang
bemper pada
chasis assy
Cover Gear
(Plastik)
Body
(Plastik)
KunciBody
(Plastik)
Memasang Body
dengann kunci
bodypada Chasis
Assy
Assembling 1
Assembling 2
Assembling 4
Assembling 8
Assembling 14
10"
21"
O e ras i
Ringkasan
Kegiatan
47
Jumlah
5218
Waktu (S)
Memasang Wheel
sub assy Pada
Chasis
O-4
O-25
GearMemasang
Pin shaft gear
danr gear
pada cover
engine
Memasang
cover engine
Assy Pada
chasis assy
Pemeriksaan
kualiats tamiya
O-38
aksesoris
Memasangaksesoris
pada bamper
Dengan washer
dan bolt
Assembling 7
Assembling 12
O-30
O-40
Bearing
O-5
Gear no 2
Gear no 1
Memasang
Gear pada
chasisPropeller shaft
Memasang
Propeller
Shaft Pada
chasis assy
I-5
Bearing
Pin shaft gear
O-29
Assembling 9Memasang
Cover gear pada
Cover engine
Assembling 10
Assembling 11
O-34
I-9
4x
O-202x
8"
7"
26"
Assembling 5
Assembling 6
O-212x
2"
15"
23"
7"
10"
4"
2"
O-3925"
O-47
Aksesoris Rh&LH
Assembling 13
12"
"
Memasang
Aksesoris pada
chasis assy
O-22Biji plastik,pewarna &
zatt ambahan dilebur(Mesin melting)
180"
5%
O-23Dough dicetak
(Mesin molding)
300"
3%
Finising& inpeksi
(Pisau,amplas)
60"
15%
O-6
Karet mentah,
pewarna &zat
tambahan dilebur
(Mesinmelting)
180"
5%
O-8
I-2Finising & inpeksi
(Pisau)
60"
3%
O-9
Biji plastik, pewarna
& zat tambahan
dilebur
(Mesinmelting)
180"
5%
O-10Dough dicetak
(Mesinmolding)
300"
3%
O-11
I-3
Finising & inpeksi
(Pisau, amplas)
60"
15%
O-7Dough dicetak
(Mesinmolding)
300"
3%
O-16Biji besi dilebur
(Mesinm elting)
180"
5%
O-17Dough dicetak
(Mesinmolding)
300"
3%
O-18Finising & inpeksi
(gerinda, amplas)
60"
15%
O-19
Diukur dan dipotong
Panjang72mm
(Meteran,gergaji)
180"
2%
I-4Inpeksi
(Meteran)5"
0%
I-1
O-26
Biji plastik, pewarna
& zat tambahan
dilebur
(Mesinmelting)
180"
5%
O-27Dough dicetak
(Mesinmolding)
300"
3%
O-28
I-7Finising & inpeksi
(Pisau, amplas)
60"
15%
I-1
O-31
Biji plastik, pewarna
&
zat tambahan dilebur
(Mesinmelting)
180"
5%
O-32Dough dicetak
(Mesinmolding)
300"
3%
O-33
I-8Finising & inpeksi
(Pisau, amplas)
60"
15%
I-1
O-35
Biji plastik, pewarna
&
zat tambahan dilebur
(Mesinmelting)
180"
5%
O-36Dough dicetak
(Mesinmolding)
300"
3%
O-37
I-10Finising & inpeksi
(Pisau, amplas)
60"
15%
I-1
O-41
Biji plastik, pewarna
&
zat tambahan dilebur
(Mesinmelting)
180"
5%
O-42Dough dicetak
(Mesinmolding)
300"
3%
O-43
I-11
Finising & inpeksi
(Pisau, amplas)
60"
15%
I-1
O-44
Biji plastik, pewarna
&
zat tambahan dilebur
(Mesinmelting)
180"
5%
O-45Dough dicetak
(Mesinm olding)
300"
3%
O-46
I-12
Finising & inpeksi
(Pisau, amplas)
60"
15%
I-1
O-1
Biji plastik, pewarna
&
zat tambahan dilebur(Mesinmelting)
180"
5%
O-2Dough dicetak
(Mesinmolding)
300"
3%
O-3
I-1Finising & inpeksi
(Pisau, amplas)
60"
15%
O-24
I-6
10"
b. Peta operasi usulan
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
45/70
45
Gambar 4.10 Peta proses operasi usulan
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
46/70
46
4.2.2 Peta Assembling process
a. Peta assembling process sekarang
Gambar 4.11 Peta assembling process sekarang
No Peta : 2
Sekarang Usulan
Dipetakan Oleh : Kelompok 3
T ang ga l Di pe ta kan : 26 Fe brua ri 20 16
Operation Process Chart
Assembling Process Chart
Pekerjaan : Tamiya Assy
Chasis (1)Tire (4)
Memasang Tire
RR dan FR pada
velg
A-1
Memasang
Bearing Tire sub
assy pada Axle
Shaft
Velg (4)Axle Shaft (2)Bemper
(1)Cover Engine
(1)
Pemeriksaanqualitas
tamiya
Memasang
axle cover
shaft pada
chasis assy
Cover AxleShaft
(1)
Memasang
bemper pada
chasis assy
Cover Gear
(1)Body
(1)
Kunci Body
(1)
Memasang
Body dengann
kunci body
pada Chasis
AssyPemeriksaan
qualitas
tamiya
Storage
Assembling 1
Assembling 2
Assembling4
Assembling 8
Assembling 14
15"
12"
25"
Operasi
Ringkasan
Kegiatan
inspeksi
Total
18
Jumlah
3
11
311
Waktu (S)
13
324
Memasang
Wheel sub
assy Pada
Chasis
A-7
A-12
Gear
Memasang
Pin shaft gear
danr gear
pada cover
engine
Memasang
cover engine
Assy Pada
chasis assy
Pemeriksaan
kualiats
tamiya
A-11
aksesoris
Memasang
aksesoris
pada bamper
Dengan washer
dan bolt
Assembling 7
Assembling 12
A-14
A-17
Bearing
A-8
Gear no 2
Gear no 1
Memasang
Gear pada
chasis
Propeller shaft
Memasang
Propeller
Shaft Pada
chasis assy
I-1
Bearing
Pin shaft gear
A-13
Assembling 9
Memasang
Cover gear pada
Cover engine
Assembling 10
Assembling 11
A-15
I-2
I-3
4x
A-52x
10"
8"
32"
Assembling 5
Assembling 6
A-92x
3"
42"
54"
32"
14"
14"
5"
A-16
32"
A-18
Aksesoris Rh&LH
Assembling 13
21"
5"
Memasang
Aksesoris pada
chasis assy
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
47/70
47
b. Peta assembling process usulan
Gambar 4.12 Peta assembling process usulan
No Peta : 2
Sekarang Usulan
Dipetakan Oleh : Kelompok 3
T ang ga l Di pet akan : 11 Ma ret 20 16
Operation Process Chart
Assembling Process Chart
Pekerjaan : Tamiya Assy
Chasis (1)Tire (4)
Memasang Tire
RR dan FR pada
velg
A-1
Memasang
Bearing Tire sub
assy pada Axle
Shaft
Velg (4)Axle Shaft (2)Bemper
(1)Cover Engine
(1)
Pemeriksaan
qualitas
tamiya
Memasang
axle cover
shaft pada
chasis assy
Cover Axle Shaft
(1)
Memasang
bemper pada
chasis assy
Cover Gear
(1)Body
(1)
Kunci Body
(1)
Memasang
Body dengann
kunci body
pada Chasis
AssyPemeriksaan
qualitas
tamiya
Storage
Assembling 1
Assembling 2
Assembling 4
Assembling 8
Assembling 14
10"
10"
21"
Operasi
Ringkasan
Kegiatan
inspeksi
Total
18
Jumlah
3
21
178
Waktu (S)
9
187
Memasang
Wheel sub
assy Pada
Chasis
A-7
A-12
Gear
Memasang
Pin shaft gear
danr gear
pada cover
engine
Memasang
cover engine
Assy Pada
chasis assy
Pemeriksaan
kualiats
tamiya
A-11
aksesoris
Memasangaksesoris
pada bamper
Dengan washer
dan bolt
Assembling 7
Assembling 12
A-14
A-17
Bearing
A-8
Gear no 2
Gear no 1
Memasang
Gear pada
chasis
Propeller shaft
Memasang
Propeller
Shaft Pada
chasis assy
I-1
Bearing
Pin shaft gear
A-13
Assembling 9
Memasang
Cover gear pada
Cover engine
Assembling 10
Assembling 11
A-15
I-2
I-3
4x
A-52x
8"
7"
26"
Assembling 5
Assembling 6
A-92x
2"
15"
23"
7"
10"
4"
2"
A-16
25"
A-18
Aksesoris Rh&LHAssembling 13
12"
5"
Memasang
Aksesoris pada
chasis assy
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
48/70
48
No Peta : 3
Sekarang Usulan
Dipetakan Oleh : Kelompok 3
Tanggal Dipetakan : 26 Februari 2016
Operation Process ChartPeta Proses Regu Kerja
Pekerjaan : Tamiya Assy
Pekerja 1 Pekerja 2 Pekerja 3 Pekerja 4
Memasang Tire pada Velg 15" Menunggu 15"
Memasang bearing dan tire sub
assy pada aaxle shaft12" Menunggu 12"
Memasang Axle Shaft pada
Chasis10" Memasang gear pada chasis 10"
Menunggu 8"Memasang propeller shaft pada
chasis8"
Menunggu 15"
Menunggu 12"
Menunggu 10"
Menunggu 8"
Menunggu 35"
Memasang aksesoris pada
bemper dengan washer dan bolt42"
Menunggu 35"
Menunggu 42"
Menunggu 86"
Menunggu 33"
Memasang bemper dan
aksesoris pada chasis assy57"
Memasang body dengan kunci
body pada chasis26"
Memasang pin shaft gear , gear,
dan cover gear pada cover
engine
86"
Memasang cover engine assy
dan axle cover shaft pada chasis
assy
33"
Menunggu 57"
Menunggu 26"
Menunggu 15"
Menunggu 12"
Menunggu 10"
Menunggu 8"
Menunggu 35"
Menunggu 42"
Memasang wheel sub assy pada
chasis
Menunggu 42"
Menunggu 86"
Menunggu 33"
86"
Menunggu 33"
Menunggu 57"
Menunggu 26"
Menunggu 57"
Menunggu 26"
Operasi
Ringkasan
Kegiatan
Delay
Total
2
Pekerja 1
8
10
Jumlah
27
297
324
Detik
3
Pekerja 2
7
10
Jumlah
53
271
324
Detik
3
Pekerja 3
7
10
Jumlah
161
163
324
Detik
4
Pekerja 4
5
10
Jumlah
83
241
324
Detik
Menunggu
35"
Menunggu
4.2.3 Peta regu kerja
a. Peta regu kerja sekarang
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
49/70
49
Gambar 4.14 Peta regu kerja sekarang
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
50/70
50
Gambar 4.13 Peta regu kerja usulan
No Peta : 3
Sekarang Usulan
Dipetakan Oleh : Kelompok 3
Tanggal Dipetakan : 11 Maret 2016
Operation Process ChartPeta Proses Regu Kerja
Pekerjaan : Tamiya Assy
Pekerja 1 Pekerja 2 Pekerja 3 Pekerja 4
Memasang Tire pada Velg 10" Menunggu 10"
Memasang bearing dan tire sub
assy pada aaxle shaft10" Menunggu 10"
Memasang Axle Shaft pada
Chasis8" Memasang gear pada chasis 8"
Menunggu 7"Memasang propeller shaft pada
chasis7"
Menunggu 10"
Menunggu 10"
Menunggu 8"
Menunggu 7"
Menunggu 28"
Memasang aksesoris pada
bemper dengan washer dan bolt15"
Menunggu 28"
Menunggu 15"
Menunggu 30"
Menunggu 16"
Memasang bemper dan
aksesoris pada chasis assy46"
Memasang body dengan kunci
body pada chasis17"
Memasang pin shaft gear , gear,dan cover gear pada cover
engine
30"
Memasang cover engine assy
dan axle cover shaft pada chasis
assy
16"
Menunggu 46"
Menunggu 17"
Menunggu 10"
Menunggu 10"
Menunggu 8"
Menunggu 7"
Menunggu 28"
Menunggu 15"
Memasang wheel sub assy pada
chasis
Menunggu 15"
Menunggu 30"
Menunggu 16"
30"
Menunggu 16"
Menunggu 46"
Menunggu 17"
Menunggu 46"
Menunggu 17"
Operasi
Ringkasan
Kegiatan
2
Pekerja 1
Jumlah
20
Detik
3
Pekerja 2
Jumlah
43
Detik
3
Pekerja 3
Jumlah
61
Detik
4
Pekerja 4
Jumlah
63
Detik
Menunggu
28"
Menunggu
b. Peta re u ker a usulan
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
51/70
51
Gambar 4.15 Flow diagram sekarang
4.2.4 Flow diagram
b. Flow diagram sekarang
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
52/70
52
b. Flow diagram sekarang
Gambar 4.16 Flow diagram usulan
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
53/70
53
4.2.5 Peta aliran proses
a. Peta aliran proses sekarang
Gambar 4.17 Peta aliran proses sekarang
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
54/70
54
b. Peta aliran proses sekarang
Gambar 4.18 Peta aliran proses usulan
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
55/70
55
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
56/70
56
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
57/70
57
4.2.6 Peta tangan kanan dan kiri
a. Peta tangan kanan dan kiri sekarang
Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
Pekerjaan Tamiya Assy
Departemen
Nomor Peta 06
Sekarang Usulan
Dipetakan Oleh Kelompok 3
Tanggal Dipetakan 26-Feb-16
Tangan Kiri Ja
ra
k
Wakt
u
Lamban
g
Jara
k
Wakt
u
Tangan Kanan
c
m
s cm s
Menjangkau Velg RH 5 1 R
E
R
E
5 1 Menjangkau Tire RR RH
Membawa Velg RH 5 1 M M 5 1 Membawa Tire RR RH
Memasang Tire RR RH ke Velg RH 5 2 A A 5 2 Memasang Tire RR RH ke Velg RHMenjangkau Tire RR LH 3 0,5 R
E
R
E
3 0,5 Menjangkau Tire RR LH
Membawa Tire RR LH 3 0,5 M M 3 0,5 Membawa Tire RR LH
Memasang Tire RR LH ke Velg LH 3 2 A A 3 2 Memasang Tire RR LH ke Velg LH
Menjangkau Velg RH 3 1 R
E
R
E
3 1 Menjangkau Tire FR RH
Membawa Velg RH 3 1 M M 3 1 Membawa Tire FR RH
Memasang Tire RR RH ke Velg RH 5 2 A A 5 2 Memasang Tire FR RH ke Velg RH
Menjangkau Tire RR LH 5 1 R
E
R
E
5 1 Menjangkau Tire FR LH
Membawa Tire RR LH 5 1 M M 5 1 Membawa Tire FR LH
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
58/70
58
Memasang Tire RR LH ke Velg LH 3 2 A A 3 2 Memasang Tire FR LH ke Velg LH
menjangkau axle shaft RR 3 0,5 R
E
R
E
4 0,5 menjangkau Tire RR RH sub assy
membawa Axle shaft RR 3 0,5 M M 4 0,5 membawa Tire RR RH sub assy
memasang tire RR RH sub assy
pada axle shaft RR
3 2 A A 3 2 memasang tire RR RH sub assy pada axle
shaft RR
menjangkau bearing 2 0,5 R
E
G 3 0,5 memegang wheel sub assy
membawa bearing 2 0,5 M G 3 0,5 memegang wheel sub assy
memasang bearing pada axle
shaft RR
2 1 A G 2 1 memegang wheel sub assy
menjangkau axle shaft FR 3 0,5 R
E
R
E
4 0,5 menjangkau Tire FR RH sub assy
membawa Axle shaft FR 3 0,5 M M 4 0,5 membawa Tire FR RH sub assy
memasang tire RR RH sub assy
pada axle shaft
3 2 A A 3 2 memasang tire FR RH sub assy pada axle
shaft
menjangkau bearing 2 0,5 R
E
G 3 0,5 memegang wheel sub assy
membawa bearing 2 0,5 M G 3 0,5 memegang wheel sub assy
memasang bearing pada axle
shaft FR
2 1 A G 2 1 memegang wheel sub assy
menjangkau tire sub assy 5 0,5 R
E
R
E
5 0,5 menjangkau bearing
Membawa Tire sub assy 3 1 P P 3 1 membawa bearing
memindahkan tire sub assy ke
pallet
3 0,5 RI RI 5 0,5 menyimpan bearing dan wheel sub assy
pada pallet
menjangkau 2 gear no 2 5 1 R
E
R
E
5 1 Menjangkau chasis
membawa 2 gear no 2 5 1 M M 5 1 membawa chasis
memasang gear pada chasis dibagian RR
3 2 A A 3 2 memasang gear pada chasis di bagian RR
memasang gear pada chasis di
bagian FR
3 2 A A 3 2 memasang gear pada chasis di bagian FR
menjangkau gear no 1 5 1 R
E
G 5 1 memegang chasis
membawa gear no 1 5 1 M G 5 1 memegang chasis
memasang gear pada chasis di
bagian FR
3 2 A A 3 2 memasang gear pada chasis di bagian FR
menjangkau propeller shaft 5 1 R
E
G 5 1 memegang chasis
membawa propeller shaft 5 1 M G 5 1 memegang chasis
memasang propeller shaft pada
chasis
3 6 A A 3 6 memasang propeller shaft pada chasis
menjangkau wheel RR sub assy 5 1 R
E
G 5 1 memegang chasis
membawa wheel RR sub assy 5 1 M G 5 1 memegang chasis
memasang wheel RR Sub assy
pada chasis
3 4 A A 3 4 memasang wheel RR Sub assy pada chasis
menjangkau bearing 5 1 R
E
G 5 1 memegang chasis
membawa bearing 5 1 M G 5 1 memegang chasis
memasang bearing pada axle
shaft
3 2 A G 3 2 memegang chasis
menjangkau wheel LH 5 1 R
E
G 5 1 memegang chasis
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
59/70
59
membawa wheel LH 5 1 M G 5 1 memegang chasis
memasang wheel LH pada Chasis 3 3 A A 3 3 memasang wheel LH pada Chasis
menjangkau wheel FR sub assy 5 1 R
E
G 5 1 memegang chasis
membawa wheel FR sub assy 5 1 M G 5 1 memegang chasis
memasang wheel FR Sub assy
pada chasis
3 4 A A 3 4 memasang wheel FR Sub assy pada chasis
menjangkau bearing 5 1 R
E
G 5 1 memegang chasis
membawa bearing 5 1 M G 5 1 memegang chasis
memasang bearing pada axle
shaft
3 2 A G 3 2 memegang chasis
menjangkau wheel LH 5 1 R
E
G 5 1 memegang chasis
membawa wheel LH 5 1 M G 5 1 memegang chasis
memasang wheel LH pada Chasis 3 3 A A 3 3 memasang wheel LH pada Chasis
menganggur 3 1 D P 5 1 Memindahkan chasis assy ke mejamenganggur 3 2 D P 5 2 menggerakan chasis assy ke depan
menganggur 3 2 D RI 5 2 menyimpan chasis assy ke pallet
menjangkau bemper 5 1 R
E
R
E
5 1 menjangkau aksesoris RR RH
membawa bemper 5 1 M M 5 1 membawa aksesoris RR RH
memasang aksesoris RR RH pada
bemper
3 4 A A 3 4 memasang aksesoris RR RH pada bemper
memegang bemper 3 1 G R
E
5 1 menjangkau washer
memegang bemper 3 1 G M 5 1 membawa washer
memegang bemper 3 4 G A 3 4 memasang washer pada akesoris
memegang bemper 3 1 G R
E
5 1 Menjangkau obeng
memegang bemper 3 1 G H 5 1 memegang obeng
memegang bemper 3 5 G A 3 5 mengencangkan bolt pada aksesoris
dengan obeng
memegang bemper 3 2 G RI 5 2 menyimpan obeng
memegang bemper 3 1 G R
E
5 1 menjangkau aksesoris RR LH
memegang bemper 3 1 G M 5 1 membawa aksesoris RR LH
memasang aksesoris RR LH pada
bemper
3 4 A A 3 4 memasang aksesoris RR LH pada bemper
memegang bemper 3 1 G R
E
5 1 menjangkau washer
memegang bemper 3 1 G M 5 1 membawa washer
memegang bemper 3 4 G G 3 4 memegang washer
memegang bemper 3 1 G A 5 1 memasang washer pada akesoris
memegang bemper 3 1 G R
E
5 1 Menjangkau obeng
memegang bemper 3 5 G H 3 5 memegang obeng
memegang bemper 3 1 G U 5 1 mengencangkan bolt pada aksesoris
dengan obeng
Menyimpan bemper 5 1 RI RI 5 1 menyimpan obeng
menjangkau cover engine 5 3 R
E
R
E
5 3 menjangkau pin shaft gear no 3
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
60/70
60
membawa cover engine 5 1 M M 5 1 membawa pin shaft gear no 3
memasang pin shaft gear no 3
pada cover engine
3 11 A A 3 11 memasang pin shaft gear no 3 pada cover
engine
memegang cover engine 3 3 G R
E
5 3 menjangkau gear no 3
memegang cover engine 3 2 G M 5 2 membawa gear no 3
memegang cover engine 3 34 G A 3 34 memasang gear no 3 pada pin shaft gear
di cover engine
memindahkan cover engine ke
tangan kanan
5 2 M G 5 2 memegang cover engine
menjangkau cover gear 3 2 R
E
G 3 2 memegang cover engine
membawa cover gear 3 2 M G 3 2 memegang cover engine
memasang cover gear pada cover
engine
3 26 A A 3 26 memasang cover gear pada cover egine
menjangkau chasis assy 3 2 R
E
G 3 2 memegang cover engine assy
membawa chasis assy 3 2 M G 3 2 memegang cover engine assymemaasang cover engine assy ke
chasis assy
3 10 A A 3 10 memaasang cover engine assy ke chasis
assy
menjangkau cover axle shaft rear 3 2 R
E
G 3 2 memegang chasis assy
membawa cover axle shaft rear 3 2 M G 3 2 memegang chasis assy
memasang cover axle shaft rear
pada chasis assy
3 8 A A 3 8 memasang cover axle shaft rear pada
chasis assy
menganggur 3 2 D P 5 2 memindahakan chasis assy ke meja
menganggur 3 3 D P 5 3 menggerakan chasis assy ke depan
menganggur 3 2 D RI 5 2 menyimpan chasis assy ke pallet
menjangkau chasis assy 5 1 R
E
R
E
5 1 menjangkau bemper RR
membawa chasis assy 5 1 M M 5 1 membawa bemper RR
memasang bamper pada chasis
assy
3 3 A A 3 3 memasang bamper pada chasis assy
memegang chasis assy 3 2 G R
E
5 2 menjangkau washer dan mur
memegang chasis assy 3 2 G M 5 2 membawa washer dan mur
memegang chasis assy 3 3 G A 3 3 memasangkan washer dan mur pada
chasis assy
memegang chasis assy 3 1 G R
E
5 1 Menjangkau obeng
memegang chasis assy 3 1 G H 5 1 memegang obeng
memegang chasis assy 3 4 G U 3 4 mengencangkan mur pada chasis assydengan obeng
memegang chasis assy 3 1 G M 5 1 menyimpan obeng
memegang chasis assy 3 2 G R
E
5 2 menjangkau washer dan screw
memegang chasis assy 3 2 G M 5 2 mwmbawa washer dan screw
memasangkan washer dan screw
pada chasis assy
3 3 A A 3 3 memasangkan washer dan screw pada
chasis assy
memegang chasis assy 3 1 G R
E
5 1 Menjangkau obeng
memegang chasis assy 3 1 G H 5 1 memegang obeng
memegang chasis assy 3 3 G U 3 3 mengencangkan screw pada chasis assy
dengan obeng
-
8/18/2019 Lporan Jadi 020416.pdf
61/70
61
memegang chasis assy 3 1 G RI 5 1 menyimpan obeng
memegang chasis assy 5 1 R
E
R
E
5 1 menjangkau aksesoris RR RH
memegang chasis assy 5 1 M M 5 1 membawa aksesoris RR RH
memegang chasis assy 3 2 A A 3 2 memasang aksesoris RR RH pada chasis
assy
memegang chasis assy 3 1 G R
E
5 1 menjangkau washer dan Bolt
memegang chasis assy 3 1 G M 5 1 membawa washer dan bolt
memasang aksesoris RR LH pada
chasis assy
3 1 A A 3 1 memasang washer dan bolt pada
akesoris
memegang chasis assy 3 1 G R
E
10 1 Menjangkau obeng
memegang chasis assy 3 1 G H 10 1 memegang obeng
memegang chasis assy 3 3 G U 3 3 mengencangkan bolt pada aksesoris
dengan obeng
memegang chasis assy 3 1 G RI 10 1 menyimpan obeng
memegang chasis assy 3 0,5 G R
E
5 0,5 menjangkau aksesoris RR LH
memegang chasis assy 3 0,5 G M 5 0,5 membawa aksesoris RR LH
memasang aksesoris RR LH pada
chasis assy
3 3 A A 3 3 memasang aksesoris RR LH pada chasis
assy
memegang chasis assy 3 1 G R
E
5 1 menjangkau washer dan bolt
memegang chasis assy 3 1 G M 5 1 membawa washer dan bolt
memegang chasis assy 3 1 G A 5 1 memasang washer dan bolt pada akesoris
memegang chasis assy 3 0,5 G R
E
10 0,5 Menjangkau obeng
memegang chasis assy 3 0,5 G H 10 0,5 memegang obeng
memegang chasis assy 3 3 G U 5 3 mengencangkan bolt pada aksesoris
dengan obeng
memegang chasis assy 3 1 G RI 10 1 menyimpan obeng
memegang chasis assy 3 1 G R
E
5 1 menjangkau body
memegang chasis assy 3 1 G M 5 1 membawa body