lprn non ruminn pmbhsn

22
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA AYAM DAN ITIK DISUSUN OLEH LELOMPOK III 1. AHYAR RASIDI BID 010 038 2. AGUS TANDA SUPRATMAN BID 010 039 3. YAKUP KOSWARA BID 010 041 4. WASIK ROHMAN BID 010 080 5. RADEN ADE GUNAWAN BID 010 042 6. HENDI HARTONO BID 010 081 7. GATOT SUBRATA BID 010 065 8. SADIKIN BID 010 094 9. ASTAWAN BID 010 077 10. ADRIANA KARTINI FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS MATARAM

Upload: denadevita7

Post on 26-Sep-2015

17 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

luar biasa

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA

AYAM DAN ITIK

DISUSUN OLEH LELOMPOK III

1. AHYAR RASIDI BID 010 038

2. AGUS TANDA SUPRATMANBID 010 039

3. YAKUP KOSWARABID 010 041

4. WASIK ROHMANBID 010 080

5. RADEN ADE GUNAWANBID 010 042

6. HENDI HARTONOBID 010 081

7. GATOT SUBRATABID 010 065

8. SADIKINBID 010 094

9. ASTAWANBID 010 077

10. ADRIANA KARTINI

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2012

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Ayam dan itik merupakan salah satu ternak non ruminansia( monoghastrik) yang memiliki lambung tunggal sehingga kemampuan memanfaatkan pakan berserat tinggi sangat rendah, berbeda dengan ternak ruminansia. Perbedaan antara alat-alat pencernaan itik dan ayam tidak begitu banyak,(ada perbedaan) namun bentuk dan ukurannya berbeda. Sehingga perlu diketahui dengan melakukan praktikum. Perbedaan anatomi luar dan dalam tentunya fungsi dan cara kerjanya berbeda pula, tapi sejauh mana perbedaan dan fungsinnya berbeda. Behavior ayam dan itik berbeda, cara makan, minum dan lingkungnya serta kemampuan konsumsi pakan ditentukan oleh bentuk dan fungsi dari organ pencernaan. Bagaiman bentuk dan fungsinya? Agar lebih jelasnya sangat perlu kita melakukan praktikum ini secara langsung.

TUJUAN PRAKTIKUM

Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui perbandingan antra itik dan ayam, serta mengetahui masing-masing berat, panjang dan bentuknya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Saluran pencernaan pada hewan ruminansia dan non ruminansia relatif sama kecuali pada bagian perut. Hewan ruminansia perutnya terdiri dari empat bagian, sedangkan hewan non ruminansia terdiri atas satu bagian yang dilengkapi dengan beberapa daerah lain di dalam perut yaitu: daerah glandula kardiak, daerah glandula pundik, dan daerah glandula pilorik. (Diggins dan Bundy, 1961).

Saluran pencernaan pada hewan nonruminansia terdiri atas Paruh(rongga mulut), Esophagus, lambung,usus halus usus halus, usus besar, dan anus (Parakasi,1986)

Lidah Ayam keras dan runcing seperti mata anak panah dengan arah ke depan. Bentuk seperti kail pada belakang lidah berfungsi untuk mendorong makanan ke oeshopagus sewaktu lidah digerakkan dari depan ke belakang (Akoso, 1993). Lidah berfungsi untuk membantu menelan makanan. Kelenjar saliva mengeluarkan sejenis mukosa yang berfungsi sebagai pelumas makanan untuk mempermudah masuk ke oesophagus (Nesheim et al., 1979).

Di dalam mulut ayam tidak diproduksi amilase (Nesheim et al., 1972). Air diambil dengan cara menyendok saat minum dengan menggunakan paruh (beak), dan masuk ke dalam kerongkongan setelah kepala menengadah dengan memanfaatkan gaya gravitasi (North, 1978).

BAB III MATERI DAN METODE

Materi Praktikum

Alat

Adapun alat yang digunakan adalah sebagai berikut :

Pisau

Gunting

Penjepit

Timbangan

Preparat Plastik

Pinset

Pelastik

Meteran

Bahan

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

Ayam kampung dara yang sehat dan Itik dara yang sehat

Metode Praktikum

Metode dalam melakukan praktikum ini adalah sebagai berikut :

Pertama-tama timbang Ayam kampung dara dan itik dara yang sudah disiapkan dalam kondisi masih hidup.

Periksa dan amati struktur, performen:bulu,kepala,jangger, cuping,pial dan kakinya.

Potong ungags (Ayam dan Itik) yang sudah diamati pada bagian anterior(leher)

Meletakkan Ayam dan Itik yang sudah dipotong di atas meja dinding yang sudah di alasi plastik.

Mencabut sebagian bulu bulunya agar lebih mudah dalam proses pembedahan.

Melakukan pembedahan secara hati-hati agar organ pencernaan tidak rusak.

Mengamati organ pencernaan pada Ayam dan Itik yang sudah di bedah.

Menggambar semua organ pencernaan (tractus digestivus dan organ asesoris)

Memisahkan semua organ pencernaan dari tubuh ayam dan itik

Timbang Organ pencernaan ayam dan dilanjutkan dengan menimbang organ pencernaan Itik, mencatat berat masing-masing.

Mengukur panjang masing- masing organ pencernaan pada Ayam dan Itik (Tractus digestivus),

Membedah Gizzardpada Ayam dan Itik dan mengamati struktur dan perbedaan komponen pakan yang ada di dalamnya.

Menimbang Hati (liver) Ayam dan Itik, kemudian catat berat masing-masing.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

Gambar anatomi ayam bagian dalamGambar bagian dalam setelah itik dibedah

1. Organ pencenaan pada itik dan ayam

Ayam

Itik

Tracktus Digestivus

Tracktus Digestivus

Esophagus

Esophagus

Tembolok

Tembolok

Proventriculus

Proventriculus

Ventriculus

Ventriculus

Usus halus (Deodenum, Jejunum, Ileum)

Usus halus (Deodenum, Jejunum, Ileum)

Usus Buntu/Cekum

Usus Buntu/Cekum

Usus Besar

Usus Besar

Kloaka

Kloaka

Organ Assesoris

Organ Assesoris

Paruh

Paruh

Lidah

Lidah

Hati

Hati

Empedu/Fesica felia

Empedu/Fesica felia

Limfa

Limfa

Pankreas

Pankreas

2. Ukuran organ-organ pencernaan

Organ Pencernaan

Itik (cm)

Ayam (cm)

Esophagus

: 26

: 13

Proventriculus

: 7

: 3

Deodenum

: 11 x 2 = 22

: 8 x 2 = 16

Jejenum

: 57

: 43

Ileum

: 41

: 24

Usus Buntu

: 14 + 12,5 = 26,5

: 13,5 + 8 = 21,5

3. Ukuran berat Itik dan Ayam

Komponen

Itik (kg)

Ayam (kg)

Berat hidup

2

1

Berat organ pencernaan dan organ aksesorinya

0,25

0,1

Berat hati

0,0552

0,0155

PEMBAHASAN

Tractus digestivus (tractus alimenterius) yang terdiri dari: mulut, Esophagus (kerongkongan), tembolok (ingluvies/crop), proventriculus, ventriculus/gizzard (empedal/lambung otot), usus halus (duodenum, jejenum, illeum), rectum (usus besar), cecum (usus buntu) dan cloaca (kloaka). Organon asesorius terdiri dari : paruh, lidah, pankreas, hati dan limpa.

Organ dan Fungsi Sistem Pencernaan

Tubuh terdiri dari berbagai system dan organ yang berbeda-beda. Setiap system dipengaruhi oleh system lainnya dan semua bekerja secara bersama-sama untuk mengatur keseimbangan tubuh. Tubuh unggas membutuhkan energi untuk menjalankan aktifitas hidup setiap hari, dan system pencernaan sangat berperan. Sistem pencernaa dapat mengubah pakan yang dikonsumsi menjadi zat-zat yang diperlukan untuk membangun tubuh dan energi. Secara umum organ pencernaan berfungsi dalam proses pengambilan makanan (ingestion), perombakan makanan (digestion), penyerapan zat-zat nutrisi (absorption), dan pemanfaatan zat-zat nutrisi (defecation).

Komponen utama system pencernaan unggas adalah saluran pencernaan dan organ-organ lain yang membantu proses pencernaan. Saluran pencernaan meliputi oesophagus (termasuk tembolok / crop), lambung (proventrikulus dan gizzard), usus halus, caecum, usus besar dan kloaka. Organ-organ yang membantu proses pencernaan adalah hati dan pancreas. Gambar saluran pencernaan dan organ-organ pencernaan disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Saluran Pencernaan Unggas

1. Paruh (rongga mulut)

Gigi pada paruh ternak dapat juga digunakan sebagai parameter untuk mengetahui usia ternak. Hal ini dapat dilihat dari penyembulan (erupsi), penggantian gigi sementara, bentuk dan derajat keausan karena dipakai untuk mengunyah pada gigi susu ataupun pada gigi permanen. Gigi terdiri dari beberapa bagian yaitu: dentine, cementum, enamel, dan mahkota (Frandson, 1992).

Rongga mulut terdapat 3 alat pelengkap pencernaan, yakni gigi, lidah dan saliva. Gigi berguna untuk secara mekanis memecah makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga mudah dapat ditelan oleh ternak yang bersangkutan dalam proses pengunyahan bahan makanan. Pada ternak non ruminansia mengandung enzim amilase. Bagian mulut pada ternak non ruminansia, misalnya unggas. Paruh dan lidah sebagai pengambil makanan. Kelenjar saliva sebagai pembasahan dan pelumas (Parakkasi, 1986).

2. Esophagus

Panjang Esophagus berkisar 125-150 cm. Esophagus disambungkan dengan mulut oleh faring (Parakkasi, 1986).

Dinding muskular Esophagus terdiri dari dua lapis yang membentuk suatu lapisan sirkular dalam. Otot pada Esophagus berubah dari jenis otot melintang menjadi otot halus pada sepertiga bagian kaudal Esophagus (pada kuda), persis di depan diafragma (pada babi) (Frandson, 1992).

Dalam Esophagus tidak terjadi pencernaan yang begitu berarti.Esophagus merupakan saluran penceraan yang menghasilkan mukosaberlendir yang berfungsi untuk membasahi pakan menuju ke tembolok (Yuwanta, 2004)

3.Crop atau tembolok

Crop atau tembolok berbentuk kantong yang merupakan pelebaran dari Oesophagus. Berfungsi sebagai kantong untuk menampung makanan dan minuman sebelum masuk ke dalam proventrikulus (Sarengat, 1982).

Crop atau tembolok merupakan perbesaran dari oesophagus yang membentuk kantung yang berfungsi sebagai tempat penampungan sementara,dengan daya tampung sebesar 250 gram. (Yuwanta,2004). Pakan disimpan dalam tembolok sementara waktu dan tidak ada proses pencernaan, kecuali pencampuran sekresi saliva dari mulut yang dilanjutkan aktivitasnya di tembolok (Akoso, 2002).

4. Proventriculus

Proventriculus mengeluarkan asam lambung, terutama asam hidroklarat, dan enzim pepsin (Blakely dan Bade, 1994).

Makanan dari proventrikulus menuju gizzard yang bergerak menggiling partikel-partikel makanan dan menghancurkan dinding-dinding sellulose dari biji-bijian (Sarengat, 1982).

Proventrikulus disebut juga kelenjar ( Galndular stomach) atau lambung kelenjar yang terletak diatas gizzard, berfungsi untukmensekresikan pepsinogen dan HCL untuk mencerna protein dan lemak. Menurut Swenson (1997),proventikulusmempunyai panjang 6 cm dengan berat 7,5-10 gram. Dari hasil praktikum baik berat maupunpanjang pada ayam A dan ayam B berada diluar kisaran normal.Perbedaan ini desebabkan oleh perbedaan jenis pakan yang diberikan.(Yuwanta, 2004).

5. Ventrikulus (gizzard)

Ventrikulus tersusun dari suatu struktur bertanduk yang berotot tebal. Pemberian grit dalam pakan adalah tidak umum tetapi dapat membantu kerja empedal. Pecahan granit, kulit kerang atau bahan keras yang tidak larut dapat digunakan sebagai suatu pakan tambahan (Akoso, 2002). Kerja penggilingan yang terjadi secara tidak sadar oleh otot empedal memiliki kecenderungan untuk menghancurkan pakan seperti yang dilakukan oleh gigi (Blakely dan Bade, 1994).

Ventrikulus atau gizzard/ empedal disebut juga perut muskular yang berfungsimemecah dan mencampur makanan dengan air menjadi pasta. Gizzard mensekresikan coilin yang berfungsi untuk untuk melindungi permukaan dalam gizzard terhadap kerusakan yang mungkin disebabkan oleh pakan. Menurut Goodman (1991) gizzard memiliki panjang 5-7,5 cm danberat 25-30 gram. Berarti ayam A dan ayam B berada diluar kisarannormal bisa dimungkinkan karena mengkonsumsi pakan serat kasar tinggisehingga lebih berkembang. Dari kedua ayam tersebut memiliki beratyang berbeda ini dimungkinkan perbedaaan dalam pemberian pakan maupun cara pemeliharaannya (Yuwanta, 2004).

6. Usus Halus

Usus halus dapat dibagi secara anatomik menjadi tiga bagian, yaitu: duodenum yang berhubungan langsung dengan lambung, jejunum yang berada di tengah, dan ileum yang berhubungan dengan usus besar (Tillman et al, 1991).

Kelenjar-kelenjar duodenum menghasilkan sekresi alkali yang masuk ke duodenum melalui saluran diantara villi dan cairan ini hanya pelicin. Cairan ini berguna untuk melindungi dinding duodenum dari pengaruh suasana asam yang masuk dari lambung. Hasil pencernaan makanan terjadi pada usus halus, usus halus memiliki kondisi asam di dalamnya dengn ph 3 sampai 6 (Frandson, 1992).

Usus halus (small intestine) merupakan tempat terjadinyapenyerapan makanan dan tempat sekresi enzim dari pankreas dan getahempedu dari hati. Usus halus memiliki panjang 120 cm (Yuwanta, 2004).Usus halus terdiri dari 3 bagian yaitu: duedenum, jejunumdan ileum.

Makanan yang bergerak dari empedal atau gizzardbergerak melalui lekukan usus yang disebut duodenum,yang secara anatomissejajar dengan pankreas. Pankreas tersebut mempunyai fungsi pentingdalam pencernaan unggas seperti hanya pada spesies-spesies lainnya.Alat tersebut menghasilkan getah pankreas dalam jumlah banyak yangmengandung enzimenzim amilolitik, lipolitik dan proteolitik. Enzim-enzimtersebut berturut-turut menghidrolisa pati, lemak, proteosa dan pepton.Empedu hati yang mengandung amilase, memasuki pula duodenum.Bahan makanan bergerak melalui usus halus yang dindingnyamengeluarkan getah usus. Getah usus tersebut mengandung erepsin danbeberapa enzim yang memecah gula. Erepsin menyempurnakanpencernaan protein, dan menghasilkan asam-asam amino, enzim yangmemecah gula mengubah disakharida ke dalam gula-gula sederhana(monosakharida) yang kemudian dapat diasimilasi tubuh. Penyerapandilaksanakan melalui villi usus halus. (Neil, 1991)

7. Cecum (usus besar)

Usus besar merupakan terdiri dari sekum, kolon, dan rektum. Usus besar tidak menghasilkan enzim karena kelenjar-kelenjar yang ada adalah kelenjar mukose. Karenanya, tiap pencernaan yang terjadi di dalamnya adalah sisa-sisa kegiatan pencernaan oleh enzim dari usus halus dan enzim yang dihasilkan oleh jasad-jasad renik yang banyak terdapat pada usus besar. Di dalam sekum terjadi pencernaan fermentatif (Frandson, 1992).

Bakteri yang hidup pada usus besar dan sekum antara lain proteolitik, yang berfungsi menyerang protein yang belum dicerna menjadi asam-asam amino. Jasad renik ini juga mensintesa vitamin B yang akan diabsorbsi ke dalam tubuh, namun biasanya sebagian besar akan disekresikan melalui kotoran. Selain bakteri proteolitik di usus besar juga terdapat bakteri selulolitik yang berfungsi mencerna serat kasar, mengubahnya menjadi Volatile Fatty Acid (asam lemak terbang) yang kemudian digunakan sebagai energi (Tillman et al., 1991).

Cecum atau usus besar terdiri dari dua saluran buntu. Beberapa nutrien yang tidak tercerna (sellulosa, hemisellulosa) akan tercerna oleh mikrobia dalamcoecum,tetapi jumlahnya sangat sedikit. Kemampuan mencerna serat kasar pada bangsa itik lebih besar dari pada ayam, maka cecumnya lebih besar dan lebih berkembang pada bangsa itik. Menurut Yuwanta (2004) panjang coecum ayam adalah 20.

8.Kloaka

Kloakamerupakan tempat keluarnya ekskreta(Yuwanta, 2004). MenurutNeil (1991) panjang kloaka adalah 1,5-3 cm dengan berat 6-8 gram.

Pada umumnya sistem pencernaan Itik dan Ayam memiliki banyak kesaman, sedikit perbedaanya yaitu : Paruh Itik dilapisi oleh lapisan xeroma yang berperan dalam membantu mendeteksi mangsa atau pakan dalam air. Sedangkan pada ayam ukurannya lebih kecil dan lancip melengkung.

BAB V PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Organ pencernaan itik dan ayam tidak jauh berbeda fungsinya, namun organ pencernaan itik lebih panjang dan besar, perbedaan yang mencolok adalah pada paruh, crop/esophagus dan ventrikulus. Paruh itik berbeda dengan ayam, itik berbentuk lebar dan pipih besar, sedangkan ayam kecil dan lancip.perbedaan ini memiliki arti dan guna pada masing-asing ternak. Ayam mematuk satu persatu partikel pakan dengan cepat. Pakan sememtara di simpan disimpan di crop/tembolok . Itik mengambil pakan dalam jumlah banyak dan menampung di esophagus. Ventrikulus itik lebih besar daripada ayam. Pada masing ventrikulus terdapat batu kecil (kerikil) yang membantu mengahncurkan pakan secara pisik.

SARAN

Dalm melakukan suatu pekerjaan tidak ada yang hasilnyan sempurna, untuk itu, bila terrdapat kekurangan dan kesalahan pada laporan ini, bacalah buku-buku lain terkait materi di atas.Banyak hal yang dapat di teliti dan hal-hal kecil dalam kehidupan kita yang belum kita ketahui. Untuk itu perlu kita perhatikan apapun disekitar kita.

Bacalah dengan nama tuhanmu, yang mengajarmu perantara pena (kalam). Banyak refrensi dan artikel terkait anatomi dan fisioligi itik dan ayam.

DAFTAR PUSTAKA

Akoso, B. T. 2002. Kesehatan Unggas. Kanisius, Yogyakarta.

Blakely, J. dan Bade, D. H. 1994. Ilmu Peternakan. Gadjah Mada University Press,

YogyakartaChah, C.C., C.W. Carlson, G. Semeniuk. I.S. Palmer and C.W. Hesseltine. 1975.

Futher investigion and identification. Poultry Sci. 55 : 911-917

Diggins, R.V. dan Bundy, C. E. 1961. Dairy Production. Prentice-Hall, Inc.

Englewood Cliffs, New Jersey

Frandson, R.D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta (diterjemahkan oleh: Srigandono dan Praseno)

Parakkasi, A. 1986. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Monogastrik. Universitas

Indonesia Press, Jakarta.

Goodman, Harvey, D, 1991.Biology Laboratory Invergatium Java.

Siregar. 1994. Penggemukan Sapi. Penerbit Swadaya, Jakarta.

Tillman, Hartadi, H, Reksohadiprodjo, Praawirokusumo dan Lobdosoekodjo. 1991.

Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gajah Mada University Press : Yogyakarta.

http:// Pertanian.uns.ac.id/- adimagna/ Iilmu Ternak% 20 Unggas.htm.Diakses pada hari selasa tanggal15 mei.

LAMPIRAN

a. Gambar Bagian-bagian Ayam

Gambar 1. Sesudah disembelihgambar 2. Setelah dibersihkan

Gambar 3. Sebelum di bedahGambar 4. Saluran pencernaan ayam

Gambar 5. Saluarn pencernaan diangkatgambar 6.pengambilan saluran pencernaan

Gambar 7.pengukuran alat pencernaan ayamgamba 8. Menimbang alat-alat pencernaan

Gambar 9. Gizzard ayamGambar 10. proventrikulus

b. Gambar Bagian-bagian Itik

Gambar 2.1. Penyembelihan itikGambar2.2. pembedahan

Gambar 2.3. seksioGambar 2.4.seksio sampai cauda

Gambar 2.5. proses pengeluaran Gambar 2.6.pembelahan leher

Gambar 2.7.pelebaran seksioGambar 2.8.pengeluaran organ

Gambar 2.9.penimbangan Gambar 2.10.pemisahan

Gambar 2.11.membedah proventrikulusgambar 2.12.gambar gizzard

Gambar 2.13.Pemisahn telurgambar 2.14.membandingkan

Gambar 2.15. kepala ayamgambar 2.16.sebelum disembelih