ltm mpkta 3-devi permata sari-1306370884

5
Pergeseran Nilai-Nilai Pancasila dan UUD 1945 dalam Pola Perilaku Oleh Devi Permata Sari, 1306370884 Data Publikasi : MPKT A – Buku Ajar III Pengarang : R. Ismala Dewi, Slamet Soemiarno, Agnes Sri Poerbasari, Eko. A. Meinarno Untuk membangun rasa kebangsaan dan kesatuan, para pendiri bangsa mencetuskan sebuah ide berupa nilai yang dijadikan sebagai landasan berperilaku. Nilai-nilai yang dicetuskan oleh para pendiri bangsa dikenal dengan lima nilai dasar atau Pancasila. Nilai-nilai umum yang terkandung dalam Pancasila adalah nilai ketuhanan, kemanusiaan, kesatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Menurut Somatri, nilai-nilai tersebut tidak dapat terpisahkan satu sama lain dan saling berhubungan. Hal mendasar dari suatu nilai adalah konsep yang dianggap baik atau buruk dan tepat atau tidak tepat yang disepakati oleh masyarakat karena salah satu fungsi nilai adalah fondasi dari pembentukan karakter. Nilai dijunjung oleh masyarakat karena memberikan arahan dalam pengambilan keputusan dan bentuk kegiatannya. Nilai yang dianut individu, dapat diperkirakan tingkah lakunya dalam berbagai situai dan terdapat keselarasan antara nilai dan tingkah laku individu/masyarakat. Namun, pada kenyataannya terdapat pula banyak hal yang

Upload: vina-damayanti-anshori

Post on 12-Jul-2016

20 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: LTM MPKTA 3-Devi Permata Sari-1306370884

Pergeseran Nilai-Nilai Pancasila

dan UUD 1945 dalam Pola

Perilaku

Oleh Devi Permata Sari, 1306370884

Data Publikasi: MPKT A – Buku Ajar III

Pengarang : R. Ismala Dewi, Slamet Soemiarno, Agnes Sri Poerbasari, Eko. A.

Meinarno

Untuk membangun rasa kebangsaan dan kesatuan, para pendiri bangsa

mencetuskan sebuah ide berupa nilai yang dijadikan sebagai landasan berperilaku.

Nilai-nilai yang dicetuskan oleh para pendiri bangsa dikenal dengan lima nilai

dasar atau Pancasila. Nilai-nilai umum yang terkandung dalam Pancasila adalah

nilai ketuhanan, kemanusiaan, kesatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Menurut

Somatri, nilai-nilai tersebut tidak dapat terpisahkan satu sama lain dan saling

berhubungan. Hal mendasar dari suatu nilai adalah konsep yang dianggap baik

atau buruk dan tepat atau tidak tepat yang disepakati oleh masyarakat karena salah

satu fungsi nilai adalah fondasi dari pembentukan karakter. Nilai dijunjung oleh

masyarakat karena memberikan arahan dalam pengambilan keputusan dan bentuk

kegiatannya. Nilai yang dianut individu, dapat diperkirakan tingkah lakunya

dalam berbagai situai dan terdapat keselarasan antara nilai dan tingkah laku

individu/masyarakat. Namun, pada kenyataannya terdapat pula banyak hal yang

tidak menunjukkan keselarasan antara nilai, karakter, dan tingkah laku indivdu

atau masyarakat. Contohnya adalah apabila seseorang yang menjunjung nilai

kejujuran melakukan tindakan tidak terpuji seperti mencuri atau korupsi.

Saat ini di Indonesia telah terjadi beberapa pergeseran nilai pada Pancasila,

diantaranya adalah pada nilai ketuhanan dan kesatuan. Nilai ketuhanan

menyatakan kepercayaan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk

agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha

Esa dan nilai kesatuan adalah berupaya untuk mengutamakan kepentingan bangsa

dan negara daripada diri/kelompok. Namun pada kenyataannya kehidupan

Page 2: LTM MPKTA 3-Devi Permata Sari-1306370884

beragama belum memberikan jaminan akan peningkatan kualitas keimanan dan

ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi masyarakat. Hal ini terwujud dari

maraknya korupsi yang terjadi di Indonesia, perilaku tersebut menyimpang karena

melanggar moralita, etika dan kepatuhan. Selain hal tersebut, perilaku korupsi

juga menyimpang dari nilai kesatuan karena korupsi adalah tindakan yang hanya

mementingkan diri/kelompok daripada bangsa dan negara.

Indonesia memang negara yang sudah merdeka, namun kemerdekaan

yang sesungguhnya ternyata belum dapat dirasakan sepenuhnya. Kemerdekaan

sebagaimana yang dicita-citakan dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea

keempat belum bisa dirasakan pada saat ini. Indonesia masih terjajah melalui

kekuatan ekonomi dan budaya. Sebelum melihat bagaimana terjajahnya Indonesia

oleh bangsa lain, tanpa disadari bahwa adanya penjajahan terhadap tanah air ini

oleh para pemangku kekuasaan. Mereka telah menggunakan kekuasaannya dalam

mengeruk kekayaan negara ini demi kepentingan pribadi. Praktik korupsi yang

masih merajalela hampir menimbulkan rasa pesimis untuk dapat mewujudkan

Indonesia bersih dari korupsi.Menurunnya stigma negatif yang melekat terhadap

para pelaku korupsi menyebabkan sikap-sikap tanpa rasa malu semakin biasa

ditunjukkan para koruptor. Sehingga menyebabkan korupsi akan semakin

menjamur karena tidak ada sanksi moral yang menyebabkan orang merasa

tertekan untuk melakukan korupsi. Apabila pergeseran nilai ini semakin berlanjut,

suatu saat korupsi tidak dapat dibendung lagi keberadaannya.

Penyelenggaraan Negara yang menyimpang dari ideologi Pancasila dan

mekanisme Undang-Undang Dasar 1945 dapat mengakibatkan ketidakseimbangan

kekuasaan diantara lembaga-lembaga dan jauh dari cita demokrasi dan

kemerdekaan yang ditandai dengan berlangsungnya sistem kekuasaan yang

bercorak absolute karena wewenang dan kekuasaan para penguasa berlebihan

yang melahirkan budaya KKN. Keseluruhan gambaran tersebut menunjukkan

kecenderungan menurunya kualitas kehidupan dan jati diri bangsa Indonesia.

Kondisi itu menuntut bangsa Indonesia terutama penyelenggara Negara, para elite

politik dan pemuka masyarakat, agar bersatu dan bekerja keras melaksanakan

reformasi dalam segala bidang kehidupan dengan bertumpu pada pandangan

hidup bangsa dan dasar Negara yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

Page 3: LTM MPKTA 3-Devi Permata Sari-1306370884

untuk meningkatkan harkat, martabat, dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Karena selain nilai-nilai dalam sila-sila Pancasila, didalam pembukaan Undang-

Undang Dasar 1945 terdapat tujuan nasional Negara Indonesia antara lain

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi

dan keadilan sosial.

Jadi kesimpulannya adalah, dari pemahamannya seharusnya dalam setiap

pelaksanaan pembangunan selalu berdasarkan pada dasar Negara dan pandangan

hidup bangsa yang telah dijabarkan dalam pembukuan Undang-Undang Dasar

1945 dan sila-sila Pancasila, namun pada kenyataanya dalam kehidupan sehari-

hari nilai-nilai tersebut belum dapat dilaksanakan dengan baik karena kuranganya

kesadaran masyarakat dalam mengartikan kedudukan dan fungsi pokok dari

Pancasila tersebut. Itulah yang menjadi salah satu sebab dari pergeseran nilai

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 di Indonesia yang menjadikan bangsa

Indonesia semakin terpuruk.