majalah inpower edisi 2 tahun 2015

26
media komunikasi indonesia power OPTIMALISASI KINERJA PEMBANGKIT PENUHI KEBUTUHAN LISTRIK NASIONAL 2 2015 edisi

Upload: herupatria

Post on 11-Jan-2016

66 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

power

TRANSCRIPT

Page 1: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

media komunikasi indonesia power

OPTIMALISASIKINERJAPEMBANGKITPENUHI KEBUTUHANLISTRIK NASIONAL

22015

edisi

Page 2: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

editor ial

Sebagian besar dari kita tentu mengenal Rhenald Kasali. Guru besar bidang Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini sedang giat menggaungkan “perubahan”. Sedemikian pentingnya makna perubahan, maka dirinya telah menulis sejumlah buku bertema perubahan. Bahkan,

untuk lebih mempertegas makna penting perubahan tersebut, ia pun menamakan kantornya sebagai “Rumah Perubahan”.

Hembusan angin perubahan pun telah menerpa Indonesia Power. Betapa tidak? Terkait tugas mulia untuk mendukung pencapaian target 35.000 MW dalam kurun waktu 5 tahun mendatang, Indonesia Power harus “berubah” untuk dapat menangkap peluang yang juga merupakan tantangan. Target 35.000 MW menuntut perubahan cara berpikir dan bekerja yang signifikan pada pegawai.

Perubahan yang terjadi tentu saja erat hubungannya dengan perubahan proses bisnis dan perubahan struktur organisasi yang tentu saja ‘menggerakkan’ Pegawai untuk meninggalkan comfort zone-nya baik karena mutasi lintas bagian maupun karena tetap di tempat yang lama namun harus mengalami perubahan cara kerja. Perubahan ini menjadi suatu hal yang pasti harus terjadi. Kinerja yang biasa harus dirubah menjadi kinerja yang luar biasa. Sebagaimana dikutip dari arahan DIRUT PT PLN (Persero) bahwa jika kita terbiasa berjalan maka sekarang harus berlari, jika kita terbiasa berlari maka kita harus melompat.

Tantangan 35.000 MW sudah di pelupuk mata, berbagai program Pengembangan Pembangkit maupun optimalisasi Pembangkit eksisting sudah bergulir, maka semua lini harus siap menjawab tantangan ini. sebagaimana yang disampaikan PLT Dirut dalam coffee morning pada 28 April kepada seluruh Pegawai Indonesia Power melalui Fasilitas video conference bahwa seluruh Pegawai harus tetap solid dan menciptakan suasana kerja yang kondusif serta berkomitmen untuk menciptakan value dalam setiap harinya bekerja untuk pencapaian kinerja unit.

Kinerja operasional yang sudah mulai membaik di triwulan 1 merupakan motivasi besar untuk seluruh insan Indonesia Power dan stakeholder untuk bersama-sama berlari, melompat dan menciptakan snow ball

effect untuk peningkatan pelayanan ketenagalistrikan dan memberikan sumbangsih nyata kita kepada negeri. Lalu tunggu apa lagi? Ayo segera bersiap untuk berubah! Bersama kita pasti bisa!

daftar isi

Alamat Redaksi:Gedung Indonesia Power Lt.3Bidang Komunikasi KorporatJl. Jend. Gatot Subroto Kav.18, Jakarta 12950Tel. (62-21) 526 7666 Fax. (62-21) 575 [email protected]

3 SAJIAN UTAMA Optimalisasi Kinerga Pembangkit Penuhi

Kebutuhan Listrik Nasional

8 HOT NEWS Supply Chain Management, Memangkas

Rantai Bisnis Pengadaan

10 kIlAS bErITA Kegiatan-kegiatan PT Indonesia Power 13 bErITA UNIT Kegiatan UBP/UBOH PT Indonesia Power 14 ANTAr kITA

15 IP bErSIH Ciptakan Indonesia Power Tangguh, Unggul,

dan Bermartabat

16 PrOfIl UPJP Priok Raih “The Best 3” dalam Asset

Operator Award

18 STAkEHOldEr PLN P3B Jawa-Bali, menjawab tantangan

dangan Andal, Proaktif dan Bersih

20 CSr Focus Program CSR, Wujudkan Implementasi

ISO 26000

22 TEkNOlOgI Ajang Unjuk Gigi Inovator IP

23 IP SEHAT 5 Langkah Turunkan Kolesterol Jahat

24 gAYA HIdUP Hjaunesia Power dalam Kinerja Keseharian Kita

25 kOlOM 5 Tips Manajemen Waktu

Pelindung : Direksi PT INDONESIA POWERPenanggung Jawab : Sekretaris Perusahaan Pemimpin Redaksi : KBIDKOMRedaktur Pelaksana : Elza FebriantoSekretaris Redaksi : Haldi Ra’ufStaf Redaksi : Sigid Endro WinarnoFotografer : MaryaniSirkulasi : Suntarti KoordinatorPeliputan Unit Bisnis : Seluruh MKAD, MADM dan MSMH

Konsultan Media : INTEGRITI, PT Integra Cipta Kreasi T/F: (021) 2765 0747Editor : M. PamungkasReporter : Dyota Laksmi T., Abdullah Baraja, M.N. Fitrianto, Chairudi B. Dharma, Fathurrahman JamilKreatif : Andunk Bayumurti

m e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e r e d i s i k e d u a ta h u n 2 0 1 5 . 2

Page 3: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

SEBAGAI PERUSAHAAN PEMBANGKITAN, SEJATINYA PEMBANGKIT MERUPAKAN ASET FISIK YANG MENJADI KEKAYAAN PERUSAHAAN INDONESIA POWER. ASET FISIK INI JUGA MERUPAKAN ALAT BAGI INDONESIA POWER UNTUK MENGHASILKAN REVENUE BAGI PERUSAHAAN. NAMUN, DI BALIK FUNGSINYA SEBAGAI PENCETAK REVENUE, PEMBANGKIT INDONESIA POWER JUGA MERUPAKAN ASET PENTING BAGI NEGARA YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN DAN KEBERLANGSUNGAN PASOKAN LISTRIK NASIONAL.

ASET FISIKSejak didirikan tahun 1995 hingga saat ini, Indonesia Power telah memiliki puluhan unit pembangkit yang tersebar di sejumlah titik strategis di wilayah Indonesia. Unit-unit pembangkit Indonesia Power tersebut terdiri dari berbagai jenis pembangkit dengan total kapasitas dikelola sekitar 14.166,27 MW, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Gas Uap (PLTG/PLTGU), Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

D a l a m p e n g e l o l a a n n y a , u n i t - u n i t pembangkit tersebut berada di bawah 5 Unit Pembangkitan (UP),1 Unit Jasa Pemeliharaan, 6 Unit Jasa Pembangkitan (UJP), serta 3 Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP). Adapun 5 Unit Pembangkitan yang dimiliki Indonesia Power adalah UP Suralaya, UP Semarang, UP Saguling, UP Perak Grati, dan UP Mrica. Di antara UP tersebut, UP Suralaya memiliki kapasitas terpasang terbesar, yaitu 3.400 MW, yang memproduksi sekitar 57% total produksi Indonesia Power.

OPTIMALISASI KINERJA PEMBANGKITPENUHI KEBUTUHAN LISTRIK NASIONAL

sajia n utama

m e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e r e d i s i k e d u a ta h u n 2 0 1 5 . 3

Page 4: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

“Kompetensi SDM ini, menurut saya, adalah hal nomor satu yang harus selalu ditingkatkan,” ujar Eri Prabowo, Direktur Produksi Indonesia Power.

Oleh karena itu, dalam rangka mengoptimalkan kinerja pembangkit sekaligus mendukung pencapaian target pasokan listrik 35 ribu MW, Indonesia Power pun melakukan percepatan kompetensi, khususnya bagi mereka yang akan ditempatkan di posisi Operation & Maintenance (O&M). Untuk membantu percepatan kompetensi ini, Indonesia Power telah menyiapkan simulator pembangkit yang dirancang untuk dapat mendidik operator dan teknisi dengan lebih cepat. Simulator pembangkit ini tak ubahnya simulator pesawat terbang.

“Kalau pada simulator pesawat, ada pilot dan co-pilot. Begitu pula di simulator pembangkit yang akan diiringi dengan program pendampingan. SDM yang dididik diibaratkan co-pilot, sedangkan SDM yang lebih senior yang telah memiliki banyak kompetensi di bidang pembangkit sebagai pilotnya.Dengan adanya simulator, diharapkan dapat mempercepat peningkatan kompetensi SDM. Jika sebelumnya dibutuhkan waktu 4—5 tahun sampai seseorang dinyatakan siap

Idealnya, unit-unit pembangkit tersebut dapat beroperasi dan berproduksi sesuai dengan kapasitas produksinya sehingga mampu berperan dalam pemenuhan kebutuhan pasokan listrik nasional. Namun, sejumlah kondisi menghadapkan Indonesia Power pada ketidakoptimalan unit pembangkit dalam berproduksi. Disamping sebagian besar peralatan pembangkit yang sudah menua yang membutuhkan perawatan ekstra, kinerja pembangkit yang belum optimal juga disebabkan koordinasi yang belum berjalan dengan sempurna antara system owner, system planner, dan system executor.

Indonesia Power pun tak tinggal diam. Langkah-langkah strategis dirumuskan untuk meningkatkan kinerja unit-unit pembangkit yang dimilikinya sehingga mampu berkontribusi dalam menyediakan pasokan listrik nasional. Khususnya, dalam rangka mendukung pencapaian target pasokan listrik sebesar 10 ribu MW yang harus dipenuhi PT. PLN (Persero) dalam waktu lima tahun ke depan.

OPTIMALISASI PEMBANGKITLangkah optimalisasi pembangkit yang diambil Indonesia Power difokuskan pada dua hal, yaitu sumber daya manusia (SDM) dan manajemen aset fisik. Sumber Daya Manusia di sini terkait dengan pengelolaan SDM yang memegang peran penting dalam pencapaian kinerja perusahaan. Terutama, pengelolaan SDM-SDM yang berada di ujung tombak, seperti operator mesin-mesin pembangkit. Salah satu bentuk pengelolaan SDM ini adalah dengan meningkatkan kompetensi SDM yang dilakukan secara terus menerus dan terstruktur.

“PLN itu sudah menginvestasikan uangnya. Janganlah kita

kembalikan dengan keluhan, tetapi kembalikan dengan uang

lagi. Caranya, ya bekerjalah sebaik mungkin, jangan bumbui

dengan keluhan-keluhan sehingga pembangkit bisa bekerja optimal dan berproduksi sebesar-

besarnya,”

Eri PrabowoDirektur Produksi Indonesia Power

m e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e r e d i s i k e d u a ta h u n 2 0 1 5 . 4

Page 5: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

menjadi operator control room, kini hanya dalam waktu 2 tahun saja sudah siap,” papar Direktur kelahiran Jakarta, 48 tahun lalu ini.

Langkah optimalisasi selanjutnya adalah manajemen aset fisik. Manajemen aset fisik ini memegang peranan sangat penting dalam proses bisnis Indonesia Power. mengingat, Indonesia Power sebagai perusahaan pembangkitan yang dipenuhi oleh aset fisik. Dengan implementasi manajemen aset fisik, aset-aset Indonesia Power—terutama aset pembangkit dapat terjaga keandalannya karena selalu dimonitor dan dievaluasi.

“Untuk menjaga tingkat kematangan manajemen aset fisik, kami selalu melakukan assessment ke seluruh unit. Tujuannya untuk memeriksa dan mengkaji sejauh mana tingkat kematangan manajemen aset fisik di masing-masing Unit Pembangkitan sehingga nantinya akan ada perbaikan yang harus berjalan terus menerus (continuos improvement),” tambah Eri.

Paralel dengan implementasi manajemen aset fisik, Indonesia Power juga tengah m e m b a n g u n s i s t e m C o m p u t e r i z e d M a i n t e n a n c e M a n a g e m e n t S y s t e m (CMMS) untuk mengembangkan modul Life Cycle Management (LCM). Aplikasi ini dikembangkan sebagai alat untuk memonitor keberlangsungan hidup setiap peralatan yang ada di pembangkit. Melalui LCM, dapat diperhitungkan masa ekonomis dan masa teknik suatu peralatan sehingga dapat diketahui secara tepat waktu untuk peremajaan peralatan.

ROMANTIKA DUNIA PEMBANGKITANIndustri pembangkitan nasional kini telah berkembang demikian pesatnya. Perkembangan tersebut tidak terlepas dari meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pasokan listrik. Hal ini pula yang mendorong Pemerintah untuk menargetkan pasokan listrik 35 ribu MW selama lima tahun ke depan, disamping juga untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi sebesar 5—6%. Tak dapat dipungkiri, bahwa listrik adalah darahnya pembangunan suatu negara. Tanpa listrik, perekonomian suatu negara tidak akan tumbuh dan berkembang.

Untuk itu, Eri yang telah bergelut di dunia ketenagalistrikkan dan pembangkit sejak tahun 1992 ini menggarisbawahi pentingnya perubahan paradigma dalam dunia kerja

pembangkitan. Terlebih di masa sekarang, dimana telah masuk pembangkit-pembangkit Cina yang memiliki karakteristik berbeda dengan pembangkit-pembangkit dari Eropa dan negara maju lainnya. Pembangkit-pembangkit Cina ini masuk bersamaan dengan megaproyek 10 ribu MW pada FTP 1.

Dari sisi harga, pembangkit Cina memang jauh lebih murah dibanding pembangkit dari negara maju. Pada tahun 2006 lalu, investasi harga mesin Cina hanya 600 dolar AS/kW, sedangkan harga mesin dari negara maju sebear 1.500 dolar AS/kW. Dari segi perawatan dan pemeliharaan, mesin-mesin pembangkit Cina membutuhkan perhatian lebih khusus dan kesabaran ekstra.

Oleh karena itu, Eri mengimbau para pekerja yang bergelut langsung dengan mesin-mesin pembangkit Cina agar bisa mencintai pekerjaannya dan tidak mengeluh. “Invest

money, not emotion,” tegas Eri, “PLN itu sudah menginvestasikan uangnya.

Janganlah kita kembalikan dengan keluhan, tetapi kembalikan dengan uang lagi. Caranya, ya bekerjalah sebaik mungkin, jangan bumbui dengan keluhan-keluhan sehingga pembangkit bisa bekerja optimal dan berproduksi sebesar-besarnya,” lanjut pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Indo Pusaka Berau di Kalimantan Timur yang mengoperasikan mesin pembangkit Cina.

Perubahan paradigma ini diharapkan dapat menjadi budaya kerja yang berkembang di lingkungan Indonesia Power. Budaya kerja yang tidak mengedepankan emosi ini akan mampu mendorong langkah-langkah strategis dalam meningkatkan kinerja pembangkit sehingga pembangkit dapat berproduksi secara optimal. Optimalisasi pembangkit tentunya akan berujung pada ketersediaan pasokan listrik yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan energi listrik, yang kian hari kian meningkat.

m e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e rm e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e r e d i s i k e d u a ta h u n 2 0 1 5 . 5

Page 6: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

sajia n utama

Memasuki tahun 2015, seperti halnya para pelaku bisnis lainnya, Indonesia Power dihadapkan pada sejumlah tantangan baru. Salah satu

tantangan terbesar datang dari PT. PLN (Persero). Sebagai anak perusahaan PLN, Indonesia Power pun senantiasa mendukung serta berkontribusi aktif dalam pencapaian target pasokan listrik 35 ribu MW yang dicanangkan pemerintah dalam lima tahun ke depan. Langkah dan strategi pun dirumuskan Indonesia Power. Tahun 2015 pun menjadi tahun “perubahan terbesar” sepanjang sejarah Indonesia Power.

PERUBAHAN BESAR SEPANJANG SEJARAH INDONESIA POWERSebagai perusahaan yang menjalankan bisnis pembangkitan tenaga listrik dan jasa terkait, sejatinya Indonesia Power memiliki peran penting dalam penyediaan pasokan listrik nasional. Khususnya, terkait dengan target Pemerintah yang harus dipenuhi PLN Grup dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Target ikut berperan dalam pemenuhan pasokan listrik 35 ribu MW ini menjadi dorongan kuat bagi Indonesia Power untuk melakukan perubahan secara besar-besaran agar dapat menjawab tantangan dan mencapai target perusahaan.

Maka, berdasarkan surat keputusan yang dikeluarkan akhir Desember 2014 lalu, Indonesia Power menyelenggarakan restrukturisasi organisasi yang sekaligus merupakan antisipasi terhadap perubahan lingkungan yang signifikan. Indonesia Power sebagai sebuah organisasi eksisting pun melakukan studi dan tinjauan terkait efektivitas perusahaan.

Studi dan tinjauan tak hanya dilakukan di sejumlah unsur dan direktorat, melainkan dilakukan secara menyeluruh, yaitu mencakup seluruh elemen organisasi. Termasuk, proses bisnis, Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), jobdesc, directory competency, masterplan, hingga ICT. Studi dan tinjauan disertai pula dengan Focus Group Discussion (FGD) yang bertujuan untuk dapat memberikan hasil analisis dan usulan terbaik mengenai hal-hal yang dibutuhkan bagi peningkatan efektivitas dan kinerja perusahaan.

OPTIMALISASI UNIT PEMBANGKITANTarget 35 r ibu MW in i “memaksa” pertumbuhan bisnis kelistrikan secara signifikan. Mengingat, sepanjang sejarah kemerdekaan 1945 hingga tahun 2010, kapasitas produksi energi listrik pembangkit di Jawa Bali hanya 18 ribu MW. Dengan kata lain, pertumbuhan energi listrik hanya

sekitar 330 MW per tahun. Sementara, FTP 2 dengan target 35 ribu MW selama lima tahun, mempunyai pertumbuhan sebesar 7.000 MW per tahunnya.

“ H a l i n i m e n u n j u k k a n b a h w a k a m i memerlukan upaya yang lebih keras duapuluh kali lipat dibanding sebelumnya. Kami pun harus memiliki proses bisnis yang lebih baik, yang didukung oleh SDM-SDM yang duapuluh kali lebih smart dari sebelumnya,” jelas Roikhan yang menjabat sebagai Direktur SDM Indonesia Power.

Untuk menjawab tantangan tersebut, maka sejak awal tahun 2015, Indonesia Power telah berbenah diri, baik dari sisi struktur organisasi maupun proses bisnis yang berlangsung. Salah satu langkah strategisnya adalah dengan mengoptimalkan kinerja unit-unit pembangkitan yang dimiliki Indonesia Power. Optimalisasi dilakukan dengan cara mengurangi beban-beban yang sifatnya bisnis strategis.

Jika selama ini, unit pembangkitan disebut sebagai Unit Bisnis dan Pembangkitan, maka kini diubah menjadi Unit Pembangkitan. Fungsi

Indonesia Power

Optimalisasi dengan Kebijakan Satu Pintu dan Percepatan Kompetensi

m e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e r . e d i s i k e d u a ta h u n 2 0 1 56

Page 7: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

bisnis yang dibebankan pada unit sebelumnya, kini ditangani oleh Kantor Pusat sehingga Unit Pembangkit dapat lebih fokus terhadap kegiatan Operation & Maintenance (O & M) serta dapat melakukan eksekusi-eksekusi ekselen dalam proses bisnisnya.

KEBIJAKAN SATU PINTUPenarikan fungsi bisnis dari Unit Pembangkit ke Kantor Pusat juga dilakukan melalui pengalihan tugas dan fungsi pengadaan (procurement) yang tersentralisasi di Pusat. Begitu pula dengan kebijakan terkait SDM, yang kini telah tersentralisasi. “Sentralisasi di bidang SDM ini, selain mengurangi beban unit agar unit lebih fokus terhadap kegiatan O&M, sekaligus menyediakan SDM sesuai dengan kebutuhan unit,” jelas Roikhan.

“Sebagai korporasi, Kantor Pusat tentunya memiliki helicopter view lebih tinggi sehingga wawasan korporatnya pun lebih tinggi. Dengan demikian, kami dapat melihat kebutuhan unit dan membagi SDM ke seluruh unit dengan relatif lebih merata. Hal ini untuk menghindari terjadinya, misalnya saja, penumpukan karyawan-karyawan ekselen di satu unit. Sementara, unit lainnya masih kekurangan,” ujar Roikhan yang pernah menjabat sebagai Expert Management SDM pada Direktorat SDM dan Umum PT. PLN (Persero) ini.

Implementasi kebijakan satu pintu melalui sentralisasi ini harus disertai dengan fungsi parenting yang dilakukan oleh Pusat. Dalam fungsi parenting tersebut, Kantor Pusat hendaknya selalu memberikan bimbingan strategis kepada unit-unit terkait dengan langkah-langkah yang harus ditempuh unit untuk mencapai target.

PENINGKATAN DAN PERCEPATAN KOMPETENSIDalam perubahan yang berlangsung di tubuh Indonesia Power, manajemen pun akan melakukan diferensiasi SDM yang merupakan salah satu bentuk manajemen SDM yang berbasis kompetensi. Adapun tujuannya adalah untuk menyiapkan SDM-SDM yang

memiliki kompetensi dan kapabilitas yang mumpuni sehingga mampu mendukung pencapaian target-target perusahaan melalui kontribusi positifnya.

Selain itu, diferensiasi juga mengandung unsur fairness sehingga perusahaan akan dapat menilai karyawan secara objektif dan fair. Artinya, setiap karyawan yang memiliki kompetensi baik dan memberikan kontribusinya lebih baik bagi perusahaan, akan mendapat nilai yang—tentu saja lebih baik dibandingkan karyawan dengan kontribusi yang kurang. Bahkan, akan ada sistem punishment yang akan diberikan kepada karyawan yang memang telah melakukan pelanggaran.

Kemudian, setiap mereka yang menduduki jabatan struktural diwaj ibkan untuk menyiapkan kader-kader yang dibina dan dipantau perkembangannya. Hal ini merupakan salah satu langkah untuk menyiapkan SDM-SDM yang berkualitas dan mumpuni untuk menduduki suatu jabatan tertentu. Dengan kaderisasi, sekaligus membuka kesempatan untuk mendapatkan promosi dalam karirnya.

Di sisi lain, Indonesia Power juga harus mendorong percepatan peningkatan kompetensi karyawannya. Mengingat, perusahaan sempat mengalami masa zero growth yang cukup lama sehingga masih terdapat calon-calon yang harus ditingkatkan kompetensinya agar memenuhi grade-nya untuk menduduki suatu jabatan struktural. Maka, perusahaan pun melaksanakan pendid ikan penjenjangan sekal igus pendidikan-pendidikan dalam bentuk penugasan-penugasan dari perusahaan kepada karyawan.

“Kami juga akan melaksanakan executive education yang berisi pendidikan leadership, manajemen perubahan, manajemen SDM, dan manajemen keuangan. Mereka yang telah berhasil melalui pendidikan tersebut dengan baik, diharapkan telah dapat memenuhi

syarat dan standar untuk menduduki suatu jabatan,” ujar pria kelahiran Yogyakarta, 7 Maret 1960 ini.

Terkait dengan keberadaan pembangkit-pembangkit baru untuk peran penyediaan listrik 35 ribu MW, Indonesia Power akan melaksanakan percepatan kompetensi di beberapa unit. Khususnya, bagi karyawan-karyawan ujung tombak yang bertugas di bidang O&M. “Target listrik 35 ribu MW ini akan menyerap tenaga kerja lebih besar lagi sehingga kami pun menyiapkan SDM lebih dari 20% dari formasi sebelumnya. Tidak hanya menyiapkan tenaga kerjanya saja, tetapi kami pun harus meningkatkan kompetensinya agar SDM-SDM ini memiliki kinerja yang baik dan mampu bekerja secara optimal dan efektif,” imbuh Roikhan.

Langkah-langkah strategis yang ditempuh Indonesia Power ini tak lain merupakan upaya perusahaan untuk menyikapi perubahan secara positif sehingga perusahaan mampu menjawab tantangan demi tantangan k e d e p a n n y a . S e p e r t i h a l n y a y a n g dikatakan Charles Darwin, bahwa orang yang mampu bertahan itu bukanlah yang terkuat, melainkan yang mampu mengelola perubahan dengan baik.

RoikhanDirektur SDM Indonesia Power

m e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e r e d i s i k e d u a ta h u n 2 0 1 5 . 7

Page 8: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

MENGENAL SCMS e c a r a h a r f i a h , S u p p l y C h a i n Management (SCM) didefinisikan sebagai pengorganisasian aliran dan penyimpanan bahan baku, inventori dalam proses, produk jadi, serta informasi yang berkaitan dari titik awal ke titik konsumsi untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Konsep SCM berkembang di era 1990-an, dimana

SUPPLY CHAINMANAGEMENT

MEMANGKAS RANTAI BISNIS PENGADAAN

Kebijakan satu pintu yang dicanangkan Indonesia Power dalam rangka menjawab tantangan bisnis telah diterapkan dalam sistem pengadaan (procurement) di lingkungan perusahaan.

Sejak awal Maret 2015, Indonesia Power telah memiliki satuan khusus yang bertanggung jawab atas proses pengadaan barang dan jasa maupun energi primer. Satuan yang mengadopsi

standar internasional ini bernama Satuan Supply Chain Management.

Dadang MakmunKepala Bidang Pengadaan 1

munculnya kebutuhan pelaku industri untuk menyediakan produk yang berkualitas dan murah dengan cepat.

Konsep SCM itu sendiri adalah terwujudnya sebuah rangkaian aktivitas end to end yang menjadi satu kesatuan tanpa adanya sekat yang besar. Sedangkan fokus utama dari

SCM ini adalah sinkronisasi proses untuk tercapainya kepuasan pelanggan. Adapun tujuan dari SCM adalah untuk meningkatkan nilai produk dengan biaya yang efisien. Selain itu, SCM juga sebagai strategi untuk mencapai efisiensi yang optimal dalam memenuhi kepuasan pelanggan. Dalam hal ini, efektivitas keseluruhan supply chain management lebih penting daripada efektivitas setiap bagian secara individual.

m e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e r . e d i s i k e d u a ta h u n 2 0 1 58

HOTnews

Page 9: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

SCM DI INDONESIA POWERKehadiran Satuan SCM dalam lingkungan Indonesia Power merupakan upaya dalam sentralisasi proses pengadaan. Sebelumnya, rencana pengadaan barang dan jasa dilakukan oleh bidang logistik yang bertanggung jawab untuk seluruh jenis pengadaan, baik kebutuhan barang dan jasa maupun energi primer. Kala itu, rantai proses bisnis pengadaannya relatif masih panjang. Salah satu fungsi SCM ini adalah unruk memotong rantai proses yang panjang sehingga pengadaan barang dapat lebih cepat, yang akan berujung pada kepuasan pelanggan—dalam hal ini user (Kantor Pusat dan Unit-Unit Pembangkit) terkait.

“Jadi, permintaan barang dan jasa yang bukan energi primer datang dari unit langsung kepada kami, tidak lagi melalui logistik. Salah satu keuntungan SCM ini adalah, kami tidak lagi dipusingkan oleh ketidaklengkapan dokumen sebagai persyaratan pengadaan barang dan jasa,” jelas Dadang Makmun selaku Kepala Bidang Pengadaan 1.

Dadang menambahkan, dalam pengadaan barang dan jasa, ada sejumlah dokumen yang harus dilengkapi user, yaitu Dokumen Manajemen Risiko (DMR), TOR, RAB, dan

Penetapan Anggaran. Namun dulu, saat permintaan pengadaan masuk, sering kali tidak disertai dengan dokumen yang lengkap. Hal itu tentu saja menyebabkan proses pengadaan terhambat. “Kini, ketidaklengkapan dokumen bisa dihindari karena kami langsung menerima data dari user sehingga dapat langsung kami proses,” imbuh Dadang.

SCM MEMBERI NILAI LEBIHSalah satu keunggulan dari kehadiran Satuan SCM adalah unsur perencanaan pengadaan berada dalam satu organisasi. Dengan demikian, perusahaan memiliki resources untuk memangkas rantai supply antara perusahaan dan suplier. Sebagai perusahaan yang besar, pengadaan barang dan jasa melalui Satuan SCM dapat dilakukan dengan bermitra kepada perusahaan-perusahaan besar dan dalam skala besar pula. Dengan demikian, dapat diperoleh barang dan jasa yang berkualitas, terjamin keandalannya, dan dengan harga yang lebih ekonomis.

Di sisi lain, Satuan SCM juga mendukung implementasi Good Corporate Governance (GCG). Hampir 80% cashflow perusahaan diproses dalam Satuan SCM sehingga kinerja Satuan ini akan sangat memengaruhi

kinerja perusahaan. Satuan SCM pun telah mengusung prinsip-prinsip GCG yang di antaranya mencakup fairness, akuntabilitas, dan transparansi.

“Kami pun sudah memiliki website untuk pengadaan barang dan jasa yang bisa diakses dan dilihat oleh siapa saja, seperti stakeholder dan mitra kerja,” jelas Dadang.

MINDSET VALUE FOR MONEYHal la in yang menyertai kebi jakan procurement melalui Satuan SCM adalah adanya perubahan mindset di lingkungan Indonesia Power. Sebelumnya, selain kualitas, harga menjadi faktor penting dalam proses pengadaan. Namun kini, sebaliknya, harga akan didapat setelah lima hal lainnya dipenuhi. Inilah yang disebut dengan Value for Money (VFM).

Va lue for Money mencakup enam kriteria, yaitu The Right Quality, The Right Quantity, The Right Time, The Right Place, The Right Sourcing, dan—barulah The

Right Place. Dengan mindset tersebut, proses pengadaan diharapkan dapat menyediakan barang dan jasa yang berkualitas dalam jumlah, waktu, dan tempat yang tepat.

m e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e r e d i s i k e d u a ta h u n 2 0 1 5 . 9

Page 10: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

kilas beri ta

Wajah Baru, Harapan Baru

NAMA / NOMOR INDUK JABATAN BARUHARLEN \ 6995092P KEPALA SATUAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA KANTOR PUSAT PT INDONESIA POWERM.HANAFI NUR RIFAI \ 7093127P GENERAL MANAGER UNIT PEMBANGKITAN SURALAYA PT INDONESIA POWERPARSONO \ 6384450K3 GENERAL MANAGER UNIT JASA PEMBANGKITAN BANTEN 2 LABUAN PT INDONESIA POWERSLAMET SUWARDI \ 6789012K3 PLT. DEPUTY GENERAL MANAGER OPERASI DAN PEMELIHARAAN UNIT PEMBANGKITAN SURALAYA PT INDONESIA POWER

Dalam rangka meningkatkan kinerja di lingkungan IP, Plt Direktur Utama IP Antonius RTA memberikan Surat

Keputusan (SK) Eksekutif Utama Nomor : 106.K/020/IP/2015 tentang pengangkatan dalam jabatan, di Ruang Rapat Suralaya, IP Kantor Pusat, Senin (9/3).

Dalam sambutannya Antonius mengatakan, “Selamat kepada para pejabat yang telah

menerima jabatan baru. Semoga transisinya dapat dilakukan secara cepat, tepat dan semulus mungkin, karena ini adalah unit-unit bisnis besar dan agar dapat langsung menjalankan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing”.

Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, ada empat pejabat yang menandatangani berita acara serah terima jabatan dan serah terima SK, yaitu sebagai berikut :

Alih Kemudi Rajamandala

Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler PT Rajamandala Electric Power Nomor : 001/BA-STJ-REP/2015 tanggal 13 Februari 2015,

dilakukan penandatanganan Serah Terima Jabatan (sertijab) di lingkungan PT Rajamandala Electric Power (REP), yang berlangsung di Ruang Rapat Suralaya IP Kantor Pusat Jakarta, Selasa (17/3)

Sertijab berlangsung antara Bambang Priyambodo selaku Pejabat Lama Presiden Direktur REP kepada Basuki Setiawan selaku Pejabat Baru Presiden Direktur REP. Prosesi sertijab disaksikan Plt Direktur Utama IP Antonius RT Artono dan Hermanugroho dari PT Putra Indotenaga selaku Pemegang Saham PT REP. Selain itu, turut hadir Direktur (Keuangan) IP Sripeni Inten Cahyani, Direktur (Produksi) IP Eri Prabowo serta Direktur (SDM) IP Roikhan.

Dengan perubahan ini, Antonius berharap apa yang sudah dibangun Bambang dapat dikembangkan oleh Basuki. Tentunya dengan tingkat kesulitan dan perkembangan yang berbeda. “Semoga dengan perubahan ini komunikasi tetap terjaga dengan baik, agar PT REP terus berkembang dengan pesat. Sehingga dengan mudah tetap mengembangkan proyek-proyek yang lain,” papar Antonius mengungkapkan harapannya.

One Drop to Power LifeIP Kantor Pusat kembali menggelar aksi donor darah sebagai wujud kepeduliannya terhadap sesama. Kegiatan rutin 3 bulanan yang berlangsung Ruang Rapat Serbaguna IP Kantor Pusat, Senin (2/3) ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Bulan K3 Nasional 2015. Menggandeng PMI Kabupaten Bekasi, IP melaksanakan kegiatan bertema “One Drop To Power Life” tersebut. Antusias kegiatan donor darah ini mencapai 173 pendaftar, tidak hanya

dari internal Indonesia Power melainkan juga dari eksternal.

Acara ini juga diisi dengan talkshow bertajuk “Berbahayakah Berada Di Depan Komputer” oleh dr Amalia. Ia berpesan, “Bila mana para pekerja yang seharian berada didepan komputer, sebaiknya para pekerja melakukan pekerjaannya dengan menggunakan komputer sesuai aturan yang baik yaitu menerapkan 20:20:20 yang artinya : jarak mata dengan komputer 20 cm, 20 kali berkedip, 20 meter memandang ke depan,” tandasnya.

SDM Berkualitas Siap Perkuat IPSedikitnya 56 Siswa Prajabatan Angkatan ke-

16 menghadiri seremoni Penandatanganan Kontrak Siswa Prajabatan serta Program

Pendidikan & Pelatihan, di Ruang Rapat Serbaguna Lt.1 Indonesia Power Kantor Pusat (6/4). Mereka adalah 8 lulusan Strata 1 (S1/D4) untuk menempati posisi Sistem Informasi (SIS) dan 48 lulusan Diploma III (D3) yang terdiri dari Teknik Mesin (DME), Teknik Elektro (DEL) serta Teknik Kontrol Instrumen (DIC).

Kegiatan ini merupakan bagian terintegrasi dari proses rekrutmen pegawai dalam rangka mendapatkan tenaga kerja, yang memenuhi persyaratan kompetensi individual dan kebutuhan kompetensi jabatan, melalui pendidikan dan pelatihan kerja. Kepala Divisi Pengembangan SDM dan Talenta IP Agung Siswanto mengatakan tujuan kegiatan yang akan diselenggarakan di Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi) Bogor ini bertujuan untuk menjamin kontinuitas ketersediaan tenaga kerja dalam mendukung pencapaian sasaran kinerja Indonesia Power.

m e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e r . e d i s i k e d u a ta h u n 2 0 1 510

Page 11: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

Sharing Knowledge “Lean Management”

Continuous Improvement Community (CIC) yang d i g a g a s p e r u s a h a a n -

perusahaan besar di bidang manufacturing , konstruksi , pertambangan dan energi secara rutin mengadakan kegiatan triwulanan sebagai program untuk menunjang organisasi

pembelajaran dengan upaya peningkatan kapasitas dan peningkatan KM CoP (Knowledge Management Community of Practice).

IP yang tergabung dalam komunitas CIC berupaya menciptakan budaya continuous improvement di perusahaan. Berlandas pada hal tersebut, IP pun menggelar Sharing Knowledge, di Ruang rapat Serbaguna IP Kantor Pusat, Jakarta, Jumat (6/3). Acara bertema “Lean Management” ini dihadiri berbagai perusahaan anggota CIC dan diikuti pula oleh unit-unit di lingkungan IP melalui sarana video conference. Hadir sebagai pembicara yaitu Kiki Risyandi dari PT Holcim Tbk. sebagai Consultant

Operational Excellent.

Menurut Ahli Senior SDM IP Agung Wicaksana, setiap perusahan selalu berbeda-beda dalam penerapan pola continuous improvement management. Bagi IP, Lean Management merupakan hal baru. Maka dari itu, tujuan diadakannya knowledge sharing adalah untuk menambah pengetahuan bagi seluruh insan IP ataupun komunitas CIC, agar dapat menerapkannya di perusahaan masing-masing.

“Selain itu juga diharapkan, melalui kegiatan seperti ini kita mendorong setiap insan IP agar memiliki kemampuan pembelajaran untuk dijadikan budaya kita. Terutama dalam menambah pengetahuan dan kesiapan menghadapi tantangan ke depan, seperti pengembangan bisnis, meningkatkan operasional ekselen, serta peningkatan produktivitas,” tandasnya.

Metamorfosa Indonesia Power

Indonesia Power berkomitmen m e l a k u k a n p e r u b a h a n guna menghasilkan kinerja

operasi unggul sesuai tuntunan jaman. Mengawali harapan itu, digagaslah sebuah program bertajuk “Training Pembekalan Agen Perubahan Indonesia Power 2015”.

Acara yang diselenggarakan selama tiga hari (13-15/4) dibuka secara simbolis oleh Direktur (Produksi) IP Eri Prabowo dengan memakaikan slayer dilengan peserta. Training yang berlangsung di Ruang Rapat Grati Kamojang, IP Kantor Pusat tersebut diikuti sedikitnya 38 peserta yang berasal dari seluruh unit pembangkit IP.

Dalam sambutannya Eri mengatakan, Agen Perubahan memiliki peranan besar dalam proses perubahan yang dilakukan IP. Hal ini dikarenakan Agen Perubahan merupakan orang-orang terpilih yang menjadi perwakilan perusahaan dari unit masing-masing untuk membawa perubahan di IP dan dapat menjelaskan dan mensosialisasikan tujuan serta proses perubahan yang dilakukan oleh perusahaan.

“Setiap Agen Perubahan diharapkan mampu berperan sebagai pemicu, penggerak, dan pemacu perubahan di Indonesia Power, dalam berbagai level kegiatan yang pada akhirnya mampu mewujudkan citra positif dan kepercayaan,” ujar Eri.

Pada kesempatan ini, Agen Perubahan Terbaik 2014 Ganda Arif Ahmadi dari UJP ADIPALA mengungkapkan bahwa menjadi Agen Perubahan harus siap membuat segalanya menjadi jauh lebih baik. Menjadi Agen Perubahan bukan hanya sekedar memenuhi penunjukan. Tapi lebih kepada cerminan pribadi dan tanggungjawab moral kita terhadap perusahaan,” tandasnya.

Perubahan Di Bulan “Cinta”

Kegiatan rutin bertajuk Coffee Morning yang berlangsung pada

penghujung Februari lalu memberi “warna cinta” yang berbeda (23/2). Pada agenda acara yang berlangsung di Ruang Rapat Serba Guna IP Kantor Pusat tersebut, Plt

Direktur Utama IP Antonius RT Artono membacakan maklumat penting mengenai perubahan visi dan misi IP. “Visi IP saat ini adalah menjadi perusahaan energi terpercaya yang tumbuh berkelanjutan. Sedangkan Misi IP berubah menjadi menyelenggarakan bisnis pembangkit tenaga listrik dan jasa terkait yang bersahabat dengan lingkungan,” ucap Antonius semangat.

Acara bertema “Business Process Excellence” ini mengetengahkan arahan direksi yang disampaikan Direktur (SDM) IP Roikhan dan Direktur (Keuangan) IP Sripeni Inten Cahyani. Pada kesempatan itu, Antoinus berpesan, “Perubahan yang paling penting adalah perubahan yang datang dari diri sendiri. Oleh karena itu, merubah niat adalah langkah pertama yang harus kita lakukan. Dari niat, lalu bekerja sama satu sama lain agar dapat mewujudkan visi dan misi perusahaan,” ujarnya mantap.

Bersiap RaihPROPER Emas!

Pe n i l a i a n P e r i n g k a t K i n e r j a Perusahaan (PROPER) merupakan upaya pemerintah setempat untuk

mendorong perusahaan menerapkan kegiatan produksi pro-lingkungan dan pro-masyarakat. IP sudah sejak awal memiliki komitmen yang kuat guna meningkatkan PROPER di seluruh unit bisnis dan kantor

pusat. Untuk itu, IP menggelar workshop yang dibuka Kepala Divisi Jasa Pembangkit IP Sapto Aji Nugroho, di Ruang Rapat Serbaguna IP Kantor Pusat (23-24/2).

Workshop bertema “Review Pencapaian PROPER PT Indonesia Power Tahun 2014” ini diawali laporan pencapaian PROPER IP tahun 2014 dan strategi rencana pencapaian PROPER tahun 2015 yang disampaikan Mekkadinah selaku Menajer K3 & Lingkungan Indonesia Power. Mekkadinah menilai, penyelenggaraan workshop memiliki peran penting agar seluruh insan IP mengetahui kekurangan dalam pencapaian kriteria PROPER emas, sekaligus untuk memperoleh arahan dalam rangka meningkatkan pemahaman pelaksanaan penataan serta implementasi PROPER tersebut.

Mekkadinah menambahkan, “IP senantiasa berupaya meningkatkan perlindungan dan pengelolahan lingkungan, dengan harapan semua fungsi organisasi di perusahaan memegang peran penting dalam meningkatkan PROPER. Sehingga, pada tahun 2015 Indonesia Power dapat memenuhi kriteria PROPER emas,” tuturnya.

m e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e r e d i s i k e d u a ta h u n 2 0 1 5 . 11

Page 12: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

kilas beri ta

Menghadapi berlakunya konsep Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

pada penghujung 2015, maka salah satu strategi yang dapat dilakukan para pelaku dunia usaha adalah meningkatkan competitive advantage dalam

segala aspek agar mampu bersaing. Paralel, penerapan Good Corporate Government (GCG) dengan standar terbaik akan menjadi kunci utama. Tidak hanya untuk bertahan tetapi guna memenangkan persaingan.

Terkait dengan hal tersebut, Indonesia Power yang telah mengimplementasikan GCG secara ketat dan disiplin, kembali dipercaya untuk memberikan pengalaman dalam menerapkan GCG. Kegiatan berbagi pengalaman tersebut dilakukan dalam bentuk workshop dengan tema “Akulturasi Profesi Akuntan Dalam Membangun Good Corporate dan Good Government Governance di Era Globalisasi” di Aula Fakultas Kedokteran Gd. Wahidin Sudirohusodo Lt.3 Universitas Veteran Jakarta, Rabu (25/2). Adapun tujuan pelaksanaan workshop ini adalah memberi kontribusi secara kongkrit dalam tata kelola perusahaan dan pemerintah menuju Indonesia lebih baik.

Direktur (Keuangan) IP Inten Sripeni Cahyani membagi ilmunya kepada peserta workshop yang diselenggarakan Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidikan Wilayah Jakarta-Banten bekerja sama dengan UPN “Veteran” Jakarta dan beberapa Perguruan Tinggi di Jakarta-Banten. Inten berbagi mengenai penerapan tata kelolah perusahaan yang baik di IP, yaitu dengan menggalakkan Indonesia Power Bersih. “IP sebagai anak perusahaan PLN yang bergerak dibidang ketenagalistrikan berkomitmen menciptakan insan IP yang tangguh, unggul dan bermartabat serta menjadikan IP bebas korupsi, kolusi dan nepotisme,” jelasnya.

Berbagi Kiat“Tertib dan Bersih”

Dalam rangka mewujudkan pengadaan barang/jasa secara cepat, fleksibel,

ef is ien, dan efekt i f guna memenuhi kebutuhan bisnis, IP melakukan pembenahan. Hal ini bermuara pada terciptanya peningkatan profit perusahaan, yaitu dari aspek menurunan biaya pengadaan barang/jasa dengan tetap menunjang kegiatan operasi perusahaan.

Oleh karenanya, IP terus mengoptimalisasi proses bisnis dengan memperbaharui aturan main dalam pengadaan barang/jasa di lingkungan IP. Atas dasar itulah dilakukan sosialisasi Surat Keputusan Direksi No.14.K/010/IP/2015 pada tanggal 26 Januari 2015 tentang pedoman pengadaan barang/jasa PT Indonesia Power.

Kegiatan sosialisasi dikemas dalam acara Terms Of Reference (TOR) Forum Prokurmen Tahun 2015 PT Indonesia Power. Acara bertajuk “Automatisasi Pengadaan dan Integrasi dengan Proses Bisnis PT Indonesia Power” ini secara resmi dibuka Plt Direktur Utama IP Antonius RT Artono. Kegiatan berlangsung di Cibogo, Bogor, Selasa (17/2) dan diikuti oleh pejabat dan perwakilan pegawai di lingkungan IP.

Selain mensosialisasi SK pengadaan berang/jasa, kegiatan yang digelar dalam rangka mendukung program strategis perusahaan tahun 2015 yaitu Supply Chain Management ini pun bertujuan mendukung kinerja 2015 dengan Prokurmen Ekselen Tergintegrasi. Sekaligus dilakukan pula penyampaian benchmark outomatisasi pengadaan terbaik Indonesia serta konsolidasi strategis pengadaan berbasis Strategi Karljick. Agenda kegiatan ini dilengkapi pula dengan paparan kiat sukses oleh Sandiaga Uno, Direktur Adaro.

Serius Tingkatkan Kualitas Pengadaan

Belum lama ini, IP mengikuti acara Penjelasan dan Penandatanganan Prosedur Tetap Pengamanan Terpadu

Tahun 2015 yang berlangsung di ruang rapat Grati Kamojang Indonesia Power Kantor Pusat, Jakarta, Senin (2/3). Selain dihadiri oleh IP, acara tersebut di ikuti oleh 13 perusahaan yang ada di sekitar lingkungan IP Kantor Pusat.

Kawasan yang dipergunakan IP Kantor Pusat beserta 3 perusahaan lainnya merupakan

bangunan dan usaha yang bersifat strategis. Oleh karena itu, gangguan terhadap perusahaan sangat berpengaruh terhadap hajat hidup orang banyak dan kepentingan negara. Terlebih, IP Kantor Pusat dan berbagai perusahaan lainnya tergolong sebagai pengelola obyek vital strategis dan sangat potensial menjadi target ancaman atau gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat termasuk kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja serta kebakaran dalam skala besar.

“Sebagai sarana koordinasi yang baik, kita perlu melaksanakan Prosedur Tetap Terpadu dalam pengamanan bersama untuk mencegah atau meminimalisir bentuk ancaman dan gangguan, baik yang berasal dari dalam maupun luar, serta yang dinilai berpotensi membahayakan kelangsungan operasional perusahaan,” ujar Imam Subakti selaku Ahli Madya Keamanan Korporat IP

Dikatakan Imam, untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya kerawanan, a n c a m a n d a n g a n g g u a n , d i p e r l u k a n koordinasi pengamanan guna mengatur kewenangan dan tanggung jawab semua pihak yang terl ibat di dalam kawasan t e r s e b u t . D e n g a n d e m i k i a n u n s u r keamanan menjadi prioritas oleh semua pihak dan merupakan bagian kegiatan yang tidak terpisahkan dalam operasional perusahaan.

“Prosedur Tetap Pengamanan Terpadu ini bertujuan menciptakan hubungan komunikasi yang baik terkait peran dan tanggung jawab pengamanan. Sehingga tercipta situasi dan kondisi yang aman, tertib serta kondusif. Selain itu, prosedur ini harus di jadikan sebagai pedoman bersama dalam mengatur dan mengelola kegiatan pengamanan di lingkungan kerja,” tandasnya.

Bersatu Padu Ciptakan Pengamanan Terpadu

m e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e r . e d i s i k e d u a ta h u n 2 0 1 512

Page 13: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

Sosialisasi Rencana Pembangunan PLTGU Jawa-2 (800 MW)

 Bertempat di Ruang Pertemuan Gd. 1 UPJP Priok, PLN UIP VIII memberikan sosialisasi rencana pembangunan PLTGU Jawa-2 (800 MW) kepada masyarakat dan stakeholder sekitar UPJP

Priok, Rabu (7/4). PLTGU Jawa -2 direncanakan untuk dibangun di lokasi UPJP Priok eksisting (Ex PLTU 3&4). Pembangunan PLTGU Jawa - 2 atau disebut juga dengan PLTGU priok Blok 4 akan dilaksanakan selama 28 bulan, mulai dari Site Preparation sampai dengan Commercial Operation. Pada kesempatan sosialisasi ini dijelaskan mengenai gambaran umum pelaksanaan pekerjaan, sumber bahan bakar, perizinan dan lingkungan hidup, serta kontribusi pembangunan dari masyarakat sekitar.

Rusmanto selaku DM RENUM-LH PLN UIP VIII menyampaikan, “Rencana pembangunan ini didasarkan hasil RUPTL 2015-2024 yang telah disahkan Kementrian ESDM, serta dilatarbelakangi proyeksi kebutuhan pasokan listrik di Provinsi DKI Jakarta dan sekitarnya di tahun-tahun mendatang.” Dijelaskan pula oleh Rusmanto bahwa proyek tersebut merupakan bagian dari rencana pembangunan kelistrikan yang dicanangkan pemerintah sebesar 35.000 MW. Terkait hal tersebut, Manajer Enjinering UPJP Priok Yudi Hidayat menegaskan bahwa dengan tambahan PLTGU Blok 4 ini, maka kapasitas daya terpasang yang dikelola UPJP Priok meningkat menjadi 2.720 MW.

Masyarakat menyambut positif rencana pembangunan unit pembangkit baru berkapasitas 800 MW ini. Senada dengan hal tersebut, pihak aparat keamanan yang terdiri dari Ditpolair Barhakam Polri, Kolinlamil Tj. Priok, Danramil Penjaringan, Polres Pelabuhan Tj. Priok, Polsek Pademangan serta Batalyon Arhanudse-6 pun secara bergantian menyatakan dukungan dan kesiapannya untuk mengawal dan menjaga proses pembangunan sehingga dapat berjalan dengan lancar.

Dekom IP Sambangi PLTU Barru

Dalam rangka melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker), Dewan Komisaris (Dekom)

IP site visit di IP UPJP Bali unit PLTU Barru (30/03). Kunker ini dipimpin langsung oleh Komisaris Utama IP Ngurah Adnyana. Pada kesempatan ini, GM IP UPJP Bali IGAN Subawa

Putra memaparkan overview progress kinerja IP UPJP Bali serta Unit PLTU Barru.

Saat memberikan arahannya, Ngurah Adnyana menegaskan, “Salah satu kunci untuk dapat maju dan berhasil adalah dengan membangun kekayaan intelektual SDM”, ungkapnya. Penyampaian amanah Ngurah Adnyana tersebut bertujuan membangkitkan semangat untuk bekerja lebih baik, meningkatkan kompetensi dan mengimplementasikan budaya Indonesia Power Way. Disisi lain, diselipkan pesan penting yakni “FYI unit #1 tidak lebih dari 75 hari serta Efisiensi dan EAF PLTU Barru menjadi yang terbaik/ tertinggi di wilayah Indonesia Timur”. (Humas IP UPJP Bali).

UJP Banten 2 Labuan Sukseskan “Bedah Desa Pesisir”

Pada kegiatan bakti sosial bertajuk “Bedah Desa Pesisir” yang digelar dalam rangka HUT ke-51 Dharma

P e r t i w i , I P U J P B a n t e n 2 L a b u a n berpart is ipasi menyerahkan bantuan sembako kepada para nelayan sekitar (7/4). Acara yang diadakan oleh pangkalan TNI AL Banten ini dihadiri oleh seluruh pejabat wilayah Provinsi Banten. Pada kesempatan

tersebut dilakukan pula berbagai kegiatan sosial, seperti peninjauan pelayanan kesehatan, peresmian rumah pintar, penyerahan kidsmart serta buku-buku, penyuluhan kesehatan serta penanaman pohon. (Humas UJP Labuhan)

Jalin Silaturahim, Tingkatkan KinerjaPlt Direktur Utama IP Antonius RT Artono menyambangi ke UJP Pangkalan Susu untuk b e r s i l a t u r a h m i s e k a l i g u s memastikan kesiapan UJP Pangkalan Susu yang saat ini masih dalam tahap menuju COD, Sabtu (28/3). Dalam kunjungan silahturahim ini, beliau menyampaikan beberapa arahan dan motivasi sebagai bekal dalam mengoperasikan pembangkit terbesar di Sumatera Utara tersebut. “Terus belajar, terus berkarya dan menanamkan dalam diri kita petapa pentingnya listrik ini terutama dalam mengatasi defisit listrik di wilayah SUMBAGUT, “ demikian harapan yang disampaikan Antonius kepada seluruh pegawai UJP Pangkalan Susu.

Kunjungan yang diwarnai dengan nuansa kebersamaan dan persaudaraan ini ditutup dengan site visit ke berbagai lokasi UJP Pangkalan Susu. (Humas UJP Pangkalan Susu)

upJpbali

uJp pangkalansusu

upJppriok

Harga Baru Gas Oyong

Me m p e r t i m b a n g k a n d i n a m i k a h a r g a g a s berdasarkan Gas Sales

Agreement untuk Lapangan Oyong, IP sebagai pembeli menyepakati perbaikan harga gas dengan Santos (Sampang) Pty.Ltd sebagai penjual. Selain itu, alasan lainnya,

berdasarkan harga gas terkini, proyek Oyong tidak dapat memenuhi minimum Goal Take yang ditargetkan SKKMIGAS.

Penandatangan kesepakatan harga baru gas tersebut dilakukan President & GM Santos Pty.Ltd Marjolijn Wajong dan Plt Direktur Utama IP Antonius RT Artono di Ruang Rapat Suralaya Lt.8 Indonesia Power Kantor Pusat (9/4).

“Penyesuaian harga ini memungkinkan Santos memberikan pasokan gas yang stabil ke IP untuk membantu pengelolaan bisnisnya. Sekaligus mendukung IP menjaga kelangsungan pembangkitan listrik di Grati secara konsisten,” ujar Marjolijn Wajong.

Kunjungan “Belajar” dari Sahabat

Dalam rangka “SALGBC Study Tour To Indonesia”, South African Local Government Bargaining Council

(SALGBC) berkunjung ke IP Kantor Pusat, Kamis (19/3). Mereka terdiri dari Serikat pekerja, pengusaha, dan DPRD serta Pemerintah Kota Afrika Selatan. Selain mempelajari studi perundingan bersama yang dilakukan IP, kunjungan SALGBC ini juga bertujuan menjalin hubungan industrial antara manajemen Serikat Pekerja (SP) dan menyimak proses pembuatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Kehadiran mereka diterima

dengan hangat di Ruang Rapat Serbaguna IP Kantor Pusat. Tampak hadir dalam kesempatan tersebut PSI, SP PLN, SP PJB, SP BPJS dan Federasi Kesehatan.

uJp labuhan

m e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e r e d i s i k e d u a ta h u n 2 0 1 5 . 13

Page 14: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

a ntar kita

Diyah Juwira menengarai bahwa secara umum tingkat kepedulian pegawai IP, yatitu terhadap pekerjaan dan tempat kerja, sudah cukup baik. “Walaupun masih ada celah untuk ditingkatkan,” imbuh Diyah lebih lanjut. Keyakinan Diyah terhadap tingginya tingkat kepedulian tersebut terbukti dari beberapa prestasi yang di raih IP. “Ini tentunya merupakan hasil kerja keras pegawai IP. Dimana kita telah bekerja sesuai dengan tanggung jawab masing-masing,” papar Diyah bersemangat.

Menurut Diyah, hal yang perlu dilakukan dan dipahami yaitu menumbuhkan perasaan ikut memiliki dan menjadi bagian perusahaan. “Karena dengan itu akan dapat membangkitkan semangat untuk mengembangkan IP sesuai visi dan misi. Hal ini tentunya akan memunculkan

“T ingkat kepedul ian pegawai terhadap pekerjaannya memang perlu ditingkatkan. Terutama kepedulian terhadap lingkungan kerja. Ada kecenderungan pegawai mengalami degradasi sikap peduli terhadap apa yang terjadi di tempat bekerja. Contohnya seperti kepedulian terhadap konsep hemat energi dan sumberdaya lainnya,” demikian papar Wieldan.

Untuk meningkatkan kepedulian, W i e l d a n b e r p e n d a p a t b a h w a sebaiknya perusahaan perlu menggali terlebih dahulu penyebab penurunan sikap peduli tersebut. Secara umum, perubahan sikap dipengaruhi norma sosial di tempat kerja dan sikap pribadi pegawai terhadap kepedulian itu sendiri. “Apabila perilaku pegawai dipengaruhi oleh norma sosial kerja yang ada, maka yang kita perlu tingkatkan adalah keyakinan pegawai bahwa kepedulian itu adalah sesuatu yang baik dan harus diwujudkan,”

rasa tanggung jawab terhadap perusahaan,” jelas Diyah panjang lebar.

Lebih jauh, Diyah menyebutkan bahwa kepedulian yang patut dipertahankan di IP adalah kepedulian terhadap penerapan kebersihan dan kerapian ( 5s ). Termasuk kepedulian terhadap lingkungan yang bersih dan rapi. “Serta hubungan erat dengan teman atau lingkungan sekitar,” katanya. Dan ketidakpedulian yang harus ditinggalkan, masih menurut Diyah, adalah sikap acuh tak acuh serta tidak mau membantu orang lain. “Terkadang kita merasa bahwa pekerjaan orang lain bukan urusan kita, sehingga enggan apabila diminta bantuan,” simpulnya.

demikian keyakinan Wieldan. Oleh karena itu, dirinya berkomitmen untuk berusaha melatih sikap kepedulian tersebut dengan selalu melaksanakan sesuatu yang baik.

Selaras dengan hal tersebut, perusahaan sejatinya bisa mengadakan pelatihan atau training yang content materinya adalah menyadarkan mengenai pentingnya kepedulian. Selain itu perlu ada contoh mengenai perilaku peduli tersebut dengan mendidik pegawai mulai dari jenjang jabatan tertinggi dan kemudian dilanjutkan dengan tingkat di bawahnya. “Untuk menjaga agar keyakinan tersebut tetap kuat maka pemahaman mengenai pentingnya sikap peduli harus selalu di ulang-ulang selain dicontohkan, terutama oleh pimpinan,” jelasnya.

Sejauh ini, hal positif yang ada di IP dan perlu dipertahankan adalah kepedulian IP terhadap sesama pegawai IP. “Hal ini yang sudah bagus, baik itu dari sisi pekerjaan maupun dari sisi hubungan sosial

Diyah JuwitaIndonesia Power UP PGT

Tumbuhkan Rasa Memiliki

Wieldan RNIndonesia Power Kantor Pusat

Kepedulian = Sinergi Ragam Elemen

antar pegawai,” demikian menurut Wieldan. “Mungkin hal negatif yang perlu dirubah adalah kepedulian terhadap kinerja perusahaan. Hal ini bukan hanya tanggungjawab dari beberapa pegawai terkait saja, tapi harus merupakan tanggung jawab seluruh pegawai IP,” katanya.

m e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e r . e d i s i k e d u a ta h u n 2 0 1 514

Page 15: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

ip bersih

Dalam rangka mewujudkan Indonesia Power Bersih (IP Bersih) dari segala bentuk tindakan KKN dan sebagai bentuk perwujudan dari komitmen implementasi Good Corporate Governance (GCG),

Indonesia Power menjabarkan dalam 4 prinsip IP Bersih dan Program Kerja sebagai acuan dan indikator keberhasilan IP Bersih.

Dengan diterbitkannya Keputusan Direksi No. 161 tahun 2014 tentang Pedoman Indonesia Power Bersih (IP Bersih), langkah Indonesia Power pun semakin mantap dalam mewujudkan perusahaan yang bersih dan terbebas dari segala macam bentuk penyimpangan dan kecurangan, termasuk praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pedoman IP Bersih berisi pengaturan mengenai hal-hal sebagaimana di bawah ini yang kemudian dijabarkan lagi, baik dalam bentuk Juklak maupun pedoman.

Pedoman IP Bersih diterbitkan untuk dipergunakan oleh seluruh elemen Indonesia Power, mulai dari Direksi, Pejabat, Pegawai hingga para Pemangku Kepentingan (stakeholder) di lingkungan Indonesia

Power. Adapun tujuan dari pedoman ini adalah sebagai upaya internalisasi IP Bersih secara terus menerus

sehingga semangat IP Bersih menjadi budaya perusahaan yang mengakar kuat. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya kepercayaan Stakeholder kepada Indonesia Power.

Untuk memastikan IP Bersih dapat terimplementasi di seluruh Indonesia Power, maka indikator IP Bersih

yang diturunkan dari indikator PLN Bersih dijadikan sebagai target kinerja seluruh unit kerja dan juga target

kinerja bagi Anak Perusahaan sejak tahun 2014 lalu. Untuk target unit kerja di tahun 2015 ini dilakukan integrasi antara indikator penilaian implementasi GCG dan indikator penilaian IP Bersih. Hal ini untuk memastikan agar tidak terjadi program kerja yang berulang maupun yang mungkin belum selaras. Penggabungan kriteria tersebut menjadi sebagai berikut:

Pedoman IP Bersih:

Ciptakan Indonesia Power Tangguh, Unggul, dan

Bermartabat

*) Sesuai Kreiteria PLN Bersih

Indikator ini akan secara berkala dilakukan penilaian, yaitu masing-masing unit melakukan self assessment setiap triwulan dan penilaian oleh Kantor Pusat akan dilakukan setiap semester. Dengan pedoman dan mekanisme ini, diharapkan empat pilar utama dalam IP Bersih—yaitu partisipasi, integritas, transparansi, dan akuntabilitas, dapat diterapkan dengan baik. Maka, cita-cita untuk menciptakan IP yang tangguh (profesional dan tahan goncangan), unggul (mengutamakan sistem, mutu, dan inovasi), dan bermartabat (bersih dari segala penyimpangan) pun dapat terwujud pada tahun 2016 mendatang.

PengaturanIndonesia Power Bersih

Pelaporan laporan Harta

kekayaan Penyelanggara

Perusahaan (lHkPP)

direksi/Pegawai mendaftarkan

kepemilikan nomor rekening bank

kepada IP

larangan bagi direksi/Pegawai/keluarga

Inti direksi/Pegawai melakukan kegiatan

Usaha terkait IP

Pelaporan transaksi lewat batas transfer

100juta dan transaksi cash > 20juta

larangan menjadi direksi/manajer di koperasi karyawan IP/Anak

koperasi IP/Yayasan yang mempunyai hubungan

kegiatan usaha dengan IP

PelaporanGratifikasi

m e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e r e d i s i k e d u a ta h u n 2 0 1 5 . 15

TANPA TIP DAN SUAPTANPA TIP DAN SUAPBersihBersih

No. KOMPONEN UTAMA

1

Keterbukaan Informasi Unit Bisnis1.1 Pengelolaan Rapat Manajemen

1.2 Pengelolaan Pencatatan Rapat Manajemen

1.3 Pelayanan Informasi Publik *)

2

Hubungan dengan Pemangku Kepentingan (Stakeholder)2.1 Coffee Morning

2.2 Survey perilaku Etis

2.3 Kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku

2.4 Collective Action *)

2.5 Multi Stakeholder Forum (MSF) *)

2.6 Prigram Pencegahan Fraud *)

3

Etika Bisnis dan Implementasinya3.1 Penandatangan Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct)

3.2 Pengendalian Gratifikasi *)

Page 16: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

profi l

Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP) Priok mengawali tahun 2015 dengan membukukan sebuah prestasi. UPJP Priok dinobatkan sebagai The Best 3 dalam ajang Asset Operator Award yang diselenggarakan oleh PT PLN (Persero) UPJB.

Penghargaan bergengsi di kalangan asset operator ini menjadi bukti keandalan UPJP Priok sebagai asset operator sekaligus menjadi cambuk bagi UPJP Priok untuk selalu memberikan kinerja terbaiknya.

PEMBANGKIT DI PANTAI UTARA JAKARTAUPJP Priok merupakan satu dari tiga UPJP yang dimiliki Indonesia Power, yaitu selain UPJP Bali dan UPJB Kamojang. Sesuai namanya,

UPJP yang terletak di pantai utara Jakarta ini menyelenggarakan dua kegiatan utama, yaitu kegiatan di bidang pembangkitan dan kegiatan di bidang jasa pembangkitan. Adapun kegiatan bidang pembangkitan meliputi pengelolaan pembangkit listrik thermal (PLTGU) Blok 1 dan Blok 2 yang memiliki kapasitas terpasang sebesar 1.180 MW.

Sementara, kegiatan bidang jasa pembangkitan mencakup kegiatan operasi dan pemeliharaan PLTGU Blok 3 yang memiliki kapasitas terpasang sebesar 740 MW. Disamping itu, UPJP Priok juga mengoperasikan enam unit Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Senayan dengan kapasitas 16,08 MW. PLTD ini tersedia untuk menjamin pasokan listrik bagi kebutuhan sidang-sidang MPR.

UPJP PRIOKRAIH “THE BEST 3” DALAM

ASSET OPERATOR AWARD

m e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e r . e d i s i k e d u a ta h u n 2 0 1 516

Page 17: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

Asset Operator Award

Asset Operator Award merupakan agenda rutin yang digelar PT. PLN UPJB setiap tahunnya. Ajang bergengsi di kalangan bisnis pembangkitan ini dilatarbelakangi oleh tujuan untuk memberikan semangat sekaligus menciptakan kompetisi yang positif

antar-asset operator yang bernaung di bawah PLN UPJB. Hal ini tentu saja akan memotivasi setiap unit untuk menunjukkan kinerja terbaiknya.

Dalam ajang tersebut, penilaian asset operator dilakukan berdasarkan seluruh indikator yang tertuang dalam kontrak manajemen antara PLN UPJB dengan asset operator. Penilaian ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, seperti Equivalent Availability Factor (EAF), Equivalent Forced Outgate Rate (EFOR), Sudden Outage Frequency (SdOF), Net Plant Heat Rate (NPHR), serta kepuasan pelanggan.

Dari hasil penilaian yang dilakukan oleh Tim Penilai dari Bidang Enjinering PLN UPJB, akan diperoleh tiga asset operator terbaik. Untuk tahun 2015, ketiga asset operator terbaik adalah Muara Tawar Blok 5 (99,74) yang berada di posisi teratas. Kemudian, disusul oleh Paiton unit 9 di posisi kedua dan UPJP Priok di posisi akhir.

UPJP PRIOK SEBAGAI ASSET OPERATORTugas sebagai asset operator pada PLTGU Blok 3 menghadapkan UPJP Priok pada berbagai tantangan yang mendorong UPJP Priok untuk mengubah serta melengkapi perspektif dan paradigma bisnis. Perubahan paradigma ini terkait dengan perubahan statusnya dari pemilik aset (asset owner) menjadi jasa operasi dan pemeliharaan. P e r u b a h a n i n i p u n m e m u n c u l k a n k o n s e k u e n s i t e r h a d a p e k s e k u s i perencanaan yang lebih matang dan akurat karena harus dipertanggungjawabkan kepada asset owner.

Selama dua tahun mengemban tugas sebagai asset operator yang mengelola operasional dan memelihara PLTGU Blok 3, UPJP Priok mendapatkan ilmu-

ilmu baru, justru dari tantangan yang dihadapinya. Misalnya saja, dalam menjalin sinergi dan berkolaborasi dengan OEM (Operation, Engineering, Maintenance) support ataupun pembangkit dengan fungsi sejenis, seperti PLTGU Muara Karang dan PLTGU Cirebon. Sinergi dan kolaborasi ini mampu mempercepat eksekusi yang akan berpengaruh pada kesiapan dan keandalan pembangkit.

Sejumlah tantangan lainnya pun berhasil dieksekusi UPJP Priok melalui solusi-solusi mutakhir. Salah satunya adalah kondisi udara yang cukup ekstrem yang mengakibatkan life time Intake Air Filter jauh lebih pendek dari desain manualnya. Untuk itu, UPJP Priok melakukan studi dan pengembangan material filter dengan produsen lokal. UPJP Priok juga harus menghadapi persoalan yang terkait dengan kondisi lalu lintas kapal di sekitar Kalijapat. Lalu lintas kapal tersebut memengaruhi kondisi air pendingin dan filter udara. Untuk itu, UPJP Priok memasang early warning notifier agar kapal/tongkang menjauhi area intake kanal.

KONTRIBUSI BAGI INDONESIA POWERSebagai salah satu unit yang berada di bawah naungan Indonesia Power, sejatinya UPJP Priok mendukung peningkatan kinerja Indonesia Power sekaligus upaya peningkatan pasokan listrik dalam rangka

memenuhi target yang dicanangkan PLN. Dukungan ini pun telah diwujudkan UPJP Priok dalam komitmen-komitmen untuk selalu menjalankan program-program sesuai PGP yang ditetapkan guna mencapai peningkatan kinerja.

UPJP Priok juga meningkatkan keandalan dan kapasitas pasokan energi primer—dalam hal ini gas sebagai kontribusi terhadap Indonesia Power dalam meningkatkan efisiensi dan kinerja perusahaan secara berkelanjutan. Untuk itu, UPJP Priok menetapkan prioritas terhadap harga gas yang kompetitif.

Sementara dari sisi SDM, UPJP Priok berusaha untuk melakukan akselerasi peningkatan skill dan kompetensi SDM, khususnya SDM yang bertugas di OEM. Monitoring dan evaluasi terhadap kinerja pun dilaksanakan secara berkelanjutan untuk memastikan pencapaian performa t e l a h s e s u a i d e n g a n t a r g e t y a n g ditetapkan.

Kemudian, implementasi walkthrough management pun merupakan salah satu upaya early warning system terhadap kemungkinan adanya potensi-potensi yang bisa mengancam pencapaian kinerja. Hal ini dilakukan dengan cara mendengar aspirasi dan melihat kondisi di lapangan sehingga dapat dijadikan dasar dalam perencanaan continuos improvemenets.

m e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e r e d i s i k e d u a ta h u n 2 0 1 5 . 17

Page 18: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

stakeholder

PENGELOLA TRANSMISIPT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali atau PLN P3B JB merupakan organisasi yang didirikan untuk mengelola, memelihara, dan mengembangkan sistem operasi dan sarana penyaluran sekaligus mengelola transaksi tenaga listrik serta melaksanakan pembangunan instalasi sistem transmisi tenaga listrik di Jawa Bali.

Maka, dalam bisnisnya, PLN P3B JB pun terfokus pada tiga kegiatan, yaitu pengelolaan transmisi, sistem operasi, dan transaksi tenaga l istr ik , yang mengedepankan kualitas pelayanan dengan standar kelas dunia. Hal tersebut sesuai dengan visi yang diusung PLN P3B JB, yaitu “Diakui sebagai pengelola transmisi, sistem operasi, dan transaksi tenaga listrik dengan kualitas pelayanan setara kelas dunia, yang mampu memenuhi harapan stakeholders dan memberikan kontr ibusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat”.

Berdasarkan visi tersebut, disamping menyediakan layanan kelas dunia, kehadiran stakeholders juga memiliki andil dalam kelangsungan bisnis PLN P3B JB. Karena itu, PLN P3B JB senantiasa menjaga dan memelihara sinergi harmonis

PLN P3B Jawa Bali

Menjawab Tantangan dengan Andal, Proaktif,

dan Bersih

bersama stakeholders. Tak terkecuali dengan PT. Indonesia Power, sebagai salah satu stakeholder yang masih berada di bawah satu payung PLN Grup. Dengan demikian, sepak terjang PLN P3B JB dalam industri ketenagalistrikkan Tanah Air dapat memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional, yang tentunya akan berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pertumbuhan industri ketenagalistrikkan di Tanah Air tak terlepas dari sepak terjang PLN P3B Jawa Bali. Unit bisnis dari perusahaan setrum milik negara

ini memiliki peran sangat penting dalamkeberlangsungan ketersediaan energi listrik nasional melalui pengelolaan serta penyaluran energi listrik

yang berkesinambungan.

ANDAL, PROAKTIF, DAN BERSIHDi bawah kepemimpinan Evy Haryadi, sejak tahun 2013 silam, PLN P3B JB mengusung moto “Andal, Proaktif, dan Bersih” yang diterapkan pada setiap aktivitas yang berlangsung di dalamnya. Dimana, PLN P3B JB akan selalu mengedepankan layanan yang berkualitas, andal, dan efisien serta selalu proaktif dalam memenuhi harapan-harapan stakeholders maupun masyarakat.

m e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e r . e d i s i k e d u a ta h u n 2 0 1 518

Page 19: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

Evy Haryadi

“Kami harus mampu bekerja proaktif untuk memenuhi harapan-harapan stakeholders. Artinya, kami tidak bisa hanya menunggu tantangan atau permintaan datang dari stakeholders. Sementara, yang terkait dengan layanan berkualitas dan andal, adalah layanan yang setara kualitas kelas dunia. Di antaranya, kami sudah menjalankan Good Corporate Governance (GCG), mengimplementasikan Enterprise Risk Management, dan juga melakukan sertifikasi PASS 55 untuk asset management,” papar E. Haryadi yang menjabat sebagai General Manager PLN P3B JB.

Moto tersebut diharapkan dapat menjadi motivasi bagi seluruh elemen di PLN P3B JB untuk dapat menjawab setiap tantangan yang ada. Terutama, tantangan terkait dengan kondisi SDM dan peralatan transmisi yang dimiliki PLN P3B JB. Menurut E. Haryadi, PLN P3B JB pernah mengalami masa zero growth, seperti yang juga pernah dialami Indonesia Power, dimana PLN P3B JB tidak melakukan rekrutmen pegawai selama kurun waktu tertentu.

Hal tersebut menyebabkan manajemen sulit mendapatkan kader-kader yang sesuai untuk sebuah jabatan tertentu saat ini. “Dengan demikian, kami harus mempercepat pematangan para pegawai, khususnya pegawai baru, untuk dapat mengambilalih tanggung jawab dari senior-seniornya yang akan pergi, melalui percepatan peningkatan kompetensi,” tambah pria yang bergabung di PLN P3B pada tahun 2006 sebagai Deputi Manajer Perencanaan Operasi.

Upaya percepatan peningkatan kompetensi ini juga sekaligus untuk menjawab tantangan megaproyek penyediaan pasokan listrik 35 ribu MW. Proyek yang ditargetkan rampung dalam waktu lima tahun ke depan ini akan menjadikan aset PLN P3B JB dua kali lebih besar dari sebelumnya. Jadi, dibutuhkan tenaga-tenaga andal dan kompeten dalam menangani aset-aset PLN P3B JB yang mayoritas berusia tua.

Memang, kebanyakan usia peralatan yang dimiliki PLN P3B sudah cukup tua, yaitu di atas 25 tahun. Dengan kata lain, peralatan-pera latan tersebut membutuhkan perawatan dan pemeliharaan ekstra karena semakin tua peralatan akan semakin berisiko menyebabkan terjadinya gangguan. “Untuk itu, kami lakukan perbaikan dalam proses

Kami harus mampu bekerja proaktif untuk memenuhi harapan-

harapan stakeholders. Artinya, kami tidak

bisa hanya menunggu tantangan atau

permintaan datang dari stakeholders. Sementara,

yang terkait dengan layanan berkualitas dan

andal, adalah layanan yang setara kualitas

kelas dunia.

bisnis. Salah satunya dengan mengubah orientasi pemeliharaan peralatan, dari time base maintenance menjadi condition based maintenance,” ujar E. Haryadi.

SINERGI BISNIS KETENAGALISTRIKKANDi bawah payung yang sama, yaitu PT. PLN (Persero), PLN P3B JB dan Indonesia Power berjalan, beriringan untuk bersama mengembangkan industri ketenagalistrikkan di Indonesia. Menurut E. Haryadi, bisnis ketenagalistrikkan ini tidak hanya melibatkan Indonesia Power sebagai pelaku bisnis pembangkitan dan PLN P3B JB sebagai pelaku bisnis transmisi. Melainkan, juga melibatkan distribusi sebagai pengelola distribusi tenaga listrik kepada masyarakat.

“Dengan demikian, koordinasi kerja yang baik antara pembangkit, transmisi, dan distribusi adalah suatu keniscayaan yang harus dijaga sebaik mungkin. Karena satu saja unsur yang tidak siap, maka PLN tidak akan mampu men-deliver energi listrik yang dibutuhkan masyarakat/pelanggan,” jelas pria yang pernah bertugas di PLN wilayah Balinusra dan Timor Timur ini.

E. Haryadi menambahkan bahwa, sejauh ini, koordinasi yang terjalin antara PLN P3B JB dan Indonesia Power sudah sangat baik. Kendati demikian, ada hal-hal yang perlu diwaspadai, baik oleh Indonesia Power maupun PLN P3B JB. Terutama, terkait dengan peralatan-peralatan transmisi dan pembangkit yang sudah berusia cukup tua sehingga berisiko dalam menyebabkan terjadinya gangguan “Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga keandalan peralatan-peralatan tua tersebut agar tidak terjadi gangguan yang bisa mengakibatkan pemadaman,” imbuhnya.

E. Haryadi juga menggarisbawahi peran penting Indonesia Power sebagai perusahaan pembangkit sekaligus service provider yang sangat strategis di industri kelistrikkan, khususnya di Jawa Bali. Dimana, Indonesia Power memiliki pembangkit-pembangkit yang sangat strategis, yang menyuplai listrik bagi sejumlah titik penting di Jawa Bali. Dengan demikian, sinergi harmonis Indonesia Power dan PLN P3B JB serta pengelola kelistrikkan lainnya, diharapkan mampu mengembangkan industri ketenagalistrikkan Tanah Air sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, yang—tentunya akan berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Evy HaryadiGeneral ManagerPLN P3B Jawa-Bali

m e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e r e d i s i k e d u a ta h u n 2 0 1 5 . 19

Page 20: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

csr

Sigid WinarnoManajer CSR Indonesia Power

Setiap perusahaan memil ik i Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau yang populer diistilahkan sebagai Corporate Social Responsibility

(CSR) dalam setiap aktivitasnya. Sebagaimana tercantum dalam Bab V Pasal 47 Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 dan dalam Pedoman internasional ISO 26000 guidance on social responsibility.

ISO 26000 tidak hanya memberikan pedoman untuk pelaksanaan kegiatan sosial Perusahaan saja, pedoman ini mendorong Perusahaan untuk mempertimbangkan berbagai aspek dalam pelaksanaan aktivitasnya, yaitu aspek

sosial, Lingkungan, hukum, budaya dan hak asasi manusia untuk memastikan kontribusi Perusahaan terhadap perkembangan berkelanjutan (sustainable development).

TAHAPAN IMPLEMENTASI ISO 26000Sebagaimana tercantum dalam RJPP, sejak tahun 2014 Indonesia Power telah menyatakan komitmennya untuk mengimplementasikan ISO 26000 dan mengintegrasikannya dengan InPower-IMS (Integrated Management System PT Indonesia Power) yang diawali dengan Penetapan Keputusan Direksi, membentuk tim implementasi, membangun awareness,serta penetapan kebijakan InPower-IMS yang memasukkan pertimbangan berkelanjutan pada Oktober 2014.

TJSL di Indonesia Power dijabarkan dalam 7 kegiatan yang merupakan turunan dari core

subjects ISO 26000 dan telah ditetapkan penanggung jawab kegiatan tersebut sesuai tugas pokok organisasi.

Focus Program CSR

Wujudkan ImplementasiISO 26000

Focus Program CSR

Wujudkan ImplementasiISO 26000

D i t a h u n 2 0 1 5 , I n d o n e s i a P o w e r t e l a h m e n e t a p k a n sejumlah target dalam pelaksanaan program CSR, yaitu r e v i e w p r o s e d u r dan dokumen untuk kesesuaiannya dengan issues yang ada pada ISO 26000 serta audit kesesuaian implementasi pada akhir 2015. Sehingga pada akhir 2015 diharapkan seluruh proses di Indonesia Power sudah memasukkan pertimbangan keberlanjutan (sustainable consideration) di dalamnya.

INPOWER-CARE SEBAGAI BAGIAN DARI ISO 26000Untuk fokus pelibatan dan Pengembangan m a s y a r a k a t , I n d o n e s i a P o w e r menyebutnya sebagai InPower-CARE yang terdiri atas community assistance,

TJSL(Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan)

1

2

3

45

6

7 7KegiatanTJSL Indonesia Power1 Tata Kelola Perusahaan2 penghormatan terhadap Hak Asasi

Manusia3 Hubungan Industri4 Penyelenggaraan Bisnis5 Perusahaan yang Beretika6 Tanggung Jawab terhadap Pelanggan7 Pelibatan dan Pengembangan

Komunitas

m e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e r . e d i s i k e d u a ta h u n 2 0 1 520

Page 21: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

Mapping di akhir tahun dilakukan dengan me-review program InPower-CARE yang telah diselenggarakan selama tiga tahun (2011—2014) dan mengkaji, menemukan, mengenali, serta memetakan komunitas sasaran, komunitas rentan, potensi, kebutuhan, serta harapan masyarakat yang akan digunakan sebagai acuan dalam menyusun rencana kerja strategis Community Develpoment (Comdev), baik jangka pendek (tahunan) maupun jangka panjang (5 tahun).

“Intinya adalah Social Mapping dilakukan untuk menggali segala macam informasi yang bisa digunakan untuk mendukung d a n m e n a j a m k a n p e m b e r d a y a a n masyarakat,” ujar Sigid.

Selanjutnya, hasil Social Mapping akan digunakan masing-masing Unit Pembangkit untuk menentukan Program-program Unggulan. Dalam pelaksanaannya, Kantor Pusat bertanggung jawab atas fungsi pembinaan untuk melakukan monitoring terhadap program-program unggulan tersebut. Program unggulan harus dilengkapi dengan Road Map sehingga pelaksanaan program bisa tergambarkan secara jelas dan detil, mulai dari tahap perintisan, rencana penguatan, sampai tahap pengembangan sehingga program dapat mandiri dan menjadi Exit Strategy.

Pilar Focus Program selanjutnya yang tak kalah penting adalah penajaman Evaluation Program. Evaluasi yang dilakukan untuk program InPower-CARE adalah mengukur IKM (mengacu pada standar PROPER yang dikeluarkan kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), pengukuran ketepatan program dan SROI khusus untuk program unggulan. Dengan implementasi SROI diharapkan dapat membantu penghitungan dampak yang lebih luas dari program unggulan yang dicanangkan dan juga untuk membantu dalam memeriksa hubungan antara input program serta dampak organisasi terhadap masyarakat.

“Dengan kata lain, SROI merupakan sebuah pendekatan/kerangka kerja untuk mengukur, menghitung, serta memahami dan mengatur nilai sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dihasilkan oleh aktivitas maupun organisasi,” imbuh Syuhada yang menjabat sebagai Ahli Madya CSR Indonesia Power Kantor Pusat.

PROGRAM UNGGULANProgram Unggulan merupakan program-program CSR yang memiliki keunikan karakter serta kekhasan yang menonjol pada masing-masing Unit yang dapat diketahui dari hasil Social Mapping. Sebagai contoh Program Unggulan di Unit Pembangkit Semarang, dari hasil Social Mapping diketahui program yang dapat menjadi program unggulan di UP Semarang adalah budidaya olahan rumput laut dan ikan bandeng. Kemudian, keunikan dan kekhasan juga terdapat pada Unit Pembangkitan Mrica yang salah satu program unggulannya adalah Sekolah Lapangan yang mendorong masyarakat untuk beralih menanam kopi dalam upaya untuk mengurangi sedimentasi yang disebabkan oleh longsoran tanah di Daerah Aliran Sungai.

“Kantor Pusat sendiri memiliki Program Unggulan, yaitu pengembangan Kota Layak Anak, pengembangan Kampung Batik Palbatu di wilayah Menteng Dalam, serta pengembangan Usaha Bir Pletok Siridare yang berbentuk bubuk dalam kemasan sachet di wilayah Tegal Parang,” urai Syuhada.

Dengan digulirkannya Focus Program, p r o g r a m - p r o g r a m I n P o w e r - C A R E di Indonesia Power pada tahun 2015 diharapkan dapat lebih terfokus dan yang lebih penting mendukung keberlanjutan Perusahaan dan lingkungan.

M. SyuhadaAhli Madya CSR Indonesia Powercommunity relation

d a n c o m m u n i t y empowerment. Sesuai

salah satu komitmen R a p a t K o o r d i n a s i

Perusahaan di akhir tahun yaitu untuk “Meningkatkan

kualitas pelaksanaan program unggulan CSR sesuai has i l

social mapping dalam mendukung pencapaian Proper Emas”, maka

focus InPower-CARE pada tahun 2015 adalah untuk mengerucutkan program-program InPower-CARE yang sebelumnya masih bersifat umum. Disamping itu, Focus Program juga bertujuan untuk menyamakan persepsi serta pemahaman m e l a l u i F o r u m k o m u n i k a s i y a n g dilaksanakan di awal Februari untuk penyamaan persepsi dengan me-review Rencana Kerja berdasarkan hasil Social Mapping yang dilakukan di akhir tahun. “Dengan demikian, program-program CSR dapat diklasif ikasikan menjadi program tahunan dan program unggulan, yang diharapkan dapat memberikan nilai lebih dan manfaat baik bagi perusahaan maupun lingkungan sosial di sekitarnya,” jelas Sigid Winarno selaku MCSR Indonesia Power.

TIGA PILAR INPOWER-CAREImplementasi Focus Program terdiri dari tiga kegiatan yang menjadi pilar utamanya, yakni Social Mapping, Monitoring Program Unggulan, dan Evaluasi Program melalui pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), evaluasi ketepatan program dan Social Return of Investmet (SROI). Social

m e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e r e d i s i k e d u a ta h u n 2 0 1 5 . 21

Page 22: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

teknologi

Forum Karya Inovasi (FKI) Indonesia Power (IP) semester I 2015 kembali digelar. Kali ini, lomba yang mengedepankan ide-ide cemerlang keluarga besar IP dilaksanakan di Unit

Pembangkitan  (UP) Semarang (31/3-2/4).

PT INDONESIA POWER

Selain pengumuman pemenang FKI IP Semester I 2015, salah satu agenda penting pada kesempatan tersebut adalah seminar bertema “Inovative and

Creative thingking” yang dibawakan public speaker dan motivator kawakan Paul Patty dari SC Consulting.

Dalam paparannya, Paul Patty menggugah semangat para peserta untuk senantiasa berpikir kreatif dan bertindak inovatif. “Ditengah kompetisi yang semakin tinggi, hendaklah kita dapat berpikir kreatif dan bertindak inovatif, agar dapat menyesuaikan segala perubahan di sekitar kita. Melalui terobosan baru, cara berpikir out of the box serta keberanian dalam bereksperimen, tentunya kita akan dapat meraih hasil yang

luar biasa. Dengan Bigger Action, maka akan tercapai Bigger Result dan Bigger Succes,” papar Paul Patty membakar semangat para inovator. Paralel, Direktur SDM IP Roikhan dalam momentum tersebut menyampaikan “Direksi sangat mengapresiasi para innovator yang mempunyai pemikiran dan tindakan untuk membuat terobosan baru di lingkungan kerjanya. Terima kasih kepada seluruh inovator. Inovator merupakan ujung tombak IP untuk meraih kinerja ekselen dan patut kita banggakan”.

Disampaikan pula oleh Roikhan bahwa pada 2015 IP kembali ke titahnya, yaitu kembali fokus pada Operasi dan Pemeliharaan (OM). “Inilah awal mula dihilangkannya

KATEGORI PEMBANGKITAN JUARA 1 : Unit Jasa Pembangkitan Labuan.“Modifikasi logic feedwater flow calculation pada DCS dengan penambahan rate limit algoritm untuk meningkatkan kehandalan pembangkit” (Hasia Ahmadi, Yoppy Setyo Duto, Angga Putra Prima Dana)JUARA 2 : Unit Pembangkitan Suralaya.“Optimalisasi pengoperasian DSVS rotating classifier secara auto” (Sudarwoko, Saiful Bachri, I Gede Darmadi)JUARA 3 : Unit Jasa Pembangkitan Suralaya 8.“Modifikasi line IPB pressurization system menggunakan line udara instrumen” (Lutfi Nul Hakim, Sigit Widyatmoko, Irfan F. Nainggolan)

DAFTAR PEMENANG FKI IP SEMESTER I 2015

nama “Bisnis” pada setiap unit kerja IP,” terangnya. Dengan lebih fokus pada core bisnis, maka kinerja IP di bidang OM akan semakin lebih baik.

“Tingkatkan kualitas SDM untuk menghadapi MEA pada akhir 2015 dan bisnis pembangkitan yang semakin berkembang. Ingatlah hukum alam Give and Take, dimana kita harus memberikan hal positif untuk mendapatkan hasil yang positif,” demikian pesan Roikhan kepada seluruh peserta FKI.

Sebagai puncak acara, pemenang FKI Semester I 2015 diumumkan secara langsung oleh Tarwaji selaku GM IP. Penghargaan diserahkan secara langsung oleh Roikhan kepada seluruh pemenang dari 3 kategori. Selamat kepada para pemenang!

KATEGORI TECHNICAL SUPPORTINGJUARA 1 : Unit Jasa Pemeliharaan.“Portable tool untuk membuat lubang pin shroud turbin tingkat 1, 2, dan 3 PLTG GE frame 9” (M. Fatkur Rohman, Okkho Budhi Agung, Amri Kiswara)JUARA 2 : Unit Pembangkitan Saguling.“PROSH (Pressure Reducing of Saguling Hydro)” (Adnan Widyantara, D ian Hardiansyah, Afri Septiandry)JUARA 3 : Unit Jasa Pemeliharaan.“Special tool adjuster clearance blower hub rotor generator PLTU Suralaya” (Sujadi, Indra Jaya, Edo Angga Radita)

KATEGORI NON TECHNICAL SUPPORTING

JUARA 1 : Unit Pembangkitan Semarang.“Aplikasi prioritas start Unit PLTGU untuk meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan dan memperkecil potensi gangguan” (Ariadi Dwi Widodo, Denni Judha Kaya Putranto, Slamet Budiono)JUARA 2 : Kantor Pusat.“Optimalisasi orafin untuk proses penyusunan laporan keuangan konsolidasi” (Sarah Kissiantisa, Wildan RN, Ari Suhendro)JUARA 3 : Dari Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Kamojang.“Penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) melalui keikutsertaan verified carbon standard *VCS)” (Yuansah, Vicky Apriandana, Ajay Irdan)

Ajang Unjuk Gigi Inovator IP

m e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e r . e d i s i k e d u a ta h u n 2 0 1 522

Page 23: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

ip sehat

Pedoman kolesterol terbaru m e r e k o m e n d a s i k a n A n d a menurunkan tingkat kolesterol jahat (LDL) menjadi 70 mg/dl atau kurang bila Anda merokok,

sudah berusia 45 tahun (pria) atau 55 (wanita), memiliki hipertensi atau diabetes, dan faktor risiko lain.

Bagi sebagian besar orang, tingkat LDL yang disarankan adalah tidak melebihi 100 mg/dl. Tingkat LDL tinggi merupakan faktor risiko penyakit berbahaya seperti stroke dan penyakit jantung, dua penyebab utama kematian.

Kadar kolesterol umumnya dapat dikelola secara alami dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih baik. Terapkan 5 langkah berikut untuk menurunkan tingkat kolesterol jahat di tubuh Anda:

1. Hindari makanan penyebab kolesterol tinggi. Diantaranya : lemak jenuh yang banyak terdapat pada daging hewan, lemak trans yang terbentuk saat memanaskan minyak nabati cair di dalam gas hidrogen dan katalis tertentu.

2. Perbanyak makanan penurun kolesterol, seperti minyak zaitun, minyak kelapa virgin dan minyak ikan Makanan lain seperti teh hijau, alpukat, buah delima, dll juga dapat memiliki efek yang sama. Ekstrak bawang putih adalah suplemen populer yang telah banyak diteliti sebagai penurun kolesterol.

3. Berolahraga, karena khasiatnya jauh lebih kuat daripada obat resep apa pun. Latihan fisik selama 30 menit sehari telah terbukti menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik. Latihan fisik secara teratur minimal 5 jam per minggu bisa secara dramatis mengurangi kadar kolesterol jahat.

4. Berhenti merokok, karenaberkontribusi terhadap pengerasan pembuluh darah dan merupakan faktor risiko utama

untuk penyakit jantung, stroke dan penyakit degeneratif lainnya.

5. Kelola stress Anda. Sama seperti kolesterol, stres dalam jumlah tertentu adalah sehat. Bila berlebihan dan terus-menerus maka dampaknya buruk bagi kesehatan, termasuk meningkatkan produksi kolesterol jahat.

1. Matikan TV dan Letakkan Buku Saat Makan. Kebiasaan makan sambil nonton TV atau membaca buku membuat Anda tidak memegang kendali seluruhnya pada makanan. Setelah sadar, ternyata kamu sudah menghabiskan lebih banyak makanan dari yang Anda duga.

2. Kunyah Makanan 32 kali. Dengan demikian, makanan yang masuk ke perut akan lebih mudah dicerna sehingga proses penyerapan nutrisinya lebih maksimal.

3. Nikmati waktu makanmu. Makan dengan perlahan untuk menikmati waktu makan Anda. Selain dapat merasakan rasa makanan dengan lebih cermat, selain itu cara ini akan membuat Anda lebih cepat kenyang.

4. Selingi Dengan Minum Air Putih. Dengan demikian perut akan terasa lebih kenyang sehingga porsi makanmu jadi lebih sedikit.

5LangkahTurunkanKolesterolJahatOleh : dr. Salma

5. Kurangi Asupan Garam. Terlalu banyak garam dapat meningkatkan risiko dehidrasi. Mengurangi asupan garam akan membantu menurunkan berat badan.

6. Hindari Minuman Berkalori Saat Makan. Jika digabungkan dengan menu makanan berat, kalori yang masuk ke tubuh akan menyebabkan berat badan berlebih. Untuk itu minumlah air putih atau teh tanpa gula.

7. Rancang Menu Makananmu. Buat menu khusus yang akan Anda santap selama satu minggu depan beserta jumlah kalorinya. Dengan demikian dapat diperkirakan kalori yang masuk ke dalam tubuh, sehingga menurunkan berat badan menjadi lebih mudah.

Untuk menurunkan berat badan, Anda hanya perlu disiplin dan menjaga pola makan secara tepat. Ingat selalu untuk menjaga cara makan agar proses penurunan berat badan menjadi lebih mudah.

Cara Makan yang Baik untuk Turunkan Berat Badan

m e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e r e d i s i k e d u a ta h u n 2 0 1 5 . 23

Page 24: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

gaya hidup

Disadari atau tidak, implementasi k o n s e p K 3 ( K e a m a n a n , Kenyamanan dan Keselamatan) dalam keseharian kita, telah menjadi sebuah keniscayaan.

Betapa tidak, ketiga unsur tersebut terbukti ampuh dalam meningkatkan kinerja secara signifikan, baik dalam skala individual hingga perusahaan.

Paralel dengan hal tersebut, konsep kerja ramah lingkungan pun terus mengemuka. Secara holistik, lingkungan hidup yang terpelihara kelestariannya mampu menjadi pilar penting dalam upaya menghadirkan K3 secara utuh. Sebagai contoh : terpeliharanya lingkungan hidup yang “hijau” ditengarai mampu berkontribusi nyata dalam produksi oksigen berkualitas prima. Hal ini tentu berdampak pada tercapainya kondisi kerja yang sehat, aman dan nyaman serta bermuara pada peningkatan kinerja.

Manajer K3 dan Lingkungan IP Mekkadinah menyebutkan bahwa IP memaknai kerja ramah lingkungan sebagai upaya nyata dari setiap individu maupun lembaga/perusahaan untuk senantiasa meminimalkan dampak buruk terhadap lingkungan dari berbagai aktivitas pekerjaan yang dilakukan.

Terkait hal tersebut, IP senantiasa berupaya mengimplementasikan konsep budaya kerja yang ramah lingkungan. Adapun tujuan utama yang hendak dicapai oleh IP melalui penerapan budaya kerja ramah lingkungan adalah sustainability business berbasis daya dukung lingkungan.

Menurut Mekkadinah, budaya itu bisa atas kesadaran yang tumbuh atau karena dipaksakan, maka kedua hal tersebut diterapkan di IP. “Penerapan budaya ramah lingkungan tersebut mencakup aspek teknis operasional pembangkit dan kegiatan yang dikategorikan domestik,” tuturnya.

HIJAUNESIA POWERDALAM KINERJAKESEHARIANKITA

Proses monitoring , masih menurut Mekkadinah, dilakukan oleh IP melalui assessment penerapan KKU (Kinerja unit). Dewasa ini, secara umum memperlihatkan perbaikan, namun belum cukup signifikan. “Terutama hal-hal yang terkait evaluasi pemasok, efisiensi sumber daya alam dan energi, pelestarian keanekaragaman hayati dan perbaikan teknologi masih memerlukan upaya peningkatan yang lebih besar,” paparnya.

Sebagaimana pola OPI dan Agen Perubahan, maka budaya tersebut ditanamkan mulai dari Senior Leader, termasuk GM Unit. “Mereka adalah Agen Perubahan yang paling efektif. Dengan kewenangannya dapat memutuskan suatu aktifitas jika berdampak pada lingkungan apakah tetap dijalankan atau harus dihentikan,” jelas Mekkadinah menerangkan.

Sejatinya, budaya kerja ramah lingkungan telah diimplementasikan dalam keseharian kinerja Indonesia Power, baik yang berada di lingkungan Kantor Pusat maupun Unit-Unit yang tersebar di berbagai pelosok

wilayah Indonesia. Contohnya : asap cerobong Suralaya terlihat bening saat beroperasi maksimal, pengerukan Waduk Mrica belum dilaksanakan sampai adanya kajian terhadap keamanan dan keselamatan lingkungan hidup dan upaya mengolah limbah organik menjadi kompos.

Paralel dengan uraian tersebut di atas, Mekkadinah menegaskan bahwa pengelolaan lingkungan tidak cukup sebatas jargon, perlu aksi nyata dan memerlukan waktu. Tidak cukup menanam pohon tanpa menjamin tumbuh kembangnya pohon, menebar benih ikan tanpa menjamin kembang biaknya,” tuturnya.

Pengelolaan lingkungan pada prinsipnya adalah langkah mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan. Untuk itu setiap aktifitas yang ada di perusahaan haruslah senantiasa berpikir akan kemungkinan timbulnya dampak bagi lingkungan hidup sehingga keputusan-keputusan yang diambil, langkah-langkah kerja yang dilakukan baik besar maupun kecil dapat memberi perlindungan bagi lingkungan hidup.

m e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e r . e d i s i k e d u a ta h u n 2 0 1 524

Page 25: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

kolom

Manajemen waktu adalah hal yang cukup sulit dilakukan, bahkan pengusaha sukses seperti Richard Branson sekalipun kadang kelabakan mengatur waktu mereka. Oleh karenanya, Anda harus belajar mengenai manajemen waktu dari sekarang.

Coba Anda urai dengan detil, berapa banyak waktu yang akan Anda habiskan pada pikiran, percakapan dan tindakan yang akan membawa Anda menuju sukses? Semua itu harus Anda pertimbangkan sejak dini apabila Anda bertekad untuk “sukses”. Anda harus belajar mengenai apa itu waktu, bagaimana cara manajemen yang baik dan semua tentang pengaturan waktu dan kehidupan Anda.

Berikut adalah 10 tips manajemen waktu yang dapat Anda coba :

1. Laksanakan jadwal dan rekam semua pikiran, percakapan, serta kegiatan yang telah Anda lakukan selama satu minggu. Hal ini akan membantu Anda memahami berapa banyak kegiatan yang dapat Anda lakukan dalam satu hari. Anda akan melihat berapa banyak waktu yang benar-benar produktif dan berapa banyak waktu yang terbuang. Hal ini akan membantu Anda belajar tentang manajemen waktu yang baik.

2. Buatlah to-do list. Setiap aktivitas atau percakapan yang penting bagi keberhasilan Anda harus memiliki waktu yang dialokasikan untuk itu. Dengan adanya to-do list, waktu Anda akan lebih berguna setiap saatnya.

3. Rencanakan untuk menghabiskan setidaknya 50% waktu Anda untuk terlibat dalam pikiran, kegiatan dan pekerjaan yang menghasilkan sebagian besar kinerha produktif Anda

4. Rencanakan waktu untuk “menarik diri” dari apa yang Anda lakukan. Ambillah suatu konsep yang menarik, misalnya, konsep memil iki “jam kantor.” Bukankah “jam kerja” adalah cara lain mengatakan “interupsi yang direncanakan?”

5. Ambil 30 menit pertama setiap hari untuk merencanakan hari Anda. Jangan memulai hari Anda sampai Anda menyelesaikan rencana waktu Anda. Waktu yang paling penting dari hari Anda adalah waktu Anda menjadwalkan untuk menjadwalkan waktu. Selain itu, hal ini juga berguna agar manajemen waktu Anda berjalan dengan baik tanpa harus mengganggu hal lainnya.

Manajemen WaktuDisadur dari tulisan Ryan Gondokusumo

10Tips 6. Ambil lima menit sebelum setiap panggilan dan tugas, untuk memutuskan apa target yang Anda inginkan untuk dicapai. Ini akan membantu Anda mengetahui apa yang tampak seperti keberhasilan sebelum Anda mulai. Dan itu juga akan membuat Anda tepat waktu dalam bekerja. Karena Anda sudah memiliki target dan semua jadwal yang direncanakan dengan baik.

7. Pasanglah tanda “Jangan diganggu” ket ika Anda benar-benar harus melaksanakan pekerjaan yang harus diselesaikan dengan cepat.

8. Cobalah untuk t idak beral ih ke handphone Anda hanya karena mendengar dering dari handphone Anda. Anda boleh melihatnya, tapi jika hal itu tidak penting, usahakan untuk mengalihkan perhatian Anda dari handphone Anda.

9. Blokirlah gangguan lainnya seperti Facebook atau media sosial lainnya saat Anda bekerja. Kecuali, jika pekerjaan Anda berhubungan dengan media sosial.

10. Ingat bahwa tidak mungkin untuk mendapatkan semua yang sudah Anda rencanakan. Karena Anda hanyalah manusia biasa. Ingat juga bahwa peluang baik adalah 20% dari pikiran Anda, sedangkan percakapan dan kegiatan menghasilkan 80 persen dari hasil Anda.

Manajemen waktu hanyalah salah satu dari salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas Anda. Namun dengan menguasai satu hal ini, Anda akan melihat perbedaan yang nyata sebelum dan sesudah Anda terapkan.

m e d i a k o m u n i k a s i i n d o n e s i a p o w e r e d i s i k e d u a ta h u n 2 0 1 5 . 25

Page 26: Majalah Inpower Edisi 2 Tahun 2015

KEBIJAKAN INTEGRATEDMANAGEMENT SYSTEMPT INDONESIA POWER

Komitmen PT INDONESIA POWER terhadap INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM mencakup aspek Mutu, Lingkungan, K3, Pengamanan, Manajemen Aset, Tanggung Jawab Sosial dan Keamanan Sistem Informasi tercermin dalam pernyataan dibawah ini :

berkomitmen untuk mengembangkan, menerapkan, memelihara dan mengevaluasi efektivitas Integrated Management Sytem secara sistematis dan konsisten sesuai dengan Visi, Misi dan Strategi perusahaan pada seluruh kegiatan PT Indonesia Power berdasarkan kaidah pengelolaan Enterprise Risk Management perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara terus menerus.

Menyediakan dan mengoptimalkan seluruh sumber daya baik aset fisik maupun non fisik untuk mendukung penerapan Integrated Management System, melakukan penyempurnaan berkelanjutan demi pemenuhan kebutuhan dan peningkatan kepuasan stakeholder termasuk pelanggan serta berperan aktif dalam menjalankan tanggung jawab sosial kepada lingkungan dan masyarakat melalui pelibatan dan pengembangan masyarakat.

Memenuhi peraturan perundangan dan persyaratan internal serta eksternal yang berlaku terkait dengan proses bisnis PT Indonesia Power.

berkomitmen melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari kegagalan produk, kerusakan aset, cidera dan sakit penyakit, pencemaran dan gangguan keamanan.

Mendokumentasikan, mengimplementasikan, mendistribusikan, mensosialisasikan dan memelihara dokumen yang terkait dengan Integrated Management System, melaporkan hasil pengelolaan dan pemantauan aspek Mutu, lingkungan, k3, Manajemen Aset dan Manajemen Pengamanan pada pihak yang berkepentingan sesuai dengan pedoman pengelolaan keamanan informasi perusahaan.

Menciptakan sistem pengamanan di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang secara profesional terintegrasi untuk mencegah dan mengurangi kerugian akibat ancaman, gangguan dan/atau bencana serta mewujudkan tempat kerja yang aman, sehat, nyaman, efisien dan produktif.

Jakarta, 27 Oktober 2014

www.indonesiapower.co.id

INPOWERIMS