majalah karya anak geografi

41

Upload: aprilyan-david-budiarta

Post on 23-Dec-2015

47 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Majalah Karya Anak Geografi

TRANSCRIPT

Page 1: Majalah Karya Anak Geografi
Page 2: Majalah Karya Anak Geografi

1 Majalah Karya Anak Geografi !

Salam Redaksi

MAKAN ! GEOGRAFI

Hai sahabat pecinta majalah! Selamat bertemu dengan kami dari Pendidikan

Geografi Universitas Negeri Malang angkatan tahun 2013. Nama majalah kita kali ini

adalah MAKAN! Geografi. Eh sebelumnya kita kenalan dulu dengan kru pembuatan

majalah kali ini, di posisi koordinator atau biasa kita kenal sebagai ketua yaitu Aprilyan

David Budiarta. Tentu seorang ketua tidak bekerja sendiri dalam pembuatan majalah

ini, dia di bantu beberapa anggota yang masih teman sekelasnya juga diantaranya adalah

Herdin Trysna Putra, Iwan Setyawan, Syaif Hizbulhaq Alwathoni, dan Tantio Kuswari.

Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam

pembuatan majalah ini terutama pada beliau Bapak Dosen Pembimbing Majalah kami

yaitu.....

Bicara seputar majalah kami, kami mengambil nama MAKAN! Geografi yang

merupakan singkatan dari Majalah Karya Anak Geografi. Mungkin nama yang sedikit

aneh menurut pembaca, namun nama “MAKAN!” ini menurut kami penting dalam

kehidupan sehari-hari karena tanpa makan kita bisa lemas, lemah dan berujung pada

sakit. Selain itu nama majalah kami ini berkaitan dengan tema dari majalah kami yaitu

Budaya. Budaya kebudayaan sendiri berasal dari bahasa Sanskerta “buddhayah”, yang

merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang

berkaitan dengan budi atau perbuatan dan akal manusia. Ada juga yang menyebut

budaya dengan kultur. Kata kultur sendiri dalam bahasa Indonesia merupakan bentuk

serapan dari bahasa Inggris culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah

atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.

Apa kaitannya dengan majalah kami? Seperti yang kita ketahui Indonesia

memiliki banyak suku, adat, dan budaya yang di setiap daerah selalu berbeda-beda.

Mayoritas orang memandang budaya pada tiap daerah hanya pada tarian dan pernikahan

adatnya saja, namun pada kenyataannya budaya atau kebudayaan memilikiwujud yang

beragam. Disini kami mengambil istilah Makan karena cara dan apa yang dimkan oleh

setiap suku yang ada di Indonesia selalu berbeda-beda.

Page 3: Majalah Karya Anak Geografi

2 Majalah Karya Anak Geografi !

Dari beberapa penjelasan diatas yang melatar belakangi pengambilan nama

majalah kami kali ini. Bagaimanakah kondisi atau keadaan budaya indonesia di kala

jaman yang serba “teknologi” ini? Apakah kebudayaan luar negeri mempengaruhi

kebudayaan yang ada di Indonesia? Siapa pihak-pihak yang bertanggung jawab atas

budaya Indonesia? Selamat bergembira dengan majalah kami.

Page 4: Majalah Karya Anak Geografi

3 Majalah Karya Anak Geografi !

DAFTAR ISI

Cover

Salam Redaksi..............................................................................................1

Daftar Isi......................................................................................................3

Tokoh Inspiratif Kita “Pak Cip”..............................................................5

Biografi Sudjiwo Tedjo...............................................................................8

Kesenian Reog Sudah Sampai Mancanegara.........................................10

Kebudayaan Kediri “Tiban”....................................................................12

Musik Tradisional “Gamelan” yang Mulai Dipelajari Warga Asing..13

Keunikan Kopi Khas Ponorogo...............................................................15

Hedonisme..................................................................................................17

Resensi Film “Sang Penari”.....................................................................20

Resensi Film “Sang Pencerah”.................................................................24

Cerpen “Ibuku Budayawan”....................................................................26

Puisi

Budaya Indonesia yang Hilang......................................................29

Budaya Negeriku.............................................................................30

Page 5: Majalah Karya Anak Geografi

4 Majalah Karya Anak Geografi !

Katanya...Kata Mereka..................................................................31

Nuansa Budaya Indonesia....................................................... ....32

Cergam.......................................................................................................33

TTS.............................................................................................................35

Tips

Pihak-pihak Pelestari Kebudayaan Indonesia.............................36

Tips Agar Anak Usia Dini Mempelajari Kebudayaannya

Sendiri..............................................................................................40

.

Page 6: Majalah Karya Anak Geografi

5 Majalah Karya Anak Geografi !

Tokoh Inspiratif Kita “Pak Cip”

Oleh : Syaif Hizbulhaq A

1. Nama : Drs. SOETJIPTO.TH, S.H., S.E., M.Pd.

2. NIP : 195609141980021001

3. Tempat Lahir : Probolinggo

4. Tanggal Lahir : 14 September 1956

5. Jabatan Akademik : Lektor Kepala di FIS UM Malang

6. Jenis Kelamin : Laki-laki

7. Kebangsaan : WNI

8. Agama : Islam

9. Status Perkawinan : Menikah

10. Alamat Tinggal : Jl. Gambuta 3 / H8 Malang 65146

HP 081336083671

RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL

1. SD (1963 – 1968)

2. SMP (1969 – 1971)

3. SMA Negeri Probolinggo (1972 – 1975)

4. Sarjana Muda Pendidikan Geografi di FKIS IKIP Malang (1976 – 1978)

5. Sarjana Pendidikan Geografi di FKIS IKIP Malang ( 1979 -1980 )

6. Akta Mengajar VB di Pascasarjana IKIP Malang (1984 -1985)

7. Sarjana Hukum UNIDHA Malang (1985 – 1989)

8. Pra Pasca Sarjana Bidang Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Airlangga ( 1998)

9. S2 Ilmu-Ilmu Sosial di Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya (1998 -2003 )

10. Sarjana Ekonomi STIE KOPERASI Malang(2001 – 2005)

Page 7: Majalah Karya Anak Geografi

6 Majalah Karya Anak Geografi !

11. S2 Pendidikan Geografi di FPS Universitas Negeri Malang ( 2006-2010 ).

Nama Tokoh yang kami kagumi di FIS adalah Drs. SOETJIPTO.TH, S.H., S.E.,

M.Pd. Beliau lahir tanggal 14 September 1956 di Kabupaten Probolinggo dan dari asal

keluarga yang kental dengan agama. Kesederhanaan adalah ajaran pokok yang diajarkan

orang tua Pak Chip (nama panggilan) untuk mendidik beliau hingga sekarang ini. Dari

kesederhanaan tersebut, membawa beliau menjadi sosok yang idealis yakni teguh dalam

pendiriannya. Beliau telah menikah dengan seorang istri yang setia dan memiliki rumah

ber-alamatkan di Jl. Gambuta 3 / H8 Malang 65146.

Tokoh ini mempunyai seribu pengalaman jenjang pendidikannya selama ini.

Beliau adalah lulusan sarjana pendidikan geografi FKIS Malang tahun 1978, karena

beliau ber-tipekan orang yang tidak mudah menyerah, beliau meneruskan

pendidikannya S2 Akta Mengajar VB di IKIP malang dan lulus tahun 1985. Setelah

mendapat gelar tersebut, beliau kuliah lagi mengambil jurusan Sarjan Hukum di

UNIDHA lulus tahun 1989 dan memiliki gelar SH, sesuai gelar yang dimilikinya

tersebut Pak Chip menjadi sosok terkenal berkecimpung di dunia politik sampai saat ini.

Setelah itu, beliau meneruskan Pra Pasca Sarjana Ilmu-ilmu sosial di UNAIR dan lulus

tahun 1998 dan dilanjut Pasca Sarjana di tempat yang sama dan lulus tahun 2003. Untuk

menambah ilmu ekonomi beliau melanjutkan kuliah Sarjana Ekonomi STIE

KOPERASI Malang (2001 – 2005) dan S2 Pendidikan Geografi di FPS Universitas

Negeri Malang ( 2006-2010 ).

Pak Sucipto adalah dosen asik dan dikenal oleh mahasiswa jurusan pendidikan

geografi. Beliau juga termasuk dalam dosen ter-favorit dan ter-lucu di kalangan

mahasiswa baru angkatan 2013 karena cara pengajarannya yang berbeda dari dosen-

dosen yang lainnya. Beliau sangatlah sering beda pemikiran mengenai suatu hal, karena

pimikiran beliau cenderung bukan teoritis melainkan rasional dan sesuai logika. Semisal

ada pertanyaan mengapa bisa pemikiran Pak chip (nama panggilan) sering berbeda?

Jawabannya mungkin dari pengalaman-pengalaman beliau yang sudah mengenal baik

tentang masalah-masalah kehidupan ini.

Pak Chip adalah tipe orang yang tidak mudah menyerah. Segala rintangan yang

menghadangnya pasti akan dia lawan yang penting bisa dianalogikakan dan benar

Page 8: Majalah Karya Anak Geografi

7 Majalah Karya Anak Geografi !

menurut logikanya. Apabila kita belum mengenal beliau, biasanya kita cenderung

berfikir negatif tentang kepribadiannya. Menurut saya tidak demikian, beliau adalah tipe

dosen inspiratif karena beliau mempunyai seribu alasan yang bisa dibilang berani dan

anehnya bila dipikir sesuai logika kita sebagai mahasiswa maka itu benar sesuai realita.

Pengalaman dan kedekatan Pak Cip dengan mahasiswanya ini lah salah satu

alasan mengapa kami mengangkatnya dalam majalah ini. Sealain itu juga karena

penghargaan yang pernah diterima beliau diantaranya adalah.

1. Utusan Anggota KPRI UM Malang Periode 1998-2012 (4 periode).

2. Satyalencana Karya Satya XX Tahun (24 April 2007).

3. Sebagai sekretaris pengurus KPRI UM Periode 2007-2009.

Page 9: Majalah Karya Anak Geografi

8 Majalah Karya Anak Geografi !

BIOGRAFI SUDJIWO TEDJO

Oleh : Aprilyan David Budiarta

Nama : Agus Hadi Sudjiwo

Alias : Sudjiwo Tedjo / Sujiwo Tejo

Tempat, Tanggal Lahir : Jember, 31 Agustus 1962

Agama : Islam

Budayawan sekaligus seniman Agus Hadi Sudjiwo yang biasanya dikenal

dengan nama Sujiwo Tejo adalah seorang lulusan Tehnik Sipil dan Matematika di

ITB Bandung. Ia memulai karirnya sebagai seorang wartawan harian Kompas

selama 8 Tahun.

Hasrat dan bakat seninya

dimulai ketika dia menjadi penyiar radio

kampus, bermain teater, dan mendirikan

ludruk ITB bersama budayawan

Nirwan Dewanto. Selain itu, dia juga

menjabat sebagai Kepala Bidang Pedal

Persatuan Seni Tari Karawitan

Jawa di ITB dan membuat himne

jurusan Tehnik Sipil ITB pada

rientasi ITB tahun 1983.

Pada tahun 1999, Tedjo

memprakarsai berdirinya Jaringan

Dalang dengan tujuan untuk memberi nafas baru bagi tumbuhnya nilai-nilai wayang

dalam kehidupan masyarakat masa kini, Pada tahun 2004 dia mendalang keliling

Yunani. Namun, satu hal yang menjadikan dirinya berbeda dengan dalang pada

Page 10: Majalah Karya Anak Geografi

9 Majalah Karya Anak Geografi !

umumnya adalah dia suka melanggar paham pewayangan termasuk tokoh Rahwana

dibuatnya menjadi baik dan Pandhawa menjadi tidak selamanya benar.

Beliau dikenal sebagai penyanyi pada tahun 1998 dalam bidang musik. Berkat

video klip lagunya di album Pada Suatu Ketika dia meraih penghargaan sebagai video

klip terbaik pada Grand Final Video Musik Indonesia tahun 1999.

Pada bidang teater, kiprah Sudjiwo Tedjo terlihat dari keaktifannya mengajar

teater di EKI sejak 1997. Selain itu dia juga turut serta dalam pertunjukkan teater.

Salah satunya yaitu “Pertunjukan Laki-laki” yang berkolaborasi dengan Rusdy

Rukamarata di Gedung Kesenian Jakarta dan Teater Utan Kayu tahun 1999.

Dalam bidang perfilman Sudjiwo Tedjo memulai karirnya pada film

“Telegram” pada tahun 1966. Setelah itu dia juga bermain di film-film bergengsi

lainnya diantaranya yaitu “Janji Joni”, “Kafir”, “Detik Terakhir”, “Sang Pencerah”,

dan “Tendangan Dari Langit”.

Page 11: Majalah Karya Anak Geografi

10 Majalah Karya Anak Geografi !

Kesenian Reog Sudah Sampai Mancanegara

Oleh : (Herdin Trysna P)

Reog Ponorogo kesenian khas dari Kabupaten Ponorogo ini yang

sudah tidak asing lagi terdengar oleh semua telinga masyarakat

Indonesia. Reog Ponorogo ini biasanya tampil pada bulan-bulan

tertentu seperti, bulan purnama dan bulan Suro. Namun, biasnya pentas

Reog Ponorogo ini di pentaskan juga pada hajatan, bersih desa, dan

lain-lain. Kesenian khas dari Ponorogo ini sudah sampai mancanegara

karena dalam pementasan Reog pada bulan suro biasnya banyak

wisatawan asing atau mancanegara yang berkunjung maupun dating

ke Kabupaten ponorogo untuk menyaksikan kesenian khas dari

Kabupaten ponorogo ini.

Namun, di samping para wisatawan dating untuk berkunjung ke

Ponorogo juga da factor lain yang mempengaruhi kesenian Reog

Ponorogo sampai ke mancanegara dikarenakan banyak warga

Page 12: Majalah Karya Anak Geografi

11 Majalah Karya Anak Geografi !

Ponorogo yang menjadi tki yang bekerja ke luar negeri. Contoh lain

yaitu komunitas reog Ponorogo yang ada di USA. Komunitas Reog

Ponorogo ini dinamakan komunitas Reog Singo Lodoyo USA.

Pada 15 April 2010 mereka sekali lagi membuat kagum penonton

Amerika dan internasional di Festival Tahunan Cherry Blossom yang

terkenal di jantung kota Washington, DC, setelah mereka , tampil lagi

pada festival hari kemerdekaan AS atau The US4th July Independence

Day Festival di Washington, DC. Bukan sekedar di USA saja namun, pada

acara hari perdamaian Haiti kesenian khas dari Ponorogo ini di sajikan

oleh para prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XXXII-

B/Minustah (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haïti)

dibawah pimpinan Letkol Czi Arief Novianto. Acara ini bertempat di

Plaza De La Paix, Port Au Prince-Haiti, Rabu (25/9/2013).

Kesenian Reog Ponorogo ditampilkan sebagai acara inti.

Dihadapan para tamu undangan dan masyarakat Port Au Prince yang

memadati Plaza De La Paix, Reog Ponorogo tampil sangat memukau

dan mengundang kagum para penonton dengan beberapa atraksinya,

seperti penampilan dua personel ‘jathil’ atau penunggang kuda dan

penampilan bujang ganong dengan atraksi akrobatik dan tidak

ketinggalan pula ketangguhan personel ‘barongan’ mengangkat

dadak merak seberat sekitar 50 kilogram hanya dengan kekuatan

gigitan gigi.

Pada hakikatnya selain menjadi bagian dari personel penjaga

perdamaian dunia yang bertugas di Haiti, seluruh personel yang

tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XXXII-B/Minustah juga menjadi

duta budaya bangsa guna dapat mempromosikan keanekaragaman

budaya Bangsa Indonesia, khususnya Reog Ponorogo di dunia

internasional.

Page 13: Majalah Karya Anak Geografi

12 Majalah Karya Anak Geografi !

Kebudayaan Kediri “Tiban”

Oleh : Iwan S

Tiban adalah upacara adat masyarakat Kediri yang digelar dengan

cara bertarung satu lawan satu bersenjatakan cambuk. Cambuknya terbuat

dari lilitan lidi daun aren dan iratan bambu, tradisi ini dimaksudkan untuk

memanggil hujan pada waktu musim kemarau yang berkepanjangan.

Alunan musik tradisional, pertanda upacara dimulai. Siapa pun boleh

menjadi petarung Tiban di arena yang disediakan. Jika seorang warga yang

masuk arena dengan mengacung-acungkan cambuk berarti dia memberi

tantangan pada siapapun yang ada di sekitar lokasi pertandingan. Sebelum

bertarung keduanya terlebih dahulu melepas baju dibadannya masing-

masng dan mengambil cambuk yang disediakan. Dalam tradisi Tiban

terdapat dua orang wasit yang akan mengawal jalannya pertarungan.

Petarung boleh menyerang lawannya dibagian tubuh manapun, kecuali

Page 14: Majalah Karya Anak Geografi

13 Majalah Karya Anak Geografi !

kepala. Secara bergantian, petarung Tiban masing-masing dniberi

kesempatan tiga kali mencambuk lawan secara berturut turut.

Untuk terhindar dari sabetan cambuk, peserta tiban pun dituntut lihai

membaca pergerakan lawan dan menghindari cambukan. Tak jarang

peserta yang belum lihai, babak belur, kulit terkelupas, hingga berdarah

akibat terkena cambukan. Meskipun saling serang, tak jarang pendekar

Tiban sambil berjoget mengikuti alunan musik saat bertarung. Seolah

mereka tak menghiraukan rasa sakit yang dirasakan akibat luka cambukan.

Meski tradisi yang keras, namun tradisi ini menjunjung tinggi nilai

persaudaraan. Diakhir pertarungan kedua pendekar Tiban akan bersalaman

dan berpelukan.

Page 15: Majalah Karya Anak Geografi

14 Majalah Karya Anak Geografi !

Musik Tradisional “Gamelan” yang Mulai Dipelajari

Warga Asing

Oleh : Tantio K

Musik tradisional gamelan merupakan musik tradisional dari

jawa,sunda,bali yang kini mulai dipelajari warga asing. Pada tanggal

15 juni 2012 di Bali para wisatawan asing yang berkunjung disebuah

pusat kesenian alat tradisional di Bali. Mereka sangat antusias

mengikuti dan mempelajari alat musik tradional gamelan tersebut.

Karena mereka mengganggap alat musik tradional gamelan tidak kalah

menarik dengan alat musik mereka sendiri yang namanya sudah mendunia.

Para wisatawan asal Amerika bahkan sangat tertarik sekali untuk

memainkannya, mereka mengatakan alat musik tradisional gamelan dari

Indonesia ini mempunyai keunikan dari segi bentuk dan bunyinya. Para

wisatawan asing yang berkunjung di Indonesia pasti sangat tertarik

untuk mempelajari alat musik tradisional gamelan tersebut. Para pemuda

Indonesia seharus bisa memainkan dan melestraikan alat musik

tradisonal gamelan tersebut agar tidak di klaim atau diambil oleh

negara lain.

Dengan cara mempelajari dan memainkan pasti pemuda Indonesia bisa

menjaga dan melestarikan kebudayaannya melalui alat musik tradisional

gamelan tersebut.

Page 16: Majalah Karya Anak Geografi

15 Majalah Karya Anak Geografi !

Keunikan Kopi Khas Ponorogo

Oleh : (Herdin Trysna P)

Kopi khas Ponorogo yang dibuat dari biji kopi pilahan ini sangat

nikmat dengan pembuatanya yang masih sangat tradisional. Proses

pembuatan kopi khas Ponorogo ini dengan menggunakan tungku api dari

kayu, dan menggunakan kreweng ( wajan yang terbuat dari tanah liat .

Dalam pembuatanya, kopi ini

di masak menggunakan

beras. Kopi Ponorogo

biasanya dimasak dan di

tambahkan nangka (

kalau musim nangka ), dan

juga di tambahkan irisan

kelapa agar aromanya lebih

nikamat. Setelah masak kopi di dinginkan di atas “tampah’ setelah dingin

langsung di tumbuk atau di giling agak kasar, agar pada saat di minum

ada ciri khas yaitu menghaluskan (ngletak) sisa kopi itu sendiri.

Ada beberapa cara dalam proses peracikan kopi khas Ponorogo ini,

yaitu siapkan cangkir, cangkir dalam kopi khas Ponorogo menunjukan

bahwa kopi ini di buat untuk dinikmati sedikit demi sedikit. Membuat

Page 17: Majalah Karya Anak Geografi

16 Majalah Karya Anak Geografi !

kopi dalam gelas apalagi gelas besar oleh warga Ponorogo sering disebut “koyo

wong tebang”, terus kemudian gunakan air yang direbus hingga mendidih

secara langsung bukan air termos, maksutnya agar panas benar- benar

terjaga. Air yang temperaturnya kurang panas tidak bisa melarutkan

kopi secara baik sehingga rasa dan aroma kopi akan berkurang lalu di

lanjutkan dengan meletakan bubuk kopi terlebih dahulu baru gulanya di

cangkir. setelah itu masukan air panas. Alasan memasukan bubuk kopi

terlebih dahulu: Jika kopi berada di bawah, saat di siram air panas aroma

kopi akan tertahan oleh gula lalu meresap saat di aduk. Jika kopi di atas,

saat di siram air aroma kopi langsung menguap ke udara. Setelah air panas

di tuangkan lalu Jangan langsung di aduk,diamkan 2-3 menit agar

aroma kopi meresap ke dalam gula dan menyatu secara perlahan, dan

terakhir monggo di sruput.

Page 18: Majalah Karya Anak Geografi

17 Majalah Karya Anak Geografi !

Hedonisme

Oleh : Aprilyan David B

Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan

dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Hedonisme berasal dari bahasa

Yunani (Hedone) yang berarti kesenangan. Pencetus paham ini adalah Aristipos dan

Epikuros, mereka melihat manusia melakukan aktifitas pasti untuk mencari kesenangan

dalam hidup.

Hedonisme sendiri terbagi menjadi 2 aliran. Ada yang menekankan pada

kesenangan badan atau jasad seperti makan, minum, adapula yang menekankan pada

kesenangan rohani seperti bebas dari rasa takut, bahagia, tenang batin, tetapi harus

ada pengendalian diri pada saat melaksanakan pola hidup hedonisme.

Arus globalisasi turut serta mendukung maraknya budaya hedonisme yang

berkembang pesat dilingkungan masyarakat Indonesia. Perkembangan paling pesat

terlihat dari kalangan mahasiswa, yang diposisikan sebagai golongan intelektual muda.

Hal tersebut salah satunya menyebabkan terkikisnya budaya asli Indonesia dari waktu

ke waktu. Sesungguhnya keinginan untuk hidup senang dan mewah adalah sebagian

dari naluri semua manusia, tetapi hal tersebut tidak boleh dibiarkan membudaya dalam

masyarakat karena hal itu akan banyak menimbulkan dampak negatif.

Ada beberapa dampak negatif yang dapat disebabkan oleh paham

hedomisme, beberapa dampak negatif tersebut adalah sebagai berikut.

a. Hedonisme membuat orang lupa akan tanggung jawabnya

Karena apa yang mereka lakukan semata-mata untuk mencari kesenangan

diri.

b. Manusia akan memprioritaskan kesenangan diri sendiri (Egoisme) dibanding

memikirkan orang lain.

Karena sifat egoisme sering menyebabkan hilangnya rasa persaudaraan,

cinta kasih dan kesetiakawanan sosial.

c. Merusak suatu sistem nilai kehidupan yang ada dalam masyarakat.

Page 19: Majalah Karya Anak Geografi

18 Majalah Karya Anak Geografi !

Hedonisme dapat merusak sistem nilai kehidupan karena nilai-nilai sosial di

Indonesia mayoritas didasarkan pada nilai agama.

d. Meningkatnya angka kriminalitas.

Hal ini terjadi karena kebutuhan yang lebih besar daripada penghasilan

sehingga membuat orang melakukan segala hal demi uang.

Berkaitan dengan permasalahan hedonisme, kita sebagai generasi penentu

masa depan negeri ini seharusnya tidak terbawa oleh arus globalisasi yang lebih

cenderung bernilai negatif. Ada beberapa cara agar kita sebagai generasi penerus

bangsa tidak terbawa arus hedonisme. Beberapa cara tersebut adalah sebagai

berikut.

a. Lebih memperkuat keimanan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Yaitu dengan taat melaksanakan ibadah kita dengan itu kita akan selalu

berhati-hati dalam melakukan segala hal karena merasa bahwa Tuhan

senantiasa mengawasi apa yang kita lakukan.

b. Lebih berpikir rasional terhadap apa yang akan kita lakukan.

Yaitu dengan lebih mementingkan kebutuhan yang bersifat pokok (primer)

daripada kebutuhan yang bersifat tambahan (sekunder dan tersier).

c. Memperkuat jiwa nasional serta rasa cinta tanah air dan budaya lokal yang

dimiliki oleh Indonesia.

Dengan cara menggunakan produk buatan Indonesia daripada produk

asing, karena biasanya kita merasa gengsi jika harus menggunakan produk

Indonesia. Selain itu kita juga harus selektif dengan budaya asing yang

masuk ke Indonesia tidak hanya mengikuti budaya tersebut begitu saja.

Page 20: Majalah Karya Anak Geografi

19 Majalah Karya Anak Geografi !

d. Mentaati peraturan (hukum) yang berlaku di Indonesia.

Dengan mentaati hukum yang berlaku di Indonesia ini kita dapat terhindar

dari perbuatan yang bersifat kriminal dan merugikan orang lain.

Page 21: Majalah Karya Anak Geografi

20 Majalah Karya Anak Geografi !

Resensi Film “Sang Penari”

Oleh : Aprilyan David B

Film ini berlatarkan dengan keadaan pada tahun 1950-an yang diawali dari

Rasus (Oka Antara) yang kembali ke Desa Dukuh Paruk desa semasa dia kecil dan

bertemu dengan Sakum (Hendro Djarot), seorang tunanetra yang memintanya untuk

mencari seseorang bernama Srintil. Cerita kemudian berkilas balik ke Dukuh paruk dan

hubungan cinta antara Rasus dan Srintil.

Sutradara Ifa Isfansyah

Produser Shanty Harmayn

Penulis Salman Aristo, Ifa Isfansyah, Shanty

Harmayn

Novel : Ahmad Tohari

Pemeran Prisia Nasution, Dewi Irawan, Oka Antara,

Slamet Raharjo, Landung Simatupang,

Hendro Djarot, Happy Salma, Teuku Rifnu

Wikana, Tio Pakusadewo, Lukman Sardi

Musik Wong Aksan, Titi Sjuman

Sinematografi Yadi Sugandi

Distributor Salto Films

Tanggal Rilis 10 Nopember 2011

Durasi 111 menit

Pada tahun 1953 silam, Dukuh Paruk memiliki seorang pembuat tempe

bongkrek yang bernama Santayib. Suatu hari tempe yang dijual oleh Santayib beracun

dan menyebabkan kematian sebagian warga desa Dukuh Paruk termasuk Surti

(Ronggeng Dukuh Paruk). Hal ini menyebabkan kemarahan warga desa dan pada

akhirnya Santayib dan istrinya pun melakukan bunuh diri dengan memakan tempe

bongkrek buatannya yang beracun tersebut. Putri Santayib, Srintil selamat dari kejadian

tersebut lalu dia dibesarkan oleh kakeknya sakarya.

Page 22: Majalah Karya Anak Geografi

21 Majalah Karya Anak Geografi !

Setelah kejadian tersebut, Desa Dukuh paruk seperti kehilangan kehidupan

karena sudah tidak ada lagi musik ronggeng yang mengalun di desa ini. Sepuluh

tahun kemudian (1963) Srintil (Prisia Nasution) dan rasus yang telah berteman

sejak kecil pun menjadi dewasa. Rasus menyimpan perasaan cinta pada srintil.

Dengan kondisi Dukuh Paruk yang kelaparan dan mengalami depresi sejak

kehilangan sang penari

ronggeng. Srintil

sendiri senang menari dari

kecil. Kemampuan

menarinya ternyata

seperti mengandung

kekuatan magis yang

membuat Sakarya

yakin bahwa Srintil bisa

menjadi ronggeng.

Dia kemudian mencoba

untuk menari di makam Ki

Secamenggala, pendiri

Dukuh Paruk. Dalam

kesempatannya yang

pertama ini dia gagal

meyakinkan Kartareja, namun Rasus yang merupakan sahabat sejak dia kecil

membantu Srintil dengan memberinya pusaka dari Surti (ronggeng Dukuh paruk

yang telah meninggal) yang dia temukan. Setelah kejadian tersebut, Srintil pun

dirias oleh Nyai Kartareja (Dewi Irawan) untuk menjadi seorang ronggeng.

Sementara itu, seorang aktivis dan anggota Partai Komunis Indonesia, Bakar

(Lukman Sardi) tiba di Dukuh Paruk dan meyakinkan petani Dukuh Paruk untuk

bergabung dengan partai komunis, untuk menyelamatkan wong cilik (kelas

bawah) Dukuh Paruk dari kelaparan, kemiskinan, dan penindasan para tuan tanah

yang serakah.

Page 23: Majalah Karya Anak Geografi

22 Majalah Karya Anak Geografi !

Lambat laun, kepopuleran Srintil pun terdengar sampai Desa Dawuan. Hal ini

membuat Rasus teman semasa kecilnya tidak nyaman. Karena menjadi ronggeng berarti

bukan hanya dipilih warga untuk menari tapi juga menjadi “milik bersama”. Setelah

keberhasilannya menari di makam Ki Secamenggala, Srintil harus melakukan ritual “Bukak

Kelambu” yaitu suatu ritual terakhir untuk menjadi seorang ronggeng dengan cara

memberikan keperawanannya dijual pada penawar tertinggi. Namun, Srintil berjanji pada

Rasus untuk memberikan keperawanannya padanya. Malam itu juga pun srintil melakukan

hubungan badan dengan rasus di sebuah kandang kambing, setelah itu Srintil melayani dua

orang penawar tertinggi malam itu juga. Setelah berhasil melakukan ritual bukak kelambu ini

akhirnya srintil pun menjadi seorang ronggeng sejati.

Setelah kejadian ini Rasus yang menaruh cinta pada Srintil patah hati, lalu dia

memilih untuk bergabung dengan batalyon TNI yang bermarkas tidak jauh dari desa Dukuh

Paruk. Disana dia bertemu dengan Sersan Binsar (Tio Pakusadeweo) yang juga mengajarkan

dia membaca. Sementara itu, desa Dukuh Paruk yang dirundung kelaparan dan kemiskinan

pun mengikuti Partai Komunis Indonesia. Disisi lain ronggeng pimpinan Kartareja, Sakarya,

Sakum dan Srintil pun semakin berjaya karena sering diminta oleh Partai Komunis Indonesia

dalam acra kesenian untuk menarik simpati warga.

Pada tahun 1965, suatu malapetaka politik terjadi di Jakarta, karena kebodohan dan

keterbelakangan warga dukuh paruk akan politik merekapun terseret dalam acara-acara

kesenian tersebut. Setelah kegagalan percobaan kudeta di jakarta, desa Dukuh paruk ikut

terseret dalam peristiwa pembantaian oleh pki. Rasus pun bergegas kembali ke desa dukuh

paruk dengan maksud untuk menyelamatkan orang yang dia cinta yaitu Srintil. Namun

tragisnya Rasus tidak menemukan apa yang dia cari dia hanya menemukan Sakum yang buta

karena seluruh warga dukuh paruk dibawa oleh kereta pengangkut dan menghilang entah

kemana.

Page 24: Majalah Karya Anak Geografi

23 Majalah Karya Anak Geografi !

Akhir cerita ini, Rasus berpapasan dengan seorang penari yang mirip dengan Srintil

dan seorang penabuh kendhang buta yang mirip dengan Sakum. Rasus kemudian

menunjukkan pusaka ronggemg Dukuh Paruk kepada penari tersebut namun penari tersebut

hanya tersenyum, Rasus mengenali penari tersebut sebagai cintyanya yaitu srintil penari dan

penabuh kendhang itu pun kemudian menghilang.

Kelebihan Film :

1. Film ini memiliki nilai budaya yang tinggi karena masih mampu bersaing meski

menceritakan kebudayaan tradisional dan cenderung mistis.

2. Mapu mendapatkan berbagai penghargaan dari mulai Sutradara sampai

Pemerannya juga.

3. Banyak orang yang ahli di bidangnya yang ikut dalam proses produksi film ini.

4. Memiliki nilai sosial yang baik karena dengan film ini kita dapat mengetahui

bahwa pentingnya kesadaran politik bagi semua orang

Kekurangan :

1. Menggunakan logat Banyumas yang mungkin masih asing bagi beberapa orang.

2. Tidak terlalu mirip dengan novelnya.

Namum, dengan kelebihan dan kekurangan diatas saya menyarankan semua pembaca

untuk menonton film ini karena pada era seperti ini sudah sangat jarang munculfilm dengan

nilai budaya Indonesia, meskipun ada tapi kebanyakan bertema horor yang di bumbui dengan

adegan “esek-esek”.

Page 25: Majalah Karya Anak Geografi

24 Majalah Karya Anak Geografi !

Resensi Film Sang Pencerah

Oleh : Tantio K

Penulis : Hanung bramantyo

Sutradara : Hanung bramantyo

Pemain: Lukman sardi sebagai Ahmad dahlan

Ihsan taroreh sebagai Muhammad darwis

Slamet raharjo sebagai kyai penghulukamaludiningrat

Zaskia adya mecca sebagai siti walidah

Giring sebagai sudja

Ricky perdana sebagai sangidu

Mario irwinsyah sebagai fahrudin

Dennis adishwara sebagai hisyam

Abdurrahman arif sebagai dirjo

Film Sang Pencerah ini menceritakan sisi manusiawi seorang Ahmad Dahlan yang

memang memiliki kehidupan berdeda dan kontroversial. Dari seorang kyai, pendidik hingga

bermain musik. Pada masanya, dia bahkan dianggap kafir. Tetapi beberapa orang yang

berfikiran terbuka dan banyak anak-anak muda yang kritis menyukai caranya.

Sepulang dari Mekah, Darwis muda (nama ahmad dahlan) mengubah namanya

menjadi Ahmad Dahlan. Ahmad dahlan yang gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang

melenceng ke arah Bid’ah atau sesat.

Melalui langgar atau tempat ibadah Ahmad Dahlan mengawali pergerakan dengan

mengubah arah kiblat yang salah di Masjid Besar Kauman yang mengakibatkan kemarahan

seorang kyai penjaga tradisi, Kyai Penghulu Kamaludiningrat sehingga tempat ibadah

Ahmad Dahlan dirobohkan karena dianggap mengajarkan aliran sesat. Ahmad Dahlan juga di

tuduh sebagai kyai Kafir hanya karena membuka sekolah yang menempatkan muridnya

duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda.

Page 26: Majalah Karya Anak Geografi

25 Majalah Karya Anak Geografi !

Ahmad Dahlan juga dituduh sebagai kyai Kejawen hanya karena dekat dengan

lingkungan cendekiawan Jawa di Budi Utomo. Tapi tuduhan tersebut tidak membuat pemuda

Kauman itu surut. Dengan ditemani isteri tercinta, Siti Walidah dan lima murid murid

setianya : Sudja, Sangidu, Fahrudin, Hisyam dan Dirjo, Ahmad Dahlan membentuk

organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikiran maju sesuai

dengan perkembangan zaman.

Al-muslimu mahjũbun bil muslimin. Sebuah kutipan yang disampaikan Ahmad Dahlan

kepada muridnya ketika membahas terpuruknya kondisi umat muslim saat itu. Bahwa yang

membuat Islam hancur adalah umat muslim itu sendiri. Maksudnya adalah sikap dan perilaku

umat muslim yang tidak sesuai ajaran agama Islam dan Al-Qur’an serta apa yang

dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8

Dzulhijjah 1330 H/18 Nopember 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis,

kemudian dikenal dengan KH. A. Dahlan . Beliau adalah pegawai kesultana Kraton

Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan umat Islam pada

waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan- amalan yang bersifat

mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang

sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist. Oleh karena itu beliau memberikan pengertian

keagamaan dirumahnya ditengah kesibukannya sebagai Khatib dan pedagang.

Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW. sehingga

Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi

Muhammad SAW. Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan seluruh

penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini sering menyebabkan

ajaran Islam bercampur-baur dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi.

Dengan adanya resensi film diatas tidak hanya untuk umat Muhammadiyah saja tetapi

umat muslim di seluruh Indonesia pun diharapkankan bisa memahami betapa susahnya pada

zaman dulu memperjuangkan agama islam yang baik menurut ajaran nabi muhammad saw

dan menurut kitab dan hadist yang benar. Dan kyai ahmad dahlan sebagai tokoh pergerakan

islam memiliki jiwa sosial yang tinggi dan tidak mudah putus asa yang patut kita tiru, beliau

mesti ajarannya dianggap sebagai aliran sesat beliau tidak putus asa dalam menegakkan islam

yang sebenarnya.

Page 27: Majalah Karya Anak Geografi

26 Majalah Karya Anak Geografi !

IBUKU BUDAYAWAN

Oleh : Syaif Hizbulhaq A

Cerita ini dimulai saat aku sudah beranjak menuju masa pubertas tepatnya saat

SMP. Namaku Alek Setyawan lahir tahun 1994 di kota kecil di Jawa Timur. Ayahku

bernama Agus dan bekerja sebagai PNS di Bappeda dan Ibuku seorang pekerja rumah

tangga. Aku memiliki 1 Adik cewek yang bernama Dissa dan ia adalah mutiara kecilku

yang paling aku sayangi.

Saat itu aku masuk SMP, ketika setiap siswa mendaftarkan diri bersama orang

tuanya tapi aku sudah mandiri dan bisa diandalkan untuk mendaftarkan sendiri

sebagai siswa baru di SMP 1. Hari berlalu begitu cepat, secepat angin menghembus

dadaku tiap pagi saat mengayuh sepeda anginku ini. Perasaan saat itu, aku adalah

siswa yang lumayan pandai dan mendapat peringkat lima besar se-sekolahku semasa

SMP. Orang tuaku sungguh benagga terhadapku karena prestasi yang bisa ku raih

tersebut.

Tiap hari ibu selalu memperlihatkan seyuman manisnya terhadapku dan dek

dissa. Aku senang sekali memiliki ibu yang demikian sepurna. Aku ingin sekali nanti

bisa menaikkan haji kedua orang tuaku. Ibu adalah sosok panutan pertamaku di

rumah, beliau sungguh perhatian sekali kepada kami sekeluarga. Tiap sore , kami

didongenginya berbagai cerita-cerita budaya tentang Indonesia sebut saja antara

lainnya beliau sangat bersemanga saat kami memintanya bercerita tentang

Pewayangan, Legenda Gunung Bromo, Legenda Sangkuriang, Mitos tentang suatu

tempat, sampai-sampai kebudayaan Jawa pula tak luput diceritakannya hingga kami

paham dan mengenal kebudayaan kami ini.

Setelah 3 tahun saya di masa SMP, ayah dan ibu mulai kami lihat percekcokan

masalah keluarga. Pertengkaran tersebut sebenarnya dirahasiakan dan tidak secara

terang-terangan di hahadapan saya dan dek dissa karena mungkin orang tua kami

mengajarkan jika permasalahan keluarga tidaklah harus diumbar ke siapapun jika

bisa diselesaikan dengan dewasa. Saya sering menutupi pertengkaran ayah dan ibu

kepada adek tercinta saya. Saat suara ibu mengeluarkan teriakan entah kenapa, hati

Page 28: Majalah Karya Anak Geografi

27 Majalah Karya Anak Geografi !

saya pun menangis, tapi saya pula yang menjelasakan kepada adik saya jika Orang

tua kami sekarang itu lagi rapat.

Setelah saya merasakan hari berlalu begitu cepat saat mereka sering

bertengkar, tibalah pada ujung usia keluarga kami. Ayah menceraikan Ibu saya, pada

saat ibu bercerita kepada saya jika sudah cerai, saya pun memeluk kencang badan

hangat ibu sambil menangis keras. Malam itu, saya hanya bertiga di rumah tanpa

Ayah yang sudah menTalaq ibu pada siang harinya. Adek yang masih berrumur 5

tahun terus bertanya kenapa kami menangis, Ibu menjelaskan dengan santai jika kita

sudah tidak serumah dengan ayah lagi karena ada permasalahan.

Meskipun ayah dan ibu saya seudah cerai, tapi kegiatan rutin ibu tiap sore

mendongengi kami tentang budaya-budaya tetap dilakukan. Apa yang saya dapat?

Yang saya dapat adalah hidup harus sesuai dengan ajaran agama dan sesuai pula

dengan budaya-budaya setempat, karena jika kita hidup di wilayah yang memiliki

budaya lain maka kita harus cepat beradaptasi dan menghargai pula kebudayaan

tersebut. Hari demi hari kami lalui dengan kesederhanaan. Untungnya Ayah masih

memberikan nafkah terhadap kami meskipun sedikit dan bisa dibilang kurang. Tiap

hari dek Dissa meminta susu, tapi Ibu hanya bisa membelikan susu kedelai untuk

memenuhin gizinya. Dan sampai suatu ketika Ibu ditawari kerja menjadi LSM dan Ibu

pun bersedia bekerja di tempat tersebut.

Ibu bekerja di kantor LSM yang terletak di dekat rumah kami, sehingga adek

pun bisa ikut Ibu bekerja di kantornya. Yang saya senangi dari pekerrjaan ibu adalah

beliau diberi tugas untuk mensosialisasikan buday-budaya setempat yang hampir

punah di setiap wilayah atau desa. Sungguh pekerjaan Ibu tersebut cocok kebiasaan

Ibu yang selalu bercerita tiap sore tentang budaya kepada anak-anaknya yakni saya

dan dek dissa. Ibu sempat diundang ke daerah-daerah lain guna sosialisasi tersebut.

ekonomi keluarga kami membaik saat Ibu telah bekerja di LSM yang sangat sesuai

dengan kepribadian Ibu. Beliau mulai dikenal dan dihargai dikalangan para tokoh

budaya dan pemerintah. Sehingga banyak pula yang menyebut Ibu saya seorang

budayawan pula.

Saya sungguh bangga terhadap Ibu, meskipun beliau bekerja keras banting

tulang tetapi tetap ingat cara menyayangi kelurga kecilnya sekarang ini. Saya ingin

Page 29: Majalah Karya Anak Geografi

28 Majalah Karya Anak Geografi !

sekali nantinya bekerja seperti Ibu yakni pahlawan tanpa tanda jasa untuk

melestarikan budaya-budaya Indonesia ini. Tanpa seseorang yang bisa dijadikan

contoh guna pelestarian budaya, maka kita tidak akan tumbuh atau dapat melestarikan

budaya Indonesia ini karena memang hal tersebut perlu adanya perjuangan pihak-

pihak yang bersedia untuk memerangi kebudayaan asing yang jelek dan menjaga

kebudayaan asli Indonesia seperti yang dilakukan Ibu saya yakni IBU MARSINAH.

Page 30: Majalah Karya Anak Geografi

29 Majalah Karya Anak Geografi !

Budaya Indonesia yang Hilang

Indonesia kaya akan budaya

Beragam banyak pulau,beragam pula kebudayaannya

Namun kebudayaan itu telah hilang

Banyak kebudayaan luar yang silir berganti

Dimanakah jati diri Indonesia?

Akankah jati diri itu kembali lagi? Tapi sayangnya

semuanya itu hanya mimpi

Bertahun-tahun pejuang membela tanah air Indonesia

Untuk mendapatkan kemerdekaan Indonesia

Wahai pemuda-pemudi Indonesia

Hargailah kebudayaan Indonesia

Janganlah kalian malu mengakui

Bahwa itu kebudayaan Indonesia

Karena kebudayaan itu aset negara

(Iwan S)

Page 31: Majalah Karya Anak Geografi

30 Majalah Karya Anak Geografi !

Budaya Negriku

Indonesiaku…

Budaya negriku…

Budaya bangsaku…

Kaulah keunikanku…

Berbagai suku bangsa ada di negriku

Beribu-ribu pulau keindahanku

Bermacam-macam kesenianku

Berbagai bahasa ada dalam tubuhmu

Indonesiaku…

Merah putih adalah benderamu

Kau bangsa terindah untukku

Sabang dan merauke adalah ujungmu

(Herdin Trysna P)

Page 32: Majalah Karya Anak Geografi

31 Majalah Karya Anak Geografi !

Katanya....Kata Mereka...

Katanya,

Indonesia adalah negeri sejuta budaya

Kata mereka,

Indonesia punya jutaan penari tradisional, budayawan, seniman dan entah

apa yang lain, tapi kok masih diklaim sama yang lain

Katanya,

Indonesia adalah negara terkaya di dunia, tapi kok punya banyak hutang

Katanya,

Indonesia adalah negara yang subur

Katanya,

Indonesia adalah negara maritim, tapi beras kok impor segalanya impor

Katanya,

Indonesia adalah negara dengan motto “Bhineka Tunggal Ika”, tapi kok ya

masih

Kata mereka,

Indonesia adalah negara merdeka, iya merdeka secara diplomatik lainnya

enggak

Kata mereka,

Negara ini peduli dengan negara lain

Tapi mengapa Negara ini tidak peduli dengan budayanya?

(Aprilyan David B)

Page 33: Majalah Karya Anak Geografi

32 Majalah Karya Anak Geografi !

Nuansa Budaya Indonesia

Indahnya negeri Indonesia ini

Hidup didalam tanah air ibu pertiwi

Negeri ini dipenuhi dengan keindahan

Terutama keindahan budaya Indonesia

Bangsa ini kaya akan budaya

Penuh dengan keindahan budaya

Mengapa tidak kita lestarikan?

Mengapa tidak kita pertahankan?

Kita sebagai pemuda saatnya kita bersatu

Saling melestarikan budaya

Saling menjaga apa yang akan kita lestarikan

Dan mempertahankan nuansa budaya Indonesia

Ini bangsa kita....

Ini negeri kita.....

Ini kebudayaan kita.....

Kita hidup,kita dewasa dalam negeri ini. (Tantio K)

Page 34: Majalah Karya Anak Geografi

33 Majalah Karya Anak Geografi !

Page 35: Majalah Karya Anak Geografi

34 Majalah Karya Anak Geografi !

Oleh : Iwan S

Page 36: Majalah Karya Anak Geografi

35 Majalah Karya Anak Geografi !

Mendatar 1. CLURIT—senjata tradisional jawa timur 3. JANDA—Wanita yang ditinggal cerai 5. GUDEG—makanan khas yogyakarta 7. MANDAU—senjata khas kalimantan 8. KERIS—Senjata tradisional jogjakarta 11. PAPEDA—makanan terbuat dari sagu 12. ANGKLUNG—alat musik tradisional jawa barat 16. ABANGDANNONE—pakaian adat D.K.I Jakarta

Menurun 2. RUJAKCINGUR—makanan khas jawa timur 4. GUNDULPACUL—lagu daerah jawa tengah 6. KEBAYA—rumah adat D.K.I Jakarta 9. SASANDO—alat musik tradisional nusa tenggara timur 10. APUSE—lagu daerah papua 13. NGABEN—upacara pembakaran mayat masyarakat bali 14. KECAK—Tari dari bali yang dimainkan banyak orang 15. LIMAS—rumah adat sumatera selatan

Oleh : Iwan S

1 2

3 4

5

6

7 8 9

10

11

12 13 14

15

16

EclipseCrossword.com

Page 37: Majalah Karya Anak Geografi

36 Majalah Karya Anak Geografi !

Pihak-pihak Pelestari Kebudayaan Indonesia

Oleh : Syaif Hizbulhaq A

Indonesia adalah bangsa besar yang banyak memiliki

kebudayaan. Semboyan yang terkenal untuk menyatukan

buday-budaya tersebut ialah Bhinneka Tunggal Ika yang

artinya “ walau pun berbeda-beda tetap satu jua”. Oleh

karena itu, kita sebagai generasi muda haruslah mempunyai

sifat cinta kebudayaan sendiri agar tetap lestari dan kita

harus memaknainya dengan melestarikan budaya-budaya

setempat minimal masing-masing lingkungan yang tersebar

di Indonesia. Hal tersebut bertujuan agar kebudayaan

Indonesia tetap menjadi kebanggaan atau kekayaan kita

bersama. Beberapa pihak yang berperan melestarikan budaya

Indonesia. Beberapa pihak tersebut sekurang-kurangnya

adalah sebagai berikut :

1. Sarana Media Masa

Media masa adalah sarana dan pra sarana

komunikasi. Tugas dari media ini untuk menyampaikan

berita dari segala jeniperistiwa-peristiwa yang

dipublikasikan dalam bentuk berita, artikel, laporan

penelitian, dan lain sebagainya. Sifat dari berita ada dua

yakni ada yang menarik dan ada pula yang kurang

menarik, baik penting atau kurang penting, dan baik yang

menyenangkan atau tidak.

Page 38: Majalah Karya Anak Geografi

37 Majalah Karya Anak Geografi !

Peran media masa sangatlah penting untuk

menjadikan sumber inspirasi berita guna dipublikasikan ke

orang banyak. Alat ini sangat pula efektif untuk

mengenalkan dan melestarikan kebudayaan daerah

kepada seluruh rakyat Indonesia. Dengan memanfaatkan

media masa, kebudayaan yang dipublikasikan dapat

secara cepat untuk diakses. Biaya untuk mengakses pun

cenderung lebih murah, beberapa media masa yang dapat

digunakan seperti internet, TV, hand phone, dll.

Media masa sekarang mempunyai banyak kelebihan-

kelebihan. Kemudahan tersebut sangatlah pas untuk

sarana penyampaian warisan-warisan sosial pada zaman

global ini, dimana orang-orang banyak memanfaatkan

teknologi sebagai alat bantu untuk kehidupan sehari-

harinya, sehingga diharpakan dengan kemajuan tersebut

bisa terpupuk jiwa nasionalisme yang tinggi untuk

mencintai apapun yang ada dalam negeri ini semisal

BUDAYA.

2. Masyarakat

Penyebaran dan pelestarian budaya tidaklah mudah.

Alangkah baiknya mulai dari sekarang digalakkan

kembali jiwa-jiwa cinta budaya. Hal tersebut bisa

dilakukan dengan peran masyarakat atau tokoh

budayawan untuk mengadakan pementasan di acara-

acara penting tertentu secara rutin semisal 1 bulan sekali.

Hal tersebut perlu dialkukan agar masyarakat mengenal

budayanya dan terbiasa pula untuk mencerna dan

Page 39: Majalah Karya Anak Geografi

38 Majalah Karya Anak Geografi !

memperhatikan makna ditampilkannya pementasan

budaya secara rutin itu. Perlu adannya dukungan dari

semua elemen masyarakat baik itu warga, LSM, Kepala

Desa, tokoh budayawan, dll. Jika hal ini dilakukan

dengan benar, maka cepat atau lambat , budaya yang

luntur akan bergairah kembali.

3. Pemerintah

Untuk mengembalikan citra Pemerintah sebagai

pelindung dan pengayom masyarakat sangat susah.

Apalagi sekarang, Pemerintah justru menghancurkan

sanggar budaya demi investor-investor yang membangun

Hotel ata apartemen mewah. Hal tersebut yang

dimanfaatkan pemerintah untuk memperoleh keuntungan

ekonomi berupa uang. Tugas utama yang seharusnya

diemban Pemerintah ialah menjaga, melestarikan, dan

mewariskan ke generasi selanjutnya agar nama Indonesia

ini tetap harum sebagaimana mestinya, dan agar pula

kebudayaan Indonesia ini tidak diklaim negara lain yang

tentunya akan pula membakar jenggot-jenggot Pemerintah

yang hanya duduk di belakang meja itu.

4. Sekolah

Sekolah sangat vital dalam dunia pewarisan budaya.

Tapi sayangnya, peserta didik dengan mudah menerima

pengaruh-pengaruh budaya asing tanpa difilterasi terlebih

Page 40: Majalah Karya Anak Geografi

39 Majalah Karya Anak Geografi !

dahulu. Oleh karena itu, sebaiknya para Guru haruslah

memasukkan pelajaran muatan local yang bebrbasis

pelestarian kebudayaan setempat. Dengan ini diharapkan

bisa memiliki jiwa cinta dan bangga terhadap budaya

sendiri dan bisa diharapkan untuk diwariskan dan

dikembangkan lebih lanjut oleh peserta didik.

Page 41: Majalah Karya Anak Geografi

40 Majalah Karya Anak Geografi !

Tips Agar Anak Usia Dini Mempelajari Kebudayaannya Sendiri

Oleh : Tantio K

Seiring dengan perkembangan zaman, rasa cinta kepada negara tercinta indonesia

mulai surut. Banyak orang-orang terutama pemuda Indonesia lebih memilih budaya barat

dibandingkan budaya Indonesia. Lantas apakah kita hanya akan tinggal diam mendengar hal

ini ? Tentu saja tidak bukan?. Tips yang tepat adalahbagaimana kita mecintai budaya kita

sendiri dan menanamkan kepada anak pada usia dini.Mengapa menanamkan pada saat anak

usia dini ? hal itu sering dipertanyakan. Menanamkan rasa cinta tanah air pada anak sangat

penting. Sebab jika kita sudah Menanamkan rasa cinta pada tanah air pada anak sejak dini,

maka anak akan memiliki pegangan dan pandangan positif tentang negaranya.

Menanamkan rasa cinta tanah air pada anak bisa dimulai dengan cara berikut ini :

1. Mengenalkan dan mengajarkankebudayaan Indonesia melalui lagu-lagu daerah pasti

anak-anak lebih tertarik untuk mempelajari kebudayaaannya melalui lagu-lagu daerah

seperti cublek-cublek suang, ampar-ampar pisang, manuk dadali dan lain sebagainya.

Melalui lagu-lagu daerah tersebut anak bisa menunjujung tinggi dan melestarikan

kebudayaan negaranya melalui lagu-lagu daerah tersebut.

2. Mengenalkan dan mengajarkan kebudayaan Indonesia melalui alat-alat musik

tradisional Indonesia yang beragam di tiap-tiap daerah seperti gamelan, gong,

sasando, gendang dan lain sebagainya. Melalui alat musik tradisional tersebut anak

bisa bisa memainkan dan mahir di masa akan datang dan mampu mengenalkan alat

musik tradional di dunia biar bisa bersaing di masa akan datang.

3. Mengenalkan dan mengajarkan tarian-tarian daerah melalui tarian-tarian daerah yang

beragam seperti tari remo, tari topeng, tari kecak, dan lain sebagainya. Melalui tarian-

tarian daerah tersebut bisa menjunjung dan melestarikan kebudayaan negaranya

melalui tarian-tarian daerah tersebut.