makalah akuntansi manajemen dan akbi

25
PENDAHULUAN Pembebanan biaya atas produk, jasa, pelanggan, dan objek lain yang merupakan kepentingan manajemen, adalah salah satu tujuan dasar sistem informasi akuntansi manajemen. Peningkatan keakuratan pembebanan biaya menghasilkan informasi yang lebih bermutu tinggi, yang kemudian dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik. Biaya adalah kasa atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan meberi manfaat saat ini atau di masa datang bagi organisasi. Dikatakan sebagai ekuivalen kas karena sumber non kas dapat ditukar dengan barang atau jasa yang diinginkan. Dalam usaha menghasilkan manfaat saat ini dan di masa depan, para manajer harus melakukan berbagai usaha untuk meminimumkan biaya yang dibutuhkan dalam mencapai manfaat ini. Mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk mencapai manfaat tetentu memiliki arti bahwa perusahaan menjadi lebih efisien. Akan tetapi, biaya tidak harus ditekan, tetapi juga harus dikelola secara strategis. Sistem akuntansi manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya kepada entitas, yang disebut sebagai objek biaya. Objek biaya dapat berupa apapun seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitas, dan sebagainya, yang diukur biayanya dan dibebankan. Pembebanan biaya secara akurat ke objek sangatlah penting. Gagasan mengenai keakuratan tidak dievaluasi berdasarkan pengetahuan tentang biaya yang “sebenarnya”. Keakuratan adalah suatu konsep yang realtif, dan harus dilakukan dengan wajar serta logis terhadap penggunaan metode pembebanan biaya. Tujuannya adalah untuk mengukur dan membebankan biaya terhadap sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya. Pembebanan biaya yang terdistorsi dapat menghasilkan keputusan yang salah dan evaluasi yang buruk. Ketertelusuran hubungan antara biaya dan objek biaya dapat digali untuk membantu meningkatkan keakuratan pembebanan biaya. Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat dengan mudah

Upload: deesylvia

Post on 27-Dec-2015

38 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Akuntansi Manajemen Dan Akbi

PENDAHULUAN

Pembebanan biaya atas produk, jasa, pelanggan, dan objek lain yang merupakan kepentingan manajemen, adalah salah satu tujuan dasar sistem informasi akuntansi manajemen. Peningkatan keakuratan pembebanan biaya menghasilkan informasi yang lebih bermutu tinggi, yang kemudian dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik. Biaya adalah kasa atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan meberi manfaat saat ini atau di masa datang bagi organisasi. Dikatakan sebagai ekuivalen kas karena sumber non kas dapat ditukar dengan barang atau jasa yang diinginkan.

Dalam usaha menghasilkan manfaat saat ini dan di masa depan, para manajer harus melakukan berbagai usaha untuk meminimumkan biaya yang dibutuhkan dalam mencapai manfaat ini. Mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk mencapai manfaat tetentu memiliki arti bahwa perusahaan menjadi lebih efisien. Akan tetapi, biaya tidak harus ditekan, tetapi juga harus dikelola secara strategis. Sistem akuntansi manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya kepada entitas, yang disebut sebagai objek biaya.

Objek biaya dapat berupa apapun seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitas, dan sebagainya, yang diukur biayanya dan dibebankan. Pembebanan biaya secara akurat ke objek sangatlah penting. Gagasan mengenai keakuratan tidak dievaluasi berdasarkan pengetahuan tentang biaya yang “sebenarnya”. Keakuratan adalah suatu konsep yang realtif, dan harus dilakukan dengan wajar serta logis terhadap penggunaan metode pembebanan biaya. Tujuannya adalah untuk mengukur dan membebankan biaya terhadap sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya.

Pembebanan biaya yang terdistorsi dapat menghasilkan keputusan yang salah dan evaluasi yang buruk. Ketertelusuran hubungan antara biaya dan objek biaya dapat digali untuk membantu meningkatkan keakuratan pembebanan biaya. Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat dengan mudah dan akurat dilacak sebagai objek biaya. Biaya langsung adalah biaya yang dengan mudah dan akurat ditelusuri sebagai objek biaya.

PEMBAHASAN

Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan penggunaan aktivitas. Periode waktu berperan penting dalam penentuan perilaku biaya karena biaya dapat berubah dari tetap menjadi variabel, bergantung pada apakah keputusan yang diambil mencakup jangka pendek atau jangka panjang. Jika keputusan jangka panjang, pada akhirnya semua biaya adalah bersifat variabel (bersifat tetap hanya pada range tertentu atau dapat disebut relevant range. Oleh karena itu, konsep relevant range perlu diketahui.

a. Konsep Relevant RangeSuatu biaya dapat digunakan untuk menentukan harga pokok penjualan dan nilai persediaan akhir. Biaya-biaya ini penting untuk mempersiapkan laporan

Page 2: Makalah Akuntansi Manajemen Dan Akbi

keuangan eksternal. Biaya-biaya yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut diatur berdasarkan fungsi. Oleh karena itu, semua biaya perusahaan dimasukkan dalam satu dari tiga kategori berikut : produksi atau manufaktur, biaya pemasaran, dan biaya administrasi. Perilaku biaya adalah istilah umum untuk menggambarkan apakah biaya berubah seiring dengan perubahan output.Biaya-biaya bereaksi pada perubahan output dengan berbagai macam cara. Dalam jangka panjang, pada akhirnya semua biaya adalah bersifat variabel (bersifat tetap hanya pada range tertentu atau dapat disebut relevant range. Relevant range adalah suatu interval yang dinyatakan dengan tingkat output tertentu, dimana anggaran variabel yang bersangkutan masih dapat dipakai atau masih berlaku. Relevant range perlu ditentukan karena biaya tetap dan biaya variabel perunit dapat berubah pada tingkat output tertentu. Relevant range adalah suatu kisaran dimana diasumsikan bahwa fixed cost adalah valid. Karena besarnya fixed cost adalah konstan untuk satu periode, maka kurva fixed cost berupa garis mendatar dengan kemiringan atau gradien nol.

b. Konsep Pemisahan Biaya Tetap dan Variabelb.1. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah suatu biaya yang dalam jumlah total, tetap konstant dalam rentang yang relevan ketika tingkat output aktivitas berubah. Akan tetapi, perlu dicermati karakteristik yang dimiliki oleh biaya tetap, antara lain:a. Secara jumlah biaya total, biaya ini tidak akan berubah atau tidak akan

dipengaruhi oleh periode yang ditentukan atau output.b. Secara biaya per unit, biaya yang dibebankan akan berbanding terbalik

dengan perubahan volume output. Pada output yang banyak maka biaya tetap per unit menjadi rendah dan sebaliknya jika output sedikit maka biaya tetap per unit akan menjadi tinggi.

c. Total biaya tetap akan tidak berubah jika perubahan volume output masih berada dalam relevant range tertentu.

b.2. Biaya VariabelBiaya variabel adalah biaya yang dalam jumlah total bervariasi secara proporsional terhadap perubahan output. Biaya variabel memiliki ciri-ciri sebagai berikut :1. Total biaya yang terjadi berubah secara proporsional atau sebanding

dengan perubahan cost drivernya. Semakin besar output maka semakin besar juga total biaya variabel yang terjadi.

2. Biaya variabel per unit konstant atau tetap.

Yang termasuk dalam biaya variabel murni antara lain : biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, dll.

Page 3: Makalah Akuntansi Manajemen Dan Akbi

b.3. Biaya Semi VariabelBiaya semi variabel adalah biaya yang memiliki komponen biaya tetap dan biaya variabel. Biaya semi variabel memiliki ciri-ciri sebagai berikut :a. Total Biaya yang terjadi berubah tidak secara proporsional (tidak

sebanding)dengan perubahan cost drivernya. Semakin besar volume maka semain besar pula total biaya yang terjadi.

b. Biaya per unit adalah konstan (tetap).c. Total Biaya yang terjadi selalu terdiri dari dua komponen yakni biaya

tetap dan Biaya Variabel yang dipengaruhi jumlah output.

b.4. Metode Pemisahan Biaya Tetap dan Biaya VariabelBeberapa biaya dapat secara jelas dan mudah untuk diklasifikasikan sebagai biaya tetap, biaya variabel, atau biaya campuran. Biaya-biaya yang termasuk dalam kategori biaya campuran perlu dipisahkan ke dalam komponen-komponen biaya tetap dan biaya variabel. Karena seringkali suatu informasi yang tersedia hanyalah total biaya suatu aktivitas dan jumlah penggunaan aktivitas. Oleh karena pencatatan akuntansi hanya mengungkapkan biaya total dan penggunaan biaya campuran tersebut, maka biaya total perlu dipisahkan ke dalam komponen tetap dan variabel. Ada tiga metode yang dapat digunakan untuk memisahkan biaya campuran menjadi komponen biaya tetap dan biaya variabel. Ketiga metode tersebut antara lain : metode tinggi rendah, metode scatterplot, metode kuadrat terkecil. Dari ketiga metode tersebut semuanya menggunakan asumsi hubungan biaya linier. Oleh karena itu, konsep linearitas perlu diperhatikan terlebih dahulu.

a. Asumsi LinearitasDefinisi biaya variabel mengasumsikan hubungan linear antara biaya aktivitas dan penggerak aktivitas terkait, atau dengan kata lain biaya variabel meningkat seiring dengan peningkatan jumlah unit tetapi tidak secara proporsional. Maka persamaan linear adalah :

Biaya Total = Biaya Tetap + (Biaya Variabel Per Unit X Output)Keterangan :Biaya Total : seluruh biaya yang akan diperkirakanBiaya Tetap : biaya yang jumlah selalu tetap tanpa

dipengaruhi outputBiaya Variabel : biaya yang jumlahnya tergantung atas output

yang dihasilkan b. Metode Tinggi Rendah

Metode tinggi rendah adalah suatu metode untuk menentukan persamaan suatu garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan titik rendah) yang akan digunakan untuk menghitung biaya tetap dan biaya variabel. Titik tinggi didefinisikan sebagai titik dengan tingkat output atau aktivitas tertinggi. Titik rendah

Page 4: Makalah Akuntansi Manajemen Dan Akbi

didefinisikan sebagai titik dengan tingkat output atau aktivitas terendah. Metode tinggi rendah bersifat objektif dan sederhana. Akan tetapi, jika titik tinggi dan rendah tersebut tidak mempresentasikan hubungan biaya yang sebenarnya, hubungan tersebut akan salah diperkirakan.Persamaan untuk penentuan biaya variabel per unit dan biaya tetap adalah sebagai berikut:

Biaya variabel per unit : Perubahan biaya / Perubahan output

Biaya variabel per unit : (Biaya tinggi - Biaya rendah) / (Output tinggi - Output rendah)

Biaya tetap : Biaya total titik tinggi – (Biaya variabel per unit x Output tinggi)

Biaya tetap : Biaya total titik rendah – (Biaya variabel per unit x Output rendah)

c. Metode ScatterplotMetode scatterplot adalah suatu metode penetuan persamaan suatu garis dengan memplot data dalam suatu grafik. Metode scatterplot menyangkut pemeriksaan garis scatter (suatu plot yang menunjukkan total biaya campuran pada berbagai tingkat aktivitas yang berbeda) dan pemilihan dua titik yang tampaknya terbaik untuk mewakili hubungan antara biaya dengan aktivitas. Oleh karena kedua titik tersebut menentukan suatu garis, kedua titik yang dipilih tersebut dapat digunakan untuk menentukan titik potong dan kemiringan garis tempat mereka berada. Titik potong tersebut memberikan perkiraan komponen biaya tetap dan kemiringan memberikan estimasi biaya variabel per unit aktivitas. Metode scatterplot adalah suatu cara yang baik untuk mengidentifikasi nolinearitas, adanya outlier dan adanya pergeseran dalam hubungan biaya. Perumusan penetuan biaya variabel dan biaya tetap sama seperti metode tinggi rendah.

d. Metode Kuadrat TerkecilMetode kuadrat terkecil menggunakan semua titik (kecuali outlier) pada grafik scatter dan menghasilkan suatu garis yang paling sesuai dengan semua titik. Garis paling sesuai adalah garis yang terdekat ke semua titik yang diukur melalui penjumlahan kuadrat deviasi titik-titik tersebut dari garis. Metode kuadrat terkecil menghasilkan garis yang paling sesuai dengan titik-titik data, dan karena itu, lebih direkomendasikan dari pada metode tinggi rendah dan scatterplot. Metode kuadrat terkecil memiliki keunggulan dibandingkan metode lainnya dalam menilai keandalan persamaan biaya. Koefisien determinasi memungkinkan seorang analis untuk menghitung jumlah variabilitas biaya yang dijelaskan oleh penggerak biaya tertentu.

Page 5: Makalah Akuntansi Manajemen Dan Akbi

Koefisien korelasinya juga mengukur kekuatan hubungan dan menunjukkan arah hubungan.

c. Penentuan Biaya Per UnitPerhitungan biaya berdasarkan fungsi dan berdasarkan aktivitas membebankan biaya kepada objek biaya seperti produk, pelanggan, pemasok, bahan baku, dan jalur pemasaran. Ketika biaya dibebankan pada objek biaya, biaya per unit dihitung dengan membagi biaya total yang dibebankan dengan jumlah unit dari objek biaya tertentu. Secara konseptual, perhitungan biaya per unit produk adalah sederhana. Biaya per unit adalah total biaya yang berkaitan dengan unit yang diproduksi dibagi dengan jumlah unit yang di produksi. Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan pengukuran dan pembebanan biaya sehingga biaya per unit dari suatu produk atau jasa dapat ditentukan. Biaya per unit adalah bagian penting dari informasi bagi suatu perusahaan manufaktur. Keputusan mengenai rancangan produk dan pengenalan produk baru dipengaruhi oleh perkiraan biaya per unit. Keputusan membuat atau membeli suatu produk atau jasa, menerima atau menolak suatu pesanan khusus, atau mempertahankan atau menghentikan suatu produk atau jasa memerlukan informasi biaya per unit. Oleh karena informasi biaya per unit sangatlah penting, keakuratan adalah hal yang penting. Macam-macam pembebanan biaya dapat dilakukan dengan menggunakan sistem biaya pesanan (job order costing) dan Sistem biaya proses (process costing). c.1. Sistem Biaya Pesanan

Perusahaan yang beroperasi dalam industri berdasarkan proses, memproduksi jenis jasa atau produk yang sangat banyak dan berbeda satu dengan lainnya. Produk khusus atau yang dibuat menurut pesanan termasuk dalam kategori ini, termasuk juga perusahaan yang menyediakan jasa yang berbeda kepada setiap pelanggan. Jadi, job order adalah suatu unit atau serangkaian unit yang berbeda. pada sistem produksi berdasar pesanan, biaya-biaya diakumulasikan berdasar pekerjaannya. Pendekatan untuk membebankan biaya ini dinamakan Sistem Perhitungan Biaya Pesanan. Dalam suatu perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan, pengumpulan biaya per pekerjaan menyediakan informasi penting bagi pihak manajemen. Sistem perhitungan biaya pesanan memiliki karakteristik antara lain :

a. Produk sangat bervariasi.b. Biaya diakumulasi berdasarkan pekerjaan / pesanan.c. Biaya per unit dihitung melalui pembagian total biaya pekerjaan

dengan unit yang diproduksi untuk pekerjaan tersebut.Ada beberapa langkah untuk menetukan pembebanan biaya berdasar Sistem Biaya Pesanan Antara lain:

a. Identifikasi pesanan.b. Identifikasi biaya langsung pesanan.

Page 6: Makalah Akuntansi Manajemen Dan Akbi

c. Mengalokasikan biaya tidak langsung pada pesanan.d. Menadingkan biaya tidak langsung terhadap masing-masing proses.e. Menghitung tarif overhead dibebankan

Overhead yang dianggarkan : Dasar Pembebanan Anggaranf. Mengalokasikan overhead dibebankan terhadap masing-masing

pesanan.Tarif X Dasar Pembebanan Aktual

g. Menjumlah semua biaya pesanan baik langsung maupun tidak langsung.

c.2. Sistem Biaya ProsesDalam suatu perusahaan dengan sistem proses, unit-unit produksi umumnya melalui rangkaian departemen manufaktur atau produksi, atau daat dikatakan suatu proses operasi akan membawa suatu produk satu langkah lebih dekat ke penyelesaian. Dalam tiap departemen, bahan baku, tenaga kerja, dan overhead mungkin dibutuhkan. Saat penyelesaian proses tertentu, barang yang setengah jadi dipindahkan ke departemen berikutnya. Setelah melewati departemen terakhir, barang selesai diproduksi dan dipindahkan ke gudang. Dari penjelasan tersebut, sistem biaya proses memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Produk bersifat homogen.b. Biaya diakumulasi berdasarkan proses atau departemen.c. Biaya per unit dihitung melalui pembagianbiaya proses satu periode

dengan unit yang diproduksi selama periode tersebut.Proses produksi dalam suatu perusahaan ada dua macam, antara lain : Proses Berurutan dan Proses Paralel. Dalam proses berurutan, unit-unit produksi harus melalui satu proses sebelum mereka dapat dikerjakan dalam proses berikutnya. Dalam proses paralel ada dua atau lebih proses berurutan dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang jadi. Unit-unit yang telah setengah jadi dapat dikerjakan secara simultan dalam dua proses yang berbeda dan kemudian dibawa bersamaan dalam proses akhir untuk penyelesaian. Pembenan Biaya menggunakan sistem biaya proses dapat dilakuakn dengan melakukan beberapa tahap sebagai berikut :

a. Analisis aliran unit secara fisik.b. Perhitungan unit-unit ekuivalen.c. Perhitungan biaya per unit.d. Penilaian persediaan (barang ditransfer keluar dan barang dalam

proses akhir)e. Rekonsiliasi biaya.

Adanya persediaan awal barang dalam proses juga mempersulit perhitungan biaya per unit. Pekerjaan yang telah dilakukan pada unit yang telah sebagian selesai menunjukkan pekerjaan periode sebelumnya. Maka

Page 7: Makalah Akuntansi Manajemen Dan Akbi

penilain persedian ini menggunakan dua pendekatan. Dua pendekatan yang digunakan adalah metode rata-rata tertimbang dan metode FIFO.

Metode perhitungan biaya rata-rata tertimbangMetode ini menggabungkan biaya persediaan awal dengan biaya periode saat ini, untuk menghitung biaya per unit. Pada dasarnya semua biaya disatukan, dan hanya satu biaya unit rata-rata yang dihitung dan dibebankan baik pada unit yang di transfer keluar, maupun pada unit yang tetap dalam persediaan akhir.

Metode perhitungan biaya FIFOMetode ini memisahkan unit dalam persediaan awal dari unit yang diproduksi dalam periode saat ini. Diasumsikan bahwa unit dari persediaan awal diselesaikan lebih dahulu, dan di transfer keluar bersama dengan semua biaya periode sebelumnya di tambah biaya periode saat ini yang diperlukan untuk menyelesaikan unit-unit tersebut. Selanjutnya, produksi periode saat ini dimulai dan diselesaikan (serta di transfer keluar hanya dengan memakai biaya periode saat ini), atau dibiarkan tidak selesai dan diperlakukan sebagai persediaan akhir barang dalam proses.

CONTOH PERHITUNGAN

a. Contoh Pemisahan Biaya tetap dan Biaya Variabel dengan menggunakan metode :

Diketahui suatu catatan akuntansi pabrik memperlihatkan biaya dan waktu penyetelan selama lima bulan sebagai berikut :

Bulan Biaya Penyetelan (Rp) Waktu Penyetelan (Jam)

Januari 1000 100

Februari 1250 200

Maret 2250 300

April 2500 400

Mei 3750 500

Menggunakan metode biaya tinggi rendah dan scatterplot tentukan biaya variabel dan biaya tetap?

1. Tinggi Rendah

Titik Tinggi : 500 Jam Penyetelan dengan biaya sebesar Rp. 3.750

Titik Rendah : 100 Jam Penyetelan dengan baiay sebesar Rp. 1.000

Page 8: Makalah Akuntansi Manajemen Dan Akbi

Setelah titik tertinggi dan terendah telah ditentukan, maka biaya tetap dan biaya variabel per unit dapat ditentukan :

Biaya variabel = Biaya variabel per unit : (Biaya tinggi - Biaya rendah) / (Output tinggi - Output rendah)

= (3.750-1.000) / (500-100)

= 2.750 / 400

= 6,875

Biaya tetap = Biaya total titik rendah – (Biaya variabel per unit x Output rendah)

= 3.750 – (6,875 x 500)

= 312,50

2. Scatter Plot

Dengan asumsi pilihan garis terbaik adalah garis yang melalui titik 1 dan titik 3, biaya variabel per unit dapat dihitung sebagai berikut :

Pertama misalkan titik 1 ditunjukkan dengan (100, Rp. 1.000) dan titik 3 dengan (300, Rp. 2.250).

Biaya variabel dan biaya tetap per unit dapat dihitung sebagai berikut :

1) Biaya variabel = Biaya variabel per unit : (Biaya tinggi - Biaya rendah) / (Output tinggi - Output rendah)

= (2.250-1.000) / (300-100)

= 1.250 / 200

= 6,25

Page 9: Makalah Akuntansi Manajemen Dan Akbi

2) Biaya tetap = Biaya total titik rendah – (Biaya variabel per unit x Output rendah)

= 2.250 – (6,25 x 300)

= 375

b. Contoh Pembebanan Biaya Berdasarkan Sistem Biaya Pesanan

PT. XYZ pada tanggal 1 Maret memiliki dua pesanan pekerjaan, informasi biaya sebagai berikut :

Job 43 Job 44

Biaya Bahan Baku Rp. 10.200 Rp. 34.400

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 21.000 Rp. 10.400

Overhead Aktual * Rp. 4.950 Rp. 7.370

Biaya Total Rp. 36.150 Rp. 52.170

Jam Mesin 45 67

NB : * overhead aktual berdasarkan jam mesin terpakai

Selama bulam maret , PT. XYZ menerima pesanan baru berupa Job 45 dan job 44 telah selasai dan dikirim ke pelanggan. Job 43 akan diperkirakan selesai mei. Berikut adalah total biaya yang terjadi selama bulan maret :

Job 43 Job 44 Job 45

Biaya Bahan Baku Rp. 2.300 Rp. 4.500 Rp. 12.700

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 2.400 Rp. 3.300 Rp. 4.500

Jam Mesin 21 11 23

PT. XYZ memiliki kebijakan bahwa harga jual = biaya + 40%

Diminta

a. Hitung tarif overhead yang digunakan PT. XYZ

b. Hitung overhead aktual masing-masing job selama bulan maret.

c. Hitung barang dalam proses per 31 Maret.

d. Berapa harga jual job 44.

Jawab

a. BOP dibebankan = Tarif X Dasar Overhead Aktual

Tarif = Overhead Dibebankan / Overhead Aktual

Job 43 = 4.950 / 45 = 110

Job 44 = 7.370 / 67 = 110

Page 10: Makalah Akuntansi Manajemen Dan Akbi

b. Overhead Aktual = tarif x Jam mesin

Job 43 110 x 21 = 2.310

Job 44 110 x 11 = 1.210

Job 45 110 x 23 = 2.530

c. Barang dalam Proses per 31 Maret = BB + BTKL + BOP

Job 43 Job 45 Total WIP

BB : 10.200 + 2.300 = 12.500 12.700 = 23.300

BTKL : 21.000 + 2.400 = 23.400 4.500 = 27.900

BOP : 4.950 + 2.310 = 7.260 2.530 = 9.790

Total 43.160 19.730 62.890

d. Harga Jual Job 44

BB : 34.400 + 4.500 = 38.900

BTKL : 10.400 + 3.300 = 13.700

BOP : 7.370 + 1.210 = 8.580

Total 61.180

Laba: 40% x Rp. 61.180 = 24.472

Harga Jual = 85.652

c. Contoh Pembebanan Biaya Berdasarkan Sistem Biaya Proses dengan menggunakan metode:

Diketahui PT.ABC memiliki dua departemen yang saling berhubungan yaitu departemen “cutting” dan “Assembling”. Kedua departemen tersebut memiliki data sebagai berikut :

Jumlah Unit Cutting Assmbling

Barang dalam Proses (Awal) 100

Barang di Produksi dalam periode berjalan

600

Barang Selesai & di transfer ke Dept. Assembling

500

Barang di Produksi dalam periode berjalan

500

Page 11: Makalah Akuntansi Manajemen Dan Akbi

Barang Selesai & di transfer ke Persedian Barang Jadi

580

Barang Dalam Proses (Akhir) 100 200

Biaya (Rp) Cutting Assembling

BDP Awal :

Biaya dari Dept. Sebelumnya

BB

BTKL

BOP

1.892

400

796

8.320

830

475

518

Biaya yang terjadi Selama periode Berjalan :

BB

BTKL

BOP

13.608

5.000

7.904

7.296

9.210

11.052

Selain jumlah unit, berikut adalah prosentase tingakat penyelesaian tiap departemen :

Cutting BB BTKL BOP

BDP Awal 80% 40% 60%

BDP Akhir 60% 20% 40%

Assembling BB BTKL BOP

BDP Awal 40% 20% 20%

BDP Akhir 100% 70% 70%

Diminta

Hitung total biaya yang dibebankan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang dan metode FIFO

Jawab

Page 12: Makalah Akuntansi Manajemen Dan Akbi

1. Rata-Rata Tertimbang

a. Departement Cutting

Unit Ekuivalen (unit)

Unit Ekuivalen BB BTKL BOP

Unit Selesai dan Di transfer 5

00 5

00 5

00

BDP (Akhir) 1

20

40

80

Total Unit Ekuivalen 6

20 5

40 5

80

Biaya per Unit Ekuivalen

Unit Ekuivalen (Rp) BB BTKL BOP

Biaya dari BDP (Awal) 1.8

92 4

00 7

96

Biaya Selama periode Berjalan 13.6

08 5.0

00 7.9

04

Total Biaya 15.5

00 5.4

00 8.7

00

(:) Total Unit Ekuivalen 6

20 5

40 5

80

Biaya Per Unit Ekuivalen

25

10

15

Total biaya dept. Cutting

Unit Harga Per Unit Total

Unit Selesai dan Di transfer 500

50

25.000

Barang Dalam Proses (Akhir)

BB 120

25

3.000

BTKL 40

10

400

BOP 80

15

1.200

Total Biaya 29.600

b. Departemen Assembling

Page 13: Makalah Akuntansi Manajemen Dan Akbi

Unit Ekuivalen (unit)

Unit Ekuivalen Dept. Cut

BB BTKL BOP

Unit Selesai dan Di transfer

580

580

580

580

BDP (Akhir) 1

00 1

00

70

70

Total Unit Ekuivalen 6

80 6

80 6

50 6

50

Biaya per Unit Ekuivalen

Unit Ekuivalen (Rp) Dept. Cut

BB BTKL BOP

Biaya dari BDP (Awal) 8.3

20 8

30 4

75 5

18 Biaya Selama periode Berjalan

25.000

7.296

9.210

11.052

Total Biaya 33.3

20 8.1

26 9.6

85 11.5

70 (:) Total Unit Ekuivalen

680

680

650

650

Biaya Per Unit Ekuivalen

49,00

11,95

14,90

17,80

Total biaya dept. Assembling

Unit Harga Per Unit

Total

Unit Selesai dan Di transfer 580

93,65

54.317

Barang Dalam Proses (Akhir)

Dept. Cutting 100

49,00

4.900

BB 100

11,95

1.195

BTKL 70

14,90

1.043

BOP 70

17,80

1.246

Total Biaya 62.701

2. FIFO

Page 14: Makalah Akuntansi Manajemen Dan Akbi

a. Departemen Cutting

Unit ekuivalen (unit)

Unit Ekuivalen BB BTKL BOP

BDP (Awal) 20

60

40

Unit Selesai dan Di transfer 4

00 4

00 4

00

BDP (Akhir) 1

20

40

80

Total Unit Ekuivalen 5

40 5

00 5

20

Biaya Per unit Ekuivalen

Unit Ekuivalen (Rp) BB BTKL BOP

Biaya Selama periode Berjalan 13.6

08 5.0

00 7.9

04

(:) Total Unit Ekuivalen 5

40 5

00 5

20

Biaya Per Unit Ekuivalen 25,

20 10,

00 15,

20

Total biaya Dept. Cutting

Unit Harga Per Unit Total

BDP (Awal) Periode Sebelumnya

- BB 1.892

1.892

- BTKL 400

400

- BOP 796

796

Periode Berjalan

- BB 20

25,20

504

- BTKL 60

10,00

600

- BOP 40

15,20

608

Unit Selesai dan Ditransfer 400

50,40

20.160

BDP (Akhir)

Page 15: Makalah Akuntansi Manajemen Dan Akbi

- BB 120

25,20

3.024

- BTKL 40

10,00

400

- BOP 80

15,20

1.216

Total Biaya 29.600

b. Departemen Assembling

Unit Ekuivalen (unit)

Unit Ekuivalen Dept. Cut

BB BTKL BOP

BDP (Awal) 108

144

144

Unit Selesai dan Di transfer

400

400

400

400

BDP (Akhir) 1

00 1

00

70

70

Total Unit Ekuivalen 5

00 6

08 6

14 6

14

Biaya per Unit Ekuivalen

Unit Ekuivalen (Rp) Dept. Cut

BB BTKL BOP

Biaya Selama periode Berjalan

24.960

7.296

9.210

11.052

(:) Total Unit Ekuivalen 5

00 6

08 6

14 6

14 Biaya Per Unit Ekuivalen

49,92

12,00

15,00

18,00

Page 16: Makalah Akuntansi Manajemen Dan Akbi

Total Biaya Dept. Assembling

Unit Harga Per Unit Total

BDP (Awal) Periode Sebelumnya

- Dept. Cutting 8.320

8.320

- BB 830

830

- BTKL 475

475

- BOP 518

518

Periode Berjalan

- BB 108

12,00

1.296

- BTKL 144

15,00

2.160

- BOP 144

18,00

2.592

Unit Selesai dan Ditransfer 144 400

94,92

37.968

BDP (Akhir)

- Dept. Cutting 100

50

4.992

- BB 100

12,00

1.200

- BTKL 70

15,00

1.050

- BOP 70

18,00

1.260

Total Biaya 62.661

PENUTUP

Page 17: Makalah Akuntansi Manajemen Dan Akbi

Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan penggunaan aktivitas. Periode waktu berperan penting dalam penentuan perilaku biaya karena biaya dapat berubah dari tetap menjadi variabel, bergantung pada apakah keputusan yang diambil mencakup jangka pendek atau jangka panjang. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah ketika penggunaan aktivitas berubah. Biasanya, diasumsikan bahwa biaya variabel meningkat secara proporsional dengan peningkatan penggunaan aktivitas. Biaya tetap adalah beban yang tidak berubah jumlah totalnya ketika penggunaan aktivitas berubah. Biaya semi variabel mengandung komponen variabel dan tetap. Terdapat tiga metode formal untuk memisahkan biaya semi varibel ; metode tinggi rendah, metode scatter plot, dan metode kuadran terkecil.

Perhitungan biaya pesanan dan perhitungan biaya proses merupakan sistem pembebanan biaya. Perhitungan biaya pesanan digunakan dalam perusahaan yang memproduksi produk heterogen (unik) dengan berbagai jenis variasi. Perhitungan biaya proses digunakan oleh perusahaan yang memproduksi produk sejenis secara masal. Pada perhitungan biaya pesanan, dokumen atau catatan utama untuk akumulasi biaya produksi disebut sebagai lembar biaya pesanan. Formulir permintaan bahan baku (untuk bahan baku langsung), kartu jam kerja (untuk tenaga kerja langsung), dan dokumen untuk sumber aktivitas produksi, merupakan dokumen – dokumen sumber yang dibutuhkan untuk membebankan biaya produksi ke pekerjaan.

Aliran biaya di bawah perhitungan biaya proses serupa dengan aliran biaya pada perhitungan biaya pesanan. Bahan baku dibeli dan di debit pada akun bahan baku. Bahan baku langsung yang digunakan untuk produksi, tenaga kerja langsung, dan overhead yang dibebankan, dibebankan dalam akun barang dalam proses. Dalam proses produksi dengan beberapa tahap proses, terdapat akun barang dalam proses untuk tiap departemen atau proses. Barang-barang yang diselesaikan dalam satu departemen ditransfer keluar ke departemen berikutnya. Ketika unit-unit telah diselesaikan dalam departemen atau proses terakhir, biaya mereka di kreditkan ke barang dalam proses dan di debit ke barang jadi. Dalam pentransferan barang ada sebagian barang yang belum selesai 100 % maka barang tersebut di hitung sebagai unit ekuivalen. Unit produksi ekuivalen adalah unit-unit terselesaikan yang diproduksi dengan seluruh usaha manufaktur yang dilakukan selama periode berjalan. Jumlah unit secara fisik dikali dengan persentase penyelesaian, untuk menghitung unit ekuivalen. Terdapat dua pendekatan untuk menangani biaya persediaan awal barang dalam proses yaitu metode rata-rata tertimbang dan metode FIFO. Metode perhitungan biaya rata-rata tertimbang menggabungkan biaya persediaan awal dengan biaya periode berjalan, untuk menghitung biaya per unit. Metode perhitungan biaya FIFO memisahkan unit-unit dalam persediaan awal, dari unit0unit yang diproduksi selama periode berjalan.

DAFTAR PUSTAKA

Page 18: Makalah Akuntansi Manajemen Dan Akbi

Ronald Hilton. 2008. Managerial Accounting: Creating Value in a Dynamic Business Environment, 7th Edition: McGraw-Hill.

Don Hansen and Maryanne Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial: edisi 8. Jakarta: Salemba Empat.