makalah anastesi kelinci.doc

Upload: pungki-rock-jalanan

Post on 02-Jun-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 MAKALAH ANASTESI KELINCI.doc

    1/18

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Anastesi atau pembiusan adalah pengurangan atau penghilangan sensasi

    untuk sementara, sehingga operasi atau prosedur lain yang menyakitkan dapat

    dilakukan.

    Teori anastesi yang diyakini dan dianut adalah teori anastesi

    neurofisiologi yaitu pemberian zat anastetik akan menurunkan transmisi

    sinaps di ganglion cervicalis superior dan menghambat formasi retikularis

    asenden untuk berfungsi mempertahankan kesadaran.

    Anastesi berdasarkan tempat aksi ada dua yaitu anastesi umum dan

    anastesi lokal. Anastesi umum adalah menghilangkan rasa sakit dengan

    disertai hilangnya kesadaran, sedangkan anastesi lokal adalah menghilangkan

    rasa sakit dengan tidak menghilangkan kesadaran.

    Para Farmakologis menggunakan kelinci sebagai hewan coba untuk

    anastesi umum maupun anastesi lokal. Untuk anastesi umum menggunakan

    eter, kelinci di anastesi dengan penetesan eter pada corong yang di pasang

    pada moncong kelinci kemudian dilihat perkembangan tiap fase dengan

    beberapa tes.

    1.2 Tujuana. elihat sendiri pengaruh atau efek eter pada kelinci sebagai binatang

    percobaan.

    1

  • 8/10/2019 MAKALAH ANASTESI KELINCI.doc

    2/18

    b. ahasiswa mampu mengamati stadium anastesi yang ter!adi melalui

    parameter " parameter anatara lain # !enis pernapasan, refleks kornea,

    respon nyeri, keadaan saliva, dan frekuensi !antung.c. Agar dapat membantu mahasiswa menguasai farmakologi khususnya

    dalam Anastesi.d. ahasiswa mampu men!elaskan tahapan kedalaman anastesi.

    1.3 Manfaata. ampu melakukan anastesi umum dengan menggunakan eter pada kelinci

    percobaan. b. $apat memahami Farmakokinetik obat anastesi lokal yang diberikan

    secara lokal pada mokusa mata pada hewan kelinci.c. embandingkan hasil percobaan dengan teori yang ada dalam

    pembahasan untuk dapat diambil kesimpulan.

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2

  • 8/10/2019 MAKALAH ANASTESI KELINCI.doc

    3/18

    2.1 Pengert an Eter

    %ter mengandung tidak kurang dari &',() dan tidak lebih dari &*,()

    + - ( / selebihnya terdiri dari etanol dan air. Perhatikan eter sangat mudah

    menguap dan terbakar, uapnya dapat meledak !ika dicampur dengan udara

    dan nyala api.

    +atatan eter untuk anastesi harus dismpan dalam wadah tertutup rapat

    dan kapasitasnya tidak lebih 0 kg. $an tidak boleh digunakan untuk anastesi

    apabila telah dipindahkan dari wadah aslinya lebih dari 1 !am. %ter untuk

    anastesi !ika dikemas dalam wadah lebih besar, untuk pengemasan kembali

    seperti di atas, harus memenuhi syarat u!i seperti yang tertera dalam

    farmakope.

    2umlah eter yang dibutuhkan tergantung dari berat badan dan kondisi

    penderita, kebutuhan dalamnya anastesi dan teknik yang digunakan untuk

    induksi digunakan ( " 1() volume uap eter dalam oksigen dan 3 1/ untuk

    dosis penun!ang stadium 444, membutuhkan 5 " 5) volume uap eter. %ter ini

    sudah !arang dipergunakan di negara ma!u tetapi di 4ndonesia masih dipakai

    secara luas. Anastetik ini cukup aman, hanya berbau yang kurang

    menyenangkan.

    2.2 S fat ! " k Eter6ifat fisik yang dimiliki eter, antara lain#

    a. %ter adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau yang

    khas. b. %ter tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut non polar.

    3

  • 8/10/2019 MAKALAH ANASTESI KELINCI.doc

    4/18

    c. %ter mudah terbakar dengan nyala bening yang !ernih karena uap eter

    membentuk campuran yang eksplosif dengan udara.d. %ter dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid, brom, dan iod.

    Pemberian anastesi dimulai dengan induksi yaitu memberikan obat

    sehingga penderita tidur. Tergantung lama operasinya, untuk operasi yang

    waktunya pendek mungkin cukup dengan induksi sa!a. Tetapi untuk operasi

    yang lama, kedalaman anastesi perlu dipertahankan dengan memberikan obat

    terus menerus dengan dosis tertentu, hal ini disebut maintenance atau

    pemeliharaan.

    2.3 Pengert an Ana"te"

    4stilah anastesi dikemukakan pertama kali oleh /. 7 -olmes yang

    artinya tidak ada rasa sakit. Teori anastesi yang diyakini dan dianut adalah

    teori anastesi neurifisiologi yaitu pemberian zat anastetik akan menurunkan

    transmisi sinaps di ganglion cervicalis superior dan menghambat formasi

    retikularis asenden untuk berfungsi mempertahankan kesadaran.

    2.# Ma$a% & %a$a% Ana"te" Ber'a"arkan Te%(at Ak" n)a1. Ana"te" U%u%

    Pengert an Ana"te" U%u%

    Tindakan anastesi sudah dikenal se!ak dahulu untuk

    mempermudah tindakan operasi. /rang " orang esir menggunakan

    cannabis Indica . $an pemukulan kepala dengan tongkat kayu untuk

    menghilangkan kesadaran seseorang.Tahun 88' ditemukan anastesi gas yang pertama yaitu 3 1/,

    karena dirasa kurang kurang efektif dicarilah zat yang lain. Tahun

    8&5 eter ditemukan sebagai anastesi inhalasi.

    4

  • 8/10/2019 MAKALAH ANASTESI KELINCI.doc

    5/18

    Teknik anastesi modern saat ini sudah merupakan praktek yang

    biasa dilakukan yaitu dengan memberikan beberapa anastetika dengan

    mekanisme ker!a berbeda agar diperoleh keadaan anastetika operasi

    dengan resiko efek toksik yang minimal. Anastetika suntikan intra

    vena 9i.v: biasa dipakai untuk taraf induksi kemudian dilan!utkan

    dengan anastetik inhalasi untuk mempertahankan keadaan tidak sadar.

    /bat khusus sering diberikan untuk menghasilkan relaksasi otot.Untuk prosedur tertentu mungkin dibutuhkan hipotesis

    terkendali untuk itu digunakan labetolol dan gliseril trinitrat. 6edang

    beta bloker seperti adenosine, amiodaron, dan verapamil digunakan

    untuk mengendalikan aritmia selama anastesi. $alam proses anastesi

    terdapat taraf " taraf narkose yaitu penekanan sistem saraf sentral

    secara bertingkat dan berturut " turut.Taraf & taraf Nark*"e

    Anastetika umum dapat menekan saraf sentral secara berurutan,

    yaitu #a. Taraf Analgesia, yaitu kesadaran dan rasa nyeri berkurang.

    b. Taraf %ksitasi, yaitu kesadaran hilang keseluruhan dan ter!adi

    kegelisahan.

    ;edua taraf ini disebut taraf induksi.

    a. Taraf Anasthesia, yaitu refleks mata hilang, nafas otomatis dan

    teratur seperti tidur serta otot melemas 9relaksasi: b. Taraf Pelumpuhan 6umsum Tulang, yaitu ker!a !antung dan

    pernafasan terhenti.Tu!uan narkose adalah untuk mencapai taraf anatesia dengan

    sedikit mungkin ker!a ikutan atau efek samping, oleh karena itu taraf

    pertama sampai ketiga adalah yang paling penting sedangkan taraf ke

    5

  • 8/10/2019 MAKALAH ANASTESI KELINCI.doc

    6/18

    empat harus dihindari. Pada proses recovery 9sadar kemabil: ter!adi

    dengan urutan taraf terbalik dari taraf ketiga sampai kesatu.Per")aratan Ana"tet ka U%u%

    :.;adangkala dipakai kombinasi dari anastetika pokok dengan

    suatu anastetika lan!utan untuk memperpan!ang lamanya narkose,

    seperti gas 3 1/ dan siklopropan pada narkose pokok serta barbital "

    barbital.Efek Sa%( ng

    6

  • 8/10/2019 MAKALAH ANASTESI KELINCI.doc

    7/18

    -ampir semua anastetika inhalasi mengakibatkan se!umlah efek

    sampin, yang terpenting diantaranya adalah #a. enekan pernafasan, paling kecil pada 3 1/, eter, dan

    trikloretiken. b. engurangi kontraksi !antung, terutama halotan dan

    metoksifluran, yang paling ringan pada eter.c. erusak hati, oleh karena sudah tidak digunakan lagi seperti

    senyawa klor 9klorofom:.d. erusak gin!al, khususnya metoksifluran.Pengg*l*ngan

    enurut penggunaanya anastesi umum dapat digolongkan

    men!adi dua, yaitu #a. Anastesi 4n!eksi, contohnya diazepam, barbital ultra short acting

    9thiopental dan heksobarbital: dan lain " lain. b. Anastesi 4nhalasi, diberikan sebagai uap melalui saluran

    pernafasan, contohnya etr, dan lain " lain.Te+n k Pe%,er an

    Pemberian anastetika inhalasi dibagi men!adi tiga cara, yaitu #a. 6ystem terbuka, yaitu dengan penetesan langsung ke atas kain

    kasa yang menutup mulut atau hidung penderita. +ontohnya eter

    dan trikloretilen. b. 6ystem tertutup, yaitu dengan menggunakan alat khusus yang

    menyalurkan campuran gas dengan oksigen dimana se!umlah +/ 1

    yang dikeluarkan dimasukan kembali 9bertu!uan memperdalam

    pernafasan dan mencegah berhentinya pernafasan atau anope

    yang dapat ter!adi bila diberikan dalam system terbuka:. ;arena

    pengawasan penggunaan anastetika lebih teliti maka cara ini

    banyak disukai. +ontohnya siklopropan, 3 1/, dan halotan.

    7

  • 8/10/2019 MAKALAH ANASTESI KELINCI.doc

    8/18

    c. 4nsuflasi gas, yaitu uap atau gas ditiupkan ke dalam mulut, batang

    tenggorokan atau trachea dengan memakai alat khusus seperti

    pada operasi amandel.S(e" al te O,at & *,at Ana"tet ka U%u%

    N* -ener k Dagang Pa,r k

    .$iaethyl Aether Aether

    Anaestheticus

    ;imia Farma

    1.;etamini

    -ydrochloridum

    ;etalar Pfizer

    0. Thiopentalum 3atricum Pentothal 6odium Abbot. %nflurane %thrane Abbot

    5. -alothanum -alothane $ $e?a edica

    2. Ana"tet ka L*kalPengert an

    /bat anastetika lokal yang pertama dikenal adalah kokain yang

    diperoleh dari Erythroxyolon coca yang dapat memberikan rasa

    nyaman dan mempertinggi daya tahan tubuh. Pada awalnya di dunia

    kedokteran digunakan untuk menghilangkan nyeri setempat oleh

    kedokteran gigi dan mata. ;arena kemampuannya untuk merintangi

    transmisi ke batang otak kemudian dipakai sebagai anastesi blokade

    saraf pada pembedahan maupun dalam anastesi spinal@umum.

  • 8/10/2019 MAKALAH ANASTESI KELINCI.doc

    9/18

    a. Anastetika permukaan, digunakan secara lokal untuk melawan

    rasa nyeri dan gatal. isalnya larutan atau tablet hisap untuk

    menghilangkan rasa nyeri di mulut atau di leher, tetes mata untuk

    mengukur tekanan okuler mata atau mengeluarkan benda asing di

    mata, salep untuk menghilangkan rasa nyeri akibat luka bakar dan

    suppositoria untuk penderita ambien atau wasir. b. Anastetika filtrasi, yaitu suntikan yang diberikan di tempat yang

    dibius u!ung " u!ung syarafnya, misalnya pada daerah kulit dan

    gusi 9pencabutan gigi:.c. Anastetika blok atau penyaluran syaraf, yaitu dengan penyuntikan

    disuatu tempat dimana banyak syaraf terkumpul sehingga daerah

    anastesi yang luas misalnya pada pergelangan tangan atau kaki./bat " obat anastetika lokal umumnya yang dipakai adalah

    garam kloridanya yang mudah larut dalam air. Untuk memperpan!ang

    daya ker!anya ditambahkan suatu vasokontriktor yang dapat

    menciutkan pembuluh darah sehingga absorbsi akan diperlambat,

    toksisitas berkurang, mula ker!a dipercepat dengan khasiat yang lebih

    ampuh dan lokasi pembedahan praktis tidak berdarah, contohnya

    adrenalin. Tetapi kombinasi ini !uga tidak boleh digunakan pada !ari "

    !ari tangan karena dapat menyebabkan gangrein 9!aringan mati:.Per")aratan Ana"te" L*kal

    Anastetika lokal dikatakan ideal apabila memiliki berbagai

    persyaratan sebagai berikut #a. Tidak merangsang !aringan.

    b. Tidak mengakibatkan kerusakan permanen terhadap susunan

    syaraf sentral.c. Toksisitas systemnya rendah.

    d. %fektif pada penyuntikan dan penggunaan lokal.

    9

  • 8/10/2019 MAKALAH ANASTESI KELINCI.doc

    10/18

    e. ula ker!a dan daya ker!anya singkat untuk !angka waktu cukup

    lama.f. >arut dalam air dengan menghasilkan larutan yang stabil dan

    tahan pemanasan 9proses sterilisasi:.

    Efek Sa%( ng

    %fek samping penggunaan anastetika lokal ter!adi akibat khasiat

    dari kardiodepresifnya 9menekan fungsi !antung:, mengakibatkan

    hipersensitasi berupa dermatitis alergi.Pengg*l*ngan

    6ecara kimiawi anastetika lokal dibagi men!adi tiga kelompok,

    yaitu #a. 6enyawa ester, contohnya prokain, benzokain, bufakin, tetrakain,

    o?ybuprokain. b. 6enyawa amida, contohnya lidokain, prilokain, mepivikain

    bupivikain cinchokain, dan lain " lain.c. 6erba " serbi, contohnya !okain dan benzylalkohol.

    6elain kokain semua obat tersebut di atas dibuat sintetis.S(e" al te O,at & *,at Ana"tet ka L*kal

    N* -ener k Dagang Pa,r k

    . >idocaini -ydrochloridumPehacain%?tracain

    ylocain

    Phapros%thicaBenecca

    1.

  • 8/10/2019 MAKALAH ANASTESI KELINCI.doc

    11/18

    tidak sesuai kehendak, pernafasan tidak teratur, tonus rangka meninggi,

    muntah, nedriasis, hipertensi, takikardi.0. 6tadium 444 # A3A6T%64 P%

  • 8/10/2019 MAKALAH ANASTESI KELINCI.doc

    12/18

    Untuk anastesi umum menggunakan eter, kelinci di anastesi dengan

    penetesan eter pada corong yang di pasang pada moncong kelinci kemudian

    dilihat perkembangan tiap fase dengan beberapa tes./bat anastesi inhalasi dihirup bersama udara inspirasi masuk ke dalam

    saluran pernafasan, di dalam alveoli paru akan berdifusi masuk ke dalam

    sirkulasi darah. $emikian pula yang disuntikan secara intramuskular, obat

    tersebut akan diabsorbsi masuk ke dalam sirkulasi darah. 6etelah masuk ke

    dalam sirkulasi darah, obat tersebut akan menyebar ke dalam !aringan.

    $engan sendirinya !aringan yang kaya pembuluh darah seperti otak atau

    organ vital akan menerima obat lebih banyak dibandingkan !aringan yang

    pembuluh darahnya sedikit seperti tulang atau !aringan lemak.;er!a obat anastesi !uga tergantung !enis obatnya, dimana di dalam

    !aringan sebagian akan mengalami metabolisme, ada yang ter!adi dihepar,

    gin!al atau !aringan lain. %ksresi bisa melalui gin!al, hepar, kulit, atau paru "

    paru. %ksresi bisa dalam bentuk asli atau hasil metabolisme 3 1/ dieksresikan

    dalam bentuk asli lewat paru " paru.

    3.2 0ara /erja

  • 8/10/2019 MAKALAH ANASTESI KELINCI.doc

    13/18

    anastesi. ;arena itu tidak menimbulkan peningkatan tahanan respirasi.

    $isini udara ekspirasi bebas keluar menu!u udara bebas. ;ekurangan

    system ini adalah boros obat anastesi, menimbulkan polusi obat anastesi di

    kamar operasi, bila memakai obat yang mudah terbakar maka akan

    meningkatkan resiko ter!adinya kebakaran di kamar operasi, hilangnya

    kelembapan respirasi, kedalaman anastesi tidak stabil, dan tidak dapat

    dilakukan respirasi kendali. b. $alam system 6emi /pen alat anastesi dilengkapi dengan reservorir bag,

    selain reservorir bag, ada pula yang masih ditambah dengan klep satu arah,

    yang mengarahkan udara ekspirasi keluar, klep ini disebut non rebreathing

    valve. $alam system ini, tingkat keborosan dan polusi kamar operasi lebih

    rendah dibanding system /pen.c. $alam system 6emi +losed, udara ekspirasi yang mengandung gas

    anastesi dan oksigen lebih sedikit dibanding udara inspirasi, tetapi

    mengandung +/ 1 yang lebih tinggi, dialirkan menu!u tabung yang berisi

    soda lime, di sini +/ 1 akan diikat oleh soda lime. 6elan!utnya udara ini

    digabungkan dengan campuran gas anastesi dan oksigen dari sumber gas

    9F=F@Fresh =as Flow: untuk diinspirasi kembali. ;elebihan aliran gas

    dikeluarka melalui klep over flow. ;arena udara ekspirasi diinspirasi lagi

    maka pemakaian obat anastesi dan oksigen dapat dihemat dan kurang

    menimbulkan polusi kamar operasi.d. $alam system +losed prinsip sama dengan 6emi +losed, tetapi di sini

    tidak ada udara keluar dari system anastesi menu!u udara bebas.

    Penambahan oksigen dan gas anastesi harus diperhitungkan, agar tidak

    kurang sehingga menimbulkan hipoksia dan anastesi kurang adekwat,

    13

  • 8/10/2019 MAKALAH ANASTESI KELINCI.doc

    14/18

    tetapi !uga tidak berlebihan, karena pemberian yang berlebihan bisa

    berakibat tekanan makin meninggi sehingga menimbulkan pecahnya

    alveoli paru. 6ystem ini adalah system yang paling hemat obat anastesi

    dan tidak menimbulkan polusi.3.3 Ha" l Per$*,aan

    a. Alat dan

  • 8/10/2019 MAKALAH ANASTESI KELINCI.doc

    15/18

    2awab #Tidak, anastesi umum stadium 4D tidak terlihat.

    1. akrimasi 9G:.%fek kelopak mata

    hilang.Cefleks fisiologi masih

    ada.

    Cefleks terhadap

    cahaya.=erakan bola

    mata.

    444 9/perasi:Tidak mengin!ak hingga

    stadium 444.4D

    9Paralysis@/verdosis:

    Tidak mencapai stadium

    4D.

    0. Pada stadium manakah rasa nyeri mulai hilang E. 2awab #

    Casa nyeri mulai hilang pada stadium 4 9stadium analgesia@stadium

    disorientasi:.5. Pada stadium manakah terdapat relaksasi otot bergaris E

    2awab #Ceaksi otot bergaris terdapat pada stadium 444 plane 4, 44, 444, 4D.

    '.

  • 8/10/2019 MAKALAH ANASTESI KELINCI.doc

    16/18

    Ada, karena refleks kelen!ar ludah terhadap iritasi, sehingga pada induksi

    dan pemulihan eter dapat menyebabkan salivasi, selain itu kerugian dan

    penggunaan eter adalah menimbulkan hipersekresi ludah.8. Tanda " tanda apakah yang didapatkan pada hewan u!i dari keadaan

    anastesi sampai kembali ke keadaan sadar E2awab #Tanda " tanda yang didapatkan pada hewan u!i #

    Casa nyeri hilang, kesadaran hilang.Pupil mengecil dan melebar, gerakan atau refleks kelopak mata hilang.Pernafasan irreguler.Frekuensi meningkat.Produksi saliva 9stadium 4 meningkat, stadium 44 menurun, mulai

    normal:.*. +ara pengembalian anestesi pada percobaan ini disebut dengan cara apa E

    2awab # $isebut dengan cara induksi inhalasi, open drop ether.

    BAB I

    /ESIMPULAN

    %ter adalah nama senyawa kimia yang memiliki gugus eter 9atom oksigen

    yang diikat subsituen alkil@aril:. %ter tidak berwarna, mudah menguap, mudah

    terbakar, dan mudah meldak, serta memiliki aroma ta!am yang dapat mengiritasi

    saluran pernafasan.

    Anastesi adalah pengurangan atau penghilangan sensasi untuk sementara,

    sehingga operasi atau prosedur lain yang menyakitkan dapat dilakukan.

    Anastesi berdasarkan tempat aksinya dibedakan men!adi 1, yaitu #

    . Anastesi Umum1. Anastesi >okal

  • 8/10/2019 MAKALAH ANASTESI KELINCI.doc

    17/18

    . /pen1. 6emi /pen

    0. +losed. 6emi +losed

    DA!TAR PUSTA/A

    . 1((&. PPB SMF SMK Farmakologi 2 etakan Ke em!at . 2akarta#

    -al 0( " 0'.

    ;usumawati. 1( 1. "eori #bat obat $nastesi . ;ediri.

    . &&5. Farmako!e Indonesia Edisi I% .$epartemen ;esehatanCepublik 4ndonesia.

    17

  • 8/10/2019 MAKALAH ANASTESI KELINCI.doc

    18/18

    18