makalah asessmen pembelajaran
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Makalah Asessmen Pembelajaran
1/18
I. KETERKAITAN :TES, PENGUKURAN DAN PENILAIAN HASIL BELAJARa. Pengertian Tes, Pengukuran dan Peniaian
1) TesTes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus
ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang
dites.Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang siswa
telah menguasai pelajaran yang disampaikan terutama meliputi
aspek pengetahuan dan keterampilan (Asep, 2008!").2) #engukuran
$enurut %ainul (Asep, 2008 &'&&) #engukuran dapat
diartikan sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau
karakteristik tertentu yang didasarkan pada aturan atau ormulasi
yang jelas.$enurut *udijono (2011'), #engukuran adalah kegiatan
yang dilakukan untuk mengukur sesuatu yaitu membandingkan
sesuatu dengan atau atas dasar ukuran tertentu.+) #enilaian
$enurut epdiknas (Asep, 2008-&') #enilaian merupakan
kegiatan yang dilakukan guru untuk memperoleh inormasi searaobjekti, berkelanjutan dan menyeluruh tentang proses dan hasil
belajar yang diapai oleh siswa, yang hasilnya digunakan sebagai
dasar untuk menentukan perlakuan selanjutnya. /al ini berarti
penilaian tidak hanya untuk menapai target sesaat atau satu
aspek saja, melainkan menyeluruh dan menakup aspek kogniti,
aekti dan psikomotor.
b. Keterkaitan Tes, Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar
Tes, pengukuran, penilaian hasil belajar memiliki perbedaan
arti dan ungsi seperti yang sudah dikemukakan di atas. amun
semuanya tak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan sebab
semuanya memiliki keterkaitan yang erat. Tes adalah alat ukur yang
digunakan untuk mengukur. Tes merupakan alat utama yang
digunakan untuk melalui proses pengukuran dan penilaian.
#engukuran dan penilaian juga merupakan dua proses yang
bekesinambungan. #engukuran dilaksanakan terlebih dahulu yang
mengasilkan skor dan dari hasil pengukuran kita dapat melaksanakan
penilaian.
II. UNSUR!UNSUR "ANG HARUS DINILAI DALA# PE#BELAJARAN
1
-
7/25/2019 Makalah Asessmen Pembelajaran
2/18
*alah satu prinsip dasar yang harus senantiasa diperhatikan dan
dipegang dalam rangka ealuasi hasil belajar adalah prinsip kebulatan,
dengan prinsip ealuator dalam melaksanakan ealuasi hasil belajar
dituntut untuk mengealuasi seara menyeluruh terhadap peserta didik,
baik dari segi pemahamannya terhadap materi atau bahan pelajaran
yang telah diberikan (aspek kogniti), maupun dari segi penghayatan
(aspek aekti), dan pengamalannya (aspek psikomotor). etiga aspek
atau ranah kejiwaan itu erat sekali dan bahkan tidak mungkin dapat
dilepaskan dari kegiatan atau proses ealuasi hasil belajar. 3enjamin *.
3loom dan kawankawannya itu berpendapat bahwa pengelompokkan
tujuan pendidikan itu harus senantiasa mengau kepada tiga
jenis domain(daerah binaan atau ranah) yang melekat pada diri peserta
didik, yaitu
1. 4anah kogniti (cognitive domain)2. 4anah aekti (affective domain)+. 4anah keterampilan (psychomotor domain) (%aky, 20111).
alam konteks ealuasi hasil belajar, maka ketiga domain atau
ranah itulah yang harus dijadikan sasaran dalam setiap kegiatan ealuasi
hasil belajar. *asaran kegiatan ealuasi hasil belajar adalah
1. Apakah peserta didik sudah dapat memahami semua bahan atau
materi pelajaran yang telah diberikan pada mereka52. Apakah peserta didik sudah dapat menghayatinya5+. Apakah materi pelajaran yang telah diberikan itu sudah dapat
diamalkan seara kongkret dalam praktek atau dalam kehidupannya
seharihari5
etiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian hasil belajar.iantara
ketiga ranah itu, ranah kognitilah yang paling banyak dinilai oleh para
guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam
menguasai isi bahan pengajaran.
Rana$ K%gniti&
4anah kogniti adalah ranah yang menakup kegiatan mental
(otak). $enurut 3loom, segala upaya yang menyangkut aktiitas otak
adalah termasuk dalam ranah kogniti. 4anah kogniti berhubungan
dengan kemampuan berikir, termasuk didalamnya kemampuan
menghaal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan
kemampuan mengealuasi (%aky, 20111). alam ranah kogniti itu
terdapat enam aspek atau jenjang proses berikir, mulai dari jenjang
terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. eenam jenjang
atau aspek yang dimaksud adalah1. #engetahuan6haalan6ingatan (knowledge)2. #emahaman (comprehension)
2
-
7/25/2019 Makalah Asessmen Pembelajaran
3/18
+. #enerapan (application)'. Analisis (analysis)
&. *intesis (syntesis)!. #enilaian6penghargaan6ealuasi (evaluation)
Rana$ A&ekti&
4anah aekti adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan
nilai.4anah aekti menakup watak perilaku seperti perasaan, minat,
sikap, emosi, dan nilai.3eberapa pakar mengatakan bahwa sikap
seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah
memiliki kekuasaan kogniti tingkat tinggi. 7iriiri hasil belajar aekti
akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku.
4anah aekti menjadi lebih rini lagi ke dalam lima jenjang, yaitu1. Receiving
Receiving atau attending (menerima atau memperhatikan) , adalah
kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari
luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi,
gejala dan lainlain. Termasuk dalam jenjang ini misalnya adalah
kesadaran dan keinginan untuk menerima stimulus, mengontrol dan
menyeleksi gejalagejala atau rangsangan yang datang dari luar.2. Responding
4esponding (menanggapi) mengandung arti adanya partisipasi
akti9. :adi kemampuan menanggapi adalah kemampuan yang
dimiliki oleh seseorang untuk mengikut sertakan dirinya seara akti
dalam enomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya.
:enjang ini lebih tinggi daripada jenjang reeiing.7ontoh hasil
belajar ranah aekti responding adalah peserta didik tumbuh
hasratnya untuk mempelajarinya lebih jauh atau menggali lebih
dalam lagi, ajaranajaran ;slam tentang kedisiplinan.+. Valuing
Valuing(menilai
-
7/25/2019 Makalah Asessmen Pembelajaran
4/18
4anah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan
aktiitas isik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan
sebagainya. /asil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan
kelanjutan dari hasil belajar kogniti (memahami sesuatu) dan hasil
belajar aekti (yang baru tampak dalam bentuk keenderungan
keenderungan berperilaku). /asi belajar kogniti dan hasil belajar
aekti akan menjadi hasil belajar psikomotor apabila peserta didik
telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan
makna yang terkandung dalam ranah kogniti dan ranah aekti (%aky,
20111).
III. PR'SES PENG'LAHAN HASIL TES
Pr%sedur Penge()angan Tes
*ebelum menentukan teknik dan alat penilaian, penulis soal
perlu menetapkan terlebih dahulu tujuan penilaian dan kompetensi
dasar yang hendak diukur. Adapun proses penentuannya seara
lengkap dapat dilihat pada bagan berikut ini.
4
-
7/25/2019 Makalah Asessmen Pembelajaran
5/18
MENENTUKAN TUJUAN PENILAIAN
MEMPERHATIKAN STANDAR KOMPETENSINYA
MENENTUKAN KD-NYA (KD1 + KD2 + KD3DLL)
TES NON TES
MENENTUKAN MATERI PENTING/ PENDUKUNG KD : UKRK
-PENGAMATAN/ OBSERVASI (SIKAP PORT!
-TES SIKAP
-DLL
TEPAT DIUJIKAN SE"ARA TERTULIS/LISAN#
BENTUK URAIAN
BENTUK OBJEKTI! (PG ISIAN DLL)
TIDAK TEPATTEPAT
TES PERBUATAN
-KINERJA (PER!ORMAN"E)
-PENUGASAN (PROJE"T)
-HASIL KARYA (PRODU"T)
-DLL
IKUTI KAIDAH PENULISAN SOAL DAN SUSUNLAH PEDOMAN PENSKORANNYA
K$%$&'':KD * K,$%$. D'.'&
KD1 + KD2 * G'0' '%'& ,$%$. '.'&
UKRK * U&$. K%%'. R$$5'. K$%$&'''
(epdiknas, 2008)
=angkahlangkah penting yang dapat dilakukan sebagai berikut.
1. $enentukan tujuan penilaian. Tujuan penilaian sangat penting
karena setiap tujuan memiliki penekanan yang berbedabeda.
$isalnya untuk tujuan tes prestasi belajar, diagnostik, atau
seleksi. 7ontoh untuk tujuan prestasi belajar, lingkup
materi6kompetensi yang ditanyakan6diukur disesuaikan seperti
untuk kuis6menanyakan materi yang lalu, pertanyaan lisan di
6
-
7/25/2019 Makalah Asessmen Pembelajaran
6/18
kelas, ulangan harian, tugas indiidu6kelompok, ulangan
semester,ulangan kenaikan kelas, laporan kerja praktik6laporan
praktikum, ujian praktik.2. $emperhatikan standar kompetensi (*) dan kompetensi dasar
(). *tandar kompetensi merupakan auan6target utama yang
harus dipenuhi atau yang harus diukur melalui setiap kompetensi
dasar yang ada atau melalui gabungan kompetensi dasar.+. $enentukan jenis alat ukurnya, yaitu tes atau nontes atau
mempergunakan keduanya. >ntuk penggunaan tes diperlukan
penentuan materi penting sebagai pendukung kompetensi dasar.
*yaratnya adalah materi yang diujikan harus mempertimbangkan
urgensi (wajib dikuasai peserta didik), kontinuitas (merupakan
materi lanjutan), releansi (bermanaat terhadap mata pelajaran
lain), dan keterpakaian dalam kehidupan seharihari tinggi
(>4). =angkah selanjutnya adalah menentukan jenis tes
dengan menanyakan apakah materi tersebut tepat diujikan
seara tertulis6lisan. 3ila jawabannya tepat, maka materi yang
bersangkutan tepat diujikan dengan bentuk soal apa, pilihan
ganda atau uraian. 3ila jawabannya tidak tepat, maka jenis tes
yang tepat adalah tes perbuatan kinerja (performance)
penugasan (pro!ect) hasil karya (product) atau lainnya.'. $enyusun kisikisi tes dan menulis butir soal beserta pedoman
penskorannya. alam menulis soal, penulis soal harus
memperhatikan kaidah penulisan soal.
Pr%sedur Pe(eriksaan Le()ar Ja*a)an
alam melakukan pemeriksaan lembar jawaban peserta didik
sangat ditentukan pada bentuk soalnya. >ntuk pemeriksaan bentuk
pilihan ganda, pelaksanaannya sangat mudah. =embar jawaban
peserta didik diookkan pada lembar kuni jawaban yang sudah
disiapkan. 3ila jawaban peserta didik sesuai dengan kuni jawaban,
maka jawabannya diberi skor 1, bila tidak sesuai diberi skor 0.
*etelah selesai menskor seluruh soal, maka baru dihitung berapa
jumlah soal yang benar dan berapa jumlah soal yang tidak benar.:umlah skor benar itulah yang merupakan skor perolehan (skor
mentah) dari soal bentuk pilihan ganda yang diperoleh warga
belajar6peserta didik yang bersangkutan.
>ntuk melakukan pemeriksaan soalsoal bentuk uraian
termasuk tes perbuatan, sangat diperlukan kesabaran dan ketelitian
yang handal. >ntuk memudahkan pelaksanaannya, ada beberapa
kaidah atau prosedur pemeriksaannya.
7
-
7/25/2019 Makalah Asessmen Pembelajaran
7/18
1. ?unakanlah pedoman penskoran yang telah disiapkan sebagai
auan dalam memeriksa jawaban peserta didik.
2. 3aalah jawaban peserta didik kemudian bandingkan dengan
jawaban ideal seperti yang ada pada pedoman penskoran.+. 3erikan skor sesuai dengan tingkat kelengkapan dan
kesempurnaan jawaban peserta didik.'. #eriksalah seluruh lembar jawaban peserta didik pada nomor
yang sama, baru dilanjutkan ke pemeriksaan nomor berikutnya.
/al ini perlu dilakukan guna menjaga konsistensi dan objektiitas
pemberian skor.
&. /indari aktoraktor yang tidak sesuai6relean dalam pemberianskor seperti bagus tidaknya tulisan dan bersih tidak kertas
jawaban, keuali kalau memang kedua aspek itu yang akan
diukur, seperti mata pelajaran bahasa.
*etelah selesai memeriksa lembar jawaban peserta didik,
langkah berikutnya adalah memberikan skor pada lembar jawaban
itu. #emberian skor untuk bentuk soal pilihan ganda sangat mudah
dan telah dijelaskan diatas, sedangkan pemberian skor untuk bentuk
soal uraian sangat ditentukan oleh bobot masingmasing soalnya.
3ila setiap butir soal sudah selesai diskor, hitunglah jumlah skor
perolehan peserta didik pada setiap nomor butir soal. emudian
lakukan perhitungan nilai dengan menggunakan rumus seperti berikut
ini.
*kor perolehan peserta didikilai *etiap *oal < @ bobot
*kor maksimum butir soal ybs
(epdiknas, 2008)
7ontoh
*oal
>raian
3obot *oal *kor
$aksimu
m
*kor perolehan
4auan
#erhitungannya
1
2
+
'
&
20
10
+0
10
+0
8
&
10
&
10
"
'
&
"
("8) B 20 < 1",&0
('&) B 10 < 8,00
(10) B +0 < 2",00
(&&) B 10 < 10,00
("10) B +0 < 21,00
ilai soal uraian 4auan adalah < 8+,&0
8
-
7/25/2019 Makalah Asessmen Pembelajaran
8/18
>ntuk memudahkan dalam pelaksanaan penskoran, maka setiap
butir soal uraian dibuatkan perhitungan skornya yang dihitung dari skor
maksimumnya.
7ontohnya seperti berikut ini
a. *kor soal nomor 1 ( ontoh 18 B 20 < 2,&- 28B20
-
7/25/2019 Makalah Asessmen Pembelajaran
9/18
3erdasarkan perhitungan skor yang telah dibuat, penilaian ke lima
butir soal di atas dapat doskor seara mudah pada setiap peserta didik.
7ontoh seperti berikut ini
oama
peserta didik
omor *oal ilai
(:umlah )
1 2 + ' &
*
#
*
#
*
#
*
#
*
#
1
2
+
'
&
4auan
dst
" 1",
&
' 8 2" & 10 " 21 8+,&0
eterangan *# < *kor #erolehan. < ilai
Per$itungan Niai Ak$ir
*etiap jenis tes (tertulis, perbuatan, sikap) dalam perhitungan
nilai akhirhendaknya berdiri sendiri, jangan digabung karena setiap
jenis tes memiliki karakteristik sendirisendiri. 3erikut ini diberikan
ontoh perhitungan nilai akhir untuk tes tertulis.
7ontoh #erhitungan ilai Akhir
1. Tes Tertulis
3entu
k
*oal
:umla
h
*oal
3obotomor
*oal
*kor
$aksimu
m
*kor
Cauri
a
#erhitungan
#?
;sian
+&
10
"0 D 1+&
110
:umlah
ntuk masingmasing soal, susun
jumlah siswa kelompok atas dan bawah pada setiap pilihan jawaban.
(&) /itung tingkat kesukaran pada setiap butir soal. (!) /itung daya
pembeda soal. (") Analisis eektiitas pengeoh pada setiap soal
(=inn dan ?ronlund, 1& +18+1).
Aspek yang perlu diperhatikan dalam analisis butir soal seara
klasik adalah setiap butir soal ditelaah dari segi tingkat kesukaran butir,
daya pembeda butir, dan penyebaran pilihan jawaban (untuk soal bentuk
obyekti) atau rekuensi jawaban pada setiap pilihan jawaban.
a. Tingkat Kesukaran TK-
1;
-
7/25/2019 Makalah Asessmen Pembelajaran
11/18
-
7/25/2019 Makalah Asessmen Pembelajaran
12/18
(epdiknas, 2008).
Tingkat kesukaran butir soal memiliki 2 kegunaan, yaitu
kegunaan bagi guru dan kegunaan bagi pengujian dan pengajaran
menurut itko (epdiknas, 2008). egunaannya bagi guru adalah (1)
sebagai pengenalan konsep terhadap pembelajaran ulang dan
memberi masukan kepada siswa tentang hasil belajar mereka, (2)
memperoleh inormasi tentang penekanan kurikulum atau menurigai
terhadap butir soal yang bias. Adapun kegunaannya bagi pengujian
dan pengajaran adalah (a) pengenalan konsep yang diperlukan
untuk diajarkan ulang, (b) tandatanda terhadap kelebihan dan
kelemahan pada kurikulum sekolah, () memberi masukan kepada
siswa, (d) tandatanda kemungkinan adanya butir soal yang bias, (e)
merakit tes yang memiliki ketepatan data soal.
$enurut unnally (epdiknas, 2008- 10)i samping kedua
kegunaan di atas, dalam konstruksi tes, tingkat kesukaran butir soal
sangat penting karena tingkat kesukaran butir dapat (1)
mempengaruhi karakteristik distribusi skor (mempengaruhi bentukdan penyebaran skor tes atau jumlah soal dan korelasi antarsoal), (2)
berhubungan dengan reliabilitas. $enurut koeisien ala lan 420,
semakin tinggi korelasi antarsoal, semakin tinggi reliabilitas.
Tingkat kesukaran butir soal juga dapat digunakan untuk
mempredikst alat ukur itu sendiri (soal) dan kemampuan peserta didik
dalam memahami materi yang diajarkan guru.$isalnya satu butir soal
termasuk kategori mudah, maka prediksi terhadap inormasi ini
adalah seperti berikut.
1) #engeoh butir soal itu tidak berungsi.
2) *ebagian besar siswa menjawab benar butir soal itu- artinya
bahwa sebagian besar siswa telah memahami materi yang
ditanyakan.
3ila suatu butir soal termasuk kategori sukar, maka prediksi
terhadap inormasi ini adalah seperti berikut.
1) 3utir soal itu FmungkinF salah kuni jawaban.
2) 3utir soal itu mempunyai 2 atau lebih jawaban yang benar.
+) $ateri yang ditanyakan belum diajarkan atau belum tuntas
pembelajarannya, sehingga kompetensi minimum yang harus
dikuasai siswa belum terapai.
') $ateri yang diukur tidak ook ditanyakan dengan menggunakan
bentuk soal yang diberikan (misalnya meringkas erita atau
12
-
7/25/2019 Makalah Asessmen Pembelajaran
13/18
mengarang ditanyakan dalam bentuk pilihan ganda).
&) #ernyataan atau kalimat soal terlalu kompleks dan panjang.
amun, analisis seara klasik ini memang memiliki
keterbatasan, yaitu bahwa tingkat kesukaran sangat sulit untuk
mengestimasi seara tepat karena estimasi tingkat kesukaran
dibiaskan oleh sampel menurut /aladyna (epdiknas, 2008), :ika
sampel berkemampuan tinggi, maka soal akan sangat mudah (Tntuk mengetahui koeisien reliabilitas tes soal bentuk pilihan
ganda digunakan rumus uder 4ihadson 20 (420) seperti berikut
ini.
=
2)(
)1(1
120
SD
pp
k
kKR
eterangan
k :umlah butir soal
p proporsi jawaban benar terhadap semua
jawaban siswa
(*)2 Jarian(epdiknas, 20081&1!)
7ontoh menghitung 420
*iswa*oal
*kor $ $$ 2
)( x$1 2 + '
A
3
7
K
C
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
2
2
0
+
'
2
2
2
2
2
2
1
0
0
2
1
2
1
0
0
'
1
'
# 0,!" 0,&0 0,++ 0,&0 12 10
1p 0,++ 0,&0 0,!" 0,&0
#(1p) 0,22 0,2& 0,22 0,2&
p(1p) 0,22 E0,2&E0,22E0,2&
-
7/25/2019 Makalah Asessmen Pembelajaran
17/18
:umlah siswa < ! orang
:unlah skor < 12
Jariane
-
7/25/2019 Makalah Asessmen Pembelajaran
18/18
). De&inisi %1erasi%na*kor hasil belajar matematika adalah skor yang diperoleh siswa
melalui tes hasil belajar memuat materi konsep integral dalam
pemeahan masalah sederhana, program linear dan matriks.
Da&tar Pustaka
epdiknas, 2008.anduannalisis *utir %oal.epdiknas, 2008.anduan enulisan nalisis %oal.
:ihad, Asep. 2008. +valuasi embela!aran. :akarta $ulti #ressindo.
*udijono, 2011. #engantar Kaluasi #endidikan. :akarta 4ajawali #ers.
%aky, 2011. Ranah enilaian 'ognitif fektif dan sikomotorik.http66blog.um.a.id. (diakses pada tanggal 20 $aret 201+)
19
http://blog.um.ac.id/http://blog.um.ac.id/